efektifitas pemnafaatan media komputer dalam peningkatan hasil belajar pada pembelajaran ips...

23
EFEKTIVITAS PEMNAFAATAN MULTI MEDIA INTERAKTIF DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS GEOGRAFI PADA SISWA KELAS VII A SMP 3 BLORA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagian besar prestasi siswa kelas VII A SMP 3 Blora mata pelajaran IPS dikatakan masih rendah bahkan ada sebagian siswa yang yang berada pada tingkatan yang paling rendah. Hal ini ditunjukkan dengan gejala awal sperti berikut ini. Dari hasil Ujian Akhir Semester 1 tahun 2009/2010 kelas VII A yang berjumlah 40 anak, sebanyak 12 siswa atau 30% tidak mampu mencapai nilai 60 sebagai batas nilai ketuntasan belajar. Hal ini diduga disebabkan pembelajaran IPS di sekolah ini masih mengacu pada pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran lihat, dengar, catat ( LDC) dan masih berpusat pada guru, sehingga proses pembelajaran menjadi membosankan, tidak menyenangkan dan kering. Kondisi ini terungkap oleh pengakuan Kirana siswa kelas VII A SMP 3 Blora yang menyatakan bahwa guru-guru IPS dalam mengajar masih dengan ceramah yang sangat membosankan dan membuat ngantuk.Hal senada diungkapkan oleh siswa kelas VIII G yang menyatakan bahwa “ di sekolah ini saya lebih senang

Upload: sunarjieff

Post on 27-Jul-2015

1.689 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Penelitian Tindakan Kelas

TRANSCRIPT

Page 1: Efektifitas Pemnafaatan Media Komputer Dalam Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ips Geograf1

EFEKTIVITAS PEMNAFAATAN MULTI MEDIA INTERAKTIF DALAM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS GEOGRAFI

PADA SISWA KELAS VII A SMP 3 BLORA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagian besar prestasi siswa kelas VII A SMP 3 Blora mata pelajaran IPS

dikatakan masih rendah bahkan ada sebagian siswa yang yang berada pada

tingkatan yang paling rendah. Hal ini ditunjukkan dengan gejala awal sperti berikut

ini. Dari hasil Ujian Akhir Semester 1 tahun 2009/2010 kelas VII A yang

berjumlah 40 anak, sebanyak 12 siswa atau 30% tidak mampu mencapai nilai 60

sebagai batas nilai ketuntasan belajar. Hal ini diduga disebabkan pembelajaran IPS

di sekolah ini masih mengacu pada pembelajaran konvensional dengan model

pembelajaran lihat, dengar, catat ( LDC) dan masih berpusat pada guru, sehingga

proses pembelajaran menjadi membosankan, tidak menyenangkan dan kering.

Kondisi ini terungkap oleh pengakuan Kirana siswa kelas VII A SMP 3 Blora

yang menyatakan bahwa guru-guru IPS dalam mengajar masih dengan ceramah

yang sangat membosankan dan membuat ngantuk.Hal senada diungkapkan oleh

siswa kelas VIII G yang menyatakan bahwa “ di sekolah ini saya lebih senang

diajar dengan menggunakan LCD karena menarik sekali, kalau guru hanya bercerita

di depan kelas saya jadi bosan dan malas mendengarkan “.Hal ini diperkuat oleh

pendapat Bahrudin ( dalam Susilo, 2009: 33 ),” bila proses pembelajaran tidak bisa

memberikan rasa menyenangkan dan nyaman , maka keberhasilan anak untuk

belajar sudah terkurangi 50 persen”.Oleh sebab itu , model pendekatan seperti itu

seharusnya sudah tidak digunakan lagi pada proses pembelajaran IPS di sekolah

karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan anak dan tuntutan jaman.

