edisi 03 april 2016 | balipost.com

20
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: [email protected] 20 HALAMAN NOMOR 220 TAHUN KE 68 TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000 TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418 MINGGU PON, 3 APRIL 2016 Pengemban Pengamal Pancasila balipost (115 rb Like) http://facebook.com/balipost @balipostcom (4.004 Follower) http://twitter.com/balipostcom @balipostcom http://instagram.com/balipostcom JAGAT BALI Pura Ratu Sakti Pancering Jagat Trunyan PURA Ratu Sakti Pancering Jagat meru- pakan salah satu pura tua di Bali. Pura yang berlokasi di Desa Trunyan Kintamani sangat dipercaya masyarakat sebagai pusatnya gumi Bali atau yang disebut juga dengan istilah kancing gumi. Di Pura Ratu Sakti Pancering Jagat ter- dapat sejumlah palinggih. Salah satunya yakni meru tumpang pitu (tujuh) yang di da- lamnya tersimpan sebuah arca yang sangat disucikan, yakni arca Datonta. Ada hal unik yang dipercaya warga terkait keberadaan arca tersebut. Konon, arca yang terbentuk dari batu megalitik tersebut terus tumbuh membesar secara alami hingga tingginya kini mencapai kurang lebih empat meter. Tokoh masyarakat setempat, Ketut Jaksa, mengatakan, tidak sembarang orang boleh melihat secara langsung keberadaan arca tersebut. Ini dikarenakan aura yang dipancarkan arca itu sangat keras. “Tidak ada yang berani memandang langsung arca tersebut,” ujarnya saat ditemui Bali Post beberapa waktu lalu. Hal. 19 Seorang Pengembara Data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat ada 930.013 pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah di Bali. Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2015 tersebut mencatat pula pekerja berijazah SMP sebanyak 334.988 dan 457.522 pekerja berijazah SMA. Anak sebaiknya tidak dieksploitasi untuk turut mencari nafkah. Mereka tetap harus diberi kesempatan untuk bersekolah dan bermain. Kalaupun ada anak yang sampai membantu orangtuanya, harus dilihat secara jernih. “Kita mesti melihat dulu dari segi pekerjaannya apa. Kalau di bidang kerajinan, misalnya mengukir, kan tidak ada salahnya memupuk dia bekerja untuk melatih keterampilan- nya. Kan tidak bisa ujug-ujug set- elah dewasa langsung bisa menjadi pengukir. Asal tidak mengganggu waktu belajar dan waktu main dia, anak-anak ini harus tetap happy,” ujar Anggota Komisi IV DPRD Bali, Utami Dwi Suryad,i di Denpasar, Sabtu (2/4) kemarin. Utami melan- jutkan, kondisi menjadi berbeda saat anak memang murni diminta bekerja untuk mencari nafkah. Hal. 19 Tutup Mata Pekerja Anak di Bali Capai 930 Ribu TENAGA kerja di Tabanan tidak hanya berpendidikan SMA dan per- guruan tinggi. Tetapi ada juga yang yang berpendidikan hanya sampai SMP bahkan tidak pernah menge- cap pendidikan sama sekali. Untuk tenaga kerja berpendidikan rendah ini yaitu SMP, SD, dan tidak menge- cap pendidikan, kebanyakan terjun di bidang buruh dan konveksi. Berdasarkan data BPS Tabanan, tahun 2014 dari 262.006 tenaga kerja, didapati 15,24 persen di antaranya tenaga kerja yang tidak memiliki ijazah. Sementara untuk yang memegang ijazah SD atau sed- erajat sebanyak 23,79 persen, ijazah SMP atau sederajat sebanyak 15,25 persen, ijazah SMA atau sederajat sebanyak 33,97 persen, ijazah D1/ D2/D3 sebanyak 4,28 persen dan D-4/S1/S2/S3 sebanyak 7,47 persen. Dari data tersebut didapati jika di Tabanan terbanyak adalah tenaga kerja yang memiliki ijazah SMA atau yang sederajat menyusul ijazah SD, SMP dan kemudian tidak memiliki ijazah. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tabanan, Tjokorda Alit Juli, memaparkan dari data pencari kerja yang masuk ke Dinaskertras Tabanan, pencari kerja terbanyak adalah dari tingkat pendidikan S-1 sebanyak 845 orang, pendidikan D1 dan D2 sebanyak 100 dan pendidikan D3 sebanyak 77 orang. ‘’Sementara pencari kerja pendidikan SD dan SMP belum ada terdata di Disnaker. Hal. 19 Sektor Nonformal Hanya Jadi Buruh di Konveksi DAERAH perlu bersikap tegas dalam meng- atur pekerja anak di Bali. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan, S.E., menilai dalam mempekerjakan anak perlu diperhatikan persyaratan dan kemampuan si anak. Apakah sudah memiliki izin dari orangtua atau wali. ‘’Jika sudah, ia kembali menekankan anak- anak berhak mengenyam wajib belajar sembilan tahun, tidak mesti harus bekerja semasih memi- liki peluang memperoleh pendidikan. Hal. 19 Memenuhi Persyaratan Wajib Izin Tertulis Orangtua 0 200000 400000 600000 800000 1000000 FENOMENA pekerja anak bukan hal baru lagi. Keberadaan anak-anak yang mencari nafkah bagi dirinya sendiri maupun untuk keluarganya banyak terjadi di kota-kota besar. Tidak terkecuali di Denpasar. Pekerja anak ini lebih banyak berkecimpung di sektor informal. Seperti yang terlihat di se- jumlah pasar yang besar di Denpasar. Mereka menjadi tukang suun untuk bisa memperoleh uang. Anggota Komisi IV DPRD Denpasar, A.A. Ngurah Gede Widiada, Sabtu (2/4) kemarin, mengungkapkan tidak menampik adanya pekerja anak di Denpasar. Seperti yang pernah dilihatnya di Pasar Badung (sebelum terbakar), jumlah pekerja anak di sektor tersebut cukup banyak. “Mungkin kalau sektor formal, tidak bisa mereka masuk. Tetapi realitas di lapangan, pekerja anak banyak kita jumpai di sektor-sektor informal,” ujar politisi Nasdem Denpasar ini. Secara umum pekerja anak adalah mereka yang masih di bawah umur melakukan peker- jaan secara rutin untuk dirinya sendiri, orangtu- anya, bahkan untuk orang lain. Pelibatan anak dalam sektor produktif sesungguhnya bukan sekadar karena motif- motif ekonomi, melainkan juga karena kebiasaan dan faktor kultural. Pada daerah pedesaan pada umumnya, Hal. 19 Sebagai Ritus Belajar Dulu Baru Bekerja Proyek tersebut sebenarnya dimulai sejak lama, sejak masa Fauzi Bowo sebagai Gubernur DKI Jakarta. Penyidikan kasus ini bermula dari operasi tang- kap tangan (OTT) oleh petugas KPK terhadap Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, M. Sanusi pada Kamis malam. Dia ditang- kap seusai menerima uang suap Rp 1,14 miliar dari karyawan PT APL, Triananda Priantoro. Sehari kemudian, Presi- den Direktur PT APL, Aries- man Widjaja, menyerahkan diri. Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas dugaan suap pembahasan Rancangan Peraturan Daerah terkait izin reklamasi kawasan pesisir Jakarta Utara tahun 2015-2035. Ketua KPK Agus Rahardjo menjelaskan, izin reklamasi itu sebetulnya diajukan oleh PT Podomoro sejak Gubernur DKI Jakarta dijabat oleh Fauzi Bowo. Hal. 19 Dimintai Keterangan Kasus Suap Reklamasi Jakarta KPK Bidik Fausi dan Ahok Mataram (Bali Post) - Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mem- inta keluarga sepuluh WNI yang disandera gerombolan Abu Sayyaf di Filipina untuk mempercayakan pembebasan mereka kepada pemerintah. “Kami berharap kepada pihak keluarga untuk berdoa dan bersabar, percayakan pada pemerintah. Kondisinya masih sehat dan berada di Filipina, itu kabar yang didapat dari intelijen Filipina,” kata Nur- mantyo, dalam kunjungannya ke Lombok Tengah, Sabtu (2/4) kemarin. Hal. 19 Operasi Militer Panglima TNI Tunggu Niat Baik Filipina Jakarta (Bali Post) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak main-main soal suap kasus reklamasi Jakarta. KPK kini membidik mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta Ahok, dan anggota DPRD DKI Jakarta lainnya yang melibatkan PT Agung Podomoro Land Tbk (APL). Keduanya segera dipanggil masih sebatas saksi. PEKERJA anak sedang santer diperbincangkan set- elah ditemukan modus ope- randi sewa-menyewa anak untuk pengemis di Jakarta. Di Bali ditemukan 930 ribu lebih pekerja anak tamat SD ke bawah (13 tahun). POTRET TENAGA KERJA DI BALI BPM/eka ANAK - Tukang suun (angkut barang) yang masih anak-anak tengah menunggu pelanggan yang memerlukan jasanya di Pasar Badung, Denpasar. BPM/ant USAI DIPERIKSA - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi, usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Sabtu (2/4) kemarin. KPK menetapkan Mohamad Sanusi sebagai tersangka penerima suap dari PT Agung Podomoro Land untuk perizinan proyek reklamasi. Lulusan SD 930.013 Lulusan SMP 334.988 Lulusan SMA 457.522 POTRET TENAGA KERJA DI TABANAN 15,24% tak berijazah 23,79% lulus SD 15% lulus SMP 33,97% lulus SMA/SMK 4,28% lulus Diploma 7,47% lulus S1-S3 Gatot Nurmantyo SYARAT MEMPEKERJAKAN ANAK Mendapat izin tertulis dari orangtua atau wali. Ada perjanjian kerja antara pengusaha dengan orangtua atau wali. Waktu kerja maksimum 3 jam. Dilakukan siang hari dan tidak mengganggu jam sekolah. Memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Adanya hubungan kerja yang jelas. Menerima upah sesuai ketentuan.

Upload: e-paper-kmb

Post on 27-Jul-2016

689 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Headline : Kasus Suap Reklamasi Jakarta KPK Bidik Fausi dan Ahok

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com

E-mail: [email protected]

20 HALAMANNOMOR 220 TAHUN KE 68

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948PERINTIS: K. NADHAHARGA LANGGANAN Rp 90.000ECERAN Rp 4.000

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418 MINGGU PON, 3 APRIL 2016 Pengemban Pengamal Pancasila

balipost (115 rb Like)

http://facebook.com/balipost

@balipostcom (4.004 Follower)

http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom

http://instagram.com/balipostcom

JAGAT BALI

Pura Ratu Sakti Pancering Jagat Trunyan

PURA Ratu Sakti Pancering Jagat meru-pakan salah satu pura tua di Bali. Pura yang berlokasi di Desa Trunyan Kintamani sangat dipercaya masyarakat sebagai pusatnya gumi Bali atau yang disebut juga dengan istilah kancing gumi.

Di Pura Ratu Sakti Pancering Jagat ter-dapat sejumlah palinggih. Salah satunya yakni meru tumpang pitu (tujuh) yang di da-lamnya tersimpan sebuah arca yang sangat disucikan, yakni arca Datonta. Ada hal unik yang dipercaya warga terkait keberadaan arca tersebut. Konon, arca yang terbentuk dari batu megalitik tersebut terus tumbuh membesar secara alami hingga tingginya kini mencapai kurang lebih empat meter.

Tokoh masyarakat setempat, Ketut Jaksa, mengatakan, tidak sembarang orang boleh melihat secara langsung keberadaan arca tersebut. Ini dikarenakan aura yang dipancarkan arca itu sangat keras. “Tidak ada yang berani memandang langsung arca tersebut,” ujarnya saat ditemui Bali Postbeberapa waktu lalu.Hal. 19Seorang Pengembara

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat ada 930.013 pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah di Bali. Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2015 tersebut mencatat pula pekerja berijazah SMP sebanyak 334.988 dan 457.522 pekerja berijazah SMA.

Anak sebaiknya tidak dieksploitasi untuk turut mencari nafkah. Mereka tetap harus diberi kesempatan untuk bersekolah dan bermain. Kalaupun ada anak yang sampai membantu orangtuanya, harus dilihat secara jernih.

“Kita mesti melihat dulu dari segi pekerjaannya apa. Kalau di bidang kerajinan, misalnya mengukir, kan tidak ada salahnya memupuk dia bekerja untuk melatih keterampilan-nya. Kan tidak bisa ujug-ujug set-elah dewasa langsung bisa menjadi pengukir. Asal tidak mengganggu waktu belajar dan waktu main dia, anak-anak ini harus tetap happy,” ujar Anggota Komisi IV DPRD Bali, Utami Dwi Suryad,i di Denpasar, Sabtu (2/4) kemarin. Utami melan-jutkan, kondisi menjadi berbeda saat anak memang murni diminta bekerja untuk mencari nafkah. Hal. 19Tutup Mata

Pekerja Anak di Bali Capai 930 Ribu

TENAGA kerja di Tabanan tidak hanya berpendidikan SMA dan per-guruan tinggi. Tetapi ada juga yang yang berpendidikan hanya sampai SMP bahkan tidak pernah menge-cap pendidikan sama sekali. Untuk tenaga kerja berpendidikan rendah ini yaitu SMP, SD, dan tidak menge-cap pendidikan, kebanyakan terjun di bidang buruh dan konveksi.

Berdasarkan data BPS Tabanan,

tahun 2014 dari 262.006 tenaga kerja, didapati 15,24 persen di antaranya tenaga kerja yang tidak memiliki ijazah. Sementara untuk yang memegang ijazah SD atau sed-erajat sebanyak 23,79 persen, ijazah SMP atau sederajat sebanyak 15,25 persen, ijazah SMA atau sederajat sebanyak 33,97 persen, ijazah D1/D2/D3 sebanyak 4,28 persen dan D-4/S1/S2/S3 sebanyak 7,47 persen.

Dari data tersebut didapati jika di Tabanan terbanyak adalah tenaga kerja yang memiliki ijazah SMA atau yang sederajat menyusul ijazah SD, SMP dan kemudian tidak memiliki ijazah.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tabanan, Tjokorda Alit Juli, memaparkan dari data pencari kerja yang masuk ke Dinaskertras Tabanan, pencari kerja terbanyak adalah dari tingkat pendidikan S-1 sebanyak 845 orang, pendidikan D1 dan D2 sebanyak 100 dan pendidikan D3 sebanyak 77 orang. ‘’Sementara pencari kerja pendidikan SD dan SMP belum ada terdata di Disnaker. Hal. 19Sektor Nonformal

Hanya Jadi Buruh di Konveksi

DAERAH perlu bersikap tegas dalam meng-atur pekerja anak di Bali. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan, S.E., menilai dalam mempekerjakan anak perlu diperhatikan persyaratan dan kemampuan si anak. Apakah sudah memiliki izin dari orangtua atau wali.

‘’Jika sudah, ia kembali menekankan anak-anak berhak mengenyam wajib belajar sembilan tahun, tidak mesti harus bekerja semasih memi-liki peluang memperoleh pendidikan. Hal. 19Memenuhi Persyaratan

Wajib Izin Tertulis Orangtua

0

200000

400000

600000

800000

1000000

FENOMENA pekerja anak bukan hal baru lagi. Keberadaan anak-anak yang mencari nafkah bagi dirinya sendiri maupun untuk keluarganya banyak terjadi di kota-kota besar. Tidak terkecuali di Denpasar.

Pekerja anak ini lebih banyak berkecimpung di sektor informal. Seperti yang terlihat di se-jumlah pasar yang besar di Denpasar. Mereka menjadi tukang suun untuk bisa memperoleh uang.

Anggota Komisi IV DPRD Denpasar, A.A. Ngurah Gede Widiada, Sabtu (2/4) kemarin, mengungkapkan tidak menampik adanya pekerja anak di Denpasar. Seperti yang pernah dilihatnya di Pasar Badung (sebelum terbakar), jumlah pekerja anak di sektor tersebut cukup banyak. “Mungkin kalau sektor formal, tidak bisa mereka masuk. Tetapi realitas di lapangan, pekerja anak banyak kita jumpai di sektor-sektor informal,” ujar politisi Nasdem Denpasar ini.

Secara umum pekerja anak adalah mereka yang masih di bawah umur melakukan peker-jaan secara rutin untuk dirinya sendiri, orangtu-anya, bahkan untuk orang lain. Pelibatan anak dalam sektor produktif

sesungguhnya bukan sekadar karena motif-motif ekonomi, melainkan juga karena kebiasaan dan faktor kultural. Pada daerah pedesaan pada umumnya,Hal. 19Sebagai Ritus

Belajar DuluBaru Bekerja

Proyek tersebut sebenarnya dimulai sejak lama, sejak masa Fauzi Bowo sebagai Gubernur DKI Jakarta. Penyidikan kasus ini bermula dari operasi tang-kap tangan (OTT) oleh petugas KPK terhadap Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, M. Sanusi pada Kamis malam. Dia ditang-kap seusai menerima uang suap

Rp 1,14 miliar dari karyawan PT APL, Triananda Priantoro.

Sehari kemudian, Presi-den Direktur PT APL, Aries-man Widjaja, menyerahkan diri. Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas dugaan suap pembahasan Rancangan Peraturan Daerah terkait izin reklamasi kawasan

pesisir Jakarta Utara tahun 2015-2035.

Ketua KPK Agus Rahardjo menjelaskan, izin reklamasi itu sebetulnya diajukan oleh PT Podomoro sejak Gubernur DKI Jakarta dijabat oleh Fauzi Bowo. Hal. 19Dimintai Keterangan

Kasus Suap Reklamasi Jakarta

KPK BidikFausi dan Ahok Mataram (Bali Post) -

Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mem-inta keluarga sepuluh WNI yang disandera gerombolan Abu Sayyaf di Filipina untuk mempercayakan pembebasan mereka kepada pemerintah.

“Kami berharap kepada pihak keluarga untuk berdoa dan bersabar, percayakan pada pemerintah. Kondisinya masih sehat dan berada di Filipina, itu kabar yang didapat dari intelijen Filipina,” kata Nur-mantyo, dalam kunjungannya ke Lombok Tengah, Sabtu (2/4) kemarin.Hal. 19Operasi Militer

Panglima TNI Tunggu Niat Baik Filipina

Jakarta (Bali Post) -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak main-main soal suap kasus reklamasi

Jakarta. KPK kini membidik mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, GubernurDKI Jakarta Ahok, dan anggota DPRD DKI Jakarta lainnya yang melibatkan PT Agung Podomoro Land Tbk (APL). Keduanya segera dipanggil masih sebatas saksi.

PEKERJA anak sedang santer diperbincangkan set-elah ditemukan modus ope-randi sewa-menyewa anak

untuk pengemis di Jakarta. Di Bali ditemukan 930 ribu lebih

pekerja anak tamat SD ke bawah (13 tahun).

POTRET TENAGA KERJA DI BALI

BPM/eka

ANAK - Tukang suun (angkut barang) yang masih anak-anak tengah menunggu pelanggan yang memerlukan jasanya di Pasar Badung, Denpasar.

BPM/ant

USAI DIPERIKSA - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi, usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Sabtu (2/4) kemarin. KPK menetapkan Mohamad Sanusi sebagai tersangka penerima suap dari PT Agung Podomoro Land untuk perizinan proyek reklamasi.

LulusanSD

930.013

LulusanSMP

334.988

LulusanSMA

457.522

POTRET TENAGA KERJA DI TABANAN

15,24%tak

berijazah

23,79%lulusSD

15%lulusSMP

33,97%lulus

SMA/SMK

4,28%lulus

Diploma

7,47%lulus

S1-S3

Gatot Nurmantyo

SYARAT MEMPEKERJAKAN ANAK

Mendapat izin tertulis dari orangtua atau wali.

Ada perjanjian kerja antara pengusaha

dengan orangtua atau wali.

Waktu kerja maksimum 3 jam.

Dilakukan siang hari dan tidak mengganggu

jam sekolah.

Memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja.

Adanya hubungan kerja yang jelas.

Menerima upah sesuai ketentuan.

Page 2: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

Minggu Pon, 3 April 2016DAERAH2

WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER

Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Wirata Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Dira Arsana Sekretaris Redaksi: Sugiartha Redaktur Eksekutif: Parwata Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Yudi

Winanto, Subrata, Diah Dewi, Giriana Saputra Anggota Redaksi Denpasar: Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Sumatika, Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Parwata, Rindra, Agustoni, Ngurah Kertanegara, Komang Suryawan,

Made Miasa, Agung Dharmada. Bangli: IA Swasrina, Sosiawan, Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya, . Karangasem: Budana, Bagiarta, Klungkung: Dewa Dedy Farendra, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati,Wira Sanjiwani. Jakarta:

Nikson, Hardianto, Ade Irawan. NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto. Banyuwangi: Budi Wiriyanto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010

Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Iklan: Suryanta, Manajer Sirkulasi: Budiarta,

Manajer Percetakan: Tri Iriana, Marketing/Pengaduan Pelanggan: K. Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal

10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per

mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga

eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek.

BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post. Sumbangan untuk orang sakit Rek. BPD Capem Kamboja, Denpasar No. 037.02.02.00016-8 A/n Simpati Anda,BCA Cabang Denpasar No.040.3555000 A/n Simpati Anda, Dana Punia Pura Rek.BPD Capem Kamboja, Denpasar

No. 037.02.02.00017-1 A/n Dana Punia Pura, BCA Cabang Denpasar No. 040.3966000 A/n Dana Punia Pura, BCA Cabang Denpasar No. 040.3277000 A/n Dompet Beasiswa, BCA Cabang Denpasar No. 040.3688000 A/n Dompet Lingkungan.

Singaraja (Bali Post) -Peredaran narkoba di Bali

Utara bukan lagi menyasar perkotaan tetapi diam-diam masuk ke ranah generasi muda di pedesaan. Seperti di Desa Banyuatis Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng, dikenal menjadi wilayah penghasil cengkeh. Pengedar narkoba yang telah ditangkap BNNP Bali adalah tersangka Kadek Cit alias Kawit (57). Sedangkan pelaku lain ber-inisial Wn, masih menjadi buronan polisi.

Narkoba yang diperoleh disinyalir berasal dari Kota Surabaya, lalu disebar ke Denpasar dan Buleleng. Pola peredaran dilakukan masif dan bisa disebut terstruktur ke tingkat pedesaan. Ter-sangka Kawit ditelusuri ser-ing mengambil barang dari SS di wilayah Kota Seririt. Pen-angkapan Kawit oleh BNNP Bali, merupakan informasi dari kelompok SS Seririt, yang belum lama ini ditangkap Sat. Res. Narkoba Polres Buleleng. “Kawit adalah tokoh dan dikenal sebagai penyelenggara tajen di Banyua-tis. Status ter-sangka adalah sebagai penge-dar narkoba se-jak ditangkap. Kawit sejak dulu sering ke disko-tek di Denpasar. Kalau ter-

sangka lain bernama Samba asal Sidetapa, itu sudah kami tangkap dan pengembangan dari jaringan Seririt,” ujar Kasat Narkoba Polres Bule-leng AKP Made Agus Dwi Wirawan, S.H., M.H., seizin Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi Badjuri, saat dikonfrimasi Bali Post Sabtu (2/4) kemarin.

Guna memuluskan penjua-lan narkoba di Banyuatis, Ka-wit konon menyediakan kamar di sebelah rumahnya. Namun, informasi penyediaan kamar itu masih diselidiki Sat. Res. Narkoba Polres Buleleng di lapangan. Kamar itu diduga digunakan pemesan menik-mati isapan bong narkoba yang dilengkapi musik. Bu-kan hanya sabu-sabu, Kawit ikut menjual ekstasi. Bentuk kamar dibuat menyerupai kafe, lengkap berisi sound system, meja, kursi, dan kipas angin. “Kami sudah lakukan langkah antisipasi peredaran

di Banyuatis melibatkan Babinkamtibmas,

termasuk memberi sosialisasi bahaya narkoba. Soal room disediakantersangka Kawit itu memang ada, namun kalau digunakan un-tuk menikmati

sabu-sabu belum pas infonya, dan

itu kami masih crosscheck lagi,” imbuh

Dwi Wirawan. (kmb34)

Denpasar (Bali Post) -Populasi anjing di Bali meningkat dari

tahun 2015 ke 2016. Tahun 2015 populasi anjing 370.000 ekor sedangkan tahun 2016 naik menjadi 411.150 ekor. Namun, kasus rabies pada anjing dari Januari hingga Maret tahun 2016 mengalami penurunan yaitu 76 kasus, yang pada periode yang sama tahun 2015 terdapat 92 kasus.

Direktur Kesehatan Hewan, Kemente-rian Pertanian, Drh. I Ketut Diarmita, M.P., mengatakan, Bali merupakan kasus terpadat rabies di dunia yaitu mencapai 175 ekor/km. “Sebenarnya kendala yang paling prinsip adalah ledakan populasi terlalu cepat, di Bali 175 ekor/km, terpa-dat di dunia, bisa dibayangkan berapa ada anjing per kilometer itu,” katanya Jumat (1/4). Setelah Bali, populasi anjing terpa-dat adalah Kalimantan, Sulawesi Utara, dan Jawa Barat.

Menurutnya, padatnya populasi anjing dikarenakan budaya Bali. Bali memiliki budaya macaru, budaya memelihara an-jing untuk menjaga rumah. “Makanya orang Bali suka anjing jantan, sedangkan anjing betina dibuang, ini efeknya akan meluas. Kalau positif rabies cepat menye-bar,” paparnya. Budaya masyarakat Bali memelihara anjing untuk menjaga rumah itu terkadang mengingingkan anjingnya galak. “Supaya kalau ada maling dan sebagainya, anjingnya galak. Kalau go-longan atas ingin anjing polos, bulu bagus, sedangkan orang di kampung ingin anjing yang kuat, menyalak,” imbuhnya. Dengan realita itu, tak heran jika 70 persen anjing di Bali dipelihara secara diliarkan dan 30 persen dikandangkan. (kmb42)

Dikatakan mereka, pem-bayaran air tersebut dihitung per KK. Padahal, banyak warga yang memiliki satu kilometer air mencakup dua atau tiga KK.

Ketut Kari seorang warga mengatakan di rumahnya ada dua KK yaitu KK dia dan ana-knya. Sementaraa keran dan meteran air PDAM hanya satu. Namun, dia dan anaknya mem-bayar masing-masing dengan bukti rekening.

Menurutnya, dia dan anaknya membayar Rp 150 ribu tiap bu-lannya dengan dua rekening PDAM. Padahal, meteran PDAM yang dipasang satu.

Demikian juga saudaranya Sutama juga membayarnya tiap bulan dua ratus ribu rupiah, bahkan kadang lebih. Padahal pemakaian air sedikit hanya un-

tuk minum dan memasak.Bahkan saking jengkelnya

lantaran bayar air terlalu mahal, Kari berniat ingin membongkar meteran PDAM. Tapi itu urung dilakukan karena khawatir di-tuduh merusak.

Sementara keluhan yang sama juga disampaikan sejumlah warga lainnya. Di samping pembayaran yang terlalu mahal, warga juga protes lantaran distribusi air PDAM tersebut tidak merata. Ayu Murtini warga lainnya men-gatakan kalau warga yang memi-liki keran atau meteran pribadi di rumahnya bayarnya paling tinggi empat puluh ribu rupiah. Tapi kalau warga mengambil air di keran air umum bayarnya masing-masing di atas Rp 150 ribu.

Dikatakan seharusnya jika

mengambil air di keran umum pembayaran lebih murah karena yang memakai banyak warga yang seharusnya bisa urunan. Namun, kenyataannya justru dipukul rata masing-masing di atas Rp 150 ribu per KK. Menu-rut warga, air PDAM juga hanya mengalir mulai pagi hingga sore hari. Sementara malam serta hari Sabtu dan Minggu mati atau tidak mengalir. Terkait hal tersebut, warga meminta pihak terkait segera turun tangan se-hingga masalah ini bisa diatasi dan pembayaran air PDAM bisa diperingan atau diturunkan.

Perbekel Yehembang Kauh Ketut Mustika saat dikonfirmasi membenarkan sejumlah wargan-ya mengeluhkan dan memprotes pembayaran air PDAM terlalu tinggi. Mustika mengatakan beberapa warga memang pernah menyampaikan keberatan kepa-da pihaknya terkait hal tersebut. Pihaknya sudah perintahkan klian banjar setempat untuk mendata dan menyampaikannya kepada pihak PDAM. Sementara itu, Direktur PDAM I.B. Ker-tanegara dikonfirmasi pihaknya akan melakukan pengecekan. “Nanti Senin akan kami cek dan koordinasikan,” jelasnya. (kmb)

Singaraja (Bali Post) –Kondisi terumbu karang di pesisir Desa Penuk-

tukan, Kecamatan Tejakula belakangan ini mulai terjaga dengan sangat baik. Hal ini berhasil diwu-judkan berkat kepedulian nelayan bersama sejum-lah yayasan yang bergerak di bidang konservasi lingkungan pantai melakukan pengawasan dan pemeliharaan ekosistem taman karang di perairan ujung timur Buleleng ini. Saat ini, pengawasan oleh kelompok nelayan yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Taman Segara rutin menjaga kondisi lingkungan laut di daerah mereka. Hanya, upaya Pokmaswas ini masih terganjal karena minimnya sarana penunjang untuk pengawasan taman karang di wilayah mereka.

Ketua Pokmaswas Taman Segara, I Made Alastapa, di sela-sela menerima kunjungan rom-bongan pencinta motor trail yang menggelar eventBuleleng Smile Adventure Trail (BUSET) Sabtu (2/4) pagi kemarin, mengatakan, kondisi terumbu karang sebelumnya mengalami kerusakan parah. Ini terjadi bukan hanya akibat dampak pengaruh alam, namun juga akibat perilaku penangkapan ikan hias berbahan kimia. Khawatir kondisi ter-umbu karang semakin parah, pihaknya kemudian melakukan pemeliharaan dan pengawasan untuk mencegah pemakaian bahan kima dalam menang-kap ikan hias.

Upaya itu kemudian mendapat pendampingan dari Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Provinsi Bali, Diskanla Buleleng, dan sejumlah yayasan yang bergerak dalam konervasi terumbu karang. Berdasarkan data yang ada areal taman karang di Penuktukan luasnya mencapai 250 x 500 meter. Taman karang ini berlokasi pada kedala-man sekitar 30 meter dari daratan.

Sejak itu, situasi terumbu karang mulai pulih dan sekarang terumbu karang tumbuh dengan baik. Bahkan, wisatawan mancanegara (wisman) yang berlibur ke wilayah Tejakula dan sekitarnya mulai ramai mencoba spot penyelaman Taman Se-gara Penuktukan. “Dari hasil monitoring yayasan dan instansi teknis yang mendampingi kami ka-rangnya tumbuh dengan baik. Bahkan, wisatawan

yang meninap di vila-vila di sekitar Tejakula mulai tertarik menyelam untuk menikmati taman laut di daerah kami,” katanya.

Di tengah perkembangan taman karang yang semakin membaik, Astapa mengaku mengalami kendala untuk melakukan pengawasan yang lebih optimal. Selama ini karena anggotanya yang sehari-hari juga berprofesi sebagai penangkap ikan rutin meminjamkan perahu ketika akan turun ke laut untuk melakukan pemeliharaan atau mengawasi terumbu karang. Untuk lebih mengoptimalkan pengawasan ini, pihaknya berharap pemerintah daerah dapat membantu satu unit perahu dan peralatannya untuk anggota Pokmaswas. “Tadi kebetulan pak Bupati ikut dalam rombongan dan sudah kami sampaikan. Jukung ini sangat kami perlukan dan kalau buat sendiri kami kesulitan biaya. Kalau punya Pokmaswas tentu lebih baik karena kalau terus-terusan minjam jukung ne-layan kesannya kurang baik karena mengganggu nelayan,” tegasnya. (kmb38)

Singaraja (Bali Post) -Daya imajinasi dan kreativitas anak-anak

dilatih sejak kecil, dapat melalui pengenalan terhadap dunia kesenian tari dan mewarnai. Pemerintah Kabupaten Buleleng melirik potensi anak-anak di Bali Utara, melalui wadah kreativitas anak. Di antaranya men-capai total 547 anak-anak mengikuti lomba menggambar, tari puspanjali, tari condong, dan lomba foto genik. Acara kreativitas serangkian HUT ke-412 Kota Singaraja ini dipusatkan di Gedung Gde Manik, Sabtu (2/4) kemarin.

Bunda PAUD Kabupaten Buleleng, Nyonya Aries Suradnyana, membuka lang-sung kegiatan didampingi Asisten Pemer-intahan Umum Setda Buleleng, Made Arya Sukerta, S.H., Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng, Drs. I Ketut Asta Semadi, M.M., bersama SKPD lainnya di Pemkab Buleleng.

Menurut Aries Suradnyana, kegiatan kreativitas anak digelar dalam rangka men-umbuhkankembangkan minat dan seni anak-anak sejak dini. Mereka dilatih berkreasi menunjukkan potensi sekaligus melatih mental. “Melalui event inilah anak-anak sebagai penerus bangsa dilatih berkreasi di bidang kesenian. Kami memiliki kewajiban untuk bisa berkontribusi dalam kegiatan yang bersifat pendidikan dan pengembangan kreativitas kesenian anak-anak di Buleleng,” ucapnya.

Suasana begitu semarak dan anak-anak antusias mengikuti lomba. Khusus lomba mewarnai dibagi ke dalam dua kategori, tingkat PAUD dan TK. Siswa kelas I sampai kelas III SD, dan siswa kelas IV sampai VI untuk lomba menggambar. Berikutnya lomba tari dengan peserta PAUD, TK, dan SD, dan lomba foto genik dibagi dalam kategori ting-kat PAUD, TK, dan SD. (kmb34)

Bangli (Bali Post) - Jajaran Polsek Bangli ber-

hasil membekuk residivis spesialis pencuri beras, Sabtu (2/4) kemarin. Dari Hasil penyelidikan, aksi tersangka yang telah meresahkan war-ga ini berlangsung di enam TKP.

Panit I Reskrim Polsek Bangli Ipda I Nyoman Edy Su-harya seizin Kapolsek Bangli Kompol Dewa Gede Mahapu-tra menjelaskan aksi tersang-ka I Ketut M. (45), asal Banjar Kebon, Blahbatuh, Gianyar ini terungkap bermula dari laporan korban di Lingkungan Banjar Petak, Kelurahan Be-balang, Bangli, Kamis (31/3) lalu, yang kehilangan 75 kg beras di warungnya. “Modus tersangka pura-pura belanja, memesan lima bungkus tipat cantok. Saat korban sibuk, berasnya yang terbagi men-jadi tiga karung diangkut dan dibawa kabur,” terangnya.

Berbekal keterangan saksi-saksi, Polsek Bangli sempat melakukan koordinasi ke Polsek Tampaksiring, Gian-yar yang sempat menangani kasus serupa. Ternyata, ciri-ciri pelaku mengarah pada tersangka dan selanjutnya dilakukan penangkapan di ru-mahnya, di Blahbatuh. “Dari penyelidikan nopol kendaraan yang digunakan dan hasil koordinasi dengan Polsek Tampaksiring, ciri-ciri pelaku mengarah ke tersangka,” ujarnya.

