channel 9 edisi juni 2011

9
Buletin LAPANGAN Merah Edisi I, Juni 2011 “Pena Perjuangan Kritis dan Kreatif” Channel 09 SMFT-UH Relevans BULETIN Saluran Utama : “Menyusuri Lorong Waktu Sosialisasi Almamater Kopi : “Menyambut Tongkat Estafet Baru” Memulai sesuatu yang baik tak pernah mudah... Lewat karya ini, kami sampaikan salam solidaritas bagi saudara se- Dengan hati dan akal kita, mari berpikir dan berbuat untuk nan jaya... Channel 09 SMFT-UH TEKNIK... TEKNIK

Upload: amril-taufik-gobel

Post on 21-May-2015

680 views

Category:

Education


8 download

DESCRIPTION

Setelah terbit perdana April 1991, Surat Kabar Mahasiswa Channel 9 hadir dengan format lain berupa buletin dengan nama Lapangan Merah di bulan Juni 2011.

TRANSCRIPT

Page 1: Channel 9 Edisi Juni 2011

Buletin

LAPANGAN LAPANGAN Merah

Edisi I, Juni 2011

“Pena Perjuangan Kritis dan Kreatif”

Channel 09SMFT-UH

Relevans

BULETIN

Saluran Utama :

“Menyusuri Lorong Waktu ”Sosialisasi AlmamaterKopi : “Menyambut Tongkat Estafet Baru”

Memulai sesuatu yang baik tak pernah mudah...Lewat karya ini, kami sampaikan salam solidaritas bagi saudara se-Dengan hati dan akal kita, mari berpikir dan berbuat untuk nan jaya... Channel 09 SMFT-UH

TEKNIK...TEKNIK

Page 2: Channel 9 Edisi Juni 2011

Laksana penjinak bom, Channel 09 hadir untuk 'menjinakkan' gairah literasi Antek

(anak teknik) yang meletup-letup. Kisah berdirinya Channel di awali oleh semangat

beberapa antek yang menginginkan media publikasi bagi mahasiswa teknik yang berani

namun cerdas. Dimotori oleh Amril Taufik Gobel, Nasrun dan Sapri Pamulu, Channel 09

resmi berdiri pada tahun 1991. “Media Terpandang , Meraih Bintang”, itulah slogan yang

diusung. Lambang pena rapido pada logo menegaskan idealisme pers mahasiswa.

Setelah mengalami masa tidak produktif selama beberapa tahun, Channel 09 hadir

kembali. Di tengah kesibukan kuliah dan ujian akhir semester, segenap kerabat Channel 09

tetap bersemangat mengumpulkan materi berita. Sebagai orang-orang yang minim

pengalaman dan hanya bermodal semangat, menyusun berita bukanlah hal yang mudah .

Apalagi ini adalah buletin pertama. Rasa khawatir akan kualitas terus menerus menghantui.

Namun jika mengingat peluh yang mengucur demi berdirinya kembali Channel 09,

khawatir yang mendera segera sirna. Terbakar oleh semangat yang membara

Dengan segala kekurangan kami berupaya untuk kembali mengibarkan panji

kejayaan Channel. Kami sepenuhnya sadar, mengelola sebuah media pers mahasiswa

bukan perkara mudah. Apalagi dengan bayang-bayang nama besar masa lalu. Tapi kita tak

kan pernah tahu jika belum mencoba. Seperti kata pepatah, perjalanan seribu kilometer

diawali dengan satu langkah kecil. Maka keberanian kami 'menghidupkan' kembali Channel

09 adalah langkah kecil kami menuju ribuan kilometer kenangan yang akan kami lalui

kelak. Red

2

Langkah Kecil

Box RedaksiPimpinan Redaksi : Abdul Rahman Reporter : Rony Rompon, Andi Arifin, Nandar Kolewora Haqriarno, Suwaril Dzahab, Ashar Sukma, Agusalim, Annisa Junaid, M. Reza Do. Bagus, Zulkifli Malik, Ashadi Amir, Mursyida Nur fadillahLayouter : Rizal MallawaFotografer : Iman Sujahri

Box ChannelPimpinan Umum : Agus SalimSekretaris : Rizal MallawaBendahara : Nitha IndrianaPimpinan Perusahaan : HaqriarnoPimpinan Redaksi : Abdul Rahman Kordinator Jurnalistik : Mursyida Nur FaradillahKordinator Kepenulisan : Andi ArifinKordinator Iklan : St. Rahmayani RahmanKordinator Sirkulasi : Rony Rompon

Dari Channel Kopi

Menghitung hari atau merindukanmu, dua

kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi

lembaga mahasiswa saat ini yang tengah disibukkan

dengan kedatangan mahasiswa baru angkatan 2011.

Kata-kata yang sebenarnya lebih tepat untuk

menggambarkan betapa rindunya senior-senior di

kampus menyambut kedatangan adik-adiknya.

Teriakan “TEKNIK………!!!!” menjadi harga mati.

Ibarat bayi, teriakan sewaktu baru lahir dimuka bumi

ini biasanya “ngeak...ngeak...” . Tapi kalau di kampus

merah hitam ini, “TEKNIK 09” adalah teriakan yang

keluar dari mahasiswa baru (maba) yang ingin menjadi

seorang anak teknik.

Sosialisasi kelembagaan merupakan

sebuah pintu gerbang masuknya seorang kader dalam

menjalani kehidupan di lembaga kemahasiswaan.

Maka dari itu wajib bagi lembaga kemahasiswaan

untuk melaksanakan kegiatan ini. Begitupun semua

elemen kampus yang ada di dalamnya, baik itu

mahasiswa ,dosen maupun civitas akademika lainnya.