Kemajuan di bidang teknologi pendidikan (educational technology), maupun

teknologi pembelajaran (instructional technology) menuntut digunakannya berbagai

Page 2: Efektifitas Pemnafaatan Media Komputer Dalam Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ips Geograf1

media pembelajaran (instructional media) serta peralatan-peralatan yang semakin

canggih (sophisticated). Boleh dikatakan bahwa dunia pendidikan dewasa ini hidup

dalam dunia media, di mana kegiatan pembelajaran telah bergerak menuju

dikuranginya sistem penyampaian bahan pembelajaran secara konvensional yang

lebih mengedepankan metode ceramah, dan diganti dengan sistem penyampaian

bahan pembelajaran modern yang lebih mengedepankan peran pebelajar dan

pemanfaatan teknologi multimedia. Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada kompetensi-kompetensi yang terkait dengan keterampilan proses,

peran media pembelajaran menjadi semakin penting. Pembelajaran geografi yang

dirancang secara baik dan kreatif dengan memanfaatkan teknologi multimedia,

dalam batas-batas tertentu akan dapat memperbesar kemungkinan siswa untuk

belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan

meningkatkan kualitas pembelajaran geografi, khususnya dalam rangka

meningkatkan ketercapaian kompetensi

Sementara itu realitas yang ada dan terjadi terjadi di lapangan, ada kesan

bahwa kemampuan guru masih rendah. Sebagian besar dari mereka masih

berpredikat sebagai pelaksana kurikulum, bahkan di antara kegiatan-kegiatan yang

mereka lakukan lebih bersifat rutinitas. Guru belum siap menghadapi berbagai

perubahan, di samping terbatasnya akses pada materi pembelajaran mutakhir.

Motivasi dan kesiapan belajar peserta didik juga rendah. Kurangnya waktu belajar,

lingkup materi yang sangat luas, serta laju/akselerasi perubahan (change) di bidang

ilmu, teknologi dan seni berjalan begitu cepat. Realitas di lapangan yang

menunjukkan adanya keterbatasan media pembelajaran baik jenis maupun

jumlahnya, serta kemampuan guru memanfaatkan media masih kurang seperti yang

diungkapkan oleh guru IPS SMP 3 yang menyatakan ”bahwa pembelajaran IPS

Geografi tanpa media akan sulit diterima siswa”. Suasana kelas kurang memotivasi

peserta didik melakukan kegiatan belajar, banyak siswa yang merasa bosan dengan

cara guru mengajar.Demikian juga interaksi pembelajaran belum optimal.

Dampak pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang hanya melaksanakan

pembelajaran secara konvensional ( menerangkan sementara siswa diam) akan

Page 3: Efektifitas Pemnafaatan Media Komputer Dalam Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ips Geograf1

berpengaruh dalam pencapaian kompetensi siswa. Fenomena di atas, guru perlu

mencari pemecahan agar ketuntasan kelas semakin meningkat.Dalam hal

kemampuan guru masih sangat perlu untuk senantiasa ditingkatkan kualitasnya,

terutama jika dikaitkan dengan tuntutan tugas guru di era globaliasi saat ini yang

ditandai oleh semakin meluasnya penggunaan teknologi multimedia.

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang diuraikan di atas, rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penggunaan media interaktif dapat meningkatkan prestasi siswa dalam

pembelajaran IPS Geografi?

2. Apakah pembelajaran IPS geografi melalui pemanfaatan media interaktif

menjadi pembelajaran effektif?

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penggunaan media interaktif dalam pembelajaran IPS Geografi

dalam karya tulis ini hanya dibatasi pada kajian yang sulit dilihat dengan indera dan

materi yang tidak dapat dihadirkan dalam kelas yaitu lapisan atmosfer dan

hidrosfer, dan hanya dibatasi untuk satu kompetensi dasar yaitu: Mendiskripsikan

gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer, serta dampaknya terhadap

kehidupan.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup yang dibahas dalam penelitian

ini, maka tujuan yang hendak dicapai adalah:

1. Memudahkan pemahaman terhadap materi Atmosfer dan Hidrosfer

yang menjadi lapisan bumi.

2. Menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan (joyful

learning) menarik siswa melalui pembelajaran dengan model

interaktif.

Page 4: Efektifitas Pemnafaatan Media Komputer Dalam Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ips Geograf1

3. Meningkatkan hasil belajar IPS Geografi dengan materi yang sulit

dijelaskan secara lisan dan untuk menghindari verbalisme.

4. Meningkatkan efektifitas pembelajaran di dalam kelas melalui

pembelajaran dengan media interaktif.

Adapun manfaat yang diperoleh dari dibuatnya media pembelajaran berbasis

komputer ini adalah:

1. Bagi siswa bermanfaat untuk menguasai penggunaan komputer

melalui pembelajaran dengan media interaktif.

2. Bagi siswa sangat membantu menguasai materi karena seakan-akan

siswa menghadapi dunia nyata.

3. Bagi siswa dapat meningkatkan penguasaan kompetensi, sehingga

hasil belajar meningkat.

4. Bagi guru bermanfaat untuk perencanaan , pelaksanaan, penilaian

proses pembelajaran pendidikan IPS khususnya untuk Kompetensi

Dasar Mendiskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan

hidrosfer, serta dampaknya terhadap kehidupan.

D.Definisi Operasional

Untuk menghindari salah pengertian tentang makna istilah yang digunakan

dalam penelitian ini , maka perlu dijelaskan makna beberapa difinisi operasional

sebagai berikut:

1. Efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu Effective yang berarti berhasil,

tepat atau manjur. Efektivitas menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan, suatu

usaha dikatakan efektif jika usaha itu mencapai tujuannya. Secara ideal

efektivitas dapat dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang agak pasti, misalnya

usaha X adalah 60% efektif dalam mencapai tujuan Y.

Dalam kamus bahasa Indonesia Efektivitas berasal dari kata efektif yang

berarti mempunyai efektif, pengaruh atau akibat, atau efektif juga dapat

diartikan dengan memberikan hasil yang memuaskan. Dari uraian diatas dapat

Page 5: Efektifitas Pemnafaatan Media Komputer Dalam Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ips Geograf1

dijelaskan kembali bahwa efektivitas merupakan keterkaitan antara tujuan dan

hasil yang dinyatakan, dan menunjukan derajat kesesuaian antara tujuan yang

dinyatakan dengan hasil yang di capai.

2. Multimedia Interaktif adalah perpaduan antara berbagai media (format file)

yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video,

interaksi, yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan

untuk menyampaikan pesan kepada publik. Karena pengguna mendapatkan

keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut, maka hal ini disebut

multimedia interaktif.( http://yogapw.wordpress.com/2010/01/26/pengertian-

multimedia-interaktif)

3. Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh

seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh

seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar

BAB II

Page 6: Efektifitas Pemnafaatan Media Komputer Dalam Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ips Geograf1

KERANGKA TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Teori

1. Karakteristik Mata Pelajaran IPS

a) Pengertian dan Tujuan IPS

IPS adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan

penyederhanaan,adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari

konsep-konsep danketerampilan-keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi,

Antropologi, dan Ekonomi(Puskur, 2001 : 9). Materi pelajaran IPS

merupakan penggunaan konsep-konsep dari ilmu sosial yang terintegrasi

dalam tema-tema tertentu. Misalkan materi tentang “pasar”,maka harus

ditampilkan kapan atau bagaimana proses berdirinya (Sejarah), dimana

“pasar” itu berdiri (Geografi), bagaimana hubungan antara orang-orang yang

berada di pasar (Sosiologi), bagaimana kebiasaan-kebiasaan orang menjual

atau membeli di pasar (Antropologi) dan berapa atau jenis-jenis barang yang

diperjualbelikan(Ekonomi).

.

