wellness beauty 2

18
1 Pemeliharaan Kesehatan dan Kecantikan Secara Holistik untuk mencapai “Wellness Human Being” dr. Richard Siahaan, M.Si I. Pendahuluan Manusia adalah mahluk sosial yang sangat tergantung dengan manusia lain dan karena faktor “needs” ini maka manusia saling berinteraksi satu satu sama lain. Adanya kebutuhan juga mengakibatkan manusia membuat tingkatan kebutuhan mereka untuk mencapai kesejahteraan dan kesempurnaan. Menurut teori Abraham Maslow, manusia memiliki lima tingkat kebutuhan hidup yang akan selalu berusaha untuk dipenuhi sepanjang masa hidupnya. Lima tingkatan yang dapat membedakan setiap manusia dari sisi kesejahteraan hidupnya, dan teori ini telah resmi di akui dalam dunia psikologi. Hirarki kebutuhan ini dapat dilihat pada gambar 1.1. Gambar 1.1. Teori Kebutuhan Menurut Maslow

Upload: richard-siahaan

Post on 12-Aug-2015

78 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

How to improve your quality of life and get more bauty of you

TRANSCRIPT

Page 1: Wellness Beauty 2

1

Pemeliharaan Kesehatan dan Kecantikan Secara Holistik untuk mencapai

“Wellness Human Being”

dr. Richard Siahaan, M.Si

I. Pendahuluan

Manusia adalah mahluk sosial yang sangat tergantung dengan manusia

lain dan karena faktor “needs” ini maka manusia saling berinteraksi satu satu

sama lain. Adanya kebutuhan juga mengakibatkan manusia membuat tingkatan

kebutuhan mereka untuk mencapai kesejahteraan dan kesempurnaan. Menurut

teori Abraham Maslow, manusia memiliki lima tingkat kebutuhan hidup yang

akan selalu berusaha untuk dipenuhi sepanjang masa hidupnya. Lima tingkatan

yang dapat membedakan setiap manusia dari sisi kesejahteraan hidupnya, dan

teori ini telah resmi di akui dalam dunia psikologi. Hirarki kebutuhan ini dapat

dilihat pada gambar 1.1.

Gambar 1.1. Teori Kebutuhan Menurut Maslow

Page 2: Wellness Beauty 2

2

Dari teori Maslow terlihat bahwa unsur estetik dan self actualisasion

menempati urutan yang hampir di atas, yang artinya kebutuhan ini merupakan

“needs” dari masyarakat kelas menengah ke atas, dan biasanya sudah

merupakan trend di masyarakat kota besar, karena dengan bertambahnya

penghasilan masyarakat bukan lagi hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar

saja tapi sudah beranjak kepada kesejahteraan serta pemeliharaan kesehatan

dan kecantikan serta umur yang panjang.

Berangkat dari konsep di atas maka penulis ingin membahas kecantikan

holistik yang dipandang dari kesejahteraan dan kesehatan secara holistik sesuai

dengan 6 dimensi kecantikan.

II. Pembahasan

2.1. Pengertian Sehat, Cantik, dan Wellness

Sehat menurut pengertian awam danggap bahwa hanya terbebas dari

penyakit, tetapi sebenarnya tidak sesederhana konsep tersebut. Menurut WHO

sehat adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial dan tidak

hanya terbebas dari penyakit. Sedangkan definisi sehat menurut Undang-

undang Kesehatan RI adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang

memungkinkan seseorang tetap hidup produktif baik secara sosial dan ekonomi.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sehat adalah

suatu kesejahteraan yang secara keseluruhan mencakup bukan dari sisi tidak

sakit tetapi boleh dikatakan sebagai kesehatan yang mengarahkan kepada

kesejahteraan manusia secara keseluruhan. Artinya di sini bukan hanya unsur

kuratif yang ditekankan tetapi unsur promotif dan preventif juga dan termasuk

kecantikan di dalamnya.

Sedangkan cantik mempunyai banyak sekali definisi. Menurut KBBI

cantik dikatakan sebagai elok, serta indah dalam bentuk dan perbuatannya.

Jepang menilai kecantikan itu dari kulit dan rambutnya. Itulah alasan mengapa

kulit orang Jepang halus dan bersih. Sedangkan di Iran mendefinisikan

kecantikan itu identik dengan memiliki hidung yang mancung dan mungil.