Suharya pun menyebutkan tersangka merupakan re-sidivis pencurian beras di wilayah Polsek Tampaksiring yang saat ini masih menjalani hukuman percobaan selama enam bulan. Hanya, baru em-pat bulan berjalan, tersangka kembali mengulangi perbua-tan yang tak terpuji itu. Ber-dasarkan hasil pengemban-gan kasus, pencurian telah dilakukan di enam TKP di wilayah hukum Polsek Bangli, yakni 2 di Desa Pengotan, 1 di Banjar Sedit Kelurahan Bebalang, 1 di Banjar Pande Kelurahan Cempaga, 1 di Du-sun Bangklet Desa Kayubihi dan terakhir di Banjar Petak, Bebalang. “Tersangka sudah beraksi di enam TKP. Kami akan lakukan pendalaman,” sebutnya.

Saat diinterogasi, tersang-ka mengaku telah melakukan aksi pencurian sejak 2013. Hal tersebut terpaksa dilaku-kan dengan alasan desakan ekonomi. Pria yang sempat bekerja sebagai sopir angkot ini juga menuturkan beras 75 kilogram itu cukup untuk bekal hidup lima bulan. “Saya terpaksa mencuri untuk me-menuhi kebutuhan istri dan anak,” tuturnya. Atas perbua-tannya itu, tersangka dijerat dengan pasal 362 jo pasal 65 ayat (1) tentang tindak pidana pencurian yang dilakukan secara berulang kali dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara. (kmb45)

BPM/kmb34MEWARNAI - Lomba mewarnai dengan peserta yang membeludak memperingati HUT ke-412 Kota Singaraja di Gedung Kesenian Gde Manik, Sabtu (2/4) ke-marin.

HUT Ke-412 Kota Singaraja

Peserta LombaKreativitas Anak

Membeludak

BPM/istMENINGKAT - Populasi anjing di Bali meningkat dari tahun 2015 ke 2016. Dari sebelumnya 370.000 ekor naik menjadi 411.150 ekor.

Populasi Anjing di Bali Meningkat,

Kasus Rabies Menurun

BPM/kmbMAHAL - Salah satu warga Sekar Kejula Desa Yehembang Kauh, Mendoyo menunjukkan meteran air yang terpasang di rumahnya. Sejak setahun belakangan, warga sangat mengeluhkan mahalnya pembayaran air bersih dari PDAM.

Warga Sekar Kejula KeluhkanPembayaran Air yang Mahal

Negara (Bali Post) - Warga Banjar Sekar Kejula Desa Yehembang Kauh Keca-

matan Mendoyo sejak setahun belakangan ini mengeluhkan mahalnya pembayaran air bersih dari PDAM.Sejumlah warga Sabtu (2/4) kemarin, mengatakan pembayaran rekening air PDAM bervariasi mulai dari Rp 150 ribu hingga di atas Rp 200 ribu per bulan. Padahal menurut warga, air dari PDAM tersebut hanya digunakan untuk minum dan memasak. Sedangkan untuk mandi dan mencuci kebanyakan warga memanfaatkan air sungai.

BPM/kmb38POTENSI WISATA - Penghobi motor trail melakukan aksi peduli dan memperkenalkan potensi wisata taman karang di pantai Desa Penuktukan Kecamatan Tejakula, Sabtu (2/4) pagi kemarin.

Jaga Kelestarian Terumbu Karang

Pokmaswas Taman Segara Harapkan Bantuan Jukung

BPM/kmb34AKP Made Agus Dwi Wirawan, S.H., M.H.

Selidiki Jaringan Pengedar Narkoba

BPM/kmb45GIRING - Tersangka pencuri beras digiring ke Polsek Bangli, Sabtu (2/4) kemarin.

Mencuri Beras di Enam TKP,Residivis Dibekuk

Page 3: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

3Minggu Pon, 3 April 2016 DAERAH

Menurut informasi, Made S ini tiba-tiba berteriak dan mengamuk sambil mem-bawa blakas. Kemudian ia mendekati mobil jenis Suzuki Ertiga warna hitam DK 1812 UI, parkir di dekat Bank BCA Jalan Sutomo, Singaraja. Dengan blakas itu ia langsung menghancurkan kaca samp-ing bagian depan. Saat keja-dian, pemilik mobil Ngurah AS (50) sedang mengambil uang di bank tersebut.

Melihat kejadian itu, sat-pam bank langsung menga-mankan yang bersangkutan dan melaporkannya ke pihak kepolisian. kejadiannya tak sampai di situ, saat diamank-an petugas dan juga pihak kepolisian ia malah beron-tak. Ia berusaha melepaskan diri dari cengkraman petu-gas. Saat lepas, ia kembali melakukan pengerusakan fasilitas umum.

“Ketika sudah diamankan

dan berjalan menuju Polres Buleleng, ia kembali mem-berontak merusak traffic light dan ATM BRI di depan Polres,” kata Kasat Sabhara AKP Wayan Parta, seizin Ka-polres Buleleng AKBP Harry Haryadi Badjuri, Sabtu (2/4) kemarin. Dijelaskan, dari keterangan pihak keluarga, Made S ini dikatakan men-galami gangguan jiwa. Ia pun dibawa ke RSUD Buleleng.

Dari kejadian itu, belum adanya laporan dari pemilik mobil yang dirusak. Ia me-nambahkan, berdasarkan Pasal 44 ayat (1) dan (2) KUHP menyebutkan, seseorang yang kurang sempurna akalnya atau sakit berubah akal tidak dapat dijerat hukum. Guna menghindari peristiwa se-rupa, AKP Parta mengimbau kepada masyarakat yang memilik anggota keluarga menderita sakit jiwa supaya diperhatikan. (kmb34)

SELAMA sepupuh ta-hun menderita kelumpuhan, Wayan Rujita (77) warga Lingkungan Tinyeb, Kelura-han Banjar Tengah, Negara menjalani hidup mempri-hatinkan. Ia tinggal di rumah tua yang sudah mulai hancur dan keropos. Bahkan di dalam rumahnya penuh dengan barang rongsokan yang men-gelilingi tempat tidurnya, sehingga kondisinya terlihat sangat kotor.

Dari pengamatan, Sabtu (2/3) kemarin Rujita yang akrab dipanggil Pak Roji ini hanya bisa terbaring dengan kaki membengkak. Jika ingin duduk ia harus dibantu orang lain. Ironisnya Rujita tidur di atas kasur yang sudah lapuk dan di kamarnya penuh debu dan sarang laba-laba, serta barang rongsokan.

Kotornya kondisi rumah Rujita itu karena barang rongsokan yang ada. Sejat-inya anak perempuan dan menentunya yang merawat dia beberapa kali ingim mem-bersihkan rumahnya. Akan tetapi kerap dilarang Rujita

dengan alasan barang-barang tersebut dinilai berharga dan bisa dijual kembali.

Namun kenyataanya ba-rang itu justru membuat Ru-jita terkungkung dalam kon-disi yang tidak sehat. Apalagi ada kasur yang hancur dan berdebu yang tersimpan di kamarnya. Melihat kondisi seperti itu para relawan yang tergabung dalam Komunitas Relawan Jembrana (KRJ) membelikan Rujita kasur dan bantal juga seprai.

Para relawan ini juga membersihkan kamarnya, sehingga ia lebih nyaman dan bersih. Sampah-sampah kotoran dan serpihan kasur akhirnya dibakar. Secara go-tong royong para relawan dan pihak keluarga menggotong Rujita untuk dimandikan.

Selama ini Rujita dirawat anak perempuannya, Ketut Sri Astuti dan sang menantu Wayan Sugeng Sugiarta. Rujita lumpuh sejak tahun 2006, setelah sempat menjadi waker di salah satu sekolah di dekat rumahnya. Karena tidak ada yang merawat ayah-

nya, anak perempuannya yang sedianya ingin meran-tau mengikuti suaminya ke Sumatera akhirnya mengu-rungkan niatnya.

“Suami saya sebagai me-nantu merasa kasihan sama bapak, sehingga dia sendiri yang inisiatif menjaga bapak dan kami tinggal bersama di rumah milik teman bapak di sini,” ceritanya. Suami Sri hanya seorang pemulung, sehingga halaman rumahnya penuh barang rongsokan dan dari pekerjaan suaminyalah mereka bisa menghidupi kelu-arga dan merawat ayahnya.

Bahkan dengan segala keterbatasan, anaknya yang masih sekolah sampai tidur di emperan rumah dengan ditutupi tirplek lusuh. “Ya beginilah keadaan kami den-gan segala keterbatasan. Kami hanya kasihan dengan bapak. Andai kami merantau ke Sumatera mungkin bisa lebih baik, tapi waktu mau berangkat malah suami saya seakan ada yang menarik kakinya untuk kembali dan mau merawat bapak. Kasihan jika bapak tidak ada yang merawat,” jelas Sri sembari mengatakan, sejak sang ibu (Putu Ratni) meninggal ba-paknya sakit-sakitan. (kmb)

Negara (Bali Post) -Puluhan anggota TNI dari Yonif Mekanis

741/SWB Negara, Sabtu (2/4) kemarin melak-sanakan kegiatan pembersihan saluran air di Kelurahan Baler Bale Agung, Negara.

Kegiatan ini untuk menyukseskan Program Gerakan Nasional Indonesia Bersih. Kegiatan TNI ini bekerja sama dengan warga setempat dan diikuti sekitar 100 orang.

Letnan Pery dari pasukan Yonif 741/SWB mengatakan kegiatan berjalan lancar dan aman. Bahkan warga sangat antusias melakukan kerja bakti. Dengan inisiatif

masing-masing, para warga ini menyiapkan konsumsi berupa air minum dan makan siang untuk mendukung kegiatan tersebut.

Sementara Lurah Baler Bale Agung Putu Nova Noviana, mengatakan selama ini di wilayahnya memang terkadang ada genangan-genangan air jika hujan turun. Pihaknya perlu melakukan antisipasi, sehingga tidak terjadi banjir. Pihaknya berharap dengan membersi-hkan saluran air bisa mengantisipasi berkem-bangnya nyamuk yang dapat memicu muncul-nya penyakit. Salah satunya mengantisipasi penyakit demam berdarah. (kmb)

Diduga Alami Gangguan Jiwa, Wanita Paruh Baya Rusak MobilSingaraja (Bali Post)-

Warga yang tinggal di bilangan Jalan Sutomo, Singaraja, Jumat (1/4) pukul 22.00 wita, dikejutkan ulah wanita berinisial Ni Made S (41). Perempuan yang tinggal di Jalan Imam Bonjol, Singaraja ini mengamuk dengan membawa blakas. Satu unit mobil dan sejumlah fasilitas umum dirusak. Kuat dugaan Made S ini mengalami gangguan jiwa.

BPM/kmb34

GANGGUAN JIWA - Pelaku pengerusakan Ni Made S (41), diduga mengalami gangguan jiwa. Ia berontak merusak kaca samping depan sebuah mobil, traffic light, dan ATM BRI di depan Mapolres Buleleng, Jumat (1/4) malam.

Sepuluh Tahun Lumpuh

Rujita Tidur Dikelilingi Barang Rongsokan

BPM/kmb

LUMPUH - Wayan Rujita yang mengalami lumpuh sejak sepuluh tahun.

Puluhan Anggota TNI Bersihkan Saluran Air

BPM/kmb

BERSIH-BERSIH - Puluhan anggota TNI dari Yonif 741/SWB dan ratusan masyarakat ketika membersihkan saluran air di wilayah Baler Bale Agung, Negara.

Singaraja (Bali Post)-Kepala Satuan Lalu Lintas

Polres Buleleng AKP Nyoman Sugianyar Ardika, S.H., seizin Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi Badjuri men-egaskan memperketat pengu-rusan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan pembayaran pajak di kantor samsat. Dalam program quick wins pihaknya memprioritaskan pelayanan prima untuk meminimalisir keluhan masyarakat. Apalagi di wilayahnya merupakan zona bebas calo.

Peningkatan pelayanan prima diberikan kepada

masyarakat. Pihaknya me-nyatakan pengurusan SIM dan samsat sudah saatnya bebas dari calo. Pengawasan diperketat melibatkan kerja sama Propam Polres Buleleng. “Nanti kalau ada ditemukan calo atau penyimpangan dari anggota kami siap menindak tegas,” ujar Sugianyar, Jumat (1/4) lalu.

Untuk itu masyarakat diminta agar tidak segan melaporkan temuan pelang-garan selama mengurus SIM dan samsat. Selama ini pihaknya mengalami kendala untuk melakukan tindakan

karena tidak ada laporan. Keberadaan calo di pelayanan ini berkeliaran diam-diam.

D e n g a n d e m i k i a n pihaknya mengimbau kepada masyarakat dalam pengu-rusan SIM dan samsat di-harapkan tidak ada lagi yang menggunakan jasa calo. “Ke-tika mengurus SIM dan wajib pajak kendaraan, sebaiknya tidak menggunakan calo. Diharapkan datang langsung sendiri dan mengurus sesuai aturan yang ada. Polisi juga terima kritik dan saran dalam upaya Buleleng bebas calo,” imbuhnya. (kmb34)

Unit Pelayanan SIM dan Samsat di Buleleng Bebas Calo

Negara (Bali Post) -Jajaran Polres Jembrana kembali

menangkap seorang pelaku narkoba yang diduga sebagai pengedar dan pemakai. Tersangka berinisial Putu KY (36), seorang karyawan SPBU. Ia dibekuk pinggir jalan raya Denpasar-Gilimanuk, Banjar Tegak Gede, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jumat (1/4) lalu.

Informasi yang dihimpun, Sabtu (2/4) kemarin penangkapan tersangka tersebut berawal dari adanya laporan masyarakat. Informasinya, seorang karyawan SPBU Tegak Gede, Yehembang Kangin, diduga kerap menjual narkoba. Atas laporan itu polisi langsung menindaklanjuti dengan melakukan penyanggongan.

Kemudian sekitar pukul 16.00 wita, orang yang dicurigai pulang dari ker-janya. Polisi langsung mengikuti ter-sangka dan menangkapnya. Dari hasil pemeriksaan ditemukan satu buah alat

bagian dalamnya dan dua unit HP pelaku di sadel motornya.

Mengetahui hal itu, polisi mengem-bangkan kasusnya dengan menggeledah rumahnya. Polisi didampingi saksi dari kelian Dinas Banjar Delod Bale Agung, Dauh Tukad, Mendoyo Gusti Kade, di dalam kamar pelaku ditemukan be-berapa barang bukti yakni bong pipet, plastik klip, botol kaca dan satu sisa paket berbentuk kristal yang diduga sabu-sabu (SS) yang disimpan dalam tas milik pelaku.

Dari pengakuan pelaku, dia terakhir

kali memakai narkotika jenis sabu itu pada Kamis (31/3) malam. Sabu tersebut dibeli dua hari sebelumnya dari seseorang bernama Pak Wayan asal Denpasar. Barang haram itu dikemas dengan jajan kue bolu agar tidak dicurigai dan dititip melalui angkutan umum. Selanjutnya, di-terima di SPBU tempat pelaku bekerja.

Dari barang pesanannya tersebut pelaku gunakan sendiri dan kadang juga displit. Hasil tangkapan ini polisi mengamankan beberapa barang bukti. Diantaranya satu paket SS yang ter-bungkus pelastik klip kecil, 2 buah bong kecil terbuat dari botol parfum, 1 buah bong besar terbuat dari botol minuman, 3 buah korek api, 2 sendok terbuat dari pipet minuman warna putih dan 5 buah pipet yg masih utuh.

Selain itu, barang bukti lain yang disita yakni 5 buah plastik klip yang belum terpakai, 3 buah plastik klip yang sudah terpakai, 1 buah kaca, 2 buah HP dan 1 unit sepeda motor Yamaha Mio nopol DK 4174 ER Warna hitam. Kini pelaku dan barang buktinya diamankan di Polres Jembrana.

Kasat Narkoba Polres Jembrana AKP Nyoman Master, seizin Kapolres

penangkapan tersebut. Kini kasusnya masih dalam pengembangan. Ia juga menjelaskan, sebelumnya pihaknya juga menangkap tiga orang pelaku narkoba serangkaian dengan operasi Bersinar (bersih sindikat narkoba) yang dilaksana-kan mulai 21 Maret lalu hingga 20 April mendatang. (kmb)

Diduga Edarkan SS, Karyawan SPBU Ditangkap

BPM/kmb

BARANG BUKTI - Penggeledahan dan barang bukti yang diamankan polisi dari pelaku narkoba.

Page 4: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

PERNIK Minggu Pon, 3 April 20164

Rubrik “Bugar” ini terbuka untuk umum. Bagi Anda yang memi-liki problem masalah tubuh. Kirimkan ke Redaksi Bali Post (Jl. Kepundung 67A Den-

pasar 80232) atau Adolfina Grace Tangkudung Sekolah Senam Lala Studio (Jl. Veteran 66 E,Puri Satria Den-pasar, telp. (0361) 283226) Cantumkan kupon “Bugar” di sudut kiri amplop.

DAPAT dipastikan semua wanita mendambakan perut yang rata hingga usia berapapun. Oleh sebab itu, berlatihlah

dengan rutin sebelum perut membuncit. Selain

dengan posisi berdiri, latihan pun dapat

dilakukan dengan posisi duduk di lantai, seperti

dilakukan oleh instruktur Wilis Andayani dari Lala

Studio.

Selamat berlatih bagi pembaca yang mendambakan perut yang rata dan salam bugar dari Lala Studio.

Menguatkan Otot Perut dengan Tongkat

Gb. I : Posisi duduk di lantai dengan kedua kaki tutup rapat dan kedua lengah lurus depan pada memegang tongkat. Condongkan badan ke belakang dan tahan 1x8 hitungan setelah itu tegakkan kembali dan ulangi beberapa kali sesuai kemampuan.

Gb. II: Dengan posisi yang sama, dorong badan ke depan lalu tegak-kan kembali dan ulangi hingga 4x8 hitungan.

Gb. III : Posisi badan tetap tegak dan kedua kaki di-tekuk, sedangkan tongkat di bawah lutut. Angkat tekuk kedua kaki dan tahan 1x8 hitungan dan rilekskan sebentar lalu ulangi gerakan sesuaikan kemampuan. Hal yang perlu diperhatikan adalah saat mengangkat kedua kaki, otot perut yang menahan.

Gb. IV : Kaki kiri ditekuk menapak pada lantai sedangkan kaki kanan lurus di lantai. Kedua siku lengan ditekuk memegang tongkat. Angkat kaki kanan sambil memutar badan ke arah kanan, lalu kembali posisi semula dan ulangi 2x8 hitungan. Setelah itu lakukan pada kaki satunya dengan cara dan hitungan yang sama.

Dalam Raja Purana Besakih dan lontar Markandeya Purana disebut-kan bahwa di Besakih sebagai tempat untuk memohon keselamatan dan kemakmuran jagat dengan melaksana-kan beberapa upacara sebagai berikut : 1) Batara Turun Kabeh, 2) Panca Bali Krama, 3) Eka Dasa Rudra, 4) Pan-genteg Jagat di Pura Gelap (Purnama Karo), 5) Pangurip Bhumi di Pura Ulun Kulkul (Tilem Katiga), 6) Ngusabha Kapat di Penataran Agung (Purnama Kapat), 7) Panaung Bayu di Pura Ba-tumadeg (Purnama Kalima), 8) Usabha Siram di Pura Batumadeg, 9) Panyeeb Brahma di Pura Kiduling Kreteg (Pur-nama Kaenem), 10) Usabha Paneman di Pura Bangun Sakti untuk mohon su-paya panen berhasil, 11) Usabha Gede di Pura Dalem Puri untuk memohon kesuburan, 12) Usabha Nyungsung di Pura Kiduling Kreteg untuk memohon tanaman agar terhindar dari hama, 13) Usabha Buluh di Pura Banua Besakih untuk memohon tirtha kesuburan tanaman, dan 14) Usabha Ngeed yang dipusatkan di Pura Banua dan Pena-taran Agung yaitu menyatukan Dewi Sri dan Bhatara Rambut Sedana.

Pelaksanaan upacara Batara Turun Kabeh, Panca Wali Krama, dan Eka Dasa Rudra secara jelas dibahas dalam Raja Purana Besakih dengan berangka tahun 1007 masehi yang menerangkan bahwa dipuput oleh Sarwa Sadaka, seperti Pendeta Siwa, Pendeta Buddha, Sengguhu, Dukuh dan Rsi Swasogata. Pembangunan fisik pura Besakih dikembangkan oleh Sri Kesari War-madewa/Sri Gunapria Dharmapatni dari tahun 822-915 yang termuat da-lam prasasti Blanjong berangka tahun

923 Masehi. Selanjutnya raja Udayana tahun 942-991 masehi dengan kedatan-gan Mpu Kuturan dan Mpu Baradah membangun palinggih Gedong dan Meru di Besakih yang termuat dalam prasasti Bradah berangka tahun saka 929 atau 1007 masehi yang tersimpan di Pura Batumadeg. Pelaksanaan up-acara Eka Dasa Rudra yang pertama dilakukan oleh raja Dalem Watureng-gong pada tahun 1489 masehi dengan pendetanya Dang Hyang Nirartha yang membangun Padmasana yaitu Padma Tiga di pura Penataran Agung Besakih sebagai stana dari Siwa, Sada Siwa dan Parama Siwa.

PerkembanganKeberadaan Pura Besakih tidak

terlepas dari perkembangan yang terjadi di Bali. Bahkan Bali yang terkenal akan keunikan dan keindahan alamnya mulai tersentuh oleh perkem-bangan pariwisata. Menurut Pitana (2000) disebutkan bahwa KPM (Konin-klijk Paketvaart Maatschapij) sebuah perusahaan pelayaran pemerintah kolonial Belanda telah mempromosi-kan keunikan budaya dan keindahan pulau dewata kepada wisatawan (turis) mancanegara pada tahun 1920an. Dari sinilah Bali mulai terkenal kemancane-gara berkaitan dengan keunikan bu-daya dan keindahan alamnya sehingga kepariwisataan di Bali berkembang dengan pesatnya. Sehubungan dengan itu, maka Pemerintah Daerah Bali mencanangkan jenis kepariwisataan yang dikembangkan adalah pariwisata budaya yang dijiwai oleh agama Hindu. Maknanya adalah bahwa pariwisata yang dikembangkan mempertahankan

norma-norma dan nilai-nilai kebu-dayaan agama dan kehidupan alam Bali yang berwawasan lingkungan dengan tetap menjaga kesakralan dan kesucian berlandaskan ajaran agama Hindu. Dalam perkembangannya, pariwisata Bali mulai di datangi oleh banyak (kabeh) wisatawan (turis) untuk menikmati keindahan alam dan keunikan budaya Bali. Bahkan keunikan budaya Bali telah dijadikan ajang komersialisasi untuk memenuhi kebutuhan wisatawan akan hasrat ke-ingintahuannya. Tidak heran banyak tatanan nilai dan norma mulai dilabrak demi pemenuhan hal tersebut, apalagi pariwisata mampu memberikan pen-ingkatan penghasilan bagi masyarakat Bali. Hal inilah yang mulai mengabur-kan antara yang sakral dengan profan dalam konteks spiritual masyarakat Bali, karena kegiatan-kegiatan kea-gamaan sudah mulai tersentuh oleh komersialisasi, seperti pelaksanaan upacara keagamaan dan juga pura sebagai tempat yang disucikan.

Batara Turun Kabeh dan Pariwisata di Besakih

Upacara Batara Turun Kabeh di pura Besakih dilaksanakan setiap 1 tahun sekali tepatnya pada Purnama Sasih Kadasa yang dipusatkan di Pura Penataran Agung Besakih. Pelaksa-naan upacara ini dilakukan dengan menurunkan dan menempatkan Pra-tima atau Pralingga Ida Batara di Bale Agung atau Pasamuan Agung. Hal ini menggambarkan bahwa para Dewa berkumpul dan bersatu di Pasamuan Agung untuk memberikan anugrah dan karunia kepada umatnya. Tujuan

dari upacara ini adalah untuk memo-hon kerahayuan dan keselamatan jagat alam semesta (Bhuana Agung dan Bhuana Alit). Umat Hindu dari seluruh nusantara datang dengan rasa srad-dha dan bhakti pada upacara Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih. Terlihat nuansa religius yang terbentuk dari banyaknya pamedek yang datang untuk menghaturkan bhakti memuja kebesaran manifestasi Sang Pencipta. Pura Besakih sebagai tempat yang sakral dan suci karena di dalamnya terdapat simbol-simbol yang disakral-kan, maka semestinya kesucian dan kesakralannya harus dijaga.

Fungsi PuraPemaknaan dan fungsi pura sebagai

tempat suci sudah mulai bergeser, kar-ena dijadikan sebagai objek daya tarik wisata. Artinya pura sebagai bagian

dan sejarahnya yang sangat disucikan dan disakralkan sudah mulai menjadi ajang komersialisasi dengan diperbo-lehkannya para wisatawan masuk ke dalam (jeroan) pura. Perlu disadari bahwa agama Hindu mengatur ten-tang tatacara memasuki pura sebagai tempat suci. Dalam Himpunan Kepu-tusan Seminar Kesatuan Tafsir Terh-adap Aspek-aspek Agama Hindu I-XV disebutkan tentang larangan masuk pura adalah wanita dalam keadaan da-tang bulan, habis melahirkan dan habis gugur kandungan, kematian (sebel), tidak mentaati tata tertib, menderita noda-noda lain yang sifatnya dapat dianggap menodai kesucian pura dan berpakaian tidak sopan.

Dari penjelasan tersebut apak-

ah dapat diketahui tentang kondisi wisatawan (turis) yang masuk pura tidak sedang mengalami cuntaka atau suatu keadaan yang dapat menodai kesucian pura? Apakah hanya dengan dasar adanya materi (uang), maka dengan mudahnya tempat suci (pura) dimasuki begitu saja dengan tujuan hanya untuk mengisi kesenangan duniawi. Walaupun wisatawan terse-but sudah memakai pakaian adat (kamben, selendang dan kelengkapan lainnya), tetapi apakah mereka memi-liki kesadaran untuk menjaga dan melestarikan kesakralan maupun ke-sucian pura, utamanya pura Besakih? Bahkah para pemandu wisatawan dengan mudahnya menjelaskan dan menggiring wisatawan untuk berkelil-ing pura disaat ada umat Hindu yang sedang sembahyang, sungguh sebuah intoleransi. Bila hal ini dijadikan pembenaran untuk memperoleh penghasilan (materi) dengan mem-berikan kebebasan wisatawan masuk pura apalagi pura Besakih, maka benar apa yang disampaikan sosiolog Amerika C. Wright Mills bahwa dunia pernah dipenuhi dengan yang sakral dalam pemikiran praktik dan ben-tuk kelembagaan, setelah reformasi dan renaisans, kekuatan-kekuatan modernisasi menyapu dunia dan sekularisasi sebagai proses historis yang mengikutinya, memperlemah dominasi dari yang sakral dan pada waktunya yang sakral akan sepenuh-nya menghilang, kecuali mungkin dalam wilayah pribadi. Maknanya bahwa perkembangan yang semakin modern merubah tatanan nilai yang sakral dalam pandangan hidup ma-

nusia menjadi sesuatu yang bersifat duniawi (sekularisasi), sehingga manusia tidak mampu lagi menjaga dan mempertahankan yang dianggap sakral kecuali munculnya kesadaran dalam diri pribadi. Inilah potret re-alita yang terjadi antara spiritualitas dengan kenikmatan duniawi yang beriringan dalam wadah ruang yang dianggap sakral.

Pariwisata di Bali ibarat mata pisau yang satu sisi mampu mening-katkan penghasilan dan taraf hidup, tetapi disisi lain mulai menghancur-kan dan merongrong tatanan kehidu-pan yang berlandaskan nilai-nilai ajaran agama Hindu. Masyarakat Bali merasa senang dengan banyak (kabeh) datangnya wisatawan (turis) yang berkunjung ke Bali, sehingga meningkatkan perekonomian. Di satu sisi masyarakat Bali perlu sadar dan peduli untuk menjaga kesucian pulau ini melalui kesadaran untuk men-jaga kesakralan dan kesucian pura, terutama pura Besakih tempat dilak-sanakannya upacara Bhatara Turun Kabeh setiap tahun. Jangan sampai tempat suci (pura) dikomersialisasi untuk mendapatkan materi (uang), sehingga kesucian dan kesakralan-nya mulai memudar. Bila hal ini terus terjadi maka taksu pulau Bali semakin hilang dan lambat laun Bali yang disebut pulau Dewata hanya tinggal nama dalam kekosongan rasa religius dan spiritual.

I Nyoman Agus Sudipta, S.Pd., M.Si., Guru SMK Negeri 1 Abang Karangasem

PURA - Perlu disadari bahwa agama Hindu mengatur tentang tatacara memasuki pura sebagai tempat suci. Dalam Himpunan Keputusan Seminar Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-aspek Agama Hindu I-XV disebutkan tentang larangan masuk pura adalah wanita dalam keadaan datang bulan, habis melahirkan dan habis gugur kandungan, kematian (sebel), tidak mentaati tata tertib, men-derita noda-noda lain yang sifatnya dapat dianggap menodai kesucian pura dan berpakaian tidak sopan. Dari penjelasan tersebut apakah dapat diketahui tentang kondisi wisatawan (turis) yang masuk pura tidak sedang mengalami cuntaka atau suatu keadaan yang dapat menodai kesucian pura? Apakah hanya dengan dasar adanya materi (uang), maka dengan mudahnya tempat suci (pura) dimasuki begitu saja dengan tujuan hanya untuk mengisi kesenangan duniawi.

Membaca Kembali Nilai Sakral BesakihBESAKIH adalah pura terbesar yang ada di Bali. Riwayat pembangunan Besakih tidak lepas dari kedatangan Rsi Markandeya pada abad VIII dari Gunung Raung Jawa Timur. Berdasarkan Raja Purana Besakih dan Dwijendra Tattwa disebutkan Rsi Markandeya melaksanakan penanaman panca datu (emas, perak, perunggu, tembaga dan besi) di Basukian/Besakih. Kata Besakih pada mulanya bernama Basuki yang artinya rahayu atau selamat. Dalam perkembangannya kata Basuki berubah menjadi Basukian yang artinya menyelamatkan jagat

dan selanjutnya berubah menjadi kata Besakih.

Pterygium merupakan pertumbu--

tiva/ selaput bening yang melapisi bola mata. Pertumbuhannya dimulai pada sudut mata menuju ke daerah tengah bola mata/ kornea (bagian hitam mata), berbentuk segitiga dengan puncaknya di daerah tengah. Pterygium bukan merupakan suatu keganasan atau kanker.

Penyebab pasti munculnya ptery-gium tidak diketahui dengan jelas, namun diduga oleh karena iritasi kronis sehingga terjadi penebalan konjungtiva dan tumbuh terus sampai ke kornea. Iritasi kronis tersebut diakibatkan oleh paparan terus-menerus oleh debu atau pasir, cahaya sinar matahari (UVA atau-

pun UVB) dan angin (udara panas), sehingga pterygium banyak dijumpai pada orang yang banyak beraktivitas di luar ruangan. Pterygium dapat mengenai kedua mata, umumnya dialami oleh penderita berusia di atas 20 tahun dan jarang menyerang anak-anak. Berdasarkan letak Indo-nesia sebagai negara beriklim tropis dengan paparan sinar UV yang tinggi, angka kejadian pterygium cukup tinggi yaitu 13,1%.

KeluhanPterygium dapat muncul tanpa

ataupun dengan keluhan pada pasien, tergantung dari derajat pertumbuhannya. Derajat ini diten-tukan berdasarkan bagian kornea

yang ditutupi oleh jaringan. Pada derajat I, pterygium tumbuh hingga perbatasan antara kornea dan sklera (bagian putih mata); sedangkan pada derajat II, pertumbuhan sudah me-lewati kornea namun masih <2mm. Pada derajat III, pertumbuhan su-dah melewati kornea >2mm namun tidak mencapai pupil (bagian mata yang mengatur jumlah cahaya yang masuk); sedangkan pada derajat IV sudah melewati pupil.

Pada derajat I dan II, pasien sering tidak mengeluh atau hanya muncul keluhan ringan berupa sensasi benda asing, mata terasa “ngeres”, perih, sering berair dan tampak merah. Tidak jarang juga pasien hanya mengeluhkan kurang-nya percaya diri dengan penampi-lannya karena adanya daging pada mata. Sedangkan pada derajat III dan IV, keluhan-keluhan tersebut disertai dengan gangguan pengliha-tan/ kabur yang terjadi akibat jarin-gan yang menutupi pupil. Jaringan ini menghalangi sinar yang masuk kemata sehingga mengganggu

fungsi mata untuk melihat. Selain itu jaringan yang mencapai bagian kornea juga akan menyebabkan kornea menjadi tertarik sehingga dapat menimbulkan gangguan mata astigmatism (silinder).

Pterygium sering sersifatrekuren/berulang, terutama pada pasien muda. Pengobatannya bersifat konservatif, biasanya diberikan tetes mata berupa air mata buatan. Apabila terdapat tanda radang dapat diberikan tetes mata yang mengandung anti radang. Selain itu, mata perlu dilindungi dari paparan sinar matahari, debu dan angin untuk mencegah dan memperlambat pertumbuhan ptery-gium dengan cara menggunakan kaca mata pelindung. Pada pasien dengan keluhan gangguan pengli-hatan atau mata kabur atau atas pertimbangan estetika, pterygium perlu dihilangkan dengan tindakan pembedahan.

dr. Anak Agung Ayu Githasa-ri Dewi, S.Ked.

Mengenal Pterygium

Pertumbuhan Daging pada MataMATA merupakan bagian tubuh yang berfungsi sebagai indera penglihatan. Selain fungsinya yang penting tersebut, mata juga

memiliki nilai estetika yang cukup besar, sehingga menjadi salah satu bagian tubuh yang cukup banyak diperhatikan oleh

seseorang. Salah satu gangguan mata yang dapat mengganggu fungsi penglihatan dan juga estetika adalah pterygium atau dikenal sebagai daging/selaput yang tumbuh di bola mata.

MATA - Apabila terdapat tanda radang dapat diberikan tetes mata yang mengandung antiradang. Selain itu, mata perlu dilindungi dari paparan sinar matahari, debu dan angin untuk mencegah dan memperlambat pertumbuhan pterygium dengan cara mengguna-kan kaca mata pelindung. Pada pasien dengan keluhan gangguan penglihatan atau mata kabur atau atas pertimbangan estetika, pterygium perlu dihilangkan dengan tindakan pembedahan.

Page 5: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

EKONOMIkerakyatan se-harusnya men-jadi basis yang perlu diper-juangkan oleh para pemikir ekonomi. Buku ini dibuat un-tuk memberi g a m b a r a n tentang kon-disi ekonomi di Bali.

Bali meru-pakan daerah u n i k y a n g mampu men-g u n d a n g p e r h a t i a n masyarakat

dunia. Akan tetapi, kehebatan Bali tidak selalu memberikan prosfektif yang menjanjikan, sebab jati dirinya pudar bersamaan dengan menguatnya nilai-nilai materialisme. Dengan diberlakukan otonomi daerah, Bali menghadapi dua tantangan yakni menghadapi globalilasi dan saat ini MEA.

