efek tayangan indo beauty vlogger di situs...
TRANSCRIPT
EFEK TAYANGAN INDO BEAUTY VLOGGER DI SITUS YOUTUBE
TERHADAP PERILAKU IMITASI MAHASISWI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk
Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos)
Oleh:
Anisa Lestari
NIM: 1113051000027
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2017 M
i
ABSTRAK
Nama: Anisa Lestari
NIM : 1113051000027
Efek Tayangan Indo Beauty Vlogger di Situs YouTube Terhadap Perilaku
Imitasi Mahasiswi
Di era teknologi digitalisasi, internet hadir sebagai media yang mampu
memberikan informasi dengan cepat. YouTube merupakan sarana penyebaran
informasi berbasis internet yang dapat mentransmisikan pesan melalui audio
visual. Beauty Vlog merupakan salah satu konten yang sedang banyak ditonton
oleh wanita Indonesia di situs YouTube. Dari tahun ke tahun jumlah Beauty
Vloggers asal Indonesia semakin bertambah, bahkan melahirkan sebuah
komunitas yang bernama Indo Beauty Vlogger dengan viewers yang telah
mencapai 300 juta kali tonton.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
menjawab pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana efek tayangan Indo Beauty
Vlogger terhadap perilaku imitasi di kalangan mahasiswi KPI UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta serta seberapa besar efek tayangan Indo Beauty Vlogger
terhadap perilaku imitasi di kalangan mahasiswi KPI UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik atau klasik dengan
pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode survei. Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan
jumlah responden 172 orang. Sedangkan jenis data yang digunakan adalah primer
yang berasal dari penyebaran angket kepada mahasiswi jurusan KPI UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta angkatan 2014 dan 2015. Sedangkan data sekunder berasal
dari buku, jurnal ilmiah, internet, dan lainnya.
Teori yang digunakan adalah Social Learning Theory Albert Bandura.
Teori ini merupakan bidang penelitian komunikasi massa yang meneliti efek
terpaan media massa. Menurut Bandura, penonton meniru apa yang mereka lihat
pada media massa melalui proses observational learning. Efek terpaan media
massa dibagi menjadi tiga yaitu efek kognitif, afektif, dan behavioral. Sedangkan
proses pembelajaran sosial terbagi menjadi empat tahapan yaitu attention,
retention, motoris reproduction, dan motivational.
Hasil dari penelitian ini adalah Ha diterima yang artinya bahwa efek
kognitif, afektif, dan behavioral dapat mempengaruhi perilaku imitasi di kalangan
mahasiswi. Secara parsial, efek kognitif, afektif, dan behavioral memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap perilaku imitasi mahasiswi. Kemudian dengan
melihat nilai R Square sebesar 0,606 yang artinya bahwa efek kognitif, efek
afektif, dan efek behavioral berpengaruh terhadap perilaku imitasi mahasiswi
sebesar 60%. Sedangkan, sisanya 40% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model
yang digunakan dalam penelitian ini
Kata kunci: Tayangan, Efek, Imitasi, Mahasiswi, dan YouTube.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji serta syukur penulis ucapkan kepada Allah
SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya berupa berkah dan rahmat yang tak
terhingga kepada seluruh makhluk-Nya. Salah satunya adalah ilmu yang selalu
dicurahkan, serta kasih sayang-Nya yang selalu diberikan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul “Efek Tayangan
Indo Beauty Vlogger di Situs YouTube Terhadap Perilaku Imitasi Mahasiswi”.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW beserta keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya yang senantiasa
patuh menjalankan segala perintah Allah SWT hingga akhir zaman.Skripsi ini
ditulis untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Sosial
(S.Sos). Dalam penulisan skripsi ini, penulis sepenuhnya menyadari bahwa skripsi
ini masih terdapat banyak kekhilafan karena kekurangan dan keterbatasan ilmu
yang penulis miliki. Namun, karena adanya semangat, bantuan, dan do’a yang
tulus dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, M.Ag sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terimakasih juga
kepada Suparto, M. Ed, Ph. D selaku Wakil Dekan I Bidang
Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M. Ag. selaku Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, serta Dr. H. Suhaimi, M. Si selaku Wakil Dekan
III Bidang Kemahasiswaan.
iii
2. Drs. Masran, M.A selaku ketua jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam, Fita Faturrokhmah, M.Si selaku sekretaris jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam.
3. Dr. Fatmawati, M.A selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan arahan kepada penulis dengan penuh kesabaran ditengah
padatnya kesibukan, serta membimbing penulis dengan bijaksana
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Ade Rina, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan Amirudin
M.Si selaku dosen yang telah membantu saya dalam penyusunan
skripsi.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat selama penulis menempuh
pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Orangtua penulis teruntuk ayahanda Sugeng Darmanto dan ibunda
Sutiasih terimakasih atas dukungan penuh, do’a yang tidak pernah
putus, dan kasih sayang yang tulus. Bahkan kata mutiara pun belum
mampu menggambarkan rasa terimakasih penulis atas segala
dukungannya dalam menggapai cita-cita yang mulia ini. Tak lupa
untuk adik penulis, Rizki Kurniawan, terimakasih support nya selama
ini yang selalu membantu kapanpun penulis butuhkan. I owe you, Ki!
7. Sahabat seperjuangan, Amatullah Aliyah dan Anjani Naka Murti yang
selalu mendampingi penulis sejak memasuki perguruan tinggi.
Teruntuk Teh Lia terimakasih atas dukungan penuh yang selalu
iv
diberikan kepada penulis, dan Jani terimakasih untuk pundak yang
selalu siap sedia. I love you guys!
8. Sahabat-sahabat Fadhiah Diana, Tiara Kusuma, Erviana, Mita
Khaerani, Nita Khaereni dan Cintia Dwi A. Dan juga sahabat-sahabat
SMA, Ayu Agustin, Diah Novayanti, Arini Fauzul Ilmiyyah, Dian
Maulida, Apriliani terimakasih motivasinya selama ini, keseruan,
kegilaan, kerumpian, dan kasih sayangnya.
9. Seluruh mahasiswa/i KPI angkatan 2013, teman-teman seperjuangan
KPI A, Tika, Raafa, Teh Ihat, Puri, Chika, Fifi, Umik Belda, Icha,
Tasya dan lain-lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Terimakasih motivasi dan canda tawanya. See you on top!
10. Seluruh keluarga besar KKN Kelapa Emas, Opin, Dhitta, Silma, Eka,
Elgi, dan lain-lain atas pengalaman hidup yang berharga.
11. Seluruh keluarga besar PSM UIN Jakarta my 2nd home, organisasi
hebat yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman berharga.
Terkhusus my brothers and sisters angkatan SWARNAGITA si
melodi emas, terimakasih telah menjadi moodbooster dikala letih. My
Kookies Noona Squad, Druni Melinda Luthfianna dan Opera Afrilia
Ms my loveliest onnie-deul, terimakasih sudah dengan sabar
mendengarkan kegilaan, kegabutan, kegalauan, kerecehan 24/7.
12. Untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam penelitian
skripsi ini, yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Tanpa mengurangi rasa hormat, penulis ucapkan terimakasih banyak.
13. Last but not least, terimakasih my blood, sweat, and tears!
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ....................................................... 6
1. Batasan Masalah ........................................................................ 6
2. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7
1. Manfaat Akademis ..................................................................... 8
2. Manfaat Praktis .......................................................................... 8
E. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 8
F. Kerangkan Pemikiran ...................................................................... 9
G. Sistematika Penulisan ...................................................................... 9
BAB II .................................................................................................................. 12
KERANGKA TEORITIS ................................................................................... 12
A. TeoriS-O-R .................................................................................... 12
B. Efek Komunikasi Massa ................................................................ 13
1. Efek Kognitif ........................................................................... 13
2. Efek Afektif ............................................................................. 14
3. Efek Behavioral ....................................................................... 14
vi
C. Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory) ................... 15
1. Proses Perhatian (Attention)..................................................... 16
2. Proses Mengingat (Rettention)................................................. 16
3. Proses Reproduksi Motoris (Motoris Reproduction) ............... 16
4. Proses Motivational (Motivational) ......................................... 17
D. Perilaku Imitasi ............................................................................. 17
E. Internet Sebagai Media Komunikasi ............................................. 18
F. Berhias Diri dalam Islam ............................................................... 21
BAB III ................................................................................................................. 23
METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 23
A. Paradigma Penelitian ..................................................................... 23
B. Jenis Penelitian ............................................................................. 23
C. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 23
D. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 24
E. Sumber Data .................................................................................. 24
F. Populasi dan Sampel ..................................................................... 24
1. Populasi .................................................................................... 24
2. Sampel ..................................................................................... 25
G. Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 26
H. Variabel Penelitian ........................................................................ 27
I. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 28
J. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 31
K. Uji Instrumen ................................................................................. 32
1. Uji Validitas ............................................................................. 32
2. Uji Reliabilitas ......................................................................... 32
L. Metode Analisis Data .................................................................... 33
vii
1. Skala Likert .............................................................................. 34
2. Uji Normalitas.......................................................................... 35
3. Analisis Data ............................................................................ 36
BAB IV ................................................................................................................. 43
GAMBARAN UMUM ........................................................................................ 43
A. Indo Beauty Vlogger ...................................................................... 43
1. Sekilas Tentang Indo Beauty Vlogger ..................................... 43
2. Logo, Tampilan Website dan Media Sosial ............................. 45
B. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta ............................................................................................ 47
1. Sejarah Singkat Jurusan KPI.................................................... 47
2. Tujuan dan Sasaran Jurusan KPI ............................................. 48
BAB V ................................................................................................................... 51
HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ............................................... 51
A. Deskripsi Data Responden Penelitian ........................................... 51
1. Usia .......................................................................................... 51
2. Tahun Angkatan ....................................................................... 52
B. Uji Instrumen ................................................................................. 52
1. Uji Validitas ............................................................................. 52
2. Uji Reliabilitas ......................................................................... 55
C. Analisis Data ................................................................................. 57
1. Statistika Deskriptif ................................................................. 57
2. Uji Normalitas.......................................................................... 64
3. Analisis Korelasi ...................................................................... 67
4. Analisis Koefisien Determinasi ............................................... 68
5. Analisis Regresi Linear Sederhana .......................................... 69
viii
6. Uji F-test (Simultan) ................................................................ 69
7. Analisis Regresi Linear Berganda ........................................... 71
8. Uji T-test (Parsial) ................................................................... 72
BAB VI ................................................................................................................. 74
PENUTUP ............................................................................................................ 74
A. Kesimpulan .................................................................................... 74
B. Saran .............................................................................................. 75
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 79
ix
DAFTAR TABEL
BAB III
Tabel 3. 1 Definisi Operasional dan Indikator Penelitian ..................................... 28
Tabel 3. 2 Blue Print (sebelum validasi instrumental) .......................................... 30
Tabel 3. 3 Blue Print (setelah validasi instrumental) ............................................ 31
Tabel 3. 4 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ..................................... 33
Tabel 3. 5 Skala Pengukuran ................................................................................. 35
Tabel 3. 6 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan .......................................... 38
BAB V
Tabel 5. 1 Responden Berdasarkan Usia............................................................... 51
Tabel 5. 2 Responden Berdasarkan Tahun Angkatan ........................................... 52
Tabel 5. 3 Uji Validitas Variabel X (Efek Tayangan) .......................................... 53
Tabel 5. 4 Uji Validitas Variabel Y (Perilaku Imitasi) ......................................... 55
Tabel 5. 5 Reliabilitas ........................................................................................... 56
Tabel 5. 6 Efek Kognitif........................................................................................ 57
Tabel 5. 7 Efek Afektif.......................................................................................... 59
Tabel 5. 8 Efek Behavioral.................................................................................... 60
Tabel 5. 9 Rekapitulasi Rata-rata Skor Variabel Efek Tayangan ......................... 62
Tabel 5. 10 Perilaku Imitasi .................................................................................. 63
Tabel 5. 11 Analisis PP Plot Regression Standarized Residual ............................ 65
Tabel 5. 12 Tabel Kolmogorov-Smirnov .............................................................. 66
Tabel 5. 13 Analisis Korelasi ................................................................................ 67
Tabel 5. 14 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 68
Tabel 5. 15 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ................................................... 69
x
Tabel 5. 16 Hasil Uji F-Test (Simultan)............................................................... 70
Tabel 5. 17 Hasil Uji Regresi Linear Berganda .................................................... 71
Tabel 5. 18 Hasil Uji T-Test (Parsial) ................................................................... 72
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 Logo Indo Beauty Vlogger ............................................................... 45
Gambar 4. 2 Tampilan Akun YouTube Indo Beauty Vlogger .............................. 45
Gambar 4. 3 Tampilan Media Sosial Instagram Indo Beauty Vlogger ................. 46
Gambar 4. 4 Tampilan Media Sosial Twitter Indo Beauty Vlogger ..................... 46
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lahirnya internet menjadikan media hiburan dan informasi tidak lagi hanya
televisi, radio, ataupun surat kabar. Internet menyebabkan terbentuknya begitu
banyak perkumpulan antara berbagai orang dan kelompok; jenis interaksi pada
skala besar ini merupakan hal yang tak mungkin terwujud tanpa jaringan
komputer.1 Internet merupakan salah satu inovasi dari perkembangan teknologi
komunikasi. Kemudahan serta kecepatan dalam menggunakannya menjadikan
internet sebagai salah satu sumber yang digunakan masyarakat dalam mencari
informasi.
Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat juga berdampak
pada rutinitas masyarakat modern. Sejak bangun tidur hingga tidur kembali di
malam hari, masyarakat seakan tidak dapat terlepas dari terpaan media. Selain itu,
hal ini juga mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Internet juga memiliki andil
dalam perubahan gaya hidup masyarakat.