Kenapa semua harus ikut terlibat?

A l a s a n p e r t a m a , b a g i l e m b a g a

kemahasiswaan, selain sebagai estafet kepemimpinan

dan kepengurusan lembaga juga sebagai penerus

perjuangan nilai-nilai kemahasiswaan dalam tubuh

lembaga kemahasiswaan itu sendiri. Intinya regenerasi

itu wajib.

Kedua, penting bagi mahasiswa itu sendiri.

Sebagai seorang senior (baca kakak) bagi Maba (baca

adik) dimana tugasnya adalah mendidik adik-adiknya

menjadi orang yang lebih baik dari dia. Seperti kata

senior, ”Senior yang berhasil adalah ketika seorang

adik yang dia kader lebih baik dari dia”

Ketiga, dosen pun harus turut andil.

Setidaknya dengan tidak melarang maba ikut terlibat

di kegiatan lembaga. Atau ikut memikirkan bersama-

sama dengan pengurus lembaga kemahasiswaan

terkait konsep kegiatan kemahasiswaan yang

meningkatkan citra almamater, kan itu lebih baik…..

bagaimana??? Deal or no Deal???

Keempat, perguruan tinggi sendiri,

lembaga kemahasiswaan wajib ada sebagai

penunjang hardskill mahasiswa . maka dari itu maba

harus terlibat di lembaga kemahasiswaan karena

harus ada regenerasi. Karena jika tidak ada

regenerasi maka punahlah lembaga kemahasiswaan

dan turunlah “Akreditasi” perguruan tinggi. Salah

satu point untuk akreditasi juga menyinggung

mengenai organisasi Kemahasiswaan, Jadi tidak ada

alasan dong untuk meng-cut kegiatan berbau

pengkaderan.

Kalau kita bisa memaknai apa yang ada di

atas maka kita akan bisa menjawab pertanyaan ini,

apakah sebuah kegiatan wajib, kegiatan

kelembagaan yang disakralkan atau sekedar

seremonial??? Silahkan dijawab sendiri….

Setiap langkah adalah sebuah perbuatan. Setiap

perbuatan adalah inklusi dari sebuah perjuangan.

Setiap perjuangan adalah sebilah kata yang akan

menjadi sebuah senjata

HIDUP TEKNIK

KEEP ON FIGHTING TILL THE END

IrwanKetua Umum SMFT-UH Periode 2010/2011

3

Menyambut Tongkat Estafet Baru

Ch

an

nel 09 S

MFT

-UH

Page 3: Channel 9 Edisi Juni 2011

Saluran

Khusus

Betapa bahagia Baco, wanita yang ia

idam-idamkan sejak lama kini resmi menjadi

istrinya. Namanya Marsinah, asli Jawa. Suatu

hari, Baco dan istrinya berangkat ke Jawa untuk

bertemu dengan orang tua Marsinah. Namun

bukannya senang, selama di kampung istrinya

Baco justru merasa sedih. Ia merasa terasing.

Bahasa Jawa yang sehari-hari digunakan

keluarga Marsinah membuat batin Baco gelisah.

Ia khawatir jika ternyata yang dibicarakan

adalah dirinya sementara ia tak mengerti bahasa

mereka. Baco berangan, andai saja ada

teknologi yang mampu membantunya mengatasi

masalah ini.

Kisah tersebut hanya fiktif. Namun

kasus seperti yang dialami Baco banyak terjadi.

Tanpa disadari, kejadian seperti itu adalah suatu

bentuk kekerasan. Menurut buku karangan Jamil

Salmi, (Kekerasan dan Kapitalisme : 2005), dari

empat jenis kekerasan yang ada kasus seperti ini

digolongkan kedalam kekerasan alienatif.

Konsep tentang kekerasan jenis ini

memiliki dua makna. Tergantung latar

belakangnya, Yaitu makna subyektif dan

obyektif. Dalam makna obyektif, alienasi

merupakan sebuah fenomena sosial di mana

seseorang individu tercabut haknya untuk

menentukan nasibnya hidup sendiri, (Jamil

Salmi. 2005, 182) hak hidup seseorang hilang,

kebebasan, kemerdekaan seseorang terampas

atau pun dirampas, dicabut atau dihilangkan oleh

pihak-pihak tertentu. Dalam makna subyektif,

alienasi secara esensial memiliki makna

psikologis dan mengacu pada situasi di mana

seseorang merasa asing dengan dirinya sendiri,

4

kebudayaan, lingkungannya, tidak tahu

atau tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa

daerahnya. Kasus yang dialami Baco tergolong

dalam makna ini.

Nah, angan Baco tentang teknologi yang

bisa mengatasi kekerasan alienatif ini bukan isapan

jempol. Sejak tahun 2004, perusahaan mesin

pencari terbesar dunia, Google, telah merintis usaha

untuk membuat mesin penerjemah. Tahun 2007,

perusahaan ini menawarkan layanan direktori

bantuan cuma-cuma yang menerjemahkan kata-kata

yang diucapkan. Layanan ini memperkenankan

google mengumpulkan berbagai suara dari jutaan

orang agar supaya lebih baik dalam hal mengenali

bahasa Inggris yang diucapkan. Setahun kemudian,

google meluncurkan sebuah sistem pencarian

berdasarkan suara yang sama baiknya dengan

buatan bertahun-tahun perusahaan lain.