Buku ini mencoba memberi gambaran detail hal-hal dan pelbagai solusi untuk menghadapi beragam perkembangan ekonomi yang terjadi di Bali. Buku yang menarik untuk kembali didis-kusikan kembali. (osi)

1. Zadig (Voltaire), terjemahan oleh Widya Mahardika Putra, disunting oleh Dewi Kharisma Michellia. Cetakan I, Oktober 2015. ISBN 978-602-72536-2-9

M E -NIKMATIkarya-karya V o l t a i r e , p e m b a c a m e m a n g m e n u l i s -kan dengan g a y a b e r -main-main. Sinis. Penuh ejekan-eje-kan halus yang san-gat tajam. Aslinya, ka-lau dibaca secara de-tail, terasa kasar.

Bergaya a l a k i s a h 1001 malam, n o v e l i n i

menghadirkan seorang manusia bijak bernama Zadig, yang muda, kaya, dan hanya mencita-cit-akan kebahagiaan. Namun, nasib mengombang-ambingkannya, calon istrinya direbut orang, wan-ita yang akhirnya dinikahinya ternyata kurang sempurna akhlaknya, dan ia menerima berbagai macam tuduhan. Meski begitu, berkat kebaikan hati dan kecerdasannya, Zadig kemudian dekat dengan raja dan ratu Babilonia—paling tidak, sampai Zadig jatuh cinta pada Sang Ratu. Karena cintanya, Zadig terpaksa harus melarikan diri dari Babilonia. Dalam petualangannya ke ber-bagai negara, kesialan demi kesialan senantiasa menghampiri Zadig.

Voltaire membumbui dongeng ini dengan aforisme-aforisme mengenai ketuhanan, keba-hagiaan, moralitas, dan—tentu saja—lelucon-lelucon satiris yang tajam dan jenaka. Layak untuk dibaca kembali di tengah perkembangan zaman yang tidak jelas ini. (osi)

AKU tidak pernah menyangka akan diasingkan dari tanah tempat kelahiranku menuju sebuah kota kecil di dataran Gargalota dengan menumpang kapal barang yang selain mengangkut cokelat dan biji-biji beraroma menyengat juga ada sekelompok budak-budak berkulit hitam yang nanti akan diturunkan di Grenlisch-erter yang berjarak 10 hari dari pelabuhan. Aku sendiri akan turun di semenanjung Gargalota yang berjarak 7 hari, kemudian melanjutkan perjalanan melewati gurun Kilosa hingga akhirnya sampai dikota itu.

Sesungguhnya ini bukan keinginanku untuk pergi ke tempat antah berantah yang bahkan dari cerita-cerita para pelaut kota tersebut menyimpan lebih dari seribu cerita kengerian. Pernah dikisahkan seorang pe-laut terdampar di Gargalota. Ketika itu hari masih terang dan tidak ada yang bisa diandalkannya untuk navigasi kecuali inst-ing dan arah hembusan angin. Kemudian sangat berbahaya baginya jika bepergian di darat pada malam hari, kita tidak akan bisa mengira akan ada binatang buas atau suku kanibal yang mengincar para pendatang yang tanpa sengaja memasuki wilayah mereka.

Tentu dengan tidak berbekal apapun pe-laut itu menyusuri rawa-rawa dan sebuah sabana sepanjang rasa putus asanya. Kela-paran dan kehausan ia hendak mengakhiri hidupnya. Bahkan jalan kembali pun ia tidak mampu mengingatnya. Dalam sa-bana yang luas tersebut ia menggali tanah dengan pisau belatinya, setidaknya pelaut itu ingin mayatnya ada dalam lubang yang cukup dalam, jauh dari jangkauan burung hering dan binatang pemakan bangkai lainnya. Namun belum lama ia meng-gali, semburat air muncrat ke atas tanah. Ternyata Tuhan masih berbaik hati, begitu pikirnya. Tanpa menunggu apapun sang pelaut meraup segenap air dalam kolam yang dibuatnya, seolah itu merupakan harta satu-satunya saat ini. Kemudian ia minum dan mandi sepuasnya.

Keajaiban lain terjadi, sebuah pohon tiba-tiba tumbuh di atas kolam itu, dengan sulur-sulur akar kemudian batang dan ranting pohon yang tumbuh begitu cepat menyusul dedaunannya. Si pelaut berharap pohon itu akan berbuah apel, atau buah anggur--makanan mewah yang selalu ia lihat dimakan oleh para tuan tanah. Dan segera saja pohon itu berbuah sesuai dengan keinginannya. Namun dari bawah pohon, si pelaut hanya bisa menggapai-gapaikan tangannya tak sanggup untuk memetik satupun dari buah-buahan itu, tu-buhnya tak lagi mampu memanjat bahkan hanya untuk sekedar berdiri, beban diatas tubuhnya terlampau berat. Mata air yang ia gali tampak memerah, sulur-sulur akar tetap tumbuh masuk ke kedalaman tanah. Pohon ajaib yang bisa berbuah apapun itu tumbuh di atas tubuh si pelaut.

***Perjalanan dengan menggunakan kapal

layar bukanlah hal yang mudah bisa kula-lui. Beberapa hari ini cuaca sangat buruk, burung-burung camar yang terbang mela-wan arah angin, bagi kapten kapal meru-pakan hal yang paling mengkhawatirkan. Aku cukup yakin, berbekal pengalamannya hidup di lautan, pertanda alam seperti ini bukanlah hal baru baginya. Namun ada raut kecemasan dalam wajahnya yang kasar. Raut kecemasan ini seperti membaca sesuatu yang lain dari biasanya. Apakah akan ada badai yang lebih besar dari yang biasa dia hadapi? Ataukah, bermil-mil didepan sana akan ada monster laut yang mampu meremukkan seluruh badan kapal seperti yang diceritakan awak-awak kapal ketika mabuk di kedai untuk menakut-nakuti para pelacur yang pada menit se-lanjutnya akan mereka lumat dan nikmati dengan beringas.

Saat ini dalam sudut yang di luar perha-tian para awak kapal, aku menyembunyi-kan rasa mual karena mabuk laut. Dalam kapal ini tidak ada yang namanya kenya-manan. Sebelum naik ke kapal laki-laki di atas dek itu selalu meludah kearahku, ada yang menutup hidung mereka seolah aku

adalah bangkai yang membusuk. Sesung-guhnya hal itu pula yang menjadi alasan aku diusir dari desa kelahiranku. Warga desa selalu menganggapku anak terkutuk. Konon ketika aku dilahirkan, tidak ada yang membantu persalinan ibuku. Ketika itu seluruh penduduk melakukan pemu-jaan terhadap sebuah pohon semak yang mereka anggap sangat suci dan mampu me-lindungi penduduk dari segala bencana. Po-hon semak yang tingginya tidak lebih dari dua kaki yang selalu mereka sirami dengan susu, padahal mereka sendiri tidak pernah meminum itu. Bagi mereka susu hanya untuk roh suci pelindung desa. Konon po-hon itu mampu mendatangkan badai jika ada kapal dengan bendera perompak ingin berlabuh disana atau membelokkan tanah longsor yang hampir mengubur desa.

Saat itu usia kandungan ibu masih sangat muda, tidak ada yang menyangka aku akan lahir lebih awal. Ada yang bilang, belum berselang beberapa saat aku keluar dari rahim ibu, aku menghisap seluruh darah ibuku hingga kulitku sama merah-nya dengan darah itu. Tidak ada yang ber-hasil menghilangkan warna merah dan bau darah dalam tubuhku. Hingga aku tumbuh besar, aku telah menjadi teror dalam desa itu. Mereka pikir aku akan menghisap darah mereka, padahal kecerobohan yang pernah kulakukan hanyalah diam-diam meminum susu dari kerbau-kerbau pen-duduk desa.

Ketakutan penduduk desa semakin menjadi ketika dari puting-puting kerbau mereka tidak bisa mengeluarkan susu setetespun, hanya cairan merah segar yang mengalir tanpa henti. Karena putus asa, mereka menyirami pohon semak suci dengan darah kerbau seraya berdoa untuk menyingkirkanku. Tidak satupun yang dapat mereka lakukan selain berdoa. Tidak beberapa lama kemudian pohon itu menjadi merah, sama merahnya dengan darah dan dedaunan dalam pohon itu pun gugur menyisakan rantingnya kemudian mengering. Sejak saat itu, penduduk desa makin tidak berani mendekatiku. Bagi

mereka, apapun yang kusentuh akan berubah menjadi merah. Maka dari itu, ketika kapal yang mengangkut para budak menuju Grenlischerter berlabuh para pen-duduk menyambut dengan gembira seolah kedatangan mereka menjadi satu-satunya harapan untuk mengenyahkanku. Para penduduk memberikan mereka daging kerbau yang telah diasap, air segar be-serta kentang, apapun yang bisa mereka berikan dengan cuma-cuma. Sebagai timbal baliknya para penduduk mendesak sang kapten untuk membuangku di Gargalota, sebuah pulau yang sama terkutuknya den-gan keberadaanku.

Bersembunyi dalam gudang kapal, aku menahan sebisa mungkin rasa lapar. Berhari-hari aku tidak memakan apapun dan dengan terpaksa aku makan makanan sisa awak kapal, berupa bubur kentang dingin yang sedikit berjamur—rasa dan tampilannya tidak berbeda dengan muntahan para pemabuk di kapal ini. Biji-bijian dan buah kering dalam kotak kayu hanya menimbulkan rasa perih dan menyengat bahkan hanya dengan men-cium aromanya saja.

Para budak berkulit hitam yang diku-rung didasar kapal ternyata kondisinya tidak lebih baik. Dari celah kayu diam-diam aku mengintip, dan yang kutemu-kan jauh lebih mengerikan daripada ketakutan penduduk desa ketika melihat sosokku. Mereka harus bertahan mela-wan rasa dingin karena air yang meng-genangi dasar kapal. Tangan dan kaki mereka terikat rantai yang terhubung dari satu budak ke budak lainnya. Di dekat tangga, dua orang awak kapal me-merintah mereka sesuka hati, meludah dan memukuli budak-budak itu jika ada yang tidak patuh.

Budak-budak berkulit gelap itu berasal dari orang-orang suku Avon. Orang-orang Avon selalu bersembunyi ketika daerah mereka didatangi orang asing dan sehar-usnya keberadaan mereka tidak mudah dilacak karena kehidupan mereka yang selalu berpindah-pindah hingga ke bagian

hutan yang paling dalam. Disamping itu orang-orang Avon memiliki kemampuan

-mau lapar sekalipun. Setelah melakukan berbulan-bulan ekspedisi, kapten dan para awak kapal berhasil menculik sekitar dua belas orang yang terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak. Rupanya kapten kapal ini cukup cerdik, dengan membakar bunga opium kering itu sudah cukup membuat orang-orang Avon lemas dan tidak sadarkan diri da-lam persembunyiannya.

Dengar-dengar para tuan tanah dan borjuis di Grenlischerter telah memasang harga yang mahal untuk budak-budak itu. Kemampuan mereka meramu biji-bijian menjadi balsam, bumbu dan obat-obatan yang didapat dari ekspedisi ke pulau-pulau tropis sangat bisa diandalkan.

Seorang perempuan Avon telah men-jadi bulan-bulanan awak kapal yang mabuk. Sementara yang lainnya tetap dipukuli ketika ingin melawan. Dalam ketidakberdayaan mereka hanya bisa memalingkan pandangan, tidak ingin melihat nasib buruk yang menimpa se-orang kawannya. Meski berkulit gelap, tubuh perempuan Avon sesungguhnya lebih ranum dibandingkan pelacur-pelacur berkulit putih yang tampak mengendur. Barangkali karena begitu lama melaut, rasa lapar mereka sudah tidak tertahankan dan perempuan Avon tersebut telah menjadi santapan mereka malam ini.

***Pertanda yang menjadi kekhawatiran

kapten kapal rupanya telah menunggu tidak jauh didepan sana. Laut masih tenang, dan kapalpun melaju dengan kecepatan angin yang teratur, namun ada kabut tebal yang menyambut dengan begitu cepat dan mengurung kapal ini da-lam udara dingin yang tidak tertahankan. Seketika kapal ini seolah memasuki lautan orang-orang mati. Angin dingin yang ber-hembus lebih terdengar seperti teriakan menyayat yang berasal dari hantu-hantu dasar laut. Kapal tetap melaju tanpa arah dalam kabut, semua awak kapal tampak panik. Sesungguhnya tidak ada hal apap-un yang terjadi kecuali suhu dingin yang membuat mereka berhalusinasi. Mereka mulai kehilangan kesadaran. Kapten ka-pal tampak mengamuk di atas dek sambil mengacung-ngacungkan pedangnya, mengutuk dan menyerang orang Avon yang lolos dari kurungan. Ia mencincang-cincang semua orang Avon itu yang jum-lahnya belasan. Bukan, bukan belasan, namun puluhan. Jumlah orang-orang Avon makin bertambah seiring tebalnya kabut dan tidak terkendali. Akupun tidak mempercayai penglihatanku. Bagaimana bisa jumlah mereka bertambah banyak dengan seketika?

Aku berlari menuju dasar kapal tem-pat mereka dikurung, dan orang-orang Avon masih berada dalam kurungan-nya. Dua awak kapal tampak membujur kaku, ada yang mencekik mereka dengan sekuat tenaga. Bersama si perempuan Avon yang selamat, kami membebaskan sisa tawanan dan melarikan diri.

Ketika sampai diatas dek, segalanya sudah tampak tenang. Kabut perlahan menghilang dan kembali mengembalikan penglihatanku. Namun apa yang kulihat seperti mengingatkanku akan sesuatu. Kini dihadapanku tumbuh beberapa po-hon besar, seolah tumbuh dengan begitu ajaibnya. Orang-orang Avon telah lebih dulu berlarian dan memanjat pohon-po-hon itu. Mereka memakan apapun yang bisa ditemukannya dibalik dedaunan po-hon itu. Akupun ikut menghambur, ber-harap akan menemukan sesuatu untuk menghilangkan rasa laparku. Tapi, belum jauh aku memanjat, aku merasa telah menginjak sesuatu yang dingin dan licin. Menghadapi rasa penasaranku, kulihat mayat kapten dan para awak kapal dililit akar pohon yang menghisap darah dan organ-organ tubuh mereka. Mungkinkah aku telah sampai di Gargalota?

Minggu Pon, 3 April 2016 JENDELA 5

CERPEN Gadis Merah dan Pohon yang Berbuah Apa Saja OlehCitra Sasmita

Resensi Buku

Redaksi Mingguan mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam rubrik “Kartun” ini. Tulis nama dan alamat lengkap diba-lik gambar kartun. Kirim ke Redaksi Bali Post Jalan Kepundung 67a Denpasar.

Y. Anang Jatmiko

Adi Wiryadarma Satya Dewi

Eddie Oetomo

W.G. Sumarta

Judul Buku : ZadigPenulis : Voltaire Penerbit : OakTahun : 2015Tebal : 130 halaman

Aforisme Gaya Voltaire

Judul Buku : Ekonomi Kerakyatan Penulis : Bambang Gede KiswardiPenerbit : Pustaka Bali PostTahun : 2006Tebal : 168 halaman

Ekonomi Masyarakat Bali

Page 6: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

6 Minggu Pon, 3 April 2016DIMENSI

CapricornPeruntungan: Kesuksesan ada di tangan Anda sendiri, apalagi pe-

luang sudah nampak di depan mata sehingga sangatlah disayangkan jika akhirnya terbuang percuma. Karier: Tak perlu takut untuk bisa lebih berimprovisasi. Kesehatan: Sekilas badan nampak terasa sehat,

akan tetapi akan bisa terganggu jika Anda tidak bisa menjaganya dengan berpola hidup yang benar. Keuangan: Tak perlu mengharapkan janji orang lain, karena hanya akan bikin kecewa saja. Asmara: Tetap ceria dan cukup hangat, sehingga hari akan terasa cepat berlalu.

AquariusPeruntungan: Buat apa terus memikirkan omongan dan gunjingan

orang. Itu hanya akan bikin sakit hati. Ada baiknya Anda terus mena-tap kedepan tanpa perlu tengok kanan kiri. Karier: Apa yang menurut Anda baik ternyata belum tentu akan diterima orang lain dengan baik

juga. Untuk itu, jangan keburu takabur dulu. Kesehatan: Anda tak perlu sanksi dengan kondisi badan karena masih tampak segar dan prima. Keuangan: Tampak baik dan pemasukan tetap lancar dan bisa diharapkan untuk dapat memenuhi segala kebutuhan yang ada. Asmara: Suasana yang merenggang ini sebaiknya bisa diselesaikan dengan suasana kedamaian, tanpa perlu dengan kata-kata yang terkadang sangat menusuk hati.

PiscesPeruntungan: Kemauan dan keuletan keras yang selama ini Anda

lakukan tampaknya memang belum begitu memuaskan, namun tak perlu berkecil hati. Teruslah bekerja keras dan tinggalkan kemalasan agar apa yang Anda idam-idamkan dapat terlaksana. Karier: Pertemuan

di tengah kegiatan santai minggu ini akan membawa hikmah bagi Karier Anda. Kesehatan: Cukup prima, hanya saja jangan biarkan menunda buang air kecil terlalu lama. Karena itu akan sangat menyiksa dan bisa menimbulkan penyakit saja. Keuangan: Apa yang Anda tunggu-tunggu kini tiba juga. Asmara: Masih mesra dan harmonis, tinggal bagaimana Anda menjaga emosi Anda.

AriesPeruntungan: Di minggu ini tak perlu ragu dalam melangkahkan

kaki walaupun hambatan ada di sana-sini. Uluran tangan yang datang sebaiknya bisa disikapi dengan sebaik mungkin, jangan sampai disia-siakan begitu saja. Karier: Peningkatan karier sudah nampak dan kini

tinggal menjaganya saja jangan sampai ada kemerosotan dikarenakan rasa jenuh yang berkepanjangan. Kesehatan: kurang stabil terutama karna pengaruh cuaca, membuat kondisi menjadi menjadi gampang terjangkit penyakit. Maka dari itu, jangan segan-segan untuk berobat ke dokter bila memang perlu. Keuangan: Faktor ekonomi cukup stabil, rejeki pun terlihat lancar. Hanya saja Anda sering gegabah sehingga apa yang didapat akan cepat habis begitu saja. Asmara: Agak mereng-gang, coba selidiki sebab musababnya. Tak perlu malu bila Anda di pihak yang salah. Sadari dan ubah sikap agar hubungan bisa membaik lagi.

TaurusPeruntungan: Bila sudah menjadi keputusan langkahkan kaki den-

gan mantap, jangan banyak ragu bila mau berhasil. Hal-hal yang bisa menjadi penghambat singkirkan jauh-jauh dan yang jelas jangan suka menyepelekan hal-hal yang sifatnya remeh. Karier: Jangan ragu untuk

mempertahankan prinsipnya selama itu tidak bertentangan dengan komitmen yagn telah ada. Kesehatan: Buang pikiran yang sering meruwetkan dan menyu-litkan tidur, kalau dibiarkan terus berlanjut kesehatan bisa menjadi terganggu. Keuangan: Lumayan bagus hanya saja kalau Anda selebor dan asal jalan segalanya bisa runyam jadinya. Asmara: Memang Anda masih kesulitan untuk menebak isihatinya, apalagi si dia selama ini tak mau berterus terang.

GeminiPeruntungan: Belakangan ini memang banyak cobaan yang harus

Anda lewati. Namun, tak perlu resah ataupun patah semangat. Bila Anda berhasil melewati, maka kesuksesan pasti ada ditangan, percay-alah. Dekatkan hati pada Tuhan karena bisa membuat ketenangan

serta keyakinan yang teguh. Karier: Jangan silau karena pujian dan jangan sakit hati jika dicela karena justru kritikan tersebut dapat membantu meningkatnya Karier Anda jika diterima dengan lapang dada. Kesehatan: Menurun, perhatikan baik-baik dan jangan bersikap masa bodoh dengan lingkungan sekitar. Sebab, bagaimanapun juga itu akan sangat berpengaruh. Dalam hal makanan sebaiknya jangan banyak makan di luar rumah. Apalagi yang kurang terjamin kebersihannya. Keuangan: Hambatan yang ada di minggu ini masih bisa diatasi. Maka dari itu, tak perlu banyak kuatir, jalani saja apa yang telah direncanakan masak-masak agar tidak menjadi tertunda. Asmara: Setelah Anda temui formulanya asmara Anda terlihat romantis dan bisa membuat iri orang lain.

CancerPeruntungan: Berbagai masalah sudah Anda lampaui dengan lancar.

Maka waspadailah hal-hal yang memungkinkan munculnya kembali masalah lama tersebut. Bila sekiranya hati ragu sebaiknya jangan diteruskan karena percuma saja hasilnya akan jauh dari apa yang

diharapkan. Karier: Tiada yang bisa diharapkan, lebih baik menerima saja apa adanya. Kesehatan: Tak ada gangguan yang berarti walau begitu jangan lewatkan waktu istirahatnya. Bagaimanapun ini perlu karena selama ini terkadang Anda kurang tanggap sehingga sering kecapaian dan membuat kondisi menjadi cepat atau mudah terserang penyakit. Keuangan: Biasa-biasa saja, namun bila Anda teledor sedikit saja pasti akan menimbulkan goncangan. Asmara: Yang namanya asmara tengah-tengah membara, namun jangan sampai lupa diri. Bagaimanapun juga si dia akan tetap menjadi milik Anda, tak perlu khawatir dan bimbang lagi.

L e oPeruntungan: Munculnya banyak sanjungan jangan sampai mem-

buat Anda lupa diri, tetaplah bersikap biasa saja. Sebab, yang namanya sanjungan tak akan abadi. Bahkan, kadangkala karena adanya sektor jasa balik. Berhati-hatilah dalam hal ini, teruskan usaha untuk merea-

lissasikan cita-cita walau ada rintangan dari berbagai segi. Jangan cepat kendur semangat. Karier: Tingkatkan prestasi kerjanya dan jadikan minggu ini momen yang bersejarah dalam perjalanan hidup Anda dalam meniti kariernya. Kesehatan:

dijaga karena terkadang lepas kontrol dan cukup mengganggu kedamian hati dan pikiran Anda. Keuangan: Walaupun ada kebutuhan yang masih belum bisa ter-cukupi. Akan tetapi, keuangan Anda relatif stabil dan pemasukan cukup lancar. Asmara: Cukup tenang dan jauh dari gejolak. Bahkan, sikapnya yang tampak manis dan jarang marah itu semakin membuat suasana menjadi harmonis.

VirgoPeruntungan: Tak perlu turuti emosi yang berlebihan. Pikirkan

dengan pasrah dan lapang pasti segalanya akan berjalan lancar. Kalau tersinggung sedikit itu wajar dan Anda harus konsekuen. Jangan asal mau menang sendiri. Sekali-kali Andalah yang harus mau mengalah.

Karier: Demi kemajuan kariernya jangan ragu untuk melontarkan ide-ide dan opini Anda. Siapa tau dari keberanian tersebut membuahkan hasil yang menakjubkan. Kesehatan: Kembali membaik dan tak perlu kalang kabut. Hanya perlu banyak istirahat dan makan yang teratur. Hindari banyak makan di warung-warung karena kurang terjamin kebersihannya. Keuangan: Sedikit goncang karena Anda selalu berpegang teguh pada gengsi, coba tahan diri dan lakukan apa adanya maka akan stabil. Asmara: kurang mulus karena banyak hambatan di sana-sini sehingga harus hati-hati agar tidak tergelincir. Bila terlalu nekat mungkin apa yang diharap hanya menjadi impian saja.

LibraPeruntungan: Kesempatan masih terbuka lebar untuk melaksanakan

segala rencana yang telah Anda persiapkan sebelumnya. Tak perlu ragu ataupun takut dengan berbagai ganjalan-ganjalan yang ada di depan mata karena semua hambatan itu masih dapat terlewati dengan mudah.

Karier: Omongan yang cukup memerahkan telinga sebaiknya tak perlu ditangapi karena itu hanya akan merusak segala rencana yang ada saja. Kesehatan: Jangan masa bodoh dengan kondisi badan yang terus menurun, cobalah Anda imbangi dengan berolah raga yang rajin dan proporsional agar kondisi tetap selalu prima dan pikiran juga selalu segar.Keuangan: Masih lancar dan tidak ada masalah. Hanya saja kebutuhan baru tampaknya mulai membayangi keuangan Anda. Maka dari itu, segera dipikirkan dan jangan dianggap remeh. Asmara: Jangan terlalu yakin dengan apa yang telah menjadi keyakinan Anda karena tak selamanya itu baik bagi dirinya.

ScorpioPeruntungan: Rencana yang tadinya lumayan lancar, di minggu ini

tampak tersendat-sendat. Dan ini memang sudah merupakan gejala alam yang harus disadari dan dilalui. Untuk itu, sesulit apapun situasi

yang ada pikiran dan hati harus selalu tenang. Jangan ikut-ikutan ribut nanti per-masalahan yang ada tidak akan selesai, justru akan semakin membesar saja. Karier: Perjalanan masih panjang, jangan terlalu berambisi pada minggu ini. Kesehatan: Kepala sering terasa pening akan tetapi itu tidak terlalu berbahaya. Hanya cukup mengganggu aktivitas kerja. Untuk menghilangkan bisa dengan kontrol ke dokter ataupun melakukan kegiatan aktivitas di pagi minggu semisal jogging ataupun senam. Keuangan: Tak perlu takut bila dikatain pelit. Karena memang di minggu ini Anda harus lebih ketat untuk selalu memanage pengeluaran, agar tak timbul pemborosan. Asmara: Yang namanya asmara memang kadang aneh, semakin Anda benci maka asmara itu akan datang menggebu. Untuk itu, tak perlu terlalu antipati dengan namanya asmara.

SagitariusPeruntungan: Keadaan bisa dibilang masih relatif tenang dan jauh dari

gejolak yang mengkhawatirkan. Bila ada rencana yang sempat terhenti segera saja dilaksanakan kembali. Mumpung situasi dan kondisi cukup

baik dan mujur. Karier: Teman lama yang baru saja Anda temui, sebaiknya tetap perlu waspada dan jangan mudah percaya begitu saja kepadanya. Kesehatan: Nafsu makan tampak berkurang, untuk itu coba diatasi dengan makan bersama dialam terbuka dengan nuansa kehijauan. Karena itu akan sangat membantu untuk men-ciptakan gairah makan kembali. Dan kalau hal ini masih belum teratasi sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar bisa segera dilakukan antisipasi. Keuangan: Kebutuhan yang terus meningkat, di minggu ini Anda tak perlu mencemaskannnya karena income terus mengalir dan tak ada ham-batan. Asmara: Masih banyak hambatan yang Anda terima dalam membina hubungan asmara dengannya. Tak perlu pesimis dengan semua rintangan itu, yang terpenting Anda usahakan untuk selalu terbuka dengannya.

Svasti panthamanucarema surya-candramasaviva

Punardaddtaghnata janata sa gamemahi

(Rg Veda 5.51.15)

SEMOGA kita berjalan di da-lam jalan yang mensejahterakan sebagaimana matahari dan rem-bulan bergerak, dan semoga kami bergaul dengan orang-orang yang bisa diajak tukar-menukar kasih dan saling memahami satu sama lain.

“Swastyastu berasal dari gabun-gan Su (baik)+asti (ada)+astu (semoga). Proses “sandhi” yang terjadi dalam aturan tata bahasa Sanskerta menyebabkan penu-lisannya menjadi Svastyastu atau Swastyastu. Untuk penyeragaman penulisan di Indonesia, Swastyastu akan menjadi pilihan, sedangkan penulisan akademisnya Svastyastu yang menjadi pilihan.”

Umat Hindu Indonesia bertemu dengan umat Hindu asal India di tanah air, atau ketika berkunjung ke India, bertemu dengan umat Hindu India, maka mereka men-gucapkan sapaan ramah tamah Pangañjali yang dipergunakan oleh umat Hindu Nusantara, yaitu Om Swastyastu. Sapaan tersebut dijawab dengan Namaste, nam-askar, atau kalau beliau orang suci/pendeta maka akan menjawab denganKalyanam astu, mangalam astu. Akan tetapi, umat Hindu nusantara selalu menjadi kaget, keheranan karena ternyata Om Swastyastu tidak dikenal dan tidak dipraktikkan oleh umat Hindu di India.

Panganjali umat, Om Swastyas-tu di Indonesia juga baru beber-apa puluh tahun lalu mulai di-masyarakatkan. Pada waktu itu, umat Hindu di Indonesia tidak begitu akrab dengan sapaan Om Swastyastu. Bahkan sekarang pun masih ada umat yang tidak men-jawab ketika ada yang menyapanya dengan Om Swastyastu. Umat masih lebih banyak memakainya sebagai sapaan Pangañjali formal pada ceramah-ceramah, rapat-rapat, atau pertemuan-pertemuan keagamaan. Terlebih lagi ketika ditanyakan asal muasal atau sum-ber dari Om Swastyastu itu, mer-eka menjadi terbengong-bengong. Jangankan ditanyakan mengenai sumber, ketika ditanyakan artinya

pun orang banyak belum mengerti jelas, karena pada umumnya orang tidak begitu per-duli dengan asal mula peradaban indah yang setiap hari mereka praktikkan.

Orang-orang India mengucap-kan pangañjali dengan ucapan Namaste, Namaskar, atau dalam pergaulan mereka yang mem-pelajari bahasa Sanskerta mereka mengucapkan Namo Namah, Nam-askaromi. Di Thailand orang-orang mengucapkan salam Savaadi kaa, Savaadi kap. Savaadi berasal dari kata Sanskerta Svasti. Sekarang, lebih banyak yang menghubung-kannya dengan Nama Tuhan “Ista-dewata”nya, seperti di daerah pedesaan di India Utara, bagi yang menyembah Rama, mereka saling memberikan salam dengan “Ram Ram”, yang menyembah Krsna menyebut Jaya Sri Krsna, Radhe Radhe, Haribol, Narayana, dan yang menyembah ?iva menyebut Jay Bhole Nath, Har Har Ma-hadeva, dan lain-lain. Umat Hindu di tanah air tidak meninggalkan bahkan tetap mengucapkan pan-ganjali Om Swastyastu.

Penulisan Om Swastyastu di Indonesia juga belum ada keser-agaman. Ada yang menuliskan Om Suasti Astu, Om Swasti Astu, Om Swastyastu, atau Om Svastyas-tu. Sesungguhnya, semua sebu-tan tersebut benar adanya. Kata Swastyastu berasal dari gabungan Su (baik)+asti (ada)+astu (semoga). Proses “sandhi” yang terjadi dalam aturan tata bahasa Sanskerta me-nyebabkan penulisannya menjadi Svastyastu atau Swastyastu. Untuk penyeragaman penulisan di Indo-nesia, Swastyastu akan menjadi pilihan, sedangkan penulisan aka-demisnyaSvastyastu yang menjadi pilihan mengingat dalam bahasa Sanskerta tidak ada huruf W.

Svasti Vacana atau Mangalac-arana yang biasanya dilakukan sebelum memulai suatu pekerjaan, diskusi, seminar, pertemuan atau upacara-upacara keagamaan, se-cara literatur kita dapat melihat-nya dalam banyak kitab suci. Ku-tipan Rg Veda di atas merupakan panganjali Svasti (astu) bertujuan untuk lebih mendekatkan umat satu sama lain, untuk saling me-mahami, dan saling tukar menukar cinta kasih demi kebersamaan

yang indah.B u k t i d a n

sumber kitab suci Veda sangat patut kita ketahui demi memperkuat Sraddha Bhaktidalam melanjutkan atau semakin memantapkan diri dalam Pan-gañjali Om Svastyastu dalam pergaulan sesama umat Hindu/penganut ajaran Veda di tanah air, Indonesia.

Pada tahun 1984, sekitar bulan November-Desember, saya menda-pat kesempatan berkeliling-keliling mengunjungi beberapa Ashram dan Gurukula di daerah India Utara sampai ke kota Ajmer di Negara Bagian Rajasthan bersama seorang Sannyasi, Swami Shak-tivesh. Swami JI yang karena kaya raya akhirnya meninggal menge-naskan ditembak orang. Hartanya menjadi rebutan orang-orang. Sangat menyedihkan memang, orang yang sangat menyayangi saya harus meninggal mengenas-kan seperti itu.

Saya diajak berkeliling-keliling di negara bagian Haryana (daerah tekenal karena pertaniannya) dan Rajasthan (daerah terkenal karena seni dan sejarah raja-raja). Di setiap Ashrama dan Gurukula yang kami kunjungi, mereka selalu memulai acaranya dengan men-gucapkan mantra Rg Veda: “Om Svasti no indro….” (mohon dicatat kata Svasti), kadang sambil mereka menaburkan bunga-bunga serba harum yang diperciki air mawar.

Mantra ini terdapat dalam Rg Veda, Mandala 1, Sukta 89, Mantra 6, diturunkan melalui Maharesi Gautama, dan ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dalam wujud Vishvedeva (selu-ruh Dewa/i). Pada Mantra awal terdapat doa mantra yang sangat digemari serta sering dikutip oleh orang-orang untuk mengakhiri tulisan atau ceramah-ceramahnya, “A no bhadrah kratavo yantu vis-vata?” (Mantra 1), - semoga segala pemikiran baik datang kepada kita dari seluruh arah.

Mantra lain yang juga sering dipergunakan sebagai Svasti Va-cana atau Shanti Mantra (Mantra untuk kedamaian) yang juga ter-dapat di dalam Sukta ini adalah: “bhadram karnebhih srnuyama deva bhadram pasyemaksabhir yajatr?? (Mantra 8), - Ya Tuhan, semoga kami selalu mendengar hal-

hal menyejahterakan lewat telinga kami, semoga kami selalu melihat hal-hal yang menyejahterakan lewat mata kami. Santi Mantra ini kita dapat jumpai pada beberapa kitab Upanisad. Kedua Mantra di atas sangat indah. Kalau saja kita membuka hati kita ketika mengucapkan doa-mantra terse-but, terlebih lagi jika kita dapat mengucapkan/menyanyikannya sesuai dengan aturan Chanda Sastra, maka dalam waktu sing-kat hati kita akan dibersihkan, sebagaimana cermin yang kotor berdebu dihapus bersih oleh sebuah kain lap pembersih.

Banyak yang mempertanya-kan dari manakah barangkali para penglingsir kita waktu itu mengambil istilah itu? Sebagai bahan acuan, penulis menjump-ainya di dalam beberapa sumber, antara lain kitab Bhagavata Purana 5.18.9, “Svastyastu vish-vasya...”, - semoga alam semesta/dunia berada dalam kebaikan; Svastyastu manameyarahasya slokavartikam sakala-sastra-sara-sangraha-rupam (L Srini-vasachar); svastyastu-manameya-rahasya-sloka-vartikam-sakala-Sastra-sara-sangraha-rupam; dalam buku Census of the Exact Sciences in Sanskrits, Series A Volume 5, David Pingree menye-butkan kata Svastyastu (Svasty astu te vijayaraghava-bhumi-pala, Namanurupasugunam pracuratmabhavam, lilavatun ganitakarmavidam manojñam, kamartha-dana-niratam iha varanyami); dalam “The Clay Sanskrit Library” Founded by John and Jennifer Clay, disebut pula kata svastyastu: Svastyastu ramaya sa laksmanaya tatha pitur me janakasya rajñah.