Page 3: Wellness Beauty 2

3

Menurut wanita Iran, hidung yang mancung dan mungil adalah suatu hal yang

indah. Sedangkan menurut tradisi jawa kecantikan digambarkan dalam filosofi

rupahsampat wahyabyantara, Dalam filosofi ini dikatakan bahwa kecantikan

lahiriah adalah pancaran dari kecantikan rohaniah yang memerlukan

keseimbangan. Maka kecantikan sejati merupakan suatu usaha perawatan yang

menyeluruh baik jasmani maupun rohani.

Secara biologis manusia dikatakan tidak cantik lagi apabila sudah

menjadi tua atau timbul penuaan dini, artinya di sini terdapat penurunan fungsi

secara alamiah atau penurunan fungsi karena pengaruh dari luar yang tidak

bisa kita hindari.

Sedangkan definisi Wellness adalah suatu proses yang panjang untuk

mendapatkan kehidupan yang baik, berfikir positif, keadaan fisik yang optimum,

psikologikal dan fungsi sosial; mengontrol dan meminimalisasi faktor eksternal

dan internal berupa penyakit ataupun kondisi yang buruk. Pengertian Wellness

sendiri mencakup 2 komponen yaitu fisik dan emosional. Fisik mencakup

kesehatan, mencegah sakit dan termasuk menjadi cantik secara luar dan dalam.

Sedangkan komponen emosional mencakup kemampuan menghadapai dan

menanggapi stress secara fisik untuk mencapai wellness yang optimal.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai wellness

yang optimal manusia harus bisa menjaga kesehatannya dari luar dan bahkan

meningkatkan kesehatan mereka sendiri termasuk menjadi cantik dengan

menjaga tubuh untuk tidak terpengaruh oleh zat-zat yang bersifat oksidan dan

hal-hal yang bisa mengakibatkan stress yang akibatnya dapat menurunkan

kualitas hidup kita.

2.2. Proses Menua Secara Biologis

“Menua (= menjadi tua = aging) adalah suatu proses menghilangnya

secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti

diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat

bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang

Page 4: Wellness Beauty 2

4

diderita” (Constantinides, 1994). Aging atau penuaan secara praktis dapat dilihat

sebagai suatu penurunan fungsi biologik dari usia kronologik. Proses menua

tidak dapat dihindarkan dan berjalan dengan kecepatan berbeda, tergantung

dari susunan genetik seseorang, lingkungan dan gaya hidup, sehingga proses

menua dapat terjadi lebih awal atau lambat tergantung kesehatan masing-

masing individu.

Menurut flower (2003), proses menua adalah suatu penyakit dengan

karakteristik yang terbagi menjadi 3 fase yaitu :

2.2.1. Fase Subklinik (Usia 25-35 tahun)

Pada saat mencapai usia 25-35 tahun. Pada masa ini produksi hormon

mulai berkurang dan mulai terjadi kerusakan sel tapi tidak memberi pengaruh

pada kesehatan. Perubahan yang terjadi karena pembentukan radikal bebas,

yang dapat merusak sel dan DNA mulai mempengaruhi tubuh, seperti diet

buruk, stress, polusi, paparan berlebihan, radiasi ultraviolet oleh matahari.

Kerusakan ini biasanya belum terlihat dari luar dan individu akan tetap terlihat

“normal” tanpa ada tanda dan gejala dari proses menua atau penyakit, dan

bahkan pada umumnya rentang usia ini dianggap muda dan normal.

2.2.2. Fase Transisi (Usia 35 – 45 tahun)

Pada usia 35-45 tahun, produksi hormon sudah menurun sebanyak 25%.

Tubuh pun mulai mengalami penuaan. Pada masa ini mulai terlihat gejala klinis

yaitu mata mulai mengalami rabun dekat sehingga perlu menggunakan

kacamata berlensa posotif, rambut mulai beruban, elastisitas dan pigmentasi

kulit menurun, dorongan seksual dan bangkitan seksual menurun. Pada tahap

ini radikal bebas merusak sel dengan cepat sehingga individu meulai merasa

tampak tua. Radikal bebas mulai mempengaruhi ekspresi gen, yang menjadi

penyebab dari banyak penyakit aging, termasuk kanker, arthritis, kehilangan

daya ingat, penyakit arteri koronaria dan diabetes.