Karakteristik tujuan IPS menurut Bruce Joyce (Leonard S.

Kenworthy, 1981 : 7)memiliki tiga katagori yaitu :

1. Pendidikan kemanusiaan.

2. Pendidikan kewarganegaraan.

3. Pendidikan intelektual.

Pendidikan kemanusiaan memiliki arti bahwa IPS harus membantu

anak memahami pengalamannya dan menemukan arti atau makna dalam

kehidupannya. Dalam tujuan pertama ini terkandung unsur pendidikan nilai.

Guru dapat menyajikan materi IPS dalam tujuan ini misalnya dalam materi

lingkungan keluarga,. ditanyakan kepada siswa mengenai pekerjaan apa

yang ia lakukan di keluarga dan mengapa ia melakukanpekerjaan tersebut.

Siswa mungkin akan menjawab dari pengalamannya sebagai anak yang

Page 7: Efektifitas Pemnafaatan Media Komputer Dalam Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ips Geograf1

paling besar harus membimbing adik-adiknya. Ia melakukan hal tersebut

misalkan karena timbulnya rasa tanggung jawab.

Pendidikan kewarganegaraan mengandung arti bahwa siswa harus

dipersiapkan untuk berpartisipasi secara efektif dalam dinamika kehidupan

masyarakat. Siswa memiliki kesadaran untuk meningkatkan prestasinya

sebagai bentuk tanggung jawab warganegara yang setia pada negara.

Pendidikan nilai dalam tujuan ini lebih ditekankan pada kewarganegaraan.

Materi yang disajikan, misalnya ketika berbicara tentang lingkungan

sekolah, maka anak diminta untuk belajar dengan baik. Mereka adalah

generasi penerus yang akan menggantikan generasi sekarang.

Pendidikan intelektual mengandung arti bahwa anak membutuhkan

untuk memperoleh ide-ide yang analitis dan alat-alat untuk memecahkan

masalah yang dikembang kandari konsep-konsep ilmu sosial. Dalam

memecahkan masalah anak akan dihadapkanpada upaya mengambil

keputusan sendiri. Dengan peningkatan kematangan, anakharus belajar untuk

menjawab pertanyaan dengan benar dan menguji ide-ide kritisdalam situasi

sosial. Misalnya, dalam materi tentang pasar, siswa dihadapkan padamasalah

tentang mana yang lebih baik belanja di pasar tradisional atau

swalayanapabila ibunya ingin membeli sayuran. Dalam pemecahan masalah

dan pengambilankeputusan tersebut siswa akan dihadapkan berbagai

pertimbangan, seperti jarak pasardari rumah, ongkos yang digunakan,

perbandingan harga sayuran di pasar tradisionaldan swalayan, dan lain-lain.

Selanjutnya Jack R. Fraenkel (1980 : 8-11) membagi tujuan IPS dalam

empat kategori yaitu : (1). Pengetahuan,(2). Keterampilan,(3). Sikap,(4).

Nilai

Pengetahuan adalah kemahiran dan pemahaman terhadap sejumlah

informasi dan ide-ide.Tujuan pengetahuan ini membantu siswa untuk belajar

lebih banyak tentang dirinya, fisiknya dan dunia sosial. Misalnya, siswa

dikenalkan dengan konsep apa yang disebut dengan lingkungan alam,

lingkungan buatan, keluarga, tetangga, dan lain-lain.Keterampilan adalah

pengembangan kemampuan-kemampuan tertentu sehingga digunakan

Page 8: Efektifitas Pemnafaatan Media Komputer Dalam Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ips Geograf1

