edisi_16

4
Weekly News Profesi Edisi 16/April/2012 Meski telah usai, pemilihan dekan FT yang menobatkan kembali Husain Syam sebagai Pemimpin kampus Rajawali dinilai menitipkan sejumlah masalah. Dalam perhe- latan pesta demokrasi itu, sebanyak 19 suara berhasil disabet Husain Syam, jauh melam- pau penantangnya Taufiq Natsir yang hanya disisakan satu suara. Hal ini, sesuai dengan keyakinan yang diumbar Husain beberapa hari menjelang pemilihan. Husain kala itu sudah yakin bakal menang telak. Namun, jumlah pemilih yang semestin- ya 25 hanya dihadiri 20 senator. Banyak spe- kulasi berhembus bahwa kelima sang peme- gang suara itu disanyalir sengaja tidak hadir. Alasannya, mereka memiliki ketidakcocokan visi dengan Husain yang saat ini menjabat se- bagai orang nomor satu di FT itu. Setelah ditelusuri, kelima senator terse- but masing-masing tiga guru besar dan dua ketua jurusan. Hingga hari H, kelima ang- gota senat tersebut tidak satupun melayang- kan surat resmi perihal ketidakhadirannya. “Tidak ada surat secara resmi disam- paikan, tapi kami tetap kirimkan surat,” ungkap Abdul Rahman selaku ketua pani- tia dalam pemilihan ini. Lanjut Rahman, Muhammad Ardi dan Yunus Tjandi, kedua guru besar tersebut saat itu lagi memiliki kepentingan lain. “Kalau Prof. Ardi lagi ke Jakarta, sementara yang lainnya belum ada pemberitahuan,” paparnya. Yang lebih disesalkan, Yunus Tjandi yang notabenebenya juga panitia ternyata tidak juga menampakkan batang hidung- nya. Lain halnya dengan Wasir Thalib, ketika dimintai konfirmasi terkait tidak hadirnya, Guru Besar ini malah tutup mu- lut. Ia enggan berkomentar mengenai hal itu. Sementara, Marsus Suti ketua jurusan Otomotif tidak berhasil dikonfirmasi. Pemilihan Dinilai Cacat Prosedural Proses pemilihan Dekan FT ini dini- lai telah melanggar sejumlah aturan yang telah disepakati. Alimuddin yang juga salah satu dari senator yang tidak hadir mengatakan ketidakhadirannya dikarena- kan panitia telah melanggar tata tertib pe- milihan. Padahal, menurutnya tata tertib tersebut sudah disepakati di rapat senat. Ketua Jurusan Elektro ini sudah sejak awal keluar dari ruang rapat saat prosesi pemaparan visi misi calon. “Saya komitmen dengan tata tertib sebelumnya sehingga saya ‘walk out’ tidak mengikuti visi misi,” ungkapnya Lanjut Alimuddin, Taufiq Natsir yang masuk dalam bursa pemilihan calon dekan saat itu dianggap telah cacat prosedur. Pasalnya, Taufiq tidak mendaftar sesuai deadline yang ditetapkan panitia. Taufiq malah mendaftar satu hari setelah masa pendaftaran ditutup. “Kalau ada penamba- han waktu seharusnya dirapatsenatkan se- hingga saya menganggap calon tambahan satu hari itu legal,” tegasnya. Ia menambahkan, panitia telah melang- gar aturan yang dibuatnya sendiri. Terlebih, senat itu lembaga normatif tertinggi di FT. “Tambahan satu hari itu cacat prosedur, makanya produknya cacat,” tutup Sekretaris Senat FT ini. (Pr36/ Pr03) Husain Terpilih, Lima Senator “Melarikan Diri” Pemilihan Dekan FT Sebanyak lima anggota senat Fakultas Teknik (FT) dinyatakan ab- sen dalam pemilihan dekan FT yang berlangsung per tanggal 16 April lalu. Dalam pemilihan tersebut, han- ya 20 senator yang menyumbangkan suaranya. Padahal, tercatat sebanyak 25 orang yang memiliki hak suara. PELUK MESRA. Husain Syam, dekan Fakultas Teknik berpelukan dengan Taufiq Natsir, rivalnya, atas ke- menangan mutlaknya usai pemilihan dekan yang berlangsung di ruang senat FT, (16/4) FOTO: FADHLI-PROFESI

