edisi no. 11 2015 kabar prioritasprioritaspendidikan.org/file/buletin_prioritas_sumut_11_rev.pdf ·...

8
Edisi No. 11 2015 Sebanyak 15 kabupaten/kota mitra USAID PRIORITAS di Sumatera Utara berkomitmen mengalokasikan Rp 28 miliar untuk mendukung implementasi pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Komitmen ini merupakan hasil dari Rapat Reviu & Persiapan PKB yang difasilitasi USAID PRIORITAS di Grand Swiss Bell Hotel Medan (12/8). Dana ini akan digunakan untuk mengembangkan kapasitas guru. Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi mengatakan guru tidak cukup hanya membaca teori pembelajaran, tapi perlu mendapatkan pelatihan terus-menerus. “Guru harus mengalami peningkatan berkelanjutan atau continued improvement, ini yang kita sebut sebagai Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan atau PKB,” tuturnya. Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd mengatakan kemampuan guru mengelola pembelajaran di kelas menentukan peradaban bangsa. “Saat ini kita prihatin dengan kondisi bangsa, karena proses pembelajaran tidak begitu baik,” tuturnya. Syawal mengatakan kemampuan guru harus ditingkatkan agar mampu mendesain pembelajaran yang kreatif, mendorong siswa berpikir ilmiah dan mampu mengembangkan potensi siswa. “Di PKB inilah guru-guru akan dilatih,” tambah Syawal. Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumut Agus Marwan mengatakan pihaknya akan memperkuat kemampuan Pemda mengimplementasikan PKB. “Kami sudah merancang pendekatan teknis untukmembantu Pemda, baik untuk melakukan pemetaan mutu guru, menganalisis jenis pelatihan yang dibutuhkan guru, menilai jumlah biaya yang dibutuhkan dan mengidentifikasi sumber keuangan daerah yang bisa digunakan,” terang Agus Marwan. Wakil Konsul Amerika Serikat (AS) untuk Pulau Sumatra Tamra Greig mengatakan Program USAID PRIORITAS ditujukan membantu pemerintah Indonesia menyediakan pendidikan berkualitas. Lebih dari 10.627 tenaga pendidik telah mendapatkan peningkatan kapasitas yang difasilitasi USAID PRIORITAS di Sumut. “Keberhasilan kemitraan ini mendorong pemerintah daerah mengalokasikan lebih dari Rp. 11 milyar untuk melatih lebih banyak tenaga pendidik dan menjangkau lebih banyak sekolah di Sumut,” tukas Tamra Greig. (*) 28 MILIAR UNTUK DUKUNG PKB Pembukaan. Wakil Konsul AS untuk Pulau Sumatra Tamra Greig memukul gong tanda dibukanya Rapat Reviu & Persiapan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang difasilitasi USAID PRIORITAS. Tabel Komitmen 15 Kabupaten/Kota Mitra USAID PRIORITAS 2015-2016 KABAR PRIORITAS Media Komunikasi dan Penyebaran Praktik Baik Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Sumatera Utara www.prioritaspendidikan.org USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

Upload: ngonhu

Post on 23-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi No. 11 2015 KABAR PRIORITASprioritaspendidikan.org/file/buletin_prioritas_sumut_11_REV.pdf · Pelaksana tugas (Plt) Gubernur ... group komunikasi, dan pertemuan rutin ... Guru

Edisi No. 11 2015

Sebanyak 15 kabupaten/kota mitra USAID PRIORITAS di Sumatera Utara berkomitmen mengalokasikan Rp 28 miliar untuk mendukung implementasi pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Komitmen ini merupakan ha sil dari Rapat Reviu & Persiapan PKB yang difasilitasi USAID PRIORITAS di Grand Swiss Bell Hotel Medan (12/8). Dana ini akan digunakan untuk mengembangkan kapasitas guru.

Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumate ra Utara, Tengku Erry Nuradi mengatakan guru tidak cukup hanya membaca teori pembelajaran, tapi perlu mendapatkan pelatihan terus-menerus. “Guru harus mengalami peningkatan berkelanjutan atau continued improvement, ini yang kita sebut sebagai Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan atau PKB,” tuturnya.

Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd mengatakan kemampuan guru mengelola pembelajaran di kelas menentukan peradaban bangsa. “Saat ini kita prihatin dengan kondisi bangsa, karena proses pembelajaran tidak begitu

baik,” tuturnya.