2.2.3. Fase Klinik (Usia 45 tahun ke atas)

Pada masa ini produksi hormon sudah berkurang hingga akhirnya

berhenti sama sekali. Kaum perempuan mengalami masa yang disebut

Page 5: Wellness Beauty 2

5

menopause sedangkan kaum laki-laki mengalami masa andropause. Pada

masa ini kulit pun menjadi kering karena mengalami dehidrasi, tubuh menjadi

cepat capek. Berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, osteoporosis,

hipertensi dan penyakit jantung koroner mulai menyerang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses menua terdiri dari faktor

biologis, psikologis, lingkungan dan genetik sebagai berikut :

1. Faktor Biologis

Faktor-faktor yang berkaitan dengan biologis adalah rendahnya

kebugaran,/fitness, pola makan kurang tidak sehat, penurunan Growth

Hormone (GH) atau hormon pertumbuhan, penurunan testoteron, penurunan

melatonin secara konstan setelah usia 30 tahun dan menyebabkan

gangguan ritme harian, kulit dan rambut akan berkurang pigmentasinya dan

terjadi juga gangguan tidur, peningkatan prolaktin yang sejalan dengan

perubahan emosi, dan stress, perubahan Follicle Stimulating Hormone

(FSH) dan Luteinizing Hormone (LH).

2. Faktor Psikologis

Faktor psikologis yang paling berperan adalah stress yang ternyata dapat

memacu proses apoptosis di berbagai organ/jaringan tubuh, sehingga fungsi

organ tersebut menurun. Proses stress ini terjadi dikaitkan dengan

peninkatan sekresi hormon kortisol yang mempengaruhi sistem imunologis

tubuh.

3. Faktor lingkungan

Faktor-faktor lingkungan yang bisa mempercepat proses penuaan adalah

pencemaran lingkungan oleh berbagi polutan dan kimia, suara bising, sinar

ultraviolet (UV), dan radikal bebas dari berbagai makanan yang kita makan

dan berbagai polutan dari lingkungan kita.

4. Faktor Genetik

Faktor genetik menyumbang sekitar 30% untuk percepatan proses menua.

Faktor gentetik yang berpengaruh di sini adalah “ jam gen “, perbaikan DNA,

respon terhadap stress, pertahanan terhadap antioksidan.

Page 6: Wellness Beauty 2

6

2.3. Enam Dimensi Cantik Secara Holistik

Konsep kecantikan holistik ini dikembangkan oleh Dr. Bill Hettler, seorang

co-founder dari National Wellness Institute (NWI), yang terdiri dari 6 dimensi

wellness yang dapat digunakan oleh setiap orang untuk mendapatkan suatu

keadaan well-being.

Keenam dimensi tersebut terdiri dari dimensi sosial, emosional,

vokasional (Occupational), spiritual, fisik dan intelektual (lihat gambar 2.1.).

[sumber : National Wellness Institute, 2010]

Gambar 2.1. Konsep 6 Dimensi dari Wellness Model oleh Bill Hettler

2.3.1. Dimensi Sosial

Dimensi sosial memberikan kontribusi terhadap lingkungan seseorang

dan masyarakat. Dimensi ini menekankan saling ketergantungan antara orang

lain dan alam, yang berarti kita harus melakukan interaksi yang baik terhadap

sesama manusia dan alam sekitar kita yang memberikan kehidupan, karena

alam sekitar kita juga bisa menyumbang hal yang baik maupun yang buruk

Page 7: Wellness Beauty 2

7

terhadap kecantikan kita. Kita harus mengambil bagian aktif dalam memperbaiki

lingkungan sekitar dengan mendorong kehidupan yang lebih sehat dan memulai

komunikasi yang lebih baik dengan orang di sekitar kita. Kita harus selalu aktif

mencari cara untuk melestarikan keindahan dan keseimbangan alam, dengan

membuat cara yang baik untuk meningkatkan hubungan pribadi dan

persahabatan yang penting, dan membangun ruang hidup yang lebih baik

dengan sekitar kita.

Agar tetap sejahtera dan cantik secara sosial maka kita harus hidup

berdampingan secara harmoni dengan yang sesama; mencari hal-hal yang

positif; saling membutuhkan antar sesame; dan saling mendukung antar

sesama (Council for Third Age, Singapore 2007).

2.3.2. Dimensi Emosional

Dimensi emosional menunjukkan kesadaran dan penerimaan perasaan

seseorang terhadap dirinya dan orang lain. Dimensi ini mencakup kemampuan

untuk mengelola perasaan dan perilaku seseorang termasuk penilaian realistis

terhadap keterbatasan seseorang, pengembangan otonomi, dan kemampuan

untuk mengatasi stress dengan baik. Dimensi ini juga menunjukkan cara

mempertahankan suatu hubungan yang memuaskan dengan orang lain.

Dimensi ini juga memperlihatkan bagaimana cara pengelolaan emosi kita untuk

menjaga keseimbangan didalam diri kita dengan sesame dan lingkungan kita.

