edisi 6 cetak majalah gerbang emas

Upload: abdul-muis-syam

Post on 12-Jul-2015

392 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Eksistensi Majalah Gerbang Emas, adalah sebagai upaya untuk turut bersama pemda dalam menggairahkan semangat masyarakat dalam pembangunan, khususnya di Provinsi Gorontalo

TRANSCRIPT

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

1

DARI REDAKSI

Rusli Habibie, PemimpinPembina: (Ex Oficio) Drs. H. RUSLI HABIBIE (Bupati Gorontalo Utara) THOMAS MOPILI, SE (Ketua DPRD Gorontalo Utara) H. INDRA YASIN, SH. MH (Wakil Bupati Gorontalo Utara) Ir. ISMAIL PATAMANI (Sekda Gorontalo Utara) Pengarah : Drs. RISJON K. SUNGE, M.Si (Kepala Bappeda Gorontalo Utara) Humas Setda Gorontalo Utara Penasehat Hukum : RIDWAN YASIN, SH, MH Staf Pengarah : HELMI POTUTU, SE FAISAL PIU, SE, MM YOWAN PULUHULAWA, SE VERONIKA M.STP, M.Si YASIN ALI

Berhati EmasUSLI HABIBIE adalah sosok pemimpin yang kini amat ramai dibicarakan di manamana, dari kota hingga ke pedalaman-pedalaman terpencil semua memberikan apresiasi dan pandang positif, bahwa Rusli Habibie adalah seorang pemimpin yang Berhati Emas. Bagaimana tidak? Sejak menjelma dan terpilih jadi Bupati di Gorontalo Utara, Rusli Habibie banyak mempersembahkan karya serta kepedulian yang betul-betul menyentuh dan langsung dirasakan masyarakat. Dan hingga detik ini, sulit untuk dibantah apalagi dipungkiri jika Rusli Habibie memang telah banyak mempersembahkan karya nyata melalui penyaluran bantuan kepada masyarakat, terutama bantuan yang diyakini dapat berguna baik terhadap peningkatan ekonomi masyarakat itu sendiri maupun untuk kepentingan citra dan nama baik daerah Kabupaten Gorontalo Utara maupun secara luas untuk Provinsi Gorontalo. Baru-baru ini saja, Rusli Habibie telah menyumbangkan dana sebesar Setengah Miliar kepada Persigo yang sudah amat kebelet dibutuhkan untuk segera digunakan buat posisi awal yang aman dalam musim kompetisi tahun 2010/2011 ini. Konon sebelumnya, Persigo telah berupaya keras melakukan pendekatan persuasif kepada Gubernur Gorontalo dan sejumlah petinggi lainnya di Provinsi Gorontalo agar dapat memberikan bantuan yang penggunaannya telah sangat dibutuhkan. Sebab, tanpa adanya dana awal yang berkesesuaian, maka Laskar Lahilote itu dipastikan tak bisa melangkah ke laga musim kompetisi 2010/2011 ini. Namun sayangnya, Gubernur Gorontalo ternyata tak mampu membantu secepat waktu yang diinginkan oleh manajemen Persigo. Pasalnya, bantuan yang akan diberikan tersebut bersumber dari APBD 2011 mendatang. Artinya, dana bantuan yang diharapkan tersebut nanti bisa dicairkan setelah kompetisi persebakbolaan telah berlangsung. Bagi Persigo, hal ini tentu saja menjadi persoalan yang amat pelit dan krusial. Karena di sisi lain, Persigo juga sudah amat membutuhkan bantuan dana tersebut. Sebab jika tidak, maka Persigo terancam patah langkah sekaligus dinyatakan tak berhak masuk berlaga di musim kompetisi tahun ini. Mengetahui hal tersebut, Rusli Habibie pun tanpa banyak basa-basi: ha..hi..hu..he..ho.. menyatakan OK membantu Persigo untuk pendanaan awal sebagaimana yang dibutuhkan sebesar Rp.500 juta. Kendati yang datang membujuk saat itu (kata banyak orang) adalah musuh Rusli Habibie. Inilah cermin sekaligus bukti, bahwa Rusli Habibie

R

Assalamu Alaikum Wr..Wb.., dan salam Sejahtera, dan hormat selalu buat para pembaca di mana pun berada.adalah memang sosok pemimpin yang Berhati Emas. Tak peduli kawan ataupun lawan sekali pun akan siap dibantunya jika itu memang A B D U L M U I S S YA M benar-benar demi kePemimpin Redaksi pentingan bersama -(bukan sebaliknya yang banyak ter-jadi saat ini, yaitu: kawan maupun lawan semua rata disikat demi meraih kepentingan pribadi). Salah satu bukti serupa juga telah dialami oleh kami (pengelola majalah ini), yang sebelumnya boleh dikata adalah merupakan musuh bebuyutan di hadapan Rusli Habibie. Namun seiring dengan pengamatan dan pendekatan intelektualitas, memperlihatkan Rusli Habibie dalam menunaikan amanah ternyata bukan hanya sekadar digerakkan oleh posisinya sebagai pemimpin (bupati), tetapi juga lebih dari itu, gerakan dan terobosan Rusli Habibie yang amat berpihak kepada kepentingan orang banyak itu bisa ditunaikan dengan baik karena juga didorong oleh sebuah kepribadian yang tak bergantung kepada kekuasaan yang dimilikinya. Sehingga, lawan pun menjadi kawan. Artinya, Rusli Habibie sejauh ini mampu mempersembahkan karya nyata di tengah-tengah masyarakat bukan hanya karena ia punya kekuasaan (sebagai bupati), tetapi memang ia punya pribadi yang Berhati Emas. Saat ini, pemimpin yang berhati emas amat sulit ditemui. Karena umumnya, kebanyakan pemimpin (meski punya kekuatan duit) tapi tetap mengandalkan anggaran daerah, bahkan ada yang menggantungkan diri dan hidup bermewah-mewahan dari uang rakyat tersebut. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa Rusli Habibie memberikan bantuan memang bermaksud supaya bisa terpilih sebagai Gubernur Gorontalo periode 2012-2017 nanti. Dan itu tak salah! Sebab Rusli Habibie adalah pemimpin yang berani bertarung dan bertaruh demi kepentingan orang banyak. Tak seperti dengan pemimpin lainnya, yang kebanyakan ingin bertarung tapi enggan bertaruh, --orang bilang: mau tau beres dan enaknya aja. Kalau pun bisa bertaruh, maka itu lebih banyak mengandalkan kekuasaan, bukan dari kantong pribadi. Sehingga sekali lagi, tak salah jika rakyat harus mendukung penuh Rusli Habibie! Yang memang punya keberanian berkorban sebagai seorang pemimpin yang Berhati Emas (Berkarya Hanya untuk Kepentingan Ekonomi Masyarakat).****

Penerbit / Pengelola : CV. SINAR INDRAUTAMA MEDIA Pemimpin Redaksi : ABDUL MUIS SYAM Pimpinan Perusahaan : INDRAWATI Sekretaris Redaksi : JUANA LAURENY Ka. Biro Kab/Kota Gtlo-Bonbol : RIZAL SARKIM Ka. Biro Boalemo-Pohuwato : KASMA MUDA Wartawan : CARLOS HADJU RAHMAT ABDULLAH IKA Photografer : A SHIN Desain Perwajahan : BENGKEL PHOTO AMS Pelayanan : KANTOR BAPPEDA GORUT JL. TRANS SULAWESI - KWANDANG (SMS: 0811 430 9145 atau 0813 88 652365) http://gerbangemasyam.blogspot.com email: [email protected] IKLAN : (persekali terbit) 1 Halaman Full-Color--Rp.2.750.000,1 Halaman Hitam-Putih--Rp.1.550.000,~Isi di luar tanggungjawab percetakan ~

2

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

P R O L O G

(Gerakan Pembangunan Ekonomi Masyarakat) Berkarya Nyata, bukan Berkarya Kata Sebagai Motor Penggerak Ekonomi Masyarkat Di Seluruh Sektor Sebagai Solusi Terhadap Pengentasan Kemiskinan, Pengangguran dan Ketertinggalan Sebagai Pendorong Semangat Bagi Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat Ke arah yang Lebih Baik Sebagai Komitmen Pelayanan Maksimal Pemerintah Terhadap Rakyat Komitmen Pelayanan Pemerintah (Gerbang Emas): > Mendatangi Mereka (Rakyat) > Mendampingi Mereka > Mencintai Mereka > Bekerjasama dengan Mereka > Melakukan yang Mereka Butuhkan dengan Memanfaatkan Sumberdaya yang Mereka Miliki. Ketika Kebutuhan Mereka Terpenuhi Mereka akan Berkata: Kami telah Berhasil Melakukan Sendiri Terwujudlah Desa yang Mandiri

Roda Dua Bagi Kepala Cabang Diknas beserta Guru, dan Bus Sekolah Bagi Anak Didik Peningkatan Kualitas Anak Didik Pemberian Beasiswa Bagi Anak Didik dan Mahasiswa yang Kurang Mampu

bangan Pelabuhan Perikanan Pantai Kwandang Menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara Pembangunan dan Peningkatan Jalan Pembangunan Jembatan Pembangunan/Rehab Saluran Irigasi Normalisasi Sungai Pembangunan Sarana Perkantoran dan Rumah Dinas Perumahan Baru & Perumahan Nelayan Bedah Kampung & Mahyani Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum Pembuatan Saluran Drainase Sarana Sanitasi Dasar (MCK) Pemberian Dana ADD (Alokasi Dana Desa) ADD tahun 2009: Rp. 5.600.000.000. Add tahun 2010 Rp. 6.600.000.000.Peningkatan Tunjangan Aparat Desa Pemberian Sarana Transportasi Bagi Kepala Desa Alokasi Dana PNPM Program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) Pemekaran Desa Pembangunan Rumah Tempat Ibadah Pelayanan KTP/Akte Kelahiran Gartis Pemberian Tunjangan Lanjut Usia (Lansia) Santunan Kedukaan

SEKTOR PU

SEKTOR KESEHATAN Pembangunan dan Rehab Sarana Kesehatan: Pustu, Poskesdes dan Puskesmas Peningkatan Pustu Menjadi Puskesmas Peningkatan Puskesmas Menjadi Puskesmas Rawat Inap Pemberian Jaminan Kesehatan Kepada Warga Miskin Pemberian Makanan Tambahan Bagi Balita dan Ibu Hamil Program Penanggulangan Gizi Buruk Penyedian Alat-alat Kesehatan Penyedian Tenaga Medis dan Dokter Ahli Penyakit Dalam serta Ahli Kandungan Revitalisasi Sektor Pertanian Pemberian Bantuan Bibit, Pupuk dan Obat-obatan (Padi & Jagung); Peningkatan Produksi Pertanian Melalui Sentuhan Teknologi (Padi dan Jagung) dari 4 ton/Ha Menjadi 8 Ton s/d 11 ton/Ha; Pembukaan Akses ke Sentra-sentra Produksi Pertanian (Jalan Usaha Tani); Pencetakan Sawah Baru; Pengembangan Perkebunan Kakao; Pembangunan Lumbung Pangan

GORONTALO UTARA SEBAGAI KEKUATAN PEREKONOMIAN DI PANTAI UTARA LAUT SULAWESI

PEMDES & SOSIAL

1. MENGEDEPANKAN POTENSI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) KABUPATEN GORONTALO UTARA 2. MENURUNKAN ANGKA KEMISKINAN, PENGANGGURAN DAN KETERTINGGALAN 3. MENGEMBANGKAN SISTEM PEREKONOMIAN YANG TANGGUH BERBASIS KERAKYATAN (GERBANG EMAS, GERAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT) 4. MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI RELIGI DALAM KONTEKS KEBERAGAMAN ADAT ISTIADAT/ NILAI-NILAI BUDAYA 5. MENCIPTAKAN JEJARING KERJASAMA EKONOMI DENGAN MENJADIKAN GORONTALO UTARA SEBAGAI DAERAH LINTAS PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN SEGITIGA EMAS

SEKTOR PERTANIAN

Melaksanakan Sektor-sektor Unggulan Secara Terpadu: Pendidikan; Kesehatan; Pertanian; Peternakan; Kelautan dan Perikanan; Pekerjaan Umum; Perdagangan dan Koperasi; Kehutanan & Lingkungan Hidup Melaksanakan Pembangunan Infrastruktur Dasar: Jalan; Jembatan; Pengairan; Perumahan (Bedah Kampung) & Mahayani; Listrik (PLTH, PLTMH, PLTA, PLTS); Air Bersih (Pembangunan IPA IKK & Mobil Tanki) Pembangunan dan Rehab Gedung Sekolah : Paud, Tk, SD/MI, SMP/MTs dan SMU/MA & Perpustakaan Peningkatan Kualitas Tenaga Kependidikan : Pemberian Beasiswa Bagi Guru untuk Melanjutkan Pendidikan Ke jejang D2, D3, S1 Dan S2 Sertifikasi Guru Pemberian Tunjangan Guru Terpencil dan Daerah Khusus Penyediaan Sarana Transportasi