Usaha google ini akan sangat membantu

untuk mengatasi masalah perbedaan bahasa. Tidak

ada lagi hambatan dalam berkomunikasi. Tak ada

lagi kekerasan alienasi dalam hal berbahasa Suatu

saat nanti kita tidak perlu lagi bersusah payah

mempelajari bahasa orang lain. Sebab upaya itu

hanya akan membuat kita tercabut dari budaya kita

s e n d i r i . K i t a

c u k u p

m e n g g u n a k a n

teknologi ini dan

bahasa ibu kita

tetap lestari.

Solusi Google Membasmi Alienasi

?Sosialisasi almamater merupakan hal yang

menjadi rutinitas bagi lembaga kemahasiswaan yang tiap

kali mahasiswa baru masuk menjadi hal yang wajib

untuk dilakukan. Menjadi hal yang sakral, penting, harus

, mesti, dan wajib dilakukan, itulah yang menjadi patron

berfikir para aktifis lembaga dalam melaksanakan

prosesi tahunan itu. Apakah yang menjadi sebab yang

menjadikan Sosialiasi almamater adalah sebuah harga

mati???

Pragmatisme berfikir dari seorang siswa

merupakan hal yang menjadi sebab utama. Perubahan

pola fikir dari siswa menjadi mahasiswa harus dilakukan.

Paradigma dalam melihat sesuatu dengan cakupan lebih

luas harus mampu dilakukan oleh seorang mahasiswa.

Rasa-rasanya semua orang sepakat dengan pernyaataan

ini. Namun kemudian pertanyaannya, apakah sosialisasi

almamater menjadi jawaban atas pertanyaan ini.

Sebuah kenyataan bahwa mahasiswa berperan

sebagai penjaga moral dari masyrakat yang ada

disekitarnya.(baca : moral force ). Langsung atau tidak

langsung mahasiswa harus mempunyai moral yang

mampu dijadikan contoh oleh masyarakat. Namun

dengan melihat kodisi kekinian, budaya hedonis, pop,

bahkan konsumerisme menjadi hal yang lazim.

Dengan melihat peran mahasiswa tadi,

pemikiran calon intelektual kampus (baca : CILAKA)

ini harus bersih dari hal-hal seperti ini. Kampus adalah

daerah teritorial yang otonom dari perkembangan dunia

luar. Hal inilah yang kemudian dilihat menjadi peluang

untuk diadakannya kegiatan yang harusnya mampu

merubah pola fikir dari sorang cilaka. Sebuah kegiatan

yang menjadi wadah akselerasi pemikiran untuk bisa

mengena l keh idupan kampus , n i l a i -n i l a i

kemahasiswaan, dan nilai keteknikan jauh lebih dalam.

5

Ketika kita ingin lebih menyediakan waktu

untuk bepikir tentang nilai-nilai tersebut, kita akan

mngetahui bahwa niali-nilai yang tertanamkan adalah

nilai-nilai ketimuran, sebuah nilai luhur ciri khas bangsa

Indonesia. Ketika seseorang diajarkan Solidaritas,

bukankah kita diajarkan tentang kebersamaan,

kesejararan tanpa ada perbedaan. Ketika kita diajarkan

Senioritas , bukankah kita diajarkan, bagaimana

menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih

muda. Dan ketika kita diajarkan Loyalitas, bukankah kita

d ia ja rkan un tuk Komi tmen ,kons i s ten se r ta

bertanggungjawab lalu apa yang menjadi ketakutan kita

dalam melakukan kegiatan ini?

Beberapa masalah dari perdebatan konseptual

dari kegiatan ini, salah satu diantaranya adalah

Metodologi. Perlu diketahui dalam penyampaian nilai-

nilai luhur yang ingin ditanankan haruslah mampu

disokong oleh sebuah metode yang tepat dan jitu. Metode

merupakan kendaraan untuk menyampaikan ruh dari nilai

tersebut. Metode merupakan sesuatu yang kondisional,

tergantung bagaimana kondisi kekinian. Metode boleh

sajalah berubah-ubah namun tetap harus mampu

mengakomodir nilai-nilai dengan kadar yang saja juga

tentunnya.Selanjutnya apa apa yang menjadi ketakutan

kita, sedangkan tujuan dari kegiatan ini sungguh

sangatlah mulia. Silahkan mulailah berfikir dan tentukan

pilihan.

ScreeningAtau Apalah Namanya

Ch

an

nel 09 S

MFT

-UH

Page 4: Channel 9 Edisi Juni 2011

kARIKATUR

Dias PakilaranJuara II Lomba

Karikatur C-BOX 2011

Khaerul Ahmad Juara III Lomba

Karikatur Channel Book Expo

Muh. Ali Supriadi Juara I Lomba

Karikatur C-BOX 2011

6

Saluran Utama

Di era 80-an, sosialisasi almamater tingkat

fakultas teknik masih bernama ospek. Perpeloncoan

senior kepada junior masih terjadi. Kekerasan fisik dan

mental menjadi bumbu utama dalam prosesi

penyambutan mahasiswa baru (maba).

Nama ospek masih digunakan sampai tahun

1987 . Pada tahun 1988 nama ospek diganti dengan bina

akrab. Konsep bina akrab saat itu benar-benar sesuai

dengan namanya. Saling membina keakraban antara

junior dan senior serta sesama maba. Tak ada perlakuan

kasar dan semena-mena.

Konsep bina akrab hanya bertahan setahun.