Syawal mengatakan kemampuan guru harus ditingkatkan agar mampu mendesain pembelajaran yang kreatif, mendorong siswa berpikir ilmiah dan mampu mengembangkan potensi siswa. “Di PKB inilah guru-guru akan dilatih,” tambah Syawal.

Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumut Agus Marwan mengatakan pihaknya akan memperkuat kemampuan Pemda mengimplementasikan PKB. “Kami sudah merancang pendekatan teknis untukmembantu Pemda, baik untuk melakukan pemetaan mutu guru, menganalisis jenis pelatihan yang dibutuhkan guru, menilai jumlah biaya yang dibutuhkan dan mengidentifikasi sumber keuangan daerah yang bisa digunakan,” terang Agus Marwan.

Wakil Konsul Amerika Serikat (AS) untuk Pulau Sumatra Tamra Greig mengatakan Program USAID PRIORITAS ditujukan membantu pemerintah Indonesia menyediakan pendidikan berkualitas. Lebih dari 10.627 tenaga pendidik telah mendapatkan peningkatan kapasitas yang difasilitasi USAID PRIORITAS di Sumut. “Keberhasilan kemitraan ini mendorong pemerintah daerah mengalokasikan lebih dari Rp. 11 milyar untuk melatih lebih banyak tenaga pendidik dan menjangkau lebih banyak sekolah di Sumut,” tukas Tamra Greig. (*)

28 MILIARUNTUK DUKUNG PKB

Pembukaan. Wakil Konsul AS untuk Pulau Sumatra Tamra Greig memukul gong tanda dibukanya Rapat Reviu & Persiapan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang difasilitasi USAID PRIORITAS.

Tabel Komitmen 15 Kabupaten/Kota Mitra USAID PRIORITAS 2015-2016

KABAR PRIORITASMedia Komunikasi dan Penyebaran Praktik Baik Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Sumatera Utara

www.prioritaspendidikan.org

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

Page 2: Edisi No. 11 2015 KABAR PRIORITASprioritaspendidikan.org/file/buletin_prioritas_sumut_11_REV.pdf · Pelaksana tugas (Plt) Gubernur ... group komunikasi, dan pertemuan rutin ... Guru

Kami tengah membantu 15 kabupaten/kota mitra di Sumatera Utara untuk mengimplementasikan

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), yang didesain sebagai rencana pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pendidik dan tenaga kependidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menempatkan PKB sebagai prioritas dalam rencana strategis (renstra) Kemendikbud. Diperkuat juga PP No. 74/2007 tentang Guru, serta beberapa Permendikbud lain. Dengan PKB, setiap guru akan mendapatkan pengembangan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhannya.

Pemerintah daerah wajib membantu dan memfasilitasi guru melakukan PKB.

USAID PRIORITAS akan memperkuat kemampuan Pemda melakukan analisis yang dibutuhkan untuk implementasi PKB. Kami sudah merancang pendekatan teknis untuk membantu Pemda, baik untuk pemetaan mutu guru, menganalisis jenis pelatihan yang dibutuhkan guru, menilai kebutuhan jumlah biaya dan mengidentifikasi sumber keuangan daerah yang bisa digunakan.

Kami berharap dapat terus memperkuat kemampuan Pemda mengimplementasikan PKB. Pemda diharapkan mampu melakukan pemetaan kebutuhan pelatihan, agar PKB tepat sasaran dan efisien.

Agus MarwanKoordinator Provinsi Sumut

Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara (Kanwil Kemenag Provsu) melakukan inovasi untuk

meningkatkan mutu pendidikan madra-sah. Kanwil Kemenag Provsu menginisiasi berdirinya Biro Konsultasi Pengawas Madrasah, untuk memberikan dukungan konsultasi bagi pengawas untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan manajemen madrasah. Dukungan biro ini diwujudkan melalui peluncuran blog, group komunikasi, dan pertemuan rutin yang diisi dengan penguatan kapasitas. “Saya berharap peran pengawas madrasah semakin menguat,” terang Kepala Kanwil Kemenag Provsu Drs. H. Tohar Banyoangin, M.Ag di Medan.