pengetahuan yang diperolehnya. Beberapa keterampilan yang ada dalam IPS

adalah : (1) Keterampilan berpikir yaitu kemampuan mendeskripsikan,

mendefinisikan,mengklasifikasi, membuat hipotesis, membuat generalisasi,

memprediksi,membandingkan dan engkontraskan, dan melahirkan ide-ide

baru.(2) Keterampilan akademik yaitu kemampuan membaca, menelaah,

menulis,berbicara, mendengarkan, membaca dan meninterpretasi peta,

membuat garisbesar, membuat grafik dan membuat catatan.(3)Keterampilan

penelitian yaitu mendefinisikan masalah, merumuskan suatu hipotesis,

menemukan dan mengambil data yang berhubungan dengan

masalah,menganalisis data, mengevaluasi hipotesis dan menarik kesimpulan,

menerima,menolak atau memodifikasi hipotesis dengan tepat.

(4).Keterampilan sosial yaitu kemampuan bekerjasama, memberikan

kontribusi dalam tugas dan diskusi kelompok, mengerti tanda-tanda non-

verbal yang disampaikan oleh orang lain, merespon dalam cara-cara

menolong masalah yang lain, memberikan penguatan terhadap kelebihan

orang lain, dan mempertunjukkan kepemimpinan yang tepat.Sikap adalah

kemahiran mengembangkan dan menerima keyakinan-keyakinan, interes,

pandangan-pandangan, dan kecenderungan tertentu. Sedangkan nilai adalah

kemahiran memegang sejumlah komitmen yang mendalam, mendukung

ketika sesuatu dianggap penting dengan tindakan yang tepat.

Dalam kurikulum KTSP yang digunakan saat ini adalah mata

pelajaran IPS terpadu di SMP, merupakan hasil penggabungan dari empat

mata pelajaran dasar, yaitu Ekonomi, Geografi, Sosiologi dan Sejarah. Tentu

terdapat berbagai penyesuaian dalam proses pembelajarannya, dikarenakan

guru harus sedapat mungkin memberikan kemudahan pada siswa-siswanya

untuk dapat menguasai dan memahami materi-materi dalam IPS terpadu ini.

Siswa harus dibantu agar belajar lebih mudah, lebih lancar dan lebih terarah

serta focus. Untuk itu diperlukan banyak sumber belajar yang bisa

dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di kelas. Guru dituntut untuk

memiliki kemampuan khusus yang berhubungan dengan pemanfaatan

sumber belajar.

Page 9: Efektifitas Pemnafaatan Media Komputer Dalam Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ips Geograf1

Menurut Ditjend. Dikti (1983: 38-39), guru harus mampu: (a)

Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. (b)

Mengenalkan dan menyajikan sumber belajar. (c) Menerangkan peranan

berbagai sumber belajar dalam pembelajaran. (d) Menyusun tugas-tugas

penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah laku. (e) Mencari sendiri

bahan dari berbagai sumber. (f) Memilih bahan sesuai dengan prinsip dan

teori belajar. (g) Menilai keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai

bagian dari bahan pembelajarannya. (h) Merencanakan kegiatan penggunaan

sumber belajar secara efektif.

Di samping kemampuan di atas, guru perlu (1) mengetahui proses

komunikasi dalam proses belajar, yang bahannya diperoleh dari teori komunikasi

dan psikologi pendidikan, (2) mengetahui sifat masing-masing sumber belajar, baik

secara fisik maupun sifat-sifat yang ditimbulkan oleh faktor lain yang

mempengaruhi sumber belajar tersebut, (3) memperolehnya, yaitu tahu benar

dimana lokasi suatu sumber dan bagaimana cara memberikan pelayanannya.

Kemampuan tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran bahwa guru perlu

menyadari pentingnya kemampuan-kemampuan khusus yang dikembangkan bila

menginginkan proses belajar mencapai sasaran yang optimal. Sajian ini akan

mencoba menyoroti dari 3 (tiga) bagian yaitu, sumber belajar, pemanfaatan sumber

belajar, dan pengelolaan sumber belajar.