Upload: lpm-profesi-unm

Post on 09-Mar-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

1

Weekly News Profesi Edisi 16/April/2012

Meski telah usai, pemilihan dekan FT yang menobatkan kembali Husain Syam sebagai Pemimpin kampus Rajawali dinilai menitipkan sejumlah masalah. Dalam perhe-latan pesta demokrasi itu, sebanyak 19 suara berhasil disabet Husain Syam, jauh melam-pau penantangnya Taufiq Natsir yang hanya disisakan satu suara. Hal ini, sesuai dengan keyakinan yang diumbar Husain beberapa hari menjelang pemilihan. Husain kala itu sudah yakin bakal menang telak.

Namun, jumlah pemilih yang semestin-ya 25 hanya dihadiri 20 senator. Banyak spe-kulasi berhembus bahwa kelima sang peme-gang suara itu disanyalir sengaja tidak hadir. Alasannya, mereka memiliki ketidakcocokan visi dengan Husain yang saat ini menjabat se-bagai orang nomor satu di FT itu.

Setelah ditelusuri, kelima senator terse-but masing-masing tiga guru besar dan dua ketua jurusan. Hingga hari H, kelima ang-gota senat tersebut tidak satupun melayang-kan surat resmi perihal ketidakhadirannya.

“Tidak ada surat secara resmi disam-paikan, tapi kami tetap kirimkan surat,” ungkap Abdul Rahman selaku ketua pani-tia dalam pemilihan ini. Lanjut Rahman, Muhammad Ardi dan Yunus Tjandi, kedua guru besar tersebut saat itu lagi memiliki kepentingan lain. “Kalau Prof. Ardi lagi ke Jakarta, sementara yang lainnya belum

ada pemberitahuan,” paparnya.Yang lebih disesalkan, Yunus Tjandi

yang notabenebenya juga panitia ternyata tidak juga menampakkan batang hidung-nya. Lain halnya dengan Wasir Thalib, ketika dimintai konfirmasi terkait tidak hadirnya, Guru Besar ini malah tutup mu-lut. Ia enggan berkomentar mengenai hal itu. Sementara, Marsus Suti ketua jurusan Otomotif tidak berhasil dikonfirmasi.

Pemilihan Dinilai Cacat ProseduralProses pemilihan Dekan FT ini dini-

lai telah melanggar sejumlah aturan yang telah disepakati. Alimuddin yang juga salah satu dari senator yang tidak hadir mengatakan ketidakhadirannya dikarena-kan panitia telah melanggar tata tertib pe-milihan. Padahal, menurutnya tata tertib tersebut sudah disepakati di rapat senat.

Ketua Jurusan Elektro ini sudah

sejak awal keluar dari ruang rapat saat prosesi pemaparan visi misi calon. “Saya komitmen dengan tata tertib sebelumnya sehingga saya ‘walk out’ tidak mengikuti visi misi,” ungkapnya

Lanjut Alimuddin, Taufiq Natsir yang masuk dalam bursa pemilihan calon dekan saat itu dianggap telah cacat prosedur. Pasalnya, Taufiq tidak mendaftar sesuai deadline yang ditetapkan panitia. Taufiq malah mendaftar satu hari setelah masa pendaftaran ditutup. “Kalau ada penamba-han waktu seharusnya dirapatsenatkan se-hingga saya menganggap calon tambahan satu hari itu legal,” tegasnya.

Ia menambahkan, panitia telah melang-gar aturan yang dibuatnya sendiri. Terlebih, senat itu lembaga normatif tertinggi di FT. “Tambahan satu hari itu cacat prosedur, makanya produknya cacat,” tutup Sekretaris Senat FT ini. (Pr36/ Pr03)

Husain Terpilih, Lima Senator “Melarikan Diri”

Pemilihan Dekan FT

Sebanyak lima anggota senat Fakultas Teknik (FT) dinyatakan ab-sen dalam pemilihan dekan FT yang

berlangsung per tanggal 16 April lalu. Dalam pemilihan tersebut, han-ya 20 senator yang menyumbangkan

suaranya. Padahal, tercatat sebanyak 25 orang yang memiliki hak suara.

