edisi 9

12
No. 9 Tahun I / Oktober 2013 Email: [email protected] website: http://seuramoe.acehprov.go.id Hak untuk Tahu (Right to Know) Foto Cover: Pengibaran Bendera Harhubnas 2013 (mc-aceh) Hak Cipta©2013 Pemerintah Aceh. Dilindungi Undang-undang Hak Cipta yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Diterbitkan oleh: Dishubkomintel Aceh Harhubnas, Menumbuhkan Harhubnas, Menumbuhkan Harhubnas, Menumbuhkan Harhubnas, Menumbuhkan Harhubnas, Menumbuhkan Prestasi dan Pengabdian Prestasi dan Pengabdian Prestasi dan Pengabdian Prestasi dan Pengabdian Prestasi dan Pengabdian HUT TNI di Aceh ...... Hal. 9 HUT TNI di Aceh ...... Hal. 9 HUT TNI di Aceh ...... Hal. 9 HUT TNI di Aceh ...... Hal. 9 HUT TNI di Aceh ...... Hal. 9 Aceh Besar Juara Umum Aceh Besar Juara Umum Aceh Besar Juara Umum Aceh Besar Juara Umum Aceh Besar Juara Umum PKA-6 ..................... Hal. 11 PKA-6 ..................... Hal. 11 PKA-6 ..................... Hal. 11 PKA-6 ..................... Hal. 11 PKA-6 ..................... Hal. 11

Upload: why-error

Post on 24-Jan-2015

581 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi 9

No. 9 Tahun I / Oktober 2013

Email: [email protected]: http://seuramoe.acehprov.go.id

Hak untuk Tahu(Right to Know)

Foto Cover: Pengibaran Bendera Harhubnas 2013 (mc-aceh)

Hak Cipta©2013 Pemerintah Aceh. Dilindungi Undang-undang Hak Cipta yang berlaku di Negara Republik Indonesia.Diterbitkan oleh: Dishubkomintel Aceh

Harhubnas, MenumbuhkanHarhubnas, MenumbuhkanHarhubnas, MenumbuhkanHarhubnas, MenumbuhkanHarhubnas, MenumbuhkanPrestasi dan PengabdianPrestasi dan PengabdianPrestasi dan PengabdianPrestasi dan PengabdianPrestasi dan Pengabdian

HUT TNI di Aceh ...... Hal. 9HUT TNI di Aceh ...... Hal. 9HUT TNI di Aceh ...... Hal. 9HUT TNI di Aceh ...... Hal. 9HUT TNI di Aceh ...... Hal. 9

Aceh Besar Juara UmumAceh Besar Juara UmumAceh Besar Juara UmumAceh Besar Juara UmumAceh Besar Juara UmumPKA-6 ..................... Hal. 11PKA-6 ..................... Hal. 11PKA-6 ..................... Hal. 11PKA-6 ..................... Hal. 11PKA-6 ..................... Hal. 11

Page 2: Edisi 9

No. 9 Tahun I / Oktober 2013

SSSSSeuramoeeuramoeeuramoeeuramoeeuramoe Publik Publik Publik Publik Publik

Saleum

22222

PENGARAH: Dr. Zaini Abdullah(Gubernur Aceh)

PENANGGUNG JAWAB: Drs Said Rasul(Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi

dan Telematika Aceh)

DEWAN PENYUNTING:Drs. A. Aziz. (Kabid Manajemen Data Base)

Dr. Rahmawati, M. Si. (Kasubbag TU Seuramoe)

PEMIMPIN UMUM: Ir. Sanasi, MM.(Kepala UPTD Seuramoe Informasi Aceh)

Pemimpin Redaksi:Asriani, S.Sos

Redaktur Pelaksana:Irwanda, ST, M.Si

Koordinator Liputan:Nining Khairani, S.Sos

Redaktur:Imran Joni

Penyunting/Editor:Iranda Novandi, S.Sos

Design/Layout Aditya AR

Konsultan Media:Arief RahmanFotografer:Amiruddin

Dharwanda, A. Md

Reporter/Kontributor:Fahmi, ST - Muslem, A. Md -

Dedi Irawan - Gito Rolis - Rahmat

Keuangan: Sri Trisna Fitri, SETata Usaha: Azhar - Syamsuarni

Distribusi: Syaukani - RazaliLogistik Umum: Syarwan - Amri, A. Md

Alamat Redaksi: Gedung Seuramoe Informasi AcehJl. Slt. Alaidin Mahmudsyah, Banda Aceh No. 14. Telp . 0651- 33615

Email: [email protected]: http://seuramoe.acehprov.go.id

Redaksi menerima sumbangan tulisan, artikel dan foto yang sesuaidengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisantanpa mengubah maksud dan substansi dari tulisan tersebut.

Tulisan harus dilampiri tanda pengenal.

redaksiredaksiredaksiredaksiredaksi

Hak untuk TahuHak untuk TahuHak untuk TahuHak untuk TahuHak untuk Tahu

SEURMOE: SEURMOE: SEURMOE: SEURMOE: SEURMOE: Setiap obsesidan cita-cita apapun dari manu-sia, jika ingin meraihnya wajibada pengorbanan. Ini merupa-kan iktibar yang didapat darisuatu peristiwa yang dialamioleh Nabi Ibrahim as dan kelu-arganya, yakni setiap manusiawajib melalui pengorbanandalam mencapai apapun ob-sesinya.

Hal ini disampaikan Dr.Armiadi, MA dalam khutbahShalat Idul Adha 1434 Hijriah diLapangan Blang Padang, Se-lasa (15/10).

Tidak ada suatu kejayaandan kesuksesan tanpa suatupengorbanan. Demikian pulauntuk menjejakkan kaki kedalam surga harus melewatipengorbanan demi pengorba-nan untuk obsesi tinggi manu-sia yakni hayatan mardhatillah,seperti yang dilakukan nabiAllah Ibrahim as berserta kelu-arganya, jelas khatib.

“Inilah suri tauladan yangtertulis di dalam Al Qur’an darikisah Nabi Ibrahim atas ketaa-

Kutbah Idul Adha:Kutbah Idul Adha:Kutbah Idul Adha:Kutbah Idul Adha:Kutbah Idul Adha:Obsesi Apapun Wajib AdaObsesi Apapun Wajib AdaObsesi Apapun Wajib AdaObsesi Apapun Wajib AdaObsesi Apapun Wajib Ada

PengorbananPengorbananPengorbananPengorbananPengorbanantan kepada sang Pencipta.Kisah Ibrahim harus berjalanribuan kilometer bersama istridan bayinya yang masih mer-ah di padang pasir tandus tan-pa penghuni, berjalan tanpakompas, melainkan denganpetunjuk Allah semata. Terma-suk pengorbanan mematuhiperintah Allah untuk menyem-belih anaknya, Ismail as.”

Tidak hanya itu, kisah NabiIbrahim as telah menjadikanKa’bah setiap tahunnya ditawafoleh jutaan manusia dari selu-ruh penjuru dunia, sementarapada masanya hanya dilaku-kan oleh mereka bertiga, yaituNabi Ibrahim as, istrinya SitiHawa dan anakn-ya Nabi Ismail as.“Islam akan terusberkembang danjaya meskipunbanyak yang men-ghalangi karenapencarian manu-sia untuk memenu-hi dahaga cinta ke-

pada Allah SWT,” kata khatib.Dalam salat Idul Adha ini

ikut berjamaah Gubernur Aceh, Pangdam IM, Kapolda Acehdan Muspida Plus lainnya. Se-mentara itu jumlah hewan qur-ban yang disembelih di MasjidRaya Baiturrahman, di kam-pung-kampung dan sekolah-sekolah, dari data PHBI, ber-jumlah 330 ekor sapi dan 109ekor kambing. Panitia berha-rap untuk ke depannya, ma-syarakat dapat fokus melapor-kan kepada PHBI untuk diu-mumkan bagi desa atau tem-pat penyembelihan hewan kur-ban yang belum terdata.

ira/andinova/gito/dedi/mc-acehira/andinova/gito/dedi/mc-acehira/andinova/gito/dedi/mc-acehira/andinova/gito/dedi/mc-acehira/andinova/gito/dedi/mc-aceh

28 September merupakan hari besar bagi aktifis pembe-la hak akses atas informasi publik. 11 tahun lalu, melaluipertemuan di Sofia, Bulgaria, lahirlah kesepakatan ber-sama untuk mendedikasikan tanggal 28 September set-iap tahun, sebagai ‘Hari Hak untuk Tahu Internasional’.

Apa itu Hari Hak untuk Tahu?Tujuan dari ‘Hari Hak untuk Tahu’ ini adalah untuk me-

munculkan kesadaran global akan hak individu dalammengakses informasi pemerintahan dan mekampanye-kan bahwa akses terhadap informasi adalah hak asasimanusia.

Ada sembilan point prinsip-prinsip dasar dari ‘Hakuntuk Tahu’, sebagaimana diungkapkan Open SocietyJustice Initiative. Yakni akses terhadap informasi adalahhak setiap orang, akses adalah aturan dasar, keraha-siaan adalah pengecualian. Permohonan informasi dibuatsederhana, cepat dan gratis. Pejabat bertugas memban-tu pemohon informasi.

Penolakan atas permohonan informasi harus berdasarkan alasan yang benar, kepentingan publik bisa menjadi preseden untuk membuka informasi rahasia, setiaporang memiliki hak untuk me ngajukan keberatan atas putusan penolakan, badan publik harus mempublikasikansecara proaktif informasi tentang tugas pokok mereka serta kesembilan, hak atas akses informasi ini harus dijaminoleh sebuah badan independen (Komisi Informasi).

Indonesia termasuk negara yang ikut merayakan HariHak untuk Tahu. Indonesia merupakan negara ke-lima diAsia dan ke-76 di dunia yang mengadopsi Right to KnowDay dan dijamin dalam UU No 14 tahun 2008, tentangKeterbukaan Informasi Publik. “Tidak seperti masa lalu,informasi publik tidak perlu ditutup-tutupi agar menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akunta-bel ,” kata Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP), AbdulhamidDipopramono.

Lalu bagaimana dengan Aceh?Tak harus berdemo, Komisi Informasi Aceh (KIA) ber

sama Dishubkomintel Aceh, Senin (30/9) menggelar seminar ‘Hari Hak Untuk Tahu’ di Aula Seuramoe Aceh.

“Tujuan dari peringatan right to know day ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran bahwa setiap individu memiliki hak untuk mengakses informasi yang dimiliki olehpe merintah,” ungkap Kadishub komintel Aceh dalam sam-bu tan tertulisnya yang dibacakan Pelaksana HarianPPID Aceh, Ir. Sanasi.

Ya, apapun kegiatannya, yang terpenting bahwa per-ingatan Hari Hak Untuk Tahu sebenarnya adalah inginmengingatkan masyarakat untuk tahu bagaimana parapimpinan badan publik yang terpilih menjalankan kekua-saan dan bagaimana pengelolaan dana program dijalan-kan apa sesuai dengan perencanaan. Dan tentunya,masyarakat juga harus proaktif untuk mengakses semuainformasi yang diperlukan.

Page 3: Edisi 9

UtamaUtamaUtamaUtamaUtama

No. 9 Tahun I / Oktober 2013 33333

PERTEMUANERTEMUANERTEMUANERTEMUANERTEMUANinternasional sejumlah aktifis pembelahak akses atasinformasi publik di

Sofia, Bulgaria, 28 September 2002, melahirkan kesepakatan untuk mendedikasikan28 September setiap tahunsebagai ‘Hari Hak untuk TahuInternasional’.

Apa itu Hari Hak untukTahu?

Tujuan dari ‘Hari Hakuntuk Tahu’ ini adalah untukmemunculkan kesadaranglobal akan hak individudalam mengakses informasipemerintahan dan mekam-panyekan bahwa aksesterhadap informasi adalahhak asasi manusia.

Ada sembilan pointprinsip-prinsip dasar dari ‘Hakuntuk Tahu’, sebagaimanadiungkapkan Open SocietyJustice Initiative. Yakni aksesterhadap informasi adalahhak setiap orang, aksesadalah aturan dasar, keraha-siaan adalah pengecualian.Permohonan informasi dibuatsederhana, cepat dan gratis.Pejabat bertugas membantupemohon informasi.

Penolakan atas permo-honan informasi harus berdasarkan alasan yang benar,kepentingan publik bisa menjadi preseden untuk membu-ka informasi rahasia, setiaporang memiliki hak untuk mengajukan keberatan atas putusan penolakan, badan publik harus mempublikasikan

secara proaktif informasi tentang tugas pokok mereka serta kesembilan, hak atas akses informasi ini harus dijaminoleh sebuah badan inde-penden (Komisi Informasi).

Sejak tahun 2002 peringa-tan Hari Hak untuk Tahu terusberkembang dan meluas.Hingga kini lebih dari 60 LSMdan Komisi Informasi di lebihdari 40 negara di dunia merayakannya. Perayaan Hari‘Hak untuk Tahu’ biasanyadiramaikan dengan konferen-si, diskusi publik dan debatyang melibatkan para pejabat pemerintah, LSM, dankomisioner Komisi Informasi.