Apa yang dikemukakan Mc Luhan itu terbukti benar dengan kehadiran
internet dewasa ini yang hampir mendominasi seluruh kegiatan manusia, bahkan
1 Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, (Bandung:Simbiosa
Reatama Media,2007) , h.154.
2
internet bukan hanya tempat mencari infomasi tetapi kini menjadi sumber
pendapatan baik individu atau lembaga.2
YouTube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) populer di
mana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video secara
gratis.3 YouTube terus mengalami peningkatan sejak pertama diluncurkan oleh
Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim pada tahun 2005. Situs berbagi video
terbesar di dunia ini menduduki peringkat kedua mensin pencari terbesar.
Video yang ada di YouTube banyak yang diunggah oleh individu. Dengan
konten informasi yang sangat beragam pengguna dapat memasukan kata kunci
sesuai kebutuhan. Menurut data statistik YouTube, sampai saat ini pengguna
YouTube diseluruh dunia telah mencapai satu milyar pengguna dengan total
penayangan seluruh video mencapai satu triliyun penayangan. Video-video di
YouTube umumnya berbentuk klip musik, film, TV, serta video buatan para
penggunanya sendiri.
Berbeda dengan televisi, konten yang terkandung dalam setiap video di
YouTube lebih bersifat fleksibel dan tidak terlalu dibatasi oleh peraturan-
peraturan. Hal ini menjadikan setiap orang dapat menggunggah apapun ke situs
YouTube. Namun, YouTube sendiri tetap mempunyai kebijakan-kebijakan
tertentu yang dibuat guna melindungi hak-hak penggunanya.
Kehadiran YouTube menjadi salah satu wadah bagi individu atau
masyarakat dalammenyampaikan aspirasi. Kini, masyarakat semakin kreatif
2Apriadi Tamburaka, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2013), h. 75. 3Apriadi Tamburaka, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa, h. 83.
3
dengan adanya media yang bisa mentransmisikan pesan melalui audio dan visual
sekaligus dengan berbasis internet. Kehadiran YouTube seakan melahirkan media
baru berbentuk audio visual yang menjadi pilihan masyarakat dalam mendapatkan
informasi. YouTube menjadi lebih praktis karena dapat diakses langsung melalui
smartphone. Menurut Mivo TV, terdapat 4 genre populer yang ada di YouTube
yaitu hiburan, musik, olahraga, dan berita.
Vlog merupakan salah satu video dominan yang ada di YouTube.Vlog
merupakan akronim dari video blog yaitu kegiatan blogging dengan medium
video. Jenis video ini biasanya dibuat oleh seorang pengguna dengan cara
monolog berbicara langsung ke kamera. Vlog biasanya diunggah oleh individu
yang disebut sebagai kreator/vlogger. Bahkan, YouTube sendiri telah memiliki
kumpulan kreator-kreator yang secara berkala menggunggah video ke akun
YouTube nya.
Jenis vlog dibedakan berdasarkan konten yang terkandung didalamnya.
Mulai dari daily vlog, music vlog, travel vlog, hingga beauty vlog. Kategori
fashion and beautytelah mencapai 45.000 channel di YouTube. Beauty vlog
banyak dibuat oleh seorang profesional yang disebut sebagaibeauty vlogger
dengan kualitas video yang “layak” ditonton dan dikemas semenarik mungkin.
Namun, belakangan ini banyak para beauty enthusiast yang mengunggah video
dengan konten beauty di situs YouTube dan mendapat respon yang sangat baik
dari pengguna YouTube. Maka tak mengherankan apabila video dengan konten
ini banyak diunggah di situs YouTube.
4
Bahkan, di Indonesia telah banyak bermunculan beauty vloggers yang
membagikan konten di YouTube. Komunitas terbesar yaitu adalah Indo Beauty
Vlogger yang didirikan oleh Vanya Qinthara. Komunitas ini mewadahi para
Beauty Vlogger asal Indonesia untuk dapat memproduksi Beauty Vlog yang
menarik untuk ditonton. Bahkan hal ini tak jarang mendatangkan sponsor yang
juga menjadi peluang bisnis.
Di channel YouTube indobeautyvlogger telah memiliki lebih dari 7.000
subscribers dan memiliki lebih dari 270.000 viewers. Beauty Vlogger profesional
yang tergabung dan aktif berkolaborasi dalam komunitas ini telah mencapai
puluhan orang. Mereka memiliki channel YouTube personal yang terhubung ke
channel YouTube indobeautyvlogger sehingga setiap video yang mereka
produksi dapat terhubung langsung ke akun indobeautyvlogger.
Komunitas Indo Beauty Vlogger belakangan juga semakin aktif di instagram
dalam membuat konten kecantikan. Namun, video yang diunggah ke instagram
dibatasi durasi yang hanya 1 menit, sehingga biasanya untuk versi lengkap mereka
mengunggah ke channel YouTube. Video yang mereka unggah biasanya hanya
cuplikan-cuplikan tayangan yang akan membuat penasaran netizen sehingga
diharapkan nantinya netizen akan mengunjungi channel YouTube mereka.
Video yang diunggah dapat berupa make up tutorials, review produk
kosmetik, tips and tricks, dan lain-lain. Antusiasme kaum hawa seiring dengan
munculnya konten Beauty Vlog dengan berbagai informasi menarik sangatlah
tinggi. Apalagi di era globalisasi ini penampilan yang menarik menjadi salah satu
kebutuhan masyarakat modern. Seperti gejala sosial lain yang ditampilkan media,
5
hadirnya Beauty Vlog memiliki efek tertentu bagi khalayak. Efek yang
ditimbulkan pun berbeda-beda di setiap khalayak.
Efek yang ditimbulkan diantaranya merubah perilaku perempuan di
Indonesia. Wanita merupakan makhluk yang ingin tampil cantik luar dan dalam.
Maka tidak mengherankan bahwa penggunaan kosmetik untuk menunjang
penampilan dianggap penting. Namun, perilaku berhias diri juga memiliki
batasan-batasan dalam ajaran Islam. Kalangan muda dapat mudah terpengaruh
dengan apa yang disajikan media juga terkena dampak. Apalagi dilansir dari situs
resmi YouTube bahwa penggunanya didominasi oleh penonton berusia 18-29
tahun.
Minat pada diri sendiri merupakan minat yang terkuat di kalangan kawula
muda. Adapun sebabnya adalah bahwa mereka sadar bahwa dukungan sosial
sangat besar dipengaruhi oleh penampilan diri dan mengetahui bahwa kelompok
sosial menilai dirinya berdasarkan benda-benda yang dimiliki, kemandirian,
sekolaj, keanggotaan sosial dan banyaknya uang yang dibelanjakan. Ini adalah
“simbol status” yang mengangkat wibawa remaja diantara teman-teman sebaya
dan memperbesar kesempatan untuk memperoleh dukungan sosial yang besar.4
Mahasiswa tergolong sebagai kalangan muda yang terpelajar dan umunya
mempunyai akses lebih terhadap media. Mahasiswa jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam diasumsikan mengetahui penggunaan media dan efeknya. Selain
itu, mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam juga diasumsikan
4Istiwidayanti, dkk, Developmental Psycology: A Life-Span Approach, (Jakarta: Erlangga,
1998), h. 219.
6
mengetahui batasan-batasan berhias diri dalam Islam, sehingga dipilihlah
mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam sebagai subjek penelitian ini.
Dari keaktifan mahasiswa dalam mengakses media inilah timbul pertanyaan
apakah mahasiswi yang sejatinya kalangan terpelajar yang kritis dapat
terpengaruh perilaku yang timbul akibat tayangan Beauty Vlog? Maka dari itu
penulis melakukan penelitian yang berjudul: “Efek Tayangan Indo Beauty
Vlogger di Situs YouTube Terhadap Perilaku Imitasi Mahasiswi”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya pada mahasiswi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta jurusan Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2014-
2015. Banyak hal yang dapat diteliti mengenai terpaan situs YouTube ,
namun peneliti hanya membatasi efek tayangan Indo Beauty Vlogger di
situs YouTube terhadap perilaku imitasi mahasiswi. Perilaku imitasi dibatasi
pada perilaku penggunaan kosmetik, perilaku teknik dalam ber-make up,
perilaku membeli produk kosmetik, perilaku merawat wajah, dan perilaku
berhias diri sesuai ajaran Islam.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan pokok masalah
dari penelitian tersebut yaitu:
7
1. Bagaimana pengaruh kognitif, afektif dan behavioral pada mahasiswi
KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap tayangan IndoBeauty
Vlogger di situs YouTube?
2. Seberapa besar pengaruh kognitif, afektif, dan behavioral terhadap
perubahan perilaku imitasi pada mahasiswi jurusan KPI UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta setelah menonton tayangan konten Indo Beauty
Vlogger di di situs YouTube?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan fokus penelitian di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh kognitif, afektif, dan behavioral pada
mahasiswi jurusan KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap
tayangan konten Indo Beauty Vlogger di situs YouTube.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kognitif, afektif, dan
behavioral terhadap perubahan perilaku imitasi dari pada mahasiswi
jurusan KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta setelah menonton
taangan konten Indo Beauty Vlogger di di situs YouTube.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan
manfaat praktis.
8
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pengembangan pengetahuan bagi pembaca, khususnya pada mata kuliah
Ilmu Komunikasi bahwa media massa memiliki peran dalam menyampaikan
informasi kepada masyarakat. Apalagi dengan hadirnya internet sebagai new
media yang hadir di tengah masyarakat modern sekarang ini.
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi
pihak-pihak yang berkaitan dengan media dalam menyikapi berbagai gejala
sosial yang hadir dalam kehidupan sehari hari. Serta untuk mengetahui
dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan
internet di kalangan mahasiswa.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka sebagai langkah
dari penyusunan penelitian, serta sebagai referensi penelitian yang berhubungan
dengan penelitian ini.
Skripsi yang ditulis oleh Lia Pediati, mahasiswi jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam tahun 2015 yang berjudul “Pengaruh Tayangan Sinetron
Ganteng-Ganteng Serigala Terhadap Perilaku Pacaran Siswa SMP Islam Al-
Muttaqien Bogor” . Dalam penelitian tersebut, terdapat kesamaan penelitian yaitu
sama-sama menggunakan pendekatan Social Learning Theory. Pada penelitian
tersebut meneliti tentang efek media massa terhadap khalayak. Perbedaannya
9
terdapat pada media massa yang diteliti, penulis menggunakan media internet
YouTube sedangkan Lia Pediati menggunakan media televisi.
Selanjutnya adalah skripsi yang ditulis oleh Isni Rahmawati jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh Tayangan
Korean Wave di Internet Terhadap Perilaku Komunitas Korean Beloved Addict
(KBA).” Penelitian yang ditulis sama-sama meneliti efek media internet terhadap
perilaku imitasi khalayak. Namun, terdapat perbedaan mengenai indikator yang
dipakai.
F. Kerangkan Pemikiran
Adapun kerangka pemikiran dalam merumuskan masalah ini adalah sebagai
berikut:
Gambar 1. 1 Kerangka Pemikiran
G. Sistematika Penulisan
Untuk memahami gambaran yang lebih jelas mengenai hal-hal yang akan
diuraikan dalam penelitian ini, maka peneliti membagi sistematika penulisan ke
dalam lima bab, sebagai berikut:
10
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan membahas: Latar Belakang Masalah,
Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran dan
SistematikaPenulisan.
BAB II : KERANGKA TEORI
Bab ini akan membahas tentang: Teori S-O-R, Efek
Komunikasi Massa, Teori Pembelajaran Sosial, Perilaku
Imitasi, Internet Sebagai Sarana Komunikasi, dan Berhias
Diri dalam Islam.
BAB III : METODOLOGIPENELITIAN
Bab ini akan membahas mengenai Paradigma Penelitian,
Pendekatan Penelitian, Jenis Penelitian, Metode Penelitan,
Waktu dan Tempat Penelitian, Subjek dan Objek
Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Populasi dan
Sampel, Teknik Pengambilan Sampel dan Uji Instrumen.
BAB IV : GAMBARAN UMUM
Berisi sekilas gambaran umum mengenai objek penelitian
yaitu Komunitas Indo Beauty Vlogger. Selain itu juga
membahas subjek penelitian yaitu sejarah jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam serta Visi dan Misi.
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
Bab ini membahas hasil temuan dan analisis di lapangan,
yakni efek tayangan IndoBeauty Vloggerdi situs YouTube
11
terhadap perilaku mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran
Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
BAB VI : PENUTUP
Bab iniberupa kesimpulan dan saran dari penelitian yang
telah dilakukan, serta lampiran-lampiran sebagai bahan
pelengkap.
12
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. TeoriS-O-R
Teori S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Respons. Menurut
stimulus respons ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap
stimulus khusus, sehingga seorang dapat mengharapkan dan memperkirakan
kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi, unsur-unsur dalam model ini
adalah:1
a. Pesan (stimulus, S)
b. Komunikan (Organism, O)
c. Efek (Respons, R)
Proses komunikasi berpengaruh terhadap perubahan sikap individu. Pesan
atau stimulus yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima maupun ditolak
oleh komunikan. Efek dari setiap pesan komunikasi yang diberikan oleh
komunikator juga berbeda-beda disetiap individu.
Soenarjo mengemukakan, istilah respon dalam komunikasi adalah kegiatan
komunikasi yang diharapkan mempunyai hasil atau dalam setelah komunikasi
dinamakan efek. “Suatu kegiatan komunikasi itu memberikan efek berupa respon
dari komunikasi terhadap pesan yang dilancarkan oleh komunikator.”2
1 Onong Uchajana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT.Citra
Aditya Bakti, 2013), h.254. 2Seonarjo & Djoenarsih, Himpunan Istilah Komunikasi, (Yogyakarta: Liberty, 1983),
h.25.
