edisi 03

12
ALAMAT REDAKSI : Gedung InfoJambi Group Lt. 3 Jl. LKH Yoenoes Sains 42 Kebon Handil, Kota Jambi Telp. (0741) 42599 C M Y B E-mail : [email protected] Sukseskan HPN 2012 INFOJAMBI Koran MENGUPAS LEBIH DALAM EDISI 3 Januari 2012 HARGA : Rp 5.000,- Menuju JAMBI EMAS 2015 Baca Program di Hal...11 Baca Realisasi di Hal...10 Happy Birthday, HBA... Hidup Masih Morat-Marit Program Bedah Rumah, Masih Harus Dibedah Oleh : DR. Haryadi, SE, MMS Realisasi Belum Capai Target Rumah Elok, Nasib (masih) Terseok TEKAD Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) membangun Provinsi Jambi menjadi lebih baik terlihat jelas dalam program- programnya, diantaranya program be- dah rumah yang diindu- ki oleh pro- gram Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake). Program yang digadang- gadangkan pemerintah yang dipimpin oleh HBA sangat bagus, karena menyentuh lang- sung masyarakat Jambi yang hidupnya masih dibawah garis kemiskinan. Na- mun, apakah program bedah rumah tersebut sudah benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat ? Ataukah hanya program berbau politis untuk pencitraan semata ? MESKI Pemerintah Provinsi Jambi telah berusaha keras, target bedah rumah (bed- rum) tahun 2011 ternyata belum dapat dicapai. Belum terpenuhinya target bedah rumah sebanyak 5.121 unit itu karena �dak terealisasin- ya komitmen Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dan pergeseran APBD Kabupaten Tanjab- �m. Menurut Kepala Unit Balai Pelayanan Informasi dan Penyaringan Aspirasi Pem- bangunan (UPTB) Bappeda Propinsi Jambi, Riswandi Sp Msi, seja�nya target mem- benah 5.121 unit rumah tersebut dibebankan ke- pada APBD Provinsi dan beberapa Kabupaten (3.597 unit) dan kepada dana CSR perusahaan dan perseoran- gan (1.829 unit). Dalam pelaksanaannya hingga akhir tahun 2011, pengerjaan bedah rumah yang berhasil diselesaikan dari dana APBD Provinsi 2.802 unit, APBD Kota Jambi 90 unit dan APBD Kabu- paten Sarolangun 305 unit. Semuanya terealisasi 100 persen. ”Namun Kabupaten PROGRAM bedah rumah yang diluncurkan melalui program satu miliar satu kecamatan (samisake) sepertinya belum cukup untuk mensejahterakan kehidupan ma- syarakat miskin di Provinsi Jambi. Se�daknya itu bisa dilihat pada kehidupan dua warga Penyengat Rendah, Telanaipura yang me- nerima bantuan bedah rumah. Dua orang penerima bantuan bedah rumah, Mislinarwa� dan Bunaiyah, yang tinggal di RT berbeda, masih mengeluh. Nasib mereka semakin hari kian mem- buruk. Menurut Mislinarwa�, ibu �ga anak, walau rumahnya sudah diperbaiki oleh pemerintah, na- mun ekonomi mereka tetap saja masih sangat lemah. Sang Mislinarwa�, Mamat, han- ya bekerja sebagai tukang urut keliling. Penghasilannya sangat minim, tak cukup untuk meng- hidupi keluarga. Kalau �dak ada orang yang minta diurut, ar�nya Mamat �dak dapat penghasilan untuk makan keluarganya. Keluhan yang sama juga dira- sakan Bunaiyah, yang sehari-hari hanya bekerja sebagai pengg- oreng kacang tanah pada se- buah usaha martabak di dekat rumahnya. Kenda� kini rumahnya sudah bagus, penghasilan Bunai- yah tetap saja �dak bertambah. Penghasilan yang diterimanya dari menggoreng kacang, ti- dak cukup untuk menghidupi 2 anaknya. Saking kecil nilainya, sampai-sampai Bunaiyah malu menyebut angka pendapatannya sebulan. Bunaiyah amat berharap pemer- intah bisa memberinya bantuan modal usaha atau sejenisnya. Penyandang gelar warga prase- jahtera itu ingin sekali membuka usaha sendiri. “Sekarang alhamdulilah rumah sayo dak keropos dan dak bocor lagi. Bantuan 2 kodi seng dan 2 keping papan dari pemerintah cukuplah untuk baiki rumah sayo. Soal ekonomi ? Ahhh... sampe sekarang masih morat-marit bae, Pak,” ujar Bunaiyah lirih. (rdw) Bisa dimaklumi mengapa dibanding ke- giatan lain yang berada di bawah payung Program Satu Miliar Satu Kecamatan (SAMI- SAKE), bedrum menjadi yang paling populer. Sedikitnya terdapat 34.180 keluarga miskin di Provinsi Jambi, mereka pas� berharap rumah merekalah yang terpilih untuk dibedah. Selain itu, kegiatan ini merupakan kegiatan keroyokan antara banyak pihak, pemerintah daerah sebagai penginisiasi dan pemilik dana utama, TNI sebagai pelaksana lapangan, dan perusahaan swasta sebagai penyumbang dana yang pen�ng. Sampai bulan Desember 2011, terdapat 3.595 rumah keluarga pra sejahtera yang berhasil dipercan�k dan menjadi layak huni. Meski belum mencapai target 5.121 unit, na- mun pencapaian tersebut patut diapresiasi, tanpa mengabaikan fakta adanya keluhan tentang rumah yang pengerjaannya �dak sesuai spesifikasi. Pertanyaan yang diam-diam datang meng- geli�k, apakah keberadaan rumah elok terse- but dapat membantu mengurangi angka ke- miskinan? Kalau ukuran kemiskinan ada pada kondisi rumah semata, tentu jawabannya; ya. Tapi kalau parameter lainnya seper� jumlah penghasilan keluarga yang menjadi ukuran, ADA yang menarik saat ber- langsungnya acara hiburan rakyat menyambut Tahun Baru 2012, di depan rumah dinas gubernur Jambi, Jl Sul- tan Thaha, Pasar Jambi, Sabtu malam (31/12) lalu. Selain menghibur masyarakat Kota Jambi, ternyata malam itu Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus, juga merayakan ulangtahunnya yang ke-58. Sebelum terompet ditiup tepat pada pukul 00.00 WIB, HBA yang lahir di Sungai Abang, Sarolangun, 31 De- sember 1953 meniup lilin ber- bentuk angka 58. Ditemani isteri tercinta, Hj Yusniana, ayah dari Ervin Afriayan� dan Diah Agusrin itu meniup lilin yang berukuran tak terlalu besar. Seusai meniup lilin, putra Haji Agus dan Hajjah No’ah itu didaulat menyanyikan lagu kesayangannya. Lagi- lagi bersama sang isteri, HBA bernyanyi berduet. Selain HBA, sejumlah pejabat Pemprov Jam- bi juga ikut menyumbangkan lagu untuk sang gubernur dan masyarakat Jambi, diantaranya Wakil Gubernur H Fachrori Umar, Sekda Syahrasaddin dan Kepala Biro Umum Pemprov Jambi, Al Harris. Dalam pidatonya HBA ber- harap tahun 2012 harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Ia mengajak masyarakat Jambi meningkatkan kualitas diri dan selalu mengingat bahwa hidup hanya sementara. Menu- rut HBA, pengalaman tahun-tahun lalu dapat dijadikan introspeksi dan evaluasi dalam menyong- song masa depan yang lebih baik. Ia berharap masyarakat Jambi ikut menjaga ketentra- man. “Selamat tahun baru bagi selu- ruh masyarakat Jambi. Kita ber- harap tahun 2012 Jambi semakin makmur, semakin lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Kon- disi daerah mes� lebih aman, masyarakat semakin tenteram dan hubun- gan kekeluargaan semakin diting- katkan,” ujar HBA. (dod) kemiskinan belum dapat dienyahkan walau rumah buruk itu telah bergan� rupa. Kalaupun rumah mereka elok, lalu dibantu lagi mendapatkan ser�fikat tanah melalui program ser�fikasi gra�s yang pada tahun 2011 ditargetkan 3.176 ser�fikat, itu pun belum otoma�s dapat meningkatkan ekonomi masyarakat miskin. Karena banyak masyarakat miskin yang belum mampu mengolah aset mereka untuk jadi modal usaha, selain mereka juga tak memiliki ketrampi- lan usaha. Pertanyaan tersebut patut diajukan kembali untuk me- nyambut pelaksanaan bedrum tahap kedua pada tahun 2012 ini. Sekedar mengingatkan, tujuan Pemerintah Provinsi Jambi mengusung program SAMISAKE SEJAK pertama kali kegiatan bedah rumah diluncurkan, sambutan masyarakat luar biasa. Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus tak mau menunda janjinya terlalu lama, pada 26 Juli 2011 bedrum pun dicanangkan. Tak tanggung-tanggung, dana yang dialokasikan untuk kegiatan ini mencapai Rp.23 miliar, dengan alokasi Rp. 7,5 juta per rumah yang dibedah di 50 ke- camatan percontohan. Pada APBD Provinsi Jambi 2012 dana bedrum bahkan dinaik- kan menjadi Rp 27,5 miliar untuk 2.750 unit rumah dengan alokasi per rumah Rp. 10 juta. Baca Rumah di Hal...11

Upload: izwan-sholimin

Post on 12-Mar-2016

266 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Mengupas Lebih Dalam

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi 03

ALAMAT REDAKSI : Gedung InfoJambi Group Lt. 3 Jl. LKH Yoenoes Sains 42 Kebon Handil, Kota Jambi Telp. (0741) 42599

CMYB

E-mail : [email protected]

Sukseskan HPN 2012

INFOJAMBIKoranM E N G U P A S L E B I H D A L A M EDISI 3 Januari 2012

HARGA : Rp 5.000,-

Menuju JAMBI EMAS 2015

Baca Program di Hal...11

Baca Realisasi di Hal...10

Happy Birthday, HBA...

Hidup Masih Morat-Marit

Program Bedah Rumah, Masih Harus Dibedah

Oleh : DR. Haryadi, SE, MMS

Realisasi Belum Capai Target

Rumah Elok, Nasib (masih) Terseok

TEKAD Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) membangun Provinsi Jambi menjadi lebih baik terlihat jelas dalam

p r o g r a m -programnya, diantaranya program be-dah rumah yang diindu-ki oleh pro-g ra m S at u Miliar Satu Kecamatan (Samisake). Program yang d i g a d a n g -ga d a n g ka n

pemerintah yang dipimpin oleh HBA sangat bagus, karena menyentuh lang-sung masyarakat Jambi yang hidupnya masih dibawah garis kemiskinan. Na-mun, apakah program bedah rumah tersebut sudah benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat ? Ataukah hanya program berbau politis untuk pencitraan semata ?

MESKI Pemerintah Provinsi Jambi telah berusaha keras, target bedah rumah (bed-rum) tahun 2011 ternyata belum dapat dicapai. Belum terpenuhinya target bedah rumah sebanyak 5.121 unit itu karena �dak terealisasin-ya komitmen Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dan pergeseran APBD Kabupaten Tanjab-�m.

Menurut Kepala Unit Balai Pelayanan Informasi dan Penyaringan Aspirasi Pem-bangunan (UPTB) Bappeda Propinsi Jambi, Riswandi Sp Msi, seja�nya target mem-

benah 5.121 unit rumah tersebut dibebankan ke-pada APBD Provinsi dan beberapa Kabupaten (3.597 unit) dan kepada dana CSR perusahaan dan perseoran-gan (1.829 unit).

Dalam pelaksanaannya hingga akhir tahun 2011, pengerjaan bedah rumah yang berhasil diselesaikan dari dana APBD Provinsi 2.802 unit, APBD Kota Jambi 90 unit dan APBD Kabu-paten Sarolangun 305 unit. Semuanya terealisasi 100 persen.

”Namun Kabupaten

PROGRAM bedah rumah yang diluncurkan melalui program satu miliar satu kecamatan (samisake) sepertinya belum cukup untuk mensejahterakan kehidupan ma-syarakat miskin di Provinsi Jambi. Se�daknya itu bisa dilihat pada kehidupan dua warga Penyengat Rendah, Telanaipura yang me-nerima bantuan bedah rumah.

Dua orang penerima bantuan bedah rumah, Mislinarwa� dan Bunaiyah, yang tinggal di RT berbeda, masih mengeluh. Nasib mereka semakin hari kian mem-buruk. Menurut Mislinarwa�, ibu �ga anak, walau rumahnya sudah diperbaiki oleh pemerintah, na-mun ekonomi mereka tetap saja

masih sangat lemah.Sang Mislinarwa�, Mamat, han-

ya bekerja sebagai tukang urut keliling. Penghasilannya sangat minim, tak cukup untuk meng-hidupi keluarga. Kalau �dak ada orang yang minta diurut, ar�nya Mamat �dak dapat penghasilan untuk makan keluarganya.

Keluhan yang sama juga dira-sakan Bunaiyah, yang sehari-hari hanya bekerja sebagai pengg-oreng kacang tanah pada se-buah usaha martabak di dekat rumahnya. Kenda� kini rumahnya sudah bagus, penghasilan Bunai-yah tetap saja �dak bertambah. Penghasilan yang diterimanya dari menggoreng kacang, ti-

dak cukup untuk menghidupi 2 anaknya. Saking kecil nilainya, sampai-sampai Bunaiyah malu menyebut angka pendapatannya sebulan.

Bunaiyah amat berharap pemer-intah bisa memberinya bantuan modal usaha atau sejenisnya. Penyandang gelar warga prase-jahtera itu ingin sekali membuka usaha sendiri.

“Sekarang alhamdulilah rumah sayo dak keropos dan dak bocor lagi. Bantuan 2 kodi seng dan 2 keping papan dari pemerintah cukuplah untuk baiki rumah sayo. Soal ekonomi ? Ahhh... sampe sekarang masih morat-marit bae, Pak,” ujar Bunaiyah lirih. (rdw)

Bisa dimaklumi mengapa dibanding ke-giatan lain yang berada di bawah payung Program Satu Miliar Satu Kecamatan (SAMI-SAKE), bedrum menjadi yang paling populer. Sedikitnya terdapat 34.180 keluarga miskin di Provinsi Jambi, mereka pas� berharap rumah merekalah yang terpilih untuk dibedah. Selain itu, kegiatan ini merupakan kegiatan keroyokan antara banyak pihak, pemerintah daerah sebagai penginisiasi dan pemilik dana utama, TNI sebagai pelaksana lapangan, dan perusahaan swasta sebagai penyumbang dana yang pen�ng.

Sampai bulan Desember 2011, terdapat 3.595 rumah keluarga pra sejahtera yang berhasil dipercan�k dan menjadi layak huni. Meski belum mencapai target 5.121 unit, na-mun pencapaian tersebut patut diapresiasi, tanpa mengabaikan fakta adanya keluhan tentang rumah yang pengerjaannya �dak sesuai spesifikasi.

Pertanyaan yang diam-diam datang meng-geli�k, apakah keberadaan rumah elok terse-but dapat membantu mengurangi angka ke-miskinan? Kalau ukuran kemiskinan ada pada kondisi rumah semata, tentu jawabannya; ya. Tapi kalau parameter lainnya seper� jumlah penghasilan keluarga yang menjadi ukuran,

ADA yang menarik saat ber-langsungnya acara hiburan rakyat menyambut Tahun Baru 2012, di depan rumah dinas gubernur Jambi, Jl Sul-tan Thaha, Pasar Jambi, Sabtu malam (31/12) lalu. Selain menghibur masyarakat Kota Jambi, ternyata malam itu

Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus, juga merayakan ulangtahunnya yang ke-58.

Sebelum terompet ditiup tepat pada pukul 00.00 WIB, HBA yang lahir di Sungai Abang, Sarolangun, 31 De-sember 1953 meniup lilin ber-bentuk angka 58. Ditemani

isteri tercinta, Hj Yusniana, ayah dari Ervin Afriayan� dan Diah Agusrin itu meniup lilin yang berukuran tak terlalu besar.

Seusai meniup lilin, putra Haji Agus dan Hajjah No’ah itu didaulat menyanyikan lagu kesayangannya. Lagi-

lagi bersama sang isteri, HBA bernyanyi berduet. Selain HBA, sejumlah pejabat Pemprov Jam-bi juga ikut menyumbangkan lagu untuk sang gubernur dan masyarakat Jambi, diantaranya Wakil Gubernur H Fachrori Umar, Sekda Syahrasaddin dan Kepala Biro Umum Pemprov Jambi, Al Harris.

Dalam pidatonya HBA ber-harap tahun 2012 harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Ia mengajak masyarakat Jambi meningkatkan kualitas diri dan selalu mengingat bahwa hidup hanya sementara.

Menu-rut

HBA, pengalaman tahun-tahun lalu dapat dijadikan introspeksi dan evaluasi dalam menyong-song masa depan yang lebih baik. Ia berharap masyarakat Jambi ikut menjaga ketentra-man.

“Selamat tahun baru bagi selu-ruh masyarakat Jambi. Kita ber-harap tahun 2012 Jambi semakin makmur, semakin lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Kon-

disi daerah mes� lebih aman, masyarakat semakin

tenteram dan hubun-gan kekeluargaan

semakin diting-katkan,” ujar

HBA. (dod)

kemiskinan belum dapat dienyahkan walau rumah buruk itu telah bergan� rupa.

Kalaupun rumah mereka elok, lalu dibantu lagi mendapatkan ser�fikat tanah melalui program ser�fikasi gra�s yang pada tahun 2011 ditargetkan 3.176 ser�fikat, itu pun belum otoma�s dapat meningkatkan ekonomi masyarakat miskin. Karena banyak masyarakat miskin yang belum mampu mengolah aset mereka untuk jadi modal usaha, selain mereka juga tak memiliki ketrampi-lan usaha.

Pertanyaan tersebut patut diajukan kembali untuk me-nyambut pelaksanaan bedrum tahap kedua pada tahun 2012 ini. Sekedar mengingatkan, tujuan Pemerintah Provinsi Jambi mengusung program SAMISAKE

SEJAK pertama kali kegiatan bedah rumah diluncurkan, sambutan masyarakat luar biasa. Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus tak mau menunda janjinya terlalu lama, pada 26 Juli 2011 bedrum pun dicanangkan. Tak tanggung-tanggung, dana yang dialokasikan untuk kegiatan ini mencapai Rp.23 miliar, dengan alokasi Rp. 7,5 juta per rumah yang dibedah di 50 ke-camatan percontohan. Pada APBD Provinsi Jambi 2012 dana bedrum bahkan dinaik-kan menjadi Rp 27,5 miliar untuk 2.750 unit rumah dengan alokasi per rumah Rp. 10 juta.

Baca Rumah di Hal...11

Page 2: Edisi 03

MENGUPAS LEBIH DALAMINFO-Kami2 EDISI 3Januari 2012

Diterbitkan Oleh : CV. Jambi Portalindo

Pimpinan Umum : H. Mursyid SonsangPemimpin Redaksi : Doddi IrawanWakil Pemimpin Redaksi : Hj. Asnelly RD

Redaktur Pelaksana : Izwan Sholimin, H. SyafruddinRedaktur : Hery FR, Aldi Panri

Reporter Kota Jambi : Iman Kurnia, Suhairi, Tasman Kohar, Lery RD

Muaro Jambi : Raden WahyudiKerinci/Sungai Penuh : Amir SyamMerangin : SudaryantoSarolangun : Rudy IchwanBungo dan Tebo : Budi UtomoBatanghari : Afrizal J ToisutaTanjung Jabung Timur : SuhailiTanjung Jabung Barat : R. Simanjuntak,Tungkal Ulu dan Merlung : M. Hatta Z

Perwakilan Jakarta : Bambang Susanto

Bagian Pemasaran/Sirkulasi : Abdul Mu’inBagian Keuangan : Edy Martias

Penasehat Hukum : Kantor Hukum dan Keadilan Terpadu (KHKT) Jambi

Alamat Redaksi : Gedung InfoJambi Group Lt. 3 Jl. LKH Yoenoes Sains 42 Kebon Handil, Kota Jambi Telp. (0741) 42599

email : [email protected] : PT. Jambi Press Intermedia

Isi diluar tanggung jawab percetakan

MENGUPAS LEBIH DALAM

MAT SULO

TAJUK

Mengenyahkan KemiskinanLewat Bedah Rumah

DARI sekian banyak program pembangunan Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, kegiatan Bedah Rumah (Be-drum) yang berada di bawah payung Program Satu Miliar Satu Kecamatan (SAMISAKE)-lah yang paling populer.