Pada tahun 1989 ospek dimunculkan kembali. Namun

bina akrab tidak benar-benar dibinasakan. Hanya saja

konsep dan metode pelaksanaannya jauh berbeda

dengan metode dan konsep awalnya. Jika di ospek ada

perlakuan fisik, di bina akrab pun demikian. Empat

tahun kemudian nama pengenalan sosialisasi almamater

tingkat fakultas diubah menjadi prakarsa. Setahun

berselang, pengenalan almamater tingkat fakultas

teknik berubah menjadi posma. Singkatan dari program

sosialisasi almamater.

Era orde baru dibawah kepemimpinan

Soeharto punya peran besar dibalik konsep ospek masa

itu. Ketika itu Indonesia masih dalam tahap

pembangunan. Tenaga pengajar yang berkualitas masih

sangat kurang. Terutama di tingkat perguruan tinggi.

Oleh karena itu banyak dosen-dosen berdarah Belanda

yang diminta mengajar di perguruan tinggi Indonesia.

Contohnya di Universitas Indonesia (UI), Universitas

Gadjah Mada (UGM) termasuk Universitas Hasanuddin

(Unhas).

Metode mengajar yang diterapkan oleh dosen-

dosen Belanda tersebut memakai cara-cara kekerasan

.Mengapa dengan cara kekerasan? “Tujuannya agar

mahasiswa tertindas dan tidak balik melawan,” tutur

Gugun, alumni fakultas teknik jurusan elektro angkatan

'95. Metode seperti itulah yang kemudian turun ke

mahasiswa.

Banyak opini yang bermunculan terkait apa

sebenarnya alasan utama dari ospek maupun posma yang

identik dengan kekerasan. Beberapa mahasiswa

mencoba memaknai. Seperti yang dikatakan Agus

Budiman,” kata mencari makna dan makna mencari

kata,” tutur alumni fakultas teknik jurusan geologi

angkatan '96 ini. Namun yang jelas menurut Agus, ada

beberapa alasan mengapa posma harus ada. Pertama,

seorang calon mahasiswa disiapkan untuk menjadi

seorang mahasiswa. Mahasiswa baru masih membawa

pola hidup dan pikir masa SMA. Untuk bertahan di dunia

kampus yang penuh dinamika diperlukan momentum

yang mampu mengubah pola itu. Secara cepat tentunya.

Momentum itu bernama posma.

Kedua, masa orde baru yang penuh dengan

intrik politik saat itu menuntut mahasiswa tidak hanya

berperan sebagai pelajar. Sebagai bagian dari

masyarakat yang punya kadar intelektual lebih, harapan

besar untuk memperjuangkan nasib rakyat kecil

7

Menyusuri Lorong Waktu Sosialisasi Almamater

Ch

an

nel 09 S

MFT

-UH

Page 5: Channel 9 Edisi Juni 2011

Buletin

Relevans

Buletin

Relevans

Saluran Utama

tersampir dipundaknya. Posisi mahasiswa saat

itu sedemikian pentingnya. Di dada mereka disematkan

tanda kehormatan nan tinggi. Agent of change, social

control,moral force dan iron stocke. Nah, pengenalan

peran mahasiswa itu tidak akan di dapatkan di bangku

kuliah. Maka posma dibuat untuk mewadahi itu. Intinya

muatan utama posma menurut Agus yaitu mengubah

.sikap (attitude), kebiasaan (behavior) , kecakapan (skill)

dan pengetahuan ( knowledge).

Tahun 1998, terjadi titik balik dalam perjalanan

sejarah Indonesia. Rezim Soeharto tumbang dan berganti

ke masa reformasi. Era orde baru yang penuh dengan

tekanan dari militer berubah ke era kebebasan. Penduduk

Indonesia seolah mendapat ruang untuk menghidup

udara segar sebebas-bebasnya. Udara segar itu rupanya

juga berhembus ke lingkungan kampus. Di fakultas

teknik unhas tahun 1999, sebagian mahasiswa teknik

juga menginginkan perubahan metode penerimaan yang

selama ini identik dengan kekerasan. Namun karena

mereka tidak punya konsep yang jelas maka banyak pula

yang menentang.

Dari tahun 1994 sampai tahun 2001, konsep

posma yang menggunakan perlakuan fisik masih

dipakai dan tidak mendapat tentangan dari birokrasi.

Namun pada tahun 2002, terjadi ketidaksepahaman

antara panitia dan birokrasi yang berakibat pada

mundurnya jadwal pelaksanaan posma. Di tahun 2003

disepakati konsep yang meniadakan perlakuan fisik.

Namun karena ketidaksiapan perubahan metodologi,

perlakuan fisik masih tetap terjadi. Akibatnya fatal.

Beberapa mahasiswa angkatan '98 diskorsing.

Posma sebagai sosialisasi almamter tingkat

fakultas teknik kemudian berubah menjadi sosma pada

tahun 2006. Sosma merupakan singkatan dari sosialisasi

almamater. Alasan perubahan karena perubahan

kebutuhan pada masa itu dimana banyak

hambatan yang menghalangi dilaksanakannya posma.

Baik dari birokrasi maupun tuntutan dari masyarakat.

Tahun 2007, untuk kesekian kalinya nama

sosialisasi almamater kembali berganti. Konsep sosma

masih dianggap sebagai bentuk perpeloncoan sehingga

memaksa ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik

(SMFT) saat itu, Awaluddin, mengeluarkan surat

keputusan mengganti sosma menjadi Sosialisasi

K e l e m b a g a a n d a n A l m a m a t e r d i s i n g k a t

SKALA.Berkaca dari kenyataan ini, banyak pihak

menjadi ragu. Apakah mungkin menghadirkan

kembali pozma?Apalagi dengan realita sekarang

dimana kondisi sudah berbeda dengan masa lalu.