GERBANG EMAS MEWUJUDKAN DESA YANG MANDIRI

SEKTOR PETERNAKANRevitalisasi Sektor Peternakan Pengembangan Ternak Sapi (Inseminasi Buatan) Penggemukan Ternak Sapi Pemberian Bantuan Ternak Sapi dan Unggas Penyedian Pakan Ternak Kandang dan Obat-obatan Pemanfaatan Limbah Ternak Menjadi Biogas

SEKTOR PENDIDIKAN

Revitalisasi Sektor Kelautan dan Perikanan: Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap; Pengembangan Budidaya Air Tawar (Ikan Patin, Ikan Lele & Ikan Nila); Pemberian Bantuan Sarana Alat Tangkap Modern (Kapal Ikan 3 Gt-100 Gt); Pengembangan Budidaya Rumput Laut; Pemberian Benih Ikan, Rumput Laut,Obatobatan dan Pakan Ikan; Pengem-

SEKTOR KELAUTAN & PERIKANAN

Pembangunan Pasar Los Tradisional Kec. Atinggola Kec. Tolinggula Pemberian Modal untuk Koperasi Bantuan Kube UKM/IKM Pembangunan BLK

SEKTOR PERDAGANGAN DAN KOPERASI

Pemberantasan Ilegal Loging, Ilegal Minning, Ilegal Fishing ) (Pemda, Yudikatif) Penanaman Pohon Sepanjang Jalan Trans Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) & Tempat Pembuangan Akhir (TPA). ---------Sumber: BAPPEDA Gorut

SEKTOR KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

3

GERBANG PEMBUKA

Gila, Hasil Korupsi pun Dianggap Rejeki?!hanya beberapa gelintir PNS yang ketiban sial, sebab di negeri ini sebenarnya amat banyak PNS yang hidup mewah, tak sebanding dengan besarnya gaji mereka. Besaran gaji PNS dan tunjangan jabatan struktural telah ada aturannya, sehingga akan terlihat aneh bila ada PNS hidup bermewah-mewah, apalagi diketahui tidak memiliki usaha sampingan. Contohnya, seorang pejabat eselon III dengan pangkat IVa penghasilannya setiap bulan hanya sekitar Rp5,5 juta. Dengan penghasilan sebesar itu, bila kehidupan sang pejabat terlihat begitu mewah patut dicurigai. Jangan-jangan sang pejabat telah tertelan uang panas? Sayangnya, institusi pengawasan, seperti BPK, BPKP, Inspektorat internal, Bawasda dan sejenisnya saat ini belum tertarik menelisik kehidupan tak wajar para PNS tersebut. Kalaupun ada pe-meriksaan rutin tak lebih hanya pemeriksaan administrasi kegiatan kantor, seperti kelengkapan SPJ, bukti SPPD, kuitansi dan sejenisnya. Berita acara pemeriksaan hanya dinyatakan tak bermasalah secara administrasi. Seharusnya, pemeriksa crosscheck ke lapangan . Misalnya, menelusuri kebenaran pelaksanaan SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) . Apakah si pejabat benarbenar ke lapangan atau tidak? Sebab tak sedikit pejabat yang melakukan SPPD fiktif, orangnya ongkang-ongkang kaki di rumah , tapi tetap mendapatkan duit per-jalanan dinas. Biasanya SPPD hanya dititipkan ke bawahannya untuk ditandatangani pejabat di daerah tempat tujuan tugasnya. Tak tertutup kemungkinan tanda tangan dan stempel pejabat tujuan tugas juga palsu. Pimpinan instansi biasanya berkolusi dengan oknum Kepala Tata Usaha dan Bendaharawan. Aparat pemeriksa seharusnya juga mengkonfirmasi kuitansi bukti pembelian barang yang berkaitan kegiatan kantor ke toko yang menerbitkan kuitansi. Ini untuk mengantisipasi aksi mark-up dan belanja dinas fiktif. Bila tidak cermat, aparat pemeriksa hanya akan dikadali oknum pejabat nakal tersebut. Wacana pembuktian terbalik untuk menelusuri harta korupsi yang dilontarkan Ketua Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, Kuntoro Mangkusubroto harus mendapatkan dukungan luas. Sebab ini akan mengoptimalkan upaya menjerat para pelahap uang rakyat selama ini. Harus diingat, aksi para perampok ini tak hanya di Jakarta, tapi juga banyak terjadi di daerah. Meski potensi kerugiannya tak sebesar yang digarong Gayus Tambunan, tapi dampak psykologisnya cukup menyakitkan hati rakyat. Kalau memang ingin mengikis habis setan korupsi, pejabat dan PNS di daerah juga harus diperiksa kekayaannya. Mencermati kasus Gayus Tambunan, tampaknya tambahan perbaikan penghasilan (remunerasi) bagi PNS tetap tak merubah perilaku korupsi. Buktinya, meski telah mendapat gaji dan tunjangan besar, namun penjarahan uang rakyat tetap saja terjadi di sana sini. Korupsi adalah persoalan mental, tak selalu berbanding lurus dengan besarnya kompensasi kesejahteraan. Korupsi telah menjadi doktrin orang-orang sakit jiwa: apa saja yang bisa dikorupsi harus dikorupsi, uang hasil korupsi juga dianggap rejeki. Gila benar!!!>bm permadi/kom/ams

eberapa waktu lalu, nyanyian merdu Komjen Susno Duadji benarbenar membuat panas dingin para pejabat rakus sang pelahap uang negara. Utamanya oknum aparat nakal yang terkait markus pajak. Satu-persatu kebusukan para petualang itu pun mulai terungkap. Bermula dari staf Ditjen Pajak Gayus Tambunan -lalu kasusnya menjalar ke pihak lain. Baik oknum aparat Ditjen Pajak sendiri, oknum petinggi Polri, oknum Kejaksaan maupun oknum pengacara. Memang, saat ini proses penyidikan masih berjalan . Untuk sementara , sebagian terperiksa belum terbukti menikmati uang haram tersebut. Gayus Tambunan ditelisik karena hidup mewah bermandi uang dan memiliki rekening mencurigakan sebesar Rp 24,6 milyar. Bahasyim Assiffie, mantan pejabat Ditjen Pajak malah lebih besar lagi, yaitu sekitar Rp.66 milyar. Wah..pastilah sebagai pegawai negeri, harta sebanyak itu sangat luar biasa dan tak bakal habis dilahap 7 turunan. Hasil penyidikan polisi uang yang mereka kuasai adalah hasil penyalahgunaan wewenang sebagai PNS, alias mengkorupsi uang pajak. Di Indonesia memang tidak ada aturan yang melarang pegawai negeri hidup mewah bermandi harta. Dengan syarat, bukan kaya dari hasil uang curian, merampok harta negara, gratifikasi atau sejenisnya. Gayus Tambunan dan Bahasyim

B

Din: Korupsi Sama dengan "Membunuh Masyarakat"Jakarta [GERBANG EMAS News]: antaran tindakan korupsi dapat dinilai sebagai tindakan yang sama dengan membunuh banyak masyarakat Indonesia secara tidak langsung, maka Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyali Prof Dr H Din Syamsudin, MA mendukung jika ada pemberlakuan hukuman mati bagi koruptor. "Karena itu, pelaku kejahatan korupsi harus dikenakan hukuman seberat-beratnya. Mereka bukan mustahil bisa dikenakan hukuman mati karena para koruptor telah mematikan begitu banyak rakyat," ujar Din usai menghadiri konferensi pers terkait penyelenggaraan Kongres Umat Islam Indonesia Ke-5 di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta, beberapa bulan lalu. Wakil Ketua Umum MUI Ini berpendapat, bahwa hukuman mati bagi koruptor dibenarkan dalam hu-

L

4

kum Islam. Tindakan korupsi disamakan dengan kejahatan membunuh. Dalam Islam, hukuman bagi pembunuh adalah hukuman mati atau akrab dikenal qisas. "Kalau dikaitkan dengan Islam, Ini bisa dianalogikan dengan qisas," Jelas Din seraya menyebutkan, qisas merupakan bentuk hukuman dari ajaran Islam untuk memberikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap hak asasi manusia berupa hak hidup. Islam menganggap membunuh satu orang sama saja menghilangkan nyawa seluruh manusia dan kemanusiaan. "Korupsi dan koruptor juga mematikan secara tidak langsung hak warga negara lain untuk hidup, maka kalau ada wacana atau usul itu dikenakan hukuman mati, saya setuju," tegas Din. .....bersambung ke halaman: 25

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

GERBANG HATI

Cara Islam Membabat Koruptoreram! kiranya begitulah ekspresi sebagian besar masyarakat saat ini ketika menyaksikan makin merajalelanya kasus korupsi di negeri ini. Kegeraman masyarakat makin meningkat terutama sejak mencuatnya kasus markus pajak dengan aktor utama Gayus P Tambunan, menyusul sebelumnya Skandal Century. Karena itu, tidak aneh jika saat ini muncul kembali wacana untuk menindak tegas para koruptor. Indonesia Terkorup! Mantan Ketua Bappenas Kwik Kian Gie pernah menyebut lebih dari Rp300 triliun dana-baik dari penggelapan pajak, kebocoran APBN maupun penggelapan hasil sumberdaya alam-itu menguap masuk ke kantong para koruptor. Korupsi yang biasanya diiringi dengan kolusi juga membuat keputusan yang diambil oleh pejabat negara sering merugikan rakyat. Heboh privatisasi sejumlah BUMN, lahirnya perundangundangan aneh (semacam UU Energi, UU SDA, UU Migas, UU Kelistrikan), adanya impor gula dan beras dan sebagainya dituding banyak pihak sebagai kebijakan yang di belakangnya ada praktik korupsi. Beberapa tahun lalu Bappenas juga mengendus adanya kebocoran pada utang luar negeri, yang setiap tahunnya mencapai sekitar 20 persen dari total pinjaman yang diterima Pemerintah Indonesia. Dalam pandangan pengamat ekonomi Revrisond Baswir, kebocoran utang luar negeri ini merupakan hasil konspirasi Pemerintah dan lembaga kreditur. Menurut dia, hal ini bisa dilihat dari kecenderungan Pemerintah yang senantiasa membuat anggaran yang bersifat defisit sehingga utang luar negeri tetap saja dibutuhkan untuk menutupinya. Fenomena inilah yang oleh beberapa kalangan disebut sebagai odious debt (utang najis). Bahkan menurut Kwik Kian Gie, kebocoran dana sebesar 20 persen tak hanya terjadi dalam penggunaan utang luar negeri, namun juga dalam APBN secara keseluruhan. Bentuk korupsi terhadap "uang panas" negara-untuk menyebut dana yang berasal dari utang-tidak hanya terhadap utang luar negeri, namun juga utang domestik dalam bentuk obligasi rekap bank-bank sebesar Rp650 triliun. Skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang tak kunjung usai setidaknya menunjukkan terjadinya korupsi tingkat tinggi di kalangan pejabat keuangan, konglomerat (hitam) serta bankir. Meski ratusan triliunan menguap dalam skandal ini, anehnya tidak ada satu pun pejabat maupun pengusaha yang ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Skenario semacam ini tampaknya juga akan terjadi dalam Skandal Bank Century bela-

G

kangan: uang lenyap, pelakunya tak ada yang ditangkap. SEJARAH PEMBERANTASAN KORUPSI 1. Pembentukan lembaga anti-korupsi. Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia bisa dikatakan telah berjalan sejak republik ini berdiri. Berdasarkan sejarah, selain KPK yang terbentuk pada tahun 2003, terdapat 6 lembaga pemberantasan korupsi yang pernah dibentuk di negeri ini, yakni: (i) Operasi Militer pada tahun 1957, (ii) Tim Pemberantasan Korupsi pada tahun 1967, (iii) Operasi Tertib pada tahun 1977, (iv) Tim Optimalisasi Penerimaan Negara dari sektor pajak pada tahun 1987, (v) Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TKPTPK) pada tahun 1999 dan (vi) Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Timtas Tipikor) pada tahun 2005. Meski begitu, banyaknya lembaga anti korupsi yang dibentuk di negeri ini jelas bukan menunjukkan sebuah prestasi. Sebaliknya, ia justru menunjukkan kegagalan demi kegagalan lembagalembaga tersebut dalam memberantas gurita korupsi di negeri ini. Buktinya, saat KPK dipimpin Taufiequrachman, data hasil survei Transparency Internasional saat itu mengenai penilaian masyarakat bisnis dunia terhadap pelayanan publik di Indonesia justru memberikan nilai IPK (Indeks Persepsi Korupsi) sebesar 2,2 kepada Indonesia. Nilai tersebut menempatkan Indonesia pada urutan 137 dari 159 negara tersurvei. 2. Penerbitan UU/Peraturan anti korupsi. Selain pembentukan sejumlah lembaga anti korupsi di atas, di negeri ini juga telah banyak diterbitkan UU/peraturan yang memiliki nafas yang sama: anti korupsi. Misalnya: UU RI nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; Kepres RI No. 73 Tahun