Padahal ada kegiatan lain seper� jaminan kesehatan, beasiswa, ser�fikasi rumah hasil bedrum, bantuan modal usaha bagi UMKM, dan lain-lain namun gaungnya kalah kencang dibanding bedrum.

Bedrum menjadi begitu populer, karena ini adalah mimpi keluarga miskin yang jumlahnya di Provinsi Jambi mencapai 34.180 keluarga. Bedrum di Jambi adalah kolosal reality show, dibuat dalam jumlah besar. Pada tahun 2011 saja ditargetkan 5.121 rumah yang akan dibedah. Sungguh sebuah target yang luar biasa.

Banyak hal posi�f dari kegiatan ini. Keterlibatan unsur TNI melalui Komando Resor Militer 042/Garuda Pu�h sebagai pelaksana lapangan merupakan bentuk keharmonisan hubungan antara Pemerintah Provinsi Jambi dan TNI serta sebuah upaya simpa�k untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Apresiasi pantas diberikan karena kegiatan ini berhasil menggugah warga negara golongan ekonomi mampu untuk berbagi dengan saudaranya yang hidup kurang beruntung.

Namun untuk tahun 2012, akankah bedah rumah tetap pada konsep berbagi tersebut sementara tuntutan agar program Pemerintah Provinsi Jambi lebih bernas dan berkonten pemberdayaan masyarakat semakin kencang ?

Pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan berbagai kebijakan dan program pembangunan untuk memperbaiki kondisi kehidupan yang diharapkan. Apakah kegiatan be-dah rumah telah memiliki nilai pemberdayaan tersebut ?

Dari segi kriteria penerima bantuan bedah rumah, mung-kin saja telah memenuhi syarat-syarat dianggap sebagai keluarga miskin seper� �dak memiliki faktor produksi (tanah, modal atau keterampilan), terbatasnya akses terhadap aset juga masyarakat bermakna meningkatnya kemampuan produksi, �ngkat pendidikan rendah dan lain sebagainya.

Tapi dari segi kriteria pemberdayaan, jelas kegiatan bedah rumah belum memenuhi unsur kegiatan yang member-dayakan masyarakat. Masyarakat boleh saja punya rumah yang tak lagi bocor di sana-sini atau catnya lebih bagus, tapi apakah pendapatan mereka sudah memadai untuk makan dan pendidikan anggota keluarga, atau untuk mencat kem-bali rumah mereka dua atau �ga tahun mendatang ?

Bukankah mengacu kepada UU Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah Daerah, peran pemerintah seharus-nya telah bergeser dari pelaksana menjadi fasilitator, dari memberikan instruksi menjadi melayani masyarakat, dari mengatur menjadi memberdayakan masyarakat, dan dari bekerja untuk memenuhi aturan menjadi bekerja untuk memenuhi misi ?

Sebenarnya model kegiatan yang memberdayakan ma-syarakat telah ada seper� Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Di sini masyara-kat dila�h untuk mampu merencanakan, mengusulkan dan berkompe�si agar rencana mereka dapat didanai pemerintah.

Proses kompe�si dapat diaplikasikan ke kegiatan bedah rumah secara selek�f, sesuai dengan keterbatasan serta pendidikan keluarga miskin. Misalnya untuk mendapatkan pendanaan bedrum, rumah tersebut diharuskan memiliki warung atau tempat usaha sederhana. Dengan demikian, selain memberikan tempat berteduh yang lebih repre-senta�f, bedrum juga membantu keluarga miskin untuk lebih produk�f.

Jika demikian halnya, bedrum dapat dibanggakan sebagai kegiatan yang tak hanya bermisi sosial dan kemanusiaan, namun juga berkonten pemberdayaan. (***)

Pemred di Jambi Hebat-Hebat, Pejabat Rela Nunggu DiteleponBIASANYA para pejabat enggan

ditelepon wartawan, apalagi jika maksudnya untuk mengonfirmasi masalah berat. Namun ada pengec-ualian saat diselenggarakan Uji Komptensi Wartawan (UKW) Dewan Pers bekerjasama dengan PWI Pusat dan PWI Cabang Jambi, 23 - 24 De-sember lalu, di Badan Diklat Provinsi Jambi.

Gubernur H Hasan Basri Agus (HBA), Kapolda Anang Iskandar, Ketua DPRD Efendi Hatta, dan sejumlah anggota DPR-RI dan DPD-RI serta banyak lagi pejabat �nggi lainnya, menunggu dengan rela telepon dari para wartawan, bahkan ada yang meniadakan waktu tidur sorenya hanya untuk menunggu telepon dari peserta UKW yang rata-rata para pet-inggi media di Provinsi Jambi.

Salah satu materi pada UKW terse-but, Membangun Jejaring, mengha-ruskan peserta uji membuat da�ar narasumber pen�ng berikut nomor teleponnya. Secara acak, penguji me-milih beberapa nama untuk ditelepon dan para pemimpin redaksi (pemred) dan wartawan. Mereka harus mem-

buk�kan dirinya cukup dekat dengan narasumber di da�ar tersebut.

Tentu saja tak ada yang mau gagal dalam uji kompetensi ini. Untuk men-gurangi resiko telepon tak diangkat, para wartawan bergerilya meng-hubungi para narasumbernya dan ‘memohon’ agar teleponnya disahut ke�ka tes berlangsung.

Gubernur HBA nampaknya mema-hami kegundahan ha� para wartawan menjelang tes yang baru pertama kali dilaksanakan di Jambi ini. Dengan sukarela HBA menyatakan kesia-pannya ditelepon, dimana saja dan kapan saja. Bahkan karena terlalu lama menunggu telepon yang tak kunjung �ba, HBA sempat berinisia�f menghubungi beberapa pemred dan wartawan.

“Belum, Pak. Mungkin sekitar jam 2 nan�,” ucap Muhtadi, Pemred Jambi TV yang ditelepon HBA beberapa jam sebelum jadwal tes berlangsung.

Demikian juga dengan Kapolda Jam-bi Brigjen Drs.H. Anang Iskandar. “Ya, Insya Allah teleponnya akan saya ang-kat nan�,” tulisnya dalam sms yang dikirimkan ke seorang wartawan.

Jambi Baru Punyo 39 Wartawan Berkompetensi

InfoJambi Group Kuasoi UKWSELAMA Uji Kompetensi Wartawan

(UKW) yang dilaksanakan Dewan Pers bekerjasama dengan PWI Pusat dan PWI Cabang Jambi dari tanggal 23 – 24 Desember 2011, di Kompleks Badan Diklat Provinsi Jambi, peserta dari media elektronik menjadi yang terbaik di kelompoknya masing-mas-ing.

Menurut Sekretaris PWI Pusat, Hendry CH Bangun yang juga Penang-gungjawab UKW PWI, bagi yang �dak puas dengan hasil nilai UKW punya hak untuk melakukan banding ke Dewan Pers. Semua dokumen UKW dan hasil penilaian �m penguji dikirim ke Dewan Pers dan bisa diperiksa kembali oleh mereka.

Berikut rekap akhir hasil UKW yang dilaporkan Tim Penguji ke Dewan Pers :

Kelompok Utama dengan �m pen-guji Usman Yatim, peserta terbaik Suyono Wasis (Kepsta RRI) dengan nilai 590, Saman (GM Jek TV) dan Kris�an Edi Candra (GM Radar Sarko) dengan nilai 560, Supardinata dengan nilai 550, M Surtan (Redpel Jambi Independent) dengan nilai 545 dan Harry Suharno (Pimred Koran Nasi-onal) dengan nilai 540.

Kelompok Utama dengan tim penguji M Nuh Hatumena, peserta terbaik Mursyid Sonsang (Wakabiro Sumbagsel MNC Group dan Pimred Infojambi.com) dengan nilai 590, Fitri Ulinda (Pimred Media Jambi) dengan nilai 565, Joni Rizal (Pimred Jek TV) dan Nofwan Syafei (Pimred Jambi Ekspres) memiliki nilai sama 560, Mardi Salmi (Pewarta Antara) dengan nilai 555, Kasrianto (Dewan

Redaksi JambiGlobal.com) dengan nilai 540 dan Munawir (GM Jambi Independet) dengan nilai 530.

Kelompok Utama dengan �m pen-guji Atal S Depari, peserta terbaik Asnelly Ridha Daulay (Wapimred Infojambi Koran) dengan nilai 570, Doddi Irawan (Redpel Infojambi.com) dengan nilai 545, Muhtadi Pu-tra Nusa (Pimred Jambi TV) dengan nilai 540, Paisal Khumar (Pimred

Jambi Independen) dengan nilai 535, Dahril Al-Fath (Pimred Aksi Post) dengan nilai 525, Yasmin Si-mamora (GM Radar Tanjab) dengan nilai 495 dan Suarta Siregar (Pimred Otoda Post) dengan nilai 480.

Sementara untuk Kelompok Madya dengan penguji Kamsul Hasan, yang terbaik Hery FR (reda-ktur infojambi.com) dengan nilai 715, Izwan Sholimin (redaktur info-jambi.com) dengan nilai 700, Sandi Pusaka Herman dengan nilai 685, Nono Wahyu Nugroho (RRI Pro2) dan Dona Piscesika (Jambi Ekspres) sama-sama dapat nilai 670 serta Tasman (Wapimred Suara Jambi) dengan nilai 665.

Kelompok Madya dengan pen-guji Sasongko Tejo, yang terbaik Si� Masnidar dengan nilai 715, Syaiful Roswandi dan Sabar Yusminardi sama memiliki nilai 705, Kandi Si-lalahi dengan nilai 670, Chandra Purnomo dengan nilai 665 dan Maas dengan nilai 660. Sedangkan Arman �dak bisa hadir hingga be-rakhir UKW.

Untuk Kelompok Muda diiku� 6 peserta, sebagai terbaik

UJI Kompetensi Wartawan (UKW) yang dilaksanakan Dewan Pers beker-jasama dengan PWI Pusat dan PWI Cabang Jambi dari tanggal 23 – 24 Desember 2011, ditutup oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat, Sasongko Tejo, di aula Badan Diklat Provinsi Jambi, Kota Baru, Kota Jambi.

Menurut Sasongko pelaksanaan UKW di Provinsi Jambi merupakan pelaksanaan yang terbaik di seluruh Indonesia, baik dari segi pelaksanaan, peserta dan dukungan pemerintah daerah (pemda). “Dari 11 Provinsi yang mengadakan UKW, baru di Jambi ini dibuka langsung oleh gubernur,” ujarnya.

Mengenai pelaksanaan, kata Direk-tur Harian Suara Merdeka ini, tem-patnya sangat bagus dengan fasilitas yang lengkap dan dibantu tenaga sekretariat yang profesional serta pesertanya sangat serius.

“Sebagian besar pesertanya para pemimpin redaksi dari harian ter-kemuka di Provinsi Jambi. Mereka sangat antusias mengiku� pengujian, apalagi ada dukungan sangat kuat dari Gubernur Hasan Basri Agus, dengan membiayai kegiatan UKW memakai dana sendiri,” ujarnya.

Jumlah peserta yang ikut UKW angkatan I di Jambi ada 39 orang, terdiri dari �ngkat Utama (level general manager/pemred/pimpinan umum 20 orang, yang din-yatakan lulus dan berkompeten 19 orang), �ngkat madya (redpel/redaktur/reporter senior 13 orang, yang dinyatakan lulus 12 orang) dan terakhir �ngkat muda (report-er 6 orang, dinyatakan lulus 5 orang).

Para peserta yang lulus nama-namanya dikirim ke Dewan Pers, kemudian Dewan Pers akan memberikan nomor ser�fikat. ”Kita targetkan menjelang HPN di Jambi tahun 2012, sebanyak 500 wartawan di Indonesia sudah berser�fikat,” jelas Sa-songko. Hingga saat ini wartawan

Effendi Ha�a, H Bakri, Elviana, Syahrasad-din serta banyak nama lain juga menyatakan ke-siapannya membantu.

Untunglah kekha-watiran mereka terbantu oleh pengertian yang diberi-kan

H Hasan Basri Agus

Baca Pemred

di Hal...10

Baca Infojambi di Hal...11

Baca Jambi di Hal...11

Wapemred Infojambi Koran, Asnelly, dan Redaktur infojambi.com menerima penghargaan seusai mengikuti UKW. (ist)

Peserta dan Panitia UKW foto bersama Gubernur HBA. (ist)

+EDISI 03 INFOJAMBI KORAN SUDAH TERBIT=Yang terakhir yo ?...

+BEDAH RUMAH JADI PROGRAM ANDALAN PEMPROV JAMBI=Rumah bae yang elok, hidup masih saro jugo, Jok !

+39 WARTAWAN DI JAMBI LULUS UJI KOMPETENSI=Kalo nak jadi wartawan nian, yo harus iku� aturan mainlah...

+PEMDA JAMBI SEKARANG SIBUK NGURUSI KEBUN KARET=Nah...selamo ini apo bae gawenyo ?...

+RUMAH SAKIT DI JAMBI PENUH OLEH PASIEN DBD=Wah...untung besak tu... Biso tambah kayo dokternyo...

Page 3: Edisi 03

PROVINSI 3EDISI 3Januari 2012

PO HandoyoPENUMPANG TIDAK DITRANSITKAN

Berangkat Setiap Hari : JAMBI - PONOROGO Alamat : Jln. Gajah Mada No 10 Simpang Kawat Kota Jambi, Telp 0741- 42257

HP : 0741 - 7090536

Kantor Pusat Jl. Prof. M. Yamin No. 26 Jambi - Sumatera - Indonesia

Telp. : 0741 - 27876 0741 - 27695 0741 - 27693 0741 - 24671 0741 - 7556027

Faxmile (0741) - 27696

MENGUPAS LEBIH DALAM

Baca Produsen di Hal...11

Banyak Nian yang Dak Bayar Listrik

Jangan Remehkan Cabe, Hargonyo Bakal Naek

Produsen Makanan Harus Punyo Ser�fikat Halal

Futsal dan Fes�val Lagu Daerah Ramekan HUT Jambi

KOTAJAMBI — Wakil Gubernur (Wagub) Jambi H Fachrori Umar dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi Ir Sahrasaddin, M.Si mencetak gol, dalam turna-men futsal memeriahkan HUT ke-55 Provinsi Jambi, di halaman dalam Kantor Gubernur Jambi, Senin lalu.

Turnamen futsal dibuka oleh Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) ditandai dengan tendangan kehor-matan. Turnamen diiku� seluruh SKPD di lingkup Pem-prov Jambi, diawali dengan pertandingan antara �m senior (wagub, sekda, asisten, staf ahli) dan �m yunior (para kepala SKPD). Pada pertandingan pembuka, �m yunior mengalahkan �m senior dengan skor 5 - 3.

Gubernur HBA mengungkapkan, even itu sengaja dilaksanakan guna memeriahkan

Ayo Rame-Rame Tanam Karet

INFOJAMBI KORAN — Guna memberi rasa aman bagi masyarakat muslim dalam mengkonsumsi produk makanan olahan yang banyak disajikan dan di-pasarkan di pasar dan berbagai mall. Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) minta pada pihak produsen agar memiliki ser�fikat halal.

“Saya akan mendorong terus pen-gusaha makanan dan kebutuhan men-dasar masyarakat lainnya, apapun ben-tuknya, agar memiliki serifikat halal,” ujar gubernur, di Kanwil Kementerian Agama (Kemenang) Provinsi Jambi, Selasa lalu.

Menurut Gubernur, sewaktu-waktu pemerintah akan melakukan razia, sehingga nantinya para pengusaha akan tahu dengan sendiri. Masyarakat

Jambi yang agamis �dak akan membeli dan memakan produk makanan yang dihasilkan jika �dak memiliki ser�fikat halal.

Sertifikat halal diberikan dengan cuma-cuma. Pemprov Jambi akan membantu biaya ke MUI Provinsi Jambi. Sewaktu-waktu nanti akan dilakukan pengawasan secara priodik terhadap produk-produk yang beredar di pasaran. Ser�fikat halal dikeluarkan untuk jangka waktu 1 tahun.

Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Provinsi Jambi,

H Rusli Adam, menjelaskan, serti-fikat halal dikeluarkan atas bantuan Kemenag RI dan Kanwil Kemenang Provinsi Jambi bekerjasama

INFOJAMBI KORAN — Jumlah pelanggan PLN di Jambi yang menunggak pembayaran rek-ening listrik mencapai 98.669 pelanggan, dengan nilai tung-gakan sekitar Rp 3,4 miliar. Saat ini baru sekitar 25 persen tunggakan yang dilunasi.

“Tercatat 98.669 pelanggan menunggak listrik dengan nilai tunggakan Rp 3,4 miliar,” jelas petugas bagian penertiban

konsumen PT. PLN (Persero) Cabang Jambi, Biator Siagian, beberapa waktu lalu.

Biator mengingatkan ma-syarakat agar membayar tagihan listrik tepat waktu, karena berdasarkan Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2010 tentang tarif dan tenaga listrik yang disediakan PLN, pelang-gan yang melanggar peraturan

aliran listriknya akan diputus semen-tara.

Menurut Biator, pihak PLN terus menggelar operasi guna cross check ke rumah-rumah pelanggan yang diduga menunggak tagihan listrik.

Sementara, pelanggan PLN justeru merasa dirugikan setelah PLN saat ter-jadi penggan�an kWh meter. Pasalnya, setelah kwh meter diganti, tagihan listrik mereka malah jadi besar.

Seper� dialami Sunarja, warga RT

16 Desa Mendalo Darat, Jambi Luar Kota, Muaro Jambi. Tagihan listriknya �ba-�ba melonjak setelah penggan�an kWh meter di rumahnya.

“Menurut petugas PLN ada penum-pukan stand pada kwh yang lama lebih kurang 5.000 kwh, dengan total uang yang harus saya bayar selama 1 tahun Rp 2,8 juta lebih. Saya �ap bulan bayar listrik, tapi kenapa itu bisa terjadi,” jelas Sunarja yang merasa berat

INFOJAMBI KORAN — Ketua TP PKK Provinsi Jambi, Hj Yusniana Hasan Basri minta seluruh kabu-paten mempersiapkan lahan per-contohan yang ditanami cabe. Pernyataan itu disampaikannya saat menyerahkan benih cabe bantuan Samisake kepada Ketua TP PKK kab/kota se-Provinsi Jambi yang nan�nya akan diberikan pada petani.

Pemerintah Provinsi Jambi pada 2011 me-nyiapkan 10 ribu benih cabe yang diberikan ke-pada Kota Jambi 7.000 benih dan Muaro Jambi 3.000 benih. Benih cabe itu di-h a r a p k a n dapat dita-nam di se-luruh kabu-paten dan betul-betul

diterapkan di daerah masing-masing.

“Ini akan dijadikan PR nan� di seluruh kabupaten/kota. Ada semacam kebun percontohan. Diharapkan kegiatan ini berkoor-dinasi dengan kepala dinas per-tanian dan para kader PKK yang berada di pedesaan. Saya akan li-

hat sendiri hasilnya di lapan-gan,” ungkap Yusniana.

Menurut Yusniana, se-lama ini banyak sekali yang menganggap remeh tanaman cabe. Padahal, cabe memiliki nilai eko-

nomis yang harg-anya sewaktu-waktu dapat berubah.