Apabila guru IPS masih menggunakan tradisi lama dalam memanfaatkan

sumber belajar yang hanya berupa buku teks pelajaran, maka hasil terbaik mungkin

tidak tercapai. Banyak hal yang tidak dapat direpresentasikan melalui buku teks

pelajaran, lebih baik menggunakan alam sekitar atau hasil budaya masyarakat yang

ada.

2.Media Pembelajaran

Menurut Depdiknas (2003) istilah media berasal dari bahasa Latin yang

merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harafiah berarti perantara atau

pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi

dari sumber informasi kepada penerima informasi. Proses belajar mengajar pada

dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam

Page 10: Efektifitas Pemnafaatan Media Komputer Dalam Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ips Geograf1

pembelajaran disebut media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan bagian dari

sumber belajar yang merupakan kombinasi antara perangkat lunak (bahan belajar) dan

perangkat keras (alat belajar).

Secara umum media pembelajaran dapat dipilah menjadi istilah-istilah sebagai

berikut : (1) Alat peraga adalah alat (benda) yang digunakan untuk memperagakan

fakta, konsep, prinsip, atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata atau konkrit. (2)

Alat bantu adalah alat atau benda yang digunakan oleh guru untuk mempermudah

tugas dalam mengajar (3) Ausio-Visual Aids (AVA) mempunyai pengertian dan

tujuan yang sama hanya saja penekanannya pada peralatan audio dan visual. (4) Alat

bantu belajar yang penekanannya pada pihak yang belajar.

Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan di atas, masih

terdapat beberapa manfaat praktis. Manfaat praktis media pembelajaran tersebut

adalah : (1)Media dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih

kongkrit (2)Media juga dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu

(3)Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indra manusia. (4)Media dapat

menyajikan obyek pelajaran berupa benda atau peristiwa langka dan berbahaya ke

dalam kelas. (5)Informasi pelajaran yang disajikan dengan media yang tepat akan

memberikan kesan mendalam dan lebih lama tersimpan pada diri siswa.

Anderson (dalam Depdiknas, 2003) mengelompokkan media pembelajaran

menjadi 10 golongan sebagai berikut : (1) Audio : kaset audio, siaran radio, CD,

telepon (2) Cetak : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar (3) Audio-cetak :

kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis (4) Proyeksi visual diam : Overhead

Transparansi (OHT), film bingkai (slide) (5) Visual gerak : film bisu (6) Proyeksi

ausio visual diam : film bingkai (slide bersuara) (7) Audio visual gerak : film gerak

bersuara, video / VCD, televisi (8) Obyek fisik : benda nyata, model, spesimen (9)

Manusia dan lingkungan : guru, pustakawan, laboran (10) Komputer : CAI

(pembelajaran berbantuan komputer), CBI (pembelajaran berbasis komputer)

Sementara itu, dari sekian banyak jenis media yang dapat dimanfaatkan dalam

pembelajaran, Henich, dkk. (dalam Depdiknas, 2003) membuat klasifikasi media

yang lebih sederhana sebagai berikut : (1) Media yang tidak diproyeksikan (2)

Page 11: Efektifitas Pemnafaatan Media Komputer Dalam Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ips Geograf1

Media yang diproyeksikan (3)Media audio (4)Media video (5)Media berbasis

komputer, (6)Multi media kit.

Levie dan Levie (dalam Azhar Arsyad, 1996: 30) mengatakan: “bahwa stimulus visual dan verbal membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. Di lain pihak, stimulus verbal memberi hasil belajar yang lebih apabila pembelajaran itu melibatkan ingatan yang berurutan (sekuensial). Hal ini merupakan salah satu bukti dukungan atas konsep dual coding hypothesis (hipotesis koding ganda). Konsep itu mengatakan bahwa ada dua sistem ingatan manusia, satu untuk mengolah simbol-simbol verbal kemudian menyimpannya dalam proposisi image, dan lainnya untuk mengolah image nonverbal yang kemudian disimpan dalam proposisi verbal”.