2003 Tentang Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; PP RI No. 19 Tahun 2000 Tentang Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; UU RI No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari KKN; UU RI No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; UU RI No. 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; UU RI No. 25 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas UU No. 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang; PP RI No. 71 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; dan PP RI No. 109 Tahun 109 Tahun 2000 Tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Namun demikian, toh hingga saat ini prestasi sebagai negara terkorup tetap diraih Indonesia. Menurut survei yang diadakan Political and Economic Risk Consultancy (PERC), pada tahun 2010 ini Indonesia masih menempati urutan teratas dalam daftar negara paling korup di antara 16 negara tujuan investasi di Asia Pasifik. Presiden SBY yang dalam kampanyenya sebagai calon presiden beberapa waktu lalu berjanji untuk menumpas korupsi malah menjadi pemimpin negara terkorup di Asia Pasifik. Dalam survei itu, Indonesia mendapatkan 9,27 dari total skor 10. Ini berarti kondisinya jauh lebih buruk karena pada 2009 Indonesia menempati urutan teratas, tetapi pada waktu itu skornya masih lebih baik, yakni 8,32 (Metronews.com, 10/3/2010). Wacana Hukuman Tegas bagi Koruptor Entah karena memang sudah putus asa, atau sekadar ekspresi emosional sesaat, atau memang bentuk keseriusan dalam memerangi korupsi, sejumlah kalangan lantas mengajukan kembali wacana untuk menindak tegas para koruptor. Paling tidak, ada tiga usulan yang dilontarkan oleh sejumlah tokoh di seputar perlunya menghukum secara tegas para koruptor, yaitu: hukuman mati, pembuktian terbalik dan pemiskinan. Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD berulang-ulang mendorong agar hukuman mati bagi koruptor benar-benar dilaksanakan. Ketua MK dalam berbagai kesempatan juga kerap mengeluarkan ungkapan bernada mendesak agar Undang-Undang (UU) Pembuktian Terbalik segera disahkan. Namun anehnya, semua bagai lepas tangan, merasa bukan urusan mereka. Jaksa dan hakim tak tergerak menuntut/menjatuhkan hukuman .....bersambung ke halaman: 24

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

5

GERBANG UTAMA

Jangan Rampok Uang RakyatKwandang [GERBANG EMAS News]: ada setiap kesempatan, Bupati Gorontalo Utara (Gorut) Rusli Habibie selalu menyampaikan suara-suara dan sejumlah kekuatiran rakyat terhadap para penyelenggara pemerintahan. Suara-suara tersebut salah satunya adalah meminta kepada para penyelenggara pemerintahan mulai dari pusat hingga ke tingkat daerah untuk tidak menggunakan anggaran pembangunan seenaknya guna kepentingan tertentu. Suara-suara rakyat inilah yang kemudian diteruskan oleh Bupati Rusli Habibie melalui peringatan keras kepada para pejabat di lingkungan pemkab Gorut untuk tidak seenaknya memakai anggaran daerah. Jangan mentang-mentang pejabat, lalu seenaknya memakai anggaran. Itu sama saja dengan merampas uang rakyat, ujar Bupati Rusli Habibie. Bupati Rusli memberi contoh kecil, bahwa saat

Bupati Rusli Habibie Minta Para Pejabatini ada indikasi tidak sedikit pejabat maupun aparatur melakukan rekayasa Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) hanya untuk mendapatkan sejumlah nilai dana. Nilai sekali SPPD, kata Bupati Rusli, memang tak seberapa. Tapi kalau itu dilakukan oleh banyak pejabat secara berulang-ulang, maka nilainya jadi sangat besar. Karena itu adalah uang rakyat, maka kebiasaan buruk seperti itu tak bisa dibiarkan begitu saja, lontarnya. Bupati Rusli yang amat peduli dengan nasib rakyat kecil ini juga menegaskan kepada para pejabat untuk tidak sekali-kali menggunakan anggaran yang tidak memiliki pos yang sudah ditetapkan, dan segera menghentikan kebiasaan merekayasa SPPD. Karena jika itu dilakukan, berarti sama halnya membunuh rakyat secara pelan-pelan. Padahal, kita menjadi pejabat adalah untuk memberi kehidupan bagi rakyat, terutama rakyat kecil yang sampai saat ini masih hidup dalam kemiskinan, tutur Bupati Rusli Habibie. Menurutnya, SPPD diadakan adalah untuk mendukung kelancaran atas kegiatan dan kesuksesan program pembangunan yang telah ditetapkan, bukan untuk memperkaya diri sendiri. Sehingga, katanya, jika ada SPPD fiktif yang bermunculan, maka itu tanda dan sekaligus bukti bahwa oknum pejabat tersebut tak sepenuhnya mendukung kesuk-sesan program pembangunan di daerahnya. Bagaimana tidak, katanya lagi, SPPD itu disiapkan untuk menunjang proses terlak-sana tugas pokok yang sedang diemban oleh aparat di instansi masing-masing. Jika nilai anggaran SPPD sudah dikantongi padahal kegiatannya tidak dilaksanakan, maka itu sama halnya dengan menghisap uang rakyat. Sehingga Bupati Rusli Habibie pun meminta dengan tegas kepada para oknum

P

pejabat untuk tidak sama sekali menyentuh kebiasaan-kebiasaan buruk yang kurang terpuji. Menurut Bupati Gorut yang juga selaku Ketua Umum DPD Partai Golkar Prov. Gorontalo ini, ada banyak cara yang positif dan sehat untuk orang bisa jadi sukses dan kaya, bukan dengan cara merampok uang rakyat. Bupati Rusli Habibie memberi contoh cara sehat yang bisa dilakukan para PNS atau pejabat, di antaranya yakni: dengan bekerja serius dan fokus pada tugas; menghindari kebiasaan hidup boros; berinvestasi kecil-kecilan dari modal yang bisa dicapai secara baik-baik. Sebab, saya tak ingin ada perampokan uang rakyat yang dilakukan oleh para pejabat atau PNS di daerah ini. Jika itu terjadi juga, maka saya tentu akan memberi sanksi tegas," lontar Bupati Rusli Habibie.> it/ams

KASUS DUGAAN SPPD FIKTIF DI SEJUMLAH DAERAH Instansi Mantan Ketua DPRD Sulut Pemkab Talaud Pemkot Bima DPRD Kota Gtlo DPRD Bangkinang Diknas Prov. Jambi Kepala Perpustakaan Jambi Inspektorat Kerinci Nilai 12 M 7,7 M 6,8 M 6,015 M 3,3 M 1,4 M 273 Jt 100 Jt T.A 2004-2009 2006-2008 2006 2008 2004-2009 2009 2007 2009

6

Sumber: internet di berbagai website

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

GERBANG UTAMA

SAAT ini tidak sedikit pejabat di pemerintahan di banyak daerah senang mengantongi uang dari hasil Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif tanpa menyadari jika kesenangan itu bisa berdampak buruk kepada dirinya maupun terhadap upaya pembangunan yang sedang dijalankan. Upaya pengungkapan perjalanan dinas yang berindikasi fiktif itu cukup dengan lang-kah audit yang sederhana, yakni dengan menggunakan manisfest penerbangan sebagai dokumen yang digunakan sebagai verifikasi bukti-bukti pertanggungjawaban perjalanan dinas yang disampaikan Pemerintah Daerah. Manifest Penerbangan Manifest penerbangan adalah dokumen maskapai penerbangan yang berisi data nama penumpang, tanggal keberangkatan pesawat, bandara asal, bandara tujuan dan nomor seri/kode tiket. Umumnya manifes penerbangan ditandatangani pilot dan petugas bandara lima menit sebelum pesawat lepas landas. Dokumen manifest ini menjadi dokumen rujukan resmi dari instansi yang berwenang untuk kepentingan berbagai hal, seperti dasar pembayaran dan klaim asuransi, data penumpang yang valid dalam satu alat pengangkutan baik laut maupun udara jika terjadi musibah kecelakaan dan juga untuk kepentingan suatu pembuktian dalam kasus yang menyangkut suatu tindak pidana serta tentunya dapat juga digunakan oleh auditor BPK-RI dalam rangka verifikasi surat pertanggungjawaban perjalanan dinas, apakah fiktif atau tidak.

Sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 1989 tentang penertiban penumpang, barang dan kargo yang diangkut pesawat udara sipil dan kemudian diatur lebih lanjut dalam Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 01/Ins/Ix/2005 tentang penertiban penumpang, barang dan kargo yang diangkut pesawat udara sipil serta pengawasan orang yang melakukan kegiatan di bandara udara DIKTUM KETIGA huruf a yang antara lain menyatakan bahwa penertiban penumpang, barang dan kargo yang diangkut pesawat udara sebagaimana dimaksud DIKTUM KEDUA huruf a, harus dilaksanakan antara lain dengan mencocokan nama yang tertera pada tiket angkutan udara dengan identitas diri calon penumpang pesawat udara saat pelaporan diri keberangkatan (check-in) dan waktu akan masuk ke ruang tunggu keberangkatan, kecuali anak-anak dan bayi. Dengan demikian, manifset sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku memang dapat dinyatakan sebagai bukti yang valid dan relevan untuk dapat dijadikan dokumen verifikasi pada saat vouching/pencocokan suatu perjalanan dinas dilaksanakan atau tidak sesuai dengan surat perintah perjalanan dinasnya. Dengan menggunakan manifest penerbangan dalam prosedur audit akan di peroleh informasi yang dapat dipertanggungjawabkan atas suatu pelaksanakan perjalanan dinas. Beberapa modus operandi penyimpangan pelaksanaan perjalanan dinas dapat diungkap dengan manifest penerbangan ini, diantaranya: (1) perjalanan dinas fiktif, (2) perjalanan dinas tumpang tindih, (3) perjalanan dinas dilaksanakan kurang dari waktu dalam surat penugasan, dan lain-lain. Bentuk Penyimpangan Perjalanan Dinas Dari hasil pemeriksaan BPK RI terkait dengan biaya perjalanan dinas, rupanya juga berpengaruh

......bersambung ke halaman: 28

Gorontalo [GERBANG EMAS News]: etelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Prov. Gorontalo melakukan audit, maka besaran nilai kerugian negara atas dugaan penyimpangan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) Anggota DPRD Kota Gorontalo tahun 2008 akhirnya terungkap, yakni senilai Rp.6,015 miliar. Pengauditan BPK tersebut merupakan tindaklanjut dari permintaan pihak Polda yang sebelumnya meminta kepastian besaran nilai atas dugaan penyimpangan tersebut. Dan belum lama ini, pihak BPK sendiri telah menyampaikan dan menyerahkan hasil audit tersebut kepada pihak Polda Gorontalo. Sebelumnya, sebagaimana dikabarkan bahwa pagu anggaran untuk perjalanan dinas para Anggota DPRD Kota Gorontalo tahun 2008 disebutkan sebesar Rp 7,5 miliar. Tetapi pihak Pemkot Gorontalo melalui kuasa hukumnya, Bahtin Tomayahu, SH buru-buru meluruskan angka tersebut. Menurut Bathin, pagu anggaran untuk perjalanan dinas Anggota DPRD Kota Gorontalo tahun 2008 senilai Rp 7,5 miliar itu tidak tepat. Jumlah yang benar hanya sebesar Rp 6,05 miliar, lontar Bahtin Tomayahu kepada wartawan saat menggelar konfrensi pers di Kantor Walikota Gorontalo bulan lalu. Sementara itu, mengenai nilai kerugian negara atas dugaan SPPD fiktif tersebut, Kapolda Gorontalo Brigjen Pol. Irawan Dahlan melalui Kabid Humas AKBP Wilson Damanik membenarkan, bahwa pihaknya telah menerima laporan audit dari BPK RI Perwakilan Prov. Gorontalo senilai Rp 6,015 miliar. Sebagai tindaklanjut atas laporan audit dari BPK-RI tersebut, kata AKBP Wilson Damanik, Polda Gorontalo telah melakukan pemeriksaan terhadap 25 orang saksi, masing-masing mantan Anggota DPRD Kota Gorontalo serta sejumlah staf di lingkungan Sekwan Kota Gorontalo. Dikatakannya, dalam proses pemeriksaan ini sejumlah saksi lain nantinya akan menyusul untuk diperiksa. Apalagi, menurut Wilson, pihaknya saat ini telah mengantongi surat izin pemeriksaan dari Gubernur Gorontalo. Namun Surat izin tersebut diberikan hanya untuk melakukan pemeriksaan terhadap tiga Anggota DPRD Kota Gorontalo yang masih aktif hingga saat ini. Sayangnya, perwira polisi berkumis tipis ini masih enggan menyebutkan nama ketiga Anggota DPRD Kota Gorontalo tersebut. Namun AKBP Wilson menyebutkan, sejauh ini Polda Gorontalo baru menetapkan satu orang tersangka atas kasus SPPD fiktif ini, yaitu HT alias Nia, mantan bendahara DPRD Kota Gorontalo itu. Lebih jauh dikatakannya, tak menutup kemungkinan dalam proses pemeriksaan terhadap kasus ini jumlah tersangka bisa saja akan bertambah. Kita tunggu saja bagaimana hasil pemeriksaaannya nanti, ujar AKBP Wilson.>nt/ams