“ C a b e ser ing di -remehkan padahal

INFOJAMBI KORAN — Pengem-bangan kebun karet rakyat di

Jambi dalam 5 tahun terakhir memberi dampak posi�f terha-

dap pertumbuhan usaha perbenihan di sentra-sen-tra produksi karet, seper�

di Desa Pondok Meja, Sengkawang dan Rim-bo Bujang.

Tingginya perminta-an bibit karet, baik u n t u k

petani swadaya di dalam maupun luar Provinsi Jambi, menyebabkan

harga jual di �ngkat pen-angkar meningkat menjadi Rp 6 ribu per batang. Ar�n-ya, ada peningkatan signifi-kan terhadap pendapatan penangkar karet.

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jambi, Ir Tagor Mulia Nasution mengungkapkan, untuk kesinambungan program pengembangan kebun

karet rakyat, tahun 2012 Pemprov Jambi melak-sanakan peremajaan me-lalui dana APBD Provinsi Jambi seluas 2.600 hektar.

Sela in i tu juga ada peremajaan yang didanai oleh Ditjen Perkebunan

untuk luas 2 ribu hektar dan dana dari Di-rektorat Prasa-rana Pertanian Kementerian Pertanian se-luas 500 hek-tar.

Di t ingkat nasional juga

tengah dimatangkan ren-cana program Gerakan Nasional Karet. Diharapkan Provinsi Jambi mendapat alokasi dana yang besar dalam program tersebut.

Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus (HBA), bertekad menjadikan sektor perke-bunan sebagai andalan utama Provinsi Jambi. Ia ingin perkebunan karet di Jambi semakin jaya dan baik dalam perkembangan bidang perkebunan mau-pun harga. (ijc)

TANAMAN karet m e r u p a ka n p e -nyumbang kemak-muran ekonomi m a s y a r a k a t Jambi yang sangat pent-ing. Selain se jarahnya lebih tua dari tanaman sawit yang beberapa tahun terakhir digadang-gadangkan sebagai pilar ekonomi wilayah ini, luas kebun dan jumlah petani/kepala keluarga pekebun karet juga lebih besar. Berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Perke-bunan Provinsi Jambi, sampai tahun 2010 luas kebun karet di Jambi 646.878 hektar dan petani terlibat 251.403 KK. Bandingkan dengan sawit yang luasnya baru mencapai 341.457 hektar dan petani terlibat baru sekitar 177.802 KK.

Karet ternyata juga berjasa dalam perkembangan pers di negeri Se-pucuk Jambi Sembilan Lurah ini. Cerita ini dimulai ketika pada ta-hun 1957, Gubernur Jambi Singe-dekadane memberi izin kepada

Persatuan Pedagang Karet Jambi yang diketuai Raden Yasin (alm) untuk menjual langsung karet ke Singapura. Sebagian keuntungan penjualan karet disepakati akan digunakan untuk membeli beberapa unit mesin per-cetakan.

Dibawah pengelolaan Perusahaan Daerah (PD) Dharma Karya, mesin ce-tak bermerek Handle Bergh itu digu-nakan untuk mencetak dokumen dan buku-buku milik Pemerintah Provinsi Jambi serta beberapa harian lokal Jambi yang eksis waktu itu seper� Koran Mingguan Berita dan Ampera. Mesin bersis�m inter�p/line�p ini menggunakan material �mah yang sangat banyak

Petani Cerdas, Kunci Pen�ng Keberhasilan

Pembangunan Karet Jambi

Baca Banyak di Hal...11

Baca Petani di Hal...11

Baca Futsal di Hal...11

Baca Jangan

di Hal...11

Page 4: Edisi 03

KOTA4 EDISI 3Januari 2012 MENGUPAS LEBIH DALAM

Bikin e-KTP Gratis Tapi Mahal

Kebersamaan Menuju Jambi Bernas 2013

Katonyo Ngurus Izin di PTSP Biso Murah dan Cepat

Pemkot Naikkan Honor Ketua RT

Warga Keluhkan Kondisi Jalan Lingkungan

8 Warga Kota Tewas Digigit Nyamuk

Boleh Yo Anak Au�s Masuk Sekolah Umum ?

penghasilan Rp 42 ribu.Kepala Dinas Kependudukan

dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Jambi, H Obliyani S.Sos, men-gatakan, lamanya warga harus antre menunggu perekaman data untuk e-KTP karena ket-erbatasan peralatan yang �dak sebanding dengan jumlah wajib KTP di Kota Jambi.

”Wajib KTP kita 427.126 orang, sedangkan bantuan peralatan hanya 14 unit. Harusnya minimal 16 unit peralatan,” jelas Obliyani pada infojambi.

Menurut Obliyani, program e-KTP gra�s merupakan program nasional yang dibiayai pemer-intah melalui APBN dan harus dimanfaatkan dengan baik oleh warga. Acuan APBN sekitar Rp 40 ribu per KTP. Hingga kini progress penyelesaian e-KTP baru 42 persen dari jumlah wajib KTP. Sampai 3 Januari 2012 telah dikeluarkan 181.227 e-KTP.

Obliyani berharap fasilitas yang disediakan pemerintah diman-faatkan warga untuk memenuhi undangan yang telah diberikan. Yang belum mendapat undangan diharap bersabar. (hry)

INFOJAMBI KORAN — Kebersa-maan dan kerukunan antar umat dan masyarakat merupakan modal utama dalam mencapai visi dan misi Jambi Bernas. Itulah pesan moral yang disampaikan Walikota Jambi, dr HR Bambang Priyanto, pada acara panggung hiburan rakyat menyambut Tahun Baru 2012, di Taman Eks Arena MTQ, Jambi Selatan, Minggu lalu.

Upaya meningkatkan keruku-nan dan kebersamaan itu ter-buk� dengan komitmen arpara-tur Pemkot Jambi, warga, tokoh

masyarakat dan tokoh agama. Dan komitmen bersama itu di-laksanakan dalam bentuk do’a bersama yang dipimpin 5 tokoh agama, Islam, Khatolik, Protes-tan, Buddha dan Hindu, untuk kemajuan dan kemakmuran Kota Jambi pada tahun 2012.

Dalam amanatnya, orang no-mor satu di Kota Jambi itu men-gajak semua elemen masyara-kat, aparatur dan tokoh agama untuk bersama dengan segala perbedaan agar selalu rukun dan bekerjasama dalam mem-bangun Kota Jambi kearah lebih

baik, sesuai visi-misi Kota Jambi Bernas 2013.

Diakuinya, kondisi Kota Jambi yang mul�-etnis, agama dan bu-

daya merupakan kekuatan besar dalam satu keharmonisan untuk

sama-sama menuju cita-cita

INFOJAMBI KORAN — Ternyata untuk mendapat e-KTP gra�s itu masih mahal bagi warga. Hal ini karena warga harus kehilangan waktu yang seharusnya dapat dipergunakan untuk mencari na�ah.

“Untuk mengurus e-KTP sayo habis waktu dan kehilangan gaji harian sayo,” ujar seorang warga yang enggan menyebutkan na-

manya dan berprofesi sebagai tukang harian, saat menunggu panggilan untuk perekaman data e-KTP di Kecamatan Kota Baru, Selasa lalu.

Ketua RT 32 Kelurahan Paal Lima, Kota Baru, Kota Jambi, Raden Tuan, mengatakan, untuk membantu warganya agar �dak kehilangan waktu kerja, ia rela menyerahkan data warga pukul 4

pagi dan menunggu giliran warg-anya dapat nomor antrean.

“Dengan cara ini mereka dapat mengurus e-KTP tanpa kehilan-gan waktu kerja,” papar pria yang mengurus 120 KK itu.

Mengacu pada Upah Minimal Provinsi (UMP), Rp 1.050.000 untuk 25 hari kerja, maka un-tuk mendapatkan e-KTP warga pekerja harus rela kehilangan

INFOJAMBI KORAN — Ter-penuhinya janji Pemkot Jambi mengoptimalkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Jambi dalam melayani kebutu-han perizinan warga mendapat perha�an warga.

“Semoga dengan optimalnya PTSP dapat memudahkan pen-gurusan izin secara cepat dan murah,” ujar pengusaha muda Kota Jambi, Chandra L, di tengah kesibukannya, Selasa lalu.

Menurut Chandra, sebagai pen-gusaha, yang paling dibutuhkan efesiensi biaya yang terukur dan kecepatan waktu. Kunci bisnis itu tepat waktu dan biaya murah.

Chandra berharap upaya yang dilakukan Pemkot Jambi itu dapat mempercepat laju in-vestasi di Kota Jambi, yang pada akhirnya meningkatkan pereko-nomian masyarakat.

Sebelumnya, Walikota Jambi dr HR Bambang Priyanto men-gatakan, terhitung awal Januari 2012 semua perizinan dapat

dilayani di PTSP yang merupakan salah satu garda terdepan pelay-anan publik Kota Jambi.

”Masyarakat harus tahu alur pengurusannya, agar mere-ka merasa nyaman dalam mendapatkan berbagai izin yang diperlukan,” pesan walikota pada pengelola PTSP.

Kepala PTSP Kota Jambi, Fauzi Darwas, menjelaskan, sesuai instruksi walikota, mulai 2 Janu-ari 2012 semua perizinan dapat dilayani di PTSP. Selama ini PTSP Kota Jambi baru melayani 14 perizinan.

Pria ramah ini mengungkapkan, mengacu pada UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, diharapkan op�malisasi PTSP memberi mul�-efek, baik internal aparatur sebagai pelay-an publik, transparansi maupun standar pelayanan terukur. Tidak hanya itu, dalam operasionalnya, PTSP juga mengacu pada Perda Nomor 9 Tahun 2010. (hry)

INFOJAMBI KORAN — Sepan-jang tahun 2011 lalu, sedikitnya 8 orang warga Kota Jambi me-ninggal dunia akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Jumlah kasus DBD mencapai 338 kasus, dengan endemik terbesar berada di Kecamatan Kota Baru.

Tingginya curah hujan yang diprediksi berlangsung hingga Maret 2012, membuat perkem-bangan nyamuk aedes aegyp-ty semakin tinggi. Kondisi itu mendapat perha�an serius Wa-likota Jambi, HR Bambang Pri-yanto. Ia mengajak para ketua RT

se-Kota Jambi ak�f mewaspadai ancaman DBD.

“Saya minta para ketua RT mengajak warganya menjaga kebersihan lingkungan. Ajak warga terus melakukan pem-berantasan sarang nyamuk dan mensosialisasikan 3M (mengu-ras, mengganti dan menutup) tempat-tempat penampungan air,” himbau walikota.

“Untuk penampungan air yang bersifat sta�s, warga bisa melakukan abatesasi. Abatenya bisa diperoleh secara gratis di puskesmas-puskesmas ter-dekat,” kata Bambang. (hry)

KOTAJAMBI — Sedikitnya 20 orang dari 370 murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 131/IV Kota Jambi menderita au�s. Kehadiran mereka di sekolah umum itu me-nimbulkan tanda tanya sejumlah

orangtua murid. Sepengetahuan mereka, penderita autis kerap mengamuk tanpa alasan jelas.

Kepala SDN 131, Hj Junaida AR S.Pd melalui wakilnya Eni Hartati S.Pd membenarkan di

sekolahnya ada anak-anak au�s atau Anak Berkebutuhan Khusus (ABK ). Namun, sejak anak-anak au�s bersekolah disana, belum pernah terdengar ada protes wali murid.

“Belum ada yang keberatan. Kami �dak membeda-bedakan antara anak au�s dan anak-anak normal lainnya. Pemberian ma-teri pelajaran sesuai kemampuan anak au�s itu sendiri. Pihak seko-lah �dak pernah memaksakan yang tidak mampu dikerjakan murid,” kata Eni.

Eni mengakui, ada sebagian wali ABK saat penerimaan siswa baru mendaftarkan anaknya tanpa berkonsultasi dengan pihak Sekolah Luar Biasa (SLB). Ada juga yang sudah sekolah di

SLB kemudian pindah ke SDN 131. Memang, dari 22 guru di SDN 131, belum satupun ber-status Guru Pembimbing Khusus (GPK).

Kepala SLB Jambi, Suparjono S.Pd M.Pd juga membenarkan Provinsi Jambi belum punya GPK, terutama di sekolah umum, mulai dari TK hingga SMU. Itu semua akibat kurangnya perha-tian pemerintah pada insklusi sekolah.

“Seharusnya, sesuai Permen-diknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Sekolah Insklusi, se�ap kecamatan di kabupaten/kota harus punya minimal 1 orang GPK. Itu ar�nya instansi terkait mengabaikan permendiknas,” tegas Suparjono. (rdw)

INFOJAMBI KORAN — Meski masalah infrastruktur meru-pakan persoalan klasik di Kota Jambi, namun warga terus mem-pertanyakan kebijakan Pemkot

Jambi terhadap pembangunan jalan lingkungan.

“Kami minta pemerintah melakukan pengawasan

INFOJAMBI KORAN — Me-masuki tahun 2012 Walikota Jambi dr HR Bambang Priyanto menaikkan honor para ketua Rukun Tetangga (RT) di Kota Jambi sebesar Rp 25 ribu per bulan, dari honor sebelumnya Rp 100 ribu menjadi Rp 125 ribu sebulan.

”Pada tahun 2012 honor ket-ua RT dinaikkan melalui APBD 2012, dari Rp 100 ribu menjadi Rp 125 ribu sebulan,” ujar Bambang di aula Kantor Camat Kotabaru, belum lama ini.

Menurut walikota, pemberian honor merupakan bentuk apr-esiasi Pemkot Jambi atas pen-gabdian para ketua RT selama ini. Harapannya honor tersebut dapat menunjang operasional RT dalam melayani warga se-bagai perpanjangan tangan pemerintah.

Ketua RT 09 Kelurahan Ke-nali Besar, Kota Baru, Sobirin, sangat berterima kasih pada Pemkot Jambi yang memberi apresiasi terhadap mereka. Sobirin berharap Pemkot Jambi

dapat lebih memperhatikan aspirasi warga terhadap usulan pembangunan di wilayah RT mereka.”Kami minta pemkot memperhatikan usulan pem-bangunan di wilayah kami, seperti perbaikan jalan,” pung-kas Sobirin.Camat Kota Baru, Hendy Sauky, yang ditemui pada acara penyerahan honor ketua RT Triwulan IV Tahun 2011 berharap kenaikan honor dapat menambah semangat para ketua RT dalam mengurus warganya. (hry/adv)

Baca Kebersamaan di Hal...5

Baca Warga di Hal...10

Page 5: Edisi 03

POLHUKRIM 5EDISI 3Januari 2012MENGUPAS LEBIH DALAM

Lah Muncul Pulak Koalisi Jambi Beradat

INFOJAMBI KORAN — Empat partai yang memiliki tujuh kursi di DPRD Kota Jambi sepakat membentuk Sekretariat Bersama (Sekber) Koalisi Jambi Beradat.

“Ini merupakan pemantapan pembentukan sekber koalisi Jambi Beradat,” ujar Ketua DPC DPRD Kota Jambi, Ser�ansyah, usai melakukan kesepakatan bersama, di Kantor DPC Barnas Kota Jambi, belum lama ini.

Dalam koalisi Jambi Beradat tergabung empat partai, diwakili langsung ketua partai masing-masing, yakni DPC Hanura Ser-�ansyah, DPC Partai Damai Sejahtera Efron Purba, DPC Partai Demokrasi Pembaharuan Dekri dan Partai Barisan Nasional Benny Les�o.

“Kesepakatan ini karena kesamaan pandangan dan hasil dari komunikasi poli�k yang dilakukan secara intens,” papar Ser�ansyah yang akrab disapa Buyung.

Menurut Buyung, tujuan dari koalisi ini untuk mempersiapkan dan memperjuangkan kandidat yang maju pada Pilwako Jambi 2013 mendatang bila dinilai layak serta dapat mengembalikan marwah Kota Jambi sebagai Kota Beradat. (hry)

Lewat Pos 06 ? Takut Ahhh...

KOTAJAMBI – Pos lalu lintas Simpang Empat Jelutung, Kota Jambi, atau lebih dikenal Pos 06, menjadi tempat paling menakutkan bagi pengguna lalu lintas. Di pos tersebut disinyalir sering terjadi setor menyetor uang. Hal itu diakui oleh Kapolda Jambi, Brigjen Pol Anang Iskandar.

“Saya sudah tahu kegiatan di Pos 06. Saya dapat lapo-ran pos itu tempat paling ditaku� masyarakat pengguna jalan. Bayangkan, meski tidak ada polisi yang menjaga, orang d a t a n g sendiri untuk mem- b e r i uang. Ini menga- pa bisa sampai terjadi ?” ujar Anang Iskandar p a d a wartawan, be- b e ra -pa waktu lalu.

Anang menegas- k a n , selama kepemimpi- nannya hal itu �dak boleh lagi ter-jadi, karena polisi b u k a n untuk menaku� ma- syarakat. Pol is i pengay- o m d a n pe layan ma-

syarakat. “Saya perintahkan direktur lalu lintas menan-ganinya. Bertugaslah dengan baik, kalau ketahuan diberi teguran. Dalam tempo �ga bulan jika masih melakukan juga, tangkap saja si pemberi dan si pe-nerima uang. Mereka bisa dikenakan UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi,” tandas Kapolda.

Anang menambahkan, dirinya akan melaksanakan ke-giatan secara simbolis demi memperbaiki kinerja anak buahnya, dengan membersihkan kaca dan mengecat jendela Pos 06 tersebut. “Itu sebagai simbol supaya Pos 06 jadi bersih. Kalau sekarang keliatannya kotor, sehingga masyarakat takut,” kata Anang seraya terse-nyum.

Anang berharap hal tersebut �dak lagi berlanjut. Menurutnya hal itu terjadi bukan hanya semata-mata kesalahan dari anggotanya. “Saya ingin budaya itu berubah. Tidak hanya polisinya, tapi juga masyara-katnya. Kalau terjadi pelanggaran lalu lintas, iku� saja proses hukumnya,” harap Kapolda. (ald)

Cabup Dak Boleh Lobi ke Pusat

Dituduh Ijazah Palsu, Kades Sungai Gelam Nuntut Balek

Gawat Kito... Banyak Nian Kasus Narkoba

INFOJAMBI KORAN — Secara umum angka kriminalitas di wilayah hukum Polda Jambi pada tahun 2011 mengala-mi peningkatan cukup drastis dibanding tahun sebelumnya. Pada 2010 angka kriminalitas hanya 3.803 kasus, jumlahnya naik hampir 50 persen di tahun 2011 mencapai 4.310 kasus.

Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah, menjelaskan, kejahatan yang paling menonjol pada tahun 2010 adalah kejahat-an bersifat konvensional, sedan-gkan pada 2011 yang menonjol kasus narkotika. Meski jumlah kejahatan curas dan curat lebih banyak, angka tindak pidana

narkotika mengalami kenaikan sebesar 50 persen. Parahnya lagi, oknum kepolisian dan PNS pun terlibat dalam kasus ini.

“Memang angkanya lebih be-sar tindak pidana curat dan curas, mencapai 949 kasus pada tahun 2011. Tapi dibanding tahun 2010 tidak ada kenaikan drastis, sedangkan narkotika tahun 2010 angkanya 196 kasus, 2011 naik menjadi 249, dan Provinsi Jambi menjadi urutan 6 nasional,” jelas Almansyah pada infojambi.

Almansyah menambahkan, ta-hun 2012 tindak pidana narkotika menjadi perhatian khusus Polda Jambi, karena sudah masuk kat-

egori sangat memprihatinkan, tapi tetap tidak mengenyampingkan kasus krimnalitas lainnya.

Disinggung mengenai penang-

INFOJAMBI KORAN — Meski hanya memiliki 1 kursi di DPRD Kabupaten Merangin, dalam menentukan kandidat calon bu-pa� (cabup) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Merangin �dak in-gin gegabah dan terburu-buru.

Partai berbasis Nahdiyin ini be-rani memberikan warning atau peringatan kepada para kandidat cabup yang kerap melakukan lobi di �ngkat pusat terhadap PKB.