PELUK MESRA. Husain Syam, dekan Fakultas Teknik berpelukan dengan Taufiq Natsir, rivalnya, atas ke-menangan mutlaknya usai pemilihan dekan yang berlangsung di ruang senat FT, (16/4)

FOTO: FADHLI-PROFESI

Weekly News Profesi Edisi 16/April/2012

2 Kampusiana

MAHASISWA penerima Beasiswa Pen-didikan bagi Mahasiswa Miskin Ber-prestasi (Bidik Misi) mengeluh. Pasalnya, dana yang seharusnya diberikan Maret lalu belum juga mereka dapatkan hingga sekarang. Padahal, mereka sangat membu-tuhkan beasiswa tersebut untuk keperluan sehari-hari.

Nasrullah, salah satu mahasiswa bi-dik misi mengeluhkan keterlambatan pemberian dana bidik misi ini. Pria yang akrab disapa Ullah ini mengatakan, tera-khir ia menerima beasiswanya bulan No-vember tahun lalu.

Senada dengan Nasrullah, salah satu mahasiswa yang juga penerima beasiswa bidik misi yang enggan disebutkan na-manya juga mengeluhkan keterlambatan pembagian dana beasiswa bidik misi ini. “Tidak adami uangku kodong untuk keperluan sehari-hari,” keluhnya.

Saat dikonfirmasi di ruangannya, Fajar Asti selaku staf Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan membenarkan keterlambatan pencairan dana untuk ma-hasiswa bidik misi. Menurutnya, keter-lambatan ini terjadi karena kesalahan

mahasiswa yang belum mengumpulkan transkrip nilai mereka.

Transkrip nilai dari mahasiswa ini sudah merupakan prosedur yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa penerima beasiswa bidik misi. “Jika mahasiswa be-lum mengumpulkan transkrip nilai mer-eka, maka dananya tidak akan dicairkan,” tegasnya.

Fajar juga mengatakan, masih ban-yak mahasiswa yang belum mengganti rekening mereka dari BNI ke BRI. tam-bahnya, pergantian rekening bank ini bertujuan untuk mempermudah pen-dataan penerima bidik misi.

Staf pengelola beasiswa bagian keuangan juga membenarkan tentang keterlambatan pembagian dana reken-ing mahasiswa penerima bidik misi. Ia mengatakan, hanya beberapa mahasiswa saja yang belum mendapatkan haknya ini. Hal ini terjadi karena kesalahan ma-hasiswa yang salah menuliskan nomor rekening mereka. “Mahasiswa terlambat menerima beasiswanya karena ada yang salah saat penulisan nomor rekening-nya,” tuturnya. (Pr02/Pr16)

Mahasiswa Keluhkan Keterlambatan Bidik Misi

EMPAT bulan beasiswa tak diberikan membuat mahasiswa Program Pendi-dikan Guru Terintegrasi (PPGT) UNM geram. Rabu (11/4), mereka mendatangi rektorat UNM menuntut agar beasiswan-ya segera diserahkan. Namun, pihak rek-torat hanya memberikan beasiswa dua bulan lalu saja (Januari dan Februari, red). Sementara, beasiswa bulan Maret dan April belum pasti dibagikan.

Ketua PPGT, Andika Tinangon me-nyesalkan lambatnya penerimaan bea-

siswa PPGT tersebut apalagi sampai em-pat bulan. “Sudah empat bulan tapi belum juga diserahkan, bahkan pernah juga bea-siswa untuk bulan Desember terlambat di-berikan,” keluh mahasiswa asal Papua ini.

Andika menambahkan, ia bersama rekannya telah berkali-kali mendesak pihak rektorat, namun baru kali ini di-iyakan. “Kami terpaksa ngotot karena banyaknya pengeluaran dan kelengkapan kuliah yang harus kami beli sementara uang kami sudah sangat menipis,” tutur mahasiswa berdarah Manado ini.