Selain itu Kanwil Kemenag Provsu juga melakukan diseminasi modul USAID PRIORITAS. Diseminasi diawali dengan Workshop Peningkatan Kapasitas Kepala Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Sebanyak 164 kepala madrasah yang terdiri dari 82 Kepala MA dan 82 Kepala MTs berpartisipasi dalam workshop empat hari tersebut. Kepala madrasah diperkenalkan dengan Whole School Development atau pengembangan sekolah secara

menyeluruh sebagai sebuah pendekatan yang lebih komprehensif untuk mengembangkan madrasah. Setelah itu sebanyak 82 pengawas madrasah mengikuti Workshop Peningkatan Kompetensi. Seluruh workshop ini difasilitasi dengan modul, metode, dan fasilitator dari USAID PRIORITAS.

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Kabid Penmad) Kanwil Kemenag Provsu Drs. H. Soritua Harahap, MM mengatakan, workshop ini bertujuan meningkatkan kapasitas pengelola

madrasah. Kepala madrasah dapat melihat perkembangan pendidikan terkini, sehingga lebih percaya diri dan inovatif dalam mendesain program madrasah. “Akhir nya lulusan madrasah bisa mewarnai kepemimpinan yang ada di bangsa kita ini. Lulusan madrasah bisa menjadi gubernur, menteri dan bahkan presiden,” tegasnya.

Peserta. Pengawas madrasah yang menjadi peserta workshop mengikuti sesi membaca hening. Sesi ini bertujuan mendorong budaya baca di madrasah.

INOVASI KEMENTRIAN AGAMA

EDITORIAL

KABAR PRIORITAS | www.prioritaspendidikan.org2

PKB Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Page 3: Edisi No. 11 2015 KABAR PRIORITASprioritaspendidikan.org/file/buletin_prioritas_sumut_11_REV.pdf · Pelaksana tugas (Plt) Gubernur ... group komunikasi, dan pertemuan rutin ... Guru

Wakil Direktur Misi Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID)

Derrick Brown mengunjungi Toba Samosir, Sumatera Utara, Selasa (25/8). Kunjungan ini dimaksudkan untuk melihat dampak positif dari implementasi program USAID PRIORITAS. Sejak tahun 2012, USAID PRIORITAS telah bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan dasar.

Kemitraan ini telah memberikan dukung an teknis untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar serta manajemen dan tata kelola sekolah di 81 SD, SMP, dan Madrasah. Meningkatkan kapasitas lebih dari 696 pendidik dan tenaga kependidikan. Serta meningkatkan kemampuan Pemda untuk mengkoordinasi, merencanakan, mengelola, dan mendanai pelayanan pendidikan. Melakukan penataan dan pemerataan guru (PPG) untuk menjamin

terdistribusinya layanan pendidikan bermutu yang merata. “ Kemitraan ini membawa pendidikan berkelas dunia ke Toba Samosir,” kata Derrick Brown. “Program ini telah menjangkau lebih dari 13 ribu siswa. Kami berharap program ini bisa membantu siswa di Tobasa untuk mengembangkan potensi mereka secara menyeluruh dan membantu mereka untuk berjalan menuju kesuksesan.”

13 Ribu Siswa Tobasa Menikmati Pendidikan Berkelas Dunia

Tobasa - Tiga belas ribu siswa Tobasa menikmati pendidikan berkelas dunia

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) mengatakan

seluruh proses pendidikan ditujukan membangun kompetensi siswa, bukan sekadar menguasai pengetahuan. Itu sebabnya guru tidak cukup hanya mengajar dengan baik, tetapi harus pula bertanggung jawab memahami, menjelaskan dan menerjemahkan kompetensi lulusan ke dalam pembelajaran. “Tidak mungkin siswa

menjadi kompeten, jika gurunya saja tidak tahu kompetensi yang harus dibentuknya. Jika proses pendidikan dinilai telah berjalan baik, maka seharusnya sekolah berani menjamin kompetensi lulusannya,” terangnya kepada 117 peserta ToT Modul 3 Praktik Pembelajaran dan MBS yang difasilitasi USAID PRIORITAS di Pematang Siantar.Lebih lanjut Syawal mengatakan, seiring perkembangan zaman, sekolah dituntut mampu mengembangkan keterampilan abad 21. Ada tujuh keterampilan yang harus dimiliki siswa di antaranya, kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah, kepemimpinan, komunikasi, kemandirian, dan keterampilan mengolah informasi. “Guru harus mampu menerjemahkan seluruh keterampilan ke dalam pembelajaran agar mampu membentuk kompetensi siswa,” tegasnya.