”Kami PKB memiliki mekanisme partai. Siapa yang ingin diusung PKB harus ter lebih dahulu berkomunikasi dengan pengu-rus kabupaten. Tidak ada gu-nanya langsung ke pusat,” kata Ketua DPC PKB Merangin, Somad Drom.

Menurut Somad, sudah ada beberapa kandidat cabup yang mulai melakukan lobi ke �ngkat atas untuk mendapatkan perahu

PKB.”Saya tegaskan, itu tidak ada

gunanya, karena pusat dalam menentukan kandidat harus mendapat rekomendasi dari kabupaten,” tegas Somad tanpa menyebutkan kandidat yang yang dimaksud.

Somad menjelaskan, dalam menentukan kandidat, PKB in-gin mendengar visi-misi para cabup yang melamar ke PKB.

Saat ini PKB tengah melakukan koordinasi untuk membicarakan masalah kandidat yang bakal diusung nan�.

”PKB tengah membahas apakah membuka pendaftaran untuk kandidat cabup atau langsung saja melakukan rapat internal menyatakan dukungan kepada cabup yang dinilai memiliki visi-misi sama dengan PKB,” tandas-nya. (ijc)

INFOJAMBI KORAN — Kepala Desa (Kades) Sungai Gelam, Muaro Jambi, Mohamad Amin bin Syarifudin Roni, akan men-gajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Sengeti, terkait kasus dugaan pemalsuan ijazah PGAN yang dituduhkan ke-padanya. Hampir 1 tahun kasus tersebut tak kunjung selesai.

Laki-laki kelahiran Sungai Gelam, Muaro Jambi, 30 April 1970 itu mengaku tamat Pen-didikan Guru Agama Negeri (PGAN) Sungai Penuh, Kerinci, pada tahun 1991. Hingga menja-bat Kades Sungai Gelam periode pertama tahun 2005-2010 �dak terjadi masalah dengan ijazah PGAN miliknya.

Namun pada saat mencalonkan diri sebagai Kades Sungai Gelam

untuk periode kedua, Desember lalu, dan dinyatakan sebagai peraih suara terbanyak hingga dilan�k oleh Bupa� Muaro Jam-bi Burhanudin Mahir, barulah ijazah tersebut dipersoalkan, diduga asli tapi palsu (aspal).

“Saya mengikuti EBTA untuk memperoleh ijazah PGAN itu, “ jelasnya seraya menambahkan ijazahnya sesuai dengan keputu-san Menteri Agama No. 19 tahun 1978 dan edaran Menteri Agama No. B.II/1/24641981. Ijazah tersebut dikeluarkan di Kerinci 20 Mei 1991 dengan nomor ijazah : E.IV/a/PG.20/0421/91.

Berdasarkan surat keterangan hasil verifikasi dan faktualisasi ijazah di Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Jambi, semua hal tentang ijazah terse-

but benar. Hanya saja terdapat kesalahan, stempel dan pas photonya diduga �dak ditempel pada tahun 1991.

“Itu memang benar, karena saat dinyatakan lulus, saya lang-sung pulang ke Jambi dan belum mengambil ijazah karena belum punya photo. Beberapa tahun kemudian baru saya ambil dan melampirkan pas photo saya dan ditempel oleh kepala sekolah yang bersangkutan,” jelasnya.

Sampai saat ini Kasus ijazah itu belum ada kejelasan, pa-dahal prosedur hukum sudah dijalani. Karena itu, Amin atas nama pribadi dan atas nama masyarakat Desa Sungai Gelam mengajukan praperadilan, agar diperoleh kejelasan tentang status ijazahnya. (rdw)

INFOJAMBI KORAN — Opera-si Penyakit Masyarakat (Pekat) gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polres, Mejelis Ulama Indonesia (MUI), Banser, Linmas dan elemen lainnya di Kabupaten Batanghari berhasil menangkap 7 orang yang dis-inyialir Pekerja Seks Komersial (PSK) di sejumlah warung remang-remang (warem).

Tujuh pramunikmat tersebut di-

tangkap di Kecamatan Pemayung, Muara Tembesi dan Mersam. Dari razia ini juga berhasil diciduk seorang lelaki hidung belang di warem kawasan Sungai Buluh, Pemayung.

Kepala Kantor Satpol PP Batang-hari, Ahmad Hariyono men-gatakan, razia bertujuan untuk menanggapi banyaknya keluhan masyarakat dengan keberadaan warem yang meresahkan, se-

hinggga pener�ban warem diang-gap mendesak dilaksanakan.

“Ya, selain menjalankan per-aturan daerah (perda), pener�ban juga untuk menanggapi ban-yaknya keluhan yang masuk dari masyarakat ke kantor Satpol PP,” kata Ahmad Hariyono.

Ahmad mengakui, penertiban yang dilakukan petugas masih di kawasan tempat-tempat yang sebelumnya pernah dirazia satpol

PP. Jika tempat tersebut mash menyediakan PSK dan minuman keras, Satpol PP akan memberikan sanksi kepada pemilik warung.

Sementara itu, 7 orang wanita yang diduga PSK langsung dikirim ke panti rehabilitasi di Jambi setelah menjalani pemeriksaan. Sedangkan pria yang tertangkap basah mendapat hukuman pidana sesuai perda Kabupaten Batang-hari. (ade)

Keno Tangkap Lagi MesumKebersamaan Menuju Jambi Bernas 2013 ---------- dari hal 4

bersama, agar Kota Jambi menjadi Kota Bersih, Ekonomi Maju, Rukun, Aman dan Sejahtera.

”Jadikan perbedaan itu harmoni kekuatan untuk pembangu-nan,” ajak walikota.

Acara panggung hiburan rakyat tersebut dihadiri Walikota Jambi dr HR Bambang Priyanto, Sekretaris Daerah Ir Budidaya MForSC, para pejabat eselon II, Ketua PKK dan Dharma Wanita Kota Jambi serta ribuan warga Kota Jambi.

Malam menyambut Tahun Baru 2012 berjalan meriah dan penuh kebahagiaan. Bahkan untuk memeriahkan kebersaa-maan itu walikota dan beberapa pejabat Pemkot Jambi me-nyumbang suara emasnya, seakan �dak kalah dengan para ar�s ibukota yang hadir memeriahkan acara tersebut. (hry/adv)

Brigjen Pol Anang Iskandar

kapan tersangka yang hanya ber-tindak sebagai kurir atau pengedar, sedangkan bandar besarnya selalu lolos dari jeratan hukum, Alman-syah mengatakan, pihak kepolisian terus melakukan pemberantasan tindak pidana narkotika, dengan memulainya dari tingkat kurir dan pengedar kecil.

“Ya, dari yang kecil dulu nanti baru ditangkap bandar besarnya, yang kecil-kecil ini kan sebagai pintu awalnya saja,” ujarnya.

Dari total kasus kriminalitas yang masuk ke Mapolda Jambi, 4.310 kasus, baru 1.832 kasus yang selesai ke tingkat persidangan dan vonis, atau sekitar 43 persen. Jumlah kasus kriminalitas lainnya, penipuan dan penggelapan 29 ka-sus, illegal loging 39 kasus, illegal mining 26 kasus, BBM 12 kasus, pembunuhan 24 kasus, curat 732 kasus, curas 217, asusila 86 kasus dan KDRT 95 kasus. (ald)

Page 6: Edisi 03

INFO 6 EDISI 3Januari 2012 MENGUPAS LEBIH DALAM

MENGUPAS LEBIH DALAM

Makanan Jambi Jangan Hanya

Sebatas DilombakanMESKI dikenal dengan segudang makanan

enak, kuliner Jambi nyatanya belum seterke-nal makanan khas Palembang atau Padang. Hal ini menimbulkan kekhawa�ran, makanan Jambi akan berlahan lenyap, tergan�kan oleh makanan daerah lain yang lebih sering dibuat dan dikemas dengan baik. Agar makanan khas Jambi tak punah, diperlukan dukungan pemer-intah daerah dengan mengeluarkan kebijakan yang mengharuskan makanan negeri sendiri disajikan di pertemuan-pertemuan resmi atau dijual di rumah makan.

“Kita tak perlu membuat restoran khusus masakan Jambi. Ti�p saja lauk dan gulai khas Jambi ke restoran terkenal yang ada di kota ini sehingga masyarakat dapat mengenalnya dan nan�nya akan menyukainya,” ucap Ida Maryanti, seorang penyuluh industri dan juga pengamat makanan khas Jambi, Selasa (3/1).

Menurutnya saat ini makanan khas Jambi hanya dipromosikan sebatas lomba, belum ada �ndak lanjut setelah itu. “Kita pernah juara lomba teh kawo beberapa tahun lalu, tapi sampai kini minuman itu belum populer di tengah masyarakat. Juga lomba masakan pepes ikan patin dan kue-kue tradisional, hanya menang sebatas lomba tapi selanjutnya diam tak berkembang,” jelasnya memberi contoh beberapa produk makanan Jambi yang pernah berjaya di lomba �ngkat nasional.

Menurutnya perlu ada kebijakan pemerintah untuk mempromosikan makanan Jambi dalam bentuk yang lebih nyata, seper� kebijakan mengharuskan kue dan lauk Jambi untuk disajikan di acara atau pertemuan resmi. “Tak perlu semuanya, satu atau dua macam saja yang dimunculkan di se�ap pertemuan tapi konsisten. Karena yang mencicipinya adalah kaum intelektual atau tamu-tamu terhormat, dampaknya pas� sangat besar untuk perkem-bangan makanan khas Jambi,” tambahnya.

Ia juga memberi contoh bagaimana ibu-ibu PKK bisa membuat perjanjian kerjasama den-gan rumah makan besar yang ada di Jambi. Ibu PKK memasak gulai atau lauk lainnya dan rumah makan yang menjualnya. Dengan demikian makanan Jambi dapat disajikan bersamaan dengan makanan daerah lain se-hingga lebih dikenal. “Sekarang ini kita hanya bisa makan tepek ikan kalau ada pesta kawin orang Seberang. Kalau lauk itu di��pkan di restoran oleh ibu-ibu PKK, kita bisa makannya kapan pun mau, seper� rendang yang tersedia kapan saja. Tamu dari luar daerah pun tahu dan mungkin akan menyukainya,” tutup pega-wai senior di Dinas Perin-dustrian dan Perdagan-gan Provinsi Jambi ini. (ard)

Malam Tahun Baru Penjual Jagung Untuk Besak

Kangkung Dak Laku, Sarmada Makin Susah

PAUD Biso Bikin Orang Berkualitas

INFOJAMBI KORAN — Pada malam pergan�an tahun 2011 ke 2012, pulu-han pedagang jagung ikut meramai-kan suasana di sepanjang ruas jalan Teluk Kenali, Telanaipura, Kota Jambi. Banyaknya pembeli membuat mereka tak segan-segan menaikkan harga jag-ung hingga 50 persen.

Hal tersebut diakui oleh seorang pedagang jagung di Simpang Empat

Jembatan Aurduri, Iwan. Dia yang sebelumnya menjual jamu di depot jamu milik sendiri, malam tahun baru berganti profesi menjadi penjual jagung.

Dijelaskannya, jagung yang dijual berasal dari kebun di daerah Sarang Burung, Seberang Kota Jambi, dibeli dengan harga Rp.1.000,- per biji atau Rp. 10 ribu per ikat, berisi 10 jagung.

Iwan kemudian menjual jagung itu dengan harga Rp 20 ribu per ikat. Penghasilan yang diperolehnya cukup lumayan. Sejak pukul 8 pagi hingga malam hari ia meraih keuntungan sekitar Rp 500 ribu.

Pedagang jagung pada malam tahun baru memang melebihi malam biasa. Tak kurang 30 pedagang tampak me-mada� Jembatan Aurduri hingga ke

ruas jalan Teluk Kenali.Ayu, seorang penjual jagung di Teluk

Kenali, menambahkan, di hari biasa ja-gung dijual dengan harga Rp 800 sam-pai Rp.1.000-, per biji, atau Rp 10 ribu per ikat. Kenaikan harga cukup besar, karena banyaknya aksi bakar jagung pada malam tahun baru, dan ternyata berimbas posi�f untuk pedagang kecil di sekitar jembatan tersebut. (rdw)

INFOJAMBI KORAN — Penyeleng-garaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat pen�ng dalam meny-iapkan tenaga manusia berkualitas, mendorong percepatan perputaran ekonomi, peningkatan pemerataan kehidupan masyarakat dan menolong para orangtua dan anak-anak. Untuk itu perlu kerjasama banyak pihak agar PAUD dapat mencapai misi yang diharapkan.

Hal itu diungkapkan Bunda PAUD

yang juga Ketua TP PKK Provinsi Jambi Hj Yusniana Hasan Basri saat mem-buka Musyawarah Wilayah Daerah Forum PAUD Provinsi Jambi, di aula Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, be-lum lama ini. Acara itu dihadiri pula oleh Ketua BKOW Provinsi Jambi Hj Rohima Fachrori dan Ketua Dharma Wanita Provinsi Jambi Dewi Syarah-saddin.

“Mengawali perjalanan di tahun yang baru ini, saya secara pribadi

mendukung penuh pelaksanaan pen-didikan pada usia dini oleh berbagai komponen masyarakat. Ini bentuk pelaksanaan pendidikan berbasis ma-syarakat” ujar first lady Jambi itu.

Yusniana mengungkapkan, ke-beradaan PAUD sangat strategis, karena pendidikan anak usia dini merupakan periode emas anak untuk memperoleh pendidikan op�mal. Ia berharap kegiatan tersebut memberi dampak positif terhadap mening-

katknya profesionalisme insan yang terlibat dalam pengelolaan PAUD di Jambi.

Yusniana juga mengingatkan, ada 4 karakteris�k bermain yang esensial dalam PAUD. Yaitu meningkatkan mo-�vasi, pilihan dilakukan dengan bebas tanpa paksaan, menyenangkan dan pelaku terlibat secara ak�f. Keempat karakter itu harus menjadi acuan dalam pelaksanaan PAUD agar tak memberatkan anak. (hms/mar)

SENGETI — Sayur kangkung turun pamor. Tanaman air yang sering diolah menjadi tumis kangkung ini, ternyata penjualannya makin menu-run. Hal ini membuat kehidupan nenek Sarmada (60) makin sulit.

Nenek yang kerap dipanggil Nyai Mada ini sudah belasan tahun berjualan sayur kangkung keliling. Ini dilakukannya agar bisa meng-hidupi putranya, Jamak Udin (45), yang sedang sakit. Sementara anak perempuan tuanya yang telah me-nikah tak bisa membantu keuangan mereka.

Kemiskinan telah akrab dengan

perempuan yang tinggal di Desa Kedemangan, Jambi Luar Kota (Jaluko), Muaro Jambi ini. Sudah 15 tahun dirinya menempuh ri-buan kilometer untuk menjajakan kangkung. Usaha ini memang tak membutuhkan modal materi, dir-inya hanya pergi memetik sayur kangkung ke sawah kemudian pergi menjajakannya ke pelosok desa.

Tapi menurunnya pembeli kang-kung benar-benar merisaukan ha�nya. “Biasanya kangkung terjual hingga 40-50 ikat, namun sekarang untuk menghabiskan 10 ikat kang-kung saja sulit. Pendapatan pun jadi

semakin berkurang, kalau dulu bisa sekitar Rp.30.000 sampai Rp.40.000 per hari, saat ini untuk mencari uang Rp.10.000 saja sudah susah. Uang yang didapat sekarang tak cukup untuk biaya makan kami,” keluhnya.

“Mungkin selera orang sudah berubah, lebih suka sayur mayur yang lebih banyak gizinya seper� wortel, kol, toge, dan kentang. Pa-dahal kangkung yang saya jual hanya Rp.1000-, per ikat,” ucapnya setengah berharap ada rezeki lain yang menghampiri keluarganya. (rdw)

Page 7: Edisi 03

RAGAM 7EDISI 3Januari 2012MENGUPAS LEBIH DALAM

JEJE JERAWAT

Mengukir Nama Jambi

Kau Candi Sailun SalimbaiKarya : Nova Atriani

Merah Bata Pesona Ekso�smeTermegah di Bumi Negeriku Sailun SalimbaiTiada Tara…Gumpung…Gedong…Kembar Batu… sambut langkah awam bebagai penjuruRetak celah-celah… lumutkan selimutmuTerin�p ukiran aksara-aksara kuno nan ghaibKu singkap �rai �pismu, ku terngangahNan Tabir Peradaban Ti�san Dewa Trimur�Kan Kian mengarus akal awam globalTapak Berjubah pu�h, pemuja kesucianmuBerhawa mantra…Hom… San�… San�… Hom…Hom… San�… San�… Hom… San�… San�…Senan�asa mengayun, kau jejak SriwijayaTakkan hilang nan usang, kau ja� diri Muaro JambiKan Ku bawa kau ke cakrawala globalLaksana berjaya bak abad ke tujuhKan Ku gemakan ke penjuru negeriKau kebanggaan negeri KuSepucuk Jambi Sembilan Lurah

Nova AtrianiSiswa Kelas XII IPA 3 SMAN 1 Model Muaro Jambi

UjianKarya : Ti� Sumraini

Ujian…Kau Begitu Cepat MenghampirikuKau Membuat Ku KetakutanKau Selalu Datang MembayangikuKau Juga Membuat Ku Berubah

Ujian…Kini Hari-hari Ku Telah Ku Hiasi dengan Bela-jarKini Tidak ada lagi Waktu untuk Ku bermainKini Waktu Itu Bagaikan Emas BagikuKin Masa ku hanya ku habiskan di dalam ruang segi empat

Ujian…Segala Sesuatunya sudah ku persiapkanSemua rumus dan hafalan sudah ku dapatkanDo’a-do’a juga tak pernah ku lupakan

Aku BerkacaIni diriku yang penuh dengan mimpi dan cita-citaAku siap untuk menaklukkan muDan aku siap untuk jadi juara

Titi SumrainiSiswa SMAN 1 Model Muaro Jambi

Oleh: Rina Tupon Pangudi Luhur

Hari minggu biasanya menjadi hari malas di hari-hariku. Setelah le�h sepekan bergumul dengan pekerjaan dan berpacu dengan

waktu. Hari minggu merupakan satu hari rehat total yang takkan ku isi dengan hal-hal berat. Biasanya aku menghabiskan hari minggu dengan sehar-

ian suntuk di rumah untuk membaca buku, nonton DVD atau sekedar beres-beres kamar kosanku yang kecil. Tapi minggu ini seper�nya �dak, seorang teman lama tiba-tiba menghubungiku kemarin setelah sekitar Se-belas tahun tak pernah sal-ing berhubungan.

“hallo, mbak masih ingat dengan ku” suara di se-berang telpon memaksa keningku berkerut mengin-gat-ingat suara itu.

“siapa ya?”

“Jenifer mbak, Jenifer Tam-bunan, Jeje Jerawat. Kita teman SMA dulu?”

Begitulah penggalan per-cakapan di handphoneku sabtu siang kemarin. Begitu mendengar nama Jeje Jer-awat, ingatan ku langsung kembali ke masa SMA, pada sosok Jeje yang gendut, sedikit jorok, dengan baju pu�h yang selalu kekuning-kuningan hampir coklat. Jeje yang mukanya penuh dengan jerawat konglobata, jerawat batu sebesar-besar jempol tangan balita.

***

Nama lengkapnya Jenifer Patra Tambunan, namun berubah menjadi Jeje Jer-awat karna memang jerawat nya itu yang paling tak bisa dilupakan. Kami bersahabat sejak kelas satu SMA, hingga di kenaikan kelas dua Jeje ha-rus mengiku� ayahnya pin-dah tugas ke Kalimantan.

Meskipun sosok Jeje acap-kali menjadi sorotan karna berbeda dengan yang lain, Jeje sebenarnya adalah so-sok yang menyenangkan. Hobinya membaca buku dan menonton apapun, mem-buatnya tau banyak hal. Hal ini lah yang membuat kami saling nyambung.