Selain itu peringatan Rightto Know Day juga dimeriah-kan dengan pemberian penghargaan bagi pihak-pihak yang berjasa terhadap praktikakses atas informasi publik,juga release laporan tentangpelaksanaan akses informasi di badan publik, atau laporan berbagai studi atau penelitian dengan tema kebebasanmemperoleh informasi ataupemenuhan hak untuk tahu.

(http://tasikmalayakota.go.idIndonesiaIndonesiaIndonesiaIndonesiaIndonesiaIndonesia termasuk nega

ra yang ikut merayakan HariHak untuk Tahu. Tahun ini, Hari Hak untuk Tahu Internasion-al (International Right to KnowDay) dilaksanakan di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu (28/9).

“Selain kesadaran daripara elite pejabat, yang perluditingkatkan adalah kesada-

ran masyarakat,” ujar KetuaKomisi Informasi Pusat (KIP),Abdulhamid Dipopramono, diJakarta, usai acara, sepertidikutip kompas.com.

Ditambahkannya,keterbukaan informasi publikdi Indonesia juga dijamin dalam UU No 14 Tahun 2008,tentang Keterbukaan Informa-si Publik. “Tidak seperti masalalu, informasi publik tidak perlu ditutup-tutupi agar menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel,” katanya, dalam acara yangjuga dihadiri Wakil Ketua DPR-RI, Priyo Budi Santoso.

Lalu bagaimana denganAceh?

Tak harus berdemo, Komisi Informasi Aceh (KIA) bersama Dishubkomintel Aceh,Senin (30/9) menggelar seminar ‘Hari Hak Untuk Tahu’di Aula Seuramoe Aceh.

“Tujuan dari peringatanright to know day ini adalah untuk menumbuhkan kesada-ran bahwa setiap individu memiliki hak untuk mengaksesinformasi yang dimiliki oleh pemerintah,” ungkap Kadishubkomintel Aceh dalam sambutan tertulisnya yang dibaca-kan Pelaksana HarianPPID Aceh, Ir. Sanasi.

Sanasi mengatakan, bahwa peringatan Hari Hak UntukTahu sebenarnya adalahingin mengingatkan masyarakat untuk tahu bagaimanapara pimpinan badan publikyang terpilih menjalankankekuasaan dan bagaimana

pengelolaan dana programdijalankan apa sesuaidengan perencanaan.

Indonesia merupakannegara kelima di Asia dan ke-76 di dunia yang secara resmimengadopsi prinsip-prinsipketerbukaan informasi, sejak30 April 2008, saat disahkan-nya UU No.14 tahun 2008tentang KeterbukaaanInformasi Publik (KIP).

Seminar dengan tema“Mewujudkan Badan Publikyang Transparan danAkuntabel dengan Keterbu-kaan Informasi Publik”,menurut Ketua KIA, AfrizalTjoetra, dilaksanakanberdasarkan rekomendasirapat koordinasi nasionalkomisi informasi pada 17-19september 2013 di Solo,Jawa Tengah.

“Disepakati agar setiapKomisi Informasi Provinsidapat melaksanakankegiatan bulan keterbukaan

informasi publik yangdiperingati setiap 28 Septem-ber,” katanya.

Ditambahkannya, perwujudan tatakelola pemerintah-an yang baik (good gover-nance) dan penguatan peranserta masyarakat dalam setiap bidang pembangunan nasional, menyaratkan pemerin-tahan yang terbuka sebagaisalah satu fondasinya danketerbukaan informasi (publicaccess to information) merupakan salah satu prasyaratmenciptakan pemerintahanyang terbuka (open govern-ment), pemerintahan yangtransparan dan partisipatoris.

Pada kesempatan itu,Rudi Ismawan, OmbudsmanRI Aceh yang ikut jadi narasumber mengatakan, ombudsman juga berperan aktifdalam pengawasan terhadap pelayanan publik, diantaranya dengan menerima laporan atas dugaan Mal-administrasi, melakukan pemerik-saan substansi atas laporan,menindaklanjuti laporan yangtercakup dalam ruang lingkupkewenangannya, melakukaninvestigasi atas prakarsasendiri terhadap dugaan mal-administrasi, melakukankoordinasi dan kerja samadengan lembaga negaraatau lembaga pemerintahanlainnya, serta lembagakemasyarakatan danperseorangan.

asri/mus/nd/mc-acehasri/mus/nd/mc-acehasri/mus/nd/mc-acehasri/mus/nd/mc-acehasri/mus/nd/mc-aceh

Hari Hak untuk THari Hak untuk THari Hak untuk THari Hak untuk THari Hak untuk Tahuahuahuahuahu Informasi adalah Hak Asasi ManusiaInformasi adalah Hak Asasi ManusiaInformasi adalah Hak Asasi ManusiaInformasi adalah Hak Asasi ManusiaInformasi adalah Hak Asasi Manusia

“Tujuan dari pering“Tujuan dari pering“Tujuan dari pering“Tujuan dari pering“Tujuan dari peringatan right to knowatan right to knowatan right to knowatan right to knowatan right to know

day ini adalahday ini adalahday ini adalahday ini adalahday ini adalahuntuk menumbuh-untuk menumbuh-untuk menumbuh-untuk menumbuh-untuk menumbuh-

kan kesadarankan kesadarankan kesadarankan kesadarankan kesadaranbahwa setiapbahwa setiapbahwa setiapbahwa setiapbahwa setiap

individu memilikiindividu memilikiindividu memilikiindividu memilikiindividu memilikihak untuk mengak-hak untuk mengak-hak untuk mengak-hak untuk mengak-hak untuk mengak-ses informasi yangses informasi yangses informasi yangses informasi yangses informasi yang

dimiliki oleh pe-dimiliki oleh pe-dimiliki oleh pe-dimiliki oleh pe-dimiliki oleh pe-merintah.”merintah.”merintah.”merintah.”merintah.”

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Page 4: Edisi 9

UtamaUtamaUtamaUtamaUtama

44444 No. 9 Tahun I / Oktober 2013

Ombudsman Aceh:Ombudsman Aceh:Ombudsman Aceh:Ombudsman Aceh:Ombudsman Aceh:31 Mobil Dinas Dibawa Mudik31 Mobil Dinas Dibawa Mudik31 Mobil Dinas Dibawa Mudik31 Mobil Dinas Dibawa Mudik31 Mobil Dinas Dibawa Mudik

Harhubnas Menumbuhkan Harhubnas Menumbuhkan Harhubnas Menumbuhkan Harhubnas Menumbuhkan Harhubnas Menumbuhkan PRESTASIPRESTASIPRESTASIPRESTASIPRESTASIdan dan dan dan dan PENGABDIANPENGABDIANPENGABDIANPENGABDIANPENGABDIAN

SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE: “Hari Perhubu-ngan adalah wahana menum-buhkan prestasi dan pengab-dian guna meningkatkan kiner-ja Kementerian Perhubungandi masa yang akan datang.”Demikian antara lain sambutantertulis Menteri Perhubungan,EE Mangindaan yang dibaca-kan Sekda Aceh, T Setia Budipaca upaara Harhubnas 2013di halaman Kantor GubernurAceh, Senin (7/10).

Pemenuhan kebutuhan pelayanan transportasi merupa-

SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE: Ketua Ombudsman Republik Indonesia(ORI) Aceh, Taqwaddin Husinmengatakan, pihaknya menemukan ada 31 mobil dinasyang dibawa pulang untuk mudik ke kampung halaman masing-masing, padahal mobiltersebut adalah milik publik.

“Data ini sudah ada di kami dan dalam bentuk foto. Ke-31 mobil tersebut baru kamidapatkan di wilayah Pidie, Bireuen dan Aceh Utara,” kataTaqwaddin dalam diskusi publik tentang ‘Peran Masyarakat dalam Perbaikan LayananPublik Melalui Pengawasandan Keterbukaan Informasi’,di Hermes Palace Hotel,Rabu pekan lalu.

Tak hanya itu, Taqwadinjuga mengingatkan, sudahsaatnya perubahan dilakukandalam pelayanan publik kearah yang lebih baik dan transparan. Kita semua, katanya,harus mulai dari diri kita sendiri, agar ke depan masya-rakat Aceh lebih sejahtera.

Ombudsman adalah lembaga negara yang berfungsi

kan salah satu hak dasar set-iap warga negara yang harusdipenuhi oleh pemerintah. Ke-butuhan tersebut selalu meningkat setiap tahunnya baik darikualitas maupun kuantitas. Meski begitu, Menhub mengungkapkan, perlu kebersamaan,baik seluruh pemangku kepentingan maupun operator, gunamenanggapi persoalan yangberkembang dengan mengedepankan keselamatan, keamanan dan kenyamanan peng-guna jasa perhubungan.

“Meningkatnya kebutuhan,maka tidak sedikit menimbul-kan persoalan,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Menhubmengajak seluruh insan perhubungan untuk merapatkan barisan dalam menangani seluruhpermasalahan, termasuk terkait reformasi birokrasi, denganmelakukan terobosan baru terhadap pelayanan transportasikepada masyarakat secarabertahap, konkrit, realistis dansungguh-sungguh, serta mam-pu berpikir di luar rutinitas.

“Seluruh persoalan pelayanan transportasi dengan mengedepankan kepetingan nasional, perubahan paradigma yang berkualitas, mandiri, berkelanjutan dan berdaya saing guna mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi secara adil dan mera-ta bisa terselesaikan,” ujarnya.

Menhub berharap rasa ke-bersamaan dapat ditingkatkansekaligus memperkokoh rasapersatuan dan kesatuan diant-ara keluarga besar Perhubun-gan. “Kendati jasa perhubungan darat dan udara dapat dika-takan sudah maksimal, namun pertumbuhan transportasi lautmasih sangat kurang, oleh karena itu dinas terkait perlu segeramencari solusi mengapa perkembangan jasa tranportasilaut masih belum maksimal.

24 Kantong Darah24 Kantong Darah24 Kantong Darah24 Kantong Darah24 Kantong DarahMemperingati Harhubnas,

Dishubkomintel Aceh mengadakan donor darah di halamankantor Dishubkomintel Aceh,Ahad, 6/10. Koordinator kegia-tan, Samsul Bahri mengatakan,sebany ak 24 kantong darahberhasil dikumpulkan dari pe-gawai Dishubkomintel Acehdan beberapa mitra kerja, dian

taranya Organda, ASDP, JasaMarga dan Dishub Kota Ban-da Aceh.

“Pengumpulan darah tahunini lebih sedikit dari pada tahunlalu. Pada peringatan Harhub-nas 2012, kita mengumpulkankurang lebih 40 kantong. Hal inidisebabkan karena pada Agustus sampai September sebagian pegawai telah mendonorkan darahnya kepada keluargabesar Dishubkomintel Aceh yang dilanda sakit dan membutu-hkan darah, sehinngga ti dakdi bolehkan untuk mendonor-kan darahnya lagi, karena be-lum tiga bulan,” jelas Samsul.

Walaupun tidak sebanyaktahun yang lalu, tujuan dari do-nor darah ini adalah memban-tu orang-orang yang sedangmembutuhkan darah, “Setetesdarah kita menolong jiwa manu-sia yang membutuhkan,” ungkap Samsul.

Selain doroh darah, Dishubkomintel Aceh juga mengada-kan gerak jalan santai yang di-ikuti oleh ribuan peserta darikeluarga besar Dishub komin-tel Aceh dan masyarakat sertaditutup dengan pembagiandoorprize.

sk/jf/asri/rd/amir/mc-acehsk/jf/asri/rd/amir/mc-acehsk/jf/asri/rd/amir/mc-acehsk/jf/asri/rd/amir/mc-acehsk/jf/asri/rd/amir/mc-aceh

mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik, baikyang diselenggarakan olehpenyelenggara negara danpemerintahan, termasuk yangdiselenggarakan oleh BUMNBUMD, dan BHMN serta badan swasta atau perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publiktertentu yang sebagian atauseluruh dananya bersumberdari APBN dan/atau APBD.

Diskusi publik ini juga menghadirkan Ketua Komisi Informasi Aceh (KIA) Afrizal Tjoetra, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)Aceh, Asriani dan Fuad Mardhatillah dari kalanganakademisi

Dalam paparannya, Ketua KIA, Afrizal Tjoetra menga-takan, masyarakat berhakmendapatkan informasi, terutama berkaitan dengan infopelayanan publik. “KIA bertugas untuk memastikan pemenuhan hak publik atas informasi sesuai ketentuan. Informasipublik tidak boleh disembun-yikan. Itu hak rakyat, jika

disem bunyikan, masyarakatbisa melapor ke KIA,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Asriani yang mewakiliunsur pemerintahan terkait informasi publik. “PPID Aceh juga sudah melakukan berbagai persiapan terkait pelayan-an in formasi publik. Jika adapejabat di lingkungan Pemerintah Aceh yang tidak maumelayani atau memberi informasi, silahkan sengketakan,”tegas Asriani.

“Relasi pemerintah danmasyarakat akan semakinproduktif di sektor-sektor dasar yang amat menentukanderajat kualitas dan kapasi-tas anak-anak bangsa, seperti pendidikan dan kesehatan,”ujar Fuad Mardhatillah dalampersentasinya terkait kontekspelayanan publik.

