efektifitas abilify pada pasien anxious depresi atau atypical depresi

3
Efektifitas Abilify pada pasien Anxious Depresi atau atypical depresi Efektifitas Abilify pada pasien Anxious Depresi atau atypical depresi Gejala-gejala sisa atau gejala residual sering terjadi pada pasien-pasien dengan gangguan depresi mayor dan akan berhubungan dengan peningkatan risiko relapse atau kurangnya psychosocial functioning. Bila terapi pilihan pertama tidak efektif, klinikus sering melakukan switching antidepresi atau melakukan augmentasi terapi. Berbagai terapi augmentasi dan kombinasi telah dilakukan untuk meningkatkan hasil terapi pada pasien-pasien yang menunjukkan inadequate response. Terapi akan lebih rumit karena variasi dari sindroma depresi. Secara spesifik, terdapat beberapa subtype depresi yang tidak memberikan response terhadap terapi standard antidepresi. Sebagai contoh, persentase pasien MDD menunjukkan gejala cemas atau atipycal. Tergantung dari kriteria klinik yang dipakai, 46% pasien MDD memenuhi kriteria anxious depression dan 36% pasien menunjukkan gejala atypical. Subtype ini sering menunjukkan prognosis jangka panjang yang buruk. Misalnya, anxious depresi telah menunjukkan keparahan yang lebih, suicid, buruknya fungsi-fungsi dan jeleknya hasil terapi. Selain itu, depresi dengan gambaran atypical menunjukkan hasil terapi yang berbeda dan kurang responsif terhadap trisiklik antidepresi dibanding monoamine oxidase inhibitor. Karena remisi adalah tujuan terapi, maka diperlukan pengertian tentang medikasi yang dapat memperbaiki, me-remisi core simptom pada subpopulasi pasien dengan cemas dan gambaran subtypical. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi efikasi terapi

Upload: firdha-aulia-nisa

Post on 16-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Efektifitas Abilify Pada Pasien Anxious Depresi Atau Atypical Depresi

TRANSCRIPT

Efektifitas Abilify pada pasien Anxious Depresi atau atypical depresiEfektifitas Abilify pada pasien Anxious Depresi atau atypical depresi

Gejala-gejala sisa atau gejala residual sering terjadi pada pasien-pasien dengan gangguan depresi mayor dan akan berhubungan dengan peningkatan risiko relapse atau kurangnya psychosocial functioning.Bila terapi pilihan pertama tidak efektif, klinikus sering melakukan switching antidepresi atau melakukan augmentasi terapi. Berbagai terapi augmentasi dan kombinasi telah dilakukan untuk meningkatkan hasil terapi pada pasien-pasien yang menunjukkan inadequate response. Terapi akan lebih rumit karena variasi dari sindroma depresi. Secara spesifik, terdapat beberapa subtype depresi yang tidak memberikan response terhadap terapi standard antidepresi.Sebagai contoh, persentase pasien MDD menunjukkan gejala cemas atau atipycal.Tergantung dari kriteria klinik yang dipakai, 46% pasien MDD memenuhi kriteria anxious depression dan 36% pasien menunjukkan gejala atypical. Subtype ini sering menunjukkan prognosis jangka panjang yang buruk.Misalnya, anxious depresi telah menunjukkan keparahan yang lebih, suicid, buruknya fungsi-fungsi dan jeleknya hasil terapi. Selain itu, depresi dengan gambaran atypical menunjukkan hasil terapi yang berbeda dan kurang responsif terhadap trisiklik antidepresi dibanding monoamine oxidase inhibitor.Karena remisi adalah tujuan terapi, maka diperlukan pengertian tentang medikasi yang dapat memperbaiki, me-remisi core simptom pada subpopulasi pasien dengan cemas dan gambaran subtypical.

Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi efikasi terapi augmentasi Abilify pada pasien dengan gangguan depresi mayor yang disertai dengan gejala-gejala cemas atau atypical. Metode penelitian adalah menganalisa 2 subgroup depresi dari pooled data 2 randomized, double-blind studi selama 6 minggu. Primary efficacy endpoint adalah perubahan rata-rata Montgomery-Asberg Depression Rating Scale (MADRS) total score.Definisi anxious depression adalah Hamilton Rating Scale Depression anxiety/somatization factor score > 7, Definisi atypical depression menurut kriteria dari Inventory of Depressive Symptomatology-Self-Report.Subtype anxious dan atypical dievaluasi pada saat pasien mengikuti fase prospektif. Pasien mulai Juni 2004 April 2006 dan September 2004 - Desember 2006 dengan total populasi N =742; anxious/nonanxious populasi, N = 740; atypical/nonatypical populasi, N = 737). Hasil studi ini menunjukan completion rate 84-90% dan sebanding untuk subgroup dengan discontinuation karena adverse event yang rendah.Pasien adjunctive Abilify menunjukan perbaikan lebih besar bermakna MADRS total score dibandingkan pasien yang mendapat adjunctive placebo, mulai minggu ke-1 atau minggu ke-2 dan dipertahankan sampai akhir studi (anxious: -8.72 vs. -6.17, p