S

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

7

GERBANG UTAMA

Demo Orang Cafe Desak Aparat tangani Serius Kasus Korupsi

Walikota Tomohon Jadi Penghuni LP CipinangGorontalo [GERBANG EMAS News]: omisi Pemberantasan Korupsi (KPK), akhirnya harus menahan Walikota Tomohon periode 2005-2010, Jefferson Rumajar alias Epe, usai diperiksa, Rabu (22/9). Untuk 20 hari pertama, terhitung 22 September-11 Oktober, Epe langsung dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang. Sekitar 7 jam Epe harus menjalani pemeriksaan sejak pukul 10.00 WIB di hari itu. Setelah itu, dia ditahan dan diangkut dengan mobil kerangkeng kijang nopol B 8638 WU. Di belakangnya ada mobil Alphard berplat B 1001 BNA yang ditumpangi kuasa hukumnya, Elza Sjarief. Jubir KPK Johan Budi SP mengatakan, Epe yang dinyatakan tersangka pada Juli lalu, ditahan untuk kelancaran penyidikan. Tersangka ditahan atas dugaan penyimpangan dana korupsi APBD Tomohon tahun

D

Gorontalo [GERBANG EMAS News]: engan menamakan Masyarakat Pemilik Cafe bersama Masyarakat Anti Korupsi (MPC-MAK) dari Kelurahan Leato, Kota Gorontalo, Senin (20/8) tumpah ke jalan menggelar unjuk rasa di Mapolda Gorontalo, Kejaksaan Negeri Gorontalo serta di Mapolres Gorontalo. Ratusan massa ini berdemo mengusung sejumlah tajuk permasalahan, seperti mempertanyakan penanganan sejumlah kasus dugaan korupsi dan persoalan cafe leato disertai desakan kepada aparat berwenang untuk segera memproses dengan tuntas kasus-kasus tersebut. Di siang menjelang sore itu, Mapolda Gorontalo adalah tempat pertama pengunjuk rasa menumpahkan desakannya. Tersebut Pungky dan Marwan Ngiu serta sejumlah lainnya tampil sebagai orator. Mereka berteriak melalui pe-

ngeras suara dan menuntut aparat untuk jangan memandang sepele kasus demi kasus yang kian merugikan rakyat saat ini. Para orator itu menyebutkan kasus-kasus tersebut, di antaranya SPPD fiktif DPRD Kota Gorontalo 2008, kasus lahan AURI yang saat ini ditangani oleh Polres Gorontalo dan sejumlah kasus-kasus penyelewengan lainnya. Bukan cuma itu, pengunjuk rasa juga mendesak agar masalah pemilik cafe yang telah lima bulan vakum tak beraktivitas karena masih diberi garis polisi itu hendaknya bisa segera mendapat penyelesaian yang tidak berlarut-larut. Nmun Karo Ops. Kombes Pol. Agung Wicaksono yang didampingi oleh beberapa pejabat teras Polda Gorontalo mewakili Kapolda Gorontalo Brigjen Pol. Irawan Dahlan menyatakan, kasus-kasus tersebut .....bersambung ke halaman: 28

K

anggaran 2006 dan 2008. Dengan nilai kerugiaan untuk sementara ini Rp 19,8 miliar. Modus penyimpangannya berupa penyaluran dana bakti sosial fiktif, ungkap Johan Budi. Dari pantauan wartawan, Epe yang kali pertamanya diperiksa KPK itu, datang memenuhi panggilan pemeriksaan sekitar pukul 09.50 WIB dengan mobil Alphard berplat B 1001 BNA. Mengenakan kemeja putih bergaris, dipadu bawahan jeans hitam, dan Epe tampak santai. Dia hanya menebar senyum simpatiknya ketika dicecar pertanyaan sejumlah wartawan. Sikap serupa ditunjukkan Elza Syarief, pengacaranya yang turut mendampingi Epe. Elza hanya berkata singkat saat ditanyai wartawan seputar kasus yang ditandatanganinya itu. Kan baru mau diperiksa, saya belum .....bersambung ke halaman: 27

Kades dan BPD Mapur Divonis 1 TahunSungailiat [GERBANG EMAS News]: ades dan Ketua BPD Mapur Kecamatan Riausilip-Bangka Belitung, Hardiansyah dan Manja Darwin akhirnya dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi (Tipikor). Keduanya pun dijatuhkan vonis berupa pidana penjara selama 1 tahun, denda Rp 50 juta subsider 1 bulan kurungan. Namun setelah putusan dibacakan, kedua terdakwa tersebut langsung menyatakan naik banding, Rabu (22/9) lalu. ...........Menyatakan Terdakwa Hardiansyah dan Manja Darwin terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi. Menjatuhkan pidana penjara selama satu tahun dikurangi masa tahanan sebelumnya, denda Rp 50 juta, subsider satu bulan kurungan, tegas Ketua Majelis Hakim Irianto P Utama SH MHum seraya memerintahkan agar terdakwa segera ditahan dalam Lapas Bu-

Kasus Korupsi Damkar :

K

8

kitsemut Sungailiat. Jika kedua terdakwa memastikan untuk naik banding, tidak demikian dengan jaksa penuntut umum (JPU) Cabjari Belinyu, Andi Andri Utama SH. JPU hanya menyatakan sikap pikir-pikir terhadap putusan yang sudah dikeluarkan tersebut. Padahal, sebelum vonis dijatuhkan, JPU sempat menuntut para terdakwa dengan ancaman lebih tinggi, Senin (23/8) silam. Tuntutan JPU berupa pidana penjara 3 tahun 6 bulan (3,5 tahun), dan para terdakwa diminta membayar denda sebanyak Rp 50 juta dan subsider 3 bulan kurungan serta diwajibkan membayar uang penganti sebesar Rp 46.557.000 subsider 1 tahun 8 bulan kurungan. JPU menyatakan yakin keduanya dengan terbukti melanggar Pasal 3 Undang-Undang (UU) Nomor 31 jo Tahun 1999 jo UU Nomor 22 Tahun tentang tindak pidana korupsi. >nt/ams

Ismeth Abdullah Resmi Jadi NapiJakarta [GERBANG EMAS News]: smeth Abdullah, mantan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) ini akhirnya resmi menjadi narapidana (napi) setelah Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan eksekusi atas Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) yang menghukum Ismeth dengan hukuman dua tahun penjara dan denda Rp 100 juta karena terbukti korupsi, , Selasa (22/9) lalu. Eksekusi badan sudah kita lakukan kemarin Selasa (21/9), ujar Direktur Penuntutan KPK, Ferry Wibisono saat ditemui di sela-sela acara halal bi halal KPK media di gedung KPK, Rabu (22/9). Selain eksekusi badan atas putusan pengadilan, Ferry juga mengungkapkan bahwa Ismeth telah membayar denda sebesar Rp 100

I

juta. Dendanya baru dibayar tadi, ucap Ferry. Secara terpisah, pengacara Ismeth, Tumpal Hutabarat, membenarkan eksekusi putusan Pengadilan Tipikor atas Ismeth. Selasa (21/9) kemarin jaksanya ke Cipinang (Rutan LP Cipinang) untuk .....bersambung ke halaman: 29

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

GERBANG UTAMA

Tersiar Isu Ismet Mile Ditahan

Kasus Mantan Bupati Bonbol Terus Terprosespenyelewengan pergeseran dana APBD Bonbol Tahun 2008 senilai Rp. 19,5 miliar. Dan kini, pihak Penyidik Kejati Gorontalo pun terus menggali kasus tersebut. Salah satunya adalah dengan meminta keterangan dari Ismet Mile. Hingga berita ini ditulis, dikabarkan telah enam kali dilakukan pemeriksaan terhadap diri Ismet. Bahkan ada isu yang beredar bahwa Ismet telah ditahan. Namun isu itu buru-buru dibantah oleh pihak Kejati. Sebab menurut pihak Kejati, status Ismet masih sebagai saksi atas tersangka Ibrahim Ntau yang pada kemunculan kasusnya menjabat sebagai Kadis PU Kimpraswil Bonbol. Justru pihak Kejati berharap hendaknya masyarakat bisa memberi kepercayaan kepada Kejati agar dapat menangani proses ini hingga menemui titik kejelasan terhadap dugaan kasus penyelewengan dana yang berpotensi merugikan keuangan Negara ditaksir mencapai Rp.6 miliar dari total anggaran Rp 19,5 miliar tersebut.>nt/ ams

DARI banyak bupati yang tersandung kasus korupsi, Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Syaukani Hassan Rais, paling fenomenal. Bupati dari kabupaten terkaya di Indonesia ini didakwa 4 kasus dugaan korupsi dengan nilai total kerugian negara mencapai Rp 120 miliar. Angka yang didakwakan jaksa penuntut umum di Pengadilan Tipikor itu sebenarnya lebih rendah dari yang diduga selama ini. Berdasarkan data yang dikumpulkan Indonesian Corruption Watch (ICW) per 20 September 2007, Syaukani diduga melakukan korupsi dengan taksiran angka kerugian negara mencapai Rp.2,1 triliun. Kasus pertama Syaukani adalah menandatangani surat keputusan pembagian uang perangsang atas penghasilan daerah dari migas. Kasus kedua adalah penunjukan langsung proyek FS Bandara Kutai Kartanegara. Kasus ketiga adalah penyelewengan dana pembangunan bandara dalam APBD 2004 dan kasus keempat adalah menyelewengkan dana kesejahteraan rakyat dalam APBD 2005. Bagaimana dengan bupati-bupati lain yang masuk daftar ICW? Karena sebagian masih berstatus dalam penyelidikan atau hanya sebagai saksi, maka tak diketahui dugaan kerugian negara yang diakibatkannya. Berikut daftar bupati-bupati beserta status hukum dan dugaan nilai korupsi yang dilakukan berdasarkan data yang diolah Indonesian Corruption Watch (ICW): 1. Bupati Pandeglang, Banten, Achmad Dimyati Natakusumah. Achmad diduga terlibat kasus korupsi APBD Pandeglang tahun 2002 pada pembebasan ta-

2.

3.

4.

5.

6.

nah untuk lahan parkir Karangsari, Kecamatan Labuhan, dengan nilai Rp 3,5 miliar. Achmad diperiksa Kejati Banten sebagai saksi. Bupati Bone Bolango, Gorontalo, Ismet Mile, diizinkan SBY diperiksa sebagai tersangka kasus korupsi pembangunan fasilitas penunjang objek wisata Lombongo, yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga tahun 2003. Ia juga diduga menggunakan sisa ABT (Anggaran Biaya Tambahan) APBD 2003 dan penggunaan DAK (Dana Alokasi Khusus) non-reboisasi 2004, serta pembagian dana APBD 2004. Bupati Sarolangun, Jambi, Muhammad Madel, diduga terlibat korupsi pembangunan dermaga ponton Rp 3,5 miliar. Kasus ditangani Kejati Jambi dan 3 Mei 2007 lalu diizinkan Depdagri untuk diperiksa sebagai saksi. Bupati Garut, Jawa Barat, Agus Supriadi, diduga menyelewengkan APBD Garut 2004-2007 untuk kepentingan pribadi sebesar Rp 6,9 miliar. Agus sudah ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan KPK sejak 26 Juli 2007 lalu. Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Lili Hambali Hasan, diperiksa Kejaksaan Tinggi Jawa Barat sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dana bencana alam Rp 2 miliar dan kasus korupsi pembangunan gedung Islamic Center Purwakarta sebesar Rp 1,725 miliar. Bupati Kendal, Jawa Tengah, Hendy Boedoro, telah divonis 5 tahun penjara oleh Pengadilan

Gorontalo [GERBANG EMAS News]: da ungkapan yang menyebutkan: Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin begitulah yang akan dialami mantan Bupati Bone Bolango (Bonbol) Ismet Mile, menyusul dalam pemilukada tahun 2010 ini gagal mengulang kesuksesannya seperti periode sebelumnya. Kini, Ismet pun harus berhadapan dengan hukum dalam proses dugaan dalam kasus

A

Kejari Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Komputer DPRD MalangMalang [GERBANG EMAS News]: engusutan dugaan korupsi pengadaan komputer dan jaringannya di DPRD Kabupaten Malang, kini sedan dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Kepanjen, Malang. Dana pengadaan komputer tersebut bersumber dari APBD Tahun 2008 senilai Rp 600 juta. Kepala Seksi Intelijen, Eko Adhyaksono menyebutkan, saat ini kejaksaan masih dalam tahap mengumpulkan bahan, keterangan, dan data-data penting lainnya terkait dugaan kasus korupsi tersebut. Diduga adanya keterlibatan pejabat di Bagian Sekretariat Dewan, ujarnya, Rabu (22/9).