Puluhan peserta hadirdalam diskusi publik yangdiselenggarakan oleh KINERJA, sebuah lembaga bantuandari USAID ini. Diantaranyaseluruh kepala desa di Banda Aceh, LSM terkait, gurudan mahasiswa. m rd/musrd/musrd/musrd/musrd/mus

SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE: DinasKoperasi dan UKM Acehmencatat, hingga akhirtahun 2012, 3.650 dari 7.461atau 49 persen koperasi diAceh tidak aktif. Hal inidisebabkan minimnyatenaga pendamping untukmembantu mengatasimasalah yang dihadapi.

“Pemerintah Aceh akanmencoba kembali mendor-ong agar peran koperasibisa lebih dimaksimalkan.”Demikian dikatakanGubernur Aceh, ZainiAbdullah, yang dibacakanAsisten II Setda Aceh, T.Said Mustafa saat membu-ka Workshop TeknisPendamping Koperasi Se-Aceh, Senin (7/10) di OasisHotel, Banda Aceh.

Menurut gubernur, yangterpenting, melakukanmonitoring dan evaluasiterhadap kondisi di lapan-gan, baik kondisi koperasi

3.650 KOPERASI3.650 KOPERASI3.650 KOPERASI3.650 KOPERASI3.650 KOPERASIdi di di di di ACEHACEHACEHACEHACEH

TIDAK AKTIFTIDAK AKTIFTIDAK AKTIFTIDAK AKTIFTIDAK AKTIFdan UMKM. Dengan perantenaga pendamping ini, makausaha koperasi di Aceh lebihhidup dan berkembang. “Jikamemang masih ada koperasiyang tidak memungkinkanuntuk diaktifkan lagi, sebaikn-ya dibubarkan saja sesuaimekanisme yang berlaku,”jelas Mustafa.

Pembangunan ekonomidan peningkatan kesejahter-aan masyarakat Acehmerupakan salah satuprogram Pemerintah Acehsebagaimana tercantumdalam RPJM Aceh 2012-2017.

Selain dengan menyedia-kan pendamping, PemerintahAceh juga menempuhlangkah-langkah lain,diantaranya memperkuatstruktur ekonomi dengankualitas sumber dayamanusia. Mewujudkanpeningkatan nilai tambahproduksi masyarakat dengan

Dishubkomintel Aceh Kumpulkan 24 Kantong Darah

HARHUBNAS: Peserta Harhubnas di halaman kantor gubernur Aceh, pekan lalu. (Inzet: Donor darahpegawai Dishubkomintel Aceh). Foto: mc-aceh

Page 5: Edisi 9

UtamaUtamaUtamaUtamaUtama

55555No. 9 Tahun I / Oktober 2013

Gubernur Aceh:SEKDSEKDSEKDSEKDSEKDA HARA HARA HARA HARA HARUSUSUSUSUS AMANAMANAMANAMANAMANAHAHAHAHAH

Dishub dan Pos IndonesiaDishub dan Pos IndonesiaDishub dan Pos IndonesiaDishub dan Pos IndonesiaDishub dan Pos IndonesiaGelar Sosialisasi FilateliGelar Sosialisasi FilateliGelar Sosialisasi FilateliGelar Sosialisasi FilateliGelar Sosialisasi Filateli

niningniningniningniningnining

SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE: GubernurAceh, Zaini Abdullah, Rabu (9/10), melantik Dermawan se-bagai Sekda Aceh yang baru,menggantikan Setia Budi yangtelah pensiun. Pelantikan siangkemarin berlangsung di AnjongMon Mata, Banda Aceh.

Dermawan sebelumnyaKepala Pusat Kajian, Pendidi-kan dan Pelatihan Aparatur(PKP2A) di Lembaga Adminis-trasi Negara (LAN) Aceh. “Sayaucapkan selamat bertugas ke-pada Sekda baru dan terimakasih kepada Setia Budi,” ujarZaini dalam sambutannya.

Gubernur menegaskan, ja-batan Sekda merupakan jaba-tan srategis, karena itu harusamanah, jujur dan menjadi pe-doman bagi jajaran PNS di Pe-merintah Aceh. “Jabatan Sek-da sebagai operator teknisdalam sistem pemerintah daer-ah mendampingi Gubernur.Karena itu, tak salah jika adayang menyebutkan, keberhasi-

lan sistem tak lepas dari lead-ership Sekda nya.”

Untuk mengukurnya, tam-bah Zaini, terlepas dari popu-laritas pemimpinnya, melain-kan dari apa yang dikerjakandan hasil yang dicapai. “Mem-bangun pencitraan saat ini su-dah tidak zamannya lagi, rak-yat sekarang membutuhkanhasil kerja nyata,” kata Zaini.

Dilantiknya Sekda Acehyang baru Dermawan, meru-pakan bagian dari rotasi dalammenjaga perimbangan daerahpesisir barat-selatan. “Betul, jadiorang lain tidak mengatakan,bahwa yang duduk atau men-jabat Sekda merupakan daridaerah Aceh Besar dan Pidie,”ujar Gubernur.

Pelantikan Dermawan ber-dasarkan Surat Keputusan Pre-siden RI nomor 115/M/2013 tan-ggal 31 Agustus 2013 tentangpengangkatan dan pember-hentian pejabat eselon I Aceh.Zaini berharap agar Sekda

yang baru dilantik dapat melan-jutkan program-program yangtelah dilaksanakan sebelumn-ya oleh Sekda lama, T. SetiaBudi. Apabila terdapat yangkurang jelas dan tidak dipaha-mi, kiranya dapat berkonsulta-si dengan Sekda yang lama,sehingga jalannya administra-si pemerintahan tidak terputus.

Gubernur juga memberikanapresiasi kepada T. Setia Budiyang menambah masa kerjasatu tahun dari batas pensiunnormal. “Saya mengucapkanterima kasih yang sebesar-besarnya kepada saudara T.Setia Budi yang telah memban-tu saya secara tulus dan ikhlasdalam menjalankan adminis-trasi Pemerintah Aceh. Kerela-an saudara untuk menambahmasa kerja satu tahun dari ba-tas pensiun normal merupakansuatu pengorbanan dan peng-abdian kepada Pemerintah A-ceh yang selalu kami ingat dankenang sepanjang masa.”

Ditambahkannya, dalammenyelenggarakan tugasnya,Sekda mempunyai fungsi ant-ara lain sebagai koordinatorperumusan kebijakan Pemer-intah Provinsi, sebagai penye-lenggara administrasi pemer-intahan, sebagai pengelolasumber daya aparatur, keuan-gan, prasarana dan saranaPemerintah Provinsi dan se-bagai pelaksana tugas lainyang diberikan oleh Gubernursesuai fungsinya.

Gubernur, menurut Zaini,tidak akan mampu berbuatmaksimal manakala Sekdatidak mampu menjalankanprogram dengan baik, seba-liknya Gubernur akan berhasildengan baik dalam pelaksan-aan tugasnya manakaladibantu oleh Sekda yangberkualitas, memiliki integritasyang baik, jujur dan amanah.

Enam PesanEnam PesanEnam PesanEnam PesanEnam PesanGubernur Aceh memberi-

kan enam pesan yang harusdisikapi Sekretaris DaerahAceh yang baru, Drs. T. Derma-wan, MM. Pertama, teruslah ber-upaya meningkatkan seman-gat untuk senantiasa menjagadan mempertahankan integri-tas, loyalis dan komitmen terha-dap tugas dan tanggung ja-wab. Tetaplah menunjukkanperilaku sebagai seorang pe-mimpin yang konsisten menja-ga dan memelihara dinamisa-si jalannya roda pemerintahan.

Kedua, bangun dan perkuatkomitmen bersama denganseluruh jajaran Satuan KerjaPemerintah Aceh (SKPA) agarmampu bekerja dengan sema-ngat pengabdian dan disiplinyang tinggi disertai tanggungjawab sebagai pelayan ma-

syarakat. Dorong motivasi jaja-ran SKPA untuk meningkatkankapasitasnya, sehingga setiaptugas yang dipercayakan da-pat dilaksanakan secara tun-tas, berkualitas dan akuntabel

Ketiga, berdayakan semuastaf mulai eselon tinggi sampaiterendah, sehingga tidak adapegawai yang tidak mendap-at tugas sesuai tupoksinya.Keempat, dalam melaksana-kan tugas, agar selalu melaku-kan indentifikasi masalah den-gan tepat, koordinasi danmelakukan pemecahanmasalah berdasarkan asum-si-asumsi yang logis sesuaiperaturan perundang-undan-gan yang berlaku.

Kelima, selalu meningkat-kan kinerja secara team work(tim kerja), termasuk dalammenjalankan tugas-tugassuatu cara kerja baru yang ino-vatif, berfikirlah dengan tajamdalam menjabarkan kebijakanPemerintah Aceh, sehingga ki-ta dapat memacu pencapaianvisi dan misi Pemerintah Acehsebagaimana yang kita can-angkan. Pembangunan harusdapat kita persembahkan ke-pada seluruh rakyat Aceh

“Yang keenam, lakukan pengawasan secara kontinyu dalam menjaga netralitas PNS sebagai aparatur untuk menjaminterselengaranya pelayanan kepada masyarakat dan berikanlaporan kepada kami setiapperkembangan dalam menjalankan roda pemerintahan danhasil-hasil yang dicapai,” kataZaini diakhir acara yang diha-diri unsur DPRA, Forkompim-da dan para SKPA di jajaranPemerintah Aceh.

jon/jf/wn/amrijon/jf/wn/amrijon/jf/wn/amrijon/jf/wn/amrijon/jf/wn/amri

SEURAMOESEURAMOESEURAMOESEURAMOESEURAMOE::::: Ahad (6/10) menjadi hari penting bagi filatelisAceh. 76 peserta dari kalanganpelajar SLTP, SLTA dan gurupendamping menghadiri sosialisasi filateli sehari penuh,yang dilaksanakan Dinas Per-hubungan Komunikasi Informa-si dan Telematika Aceh bek-erjasama dengan Kantor PosBanda Aceh, di Taman Bu-daya Banda Aceh.

“Tujuan dilaksanakannyasosialisai pembinaan filateli ini,selain untuk memberi penge-tahuan tentang filateli/benda-benda pos kepada pelajar/siswa serta guru pendamping,juga membekali dan memoti-vasi guru pendamping untukdapat meneruskan pembekalan dan pengetahuan filatelikepada anak didik. Sehinggaanak didik memperoleh penge

optimalisasi pemanfaatansumber daya alam, sertamelaksanakan pemban-gunan Aceh yang proporsion-al, terintegrasi dan berkelanju-tan.

Pemerintah Aceh, tambahMustafa, saat ini sedangmenggodok qanun pendirianperusahan penjaminan kreditAceh atau disingkat PPKA.Tujuan dari penggodokanqanun ini adalah untukmengatasi persoalanpermodalan bagi koperasidan UMKM di Aceh, sehingganantinya bisa memberikanpenjaminan kredit bagikoperasi dan UMKM yangmempunyai keterbatasanagunan.

“Kita percaya, jika dikeloladengan baik koperasimerupakan salah satuaktivitas yang mampu

memberi ruang ekonomikepada masyarakat secaraberkeadilan dan merata,”katanya.

Sementara itu Kepala BiroPerekonomian Setda Aceh,Muhammad Raudhi, M.Si,mengatakan, kegiatanworkshop yang berlangsung7–8 Oktober ini merupakanbagian dari salah satu upayaPemerintah Aceh dalammewujudkan perkoperasianyang lebih baik, kuat danmandiri.

“Kiranya workshop inidapat memberi kontribusiberarti bagi tenaga pen-damping koperasi dalamrangka meningkatkankapasitasnya,” ujar Muham-mad Raudhi seraya menam-bahkan, “Khusus kepadatenaga pendamping, agardapat mengikuti workshop

dengan tuntas, salingberbagi pengetahuan danterus menggali ilmu daripara narasumber. Mudah-mudahan pengetahuanyang diperoleh dariwokshop ini menjadi modalpenting untuk melakukanpendampingan di lapan-gan nanti.”

Pembukaan WorkshopTeknis PendampinganKoperasi bagi Pendamp-ing Koperasi Se-Acehtahun 2013 ini turut dihadiriDirjen Fasilitasi Pembi-ayaan dan Simpan PinjamKementerian NegaraKoperasi dan UKM RI,Ketua Dewan KoperasiIndonesia Wilayah Aceh,M. Hanafiah, dan tenagapendamping koperasi danUMKM se-Aceh.

jf/mus/mc-acehjf/mus/mc-acehjf/mus/mc-acehjf/mus/mc-acehjf/mus/mc-aceh

tahuan dan kelak menjadi penggemar filateli.” Demikian dis-ampaikan Sekretaris PanitiaPelaksana, Ir. Mahyus Syafri-al, lewat siaran persnya.

Tak hanya itu, dalam keg-iatan itu juga dilaksanakanlomba mendesain perangkoAceh yang diikuti 35 pelajarSLTP dan 41 pelajar SLTA se-Kota Banda Aceh, dengan to-tal hadiah Rp4,5 juta.