13
B. Efek Komunikasi Massa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, efek merupakan akibat atau
pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan. Menurut Harold D.Lasswell,
komunikasi adalah “Who Says What In Which Channel To Whom With What
Effect”.Pernyataan tersebut mengemukakan bahwa dalam komunikasi terdapat
lima unsur yaitu sumber komunikasi, pesan komunikasi, saluran komunikasi,
penerima pesan, dan efek. Berdasarkan pandangan Lasswell tersebut, komunikasi
merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan
melalui media komunikasi yang menimbulkan efek tertentu.
Donald K.Robert mengungkapkan, ada yang beranggapan bahwa “efek
hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa.” Karena
fokusnya pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan
media massa.3 Pesan dalam media massa tersebut dapat menerpa seseorang baik
secara langsung maupun tidak langsung. Efeknya bisa berupa perubahan sikap,
perasaan atupun perilaku akibat terpaan media.
Efek dari pesan komunikasi massa terbagi menjadi 3 yaitu:
1. Efek Kognitif
Komunikasi massa dapat memberikan informasi tentang berbagai hal
sehingga dapat memberikan pengetahuan kepada khalayaknya. Efek
kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya
3 Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. (Bandung:Simbiosa
Reatama Media,2007) , h.49.
14
informatif bagi dirinya.4 Setelah mengonsumsi pesan dari media massa, kita
dapat mengetahui mengenai benda, orang, bahkan tempat-tempat yang tidak
diketahui sebelumnya.
2. Efek Afektif
Efek afektif berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman
yang estetis, menyenangkan, dan emosional.5 Pesan dari media massa bukan
sekedar memberikan informasi, bahkan dapat menumbuhkan perasaan
senang, sedih, terharu, dan bahkan marah.
3. Efek Behavioral
Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak
dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan.6 Efek yang terjadi akibat
pesan media massa berupa efek yang tampak dalam kehidupan sehari-hari
Tentu saja membatasi efek hanya selama berkaitan dengan pesan media,
akan mengesampingkan banyak sekali pengaruh media massa. Kita cenderung
melihat efek media massa, baik yang berkaitan dengan pesan maupun media itu
sendiri. Menurut Steven M.Chaffe, ini pendekatan pertama dalam melihat efek
media massa. Pendekatan kedua ialah, melihat jenis perubahan yang terjadi pada
diri khalayak komunikasi massa. Berupa penerimaan informasi, perubahan
perasaan atau sikap, dan perubahan perilaku, atau dalam istilah lain, perubahan
kognitif, afektif, dan konatif (behavioral). Pendekatan ketiga meninjau satuan,
4 Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. (Bandung:Simbiosa
Reatama Media,2007), h.52. 5 Herdiyan Maulana dan Gumgum Gumelar, Psikologi Komunikasi dan Persuasi,
(Jakarta: Kademia, 2013), h.132. 6 Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, (Bandung:Simbiosa
Reatama Media,2007), h.57.
15
observasi yang dikenal efek komunikasi massa-individu, kelompok, organisasi,
masyarakat, atau bangsa.7
C. Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory)
Teori pembelajaran sosial diaplikasikan pada perilaku konsumen, kendati
pada awalnya menjadi bidang penelitian komunikasi massa yang bertujuan untuk
memahami efek terpaan media massa. Berdasarkan penelitian Albert Bandura,
teori ini menjelaskan bahwa pemirsa meniru apa yang mereka lihat di televisi,
melalui proses observational learning (pembelajaran hasil pengamatan).8
Sebagian besar perilaku yang ditampilkan akan dipelajari, baik sengaja
ataupun tidak disengaja, akan sangat dipengaruhi oleh contoh. Ada beberapa
alasan mengapa modelling dapat mempengaruhi sosok yang menonjol dalam
pembelajaran di kehidupan sehari-hari.9
Albert Bandura memberikan gambaran tentang teori belajar sosial secara
komprehensif yang dapat diaplikasikan untuk memecahkan atau meneliti
perubahan perilaku remaja.10
Mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam angkatan
2014, dan 2015 merupakan remaja akhir dengan rentan usia 20-21 tahun. Masa
usia mahasiswa sebenarnya berumur sekitar 18 sampai 25 tahun. Mereka dapat
digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal atau dewasa
7Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008) ,
h.218. 8 Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, (Bandung:Simbiosa
Reatama Media,2007) ,h.64. 9 Albert Bandura, Social Learning Theory, (New York: General Learning Press, 1971) h.
5. 10
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakaya, 2011), h.189.
16
madya. Dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia
mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup.11
Bandura mengemukakan bahwa media massa merupakan agen sosialisasi
utama selain orang tua, keluarga, guru, sekolah, teman, dan seterusnya. Ia
membagi tahapannya menjadi empat proses yaitu:
1. Proses Perhatian (Attention)
Seseorang akan mengamati peristiwa secara langsung atau tidak
langsung. Peristiwa atau kejadian dapat berupa tindakan tertentu, misalnya
pemikiran (abstract modelling) seperti sikap, nilai-nilai atau pandangan
hidup.
2. Proses Mengingat (Rettention)
Seseorang tidak bisa banyak terlalu terpengaruh oleh model apabila
tidak memiliki ingatan akan hal tersebut.12
Pada proses ini seseorang
berusaha menyimpan kembali kejadian-kejadian menarik dalam memorinya
yang kemudian akan dapat dipanggil kembali ketika dibutuhkan.
3. Proses Reproduksi Motoris (Motoris Reproduction)
Pada tahapan ini seseorang akan menyatakan kembali pengalaman
yang telah ia simpan di memorinya. Hasilnya, ingatan ini akan muncul
dalam bentuk perilaku.
11
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, h.27. 12
Albert Bandura, Social Learning Theory, (New York: General Learning Press, 1971)
h.7.
17
4. Proses Motivational (Motivational)
Motivasi akan sangat bergantung pada peneguhan (reinforcement)
yang mendorong perilaku seseorang kepada tujuan tertentu. Perilaku akan
terwujud apabila ada nilai peneguhan seperti rasa puas diri.
Interaksi remaja dalam kelompok sebaya dapat merangsang/menstimulasi
pola-pola respons baru melalui belajar dengan cara mngamati (observational
learning). Di sini kelompok sebaya telah memberikan kesempatan belajar kepada
remaja untuk mengimitasi berbagai tingkah laku para anggota kelompok
lainnya.13
D. Perilaku Imitasi
Komunikasi massa menampilkan berbagai model untuk ditiru khalayaknya.
Teori peniruanlah yang dapat menjelaskan mengapa media massa begitu berperan
dalam menyebarkan mode berpakaian, berbicara, atau berperilaku tertentu
lainnya.14
Imitasi atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan
tindakan aksi seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan indra sebagai
penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah
informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan
motorik.15
Teori peniruan dianggap berorientasi pada pencarian gratifikasi seseorang.
Perilaku merupakan hasil kognitif dan lingkungan. Individu belajar bukan saja
13
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakaya, 2011), h.189. 14
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008) ,
h.216. 15
Nina W.Syam, Psikologi Sosial Sebagai Akar Ilmu Komunikasi, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2012), h. 13.
18
dari pengalaman langsung, tetapi juga dari peniruan atau peneladanan
(modelling).Dari proses imitasi akan memunculkan dampak positif dan negatif.
Dampak positif akan muncul apabila sesuatu yang ditiru berupa perilaku yang
baik begitupun sebaliknya.
Gabriel Tarde menyatakan bahwa seluruh kehidupan sosial manusia didasari
oleh faktor-faktor imitasi. Imitasi dapat mendorong individu atau kelompok untuk
melaksanakan perbuatan-perbuatan yang baik. Dalam lapangan pendidikan dan
perkembangan kepribadian individu, imitasi mempunyai peranan yang sangat
penting karena dengan mengikuti suatu contoh yang baik akan merangsang
seseorang melakukan perilaku yang baik pula. Adapun syarat-syarat terjadinya
imitasi adalah sebagai berikut:16
a. Terdapatnya minat, perhatian yang cukup besar terhadap sesuatu yang
ingin diimitasi.
b. Adanya sikap yang menjunjung tinggi atau mengagumi hal-hal yang
hendak diimitasi.
c. Individu yang melakukan imitasi suatu pandangan atau tingkah laku,
biasanya karena hal tersebut mempunyai penghargaan sosial yang
tinggi.
E. Internet Sebagai Media Komunikasi
Istilah “dunia maya” memiliki beberapa makna berbeda. Dalam novel
William Gibson (1984/1994), Neuromancer, istilah dunia maya muncul pertama
kalinya untuk merujuk pada jaringan informasi luas yang oleh para penggunanya
16
Tri Dayaksini dan Hudaniyah, Psikologi Sosial, (Malang: UMM Press, 2012), h.106.
19
disebut dengan console cowboys akan “muncul”, atau koneksi langsung dengan
sistem-sistem syaraf mereka.17
Internet merupakan perubahan terbesar di bidang komunikasi selama 40
tahun terakhir sejak munculnya televisi. Internet adalah jaringan komputer dunia
yang mengembangkan ARPANET, suatu sistem komunikasi yang terkait dengan
pertahanan-keamanan yang dikembangkan pada tahun 1960-an. Manfaat sistem
komunikasi yang berjaringan ini dengan cepat ditangkap oleh para peneliti dan
pendidik secara umum. Akhir-akhir ini melalui komputer di rumah, modem, dan
warnet, serta melalui layanan-layanan seperti Web-TV, internet hadir untuk
publik.18
Internet dikategorikan sebagai media baru yang telah menjadi sumber
informasi yang bisa diakses dari berbagai tempat yang tidak terbatas ruang dan
waktu. Selain itu internet juga dikategorikan sebagai sumber informasi bebas
hambatan karena dapat menghubungkan satu situs ke situs lainnya dalam waktu
yang singkat. Hal ini menjadi salah satu keuntungan internet sebagai sumber
informasi.
Selain perpustakaan, kini mahasiswa dapat menggunakan internet sebagai
salah satu sumber untuk mencari informasi. Internet telah menjadi alternatif yang
lebih mudah digunakan dan dicari dibanding sumber lainnya. Informasi yang
selalu diperbarui menjadikan internet kaya akan informasi. Dengan bermodal
sebuah personal komputer atau smartphoneyang terhubung ke jaringan internet,
pengguna dapat mengakses seluruh informasi yang diinginkan.
17Werner J.Severin & James N. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, metode, dan
Terapan di Dalam Media Massa, (Jakarta:Kencana, 2005), h.445. 18
Werner J.Severin & James N. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, metode, dan
Terapan di Dalam Media Massa, (Jakarta:Kencana, 2005), h.443.
20
Sebelum ada internet, manusia cenderung membutuhkan waktu yang lebih
lama dan membutuhkan biaya yang lebih banyak. Manusia masih sangat
tergantung pada media kertas ataupun media lainnya. Mencari dan menggunakan
informasi merupakan suatu hal yang telah menjadi kebutuhan manusia dan tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Pengguna membutuhkan informasi yang cepat, akurat, relevan, ekonomis,
dan mudah didapatkan. Namun, seiring membanjirnya informasi yang ada, banyak
informasi yang tidak sesuai dan bahkan kurang terpercaya. Hal ini tentunya
menjadi tantangan baik bagi penyedia informasi ataupun sebagai pencari
informasi.
Di Indonesia, perkembagan internet semakin pesat dan jumlah penggunanya
semakin bertambah dari tahun ke tahun. Apa yang dikemukakan Mc Luhan
terbukti benar dengan kehadiran internet dewasa ini yang hamper mendominasi
seluruh kegiatan manusia, bahkan internet bukan hanya tempat mencari informasi
tetapi kini menjadi sumber pendapatan baik individu atau lembaga.19
Ada kecenderungan sikap masyarakat Indonesia yang sangat konsumtif
terhadap konten media. Pengaruh budaya pop pada generasi muda menunjukkan
gaya hidup dari luar yang didapatkan dari media. Terpaan media melalui iklan
misalnya mempengaruhi fashion dan mode dari masyarakat Indonesia.20
19
Apriadi Tamburak, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa, (Jakarta;
PT. RajaGrafindo Persada, 2013), h. 75. 20
Apriadi Tamburak, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa, h. 35.
21
F. Berhias Diri dalam Islam
Islam merupakan agama yang indah dan menyukai keindahan. Berhias
merupakan salah satu cara untuk selalu memperindah diri. Keindahan tidak selalu
datang dari luar diri tetapi yang terpenting juga adalah keindahan hati.
Dikecualikannya kaum wanita dari hukum ini adalah untuk memenuhi perasaan
sesuai dengan fitrahnya kepada suka berhias, tetapi dengan syarat tidak boleh
berhias yang dapat menarik kaum pria dan membangkitkan syahwatnya.21
Islam menentang sikap berlebih-lebihan dalam berhias sampai batas yang
menjurus pada suatu sikap mengubah ciptaan Allah yang dinilai Al-Qur’an
merupakan salah satu ajakan syaitan kepada pengikut-pengikutnya.22
....ولمرنهم فليغيرن خلق للا
“Sungguh akan kami pengaruhi mereka itu agar mengubah ciptaan Allah.” (QS.