P

.....bersambung ke halaman: 31

Eko mengungkapkan, beberapa orang telah dimintai keterangan, termasuk Sekretaris Dewan Anny Prihantari, yang telah dua kali memenuhi panggilan kejaksaan. Selain Anny, kejaksaan juga membidik Rini Pudji Astuti, rekanan pelaksana proyek pengadaan komputer hingga pemasangan jaringan teknologi informatika di seluruh bagian gedung DPRD. Rini seharihari adalah juga Kepala Bagian Protokoler dan Publikasi di Sekretariat Dewan (Setwan). Namun, Rini tak pernah memenuhi panggilan kejaksaan dengan dalih kesibukan pekerjaannya. Sehingga kejaksaan me.....bersambung ke halaman: 27

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

9

SOSIALISASI

Ibarat sebuah jendela tiba-tiba diubah fungsinya menjadi sebuah pintu tanpa sepengetahuan tuan rumah, praktis membuat tuan rumah pun tersinggung dan merasa dilecehkan ketika mengetahui hal tersebut. Mungkin seperti itulah kondisi yang tengah dialami oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) setelah tahu jika Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi telah melakukan Alih Fungsi Hutan (AFH) di kecamatan Sumalata-Gorut. Tentu saja, Pemkab Gorut merasa diremehkan dan seakan tak dihargaiKwandang [GERBANG EMAS News]: tatus hutan di Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) dikabarkan telah dialihfungsikan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo. Mengetahui hal tersebut, Pemkab Gorut pun spontan kaget dan menilai Pemprov. Gorontalo telah melakukan langkah sepihak. Atau dengan kata lain, Pemprov (Dishutprov) dinilai telah main terobos karena alih status tersebut dilakukan tanpa diikuti dengan koordinasi maupun penyampaian sedikit pun kepada Pemkab Gorut. Hal ini pun kemudian memunculkan pertentangan, bahkan sempat perang urat syaraf dalam bentuk polemik dari kedua belah pihak melalui sebuah koran harian di Gorontalo. Saling tuding menuding pun terjadi. Parahnya, ada kabar beraroma spekulasi yang mengarah ke nuansa politik, bahwa boleh jadi masalah tersebut adalah salah satu bagian dari persaingan mencari simpatik pada suksesi pemilihan gubernur Gorontalo 2011 mendatang. Namun di mana pun letak masalahnya, Pemkab Gorut melalui Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energinya (Dishuttamben) bersama DPRD di Bumi Gerbang Emas itu dengan tegas menolak cara-cara yang telah dilakukan oleh

S

pihak Pemprov Gorontalo dalam mengalihfungsikan status hutan di Kecamatan Sumalata tanpa koordinasi dan prosedur yang diharapkan. Pihak DPRD Kab. Gorut pun geleng-geleng kepala,--tanda tak setuju--, terhadap Pemerintah Provinsi Gorontalo yang telah melakukan langkah main terobos tanpa diikuti dengan penggodokan dan pendekatan yang matang kepada pihak Pemkab. Gorut sebagai tuan rumah. Sehingga DPRD Gorut pun merasa telah dilangkahi oleh Pemprov. Gorontalo. Menyikapi hal tersebut, pihak DPRD Gorut pun melalui Badan Musyawarah (Banmus) memutuskan untuk membentuk Panitia Khusus (Pansus) yang akan bertugas untuk melakukan penelusuran atas tindakan AFH di kawasan pertambangan di Kecamatan Sumalata Kab. Gorut tersebut. Alpian Pomalingo selaku Wakil Ketua DPRD Gorut menyatakan, Pansus ini dibentuk guna menelusuri keberadaan AFH produksi di Kecamatan Sumalata yang nanti di belakangan ini baru diketahui ternyata sudah dialihfungsikan menjadi hutan lindung oleh Pemprov Gorontalo. Aleg dari Dapil Sumalata-Tolinggula ini menyatakan, hal ini cukup parah, mengingat pihaknya saja baru mengetahui kabar tersebut dari warga

setempat. Jelas saja, ini boleh dikata sebagai bentuk pelecehan, karena Pemprov Gorontalo dinilai telah mencoba main terobos untuk seenak ingin mengatur-atur dan melakukan kebijakan di Gorut tanpa diketahui oleh Pemkab Gorut. Alpian bahkan mengaku sampai saat ini pihaknya belum mengetahui seberapa luas areal hutan yang telah dialihfungsikan itu, padahal hutan itu adalah wilayah Kab. Gorut. Tetapi yang jelas, kata Alpian, sejumlah titik di kawasan hutan produksi yang telah dialihfungsikan statusnya menjadi hutan lindung itu adalah sebagian di kawasan pertambangan emas di Desa Buladu serta di titik-titik hutan produksi lainnya. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan mengapa harus membentuk Pansus. Bahkan Alpian sendiri mengaku tak mengetahui persis sudah sejak kapan AFH itu dilakukan oleh Pemprov Gorontalo. Hal lain yang menjadi kekuatiran Pemkab Gorut adalah kehadiran PT Makale Toraja Mining (MTM) sebagai perusahaan pertambangan emas yang baru saja menancapkan diri di kawasan tersebut boleh jadi merasa terusik akibat AFH di Sumalata itu. Perang urat syaraf pun tak terbendung ketika Kadishutprov Husen Husni melempar pernyataan

10

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

SOSIALISASI

pahit yang amat melecehkan Pemda Gorut. Pernyataan tersebut secara terang-terangan disampaikan melalui salah satu media harian di Gorontalo yang menyebutkan, bahwa Pemkab dan DPRD Gorut justru ngawur dan tidak mengetahui jelas aturan soal mekanisme perubahan status fungsi hutan. Kontan saja Pemda berserta DPRD Gorut merasa tertampar dengan pernyataan dari seorang Kadishutprov yang terkesan tak berpendidikan itu. Kita menyayangkan dan amat sulit menerima pernyataan yang sangat tidak santun dari Kadishutprov itu (Husen Husni, red), dan ini tentu dipandang sebagai bentuk pelecehan terhadap lembaga legislatif dan eksekutif di Gorut, ujar Alpian Pomalingo dalam jumpa Pers yang diadakan, belum lama ini. Terhadap subtansial masalahnya, menurut Alpian, pihak Pemkab dan DPRD Gorut selama ini tak pernah tahu-menahu kapan AFH itu dibicarakan karena memang pihaknya tak pernah dilibatkan. Padahal kita yang tahu persis bagaimana kondisi di lapangan. Sementara mekanisme yang dikemukakan oleh kadishutprov itu hanya sebatas teori belaka, kata Alpian. Sehingga itu kecurigaan pun muncul, jangan-jangan ada rekayasa di balik semua itu sebab Pemprov dinilai nampak amat bernafsu dan ngotot mengurus sendiri AFH tersebut hingga SK Menhut pun tibatiba terbit tanpa sepengetahuan sedikit pun dari pihak legislatif dan eksekutif di Gorut.

Dinas Kehutanan Gorut Mencak-mencak Merasa dituding yang tidak-tidak oleh Kadis Kehutanan Prov. Gorontalo, Kadis Kehutanan Gorut Slamet K. Bakri pun mencak-mencak dan menilai Kadis Kehutanan Provinsi telah melakukan provokasi dengan berusaha mencoba membalikkan keadaan atas permasalahan AFH Sumalata itu. Pasalnya, dilakukannya AFH tersebut karena sebelumnya, menurut pihak Dinas Kehutanan Prov. Gorontalo, adalah juga sudah mendapat dukungan dari dishuttamben Gorut. Padahal sejauh ini, Slamet selaku Kadis Huttamben Gorut mengaku tak tahu-menahu tentang alih fungsi hutan yang telah dilakukan oleh pihak Pemprov tersebut. Slamet bahkan menegaskan, bahwa pihaknya sama sekali tidak pernah sedikit pun memberi komentar tentang AFH seperti yang ditudingkan kepadanya, baik secara langsung maupun melalui media cetak. Sehingga itu, Slamet meminta kepada Dishut Provinsi Gorontalo untuk tidak mencoba melakukan provokasi yang justru dapat lebih memperkeruh masalah. Dikatakannya, mencuatnya masalah pengalihfungsian hutan di Sumalata tersebut adalah berasal dari masyarakat itu sendiri yang kemudian dipertanyakan langsung ke wakil mereka di DPRD Gorut. Selanjutnya, masalah itu pun menyebar karena dewan sendiri tak bisa memberi jawaban karena memang tak tahu menahu soal itu. Di sisi lain Dishuttamben prov.

Gorontalo malah menggubris masalah undangan yang menuding Dishuttamben Gorut tak pernah menghadiri setiap undangan yang dilayangkan selama ini. Slamet pun menanggapi, bahwa sebaiknya Dishuttamben Prov. Gorontalo menyebutkan kapan dan oleh siapa undangan-undangan itu diserahkan. Karena sejauh ini pihaknya juga tak pernah menerima undangan dari Dishuttamben Provinsi. Justru, kata Slamet, Dishuttamben Provinsi tak pernah berkoordinasi kepada pihaknya jika melakukan kegiatan. Misalnya, operasi illegal-logging. Surat pemberitahuannya masuk ke kantor (Dishuttamben Gorut, red) nanti setelah operasi-operasi tersebut telah usai dilakukan. Sehingga Pemprov. Gorontalo (Dishutprov) dinilai benar-benar senang main terobos. Slamet pun berharap, karena ini juga masalah etika, maka paling tidak sebelum masuk ke rumah orang lain harusnya diketuk dulu pintunya. Karena sebagai tuan rumah, meski tak dilibatkan langsung, tetapi minimal kita harus tahu kegiatan apa yang sedang berlangsung di dalam rumah kita, katanya. Dihut Prov. Gorontalo tak Bisa Tunjukkan Dokumen yang Diinginkan Polemik masalah AFH Sumalata antara pihak Pemkab. Gorut dengan Pemprov. Gorontalo makin memanas dan seakan sulit menemui ujung pangkalnya. Meski kunjungan Dishuttamben Pemprov. Gorontalo ke Pemkab Gorut yang dikawal langsung oleh Komisi B Deprov, selasa (21/9) lalu, namun upaya klarifikasi di hadapan Pansus itu masih belum menemui jawaban sebagaimana yang diharapkan. Bahkan terindikasi dan disinyalir Pemprov telah melakukan upaya rekayasa terhadap proses pengalihfungsian atas hutan tersebut, menyusul Dishuttamben Prov. Gorontalo tak bisa memperlihatkan dan menunjukkan dokumen yang dapat

dijadikan sebagai bukti penunjang terbitnya SK-Menhut yang telah mengalihfungsikan hutan Sumalata. Menurut Ketua Pansus AFH Gorut, Kun Idrus, hal ini kemudian akan menjadi suatu persoalan yang sangat aneh sebab banyak pertanyaan Pansus yang tak bisa dijawab oleh pihak Dishuttambenprov. Sehingga, katanya, upaya klarifikasi guna mendapatkan jawaban pasti itupun belum menemui titik temu. Dikatakannya, meski upaya klarifikasi tersebut terkesan sia-sia, tapi dari sejumlah penjelasan yang ada sedikit bisa digambarkan bahwa yang tidak diusulkan justru itu yang ditetapkan perubahannya, dan yang diusulkan malah tak direstui perubahannya. Dan persoalannya pun semakin aneh karena Dishuttamben Provinsi Gorontalo juga tidak bisa menujukan dokumen tentang usulan kepala daerah terkait perubahan status fungsi hutan yang ada di Gorut. Dalam klarifikasi tersebut, katanya, memang Dishuttamben Prov. Gorontalo sempat memperlihatkan beberapa dokumen. Namun dokumen itu semuannya hanya dalam bentuk copyan. Dokumen yang diinginkan seperti usulan bupati menyangkut alih fungsi hutan samasekali tak ada. Yang ada hanya peta kawasan hutan yang sudah dirubah statusnya itu. Kalau cuma peta yang diperlihatkan, sama kami juga ada yang asli, bukan copyan seperti yang mereka (dishuttambenprov) perlihatkan itu, celoteh Kun Idrus. Namun dikatakannya, tugas Pansus tidak hanya sampai di sini. Pansus selanjutnya akan masih terus menelusuri masalah alih fungsi hutan Sumalata tersebut. Pansus akan tetap mencari tahu mengapa SK Menhut tentang perubahan kawasan hutan Sumalata itu mulus diurus dan amat gampang diterbitkan meski tanpa diketahui oleh eksekutif dan legislatif di daerah ini (Gorut) Gorut, ujar Kun. Sementara itu, masyarakat atau pihak-pihak lain sudah pasti juga diharap bisa memberi masukan guna membantu Pansus menggali persoalan AFH tersebut.>nt/ams