Usai acara, dilantik pengu-rus Persatuan Filateli Indone-sia Daerah Aceh oleh Pengu-rus Pusat Persatuan Filateli In-donesia. Sosialisasi pembi-naan filateli ini diakhiri denganpembagian sertifikat, souvenirdan uang transport kepadasemua peserta. Khusus kepa-da guru pendamping, jugadiberikan buku panduan ten-tang Filateli.

Sertijab Sekda: Gubernur Aceh Zaini Abdullah bersama Dermawan MM, sekda baru dan T Setia Budi,Sekda lama, usai acara serahterima jabatan Sekda Aceh. Foto: mc-aceh

Page 6: Edisi 9

WWWWWawancaraawancaraawancaraawancaraawancara

66666 No. 9 Tahun I / Oktober 2013

Ketua KIA Aceh, Afrizal Tjoetra:Ketua KIA Aceh, Afrizal Tjoetra:Ketua KIA Aceh, Afrizal Tjoetra:Ketua KIA Aceh, Afrizal Tjoetra:Ketua KIA Aceh, Afrizal Tjoetra:

Masyarakat harus AktifMengakses Informasi

ANGGAL ANGGAL ANGGAL ANGGAL ANGGAL 28 Septembertahun 2013 adalah tahunkesebelas Hari Hak untukTahu Internasional (Interna-

tional Right to Know Day) dilaksana-kan di seluruh dunia, termasuk diIndonesia, yang secara resmimengadopsi prinsip-prinsip keterbu-kaan informasi, sejak 30 April 2008,saat disahkannya UU No.14 tahun2008 tentang Keterbukaaan InformasiPublik (KIP).

Dan Aceh, sebagai salah satubagian dari Indonesia, tentu tak maudikatakan tidak peduli. Bahkan Acehbisa dikatakan lebih baik dari daerahlain. Sebab, daerah ini telah meilikiKomisi Informasi Aceh (KIA).

Lalu sudah sejauh mana keterbu-kaan informasi di Aceh dan bagaima-na peran serta masyarakat dalammemanfaatkan informasi ini? Berikutpetikan wawancara SeuramoeInformasi dengan Ketua KIA, AfrizalTjoetra, yang disarikan dari SeminarKIA dan Dishubkomintel di aulaSeuramoe Aceh, serta dari dialoginteraktif di Radio Rumoh PMI awalbulan lalu.

Apakah No.14 tahun 2008Apakah No.14 tahun 2008Apakah No.14 tahun 2008Apakah No.14 tahun 2008Apakah No.14 tahun 2008tentang Keterbukaan Informasitentang Keterbukaan Informasitentang Keterbukaan Informasitentang Keterbukaan Informasitentang Keterbukaan InformasiPublik (KIP) sudah efektif?Publik (KIP) sudah efektif?Publik (KIP) sudah efektif?Publik (KIP) sudah efektif?Publik (KIP) sudah efektif?

Sejauh ini belum.

Kok bisa?Kok bisa?Kok bisa?Kok bisa?Kok bisa?Masyarakat masih enggan untuk

memanfaatkan peluang ini. Bisa jadikarena takut atau kurang sosialisasi.Padahal, dalam UU ini, publikdilindungi untuk bertanya dan badanpublik berkewajiban untuk menjawab.

Bagaimana agar UU KIP iniBagaimana agar UU KIP iniBagaimana agar UU KIP iniBagaimana agar UU KIP iniBagaimana agar UU KIP inibisa efektif?bisa efektif?bisa efektif?bisa efektif?bisa efektif?

Harus dimanfaatkan benar.Undang-undang ini tidak akan bisamenjadi obat mujarab jika masyarakat tidak aktif mengakses informasi,agar rendahnya akuntabilitas, keterbukaan dan partisipasi bisa teratasi.

Bagaimana dengan potensiBagaimana dengan potensiBagaimana dengan potensiBagaimana dengan potensiBagaimana dengan potensisengketa?sengketa?sengketa?sengketa?sengketa?

Jika ada sengketa, maka KomisiInformasi akan melakukan mediasiantara para pihak. Jika para pihakmenugundurkan diri dari mediasi,maka lanjut ke sidang ajudikasi.

Seberapa penting informasiSeberapa penting informasiSeberapa penting informasiSeberapa penting informasiSeberapa penting informasipublik ini?publik ini?publik ini?publik ini?publik ini?

Bila masyarakat tidak memilikiinformasi bagaimana mungkin rakyataktif dalam perumusan kebijakan,aktif dalam penyusunan anggaran.Jika dokumen tidak dimiliki, bagaima-na rakyat tahu akan aktif di mana danbagian mana dari kebijakan yangdilahirkan badan publik. Di level

T

Masyarakat harus AktifMengakses Informasi

nasional, kementerian dan lembagasudah mulai mengikuti ketentuanyang ada dalam Undang-undangyang berlaku. Di level provinsi, kitaakan publikasi SKPA yang palingbaik dan paling buruk memberikanpelayanan informasi pada 28 Oktobermendatang.

Apa poin penting dari Un-Apa poin penting dari Un-Apa poin penting dari Un-Apa poin penting dari Un-Apa poin penting dari Un-dang-Undang No.14 Tahun 2008dang-Undang No.14 Tahun 2008dang-Undang No.14 Tahun 2008dang-Undang No.14 Tahun 2008dang-Undang No.14 Tahun 2008tentang Keterbuikaan Informasitentang Keterbuikaan Informasitentang Keterbuikaan Informasitentang Keterbuikaan Informasitentang Keterbuikaan InformasiPublik ini?Publik ini?Publik ini?Publik ini?Publik ini?

Ada tiga poin penting. Pertama, bagaimana badan publik bisa melakukan upaya, baik pribadi maupun kelompok dan badan hukum bisa mengakses informasi. Kedua tentang publikdan yang ketiga tentang Komisi Informasi. Jika di pusat, Komisi InformasiPusat, sedangkan di Aceh, KomisiInformasi Aceh.

Apa perbedaan antara masaApa perbedaan antara masaApa perbedaan antara masaApa perbedaan antara masaApa perbedaan antara masalalu dengan saat ini, sehubun-lalu dengan saat ini, sehubun-lalu dengan saat ini, sehubun-lalu dengan saat ini, sehubun-lalu dengan saat ini, sehubun-gan dengan keterbukaangan dengan keterbukaangan dengan keterbukaangan dengan keterbukaangan dengan keterbukaaninformasi?informasi?informasi?informasi?informasi?

Pada masa lalu rendah tingkatketerbukaan, akuntabilitas dan tingkatpartisipasi. Jika dibanding antarainformasi yang dapat diakses danyang tidak dapat diakses, dapatdilihat bahwa lebih besar yang bisadiakses. Sementara pada masaOrde Baru, lebih banyak rahasiadaripada yang dibuka, sementarasaat ini lebih banyak terbuka.

Lalu apa yang dimaksudLalu apa yang dimaksudLalu apa yang dimaksudLalu apa yang dimaksudLalu apa yang dimaksuddengan informasi publik?dengan informasi publik?dengan informasi publik?dengan informasi publik?dengan informasi publik?

Informasi publik yaitu informasiyang terbuka dan yang dikecualikan.Nah, informasi yang dikecualikan bisasaja menurut Undang-undangdikecualikan tapi dalam prosespersidangan akhirnya diputuskanmenjadi informasi publik.

Apa saja badan publik yangApa saja badan publik yangApa saja badan publik yangApa saja badan publik yangApa saja badan publik yangdimaksud?dimaksud?dimaksud?dimaksud?dimaksud?

Badan publik negara adalah lembaga apa saja yang menerima danaAPBN, APBD, APBK, dana sumban-gan masyarakat dan bantuan asing

Bagaimana kerja KIA saat ini?Bagaimana kerja KIA saat ini?Bagaimana kerja KIA saat ini?Bagaimana kerja KIA saat ini?Bagaimana kerja KIA saat ini?KIA baru masuk ke badan publik

negara, SKPA dan Pemerintahkabupaten/kota dan belum kemasukbadan publik lain seperti partai politikdan badan publik lain non negara,seperti BUMD.

Bagaimana keterbukaanBagaimana keterbukaanBagaimana keterbukaanBagaimana keterbukaanBagaimana keterbukaaninformasi dari SKPA saat ini?informasi dari SKPA saat ini?informasi dari SKPA saat ini?informasi dari SKPA saat ini?informasi dari SKPA saat ini?

Di setiap SKPA ada PejabatPengelola Informasi dan Dokumenta-si (PPID) dan ada PPID pembantu diSeuramo informasi Aceh. Salahsatunya dengan adanya website dari

Badan Publik sehingga masyarakatbisa mengakses informasi yang ingindiketahui.

Lalu apa Peran KomisiLalu apa Peran KomisiLalu apa Peran KomisiLalu apa Peran KomisiLalu apa Peran KomisiInformasi Aceh?Informasi Aceh?Informasi Aceh?Informasi Aceh?Informasi Aceh?

Komisi Informasi Aceh memasti-kan hak orang, badan hukum untukmemperoleh informasi. Kedua, bersama dengan PPID Utama melakukansosialisasi, publikasi, agar masyarakat lebih proaktif untuk mengakses informasi. KIA dan PPID menjadi pintu terakhir untuk memastikan agar masyarakat mendapat hak atas informasime lalui penyelesaian sengketainformasi.

Apa saja informasi yangApa saja informasi yangApa saja informasi yangApa saja informasi yangApa saja informasi yangtidak boleh diakses?tidak boleh diakses?tidak boleh diakses?tidak boleh diakses?tidak boleh diakses?

Hal-hal yang masih dalam penanganan hukum, maka informasinyabelum boleh untuk diakses, kecualiproses penanganan hukum telah selesai. Agenda yang mengganggu HakKekayaan Intelektual, data diri bukanpejabat publik, riwayat kesehatan bukan pejabat publik, isi wasiat, informa-si strategi pertahanan, kondisi keuangan seseorang yang bukan pejabat publik serta rancangan agenda perekonomian secara nasional.

Apa tantangan KIA dalamApa tantangan KIA dalamApa tantangan KIA dalamApa tantangan KIA dalamApa tantangan KIA dalammemberikan kemudahan bagimemberikan kemudahan bagimemberikan kemudahan bagimemberikan kemudahan bagimemberikan kemudahan bagiakses informasi publik ini?akses informasi publik ini?akses informasi publik ini?akses informasi publik ini?akses informasi publik ini?

KIA baru terbentuk Juni 2012.Kinerja KIA belum optimal karenaterbatasnya dukungan staf dananggaran, sementara KIA harus

menjamah seluruh Aceh. Kedua, dipublik, di mana masih memerlukansosialisasi yang luas, sehinggamasyarakat tahu bahwa hak-haknyaatas informasi dilindungi Undang-undang dan ketiga, badan publikbelum menjalankan Undang-undangKIP secara maksimal.

Contohnya?Contohnya?Contohnya?Contohnya?Contohnya?Misalnya website dinas tertentu

yang belum mepublikasikan apayang dilakukan. Demikian jugadengan LSM yang mendapatdukungan dana dari masyarakat.

***

Sejak tahun 2008, saat UU. No.14/2008 disahkan, Indonesia menjadinegara kelima di Asia dan ke-76 didunia yang secara resmi mengadop-si prinsip-prinsip keterbukaaninformasi. Dan KIA, lalu menggelarseminar dengan tema “MewujudkanBadan Publik yang Transparan danAkuntabel dengan KeterbukaanInformasi Publik”.

Dari seminar ini, diharapkanperwujudan tatakelola pemerintahanyang baik (good governance) danpenguatan peran serta masyarakatdalam setiap bidang pembangunannasional, menyaratkan pemerintahanyang terbuka sebagai salah satufondasinya dan keterbukaan informa-si (public access to information) merupakan salah satu prasyarat menciptakan pemerintahan yang terbuka(open government), pemerintahanyang transparan dan partisipatoris.*

Page 7: Edisi 9

Lensamerdeka

77777No. 9 Tahun I / Oktober 2013

Idul Adha 1434 HIdul Adha 1434 HIdul Adha 1434 HIdul Adha 1434 HIdul Adha 1434 HDiawali Zikir, Pawai, Shalat Ied dan Pemotongan KurbanDiawali Zikir, Pawai, Shalat Ied dan Pemotongan KurbanDiawali Zikir, Pawai, Shalat Ied dan Pemotongan KurbanDiawali Zikir, Pawai, Shalat Ied dan Pemotongan KurbanDiawali Zikir, Pawai, Shalat Ied dan Pemotongan Kurban

SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE: Sabtu malam(12/10), arena PKA, TamanRatu Safiatuddin berubahmenjadi lautan manusia.Ribuan ummat muslim dariBanda Aceh dan Aceh Be-sarlarut dalam zikir akbaryang dipimpin Tgk. Samun-zir bin Husein, pimpinan Ma-jelis Zikrullah Aceh.

Kegiatan zikir ini bukanbaru sekali ini dilakukan ma-jelis tersebut. Menurut Tgk.Samunzir, secara rutin zikir inidilaksanakan setiap malamSenin, Kamis dan Jum’at, dikomplek makam Syiah Kua-la, Banda Aceh.