Muhammad Zakky Mudzakkar berpendapat bahwa

seharusnya tidak perlu meributkan masalah apa nama

sosialisasi almamaternya. “Ini hanya masalah waktu

saja. Seandainya kita terlahir (masuk,red) lebih cepat

di teknik mungkin saya juga akan lahir di posma,” kata

mahasiswa jurusan mesin angkatan 2007 ini.

Mungkin pendapat Zaky benar adanya.

Sudah bukan saatnya memperdebatkan mana

sosialisasi almamater yang lebih baik. Kini saatnya

mencari cara yang tepat untuk membangun teknik yang

mulai tergerus oleh jaman. Seperti dikatakan oleh

Pratama, mahasiswa jurusan mesin angkatan '05.

“Daripada membicarakan kebesaran di masa yang

telah lalu ,lebih baik kita susun konsep dan tata cara

pelaksanaan sosialisasi kelmbagaan tingkat almamater

dengan baik lagi dan harus bekerja sama dengan

birokrasi dan membangun kepercayaan kepada

birokrasi agar konsep dapat sesuai dengan kondisi

dilapangan nantinya,” tutur ketua angkatan teknik '05

ini. Diolah dari berbagai sumber

Saluran Utama

98

Meneropong Masa Depan

Mencoba memberikan gambaran, sosialisasi

almamater kedepan bukanlah sesuatu yang mudah.

Pembahasan seperti ini akan menjebak kita pada opsi-

opsi pemikiran yang rumit dan multipersepsi.

Dikalangan anak teknik sendiri, kita akan mendapati

beberapa aspek jawaban yang berbeda dan beragam.

Ada sebagian kalangan yang lebih memilih bertahan

pada metodelogi konvensional sebagaimana diterapkan

oleh senior-senior terdahulu. Sebagian yang lain justru

lebih mencermati kesesuaian metode dengan kondisi

kekinian melalui pendekatan relevansi.

Relevansi sebenarnya bisa juga kita jadikan

sebagai alat ukur untuk menilai existensi dari Sosialisasi

Almamater. Namun hal itu justru bisa juga menjadi

semacam ancaman bagi keterjaminan transformasi

nilai-nilai yang seyogyanya senantiasa kita pertahankan.

Betapa tidak, relevansi dalam setiap logika zaman selalu

berubah akibat berbagai kebutuhan. “Apa yang dahulu

dicanangkan oleh senior-senior terkait masalah

sosialisasi tingkat fakultas sudah tidak sesuai lagi

dengan kenyataan (kebutuhan) hari ini” demikian

pernyataan dari Abdul Rahman K'05 selaku mantan

Kordinator Steering INAUGURASI 08. Hal ini

mengindikasikan bahwa memang kita harus mengikuti

tren perkembangan zaman. Jadi berbagai nilai-nilai atau

substansi dari kegiatan Sosialisasi Almamater dalam

beberapa penjabaran teknis haruslah sinkron dengan

kebutuhan zaman. Jika dulu Sosialisasi Almamater yang

bertajuk POZMA diagendakan khusus untuk

pemantapan fisik maupun mental semata, karena

memang pada dasarnya kondisi saat itu memang

menuntut hal-hal demikian, beralasan memang. Maka

jangan heran ketika pertanyaan terkait masalah

perbandingan kondisi Sosialisasi Almamater yang

dirasakan oleh pembesar-pembesar teknik hari ini dan

hari kemarin sangatlah berbeda.

Hal ini dibenarkan oleh pernyataan Aditya Pratama

M'05 . “Tidak jauh beda substansi kegiatan, cuman

euphoria yang dulu dengan sekarang sangatlah

berbeda'' ungkapnya. Lebih lanjut ia menegaskan

bahwa proses yang berbeda akan menghasilkan hasil

yang berbeda pula. Lantas apakah perubahan

suasana tersebut mempengaruhi deskripsi tujuan

Sosialisasi Almamater ? bisa iya namun bisa juga

tidak. Semua tergantung pada bagaimana kita

memaknai hal-hal seperti ini dalam persepsi yang

tepat dan benar.

Romantisme masa lalu bukanlah satu-satunya basis

referen yang kemudian kita agung-agungkan

layaknya sebuah keterikatan metode dari zaman ke

zaman. Sekarang pembahasan kita sebenarnya

bukan terletak pada pertanyaan apakah kita harus

'memulai'nya dari pintu satu Unhas atau pintu

gerbang teknik namun tugas sesungguhnya adalah

bagaimana kita mengawal proses tersebut secara

berkelanjutan.

Ch

an

nel 09 S

MFT

-UH

Page 6: Channel 9 Edisi Juni 2011

PLASGOZ

10

Sinar Matahari pagi membersit masuk ke celah-

celah gorden biru jendela kamarku. Membuatku yang

tergolek dan mengenakan pakaian seadanya

menggeliat kesilauan. Ku lirik jam dinding. Waktu

sudah menunjukkan pukul tujuh lebih seperempat.

Dengan segera, aku bangun dan mempersiapkan diri

untuk menghadiri pesta pernikahan keluargaku. Hari

ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh

semua keluargaku yaitu prosesi akad nikah.

Melihat keakraban dan kehangatan keluarga besarku

membuat bibirku mengulas senyum dengan

sendirinya. Aku sangat senang menghadiri pesta

pernikahan. Mulai dari adatnya, ijab kabulnya, dan

hal-hal lain yang membuat hal tersebut begitu

istimewa.

Mereka pun resmi sebagai suami istri dalam ikatan

suci yang bernama pernikahan. pesta hari itu diakhiri

dengan makan bersama serta mengucapkan selamat

kepada kedua mempelai. Setelah rangkaian acara

telah selesai kami semua kembali ke rumah masing-

masing untuk beristirahat.