Seminggu Sebelum pin-dah dulu, aku ingat betul Jeje pernah sangat marah hingga menangis terisak-isak di pojok kelas. Kutanya sebab yang membuatnya seperti itu, jeje tak men-jawab langsung, dan hanya berkata “aku akan tunjukkan pada kalian bahwa inner beauty itu jauh lebih hebat dari sekedar fisik. Fisik bisa dirubah. Tapi inner beauty

susah didapat.”

Jeje mengucapkan ini den-gan sangat mantap. Bahkan aku sempat terperangah kaget dan bertanya-tanya dalam hati, mungkinkah Jeje krisis percaya diri? Jeje minder dengan ejekan dan olok-olok siswa lain selama ini?

Semenjak kejadian itu, Jeje tak pernah lagi datang ke sekolah, teman-teman lain-pun tak ada yang tau ke-mana perginya Jeje. Sehari, dua hari, tiga hari sampai genap seminggu kutunggu kedatangan Jeje, tapi Jeje tak jua menampakkan wajahnya. Akhirnya ku beranikan untuk menemui bu Novy guru BP kami yang ku fikir mungkin tau kemana Jeje.

“ Jeje sudah pindah sekolah rin, seminggu yang lalu. Jeje harus ikut ayahnya pindah tugas ke Kalimantan” kata bu novy kala itu.

Aku tak bisa membanding-kan perasaanku antara lega dan kecewa. Lega karna apa yang ku fikirkan bahwa Jeje krisis percaya diri, mungkin tidak sepenuhnya benar. Tapi aku juga kecewa karna Jeje tak sedikitpun mem-beri kabar padaku tentang kepindahannya itu. Rasa terabaikan menjadi milikku sekarang, aku benar-benar kehilangan sahabatku Jeje. Hingga sabtu siang itu se-buah telpon dari seseorang yang mengaku sebagai Jeje menghubungiku.

***

Minggu siang aku dan Jeje berjanji untuk bertemu di salah satu pusat perbelan-jaan di kota tempatku �ng-gal. Sebenarnya aku tak ter-lalu bersemangat bertemu Jeje, rasanya jika mengingat kepergiannya yang tanpa pamit dulu itu, aku merasa masih saja kesal, apalagi ini hari minggu yang biasan-ya adalah hari is�rahat ku, aku sudah membeli sebuah novel untuk ku baca. Jadi sebenarnya aku tak ingin kemana-mana.

Setelah kupikir-pikir, apa salahnya membuk�kan bah-wa benar yang meneleponku kemarin itu adalah Jeje, toh aku juga tak bisa me-

mungkiri bahwa aku kangen sekali dengannya, bayangan Jeje kembali ke pelupuk mata. Seper� lebah menari berdengung memusingkan. Akhirnya ku putuskan untuk pergi siang ini, dengan mem-bawa foto kami waktu SMA dulu, ku langkahkan kakiku menuju pusat perbelanjaan tempat kami akan bertemu.

***

Suasana pusat perbelan-jaan siang ini sangat ramai. maklum biasanya hari min-ggu banyak pengunjung. Dari mulai ABG yang seke-dar nongkrong-nongkrong, ibu-ibu yang asik memilih belanjaan atau para orang tua yang memanfaatkan hari libur untuk mengajak anak-anak mereka yang masih kecil-kecil untuk bermain-main di wahana permainan anak yang disediakan.

Kupilih salah satu cofe shop yang lengang, hanya satu dua pasangan remaja yang duduk di sudut-sudut ru-angan café itu. Aku duduk di kursi yang menghadap ke pintu masuk, agar be-gitu Jeje datang aku lang-sung melihatnya. Tapi satu jam berselang, Jeje tak jua muncul. Kupanggil Nomor handphone yang kemarin menghubungiku, tak aktif. Aku hampir saja pulang ke-�ka �ba-�ba seorang wanita dewasa dengan perawakan tinggi, langsing dan kulit yang sangat bersih meng-hampiriku, memperkenalkan diri sebagai Jeje patra tam-bunan alias Jeje jerawat.

Ah, rasanya tak mungkin jika wanita yang di depanku ini adalah jeje. Sangat ber-beda dengan Jeje sahabatku di SMA dulu, jika boleh men-gukur-ukur dengan busur derajat, perbedaan mereka ku taksir berbanding seratus delapan puluh derajat. San-gat berbeda.

“mbak Orin, apa kabar? sekarang �nggal dimana?” jeje di depanku membuka percakapan, suaranya sangat lembut dan berwibawa. Ini jauh sangat berbeda den-gan Jeje yang sedikit gagap di SMA dulu, yang selalu berbicara cepat dengan ka-limat tak teratur yang hanya aku yang bisa sangat faham bahasanya.

“saya di Jambi ini kok,

ngekos, belum punya rumah, heheh” jawabku sedikit berkelakar agar suasana mencair, maksudku. jujur aku sedikit grogi berhadapan dengannya, walaupun di tempat kerjaku, sebagai sek-retaris, aku biasa bertemu dengan siapa saja.

“oh, sama, Jeje pun tak pu-nya rumah mbak, Jeje jalan dari kota ke kota dan kalo pulang juga rumahnya num-pang sama suami” balas Jeje. Rupanya ia sudah berkeluar-ga. “mbak sudah berkeluarga belum?” lanjutnya.

“eh,, saya, mm belum mbak jawabku malu-malu”

“Kok mbak sih? Jeje saja atau bun, tambun, pang-gilan saya di SMA dulu kan” Jeje merengut lucu. Aku berani bersumpah, marah atau menangispun wajah di depanku ini tak akan terlihat buruk.

“mbak kok aneh sih? Bukan seper� mbak Orin ku dulu? Mbak gak percaya ya kalo saya Jeje” Jeje �ba-�ba sep-er� bisa membaca fikiranku, aku sangat terkejut, apa-lagi saat dia mengeluarkna sesuatu dari tas tangannya yang terlihat mahal, sebuah foto dengan dua gadis ber-seragam SMA di dalamnya sedang berangkulan. Itu foto kami, sama seper� foto yang kubawa.

Setelah ngobrol sana sini, kami tak canggung lagi, apalagi aku sudah yakin bahwa yang di depanku ini adalah Jeje sahabatku di SMA dulu. Jeje jauh lebih menyenangkan dari yang dulu, pengalamanya jauh lebih luas, bahasanya sangat terstruktur dan santun tapi tetap mengalir. Rasa-

rasanya aku seper� kembali ke masa-masa SMA lagi.

Dari obrolan itu, aku tau banyak hal tentang Jeje. Sek-arang Jeje adalah seorang psikolog yang juga trainer motivator yang kerjanya melancong kemana-mana sebagai pembicara. Jeje juga sudah menikah dengan seorang pengusaha yang sangat mendukung karirnya, Jeje dikaruniai dua orang anak. Rasa minderku mun-cul lagi, Jeje bercerita seo-lah-olah dialah yang paling bahagia.

Akhirnya aku jadi lebih banyak diam mendengarkan cerita-cerita Jeje. Aku bukan siapa-siapa, dari dulu ke-hidupanku datar-datar saja, setelah wisuda, kehidupanku tak banyak brubah. Aku menjadi sekretaris di sebuah kantor kecil, dan masih se�a dengan kamar kos-kosan ser-ta di usiaku yang dua tahun lagi menginjak kepala �ga, aku masih melajang. Ge�r sekali rasanya mengingat ini. betapa jauh perbedaan ku dan Jeje yang mapan, dan bahagia ini.

***

“mbak, besok aku mengisi acara talk show di sebuah hotel di Jambi ini, mbak datang ya? Untuk mbak saya akan uruskan supaya gra�s, bisa kan?”

“Insya Allah ya Je, saya ha-rus kerja kayaknya?”

“ah, tak apa. nanti saya izinkan sama bos mbak, dia teman saya loh mbak, dari dia juga saya tau banyak hal tentang mbak” Jeje terse-nyum wagu, seperti rasa bersalah atau apalah. Tapi aku tak sempat memperha-�kanya.

Yang ku tau seluruh yang ada pada Jeje seper� robot. Tak benar-benar hidup dan alami. Obrolan dengan Jeje membuat kepalaku pening dan rasanya ingin

pulang saja.

***

Ternyata, sebelas tahun adalah waktu yang lebih dari cukup untuk membuat sseorang berubah. Jeje sa-habatku dulu, bukan lagi Jeje jerawat. Dari fisiknya, ku taksir tujuh puluh persen berubah atau bahkan di rubah. Isu inner beauty yang pernah menjadi teriakan yang kurasa merupakan teriakan dari bathinnya, telah merubah seorang Jeje Jerawat menjadi Jeje ber-level Jerapah. Dia jauh lebih �nggi dan meninggikan diri ku fikir, dia sangat gampang di kagumi dan gampang menggampangkan di se-gala urusan. Ar� dari Inner beauty yang kurasa telah terselewengkan !

Rina Tupon Pangudi LuhurMahasiswa PBS Universitas

Jambi

AKHIR tahun 2011, dua putra Jambi, Hermanto Harun dan Amran mengukir sejarah baru, sekaligus mengangkat citra Jambi di belahan negara lain. Dengan menyelesaikan studi program doktoral (S3) di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), dua putra Jambi tersebut telah lama berjibaku dengan dinamika ilmu pengetahuan di negeri jiran.

Hermanto Harun, memulai studinya di UKM pada Juli 2008, di jurusan Politik Islam (siyasah syar’iyah) telah memper-tahankan disertasinya berjudul “Non Muslim Dalam Sistem Poli�k Indonesia, Analisis Fikih Kontemporer” disidangkan pada 28 Desember 2011, dengan penguji para profesor dari Universitas Malaya dan Universitas Kebangsaan Malaysia.

Sementara Amran, mendalami kajian di bidang Hadits, mempertahankan diser-tasinya pada 27 Desember 2011. Kajian

Amran fokus pada validitas hadits yang terdapat dalam kitab Irsyad al-ibad yang dikarang oleh al-Malibary.

Perjalanan studi mahasiswa Jambi dan In-donesia secara umum di Malaysia banyak memberi warna dan pengalaman berharga kepada mereka. Bagaimana �dak, sambil menyelesaikan studi, terkadang diantara mereka harus bekerja sampingan demi mencukupi kebutuhan kuliah. Ada yang bekerja di hotel, restoran, percetakan dan ada juga yang mengajar privat, serta ada sebagian yang menjadi asisten dosen di berbagai perguruan �nggi di Malaysia.

Namun, patut disyukuri, dua putra Jambi bisa menyelesaikan studi mereka di UKM tersebut berkat bantuan beasiswa studi S3 dari Pemda Jambi. Harmanto Harun, mendapat beasiswa doctoral dari Pemda Sarolangun sewaktu masih dipimpin Hasan Basri Agus (HBA). Amran mendapat beasiswa dari Pemprov Jambi periode

sekarang.Atas bantuan beasiswa tersebut, mereka

bisa menyelesaikan studi sesuai target. Hermanto selesai dalam 3 tahun dan Am-ran lebih kurang 4 tahun. Ke depan, tentu perhatian pemerintah dalam memberi beasiswa kepada putra Jambi menjadi san-gat pen�ng ar�nya, karena jika beasiswa tersebut betul-betul dimanfaatkan, maka di Jambi akan lahir banyak intelektual yang bisa memberi sumbangan kepada Jambi dan Indonesia secara umum.

Setelah menyelesaikan studi, tentu mer-eka akan pulang kampung dan mengabdi kepada ins�tusi dimana mereka telah ber-tugas. Hermanto Harun kembali ke IAIN STS Jambi dan Amran ke STAI Maarif Jambi. Dengan gelar doktor, tentu diharapkan dapat memberi kontribusi yang baru dan bermanfaat bagi kemajuan negeri. Bravo untuk H Hermanto Harun Lc MHI Ph.D dan Amran SThI MA Ph.D. (infojambi)

di

Page 8: Edisi 03

DAERAH8 EDISI 3Januari 2012 MENGUPAS LEBIH DALAM

Warga Sarolangun Mulai Takut KebanjiranSalut ! APBD Sarolangun 2013 Sampe 1 Triliun

Jangan Nian Jambi Jadi Kayak Mesuji dan Bima

PDIP Tebo Garap Anak Muda

INFOJAMBI KORAN — Dalam seminggu terakhir sejumlah kawasan di Kabupaten Saro-langun, terutama di daerah ulu diguyur hujan lebat. Kondisi itu membuat air Sungai Batang Asai dan Batang Limun meluap. Warga yang tinggal di pinggir sungai mulai waspada datang-nya banjir.

Pantauan infojambi awal pe-kan lalu, warga Desa Pulau Pan-dan Kecamatan Limun merasa cemas dan takut terendam banjir. Menurut warga, setiap musim penghujan, Pulau Pan-dan selalu menjadi langganan banjir, karena desa tersebut tempat bermuara aliran Sun-gai Batang Asai dan Batang Limun.

Seorang warga, Evi Mustafa,

yang rumahnya berada persis di pinggir sungai, mengaku sejak beberapa pekan terakhir mera-sa cemas karena musim hujan telah tiba. Ia takut tempat tinggalnya terendam banjir.

“Hujan terus turun, kami khawatir air sungai meluap,” jelas Evi.

Ada warga menduga, luapan air sungai yang terjadi di musim penghujan akibat maraknya pembalakan hutan secara ilegal dan pembukaan areal perkebu-nan sawit oleh sejumah perusa-haan di daerah hulu sungai.

Hutan yang semestinya men-jadi lahan resapan air, sekarang tidak berfungsi lagi. Kalau hujan lebat turun, pasti sungai meluap sampai menggenangi pemukiman penduduk. (rdy)

INFOJAMBI KORAN — Ti-dak berlebihan jika Partai Demokrasi Indonesia Per-juangan (PDIP) Kabupaten Tebo menargetkan perole-han kursi di DPRD Tebo pada pemilu 2014 men-datang bisa menduduk-kan 13 wakilnya. Target itu membutuhkan kerja keras dan konsentrasi par-tai moncong putih dalam memenangkan pemilu.

Menurut Ketua DPD PDIP Tebo, Wartono Triyan Ku-sumo, di setiap kecamatan harus ada minimal 1 wakil mereka di DPRD Tebo. Ber-dasarkan pengalaman ta-hun-tahun sebelumnya, PDIP pernah mendudukkan 2 wakilnya untuk 1 kelura-han.

Wartono menjelaskan, pada pemilu 2009, ada 2 ke-lurahan di Tebo yang dapat mendudukan wakilnya 4 orang, yakni Kelurahan Wirotho Agung dan Sungai Bengkal.

“Tidak terlalu berlebihan jika PDIP menargetkan 13 kursi di DPRD Tebo pada 2014 mendatang,” tegas Wartono pada InfoJambi, Selasa lalu.

PDIP akan menggerakkan seluruh elemen kekuatan fungsionaris partai untuk turun merebut hati rakyat. Partai itu juga akan gencar memberi pendidikan poli-tik pada rakyat agar tidak gampang dibodohi oknum-oknum politisi busuk, yang

menerapkan strategi tran-saksional denngan cara money politic.

Selain itu, PDIP juga me-nyiapkan kader-kader muda dan tokoh potensial di se-tiap kecamatan yang akan diusung sebagai calon leg-islatif (caleg). Hal itu dilaku-kan agar target tercapai.

“Kami sudah mulai men-jaring dan mempersiapkan kader terbaik di setiap dapil dan kecamatan agar target tercapai. Dalam menem-patkan caleg harus benar-benar seorang tokoh panu-tan dan pilihan rakyat,” ujar Wartono.

PDIP juga menggarap po-tensi suara pemuda, karena pada pemilu mendatang pemilih pemuda mencapai 40-42 persen.

Pasalnya, dalam hitun-gan mereka, siapa yang mampu memenangkan hati anak muda, akan berpelu-ang memenangkan Pemilu 2014.

PDIP akan menggarap po-tensi anak muda dengan program ekonomi keraky-atan, pendidikan, olahraga dan keagamaan. PDIP juga akan menyusun program nyata berbasis kerja, bu-kan berbasis politik pen-citraan.

“Kami ingin kader-kader yang pantang menyerah. Sudah saatnya PDIP bang-kit, seperti masa kejayaan di Pemilu 1999 dan 2004,” tegas Wartono. (ijc)

INFOJAMBI KORAN — Bupati Sarolangun H Cek Endra menyatakan APBD Kabupaten Sarolangun pada tahun 2013 men-capai Rp 1 triliun lebih. Itu merupakan salah satu terobosan yang dilaku-kan Cek Endra bersama wakilnya Pahrul Rozi.

Menurut Cek Endra, melihat beberapa tahun ke belakang, nilai APBD Sarolangun terus menin-gkat dari tahun ke tahun. Terbukti, pada 2011 nilai APBD Sarolangun Rp 600 miliar lebih, dan tahun 2012 naik menjadi Rp 866 miliar.

“Saya berfikir penca-paian APBD Sarolangun

pada 2013 mencapai Rp 1 triliun adalah terobosan yang berada pada titik kewajaran,” jelas Cek Endra.

Cek Endra mengaku bangga dengan selisih kenaikan APBD 2011 dan 2012 sekitar Rp 200 mil-iar lebih tersebut. Den-gan angka Rp 866 miliar, Kabupaten Sarolangun menjadi salah satu ka-bupaten/kota di Provinsi Jambi yang berpredikat sebagai APBD terbesar 2012.

Untuk mencapai APBD Rp 1 triliun, Cek Endra meminta para kepala SKPD proaktif dan bekerja optimal. Mereka dituntut

INFOJAMBI KORAN — Pulu-han mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Aliansi Pemuda Tebo Bersatu (APTB) menggelar aksi kepriha�nan terhadap kasus kekerasan yang terjadi di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Aksi yang berlangsung di pen-ghujung tahun 2011 itu sebagai buk� HMI dan APTB ikut menge-cam dan mengutuk keras tin-dakan yang melibatkan oknum polisi di Bima. Mereka menge-cam tindakan represif polisi yang membubarkan unjukrasa hingga menimbulkan korban jiwa. Mereka meneriakkan an� kekerasan.

Dalam aksinya para mahasiswa membentangkan spanduk dan mengecam �ndakan polisi yang melakukan tindak kekerasan

terhadap rakyat Bima. Menurut mereka, visi dan misi Polri men-gayomi dan melayani. Kapolri diminta mengusut dan menin-dak tegas pelaku penganiayaan terhadap sejumlah demonstran di Bima.

Koordinator APTB, Oktaviandi, menegaskan, APTB mendesak pihak Pemkab Tebo agar segera turun tangan dan �dak hanya menerima laporan diatas meja dalam menangani konflik-kon-flik lahan yang terjadi di Tebo. Apalagi konflik yang ada sudah sampai pada �ngkat mengkha-wa�rkan.

“Contohnya soal lahan yang di-gusur perusahaan di wilayah Lu-buk Mandarsyah dan beberapa desa lainnya. Konfliknya selain dengan perusahaan perkebu-nan juga dengan perusahaan

kayu. Ada juga yang bermasalah dengan perusahaan tambang. Ini harus segera diselesaikan oleh Pemkab Tebo sebelum persoalannya semakin meluas,” tandas Oktaviandi.

Didukung PusatAksi HMI dan APTB mendapat

dukungan dari Ketua DPR-RI Marzuki Ali. Maraknya sengketa antara perusahaan swasta dan rakyat, apalagi aksi kekerasan oleh aparat untuk melindungi kepen�ngan pengusaha, meru-pakan preseden buruk. Untuk itu DPR-RI merasa perlu mem-bentuk pani�a kerja (panja) atau pani�a khusus (pansus) sengketa lahan.

“Kami buat pansus supaya bisa bekerja maksimal, karena melibatkan anggota antar fraksi dan komisi,” ujar Marzuki Alie, di

Jakarta, belum lama ini.Menurut Marzuki, berbagai

kasus sengketa lahan seperti terjadi di Mesuji dan Bima �dak mustahil diiku� berbagai kasus lain. Ia berharap dengan disah-kan RUU pengadaan tanah untuk pembangunan dapat segera digunakan dalam menyelesaikan kasus-kasus yang ada.