“Dengan adanya salawatdan zikir, maka Allah akan memberikan kedamaian, bersihhati dalam memulai setiap pekerjaannya,’ kata Tgk. Sam-unzir sebelum acara dimulai.

Idul AdhaIdul AdhaIdul AdhaIdul AdhaIdul AdhaKepala Baitul Mal Aceh,

Dr Armiadi MA menjadi katibsalat Idul Adha 1434 Hijriah diLapangan Blangpadang,Banda Aceh, Selasa (15/10)pagi. Sementara Tgk Jamhu-ri Ramli SQ (imam rawatibMasjid Raya BaiturrahmanBanda Aceh) bertindak se-bagai imam.

Sebelumnya, Senin (14/10) malam, pemerintah Acehmenggelar pawai takbir yang

diikuti 63 kafilah yang terdiri dariremaja masjid/meunasah,SKPA, dan masyarakat umumse-Banda Aceh dan Aceh be-sar dengan berjalan kaki mau-pun menggunakan kendaraanhias.

Salat Idul Adha di AcehSingkil berlangsung di MasjidAgung Nurul Makmur, Pulo Sa-rok, Singkil. Bertindak sebagaikhatib Ketua MPU Aceh Singkil,Rasiduddin, SH. Malam sebe-lumnya, dilaksanakan takbirankeliling kampung yang digelarribuan warga dengan berjalankaki mengitari kampung.

Sementara khatib salat IdulAdha di Masjid As-Silmi KotaSubulussalam, Ustaz Saba-ruddin mengajak masyarakatsetempat pada Pilkada 29 Ok-tober mendatang untuk memil-ih pemimpin yang dapat mem-persatukan umat, menjaga per-damain, mewujudkan kesejah-teraan secara merata dan tidakmenimbulkan perpecahan.

“Pemimpin terpilih harus bi-sa menyatukan masyarakat,merangkul yang kalah, janganada dendam, jangan mem-buat masyarakat semakin ter-pecah berkeping-keping danterkotak-kota. Karena siapapun yang menang itu adalahpilihan masyarakat Subulussal-am,” kata Sabaruddin.

Di Pidie, salat Idul Adha di-laksanakan di Masjid Agung Al-Falah, Kota Sigli. Drs. H. IbnuSa’dan M.Pd dalam khutbah-nya menekankan upaya mem-bangun Aceh menuju kejayaansangat dibutuhkan semangatrela berkorban dan sikap te-ladan yang bisa dijadikan con-toh dalam diri pemimpin danrakyat di provinsi itu.

“Kita sadar, bahwa Acehhanya akan menjadi lebih baikseandainya semua kita men-jadi teladan dalam berbagaibidang kehidupan serta mem-

butuhkan semangat rela ber-korban dan keikhlasan,” kataKakanwil Kementerian Agama(Kemenag) Provinsi Aceh itu.

di Tapaktuan, Ibukota Ka-bupaten Aceh Selatan, salat Id-ul Adha dilangsungkan di Mas-jid Agung Istiqamah, Tapaktuan, diikuti ribuan jemaah. Karena terbatasnya kapasitas masjid, para jemaah salat Ied mengambil shaf di pelataran masjid.Bertindak sebagai khatib UstazKhairuddin, S. Ag dan imam Ustaz H. Syamsuri Nazir, imamMasjid Agung Tapaktuan).

Sementara itu Tgk. H. Hus-ni Hasbi yang bertindak se-bagai khatib di Masjid AgungBaiturrahim, Lhoksukon, AcehUtara mengatakan, ibadah kur-ban bagi umat Islam akan di-jadikan sebagai alat transpor-tasi di akhirat nanti. Oleh kare-na itu, ujarnya, bagi masyara-kat yang telah diberikan ke-mampuan ekonomi oleh AllahSWT agar melaksanakan pe-motongan hewan kurban padaHari Raya Idul Adha.

andinova/gito/dedyandinova/gito/dedyandinova/gito/dedyandinova/gito/dedyandinova/gito/dedy

Page 8: Edisi 9

WWWWWarisanarisanarisanarisanarisan

88888 No. 9 Tahun I / Oktober 2013

KolomKolomKolomKolomKolom

Oleh: Ir. H. Sanasi, MMOleh: Ir. H. Sanasi, MMOleh: Ir. H. Sanasi, MMOleh: Ir. H. Sanasi, MMOleh: Ir. H. Sanasi, MM

Hak Anda untuk Tahu,Hak Anda untuk Tahu,Hak Anda untuk Tahu,Hak Anda untuk Tahu,Hak Anda untuk Tahu,KENKENKENKENKENAPAPAPAPAPA A A A A TIDTIDTIDTIDTIDAK AK AK AK AK TAHU?TAHU?TAHU?TAHU?TAHU?

AAT AAT AAT AAT AAT reformasi bergu-lir pada Mei 1998 ada3 (tiga) tuntutan rakyatyang mendasar saatitu, yakni Demokratisa-

si, Tansparansi dan adanyapenegakkan hukum. Ketiga as-pek tuntutan rakyat yang men-dasar tersebut diyakini bahwaakan merubah tata kelola Pe-merintahan yang baik (GoodGovernance) dan mencipta-kan pemerintahan yang terbu-ka (Open Governance) sertaterciptanya penegakkan hu-kum yang seadil-adilnya demikesejahteraan rakyat.

Terwujudnya demokrasidimaksudkan adalah dengantercipta pemerintahan demikepentingan rakyat, datangdari rakyat, untuk rakyat danoleh rakyat, kekuasaan terting-gi ditangan rakyat. Dan dalampersoalan ini tidak lepas dariketerlibatan rakyat atau keterli-batan publik. Selanjutnya ter-ciptanya transparansi adalahdimaksudkan akan terciptapemerintahan yang terbuka,pemerintahan yang tidak tertu-tup, akses informasi makin mu-dah dan terbuka kecuali han-ya informasi yang di kecualikanDengan era keterbukaan infor-masi seperti ini, maka peranpublik dalam ikut serta keterli-batan di berbagai aspek pem-bangunan, baik pembangun-an pisik maupun pembangun-an mental spiritual dapat dia-wasi dan terprogram dengansempurna. Yang tak kalah pent-ingnya juga adalah adanyapenegakkan hukum, yang me-rupakan pencerahan bagi pu-blik yang mencari keadilan danmemberi efek jera bagi yangmelakukan pelanggaran, hara-pan ke depan tidak melakukanpelanggaran lagi.

Berbagai tuntutan tersebutdiatas saat gerbong reformasidibuka akan mendorong ter-ciptanya keterbukaan publikdan secara otomatis juga akanmendorong adanya Pelayan-an publik.

Kita masih ingat di OrdeBaru, Pemerintah tak kalahmengedepankan atas namaPelayanan publik dengansebutan Pelayanan Prima. Dis-entra-sentra Pelayanan publiksangat membutuhkan akan

bangkan pribadi dan lingkung-an sosialnya, serta berhak un-tuk mencari, memperoleh, me-miliki, menyimpan, mengolahdan menyampaikan informasidengan menggunakan sega-la jenis saluran yang tersedia”.

Selanjutnya tanggal 30 April2008 telah disahkan Undang-undang nomor 14 Tahun 2008Tentang Keterbukaan Informa-si Publik (KIP). Dengan lahirn-ya undang-undang ini, menja-dikan Indonesia sebagai neg-ara ke-76 di dunia dan ke-5 diAsia serta negara yang perta-ma di Asia Tenggara yang se-cara resmi mengadopsi prin-sip-prinsip Keterbukaan Infor-masi. Tentu lahirnya Undang-undang nomor 14 Tahun 2008tentang KIP ini membawa ang-in segar bagi proses demokra-si di Indonesia, terlebih denganproses mewujudkan OtonomiDaerah dengan mendorongketerlibatan secara aktif kom-ponen masyarakat dalam in-formasi publik. Jadi lebih tegas-nya bahwa dengan lahirnyaUU No.14/2008 tentang KIP ini,menjamin publik dalam artiansaya, anda, mereka, dia, dankita semua sebagai publik un-tuk mudah mendapatkan ak-ses informasi, undang-undangini menjamin hak anda untuk ta-hu. Tahu untuk mendapatkanInformasi kecuali informasiyang di kecualikan yang ter-maktub pada Pasal 17 undang-undang nomor 14 Tahun 2008Tentang KIP yakni informasiyang sebagai berikut:

1. Dapat menghambatproses penegakan hukum.

2. Dapat mengganggu ke-pentingan perlindungan hakatas kekayaan intelektual danperlindungan dari persainganusaha tidak sehat.

3. Dapat membahayakanpertahanan dan keamananNegara.

4. Dapat mengungkapkankekayaan Alam Indonesia.

5. Dapat merugikan ketah-anan ekonomi Indonesia.

6. Dapat merugikan kepent-ingan hubungan luar Negeri .

7. Dapat mengungkapkanisi akta otentik yang bersifat pri-badi dan kemauan terakhiratau wasiat seseorang.

8. Dapat mengungkap ra-hasia pribadi.

9. Memorandum atau surat-surat antar Badan Publikatauintra Badan Publikyang menu-rut sifatnya dihasilkan kecualiatas keputusan Komisi Informa-si atau Pengadilan.

10. Informasi yang tidak-boleh diungkap berdasarkanundang-undang.

Selain dari Informasi yangdi kecualikan seperti tersebutdiatas, publik berhak untuktahu, yakni informasi yang se-suai dengan Pasal 9,10 dan 11pada undang-undang nomor14 Tahun 2008 Tentang KIPy-akni Informasi yang wajib dise-diakan oleh Badan Publikdan

Pemerintah, tapi LSM-LSM danPartai pun kalau sumber dan-anya dari APBN, APBD ataubantuan dari Luar Negeri jugadari sumbangan masyarakat.Badan Publik pun merupakanlumbung Informasi, yang infor-masi tersebut agar dapat diak-ses oleh publik kecuali infor-masi yang di kecuaikan, olehkarena itu sesuai dengan pasal13 pada undang-undang no-mor 14 Tahun 2008 TentangKIP disebutkan bahwa untukm,ewujudkan pelayanan ce-pat, tepat, dan sederhana ma-ka Badan Publik menunjuk Pe-jabat pengelola Informasi danDokumentasi (PPID), dengandibentuknya PPID oleh setiapBadan Publik, maka bagi pub-lik akan lebih mudah mendap-atkan akses informasi yangdiperlukan. Dalam rangka un-tuk memberdayakan fungsidan peran PPID lebih maksi-mal, tentu terus diupayakan pe-nyiapan SDM, Fasilitas dan sa-rana pendukungnya.

Unsur yang penting lainnyaadalah keberadaan Komisi In-formasi, kalau di Provinsi Acehnamanya Komisi InformasiAceh (KIA). Komisi Informasi inimenurut undang-undang no-mor 14 Tahun 2008 TentangKIP pada Pasal 23, menyebut-kan bahwa Komisi Informasiadalah Lembaga mandiri yangberfungsi menjalankan un-dang-undang ini dan peraturanpelaksanaannya menetapkanpetunjuk teknis standar layan-an informasi publik dan menye-lesaikan Sengketa InformasiPublik melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi non litigasi.

Dengan adanya lembagaKIA ini, publik sebagai pemo-hon informasi tidak perlu takutdan sungkan dalam mendap-atkan informasi dan dapat min-ta langsung di PPID padaBadan Publik yang di inginkan,bila masih merasa keberatandan terjadi Sengketa Informa-si, maka KIA akan melaksana-kan tugas sebagai lembagayangmenyelesaikan Sengke-ta Informasi tersebut.

Jadi selanjutnya, sesuaidengan thema tulisan ini Hakanda untuk tahu, kenapa tidakTahu?, maka jawabannya ter-fokus kepada 3 (tiga) unsur tadiyakni Publik, Badan Publik danKomisi Informasi. Apabila keti-ga unsur ini sudah permanensaling berinteraksi dan terjalinerat telah mengkeristal, makapublik pasti tahu, namun seba-liknya apabila ketiga unsurtersebut belum menyatu, be-lum berinteraksi dan belum ter-jalin, maka publik akan sulittahu, dan tidak tahu.

pelayanan, disitulah Pelayan-an Prima sangat dominan dandifokuskan, misalnya di sentraTransportasi, Kesehatan, Lo-gistik dan lain-lain. Namun her-annya program tersebut tidaklanggeng, tidak merata danperlahan larut sirna. Per-masalahan Pelayanan Primayang diharapkan tidak berbe-kas, tidak bertahan lama kare-na didalam pelaksanaannyatidak disentuh keterlibatansepenuhnya publik. Informasisangat tertutup, pengawasanpublik dan masukan juga sa-ran-saran publik yang positiftidak ada, maka dalam men-dorong untuk terciptanya pel-ayanan publik yang baik tidakterlepas adanya keterbukaaninformasi publik dan keterliba-tan publik secara utuh.