Pengelolaan yang bisa kita lakukan untuk menjaga keseimbangan ini adalah

pengolalan perasaan secara efektif; bisa menghargai dukungan dan bantuan

dari orang lain; mampu membentuk hubungan saling tergantung dengan orang

lain didasarkan atas landasan komitmen bersama, kepercayaan, dan rasa

hormat; kemampuan menghadapi tantangan, mengambil risiko, dan konflik

dengan baik; Mengelola hidup dengan cara yang lebih baik, dan mengambil

tanggung jawab atas tindakan yang kita buat sehingga dapat membantu untuk

melihat kehidupan sebagai suatu yang dapat meningkatkan kesehatan, dan

tantangan yang menarik.

Page 8: Wellness Beauty 2

8

Prinsip-prinsip penanganan emosional yang dapat meningkatkan

kesehatan adalah :

a. Lebih baik untuk menyadari dan menerima perasaan kita daripada untuk

menolaknya

b. Lebih baik bersikap optimis terhadap hidup dan kehidupan kita jalani.

Kebugaran dan keceriaan wajah akan tercermin dengan cara mengatur dan

mengekspresikan perasaan emosi dengan bebas; dapat memahami perasaan

diri sendiri dan perasaan orang lain; dan memandang hidup dengan positif

(Council for Third Age, Singapore 2007).

2.3.3. Dimensi Vokasional (Occupational)

Dimensi ini memiliki ciri suatu kepuasan pribadi dan pengayaan dalam

kehidupan seseorang melalui pekerjaan. Membanngun hubungan kerja dengan

sikap yang baik. Kita akan menyampaikan nilai-nilai melalui keterlibatan kita

dalam kegiatan yang dapat memuaskan untuk kita. Pilihan profesi, kepuasan

kerja, ambisi karir, dan kinerja pribadi merupakan komponen penting

membangun dimensi ini.

Prinsip-prinsip yang dapat digunakan dalam pengelolaan dimensi ini

adalah :

a. Lebih baik untuk memilih karir yang sesuai dengan kepribadian, nilai-

nilai dan keyakinan kita.

b. Lebih baik untuk mengembangkan kemampuan fungsional kita,

dengan melihat peluang yang ada daripada tetap tidak aktif dan

hanya diam saja.

Kepuasan diri secara vokasional akan meningkatkan kecantikan dengan cara

pemenuhan kebutuhan melalui pekerjaan dan sebagai sukarelawan; dan

pencapaian kepuasan personal dan pemenuhan kebutuhan dalam pekerjaan

dan sebagai relawan.

Page 9: Wellness Beauty 2

9

2.3.4. Dimensi Spiritual

Dimensi spiritual memiliki ciri pencarian kita akan makna dan tujuan

dalam eksistensi kita sebagai manusia. Dimensi ini mencakup pengembangan

apresiasi yang mendalam terhadap kehidupan dan kekuatan alam yang ada di

alam semesta. Pencarian kita ditandai dengan harmonisasi antara perasaan

pribadi dan emosi. Sepanjang kehidupan kita mungkin mengalami perasaan

banyak keraguan, keputusasaan, kekecewaan dan ketakutan, yang sama

seperti kita mengalami perasaan senang, kebahagiaan dan sukacita, dimana itu

semua menjadi suatu pengalaman yang sangat penting akan pencarian kita

terhadap kebenaran yang nantinya akan diwujudkan dalam sistem nilai yang

ada pada kita dan akan diadaptasi oleh kita untuk menunjukkan arti dari

keberadaan kita di dunia ini. Hal ini tidak berarti bahwa seseorang itu religius,

tetapi agara kita dapat merenungkan makna hidup dan menjadi toleran terhadap

keyakinan orang lain.

Prinsip-prinsip yang dapat digunakan dalam pengelolaan dimensi ini

adalah :

a. Lebih baik untuk merenungkan makna hidup untuk diri kita sendiri dan

memiliki toleransi terhadap keyakinan yang dimiliki oleh orang lain

daripada untuk menutup pikiran kita terhadap berbagai perbedaan

keyakinan.

b. Lebih baik untuk hidup setiap hari dengan cara lebih konsisten

dengan nilai-nilai dan keyakinan kita yang kita yakini sekarang,

daripada selalu menganggap nilai-nilai yan dilakukan orang lain salah.