Syawal mengatakan guru merupakan profesi yang lebih rumit jika dibandingkan dengan profesi dokter

atau pengacara. Guru sehari-hari berhadapan dengan beragam siswa. Setiap individu memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Karena itu guru harus mampu memahami delapan kecerdasan manusia dan menggunakannya untuk mendesain strategi pembelajaran. “Guru harus terus-menerus dilatih agar berkompeten,” tambahnya.

Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumatera Utara, Agus Marwan mengatakan pihaknya terus mengembangkan modul pelatihan yang lebih efektif untuk membantu meningkatkan kapasitas guru. Saat ini, USAID PRIORITAS telah mengembangkan modul 3 yang difokus-kan pada praktik baik pembelajaran dan literasi. “Kami sedang melakukan ToT Modul 3 untuk tingkat SMP yang diikuti 117 fasilitator daerah. Para fasda ini akan menjadi garda terdepan kami untuk melatih guru. Setelah ini, kami akan mela-kukan pelatihan di tingkat sekolah yang melibatkan ratusan guru,” tambahnya.

Syawal Gultom. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) menyebut tujuan pendidikan adalah untuk membentuk kompetensi lulusannya. USAID PRIORI-TAS mengembangkan modul pelatihan untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan.

Sekolah Harus Berani Menjamin Kompetensi Lulusan

3www.prioritaspendidikan.org | KABAR PRIORITAS

UTAMA

Page 4: Edisi No. 11 2015 KABAR PRIORITASprioritaspendidikan.org/file/buletin_prioritas_sumut_11_REV.pdf · Pelaksana tugas (Plt) Gubernur ... group komunikasi, dan pertemuan rutin ... Guru

Bupati Humbahas Maddin Sihom-bing mengaku terkesan dengan praktik pembelajaran aktif yang

dikembangkan USAID PRIORITAS di Tobasa. Dalam kunjungan kerja ke SDN 173403 Sirisirisi, SDN 173395 Doloksanggul dan SMP Negeri 2 Doloksanggul, Maddin Sihombing melihat pembelajaran aktif membuat siswa menikmati proses pembelajaran dan membuat siswa lebih percaya diri. Bupati dua perio de ini menginginkan agar lebih banyak sekolah yang

SEKOLAH HUMBAHAS TERAPKANPEMBELAJARAN AKTIF

DPRD. Ketua DPRD Humbahas Manaek Hutasoit siswa yang sedang mempresentasikan pembelajaran. USAID PRIORITAS dan Pemkab Hum-bahas bekerjasama untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar.

USAID PRIORITAS mendukung program Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan budaya membaca. Dukungan itu diwujudkan dengan mengembangkan buku bacaan berjenjang khusus untuk siswa kelas awal. Buku tersebut akan dibagikan ke sekolah mitra dan non mitra. Untuk itu, guru dan kepala sekolah perlu dilatih menggunakannya. Penggunaan buku ini

Memperkenalkan Buku BacaanBerjenjang

menerapkan pembelajaran aktif di Humbahas. “Beruntung saya diundang USAID PRIORITAS mengunjungi sekolah mitra karena saya bisa melihat perubahan di ruang kelas. Para siswa belajar dengan ceria, dilatih kejujuran, bekerjasama, berbagi ilmu pengetahuan dan memiliki keberanian mengungkapkan pendapat. Tahun depan kita akan tambah lagi 10 sekolah mitra,” terangnya.

Ketua DPRD Humbahas Manaek

Hutasoit mengapresiasi implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). USAID PRIORITAS mendorong sekolah lebih akuntabel dan transparan dalam mengelola program dan keuang-an sekolah. “Saya 15 tahun menjadi ketua komite sekolah di 3 sekolah berbeda. Selama itu saya belum melihat transparansi dari kepala sekolah. Untuk kepala sekolah mitra USAID PRIORITAS diminta untuk menerapkan transparansi dan akuntabilitas sebagaimana dilatihkan pada pelatihan MBS,” tukasnya.

akan lebih efektif membantu siswa untuk meningkatkan kemampuannya membaca. Penggunaan buku ini bukan berdasarkan kelas, tetapi tingkat kemampuan siswa.

Akademisi Universitas Negri Medan Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd mengatakan setiap siswa memiliki kemampuan dasar membaca yang berbeda. Setiap siswa tidak bisa diajarkan membaca dengan cara dan bahan yang sama. Kalau pengetahuan awal siswa tidak ada, maka pengetahuan yang disampaikan tidak ada yang dipahami siswa. “Jadi dengan adanya buku berjenjang, maka bahan bacaan disesuaikan dengan kemampuan awal siswa,” terangnya.