Anggota F-PDIP DPR-RI, Arif Wibowo, mengungkapkan, UU pengadaan tanah bagi pemban-gunan dibuat untuk kepen�ngan umum, didasari oleh semangat UU Agraria yang mengutamakan kepen�ngan negara, bukan in-dividu. Pada hakikatnya seluruh tanah di Indonesia adalah hak ulayat. Hak ulayat bukan hak individu, tapi hak kolek�f yang berar� hak seluruh bangsa In-donesia. (ijc)

profesionali dan proporsonal dalam menerapkan program-program tahun 2012.

“Pemicu utamanya, Sarolangun

punya pertambangan minyak dan gas (migas), batubara dan perkebunan karet maupun kelapa sawit,” papar Cek Endra. (rdy)

Page 9: Edisi 03

DAERAH 9EDISI 3Januari 2012MENGUPAS LEBIH DALAM

Kepala Jembatan Timbang Diancam Supir Truk Batubara

Wuiii Serammm... Di WC Rumah Sakit Ado Ular

Ado Rambu Masih Parkir Jugo

Berkat Jalan Produksi, Hasil Perkebunan Karet Lancar

Jembatan Konvensional Perlancar Perekonomian Masyarakat Pamenang

INFOJAMBI KORAN — Ha�-ha� berobat di Rumah Sakit Umum Daerah Haji Abdul Majid Batoe (Hamba) Muara Bulian, Batang-hari. Pasalnya, di salah satu WC zaal penyakit dalam rumah sakit itu ternyata bersarang seekor ular.

Celakanya, sewaktu seorang pasien melapor ke petugas piket tentang ada seekor ular yang keluar dari lubang WC, petugas rumah sakit malah cuek-cuek saja. Tidak ada tanggapan apa-apa. Tidak ada upayanya untuk menghalau ular itu.

“Ular itu keluar dari lubang closed WC. Karena �dak berani membunuhnya, saya lapor ke perawat jaga. Tapi tidak ada respon. Petugas itu malah me-nyuruh anak akper yang magang menanganinya,” cerita seorang pasien yang takut namanya ditulis.

Ironisnya lagi, melihat anak-anak akper yang magang ber-hamburan lari ke luar rumah

semakin kesal.Beruntung ular itu kembali

masuk ke dalam lubang WC. Na-mun kejadian itu tetap membuat para keluarga pasien ketakutan. Mereka pun lantas ramai-ramai minta pindah ruangan. Sayang-nya permintaan mereka ditolak. Pihak rumah sakit beralasan semua ruangan sudah penuh.

Takut pada ular itu, ada keluar-ga pasien yang terpaksa memu-tuskan keluar dari rumah sakit itu lebih awal. Mereka berharap keluarga pasien lainnya tidak sampai menjadi korban ular yang masih bersarang di dalam lubang WC rumah sakit.

Menanggapi kejadian tersebut, Kabag TU Rumah Sakit Hamba, Umar, menjelaskan, ular masuk ke kamar mandi pasien lantaran ada lantai yang retak sehingga berlubang hingga ke luar dinding kamar. Umar sudah memerintah-kan stafnya memperbaiki lantai yang rusak itu demi kenyamanan pasien yang dirawat. (ade)

INFOJAMBI KORAN — Walau-pun Dinas Perhubungan (Dishub) Batanghari sudah memasang rambu-rambu dilarang parkir, namun masih banyak kendaraan yang �dak peduli. Seper� yang terlihat di depan SPBU Muara Tembesi. Belasan angkot jurusan Muara Tembesi – Muara Bulian - Jambi seenaknya parkir tepat di samping rambu.

Pantauan infojambi, ruas badan jalan Simpang Tiga Kampung Baru, Muara Tembesi yang dilalui kendaraan dari Muara Bungo

dan Sarolangun semakin padat. Badan jalan semakin sempit karena diperparah dengan ban-yaknya angkot yang berhenti tepat di persimpangan. Hal itu membuat para pemakai jalan menggerutu.

Kepala Dishub Batanghari, F Hermanto, berjanji akan menert-ibkan kawasan tersebut dengan menurunkan personil untuk menindak para supir angkot yang melanggar aturan. Bahkan di ka-wasan itu ditempatkan beberapa personil untuk mengatur angkot

yang ngetem.Hermanto tidak segan-segan

meminta pihak kepolisian mem-berlakukan sistim tilang ter-hadap para supir angkot yang membangkang. Sebagai �nda-kan lebih tegas lagi, �dak tertu-tup kemungkinan pihak dishub akan melakukan pencabutan izin trayek terhadap angkot-angkot yang masih “nakal”.

“Mereka yang masih mem-bangkang akan kami �lang. Kalau perlu kami cabut izin operasin-ya,” tegas Hermanto. (ade)

INFOJAMBI KORAN — Pemkab Merangin berupaya meningkat-kan perekonomian petani karet, dengan meningkatkan kelan-caran transportasi petani dalam menjual karet kepada para tauke pembeli karet maupun langsung ke pasar lelang karet.

Pemerintah setempat telah membangun jalan produksi untuk memudahkan para petani karet mengangkut hasil kebunnya. Pembangunan sarana produksi itu juga membantu pendistribu-sian bibit karet dan pupuk.

Dengan lancarnya jalan produksi perkebunan, petani karet di Merangin kini lebih sering ke ke-bun. Animo petani semakin �nggi untuk mengembangkan penana-man karet muda. Bahkan mereka juga mulai menanam tanaman tumpang sari.

Menurut Kepala Dinas Perkebu-

nan dan Kehutanan (Disbunhut) Merangin, Ir Syafri, pihaknya telah memberi bantuan bibit karet ke-pada petani dengan dana APBN untuk lahan seluas 400 hektar, dan dari APBD Provinsi Jambi untuk 600 hektar serta APBD Merangin untuk 50 hektar.

Mengenai jalan produksi perke-bunan, Kepala Bidang Pengem-bangan Perlindungan Perkebunan Disbunhut Merangin, Ir Benmar-�no, mengatakan, pembangunan jalan dibiayai dengan DAU dan APBD Merangin Tahun 2011 se-banyak 28 paket.

Pembangunan jalan produksi antara lain dikerjakan CV Fajar Kontraktor sepanjang 2 kilometer di Desa Baru Seling, Tabir Lintas. Pengerasan jalan Dusun Satu Desa Sido Rukun, Margo Tabir, dikerjakan CV Metro sepanjang 1 kilometer. Sedangkan jalan Desa

Telentam - Batang Maliki, Tabir Barat, sepanjang 4 kilometer dik-erjakan CV Putra Perjuangan.

Selain itu pembangunan jalan juga didanai dengan DAU dan APBDP 2011 sebanyak 6 paket, masing-masing oleh CV Wisata Raya di Desa Renah Alai, Jangkat, sepanjang 2 kilometer dan di Desa Tanjung Rejo, Margo Tabir, oleh CV Sultan Konsultan sepan-jang 1 kilometer.

Sebelum dibangun jalan produk-si, jalan-jalan tersebut merupakan jalan �kus. Petani mengeluarkan hasil produksi karetnya menggu-nakan kerbau tarik atau sepeda motor dengan ongkos yang san-gat �nggi.

Sekarang petani karet sudah lan-car mengeluarkan hasil produk-sinya. Bahkan para tauke karet bisa langsung membeli karet ke lokasi kebun. (sud)

INFOJAMBI KORAN — Kepala Jembatan Timbang Muara Tembesi, Batanghari, Solahud-din, mengaku pernah diancam oleh beberapa orang supir truk pengangkut batubara yang muatan truknya melebihi batas tonase.

“Saya pernah diancam be-berapa sopir truk batubara yang melebihi tonase,” kisah Solahuddin pada infojambi, beberapa waktu lalu.

C er i ta nya , S en i n ma l a m

(27/12), seperti biasa Sola-huddin ikut mengawasi truk yang sedang ditimbang. Tidak berapa lama kemudian masuk iring-iringan truk tronton yang juga akan ditimbang. Ternyata, setelah ditimbang, muatan 30 truk tronton itu semuanya dia-tas 25 ton.

Karena melewati batas tonase, Solahuddin pun melarang truk-truk itu melanjutkan perjalanan ke Jambi. Tapi yang terjadi ke-mudian beberapa supir malah

meninggalkan truknya di jem-batan timbang dan melakukan keonaran.“Setelah dilakukan penimbangan, banyak yang melebihi batas 25 ton. Ada yang 26, 27, bahkan sampai 32 ton. Karena peraturan, kami larang mereka melanjutkan perjalanan ke Jambi,” kata So-lahuddin.Mendapat ancaman dari para supir truk, Solahud-din langsung menelepon Kasat Lantas Polres Batanghari, M Gunawan. (ade)

INFOJAMBI KORAN — Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Merangin, A Hamidi ST me-nyatakan, pemerintah sangat memperhatikan perkembangan pasar di Kabupaten Merangin, seperti di Kecamatan Pamenang yang saat ini berkembang sangat pesat.

Dengan perkembangan Pasar Pamenang yang sangat pesat, jalan yang dulunya lebar 3 me-ter dilebarkan menjadi 7 meter, sehingga arus lalu lintas semakin

lancar.Dinas PU setempat juga sangat

memperhatikan jembatan-jem-batan yang telah dimakan usia. Jembatan diperlebar dari 3 meter menjadi 6 meter. Setelah selesai nanti jembatan konvensional itu dipastikan akan memperlancar transportasi para pedagang dari maupun ke Pasar Pamenang.

Kabid Bina Marga Dinas PU Merangin, Fahrul Rozi ST ME menjelaskan, pembangunan jembatan beton konvensional

Tabal Ngah di Pasar Pamenang sepanjang 20 meter dan lebar 6 meter dikerjakan oleh PT Maha Rupa Abadi dengan dana APBD Merangin sebesar Rp 3,1 miliar lebih.

Direktur PT Maha Rupa Abadi, H Samson didampingi pelaksana la-pangan Beni Biboy menyatakan berupaya membangun jembatan konvensional tersebut dengan ekstra hati-hati. Mereka ingin jembatan itu benar-benar ber-mutu. (sud)

sakit begitu tahu ada ular, per-awat jaga tadi malah asik men-gutak-atik ponselnya. Peman-dangan itu membuat si pasien

Page 10: Edisi 03

DAERAH10 EDISI 3Januari 2012 MENGUPAS LEBIH DALAM

Realisasi Belum Capai Target -----------------------------dari hal 1Tanjabtim yang seharusnya

menyelesaikan 400 uni, belum teralisasi karena dialihkan ke APBD 2012 menjadi 800 unit,” terang Alumnus S2 IPB ini.

Sementara itu bedrum yang didanai CSR, baru terealisasi 398 unit yang merupakan kon-tribusi BP Migas sebanyak 167 unit, BUMN Non Migas 157 unit, PT Lontar Papirus 50 unit, Bank Jambi 10 unit dan dari Pen-gusaha Perseorangan atas nama Rudy Lidra 14 unit.

Terkait masih rendahnya capa-

ian bedrum dari dana CSR pe-rusahaan disebabkan beberapa perusahaan yang belum mere-alisasikan komitmennya, seper�, BUMN-Non Migas belum me-nyelesaikan bedrum sebanyak 745 unit, APPMJ 100 unit dan PT Artha Nusantara 100 unit.

”Khusus PT NTC yang menjan-jikan 500 unit, saat ini dalam proses finalisasi calon penerima bedah rumah dengan alokasi Kabupaten Bungo memperoleh 200 unit, Tebo 200 unit dan Tan-jabbar 100 unit,” ucap Riswandi

seraya menambahkan bahwa data yang dipaparkannya terse-but berdasarkan hasil rekapitu-lasi sampai tanggal 25 Desember 2011.

Ke�ka ditanya mengapa �ngkat capaian bedrum masih dibawah target, secara diploma�s pria 47 tahun ini mengatakan, pihaknya hanya melaksanakan perenca-naan dan pengawasan. Urusan tekhnis berada di bawah koor-dinasi dinas pekerjaan umum, Korem 042/Garuda Putih dan Biro Ekbang. (hry)

Pemred di Jambi Hebat-Hebat, --------------------------dari hal 2para pejabat Jambi. Salah

seorang anggota �m penguji, H Atal S Depari pun salut melihat daya tembus wartawan Jambi terhadap narasumber high class tersebut. “Saya curiga nih. Men-gapa banyak dari kalian yang bisa menelpon gubernur ? Jangan-jangan kalian sudah hubungi dia sebelumnya ya ?” ucapnya yang dijawab oleh peserta uji dengan senyum simpul.

Kegugupan yang dirasakan wartawan berkenaan dengan materi “Membangun Jejaring” cukup beralasan. Selain tesnya dilakukan pada hari libur (Sabtu-red), siang itu merupakan waktu is�rahat para pejabat. Kemungki-nan mereka meng-off-kan HP-nya sangat besar. Bagi wartawan den-gan jabatan sekelas pemred, gagal menghubungi narasumber yang diakuinya cukup dekat adalah pertaruhan atas kredibilitas mer-eka sendiri.

Seper� yang dialami Syafwan Sy-afei alias Setya Novanto, Pemred Jambi Ekspres. Novan yang diuji M Nuh Hatumena pada hari Jumat (23/12), tak berhasil berbicara dengan HBA. Ajudan HBA, Ridwan, yang menjawab dan mengatakan,

”Bapak lagi ado kegiatan Bang”.Nasib Mursyid Sonsang lain lagi.

Pemred portal berita infojambi.com itu justeru tak diminta men-ghubungi satu pun narasumber dalam listnya, meski beberapa nomor tersebut milik menteri di Kabinet Persatuan Pembangunan Jilid II. ”Ah..saya yakin pak ketua bisa menelpon para pejabat ini, jadi nggak usah saja,” ujar M Nuh, mantan kepala Biro Antara di Australia itu.

Meski yakin, nyatanya M Nuh memberi nilai cukup rendah un-tuk Ketua PWI Cabang Jambi ini. Alasannya list narasumber yang kurang panjang. Mursyid me-nerima keputusan dengan lapang ha�, demi menghargai hak pre-roga�f Tim Penguji UKW, walau sebenarnya ia punya alasan kuat, karena ponselnya baru saja hilang dua bulan lalu.

Menelpon narasumber dengan kedudukan pen�ng ternyata bu-kan satu-satunya dasar penilaian. Isi pembicaraan, gaya yang akrab namun santun, hingga bahasa yang digunakan, juga menjadi dasar penilaian. Wakil Pemimpin Redaksi (Wapemred) InfoJambi Koran, Asnelly Ridha Daulay, yang

diperintahkan menghubungi Wakil Bupati Tanjab Barat, Katamso, memanfaatkan kemampuan ber-bahasa Inggrisnya untuk menarik simpa� Penguji.

Dalam wawancara sekitar lima menit dengan bekas ajudan man-tan Gubernur Jambi Drs H Zulkifli Nurdin tersebut, Asnelly meng-gunakan bahasa Inggris dengan fasih. “Oke ! Ga usah dilanjutkan lagi,” teriak Bang Atal mengakhiri pembicara antara Asnelly dan Katamso. Ibu dua anak itu pun memperoleh nilai cukup tinggi dalam tes tersebut.

Selain itu ada pula peserta yang “bocor-bocoran”. Entah serius, entah bergurau, Pemred Info-Jambi Koran yang juga Redaktur Pelaksana InfoJambi.com, Doddi Irawan, malah menelepon pen-gujinya sendiri. Doddi “nekat” menelepon Atal S Depari, yang kemudian panggilan telepon itu ternyata diangkat. Doddi dan Bang Atal yang duduk berhadap-hadapan bahkan sempat sahut-sahutan. “Ahhh... kau rupanya Dod yang menelepon. Ada-ada saja kau !” ujar Bang Atal yang jago menyanyi itu dengan logat Bataknya. (ard)

Nama Sayoe� Disandangkan Ke SMA Negeri Ti�an Teras

Tigo Gembong Narkoba Ditangkap Zumi Zola Memang Baek Nianlah

Jambi Lah Punyo BPD Syariah

I N F O J A M B I K O R A N — Pendirian Bank Pembangunan Daerah (BPD) Syariah Jambi sebagai respon atas keinginan masyarakat yang cenderung beralih dari bank konvensional ke bank syariah. Semakin kuat-nya keimanan masyarakat Jambi yang dikenal religius harus diakomodasi melalui kegiatan operasional bank ini.

Hal itu diucapkan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus usai meninjau operasional kantor cabang syariah PT BPD Jambi, Rabu (4/1), di Jl Pa�mura Sipin, Kota Jambi. Hadir mendampingi gubernur, Komisaris Utama Bank Jambi Asnawi Nasu�on, Direktur Utama Bank Jambi Subek� Heriyanto dan jajaran pejabat BPD Syariah beserta karyawan.

Gubernur mengharapkan ke depan perkembangan BPD Sya-riah semakin baik. “Saya meng-

himbau masyarakat Jambi untuk menggunakan Bank Syariah Jambi untuk tempat negosiasi, perdagangan dan segala macam kegiatan ekonomi lainnya,” ujar HBA.

Gubernur menargetkan bank tersebut menjadi Bank Umum Syariah pada tahun 2023, na-mun saat ini masih bernaung di bawah BPD Jambi. Untuk menjadi Bank Umum Syariah langkah yang dilakukan mem-perkuat bank. Pengelolanya dituntut profesional.

Menanggapi tentang pendirian Bank Perkreditan Rakyat (BPR), menurut gubernur masih dikaji mendalam dan dikonsultasikan dengan Bank Indonesia (BI). Selain melakukan peninjauan gubernur juga melakukan tran-saksi dengan menda�arkan diri menjadi nasabah. HBA meny-etorkan uangnya senilai Rp 7 juta. (hms)

MUARASABAK — Bupa� Tan-jung jabung Timur (Tanjab�m) menyerahkan satu unit excava-tor untuk masyarakat Kecamatan Sadu, di Sungai Lokan, belum lama ini.

Excavator diberikan untuk menunjang kegiatan masyarakat sehari-hari, sehingga diharapkan bisa membantu peningkatan produksi sektor perkebunan, pertanian dan pemeliharaan infrastruktur jalan.

P e n g g u n a a n e x c a v a t o r sepenuhnya diserahkan pada masyarakat. “Masyarakat wajib memeliharanya. Excavator ini milik masyarakat Sadu, bukan milik kelompok tertentu,” kata Zumi Zola di depan 500 warga Sadu.

Selaian excavator, Zola juga menyerahkan satu unit mesin pemadam kebakaran, 7 unit sepeda motor, 4 unit tensi meter air raksa, 2 teleskop, 2 steitos-kop, 1 �mbangan kapasitas 500 kg, santunan kematian untuk 4 keluarga dan dana bantuan sosial PNPM Mandiri.

Zola menjelaskan, meski pro-gram 2 ribu pompong belum optimal diserahkan pada ta-hun 2011, hal itu tidak mem-pengaruhi jumlah total yang diprogramkan dalam visi dan misi Tanjabtim. “Jumlah total tetap 2 ribu pompong hingga tahun 2016,” jelasnya.

Pompong yang diberikan ti-dak boleh disewakan, apalagi

dijual. Untuk mengantisipasi hal itu, akan ada perjanjian tertulis antara nelayan peneri-ma program dengan Pemkab Tanjabtim. “Tentu ada hak dan kewajiban yang juga memuat sanksi,” ujar Zola.

Mengenai program bedah rumah, Zola menegaskan, tetap mengacu dan bersinergi dengan program Gubernur Jambi. Jika dalam Samisake kecamatan A sudah teralokasi program bedah rumah, maka program bedrum kabupaten akan dialokasikan ke keca-matan B. Hal ini guna men-jamin pemerataan program sehingga bisa dinikmati secara adil dan merata.

Program santunan kematian yang juga dilaksanakan pemk-ab sudah mulai berjalan dan akan terus dilanjutkan.