Selain mendoakan orang yang diberikan salam Pangañjali su-paya hidupya selalu berada dalam keadaan baik, damai, sejahtera dan “slamet rahayu”, O? Swastyastu da-pat diucapkan dengan sikap Nam-askarañjali, Krtañjali (mencakup-kan kedua tangan di depan dada), Mastakañjali (bersimpuh bersujud dengan dahi menyentuh tanah/Ibu Pertiwi), dan dengan Sastanga, Dandavat (bersujud tengkurap di atas tanah). Mastakañjali, Sas-tanga, dan Dandavat dilakukan hanya di hadapan Tuhan dan Guru spiritual yang bersangkutan.

RAMALAN BINTANGWEDA WAKYA

RedakturKhusus

MIMBAR

KATOLIK

Ignatius Suharto

ALLAH Roh Kudus, bimbinglah dan ilhamilah kami untuk hidup dalam kasih dan persaudaraan, kesembuhan dan pemulihan, re-konsiliasi dan pertobatan, sehingga hidup kami benar-benar diliputi oleh kerahiman ilahi dan menjadi saluran belas kasih bagi sesama. Amin. Hari ini, Minggu, 3 April 2016, umat Katolik merayakan Hari Minggu Kerahiman Ilahi yang selalu dirayakan pada hari Minggu Paskah II. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan oleh umat Kristiani pada hari ini adalah “Menerima Sakramen Ekaristi”.

Sebab, untuk menerima in-dulgensi, syaratnya adalah : 1. Menerima Sakramen Rekonsiliasi, 2. Menerima Sakramen Ekaristi pada Hari Minggu Kerahiman Ilahi (untuk tahun ini hanya hari ini), 3. Berdoa bagi ujud atau intensi Bapa Suci. 4. Mengadakan ziarah keempat basilica kepausan di Roma atau, jika tidak memungkinkinkan-nya, mengadakan ziarah ke pintu suci setiap gereja katedral atau gereja-non katedral yang ditetap-kan Uskup diosesan.

Untuk yang ke-4 ini ziarah bisa dilakukan kapan saja selama Tahun Jubileum Kerahiman. (In-dulgensi pada Minggu Kerahiman Ilahi [untuk tahun 2016 hanya hari ini saja] diumumkan melalui Dekrit Panitentiari Apostolik, pada 29 Juni 2002). Mengingat pent-ingnya informasi tentang Tahun Jubileum, Kerahiman Ilahi ini dan Pintu Suci, Gereja menghadirkan informasi sebagai berikut: Tahun Suci / Tahun Yubileum menjadi salah satu peristiwa paling penting dalam Gereja

Tapi karena hanya dirayakan setiap 25 tahun sekali, banyak umat jadi tidak mengerti bahkan salah memahami Tahun Suci. Bah-kan, karena Yubileum Kerahiman tahun ini adalah sebuah Yubileum luar biasa, banyak umat semakin dibuat bingung. Di bawah ini adalah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang paling banyak diajukan seputar Yubileum Kera-himan. Sumber: http://www.rom-ereports.com/…/eight-questions-about-the-jub.

1. Apa itu Tahun Suci? Tra-disi Yahudi menginspirasi Gereja Katolik untuk mulai merayakan Yubileum atau Tahun Suci. Tradisi ini dimulai pada tahun 1300 oleh Paus Bonifasius VIII. Tahun Suci adalah sebuah sarana pengampu-nan menyeluruh yang terbuka bagi semua umat. Tahun Suci merupa-kan sarana spesial untuk mencapai Allah dan sesama.

2. Apa bedanya Yubileum biasa dan Yubileum luar biasa? Ada dua macam Yubileum, Yubileum biasa dan luar biasa. Sejak tahun 1475, Yubileum biasa telah dirayakan sekali dalam 25 tahun. Sedang-

kan Yubileum luar biasa dirayakan hanya untuk per-ingatan / peristiwa tertentu. Hingga saat ini, sudah diselenggarakan 24 kali Yubileum biasa dan empat kali Yubileum luar biasa. Yubileum Kerahiman yang dicanangkan Paus Fransiskus menjadi yang ke-5. Jubileum luar biasa tera-khir dilaksanakan oleh Paus St. Yohanes Paulus II pada 1983. Sri Paus juga melaksanakan Yubileum biasa terakhir, yakni Yubileum Tahun 2000.

3. Mengapa Paus Fransiskus mengadakan Yubileum luar bia-sa? Paus Fransiskus mengumum-kan Yubileum Kerahiman pada Maret 2015 dan menjelaskan alasannya saat membacakan Bulla Kepausan pada bulan April. “Kenapa Yubileum Kerahiman? Sederhananya, karena Gereja yang sedang berada dalam pe-rubahan bersejarah, dipanggil untuk menawarkan tanda kehad-iran dan kedekatan Allah dengan intensitas yang lebih besar. Ini bukan saatnya untuk larut dalam kebingungan.” ~ Paus Fransiskus, 11 April 2015. Organisator Yu-bileum menjelaskan lebih jauh mengenai kepentingan spiri-tual pelaksanaan Yubileum. “Kita harus paham bahwa alasan paling utama dari perayaan ini adalah untuk memunculkan pemahaman dalam diri kita masing-masing bahwa kita memiliki kebutuhan yang begitu mendalam akan ke-hadiran Allah.”

~ Rino Fisichella4. Berapa lama Tahun Suci

akan berlangsung? Sebenarnya Tahun Suci tidak benar-benar ber-langsung selama setahun penuh / 365 hari. Yubileum Kerahiman sendiri berlangsung kurang dari setahun, dimulai pada 8 Desem-ber 2015 dan akan berakhir pada 20 November 2016.

5. Berapa banyak umat yang akan datang ke Roma? Perayaan Yubileum di tahun 2000 sendiri menarik sekitar 25 juta pezi-arah ke Roma. Dengan estimasi jumlah yang sama akan datang berziarah selama Yubileum Kera-himan. Di tahun Yubileum ini dipastikan akan datang jutaan umat yang memenuhi Basilika St. Petrus dan gereja-gereja lain di area ziarah. untuk tahun yang begitu sibuk ini.

6. Di manakah perayaan akan digelar? Tahun Suci dipastikan akan menjadi tahun yang amat sibuk. Setelah Pintu Suci di Basili-ka St. Petrus dibuka pada 8 Desem-ber, Pintu-Pintu Suci di seluruh kota juga akan dibuka. Perayaan

ini akan berpusat pada konsep Ker-ahiman. Ini be-rarti penanganan spesial akan di-lakukan untuk membuat Sakra-men Rekonsiliasi / pengakuan dosa menjadi bagian paling utama da-

lam Yubileum. “Pastinya, Sakramen Rekon-

siliasi / pengakuan dosa akan mendapat tempat paling utama dalam seluruh hari selama Yubil-eum, namun akan ada beberapa gereja di dekat Basilika St. Petrus yang akan didedikasikan secara khusus untuk merayakan Sakra-men Rekonsiliasi.” Rino Fisichella. Selama Yubileum akan ada Doa Vigili di bulan Mei dan Yubileum bagi para narapidana di bulan November. Kunjungi www.im.va untuk informasi lebih lanjut men-genai agenda-agenda selama Ta-hun Yubileum.

7. Apa itu Pintu Suci? Ritual pertama dari Yubileum Kerahi-

man adalah pembukaan Pintu Suci. Dalam kunjungannya ke Afrika, Paus Fransiskus mem-buka Pintu Suci di Katedral Bangui, Republik Afrika Ten-gah. Pembukaan Pintu Suci ini merupakan langkah kuat yang menunjukkan bahwa Yubil-eum Kerahiman ini dibuka di seluruh keuskupan di Dunia. Akan tetapi, Paus Fransiskus juga membuka Pintu Suci di Basilika St. Petrus. Normalnya, Pintu Suci ini dibuka tiap 25 tahun sekali.

Faktanya, sebuah tembok diban-gun untuk menyegel Pintu Suci sampai kemudian disingkirkan saat mendekati Yubileum selanjut-nya. Karena Yubileum ini adalah Yubileum luar biasa, Pintu Suci dibuka lebih awal (hanya 15 tahun sejak terakhir ditutup).Pintu Suci menyimbolkan jalan luar biasa yang dapat membuka dan menga-rahkan umat Katolik menuju iman mereka. Bagi para peziarah, salah satu yang paling disoroti dalam peziarahan mereka adalah berjalan melalui Pintu Suci.

MIMBAR AGAMA

Minggu Kerahiman Ilahi

Oleh Darmayasa

Om Swastyastu: Sumber, Arti dan Maknanya

Diasuh OlehPutri Wong Kam Fu

Berlaku3-9 April 2016

I Wayan Adi Mahardika, Kamis lalu men-gakhiri masa lajangnya den-gan menyunting Ni Putu Mirtta Yanti asal Susut Bangli. Upacara anak pertama Kepala SMAN 3 Denpasar, Ketut Suyastra ini dilangsungkan di Sampalan, Klungkung dihadiri Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekda Kota dan pejabat teras serta kasek di Denpasar.

PERMATA HATIUntuk pembaca Bali Post Mingguan (BPM), kami membuka rubrik baru

‘’Permata Hati”. Rubrik ini mengangkat si buah hati yang baru lahir, yang berulang tahun atau akan berulang tahun. Juga pasangan yang menikah di minggu tersebut atau yang merayakan ulang tahun pernikahan. Kirim foto menarik dan tulis data lengkap identitas diri, orang tua serta komentar singkat. Semua data dikirim lewat email [email protected] dengan kode Permata Hati. Bisa juga naskah dan foto dikirim ke Sekretariat Redaksi Bali Post. Jl. Kepundung 67 A Denpasar telp. (0361) 225764. (Redaksi)

Page 7: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

Bencingah

I Wayan Wirandhana

Nglimbak ring Désannyané

BaliL E M B A R B A S A B A L I

Redité Pon, 3 April 2016 7

(21)

“NAAH kéto mara adil, apang tusing mara né bagus ayahin, Tuajiné depin engsapin,” pan-dikan ibunné saha ngambilang lindung magoréng wau rateng darang rayunan rabinné.

“Tuaji, dados titiang matur akedik indiké Beli Ngurah Jelada iriki nunas bekel ang-géna ngranjing? Yén kamanah antuk titiang Tuaji Taman jaga kasulitan ngantukang ring Aji santukan raganné amung ma-karya dados petani. Mangkin ké-manten Beli Ngurah ring SMP ngangsehang pisan mangda nyi-dang lulus, yadiastun peralatan sekolahné kirang. Titiang sedih miragi tuturan raganné ring ti-tiang itunian,” aturné Ayu Citra matadah sedih.

“Ento sangkala Aji nulungin raganné apang nyidaang masekolah. Indik mani puan lakar ngulihang pipisé, Aji sing sanget mamerihang. Bas manusa masak tusing ngelah keneh yén mani poan sida maan gegaén. Yadiapin tusing ngwale-sang baan pipis, nyén nawang raganné inget mamisan tekén

Cening anggon Aji panak abesik col cara batun buluané. Kéto masih Cening sing pesan ada klebet nyang abedik tekén Beli-né? Satmaka ngolasin rerama anggon anak lingsir makadadua. Terus terang mungpung Cening pada mara menék kelih, maksud Aji ajak Ibuné yén dadi idih buin pidan lakar matemuang Cening ajak dadua. Apang enu pada gelahang, patemon Ceningé ngantén negen dadua. Sawiréh raga mamisan saling kodag, saling sumbah saling parid. Yén mani poan i rerama tusing enu, nyidaang Cening ngabé-nang nganti nyekah nuntun ka mrajan dadi abesik, sawiréh raga tunggal kawitan. Apang eda salah kaprah, anak luh lan muani ané pada anak tunggallantas ngantén, ngaku ngelah hak lan kewajiban patuh. Nagih ngantén negen dadua, pada gelahang, yadiastun tusing ada hubungan waris, kulawarga, wangsa lan pasidi karanné tus-ing ja saling kodag masesumba-han. Umpama soroh Brahmana wangsa, para Arya wangsa,

Predéwa, soroh Pasek, Pandé utawi soroh lénan di Bali ané ngantén ajak ané tuara saling sumbah. Apa buin ané malénan Agama. Mawanan manut sastra agama Hindu garis katurunané manut ka Purusa. Ento ané patut ingetang Cening kalan-ing ngalih rabi utawi kurenan,” pitutur ajinné ring Gusti Ayu Citra sané wau ngerti ring dasar pikayunan ibu lan ajinné.

“Bééh, naenang titiang sami manusané pateh. Brahmana, Ksatria, Wésya, Sudra taler manusa. Nénten wénten mara-sa tegehan lan éndépan, sami witné saking Hyang Widi,” aturné Gusti Ayu Citra sané sering mirengang tutur agama saking gurunné ring sekolah.

“Ento artinné Cening tondén tatas nawang encén ané madan catur warna manut sastra agama, tekén soroh utawi treh manut Hukum Waris lan adat manut agama Hindu di Bali. Ulian ngantén status kawarisan anaké luh lakar masalin nganutin sang suami. Yéning ngantén negen dadua

patuté ané kategen status pa-sidikarané patuh, makawitan tunggal. Dadi pada gelahang, dadi sumbah kalaning kalayu sekar, ngabén nyekah, lan nglinggihang. Sawiréh tusing perlu ada upacara Sudiwadani yén malénan agama, utawi upacara mapamit uli mrajan Pangantén Predanané, lakar nutug sang suami,” pandikan ajinné negesang.

“Punapi bédanné sareng meras panak lan nyentana?” aturné Ayu Citra polos.

“Yéning meras panak, utawi nuduk mantu/nyentana, su-jatinné sang calon panak utawi calon mantu ané lakar kaangkat dadi panak utawi mantu, paling melah yéning enu pasametonan. Nanging yén sing ada anak uli dija dogén dadi. Asal kulawargan anaké ané lakar kadadiang panak utawi mantu nyak lasia lascarya nyerahang status pianakné, saha sang pacang ngangkat nganggon pianak utawi mantuné masih apang lascarya nerima pinaka kula-

warga majalaran baan upakara lan saksi sekala niskala,” baos ajinné negesang.

“Inggih wau titiang ngerti akidik. Dadosné boya ja sak-ing ngandapang hak anak istri karepé ring anak lanang. Yén anak istri dados kambil anak lanang, nanging anak lanang ten dados kambil ring anak istri. Nénten adil.” Baosné Ayu Citra kadi kantun kaberatan.

“Pengertian adil sing ja ané setata apang patuh bagiané. Ga-jih Kepala Dinas apang patuh ajak gajih pasuruh. Bahasané iraga ngomong ajak nyama apang patuh ajak ngomong tekén Ida Pedanda, Bapak Guru utawi Pejabat tinggi. Kéto masih kodrat/swadharman anak luh apang patuh tekén kodrat/swadharman anaké muani, malah dadi nungkalik sing adil. Makejang suba kaatur olih Ida Sang Hyang Widi nang-ing i manusa patut nyalanang aji tuntunan sang agama saking welas asih,” pituturné Gusti Gedé Karang sada banban.

(Masambung)

AKÉH parindikan sané ngawinang krama kayun ngamargiang pakaryan, minakadi sangkaning rasa jengah ring kahanan sané kaarepin krama punika. Wénten taler sané kaawinang olih “pergaulan” miwah kahanan ring wewidangan soang-soang. Sané ketah kapanggih sakadi pikobet kriminalitas utawi ngawigunayang narkoba olih para yowana sangkaning kahanan wewidangannyané nénten becik. Tios sané kaon, wénten taler parindikan beciknyané sakadi para yowanané prasida ngamedalang miwah ngamargiang parikrama becik sangkaning kahanan sané kapanggih ring wewidangannyané, sakadi sané kamargiang I Wayan Wirandhana.

Pinaka sinalih tunggil sangging ukir sané madué utsaha ukiran style Bali ring wewidan-gan Désa Belayu, Marga, Tabanan wantah geginan Wirandhana saraina. Dané nyatuay-ang, utsaha sané sampun kamargiang mawit warsa 2005 puniki kawangun sangkaning manggihin kahanan ring wewidangan umah-nyané. Ring désannyané, makéh krama sané dados ukir taler madué utsaha ukiran styleBali. Sangkaning kahanan inucap, medal pikayunan dané jagi sareng masaing ring bisnis punika. Napi malih saking alit dané sampun kaajahin ngukir olih bapanyané sané taler makarya dados sangging ukir.

“Titiang ngamargiang utsaha ukiran styleBali puniki duaning meled nglanturang ku-liah wusan tamat SMA. Sangkaning reraman titiang kabanda antuk prabéa, pikayunan punika andegang tiang. Mawit punika tit-iang makarya utsaha,” alumni SMA Negeri 1 Marga puniki ngélingang.

Akéh jinah sané prasida kapolihang saking makarya dados sangging ukir, Wirandhana sané embas ring Batannyuh, 29 Agustus 1984 puniki maosang akéh utawi kidik jinah sané kapolihang nganutin krama soang-soang. Yéning krama sangging ukir punika seleg tur cacep makarya, sinah ipun prasida ngamoli-hang jinah nyantos tigang yuta langkungan nyabran abulan. Yadiastun akéh polih jinah, akéh taler krama sangging ukir makarya ring widang tiosan minakadi dados pagawé swasta utawi pariwisata. Parindikan punika nénten sangkaning jinah sané kapolihang dados sangging ukir, nanging akéhan sangkaning krama inucap marasa wanéh makarya dados sangging ukir. Krama inucap marasa nénten polih galah masliahan sangkaning pakaryan-nyané ngukir ring genah irika kémanten.

Wirandhana maosang, pikobet sané metu ri kala ngamargiang utsaha puniki wantah ring pangarga asil ukiran punika. Duan-ing soang-soang krama sané madué utsaha ngukir prasida ngadol asil ukirannyané antuk arga sané masios-siosan. Mawinan wénten krama sané ngadol antuk pangarga maalan utawi mudahan yadiastun wentuk ukirannyané pateh.

“Pangargannyané nénten akéh mabinayan, minab malih satus kantos satak tali rupiah kémanten,” baos Wirandhana sané meneng ring Jl. Sri Jati Br. Batannyuh, Belayu, Marga, Tabanan punika makenyem. (wan)

KASENIAN wantah sinalih tunggil parindikan ring kauripan i manusa sané kamedalang pinaka cihna parikrama budaya. Pacang sayan becik kapanggih tatkala indiké punika prasida kapaduang sareng kawagedan miwah kapradnyanan krama sané naminin tetamian adilu-hung punika. Sinalih tunggil kasenian Bali punika marupa ukiran-ukiran Bali, sané katamiang olih panglingsir Bali pinaka sinalih tunggil jalaran nyihnayang rasa bhakti majeng Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sangkan-ing kahanan taler pangaptin kauripan krama Bali sakadi mangkin sayan nincap, parikrama seni taler kanggén jalaran makarya utawi ngamargiang utsaha. Kahanan punika kasinahang saking kawéntenan makéh utsaha

ukiran Bali sané kakaryanin taler kadruénang olih kramané.

Kawéntenan utsaha ukiran sayan akéh kawangun sangkaning pisarat taler pangaptin krama Bali ring pi-ranti sayan nincap. Nénten wantah kawigunayang ring Pura, merajan, utawi genah suci kémanten, ukiran punika taler kawigunayang krama pinaka iasan wewangunan paumahan sané ketah kawastanin wangunan style Bali. Nénten wantah ring Bali, tetamian leluhur marupa ukir-ukiran kayu punika taler kapanggih ring Jawi pamekasnyané ring Jepara. Sangkan-ing kahanan informasi, komunikasi,miwah distribusi sané dangan ka-margiang ngawinang ukiran khas Jepara digelis prasida karauhang ka Bali masaing sareng ukir Bali. Sané

kasinahang saking Jepara nénten wantah ukirannyané kémanten, nang-ing taler Pintu Gebyok sané masaih pisan sareng ukiran kori Bali sané sampun saking nguni kanggén ring Bali utamanipun ring Pura utawi ring Puri.

Pangrauh ukiran taler Gebyok Jepara nénten ngawinang krama sané makarya ring widang ukiran marasa sungsut sangkaning wénten saingan. Kahanan inucap kawigunayang pinaka utsaha nincapang pikayunan kréatif taler ngamedalang makudang-kudang inovasi anyar. Parindikan inu-cap kacumpin I Wayan Wirandhana, sinalih tunggil krama sané madué utsaha makarya ukiran Bali ring wewidangan Désa Belayu, Marga, Tabanan. Dané maosang, sangging

ukiran Bali patut mautsaha mangda prasida masaing sareng ukiran taler Gebyok Jepara sané rauh ka Bali malarapan antuk makudang-kudang parikrama sané patut kamedalang. Napi malih krama pastika sayan gelis wanéh ring ukiran Gebyok Jepara sané nénten wénten pauwahan mawit rauhnyané ka Bali duk warsa 2007 kantos mangkin. Style ukirannyané wantah marupa bunga-bunga, don-donan, miwah wentuk tiosan sané nénten naanin magentos.

“Sangkaning pikayunan krama sané wanéh ring ukiran Gebyok Jepa-ra ngawinang para sangging ukiran Bali ngamedalang inovasi. Sakadi sareng makarya gebyok sakéwanten ukirannyané matiosan minakadi kadagingin ukir-ukiran marupa satua

pawayangan,” baosnyané.Dané ngwewehin, sangkaning

kawéntenan “inovasi” punika, we-wangunan tradisional sané kakarya-nin krama Bali nénten pateh sareng wewangunan tradisional krama nguni. Indiké punika duaning gebyok sané kawigunayang. Santukan pan-gaptin krama ring Gebyok Bali sayan nincap, ngawinang pangaptin krama ring kori ukir Bali sayan nedunang, duaning akéhan krama jagi nganggén Gebyok Bali.

“Antuk pepayasannyané sané ra-mia, Gebyok Bali sayan kasenengin krama Bali. Yadiastun pangarga-nipun prasida kantos Rp 18 juta, doh maelan ring kori ukir Bali sané pangarganipun wantah Rp 8 juta,” baos Wirandhana. (wan)

TATKALA ngukir utawi ma-karya piranti sané patut kadag-ingin ukiran, majanten ngaptiang skill utawi kawagedan sané becik. Duaning ngwentuk taler ngikis kayu tebel mangda prasida kasi-nahang becik wantah pakaryan sané nénten dangan, napi malih yéning ukiran utawi pepayasan sané kadagingin ring piranti puni-ka rimit pisan. Punika mawinan sangging ukir patut cacep ttaler degdeg mangda prasida ngaryanin ukiran sané anut sakadi pangap-tin krama sané mesen. Krama jagi nyelehin taler maosang ukiran punika becik utawi kaon sang-kaning kalih parindikan, inggih punika sapunapi tetémpelan miwah ukiran ring piranti inucap sampun adung napi nénten miwah dalem utawi dakén cedek ukiran sané kakaryanin. Duaning sané becik kasinahang wantah ukiran sané cedeknyané daleman.

Maosang indik skill utawi kawagedan saking soang-soang sangging utawi tukang ukir ma-janten matiosan. Duaning pen-galaman taler cacepnyané tatkala ngamargiang pakaryan matiosan. Indiké punika sané jagi kaurati-ang pisan tatkala ngukir pang-awak taler pepayasan ring Gebyok Bali sané nelasang galah kantos abulan langkungan. Sakadi sané kabaosnag I Wayan Wirandhana, ri kala makarya jelanan Bali uta-manipun Gebyok Bali patut kag-arap preragan kémanten. Nénten dados kasarengin olih sangging ukir siosan mangda cedek miwah lemuh ukirannyané prasida pateh mawinan nénten sliwah.

“Sakadi sané sampun kaun-ingin, soang-soang sangging ukir madué kawagedan taler tampak ukiran sané masiosan. Wénten sané becik wénten taler sané kirang becik. Yéning gebyok puni-

ka kagarap sareng akéh, sinah cedek taler tampak ukiran ring gebyok “satu sét” punika nénten pateh, ngawinang kirang becik kapanggih,” baos Wirandhana.

Nglanturang dané maosang, parikrama makarya sakancan ukiran Bali sujatiné nénten ja mabinayan. Yéning tilikin sak-ing rimitnyané sinah sané pin-ih kéwuh wantah ukiran sané marupa pawayangan. Indiké punika duaning makarya ukiran pawayangan masaih sakadi ma-karya togog, patut kautsahayang mangda kasinahang maurip. Dadosné wénten malih “teknik” siosan tatkala makarya. Kabao-sang, soroh ukiran punika wantah prasida kakaryanin olih sangging ukir sané sampun waged tur makarya langkungan ring dasa warsa. Yéning soroh ukir-ukiran sané nénten rimit kakaryanin minakadi soroh ukiran ringring,

Ukiran Bali

Nénten Kasor olih Pangrauh Ukiran Jepara

Ngukir Gebyok BaliPatut Kakaryanin Preragan

sinah prasida kakaryanin sareng akéh rumasuk ring krama sané wawu malajah ngukir sakadi krama istri sané akéh wénten ring wewidangan Désa Belayu.

“Sané dumun krama istri puni-ka saraina makarya masang muté

utawi nyait-nyait baju pasuhan, sakéwanten ipun meled malajah ngukir ringring sané taler adol tiang. Kasuén-suén krama istri punika seneng ngaryanin pasuh ukiran ringring kantos mangkin,” dané nyatuayang. (wan)

GEBYOK – Sang-

kaning pan-

grauh ukiran

taler Gebyok

Jepara sayan

akéh ka Bali,

ngawinang sang-

ging ukir Bali

ngamedalang so-

roh piranti sané

anyar. Sinalih

tunggil marupa

jelanan gebyok

sakéwanten

kadagingin an-

tuk ukiran Bali

minakadi ukiran

pawayangan.

BPM/wan

CEDEK - Tatkala makarya ukiran, sané patut kauratiang inggih punika sapunapi cedek taler soroh ukiran sané kaap-tiang olih krama. Duaning soang-soang sangging ukir madué kawagedan taler tampak ukiran sané matiosan.

BPM/wan

Page 8: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

Upacara8 Redité Pon, 3 April 2016

Rédaksi nerima reriptan marupa artikel (paling akéh 3500

huruf), satua ringkes (paling akéh 6000 huruf), puisi,

geguritan miwah sané siosan. Reriptan mangda kakirim

ring alamat: Bali Post Jalan Kepundung 67 A Dénpasar.

Taler dados ring email: [email protected].

Bebantenan

Satua

BANTEN waluya niyasa nyobyahang tat-twa agama Hindu ring Bali mangda samian umat Hinduné nénten ngrasayang pakéwuh ngresepang unteng tattwa sané kasurat ring pustaka suci. Malarapan antuk banten umat Hinduné ring Bali pacang dangan ngresepang daging tattwa agama Hindu punika. Santukan kawéntenan umat Hindu nénten sami wikan malajahin pustaka suci Wéda miwah sastra tiosan. Sané patut uningin, napi suksman banten sané kakaryanin antuk sarwa prani minakadi entik-entikan sakadi sekar, plawa, woh-wohan, miwah sakancan sané mawit saking entik-entikan. Sapunika taler wénten sarwa buron taler dados lakaran banten. Wénten ayam, bébék, bawi, asu, miwah buron tiosan taler kadadosang piranti banten.Sarwa prani sané kadadosang lakaran banten nénten ja ngawag. Para panglingsiré dumun ngardi pamargin magama Hindu nganggén sarwa prani pinaka lakaran banten. Samian punika wénten tetujon sané dahat utama tur madasar tattwa sané wénten ring pustaka suci Weda. Tattwannyané sané patut karesepang olih samian umat Hindu pamekasnyané ring Bali. Manut pustaka Manawa Dharmasatra V.40 kasurat indik kawéntenan sarwa prani kada-dosang lakaran banten. Suksman sarwa prani dados lakaran banten matetujon mangda sarwa prani punika ring panumadiannyané riwekas dados nincap sayan mautama. Mawit sarwa prani sané nista kantos dados utama. Kaaptiang taler mangda dados manusa utama riwekasan. Yéning telebang malih ngrese-pang kecap sastra agama Hinduné punika, suksman sarwa prani kadadosang lakaran banten mangda i manusa ngardi laksana becik nglimbakang sarwa praniné mangda sayan becik kawéntenannyané ring jagaté. Yéning sinahang malih, i manusa pinaka umat Hindu mangda nganggén kabisaan utawi ilmu pengetahuan nglimbakang sakancan sarwa prani punika. Ring kahuripan ngamargiang agama Hindu ring Bali, sapatutnyané wus mabanten wénten laksana sané yukti ngamargiang karya ninca-pang kuantitas miwah kualitas sarwa prani ring jagaté. Nincapang kawéntenan sarwa praniné punika mangda nganggén kabisaan sané madasar antuk pangweruh utawi ilmu penge-tahuan. Utsaha nincapang kawéntenan sarwa prani punika patut kasobyahang waluya sinalih tunggil suksman banten sané malakaran antuk sarwa prani. Magama Hindu wantah nganggén banten kéwanten nénten kalanturang antuk laksana nglimbakang kuantitas miwah kualitas sarwa prani, punika mawasta magama Hindu sané durung puput. Napi malih wénten kasinahang ring Lontar Agastia Parwa indik suksman Bhuta Yadnya. Ring Lontar Agastia Parwa wénten kasurat asapunika, “Bhuta Yadnya ngaran taur muang kapujaan ring tuwuh”. Tegesnyané: Bhuta Yadnya wastan-nyané ngwaliang kalestarian palemahan malarapan antuk nglimbakang entik-entikan utawi sarwa tumuwuh. Taler ring Sarasamus-caya 135 wénten kasengguh, “Matangnian prihen ikang Bhuta Hita ayuwa tan maasih ring sarwa prani”. Artosnyané: Sapunika mawinan utsahayang nincapang kalanduhan Panca Maha Bhutané punika, sampunang ten asih ring sahananing sané maurip (sarwa prani). Mangda kawéntenan sarwa praniné nénten sayan telas, ngresepang suksman banten boya wantah sawates pamargi, nanging patut kalanturang natuk nincapang kuantitas miwah kualitas sarwa prani mangda sayan landuh anggén nyanggra kahuripan ring jagaté.

(I Ketut Wiana)

Suksman Sarwa Prani Dados Sarana Banten

SAJERONING ngamargiang parikrama magama Hindu ring Bali, akéh upacara-upacara sané kamargiang olih krama Bali pamekasnyané sané magama Hindu. Upacara yadnya sané kamargiang mawit saking Déwa Yadnya, Rsi Yadnya, Manusa Yadnya, Pitra Yadnya, kantos upacara Bhuta Yadnya. Ring Bali, yadnya sané kamargiang krama kasinahang antuk upa-kara utawi banten. Yéning ring India, parindikan inucap kawastanin Agnihotra. Upacara Agnihotra taler ketah kamar-giang ring Bali. Manut Ida Rsi Bhagawan Smerthi Kusuma Wi-jaya Sebali, Agnihotra kategesin pinaka upacara sané katujuang majeng Ida Sang Hyang Wi-dhi sajeroning prabhawanida pinaka Déwa Agni.

“Agnihotra wantah upacara panyucian Déwa Agni utawi Déwa Api. Upacara Agnihotra taler kawastanin Homa Yadnya yéning upacara inucap mapai-ketan utawi kalaksanayang ring upacara Panca Yadnya,” Ida Rsi nguningayang.

Sastra-sastra sané maosang indik upacara Agnihotra prasida kapanggihin ring kitab-kitab Itihasa, Purana (Kekawin Ra-mayana) miwah Upanisad mi-nakadi: Swétha Swatara Upa-nisad, Maitri Upanisad, Prasna Upanisad, miwah Sri Isopanisad. Kabaosang, Déwa Agni ring wéntuk material api sajeron-ing kahuripan manusa madué pepitu kawigunan sané mabuat, minakadi: pinaka penerang jiwa taler pikayunan, ngeseng sané kabaos kaon, ngadohang manusa

ring roh sané nénten becik, sa-rana penghubung pantara umat majeng Ida Hyang Widhi, pinaka saksi upacara yadnya, pinaka pandita sané mucukin upacara, miwah pinaka sumber energi.

Ida Rsi Bhagawan Smerthi Kusuma Wijaya Sebali taler nguningayang ri kala ngamar-giang upacara Agnihotra, pas-tika kauncarang kruna Swaha wus Hotri (pemimpin upacara Agnihotra) nguncarang man-tra. “Kruna Swaha mateges persembahan suci wantah katu-ju ring Déwa Agni,” Ida ngandi-kayang.

Parindikan tetuek ngamar-giang upacara Agnihotra sané kamargiang ring Bali, Ida Rsi Bhagawan Smerthi Kusuma Wi-jaya Sebali ngumpamiang sakadi umaté nguripang dupa. Daging

pamargin upacara Agnihotra wantah pemujaan majeng Déwa Agni. “Ri kala umat nguripang dupa pinaka sarana upacara taler sarana pamuspan, krama punika sampun ngamargiang Agnihotra,” Ida Rsi negesang.

Sajeroning Atharwa Weda XXVIII.6, kaunggahang “Yatra suharda, sukrtam Agnihotra hutam yatra lokah tam lokam yamniyabhisambhuva sano him-sit purusram pasumsca”. Tege-snnyané: Ring dija krama sané pikayunannyané becik meneng, krama sané pikayunannyané degdeg taler dané sané ngama-rgiang upacara Agnihotra, irika pamucuk désa punika prasida becik ngamargiang tugasnyané, inggian urati ring krama, taler urati ring sarwa beburon. An-tuk punika, pamargin upacara

Agnihotra madué dasar sastra sané janten mawinan krama sané ngamariang upacara inucap nénten malih marasa bimbang.

Krama sané kantun bim-bang kaptiang mangda prasida ngresepang tetuek upacara Ag-nihotra majalaran tetuek umat nguripang dupa. Santukan tat-kala dupané kauripang, Déwa Agni nyinahang kekuatannyané sané agung pinaka “penerang”, yéning ring pamargin upacara taler kasengguh saksi upacara yadnya. “Dumogi sajeroning en-dihan dupa punika umat prasida ngresepang tetuek pamargin upacara Agnihotra. Yadiastun upacarannyané matiosan, tata carannyané matiosan, nanging tetujonnyané pateh, bhakti ma-jeng Ida Hyang Widhi,” Ida Rsi negesang. (uma)

Agnihotra, Upacara sané Katur majeng Déwa Agni

SAMPUN kaloktah kama-rgiang olih umat Hindu ring Bali ri kala ngamargiang bhakti minakadi kramaning sembah sadurungnyané ngenyit dupa. Kramaning sembah punika kapur-waning antuk ngambil dupa sané sampun manyit tur kauncarang Astra Mantra: Om Ang dhupa dipastra ya namah swaha. Tege-snyané: Om Hyang Widhi suciang padéwékan titiangé malarapan antuk sesuluh suci masarana dupa puniki. Sesampun sapunika tela-pak tangan kekalih kasepin ring dupané punika. Ida Pandita sané jaga muput yadnya, sadurungé taler ngasepin sahananing busana sané kanggén muput antuk dupa masarana pujastuti nunas panyu-cian. Yéning sampun mamargi asapunika waluya wénten rasa suci ening ngamargiang bhakti utawi Ida Pandita lascarya ening kayun ngrangsuk busana muput upacara yadnya.