Mutsyuhito Solin mengatakan membaca

merupakan keterampilan yang penting dikuasai siswa. Keterampilan membaca sangat menentukan hasil membaca. Itu dikarenakan kemampuan membaca merupakan alat untuk mempelajari mata pelajaran. Dengan membaca siswa bisa memahami agama, bahasa, matematika, sosial, dan IPA. “Kalau para siswa sudah terbiasa membaca dengan buku berjenjang, maka para siswa tidak akan frustasi lagi membaca. Selama ini para siswa frutasi membaca, karena selama ini siswa menganggap membaca itu sulit. Nah buku berjenjang ini akan lebih menarik bagi siswa karena disesuaikan dengan minat siswa. Dampak buku berjenjang ini bisa membentuk sikap mandiri siswa untuk membaca,” tambah dosen yang ahli bahasa ini.

4 KABAR PRIORITAS | www.prioritaspendidikan.org

UTAMA

Page 5: Edisi No. 11 2015 KABAR PRIORITASprioritaspendidikan.org/file/buletin_prioritas_sumut_11_REV.pdf · Pelaksana tugas (Plt) Gubernur ... group komunikasi, dan pertemuan rutin ... Guru

Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Disdiksu) tengah mempersiapkan deklarasi Sumut sebagai provinsi pendidikan inklusi pada Desember 2015. Deklarasi ini bertujuan membangun kesadaran publik tentang pentingnya pendidikan inklusi, sekaligus mendorong pertumbuhan sekolah inklusi. Sekolah inklusi adalah sekolah umum yang mene-rima ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) sebagai siswa. “SLB (Sekolah Luar Biasa) kita di Sumatera Utara, jumlahnya sangat terbatas dan tidak merata di seluruh daerah, sehingga sulit untuk diakses ABK,” terang Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Khusus Disdiksu Dra. Hj. Erni Mulatsih, M.Pd pada Training

of Trainers Praktik Yang Baik Tingkat SD/MI Modul 3 yang difasilitasi USAID PRIORITAS di Hotel Aryaduta, Medan.

Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumut Agus Marwan menyatakan mendukung rencana Disdiksu mendeklarasikan Sumut sebagai Provinsi Pendidikan Inklusi. Dukungan itu diwujudkan dengan terlibat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan deklarasi. Pihaknya juga mendorong 15 kabupaten/kota mitra untuk berpartisipasi. “Kami berikan sumberdaya terbaik yang kami miliki untuk mendukung Sumut sebagai provinsi pendidikan inklusi,” tambahnya.

Dukung SumutSebagai Provinsi Pendidikan Inklusi

Erni Mulatsih. Kabid Dikdas dan Pendidi-kan Khusus Disdiksu Dra. Hj. Erni Mulatasi, M.Pd mendorong pertambahan sekolah inklusi. Sekolah inklusi dibutuhkan untuk mengakomodir pendidikan bagi ABK.

Nenny Rahmawarny Hrp SAg, guru kelas IIA MIN Medan Barat,

mengajari siswanya tentang nilai tempat. Dia menempelkan sebuah alat peraga bergambar lucu tentang nilai satuan. Dia menjelaskan mana yang termasuk satuan, puluhan, dan ratusan. Sebelumnya, kelas sudah dibagi ke dalam tiga kelompok utama, sesuai dengan tema pelajaran, yakni kelompok satuan, kelompok puluhan, dan kelompok ratusan. Untuk memudahkan siswa memahami tentang nilai satuan, Ibu Nenny sudah mempersiapkan buku besar tentang nilai tempat yang dibuatnya. Ada gambar dalam buku besar yang mewakili nilai satuan, puluhan, dan ratusan pada nilai tempatnya masing-masing. Kemudian siswa dibagikan guntingan

angka-angka besar pada kertas karton. Tiap siswa mendapatkan satu dan nilai angka mereka sesuai dengan nilai tempat kelompoknya. Misalnya, siswa yang mendapatkan angka 5 dari kelompok ratusan maka nilai siswa tersebut adalah angka 5 pada nilai tempat ratusan atau 500. Bila angka 5 di kelompok puluhan maka nilainya adalah 50. Perwakilan tiap kelompok secara acak diminta maju ke depan kelas. Jadi ada tiga siswa yang berdiri di depan kelas dengan membawa angkanya. Seisi kelas lalu melihat dan menentukan berapa nilai angka-angka yang diangkat tinggi-tinggi di depan kelas. Mereka juga menentukan nilai tempatnya. Misalnya jika dari kelompok satuan adalah angka 3, dari kelompok puluhan 5, dan dari