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

11

PERSADA

Thomas Mopili: Kalau ada arsip rekomendasi DPRD dan Pemkab Gorut prihal Alih Fungsi Hutan Sumalata yang bisa ditunjukkan oleh Kadishutprov, maka seluruh anggota Pansus dan instansi terkait di Gorut akan siap berguru ke Dishutprov. Akan tetapi jika tak mampu menunjukkan bukti berupa arsip dokumen tersebut, maka diminta agar Gubernur segera mengirim Kadishutprov beserta semua stafnya untuk berguru kepada kita yang ada di DPRD Gorut!Kwandang [GERBANG EMAS News]: ontaran kata di atas terpaksa tersembur dari mulut Ketua DPRD Kab. Gorut Thomas Mopili lantaran Kadishut Provinsi Gorontalo Husen Husni dalam polemik seputar Alih Fungsi Hutan (AFH) sempat dinilai terlalu bersumbar dan berlagak kurang etis terhadap pihak eksekutif maupun legislatif di Gorut. Seperti yang pernah diberitakan di salah satu media cetak harian di Gorontalo, Kadishutprov Gorontalo Husen Husni berkali-kali memunculkan statement yang amat menyudutkan Pemkab dan Dekab Gorut. Sebut saja misalnya, Husen pernah menuding bahwa Pemkab dan Dekab Gorut ngawur dan tidak mengetahui jelas aturan soal mekanisme perubahan status fungsi hutan. Bahkan Husen sempat mengatakan, bahwa Pemda dan Dekab Gorut te-

L

lah melakukan pembohongan publik. Pernyataan Husen yang dinilai amat melecehkan inilah yang kemudian membuat Ketua DPRD Gorut Thomas Mopili jadi berang. Yang ngawur dan yang melakukan pembohongan publik itu siapa? Kita yang ada di Gorut atau justru mereka yang ada di provinsi?, tandas Thomas dengan alis mata yang menukik. Thomas menegaskan, jika Kadishutprov tak mau disebut telah melakukan pembohongan publik, maka diminta segera memperlihatkan dan menunjukkan bukti rekomendasi berupa arsip dokumen perihal AFH Sumalata dari Pemkab Gorut yang menjadi salah satu dasar pertimbangan hingga SKMenhut dapat diterbitkan. Sebab, kata Thomas, hutan di Sumalata dapat disulap statusnya dari hutan produksi menjadi hutan

lindung di kawasan Taman Nasional Nantu Boliohuto (TNNB) itu mutlak menjadi keanehan dan keheranan tersendiri bagi Pemkab dan DPRD Kab. Gorut yang hingga kini tak tahumenahu akan semua itu. Thomas Mopili yang juga dikenal sebagai pendekar handal Golkar di daerah ini mengakui, pihaknya cuma memiliki copy-an dokumen perihal usulan AFH di Desa Bualemo, dan bukan hutan di Sumalata. Hal inilah kemudian yang memunculkan keanehan dan keheranan bagi Pemkab dan pihak DPRD Gorut, karena lain yang diusulkan, lain pula yang direstui. Ini kan aneh, celoteh

Thomas. Pada momen kunjungan Dishutprov yang dikawal oleh Komisi B Deprov untuk melakukan klarifikasi atas masalah AFH ini pun dinilai siasia. Pasalnya, sejumlah staf Dishutprov yang diutus ke pada kunjungan

..bersambung ke hlm: 26

12

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

PERSADAperuntukan kawasan hutan untuk wilayah a wajib memenuhi ketentuan: provinsi sebagaimana dimaksud dalam a. tidak memenuhi seluruh kriteria sebagai kawasan hutan konservasi sesuai Pasal 31 ayat (7) diintegrasikan oleh guperaturan perundang-undangan; dan bernur dalam revisi rencana tata ruang wilayah provinsi yang dilakukan untuk b. memenuhi kriteria hutan lindung atau hutan produksi sesuai peraturan perditetapkan dalam peraturan daerah undang-undangan. provinsi. BAB III PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN Bagian Kesatu Umum Pasal 33 (1) Perubahan fungsi kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b dilakukan untuk memantapkan dan mengoptimalisasikan fungsi kawasan hutan. (2) Perubahan fungsi kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada hutan dengan fungsi pokok: a. hutan konservasi; b. hutan lindung; dan c. hutan produksi. (3) Perubahan fungsi kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan: a. secara parsial; atau b. untuk wilayah provinsi. Paragraf 1 Umum Pasal 35 Perubahan fungsi kawasan hutan secara parsial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (3) huruf a dilakukan melalui perubahan fungsi: a. antar fungsi pokok kawasan hutan; atau b. dalam fungsi pokok kawasan hutan. Paragraf 2 Perubahan Fungsi Antar Fungsi Pokok Kawasan Hutan Pasal 38 Perubahan fungsi kawasan hutan lindung menjadi kawasan hutan konservasi dan/ atau kawasan hutan produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf b wajib memenuhi ketentuan: a. tidak memenuhi kriteria sebagai kawasan hutan lindung sesuai peraturan perundang-undangan dalam hal untuk diubah menjadi hutan produksi; b. memenuhi kriteria hutan konservasi atau hutan produksi sesuai peraturan perundang-undangan. Pasal 39 Perubahan fungsi kawasan hutan produksi menjadi kawasan hutan konservasi dan/atau kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf c wajib memenuhi kriteria sebagai hutan konservasi atau hutan lindung sesuai peraturan perundang-undangan. Pasal 43 (1) Perubahan fungsi kawasan hutan secara parsial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (3) huruf a ditetapkan dengan Keputusan Menteri. (2) Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diterbitkan berdasarkan usulan yang diajukan oleh: a. bupati/walikota, untuk kawasan hutan yang berada dalam satu kabupaten/kota; atau b. gubernur, untuk kawasan hutan lintas kabupaten/kota. (3) Persyaratan usulan perubahan fungsi kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan peraturan Menteri.

Berikut sejumlah ketentuan dalam (1) Perubahan peruntukan kawasan hutan untuk wilayah provinsi dilakukan PP.No.10 Tahun 2010, Tentang Tata berdasarkan usulan dari gubernur keCara Perubahan Peruntukan dan pada Menteri. Fungsi Kawasan Hutan: (2) Usulan perubahan peruntukan kawasan hutan untuk wilayah provinsi PERUBAHAN PERUNTUKAN sebagaimana dimaksud pada ayat KAWASAN HUTAN (1) diintegrasikan oleh gubernur dalam Bagian Kesatu revisi rencana tata ruang wilayah Umum provinsi. (3) Gubernur dalam mengajukan usulan Pasal 6 perubahan peruntukan kawasan hutan Perubahan peruntukan kawasan hutan wajib melakukan konsultasi teknis dapat dilakukan: dengan Menteri. a. secara parsial; atau (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata b. untuk wilayah provinsi. cara konsultasi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Bagian Kedua peraturan Menteri. Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Secara Parsial Paragraf 2 Tata Cara Perubahan Peruntukan Paragraf 1 Kawasan Hutan Untuk Wilayah Umum Provinsi Pasal 7 Pasal 31 Perubahan peruntukan kawasan hutan secara parsial sebagaimana dimaksud (1) Menteri setelah menerima usulan perubahan peruntukan kawasan hutan dalam Pasal 6 huruf a dilakukan melalui: untuk wilayah provinsi dari gubernur, a. tukar menukar kawasan hutan; atau melakukan telaahan teknis. b. pelepasan kawasan hutan. (2) Berdasarkan hasil telaahan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pasal 8 Menteri membentuk Tim Terpadu. (1) Perubahan peruntukan kawasan hutan secara parsial sebagaimana di- (3) Keanggotaan dan tugas Tim Terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) maksud dalam Pasal 7 dilakukan ditetapkan oleh Menteri setelah berberdasarkan permohonan. koordinasi dengan menteri terkait. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diajukan oleh: (4) Tim Terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyampaikan hasil a. menteri atau pejabat setingkat penelitian dan rekomendasi terhadap menteri; perubahan peruntukan kawasan hutan b. gubernur atau bupati/walikota; kepada Menteri. c. pimpinan badan usaha; atau (5) Dalam hal hasil penelitian sebagaid. ketua yayasan. mana dimaksud pada ayat (4), usulan perubahan peruntukan kawasan hutan Pasal 9 berpotensi menimbulkan dampak dan/ (1) Permohonan sebagaimana dimaksud atau risiko lingkungan, wajib melakdalam Pasal 8 harus memenuhi persanakan kajian lingkungan hidup syaratan administrasi dan teknis. strategis. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan administrasi dan teknis se- (6) Menteri menyampaikan hasil penelitian Tim Terpadu kepada Dewan bagaimana dimaksud pada ayat (1) Perwakilan Rakyat Republik Indodiatur dengan peraturan Menteri. nesia untuk mendapatkan persetujuan, baik terhadap sebagian atau keseluBagian Ketiga ruhan kawasan hutan yang diusulkan. Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan (7) Dalam hal Dewan Perwakilan Rakyat Untuk Wilayah Provinsi Republik Indonesia menyetujui hasil penelitian Tim Terpadu, Menteri meParagraf 1 nerbitkan keputusan tentang peruUmum bahan peruntukan kawasan hutan wilayah provinsi. Pasal 29 Perubahan peruntukan kawasan hutan (8) Dalam hal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menolak hasil untuk wilayah provinsi sebagaimana dipenelitian Tim Terpadu, Menteri memaksud dalam Pasal 6 huruf b dapat nerbitkan surat penolakan usulan pedilakukan pada: rubahan peruntukan kawasan hutan a. hutan konservasi; wilayah provinsi. b. hutan lindung; atau c. hutan produksi. Pasal 32 Keputusan Menteri tentang perubahan Pasal 30

Pasal 44 Pasal 36 Perubahan fungsi antar fungsi pokok (1) Menteri setelah menerima usulan perubahan fungsi kawasan hutan sekawasan hutan sebagaimana dimaksud bagaimana dimaksud dalam Pasal dalam Pasal 35 huruf a, meliputi perubahan 43 ayat (2) membentuk Tim Terpadu. fungsi dari: a. kawasan hutan konservasi menjadi (2) Keanggotaan dan tugas Tim Terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kawasan hutan lindung dan/atau kadiatur dengan peraturan Menteri wasan hutan produksi; setelah berkoordinasi dengan menteri b. kawasan hutan lindung menjadi katerkait. wasan hutan konservasi dan/atau (3) Tim Terpadu sebagaimana dimaksud kawasan hutan produksi; dan pada ayat (2) menyampaikan hasil c. kawasan hutan produksi menjadi penelitian dan rekomendasi kepada kawasan hutan konservasi dan/atau Menteri. kawasan hutan lindung. (4) Menteri berdasarkan hasil penelitian dan rekomendasi Tim Terpadu sebaPasal 37 gaimana dimaksud pada ayat (3), Perubahan fungsi kawasan hutan konmenerbitkan keputusan tentang peservasi menjadi kawasan hutan lindung rubahan fungsi kawasan hutan atau dan/atau kawasan hutan produksi sesurat penolakan. bagaimana dimaksud dalam Pasal 36 hurufMAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

13

DINAMIKA

Ratusan Obat Keras Disita Diskes GorutAtinggola[GERBANG EMAS News]: khir September lalu, Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara (Gorut) menggelar operasi obatobatan keras yang terindikasi kuat dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan. Operasi yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional di Kecamatan Gentuma Raya dan Atinggola ini melibatkan anggota komisi III DPRD Gorut menyusul adanya rencana Pemda untuk mengusut tuntas pe-

A

ngedaran dan pendistribusian obatobatan keras yang kini banyak diperjual-belikan secara bebas di tengah-tengah masyarakat. Dalam operasi tersebut berhasil disita ratusan butir obat-obatan keras yang tak layak diperjualbelikan secara bebas, terutama obat yang berlabel lingkaran merah sedikitnya terdapat 20 kemasan terpaksa diamankan. Pada operasi tersebut diinformasikan bahwa terdapat 3 klasifikasi menurut label yang telah ditentukan. Masing-masing adalah: Label

lingkaran merah, menurut aturannya, obat ini hanya bisa dijual di apotik-apotik resmi sesuai resep dokter. Kemasan obat yang berlabel lingkaran biru dijual bebas terbatas. Artinya, obat ini dapat dijual bebas namun tetap dalam pengawasan pihak Apoteker atau minimal Asisten Apoteker. Selanjutnya adalah yang berlabel hijau, yakni obat yang dapat dijual bebas di pasaran tanpa harus memakai resep dokter atau pengawasan apoteker.