Yéning cutetang, malarapan asep dupané punika ngametuang kayun suci ening ngamargiang bhakti utawi mayadnya. Pama-rgin mayadnya punika waluya nyekalaang suksman Mantra Rg. Wéda Mandala I Sukta 12 Mantra 10 sané kasurat sakadi sapuniki: Sa nah pavaka didivo, gne devam iha vaha, Upa yajnam havis ca nah. Tegesnyané: Ratu Sang Hyang Widhi durus picayang kasucian yadnyan titiang puniki,

Asep Dupa Niyasa Kayun Suci Mayadnya

Sang Hyang Agni wantah swéca mapaica sesuluh urip malarapan agni miwah asep, durus rauhang para Déwatané nyaksinin yad-nyan titiangé puniki.

Ngasepin tangan kalih ri kala jagi ngaturang bhakti sakadi kramaning sembah wantah ni-yasa nundun rasa suci ening ngamargiang bhakti. Dupa punika wantah piranti nénten tetujon. Sané paling utama inggih punika rasa percaya ngametuang rasa suci miwah ening ngamargiang sembah ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Minakadi ri kala mamargi utawi luas doh nénten

wénten dupa. Sané utama, kayuné suci ening ngamargiang bhakti mayadnya.

Dadosné asep dupané punika sané anggén sarana waluya niyasa nyuciang pikayun nglaksanang bhakti mayadnya. Yéning durung ngasepin tangan mabhakti, rasa durung ening kayuné ngamar-giang bhakti mayadnya. Siosan unika, lakar asepé wantah saking entik-entikan sané miyik. Entik-entikan sané dados lakar dupa punika polih saking mamula. Asepnyané nénten sanget ngwetu-ang polusi.

Dupa waluya piranti bhakti tan bina sakadi arca ring paling-gih. Tan bina sakadi ngajengang nasi nganggén sinduk. Sané kajengang wantah nasiné boya ja sinduknyané. Sinduk punika wantah piranti kanggén ngajen-gan nasi. Sapunika taler ring pal-inggih sané madaging arca. Sané bhaktinin prabawan Ida Sanag Hyang Widhi, boya arcané. Arca punika wantah piranti mabhakti. Sapunika taler ri kala ngamar-giang ajaran agama Hindu sané siosan nganggén niyasa mangda dangan antuk nyobyahang. Niya-sa punika wénten tattwannyané sané kanggén dasar nyobyahang ajahan agama, sakadi nganggén dupa. Sané kasobyahang malara-pan dupa inggih punika Mantra Weda sakadi sané kabaosang ring ajeng. (yan)

KASATUAYANG, ipidan bulané liuné ada pepitu magan-tung di langité. Ento ané ngaé-nang langité terang galang. Apabuin sedek bulan purnama, guminé terag galang. Minab bencana apa kadén ané nibénin, bulan-bulané ento malingser tusing karuan. Ada bulan ané kanti ulung ka guminé.

Bulan ané ulung ento ngang-sut di punyan teep ané tumbuh di iding gunungé. Guminé ma-gejeran, tanahé belah-belah tur yéh pasihé manguléncok, ombaké gedé pesan. Agetné bencana ento tuah akejep. Bulan ané ngangsut di punyan teepé ento nyunarin guminé mawinan guminé galang apadang.

Krama désa ané nongos doh uli gunungé ento marasa seneng ningalin sunaran bulané ané terang galang. Nanging malé-nan tekén krama ané nongos di wewidangan paek bulané ngangsut ento. Krama ané non-gos ditu liunan dadi maling ané nyilibang raga. Nyabran peteng, krama ento mamaling kaumah-umah krama désané. Sangkaning sunaran bulan ané terang galang ento, para mal-ingé marasa brangti.

“Bangsat Cai Bulan. Ulian

Cai, Icang makenta!”“Katimbang sawai-wai uyut,

ngadén kisidang dogén bulané ené,” kéto maling ané lénan ngrenggeng.

Sedek dina anu, maling-maling ento mapupul lakar ngisidang bulané. Punyan teep ané nyangga bulané ento kako-sog apang bulané nyak ulung. Nanging, abedik bulané tusing makisid.

“Depang Icang suba ané menék,” kéto raos maling ané kasengguh paling saktina. Taen ipidan ngamaling, ia katangkep tur kacakcak olih krama désané. Sangkaning kasaktiané, malin-gé ento sida ngamatiang krama ané nyaknyak déwékné tur ngba arta brana ané bakatanga baan ngamaling.

Akijapan dogén malingé ento suba ada di muncuk pu-nyan teep ané nyangga bulané. Makadadua limané anggona nulud-nuludang bulané apang nyak ulung, nanging suba kanti kenyel nuludang, bulané masih tusing nyak ulung. Ulian gedeg basangné, malingé ento ngence-hin bulané kanti tusing macaya apabuin masunar galang.

(Masambung)

Olih : I Madé Taro

Bulan Péjéng

BPM/ist

AGNIHOTRA-- Kanten Ida Rsi Bhagawan Smerthi Kusuma Wijaya Sebali kasarengin krama sedeng ngamargiang upacara Agnihotra ring wewidangan Jungut Batu, Nusa Penida. Agnihotra kategesin pinaka upacara sané katujuang majeng Ida Sang Hyang Widhi sajeroning prabhawanida pinaka Déwa Agni.

BPM/doc

BPM/doc

Page 9: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

9MINGGU PON, 3 APRIL 2016 Leceister Vs Southampton

Gelar Juara Semakin Dekat

HAL10

Ketentuan:

Hanya berlaku untuk iklan properti peroranganBila properti anda laku, penggantian materi dengan properti lain cukuphanya dengan menambah rp. 50.000,- dan dimuat hingga kontrak berakhir.

Hubungi

Wiwik Yulandari(Marcomm) HP. 081 1397 6363

Bagian Iklan Denpost, Jl. Kebo Iwa 63A Denpasar, Telp. 0361-416669

Bagian Iklan Bisnis Bali, Jl. Kebo Iwa 63A Denpasar, Telp. 0361-416657

Customer Iklan Bali Post, Jl. Kepundung 67 A Denpasar, Telp. 0361-225764

G.0002364-rpa

JUAL BELI PROPERTY

TEMUKAN PEMBELI POTENSIAL

PARA PEBISNIS NASIONAL GLOBAL MELALUI

IKLAN BARIS BERGAMBAR FULL COLOR

DI DANBisnis DENPOSTBali

Bisnis , DENPOST PROPERTYBali

Djl Rmh Lt. 90m2 lok Jl. Buana RayaPerum Surya Buana No. 100 Hub.081234659910

Djl Rmh Lt. 90m2 lok Jl. Buana RayaPerum Surya Buana No. 100 Hub.081234659910

HANYA

Iklan Property AndaDimuat Sebulan Penuh

Di

RP. 110.000,-

Bisnis Bali dan

DENPOST

RUMAH / TANAH / HOTEL / VILA

Bermain di Oracle Arena, Sabtu (2/4) kemarin Warriors sebenarnya punya peluang untuk terhindar dari keka-lahan ketika Curry melepas-kan tembakan tiga poin den-gan laga tersisa 5,3 detik. Namun kali ini hasilnya tidak seperti yang sudah sering terjadi, tembakannya gagal masuk dan membuat Warriors harus mengakui keunggulan Celtics.

Ini merupakan kekalahan pertama Warriors di kandang sendiri dalam 14 bulan tera-khir. Dalam kurun tersebut mereka menorehkan 54 ke-menangan. Di musim ini, sebelum laga dengan Celtics, rekor Warriors di kandang adalah 36-0. Kekalahan kan-dang terakhir adalah saat tunduk 111-113 melalui over-time atas Chichago Bulls.

“Di beberapa pertand-ingan kami bisa lolos dari situasi ini, melalui tem-bakan-tembakan seperti itu. Kami bahkan memenangi laga yang seharusnya ti-dak kami menangkan den-gan tembakan seperti itu. Malam ini bukan malam milik kami,” ujar Curry usai

pertandingan.Meski kalah, Warrior ma-

sih punya rekor lain yang bisa dipecahkan. Dengan kini punya catatan 68-8, Warriors harus meraih lima kemenangan dari enam laga tersisa di musim reguler untuk mematahkan rekor ke-menangan terbanyak dalam satu musim reguler milik Bulls (1995-1996) dengan 72 kemenangan.

Meski gagal menceploskan bola di kesempatan terakhir, Curry masih menjadi pemain terbaik Warriors. Dia mem-buat 29 poin, 5 rebound, dan 6 assist. Sementara Jared Sullinger jadi pemain terbaik di pihak Celtics dengan 20 poin, 12 rebound dan 3 assist.

Di pertandingan lainya setelah memimpin sejauh 21 angka di paruh pertama pertandingan, penampilan Cleveland Cavaliers melorot dan dipaksa Atlanta Hawks bermain hingga overtime.Itu tidak menjadi masalah bagi Lebron James yang menganggap ini menjadi tes yang bagus untuk Cavaliers.

Akhirnya Cavaliers men-gakhiri pertandingan Phil-

ips Arena, Atlanta dengan kemenangan tipis 110-108. James menjadi b intang dalam partai tersebut den-gan sumbangan 29 angka, 16 rebound, dan sembilan assist.

“Kami membutuhkan tipe pertandingan seperti ini, yakni bermain seperti di neraka. Anda tidak meng-harapkan hasil apa-apa jika melawan Atlanta. Anda hanya harus bisa menerima

pukulan-pukulan dari mer-eka,” kata James.

Atlanta sendiri memang bermain sangat impresif di kuarter III dan IV untuk memaksa laga dilanjutkan hingga overtime. Al Horford gagal memasukkan bola dari tembakan tiga angka di pen-gujung overtime. Itu adalah yang keenam di sepanjang laga. “Saya merasa bagus tentang tembakan itu. Bah-kan merasa lebih baik lagi karena tembakan itu terjadi pengujung pertandingan. Bola hanya tidak ingin ma-suk ke keranjang,” jelas Hor-ford. (kmb33/rtr)

Key Biscayne – Novak Djokovic sukses menjejak final turnamen

Miami Terbuka, usai mengalahkan David Goffin. Djokovic menang dua set langsung atas petenis asal Belgia tersebut. Pada pertandingan yang berlang-sung di Tennis Center at Crandon Park, Sabtu (2/4) kemarin Djokovic menang dengan kedudukan 7-6 dan 6-4 atas Goffin. Kendati demikian, Djokovic sempat mendapatkan perlawanan ketat dari Goffin.

Goffin sendiri sempat unggul 4-3 di set pertama, sebelum akhirnya Djokovic membalikkan kedudukan dan menang 7-6. Di set kedua Djokovic tampil domi-nan. Ia unggul 4-3 dengan cepat dan setelahnya tidak bisa dihentikan lagi. “Cuaca hari ini begitu panas dan lembab. Tapi saya bangga bisa tetap bertahan di momen-momen penting, dan akhirnya melepaskan servis-servis yang menghasilkan poin,” ujar Djokovic.

“Ini memang bukan performa terbaik saya. Tapi pujian layak diberikan untuk David yang bertarung dengan gigih,” imbuhnya. Djokovic sendiri berpeluang untuk memperpanjang catatan apiknya di Miami Terbuka. Pada dua perhelatan sebelum ini, yakni pada 2014 dan 2015 Djokovic selalu tampil sebagai juara. (kmb33/ap)

Warriors Akhirnya KalahGolden State –

Rangkaian kemenangan kandang Golden State Warriors akhirnya terhenti. Stephen Curry dkk menelan kekalahan saat menjamu Boston Celtics dengan 106-109.

BPM/ap

Hasil Pertandingan Lain

Miami vs Sacramento 112-106

Washington vs Phoenix 106-99

Boston vs Golden State 109-106

Minnesota vs Utah 85-98

Orlando vs Milwaukee 110-113

Toronto vs Memphis 99-95

Cleveland vs Atlanta 110-108 (OT)

Philadelphia vs Charlotte 91-100

Brooklyn vs New York 91-105

Dallas vs Detroit 98-89

MASUK - Pemain Boston Celtic Amir Johnson (90) berusaha memasukan bola, namun dihalangi Andrew Bogut (kanan) and Draymond Green yang membela Golden State Warriors, Sabtu (2/40 kemarin.

Miami Terbuka

Djokovic Melaju ke Final

BPM/rtr

Novak Djokovic

Page 10: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

Minggu Pon, 3 April 201610 BOLA MANIA

Penampilan im-presif pasukan Clau-

dio Ranieri sukses antarkan mer-

eka bercokol di puncak

k l a s e -m e n semen-t a r a B P L d e n g a n menganton-

gi total 66 poin dari 31 laga. Namun posisi tersebut belum sepenuh-

nya aman, mengingat masih ada Tottenham yang terus menempel di posisi kedua dengan selisih 5 poin saja.

Leicester berhasil mengemas 3 kali kemenangan beruntun. Setelah Watford dan Newcastle yang dihajar Jamie Vardy dkk. Pekan lalu Leicester kembali ngamuk usai menggondol ke-menangan di kandang Crystal Palace. Hasil tersebut tentu jadi modal besar armada Claudio Ranieri untuk lakoni laga kontra Southampton pekan ini.

“Kami harus terus berkonsen-trasi untuk meraih poin seban-yak mungkin. Gelar sudah ada di depan mata, tapi kami belum sampai kesana. Kemenangan tetap menjadi incaran kami,” ujar Ranieri, Sabtu (2/4) ke-marin. Sang pelatih tetap akan mengandalkan Vardy dan Riyad Mahrez plus sokongan Danny Drinkwater di lini tengah.

Namun beberapa pemain The Foxes tampil dalam laga Internasional tengah pekan ini. Faktor kelelahan tentu akan sangat berperan dalam laga

nanti, mengingat Ranieri tidak memiliki pelapis yang memadai untuk para pemain kuncinya.

Sementara itu, sang tamu Southampton juga meraih hasil memuaskan setelah pekan lalu menang 3-2 atas The Red Liv-erpool. Hasil ini mengantarkan The Soton nanjak ke posisi 7 klasemen sementara, dengan mengantongi 47 poin dari 31 laga. Terpaut 3 poin dari man-chester United yang berada satu tangga di atas mereka.

Jelang melawat ke markas Leicester, tidak ada masalah be-

rarti pada skuad Ronald Koeman. Koeman dapat menurunkan skuad terbaiknya, termasuk duet strikerMane dan Pelle. Pelle yg pekan lalu mencetak gol kemengan Soton atas liverpool, akan kembali dian-dalkan dilini depan Southampton. Graziano Pellè yg telah mencetak 9 gol sejauh ini akan mencoba me-nebar ancaman bagi tuan rumah bersama Shane Long dan Mane.

Jika kita tengok dari catatan head to head kedua tim, nampak-nya Leicester bakal sedikit lebih diunggulkan dari Southampton. Terbukti dari lima pertemuan terakhir Leicester sukses menge-mas 3 kali kemenangan, satu kali hasil imbang dan hanya sekali saja kalah atas pasukan Ronald Koeman. Laga keduanya dipastikan akan berlangsung seru. (kmb33/rtr)

Turin – Usaha Juventus mendapatkan pe-

nyerang Paris Saint-Germain (PSG) Edinson Cavani, mulai menemui titik terang. El Matador julukan Cavani, dilaporkan telah mencapai kesepakatan personal dengan Juventus.

Seperti diberitakan Football Italia, Sab-tu (2/4) kemarin Cavani dikontrak Juve selama tiga musim dan mendapat bayaran 5,5 juta euro atau sekitar Rp 82 miliar. Untuk menebus Cavani Juve harus menggelontorkan dana 40 juta euro atau sekira Rp 597 miliar.

Jika benar berhasil meng-gaet Cavani, tentu merupakan pencapaian luar biasa bagi Juve. Sebab Massimiliano Allegri berhasil mendapat-kan pemain yang rata-rata mencetak 20 gol di setiap musimnya. Bersama PSG musim ini, Cavani cukup tajam dengan raihan 19 gol dari 41 penampilan. Nantinya jika berhasil didatangkan, Cavani akan diduetkan den-gan Paulo Dybala dalam pola 4-3-1-2 racikan Allegri.

Dengan hadirnya Cavani bukan tak mungkin mem-perbesar peluang Juve men-

2016-2017. Terakhir kali Juve menjuarai Liga Champions pada musim 1995–1996 atau 20 tahun lalu.

Sebenarnya Cavani bu-kanlah orang baru di Serie A Italia, karena dia pernah bermain selama tujuh musim sebelum pindah ke Paris. Puncak kariernya di Serie A adalah saat membela Napoli selama 3 musim, yakni pada tahun 2010-2013, setelah sebelumnya sempat mem-bela Palermo selama empat musim.

Selama di Naples, peny-erang berambut gondrong itu berhasil membawa Napoli juara Coppa Italia pada musim 2011/2012 dan menduduki peringkat kedua klasemen Se-rie A pada musim terakhirnya di Italia. (kmb33/ap)

London – Chelsea tak ingin

hasil buruk musim ini terulang lagi musim de-pan. Salah satu cara untuk menghindari nasib nahas ialah dengan men-datangkan pemain anyar pada bursa transfer musim panas 2016. Lini depan adalah salah satu sektor yang harus dibenahi. Seperti diberi-takan harian setempat, Sabtu (2/4) kemarin The Blues terus mengejar bomber Napoli Gonzalo Higuain.

Kehadiran Higuain memang sangat di-harapkan lini depan Chelsea musim depan. Sebab bersama Napoli musim ini, penyerang berpaspor Argentina itu tampil trengginas dengan raihan 31 gol dari 37 penampilan.

Catatan gol Higuain bahkan jauh lebih unggul ketimbang tiga bomber Chelsea (Diego Costa, Loic Remy dan Radamel Falcao) yang secara total baru mendulang 19 gol. Selain itu, Higuain juga diproyeksikan untuk mengganti-kan Costa yang mungkin hengkang pada bursa transfer musim panas 2016.

Penyerang Timnas Spanyol itu diberitakan akan kembali ke klub lamanya, Atletico Madrid. Costa ditengarai tak lagi betah membela Chel-sea dan kebetulan Atletico tengah mencari duet di lini depan bagi Antoine Griezman.

Sementara itu, sang pemain enggan mengo-mentari rumor yang ada. Higuain kini fokus un-tuk memecahkan rekor 30 gol di Serie A dalam semusim dengan sisa delapan pertandingan.

Mungkin ini menjadi musim terbaik bagi Higuain, seiring dengan koleksi 29 gol dalam 30 pertandingan yang dilesakkannya dan mem-buat Il Partenopei bertahan dalam persaingan Scudetto di musim ini.

Pemain asal Argentina ini berpeluang besar untuk memecahkan rekor gol di Serie A di musim ini dalam lawatan mereka ke Stadio Friuli untuk menghadapi Udinese malam nanti.

Dengan Napoli terpaut tiga poin dengan Juventus di puncak klasemen sementara, maka mereka tak boleh sekalipun terpleset demi men-jaga asa dalam perburuan Scudetto dan mereka sangat membutuhkan gol-gol dari pemain berjuluk Il Pinturricchio ini untuk tetap bersaing dengan Il Bianconeri.

Dengan Copa America di depan mata, Higuain tahu bahwa ia harus memikat pelatih tim nasional Argentina Gerardo Martino, bahwa ia pantas menjadi andalan bagi lini depan tim tango yang juga berisi dengan nama-nama besar, seperti Paulo Dybala, Ser-gio Aguero dan Carlos Tevez. (kmb33/ap/rtr)

ChelseaIncarHiguain

Cavani Makin Dekat ke Juve

Leceister Vs Southampton

Gelar Juara di Depan Mata

GOL - Jamie Vardy akan menjadi tumpuan bagi Leic-

ester untuk mendulang gol dalam laga kontra South-

ampton malam nanti.

London – Sang penguasa Liga Premier Inggris Leicester City

akan menjamu lawannya tim asal Inggris selatan South-ampton. Tampil di hadapan publik sendiri tentunya

Leicester kembali menargetkan kemenangan, guna menambah pundi-pundi poin mereka .

Lima Pertandingan Terakhir Leicester City :

19/03/16 (Premier League) Crystal Palace 0 – 1 Leicester City15/03/16 (Premier League) Leicester City 1 – 0 Newcastle United06/03/16 (Premier League) Watford 0 – 1 Leicester City02/03/16 (Premier League) Leicester City 2 – 2 West Bromwich27/02/16 (Premier League) Leicester City 1 – 0 Norwich City

Lima Pertandingan Terakhir Southampton :

20/03/16 (Premier League) Southampton 3 – 2 Liverpool12/03/16 (Premier League) Stoke City 1 – 2 Southampton05/03/16 (Premier League) Southampton 1 – 1 Sunderland02/03/16 (Premier League) Bournmeouth 2 – 0 Southampton27/02/16 (Premier League) Southampton 1 – 2 Chelsea

Head to Head Leicester City vs Southampton :

17/10/15 (Premier League) Southampton 2 – 2 Leicester City09/05/15 (Premier League) Leicester City 2 – 0 Southampton08/11/14 (Premier League) Southampton 2 – 0 Leicester City24/01/12 (Championship) Southampton 0 – 2 Leicester City27/08/11 (Championship) Leicester City 3 – 2 Southampton

Bandung – Kepolisian Daerah Jawa Ba-

rat (Polda Jabar) bersiap untuk mengawal keberangkatan Bob-otoh, sebutan suporter Persib

Bandung yang ingin me-nyaksikan langsung

laga final Piala Bhayangkara di

Stadion Uta-m a G e l o r a Bung Kar-no, Jakarta m a l a m n a n t i .

itu bakal m e m -p e r -

temukan Arema Cronus kontra Persib.

Kapolda Jabar Irjen Pol. Jodie Rooseto pun menegaskan bakal mengerahkan kekuatan penuh untuk memberikan pengawalan terhadap Bobotoh. “Ini hampir lima ribu personel. Jadi kami kekuatan penuh, termasuk yang dari Kapolsek kami coba tarik ke jalur-jalur yang dilewati. Kami bikin pagar betis di titik-titik yang kami anggap rawan,” kata Jodie kepada wartawan di Mapolda Jabar, Sabtu (2/4) kemarin.

Dia menuturkan bakal ada pengamanan berlapis dari Kepoli-sian dalam pengawalan tersebut. Terutama untuk wilayah per-batasan seperti Karawang dan Purwakarta. Pihaknya berkaca

lalu, lantaran di wilayah terse-but berpotensi bentrokan antar suporter.

Dia pun mengimbau untuk para suporter yang tidak ke-bagian tiket agar tidak memak-sakan berangkat ke Jakarta. “Kami lebih fokus dari mulai Karawang sampai diterima oleh Polda Metro. Selain itu

kami juga menyiapkan kantong-kantong nobar (nonton bareng),” jelasnya.

Selain itu, Jodie juga menga-rahkan kepada Bobotoh untuk berangkat bersama-bersama dan terkoordinir agar mendapatkan pengawalan dari Kepolisian. Pe-meriksaan juga akan diperketat untuk mencegah Bobotoh yang membawa senjata tajam. “Bagi yang berangkatnya tidak teror-ganisir kami tidak bertanggung jawab,” tegasnya.

Banyak kalangan mengha-watirkan laga ini berlangsung rusuh, bukan karena pendukung fanatik kedua tim bakal adu pukul, melainkan bakal ada aksi serangan pendukung Persija (The Jakmania).

Alasan kehawatiran itu masuk akal, karena selama ini perseter-uan pendukung Persib(Viking) dengan Jakmania masih kerap terjadi meski sudah berulang kali diupayakan islah.

Bahkan pihak kepolisian melakukan rapat koordinasi khusus membahas keamanan se-

termasuk menyiapkan kend-araan baracuda. Silaturahmi pun dilakukan untuk menghin-dari gesekan Bobotoh dengan Jakmania, seperti ditunjukkan Wali Kota Bandung Ridwan

Kamil.Pria yang akrab disapa Kang

Emil ini mendatangi Jakarta dan menemui Ketua Umum Jakmania Richard Ahmad. Ia meminta izin karena Bobotoh

Arema di SUGBK.Kabar itu disampaikan Kang

Emil melalui akun resmi Twitter-nya.

“Hari ini saya kulonuwon ke Ketua Jakmania Bang Richard, terkait Bobotoh akan ke GBK Minggu besok. Salam damai sela-lu,” begitu cuit Ridwan Kamil.

Dengan berbagai usaha itu di-

berlangsung aman tanpa ada gangguan dari pihak Jakmania atau kelompok lain yang berniat berbuat onar. (ant)

Polisi Jaga Ketat Bobotoh

BPM/ant

BOBOTOH - Aksi Bebotoh saat mendukung tim kesayanganya berlaga.

BPM/rtr

EdinsonCavani

Page 11: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

Mereka berhasil menyisi-hkan puluhan pemmmmm-mmbalap di kelas masing-masing. Kemenangan ini akan diuji lagi dalam laga putaran kedua di sirkuit yang sama, Minggu (3/4) hari ini.

Kemenangan dua pem-balap papan atas itu sudah terlihat sejak awal. Mulai babak penyisihan, keduanya selalu unggul hingga me-

yang luar biasa. Pembalap

Jimmi usai menerima hadiah kemenangan kemarin.

-

juara. Di kelas elite men, dua --

memang tertinggal jauh den-gan Jimmi yang terlihat lebih

dua dan tiga di tempati dua -

Blitar, Jatim. -

-balap timnas Elga Kharisma

Hari ini para pemenang akan membuktikan kemampuan-nya di putaran kedua. Ter-masuk para pebalap kelas challenge umur 6-10 tahun yang akan berebut juara.

-

Peserta terbanyak dari ber-bagai tim kelas chalenge atau pemula anak-anak. Pebalap asing datang dari berbagai

-mark, Malaysia, Thailand,

-

ajang ini untuk menambah

Elga bisa untuk persiapan ke

-

mengatakan kejuaraan BMX

di Banyuwangi ini bukan sekadar event -mun menjadi salah satu cara menggaet wisatawan ke Banyuwangi. (kmb30)

Pembalap Asing Dominasi BMX Internasional Banyuwangi

Banyuwangi (Bali Post)-Dua pembalap asing memboyong juara putaran pertama kejuaraan BMX

Internasional di sirkuit Muncar, Banyuwangi, Jatim, Sabtu (2/4) kemarin. Ked-uanya Kyie Green dari Australia di kelas junior men dan Jimmi Therkelsen asal Denmark di kelas elite men.

Minggu Pon, 3 April 2016 GELANGGANG 11

REBUT PASAR TANPA BIAYANYARIS

PAKET HEMAT PROMO

SINERGI 3 MEDIA

IKLAN DISPLAY SEMURAH IKLAN BARIS

HANYA

YULANDARI

50.000 /insertion*)

SEGERA HUBUNGI

08113976363

MAJALAH BP – –DENPOST BISNIS BALI

*) SYARAT DAN KETENTUAN BERLAKU

G.0000140-RPA

BPM/udi

BMX - Pembalap timnas berlaga bersama pebalap asing dalam kejuaraan BMX In-ternasional di sirkuit Muncar, Banyuwangi, Jatim, Sabtu (2/4) kemarin.

Denpasar (Bali Post)-Tercatat enam pebiliar

(5), dan putri (1), dijadwalkan melakukan try-out

-

Made Marsel Tirta, serta

-

-

Bali ini langsung turun pada babak utama yang diikuti 128 pebiliar, yang mulai digulirkan pada Kamis (7/4) nanti, dan

untuk mengasah mental bertanding, sekaligus menambah jam

baja, terutama dalam menghadapi tekanan, sebab seluruh

snooker di ajang

snooker-

try-out -

-(022)

Mangupura (Bali Post)-Kesebelasan Mandala United sukses menang tipis atas

Putra Perkanthi Jimbaran juga unggul tipis atas Putra Tresna 3-2.

Dengan demikian Mandala United jumpa Putra Perkan-

Damar Cakti melawan Putra Tresna.

ke-40. Mandala United mampu menyamakan kedudukan -

-

Mandala United menang 2-1.

atas Putra Tresna 3-2. Bahkan Putra Tresna juga sempat

Putra Perkanthi baru bisa menyamakan kedudukan 1-1

-

-

termasuk kelemahan kami di bek harus dibenahi. Kami pun

dan anak-anak sudah siap memenangkan pertandingan (022)

Denpasar (Bali Post)-

bakal melakukan seleksi petarung, untuk dipersipakan

mendatang.

yang diseleksi nanti yakni atlet-atlet yang meraih juara di

Dikatakan Rudy, untuk mencetak petarung-petarung

mempersiapkan mereka jauh-jauh hari demi mengincar

-

tahun 2005, setelah berhasil meraih juara umum prestasi

-tal bertarung dan juara. Banyak tekniknya bagus, namun

dilakukan pembenahan menuju prestasi.

yang cukup lama, hampir setahun untuk membentuk karakter itu. dalam waktu yang panjang kami yakin

tutur Rudy. (kmb41)

Pebiliar PON Latih Tanding ke DIY dan DKI

Denpasar (Bali Post)-Peluang Bali United untuk merebut juara pertama memang

-

(2/4) kemarin mengatakan pihaknya bakal tetap tampil maksi-

ungkapnya.Mantan pelatih Timnas U-19 itu juga mengapresiasi se-

mangat juang seluruh pemainnya untuk menatap laga hari

Pelatih berdarah Minang tersebut menyatakan tidak ada

pemain harus siap menjalankan instruksi yang diberikan saat

pertandingan. Karena kami tidak ingin kejadian saat kalah dari Persib terjadi lagi. Di menit-menit awal tim disiplin, namun usai

(kmb41)

Kodrat Denpasar Seleksi Petarung Porprov

Bali United Incar Posisi Ketiga

Mandala United U-15 Jumpa Perkanthi di Final

BPM/wan

REBUT - Pesepak bola Mandala United U-15 (kiri) berebut bola dengan lawannya dari Damar Cakti Pem-

Lapangan Samudra Kuta, Sabtu (2/4) kemarin.

Page 12: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

Minggu Pon, 3 April 201612

Page 13: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

Sastra 13Redité Pon, 3 April 2016

Olih : I K. Satria, S.Ag

Saking Langit Bali

Sembah Radhéya ring Déwi Kunti

Kidung Pasar BadungI Madé Suarsa

Udyoga Parwa

ASAPUSIRA sané kabaos Sang Nata? Kocap, Sang Nata punika nénten sios waluya Ida sang sané nyuryanin jagaté. Ida sané ngardi sarwa uripé maurip. Asapunika ké-maon? Inggih asapunika kémaon wantah cutetang.

Nénten wénten lengkara sané cutet wantah sampun umanjing dados pikenohnyané I Kaki Dengkil. Wenginé punika naler asapunika, Ipun kenjekan ijek ngamanahang baos Nata Tan Pabala. Punika santukan Ipun miragi orti sané tan manut. Ortiné punika indik Sang Angawaraté nangtangin warginé sané tan tinut mangda rauh ngrebatin.

Wantah Nataning Natané punika tan sios paragayan Ida Sang Hyang Widhi, Ida Sang Angawaraté punika kabaos Nata Ratu. Puni-ka awanan, Nata Ratuné sané Angawarat punika sujatiné nyledi paragayan Ida Sang Hyang Widhi manut tetujoné mangda jagaté kertha raharja. Wantah asapunika, patutké Sang Angawaraté brangti? Setata menggah wantah balané tan tinut?

“Né... né... né... mara ya lempuyengan baana ngenahang!” Asapunika I Kaki Deng-kil ngrémon padéwékan wenginé puniki. Napi sané ngawinang Ipun lempuyengan ngamanahang lengkara nata tan pabalané punika?

Daldalané asapuniki. Wantah manahang, kasujatian sané sampun manggeh, Ida Sang Nata ngamargiang tetujoné nyukertaang jagat antuk lingsehan ajeg. Minakadi wénten lemah tur peteng, suryané endag tur engseb ngraina manut gilihané. Punika kémanten. Sapisan-pisan kardina makudang-kudang bhaya. Wénten lindu bhaya, er bhaya, bhayu bhaya, gni bhaya, tur sané siosan.

Sukertan jagaté salanturnyané kakardi antuk jatmané. Naya upaya sané kadruénang antuk manusané punika kaanggé. Kocap saking ngupapira urip majalaran antuk sané wénten ring jagaté minakadi woh-wohan, sakancan phala (phala gantung tur phala bungkah), kantos sakancan daging tukad, daging alas tur daging pasih.

“Ngudiang kema lakuna?” I Kaki Dengkil sakadi marasa déwékné mamanah milehan. Slekat-slekit pangélingané éling ring indik-indik maudakan. Lempas tetuek manah sané jagi manahanga. Inggih punika indik Nata Tan Pabala. Napi malih pakilitané sareng Sang Angawaraté nantangin walané sané tan tinut mangda rauh ngrebatin.

Asretan, I Kaki Dengkil éling ring Puputan Badungé. Kocap sadurung pamargin pupu-tané punika kalaksanayang, Ida Cokorda Mantuk Ring Rana mupulang warginé tur matakén sapunapi sayuwakti mampas kapal Sri Komalané sané kampih ring Sanur? Sesa-mpuné kaaturang mampas daging kapalé sané kampih punika nénten sayuwakti, Ida sakadi polih adi bhayu jagi ngamargiang upakara puputan.

Sané kanten ring wacanané punika, kanten pisan Ida Cokorda Mantuk Ring Rana sakadi nué paneges wantah jati pisan baosé Nata Tan Pabala jagi sirna. Punika awanan, Ida nénten makirig jagi mayuda sareng Walandané.

Wantah Sang Angawaraté sakadi nan-tangin mayuda sareng balané néwék, asapu-napi punika? Napi puniki wantah cecirén jagaté jagi rug? Santukan Ida Sang jagi rug? Santukan Ida Sang Angawaraté punika sakadi nénten malih sumanggem sareng balané?

Sampunang ja pati, padem, seda, utawi sané siosan, wantah sampun punika semu Sang Angawaraté sinah jagi kabaos sirna. Ical nénten wénen sisané.

Wantah asapunika, makéhang balané jagi malaib ngaonin Sang Angawaraté sané masolah brangti punika. Sampunang ja jagi miragiang pinunas balané, wau nampek sam-pun kasemprak. Sané bayuné alit, ngraris ngreres kinceh. Sané bayuné agengang, tan sah jagi sareng nyemprak tur brangti. Asapunapi punika patut kakardi antuk Sang Angawaté?

Duaning Ida Sang Angawaraté sujatiné minakadi nyledi Ida Sang Mahasidi, napi solahné punika sakadi marupa pangéling mangda balané sayaga ngraina. Asapunika manahanga antuk I Kaki Dengkil.

“Yén kéto buin, sinah jeg lakar beneh dogén Sang Angawaraté? Suba seken tusing mirengang pikenoh balané inggian Reklamasi Teluk Benoané lakar kudiang jani? Lamun lakar dadi Sang Angawarat pelajahin malu kupingé ningehang, apang tusing nyanan munyi tiding-tidong bakat gugu? Lamun dadi Sang Angawarat apang tusing irgamayang cara Nata Tan Pabala.

Sambilanga uyuk-uyuk, I Kaki Dengkil nglaca-laca wantah sané mangkin sujatiné Sang Angawaraté sampun sumeken sakadi Nata Tan Pabala.