Sebelum menyerahkan ban-tuan excavator dan bantuan lain, dalam perjalanan menuju lokasi acara, di depan Masjid Baiturrahman Zumi Zola diha-dang warga agar meresmikan jembatan penghubung antara Desa Sungai Lokan dan Desa Sungai Itik yang telah selesai dibangun Pemkab Tanjabtim.

Saat ini, kata Zola, 359 jem-batan kayu di Tanjabtim me-merlukan biaya pemeliharaan sangat besar, karena pemkab dalam membangun jembatan baru menggunakan kontruksi beton. (wel)

SENGETI - Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) meres-mikan SMA Ti�an Teras menjadi SMA Negeri Ti�an Teras H Ab-durrahman Sayoe�, Rabu (4/1), di Kompleks SMA Titian Teras, Pijoan, Muaro Jambi. Pengalihan Status SMA Ti�an Teras menjadi SMA Negeri Ti�an Teras H Abdur-rahman Sayoe� diharap mampu meningkatkan prestasi sekolah itu setelah menjadi juara I LCC �ngkat nasional.

“Prestasinya harus lebih baik dari yang sudah-sudah. Kalau masih sama sewaktu masih ber-bentuk yayasan, berar� �dak ada kemajuan,” ujar gubernur.

Pengalihan status dari penge-lolaan yayasan menjadi negeri

diakui HBA merupakan wujud kepedulian masa depan anak-anak Jambi. Jika masih dalam bentuk yayasan, pemerintah sulit memberi bantuan, karena terikat aturan. Pemerintah hanya bisa memberi bantuan hibah dengan jeda waktu yang ditentukan.

Saat ini SMA Ti�an Teras sudah menjadi sekolah bertaraf nasional dan rangking 22 SMA favorit selu-ruh Indonesia. Hal ini mendorong gubernur segera menjadikannya sekolah negeri, sesuai aturan kementerian pendidikan. “SMA bertaraf nasional itu langsung dibiayai provinsi, kita ingin SMA ini lebih baik,” kata HBA.

HBA merasa bangga pada prestasi alumnus SMA TT yang

berhasil memenuhi cita-cita penggagasnya, Alm H Abdurrah-man Sayoeti. “Melihat display alumnusnya, sudah banyak yang memegang jabatan strategis. Ada di Arab Saudi, ada di angkatan, baik angkatan darat, angkatan laut, udara dan lain sebagainya. Itu suatu kebanggaan. Kita bisa bayangkan 10 tahun akan datang mereka memegang jabatan pun-cak. Itu yang diharapkan Bapak H Abdurahman Sayoeti,” tutur HBA.

Pemberian nama Abdurrahman Sayoe� merupakan penghargaan atas jasa mantan gubernur Jambi tersebut. “Dua tahun menjadi ajudan dan dipersiapkan men-jadi pemimpin dengan berbagai

arahan, bagi saya, Sayoe� �dak bisa dilupakan. Yayasan Titian Teras adalah gagasannya. Nama Titian Teras Negeri Abdurrah-man Sayoe� untuk mengenang jasa-jasa beliau,” ucap HBA yang mengaku bangga menjadi anak didik Abdurrahman Sayoe� dan diberi kesempatan meresmikan sekolah yang didirikan itu.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, H Idham Kholid, menjelas-kan, konsep pendidikan SMA Ti�an Teras mengedepankan 4 tu-juan; keimanan dan ketaqwaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, disiplin dan kepribadian, kejuju-ran, tanggung jawab dan pantang menyerah.

Pada tahun anggaran 2008/2009 Dinas Pendidikan Provinsi me-ni�pkan 1 kelas yang seluruhnya dibiayai APBD Provinsi Jambi guna meningkatkan kualitas pen-didikan di SMA Ti�an Teras. Tahun 2006 SMA Ti�an Teras ditetapkan sebagai Rin�san Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), dengan perkembangan jumlah siswa dari tahun 1994-2000 se�ap tahun menerima sekitar 70 siswa baru yang semuanya dibiayai Yayasan Pendidikan Jambi. (hms)

INFOJAMBI KORAN — Satuan Narkoba Polresta Jambi men-gamankan 3 pengedar narkoba, RM (25) warga Arizona, Simpang III Sipin, Kota Baru, H alias Andik (24) warga Thehok, Pasar jambi, dan H alias Apek (24) warga Karya Maju. Ke�ga pemuda itu ditangkap Rabu lalu, bersama barang bukti 1.255 butir pil ekstasi dan shabu-shabu seberat 10 ji.

Tersangka RM, pemasok ba-rang haram tersebut, ditangkap setelah melakukan hubungan badan dengan kekasihnya, AS (23), di sebuah hotel di kawasan Lebak Bandung, Jelutung, Kota Jambi. RM baru saja bercerai dengan isterinya, karena sang isteri tahu pekerjaannya menjual narkoba.

RM mengaku uang hasil men-jual narkoba digunakan untuk berfoya-foya. Sebagai pemain lama, ia sangat lihai menutupi pemasok barang haram miliknya dan selalu berkilah se�ap dit-anya polisi.

“Aku pesan lewat telepon, siapo orangnyo aku dak kenal. Yang aku ingat motornyo warna biru,” ujar Rahmat.

Kasat Narkoba Polresta Jambi,

Kompol Witri Hariyanto mem-benarkan penangkapan jaringan narkoba beromset ratusan juta tersebut. Mereka diciduk di tem-pat berbeda. Barang buk� yang disita bervariasi, terdiri dari 844 bu�r pil ekstasi warna hijau merk Pe�r, 407 bu�r pil ekstasi warna merah hati merk 69 dan 10 ji shabu-shabu. Jika diuangkan nilainya sekitar Rp 175 juta.

Penangkapan barawal dari tertangkapnya Apek di Simpang Karya, dekat SMPN 14, Rabu siang. Dari hasil pengembangan, selang 2 jam, anggota polisi

mengejar Andik, dan menang-kapnya di depan GOR Kota Baru. Dari tangan Andik polisi mene-mukan shabu seberat 10 ji. Andik mengaku shabu itu didapatnya dari RM.

Berdasarkan pengakuan Andik, polisi menggeledah rumah kos RM. Disana ditemukan ribuan pil ekstasi, disembunyikan di atas dek toilet.

Sekitar pukul 5 sore polisi mendatangi memburu RM ke sebuah hotel, karena ada infor-masi RM berada disana. Saat ditangkap RM sedang berada

Produksi Padi 2012 ----------------------------------------dari hal 12Pergeseran waktu panen san-

gat memungkinkan terjadinya peningkatan produksi pada

tahun 2012, jika dibanding-kan dengan tahun 2011, yang dikarenakan dukungan/kontri-busi produksi dari pertanaman jagung di akhir tahun 2011.

Untuk mendukung peningka-tan produksi, Dinas Pertanian

Tanaman Pangan Provinsi Jam-bi menetapkan strategi pen-ingkatan produksi tanaman pangan melalui peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam, pengamanan produksi dan penguatan kelembagaan serta pembiayaan.

Implementasinya, dengan penetapan sasaran produk-

si pembangunan pertanian tanaman pangan tahun 2011 sebesar 708.681 ton untuk komoditi padi, jagung 49.665 ton, kedelai 17.563 ton, ka-cang tanah 4.913 ton, kacang hijau 642 ton, ubi kayu 31.140 ton dan ubi jalar 23.903 ton.

(hms/adv)

Warga Keluhkan Kondisi Jalan Lingkungan -----------dari hal 4

di kamar hotel bersama keka-sihnya, AS. Mereka berdua langsung digiring ke Mapolresta Jambi untuk proses lebih lanjut. Untuk sementara AS masih ber-status saksi.

Dari hasil interogasi polisi, Andik dan Apek hanya berperan sebagai kurir yang diberikan fasilitas lengkap oleh RM, sep-er� tempat �nggal dan sepeda motor. RM bertindak sebagai pemberi perintah. Apek sendiri merupakan residivis kasus per-ampokan bernilai ratusan juta rupiah pada tahun 2009, sedan-gkan RM masuk DPO Polresta Jambi sejak setahun lalu dalam kasus yang sama.

Selain barang buk� pil ekstasi dan shabu, polisi juga men-gamankan 7 unit ponsel, 1 �m-bangan digital, uang tunai Rp 163 ribu, 1 botol minuman keras merk Martin, dan beberapa lembar buk� setoran uang dari bank berbeda yang dicurigai terkait transaksi narkoba.

Para tersangka bakal dijerat pasal 112 ayat 2 dan 114 ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narko�ka, dengan an-caman hukuman penjara diatas 5 tahun. (ald)

ketat terhadap pembangunan jalan di Kota Jambi,” ujar Ketua RT 18 Kelurahan Simpang III Sipin, Suroto, saat berdialog dengan Walikota Jambi, usai menerima honor ketua RT, di aula Kantor Camat Kota Baru, belum lama ini.

Menurut Suroto, ada pem-bangunan jalan lingkungan di wilayahnya baru 2 bulan sudah rusak. Ia berharap kedepannya pemerintah mengak��an pen-gawasan oleh para mandor yang dinilai selama ini cukup efek�f.

“Saya kira pemkot perlu meli-batkan mandor jalan sebagai pengawas,” harapnya.

Kepala RT 09 Kelurahan Kenali Besar, Sobirin, menilai �dak ada pemerataan dalam pemban-gunan jalan lingkungan di Kota Jambi. Hal itu terindikasi dari adanya jalan yang masih baik tapi diperbaiki, dan ada jalan yang betul-betul dibutuhkan perbaikan hingga kini belum diperbaiki.

Ironisnya, persoalan tersebut sudah sering diusulkan ke de-

wan saat melakukan reses ke wilayah mereka. Bahkan, ada jalan lingkungan sepanjang 300 meter yang juga prasarana ke tempat ibadah hingga kini belum tersentuh aspal.

Walikota Jambi melalui Asisten I H Yan Ismar berjanji akan men-data semua masukan dari para ketua RT. Pemkot Jambi akan terus melakukan perbaikan pada tahun anggaran 2012. Apalagi Pemkot Jambi memiliki sisa ang-garan 2011 (Silpa) sebesar Rp 50 miliar. (hry)

Page 11: Edisi 03

11EDISI 3Januari 2012SAMBUNGANMENGUPAS LEBIH DALAM

Curiculum VitaeNama Lengkap : DR. Haryadi, SE, MMSTempat/Tanggal Lahir : Sungai Tutung, 1 April 1965Jenis Kelamin : Laki-LakiBidang Keahlian : Ekonomi Internasional Kantor/Unit Kerja : Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan UnjaPendidikan : S1 Universitas Jambi (1985) : S2 University Of Waikato (1989) : S3 Ins�tut Pertanian Bogor (2008)

Pernah menjadi pemakalah dengan tema The Implementa�on of Asean-China Free Trade Area on Agriculture and Its Impacts on Indonesian Agricultural Trade. Dipresentasikan pada Forum Ahli Ekonomi se-ASEAN di Kuala Lumpur, Nopember 2011.Pernah menjadi ketua �m peneli� dampak penghapusan subsidi ekspor oleh negara maju terhadap pereknomian negara berkem-bang. Ketua peneli� dampak penghapusan domes�k support oleh negara maju terhadap perekonomian negara maju dan berkem-bang.Dosen magister manajemen program pascasarjana Universitas Jambi (2004-sekarang). Produk�f menulis buku sejak 2007 – 2011. Sudah 5 buku dihasilkan, yaitu Ekonomi Internasional : Buku Per-tama, Teori dan Kebijakan. Penerbit Biografika, Bogor (2007). Buku Kedua, Lalulintas Moneter dan Kerjasama Internasional. Biografika Bogor (2007). Globalisasi, Liberalisasi dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Negara Maju dan Berkembang. Dilengkapi dengan hasil-hasil peneli�an dalam Konteks Perdagangan Internasional (2010). Buku Lengkap Ekonomi Internasional : Teori dan Aplikasi. Dalam Proses dan Corporate Performance Management. Ghalia Indonesia (2011).Juga ak�f melakukan riset selama 3 tahun terakhir sebanyak 14 kali dan menghasilkan 8 karya ilmiah tentang perekonomian.

Banyak Nian yang Dak Bayar --dari hal 3

Petani Cerdas ----------------------------------------------------------------------------dari hal 3

Produsen Makanan Harus------dari hal 3

Futsal dan Fes�val Lagu Daerah-----dari hal 3

Jangan Remehkan Cabe---------dari hal 3

Rumah Elok, Nasib Terseok ----dari hal 1

Bedah Rumah, Masih Harus Dibedah ------dari hal 1

sebagai bahan baku penyusun huruf. Meski berteknologi seder-hana, keberadaannya sangat membantu wartawan dalam mempercepat penyampaian informasi karena �dak perlu lagi ke Padang, Palembang atau Ja-karta untuk mencetak koran.

Dari cerita di atas terlihat, di awal berdirinya Provinsi Jambi petani karet pernah jaya. Mere-ka hidup makmur, bahkan dapat memberi sumbangan materi bernilai �nggi kepada pemerin-tah dan pers waktu itu.

********

Berpuluh tahun kemudian, kehidupan petani karet Jambi makin sulit. Merekalah kini yang berada di pihak yang membu-tuhkan sumbangan. Saat ini terdapat 118.000 hektar kebun karet yang harus diremajakan dan petani menunggu bantuan pemerintah untuk memulai-nya.

Petani karet seper�nya tak ber-daya mengatasi masalah yang ada. Harga karet yang tak stabil, kuatnya cengkraman tengkulak dan buruknya infrastruktur ja-lan, merupakan keluhan paling sering diungkapkan. Keluhan tersebut benar adanya dan sulit dibantah. Pemerintah juga telah berupaya keras untuk memini-malkan masalah tersebut.

Dukungan yang diberikan oleh pemerintah untuk program karet khususnya lima tahun tera-khir sebenarnya cukup besar. Se�ap tahun anggaran perema-jaan karet tertuang dalam APBD Provinsi Jambi. Dana terkait juga dialokasikan di APBN Murni. Sebagai tambahan, untuk tahun 2012 Dirjen Sarana Prasarana Perkebunan Kementan RI juga menyediakan dana perluasan areal untuk membuka kebun karet baru.

Masalahnya sebenarnya bukan semata pada kurangnya dana pembangunan karet karena besaran dana seringkali bersi-

fat rela�f. Sis�m penganggaran pemerintah kita sangat terikat kepada peraturan keuangan yang ada. Kebijakan yang diam-bil di luar sis�m, misalnya untuk memintas proses tender, akan menyeret pejabat negara ke-pada tuduhan penyalahgunaan wewenang atau �ndakan korup-si. Prak�s tak banyak yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan ini bila pemerintah pu-sat tidak lebih dulu merevisi peraturan keuangan tersebut.

Benturan ini sering terjadi di Jambi. Pada awal tahun para petani telah diinstruksikan untuk membersihkan lahan namun hingga pertengahan tahun bibit atau saprodi belum bisa didistri-busikan disebabkan proses ten-der belum selesai. Ke�ka bahan tersebut datang, minat petani telah menguap melihat lahan mereka yang kembali dipenuhi ilalang. Inilah yang menyebab-kan sebagian target peremajaan karet pada era kepemimpinan Gubernur Drs. H. Zulkifli Nurdin tak tercapai.

Sementara sebagian petani bergantung kepada bantuan pemerintah, sisanya tak dapat melepaskan diri dari tengkulak. Tengkulak atau pengijonlah yang mereka datangi ke�ka membu-tuhkan dana segar meski harga yang ditawarkan lebih rendah dari harga di pasar lelang atau pabrik.

Selalu menyalahkan faktor-fak-tor lain di luar diri sendiri bukan-lah sikap yang bijak dan dewasa. Petani karet Jambi seharusnya bangga dan bangkit, mereka memiliki keunggulan kompara�f yang besar. Dibandingkan den-gan kehidupan petani tanaman pangan yang sangat tergantung pada kemurah-hatian musim dan harga jual komodi� lebih rendah, kondisi petani karet jauh lebih baik karena harga jual lebih �nggi dan hasil panen bisa dis-impan lama (non-perishable).

Sejatuh-jatuhnya harga, petani karet masih bisa bernafas. Tidak

seper� petani lobak dan tomat di Kerinci yang sering mem-biarkan sayurnya tak dipanen karena nilainya jatuh di pasaran. Pada saat harga karet cukup �nggi seper� pada minggu ke-4 Desember 2011 dimana harga karet slab bersih 100 persen dijual Rp28.400/kg, slab bersih 70 persen Rp19.880/kg dan Rp14.200/kg untuk slab bersih 50 persen, petani bisa meraup keuntungan yang besar. Jika penghasilan tersebut dikelola dengan baik, tentu keadaan petani karet �dak semiris yang sering diungkap di media mas-sa.

Namun kenyataanya masih banyak petani yang belum men-gelola kekayaannya dengan baik. Menguapnya uang penjualan karet terkait dengan gaya hidup mereka yang konsumtif. Su-dah jamak diketahui se�ap kali harga karet melambung �nggi, show room mobil dan motor di Kota Jambi dan kota sekitarnya dibanjiri pembeli yang ber-asal dari kalangan petani karet. Demikian juga mal yang ada di kota, tak luput menjadi tempat petani menghamburkan uang-nya. Meski tak semua begitu, kecendrungan demikian terlihat jelas di masyarakat Jambi.

Presiden Susilo Bambang Yud-hoyono dalam kunjungannya ke Jambi pada 22 September 2011 telah mengingatkan hal itu. Pres-iden mengharapkan keuntungan penjualan karet dapat dikelola dengan baik sehingga saat harga karet dunia anjlok, �dak mem-buat petani sulit.

Melihat kepada gambaran yang ada di masyarakat dan nasehat presiden di atas, penyuluhan petani sudah seharusnya men-empatkan porsi lebih besar untuk materi manajemen usaha dan keuangan. Mendidik petani untuk lebih cerdas berwirausaha sangat pen�ng dilakukan. Ban-yak petani kita yang belum merasa perlu menginvestasikan kembali sebagian keuntungan

untuk membeli saprodi dan ar-eal tanam baru.

Jika melihat kepada materi penyuluhan yang ada, baru sebatas hal-hal bersifat teknis budidaya karet. Jika petani Jambi cerdas dalam menanam dan merawat karet namun ceroboh dalam menggunakan uangnya, kesejahteraan sulit untuk diwu-judkan.

Selain kurang bijak menggu-nakan uangnya, petani kita juga belum cerdas dalam meman-faatkan sumber-sumber pembi-ayaan ringan. Lembaga keuan-gan/ekonomi mikro (LKEM) di desa-desa belum dimanfaatkan secara op�mal. Hampir semua desa telah memiliki koperasi atau kelompok simpan pinjam. Pemerintah lewat berbagai departemen pun telah menyal-urkan modal awal untuk mendu-kung pertumbuhan LKEM.

Kini �nggal usaha pemerintah daerah mendorong petani untuk memanfaatkannya. Dana LKEM dapat digunakan sebagai talan-gan sehingga petani tak perlu mengemis kepada pengijon atau berharap bantuan bibit dari pemerintah yang berkisar Rp3 juta sampai Rp 5 juta per hek-tarnya. Jika LKEM dapat dikem-bangkan dan diperkuat, petani memiliki tempat mengadu saat butuh modal. Pengijon dapat disingkirkan dari mata rantai pemasaran karet di Jambi.

Kini sudah waktunya Pemer-intah Provinsi Jambi bersama-sama Pemerintah Kabupaten dan Kota menyusun program pembangunan karet yang lebih berorientasi mencerdaskan pet-ani karet, dengan �dak mening-galkan kegiatan pembangunan sarana jalan, pasar lelang karet dan industri hilir yang telah lama diidamkan. Dengan program pembangunan yang menempat-kan petani sebagai mitra sejajar, mudah-mudahan visi memban-gun karet untuk kesejahteraan rakyat Jambi dapat segera diwu-judkan. (asnelly ridha daulay)

membayar tagihan itu walau menurut pihak PLN bisa dicicil.