Ashar baru saja lewat dan di langit tampak pelangi

melengkung indah. Sore itu, kami semua berkumpul

di ruang keluarga bercerita tentang hal-hal yang

menyenangkan. Tapi, itu tak berlangsung lama.

Beberapa menit kemudian ada kabar buruk yang

membuat hati kecil ini tersayat. Kabar tentang

kematian sahabatku yang juga saudara dekatku

membuat air mata ini mengalir dengan sendirinya.

Teriak histeris dari salah satu bibiku membuat kami

semakin sedih mendengar berita yang sangat tiba-tiba

itu.

Teringat terakhir kali aku bertemu dengannya di

salah satu mall di kota Makassar. Kala itu, hari

terakhir aku berada di Makassar sebelum pulang ke

kota Kendari untuk mengisi liburan semester. Kita

masih makan bersama, kita masih bercanda dan

tertawa bersama, kita masih belanja dan

menghabiskan waktu bersama. Hari itu, adalah hari

pertama Uchy mulai mengendarai mobil sendiri tanpa

didampingi oleh pengajarnya. Akhir-akhir ini ia

memang disibukkan dengan aktivitas baru yaitu

khursus membawa mobil. Tapi, itu semua hanya

tinggal kenangan saat ini.

Tak lama kemudian, aku pun segera berangkat ke

rumah Uchy untuk menunggu kedatangan jenazahnya

yang berada di Makassar. Ia akan disemayamkan di

kampung halamanku. Ketika tiba disana, semua

keluargaku telah berkumpul dan terdengar isakan

tangis dari beberapa orang. Yang paling terpukul kala

itu, kakak pertama dari Uchy yang merasa tidak terima

akan kehilangan adik kesayangannya. Wajar jika ia

sangat dirindukan oleh orang kebanyakan. Ia

merupakan sosok yang periang, mudah dekat dengan

orang lain, wajahnya selalu menampakkan bahwa ia

sama sekali tak punya beban sedikitpun. Padahal ia

memiliki cukup banyak masalah yang ia hadapi.

Terutama tentang ketidak lulusannya selama dua

tahun berturut-turut di fakultas kedokteran yang

menjadi mimpinya sejak kecil.

Ketika kami sekeluarga berkumpul di rumah

duka, cerita pun mengalir tentang pengalaman

bersama almarhumah semasa hidupnya. Ada yang

bercerita tentang rajinnya ia melaksanakan shalat di

sepertiga malam sembari memohon agar ia diluluskan

di fakultas kedokteran. Ada yang bercerita tentang

tekunnya ia belajar untuk mencapai impiannya. Lain

halnya denganku. Ketika ia akan tes untuk masuk ke

Bidadari Mungilku

PLASGOZ

11

fakultas kedokteran, aku yang menemaninya belajar,

aku yang mengingatkannya untuk menjaga

kesehatan, aku yang meminjamkan beberapa bajuku

untuk ia gunakan pada saat tes. Setelah tes berakhir,

kami pun sempat berekreasi. Begitu banyak keceriaan

yang kau tampilkan. Foto bersama menjadi saksi saat

itu.

Kami menunggu cukup lama sampai mayatnya

tiba di kampung kami. Sekitar pukul setengah sebelas

pagi keesokan harinya, jenazah pun tiba di rumah

duka. Kesedihan pun berlanjut ketika mayatnya mulai

dimandikan. Uchy meninggal akibat kecelakaan di

Kota Makassar. Kecelakaan tragis ini juga menjadi

topik hangat yang diangkat oleh salah satu Koran

lokal di kota Makassar serta ditayangkan oleh

beberapa stasiun tv.

Sedih rasanya, ketika jenazah Uchy akan

dimandikan. Banyak keluarga yang keluar dari lokasi

tempat jenazahnya dimandikan. Mereka seakan-akan

tak kuat melihat jenazah tersebut. dengan

mengumpulkan semua kekuatanku, aku pun

memasuki lokasi tempat jenazah dimandikan.

Tubuhku menggigil seakan tak percaya sahabat

kecilku telah dipanggil lebih dulu oleh Sang Pencipta.

Ia pun dimakamkan di pemakaman umum di

kampung halamanku. Doa-doa pun mengalir

untuknya semoga menjadi wewangian dan

menyerbakkan keharuman di kuburannya kelak.

Secara fisik kamu memang telah tiada diantara kami

semua. Tapi kuyakin kau akan selalu ada didalam

hati-hati kami bidadari mungilku.

Bersama Uchy dari kecil hingga aku mulai

beranjak dewasa. Kedekatan kami cukup membuat

aku benar-benar kehilangannya. Terbayang lagi

senyum indahnya, wajahnya yang riang, tinggahnya

yang supel dan keunikan-keunikan lain yang

dimilikinya yang membuatku semakin rindu

dengannya. Aku pun membaca sms terakhir yang ia

kirimkan untukku.

Pengen teriak,,,,,,

KAMU JANGAN PERGI!!!!

Tapi dia tetap harus pergi meninggalkanku dan

orang-orang yang menyayanginya,,,

Kami membutuhkannya, tapi Tuhan Lebih

membutuhkannya di surga,,,

Kami merindukannya, tapi Tuhan lebih

merindukannya,,

terbersit dalam ingatan senyum si bidadari,,,

manis,,,

tanpa beban,,,

tanpa duka,,,

Selalu ku rindu senyum si bidadari,,,

senyum yang indah dan menyejukkan hati,,,

Bidadariku kini tlah pergi,,,

dan tak kan kembali lagi,,,

Selamat jalan bidadari mungilku,,,

Kelak, kan ada orang yang dikaruniakan nikmat

oleh Allah dan diletakkan setelah kedudukan para nabi.