(Jelantik)

I Kaki Dengkil

Nata Tanpa Bala

Ida Sang Karna setata éling ring bebaosan sané katur ring Ida Déwi Kunti. “Ri kala titiang molihang pangweruhan saking Sang Bhargawa sané nlatarang indik kahuripané puniki wantah pinaka payudan, titiang ping kalih Ida Sang Arjuna pacang matemu ring payudané. Irika raris pacang wénten sané jaya tur kasor ring payudané. Napiké titiang utawi Ida Sang Ajuna, minab wantah para déwatané sané nguningin. Titiang wantah mitetesin Sang Arjuna, boya Sang Bhima napi malih Ida Sang Dharmaraja. Sangkan-ing punika, titiang nunas mangda Biang pageh ring pikayunan, sampunang sungsut. Titiang taler sampun nguningin indik kawén-tenan panah Ida Sang Arjuna taler kawén-tenan Ida Sang Wasudéwa irika.” Bebaosan punika ngawinang pikayunanidané sungsut pisan. Tan sué ngélingang bebaosané punika, Ida Sang Radhéya mawali manyembah ring cokor Ida Déwi Kunti. Digelis Ida Sang Radhéya mamargi ninggal ibunidané sané wawu pisan kauningin. Sapenilar Ida Sang Radhéya, nglantur sungsut pikayunan Ida Déwi Kunti sangkaning nyaksiang putrani-dané sané pacang mayuda pantara sameton ring tengahing Kuruksetra.

Sangkaning mapikayunan mangda pageh ring pikayunan taler Ida Sang Arjuna nénten nguningin parindikan puniki, Ida Sang Radhéya matilar saking genah ibunidané sané kantun nangis preragan. Parindikan punika matetujon mangda Sang Arjuna nénten nguningin kasujatian sané prasida ngawinang Ida Sang Arjuna nénten lascarya mayuda sareng sametonidané.

Saking genahé punika Ida Sang Prabhu Karna mamargi nuju genah Ida Bhagawan Drona sané tatkala punika kantun malinggih preragan. Mahaguru sané sampun nyansan lingsir punika raris katangkilin olih Ida Sang Karna. Ring galahé punika Ida Bhagawan Drona taler sedek sungsut ring pikayunan pateh sakadi Ida Déwi Kunti miwah Ida Sang Arya Vidura. Sangkaning manggihin kawéntenan Ida Bhagawan Drona sakadi asapunika, Ida sang Karna ngariinin nunas pangampura pradé tangkil ring galahé sané nénten becik.

“Matur sembah titiang Sang Muniwara, pradé panangkilan titiangé mangkin nénten manut ring pikayunan, nika mawinan mang-kin titiang jagi mawali budal ninggal Sang Muniwara iriki preragan.” Kadi asapuniki atur Ida Sang Karna antuk bebaosan sané dabdab alon.

Ida Bhagawan Drona digelis nyawis: “Uduh Cening Sang Prabhu Anga nénten punapi, durusang mriki malinggih....”

Malih matur Sang Prabhu Anga: “Sujatiné nénten wénten lantaran Sang Muniwara rumasa sebet ring pikayunan, duaning sami sampun uning ring kawéntenané sang sané maraga Brahmana. Minab rasa sungsut ring pikayunan sampun nénten becik wénten ring anggan Muniwara sakadi mangkin. Sané ngawinang titiang maosang Sang Brahmana sungsut wantah sangkaning nyaksiang tata wedanané sané dahat sungsut....”

Ida Bhagawan Drona nyawisin: “Patut pisan Sang Prabhu Anga. Punapiang titiang prasida bagia yéning titiang nyaksiang piko-bet sané dahat méweh? Nyaksiang sami para sisyané pacang mayuda, napi malih Korawa miwah Pandawa sané makasami pinaka si-syan titiang. Napiké nénten wénten lantaran titiang nénten sungsut Prabhu Anga…?”

Ida Sang Prabhu Anga nyawis: “Akéh sam-pun sané nyihnayang sakadi asapunika. Ida Sang Arya Widura, Ida Bhagawan Bhisma, Ida Rsi Krpa Acarya, asapunika taler Ida Déwi Kunti. Pinaka ajindané Adiratha, taler Sang Baladéwa taler sungsut sakadi asapunika. Sakémaon titiang padéwékan wantah ngantosang payudané puniki Dang Acharya mautama.”

“Napi mawinan sakadi asapunika Sang Prabhu Anga...?” malih Ida Bhagawan Drona nyesed mapitaken

“Napiké Mahaguru nénten nguningin, sangkaning titiang nénten katampi pinaka sisya Dang Guru tatkala titiang tangkil jagi nunas ajah…?”

Ida Guru Drona raris meneng sangkan-ing pitakén Ida Sang Karna asapunika. Ida sampun ngayunin sami sampun mamargi sakadi asapunika.”

Ida Dang Acharya mangkin nyawis antuk pamineh sané dahat kobet ring pikayunan: “Hmm… minab Parbhu Angga sampun mo-lihang guru sané becik inggih punika Sang Guru Parasurama.”

Malih nyawis Ida Sang Karna: “Minab nglintangin ring parindikané sakadi asapuni-ka Acarya Drona. Ring payudané puniki pa-cang kaunggahang sujatinnyané sira sané pinih utama ring payudané. Ida Sang Arjuna sisyané sané banget kasayangan napi titiang sisyan Ida Maharesi Parasurama. Jagaté pacang manggihin indik kasujatiané, sira sané pinih mautama ring aji danurdara napi Ida Sang Arjuna, napi titiang putran Adirata pinaka krama biasa ring jagaté. Titiang nu-nas mepamit…” Gelis Ida mamargi ninggalin Ida Bhagawan Drona.

Ida Sang Karna tan bina sakadi ksatria sané sampun kaloktah tur tanpa tanding bebaosanidané ring ajeng Ida Sang Ma-hamuni Drona. Ida tanbina sakadi Sang Parasurama sané mawisésa tur dahat meled ring pamargi payudané. Ida ngaptiang pisan payudané ring Kuruksetra pacang nyinahang kawisésanidané ring payudan antuk panah sané madurgama pacang mademang Ida Sang Arjuna. Wantah pamarginé punika pacang prasida ngwaliang kaluwihanidané sané sampun kasor pisan ring jagaté indik kawéntenanidané sané nénten maraga ksa-tria. Saking kawisésanidané punika wantah Ida Sang Duryodhana sané welas asih saha ngutamayang kawéntenanidané. Wantah Ida Sang Duryodhana sané ngutamayang angganidané ring jagaté saha ngicén genah taler kautamayang pinaka raja ring Anga. Irika kapikayunin kautaman Ida Sang Du-ryodhana, sané pinaka sameton pinih utama ring kahuripanidané.

Wantah rumasa sungsut ring pikayunan Ida Sang Radhéya éling tatkala sampun mautsaha matur uning ring Ida Sang Para-surama parindikanidané sané nénten maraga ksatria. Angga sané mawisésa saha utama wantah kapolihang majeng ring sang sané ngamargiang yadnya tur semaya saha tapa brata sané mautama taler pinaka manusa sané sampun molihang waranugrahan sak-ing para déwatan. Sesampuné mirengang sami panlataran Ida Déwi Kunti, Ida Sang Radhéya raris mapikayunan pacang tangkil ring Ida Sang Guru Parasurama antuk tetu-jon nunas waranugrahanida.

(Puput)

Nyepi

Da ngidihda nyilihdadi ngidih bilih-bilih

Da maangda ngutangdadi maang kayang-kayang

Da ningehangda nyambatangdadi ningehang seken sambatang

Da ngresepangda ngengsapangdadi resepang sastrané galang

Nah, jani dina ngembakdadi mapalasdadi ngimbasdadi mapinunas

Abesik tunasRAHAYU

Madé Taro

Ngayuh

Kudang lemeng tan pagaleng tiang de-geng nyangkutin petengMeneng ngenengneng metékin bintangé di langit makejitMakuca nglaca-laca maca oyogan kay-uné tan pakancaMadayuh apalabuh tuyuh ngantiang ketélan damuhMasi tusing tepuk rurungé galang tu-mus ngajakanginangBaan belogé mapunduh tur sangkaning tuduh tiang ngayuhMimpus langu dini rebut tungu tan kar-ungu tan pasanguNyerah matah kalah makupah-kupah tan buungan pejah.

Nala Antara

SRÉÉÉT… tas kagenah-ang, sroot… raga kasadahang, sriiit… angin mangampehang, sruuut… paningalan many-enikang. Kadi sémbé kirangan minyak kaucap, soré punika Odah Sepi ngundap, nyarengin surya sayan andap. Wawu an-cang leplep, paningalanné liep-liep, suaran sirine tan siep-siep, ortané kerep, akejep api sampun ngatep, Pasar Badung Hyang Kala Mertiu sat nglelep.

Kapupungan Odah Sepi srayang-sruyung, masrémpén-gan tambis malalung, nambung

ngliwat rurung, ngungsi Pasar Badung, genah ipun saraina nyaruang suung, némbél prung-pung, nangun kidung, maurip tan ngapung, madolan matem-bung, bilih-bilih rerainan agung, kanggéang akedik untung, nang-ing masameton adung, ring dija ugi magantung.

Sami dagang kesieng-kes-ieng, ngeling angseng-angseng, ri kala nengneng, api sayan ageng, pasar kageseng, ajebos pisan sami dados adeng. Sami sareng-sareng pisereng, ngruak api andus badeng, ngaet wénten

barang sida kakedeng, nanging polisi kaweng pacalang siteng, mangda ten wénten maklieng, muwuk api sedeng rangseng. Rumasa kereng, Odah Sepi malaib kenceng, ngambil ba-rang-barang ulian anteng, aget sida kataweng, yan tan kénten méh sareng dados areng ireng.

“Dah, inget-ingetang ragané Dah. Petugas Pemadam Keba-karané dogén majanggelan tus-ing bani kema, né Odah nagih mabet-mabet kema. Kénkén, kal dot puun sengeh? Amonto gedén apiné.”

“Telah barang-barang tiangé puun. Mara tuni semengan tiang meli Pak....”

“Da ngitung kéto malu Dah. Selameté alih!”

Sesampun timpal-timpal paturu dagang taler nglémékin, wawu Odah Sepi-sepi kajampi ngenduh ngenduk, sinambi nengneng api sayan ngamuk. Busan-busan kapireng wénten makeplug. Minab tabung-tabung gas dagang ajeng-ajengan be-nyah tan paunduk.

Sang murbéng jagat sedek nyarengin truna-truni malé-dang-lédang matetabuhan maseselehan saparikramaning pakéling wanti warsa jagat, wu-san mapidarta, éncol ninggalin prakanti, ninggalin genah, di-gelis jumujug ka Pasar Badung mratiaksayang kahanan pasar pinih ageng sajebag Bali. Ngem-beng toyan panyingakan anaké ageng sang rumaga guru wisésa, ngaksi sami wewangunan pasar puun sengeh.

Bénjang semengan pisan sang amburbéng jagat kair-ing para pangabih, maseseleh macecingak. Sué Ida bengong mecuk lelata, pastika berat jrining kayun. Wénten sapangi-nangan Ida maparitlektek, laut mapiteges ring pangabih, mangda panyiuan dagang sané pecak madolan ring Pasar Ba-dung, kagingsirang salami pasar kabecikang.

Duh, amunapi kadén kes-iab petugas Pramong Praja, ngatonang pecak genah parkir Pasar Badung akéh déning té-nda payung-payung lombéng, pangetisan krama dagang madolan. Ajerih keni kadukén, Polisi Pamong Praja dengkak-dengkik mangda dagang mag-

ingsir ring genah-genah sané sampun kacumawisang. Polisi Pamong Praja mamengkeng, dagang-dagang mamengkung.

“Né bin besik, nak tua tidong tua. Sing dadi petin ben bungut. Kal kénkén kenehé?”

“Kénkén kal lawan. Tiang suba tua ngantosang mati do-gén.”

“Anak odah bengkung.”“Tiang idup di Peken Badung,

mati pang di Peken Badung.”Sami dagang mamungal,

sami Pamong Praja mamongol, dagang ngacuh, Pamong Praja caah- cauh. Indiké punika ka-pireng olih sang amurbéng jagat, tumuli gelis tedun macecingak.

“Mémé, anak kénkén ené?”“Ratu, titiang nénten ngiring

pindah saking driki.”“Pindah kejep dogén kanti

pragat luung pekené.”“Cutet pamit, titiang ten

ngiring.”“Dadi kéto?”“Tiang kapok pindah. Malih

pidan puput pasaré, titiang ten polih genah driki.”

“Ah, sing ada kéto?”“Napi ten. Sami timpal tiangé

ngrumuk kénten. Saking bajang, saking Ratu durung embas, sak-ing Ida I Aji dados gubernur, Odah sampun madolan driki.”

“Ooo kéto...?”“Enggih. Dumadak ja Ratu

dados gubernur kayang niki. Icén Odah madagang driki! Yén ten icén Ratu, napi anggén Odah naur krédit Bank?”

“Nak suba ada paingan uli Menteri Koperasi. Kanggoang makisid malu kudang bulan dogén, pang dangan pemborongé magaé.”

Sawarsa kapaica galah olih pemeréntah, durung nepék dasa sasih, pasaré sampun macenés puput paripurna, ka-lih baga becikan saking pasaré pecak.

Ramianikang pasar mawali kadi jati mula, saking semeng kantos semeng nénten naenin sepi. Istri-istri tukang suun, acun-acun kadi palaib macun, nglaksanayang geginanipun, nglintangin panyatusan meter mobil parkir sampun, panyéket-an malih ngantré ring marginé kantun.

Soré magpag rerainan, da-gang canang maliah kantos

trotoar. Tan akidik wong jawi madolan canang sat ngang-kangin mertha krama wed Bali. Nanging, wija kasanur, merthané mauyag, sapasira ugi dados migarangin, Bali utawi Jawi.

Pasar tan sepi-sepi, nyang-gra Raina Nyepi. Odah Sepi kumuh tan sinipi, ngayahin sang matumbasan napi-napi. Wawu ancang nunas, déning galah liwat jam roras, nanging tan lagas, déning sang matum-basan tan dados tungkas, kan-tos soré tan pungkas-pungkas, tan palas-palas.

Palas seduk Odah Sepi, bi-lih-bilih tatkala meték jinah maampel ubel-ubel ring dompét tebel. Dobel ping tiga ipun po-lih madolan magpag rerainan. Manis kadi ngemu manisan Odah nuut undag-undagan. Jadmané démpét, ipun marasa wénten mépét, pét dompét plai-bang copét.

“Copéééttt... copéééttt... co-péééttt....”

Amunika ramén pasaré. Sat pegat uat baong anaké odah gelur-gelur, asiki ko nénten wénten anak nulungin. Napi malih nulungin, matolihan ko nénten wénten. Bah bangun padidi Odah Sepi nglawan-ngl-awanin nguber pencopét, pocol. Manahnyané macepol, bayuné kapopol-popol kantos magendol, raris ngelur suarané pol.

“Copéééééttt....”Pan Sepi nyagjag, napetang

méménnyané nyagagag, ring batarané magablag, galeng drika-driki mauyag.

“Kénkén Mé, kénkén Mé...?”“Aduh, terus Mémé ngipi

jelék-jelék Dé. Maan ya lakara Mémé tongos di peken...?”

Ping tiga ping pat makudung-kudung, Odah Sepi kasandung, ipian kaon ngabandung, tebek kétkét blatung duin dlungdung. Gelahnyané kapandung, anak cerik anak landung, kala nunas pangetisan tedung, kadung dados yayéndung, munduhang pundung, blimbi sida mledung, urip tan kadi keni uyah I Lind-ung. Mogi tan keni candung, tan katundung, tan kabendung, kala ngripta rumning dang ding dung, sané iding sané adung, ngwangun kidung ring Pasar Badung.

Page 14: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

Kruna Redité Pon, 3 April 2016

Isin GumiIsin Gumi

14

Kruna BASA BALI AKSARA BALI BAHASA INDONÉSIA

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.

ml,tmã,trib/,t(jini,t(k,tt)\$,t)pu,têkuæ,tÉgÓg/,tu\Ðs/,

mala

tamba

tarib

tarjini

tarka

tatenger

tepu

tiaksa

tragtag

tungkas

kotoran

obat

langit-langit

telunjuk

tebak/terka

pedoman

rapuh

tahu

tangga

berlawanan

CerakénLengkara

Kaolah antuk : Pangremba Bali Orti

Punggelan geguritan

puniki kaanggén ngulati

basa lan aksara Bali.

Kapunggel saking

Geguritan Cokli sané

kakawi olih Djelantik

Santha.

3.senmli\ái;r&pur,Sané malinggihring pura,

wnÓ;s*hê*psupti,wantah SangHyang Pasupati,

en\m)l*hlemÑoezo,né ngamelang alam donyo,

\urip*s(wtumuwu;,nguripang sarwatumuwuh,

\icl*wt)k&ml,ngicalangwateking mala,

npimli;,napi malih,

\ut;mis&miw;cc(.ngutah mising miwah cacar.

4.sen\m(gê**tmã,Sané ngamargiang tamba,

gumnÓiv`rkwi,gumanti Bhatara Kawi,

v`rskÓikpr,Bhatara Sakti kapara,

\iecnæ)pg)hngu*,ngicén pepagehan agung,

msrntÉik)tuk,masarana tri ketuka,

etoymli;,toya malih,

b)n*tÉiatum&m*.benang tridhatu mingmang.

pupu;gind,Pupuh Ginada

RAUH ring masa pancar-oba, makéh panyungkan sané medal. Saking akéhnyané pa-nyungkan sané nibénin krama, deman berdarah dengue (DBD) sané pinih akéh nibénin krama. Panyungkan puniki banget baya santukan prasida ngaw-inang krama ngemasin padem. Medalnyané panyungkan puni-ki makéh ring masa peralihan musim utawi sané ketah kabaos pancaroba. Panyungkan puniki kawinang antuk singetan legu

sané kawastaninnyamuk Aedes aegypti. Makéhnyané krama sané keni panyungkan demam berdarah ngawinang krama taler pamerintah marasa ajerih. Parindikan punika kablig-bagang ring sajeroning acara Isin Gumi Radio Singaraja FM 92,0 Mhz raina Anggara, 29 Maret 2016 lintang.

Tanaya, Kampung Tinggi

Medalnyané panyungkan DB

ketah nénten kauningin cihnan-nyané. Pauningan krama indik panyungkan inucap kirang pisan. Kapakélingin yéning sampun panes dingin mangda gelis kabakta ka rumah sakit. Krama taler kaaptiang mangda ngardi pakarangan sané bresih mawinan nénten dados genah legu maumah.

Komang Yasa, Lovina

Makéh krama ring désa

keni panyungkan DBD. Minab parindikan punika kawinang kirangnyané pauningan kra-ma indik panyungkan inucap. Kahanan sakadi punika sap-atutnyané gelis ngamolihang uratian saking aparat désa mangda maprakanti sareng petugas keséhatan nabdabin indik panyungkan DB. Tetujon-nyané mangda nénten sayan akéh krama sané keni DB.

Kaki Dukuh,

Makéh Krama Keni Panyungkan Demam Berdarah

TangguwisiaYukti pisan panyungkan

DBD punika sayan akéh nibénin krama. Mawit anak alit kantos anak lingsir keni DB kantos ngemasin padem. Rumah sakit ring sajebag Bali sampun ebek olih pasien DB puniki. Tunas tiang majeng dinas keséhatan mangda tedun nyobyahang indik tata cara nguningayang cecihna panyungkan inucap taler utsaha sané prasida kama-rgiang mangda nénten keni pa-nyungkan sané baya punika.

Aji Bima, Banjar

Yadiastun sampun naa-nin ngamolihang pengasapan utawifogging,parindikan punika wantah presida ngamadenang legu sané sampun ageng ké-manten. telur utawi jentik-jentik legu kantun tetep idup. Punika mawinan kaaptiang kramané jemet mresihin pakarangan pau-mahannyané soang-soang. Yén-ing pakarangan taler paumahan bresih, angga kulawarga taler pacang setata kénak. (ama)

TEMBANG sané mamurda Suksma Mémé Bapa becik pisan katembangang Ni Kadek Cintya L. D. ring album kompilasi Bali Kumara Generasi 2 Bhuana Santhi. Tembang sané karipta Komang Raka punika sampun ketah katembangang utawi kaputer ring makudang-kudang radio ring Bali, utamanipun ring Radio Genta, pinaka radio genah Cintya – asapunika dané ketah kasambat masatua Bali nyabran raina Redité. Dados juara ring makudang-kudang pacentokan masatua Bali ngawinang dané kaicén galah masatua Bali ring radio nyabran Red i té semeng . Yowana sané em-bas ring Dénpasar, 7 Juni 2006 puniki maosang sampun seneng masatua Bali saking kantun alit, duaning éling pisan ring pabesen makeka-lih reramannyané mangda nglestari-ang basa Bali sané nénten prasida kapasahang sak-ing sastra miwah budaya Baliné. Yadiastun dané meneng ring wewidangan tetujon wisata Internasional inggih punika Ubud, Cintya kantun ku-kuh ngawi-gunayang basa Bali ri kala mabe-b a o s a n saraina.

“Yéning mabebao-san sareng ibu, bapak utawi mbok m a j a n t -e n t i a n g nganggén b a s a B a l i . S a k é w a n t e n yéning mabe-baosan sareng krama dura neg-ara sané panggihin tiang, majanten t iang nganggén basa Inggris sinambi tiang malajah mangda prasida sayan becik mabebaosan basa dura negara punika,” baos Cintya.

Tatkala kacunduk ring genahnyané Saren Indah Ubud, Gianyar, pianak I Wayan Ada, A.Par. – Ni Made Aryathi puniki maosang se leg mala jahin basa Bali nénten sangkaning meled prasida ngamolihang juara. Siswa kelas IV SD Suta Dharma, Ubud puniki manggihin wénten pikobetan utawi “tantangan”

tatkala malajahin basa Bali. Napi malih nént-en akéh sawitrannyané sané kayun mabasa Bali tatkala mabebaosan sareng rerama utawi sareng guru ring sekolahan. Sujatiné nénten akéh sané uning yéning mabasa Bali punika becik pisan.

Katakénin indik parikrama matembang, Cintya maosang wantah kasenengan kéman-ten. Sangkaning makekalih reramannyané ngicénin dané ngamargiang kasenengnan-nyané punika, ngawinang dané nyarengin

Sanggar Cressendo sané kapucukin olih Komang Darmayuda ring Sukawati, Gi-

anyar. Yadiastun genahnyané joh nang-ing Cintya rajin rauh mrika, duaning dané mapikayunan jagi setata santep tur sumeken malajah. Indik préstasi matembang sané kadruénang taler becik pisan, minakadi naénin po-lih juara 3 ring pacentokan lomba matembang lagu-lagu BK ring Provinsi Bali. Préstasi punika ngawinang Cintya bangga taler bagia pisan sinambi dané nyuks-mayang paican Hyang Widhiné punika, duaning pamilet lomba inucap akéh pisan, rauh saking sajebag kabupatén ring Bali.

“Alit utawi ageng prestasi sané kapolihang patut

pisan kasuksmayang. Nénten wénten ma-

nah tiangé marasa kuciwa yadiastun wantah polih juara tiga,” baosnyané

makenyem.Asapunika taler

indik jemetnyané malajahin basa Bali. Yadiastun polih juara kapertama lomba masatua Bali sajebag ka-bupaten Gianyar, Cintya nénten ajum duaning tetujonnyané m a l a j a h i n basa Bali boya mangda polih juara sajaban-

ing wantah ng les tar i -a n g b a s a Bali pinaka t e t a m i a n leluur.

Yéning a k é h a n t i m p a l -

nyané me-led prasida dados dokter, sios saking C i n t y a . Y o w a n a puniki me-led pisan p r a s i d a d a d o s seniman u t a w i “artis ser-

ba bisa” ing-gian waged

matembang, m a s a t u a Bali, miwah

dados present-er. (ast/wan)

POLÉNG Band mawit Sing-araja nguduhang para pangonéng gending Bali ngajegang basa Bali majalaran gending-gending Bali. Poléng Band sané nedeng ngaryanin video klip sané kap-ing kalih puniki kawantu olih makudang-kudang krama.

Gending mabasa Bali antuk pepalihan kruna sané saderana puniki sarat madaging pesan moral pinaka utsaha ngles-tariang basa Bali karilis Poléng Band sawus ngamedalang gend-ing Bali antuk murda “Tresna Salantang Tuwuh”.

Poléng Band sané kaangganin olih Dé Gust, Tu Dik, Yan Toro, Tu Ogix, Tu Arix puniki samian saking Singaraja. Band sané madué aliran Bali Alternatif puniki ngamedalang gending kaping kalihnyané antuk murda “Mai Magending Bali”. Kakawi-tin antuk suksés-nyané ring klip gending “Tresna Salantang Tuwuh”, mangkin Poléng Band malih makarya video klip. Ring video klip puniki, para siswa, mahasiswa, kumpulan musisi, komunitas kréatif, wartawan, ta-

ler krama tiosan taler nyarengin pinaka pangramia tur sareng nembangang gending “Mai Ma-gending Bali”.

“Magending Bali taler pinaka sinalih tunggil utsaha ngles-tariang basa Bali, basa Ibu. Ring gending puniki titiang nyinah-ang basa Bali majeng para krama mangda para krama nénten lali mabasa Bali, nénten lali ring budaya sané kaduénang,” baos De Gust, vokalis Poléng Band ri kala Interaktif ring Radio Singaraja FM wau puniki.

M a n e g e r P o l é n g B a n d , Narayana sané ketah kasambat Cotécx ngangken persiapan ri kala ngaryanin klip “Mai Magending Bali” puniki yukti sumeken pisan santukan gending puniki madaging piteket sané katuju ring krama Bali. Piteket sané wénten ring gending puniki kaptiang prasida karesepang olih kramané.

“Mawinan punika t i t iang ngajak para krama mawit para siswa, mahasiswa, musisi, war-tawan, taler sané lianan sareng ring video klip puniki,” baos-

nyané.Manut pangrencana, Poléng

Band ring bulan April puniki pacang merilis album perdana-nyané sané madaging sia gend-ing rumasuk siki intro lagu unggulan “Mai Magending Bali”. Antuk peluncuran album perdana-nyané punika, Poléng Band maupaya nerus konsistenmajeng idealisme-nyané, ma-gending mabasa Bali.

Band sané kawentuk duk bu-lan Désemebr 2013 puniki, pan-gawitnyané kaangganin olih De Gus (vocal), Tu Dix (Gitar), mi-wah Tu Arik (drum). Wus ngarilis video klip perdana “Tresna Sal-antang Tuwuh”, dané ngwewehin personil, Ogix (bass) sareng Yan Torro (gitar). Mangkin band puniki jangkep kangganin olih limang diri personil.

Kawentuknyané Poléng Band mawit saking ketah lat ihan band. Kruna Poléng ring wastan band-nyané kangkenin prasida nyinahang kekalih sisi kauripan, wénten becik kaonnyané. Yadi-astun matiosan, sakémaon prasi-da saling jangkepin. (ama)

Ni Kadek Cintya L. D.

Masatua Bali Jalaran Nglestariang Basa Bali

Poléng BandNglestariang Basa Bali Majalaran Gending Bali

Page 15: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

ORDE BARU lewat UU Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerin-tahan Desa justru melakukan pengakuan sekaligus penyer-agaman nama, struktur, dan tata kelola desa di seluruh wilayah NKRI untuk mengendalikan desa. Pemerintah Bali pun memi-lih mendaftarkan desa dinas ke Pemerintah Pusat, sehingga desa dinas menjadi subjek hukum diakui Negara, dengan diberikan kode desa oleh Menteri Dalam Negeri RI. Sejak inilah keberadaan desa dinas sebagai bagian struktur pemer-intahan terendah di Bali naik daun dengan dukungan kekuatan dan kekuasaan politik administrasi kertas. Jabatan kepala desa dan/atau lurah pun menjadi mentereng, mendapat fasilitas dari pemerintah. Tump-ang tindih kewenangan, kependudukan, dan kewilayah pun kerap dianggap biasa. Masalah-masalah adat bukan ditangani lewat tata cara adat dan hukum adat oleh prajuru (pengurus) adat, melainkan oleh aparat negara atau pemerintah. Adapun desa adat sendiri, jangankan menjadi sub-jek hukum, bahkan pengakuan hukum pun tidak. Tak heran bila semasa Orde Baru ke-beradaan desa adat kian menyurut, pudar, kalah wibawa tinimbang desa dinas.

PILIHAN SALAH? Rasanya tidak. Kenapa? Andaikan Pemda Bali dengan UU 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa saat itu memilih mendaftarkan desa adat ke Pusat, mungkin saja desa adat menda-patkan kode desa dan menjadi subjek hukum hak atas milik desa adat. Namun, risiko tragisnya sungguh amat sangat ma-hal: desa adat kehilangan otonomi aslinya, sehingga kehilangan pula keunikan dan keotentikannya, sebagaimana dialami Nagari di Sumatra Barat, misalnya. Itu karena Orde Baru memang bersemangat menyeragamkan pemerintahan desa, tanpa memberi ruang bagi keberagaman desa.

PEMIMPIN-PEMIMPIN BALI pada awal dasawarsa 1980-an sadar benar untuk melindungi keunikan dan keotenti-kan adat dan budaya Bali yang mengakar dan tumbuh di desa adat. Karena tidak mendapat pengakuan hukum secara na-sional dalam UU 5 Tahun 1979 itu, maka Pemda Bali lantas mengakui dan melind-

ungi keberadaan desa adat di Bali dengan Perda Bali Nomor 6 Tahun 1986. Sebelumnya telah pula dibentuk Majelis Pembina Lembaga Adat (MPLA) lewat Surat Keputusan Gubernur Bali, sehingga pendekatannya menjadi top down khas Orde Baru.

Meskipun dinilai merupakan jurus penyelamatan desa adat terbaik saat itu, namun dengan memisahkan desa adat dari kewenangan penuhnya atas wilayah (palemahan) dan penduduk (pawongan), sejatinyalah itu telah berarti memotong otonomi penuh desa adat atas hak asal usul dan hak-hak tradisionalnya. Bila ini dibiarkan terus maka secara alamiah desa adat akan semakin terdesak, melemah, dan bahkan mati pelan-pelan karena dia secara sistemik dan masif dibikin tidak berdaya atas ruang dan roang-nya.

ITU SEBAB KETIKA ERA REFOR-MASI lantas melahirkan UU RI Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang di dalamnya, antara lain, juga meng-atur tentang pemerintahan desa, sejumlah kalangan progresif yang paham jejak histo-ris desa adat di Bali, termasuk para tokoh adat di MPLA Bali, mengusulkan supaya desa adat sekaligus menangani urusan pemerintahan desa. Gagasan ini—selain perdebatan sebutan nama desa adat atau desa pakraman—menjadi diskusi utama dalam penyusunan Perda Bali Nomor 3 Tahun 2001 tentang Desa Pakraman yang merupakan inisiatif DPRD Bali—bukan usulan eksekutif Pemda Bali.

Untunglah di masa awal Reformasi itu Bali tidak jadi memilih menggabungkan fungsi pemerintahan ke desa adat, karena semangat UU Nomor 22 Tahun 1999, bahkan setelah diubah dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah pun, relatif masih sama dengan masa Orde Baru. Hanya sebutan desa diperbolehkan beragam, sesuai sebutan di masing-masing daerah, namun susunan kelembagaan dan tata kelolanya tetap saja hendak disamakan dengan desa di-nas. Pola hubungan desa dengan pemerintah pun masih layaknya bawahan dengan atasan-nya langsung. Bila kedua UU ini diikuti maka bukan mustahil desa adat kehilangan pula hak-hak otonomnya. deprabas

15Minggu Pon, 3 April 2016

run silent..., run deep....in the long long run, sail along SMSoliloquy

Coming on Age in Balidwipamandala ... 16 Agustus 2015 16 Agustus 2018

ENTAH apa salah sang Laut sehingga orang-orang yang punya kuasa politik dan modal uang lantas bersikukuh mengurug sang Laut. Tak cukup kenyang memangsa berhekatare-hektare tanah dan pantai di dara-tan, bahkan laut yang tidak meminta perawatan apa-apa dari manusia pun turut pula dijamah, lalu dikunyah-kunyah dengan serakah. Dengan alasan lahan di daratan sudah kian menyempit, keputusan politik atas bisikan pemilik uang pun memutuskan: urug boleh diurug. Entah kapan si pemegang kuasa politik dan kuasa uang itu pernah menciptakan laut, membuat laut, atau menerima warisan laut sehingga mereka boleh begitu saja seenaknya memperlakukan sang Laut.

Apa salah laut? Apa yang sudah diambil Laut dari manusia?

LAYAKNYA SANG IBU yang berhati mulia, Laut hanya memberi, memberi, dan memberi. Tepatlah bila kebanyakan tradisi adat masa-yarakat Nusantara memvisikan Laut sebagai Mahaibu. “Air laut itu adalah air susu ibu yang menumbuhkembangkan kehidupan,” tutur se-orang sahabat tokoh adat di tanah Papua.

“Mahaibu Laut itu tiada pernah meminta apa pun dari kami, para nelayan. Beda den-gan petani daratan yang perlu merawat tanah, merabuk tanaman, kami, para nelayan tinggal mengambil, memetik begitu saja dari laut tanpa perlu susah-susah menabur, merawat. Be-gitulah kebaikan Mahaibu Laut,” kisah seorang sahabat nelayan di desa pantai, Perancak, Jembrana.

Visi kemaritiman Nusantara asli memang begitu mengagungkan sang Laut sebagai Mahaibu yang sangat istimewa. Mahaibu Laut dapat menyucikan dan memurnikan dirinya sendiri tanpa bantuan manusia. Mahaibu Laut juga mengandung, melahirkan, dan merawat sendirian segenap putra-putri kehidupan yang hidup di keluasan hamparan sang Laut.

DENYUT PASANG-SURUT dan gelombang sang Laut itu telah menjadikan kehidupan di dalam rahimnya sedemikian dinamis. Keda-lamannya tiada terhitung. Keluasannya tiada terukur. Kemurahan hatinya juga tiada terkira. Karena itulah sang Laut divisikan sebagai Waruna. Dia mengandung air dan api sekaligus nun di bawah kedalamannya sehingga divisikan sebagai Maha Jaladridewi. nirta ks

DINAMIKA kesejarahan itulah kiranya yang menjadikan banyak kalangan sudah merasa sangat nya-man dan aman dengan adanya dua desa di Bali, sampai saat ini. Ada yang menyebutkan kondisi ini su-dah berada dalam titik equilibrium, keseimbangan yang harmonis. Ada memetaforakan layaknya suami-istri. Ada pula mengandaikan serupa purusa-pradana. Bahkan ada pula menyebut tiada ubahnya orangtua dan anak. Benarkah?

METAFORA-METAFORA ini kurang tepat, karena tetap mengesankan dominasi desa dinas (desa pemerintahan) atas desa adat (desa budaya). Masalahnya bukan sekadar kritikal pada istilah yang tidak jelas: siapa suami/puru-sa/orangtua dan siapa pula istri/pradana/anak. Lebih daripada itu, format dua desa sekarang ini di Bali sesungguhnyalah terasa kurang pas lagi dengan perubahan lingkungan strategis yang sudah sedemikian rupa terstruktur dan massif yang sudah ada dan berlangsung sekarang ini maupun yang akan datang.