2.3.5. Dimensi Fisik

Dimensi fisik memiliki ciri yaitu perlunya aktivitas fisik secara teratur untuk

membangun kesehatan kita. Pemeliharaan kesehatan secara fisik mendorong

kita untuk belajar tentang diet dan gizi dan mengurangi penggunaan bahan-

bahan yang merusak tubuh seperti tembakau, obat-obatan dan konsumsi

alkohol yang berlebihan. Kesehatan yang optimal terpenuhi melalui kombinasi

Page 10: Wellness Beauty 2

10

antara latihan fisik yang teratur dan kebiasaan makan yang baik. Ketika kita

melakukan pemeliharaan kesehatan, kita akan berusaha menghabiskan waktu

untuk membangun kekuatan fisik, fleksibilitas dan daya tahan, selain itu juga

mengambil tindakan pencegahan terhadap penyakit sehingga kita dapat

melakukan pekerjaan kita dengan baik, termasuk perawatan diri serta tepat

dalam memilih pengobatan bila sakit. Dimensi fisik kesehatan melibatkan

tanggung jawab pribadi dan kepedulian terhadap penyakit yang dianggap ringan

dan juga mengetahui kapan memerlukan bantuan perawatan dari tenaga medis.

Dengan memelihara kesehatan, kita akan dapat memonitor tanda-tanda

peringatan tertentu terhadap penyakit yang lebih berat. Untuk itu kita perlu

memahami hubungan antara nutrisi yang sehat dan bagaimana tubuh kita

memanfaatkannya.

Prinsip-prinsip yang dapat digunakan dalam pengelolaan dimensi ini

adalah :

a. Lebih baik mengkonsumsi makanan dan minuman yang

meningkatkan kesehatan kita daripada mengkomsumsi makanan

yang merusak tubuh.

b. Lebih baik sehat secara fisik daripada banyak keluhan penyakit.

Perawatan kesehatan secara fisik yang dapat dilakukan untuk menjaga

kecantikan yaitu bertanggungjawab terhadap tubuh melalui kebiasaan makan

yang baik; olah raga teratur; pemeriksaan dan perawatan kesehatan teratur ;

menggunakan pelayanan kesehatan yang sesuai. (Council for Third Age,

Singapore 2007).

2.3.6. Dimensi Intelektual

Dimensi intelektual dicirikan dengan adanya kreatifitas seseorang,

peangktifan aktivitas mental. Pribadi yang baik akan mengembangkan

pengetahuan dan kemampuannya sekaligus mencari kemampuan potensialnya

untuk dibagikan dengan sesamanya. Seseorang akan memanfaatkan kegiatan

inteletual dan kebudayaannya di dalam kelas dan di luar kelas yang

Page 11: Wellness Beauty 2

11

dikombinasikan dengan sumber daya manusia dan sumber daya intelektualnya

baik dalam lingkungan universitas maupun pada komunitas yang lebih tinggi.

Kita akan mempelajari banyak hal yang berkaitan dengan pemecahan masalah,

kreativitas, dan pembelajaran. Kita akan banyak menghabiskan waktu untuk

meningkatkan kemampun personal dengan lebih sering mengkomsumsi buku

bacaan, majalah, dan surat kabar, sekaligus mengembangkan ide-ide yang ada

pada bacaan tersebut. Ketika kita mengembangkan rasa keingintahuan, kita

akan secara aktif berusaha untuk mengembangkan dan menantang pikiran kita

dengan ide-ide yang lebih kreatif.

Prinsip-prinsip yang dapat digunakan dalam pengelolaan dimensi ini

adalah :

a. Lebih baik untuk meregangkan dan menantang otak kita dengan ilmu

pengetahuan dan kreatifitas daripada menjadi puas diri dan tidak

produktif.

b. Lebih baik untuk mengidentifikasi masalah yang potensial dan

memilih pendidikan yang tepat daripada menunggu, khawatir dan

berhadapan dengan masalah besar nantinya.

Menjaga kecantikan dari dimensi ini dengan cara tetap menambah

pengetahuan dan kemampuan berfikir dengan memperluas pengetahuan dan

kemampuan; menstimulasi daya fikir melalui pendidikan formal atau dengan

cara membaca, kursus informal, pendidikan lanjut, main game, catur,

mengerjakan hobi, dan kegiatan lain yang sejenis (Council for Third Age,

Singapore 2007).