Pembantu Rektor Bidang Sarana dan Prasarana mengungkapkan, terlambatnya beasiswa PPGT diberikan lantaran pen-cairan dana dari Daftar Isian Pengeluaran Anggaran (DIPA) belum diberikan dari pusat. Menurutnya, bukan hanya bea-siswa PPGT saja yang mandek tapi semua program beasiswa yang dijalankan UNM termasuk beasiswa bidik misi. “Kita juga tidak tahu harus bagaimana karena DIPA-nya belum masuk,” ungkapnya. (Pr15)

Mahasiswa PPGT Tuntut Pencairan Beasiswa

LAMBATNYA akses internet ma-sih sangat dirasakan oleh maha-siswa UNM di sektor Parangtam-bung. Lamanya waktu loading atau yang sering disebut dengan lalod membuat mahasiswa yang berada di kampus parangtambung kesuli-tan ketika harus mencari data ku-liah melalui media internet di area kampus.

Salah satu mahasiswa dari ju-rusan Elektro, Alam mengatakan, selama ini dia selalu membawa alat pengakses jaringan sendiri atau mo-dem ke kampus. Hal tersebut dikare-nakan lambatnya akses internet di kampus yang terkadang kurang bisa diandalkan saat akan mencari data di internet. “Ku bawa terus modemku ini, kah lalod sekali kalau mau pake jaringan kampus,” ungkapnya.

Menjawab hal ini, ketua Infor-mation and Comunication Technolo-gy (ICT), Rusli mengatakan, jaringan di kampus Parangtambung memang yang sering mengalami gangguan. Ini dikarenakan adanya beberapa hal, salah satunya kesalahan konfigurasi jaringannya.

Rusli juga mengatakan, lam-batnya akses internet di Parangt-ambung tidak hanya karena gang-guan saja, hal tersebut dikarenakan kapasitas untuk akses internet me-mang terbatas. “Kapisitas band-width internetan UNM itu cuma 50 MB dan itu dibagi–bagi ke seluruh fakultas,” paparnya.

Menurut dosen jurusan Matematika ini, pihak ICT telah berusaha semaksimal mungkin un-tuk melakukan pembenahan jarin-gan di kawasan kampus Parangt-ambung. “Selain lewat udara kami juga berupaya melakukan pembe-nahan jaringan lewat bawah tanah yaitu dengan pemasangan kabel Fiber Optic (FO)”, paparnya. Den-gan ini, ia berharap jaringan inter-net dapat dimanfaatkan dengan baik oleh semua civitas akademik di Pa-rangtambung. (Pr08)

Jaringan Internet Parangtambung

Masih Lalod

Sudut

- Husain Terpilih, Lima Senator Melarikan Diri- Mungkin terlalu banyak keluhan

- Mahasiswa Keluhkan Keterlam-batan Bidik Misi- Semoga tak ada yang melarikan diri

3

Weekly News Profesi Edisi 16/April/2012

Kilas LK

BKMK Kembangkan Potensi Mahasiswa

BERBICARA tentang sains, berarti kita berbicara tentang agama. Dalam Al’qur’an, ayat-ayat alam itu ternyata jauh lebih banyak dari pada ayat-ayat fiqih. Kebanyakan ulama selama ini hanya membahas tentang ayat-ayat fiq-ih. Sementara itu, ayat-ayat kauniyah diabaikan.

Akibat pengabaian itu, negara ini menjadi bangsa yang lemah. Kare-na itu, bangsa ini tidak mempunyai kekuatan yang material. Sehingga, Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di negeri ini diserahkan ke orang asing untuk dikelola. Untuk menghindari itu, Muslim harus mencari pondasi spirit-ualnya dan itu didapatkan dari wahyu itu sendiri yaitu Al’qur’an.

Demikian yang disampaikan oleh Agus Purwanto D,Sc pada kuliah umum yang dirangkaikan dengan acara bedah buku “Ayat-ayat Semesta” yang dika-rangnya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Himafi FMIPA) UNM, (10/04).