kelompok ratusan 2 maka pada nilai tempat satuan adalah 3, pada nilai tempat puluhan adalah 5, pada nilai tempat ratusan adalah 2 dan bilangan itu menunjukan 253 dengan nilai “dua ratus lima puluh tiga”.Sebagai tugas, secara berkelompok siswa mengerjakan penentuan nilai tempat angka-angka yang mereka susun sendiri dan menempelkannya pada kertas karton, disertai penjelasan nilai tempat. Dalam sebuah bilangan 122 misalnya, angka berapa pada nilai satuan, puluhan, dan ratusan. Saat presentasi hasil kerja kelompok, teman-teman dari kelompok lain memberikan penilaian, terutama “apakah nilai keseluruhan bilangan tersebut benar?” (Eka)

Belajar Nilai Tempat dengan Big Book

BigBook - Nenny Rahmawarny Hrp, S.Ag Guru MIN Medan Barat Menggunakan BigBook dalam men-gajar matematika

www.prioritaspendidikan.org | KABAR PRIORITAS 5

UTAMA

Page 6: Edisi No. 11 2015 KABAR PRIORITASprioritaspendidikan.org/file/buletin_prioritas_sumut_11_REV.pdf · Pelaksana tugas (Plt) Gubernur ... group komunikasi, dan pertemuan rutin ... Guru

PRAKTIK BAIK

Sekolah ini memang tidak hentinya melakukan inovasi dalam pembelajaran dan membangun

kerja sama sekolah dengan komite. Setelah program Geminus (Gerakan Minimum Seribu) yang dilakukan sekolah ini untuk membeli Mobil Geminus, sekarang sekolah sedang mengerjakan vertical garden. Vertical garden di posisikan di koridor sekolah dekat dengan pintu masuk ruang guru. Tujuannya selain untuk estetika dan membuat sekolah lebih asri dan indah, vertical garden memberi semangat positif dan menyegarkan.

Pengadaan vertical garden ini atas kerja

sama sekolah dengan komite dan orang tua siswa. Adalah Ismaryono Ismail SP, salah satu orang tua siswa yang memiliki keahlian membuat vertical garden. Ia diminta oleh sekolah membuat vertical garden. “Dana materialnya memang dari sekolah, tapi untuk jasa pengerjaannya adalah partisipasi saya sebagai orang tua siswa,” kata Ismaryono.

“Saya selalu percaya bahwa keberhasilan dan apapun yang kami lakukan di sekolah ini adalah berkat team work. Sehebat apapun Superman jauh lebih hebat lagi Superteam,” Nursalimi, Mag, Kepala Sekolah MTsN 2 Medan menjelaskan alasan keberhasilan program di sekolah

yang ia pimpin. “Sudah sangat banyak peran serta orang tua siswa dan komite. Mulai dari gerobak baca, ruang MGMP., penyelesaian bangunan, dan Mobil Geminus. Komite sekolah berperan sangat aktif. Ketua komite sekolah Dr. H. Burhanuddin Harahap, MPd memberi perhatian banyak kepada sekolah. Bahkan setiap awal bulan diadakan Bintal (Bimbingan Mental) terhadap guru-guru. Fasilitatornya dari orang-orang yang dianggap kompeten memberikan bimbing an atau pengarahan,” kata Nursalimi menjelaskan.

Vertical Garden, Bentuk Partisipasi Orang Tua Siswa di MTsN 2 Medan

Siang itu, dia sedang mengajar murid-murid kelas satu yang baru dua minggu masuk sekolah. Ia mengajar tentang anggota tubuh. “Sedikit memusingkan karena mereka masih murid baru,” katanya lagi. Tapi Yanti tidak sendiri pagi itu, dua rekannya yang juga guru kelas satu, Anggreni dan Nurul Hasanah membantunya.

Memulai pelajaran, ia menempel di papan tulis sebuah gambar tentang kegiatan yang menggunakan anggota tubuh. Sambil menirukan gerakan tersebut dengan semangat sekaligus jenaka, ia menanyakan murid-murid

aktivitas yang dilakukan di gambar serta anggota tubuh apa yang digunakan untuk melakukan aktivitas tersebut. Lalu, salah seorang siswa diminta untuk menempelkan bagian anggota tubuh yang digunakan pada tiap aktivitas.

Para siswa dibagikan bermacam-macam huruf di kertas yang telah digunting dan mengeja cara menulis bagian-bagian tubuh tersebut. Lantas, ia menanyakan siapa siswa yang memiliki huruf-huruf untuk menyusun tiap-tiap anggota tubuh. Para siswa yang memiliki huruf diminta secara bergantian menempelkannya pada papan tulis, tepat di bawah tiap gambar. Para siswa berebut untuk maju dan menjadi sangat aktif. Belajar terasa seru. Kelas menjadi menyenangkan. Ia pun kemudian membagi lembar kerja siswa. para siswa menjodohkan kata dengan gambar anggota tubuh yang sesuai.

Yanti Junita Sari, guru kelas 1 di SDN 060843 Medan terlihat sangat bersemangat. Usianya yang

sudah tidak lagi muda tidak membuatnya kalah. Energinya dipicu oleh kesukaannya mengajar para siswa. “Malu sama yang muda dan yang senior,” kata Yanti yang sudah puluhan tahun mengajar ini.

Ayo Kenali Anggota Tubuhmu

6 KABAR PRIORITAS | www.prioritaspendidikan.org

Page 7: Edisi No. 11 2015 KABAR PRIORITASprioritaspendidikan.org/file/buletin_prioritas_sumut_11_REV.pdf · Pelaksana tugas (Plt) Gubernur ... group komunikasi, dan pertemuan rutin ... Guru

Menulis harus dibiasakan sejak dini agar menulis menjadi budaya. Kecintaan kepada kepenulisan

dimulai dengan menulis yang sederhana sekaligus menyenangkan seperti menulis surat. Selain melatih kemampuan menulis, menulis surat juga melatih kemampuan interaksi dan sosialisasi siswa melalui literasi.

Menulis surat, meskipun surat pribadi tentu tidak bisa sembarangan. Ada aturannya juga terkait komposisi agar surat yang dikirim memberi kesan sopan dan menyenangkan bagi si penerima surat. Dalam surat pribadi, beberapa hal penting yang harus diperhatikan adalah komposisi surat, bahasa yang komunikatif, serta isi yang benar.

Untuk memberikan gambaran kepada siswa tentang bagaimana struktur surat pribadi yang benar, saya membagikan kepada siswa contoh surat pribadi yang akan mereka diskusikan secara berkelompok. Dalam kelompok diskusi ini, siswa akan membahas tentang komposisi surat pribadi. Bagaimana komposisi surat pribadi yang baik menurut mereka setelah memperhatikan contoh tersebut. Lalu dengan menggunakan gambar, siswa juga akan menemukan sendiri tentang isi yang baik serta bahasa yang komunikatif dalam surat pribadi. Hasil diskusi tersebut kemudian dipresentasikan dan dibahas bersama-sama di dalam kelas.

Setelah itu, secara berpasangan siswa mengerjakan tugas menuliskan surat pribadi dan secara bergantian menyun-ting surat yang telah dituliskan oleh temannya.

SURAT UNTUKSAHABAT

Oleh: Syamsul AgusGuru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Negeri 13 Binjai

Perkembangan zaman membawa banyak perubahan dalam kehidupan. Baik itu perubahan

yang memberi dampak positif ataupun negatif. Perubahan itu disebut sebagai perubahan sosial budaya yang pengaruhnya datang dari dalam dan luar.

Pelajaran ini adalah pelajaran kelas IX. Pelajaran ini bertujuan agar siswa memiliki sikap kritis terhadap perubahan sosial budaya. Siswa perlu mengetahui bahwa dalam kehidupannya banyak sekali perubahan-perubahan terjadi yang terkadang tidak disadari.

Saya mengajak siswa mengamati lingkungan sekitar tempat tinggalnya

masing-masing. Mengingat-ingat berbagai perubahan yang mereka perhatikan terjadi di sekeliling tempat tinggal mereka. Apakah mereka masih menemukan budaya gotong-royong misalnya. Siswa dibebaskan mengemukakan pendapat dan pengamatan. Setelah membahas tentang berbagai perubahan sosial di sekitar, siswa lalu saya ajak menyebutkan berbagai perubahan sosial yang terjadi secara umum.

Selanjutnya secara berkelompok, siswa mendiskusikan faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial, serta mengklasifikasikan contoh perubahan yang terjadi dulu dengan sekarang. Siswa

juga mendiskusikan tentang dampak globalisasi terhadap perubahan sosial. Mereka bisa mencari contoh dari Koran, majalah, atau siaran televisi dan radio yang mereka tonton dan dengar.

Saat siswa sudah bisa mendeskripsikan perubahan sosial dan dampaknya, lalu bagaimana masyarakat meresponnya? Bagaimana pula mereka sebagai pribadi memberikan respon terhadap berbagai perubahan sosial? Bagian ini penting untuk mengetahui sejauh mana siswa bisa bersikap kritis terhadap perubahan sosial. Hasil kerja kelompok tersebut kemudian dipresentasikan secara bergantian untuk ditanggapi pula oleh siswa lainnya.

Bersikap Kritis Terhadap Perubahan Sosial?

Oleh: Syalfiani, SPdGuru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Negeri 1 Pantai Labu

www.prioritaspendidikan.org | KABAR PRIORITAS 7

PRAKTIK BAIK

Page 8: Edisi No. 11 2015 KABAR PRIORITASprioritaspendidikan.org/file/buletin_prioritas_sumut_11_REV.pdf · Pelaksana tugas (Plt) Gubernur ... group komunikasi, dan pertemuan rutin ... Guru

USAID PRIORITAS adalah program lima tahun yang didanai oleh United States Agency for International Development (USAID), yang diimplementasikan oleh Research Triangle Institute (RTI), Education Develop-ment Center (EDC), dan World Education (WE). USAID PRIORITAS diran-cang untuk meningkatkan akses pendidikan pendidikan dasar berkualitas di Indonesia, khususnya untuk: (1) Mening-

katkan kualitas dan relevansi pembelajaran di sekolah; (2) Meningkatkan tata kelola dan manajemen pendidikan di sekolah dan kabupaten/kota; (3) Meningkatkan dukungan koordinasi di dalam dan antar sekolah, lembaga pendidikan/pelatihan guru dan pemerin-tah di semua jenjang.

Ada yang baru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Medan Barat. Pagi itu saat kami

berkunjung ke sana, jam pelajaran sedang berlangsung. Tapi di dua sudut sekolah di gedung sebelah kiri dan sebelah kanan sekolah, para siswa terlihat ramai. Sebagian duduk diam dengan manis menekuni buku-buku, sebagian sibuk memilihi buku dari rak, dan sebagiannya membaca dengan ribut. Rupanya ada gerobak baca di sekolah ini. Sebuah program baru untuk meningkatkan minat baca para siswa. Program ini baru diadakan di semester baru tahun ajaran 2015/2016.

“Ini tujuannya agar para siswa membaca tidak hanya saat harus disuruh. Tetapi kapanpun mereka mau membaca. Saat jam istirahat atau saat jam pulang sekolah atau baru datang ke sekolah seperti yang sedang kita lihat,” kata Dra. Bidasari Daulay, guru kelas VI yang juga merupakan Fasda Provinsi USAID PRIORITAS Sumut.

Buku-buku ini diperoleh dari pustaka sekolah, infaq buku dari siswa yang jumlahnya sekitar 500-an setiap semester, dan dari USAID PRIORITAS. Dengan adanya infaq buku tersebut koleksi buku tidak akan menjadi

monoton. Setiap dua minggu sekali koleksi buku dari perpustakaan, gerobak baca dari sisi kanan dan kiri gedung sekolah akan diputar sehingga koleksi buku di tiap gerobak baca berganti-ganti.

Program ini juga mendukung program Serasa Membara (Senin Rabu Sabtu Membaca Gembira) yang sudah terlebih dahulu diterapkan di sekolah ini. “Intinya kita ingin budaya membaca itu menjadi budaya yang dibangun pada para siswa sejak dini. Dan alhamdulillah kepala sekolah kami selalu mendukung ide-ide kami untuk perkembangan sekolah,” kata Bidasari lagi.

Gerobak Baca danSerasa Membara di MIN Medan Barat

PRAKTIK BAIK

KABAR PRIORITASKantor USAID PRIORITAS Sumatera Utara Jln. Sei Tenang No.3 Medan Petisah 20119, Sumatera Utara, Indonesia.

Telp. 061-88813501, 061-88813502 Fax . 061-88813500

Newsletter KABAR PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS Provinsi Sumatera Utara sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik pendidikan yang baik. Isi dari newsletter ini bukan mempresentasikan pendapat resmi dari USAID maupun pemerintah Amerika Serikat.