2.4. Pemeliharaan Kesehatan dan Kecantikan dari Dimensi Fisik

2.4.1. Memelihara Kesehatan dan Kecantikan Rambut

Pemeliharaan rambut meliputi mencegah timbulnya uban, mencegah

kerontokan dini, mencegah kekeringan kulit kepala

Page 12: Wellness Beauty 2

12

a. Mencegah timbulnya uban

Bagi seseorang yang sudah menginjak usia 30 tahun ke atas maka kita

harus menjaga supaya rambut tidak timbul uban secara dini. Herbal yang

dapat digunakan agar rambut dapat menjadi tetap hitam adalah biji pepaya.

Kandungan biji papaya yang dapat menghitamkan rambut adalah glucoside

cacirin dan karpain yaitu sejenis glukosida. Tanaman lain yang digunakan

untuk menyehatkan rambut adalah daun rambutan yang megandung tanin

yang berguna untuk membuat warna hitam pada rambut.

b. Mencegah Kerontokan Rambut

Rambut rontok bisa disebabkan oleh masa penuaan rambut dimana fase

anagen lebih sedikit dibanding fase telogen pada rambut sehingga terjadi

lebih banyak rambut yang dalam keadaan akan rontok. Faktor yang

menyebbakan rambut rontok antara lain berhentinya kelenjar rambut

memproduksi rambut, mengidap penyakit tertentu, luka bakar atau sikatrik

pada kulit kepala, stress , ketombe dan lain sebagainya.

Beberapa herbal yang dapat dipakai dalam merawat rambut yaitu buah

mengkudu, jeruk nipis dan teh hijau. Buah mengkudu mengandung zat yang

bernama xeronine yaitu zat yang merupakan hasil interaksi antara dua zat

kimia yaitu proxeronine dan proxeronase, dan berguna untuk memacu

pertumbuhan jaringan tubuh (rambut). Jeruk nipis mengandung asam sitrat,

asam amino (triptofan, lisin), dan asam sitrun yang dapat membantu

menguatkan akar rambut dan memperpanjang fase anagen pada rambut,

selain itu dapat mengatasi masalah ketombe melalui asam sitrunnya

sehingga dapat mencegah kerontokan rambut. Tanaman ketiga adalah daun

teh hijau yang mengandung bahan-bahan aktif seperti Cathecin, EGCg dan

alkaloid yang berfungsi sebagai antioksidan selain iitu cathecin dapat

merangsang proses pertumbuhan rambut pada akarnya dan mencegah

ketombe.

Page 13: Wellness Beauty 2

13

c. Mencegah Kekeringan Pada Kulit Kepala dan Rambut

Rambut menjadi kering dapat disebabkan karena perlakukan kita sendiri di

jaman hidup yang serba instan yaitu antara lain dengan pemakaian hair

dryer atau terkena matahari secara langsung atau pemakain alat catok

rambut atau pemakain pewarna rambut. Hal ini menyebabkan kerusakan

pada kutikula rambut yang mengakibatkan rambut tidak terlindungi lagi dan

mudah patah-patah dan kering.

Herbal yang dapat digunkan untuk mengatasi kerusakan rambut ini adalah

dengan lidah buaya. Lidah buaya atau yang sering dikenal dengan aloe vera

mengandung asam amino yang tinggi, vitamin dan mineral yang dapat

melembabkan rambut.

2.4.2. Mengatasi Masalah Penuaan pada kulit

Ketika terpapar sinar matahari melanosit dalam epidermis akan

menstimulasi pembentukan melanin sehingga mengakibatkan kulit menjadi lebih

gelap. Mekanisme perlindungan kedua diperoleh melalui kemampuan kulit untuk

menjadi lebih tebal dengan meningkatnya kecepatan pembentukan sel kulit

baru.

Secara topikal banyak bahan alam yang bisa digunakan untuk menjaga

kecantikan dan kesehatan kulit. Pegagan berdasarkan beberapa penelitian

untuk kecantikan memiliki efek merangsang pertumbuhan rambut dan kuku,

meningkatkan perkembangan pembuluh darah serta menjaganya dalam

jaringan ikat, meningkatkan pembemtukan mucin dan komponen-komponen

dasar pembentukan lain, seperti hyaluronic acid dan chondroitin sulfate,

meningkatkan daya kompak dermis, meningkatkan proses keratinisasi

epidermis, melalui perangsangan pada lapisan luar kulit, dan meningkatkan

keseimbangan pada jaringan ikat. Dengan fungsi ini, pegagan akan membantu

meningkatkan regenerasi sel kulit dan menjaga kulit tetap sehat dan terhindar

dari penuaan dini.