Hak Untuk TahuHak Untuk TahuHak Untuk TahuHak Untuk TahuHak Untuk TahuINDONESIA INDONESIA INDONESIA INDONESIA INDONESIA merupakan

Negara yang mempunyai pen-duduk heterogen, dan sebagaibagian masyarakat dunia, pen-duduk Indonesia pun tidak lep-as dari kebutuhan akan keter-bukaan informasi. Karena infor-masi merupakan kebutuhanpokok, memperoleh informasimerupakan Hak Asasi Manu-sia dan Keterbukaan InformasiPublik merupakan salah satuciri penting Negara Demokrat-is yang menjunjung tinggikedaulatan rakyat untuk mewu-judkan penyelenggaraanNegara yang baik, disampingketerbukaan informasi publikmerupakan sarana dalammengoptimalkan pengawasanpublik lainnya dan segala se-suatu yang berakibat pada ke-pentingan publik.

Era Informasi telah bergulirdan merupakan tonggak yangpenting juga telah menjadi pen-dorong yang kuat untuk mem-buka kesadaran penyeleng-garaan pemerintahan, bahwaKeterbukaan Informasi Publikmerupakan suatu keniscaya-an. Reformasi telah berjasamengubah paradigma dari ap-aratur yang dilayani menjadiaparatur yang melayani ma-syarakat. Hal ini termaktub da-lam undang-undang 1945 pa-sal 28 f, yang menyatakan bah-wa “Setiap orang berhak untukberkomunikasi dan memper-oleh Informasi untuk mengem-

diumumkan secara berkala,informasi yang diumumkanoleh Badan Publik secara ser-ta merta dan informasi yangwajib tersedia setiap saat padaBadan Publik.

Dalam rangka gegapgem-pita merayakan hari “Hak Andauntuk Tahu” setiap tanggal 28September, sembari menge-nang perjuangan para pembela kebebasan informasi yangberkumpul di Sofia Bulgaria 28September 2002 untuk mewu-judkan gerakan global mem-promosikan hak atas informa-si (Right to Information), seba-iknya kita merenung dan meli-hat kondisi saat ini yang publikakhirnya mempunyai hak untuktahu, dijamin oleh undang-un-dang. Kenapa masih banyakpublik yang tidak tahu?

Kenapa Tidak TahuKenapa Tidak TahuKenapa Tidak TahuKenapa Tidak TahuKenapa Tidak TahuFORMULA FORMULA FORMULA FORMULA FORMULA untuk meng-

embangkan dan memastikanbahwa publik banyak tahu,publik mudah menerima infor-masi, maka tidak lepas selaluberkaitan erat dengan adanya3 (tiga) unsur yaitu Publik, Ba-dan Publik dan Komisi Informa-si. Kalau korelasi ketiga unsurini masih pincang dan belumterjalin, maka outputnya adalahpublik banyak yang tidak tahuinformasi, Publik akan sangatsulit mendapatkan Informasi.

Oleh karena itu, publik ha-rus cerdas, publik harus beranidan publik harus mudah meda-patkan akses informasi. Untukmenciptakan hasil seperti itumemang tidak mudah, setidak-nya lembaga yang kompetenbaik Badan Publik maupun pi-hak yang berkaitan langsungharus malakukan terobosan-terobosan dengan kegiatan-kegiatan seperti Pembinaan,Penyuluhan, dan Sosialisasiserta kegiatan-kegiatan lain-nya. Sehingga publik/masya-rakat yang awam akan cerdas,tahu, berani dan banyak inspi-rasi. Program Penyebar luasaninformasi di segala bidangbaik melalui media cetak, ele-ktronik dan konvensional terusditingkatkan di semua penjuru.Sehingga hasilnya dapat diya-kini, Publik tidak awam lagi danPublik pun akan lebih cerdas.

Selanjutnya unsur yang penting juga adalah keberadaanBadan Publik. Badan Publikmenurut Undang-undang no-mor 14 Tahun 2008 tentang KIPadalah lembaga eksekutif, leg-islatif, yudikatif dan Badan lainyang fungsi dan tugas pokokn-ya berkaitan dengan penyele-nggaraan negara, yang seba-gian atau seluruh dananya ber-sumber dari APBN. APBD atauOrganisasi Pemerintah sepan-jang sebagian atau seluruh da-nanya bersumber dari ABPN,APBD, sumbangan masyara-kat atau Luar Negeri.

Jadi melihat definisi BadanPublik tersebut jelas bahwayang termasuk Badan Publikitu bukan hanya kantor-kantor

S

Banda Aceh, Oktober 2013Banda Aceh, Oktober 2013Banda Aceh, Oktober 2013Banda Aceh, Oktober 2013Banda Aceh, Oktober 2013Penulis adalah KepalaPenulis adalah KepalaPenulis adalah KepalaPenulis adalah KepalaPenulis adalah Kepala

UPTD Seuramo InformasiUPTD Seuramo InformasiUPTD Seuramo InformasiUPTD Seuramo InformasiUPTD Seuramo InformasiAceh Dan Ketua PelaksanaAceh Dan Ketua PelaksanaAceh Dan Ketua PelaksanaAceh Dan Ketua PelaksanaAceh Dan Ketua Pelaksana

Harian PPID UtamaHarian PPID UtamaHarian PPID UtamaHarian PPID UtamaHarian PPID UtamaProvinsi AcehProvinsi AcehProvinsi AcehProvinsi AcehProvinsi Aceh

Page 9: Edisi 9

99999No. 9 Tahun I / Oktober 2013

SSSSSeputar UPTDeputar UPTDeputar UPTDeputar UPTDeputar UPTD

Gubernur LantikKomisioner KPID AcehSEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:Gubernur AcehZaini Abdullah, Selasa akhirbulan lalu melantik tujuh Komisioner Komisi Penyiaran Indone-sia (KPID) Aceh periode 2013-2016, di Gedung SerbagunaSekretariat Daerah ProvinsiAceh. Ketujuh komisioner KPIDAceh tersebut dilantik ber-dasarkan Surat Keputusan (SK)Gubernur Aceh nomor:482/647/2013. Mereka adalah RahmadSaleh, Muhammad Hamzah,Maimun Habsyah Husein, SaidFirdaus, Nurlaily Idrus, Munan-dar dan Irsal Ambia.

Menurut Zaini, keberadaanKPID merupakan penjabarandari UU No. 32 Tahun 2002 ten-tang Penyiaran. KPI dibutuhkansebagai wujud peran serta publik dalam penyiaran, baik sebagai wadah aspirasi maupunmewakili kepentingan masyarakat. Dalam sambutannya, Zaini menyampaikan manfaat dari kebijakan desentralisasi pe-nyiaran yaitu membantu pengembangan nilai-nilai dan keterampilan demokrasi di ranah pe-

SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE: Peringatan Ul-ang Tahun TNI ke-68, Sabtu 5Oktober 2013 di LapanganBlang Padang, Banda Acehberlangsung khidmat. Tak sekadar upacara bendera dan atraksi ketangkasan prajurit, na-mun dimeriahkan dengan TariLikok Pulo, yang dibawakan secara massal oleh 350 penari dari prajurit Yonif Raider 112 IM.

Upacara bertema ‘Profe-sional, Militan dan BersamaRakyat TNI Kuat’ ini dipimpinPangdam Iskandar Muda,Mayjen TNI Pandu Wibowo selaku inspektur upacara denganKomandan Upacara Letkol CziLin Noprianto, Danyon Zipur.

Tak hanya Likok Pulo, paraprajurit juga menunjukkan ket-rampilannya bermain barong-sai, hingga Gangnam Style.Selain itu, juga dipamerkanberagam Alutsista (Alat UtamaSistem Senjata) yang dimilikijajaran Kodam IM.

Panglima TNI dalam sam-butan tertulis yang dibacakanPangdam Iskandar Mudamenyampaikan empat pesankepada prajurit TNI di jajaran

nyiaran bagi kalangan masyarakat; meningkatkan akuntabil-itas responsif terhadap kepent-ingan dan urusan penyiaran lokal; memperluas akses infor-masi kepada kelompok yangselama ini terpinggirkan dalampenyiaran dan memeringkat-kan keterwakilan; mendorongkekuatan alternatif penyiarandaerah untuk mendapatkanhak yang berimbang dan memberi ruang bagi check and bal-ance terhadap kekuasaanlembaga penyiaran.

Selain menyarankan agarKPI Aceh membangun simpul-simpul di masyarakat untuk membantu aktivitas pemantauanpenyiaran di daerah, Zaini jugamengingatkan Pemerintah danDPR Aceh memiliki tugas un-tuk menuntaskan RancanganQanun Penyiaran. “Saya ber-harap KPI Aceh dapat berper-an aktif menyelesaikan rancan-gan qanun tersebut sehinggaterciptanya penyiaran cerdasdan islami di Aceh,” katanya.

rd/amir-mcacehrd/amir-mcacehrd/amir-mcacehrd/amir-mcacehrd/amir-mcacehKodam IM. Pertama, TNI dap-at menyukseskan Pemban-gunan ekonomi dan stabilitaspolitik guna meningkatkaan kesejahteraan masyarakat. Ked-ua TNI dapat menjaga dan menyukseskan jalannya pemerin-tahan saat ini. Ketiga TNI diharapkan dapat menyukseskanpelaksanaan pemilu tahun2014 dan yang keempat, TNIdapat mempertahankan keu-tuhan Negara Kesatuan Re-publik Idonesia.

“Pameran alutsista ini di-maksudkan agar masyarakatdapat mengetahui apa sajaalat yang digunakan oleh TNIdalam setiap tugas, kususnyadi wilayah Kodam Iskandar Muda. Ia juga mengatakan kegia-tan bazzar rakyat menawarkanproduk bermutu dan tetap di-jual dengan harga yang relatiflebih murah dibandingkan dipasaran dan diharapkan dap-at dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Pangdam.

Aceh AmanAceh AmanAceh AmanAceh AmanAceh AmanPangdam menegaskan,

kondisi Aceh yang semakinkondusif dapat terus dipertah-

ankan sehingga semua aktivi-tas pembangunan berjalan dengan lancar. “Kita lihat AcehAceh hari ini sangat kondusifdan hendaknya dapat menge-jar ketertinggalan pembangunan,' ujarnya usai HUT 68 TNIdi Blang Pa dang, Banda Aceh,Sabtu (5/10).

Pangdam menyebutkan,untuk keamanan dalam negeri,TNI tetap membackup Polri, begitu juga ikut bersama komponen masyarakat lain sehinggatercipta suasana saling mendukung semuanya. Kemudian, untuk menghadapi Pemilu, Pangdam menegaskan tidak adapenambahan pasukan di Aceh

Kata Pangdam, agenda kedepan berupa Pemilu Legisla-tif dan Pilpres. Ia menekankankepada prajurit bahwa TNItetap netral. 'Kita sudah jelastidak kemana-mana padaPemilu,' demikian Pangdam.

Hadir dalam upacara mi-liter tersebut antara lain KetuaDPRA, Kajari, Kapolda, AsistenIII Setda dan sejumlah pejabat.

jon/rd/amir/feri/mus/jon/rd/amir/feri/mus/jon/rd/amir/feri/mus/jon/rd/amir/feri/mus/jon/rd/amir/feri/mus/wan/mc-acehwan/mc-acehwan/mc-acehwan/mc-acehwan/mc-aceh

Diwarnai Likok Pulo, Barongsai danGangnam Style

HUT TNI DI ACEH

SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE: Komisi Informasi Aceh (KIA) telahmenetapkan 11 kabupaten/kota terbaik dari 23 kabupat-en/kota dan 23 dari 54 Satuan Kerja Perangkat Aceh(SKPA) yang ada di Aceh, berdasarkan hasil evaluasiatas kepatuhan badan publik terhadap pelaksanaan UUNo.14 tahun 2008 terkait dengan Standar PelayananInformasi Publik (PERKI No.1 Tahun 2010).

Jumlah SKPA dan kab/kota yang dievaluasi itumerupakan kunjungan visitasi awal melalui website.Menindaklanjuti hasil tersebut, KIA telah melakukankunjungan ke SKPA pada 3-4 Oktober 2013. Sementarauntuk pemerintah kabupaten/kota dilakukan tanggal 9-11Oktober 2013.

Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut atas kepatuhanBadan Publik dalam melaksanakan pasal 11 UU KIP jopasal 13 Perki No.1 tahun 2010.

KIA Evaluasi SKPA danKabupaten/Kota

Berikut jadwal kunjungan KIA ke SKPA:Berikut jadwal kunjungan KIA ke SKPA:Berikut jadwal kunjungan KIA ke SKPA:Berikut jadwal kunjungan KIA ke SKPA:Berikut jadwal kunjungan KIA ke SKPA:1. Badan Investasi dan Promosi2. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan3. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat4. Badan Pelaksana Perizinan Terpadu5. Badan Pemberdayaan masyarakat6. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak7. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan8. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah9. Biro Administrasi Pembangunan10. Biro Hubungan Masyarakat11. Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan12. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah13. Dinas Pengairan14. Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika15. Dinas Perindustrian dan Perdagangan16. Dinas pertanian Tanaman Pangan17. Dinas Sosial18. Dinas Tenaga Kerja dan Mobilisasi penduduk19. Inspektorat Aceh20. RSUD dr. ZainoelAbidin21. Sekretariat Baitul Mal Aceh22. Sekretariat DPRA

Berikut jadwal kunjungan KIA ke kab/kota:Berikut jadwal kunjungan KIA ke kab/kota:Berikut jadwal kunjungan KIA ke kab/kota:Berikut jadwal kunjungan KIA ke kab/kota:Berikut jadwal kunjungan KIA ke kab/kota:1. Kota Sabang 2. Kota Subulussalam3. Kota Banda Aceh 4. Kabupaten Pidie Jaya5. Kabupaten Nagan Raya 6. Kabupaten Aceh Jaya7. Kabupaten Aceh Utara 8. Kabupaten Aceh Tenggara

9. Kabupaten Singkil 10. Kabupaten Aceh Selatan11. Kabupaten Aceh Timur mus/rd/yanamus/rd/yanamus/rd/yanamus/rd/yanamus/rd/yana

SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE: “Jangan putusasa menjadi anak panti, kare-na banyak pula dari panti ini te-lah menghasilkan pemimpin-pemimpin yang sukses seka-rang ini,” ujar Saifuddin, Guru Pe-ngajian pada Panti Asuhan Nu-rul Islam, Setui, Banda Aceh,Rabu (2/10).

Hal itu dikatakannya saatmenyambut kunjungan sosialDharma Wanita (DW) DinasPerhubungan, Komunikasi, In-formasi dan Telematika Aceh,ke Panti Asuhan tersebut.

Dikatakannya, meskipunanak yang tinggal di panti asu-han sebagian besar adalahyatim dan fakir miskin, tetapi tidak lantas membuat anak-anak berputus asa. Karena suk-sesnya seseorang tidak melu-lu ditentukan karena memilikitempat tinggal dan keluargayang utuh serta berkecukupan.

“Kepedulian ini mudah-mu-dahan menjadi pemacu sema-ngat anak-anak untuk meraihcita-cita mereka,” katanya. Halsenada juga disampaikan Ket-

ua DW Dishubkomintel Aceh,Nyonya Said Rasul mengata-kan, tidak sedikit orang suksesdan hebat menjadi terkenal,dulunya pernah tinggal di pantiasuhan. Oleh karenanya, diaberharap anak-anak ini tetaprajin belajar dan semangat.“Karena di mana ada kemauanpasti ada jalan.” Kunjungan so-sial ke Panti Asuhan Nurul Is-lam ini merupakan rangkaiankegiatan dalam rangka HariPerhubungan Nasional Tahun2013. ira/ai/amirira/ai/amirira/ai/amirira/ai/amirira/ai/amir

Kunjungan Sosial DW Dishubkomintel

Tari Likok Pulo: Prajurit TNI dari Kodam IM melakukan atraksi Tari Likok Pulo secara massal pada upacaraHUT TNI di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, 5/10. Foto: mc-aceh

Page 10: Edisi 9

SSSSSosialitaosialitaosialitaosialitaosialita

1010101010 No. 9 Tahun I / Oktober 2013

Perlu Regulasi Pembangunan TIK

HIMBAUABADAN BADAN BADAN BADAN BADAN Koordinasi PenanamanModal Republik Indonesia,Menghimbau kepada Perusa-haan Penanaman Modal untukmenyampaikan laporan KegiatanPenanaman Modal Triwulan IIIuntuk yang tahap Pembangunan.

1. Bagi perusahan penanamanmodal yang telah memenuhikewajiban penyampaian laporankewajiban penanaman modal(LKPM) atas realisasi dan produk-si secara berkala dan tepat waktu,kami menyampaikan apresiasi/penghargaan atas pemenuhankewajiban tersebut.

2. Perusahaan penanamanmodal yang telah dan yang belummenyampaikan kewajibanpenyampaian LKPM sesuai

ketentuan Undang-undang No.25Tahun 2007, tentang PenanamanModal pada pasal 15 diantaranyaadalah menyampaikan LKPM atasrealisasi investasi dan produksidengan tatacara penyampaian LKPMtersebuat sesuai dengan peraturanKepala Badan Koordinasi penana-man Modal No. 3 Tahun 2012 tentangPedoman dan Tata cara Pengen-dalian Pelaksanaan PennanamanModal, dengan ini diberitahukan :

a. Kewajiban perusahan menyam-paikan LKPM Triwulan III (Juli s/dSeptember) 2013 untuk proyek yangTahap Pembangunan, disampaikanpada minggu pertama Oktober 2013

SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE: Penyanyi Aceh, LizaAulia yang dikenal dengan lagu Kuthi-dieng, dinobatkan sebagai aktris vid-eo klip terbaik versi Aceh Documenta-ry Competition (ADC) 2013. Namun Lizamereaih penghargaan tersebut bukandari lagu Kuthidieng, melainkan dari vid-eo klip album barunya, yang berjudulRihon Melambong, yang diluncurkanakhir bulan lalu.

Selain Liza Aulia, malam penganu-gerahan ADC di Balai Kota BandaAceh, Senin (20/9) juga memberi peng-hargaan kepada lima film dokumenterterbaik beserta 10 sutradaranya. Filmdokumenter berjudul ‘Mableuen’ gara-pan sutradara Samsul Qamar dan Fais-al Ilyas asal Aceh Besar, keluar se-bagai film favorit penonton dan terbaikhasil rekomendasi dewan juri.

Film tersebut mengungguli empatfilm lainnya. Keempat film dokumentertersebut yakni ‘Aku Hidup dari Biji Kaf-ein’ karya Iwan Bahagia SP dan EdiSantosa, asal Aceh Tengah.

Kemudian film berjudul ‘PakaiankuTinggal Kenangan’ karya sutradaraMaria Ulva dan Muhammad Rizki asalPidie. ‘Meretas Mimpi di Kaki Gunong

Goh’ karya Novianti Maulida Rahmahdan Rizki Fajar asal Bireuen serta ‘Ka-bar Baik di Dhapu Adee’ yang disutra-darai Nuzul Fajri dan Rifki Saputra, asalPidie Jaya.

Program Manajer ADC, Azhari men-gatakan, penghargaan ini diberikankepada Liza Aulia karena talentanyadalam video klip lagu Aceh yang din-yanyikannya tersebut. “Penghargaanini merupakan apresiasi ADC terhadapmereka-mereka yang telah berkaryabagi Aceh dalam bentuk seni maupunfilm dokumenter,” kata Azhari.

Ditambahkannya, ADC digelar se-bagai wadah menaungi ide-ide kreatifpara seniman dan sineas muda. Den-gan ide-ide kreatif ini banyak yang bisadigali tentang Aceh. “ADC bukanlahkompetisi yang sebenarnya, tetapimerupakan tangga awal bagi senimandan sineas muda melangkah keprestasi berikutnya, terutama film do-kumenter. Kusus kepada mereka yangterbaik dalam membuat film dokument-er, kami berharap mereka terusberkarya. Banyak sisi kehidupan diAceh yang belum terangkat,” kataAzhari. rilrilrilrilril

Penghargaan ADC 2013-Liza Aulia Aktris Video Klip Terbaik-Mableuen Film Dokumenter Pavorit

SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE: Regulasi (Per-gub) yang mengatur pelaksan-aan dan pengelolaan serta pe-manfaatan teknologi telemati-ka, hingga saat ini belum ada.Akibatnya menjadi kendalabagi upaya menjadikan Acehsebagai Digital Province danE-Government.

“Peraturan Gubernur (Pergub) yang bersifat mengatur inisangat penting dalam pelaksanaan dan pengelolaan serta pemanfaatan teknologi telematika di lingkungan Pemerintah Aceh,” bunyi siaran pers Dishubkomintel Aceh yang disampai-kan ke Newsroom, Rabu (2/10)

Akibat tidak adanya regu-lasi tersebut, Satuan Kerja Per-angkat Aceh (SKPA) tidak bisadilibatkan secara utuh oleh Dishubkomintel, seperti pengang-garan untuk pemeliharaan jar-ingan LAN yang diusulkan olehSKPA bersangkutan, sering tidak dapat dipenuhi apalagianggaran untuk melakukankegiatan pengembangan IT diSKPA tersebut.

Alasan lainnya adalah TIKbukan menjadi tugas dan fung-si dari SKPA yang bersangkutan, melainkan tugas dan fung-si dari Dishubkomintel. Hal inimemang sudah lama dirasakan, sejak beberapa tahun laluketika Badan Pengelola Datadan elektronik (BPDE) masihada, sebelum terjadi perampingan Dinas.

BPDE saat itu adalah instansi yang bertanggungjawab dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Aceh, terus menemu-kan beberapa kendala yangmenjadi dasar terhambatnyapembangunan dan pengem-bangan TIK di Aceh.

“Untuk membangun suatudaerah yang berbasiskan TIK,harus dimulai dari pemerintah-nya sendiri. Pembangunandan pengembangannya harusdilakukan secara bersama-sama dengan kepedulian se-mua unsur pemerintahan. Artin-ya, Dinas Perhubungan Komu-nikasi Informasi dan Telemati-ka Aceh harus melibatkan se-mua SKPA membangun danmengembangkan TIK di Aceh.”

Menjawab permasalahantersebut UPTD Telematika Dishubkomintel Aceh merumus-kan suatu program yang dina-makan ABIT (Aceh BirokrasiIT). Melalui rapat kerja networkclient ini diharapkan terjadinyasuatu pemahaman dan kesep-akatan bersama seluruh SKPAdalam pengelolaan dan pengembangan IT pada masing-masing SKPA.

Pemahaman dan kesepa-haman itu akan dituangkan dalam bentuk kesepakatan ber-sama yang akan ditandatan-gani kepala-kepala SKPA danakan diserahkan pada guber-

nur di akhir kegiatan rapat ker-ja network client.

Rapat Network Client Pe-merintah Aceh yang digelarKamis awal bulan lalu di Her-mes Palace Hotel, BandaAceh, menghadirkan narasum-ber dari Kementerian Komuni-kasi dan Informasi, dilanjutkanKepala Wilayah Telkom Aceh,Kepala Biro Hukum Setdaprov.Aceh, Kepala Bappeda Aceh,dan Kepala DishubkomintelAceh. asri/fj/amri/mc-acehasri/fj/amri/mc-acehasri/fj/amri/mc-acehasri/fj/amri/mc-acehasri/fj/amri/mc-aceh

SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE:SEURAMOE: Sebagaikaum intelektual asal Aceh diJakarta, maka perlu memikir-kan adanya sebuah lemba-ga yang menggagasperpustakaaan yang khususmenghimpun buku-buku danbahan bacaan terkait dengankhasanah Aceh.

“IMPAS dapat menggagas perpustakaan mini, yangisinya adalah buku-buku khastentang khazanah Aceh, nantiuntuk buku-bukunya dapat bekerja sama dengan penerbit,buku tentang hal ikhwal ke-Aceh-an masih sangat terbatas, apalagi di Jakarta.”

Sebut Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Abubakar ketika menerima audiensi Pengurus Ikatan Maha-siswa Pascasarjana (IMPAS)Aceh-Jakarta (30/9) di ruangkerjanya.

Azwar juga menambah-kan, sekarang ini, banyak peneliti dari berbagai perguruantinggi dalam negeri maupunluar negeri, merasa kewalah-an untuk menulis tentangAceh, apa lagi buku-bukutentang fenomena masyarakat Aceh, tidak hanya reference yang terbatas, penulis-nya juga terbatas, seharusn-ya kaum intelektual mudadapat memprakarsai adanyatradisi menulis dilanganmahasiswa, apalagi maha-siswa pascasarjana.

“Cukup banyak orangAceh yang cerdas, namunsedikit yang melahirkan buku,oleh karena itu IMPAS perlumemotivasi anggotanyauntuk gemar menulis, tentangapa saja, pengurus IMPASsilakan menulis, kita akanfasilitasi untuk publikasi” kataAzwar dengan nada optimis.

Audiensi yang dihadirioleh 12 orang pengurusIMPAS, dipandu oleh wakilketua IMPAS, Zulfikar berjalandalam suasana santai dansesekali diwarnai dengangelak tawa kerena Azwarmenyampaikan nasehatnyasangat humoris.

Terkait dengan tawaranitu, ketua IMPAS Aceh-Jakarta, Yusra Jamalimenyatakan siap menghim-pun para pengurus dan me

mohon dukungan dari semuapihak terutama kementerianterkait untuk mendukung program menghimpun 1000 judulbuku tentang Aceh di Jakarta.Sekarang ini kami sudah memulai dengan setiap alumnidapat menyumbang 2 bukuuntuk pustaka IMPAS.

“Alhamdulillah Menpan(Menteri PAN & RB), sudahmenyatakan akan menduku-ng untuk lahirnya perpustakaan, kita akan memperkuattradisi menulis dengan mempertajam metodologi, logikadan bahasa yang benar”sebut Yusra.

Yusra juga menambah-kan, semoga dengan adanya pustaka ini, maka diharapkan kebutuhan buku tentangAceh dapat sedikit terpenuhi.Disamping itu teman-temanIMPAS juga lebih bergairahuntuk membaca dan menulistentang Aceh. “Daerah lain,kadang-kadang dongengmenjadi sejarah, sementaradi kita (Aceh) sejarah malahjadi jadi dongeng, semuaperlu ditulis, jangat takut salah,ada generasi berikutnyayang menilai” pinta Yusra.