An-Nisa: 119)
Lebih diharamkan lagi jika mencukur alis itu dikerjakan sebagai simbol
bagi perempuan nakal. Sementara ulama mahzab Hambali berpendapat bahwa
perempuan diperkenankan mencukur rambut dahinya, mengukir, memberikan cat
merah, meruncingkan mata apabila dengan izin suaminya karena hal tersebut
termasuk berhias. Tetapi oleh Imam Nawawi diperketat bahwa mencukur rambut
dahi itu sama sekali tidak boleh. Dibantahnya hal itu dengan membawakan
riwayat yang tersebut dalam Sunan Abu Dau, yakni bahwa yang disebut
21
Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam, (Surabaya:PT.Bina Ilmu Surabaya,
2003) , h.111. 22
Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam, h.116.
22
namishah (mencukur alis) sehingga tipis sekali. Dengan demikian tidak termasuk
menghias muka dengan menghilangkan bulu-bulunya.23
Tampilan fisik manusia yang indah, harmonis, dan menawan merupakan
karunia Allah SWT yang patut disyukuri. Mensyukuri hal tersebut yaitu dengan
cara memelihara dan merawatnya dengan baik. Namun, pada dasarnya kecantikan
manusia akan lebih sempurna apabila diimbangi dengan kecantikan akhlak.
Bahkan, dalam pandangan Allah SWT, kecantikan dan keindahan manusia
terletak pada baik buruknya akhlak. Menggunakan berbagai kosmetik untuk
berhias diri tentunya merupakan hal yang wajar dilakukan oleh wanita selama
tidak berlebihan.
23
Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam, h.119.
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Paradigma Penelitian
Paradigma adalah cara pandang ilmuwan tentang sisi strategis yang paling
menentukan nilai sebuah disiplin ilmu pengetahuan itu sendiri. Paradigma
berhubungan erat dengan aliran-aliran dalam sebuah disiplin ilmu pengetahuan.1
Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik atau klasik. Positivistik
menempatkan teori sebagai titik tolak utama dalam kegiatan penelitiannya. Teori
menjadi sumber jawaban utama atas rasa ingin tahu peneliti. Dalam penelitian
kuantitatif/positivistik, yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu
dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab akibat).2
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah survei. Survei
adalah metode penelitian dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen
pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah
responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2017 hingga Agustus 2017.
Adapun lokasi penelitian ini di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Ciputat Tangerang Selatan.
1 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2009), h.25. 2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuatitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung: Alfabeta,
2004), h. 42.
24
D. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah mahasiswi jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedangkan objek penelitiannya adalah
pengaruh tayangan Indo Beauty Vlogger yang ada di situs YouTube. Pemilihan
subjek dilakukan dengan pertimbangan merupakan mahasiswi KPI dari angkatan
2014 dan 2015 pada saat ini dengan kisaran umur antara 18-29 tahun. Dimana
menurut survei yang dimuat di cnnindonesia.com pengguna YouTube paling
populer dikalangan umur 18-29 tahun.
E. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui
penelitian langsung dengan cara menyebarkan angket atau kuesioner ke
lokasi penelitian. Angket atau kuesioner merupakan serangkaian atau daftar
pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi
oleh responden. Setelah diisi, kuesioner dikirim kembali atau dikembalikan
peneliti.3
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari
subjek/objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
3 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian KuantitatifKualitatif dan R&D,h.98.
25
kesimpulannya.4 Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi
jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2014 dan 2015
sebanyak 299 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang menjadi
sumber data sebenarnya dalam penelitian. Sampel juga merupakan
sejumlah cuplikan yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara
profesional.5 Keseluruhan populasi tidak mungkin dapat diobservasi
karena keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu. Oleh karena itu
pengambilan sampel dapat mewakili sebuah populasi.6
Untuk mendapatkan jumlah sampel yang dimaksudkan maka
peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan rumus Slovin dengan taraf kepercayaan sampel
terhadap populasi sebesar 95% dan taraf kesalahan sebesar 5%.
Rumus perhitungan besaran sampel:
Keterangan:
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Jumlah populasi
4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: CV.Alfabeta, 2009), h.80.
5 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2009), h.99. 6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: CV.Alfabeta, 2009), h.80.
26
e = Batas toleransi kesalahan, dalam penelitian ini sebesar
5% (0,05)
Dengan demikian maka jumlah sampel yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah:
= = 171.691
Dalam penelitian ini menggunakan taraf kepercayaan sampel
terhadap populasi sebesar 95% dan taraf kesalahan sebesar 5% (0,05)
dengan jumlah populasi 299 orang. Dari rumus di atas kemudian diperoleh
jumlah sampel sebanyak 172 orang (dibulatkan) yang terdiri dari
mahasiswi jurusan KPI.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability
sampling. Dari teknik pengambilan sampel tersebut penulis menggunakan
purposivesampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan anggota
sampel dengan lebih mengutamakan sifat populasi dalam menentukan sampel
penelitian.7 Karakteristik untuk menjadi sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Merupakan mahasiswi aktif jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2014
dan 2015.
2. Pernah melihat tayangan IndoBeauty Vlogger di situs YouTube.
7Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan
Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 115.
27
Alasan peneliti menggunakan purposive sampling adalah karena tidak
tersedianya daftar populasi dengan kriteria pernah melihat tayangan komunitas
Indo Beauty Vlogger di situs YouTube. Maka, untuk menjadikan sampel akan
peneliti akan mengajukan pertanyaan pada awal kuesioner kepada responden
apakah pernah melihat tayanganIndoBeauty Vlogger di situs YouTube.
H. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menidentifikasikan dua variabel yang nantinya
akan dicari korelasi antara keduanya. Adapun variabel tersebut adalah:
a. Variabel bebas (independent variabel) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat).8Dalam penelitian ini
variabel bebas nya (Variabel X) adalah efek tayangan
IndoBeauty Vlogger di situs YouTube.
b. Variabel terikat (dependent variabel) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas.9 Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat
(Variabel Y) adalah perilaku imitasi mahasiswi.
8Sugiyono, Metode Penelitian Kuatitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung: Alfabeta, 2004),
h. 39. 9Sugiyono, Metode Penelitian Kuatitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung: Alfabeta, 2004),
h.39.
28
I. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana
caranya mengukur suatu variabel.10
Dalam penelitian ini, variabel yang akan
diteliti adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Definisi Operasional dan Indikator Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala
Efek
Tayangan
IndoBeauty
Vlogger
(Variabel X)
1. Kognitif 1. Penerimaan
informasi
Likert
2. Afektif 2. Perasaan Likert
3. Behavioral 3. Sikap atau perilaku Likert
Perilaku
Imitasi
Mahasiswi
(Variabel Y)
4. Perubahan perilaku
imitasi mahasiswi:
a. Proses Perhatian
(Attention).
Mengamati
peristiwa secara
langsung (berupa
pemikiran: sikap,
nilai-nilai,
pandangan hidup).
Kejadian yang
mudah diingat
Kejadian yang
sederhana
Kejadian yang
menonjol
Kejadian yang
menarik
Kejadian yang
berulang-ulang
Likert
b. Proses Mengingat
(Retention).
Gambaran tentang
produk-produk
Likert
10
Masri Sangarimbun dan Sofean Efendi, Metodologi Penelitian Survey, (Jakarta:
LP3ES, 1995), h.46.
29
Menyimpan
peristiwa kedalam
memori dalam
bentuk imajinasi
dan lambang secara
verbal.
kosmetik
Gambaran tentang
teknik dalam ber-
make up.
Gambaran tentang
cara merawat
wajah.
Gambaran tentang
berhias diri dalam
Islam.
c. Proses Reproduksi
Motoris (Retoris
Reproduction).
Pengalaman yang
perseptual
sebelumnya
meningkat menjadi
bentuk perilaku.
Perilaku
menggunakan
kosmetik.
Perilaku tentang
teknik dalam ber-
make up.
Perilaku merawat
wajah.
Perilaku berhias
diri sesuai ajaran
Islam.
Likert
d. Proses
Motivasional
(Motivational).
Peneguhan yang
mendorong
perilaku kearah
pemenuhan tujuan
tertentu.
Nilai peneguhan/
Self Reinforcement
(Rasa Puas Diri)
Likert
30
Adapun blue print sebelum dilakukan uji coba validitas instrumen terlihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 3. 2 Blue Print (sebelum validasi instrumental)
No Variabel X
(Efek Tayangan)
Item Jumlah
Favorable Unfavorable
1. Efek Kognitif 1,2,3,4,5,6,7,8,9,
10,11,12 - 12
2. Efek Afektif 13,14,15,16,17,18,
19,20,23 21,22,24 12
3. Efek Behavioral 25,26,27,28,29,30,
31,32,33,34,36 35 12
No Variabel Y
(Perilaku Imitasi)
Item Jumlah
Favorable Unfavorable
1. Perilaku Imitasi
Mahasiswi
37,38,39,40,41,42,
43,44,45,47,48 46 12
Selanjutnya, setelah silakukan uji validitas kepada 30 responden dari 48
butir pernyataan yang diujicobakan terdapat 10 butir pernyataan yang tidak valid.
Sehingga pernyataan yang valid dan dapat digunakan untuk penelitian adalah
sebanyak 38 pernyataan. Adapun blue print setelah dilakukan uji coba validitas
instrumen terlihat pada tabel berikut:
31
Tabel 3. 3 Blue Print (setelah validasi instrumental)
No Variabel X
(Efek Tayangan)
Item Jumlah
Favorable Unfavorable
1. Efek Kognitif 1,2,4,5,6,7,8,9,
10,12 - 10
2. Efek Afektif 13,14,15,16,18,
19,20,23 24 9
3. Efek Behavioral 25,26,27,28,30,
31,32,33,34 - 9
No Variabel Y
(Perilaku Imitasi)
Item Jumlah
Favorable Unfavorable
1. Perilaku Imitasi
Mahasiswi
37,38,39,40,41,42,
43,44,45,48 - 10
J. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data.11
Hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2014), h. 71.
32
Ho: Tidak terdapat pengaruh antara tayangan Indo Beauty Vlogger di
situs YouTube terhadap perilaku imitasi mahasiswi
Ha: Terdapat pengaruh antara tayangan Indo Beauty Vlogger terhadap
perilaku imitasi mahasiswi.
K. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti menggunakan
kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang diukurnya.12
Uji
validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid jika pertanyaan pada angket
mempu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket tersebut.
2. Uji Reliabilitas
Setelah uji validitas, selanjutkan dilakukan pengujian reliablitas.
Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur
dapat diandalkan. Jika alat ukur dapat dipakai untuk mengukur gejala yang
sama dan hasil yang diperoleh relatif konstan, maka alat pengukur tersebut
dapat dikatakan reliabel.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode pengujian
reliabilitas Cronbach Alpha yang digunakan dalam menentukan reliabel.
12
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2009), h.122.
33
Tingkat reliabilitas dengan metode ini diukur dengan menggunakan batasan
0,6, jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat
diterima dan diatas 0,8 adalah baik.13
Dengan metode ini, koefisien
keandalan alat ukur dapat dihitung dengan rumus yang digunakan sebagai
berikut:
Keterangan:
α = Koefisien keandalan alat ukur
K = Jumlah variabel
R = Koefisien rata-rata koefisien antar variabel
Tabel 3. 4 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,0 – 0,20 Kurang Reliabel
>0,20 – 0,40 Agak Reliabel
>0,40 – 0,60 Cukup Reliabel
>0,60 – 0,80 Reliabel
>0,80 – 1,00 Sangat Reliabel
L. Metode Analisis Data
Dalam penelitian kuantitaif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk
mengumpulkan data. Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk
melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang
13
Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta: Penerbit ANDI,
2014), h. 64.
34
akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala.14
Skala yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Skala Likert.
1. Skala Likert
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert untuk
mengukur data yang akan diambil dari responden. Skala Likert merupakan
salah satu skala yang paling banyak digunakan pada penelitian sosial. Pada
skala Likert, peneliti harus merumuskan sejumlah peryataan mengenai suatu
topik tertentu, dan responden diminta memilih apakah ia sangat setuju,
setuju, ragu-ragu/netral, tidak setuju, atau sangat tidak setuju dengan
berbagai pernyataan tersebut. Setiap pilihan memiliki bobot yang betbeda,
dan seluruh jawaban responden dijumlahkan berdasarkan bobotnya sehingga
menghasilkan suatu skor tunggal mengenai suatu topik tertentu.15
Skala Likert dengan empat alternatif jawaban dirasakan sebagai hal
yang paling tepat. Jika kita menggunakan skala Likert dengan lima alternatif
jawaban (sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju),
maka akan membuat hasil menjadi “rancu”. Dalam kenyataan di lapangan,
sebagian besar responden akan memilih jawaban “netral”. Dengan
demikian, dalam penarikan kesimpulan, hasil penelitian yang diperoleh
menjadi kurang akurat karena sulit memberikan kriteria penilaian pada
14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuatitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung: Alfabeta,
2004), h.92. 15
Morissan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Kencana, 2012), h.88.
35
jawaban netral.16
Maka dari itu, dalam penelitian ini peneliti akan
menggunakan skala Likert dengan empat alternatif jawaban.
Adapun skala likert ini menggunakan empat kategori penilaian yang
masing-masing kategori tersebut diberi bobot nilai atau skor, yakni:
Tabel 3. 5 Skala Pengukuran
Positif Negatif
Sangat Setuju 5 Sangat Setuju 1
Setuju 4 Setuju 2
Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 4
Sangat Tidak
Setuju 1
Sangat Tidak
Setuju 5
2. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan suatu pengujian sekelompok data untuk
mengetahui apakah distribusi data tersebut membentuk kurva normal atau
tidak. Uji normalitas dibutuhkan untuk keperluan analisis data. Teori
statistika yang bersifat memperkirakan atau menaksir, seperti
memperkirakan parameter populasi berdasarkan parameter sampel,
dibutuhkan asusmsi distribusi data berbentuk kurva normal.17
Normalitas dapat diketahui dengan melihat tabel One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Pada kolom sig (signifikansi)yaitu jika
16
Haryadi Sarjono dan Winda Julianita, SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar, Aplikasi
untuk Riset, ( Jakarta: Salemba Empat, 2011), h.7. 17
Yusri, Statistika Sosial, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 139.