Page 14: Wellness Beauty 2

14

Disamping pegagan bahan alami lainnya seperti teh hijau (Camellia

sinensis L), kemuning (Murraya paniculata L.), temugiring (Curcuma heyneana

V), dan kelompok bunga-bungaan termasuk mawar (Rosa centifolia L.), melati

(Jasminum sambac L.), kenangan (Cananga odorata L.) juga bagus digunakan

untuk kulit. Kandungan polifenol dari tanaman di atas dapat bekerja sebagai

antioksidan yang dapat menahan radikal bebas serta menghambat efek

penuaan pada kulit.

2.5. Pemeliharaan Kesehatan dan Kecantikan dari dimensi Intelektual

Kecerdasan intelektual adalah tingkatan dan kecepatan seseorang dalam

mengambil kesimpulan yang jitu dan diikuti oleh tindakan yang jitu pula ketika

menghadapi masalah yang belum pernah dihadapi sebelumnya. (Prof Dr. H.M.

Yacub, M.Ed.). Jadi bisa disimpulkan bahwa unsur dari Intelektualitas adalah

kecepatan memproses, mengingat dan memecahkan masalah. Dari beberapa

penelitian diterima secera luas bahwa kecepatan memproses informasi

mengalami penurunan pada dewasa akhir, yang mengakibatkan kualitas hidup

dan produkifitas dari individu tersebut berkurang. Gejala seperti ini disebut

sebagai dimensia dimana terjadi penurunan fungsi kognitif secara progresif bila

tidak segera diatasi.

Berbagai herbal Indonesia ternyata dapat meningkatkan proses

intelektual adantara lain adalah pegagan (Cantela asiatica L.) yang

mengandung asiatikosida yang dapat mencegah pembentukan plak dan

memperbaiki sintesis kolagen sehingga dapat melancarkan aliran darah ke otak.

Tanaman lain adalah rimpang kunyit (Curucuma Domestica L.) yang

mengandung antioksidan kurkumin yang dapat mencegah kerusakan otak

akibat oksidatif stress. Dengan pemberian kurkumin menunjukkan adanya

peningkatan fungsi kognitif, selain itu dapat berguna untuk pengobatan

Alzheimer.

Makanan sehat lainnya yang dapat meningkatkan daya ingat adalah ikan

patin, ikan tuna dan beberapa ikan lainnya yang banyak mengandung asam

Page 15: Wellness Beauty 2

15

lemak tak jenuh omega-3 dan omega-8 yang berguna untuk mempercepat

perbaikan sel dan mencegah penyakit degeneratif terutama dementia dan

Alzheimer.

Selain itu untuk menjaga agar otak kita tidak cepat mengalami

kemunduran maka harus menjalani hidup dengan bersyukur dan melakukan

kegiatan seperti selalu tersenyum setiap saat, membunuh stress, menanggapi

masalalah dengan baik, dan melawan kebiasaan buruk yang dapat merusak

otak kita.

2.6. Pemeliharaan Kesehatan dan Kecantikan dari dimensi Spiritual

Kecantikan spiritual adalah kecantikan yang sebenarnya yang berasal

dari hati dan jiwa orang tersebut. Ketika seseorang memiliki kecantikan spiritual

kecantikannya akan dipancarkan sepuluh kali lebih dari sekedar seseorang

yang hanya tentang kecantikan fisik. Bagaimana kita mendapatkan inner beauty

ini? Melalui Tuhan YME, melalui mengetahui bahwa ada kekuatan yang lebih

tinggi yang memberikan kita semua memiliki kekuatan dan kepercayaan diri

yang kita butuhkan untuk menjalani hidup yang terbaik. Ketika kita menjalani

hidup, kita akan merasa damai, percaya diri, bahagia dan kita akan

memancarkan cahaya batin yang satu secara alami. Merasa lebih baik secara

otomatis akan membuat kita selalu memperhatikan diri sendiri dan kesehatan

kita yang akan terekspresi dengan penampilan fisik kita. Daya tarik fisik tidak

lagi menjadi perhatian utama kita, tetapi hal terpenting adalah memiliki

keseimbangan batin dan mengetahui siapa diri kita, mengetahui bahwa kita

sebenarnya diciptakan cantik dan tubuh kita adalah sebuah rumah ibadah yang

harus tetap dijaga. Kita tidak akan lagi dihantui oleh perasaan rendah diri, iri hati

dan mencoba untuk bersaing terhadap sesuatu dengan standar rendah. Kita

akhirnya akan menarik orang-orang berkualitas ke dalam hidup kita yang

menghargai tubuh secara lahir dan batin. Nah, itulah kecantikan yang

sebenarnya.

Page 16: Wellness Beauty 2

16

Pemeliharaan kesehatan secara tradisional yang dapat kita lakukan dri

unsure spiritual adalah dengan melakukan yoga, meditasi secara rutin,

akupuntur relaksasi, mencium bau-bauan aromaterapi yang bisa memberikan

ketenangan dan berjalan-jalan di alam sekitar yang memberikan kita inspirasi

sehingga menyadari kecantikan itu sebenarnya adalah suatu hal alamiah dan

sudah dimiliki oleh setiap orang.

III. Kesimpulan

Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki banyak sekali kebutuhan.

Dengan banyaknya kebutuhan maka manusia menginginkan hidup yang lebih

santai. Kehidupan yang lebih santai ini dapat memicu penyakit-penyakit dan

mengurangi “Wellnes” secara keseluruhan yang akhirnya juga terjadi proses

penuaan dini yang tidak dapat dicegah yang ujungnya adalah berpengaruh

kepada kecantikan orang itu dari dalam.

Manusia membutuhkan pola hidup untuk menjaga kesehatan secara

holistik, yaitu dengan kembali ke alam dan membawa kebiasaan baik dalam

hidup, serta lebih banyak mengkomsumsi bahan-bahan yang sifatnya alamiah.

Dimensi fisik, dimensi intelektual dan dimensi spiritual merupakan 3 dari

6 dimensi kecantikan holisistik yang harus kita terapkan karena dengan

menerapkan 3 dimensi ini saja kita sudah cukup mendapatkan Wellness Beauty

yang sesungguhnya dan menciptakan kecantikan yang menyeluruh tanpa

mengesampingkan 4 dimensi lainnya.

Page 17: Wellness Beauty 2

17

DAFTAR RUJUKAN

1. McGregor, Sue L.T. (2010). Well-being, Wellness and Basic Human Needs

in Home Economics. Faculty of Education Mount Saint Vincent University

Halifax

2. Yacub, H.M. (2010). Antara Kecerdasan Emosional dan Intelektual. Artikel

Bebas.

3. Pranarka, Kris. (2006). Penerapan Geriatrik Kedokteran Menuju Usia Lanjut

yang Sehat. Jurnal Universa Medicina, Vol 25, No. 4 ; page 187 – 197.

4. Aiwah, Raisa N.M. (2012). Awet Muda Tetap Cantik dan Sehat Alami.

Yogyakarta : Easymedia Press.

5. Hidayah, A. (2011). Herbal Kecantikan. Yogyakarta : Citra Media Press.

6. Tilaar, Marta., Wih, Wong Lip., Ranti, Anna Setiadi. (2010). The Green

Science of Jamu. Jakarta : Dian Rakyat Press.

7. Munim, Abdul., Hanani, Endang. (2011). Fitoterapi Dasar Vol 1. Jakarta :

Dian Rakyat Press.

8. Berra, Bruno., Rizzo, Angela Maria. (2009). Glycemic Index, Glycemic

Load< Wellness and Beauty : The State of Art. Jurnal Clinics in

Dermatology, Vol. 27; page 230 – 235.

9. Julianti, Riri., Budiono, Ari. (2008). Dementia. Tinjauan Pustaka, Fakultas

Kedokteran Universitas Riau Pekanbaru.

10. Council for Third Age. (2007). Active Ageing, Active Living.

http://www.ogilvypr.com/en/case-study/singapore-council-third-age.

11. Prasetyaningrum, Juliani. (2008). Perbedaan Tenang Penurunan Intelektual

Pda Masa Dewasa Akhir. Tinjauan Pustaka

12. Handaruwati, Rr., Budijanto, Slamet., Hariyadi, Purwiyanto., Satiawiharja,

Budiatman. (2001). Produksi Fraksi Kaya Asam Lemak Omega-3 Melalui

reaksi Alkoholosis Enzimatis Minyak Ikan Tuna Menggunakan Lipase

Rhizomucor miehel. Jurnal Forum Pascasarjana Vol. 24, No. 4; page 572 -

574.

Page 18: Wellness Beauty 2

18

13. Anonim. (2009). Six Dimention of Wellness Model. National Wellness

Institute Inc.

14. Panagan, Almunady T., Tuhandini, Heni., Gultom, Jojor Uli. (2011). Analisis

Kualitatif dan Kuantitatif Asam Lemak Tak Jenuh Omega-3 dari Minyak Ikan

Patin (Pangasius pangasius) dengan Metode Kormatografi Gas. Jurnal

Penelitian Sains Vol. 14, No. 4(C); page 14409-38 – 14409-42.