Kuliah umum yang diadakan di aula jurusan Fisika ini dihaidiri oleh maha-siswa Jurusan Fisika sendiri mahasiswa jurusan lain dari berbagai universitas di Makassar.

Menurut Agus, untuk menjadi bangsa yang eksis harus memiliki sains yang kuat. Sementara itu, sains yang berkembang saat ini adalah sains barat yang bersifat materialistik dan ateistik. Hasil daripada perkembangan itu men-jadikan masyarakat Indonesia menjadi miskin dan terbelakang hingga menca-pai 1,4M orang.

Ketua Jurusan Fisika, Nurhayati mengungkapkan, dirinya sangat men-support kegiatan seperti ini. Walaupun bedah buku ini dianggap agak terlambat karena buku ini bukan buku baru lagi. Namun, hal yang menarik dari buku ini kar ena termasuk salah satu best seller. Fisika yang bersifat sangat abstrak dapat dijelaskan oleh pematari menjadi sesuatu yang sederhana sehingga dapat dengan mudah dipahami. Selain itu, bu dan Arab.(Pr24)

Bedah Buku Himafi FMIPA UNM

Sains dalam Al’QuranHIMPUNAN Mahasiswa Jurusan Pen-didikan Teknik Eletkro (Hima JPTE) Fakultas Teknik (FT) sukses gelar keg-iatan malam inagurasi. Acara yang di-maksudkan untuk membina keakraban sesama mahasiswa baru tersebut dihelat di Auditorium Radio Republik Indonesia (RRI) Makassar, Sabtu 21 April 2012.

Menurut ketua panitia, Ahmad Fad-li, kegiatan yang mengusung tema Unity and Diversity yang artinya Kesatuan dan keragaman ini bertujuan untuk mencip-takan kebersamaan dan menjalin kehar-monisan di JPTE pada khususnya dan di FT pada umumnya. Hal senada diung-kapkan ketua Hima JPTE, Aswar Agus, kegiatan ini untuk menciptakan kreatifi-tas mahasiswa baru.

Meskipun acara inagurasi terse-but baru dihelat untuk kedua kalinya setelah sukses tahun lalu namun berhasil membuat para undangan menikmati per-tunjukannya. acara yang menampilkan beberapa pertunjukan dari maba yang bekerjasama dengan Unit Kegiatan Ma-hasiswa (UKM) Seni. “Acaranya keren,” ungkap Akib, salah seorang undangan.

Ketua JPTE, Alimuddin Sa’ban Miru, menuturkan, mahasiswanya suk-ses menyatukan warna yang ada di ju-rusannya melalui kegiatan inagurasi. Pasalnya, masyarakat di elektro sangat beragam, jadi ini merupakan salah satu cara yang positif untuk hal itu. “Elek-tro banyak macam warnanya, inagurasi salah satu cara menyatukan warna itu,” kata dosen elektro tersebut disela sam-butannya.

Dekan FT, Husain mengatakan, JPTE telah berhasil mengemas acara yang luar biasa. Pihaknya merasa baha-gia karena kreatifitas dan inovasi dari angkatan baru JPTE. “Ini adalah ses-uatu yang luar biasa dan saya merasa bahagia,” terangnya pada saat membuka acara. Bahkan dia mengharapkan ke-pada Pembantu Dekan bidang kemaha-siswaan (PD III) yang juga hadir, agar kegiatan yang memiliki dampak positif seperti ini mengapa tidak dijadikan pro-gram kerja pengembangan kreatifitas mahasiswa. “Kalau bisa pak PD III di-jadikan program pengembangan kreati-fitas mahasiswa,” kuncinya. (Pr09)

Satukan Keragaman

UNIT Kegiatan Mahasiswa Korp Su-karela Palang Merah Indonesia (UKM KSR PMI) UNM mengadakan per-tandingan voli dalam menyambut hari ulang tahunnya yang ke-23. Pertand-ingan yang diadakan di lapangan voli Parangtambung ini diikuti oleh semua lembaga kemahasiswaan tingkat uni-versitas yang ada di Makassar. Dianta-ranya, UKM, lembaga eksekutif mau-pun legislatif.