36
signifikansi kurang dari 0,05, kesimpulannya data tidak berdistribusi
normal. Jika signifikansi lebih dari 0,05, maka data berdistribusi normal.18
3. Analisis Data
a. Statistika Deskriptif
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
statistika deskriptif. Analisis deskriptif adalah bentuk analisis data
penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu
sampel.19
Statistika deskriptif hanya mereduksi, menguraikan atau
memberikan keterangan suatu data, fenomena atau keadaan ke dalam
beberapa besaran untuk disajikan secara bermakna dan mudah
dimengerti. Statistika ini hanya berfungsi menguraikan dan
menerangkan keadaan, persoalan tanpa menarik suatu kesimpulan
terhadap data yang lebih luas atau populasi.20
b. Analisis Korelasi
Analisis hubungan (korelasi) adalah suatu bentuk analisis
data dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan
atau bentuk arah hubungan di antara dua variabel dan besarnya
18
Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta: Penerbit ANDI,
2014), h. 74. 19
Syofian Siregar, Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 142. 20
Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian: Dilengkapi Cara Perhitungan
dengan SPSS dan MS Office Excel, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), h. 4.
37
pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang satu (variabel bebas)
terhadap variabel lainnya (variabel terikat).21
Koefisiensi korelasi adalah bilangan yang menyatakan
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga dapat
menentukan arah hubungan dari kedua variabel. Nilai korelasi
.
Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada di
antara sampai , sedangkan untuk arah dinyatakan dalam
bentuk positif (+) dan negatif (-).
Misalnya:
1) Apabila korelasi negatif sempurna, artinya terjadi
hubungan bertolak belakang antara variabel X dan variabel Y.
Jika variabel X naik, maka variabel Y turun.
2) Apabila korelasi positif sempurna, artinya terjadi
hubungan searah variabel X dan variabel Y. Jika variabel X
naik, maka variabel Y naik.22
21
Syofian Siregar, Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 335. 22
Syofian Siregar, Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 7, h. 337.
38
Tabel 3. 6 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan23
No. Nilai Korelasi Tingkat Hubungan
1. Sangat Lemah
2. Lemah
3. Cukup
4. Kuat
5. Sangat Kuat
c. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa
besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai 1, R2
semakin mendekati angka satu semakin baik kemampuan variabel
independen menjelaskan variabel dependen.24
R square (R2) atau
kuadrat dari R, yaitu menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini
akan diubah ke bentuk persen, yang artinya persentase sumbangan
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.25
Rumus
koefisien determinasi adalah:
23
Syofian Siregar, Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 7, h. 337. 24
Agus Widarjono, Analisis Statistika Multivariat Terapan, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan STIM YKPN, 2010), h.22. 25
Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta: CV. Andi Offset,
2014), h. 156.
39
d. Analisis Linear Sederhana
Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui
pengaruh atau hubungan secara linier antara satu variabel independen
dengan satu variabel dependen.26
Persamaan regresi untuk regresi linier sederhana sebagai
berikut:
Keterangan:
Y’ = Nilai prediksi variabel dependen
a = Konstanta, yaitu nilai Y’ jika X = 0
b = Koefisien regresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan
variabel Y’ yang didasarkan variabel X
X = Variabel independen
e. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda merupakan pengembangan dari regresi
linier sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk
mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent)
terhadap suatu variabel tak bebas (dependent). Perbedaan penerapan
metode ini hanya terletak pada jumlah variabel bebas (independent)
yang digunakan. Penerapan metode regresi berganda jumlah variabel
bebas (independen) yang digunakan lebih dari satu yang memengaruhi
26
Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta: Penerbit ANDI,
2014), h. 134.
40
satu variabel tak bebas (dependent).27
Rumus regresi linear berganda
adalah:
Keterangan:
Y = Variabel Dependen (perilaku imitasi)
a = Harga konstan
b1 = Koefisiensi regresi parsal ukuran kognitif
b2 = Koefisiensi regresi parsal ukuran afektif
b3 = Koefisiensi regresi parsal ukuran behavioral
f. Uji F-test (Simultan)
Uji F-test digunakan untuk mengevaluasi pengaruh semua
variabel independen dan variabel dependen.28
Adapun taraf
signifikannya sebesar α = 1% sampai 10%. ANOVA atau analisis
varian, yaitu uji koefisien regresi secara bersama-sama (uji F) untuk
menguji signifikansi pengaruh beberapa variabel independen terhadap
variabel dependen.29
Untuk melakukan pengujian hipotesis, maka ada beberapa
ketentuan yang perlu diperhatikan, yaitu dengan merumuskan:
Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
27
Syofian Siregar, Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT.Bumi
Aksara, 2013), h.405. 28
Agus Widarjono, Analisis Statistika Multivariat Terapan, (Yogyakarta: Unit Penerbit
dan Percetakan STIM YKPN, 2010), h.19-20. 29
Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta: CV. Andi Offset,
2014), h.157.
41
efek tayangan Indo beauty Vloggers terhadap
perilaku imitasi.
Ho : βo ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara efek
tayanganIndo beauty Vloggers terhadap perilaku
imitasi.
Jika sig F > 0,1, maka artinya tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Sedangkan jika sig F < 0,1, maka artinya terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
g. Uji T-test (Parsial)
Uji T-test digunakan untuk membuktikan apakah variabel
independen secara individu mempengaruhi variabel dependen.30
Rata-
rata hitung yang ingin diuji perbedaannya, yaitu apakah berbeda
secara signifikan atau tidak, dapat berasal dari distribusi sampel yang
berbeda, dapat pula dari sampel yang berhubungan.31
Untuk mengukurnya dapat digunakan rumus, sebagai berikut:
30
Agus Widarjono, Analisis Statistika Multivariat Terapan, (Yogyakarta: Unit Penerbit
dan Percetakan STIM YKPN, 2010), h.25. 31
Burhan Nurgiyantoro, dkk, Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial,
(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2012), h.181.
42
Keterangan:
n = banyaknya sampel
r = koefisien korelasi
Harga t yang diperoleh dari perhitungan rumus di atas
dibandingkan dengan harga ttabel dengan menentukan tingkat
signifikansi uji dua pihak dan derajat kebebasan (db) = (n-2). Jika
thitung dari ttabel maka Ho ditolak (berarti ada hubungan yang
signifikan).32
32
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktik Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset
Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta:
Kencana, 2008), h. 175.
43
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Indo Beauty Vlogger
1. Sekilas Tentang Indo Beauty Vlogger
YouTube adalah sebuah situs web sharing (berbagi video) populer
di mana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip secara
gratis. Umumnya video-video di YouTube adalah klip musik (video klip),
film, TV, serta video buatan para penggunanya sendiri.1Setiap orang
diseluruh belahan dunia manapun dengan koneksi internet dapat dengan
mudah mengakses video yang ada di YouTube.
Selain itu, YouTube juga memungkinkan siapa saja mengunggah
video. Belakangan ini muncul istilah vlog. Vlog merupakan akronim dari
video blog. Vlog biasanya diunggah seorang YouTuber secara monolog
dengan berbicara ke arah kamera. Salah satu vlog yang banyak diminati
kaum perempuan adalah Beauty Vlog, yaitu video blog berisi tentang
seputaran dunia kecantikan.
Di Indonesia, perkembangan Beauty Vlog sangat pesat. Jumlah
pelaku Beauty Vloggers semakin bertambah dari waktu ke waktu. Hal ini
menjadikan Vanya Qinthara, seorang Beauty Vlogger asal Indonesia
berinisiatif mendirikan komunitas Beauty Vlogger pertama di Indonesia
yaitu Indo Beauty Vlogger. Komunitas ini mewadahi para Beauty Vlogger
asal Indonesia untuk memberikan berbagai informasi seputar dunia
1 Apriadi Tamburaka, Literasi Media, (Jakarta: PT.Grafindo Persada, 2013), h. 83.
44
kecantikan. Komunitas ini berisi sekumpulan perempuan-perempuan
Indonesia pecinta make up dan skincare.
Dalam komunitas Indo Beauty Vlogger, para Beauty Vlogger tidak
sekedar berbagi ilmu tentang kecantikan, namun mereka juga tidak pelit
ilmu agar menghasilkan video-video yang menarik untuk ditonton. Dalam
komunitas ini para Beauty Vlogger juga membahas teknik pengambilan
video yang baik, hal-hal yang sedang diminati pasar, dan juga informasi
tentang trend make up dan produk kosmetik yang sedang populer di dunia.
Di komunitas ini, para Beauty Vlogger secara rutin mengadakan
gathering dan kerap saling berbagi ilmu dan tips melalui channel YouTube
masing-masing. Peluang bisnis dan sponsor pun banyak terbuka dari pintu
komunitas ini. Mereka juga sering mengadakan kolaborasi-kolaborasi
yang di upload di channel YouTube indobeautyvlogger.
Dalam videonya, para Beauty Vloggerbanyak mendapatkan
tawaran kerjasama dari berbagai brand kosmetik, baik lokal maupun
internasional. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para Beauty Vlog
untuk membuat video yang tidak bersifat hard selling, karena
bagaimanapun setiap Beauty Vlogger lebih mengutamakan honest review
mereka mengenai suatu produk yang nantinya akan ditayangkan di
YouTube.
Video yang bersifat hard selling biasanya kurang diminati oleh
penonton. Hard selling yang dimaksud adalah seorang Beauty Vlogger
akan mereview suatu produk tetapi secara terang-terangan mengiklankan
45
suatu produk agar penonton tertarik untuk mengggunakannya. Padahal
belum tentu produk tersebut akan cocok disetiap orang yang memakainya.
2. Logo, Tampilan Website dan Media Sosial
a. Logo Indo Beauty Vlogger
Gambar 4. 1 Logo Indo Beauty Vlogger2
b. Tampilan YouTube Indo Beauty Vlogger
Gambar 4. 2 Tampilan Akun YouTube Indo Beauty Vlogger3
2www.indobeautyvlogger.com diakses pada tanggal 1 Agustus 2017 pukul 12:59 WIB.
3www.youtube.com/indobeautyvlogger/diakses pada 1 Agustus 2017 pukul 13:27 WIB.
46
c. Tampilan Media Sosial (Instagram, Twitter) Indo Beauty
Vlogger
Gambar 4. 3 Tampilan Media Sosial Instagram Indo Beauty Vlogger4
Gambar 4. 4 Tampilan Media Sosial Twitter Indo Beauty Vlogger5
4www.instagram.com/indobeautygram/diakses pada 6 September 2017 pukul 9:36 WIB.
5www.twitter.com/indobeautyvlogger/diakses pada 6 September 2017 pukul 9:39 WIB.
47
B. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
1. Sejarah Singkat Jurusan KPI
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam merupakan salah satu
jurusan yang ada di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada saat pertama kali dibuka Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi memiliki satu jurusan, yaitu Jurusan
Penerangan dan Penyiaran Agama (PPA). Lalu, setahun setelah
dibuka, pada tahun akademik 1992-1993, fakultas ini membuka
Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat (BPM). Pada tahun
akademik 1994-1995, jurusan ini berubah menjadi Jurusan Bimbingan
dan Penyuluhan Agama (BPA). Pada tahun akademik 1996-1997,
kembali terjadi pergantian nama, yaitu: Jurusan PPA berubah menjadi
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Jurusan BPA berubah
menjadi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI).
Jurusan KPI bertujuan menghasilkan sarjana yang menguasai
bidang komunikasi dan penyiaran Islam. Mata Kuliah Keahlian yang
diberikan dalam jurusan ini meliputi: Filsafat Dakwah, Ilmu Dakwah,
Psikologi Dakwah, Sejarah Dakwah, Metodologi Penelitian Dakwah,
Ilmu Komunikasi, Jurnalistik, Teknik Berpidato, Produksi Siaran
Radio dan Film, Pengantar Manajemen, Statistik Sosial, Perilaku
Organisasi, Perkembangan Pemikiran Modern dan Penyiaran Islam,
Filsafat Islam, Patologi Sosial, Perbandingan Agama, Geografi Islam,
48
Public Relation, Ilmu Akhlak, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, dan
Pengantar Psikologi.
2. Tujuan dan Sasaran Jurusan KPI
a. Visi Prodi KPI
”Menjadi Program Studi yang unggul, integratif dan
berdaya saing tinggi di tingkatnasional dan internasional pada
tahun 2026 ”
b. Misi Prodi KPI
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam
bidang ilmu komunikasi danpenyiaran Islam yang integratif
dan berbasis research.
2. Melaksanakan penelitian dalam bidang ilmu komunikasi
dan penyiaran Islam.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam
rangka mengamalkan ilmukomunikasi dan penyiaran Islam.
4. Menyelenggarakan kegiatan ilmiah dalam bentuk diskusi,
seminar dan loka karya.
5. Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait
dengan berbagai aktivitaskomunikasi dan penyiaran Islam.
c. Tujuan Prodi KPI
1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan
berkomunikasi dan berdakwahsecara profesional, baik
secara lisan maupun tulisan.
49
2. Menghasilkan lulusan yang berkepribadian islami yang
dapat menjadi teladan dalamkehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
3. Menghasilkan lulusan yang menguasai dasar-dasar
metodologi ilmu komunikasi dan penyiaran Islam, sehingga
mampu mengembangkan dan bertindak sebagai sarjana
komunikasi dan penyiaran Islam.