DENGAN MEMBATASI otonomi desa adat semata-mata hanya pada urusan adat dan budaya itu sama saja dengan mengikat tangan dan kaki desa adat, karena ini berarti tidak memberi kewenangan kepada desa adat untuk mengatur dan mengurusi pawongan (ruang, wilayah) dan palemahan (roang, orang, pen-duduk) sepenuhnya kepada desa adat. Ini sama saja dengan orang yang badan dan kepalanya dibiarkan tetap ada, tapi tangan dan kakinya di-ikat. Padahal, desa adat senantiasa dinyatakan berdasarkan tri hita karana yang mencakup parahyangan, pawongan, dan palemahan. Arus orang, barang, jasa, dan modal yang masuk ke wewengkon (wilayah) desa adat secara faktual sama sekali tidak bisa dikontrol oleh desa adat karena kewenangan itu diberikan kepada desa dinas atau kelurahan sebagai kepanjangan tan-gan negara di tingkat terbawah, dengan politik kertas administrasi—yang tak bisa dijamah prajuru desa adat.

TANPA DISADARI kondisi ini tak jarang mengakibatkan martabat dan kehormatan desa adat di Bali pelan-pelan melemah, selain juga menimbulkan riak-riak ketidakharmonisan. Ini tak ubahnya dengan satu mobil dengan dua sopir, satu kapal dengan dua nakhoda, atau satu pesawat dengan dua pilot. Berharap senantiasa rukun-rukun tentulah berlebihan,

Dan Adat pun Kehilangan Otonomi Aslinya Kebangkitan Martabat dan Kehormatan Desa Adat (3)

Peluang Momentum Era BaruKebangkitan Martabat dan Kehormatan Desa Adat (4)

Kemurahan Hati Mahaibu Laut

Membaca Denyut Mahaibu Laut (1)

TANAH YANG DILUKU

Hujan bulan keenam menggoda humus tanahMeruapkan harum sari bumiMengalir ke hulu putikBagi mekarnya kecambahdi rekah tanah

MUSIM TANAM

Menyongsong musim tibaAngin bersenangung di gunung Menggiring hujan renyaiBermain di pucuk-pucukMenari di umbut-umbutMenyanyi bagi benih perpawan lembut

BURUNG MENGANYAM SARANG

Burung-burung di sawang melejang melayang pulang menganyam sarangEmbrio yang rekah menetas mudigah yang bernasBayi-bayi mungil menciap, memelas

SIKLUS KUMBANG TANAH

Dalam pusaran metamorfosis kau peram ovum di tanah basahMerekah larva di sari umbi Di timangan musim menjelmapuppaSayap-sayap imago berkibar tegar menanti mentari menyepuhkan api

MENYEMAI BENIH

Tapi biji kucocok ke tanah hulu air menyesapLembaga dan mudigah merekahUmbut halus muncul menjulur tegak jadi batang-batang perkasa

PADANG PENGEMBALAAN

Dari mana suara gemersik itu meningkah?Reranting yang jatuh ke tanahRumput mengembangkan hijau suasaLenguh sapi menelusup di udara bau bunga

Enam (6) Sajak

Nyoman Tusthi EddyFRAGMEN - FRAGMEN PASTORAL

(Catatan dari ladang dusun asal)

Gunawan Tri AtmodjoFragmen Pagi

pagi yang gemetarkau menjelma anginyang menuju arah cahaya

aku serbuk hujanyang menunggangimudengan mata terpejam

Gunawan Tri AtmodjoDi Taman

kita larut dalams ayatan hujanmenjadi garis pucat pada urat nadi rerumputan

apakah warnah gelisah bagi tanah?

gerimis yang buta mengembara ke liang matamencari selarik rona pada luh yang menetaskan cahaya

kita akan berdiam di akarsebab taman akan menjelma kutukan

Gunawan Tri AtmodjoPerihal Penerimaan

tubuhku tak akan menerima keterpaksaanmaka jadilah engkau air angin, atau kebahagiaanyang mengalir begitu saja dengan diammenyusup ke pori-pori kulitmengisi tiap rongga di tubuhkudan meyakinkanku dari dalam

Gunawan Tri AtmodjoPerihal Terlerai

ada patahan lidi waktu di lidahmuyang tanggal ketika mencungkil wajahkudari rongga gigimu

ada potongan kuku hujan di mulutmuyang sayat saat mengelupaskan namakudari tipis bibirmu

ada sesobek bayangan muram di matamuyang pejam tatkala merenggut akudari tubuhmu

Raudal Tanjung BanuaMoramo

jauh dalam hutan, selepas tujuh jembatan,bendungan tua dan licin sebentang jalankujumpai keajaiban;pohon-pohon tumbuh di tengah airserupa barisan pertama di bawah layah cahaya

kaki-kakinya - sulur dan akaran, pakis dan fasal lumutyang mengeras di bebatuanterus dibasuh alir air seputih kapas-kapas awam

sehingga sekilas tampak pohon-pohon tumbuh sungsangke langit permohonan, bersamanya kumasuki kegaiban:jubah cahaya membungkus semua pohondan mengalirkannya ke tempat yang lebih tinggi

di sinijauh dalam hutan pengembaraanku

Raudal Tanjung BanuaBaluran

Kami mendengar kukuk ayam hutandengus kerbau liardan menjumpai kotoran bantengmengeras di tanah keras

Di langit elang memusarmencipta bayang-bayang layahke retak savanaPuncak gunung Balurantenang dalam kepak upacara kemarau

Dari Batangan ke Savana Bekolhingga Bama dan Curah TangisKami saksikan pohon-pohon ranggasmenggaris tanah dengan bayangan

Akar-akaran mati dan tanaman rambut

bagai sulaman tangan alammembuat selimutdinginnya malam

Seekor kera berdiam di ubun-ubun Sebatang pohon paling rimbunadalah ruh pertapaduduk besila

Di bawahnya kami berteduhBerbagi bayang-bayangPanas bumi percintaan.

DI STASIUN TANGERANG ia mem-perkenalkan dirinya, ‘’Anggun’’, ucapnya sambil menjulurkan tangan. Kuperhatikan ia melirik ke arahku, penuh selidik. Aku sendiri berpura-pura tidak meresponsnya. Kubiarkan ia mengenaliku lebih jauh lewat pandangan matanya, lewat isyarat dan gerak tubuhnya. Demikian juga aku, meresponsnya dengan tidak berlebihan.

Antara ia denganku baru sekali itu bermuka-muka, meski jauh hari sebelum kami berjanji untuk bertemu, kami saling berkomunikasi lewat telepon dan email. ‘’Sudah lama menung-gu?’’ tanyaku. Ia tidak menjawab. Sebaliknya, ia mengajakku keluar dari stasiun, menyusuri jalan yang di sisi kanan-kiri dipenuhi pedagang kaki lima.

SEPANJANG JALAN kami lebih banyak diam. Seperti biasa, setiap kali aku mendatangi tempat baru sepasang mataku tak bisa berpal-ing dari suasana sekitar: bangunan-bangunan tua yang dindingnya kusut dimakan usia, toko-toko, dan beberapa pohon yang tumbuh merana di pinggir jalan. ‘’Kita ke pasar lama,’’

‘’Baiklah,’’ jawabku.

TAPISEBENTAR, sebelum jauh memasu-ki jantung Pasar Lama, setidaknya dalam cerita ini: kuperkenalkan teman dan sekaligus tokoh kita. Bagaimana? Baiklah, ketika kali pertama bertemu ia sudah memperkenalkan dirinya: Anggun. Ia, perempuan yang kini berjalan di depanku, sesekali telunjuk tangannya menun-juk satu-dua pertokoan, dan gang-gang yang remang itu adalah seorang penulis cerita pendek dan novel. Itu setidaknya yang kutahu.

‘’Aku akan membawamu ke kedai Sarabi Bandung,’’ ia berkata tanpa mempedulikanku. Ya, aku yang mengikuti pelan di belakangnya sambil menikmati suasana sekitar. Aneh juga, sekali pun kami berjalan beriring entah men-gapa pikiranku tidak sedang bersamanya. Kala itu, pikiranku seperti memasuki gang-gang sejarah pohon-pohon yang menjulurkan dalam dahan kisah, dan himpitan bangunan-bangu-nan tua yang terletak di sisi kanan jalan raya. ‘’Itu museum.’’ Ia bergumam dekat telingaku. Suaranya serak, seperti mengejekku sebagai pendatang baru yang udik dan terpukau-kagum terhadap suasana yang tidak ada di kepulauan; tempat aku lahir dan besar.

‘’Kita sudah sampai. Mau pesan sarabi? tanyanya setiba di sebuah kedai yang pintunya membingkai jalan raya. Kedai itu masih sepi

Turun Malam di Pasar Lama....Kenangan Kenangan dari Lubuk Ingatan

bahkan mungkin naïf. Idealnya, ten-tulah satu pesawat dengan satu pilot plus satu co-pilot. Mungkinkah?

UU RINOMOR 6 Tahun 2014 ten-tang Desa memberi celah leluasa bagi Bali untuk menata ulang keberadaan desa adat dengan mengembalikan martabat dan kehormatan desa adat. Peluang momentum ini patut diman-

faatkan setepat-tepatnya oleh Bali karena UU Desa terbaru ini hadir dengan paradigma baru terhadap desa adat dengan memberi pengakuan sekaligus status subjek hukum kepada desa adat yang mendapat perlindungan konstitu-sional langsung UUD 1945 Pasal 18B ayat (2), Pasal 28I ayat (3), sekaligus Pasal 29 ayat (1) dan ayat (2), serta Pasal 32 ayat (2). Ini dapat dipahami dari UU Desa terbaru Bab XIII yang mengatur Ketentuan Khusus Desa Adat yang kemudian ditegaskan lagi dalam PP 43 Tahun 2014 Pasal 30, 31, 35 dan 36.

BAB XIII KETENTUAN KHUSUSDESA ADAT ini dengan jelas memberikan kewenangan penuh kepada desa adat untuk mengatur dan mengurus otonomi adatnya sesuai dengan susunan asli, hak asal usul, dan hak-hak tradisionalnya. Ini menjadikan desa adat tidak dapat diintervensi oleh pemerintah. Sedangkan urusan pemerintahan merupakan subdesa adat yang diurus oleh desa adat, namun tetap dapat dilaksanakan sesuai dengan susu-nan asli desa adat atau dilimpahkan kepada perangkat desa adat yang khusus ditunjuk untuk melaksanakan fungsi pemerintahan ini. Dengan demikian desa adat akan punya kewen-gan sekaligus tugas penuh atas trihita karana secara utuh. Bukan hanya sebatas parahyangan sebagaimana sekarang ini yang disempitkan hanya menyelenggarakan upacara dan mere-

. deprabas

ketika kami datang. Ya, hanya ia dan aku.KAMI MEMILIH tempat di pojok sebelah

kiri, yang pencahayaan lampunya seikit remang. Kami duduk dalam satu meja. Tentu kami tidak berdampingan, ia duduk di balik meja demikian juga denganku, duduk di depannya. Mula-mula ia mengulum senyum. Manis. Aku yang sedikit gugup merespons senyumannya sambil sesekali menyeka keringat yang berleleran dari sela-sela dahiku. ‘’Kami mengenal betul tempat ini,’’ kat-aku setengan memuji.

‘’Tidak juga,’’ jawabnya, ‘’Hanya sedikit yang kutahu tentang Pasar Lama. Tangerang, khususnya.’’

‘’Bukannya kami lahir dan besar di kota ini?’’

‘’Tidak juga. Ini kota ketiga yang kusinggahi setelah sebelumnya aku hidup di Jakarta.’’

SEORANG PELAYAN DATANG men-julurkan daftar menu. Pelayan itu tempaknya juga bukan asli kota ini. Dan benar, setelah kutanya, pelayan itu berasal dari kota Garut. ‘’Rata-rata di sini pendatang, Mas,’’ Anggun menjelaskan, seakan tahu apa yang ada di pikiranku.

‘’Tapi kamu lahir dan besar di sini kan?’’

Hening. Kutatap Anggun. Ia tersipu dan mengalihkan padangannya ke luar kedai yang remang. Ia seperti salah tingkah, dikeluarkan-nya gadged dari dalm tas berwarna biru daun, warna yang sama persis dengan warna motif bajunya. ‘’Maukah kaju bercerita tentang Pasar Lama ini?’’

‘’Tak banyak yang kutahu, Mas,’’ jawabnya sambil meletakkan gaggednya. ‘’Ehm, Mas, kenal banyak penulis ya?’’ ia mengalihkan pembicaraan. Tapi aku tak memberinya kek-sempatan. Bagiku memang tidak menarik berbicara tentang seorang penulis di sebuah kedai yang, rasanya-rasanya teramat sayang kalau harus dihabiskan dengan membicarkaan tentang seorang penulis.

‘’Tidak,’’ kataku. ‘’jawab dulu pertanyaanku,’’ desakku seperti berbicara kepada seorang kawan yang sudah lama saling kenal. Mung-kin ia tidak suka dengan pertanyaanku,. Tapi

tak mengapa, gumamku dalam hati. Setidaknya, dengan tidak menyukai pertanyaannku maka otomatis akan terjadi diskusi yang lebih menarik tinimbang membicarakan tentang seorang penulis lainnya. ‘’Bukankah kamu penulis juga?’’

‘’Ah, baru belajar, Mas,’’ jawabnya, merajut.

DIAM-DIAM aku menyukai jawabannya, baru belajar. ini jawaban yang jarang kujumpai setiap kali bersua dengan sebagian penulis, yang selalu membuka setiap pertanyaan den-gan wacana-wacana besar, penulis-penulis besar yang dengan nyinyir didedah di depan seorang yang tak lain dan tak bukan adalah penulis juga.

‘’Tidak, Gun, aku lebih suka membicara-kan yang lain, setidak-tidaknya, izinkan saya meminta waktumu bercerita tentang Pasar Lama ini.’’ Ia terlihyat tidak suka dengan per-mintaanku.

‘’Oke, bagaimana kalau dimulai dari Mas sendiri?’’ ia balik bertanya, ‘’ceritakan kepada Anggun, Mas lair dan besar di mana, dan dalam rangka apa, Mas ke sini?

‘’Oke, bagaimana kalau dimulai dari Mas sendiri?’’ Ia balik bertanya, ‘’Ceritakan kepada Anggun, Mas lahir dan besar di mana, dan dalam rangka apa, Mas ke sini?’’ sontak aku terkesiap. Begitu sederhananya pertanyaan itu, tapi, entah mengapa sesuatu yang sederhana itu begitu susah kuurai. Mungkin itu yang dirasakannya ketika aku memintanya men-ceritakan tentang Pasar Lama dan, Tangerang, khususnya. Sehingga ia tak kunjung menjawab. Sekarang ia balik bertanya dengan pertanyaan yang sederhana namun susah kujawab.

‘’Baiklah’’ Akhirnya aku menyerah dan sekaligus memintanya untuk menjawab pertanyaannku setelah aku menjawab pertan-yaannya.

Inilah ceritaku:Kata orang-orang, leluhurku dari Madura,

tapi sampai kini aku sendiri tidak tahu seperti apa Madura. Terkadang aku malu ketika te-man-teman yang berasal dari Madura berbicara dalam dialek Madura. Aku sendiri merasa asing dengan Madura. Madura ntaris seperti dongeng bagiku. Kadang kata ‘’Madura’’ terdengar seperti kata ancaman. Misanya, sekali waktu, ketika aku dan teman-teman menonton pertandingan bola Persib Bandung lawan Persepam Madura. Aku kaget ketika tiba-tiba mendengar instruksi dari salah seorang pendukung Persib. ‘’Seusai pertandingan kami harap beberapa teman Vi-king (sebutan untuk pendukung Persib) diharap-kan untuk mengamankan mistar gawang.’’

‘’Lho memang kenapa? Lagian sehebat apa permainan Madura sehingga kita harus turut mengamankan mistar gawang?’’

‘’Benar, benar, Kang, soalnya Madura itu dikenal dengan ilmu gaibnya. Bisa-bisa tendangan Konate tidak mengenai sasaran.’’ Sambung yang lain tanpa mau tahu maksud dari pembicaraan semula.

‘’Bukan begitu. Ah, kamu asal nyeletuk.’’ Hardiknya, marah. ‘’Kalau gawang dibiarin, tanpa penjagaan ketat nanti mistar gawang bisa-bisa dilepas dan dijadikan besi tua sebelum akhirnya dijual orang-orang Madura.’’ Sontak spurter -spurter itu tertawa. Dan pada saat itu, aku yang konon memiliki darah madura terkesiap. Ingin marah, tidak terima dengan pernyataan yang mungkin mereka sekedar bercanda.

Tapi memang tak bisa dipungkiri, nyaris di setiap kota orang-orang Madura selalu ada, en-tah sebagai penjual besi tua, sate, potong rambut Madura, kacang iji Madura, dan aku besyukur dengan keberadaan mereka. Karena dari mer-ekalah benih-benih kerinduan dan keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang tanah lelhuruku terus menyeruak.

Di rumah, banyak ibuku tak pernah berbi-cara dalam Bahasa Madura, dan tak pernah sekalipun bercerita tentang asal-usul Madura.

Selain dari pedagang pedagang itu, aku tahu tentang Madura hanya dari teman-teman dan berita-berita di koran, yang memberitakan bahwa orang-orang Madura keras, sering aku bertanya, benarkah Madura kasar dan keras?

‘’Gun, menurutmu, apakah aku terlihat kasar dan keras?’’ Kulihat Anggun me-nelungkupkan telapak tangan pada mulutnya. Mungkin ia menahantawa sehabis mendengar cerita tentang orang-orang Madura. Atau, entahlah.

‘’Kamu lucu, Mas,’’ katanya kemudian. ‘’Ceri-tamu lucu. Ha haha .’’ Lihat, akhirnya ia benar-benar tertawa. Demikian juga denganku.

Nah, bagaimana dengan cerita tentang kotamu?’’ Tanyaku memotong. Sekejab ia mengerilingkan mata. Alangkah manis. Ia me-mandangku sambil mengulum senyum.

‘’Ayolah ceritakan padaku, kalau tidak mau bercerita tentang Pasar Lama ceritakan asal-usulmu?’’ pintaku.

LAMA IA TAK KUNJUNG menceritakan apa yang kuminta sampai akhirnya mendadak dari luar suasana musik rancak terdengar, gong dan alunan terompet mengalum seirama. Seperti juga dirinya aku pun berpaling ke luar kedai, menyaksikan pertunjukan barongsay yang berjingkrak kocak. Aku pun hanyut dalm pertunjukan itu, begitu juga Anggun, yang tak pernah lepas dari senyumannya. Kadang ia tertawa dan, katanya, ‘’itu salah satu yang tersisa dan menjadi ciri khas dari Pasar Lama ini.’’ Ia menjelaskan. Di sini kawasan Pecinan. Kawasan ini di huni oleh etnis Cina yang datang ke sini sejak abad 17. Mulanya mereka tinggal di Banten. Saat itu, Anggun meneruskan.

Banten menjadi pelabuhan terpadat di wilayah tanah Jawa. Tapi semenjak Jan Piet-erzoon Coen masuk, pelabuhan Banten mulai ditutup dan diganti dengan pelabuhan Sunda Kelapa.

KEPADA SOUWBeng Kong, Jan Piet-erzoon meminta agar mengerahkan orang-orang Cina mengisi se-luruh kota Batavia ter-masuk Tangerang, tem-pat kita sekarang ini.

Demikian ia men-jelaskan secara singkat kepadaku sebelum akh-irnya kembali duduk di kedai.

‘’Tapi bagaimana dengan asal-usulmu?’’ desakku.

‘’Ah, mas, banyak permintaan,’’ katnaya manja sebelum suasana di sekitar tempat kami duduk seperti disekap ke-

heningan. Ya, ketikda ia kutanya asal-usulnya ia hanya mengerjapkan matanya dan seulum senyuman yang tak pernah lepas dari bibirnya. ‘’Seperti juga, Mas, di sini aku sebagai penda-tang, aku lahir di Surabaya, tapi leluhurku dari Lumajang. Eits, jangan tanya bagaimana asal-usul dan cerita seputar orang-orang Lumajang, Karena aku lahir dan besar di Surabaya, dan bapak tak pernah bercerita kepadaku tentang Lumajang sebagaimana kedua orang tua Mas,’’ pungkasnya.

HARI PUN SEMAKIN MALAM, sua-sana Pasar lama semakin semarak, Jalanan dipenuhi kendaraan dan pedagang. Kami pun beranjak menyusuri jalan menuju stasiun, tempat aku dan Anggun betemu. Aneh, di ten-gah keramaian suasana pasar itu, Ingatanku melayang jauh ke kampung leluhur yang tidak pernah kutahu seperti apa bentuknya, mung-kin Anggun juga merasakan hal sama.Kepala kami disinggahi pertanyaan-pertanyaan yang tak tuntas seputar asal-usul kami. Kenangan-kenangan yang tak lekang dari ingatan.

Mahwi AT Matawaiya

Page 16: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

Minggu Pon, 3 April 201616 NASIONALAlamvusha Melarikan Diri dari Bhima

SEBAGAI akibat curahan anak-anak panah itu, banyak gajah dan bala tentara Pandava terbantai, juga tidak sedikit kuda-kuda, oh raja, serta praju-rit jalan kaki. Akibatnya di sana muncul sebuah sungai yang air-airnya adalah darah-darah dan putaran arusnya terdiri dari kereta-kereta. Melimpah den-gan gajah-gajah, hal itu meru-pakan buaya-buaya daratnya. Payung-payung dari prajurit-prajurit kereta itu merupa-kan burung-burung angsanya. Daging dan sumsum binatang itu merupakan lumpurnya. Hal itu penuh dengan lengan-lengan manusia terpotong, yang merupakan ular-ularnya. Didatangi banyak rakshasa dan para kanibal lainnya, oh raja, oleh anggota keluarga-keluarga Chedi, Panchala dan Srinjaya tak terhitung jumlahnya.

Setelah menyaksikan, oh baginda, berkeliaran tanpa ketakutan pada pertempuran itu, setelah melihat keberani-annya, para Pandava menjadi penuh kekhawatiran. Kegem-

biraan memenuhi hati pasu-kan-pasukan paduka saat itu. Suara-suara alat musik keras dan mengerikan itu membuat rambut yang berdiri tegak itu muncul. Setelah mendengar hiruk-pikuk yang keras itu, dibuat oleh pasukan-pasukan paduka. Putra Pandu itu tidak dapat menahannya, seperti seekor ular yang tidak tahan terhadap suara tepukan telapak tangan manusia.

Dengan mata merah sep-erti tembaga, dengan lirikan-lirikannya seperti api yang menghabiskan segala sesuatu, putra dewa Angin itu seperti Tvashtri itu sendiri. Kemudian membidikkan senjatanya yang dikenal dengan nama Tvashtri. Dari senjata itu dihasilkan ribuan anak panah yang ditem-bakkan dari segala sisi. Sebagai akibat anak-anak panah itu, sebuah gerakan mundur se-cara massal terlihat di antara pasukan-pasukan paduka. Sen-jata itu yang ditembakkan pada pertempuran itu oleh Bhima-sena itu dapat menghancurkan

kemanjuran bayangan yang dibuat rakshasa itu. Seran-gan cepat Bhima itu sangat menyengsarakan rakshasa itu sendiri. Rakshasa itu dilukai setiap bagian tubuhnya oleh Bhimasena, Rakshasa itu kemu-dian meninggalkan Bhimasena dan melarikan diri menuju divisinya guru Drona.

Atas kekalahan pangeran Rakshasa itu oleh Bhima yang berbudi luhur itu, para Pandava menyebabkan setiap tempat pada arah mata angin bergema, dengan raungan-raungan singa mereka. Medan perang itu dipenuhi kegembiraan ksatria-ksatria Pandava. Mereka me-muja putra perkasa Maruta itu. Bhima tampak seperti para Marut yang memuja Sakra setelah kekalahan Prahlada, dalam pertempuran.

Sanjaya berkata, ‘‘Setelah Alamvusha melarikan diri dari Bhima, di bagian lain dari daerah pertempuran itu, berke-liaran tanpa takut-takut. Dan ketika dia berkeliaran tanpa takut-takut, putra Hidimva

menyerbunya dengan tidak sabaran, menyerang dengan panah-panah tajam. Pertarun-gan antara kedua singa-singa di antara para Rakshasa itu menjadi mengerikan. Kedua dari mereka itu memanggil kehadiran bayangan-bayangan seperti Sakra dan Samvara pada zaman dahulu. Alamvusha, di-gairahkan dengan kemarahan itu menyerang Ghatotkacha.

Sungguh, pertarungan di antara kedua Rakshasa yang utama itu menyerupai per-tempuran pada zaman dahulu, antara Rama versus Ravana,

Oh tuan, kemudian Ghatot-kacha menyerang Alamvusha diarahkan pada tengah-tengah dada dengan 20 batang panah panjang, berulang-ulang mer-aung seperti seekor singa. Hal yang sama Oh raja Alamvusha juga, berulang-ulang meny-erang putra Hidimva yang tak terkalahkan itu mengeluarkan raungan keras, dalam kegem-biraan memenuhi seluruh lan-git. Kemudian, kedua ksatria utama para Rakshasa dileng-kapi kekuatan besar menjadi dipenuhi kemarahan. (bersambung)

Disusun: Kisari Mohan Ganguli

Diterjemahkan: I Ketut Arinta

(Edisi Dua Ratus Tiga Puluh Tiga)

Rishi Vyasa : (Bharata) setara dengan Veda. Ini adalah suci dan agung. Bharata menganugerahkan kemasyhuran dan kesejahteraan. Karena itu, seseorang harus mem-pelajari dan mendengarkan den-gan perhatian penuh.

Minggu, 3 April 2016

05.52 Mars Indonesia Raya05.54 Mars Bali Jagadhita05.56 Lagu Ngastitiang Bali06.00 Puja Trisandya06.05 Dharma Wecana06.35 Sehat Bugar07.05 Seputar Bali Akhir Pekan07.35 Warna-warni Pagi08.05 Klip Anak08.35 I Got It

Stret Kid08.45 BCTTV09.05 Taman Sari

TK Dharma Praja09.30 Belajar Menggambar

10.05 Boga Dewata10.30 Pelangi Kehidupan11.30 Dunia Otomotif12.00 Dharma Wacana12.30 Traventure12.45 BCTTV/Glimpse Of The Island13.00 Dunia Kita13.30 Lejel Home Shopping14.30 Tembang Bali15.30 Gita Shanti

SS Campursari Sarbagita (2)16.05 Dialog Interaktif

Harmoni Bali17.05 Round Up The World17.30 DW TV

18.00 Puja Trisandya19.00 Banjar Bali Quiz (BBQ)19.30 Kris (Kriminal Sepekan)20.00 Samatra Artis Bali21.00 Lintas Mancanegara21.30 Sekilas Berita21.35 Ajeg Bali

Sanghyang Jaran Negari22.00 Sekilas Berita22.05 Lila Cita

Penyalonarangan Sabda Pralaya (3)

23.05 Solusi Alternatif Herbal Putih

00.00 Lejel Home Shopping

Sloka 6.24

Brahmarpanam brahma havirBrahmagnau brahmana hutam

Brahmaiva tena gentavyamBrahma karma samadhina

Seseorang yang terpikir bahwa tindakan pengorbanan itu Tuhan adanya. Yang dikorbankan juga Tuhan. Dan oleh Tuhan pengorbanan itu dikorbankan ke api Tuhan, maka ke Tuhan jugalah pergi orang yang sadar akan ketuhanan dalam pekerjaannya.

Perkembangan dan kema-juan teknologi yang semakin pesat memang menarik dan harus dimanfaatkan seefektif mungkin. Sebagai generasi Y dan Z, harus menggunakan teknologi smartphone untuk mencari ilmu dan bukan han-ya untuk chatting/mengobrol atau gosip selebriti. Karena itu dapat melemahkan daya saing atau competitivenessdalam dunia kerja apalagi pada era MEA. “Itu sering tak terasa membuang waktu kita. Bermain game onlineatau di smartphone silakan, tapi jangan habiskan waktu main game. Jadikan ide un-tuk membuat game-gameyang baru. Yang bisa dijual dan digemari banyak orang di seluruh dunia. Jangan hanya jadi konsumer tapi jadilah produser,” ujar Ketua Yayasan Pendidikan Han-dayani Denpasar, Dr. I.B. Radendra Suastama, S.H., M.H., jumat (1/4).

Selain itu, menguasai ba-hasa asing juga menjadi salah satu peran penting dalam persaingan pada era MEA, mengingat persaingan ini melibatkan banyak nega-ra ASEAN. Untuk itu, belajar dan menguasai bahasa asing juga sangat penting dilaku-kan semaksimal mungkin. Jangan pernah takut salah dalam tata bahasa. Ciri anak muda yang sangat keren ada-lah energik dan bersemangat. Karena itu adalah modal ter-penting dalam berkompetisi. “Tinggal diarahkan ke hal-hal produktif dan kompetitif, pasti SDM generasi muda Bali menang dalam persain-gan,” ucapnya.

Radendra mengatakan, sejak zaman dulu, leluhur bangsa Indonesia disegani bangsa lain. Sebab, bangsa

Indonesia adalah keturunan dari leluhur yang hebat. Pasalnya, tidak pernah ada wilayah kerajaan seluas Ma-japahit di Asia dan dunia selain kecuali Kerajaan Mon-gol. Oleh karena itu, sejak dulu bangsa Indonesia ada-lah orang hebat. “Leluhur kita lebih hebat daripada leluhur bangsa lain. Jangan mau kalah, apalagi Bali yang kini terkenal di seluruh dunia karena budayanya yang unik. Kita harus pelihara budaya yang merupakan keunggulan kita itu,” pintanya.

Dia mengajak jangan ter-lalu terlena oleh budaya modern dan teknologi, yang nantinya dapat melantarkan budaya dan tradisi. Budaya asing boleh diketahui dan dipelajari, namun lebih pada untuk memperkaya ide dan wawasan. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, bahasa, dan keahl-ian serta keterampilan san-gat diperlukan dalam dunia kerja masa kini. Sehingga, semua harus dikuasai, agar generasi muda bisa berjaya di kancah internasional, tanpa harus meninggalkan budaya dan tradisi yang ada.

Hal senada juga dikata-kan oleh mantan BEM Unud, Ida Bagus Anggapurana Pidada. Sebagai generasi muda, ia mengatakan ten-aga kerja muda Bali harus meningkatkan kualitas diri dengan skill khusus, pen-galaman dan pemahaman dalam mengakses ke sek-tor-sektor keuangan. Skillkhusus yang sangat diper-lukan dalam menghadapi MEA di antaranya di bidang kesenian, sastra, teknologi, komunikasi dalam berbagai bahasa, kesehatan, perta-nian, peternakan, kelautan

dan pemasaran. Skill khusus ini bisa didapat tidak hanya dari pendidikan formal, karena bisa juga didapat dengan membaca buku dan mengikuti pelatihan.

Pengalaman yang san-gat penting dimiliki adalah pengalaman dalam beror-ganisasi dan belajar menjadi pengusaha dari dunia kerja. Memahami cara mengakses

ke sektor perbankan, kop-erasi dan program khusus pemerintah juga diperlukan untuk memperoleh bantuan modal juga sangat penting. “Untuk memulai dan me-nentukan bisnis yang tepat sangat disarankan untuk membaca buku-buku dari ekonomi terkenal dunia sep-erti buku Cash flow quad-ran dan Richdad Poordad karya Robert T. Kiyosaki ahli ekonomi besar amerika. Khususnya bagi yang ingin memulai bisnis tanpa modal dan memperkecil risiko,” ujarnya. (win)

Tenaga Kerja Bali Harus Visioner, kreatif, dan Berbudaya

Denpasar (Bali Post) -Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), tenaga

kerja remaja Bali harus berpikir visioner, kreatif, dan berbudaya. Mengingat Bali merupakan wisata budaya yang rohnya adalah Agama Hindu.

Semarapura (Bali Post) -Seiring dengan berkembangnya usaha pari-

wisata, tidak bisa dihindari tenaga kerja asing memiliki peluang besar untuk ikut berkompetisi di Bali khususnya di Klungkung. Apalagi, pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) saat ini pekerja lokal pun harus siap bersaing dengan pekerja asing.

Pemkab Klungkung pun turun tangan melak-sanakan uji kompetensi bagi tenaga kerja di Nusa Penida yang dapat mendukung pengembangan pariwisata di kecamatan kepulauan tersebut.

Pemkab Klungkung bekerja sama dengan LSP Parindo Bali pada tahun 2015 telah menyeleng-garakan uji kompetensi khususnya di bidang pariwisata di Nusa Penida. Kegiatan ini diseleng-garakan di dua tempat yakni di Kantor KKP Nusa Penida dan di Kantor Kepala Desa Lembongan.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trans-migrasi Ida Bagus Anom Adnyana mengatakan Khusus untuk di Nusa Penida, Disosnakertrans

-pada pekerja asal Nusa Penida. Untuk tahun 2015,

uji kompetensi di bidang perhotelan, diving, dan cooking. Rencananya pada tahun 2016, pihaknya

sebanyak 300 orang untuk pekerja di bidang pariwisata yang ada di Nusa Penida. “Yang sudah

Kita mempersiapkan tenaga kerja yang mampu bersaing pada MEA 2016 ini,” tuturnya.

Menurutnya, uji kompetensi wajib dilak-sanakan oleh seluruh tenaga kerja yang ada di Klungkung. Mengingat peluang seperti ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk per-saingan ke depan. Pihaknya mengungkapkan, uji kompetensi wajib dilakukan bagi masyarakat yang sudah bekerja di mana pun dan apa pun

dari uji kompetensi ini keabsahan dari sebuah keahlian untuk bisa bekerja masih abu-abu.” Jelas I.B. Adnyana.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menga-takan kegiatan ini dilakukan untuk pemenuhan tenaga kerja yang berkompetensi khususnya di bidang pariwisata. Ke depan diharapkan setelah

-

petensi khusus di bidangnya. “Pada saatnya para dive yang ada akan membutuhkan tenaga yang

bupati Suwirta. Pada MEA saat ini, syarat untuk mencari

tenaga kerja yakni mempunyai sertifikat uji kompetensi. “Kompetensi tidak hanya bisa ditun-jukkan dengan mereka bisa apa, tapi yang paling penting adalah mereka bisa apa dan mempunyai

Sementara itu, untuk menekan jumlah pen-gangguran di Kabupaten Klungkung, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kabupaten Klungkung melaksanakan jobfairdengan menggandeng 30 perusahaan dari berba-gai bidang kerja. Jobfair yang baru dilaksanakan pertama kali ini menyediakan 2.500 peluang kerja dari 150 jenis lowongan. Jobfair ini sebagai upaya memfasilitasi pencari kerja dengan perusahaan yang menyediakan lowongan.