Mereka itu adalah orang-orang yang jujur. Semoga kita

termasuk orang-orang yang jujur”.

Hingga saat ini, sms ini tak pernah ku hapus dari

kotak masuk di handphoneku. Sebenarnya, masih

banyak kenangan lain antara aku dan Uchy. Tetapi sms

itu telah menjadi bahan renungan untukku dalam

menjalani keseharianku.

Hari-hari ini, ketika aku melewati jalan lokasi

kejadian kecelakaannya, aku merasa dia

memperhatikanku dari kejauhan.

By : Fitri HakimCh

an

nel 09 S

MFT

-UH

Page 7: Channel 9 Edisi Juni 2011

PLASGOZ

12

Mata itu...

Mata itu...Yang dulu memancarkan sinarKini tertelan kepekatan

Mata itu...Yang dulu berbalut kehangatanKini meradang kegalauan

Mata itu...Yang dahulu memancarkan hasratKini menebar kebencian

Hasrat ini serasa lumpuh disorot pekatnya kebencian...Namun, tak mengurangi hausnya diriku akan madunya...

Namun mata itu...Tetap yang terindahTetap menyirat kesetiaan

Karena mata itu...Dalam luapan amarahMasih jelas kulihat sebuah pengharapanBegitu besarHarapan yang muliaBerharap yang ia pandangiDapat menjadi kekasih sejatiBaginya...Dalam mimpinya...Hingga dalam pandangan...Mata itu...

Lakon...

Luas panggung opera yang terasa hampaDengan riuh tepuk-tawa melodi asingDibuai lakon dan gemulai tubuh sang aktrisDalam reka kisah picisanBermain dalam nasib sang aktor

Terusik kini panggung mayaDigerogoti serangga tak kasat mataBerontak menentang tirani sang sutradaraAtas intimidasi egoismeSerta serangkaian pemalsuan etika

Sang aktor terdiamMenatap dalam kebisuanTakluk dalam satu kenyataanPrasangka yang runtuh seketikaKetika hatinya telah terbawa ke dimensi naskahTanpa sedikitpun tahu semuanya adalah reka

Tiada kini lakon sang aktrisHanya diam jiwa egoSeakan jijik menatap panggungDan enggan meresapi sekali lagiPeranan yang dibebankan kepada dirinya

Dan berakhirlahOpera yang dilakonkan kedua insanDalam naskah sang sutradaraMeninggalkan akhir yang tragisBagi sang aktor yang meringisDan sang aktris yang acuhTinggallah panggung roboh kini

TEORI CINTA ALA ANTEK

Satu kejelekan (atau mungkin kebaikan) di TEKNIK adalah kegemaran berdebat tentang cinta. Tak percaya?cek saja di

himpunan jika waktu telah menunjukkan pukul 12 malam. Jika satu orang saja melemparkan opininya tentang wanita,

maka tanpa di minta yang lain pun turut nimbrung. Lalu lahirlah puluhan teori-teori cinta yang entah dari mana

referensinya. Masing-masing berkoar seolah seribu wanita telah pernah ia taklukkan.“Fren...wanita itu mudah ji di

taklukkan. Tinggal kasi retorika sedikit, langsung mi klepek-klepek,” celetuk salah seorang antek.Seorang menimpali.

“Baa cika',sepakat ka'. Omong-omong ada ji kah pacarmu?”Agak gugup. “hehehe...Belumpi Fren. Masih dalam

proses..”Yah..terkadang teori tak sesuai dengan kenyataan. Akibatnya, muncul sebuah 'kata-kata mutiara' di kalangan

antek. SENIN SAMPAI SABTU CERITA CINTA DI HIMPUNAN, MALAM MINGGU..EH, CUCI BAJU DI

PONDOKAN..tapi perlu di garis bawahi,tidak semua begitu. Banyak tonji yang sukses tawwa.

Tidak lama lagi kita akan bisa mengisi ponsel lewat udara. Wireless recharging sytem, teknologi dari sebuah perusahaan elektronik Jepang memungkinkan itu. Selain bisa mengirimkan arus listrik untuk pengisian batere secara nirkabel dalam jarak beberapa meter, teknologi ini juga mampu menambah jangkauan pengisian baterenya dengan bantuan hot spot seperti layaknya wifi. Hebatnya lagi charger tanpa kabel ini mampu mengisi baterai beberapa perangkat elektronik sekaligus, seperti handphone, kamera digital, laptop, dll secara bersamaan dengan k e m a m p u a n mengisi 150 kali lebih cepat dari pada charger biasa.

Teknologi ini menggunakan metode resonansi magnetik (magnetic resonance method) yang menggunakan kumparan dan kapasitor untuk menciptakan resonansi magnetik antara perangkat elektronik dengan sumber listrik.

S a m p a i s a a t i n i , u j i c o b a pengembangan teknologi pengisian tanpa kabel ini sudah diuji cobakan pada beberapa perangkat elektronik seperti telepon seluler, mp3, hingga mobil listrik. Hasil uji coba mereka menunjukkan teknologi ini mampu mengisi penuh tiga perangkat elektronik secara bersamaan hingga penuh dalam waktu hanya sepuluh menit saja. Hanya saja teknologi ini hanya akan terdapat pada produk-produk baru yang nantinya sudah menerapkan teknologi wireless charging ini

secara built-in pada perangkat elektroniknya.