4. Menghasilkan lulusan yang mempunyai keahlian dasar
dalam memahami masalah-masalah keagamaan dan
kemasyarakatan sesuai dengan bidang keahliannya.
5. Menghasilkan lulusan yang memahami asas-asas
pengelolaan komunikasi danpenyiaran melalui media
tradisional, konvensional ataupun modern serta
mampumemangku jabatan-jabatan sesuai dengan
keahliannya.
6. Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian teoritis dan
praktis untuk dapat dipergunakan dalam kompetensi dan
kompetisi lapangan kerja.
d. Sasaran Prodi KPI
1. Peserta didik memiliki pengetahuan, kepahaman, dan
kemampuan teoritis dan praktisdibidang ilmu komunikasi.
2. Peserta didik memiliki pengetahuan, kepahaman, dan
kemampuan teoritis dan praktisdibidang penyiaran Islam.
50
3. Peserta didik memiliki pengetahuan dan kepahami terhadap
masalah-masalahkeagamaan dan kemasyarakatan.
4. Peserta didik memiliki kepribadian islami yang dapat
menjadi teladan dalam kehidupanbermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
5. Peserta didik menjadi sarjana yang kompeten secara teoritis
dan praktis serta mampuberkompetisi dalam mengisi
lapangan kerja dan atau menciptakan lapangan kerja baru.6
6www.fidkom.uinjkt.ac.id diakses pada 1 Agustus 2017 pukul 12:01
51
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
A. Deskripsi Data Responden Penelitian
Dari hasil analisis mengenai profil responden maka diperoleh data mengenai
responden yang menjadi sampel pada penelitian ini. Responden sejumlah 172
orang yang terdiri dari responden perempuan dengan rincian sebagai berikut:
1. Usia
Tabel 5. 1 Responden Berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah Persentase
1. 19 tahun 15 orang 8.72%
2. 20 tahun 58 orang 33.72%
3. 21 tahun 85 orang 49.41%
4. 22 tahun 14 orang 8.15%
Total 172 orang 100%
Dari tabel di atas, responden dengan usia 19 tahun sebanyak 15
orang (8.72%), 20 tahun sebanyak 58 orang (33.72%), 21 tahun sebanyak 85
orang (49.41%), dan sisanya berusia 22 tahun sebanyak 14 orang (8.15%).
52
2. Tahun Angkatan
Tabel 5. 2 Responden Berdasarkan Tahun Angkatan
No. Tahun Angkatan Jumlah Persentase
1. 2014 98 orang 56.97%
2. 2015 74 orang 43.03%
Total 172 orang 100%
Dari tabel di atas, responden yang merupakan mahasiswi tahun
angkatan 2014 sebanyak 98 orang (56.97%) dan tahun angkatan 2015
sebanyak 74 orang (43.03%).
B. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Dalam uji instrument validitas dilakukan dengan bantuan Microsoft
Excel 2010, yang bertujuan untuk mengetahui setiap butir pernyataan yang
diajukan kepada responden dinyatakan valid. Dalam penelitian ini, teknik
yang digunakan dengan membandingkan r-hitung dengan r-tabel pada tingkat
signifikansi 5% (α = 0.05), dengan jumlah responden 30 orang ( N = 30 ),
maka nilai r-tabel adalah 0,361. Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel maka
butir pernyataan tersebut dinyatakan valid, begitupula sebaliknya. Jika r-
53
hitung lebih kecil dari r-tabel maka butir pernyataan tersebut dianggap tidak
valid atau gugur.
Tabel 5. 3 Uji Validitas Variabel X (Efek Tayangan)
Pernyataan X r tabel r hitung Hasil
Instrumen
Butir 1 0,361 0,613 Valid
Butir 2 0,361 0,404 Valid
Butir 3 0,361 0,349 Tidak valid
Butir 4 0,361 0,433 Valid
Butir 5 0,361 0,546 Valid
Butir 6 0,361 0,413 Valid
Butir 7 0,361 0,720 Valid
Butir 8 0,361 0,739 Valid
Butir 9 0,361 0,616 Valid
Butir 10 0,361 0,419 Valid
Butir 11 0,361 0,394 Valid
Butir 12 0,361 0,085 Tidak valid
Butir 13 0,361 0,585 Valid
Butir 14 0,361 0,538 Valid
Butir 15 0,361 0,523 Valid
Butir 16 0,361 0,658 Valid
Butir 17 0,361 0,134 Tidak valid
Butir 18 0,361 0,624 Valid
Butir 19 0,361 0,822 Valid
Butir 20 0,361 0,634 Valid
54
Butir 21 0,361 0,350 Tidak valid
Butir 22 0,361 0,031 Tidak valid
Butir 23 0,361 0,602 Valid
Butir 24 0,361 0,622 Valid
Butir 25 0,361 0,612 Valid
Butir 26 0,361 0,732 Valid
Butir 27 0,361 0,817 Valid
Butir 28 0,361 0,690 Valid
Butir 29 0,361 0,282 Tidak valid
Butir 30 0,361 0,803 Valid
Butir 31 0,361 0,702 Valid
Butir 32 0,361 0,731 Valid
Butir 33 0,361 0,602 Valid
Butir 34 0,361 0,681 Valid
Butir 35 0,361 0,038 Tidak valid
Butir 36 0,361 0,129 Tidak valid
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai
koefisien korelasi untuk uji validitas instrument variabel efek tayangan (X)
diperoleh rata-rata lebih besar dari r-tabel dan dapat dilihat dari 36 butir
pernyataan instrumen, sebanyak 28 butir pernyataan dianggap valid dan
terdapat 8 butir pernyataan yang dianggap tidak valid (gugur).
55
Tabel 5. 4 Uji Validitas Variabel Y (Perilaku Imitasi)
Pernyataan X r tabel r hitung Hasil
Instrumen
Butir 37 0,361 0,829 Valid
Butir 38 0,361 0,798 Valid
Butir 39 0,361 0,765 Valid
Butir 40 0,361 0,708 Valid
Butir 41 0,361 0,568 Valid
Butir 42 0,361 0,588 Valid
Butir 43 0,361 0,730 Valid
Butir 44 0,361 0,673 Valid
Butir 45 0,361 0,585 Valid
Butir 46 0,361 0,051 Tidak valid
Butir 47 0,361 0,165 Tidak valid
Butir 48 0,361 0,596 Valid
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai keofisien
korelasi untuk uji validitas instrument varabel perilaku imitasi (Y) diperoleh
rata-rata lebih besar dari r-tabel. Dapat dilihat dari tabel sebanyak 10
pernyataan yang dianggap valid dari 12 butir pernyataan dan hanya terdapat
2 butir pernyataan yang dianggap tidak valid (gugur).
2. Uji Reliabilitas
Dalam uji instrumen reliabilitas dilakukan dengan bantuan software
SPSS 21 for windows. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode
56
Cronbach Alpha. Nilai dari koefisien Cronbach Alpha disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 5. 5 Reliabilitas
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Pada tabel 5.5, besarnya nilai Cronbach Alpha yaitu sebesar 0,959
dengan jumlah pernyataan sebanyak 38 butir. Nilai Cronbach Alpha terletak
diantara 0,80-1,00 artinya bahwa data tersebut sangat reliabel.
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of
Items
.959 38
57
C. Analisis Data
1. Statistika Deskriptif
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh data kuesioner
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Efek Tayangan
1.) Efek Kognitif
Hasil perhitungan data penelitian yang diperoleh dari
kuesioner yang telah diisi oleh responden dari variabel kognitif,
didapatkan hasil dengan skoring dan rangking pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 5. 6 Efek Kognitif
No Pernyataan SS S TS STS Skor Rank
1 Saya mengetahui apa itu Beauty Vlog
(Video Blog Kecantikan)
86 86 0 0 774 1
2 Saya mengetahui Indo Beauty Vlogger
adalah komunitas pembuat Beauty Vlog
48 113 11 0 714 6
3 Video yang diunggah
indobeautyvlogger memberikan
informasi yang beragam kepada
penonton
55 100 14 3 706 7
4 Dalam komunitas indobeautyvlogger
terdiri dari kumpulan beauty vloggers
dari Indonesia
66 98 8 0 728 2
5 Tayangan indobeautyvlogger
merupakan tayangan hiburan
63 94 15 0 721 4
6 indobeautyvlogger memberikan
informasi tentang produk-produk
kecantikan
55 107 10 0 723 3
7 Video indobeautyvlogger memberikan
informasi tentang make up tutorials
55 92 25 0 693 8
8 Video indobeautyvlogger memberikan
informasi tentang cara merawat wajah
yang baik
52 110 10 0 720 5
9 indobeautyvlogger memberikan
informasi tentang produk-produk
34 94 41 3 631 10
58
kecantikan yang halal
10 Saya mengetahui berlebih-lebihan
dalam berhias diri tidak dianjurkan
dalam Islam
47 102 23 0 689 9
Dari tabel 5.6 dapat diketahui bahwa respon mahasiswi
jurusan KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap variabel
kognitif yang menempati ranking pertama adalah pernyataan
“saya mengetahui apa itu beauty vlog”. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar dari mahasiswi jurusan KPI UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta mengetahui tayangan beauty vlog yang
tengah menjadi salah satu tayangan yang sedang populer di
kalangan wanita. Sedangkan respon mahasiswi jurusan KPI UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap variabel kognitif yang
menempati ranking terakhir adalah pernyataan
“indobeautyvlogger memberikan informasi tentang produk-
produk kecantikan yang halal”. Hal tersebut diduga karena
tayangan indobeautyvlogger tidak memberikan informasi
tentang produk-produk yang halal.
2.) Efek Afektif
Hasil perhitungan data penelitian yang diperoleh dari
kuesioner yang telah diisi oleh responden dari variabel afektif,
didapatkan hasil dengan skoring dan rangking pada tabel
sebagai berikut:
59
Tabel 5. 7 Efek Afektif
No. Pernyataan SS S TS STS Skor Rank
1 Saya senang menonton beauty vlog 53 102 17 0 707 2
2 Saya senang menonton video yang
diunggah indobeautyvlogger
31 93 47 1 622 6
3 Menonton video yang diunggah
indobeautyvlogger membuat saya
senang dan terhibur
54 96 21 1 697 4
4 Setelah mengetahui video blog
indobeautyvlogger, saya penasaran
dengan setiap video yang diunggah
27 87 57 1 598 8
5 Saya senang ketika menonton make up
tutorialsyang diunggah
indobeautyvlogger
50 107 15 0 708 1
6 Menurut saya make up tutorials di
channel indobeautyvlogger memukau
21 86 64 0 577 9
7 Saya merasa gaya make updi channel
indobeautyvloggerup to date
52 99 21 0 698 3
8 Menurut saya memakai kosmetik
dalam keseharian adalah hal yang
wajar selama tidak berlebihan
46 100 26 0 682 5
9 Video berhias diri yang diunggah
indobeautyvlogger mengikuti budaya
barat, saya senang menontonnya
37 84 43 8 615 7
Dari tabel 5.7 dapat diketahui bahwa respon mahasiswi
jurusan KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap variabel
afekif yang menempati ranking pertama adalah pernyataan “saya
senang ketika menonton make up tutorials”. Hal ini
menunjukkan bahwa mahasiswi jurusan KPI UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta senang ketika menonton tayangan make up
tutorials yang diunggah oleh indobeautyvlogger. Sedangkan
respon mahasiswi jurusan KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
terhadap variabel afektif yang menempati ranking terakhir
adalahpernyataan “menurut saya make up tutorials di channel
60
indobeautyvlogger memukau”. Hal tersebut diduga karena
tayangan indobeautyvlogger tidak memberikan perasaan kagum
setelah menonton tayangan tersebut.
3.) Efek Behavoiral
Hasil perhitungan data penelitian yang diperoleh dari
kuesioner yang telah diisi oleh responden dari variabel
behavioral, didapatkan hasil dengan skoring dan rangking pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 5. 8 Efek Behavioral
No. Pernyataan SS S TS STS Skor Rank
1 Saya ingin membuat beauty vlog 36 68 59 9 579 9
2 Saya akan mencari review sebuah
produk kecantikan di YouTube ketika
ingin membelinya
55 92 24 1 629 4
3 Saya ingin mempunyai kemampuan
yang baik dalam ber-make up setelah
menonton indobeautyvlogger
49 90 33 0 671 2
4 Saya ingin membeli produk yang
disarankan oleh para beauty vlogger
setelah menonton videonya di
YouTube
35 90 45 2 627 5
5 Saya ingin mengikuti tips dan trik yang
ada dalam video blog
29 105 37 1 640 3
6 Saya ingin mengikuti gaya ber-make
up yang ditayangkan
indobeautyvlogger
24 89 56 3 591 8
7 Saya ingin melakukan perawatan
wajah setelah menonton
indobeautyvlogger
31 90 50 1 616 6
8 Saya ingin memakai kosmetik dalam
keseharian setelah menonton
indobeautyvlogger
28 87 54 3 599 7
9 Saya tidak akan memakai make up
yang berlebihan sesuai ajaran Islam
54 98 20 0 702 1
61
Dari tabel 5.8 dapat diketahui bahwa respon mahasiswi
jurusan KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap variabel
behavioral yang menempati ranking pertama adalah pernyataan
“saya tidak akan memakai make up yang berlebihan sesuai
ajaran Islam”. Ini menunjukkan bahwa mahasiswi jurusan KPI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak akan berlebih-lebihan
dalam ber-make up, hal ini diduga bahwa mahasiswi jurusan
KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah mengetahui bahwa
berlebihan dalam berhias diri dalam Islam tidak dianjurkan.