Salah seorang anggota KSR PMI UIT, Wawan mengaku termotivasi dengan adanya lomba ini. Menurut-nya, lomba ini meningkatkan keak-raban para anggota KSR PMI ini. “Selama ini para anggota banyak yang cuek namun dengan lomba ini semua anggota termotivasi untuk lebih aktif lagi,” tutur mahasiswa ju-rusan Farmasi ini. Ia berharap, KSR PMI UNM tidak hanya mengadakan

pertandingan voli tetapi lomba yang diadakan bisa diperbanyak.

Ketua KSR PMI UNM, Rahmat mengungkapkan, alasan mereka me-milih mengadakan pertandingan voli agar dampak atau hal yang dapat me-nimbulkan masalah dapat dihindari. “Kami menghindari lomba yang sifat-nya bersentuhan langsung,” tegasnya.

Peserta pertandingan lainnya, Aznur. Menganggap kegiatan ini ber-hasil meningkatkan kekerabatan antar UKM antar universitas. “Perkumpulan seperti ini dapat meningkatkan persat-uan antar mahasiswa khususnya para pengurus UKM dan dapat memuncul-kan sifat kekeluargaan,” ujarnya. Ia berharap harlah KSR PMI tahun ini dapat membuat nama UKM ini men-jadi lebih dikenal. Bukan hanya di in-ternal kampus UNM tetapi juga dikenal sampai luar Makassar. (Pr24)

Harlah UKM KSR PMI UNM

Voli Akrabkan UKM se-Makassar

Inagurasi JPTE

Weekly News Profesi Edisi 16/April/2012

4 Lintas UNM

Weekly NewsPelindung: Arismunandar Penasehat: Sofyan Salam, Andi Ihsan, Hamsu Abd. Gani, Nurdin Noni, Kamaruddin, Yusuf Syam Dewan Pembina: Abdullah Dolla, Hazaerin Sitepu, Mukramal Aziz, Uslimin Pemimpin Umum: Rahmat Fadhli, Pemimpin Redaksi: Isnaeni Dahlan, Sekretaris: Nur Hasni, Bendahara: Parni, Redaktur : Asri Ismail Reporter: Muhammad Yasir, Yeni Febrianti, Syamsul Alam, Soeparman Ismail, Rizki Army Pratama, Azhar Fadhil, Muhammad Ilham Nur, Fatma Husni, Nur Lela, Sugianto, Hesikumalasari, Susi Amriani, Ary Utary Nur, Marwah Thalib, Fadilah Dwi Octaviani. Layouter dan Artistik: Khaerul Mustaan.

Redaksi LPPM Profesi UNM: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt.I, Kampus Gunungsari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: [email protected], Website: www.profesi-unm.org.

editorial 4

Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun.

JURUSAN Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universi-tas Negeri Makassar (UNM) menjadi jurusan terfaforit tahun ini. Hal itu berdasarkan jumlah peminat terbesar pada pendaftaran calon mahasiswa baru jalur undangan Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN).

Pembantu Dekan (PD) III Bidang Kemahasiswaan FBS, Syukur Saud mengaku bangga dengan perihal ini. “Alhamdulillah kita bersyukur sekali karena peminatnya banyak, berarti orang luar itu mengakui kita,” terang-nya. Ia juga mengungkapkan, apa yang diberitakan selama ini tentang kebobrokan FBS tidak menyurutkan minat calon mahasiswa yang ingin mendaftar di jurusan Bahasa Inggris.

Membludaknya peminat jurusan Bahasa Inggris tak lantas mendorong pihak FBS untuk menambah kuota. Pasalnya, saat ini ¬daya tampung ser-

ta sarana dan prasarana jurusan Baha-sa Inggris masih rendah. Menurutnya, tidak masalah banyak calon maha-siswa yang terbuang, mengingat hal itu menjadikan kualitas yang terpilih semakin selektif. “Artiny a orang-orang yang masuk nantinya adalah orang-orang pilihan,” ungkapnya.