Selanjutnya Kemp & Dayton (1985 : 43), mengatakan kontribusi media dalam

pembelajaran adalah : Penyampaian pembelajaran dapat lebih terstandar,

Pembelajaran dapat lebih menarik, waktu penyampaian pembelajaran dapat

diperpendek,kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, proses pembelajaran dapat

berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan, sikap positif siswa terhadap

materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan dan peran guru

berubah kearah yang positif

2. Komputer

Nasution ( 1982) mengatakan: Komputer sebagai alat pelajaran (CAI atau

Computer Assisted Instruction) mempunyai sejumlah keuntungan: (1) Ia dapat

membantu murid dan guru dalam pelajaran. Karena komputer itu “sabar, cermat,

mempunyai ingatan yang sempurna”, ia sesuai sekali untuk latihan dan remedial

teaching. Tak ada guru yang dapat memberikan latihan tanpa jemu-jemunya seperti

komputer; (2) CAI memiliki banyak kemampuan yang dapat dimanfaatkan segera

seperti membuat hitungan atau memproduksi grafik, gambaran dan memberikan

bermacam-macam informasi yang tak mungkin dikuasai oleh manusia mana pun;

(3) CAI sangat fleksibel dalam mengajar dan dapat diatur menurut keinginan

penulis pelajaran atau penyusunan kurikulum; (4) CAI dan mengajar oleh guru

dapat saling melengkapi. Bila komputer tidak dapat menjawab pertanyaan murid

dengan sendirinya guru akan menjawabnya. Ada kalanya komputer dapat

Page 12: Efektifitas Pemnafaatan Media Komputer Dalam Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ips Geograf1

memberikan jawaban yang tak dapat segera dijawab oleh guru; (5) Selain itu

komputer dapat pula menilai hasil setiap pelajar dengan segera.

Nasution dalam buku yang sama, mengatakan pula, bahwa: Dalam proses

belajar dengan komputer setiap murid secara individual menghadapi komputer

dalam mata pelajaran menurut keinginan masing-masing. Pelajaran telah di

program secara cermat dan tiap murid dibimbing langkah demi langkah sampai

dikuasainya.

Arsyad melihat menyarankan mengenai bahwa faktor pendukung

keberhasilan CAI, adalah: Belajar harus menyenangkan. Ada tiga unsur belajar

dapat menyenangkan, yaitu: (1) menantang, fantasi dan ingin tahu; (2) Interaktivitas

dengan harus mempertimbangkan, dukungan komputer yang dinamis, dukungan

sosial yang dinamis, aktif dan interaktif, keluasan, power. (3) Kesempatan berlatih

harus memotivasi, cocok dan tersedia feedback; (4) Melatih dan menuntun siswa di

lingkungan informal. Mengenai multimedia berbasis komputer, multimedia bisa

berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan video. Penggabungan ini

merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi,

pesan atau isi pelajaran. Konsep penggabungan ini dengan sendirinya memerlukan

beberapa jenis peralatan perangkat keras yang masing-masing tetap menjalankan

fungsi utamanya sebagai mana biasanya, dan komputer merupakan pengendali

semua peralatan itu. Jenis peralatan ini adalah komputer, video kamera, video

cassette recorder (VCR), overhead projector, multivision (atau sejenisnya), CD dan

CD player, yang sebelumnya merupakan peralatan tambahan (external peripheral)

komputer, sekarang sudah menjadi bagian unit komputer tertentu. Kesemua

peralatan itu haruslah kompak dan bekerja sama dalam penyampaian informasi

kepada pemakai.