Sedangkan respon mahasiswi jurusan KPI UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta terhadap variabel afektif yang menempati
ranking terakhir adalahpernyataan “saya ingin membuat beauty
vlog”. Hal tersebut diduga setelah menonton tayangan Indo
Beauty Vlogger tidak mendorong mahasiswi jurusan KPI UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta berkeinginan memproduksi beauty
vlog sendiri.
Dari variabel-variabel efek tayangan dilakukan
rekapitulasi rata-rata skor variabel dan diperoleh rangking pada
tabel berikut:
62
Tabel 5. 9 Rekapitulasi Rata-rata Skor Variabel Efek Tayangan
No Variabel Efek Tayangan Indo
Beauty Vlogger
Rata-rata
skor
Ranking
1 Variabel Efek Kognitif 710,9 1
2 Variabel Efek Afektif 656 2
3 Variabel Efek Behavioral 635,2 3
Dari tabel 5.9 dapat diketahui bahwa rekapitulasi rata-rata
variabel efek tayangan Indo Beauty Vlogger yang menempati
ranking pertama adalah variabel efek kognitif, yang terdiri dari
pengetahuan mahasiswi jurusan KPI UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta terhadap tayangan Indo Beauty Vlogger serta berhias diri
yang sesuai dalam ajaran agama Islam. Adapun rekapitulasi
rata-rata variabel efek tayangan Indo Beauty Vlogger yang
menempati ranking kedua yaitu variabel efek afektif yang terdiri
dari sikap mahasiswi jurusan KPI UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta setelah menonton tayangan Indo Beauty Vlogger.
Sedangkan rekapitulasi rata-rata efek tayangan Indo Beauty
Vlogger yang menempati rangking terakhir adalah variabel efek
behavioral yang terdiri dari tindakan dan perilaku mahasiswi
jurusan KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta setelah menonton
tayangan Indo Beauty Vlogger di situs YouTube.
63
Dari ketiga varibel tersebut, dapat diketahui variabel efek
kognitif yang paling berpengaruh terhadap perilaku imitasi
mahasiswi, yang kemudian diikuti oleh variabel efek afektif dan
efek behavioral.
b. Perilaku Imitasi
Hasil perhitungan data penelitian yang diperoleh dari kuesioner
yang telah diisi oleh responden dari variabel perilaku imitasi,
didapatkan hasil dengan skoring dan rangking pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 5. 10 Perilaku Imitasi
No. Pernyataan SS S TS STS Skor Rank
1 Saya mengamati video tahap-tahap
cara ber make up yang diunggah
indobeautyvlogger
36 106 32 0 668 5
2 Saya mengamati bagaimana seorang
beauty vlogger menggunakan alat-alat
make up
44 112 16 0 700 4
3 Saya mengingat tahap-tahap cara ber
make up dari video yang saya tonton
34 88 47 3 619 9
4 Saya pernah mencari review sebuah
produk kecantikan di YouTube
sebelum membelinya
59 92 18 3 702 3
5 Saya pernah membeli produk-produk
kecantikan yang direkomendasikan
seorang beauty vlogger di YouTube
40 86 41 4 630 8
6 Saya hanya membeli produk yang saya
rasa cocok setelah melihat review
beauty vlogger di YouTube
47 90 33 2 663 6
7 Saya pernah mengikuti tips dan trik ber
make up dari video yang saya tonton di
YouTube
39 91 39 3 640 7
8 Saya pernah melakukan perawatan
wajah agar wajah tampak lebih sehat
62 91 18 1 711 2
9 Saya memakai make up yang
sederhana dalam keseharian
59 98 12 3 714 1
10 Saya puas dengan dengan kemampuan 33 83 53 3 606 10
64
saya dalam berhias diri setelah
menonton beauty vlog
Dari tabel 5.10 dapat diketahui bahwa respon mahasiswi jurusan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap variabel perilaku imitasi
yang menempati ranking pertama adalah pernyataan no. 9 dengan skor
714, dengan pernyataan “saya memakai make up yang sederhana
dalam keseharian”. Sedangkan respon mahasiswi jurusan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta terhadap variabel perilaku imitasi yang
menempati ranking terakhir adalah pernyataan “saya puas dengan
dengan kemampuan saya dalam berhias diri setelah menonton beauty
vlog”. Hal ini menunjukkan bahwa tayangan tersebut tidak
menimbulkan rasa puas terhadap kemampuan yang didapatkan setelah
menonton tayangan tersebut karena setiap tayangan atau tutorial yang
diunggah tergolong sulit, responden tidak menirunya secara
keseluruhan dengan detail dan lebih selektif dengan apa yang akan
ditiru.
Berdasarkan tabel 5.10 tersebut, dalam proses Social Learning
yang dikemukakan Albert Bandura, peryataan dengan rangking
pertama dan kedua berada pada proses reproduksi motororis yang
muncul dalam bentuk perilaku.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas dengan menggunakan PP Plot Regression Standarized
Residual ditunjukkan dengan grafik sebagai berikut:
65
Tabel 5. 11 Analisis PP Plot Regression Standarized Residual
Dari tabel 5.11 analisis kurva menunjukkan model regresi memenuhi
asumsi normalitas. Hal ini dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar
garis diagonal atau data mengikuti garis diagonal. Data juga mengikuti
model regresi sehingga dapat disimpulkan data yang diolah merupakan data
yang berdistribusi normal sehingga uji normalitas terpenuhi. Sementara itu
jika dianalisa dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov, maka
terlihat seperti tabel berikut:
66
Tabel 5. 12 Tabel Kolmogorov-Smirnov
Dari tabel 5.12, diketahui bahwa nilai signifikansi dari uji
Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,892 dengan alpha 0,05. Nilai signifikansi
lebih besar dari alpha (sig > α), maka dapat dikatakan data tersebut
berdistribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 172
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
4.01592688
Most Extreme Differences
Absolute .044
Positive .033
Negative -.044
Kolmogorov-Smirnov Z .578
Asymp. Sig. (2-tailed) .892
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
67
3. Analisis Korelasi
Tabel 5. 13 Analisis Korelasi
Correlations
Efek Tayangan
IndoBeautyVlog
ger
Perilaku Imitasi
Efek Tayangan
IndoBeautyVlogger
Pearson Correlation 1 .770**
Sig. (2-tailed) .000
N 172 172
Perilaku Imitasi
Pearson Correlation .770** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 172 172
Pada tabel korelasi dapat dianalisis:
1. Hipotesis dalam uraian kalimat
Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tayangan
Indo Beauty Vlogger terhadap perilaku imitasi mahasiswi.
Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara tayangan
Indo Beauty Vlogger terhadap perilaku imitasi mahasiswi.
2. Pengambilan keputusan
a. Jika (sig) > α, maka Ho diterima.
Jika (sig) < α, maka Ho ditolak
Berdasarkan nilai signifikansi dari output di atas diketahui antara efek
tayangan Indo Beauty Vlogger di situs YouTube (X) dan perilaku imitasi
68
(Y) sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Dari
tabel korelasi menunjukkan bahwa hubungan (korelasi) antara efek
tayangan Indo Beauty Vlogger di situs YouTube (X) dan perilaku imitasi
(Y) kuat positif yaitu 0,77. Artinya hubungan antara variabel X dan Y
searah, semakin tinggi efek tayangan Indo Beauty Vlogger di situs YouTube
maka akan semakin meningkat pula perilaku imitasi.
4. Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan parameter untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model (khususnya variabel bebas) dalam menerangkan
variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
satu. Berikut adalah hasil perhitungan koefisien determinasi terhadap model
regresi:
Tabel 5. 14 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Mode
l
R
R Square Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change
df1
1 .779a .606 .599 4.052 .606 86.266 3
Pada tabel 5.14 diketahui bahwa nilai R Square sebesar 0,606 yang
artinya bahwa efek kognitif, efek afektif, dan efek behavioral berpengaruh
terhadap perilaku imitasi mahasiswi sebesar 60%. Sedangkan, sisanya 40%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang digunakan dalam
penelitian ini.
69
5. Analisis Regresi Linear Sederhana
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan
secara linier. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan
menggunakan software SPSS 21, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 5. 15 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 51.349 3.702 13.872 .000
Perilaku Imitasi 1.490 .095 .770 15.759 .000
Berdasarkan tabel 5.15, maka dapat disusun persamaan regresi linier
sederhana sebagai berikut:
Y = 51,349 + 1,490 X
Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa koefisien arah regresi
dengan variabel Tayangan Indo Beauty Vlogger (X) dengan nilai koefisien
regresi sebesar 1,490 mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel
perilaku imitasi pada mahasiswi (Y).
6. Uji F-test (Simultan)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui adanya efek tayanan Indo
Beauty Vlogger di situs YouTube terhadap perilaku imitasi mahasiswi
secara bersamaan. Hasil dari pengujian adalah sebagai berikut:
70
Tabel 5 16 Hasil Uji F-Test (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 4248.355 3 1416.118 86.266 .000b
Residual 2757.831 168 16.416
Total 7006.186 171
P
Pada tabel ANOVA dapat dianalisis:
Hipotesis:
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tayangan
Indo Beauty Vlogger terhadap perilaku imitasi
mahasiswi.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara tayangan Indo
Beauty Vlogger terhadap perilaku imitasi mahasiswi.
Hasil perbandingan Fhitung dan Ftabel telah ditemukan hasil Fhitung
> Ftabel (86,266 > 2,66), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan
kata lain terdapat pengaruh yang signifikan antara efek tayangan Indo
Beauty Vlogger di situs YouTube terhadap perilaku imitasi
mahasiswi.
Pada tabel 5.17 (ANOVA) juga dapat dianalisis berdasarkan
nilai probabilitas. Pada tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai
a. Dependent Variable: Perilaku_imitasi
b. Predictors: (Constant), Efek_behavioral, Efek_kognitif, Efek_afektif
71
signifikansi sebesar 0,000 dimana angka tersebut lebih kecil dari alpha
(α = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa variabel efek kognitif, efek
afektif, dan efek behavioral secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap perilaku imitasi mahasiswi.
7. Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk menguji efek tayangan Indo Beauty Vlogger di situs YouTube
terhadap perilaku imitasi mahasiswi dapat dianalisis dengan menggunakan
regresi linear berganda. Berdasarkan uji yang dilakukan dengan SPSS 21,
didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 5. 17 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -1.585 3.441 -.461 .646
Efek_kognitif .251 .097 .149 2.587 .011
Efek_afektif .349 .079 .303 4.441 .000
Efek_behavior
al
.537 .074 .460 7.298 .000
Berdasarkan tabel 5.16, maka dapat disusun persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut:
Y = -1,585 + 0,251 X1 + 0,349 X2 + 0,537 X3
72
Dari persamaan tersebut, dapat dilihat bahwa koefisien arah regresi
dengan variabel efek kognitif tayangan Indo Beauty Vlogger (X1) dengan
nilai koefisien regresi sebesar 0,251 mempunyai pengaruh yang positif
terhadap variabel perilaku imitasi pada mahasiswi (Y). Sedangkan, variabel
efek afektif tayangan Indo Beauty Vlogger (X2) dengan nilai koefisien
regresi sebesar 0,349 mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku imitasi
mahasiswi (Y). Begitu pula dengan efek behavioral tayangan Indo Beauty
Vlogger (X3) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,537 mempunyai
pengaruh positif terhadap perilaku imitasi mahasiswi (Y).
8. Uji T-test (Parsial)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui adanya efek tayangan Indo
Beauty Vlogger di situs YouTube terhadap perilaku imitasi mahasiswi
secara satu per satu. Hasil dari pengujian tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 5. 18 Hasil Uji T-Test (Parsial)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -1.585 3.441 -.461 .646
Efek_kognitif .251 .097 .149 2.587 .011
Efek_afektif .349 .079 .303 4.441 .000
Efek_behavior
al
.537 .074 .460 7.298 .000
73
Nilai t-hitung variabel efek kognitif sebesar 2,587 dengan taraf
signifikan 0,011. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 5% (0,011
< 0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
variabel efek kognitif secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap perilaku imitasi mahasiswi.
Nilai t-hitung variabel efek afektif sebesar 4,441 dengan taraf
signifikan 0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 5% (0,000
< 0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
variabel efek afektif secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap perilaku imitasi mahasiswi.
Nilai t-hitung variabel efek behavioral sebesar 7,298 dengan taraf
signifikan 0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 5% (0,000
< 0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
variabel efek behavioral secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap perilaku imitasi mahasiswi.
74
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil penelitian yang
telah diuraikan di bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan hasil uji F-test diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,000 <
0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu bahwa variabel efek
kognitif, efek afektif, dan efek behavioral secara bersama-sama
berpengaruh terhadap perilaku imitasi di kalangan mahasiswi. Secara
parsial, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t-hitung variabel
efek kognitif (X1) sebesar 2,587 dengan taraf signifikan 0,011. Karena
nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 5% (0,011 < 0,05) maka Ha
diterima dan Ho ditolak. Artinya, variabel efek kognitif secara parsial
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku imitasi
mahasiswi. Efek afektif (X2) sebesar 4,441 dengan taraf signifikan
0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 5% (0,000 <
0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya, variabel efek afektif
secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku
imitasi mahasiswi. Efek behavioral (X3) sebesar 7,298 dengan taraf
signifikan 0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 5%
(0,000 < 0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya, variabel
efek behavioral secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap perilaku imitasi mahasiswi.
75
2. Besarnya efek tayangan Indo Beauty Vlogger (X) terhadap perilaku
imitasi di kalangan mahasiswi jurusan KPI UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta (Y) dapat diketahui dengan melihat nilai R Square sebesar
0,606 yang artinya bahwa efek kognitif, efek afektif, dan efek
behavioral berpengaruh terhadap perilaku imitasi mahasiswi sebesar
60%. Sedangkan, sisanya 40% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
model yang digunakan dalam penelitian ini.