Syukur khawatir jika pihak fakultas nekat menambah kuota se-mentara tidak didukung dengan daya tamping. Hal itu dianggapnya akan merepotkan serta menjadi boomerang nantinya. “Didemo lagi jika meneri-ma ini tapi tidak didukung sarana dan prasarana,” tuturnya.

Dosen Bahasa Jerman ini juga mengungkapkan, kini jurusan Bahasa Inggris tengah berbenah diri didu-kung banyaknya bantuan dari I am here. “Kini tiap kelas di jurusan Ba-hasa Inggris telah memiliki AC dari dana hibah I am here,” ujarnya.(Pr25)

Jurusan Bahasa Inggris Terfavorit

UNIT Kegiatan Mahasiswa Search and Rescue (UKM SAR) UNM kembali menurunkan personilnya un-tuk mencari korban tenggelam. Perso-nil yang diturunkan sebanyak delapan orang tersebut menyisir di sekitar air terjun Allukeke Kecamatan Parangloe kabupaten Gowa, (01/04).

Pencarian tersebut merupakan gabungan dari beberapa tim SAR yang ada di Makassar. Diantaranya, BASARNAS, SAR Marteam, dan SAR UH. Dari hasil identifikasi, ko-

rban ada dua orang. Masing-masing adalah Andreana Rasyid (18 tahun) dan Abdullah Malik (20 tahun).

Tim SAR berhasil menemukan Andreana Rasyid namun sudah dalam keadaan meninggal dunia. Sedangkan Abdullah Malik belum ditemukan pada malam itu mengingat waktu su-dah menunjukkan pukul 21.00 Wita. Hasil briefing tim SAR menyimpulkan pada malam itu tidak memungkinkan lagi melanjutkan pencarian dalam ke-adaan gelap. (rls)

SAR UNM Cari Korban di Allukeke Parangloe

MIRIS ketika kita mendengar kasus lima anggota senat Fakultas Teknik (FT) yang ternyata tidak ikut mencoblos dalam pe-milihan dekan FT yang berlangsung tang-gal 16 April lalu tanpa alasan yang jelas. Padahal, suara mereka menentukan nasib orang lain. Terlebih, mereka bukan lagi anak-anak yang sering lari-larian dari tanggungjawabnya. Mereka telah menyan-dang status intelektual tertinggi dalam kas-ta pendidikan, tentunya mereka sudah tahu yang mana benar dan mana yang salah.

Maka, mereka spatutnya menjadi pa-nutan diantara lainnya. Bukan malah men-jadi “pecundang” yang hanya mementing-kan wilayah hati. Mungkin saja mereka lupa, akan sumbangsih fakultas yang telah membesarkan mereka.

Kasus lainnya yang juga muncul pada pemilihan dekan FT, panitia yang ternyata tidak konsisten dengan kesepakatan hasil rapat. Dalam hal ini, panitia masih saja menerima calon yang ternyata tidak me-matuhi deadline yang ditetapkan. Ini tentu menjadi pelajaran bagi kita, bagaimana pe-jabat besar yang ada di kampus kita (UNM, red) ternyata memiliki jiwa yang masih labil. Panitia mudah saja, mengubah kes-epakatan yang mungkin hanya disebabkan adanya tendensi dari luar. Ataukah mung-kin diperparah dengan adanya iming-im-ing menggiurkan panitia, sehingga segala keputusan yang telah ditetapkan bersama bisa saja berubah seketika.

Kedua kasus diatas, mestinya tidak muncul dipermukaan dan dipertontonkan kepada orang lain. Apalagi, mereka bukan lagi anak-anak ataupun remaja yang mesti diajarkan ulang tentang bagaimana yang dimaksud dengan rasa tanggungjawab. Bukan sok mengajarkan, namun jika ber-cermin dengan tingkah laku mereka, me-mang wajar untuk diberikan lagi setumpuk buku dan mengajarkan kembali segala yang berkaitan dengan tanggungjawab. Semoga kedepannya, tidak ada lagi kasus seperti ini.(*)

Belajarlah Bertanggung-

jawab