Dalam kesempatan itujuga menteri PAN & RBmeminta pengurus IMPASuntuk menginventaris alumniS2 dan S3 yang di Aceh danJakarta, agar masa yangakan datang dapat dipertim-bangkan untuk membukaformasi yang sesuai. “siapkandata base, kita akan bukaformasi di tahun depan” sebutYusra yang kandidat DoktorManajemen Pendidikan diUNJ. ara/rilara/rilara/rilara/rilara/ril

MenPAN-RB: IMPAS Perlu GagasPustaka Berkhasanah Aceh

Page 11: Edisi 9

BudayaBudayaBudayaBudayaBudaya

1111111111No. 9 Tahun I / Oktober 2013

Aceh Besar Juara Umum

Gubernur Tutup PKA-6

Harapan IIIHarapan IIHarapan IJuara IIIJuara IIJuara IJenis PerlombaanNo.

Anjungan Rumoh AcehPawai Budaya – Karnaval Jalan kakiPawai Budaya – Karnaval Mobil HiasPermainan Rakyat – Geunteut TriengPermainan Rakyat – Meuen GalahPermainan Rakyat –Festival Geulayang TunangGebyar Seni - Festival RebanaGebyar Seni – Teater RakyatGebyar Seni – Rapa’i GelengGebyar Seni – Tari SamanGebyar Seni – Tari Ranup LampuanSuson RanupPeragaan Busana AdatDalail KhairatKaligrafiSeni Ukir/PahatSeudatiUpacara Adat PerkawinanZikir MaulidPaduan Suara

Aceh UtaraBanda Aceh

SabangAceh Selatan

Simeulue

Aceh Singkil Aceh SingkilAceh BesarAceh BesarAceh BesarAceh BesarAceh Besar

Aceh Barat DayaGayo Lues

LhokseumaweAceh Utara

Aceh BesarAceh BesarAceh BesarAceh BesarAceh BesarAceh UtaraAceh Utara

Aceh BesarAceh BesarAceh BesarAceh BesarAceh BesarBireuen

Aceh BaratAceh BesarAceh BesarAceh BesarAceh BesarAceh BesarBanda Aceh

Aceh SelatanLhokseumaweAceh Selatan

Aceh SimeulueLangsa

BireuenAceh Barat

Aceh Tenggara Aceh BaratAceh TimurAceh Timur

Aceh Besar Aceh Besar Aceh Besar Aceh Besar Aceh BesarBanda AcehAceh BesarAceh BesarAceh BesarAceh BesarAceh BesarAceh BesarAceh BesarAceh BesarAceh BesarAceh BesarAceh BaratAceh Utara

Aceh Barat DayaAceh Timur

Lhokseumawe

BireuenPidie

Banda Aceh Aceh Selatan

Bireuen

SabangPidie

Aceh SingkilNagan Raya

Aceh TenggaraBanda Aceh

Aceh TamiangAceh Barat

BireuenSubulussalamAceh Tamiang

Aceh TimurAceh SelatanAceh SelatanAceh Utara

Aceh TamiangAceh Barat Daya

BireuenPidie Jaya

Aceh SelatanLangsa

Aceh Barat DayaBanda Aceh

Aceh Besar Aceh Besar Aceh Besar Aceh Besar Aceh BesarPidie

Banda Aceh Subulussalam

Banda AcehAceh Barat

Banda Aceh Lhokseumawe

Aceh UtaraPidie Jaya

Langsa

Aceh UtaraAceh SingkilNagan Raya

Aceh Tamiang

SabangBanda Aceh

Lhokseumawe Aceh Jaya

Banda AcehAceh Tamiang

Aceh BaratLhokseumawe

Aceh Timur Bireuen

Subulussalam Aceh Selatan

Gayo LuesLhokseumaweAceh Tamiang

LangsaGayo Lues

Aceh SelatanAceh Barat

Aceh SelatanAceh Tamiang

SabangAceh Singkil

SubulussalamAceh Barat

Nagan RayaAceh Tamiang

SimeulueNagan Raya

LhokseumaweNagan Raya

Lhokseumawe Banda Aceh

Sabang

111112222233333444445555566666

777778888899999

1 01 01 01 01 01 11 11 11 11 11 21 21 21 21 21 31 31 31 31 31 41 41 41 41 41 51 51 51 51 51 61 61 61 61 61 71 71 71 71 71 81 81 81 81 81 91 91 91 91 92 02 02 02 02 0

SEURAMOESEURAMOESEURAMOESEURAMOESEURAMOE: : : : : Ahad (29/9)gelaran akbar Pekan Kebu-dayaan Aceh (PKA) 6 resmi di-tutup Gubernur Aceh, Zaini Ab-dullah. Dan Kabupaten AcehBesar, dinobatkan sebagai jua-ra umum, disusul Aceh Utaradan Kota Banda Aceh.

Gubernur Aceh, Zaini Ab-dullah dalam sambutannyamengatakan PKA adalah se-buah momen pagelaran kasa-nah budaya rakyat yang bertu-juan untuk mempersatukan se-muanya. Sebagaimana diket-ahui, Aceh sangat kaya denganragam seni dan budaya.

“Sedikitnya kita memiliki 13bahasa daerah dengan berb-agai tradisi masing-masing.Semua itu adalah aset yangharus dijaga, sehingga tetaplestari, meski globalisasi terusmenyerang di semua lini,” kataZaini saat menutup PKA yangberlangsung sejak 20 Septem-ber sampai 29 September2013 di Taman Sulthanah Sa-fiatuddin Banda Aceh.

Menurut Zaini, PKA merupa-kan ajang untuk membangunkesadaran kita dalam menja-ga dan melestarikan seni bu-daya. PKA bukan pula ajanguntuk mengklaim bahwa bu-daya satu daerah lebih ungguldibanding daerah lain. “Samasekali tidak ada maksud untukmembanding-bandingkan bu-daya itu, sebab budaya bukan-lah untuk dibanding-banding-kan.” Yang terpenting, tambah-nya, bagaimana upaya kitauntuk melestarikan budaya itu,sehingga identitas ke-Aceh-ankita tetap dipertahankan.

Setelah mengikuti PKA se-lama 10 hari, masyarakat Acehbisa merasakan betapa sema-ngat berkebudayaan mulai ter-lihat semarak. Namun seman-gat ini hendaknya jangan han-ya muncul selama PKA saja,tapi terus meningkat. “Untuk itu,saya mendorong agar kegia-tan seperti ini juga berlangsungdi daerah sehingga ruang senibudaya kian terbuka dan gen-

erasi kita tertarik untuk mempel-ajarinya”, harap Zaini.

Aceh Satu BersamaAceh Satu BersamaAceh Satu BersamaAceh Satu BersamaAceh Satu BersamaSekretaris Daerah Aceh

sekaligus Ketua Panitia PKA, T.

Setia Budi dalam laporannyamengatakan penyelengga-raan PKA ditujukan dalam rang-ka mendorong pelestarian,pengembangan dan promosi

budaya serta peradaban Acehdengan mengusung temaAceh Satu Bersama, Satudalam Sejarah, dan Satudalam Budaya.

“Itu sebabnya, di ajang PKAini kita menampilkan berbagaiseni budaya daerah yang adadi seluruh Aceh. Kita mengajakseluruh masyarakat Aceh agarpeduli dan aktif dalam berb-agai kegiatan pelestarian bu-daya. Kalau bukan kita yang

melestarikan budaya Aceh,siapa lagi,” ujarnya.

Setia Budi berharap, mela-lui PKA ke-6 ini bisa menjadipemersatu seluruh keberaga-

man yang ada di Aceh.Apakah itu dari tanah Gayo,dari Aceh Singkil, dari pe-sisir timur, dari pesisir bar-at, Simeulue dan sebagai-nya. Semua adalah bagi-an dari Aceh. Keberagam-an ini harus dijaga sebagaibagian dari kekayaan adatdan budaya di Negara Ke-satuan Republik Indonesia

“Untuk itu, mulai hari inijangan lagi kita melihatAceh sebagai bagian yangterpisah-pisah. Keberaga-man ini harus kita jadikansebagai modal memper-kuat persatuan.” Selanjut-nya, Setia Budi mengata-kan, “Kita juga akan men-gevaluasi pelaksanaankegiatan PKA-6 ini, untukmenjadi pedoman pelak-sanaan PKA–7 yang diren-

canakan pada tahun 2017,”katanya.

Pada PKA-6 ini, KabupatenAceh Besar meraih juara umumdengan mengungguli Aceh Ut-ara sebagai, Kota BandaAceh, Kabupaten Aceh Sela-tan, Bireuen dan Aceh Barat. Pi-ala bergilir PKA diserahkanoleh Gubernur Aceh Zaini Ab-dullah yang diterima BupatiAceh Besar, Mukhlis Basyah.

seuramoeseuramoeseuramoeseuramoeseuramoe

Hasil Lengkap Perlombaan Pada PKA-IV 2013Hasil Lengkap Perlombaan Pada PKA-IV 2013Hasil Lengkap Perlombaan Pada PKA-IV 2013Hasil Lengkap Perlombaan Pada PKA-IV 2013Hasil Lengkap Perlombaan Pada PKA-IV 2013Juara 1Juara 1Juara 1Juara 1Juara 1 : Aceh Besar, dengan nilai 480: Aceh Besar, dengan nilai 480: Aceh Besar, dengan nilai 480: Aceh Besar, dengan nilai 480: Aceh Besar, dengan nilai 480Juara 2Juara 2Juara 2Juara 2Juara 2 : Aceh Utara, dengan nilai 440: Aceh Utara, dengan nilai 440: Aceh Utara, dengan nilai 440: Aceh Utara, dengan nilai 440: Aceh Utara, dengan nilai 440Juara 3Juara 3Juara 3Juara 3Juara 3 : Banda Aceh, dengan nilai 420: Banda Aceh, dengan nilai 420: Banda Aceh, dengan nilai 420: Banda Aceh, dengan nilai 420: Banda Aceh, dengan nilai 420Juara 4Juara 4Juara 4Juara 4Juara 4 : Aceh Selatan, dengan nilai 400: Aceh Selatan, dengan nilai 400: Aceh Selatan, dengan nilai 400: Aceh Selatan, dengan nilai 400: Aceh Selatan, dengan nilai 400Juara 5Juara 5Juara 5Juara 5Juara 5 : Bireuen, dengan nilai 350: Bireuen, dengan nilai 350: Bireuen, dengan nilai 350: Bireuen, dengan nilai 350: Bireuen, dengan nilai 350Juara 6Juara 6Juara 6Juara 6Juara 6 : Aceh Barat, dengan nilai 320: Aceh Barat, dengan nilai 320: Aceh Barat, dengan nilai 320: Aceh Barat, dengan nilai 320: Aceh Barat, dengan nilai 320

UAN BKPM-RIb. Apabila Perusahaan

tidak memenuhi kewajiabanPenyampaian LKPM, makasesuai ketentuan Undang-undang No. 25 Tahun 2007dapat dikenakan sanksiadministratif diantaranyaadalah pencabutan kegiatanusaha dan/atau fasilitaspenanaman modal.

c. Formulir LKPM dan tatacara pengisiannya dapatdiunduh (download) padamenu application formwebsite www.bkpm.go.id

d. LKPM tersebut dapatdisampaikan secara on-line

melalui system PelayananInformasi dan PerizinanInvestasi Secara Elektronik(SPIPISE) pada web-site http://www.nswi.bkpm.go.id ataulangsung kepada BadanKoordinasi penanamanModal (BKPM-RI) dan kepadBadan penanaman modalProvinsi serta Kabupaten/Kota dimana Proyak penana-man modal berlokasi.

Apabila diperlukaninformasi lebih lanjut perusa-haan dapat menghubungi unitDeputi Bidang PengendalianPelaksanaan Penanaman

Modal, kantor BKPM-RIGedung Ismail Saleh, Jln.Jenderal Gatot SubrotoKav. 44 Jakarta 12190, ataumelalui Telp/Fax. (021)5225839, 5202046, 5225838dan 52752268 atau [email protected] atauBadan Penanaman ModalProvinsi di kabupaten/kotalokasi penanaman Modal.

Demikian pengumu-man ini, untuk diketahuiseluas-luasnya.

Jakarta,September 2013Deputi Bidang Pengenda-lian Pelaksanaan Penana-

man Modal, BKPM-RI

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah menyerahkan piala juara umum PKA-6 kepada Bupati Aceh Besar, MukhlisBasyah, pada penutupan PKA-6. Foto: mc-aceh

Page 12: Edisi 9

No. 9 Tahun IOktober 2013

Lensa Lensa Lensa Lensa Lensa

Upacara Harhubnas 2013. Foto: mc-aceh

Kunjungan ke Panti Asuhan. Foto: mc-aceh

Pelantikan KPID. Foto: mc-acehBingkisan untuk Jemaah Haji Aceh Foto: mc-aceh

Pelepasan Jemaah Haji Aceh 2013 Foto: mc-aceh