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan dan hasil penelitian di atas membuktikan
bahwa efek tayagan Indo Beauty Vlogger mempunyai pengaruh terhadap
perilaku imitasi mahasiswi. Peneliti memiliki beberapa saran, diantaranya:
1. Internet sebagai salah satu bentuk dari kemajuan teknologi yang
semakin pesat selain memberikan dampak positif juga dapat
memberikan dampak yang negatif bagi penggunanya. Mahasiswa
sebagai kaum intelektual hendaknya dapat lebih selektif dan lebih
kritis dalam menerima tayangan media massa.
2. Sebagai wanita muslim, hendaknya kita lebih cerdas dalam memilih
gaya make up yang sesuai dengan ajaran Islam. Islam sendiri tidak
melarang perempuan dalam berhias diri selama tidak dilakukan
berlebih-lebihan. Perilaku meniru budaya barat dalam berhias diri yang
tidak sesuai ajaran agama Islam perlahan dapat mengikis akhlak dan
keimanan kita. Sebagai wanita muslim sudah sepantasnya
mengedepankan nilai-nilai keislaman dibanding hanya untuk
76
kesenangan belaka dalam mengikuti tren yang sedang berkembang saat
ini.
3. Selain itu, sebagai wanita muslim harus lebih selektif dalam memilih
produk kecantikan yang halal. Hendaknya masyarakat muslim tidak
hanya sebagai konsumen pasif terhadap produk-produk kecantikan
yang beredar. Produk kecantikan sudah bukan hal yang tabu bagi
seorang wanita, dan semakin banyak pula pilihan produk kecantikan di
pasaran. Selain itu, dewasa ini kita semakin mudah mendapatkan
produk-produk kecantikan yang berasal dari produsen luar negeri yang
masih dipertanyakan kehalalannya.
77
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro, dan dkk. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung:
Simbiosa Reatama Media, 2007.
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009.
Bandura, Albert. Social Learning Theory. New York: General Learning Press,
1971.
Dayaksini, Tri, dan Hudaniyah. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press, 2012.
Djoenarsi, dan Seonarjo. Himpunan Istilah Komunikasi. Yogyakarta: Liberty,
1983.
Effendy, Onong Uchajana. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
PT.Citra Aditya Bakti, 2013.
Istiwidayanti, dan dkk. Developmental Psycology: A Life-Span Approach. Jakarta:
Erlangga, 1998.
J.Severin, Werner, dan James N. Tankard. Teori Komunikasi: Sejarah, metode,
dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana, 2005.
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktik Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis
Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana, 2008.
Maulana, Herdiyan, dan Gumgum Gumelar. Psikologi Komunikasi dan Persuasi.
Jakarta: Kademia, 2013.
Morissan. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana, 2012.
Nurgiyantoro, Burhan, dan dkk. Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-ilmu
Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2012.
Priyatno, Duwi. SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis. Yogyakarta: Penerbit
ANDI, 2014.
Qardhawi, Yusuf. Halal dan Haram dalam Islam. Surabaya: PT.Bina Ilmu
Surabaya, 2003.
Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008.
Sangarimbun, Masri, dan Sofean Efendi. Metodologi Penelitian Survey. Jakarta:
LP3ES, 1995.
78
Sarjono, Haryadi, dan Winda Julianita. SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar,
Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat, 2011.
Siregar, Syofian. Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi
dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: CV.Alfabeta, 2009.
Susetyo, Budi. Statistika untuk Analisis Data Penelitian: Dilengkapi Cara
Perhitungan dengan SPSS dan MS Office Excel. Bandung: PT Refika
Aditama, 2014.
Syam, Nina W. Psikologi Sosial Sebagai Akar Ilmu Komunikas. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2012.
Tamburak, Apriadi. Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013.
Widarjono, Agus. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: Unit
Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2010.
Yusri. Statistika Sosial. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.
Yusuf, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT.Remaja
Rosdakaya, 2011.
Website:
www.fidkom.uinjkt.ac.id/ diakses pada 1 Agustus 2017 pukul 12:01 WIB.
www.instagram.com/indobeautygram/ diakses pada 6 September 2017 pukul 9:36
WIB.
www.twitter.com/indobeautyvlogger/ diakses pada 6 September 2017 pukul 9:39
WIB.
www.youtube.com/indobeautyvlogger/ diakses pada tanggal 1 Agustus 2017 pukul
13:27 WIB.
79
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Dengan ini, saya mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dibwah ini :
Nama : Anisa Lestari
Tempat/ Tanggal lahir : Kuningan/ 19 Agustus 1995
Jurusan/ Semester : KPI / 8
Bermaksud untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Efek Tayangan Indo
Beauty Vlogger di Situs YouTube Terhadap Perilaku Imitasi Mahasiswi. Penelitian ini
dalam rangka penulisan karya ilmiah (skripsi). Sehubungan dengan itu, saya memohon
kepada mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kiranya berkenan mengisi pernyataan-
pernyataan dalam kuesioner yang saya ajukan dengan benar dan dalam keadaan sadar.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jakarta, Juli 2017
(Anisa Lestari)
I. Pada bagian ini Anda diminta untuk menuliskan beberapa informasi Mengenai
diri Anda.
a. Nama :
b. Usia :
c. Angkatan :
d. Apakah Anda pernah menonton tayangan Indo Beauty Vlogger di situs YouTube?
Pernah Tidak Pernah
II. Petunjuk Pengisian
a. Pada bagian ini Anda diminta untuk menjawab semua pernyataan dengan jujur dan
sebenar-benarnya.
b. Dalam menjawab pernyataan tidak ada jawaban yang salah. Oleh karena itu diminta
agar tidak ada jawaban yang dikosongkan.
c. Beri tanda centang (√ ) pada salah satu jawaban yang menggambarkan diri anda.
Keterangan :
SS : Jika Sangat Setuju dengan pernyataan
S : Jika Setuju dengan pernyataan
TS : Jika Tidak Setuju dengan pernyataan
STS : Jika Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan
III. Pernyataan
Efek Kognitif
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya mengetahui apa itu Beauty Vlog (Video Blog
Kecantikan)
2 Saya mengetahui Indo Beauty Vlogger adalah
komunitas pembuat Beauty Vlog
3 Video yang diunggah indobeautyvlogger memberikan
informasi yang beragam kepada penonton
4 Dalam komunitas indobeautyvlogger terdiri dari
kumpulan beauty vloggers dari Indonesia
5 Tayangan indobeautyvlogger merupakan tayangan
hiburan
6 indobeautyvlogger memberikan informasi tentang
produk-produk kecantikan
7 Video indobeautyvlogger memberikan informasi
tentang make up tutorials
8 Saya mengetahui berhias diri tidak dilarang dalam
ajaran agama Islam selama tidak merubah apa yang
telah dimiliki
9 indobeautyvlogger memberikan informasi tentang
produk-produk kecantikan yang halal
10 Saya mengetahui berlebih-lebihan dalam berhias diri
tidak dianjurkan dalam Islam
Efek Afektif
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya senang menonton beauty vlog
2 Saya senang menonton video yang diunggah
indobeautyvlogger
3 Menonton video yang diunggah indobeautyvlogger
membuat saya senang dan terhibur
4 Setelah mengetahui video blog indobeautyvlogger,
saya penasaran dengan setiap video yang diunggah
5 Saya senang ketika menonton make up tutorials yang
diunggah indobeautyvlogger
6 Menurut saya make up tutorials di channel
indobeautyvlogger memukau
7 Saya merasa gaya make up di channel
indobeautyvlogger up to date
8 Menurut saya memakai kosmetik dalam keseharian
adalah hal yang wajar selama tidak berlebihan
9 Video berhias diri yang diunggah indobeautyvlogger
mengikuti budaya barat, saya senang menontonnya (-)
Efek Behavioral
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya ingin membuat beauty vlog
2 Saya akan mencari review sebuah produk kecantikan
di YouTube ketika ingin membelinya
3 Saya ingin mempunyai kemampuan yang baik dalam
ber-make up setelah menonton indobeautyvlogger
4 Saya ingin membeli produk yang disarankan oleh para
beauty vlogger setelah menonton videonya di
YouTube
5 Saya ingin mengikuti tips dan trik yang ada dalam
video blog
6 Saya ingin mengikuti gaya ber-make up yang
ditayangkan indobeautyvlogger
7 Saya ingin melakukan perawatan wajah setelah
menonton indobeautyvlogger
8 Saya ingin memakai kosmetik dalam keseharian
setelah menonton indobeautyvlogger
9 Saya tidak akan memakai make up yang berlebihan
sesuai ajaran Islam
Perilaku Imitasi Mahasiswi
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya mengamati video tahap-tahap cara ber make up
yang diunggah indobeautyvlogger
2 Saya mengamati bagaimana seorang beauty vlogger
menggunakan alat-alat make up
3 Saya mengingat tahap-tahap cara ber make up dari
video yang saya tonton
4 Saya pernah mencari review sebuah produk kecantikan
di YouTube sebelum membelinya
5 Saya pernah membeli produk-produk kecantikan yang
direkomendasikan seorang beauty vlogger di YouTube
6 Saya hanya membeli produk yang saya rasa cocok
setelah melihat review beauty vlogger di YouTube
7 Saya pernah mengikuti tips dan trik ber make up dari
video yang saya tonton di YouTube
8 Saya pernah melakukan perawatan wajah agar wajah
tampak lebih sehat
9 Saya memakai make up yang sederhana dalam
keseharian
10 Saya puas dengan dengan kemampuan saya dalam
berhias diri setelah menonton beauty vlog
CUPLIKAN VIDEO YOUTUBE INDO BEAUTY VLOGGER
JUMLAH VIEWS DAN SUBSCRIBERS
(Periode Juni-September 2017)
DATA HASIL VALIDITAS
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12
R1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
R2 5 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 5
R3 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5
R4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5
R5 4 4 5 5 4 2 4 5 4 2 4 5
R6 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R7 4 4 4 5 4 4 4 4 5 2 4 4
R8 4 4 4 5 2 4 4 5 5 2 4 5
R9 4 4 4 5 4 5 4 4 4 2 4 4
R10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
R12 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 2 4
R13 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 5
R14 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
R15 5 5 2 2 5 5 5 4 4 2 5 5
R16 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4
R17 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 5
R18 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5
R19 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
R20 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 5
R21 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4
R22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
R23 5 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 5
R24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4
R25 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
R26 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
R27 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4
R28 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
R29 5 2 2 4 5 5 5 5 5 4 5 5
R30 5 5 4 4 4 2 4 5 5 2 4 5
0.613897 0.404602 0.349392 0.433686 0.546424 0.413023 0.720191 0.739035 0.616665 0.41982 0.394012 0.085383
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4
5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5
4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4
5 5 5 4 5 5 5 5 5 1 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
2 4 4 2 5 5 2 4 2 4 4 4
5 4 4 2 4 5 2 2 2 4 4 2
5 2 2 2 5 5 2 2 4 4 5 2
5 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4
4 2 2 2 4 4 2 2 4 4 4 2
4 4 4 4 5 2 2 2 4 4 2 2
4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
5 2 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5
4 2 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 2 4 4 4 4 4 2 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 5
4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4
4 2 4 2 4 2 2 4 5 4 4 4
5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4
0.585619 0.538738 0.523848 0.658665 0.134156 0.624487 0.822335 0.634156 0.350937 0.03186 0.602503 0.62252
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid
B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 B34 B35 B36
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5
4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5
4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5
2 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4
2 4 4 2 5 4 2 2 2 4 4 2
4 4 5 2 5 4 4 2 4 4 5 4
2 4 4 2 5 4 4 4 4 5 4 4
2 4 4 2 4 4 2 2 2 4 5 2
4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4
2 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 2
4 5 5 5 4 4 2 5 4 5 5 4
1 2 2 2 5 2 2 4 2 4 4 4
2 5 5 4 5 4 2 4 4 4 4 2
5 5 4 5 4 4 2 4 2 4 4 4
2 5 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4
2 4 2 4 4 2 2 2 2 4 5 4
2 2 2 1 4 2 2 2 1 2 5 4
2 4 4 2 4 4 2 4 2 5 5 5
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2
4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
2 4 2 2 4 2 2 2 2 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 2 4
2 2 4 2 4 2 2 2 2 4 4 4
2 2 2 1 5 4 2 2 2 4 4 4
2 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 2
2 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 5
0.612906 0.732178 0.817379 0.690532 0.282161 0.803154 0.702324 0.731332 0.602733 0.681599 0.03878 0.129489
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid
B37 B38 B39 B40 B41 B42 B43 B44 B45 B46 B47 B48 Total
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 240
5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 204
5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 218
5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 219
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 190
4 4 2 5 4 4 2 4 4 4 2 4 172
4 4 2 4 4 5 4 4 5 5 4 4 193
4 4 2 4 4 4 2 4 5 5 2 2 186
4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 2 4 178
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 188
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 221
5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 2 216
2 4 2 4 2 4 1 5 2 5 4 2 156
2 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 2 180
2 4 4 5 5 5 5 4 5 5 2 5 187
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 175
2 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 147
2 2 2 1 1 2 2 2 4 5 4 4 147
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 190
2 4 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 164
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 189
5 5 5 5 2 4 4 4 4 4 2 4 213
2 4 2 2 4 4 2 2 4 4 4 1 151
4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 187
4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 192
4 4 4 5 4 4 5 5 5 2 4 4 199
4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 4 2 156
2 2 2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 153
5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 212
4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 200
0.82904 0.798199 0.765361 0.708317 0.568553 0.588452 0.730372 0.67346 0.585474 0.05211 0.165969 0.596044
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid