efek sistemik neoplasma
DESCRIPTION
Penyebaran NeoplasmaTRANSCRIPT
Efek Sistemik Neoplasma
Oleh Anggita Oksyrana, 1206243192
Neoplasma tidak hanya memberikan efek lokal tetapi juga efek sistemik, yaitu
penyebaran neoplasma itu sendiri. Penyebaran neoplasma ini disebut dengan metastasis.
Metastasis adalah pergerakan sel-sel neoplasma dari satu bagian tubuh ke bagian lain
(Corwin, 2008). Neoplasma menyebar melalui empat jalur, meliputi, (1) Penyemaian di
dalam rongga tubuh, (2) Transplantasi langsung, (3) Penyebaran limfatik, (4) Penyebaran
hematogen.
1. Penyemaian di dalam Rongga Tubuh
Penyemaian terjadi apabila neoplasma menginvasi rongga alami tubuh, seperti rongga
peritoneum (paling sering terjadi), pleura, perikardium, subaraknoid, dan rongga sendi.
Penyemaian di dalam rongga alami tubuh dilakukan oleh neoplasma jenis karsinoma, yaitu
neoplasma ganas yang berasal dari sel epitel.
Contoh:
Karsinoma kolon menembus dinding usus dan mengalami reimplantasi di rongga
peritoneum (lapisan abdomen).
Karsinoma paru menyebar ke rongga pleura (lapisan paru).
Kanker ovarium menyebar ke peritoneum secara luas.
Neoplasma sistem saraf pusat (medublastoma atau epindimoma) menembus ventrikel
otak dan terangkut oleh cairan serebrospinalis hingga tertanam di permukaan meningen,
baik di dalam otak maupun di medulla spinalis.
2. Penyebaran Limfatik
Penyebaran limfatik atau limfogen adalah penyebaran sel kanker melalui aliran getah
bening. Penyebaran limfatik merupakan penyebaran yang khas dari karsinoma. Sel
neoplasma masuk ke lumen pembuluh limfa kemudian terbawa oleh aliran limfa, masuk
ke pembuluh aferen dan sampai di kelenjar getah bening regional. Keterlibatan kelenjar
getah bening terutama bergantung pada letak neoplasma primer dan jalur drainase limfa
alami dari letak neoplasma primer tersebut.
Contoh:
Karsinoma paru yang timbul di saluran napas pertama kali menyebar ke kelenjar getah
bening bronkialis regional, kemudian menyebar ke kelenjar getah bening
trakeobronkus.
Karsinoma payudara yang terletak di kuadran luar atas pertama kali menyebar ke
kelenjar getah bening ketiak. Karsinoma payudara yang terletak di kuadaran dalam atas
akan dialirkan ke kelenjar getah bening melalui dinding toraks ke kelenjar-kelenjar di
sepanjang arteria mamaria interna. Di samping itu, kelenjar getah bening infra dan
supraklavikula juga turut terkena.
Kelenjar getah bening regional bertindak sebagai pertahanan terhadap penyebaran
jauh untuk sementara waktu. Setelah berhenti di kelenjar getah bening regional, sel
neoplasma akan dihancurkan oleh reaksi imunologik terhadap tumor. Saat-saat ini adalah
waktu yang tepat untuk melakukan operasi radikal yang mengangkat tumor pirmer dan
kelenjar getah bening regional karena penyebarannya masih sangat terbatas.
Dengan adanya aliran limfa dari neoplasma primer ke kelenjar getah bening regional,
maka selain sel tumor, dapat pula dialirkan limbah sel tumor yang rusak beserta antigen
tumor. Oleh karena itu, jika ada neoplasma, pembesaran kelenjar getah bening regional
dapat disebabkan oleh:
Terjadinya anak sebar (tumbuhnya neoplasma sekunder).
Hiperplasi reaktif folikel limfoid.
Poliferasi sel T pada parakorteks dan sinus histiositosis (poliferasi sel endotel sinus dan
histiosit) yang disebabkan oleh rangsangan produk neoplasma primer.
Dengan demikian, pembesaran kelenjar getah bening belum tentu mengindikasikan adanya
pertumbuhan neoplasma sekunder.
Pada beberapa kasus, sel neoplasma dapat melewatkan saluran limfa di dalam kelenjar
terdekat kemudian terperangkap dalam kelenjar limfa berikutnya, ini disebut dengan
metastasis loncat. Sel neoplasma mungkin melintasi semua kelenjar getah bening sampai
akhirnya mencapai kompartemen vaskular (hematogen) melalui duktus toraksikus.
Terdapat banyak hubungan antara sistem limfe dan vaskular (hematogen), sehingga
semua bentuk neoplasma dapat menyebar melalui salah satu atau bahkan kedua jalur
tersebut.
3. Penyebaran Hematogen
Penyebaran hematogen (vaskular) merupakan jalur penyebaran neoplasma yang
paling ditakuti. Jalur penyebaran ini khas untuk tumor ganas jenis sarkoma, yakni
neoplasma ganas yang berasal dari jaringan mesenkim atau turunannya, namun dapat juga
terjadi pada neoplasma ganas jenis karsinoma.
Sel neoplasma masuk ke dalam aliran darah, menyebar dari lokasi neoplasma primer
ke daerah lain. Tumor baru yang tumbuh di daerah lain akibat metastasis (penyebaran)
disebut tumor metastatik.
Penyebaran sel neoplasma yang sering terjadi adalah melalui aliran vena, karena
pembuluh vena memiliki dinding yang tipis sehingga lebih mudah diinvasi oleh sel
neoplasma daripada pembuluh arteri yang tebal. Akan tetapi, penyebaran sel kanker
melalui pembuluh arteri dapat juga terjadi ketika sel kanker melalui pembuluh-pembuluh
kapiler paru atau melalui hubungan ateriovenosa, atau ketika tumor metastatik pada paru
menimbulkan emboli tumor.
Hati dan paru merupakan daerah yang sering terkena penyebaran hematogen yang
menimbulkan pertumbuhan neoplasma sekunder atau tumor metastatik. Hal ini disebabkan
oleh semua aliran darah portal mengalir ke hati, sedangkan semua darah vena kava
mengalir ke paru. Jadi, adanya neoplasma di manapun letaknya, dapat memicu
pertumbuhan neoplasma sekunder di hati dan paru jika penyebarannya terjadi secara
hematogen.
4. Transplantasi langsung
Transplantasi langsung adalah penyebaran neoplasma yang terjadi melalui kontak
fisik dengan perantara mediator. Transplantasi neoplasma secara langsung dapat terjadi
melalui kontak sarung tangan atau pisau bedah pada saat dilakukan pembedahan untuk
mengangkat kanker itu sendiri. Akan tetapi, pada praktiknya jarang terjadi penyebaran
neoplasma melalui jalur ini.
Referensi:
Corwin, Elizabeth J. (2007). Buku Saku Patofisiologi, ed. 3, trans. Nike Budhi Subekti.
Jakarta: EGC.
Kumar, Vinay, dkk. (2004). Buku Ajar Patologi Robbins, ed. 7 vol. 1, trans. Asroruddin, dkk.
Jakarta: EGC.
Pringgoutomo, Sudarto, dkk. (2002). Buku Ajar Patologi I Umum, edisi 1. Jakarta: Sagung
Seto.
Sudiono, Janti. (2007). Pemeriksaan Patologi untuk Diagnosis Neoplasma Mulut. Jakarta:
EGC.