Pemkab Gorut Beri Bantuan Operasional Kepada Kepsek se-KwandangKwandang [GERBANG EMAS News]: eseriusan Bupati Gorontalo Utara (Gorut) Rusli Habibie dalam upaya meningkatkan mutu di dunia pendidikan makin jelas dan nyata. Setelah sebelumnya banyak kepedulian yang telah dikaryakan oleh Bupati Gorut yang bertajuk Gerbang Emas itu, misalnya, memberikan fasilitas Kendaraan Dinas Operasional (KDO) kepada sejumlah SKPD di Pemkab Gorut, berupa 6 unit mobil beberapa waktu lalu. Maka kali ini, seluruh kepala sekolah se-Kecamatan Kwandang pun diberi bantuan KDO dari pemda, yakni berupa sepeda motor. Acara penyerahannya pun dilakukan seca-

K

ra simbolis oleh Bupati Rusli Habibie didampingi Wabup Indra Yasin di halaman kantor Bupati Gorut, Senin (6/9) lalu. Pemberian KDO tersebut, menurut Bupati Rusli Habibie, dimaksudkan agar dapat membantu tenaga aparatur dalam menunaikan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik, efektif dan efisien. Tentu saja ini adalah merupakan upaya nyata dalam mewujudkan SDM yang diharapkan. Sehingga kami amat berharap agar kinerja bisa terus ditingkatkan, pinta Rusli. Dikatakannya, bantuan operasional ini bukan sebagai sarana untuk pamer atau gagah-gagahan, tetapi ini dimaksudkan untuk membantu

tugas para aparatur dalam memberikan yang terbaik buat kemajuan daerah. Sehingga saya tak mau mendengar atau melihat ada kendaraan dinas yang dipakai tak sesuai peruntukannya, lontar Bupati Rusli Habibie. Bupati Rusli Habibie menyampaikan, bahwa meski secara bertahap menurut kemampuan daerah, namun pemda akan terus berusaha memberikan bantuan demi bantuan kepada seluruh aparatur di daerah ini. Semakin meningkat kinerja yang ditampilkan oleh aparatur, maka pemda tentu akan meningkatkan pula kepedulian dan keseriusannya terhadap aparatur tersebut, ujar Bupati Rusli Habibie.>nt/ams

Jadi yang kita sita dari hasil operasi di pasar tradisional Gentuma Raya dan Atinggola ini, adalah hanya obat berlabel lingkaran merah dan biru, ungkap Rono Adam selaku ketua Tim Operasi yang juga Kabid Parmamin Dikes Gorut. Penyitaan obat-obatan yang tergolong keras ini, katanya, langsung diikuti dengan melakukan interogasi dan pembinaan serta teguran keras kepada pedagang yang bersangkutan. Dari interogasi tersebut, didapati pengakuan dari sejumlah pedagang, bahwa obat-obatan tersebut hanya dibeli dari penjual keliling menggunakan sepeda motor yang memang sengaja mendatangi dan menawarkan obat-obat tersebut kepada para pedagang di pasar tradisional. Pedagang yang terjaring dalam operasi tersebut, ada sejumlah lainnya sempat melakukan pembelaan diri. Sebut saja misalnya, seorang pedagang yang ternyata pula adalah seorang konstituen salah satu partai yang mendapat kursi di dewan, sempat membela diri atas obat-obatan keras yang diperjualbelikannya itu. Namun Ketua Komisi III Djafar Ismail yang turut dalam operasi tersebut menyatakan tak-

.....bersambung ke halaman: 25

Terkait Minimnya Biaya Operasional Paramedis

Tenaga Medis dan Kepala Puskes Serbu Rudis BoalemoTilamuta [GERBANG EMAS News]: emerintah Kabupaten Boalemo seharusnya memberi prioritas anggaran yang lebih bagi pembangunan kesehatan, karena di bidang ini bisa menjadi ukuran untuk dikatakan telah maju atau tidaknya suatu daerah yang sedang dibangun.

P14

Bahkan masalah kesehatan dapat disebut sebagai bidang yang dapat menunjang kelancaran jalannya sektor-sektor lainnya. Misalnya, ekonomi akan sulit berjalan dengan baik jika manusia sebagai penggeraknya mengidap penyakit karena kurang memahami dan mengerti tentang pentingnya kesehatan.

Lalu apa jadinya jika pembangunan bidang kesehatan mengalami hambatan dan sulit untuk berbuat banyak karena kurang didukung dengan anggaran yang memadai? Pertanyaan inilah yang kemudian memaksa puluhan paramedis dan kepala puskesmas se-Kabupaten

Boalemo mendatangi Rumah Dinas Bupati Boalemo di Tilamuta, Selasa (21/9) lalu. Kedatangan para tenaga medis dari ketujuh kecamatan se-Kab. Boalemo ini, tak lain adalah untuk meminta Bupati Boalemo Iwan Bokings agar dapat memperhatikan kendala.....bersambung ke halaman: 25

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

DINAMIKA

Waspadai Demam Berdarahnang kadang terabaikan. Tryanto menyebutkan, hasil penelitian para ahli kesehatan menunjukkan bahwa ternyata nyamuk Aides Aigepty tak hanya berkembang biak atau bertelur di air-air jernih, namun juga mampu berkembang dan bertelur dalam air kotor seperti di selokan, comberan, dan lain sebagainya. Untuk mencegah populasinya, pihak Dinas Kesehatan Gorut telah menyediakan bubuk Abate yang bisa diperoleh di seluruh Puskesmas dan juga di dinas kesehatan. Meski begitu, Kadis Tryanto mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan hidup sehat dan terus menjaga kondisi lingkungannya untuk tetap bersih. Di sisi lain, meski sejumlah kecil kasus BDB juga telah terjadi di Kab. Gorut ini, namun pihak Dinas kesehatan mengaku tidak akan melakukan fumigation atau pengasapan. Karena menurutnya, pengasapan sebetulnya hanya cenderung membuat kebal pertahanan nyamuk Aides Agepty, dan ini dikuatirkan juga penyebaran nyamuk berkaki garis-garis tersebut akan semakin luas.

Diskes Gorut:

Bupati RH Serahkan Sapi ke 27 Pokter Sumalata

Kwandang [GERBANG EMAS News] engingat kondisi iklim yang saat ini tak menentu dan cuaca yang cenderung memburuk, membuat masyarakat pun diminta untuk waspada terhadap hal-hal yang tak diinginkan seperti deman berdarah. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kab. Gorut Tryanto S. Bialangi, himbauan ini merasa wajib disampaikan kepada khalayak karena masyarakat terkadang lengah dengan kondisi di sekelilingnya, terutama masalah kesehatan. Sehingga itu, Tryanto juga berharap agar masyarakat Gorut kiranya senantiasa menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya dimulai dari rumah masing-masing, khususnya saluran air di selokan tempat-tempat penampungan air bersih, bahkan comberan yang terge-

M

S

HAL-HAL YANG PATUT DIPERHATIKAN :Tidak mudah untuk membasmi si nyamuk penyebab demam berdarah ini. Akibat mutasi gen, adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan faktor lain ternyata telah membuat sang nyamuk memiliki perubahan perilaku. Ini adalah beberapa poin yang mesti diperhatikan untuk mencegah terkena demam berdarah. 1. Aides Aigepty tidak lagi hanya menyukai genangan air jernih tapi ditemukan juga berkembang biak di air kotor 2. Dulu nyamuk ini hanya ditemui di lantai bawah dengan ketinggian terbang sekitar 2 meter, tapi sekarang nyamuk ini juga ditemui di lantai atas 3. Sebelumnya nyamuk ini hanya menggigit di pagi hari (sekitar pukul 10.00) dan sore hari (14.00 18.00), namun sekarang mereka juga bergerilya di malam hari. Langkah pencegahan: 1. Hilangkan sarang nyamuk 2. Pasang kasa antinyamuk di lubang ventilasi 3. Hindari menggantung pakaian di tempat terbuka 4. Waspadai juga gorden atau tirai jendela karena nyamuk suka menempel disana 5. Jangan biarkan ada air tergenang walaupun sedikit. Taburi abate bila di rumah ada kolam. 6. Selalu waspada bila ada anggota keluarga yang mengalami demam tinggi. Biasanya atas saran dokter bila demam tidak turun setelah tiga hari, maka sebaiknya periksa darah.

Sumalata [GERBANG EMAS News]: etelah melalui proses verifikasi oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Gorontalo Utara (Gorut), Bupati Gorut Rusli Habibie pun secara simbolis menyerahkan ban-tuan ternak sapi kepada 27 kelom-pok peternak (pokter) di Desa Kikia Kecamatan Sumalata dalam bentuk rekening, akhir Agustus 2010 lalu. Nominal bantuan ternak yang diserahkan kepada pokter tersebut sejumlah Rp.148 juta, atau total bantuannya berkisar Rp 4 miliar. Menurut Suherman Zul selaku Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Gorut, nilai tersebut sudah termasuk dengan fasilitas pendukung yang berkaitan di dalamnya. Hal ini, katanya, dimaksudkan agar upaya pengembangan dari usaha peternakan para peternak tersebut dapat lebih maju. Fasilitas pendukung tersebut di antaranya adalah konsetrat, obat-obatan, dan biaya perawatan kandang serta lain sebagainya. Sebelumnya, pemkab Gorut dalam proses penetapan penerima bantuan ternak tersebut telah menentukan persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pokter, yakni di antaranya telah mempunyai kandang sendiri dan lahan yang telah ditanami rumput gajah. Disebutkannya, para kelompok

peternak yang telah diberi bantuan sapi tersebut adalah mereka yang sudah dinyatakan lulus verifikasi. Secara teknis, kata Suherman, hewan ternak yang akan didiadakan oleh para peternak tersebut nantinya akan disesuaikan dengan bestek yang telah ditentukan dalam syarat ternak yang dimaksud. Sehingga, katanya, kaitan dengan pembelian ternaknya akan tetap didampingi. Melalui bantuan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gorut ini, Bupati Rusli Habibie menaruh harapan kepada para peternak agar sebisanya memanfaatkan bantuan dengan baik. Manfaatkan bantuan yang telah diberikan ini dengan sebaik mungkin. Karena apa yang telah diberikan ini adalah tak lain sebagai wujud keseriusan kita bersama dalam membangun daerah agar dapat dimajukan secara bersama-sama pula, ujar Bupati Rusli Habibie. Bahkan Bupati Rusli Habibie berjanji akan lebih mempersembahkan yang terbaik apabila masyarakat dapat mendukung setiap langkahlangkah yang sedang ditempuh olehnya saat ini. Daerah yang maju akan dapat terwujud dengan lebih baik lagi jika masyarakat dapat memberikan dukungannya secara penuh, ujar Bupati Rusli serius.> it/ams

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

15

KEPEDULIAN Drs. H. Rusli Habibie terhadap kemajuan Provinsi Gorontalo secara umum, betulbetul tak bisa diragukan lagi. Kepeduliankepeduliannya yang mengarah kepada kepentingan orang banyak selalu diperlihatkannya dengan nyata, bukan hanya dengan kata-kata.PERSIGO sebagai tim sepak bola unggulan dan kebanggaan masyarakat Gorontalo, akhirnya bisa bernafas lega serta dipastikan akan ikut merumput dan berlaga dalam musim kompetisi 2010/2011 setelah Rusli Habibie menyatakan memberi bantuan pendanaan sebesar Rp.500 juta. Dengan adanya bantuan dari Rusli Habibie tersebut, membuat semangat dan optimisme tim Blue Devil itu kembali jadi bangkit, sekaligus membawa Laskar Lahilote itu mampu melangkah mulus ke titik aman pertama. Sebelumnya, Persigo sudah amat pesimis dan merasa makin tipis harapan dan peluang untuk dapat melangkah masuk ke titik aman pertama dalam musim kompetisi 2010-2011 yang akan digelar pada pertengahan Oktober 2010 ini juga. Bagaimana tidak, manajemen Persigo yang telah berupaya keras menggodok pendanaan jauh-jauh hari untuk semata menuju titik aman saja sulit ditangani dan dibijaksanai oleh Gubernur Gorontalo.