Di Indonesia sendiri, tim peneliti dari Universitas Indonesia (UI) berhasil membuat alat transfer energi listrik melalui media nirkabel (tanpa kabel), dengan prinsip yang sama. salah satu aplikasi dari teknologi transfer energi listrik nirkabel ini nantinya dapat diterapkan untuk pengisian baterai ponsel melalui udara alias tanpa melalui kabel. Penelitian ini telah berhasil mengaplikasikan pengisian baterai ponsel melalui berbagai

media tanpa kabel, seperti melalui udara, air, bahkan dinding beton hingga jarak 60 cm. Jadi, siap-siaplah mengucapkan selamat tinggal kepada charger konvensional.

13

Isi Baterai Lewat Udara

Gaptek

Ch

an

nel 09 S

MFT

-UH

Page 8: Channel 9 Edisi Juni 2011

POJOKDesign

M. Afrisaldy A’08 “Design Bangunan3D max”

PU Sangatta_kalimantan

Ahmad Chaidir E’08

“iseng-iseng buat pak JK”

14

Mess Antang Bongaya, Makassar

15

Antek

Corner

Ztudio

Anak teknik tak selalu berkutat dengan buku dan rumus-rumus nan rumit. Untuk urusan olahraga, mereka juga tak kalah. Salah satu buktinya adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM FT-UH). Bertajuk Olimpiade Flywheel 2011, sebanyak tiga cabang olahraga dipertandingkan di lapangan Jenbacher sejak tanggal 23 Mei sampai tanggal 21 Juni. Cabang olahraga tersebut yakni sepak bola, sepak takraw dan bola voli. Di cabang sepak bola, Nozz sukses menggondol piala. Di cabang sepak takraw, BTK berhasil meraih gelar juara. Sedangkan juara di cabang bola voli diraih Daeng Toa. Sesuai temanya “ New Spirit for Our Solidarity”, kegiatan ini bertujuan untuk mempererat rasa kebersamaan antar warga HMM FT-UH melalui kegiatan yang bersifat positif seperti olahraga.

Setelah melalui tahap seleksi berupa tes wawancara, sebanyak 60 anggota baru UKMT

(Unit Kegiatan Mahasiswa Teknik) Welcome 09 SMFT UH resmi dilantik,Jumat (3/6). Pelantikan

bertajuk Open House ini merupakan pengukuhan bagi anggota baru Welcome 09 yang telah

dinyatakan lulus dalam seleksi yang diadakan pada tanggal 1-2 Juni yang bertempat di sekertariat

Welcome 09. Open House sendiri diadakan di Lecture Theatre 1 FT-UH dan dihadiri oleh kanda

Irwan selaku pendiri Welcome 09 serta Haqriarno selaku presidium sidang Kongres Mahasiswa

Teknik (KMT).

Bina Solidaritas Lewat Olahraga

Open House Untuk Keluarga Baru

Civil Games HMS FT-UH 2011

Ch

an

nel 09 S

MFT

-UH

Page 9: Channel 9 Edisi Juni 2011

Channel 09 sebagai sarana informasi kampus khususnya

teknik, yang mengimformasikan hal-hal yang sedang berkembang di

teknik supaya mahasiswa teknik dan masyarakat umum tau tentang

kegiatan yang di buat oleh teknik, jangan cuma tawurannya yang di

publish tetapi teknologi-teknologi hasil karya tangan anak teknik

juga harus terpublish . Channel dapat menjadi sarana untuk

menambah wawasan mahasiswa dimana channel menyediakan

informasi-informasi yang menjadi asupan mahasiswa khususnya

mahasiswa Teknik.

Channel 09 sebagai media expose kegiatan kampus yang

memberitakan kegiatan yang sudah maupun yang akan dilakukan.

Memberitakan informasi yang dapat menambah pengetahuan,

khususnya di bidang akademik. Channel 09 sebagai semangat baru

yang membangun gagasan pengembangan akademika khusus di

bidang teknologi. Channel 09 juga dapat menjadi forum diskusi,

media komunikasi tidak langsung, membuka dialog yang bisa diliput

langsung oleh media TV.

Channel 09 dapat mewadahi kebutuhan publik, metodologi

konsumen masyarakat, channel sebagai pemersatu kultur, channel

sebagai pers teknik yang memberitakan tentang hal-hal yang

berkembang di teknik, hal-hal pemersatu teknik. Berita yang di

keluarkan harus sinkron dengan tempat yang di beritakan. Agar tidak

terjadi kesalah pahaman, berita yang di keluarkan seharusnya menjadi

centrum wacana, menyingkapi internal dan external (teknik

khususnya).

Apa Kata Mereka...

Ir. Syamsul Asri, MT

Ismail Rahman S.TKetua SMFT-UH Periode 2009/2010

Siapa Menurut Kalian Calon Ketua Sosialiasi Almamater 2011 ?Answer : 1 ) Arfah Mardianto (Mesin’08) 2 ) Achmad Ritauddin (Arsitektur’08) 3 ) Alif Firmansyah (Elektro’08)

(“Hasil Korespondensi Beberapa Mahasiswa Teknik Yang kebetulan melintas depan sekretariat Channel 09”)

Wakil Dekan III FT-UH

Wakil Dekan I FT-UH

Dr. Ir. Muhammad Ramli, MT

Perhatian ! Teknik!Mantap Menktonk Kabulampe!

We Are The Champion!

Bravo Bravo Bravo !Keep On Fighting Till The End!

Now And Forever !

Yeah !!!Ch

an

nel 09 S

MFT

-UH