B. Kerangka Pikir

Berdasarkan kajian teori mata pelajaran bidang kajian geografi IPS serta

karakteristik yang dimiliki oleh media pembelajaran multimedia interaktif selain

memiliki kelemahan ternyata juga sangat banyak keunggulannya.Oleh sebab itu

Page 13: Efektifitas Pemnafaatan Media Komputer Dalam Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ips Geograf1

peneliti memilih media pembelajaran multi media interaktif menjadi sebuah pilihan

untuk meningkatkan prestasi belajar dan sekaligus menjawab tantangan yang harus

dipenuhi dalam pembelajaran IPS bidang geografi tanpa meninggalkan ketiga aspek

pembelajaran.Aspek kognitif dapat diraih oleh siswa karena mereka akan senang

belajar dengan multimedia interaktif sehingga diharapkan presatsi belajarnya

meningkat, sedangkan aspek afektif yang diharapkan adalah kesungguhan ,

keberanian. Sedangkan aspek psikomotorik adalah kecepatan dan ketepatan dalam

penggunaan media pembelajaran dengan multimedia interaktif.

Adapun gambaran skemanya adalah sebagai berikut:

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa, untuk meraih tujuan

pembelajaran guru menggunakan multimedia interaktif, diharapakan aspek

kognitif, afektif dan psikomotor meningkat dilihat dari hasil belajar siswa.

Siswa Multimedia Interaktif

Kognitif

Afektif

Psikomotor

Hasil Belajar

Tujuan Belajar

Guru

Page 14: Efektifitas Pemnafaatan Media Komputer Dalam Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ips Geograf1

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Seting dan Karakteristik Penelitian

Penelitian ini merupakan “penelitian tindakan “ yang dilaksanakan dalam

proses belajar mengajar , oleh sebab itu metode penelitian yang digunakan adalah

Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Research) dengan bentuk

pelaksanaan kolaboratif antara pengamat dan peneliti sebagai pelaku tindakan.

Dalam penelitian tindakan kelas ini yang dijadikan obyek penelitian

adalah siswa kelas VII A SMP 3 Blora pada tahun pelajaran 2009/2010.Adapun

karakteristiknya sebagai berikut:

1. Keadaan Kelas:

a). Jumlah kelas VII = 7 kelas

b). Jumlah siswa kelas VII= 280 siswa

c). Khusus kelas VII A putra=22,putrid=18

Peralatan listrik memadai, jendela terletak di sebelah kiri siswa

meskipun tidak berpengaruh terhadap pandangan siswa saat menulis tetapi

tidak berdampak mengganggu pembelajaran.Papan tulis menggunakan

White Board.

Abin Syamsuddin Makmun, (1996), Psikologi Kependidikan Perangkat SistemPengajaran Modul, Bandung : Rosdakarya.Asmawi Zainul, (2001), Alternative Assesment, Jakarta : Depdiknas.Collin, Gillian & Dixon Hazel, (1991), Integrated Learning Planned Curriculum Units,Australia : Bookshelf.Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Ilmu Sosial Sekolah Dasar, Puskur

Page 15: Efektifitas Pemnafaatan Media Komputer Dalam Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ips Geograf1

Balitbang Depdiknas, Jakarta , 2001Kurikulum Berbasis Kompetensi, Juni 2002, Puskur balitbang Depdiknas.R. Fraenkel, Jack, (1980), Helping Students Think Value Strategies for Teaching SocialStudies, New Jersey : Prentice-Hall.S. Hamid Hasan, (1996), Pendidikan Ilmu Sosial, Jakarta : Depdiknas.S. Kenworthy, Leonard, (1981), Social Studies For The Eighties, Canada : John Wiley &Sons.

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. RadjaGrafindo Persada, 1996).

Finger dan Asun, Quo Vadis Pendidikan Orang Dewasa, (Yogyakarta: Pustaka Kendi, 2004), hal. 20.

Nasution, Tehnologi Pendidikan, PT. Bumi Angkasa, Jakarta,1982.h.110.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1983. Teknologi Instruksional. Jakarta: Ditjen Dikti, Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi.

Prof. Dr. Nasution, MA. Dalam bukunya yang berjudul Tehnologi Pendidikan 1982