16

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

16

Sehingga, karena terus menanti jawaban dan realisasi janji bantuan bagi Persigo dari Gubernur Gorontalo yang juga tak kunjung terwujud, maka demi mengharumkan citra dan nama baik daerah Provinsi Gorontalo manajemen Persigo pun tak harus berputus asa untuk terus berupaya mencari pundi-pundi pendanaan. Akhirnya, angin dari penjuru Utara Gorontalo pun berhembus dengan segarnya setelah Bupati Gorontalo Utara (Gorut) Rusli Habibie menyatakan siap untuk memberi dukungan berupa bantuan dana sebesar Rp.500 juta kepada Laskar Lahilote tersebut untuk segera berlaga demi mengharumkan nama baik Provinsi Gorontalo. Upaya untuk mendapatkan bantuan ini terjawab setelah melalui perbincangan serius antara Walikota Gorontalo Adhan Dambea yang juga selaku Ketua Pengcab Persigo dengan Bupati Gorut Rusli Habibie, di loby Hotel Quality Gorontalo, Minggu malam (3/10) lalu. Menurut manajemen Persigo, sumbangan pendanaan dari Bupati Gorut Rusli Habibie yang juga selaku Ketua Umum DPD Partai Golkar Provinsi Gorontalo itu siap diberikan, sepanjang ada pemain dari Gorut bergabung dan berlaga membesarkan nama Persigo di ajang kompetisi persepakbolaan saat ini. Keinginan Rusli Habibie itu, bagi pihak Persigo, tidaklah sulit untuk bisa diwujudkan karena tim

seleksi Persigo memang sudah mengincar dua pemain asal Gorut untuk dapat masuk dalam tim squad Persigo. Yakni Dadang P di posisi gelandang dan Jemsi Mende yang menempati posisi center beck. Kedua pemain asal Gorut tersebut, diakui oleh pihak Persigo, bahwa meski jam terbangnya pada level nasional belum teruji, namun secara teknis tim seleksi sudah menilai keduanya memiliki bobot skill dan kualitas yang tak kalah dengan para pemain senior lainnya di Persigo. Tetap Berharap Realisasi Dana dari Provinsi Meski Rusli Habibie telah menyatakan kesiapannya untuk memberikan suntikan dana sebesar Rp.500 juta, dan sembari menunggu realisasi janji bantuan dari Gubernur Gorontalo, manejemen Persigo juga tetap menggali pundipundi dana dari berbagai pihak. Misalnya, dengan melakukan penggalangan dana melalui Kotak Peduli Persigo yang telah digelar akhir September 2010 lalu. Namun mengenai pemenuhan dana buat kesuksesan Persigo berlaga dalam kompetisi 2010/2011 ini, menurut kabar yang telah beredar menyebutkan, bahwa Pengda PSSI telah melakukan upaya mediasi dan pendekatan persuasif antara pihak manajemen Persigo dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Namun dari mediasi tersebut belum bisa memberikan kesimpulan sebagaimana yang diharapkan oleh manajemen Persigo yang sudah sangat mengharapkan adanya dana bulat yang bisa menopang langkah Persigo untuk segera mendapatkan kemudahan untuk berlaga pada musim kompetisi 2010/2011 yang sudah akan digelar pertengahan Oktober 2010 ini juga. Sementara di sisi lain menyebutkan, Gubernur Gorontalo tak bisa berbuat banyak karena hanya bisa membantu Persigo melalui penganggaran APBD 2011. Artinya, bantuan itu nanti cair setelah kompetisi telah berjalan. Tentu saja ini merupakan persoalan tersendiri yang cukup rumit karena dinilai sangat tidak menguntungkan langkah Persigo yang sudah sangat membutuhkan dana awal sebesar Rp.500 juta untuk bertarung dalam musim kompetisi tahun ini. Namun, kepusingan dan kebimbangan serta kegelisahan pihak manajemen Persigo untuk mendapatkan dana awal tersebut itu pun akhirnya dapat dijawab oleh Rusli Habibie yang tanpa menunggu APBD pun telah siap memberi bantuan sebagaimana yang diinginkan oleh manajemen Persigo. Sehingga dengan adanya bantuan dari Rusli Habibie itupun semangat Laskar Lahilote jadi bangkit dan siap bertarung dan membela serta mengharumkan nama baik daerah, Provinsi Gorontalo. >amsyam

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

17

MOMENTUM

[GERBANG EMAS News]: arakter pembangunan di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) saat ini sangat digalakkan demi mempersembahkan karya nyata yang terbaik kepada masyarakat. Upaya menuju karya nyata itu pun makin terus diperlihatkan dari waktu ke waktu oleh Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Bapak Gerbang Emas itu, Rusli Habibie, melalui tekad yang tidak muluk-muluk sebagaimana yang menjadi prinsipnya saat ini, yakni: Berkarya Nyata, Bukan Berkarya Kata.

K

Prinsip ini kemudian menjadi sebuah komitmen tersendiri bagi Bupati Rusli Habibie dalam memajukan Kabupaten Gorut ke arah yang lebih baik. Apalagi Bupati Rusli Habibie juga amat memahami betul langkah-langkah apa yang harus dilakukan agar Gorut mampu menjadi daerah yang terdepan, terutama dalam hal memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakatnya. Dan peningkatan kemampuan Sumber Daya Aparatur adalah salah satu perhatian yang tak luput disentuh oleh Bupati Rusli Habibie. Tentu saja, hal ini amat beralasan, mengingat aparatur adalah penggerak pertama berlangsungnya sebuah pemerintahan di daerah dalam memberikan pelayanan prima kepada seluruh masya-rakat dalam memenuhi kebutuhannya, sehingga ekonomi pun diyakini dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Olehnya itu upaya membentuk kualitas sumber daya manusia, baik bagi aparatur pemerintahan maupun buat masyarakat itu sendiri adalah hal yang tak bisa ditunda-tunda, apalagi untuk ditiadakan. Mengedepankan hal tersebut, Bupati Rusli Habibie melalui Wakil Bupati Indra Yasin atas nama Pemkab Gorut pun kemudian menjalin kerjasama dengan pihak Universitas Brawijaya (UB) yang telah ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Malang, Jawa Timur, Senin (4/10) lalu. Risjon K. Sunge selaku

Kepala Bappeda Gorut yang turut mengawal Pemkab Gorut dalam penandatanganan tersebut mengutarakan, bahwa niat Bupati Rusli Habibie beserta Wabup Indra Yasin dalam upaya peningkatkan mutu SDM Gorut adalah hal yang sangat penting untuk segera diwujudkan. Dan ini harus terus dilakukan sesuai kebutuhan dan tuntutan di daerah, ujar Risjon Sunge. Kepala Bappeda Gorut yang dinilai cekatan ini juga menjelaskan, bahwa baik Bupati Rusli Habibie maupun Indra Yasin akan tetap berupaya menjadikan daerah Gerbang Emas ini sebagai gudangnya orang-orang cerdas dan berkualitas. Risjon mengatakan, MoU yang telah ditandatangani antara Universitas Brawijaya, Malang, dengan Pemkab Gorut ini adalah kerjasama di bidang pendidikan, Litbang dan Pengabdian Masyarakat. Tentu saja, kerjasama ini akan sangat membantu pemda dalam melaksanakan pembangunan karena nantinya akan lebih mampu didukung oleh aparatur yang memiliki kualitas pendidikan yang amat memadai, kata Risjon seraya menambahkan, peningkatan sumberdaya aparatur pemerintahan Gorut ini sudah pasti pula adalah untuk memberi pelayanan prima terhadap kelangsungan pembangunan di Gorut, terlebih adalah demi mewujudkan karakter Gorut sebagai daerah yang peduli terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program Gerbang Emas. Momen penandatanganan MoU itu sendiri dilakukan secara simbolis yang langsung diwakili oleh Wabup Indra Yasin disaksikan Ketua DPRD Gorut Thomas Mopilie. >nt/ams

18

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

MOMENTUM

Minta Aktivitas di Kawasan Mangrove Segera DihentikanKwandang [GERBANG EMAS News]: ari waktu ke waktu, Bupati Rusli Habibie betulbetul telah berhasil membangun hubungan harmonis dan meyakinkan dengan Pemerintah Pusat. Sehingga saat ini, Kab. Gorontalo Utara (Gorut) lebih dikenal oleh pejabat-pejabat di pusat sebagai salah satu daerah yang memiliki keseriusan tinggi dalam melaksanakan pembangunan karena mempunyai sosok Rusli Habibie yang tak pernah mau diam untuk terus berkarya nyata. Sehingga, Pemerintah Pusat pun tentu akan senantiasa memberikan perhatian lebih terhadap daerah yang memiliki pemimpin seperti Rusli Habibie. Tak luput, pihak Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) RI pun yang selama ini intens memberikan sejumlah perhatiannya. Kali ini, Kementerian PDT tersebut kembali memberikan kepeduliannya buat Kab. Gorut, yakni bantuan fasilitas berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebanyak 100 unit. Saat ini ada 100 unit bantuan PLTS dari Kementerian PDT untuk Gorut. Dan insya-

D

Allah jika tak ada halangan, Oktober tahun ini juga bantuan itu akan diserahkan oleh pihak Kementerian PDT kepada kita (Pemkab Gorut, red), tutur Kepala Bappeda Gorut Drs. Risjon K. Sunge, M.Si, Minggu (3/10) lalu. Risjon mengungkapkan, bantuan 100 unit PLTS yang telah dipatok alokasi anggarannya sebesar Rp.750 juta itu diperuntukkan kepada dua dusun, yakni Dusun Wulea Desa Buloila Kec. Sumalata dan Dusun Polahua Desa Tolinggula Pantai Kec. Tolinggula. Kedua dusun itu cukup terpencil dan memang selama ini sangat sulit dijangkau listrik, kata Risjon. Penyerahan PLTS itu, kata Risjon, akan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Rusli Habibie Oktober ini juga. Dan Risjon Sunge atas nama Pemkab Gorut berharap kepada penerima bantuan agar dapat menggunakan dan menjaga dengan baik bantuan tersebut. Saat ini Pemkab juga tetap berupaya memprioritaskan jaringan listrik hingga ke dusun demi kelancaran aktivitas masyarakat. Tapi ini diupayakan secara bertahap, jadi masyarakat harus bisa bersabar, ucap Risjon serius. >nt/ams

Kwandang [GERBANG EMAS News]: erkait polemik kawasan mangrove yang dipicu pada pekerjaan proyek pembangunan kawasan pemukiman perkotaan di Desa Moluo Kec. Kwandang, hingga merembet pada polemik kepemilikan surat atau dokumen tentang pembukaan areal oleh masyarakat di kawasan mangrove tersebut, membuat pemkab Gorontalo Utara (Gorut) akhirnya mengambil sikap untuk menghentikan segala kegiatan maupun aktivitas di kawasan mangrove tersebut. Melalui Wabup Indra Yasin atas nama Pemkab Gorut pun menegaskan, bahwa seluruh aktivitas di ka-

T

wasan lindung itu harus segera dihentikan, mulai aktivitas masyarakat yang telah lama bermukim di wilayah mangrove itu maupun akti-

......bersambung ke halaman: 25

Miss Universe Tanam MangroveJakarta [GERBANG EMAS News]: Meski panas terik matahari menyengat Jakarta, namun Miss Universe 2010 Ximena Navarette memyempatkan diri ke Taman Wisata Mangrove Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Minggu (10/10) lalu. Namun kunjungan perempuan cantik asal Meksiko itu bukan untuk berwisata, tetapi untuk melakukan aksi sosial penanaman pohon mangrove. Ximena mengaku amat senang melakukan aksi yang mengarah kepada kelestarian lingkungan. "Saya sangat senang sekali bisa melakukan ini dan ini penting sekali untuk menjaga dan melestarikan lingkungan yang semakin berubah akibat pemanasan global," tutur Ximena. Ximena didampingi Puteri Indonesia 2010, Nadine Alexandra Dewi Ames, Puteri Indonesia Lingkungan, dr. Reisa Kartikasari dan Kepala Satpol PP DKI HM Efendi Anas. Putri cantik itu disambut ratusan petugas Satpol PP DKI yang ikut dalam aksi ini. Dalam acara Peduli Lingkungan yang digagas Satpol PP DKI ini, Ximena mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan dengan melakukan penghijauan. Diharapkan, upaya ini bisa mencegah pemanasan global yang mengancam dunia. "Saya mengajak setiap individu untuk melakukan penghijauan. Tentunya harus dimulai dari diri sendiri. Kalau kita sudah bisa melakukannya diharapkan bisa mencegah dampak global warming," paparnya panjang lebar nan lembut. >nt/amsMAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 06 # SEPTEMBER 2010

19

KILOMETER

Kwandang [GERBANG EMAS News]: emerintah Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) yang dinakhodai Bupati Rusli Habibie sungguh amat peduli dengan pembangunan pariwisata yang dapat menonjolkan budaya dan potensi alam wisata yang memang sangat memadai untuk dikembangkan di Bumi Gerbang Emas ini. Sejumlah event yang mengarah kepada promosi budaya dan pariwisata pun telah digelar di Kabupaten terbungsu di Provinsi Gorontalo ini. Salah satunya adalah Festival Saronde yang di laksanakan tiap tahunnya, yang juga telah menjadi kalender tetap di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Gorut. Festival ini dilaksanakan di Pulau Saronde, salah satu pulau wisata yang menyimpan potensi besar untuk bisa dikembangkan sebagai objek wisata berkelas dunia. Sehingga itu, Pemkab Gorut sedini mungkin telah membenahi pulau yang terletak di dalam wilayah Desa Ponelo, Kecamatan Kwandang, ini dengan berbagai upaya. Salah satu upaya yang telah ditembus adalah berhasilnya Desa Ponelo ditunjuk sebagai Desa Wisata. Menurut Bupati Gorut Rusli Habibie, pihaknya sejauh ini terus berupaya untuk mengembangkan dunia wisata di Kabupaten Gorontalo Utara ini. Mengingat, kata Rusli Habibie, Gorut adalah daerah pesisir yang memiliki banyak potensi wisata alam, terutama pantai yang membentang dari Timur ke Barat yang berhadapan langsung dengan lautan lepas pasifik. Di indonesia, pantai seperti ini hanya dimiliki oleh beberapa daerah saja, termasuk Kabupaten

P

Gorontalo Utara. Dan Gorontalo Utara adalah daerah yang menguasai lebih banyak pesisir yang berhadapan dengan lautan pasifik tersebut. Sehingga itu, kata Bupati Rusli Habibie, tak salah jika pihak Pemkab Gorontalo Utara me