Selain itu, Sunarja juga ke-beratan dikatakan ada penum-pukan pada kWh, meski PLN punya buk� konkrit karena pen-umpukan stand seper� itu bukan kehendak dirinya.

Staf PLN di bagian distribusi, Hanpi Adrhean, menjelaskan, penumpukan stand pada kWh menjadi tanggung jawab kon-

sumen atau pelanggan. Cara pembayarannya bisa dicicil atau diangsur oleh pelanggan yang bersangkutan dengan me-kanisme yang telah diatur pihak PLN.

“Masalah seper� ini disebab-kan oleh human error, seper� kWh �dak terbaca, kWh �dak terlihat atau petugas pencatat kWh �dak mecatat se�ap bulan,” jelas Hanpi. (rdw)

dengan Majelis Ulama Indo-nesia (MUI) Provinsi Jambi dan LP-POM MUI Provinsi Jambi.

Rusli menjelaskan, di Jambi telah dilakukan auditing ter-hadap 33 pengusaha kecil, menghasilkan 24 perusahaan yang memperoleh sertifikat halal pada Desember 2011 lalu. Jumlah perusahaan lokal

di Jambi yang memperoleh ser�fikat halal bertambah men-jadi 44 perusahaan. Pada 2009 satu perusahaan dengan biaya mandiri, 2010-2011 sebanyak 12 perusahaan dengan bantuan APBD pada MUI, dan pada akhir 2011 diterbitkan 24 ser�fikat dengan biaya bantuan Kemenag RI. (sun)

HUT Provinsi Jambi. Ia berharap dengan even tersebut tercipta sua-sana keakraban, sehingga para PNS �dak monoton dengan kesibukan pekerjaannya. Pegawai juga perlu penyegaran dan kegembiraan.

Menurut gubernur, dengan ter-ciptannya kebersamaan diharap-kan perkembangan pemerintahan di Provinsi Jambi semakin baik, rencana pembangunan terus ber-lanjut, dan pertumbuhan ekonomi semakin membaik di tahun-tahun mendatang.

Ketua Pani�a Turnamen Futsal, Masheruddin SH MSI yang juga Kepala Biro Pengelolaan Asset dan Kekayaan Daerah Pemprov Provinsi Jambi, menjelaskan, turnamen fut-sal tersebut diiku� 44 �m putra dari pejabat struktural SKPD dan 30 �m putri yang terdiri dari karyawa� dan ibu-ibu Dharma Wanita. Turnamen berlangsung dari tanggal 2 hingga 5 Januari 2012.

Para pemenang turnamen akan diberi hadiah tropy dan uang pembinaan, masing-masing untuk

juara I sebesar Rp 1 juta, juara II Rp 750 ribu dan juara III Rp 500 ribu. Hadiah diserahpan pada puncak acara peringatan HUT ke-55 Provinsi Jambi, 7 Januari mendatang.

Selain futsal, HUT ke-55 Provinsi Jambi juga dimeriahkan dengan Festival Lagu Daerah. Lomba �ngkat SLTA yang digelar di Jamtoss Kota Jambi itu dibuka oleh Sekda Provinsi Jambi, Ir Syahrasaddin M.Si, Selasa lalu.

Menurut Syahrasaddin, fes�val lagu daerah tersebut dijadikan agenda tahunan dalam rangkaian kegiatan HUT Provinsi Jambi. Lom-ba kali ini merupakan ��k awalnya guna mengembangkan budaya daerah yang memiliki keunikan dan keberagaman lagu daerah dan adat is�adat.

”Bangsa yang memiliki karakter akan mampu bertahan ditengah arus globalisasi,” kata Syahrasad-din yang membacakan sambutan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus. (hms)

kebutuhan terhadap cabe selalu meningkat. Ke�ka hari-hari be-sar harga cabe melonjak �nggi, padahal cabe dapat ditanam di pekarangan rumah. Harus digal-akkan pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanaman hol�kul-tura,” jelasnya.

Yusniana menambahkan, dalam program Samisake banyak keg-iatan yang dapat mengakomodir atau mengikutsertakan masyara-kat, termasuk melibatkan tim penggerak PKK dalam pemberian benih bibit cabe.

Selama ini cabe dibudidayakan oleh sebagian besar petani den-gan memanfaatkan lahan-lahan pertanian sebagai tanaman rotasi pada saat musim kemarau. Hal ini

dilakukan mengingat pada musim kemarau tanaman cabe tidak banyak diganggu hama penya-kit, sehingga dapat berproduksi dengan baik.

Kebiasaan pola tanam cabe pet-ani secara umum mengakibatkan produksinya melimpah dan harga menjadi rendah, yang pada gili-rannya �dak memberikan keun-tungan yang layak bagi petani.

“Karena itu perlu dilakukan penerapan teknologi penanaman cabe diluar kebiasaan pola tanam petani pada umumnya. Ini jelas akan memberi keuntungan cukup besar pada petani, karena dari sisi harga jual dapat bersaing,” ujar isteri orang nomor satu di Jambi itu. (ijc)

Dengan adanya program bedah rumah ini, dengan dana Rp 7,5 juta per unit dalam bentuk ban-tuan property bangunan, seper� atap rumah, kayu dan cat, warga yang rumahnya kurang layak untuk ditempa� kini mendapat kesempatan mencicipi rumah yang lebih baik. Akan tetapi apakah cukup itu saja ?

Saya sudah melakukan wawa-ncara dengan beberapa warga yang rumahnya dibedah. Se-bagian warga mengaku sangat senang karena rumah mereka sudah lebih baik ke�mbang sebe-lum dibedah. Mereka �dak perlu lagi memikirkan mendapatkan uang untuk merehab rumahnya. Tapi tidak sedikit pula warga yang mengeluh karena bantuan yang diterima masyarakat sangat minim. Jika diperkirakan �dak sampai Rp 7,5 juta, dan warga lebih mengharapkan jika pemer-intah membantu mereka dalam bentuk usaha.

Jika pemerintah ingin mem-beri masyarakat ikan, berikan saja pancingnya, karena tidak membuat masyarakat menjadi malas berusaha. Pancing terse-but bisa digunakan pada waktu selanjutnya untuk mencari ikan. Pemerintah juga harus lebih memberdayakan UMKM dan membuat program yang ber-basis investasi bagi masyarakat. Misalnya, pemberian lahan yang bisa digunakan masyarakat un-tuk bertani.

Kebutuhan antara kota dan ka-bupaten terhadap lahan sudah pasti berbeda, karena di kota lahan semakin sedikit, sedang-kan di kabupaten masih banyak. Jadi perlu pengkajian lebih man-dalam lagi agar program terse-but tepat sasaran. Dan lihat pula kepentingan masyarakat, apa yang sebenarnya masyarakat bu-tuhkan serta kembangkan sesuai potensi daerah. Harus dibuat �m survey yang turun ke lapan-gan agar data yang diperoleh

valid. Masyarakat yang dibantu memang pantas untuk dibantu, agar �dak terjadi tumpang �ndih antara program pusat dan pro-gram pemerintah daerah demi kelancaran pembangunan.

Pada tahun 2012, HBA me-nyampaikan program tersebut akan diserahkan kepada kabu-paten/kota dan dananya dis-erahkan kepada kabupaten/kota dengan dimasukkan ke dalam APBD. Langkah ini juga tidak tepat, karena malah semakin menambah panjang proses birokrasinya dan semakin �dak efektif. Ketika program terse-but masih di bawah kendali pemerintah provinsi, dana Rp 7,5 juta �dak sampai utuh ke masyarakat. Tidak menutup kemungkinan pemotongan dana akan semakin besar.

Secara teori program bedah rumah sangat bagus, tapi pro-gram bedah rumah itu sendiri masih harus dibedah, karena pada pelaksanaannya masih ban-yak ditemukan masalah. Pemer-intah masih harus memperbaiki pola dan mencari formula yang lebih baik, karena masing-mas-ing daerah kabutuhannya pas� berbeda. Seharusnya program tersebut �dak hanya jadi pro-gram 5 tahun saja, namun terus dilanjutkan oleh siapapun gu-bernurnya. Program ini sangat dibutuhkan masyarakat Jambi.

Pada 6 Januari 2012 Provinsi Jambi merayakan HUT ke-55. Semoga jambi diusianya yang semakin matang menjadi se-makin baik. Semoga para peja-bat pengambil kebijakan selalu diberi kesehatan agar benar-benar berbuat untuk mense-jahterakan masyarakat Jambi, demi tewujudnya Jambi Emas (Ekonomi Maju, Aman dan Se-jahtera). Jayalah bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah. (penulis adalah dosen ilmu manajemen fakultas ekonomi universitas jambi)

adalah untuk mencapai Jambi yang Ekonominya Maju, Aman, Adil dan Sejahtera (EMAS). Dan untuk mencapai EMAS tersebut �dak bisa dipercepat dengan “ke-jar tayang” rumah dan fasilitas bagus di depan mata. Pemer-intah nan�nya akan kewalahan menyediakan semuanya serba gra�s karena keterbatasan-keter-batasan dari sisi jumlah anggaran dan aturan pemerintah lainnya.

Masyarakat Jambi membutuh-kan program pembangunan yang mampu mengasah kemandirian dan jiwa kewirausahaan mereka.

Rumah elok hanyalah penghi-buran yang bersifat sementara. Andaikan mereka bisa berteduh di rumah bagus namun untuk makan sehari-hari tetap sulit, �dur mereka pun tak akan bisa nyenyak.

Celakanya lagi, jika masyarakat terus menuntut untuk diberi dan disuapi. Bukannya Jambi EMAS yang akan diperoleh, bisa jadi emas (baca: kekayaan) Jambi yang akan terkuras semen-tara masyarakatnya belum juga mampu mengungkap potensi diri mereka sendiri. (�m)

Jambi Baru Punyo 39 Wartawan -dari hal 2 InfoJambi Group Kuasoi UKW --------------------------------------------------------dari hal 2

yang lulus ser�fikasi sekitar 450 orang.Ketua PWI Cabang Jambi, Mursy-id Sonsang mengatakan, pelak-sanaan UKW di Jambi meru-pakan suatu prestasi bagi PWI Jambi, karena hingga saat ini baru 11 provinsi yang mampu melaksanakan UKW. “Beberapa provinsi tetangga, seper� Sum-bar, Riau dan Bengkulu belum melaksanakan UKW. Kepercay-

aan PWI Pusat ini harus dijaga,” jelasnya.Mursyid menyatakan sangat berterima kasih kepada Gu-bernur Jambi Hasan Basri Agus yang begitu besar perha�annya pada upaya peningkatan kualitas wartawan di Provinsi Jambi. “Bi-aya UKW ini ditanggung pribadi oleh Bapak Gubernur dan juga langsung menghadiri pembukaan hari Jumat lalu,” ujarnya. ***

Yunita Pini dengan nilai 770, Firdaus dengan nilai 740, Suheri Abdulah dengan nilai 730, Des-mon Heryanto dengan nilai 690 dan Sri Junalia dengan nilai 660 serta Sugianto �dak hadir.

Para peserta yang lulus ini nama-namanya dikirim ke De-

wan Pers, kemudian Dewan Pers akan memberikan nomor sertifikat. Beberapa orang di tiap provinsi akan mengikuti TOT di Cisarua Bogor, Jawa Barat, yang akan dipersiapkan menjadi calon penguji/asesor PWI Pusat. ***

Page 12: Edisi 03

ALAMAT REDAKSI : Gedung InfoJambi Group Lt. 3 Jl. LKH Yoenoes Sains 42 Kebon Handil, Kota Jambi Telp. (0741) 42599 E-mail : [email protected]

CMYB

CMYB

12 INFOPROMO EDISI 3Januari 2012

Diknas Terus Minimkan Angka Putus Sekolah

Menuju Masyarakat Jambi Sehat, Adil dan Mandiri Produksi Padi 2012 Bisa Lebih Besar dari 2011

PRODUKSI padi Provinsi Jambi tahun 2011 sebenarnya dapat di�ngkatkan lebih besar lagi, jika kemarau �dak terjadi. Kemarau pada 2011 membuat lahan–la-han yang biasa ditanami padi ladang menjadi lebih kering dan pecah-pecah, serta tidak memungkinkan untuk ditanami, karena ketersediaan air tanahn-ya diragukan keberadaannya. Hal ini menyebabkan terjadinya penundaan jadwal tanam dan pergeseran musim tanam. San-gat memungkinkan produksi tahun 2012 akan mengalami peningkatan lebih besar dari tahun 2011.

Berdasarkan angka Ramalan-III Tahun 2011 Badan Pusat Sta�s�k (BPS), pada tahun 2011 Provinsi Jambi mengalami peningkatan produksi padi jika dibanding den-gan tahun 2010. Produksi padi tahun 2011 sebesar 670.893 ton GKG atau mengalami kenaikan sebesar 42.065 ton (6,69 %), jika dibandingkan produksi tahun 2010 sebesar 628.828 ton GKG.

Kenaikan produksi padi terjadi karena adanya peningkatan produk�vitas sebesar 0,67 Kw/Ha (1,65 %), serta didukung oleh peningkatan luas panen sebesar 7.636 hektar (4,96 %). Produksi

padi tahun 2011 terdiri dari padi sawah sebesar 593.520 ton GKG dan produksi padi ladang sebesar 77.373 ton GKG. Persentase laju kenaikan produksi padi sawah sebesar 10,42 %, sedangkan padi ladang mengalami penurunan 15,28 %.

Berbanding terbalik, malah produksi jagung 2011 men-galami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan angka Ramalan-III Tahun 2011 BPS Jambi, produksi jagung di Provinsi Jambi tahun 2011 se-banyak 27.637 ton, atau menu-run 3.054 ton (9,95 %). Penu-runan produksi jagung terjadi

karena adanya pengurangan luas panen sebesar 979 hektar (11,82 %), tapi sebaliknya adanya pen-ingkatan produk�vitas sebesar 0,79 Kw/Ha (2,13 %).

Penurunan juga disebabkan oleh perubahan iklim yang ekstrim dan bencana alam keker-ingan, sehingga ada pertana-man mengalami puso. Selain itu banyak lahan produk�f yang biasanya ditanami jagung men-galami kekeringan, menyebab-kan terjadinya pergeseran jadwal tanam/tunda tanam dan jadwal panen pun bergeser ke tahun 2012.

Dinkes juga berhasil menu-runkan kejadian kesakitan dan kema�an penyakit menular dan penyakit �dak menular (degen-era�f). Seper� angka kesakitan DBD menjadi 5/100.000 pen-duduk, angka penemuan kasus malaria menjadi 5/1.000 pen-duduk, persentase penemuan kasus baru BTA positif yang ditemukan menjadi 80 %.

Kemudian angka prevalensi HIV 0,9/1.000 penduduk, jumlah desa UCI menjadi 100 %, persen-tase penanggulangan KLB <24 jam menjadi 100 %, persentase krisis kesehatan yang ditanggu-langi menjadi 100 % dan penyakit �dak menular (DM, jantung, kanker, kronis dan gangkece).

Dinas kesehatan berupaya terus meningkatkan status gizi ma-syarakat. Strategi yang dilakukan dengan meningkatkan keluarga sadar gizi dan perbaikan gizi ma-syarakat. (hms/adv)

DINAS Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi bertekad visi ma-syarakat Jambi sehat, adil dan mandiri akan terwujud. Langkah yang diambil adalah mendo-rong kemandirian dan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat, mewujudkan pelayanan kes-ehatan bermutu, merata dan ter-jangkau.

Kemudian meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan kuali-tas lingkungan, meningkatkan dan mendayagunakan sumberdaya

manusia bidang kesehatan, serta meningkatkan kualitas manaje-men, pembiayaan kesehatan dan jaminan pelayanan kesehatan.

Untuk mencapai visi tersebut, dinkes menguatkan sistem pem-biayaan pemeliharaan kesehatan masyarakat dengan indikator pen-capaian sasaran, seper� persen-tase kabupaten/kota yang meny-elenggarakan jaminan kesehatan dan distric health account dan provinsial health account sebesar 100 persen pada 2015.

DINAS Pendidikan Nasional (Diknas) Provinsi Jambi terus berupaya mengurangi jumlah angka putus sekolah. Upaya tersebut diwujudkan dengan pemberian beasiswa Samisake bagi peserta didik dari keluarga kurang mampu.

Pemberian beasiswa tersebut telah diwujudkan di 50 keca-matan, terdiri dari 4.772 siswa SD/MI, 1.632 siswa SMP/MTs, 535 siswa SMA/MA/SMK dan 103 orang mahasiswa Strata-1. Juga beasiswa bagi siswa yang belajar pada satuan pendidikan

diniyah takmiliyah sebanyak 140.757 siswa.

Selain itu, juga ada beasiswa Strata-1 Kerjasama 125 orang, beasiswa Strata-2 Tenaga Pen-didik 40 orang. Kemudian bea-siswa Strata-2 Non-Pendidik 677 orang, beasiswa Strata-3 seban-yak 134 orang serta beasiswa meningkatkan kualifikasi Tenaga Pendidik PAUD dan sekolah dasar sebanyak 7.621 orang.

Tidak hanya bagi peserta didik, diknas juga melakukan pembe-nahan tenaga pendidik mau-pun insfrastruktur dan fasilitas

sekolah, seper� mengupayakan biaya penyelenggaraan rin�san pendidikan anak usia dini seban-yak 298 lembaga, pembangunan ruang kelas baru PAUD 6 ruang, renovasi/rehab gedung PAUD 2 paket dan pembangunan rumah pintar 2 unit.

Pada jenjang SD/MI, dibangun 1 unit sekolah baru di Kota Jambi. Pembangunan ruang kelas baru 22 ruang, renovasi/rehab SD 36 paket. Juga dilakukan pem-bangunan perpustakaan 3 unit, pembangunan pagar SD/MI 22 paket. Kemudian pemasangan papin/conblok 5 paket, pemban-gunan ruang UKS 2 paket, dan penyediaan/renovasi fasilitas sanitasi 4 paket.

Di jenjang SMP/MTs, dibangun 15 ruang kelas baru, renovasi/re-hab gedung SMP/MTs sebanyak 22 paket dan perabaikan fasilitas sanitasi 2 paket. Pada jenjang SMA dilaksanakan renovasi/re-hab sekolah sebanyak 17 paket, pembangunan ruang kelas baru 14 ruang, pembangunan labora-torium 6 ruang, dan pembangu-nan perpustakaan 2 ruang, serta pembangunan penunjang/fasili-

tas lainnya sebanyak 24 paket. Selain SMA, juga dilaksanakan

pembangunan 1 unit SMK baru, pembangunan 10 ruang kelas baru, rehabilitasi/renovasi seko-lah 9 paket, pembangunan ruang penunjang lainnya 6 unit, dan pembangunan laboratorium 4 unit.

Diknas Provinsi Jambi juga melaksanakan pembangunan 4 ruang kelas baru, 3 paket re-habilitasi/renovasi dan 1 paket pembangunan fasilitas sanitasi pada pondok pesantren.

Untuk menunjang proses bela-

jar mengajar, diknas mengada-kan dan mendistribusikan meu-beler, Alat Permainan Eduka�f (APE) dan beberapa perangkat komputer/laptop.

Upaya-upaya yang sudah di-lakukan tersebut berdampak terhadap capaian target indika-tor kinerja bidang pendidikan pada RPJMD, antara lain angka par�sipasi pada jenjang PAUD sebesar 64,8 %, jenjang pen-didikan dasar (SMP) tercapai 101 % dan jenjang pendidikan menengah 76,4 %.

Untuk meningkatkan keter-

ampilan masyarakat yang putus sekolah, diknas mengupayakan anggaran Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) bagi peserta kursus dan pela�han di 66 lembaga.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, dilaksanakan berbagai pelatihan terhadap 650 orang Pendidik Sekolah Dasar, 452 orang Tenaga Pendi-dik jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 748 orang Pendidik SMA/SMK dari seluruh kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi. (hms/adv)

Baca Produksi di Hal...10