Lowongan yang akan disediakan meliputi lowongan perhotelan, agen pemberangkatan TKI, kesehatan, keguruan dan lowongan perusahaan lainnya. Kegiatan jobfair ini akan dilaksanakan mulai tanggal 28 April saat pembukaan Festival Semarapura dan berakhir saat Festival Semara-pura ditutup. Pada tahun 2016 ini masih banyak masyarakat yang membutuhkan lowongan peker-jaan. Pendataan hingga Maret akhir, sedikitnya ada 406 orang yang terdaftar dalam kartu kuning atau kartu AK1 yang menjadi kartu pencari kerja di Disnakertrans. Pencari kerja dengan ijazah SD sebanyak 8 orang, SMP 7 orang, SMA sebanyak 147 orang, Diploma 1 sebanyak 43 orang, Diploma 2 sebanyak 12 orang, Diploma 3 sebanyak 107 orang dan S1 sebanyak 82 orang.

Dengan dilaksanakannya jobfair ini, masyarakat pencari kerja diharapkan dapat diserap di dunia kerja. Pelaksanaan jobfair ini menjadi yang pertama kali dilaksanakan di Kabu-paten Klungkung. Dengan banyaknya lowongan yang ada, masyarakat bisa memilih pekerjaan yang sesuai dengan ijazah atau keahliannya. Sementara itu, Disosnakertrans tetap melaksana-kan pelatihan kepada masyarakat yang membu-tuhkan pekerjaan. Di antaranya pelatihan spa, tata rias, khursus bahasa Inggris dan pelatihan lainnya. (dwa)

Lakukan Uji Kompetensi Tenaga Kerja Lokal

BPM/ade

DISKUSI - Peneliti Senior LIPI Syamsuddin Haris (paling kiri) bersama Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura Erik Satrya Wardhana, Wakil Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara Irham Dilmy, dan Ketua Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri saat diskusi Perspektif Indonesia, Sabtu (2/4) kemarin.

Page 17: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

SERVICE SERVICE SERVICEDIJUAL MOBIL

KONTRAKTOR

PERCETAKANBIRO JASABIRO JASA

RUPA-RUPA

RUPA-RUPA ALUMINIUM

BAHAN BANGUNAN

CV. BABE COOL08123968533 - 081916424731

AC

MELAYANI SUMUR BOR

085100533795

Min

ggu B

uka

KULKAS

C.0002610-SRV

ACKULKAS

FREEZER

CHILLER

SHOWCASE

MESIN CUCI

POMPA AIR

WATER HEATER

INSTALASI LISTRIK

LAS PANGGILAN

DLL

BARITO TEHNIKSERVICE PANGGILAN

Dikerjakan ditempatdan Bergaransi

Jl. Imam Bonjol 22 Dps - Bali082144505058 - 087761317050

Terima jual beli & tukar tambah

C.0001420-SRV

RAJA SUMBAT

WCAtasi WC Mampet,Saluran Air, WastavelDll. Tanpa BongkarMelayani NgurasGARANSI

081338633936C.0002540-BRJ

GARANSI

PAK KOMANG

KURAS

WC081 933 098639081 238 503 877

HUB

AHLI MAMPETMENGATASI

CLOSET

SALURAN AIR

WASTAFEL

DLL

TANPA BONGKAR

C.0001937-BRJ

AHLI SUMBAT

081337666135082359392760

C.0002207-brj

C.0002071-BRJ

C.0000088-BRJ

TUKANG MAMPET

085338344278GARANSI

WC MAMPETSALURAN AIRWASTAFEL, DLL

TANPA BONGKARMENERIMA

KURAS

MENGATASI

K U S E NP I N T U

J E N D E L A

K A S A N Y A M U K

R A I L I N G M I N I M A L I S

P L A F O N G Y B S U MR O L L I N G D O O R

D L L . . .

P A N E L A C PL A N T A I K A Y U

P A R T I S I A L U M I N I U M / G Y B S U M

R A N G K A B A J A R I N G A N / G A L V A L U M

SWAJAYA PRIMA CHINNELJln. Tukad Jinah No 9 x Renon Denpasar

SPECIALIS ALUMINIUM

0361 – 474 66 04082 3311 787 98 – 087 7128 515 99

C.0000967-alm

CV. Tiga SampoernaBali

Jl.

T :

Pertulaka No. 28XBr. Peninjoan, Desa PeguyanganKangin, Denpasar Utara

081327413385081999278882

C.0002237-BBN

Mau Buat Kolam Renang??

Hanya DenganRp. 2.950.000/m3

Sudah Tinggal Berenang- Finishing Batu Hijau Sukabumi

- Border Palimanan / Batu Candi

- Pompa & Filter By HAYWARD

- Lampu Kolam By EMAUX

- Free Paket Alat Cleaning Kolam

PROMO BULAN APRIL :

- Free Floating Bed Pool

- Free Masa Perawatan 1 Bulan

Phone : 081 238 263 800

C.0002544-RPA

DP Jt-an30

C.0001380-MBL

XENIA TERIOS

AYLA GRAN MAX

DP Jt-an15

DP JT5DP 14 Jt-an

085101456084

TERIMA TUKAR TAMBAH KOS DIBANTU|

PROSES CEPAT SYARAT MUDAH|

G.0002601-PRC

BALI GLOBAL CLASSIFIED ADSSarana promosi, mempertahankan, memperluas pasar serta meningkatkan citra perusahaan, Paling efektif, mini biaya, maksimal hasilnya

IKLAN MINI - IKLAN PELUANG EMAS

Discount Up to: 10% Pembayaran dgn Kartu Kredit BNI Layanan Pengaduan: HP: 081 139 62168, Email: [email protected] BB: 55c8e021

Tarif iklan Mini/Baris : Minggu s/d Jumat : Rp 49.500,- per baris, Sabtu : Rp 64.350,- per baris (30 character), minimum 2 baris, maksimum 10 baris (bayar dimuka), Adlibs Radio Global/Genta/Besakih Rp 50.000 (3 x siar)

Iklan Peluang Emas : Rp 795.000,- maksimum ukuran 1 kolom X 3 cm, 10 kali muat/bulan (bayar dimuka)tidak termasuk iklan lowongan/dijual/dikontrakkan rumah, tanah, ruko, mobil, dll. Tarif khusus66 tahun Bali Post. Iklan mendesak untuk dimuat besok, diterima sampai pukul : 18.00 Wita

Materi iklan diserahkan berupa file dalam bentuk CD/Flashdisk dengan format: Coreldraw, Photoshop atau Iklan Anda di desain langsung di bagian iklan Bali Post, GRATIS!

Jakarta : (021) 5357602 - Fax : (021) 5357605 Mataram : (0370) 639543Denpasar : (0361) 225764 (hunting) e-mail:[email protected] : (031) 5633456

VISA

- Iklan Still Store di Bali TV : Rp 200.000,- (10 x tayang)- Runing Teks Bali TV : Rp 50.000,- (5 x tayang)- Denpost Paket : Rp 165.000,- (10 x muat)- Bisnis Bali Paket : Rp 82.500,- (10 x muat)

Minggu Pon, 3 April 2016

Dcr tenaga Administrasi, SPG, danSPB, wanita/pria, maks. 25 th,

penddk min SMEA, bisa komputer,belum menikah. Lamaran ke Jl.

Kepundung No. 61A DpsG.02

!!DicariSopir Berpengalaman Bisa Matic

Dan Manual,Rajin,Jujur,RapiHub.Jl.Danau Poso No.35 Sanur

Telp.085333470104/085239115438B.BP.141.04.16.0000092

!!!Dicari Sales,CS,SalesCounter,Supervisor,Lam Lngsng

Dibawa Di Gatsu Barat 100Badung,03619004767/0818350814

B.BP.141.04.16.0000091

PT.Fujihome Japan Cr StaffPenerjemah Bhs Jepang Aktif,baik Lisan/Tulisan dan Lama di

Indonesia Gji Tinggi T:4723564/Email:[email protected]

A.BP.001.04.16.0000219

!Dcr Sopir Pribadi,Disiplin+Tanggung Jwb,Usia 30 Ke Atas

Gaji Tinggi Hub.Toko BesiMurah Jl.T.Umar Barat 17 Dps

B.BP.141.04.16.0000045

Job Australia Prkbnan & Rest.Biaya 50% Ptng Gj,brngkt Cpt,

Gji Bsr,Resmi,Trbts! Hub.BuDinapertiwi.Sh,Indopower Pt.Hp.081 217 127 822 Segera.

A.BP.817.04.16.0000139

PT.Fujihome Japan Dcr Estima-tor,Peng.Proyek&Arsitek Pnglmn

Min 4Th dibidangnya Hb.4723564/Email:[email protected]

A.BP.001.04.16.0000217

Bth:Adm.Pembelian,Mrktng,Tk.sapu,SPG.Lam:[email protected]/087861454652

A.BP.001.03.16.0002428

PT.FujihomeJapan Cr MarketingProperty Berpengalaman min 2th

berpenampilan menarik gaji+Tunjangan+Bonus Hub:4723564/Email:[email protected]

A.BP.001.04.16.0000218

Red Carpet Champagne Bar Men-cari Maintenance yang Berpe-

ngalaman Perbaiki Mesin Vespa.Gaji Bagus,Service Charge,BPJSdan Uang Makan.CV Kirim ke:jak

[email protected]

!!Kpl pesiar-Dream Cruises req:Waiter/Asst.Cabin Steward/ess/

Asst.Laundryman.Cooks.Pls Con:PT.Piramid Jl.Jayagiri VII/12B

Renon,Phn:0361-226636/226736.B.BP.001.03.16.0001373

!Dcr Antar jemput Usia 17-20ThWanita simC+A,0818558703Mengwi

B.BP.166.04.16.0000106

Cr Krywan/ti Utk Money ChangerDitempatkan di Hotel *5

Hub:0361-417190/0811386998A.BP.001.04.16.0000031

AquaMarineDivingBali is HiringIndonesian Dive Travel Consul-

tant.Excellent Written&SpokenEnglish,Organised,can-do Atti-tude, Detail Oriented,Decisive-great Computer Skills,MSOffice

5,5days/wk,8hrs/day,Min12Mths.Resume&Cover letter in English

Expected Salary&Availabilityto:[email protected]

B.BP.004.03.16.0001364

**Cr PRT/B.Siter G.1Jt-1,5JtTdr dlm H.085239268658 LsgKrja

B.BP.135.04.16.0000103

Adm wnt,SMK&SPG/Eng,Prum TamanMulia Jimbaran 082146521925

A.BP.001.03.16.0002138

Bella Vista Urgent Need Cook,Waitress, Barista DW Send CVDirect Padma Utara 2 Legian

B.BP.154.04.16.0000097

Bth Ass.Apoteker,Lam ke ApotikQitta,Jl.Ry.Sesetan No.12A Dps

A.BP.001.04.16.0000159

Bth Gardener u/DiNusa Dua,Fas:Gj UMK,BPJS,Makan,081338650200

A.BP.001.04.16.0000192

Bth Kasir Wnt min 18Th diBeachwalk Mall Min.SMK&D3 Pglm/tdk

Gaji&Tunh Hub Rosy085737461171B.BP.031.04.16.0000016

Bth Terapis Wanita di Beach-walk Mall Max.35Th Pglmn/tdk

Gaji&Tunj Hub Rosy085737461171B.BP.031.04.16.0000015

Butuh Segera Karyawati Admin,Mahir Komp,Prof Hb:08113867250

A.BP.001.03.16.0002506

Butuh Segera Karyawati u/Minimarket bisa Komp.H.08113867250

A.BP.001.03.16.0002507

Cr Pembantu Gj1,5Jt yg NgantarDpt 500,T.085337647918/487706

A.BP.001.03.16.0002640

Cr Therapist Spa u/di KutaSeminyak Hub.081805495808

B.BP.154.04.16.0000101

Cr TngCuci&StrikaLaundry,LokDpsPnglmn,Gj&Bns,Hub:081936110361

A.BP.001.04.16.0000201

Dbthkan Captain Waiter/ss,CookHelper,Cleaning Service,Admi-nistrasi,Accounting Lam di Bw

Lgsg ke Laota Jimbaran No.77XT.085103069393 Mumbul Jimbaran

B.BP.154.04.16.0000098

Dbthkn Marketing Manager,AO,CS,IT,Acounting,Kirim Lam PT.BPRPrima Dewata.Jl.Gatsu Barat No18Y Badung 430816/430818

A.BP.001.04.16.0000041

Dbtuhkan:Adm,Kasir,OB,CS 6Orang Sgr Hub Jln Nusa IndahNo.21A/081238509932 (Sari)

A.BP.001.04.16.0000213

Dc Stylist Capster Mss SalonSpa Kuta Tuban Hb.081337950664

A.BP.001.04.16.0000178

Dcr 2 PRT bisa Masak Gj 1,5Hub.081916232859

A.BP.001.04.16.0000111

Dcr Bbrp Or Terapis Wanita utkSalon&Spa di Ubud,081337024013

A.BP.001.04.16.0000180

Dcr Cek Stok Acc 3,75Jt+Bnsdan Serabutan 2,25Jt Kirim CV

ke [email protected]/Jl.Gelogor Carik Perum RoyalOrchird No.43 Pemogan

B.BP.004.04.16.0000029

Dcr Gr PAUD,SD,OB,Satpam.Max.30Th,dibidangnya,082144899132

A.BP.001.03.16.0002576

Dealer Resmi Honda Bth Admin,Wanita,Bs Komputer,Komunikasi

Baik Lam Krm ke Jl.Ry PadangLuwih No.166 Dalung T.413587

A.BP.001.03.16.0002670

Dcr Kasir/Akuntansi Min Tmt D3Lmr Bw:PBMC Jl.H.Wuruk 240 Dps

A.BP.001.04.16.0000176

Dcr Koordinator bisa BhsInggris 15Org,2Cook,2Supir

untuk Yayasan di UbudHub:081246434964 Email:

[email protected]

Dcr Manager Oprt. Max 35Th &Sales marketing Max 28Th

CV:[email protected]

Dcr Pegawai Salon dan PembantuHub.085792229606

A.BP.001.04.16.0000169

Dcr Pembantu Asuh Anak Gaji1Juta Hub 087860713727

B.BP.154.04.16.0000100

Dcr Receptionist,Pnmpln MnarikComputer,B.Inggris,Utk Spa,Gj

Menarik Hub.736105/08233966677A.BP.001.04.16.0000177

Dcr SPG/SPB Min.SMAHub.087771972017/419261

A.BP.001.04.16.0000149

Dcr STM Msin u/Teknisi LaundryPglmn tdk diutmkn,081999660972

A.BP.001.04.16.0000003

Dcr Sgr Tenaga Accounting minSMK/Sederajat Hub.PT.Liqtro

Sanurbali Tlp.710971-73A.BP.001.03.16.0002643

Dcr Sopir Prbadi Berpengalamantahu Wil.Bali Hub.085738560166

A.BP.001.04.16.0000191

Dicari Security Hub: BPR RagaJayatama Batubulan Tlp.298277

A.BP.001.04.16.0000155

Dcr Staf FO,HRD Htl RijasaAgung Payangan.Lmrn,CV Kirim

ke [email protected]

Dcr Tkg.kayu u/Meubel Jl.KertaDalem I/4B Sdkrya,085238466592

A.BP.001.04.16.0000144

Dcr Waiter/ss CV Krm ke Jl.Cielo Rest Hub 0361 762027

B.BP.154.04.16.0000099

Dcr:Reseptionist,HousekeepingHotel Puri Asih,

Jl.Pantai Kuta 40, KutaA.BP.001.04.16.0000186

Dcr:Salesman u/Ban Motor danOli Lk,Max35Th Srt Bw Lsg ke

PT.Banoli, Jl.Buluh Indah 75 DpsA.BP.001.03.16.0002669

Dcr:Waiter/ss,bs Bhs.Inggrisu/RM diLegian Hub:081236109808

A.BP.001.03.16.0002587

Dibutuhkan TEnaga Tukang LasPintu Tralis Baja Hub.08133843

8667/081246190998A.BP.001.04.16.0000017

Dicari Head Chep Pengalamanmin1Th,in Canggu 081236710442

B.BP.166.04.16.0000104

Dicari Krywti Serabutan Gaji1,8Jt & Sopir Serabutan Gaji2,3Jt Hub:082145900800

A.BP.001.04.16.0000165

Dicari Pelaksana MEP QS AdminProyek Hub.419677

A.BP.001.04.16.0000098

Dicari Tkg Patrun dan PenjahitHub 0361499117 Email:[email protected]

A.BP.001.04.16.0000095

Dicari SPG Konter Pakaian diGianyar Hub.081235578910

A.BP.001.04.16.0000085

Dicari karyawan/ti Rumah MakanHub: 087862028838 Gatsu Barat

A.BP.001.04.16.0000183

Dicari sgr llsn SMU/D3/S1 utkdididik & disiapkan u brkarier

di dunia penddkn sbg guru PAUDPG/TK Hub.221360,081339598849

B.BP.821.03.16.0001275

Distributor Ban Dalam Beststo-ne Membutuhkan Sales Marketi-ng + Akunting Berpengalaman

Segera Hub.081333120168B.BP.001.03.16.0001350

Driver For Delivery EnglishSIM A+C Jujur,Call 08123983573

A.BP.001.04.16.0000196

Red Carpet Champagne Bar isLooking for a Cleaner.Experi-

ence and Good English is a preGood Salary,BPJS and LunchPayment!!!! Your CV to: daniel

@redcarpetchampagnebar.comA.BP.001.04.16.0000082

Kayun Restaurant looking GoodPerson Energic Strong Mitiva-tion for Sales Mgr,Send CV to

[email protected]/0361974741A.BP.001.04.16.0000037

Maya Sayang Villa Required:Ecommerce Sales&Marketing,

Sushi/Hot Kitchen Japanese,FO(Male,SIM A)Hostess RestaurantHK Supervisor.CV Send to:info@

mayasayang-bali.com Ph.732230A.BP.001.04.16.0000171

Garment Need Assistant FashionDesigner Experience,Good

English.Email: [email protected] Ph.085100050706

A.BP.001.04.16.0000106

PT.Rajawali Asia Bali membthkn:Mgr marketing,Mgr HRD,Mgrlogistic,Mgr accounting,Assis-tant General Mgr,Marketing,

Admin,Translator,Sopir,Promo-tor/Event Organizer min SMA,

D3,S1 & usia max 35 thn,Fasih bhs Mandarin pengalamanmin 2 th di bidangnya masing2

Hub: 0361 - 8443128/4715165B.BP.004.03.16.0001246

Persh Kontraktor Cari TngDrafter Proyek,krm lamaran &

CV ke:[email protected]/085353461179

A.BP.001.04.16.0000142

Red Carpet Champagne Bar isLooking for a Cook.Experienceand Good English is pre.Good

salary,BPJS and Lunch PaymentYour CV to:

[email protected]

Room And Vespa in SeminyakRequired Engineering & Butler

CV to:[email protected]

Warung enak Ubud is now hiringCook/ Waitress/ Security as DW

or Full Time . Call 972911 orEmail to [email protected]

B.BP.004.04.16.0000032

SPG/SPB: Bs Bhs Mandarin Berpe-nampilan Menarik,2 Cashier

pengalaman min 1th,5 Accoun-ting Berpengalaman min 1th &

bisa MYOB.Krm Lam [email protected]

Tlp.081353209776B.BP.803.03.16.0001203

Sri Abi Ratu Villa Looking forSales Executive,M/F,Exp 1year

Own Vehicle,English Sent CV toMail:[email protected]

A.BP.001.03.16.0002625

TLC Bangli Bth Byk Gru EnglishSMP/SMA 91453/081338732544

B.BP.120.04.16.0000079

Urgent! Looking for SPG/SPBExperienced,Good English,GoodAppearance Call:085100574646CV to:[email protected]

A.BP.001.04.16.0000107

Urgent:Marketing ManagerProperty Developer Bali,

Pengalaman. CV:[email protected]

B.BP.004.04.16.0000041

Villa 3BR diPetitenget butuhStaff Housekeeping minimum 1th

pengalaman kerja.Email CV [email protected]

A.BP.001.03.16.0002475

MOBIL - MOTOR PROPERTY RUPA-RUPA Bali Post

BMW

BMW 318i Slv Met,AC Dingin,Tape,BodyBoxer,Mls 08123686246

A.BP.001.04.16.0000157

HONDA

Jual Mobil Jazz RS Th 2013Warna Silver.08563729822

A.BP.001.03.16.0002374

Ready HRV Prestige dan BRV081936246405/081236795696

A.BP.001.04.16.0000170

Ready HRV1.8Pth,Htm,Merah&Abu2HRV1.5E CVT&BRV Disc Bombastis

Hub.087862130930/ 081238508184A.BP.001.04.16.0000215

KIA

Picanto’08 BiruMuda asDK 74JtP.Saelus2Kamboja7/085101850689

A.BP.001.04.16.0000212

All New Picanto’11 Manual Slvrasli DK 99JtNg H.085737180911

B.BP.164.04.16.0000086

Caren II’04 Slv, Picanto’06 Slv,M/T Smua AsliBali,08179730701

A.BP.001.04.16.0000204

MERCEDEZ

Mercy C200’11Pth FaceliftTkd.Barito 32 Dpn Clandys/Krd

A.BP.001.04.16.0000209

Mercy E240 AT th’00 KM27rb HtmAts Nama Sdr,087860856999 Prbd

B.BP.141.04.16.0000090

MercyE230 NewEyes’97Slv MT AudVelg Brabus 85Jt,081934364994

A.BP.001.04.16.0000210

ISUZU

Panther Thn03 LS B.OriginalMerah Met Smst Br,087861342357

A.BP.001.04.16.0000195

NISSAN

March 1.5cc’14Slvr KM17rb 138JtP.Saelus2Kamboja7/085101850689

A.BP.001.04.16.0000214

SUZUKI

BUC SX4’08 AsDK Tgn1,X-Trail’2005 XT Terawat Hb.08123916000

A.BP.001.04.16.0000102

Baleno 2000 As Bali PribadiTerawat Hub.08123951303

A.BP.001.04.16.0000158

Karimun GX’05Slvr asBali BanBrS.Pake 73JtNg,085100866076 BUC

A.BP.001.04.16.0000211

New Splash’2013 Matic,Hitam,VR17,TV,JKlt,KM17Rb,08123890466

B.BP.164.04.16.0000088

Alphard S’10 Htm,LowKM,Istime-wa Spt Baru Hub.085737180911

B.BP.164.04.16.0000087

Avanza G MT’2012 AsliDK Tgn1Asuransi,Barang Bgs.0818354141

A.BP.001.04.16.0000179

Avanza Veloz 2011/12 PemakaianAsliBali,PutihBagus 08123968148

A.BP.001.04.16.0000203

Dijual Avanza G’10+G’11 HitamManual Hub.0817562009

B.BP.004.03.16.0001360

Innova G’2005 Silver Mulus BrgPribadi H.110Jt, 085100856999

B.BP.141.04.16.0000089

DICARI MOBIL*Dcr Mbl Sgl Merk,Trma OverKrd

Anda Tlp Kami Dtg,082146321008B.BP.164.04.16.0000085

DIJUAL MOTOR

HONDA

Djl Honda CBR’10 150cc & Ninja‘09 250cc Hub.081212779976

A.BP.001.03.16.0002451

DIJUAL RUMAH Rumah Baru Siap huni 155/142

Casa Lestari Tkd.Batanghari 4 Hub.08111801825/081339139240

A.BP.001.04.16.0000108

!Djl Rumah 395Jt Perum LuklukIndah Utr Puspem H.08123923726

A.BP.001.04.16.0000175

BUC Rmh Nuansa Kori UbungLT147M2 Tlp,PAM,2200W.087760079031

A.BP.001.03.16.0002606

Djl Rmh 3KT,2KM,Garase,Jl.KeboIwa Utr(dkt BaliTV) 08123894908

A.BP.001.04.16.0000160

Djl Rmh LB 170,2Lt cck u/UsahaTmn Jimbrn 2,2MNg/081916272218

B.BP.101.04.16.0000019

Jl Rmh T45/85m2 Kutuh Hr 615jtaspal 5&6 mtr H: 08123859713

B.BP.101.04.16.0000102

Jl Rmh,Jl.Gn.Agung Ls.110m2Gg.Bumi Ayu N/44 Hp.0811398154

A.BP.001.04.16.0000046

Minimalis Br 3KT 1KM TP65/100Jl.Siulan Dps 08123833999

A.BP.001.04.16.0000113

Rmh 4A FulBangunan 5td 3Balvon2kt 3km 1,3M Tbn 082146439998

A.BP.155.04.16.0000207

Rmh 60/120 Lt3 350Ng 36/80Finis 250JtNg Tbn 082146439998

A.BP.155.04.16.0000206

Rmh 64m2 Perum Jadi Pesona Jl.Pulau Moyo Hub:081338419711

A.BP.001.04.16.0000152

Rmh siap huni Lt2 2KT 1KM GrsTnh 1A Jimb 650Jt. 08123805574

A.BP.001.04.16.0000044

Rumah Minimlis H510 Btbln SsihJl.Besar,IMB Tlp.085738452864

A.BP.001.03.16.0002680

DISEWAKAN RUMAH

Dikontrakan Rmh 10KT Jl.Trijata 52 Hub.299568/081353191119

A.BP.001.04.16.0000166

Disewakan Rmh 1Are 2KT 1KM Jl.Bukit Hijau Dpn Poltek 60Jt/Th

A.BP.001.03.16.0002609

Dkntrkan Rumah di Jl.TrengguliHub.081916546111/081353367196

A.BP.001.04.16.0000187

Dkont Rmh 3KT,Fasil Lkp+IsinyaGatsu Tengah 15Jt,082240786772

A.BP.001.04.16.0000029

Dkontrk Rmh Tk.Badung X/5 LT.1,5A Renon Dps H:085100938292

A.BP.001.04.16.0000164

Kntrakan Rmh 2KT RM RK WC GrsiPdngsambian Klod 085100488131

A.BP.014.03.16.0002621

Rmh Jl.P.Serangan No.41 PerumKori Nuansa Dps 081239297745

A.BP.001.03.16.0002143

DIJUAL TANAH 1Are Denpasar 355Jt/A Ng Jl.

Suradipa I Pmlik 082341670605A.BP.001.03.16.0002679

!!Djl Tnh 610m2 Cocok di Kav-ling Semata A.Base081246076568

B.BP.166.04.16.0000105

Murah Jl Cpt Timur Puspem Bdg1-2A Jl5m Pav.081337332121Nego

A.BP.001.03.16.0002181

Tnh 1Are Pnggr Jl Raya Sibangdkt Jembatan 081237070478 BUC

A.BP.001.04.16.0000032

!!!!!!Canggu 45A Dkt PantaiGood View 087770077777!!!!!!!!!!

A.BP.001.03.16.0002661

!!!Seminyak Kunti 19Are 081338977777 Good Prospek !!!!!!!!!!!

A.BP.001.03.16.0002660

BU Cpt:Jual Tnh Swh 25A & TnhPermhn 50A Tmbok Kllg,Phn Jati

Sdh Ada Jln,Lokasi Br.CengoloTbn, Hub.0811380243

A.BP.001.04.16.0000146

BUC Dj Tanah 270m2 JalanPantai Balangan H.081337171703

A.BP.001.03.16.0001123

BUC Kavling G.Guntur 650Jt/AreHub.081999300890-087852723501

A.BP.001.04.16.0000188

Dijual Tanah 2,5A Jln.RayaDarmasaba Hub.08223074220

A.BP.001.04.16.0000154

Dijual Tanah 2Are Perum GrahaMutiara Permai Sebelah Kantor

Abian Base Hub.087777582622A.BP.001.04.16.0000181

Tanah 430M2 di Jl.Tegal WangiSesetan Hub:0811399570

A.BP.001.04.16.0000197

TOYOTA

Innova G’2013Abu2+Ijin ParTk.Pakerisan 72Pnjr Dharma/krd

A.BP.001.04.16.0000208

Avanza G 16,Dp34Jt,Kredit bs5Th Langsung AN,087762984309

A.BP.159.04.16.0000150

DIJUAL RUKO

*Ruko 2Lt jln UtamaMahendradata Toko BayPassSanur,Tanah di Tuban BUC,08123637336/7C7A6BDE

A.BP.005.03.16.0002690

Djl Ruko H.1Milyr 3Lt Lok.PasarKrnng085107041945,085221023678

B.BP.004.04.16.0000025

DISEWAKAN TANAH

Dikotrk Tanah 7Are ada Bangn20x8 Mter Semi Permanen bisa

Pake Rmh Kost Bangunya diBongkar Jl.Tukad Sungi 7/Tukad

Badung II Renon H.082144534000A.BP.001.04.16.0000136

KOST

Kamar fas Hotel dlm Ling RSSanglah/Surya Husada u/Dokter/Residen/Koas/Pasien Harian/Bln

H:03614722128/081337322228A.BP.001.03.16.0002241

RUPA-RUPA

Jl Abon Ikan Tuna Asli Dlm Ben-tuk Curah 180/Kg,081999161877

A.BP.001.04.16.0000151

Pajak SPT Tahunan / Bln NPWPSIUP SITU Pasport 081338344155

A.BP.001.04.16.0000025

Dijual Tanah Lokasi Ubud MasLT.440m2 Global 550 Juta Net

Hub.08123955756 / 081805543495A.BP.001.04.16.0000148

Jual Tanah 1,45Are Gg.MerpatiKerobokan Lokasi Belakang LP

Hub.087777582622A.BP.001.04.16.0000182

SINGARAJA

Dijual Tanah di Jl.A.Yani SgrPinggir Jl Utama Sgr-Seririt

Luas 6Are Hub. 081805686671A.BP.001.04.16.0000185

Penginapan Lok.Air Sanih-Singa-raja LT19A H2M,Ng,082236598131

A.BP.001.04.16.0000116

Tnh 50are isi Jati Desa BulianSingaraja 40/A,Ng,082236598131

A.BP.001.04.16.0000114

DISEWAKAN TOKO

Diswk Toko Lok.Jl.Tukad Banyu-sari Denpasar Hub.081353303640

A.BP.001.03.16.0002521

KONTRAKTOR

Gusti: Cor Lif,Borong Rmh,VillaKolam Dll+Design,081281155362

A.BP.001.04.16.0000172

DISEWAKAN KANTOR

Sewa Kantor Murah DiKuta 3,5Jt/Bln Bisa Patungan 0818889198

A.BP.001.04.16.0000123

Dijual tanah Ds Pring Gianyar2,5are Hub.085100928290

A.BP.001.03.16.0002479

Djl Sgr Tnh L:2,2A Lok.StrtgsSegitiga Emas Trafic Light Se-

setan-Sidakarya Sgt Ck u/DuniaUsaha,Kantor Consultan/PngcaraYg Plg Tpat u/Pasang Reklame/

Bill Board.SHM,Pruntukn Dagang/Jasa, Pminat.Sgr Hub.Pemilik

081337228877 Tanpa PerantaraA.BP.001.04.16.0000173

Djl Tnh 1,5Are SHM 150Jt NegoLingk Banyuning H:085237721340

A.BP.001.04.16.0000162

Djl Tnh 3,5Are Lok Pinggir JlnUtma Baypas Sanur,085101783994

A.BP.001.04.16.0000205

Djual Tnh Jl.IB Mantra Los PantaiRmh Gn.Agung 081999956856

A.BP.001.04.16.0000143

Kav 225Jt/A Jl Mobil Trima SHMBatubln 2+4 300Jt 087761245398

B.BP.001.04.16.0000076

Tnh 2 Are Taman Mumbul,200 Mtrdr ByPas NusaDua,08123659893

A.BP.001.04.16.0000009

Tnh di Abiansemal Sangeh 15Are65Jt/A08970204698/089674050482

A.BP.001.04.16.0000022

Tnh1,25A,290Jt/Are AbianbaseJl3m,081237666809/085935497688

A.BP.001.04.16.0000184

Page 18: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

18 Minggu Pon, 3 April 2016REKREASI

Ketentuan Menjawab

Jawaban di tulis pada kertas dan masukan ke dalam amplop serta tempelkan guntingan kupon TTS No. 240dan cantumkan identitas lengkap serta no telepon/Hp. Kirim ke Redaksi Bali Post Jl. Kepundung 67 A Den-pasar 80232, paling lambat Sabtu 9 April 2016. Peme-nang diumumkan pada Bali Post Minggu 17 April 2016.Hadiah disediakan untuk 5 (lima) pemenang @200.000, dan 1 (satu) tiket masuk Bali Zoo untuk keluarga ( 2 dewasa + 2 anak ). Tiket langsung diambil ke Bali Zoo, Singapadu, Gianyar. Pemenang di Denpasar, Badung, Tabanan dan Gianyar agar mengambil hadiahnya lang-sung ke kantor Bali Post tiap hari kerja dengan mem-perlihatkan identitas diri. Hadiah untuk pemenang di luar daerah tersebut akan dikirim lewat pos.

Jawaban TTS No. 238

Pertanyaan

Pemenang TTS No. 238

Mendatar1. Hikayat4. Yuridis9. Aroma10. Akatep (Petaka)11. Natsni (Instan)12. Angsu13. Egol14. Suun15. Sel17. Alot20. Ace22. Gepe23. Owas (Sawo)

2 5 . P o p27. Orla28. Kit30. Liar32. Rare33. Akasa35. Degung36. Naucap (Pacuan)37. Gabag38. Iktikad39. Angkara

Menurun1. Humanis2. Kapabel3. Alap alap

5. Uranus6. Daksina7. Sadisme8. Bong16. Ego18. Leo19. Tol21. Cai24. Warangan25. Pandemi26. Plagiat28. Kencana29. Terpana31. Ranggna (Anggar)34. Ambu

KUPON TTS No.240

SPT20161

8 9 10

11 12

13 14 15 16

17 18

19 20 21 22

23 24 25 26 27

28

29 30 31 32

33 34

35 36

37

38 39

2 3

7

4 5 6Mendatar1. Pangkat Perwira tinggi pertama dalam angkatan udara/angkatan laut4. Ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan7. Dibalik : Gagasan8. Alat penampi beras tradisional9. Serangan secara terbuka dan berhadap-hadapan11. Hal yang harus dihindari oleh setiap aparat negara13. Dibalik : Jerawat (Inggris)15. Batu tulis (Bali)16. Acara TV swasta yang dipandu Karni Ilyas17. Makanan pokok19. Mata air (Inggris)22. Calon (Inggris)23. Menggait (Bali)25. Salah satu pelukis terkenal Bali28. Satuan barang bagasi atau kiriman29. Berharga sekali dan dianggap bertuah30. Save our souls31. Nama pohon obat anti malaria33. Penyu (Inggris)35. Titisan Dewata36. Pasak (Bali)37. Sekolah guru olah raga38. Bisikan hati39. Suatu kawasan yang memiliki arti sebagai warisan alam

Menurun1. Pensil yang isinya hitam tebal2. Penggunaan atau pendudukan3. Kayu untuk sangkutan genteng4. Penyakit raja singa5. Penduduk asli Australia (Inggris)6. Ditampung (Inggris)10. Dibalik : Jiplakan12. Kata sapaan untuk anak gadis14. Nomor induk pegawai18. Sebutan untuk seorang laki-laki Kudus19. Kerajaan yang didirikan oleh Ken Arok20. Kenyataan yang sesungguhnya (tanpa huruf akhir)21. Proses tawar menawar24. Tablet yang mengandung zat adiktif25. Kenyal26 Berkilat (Bali)27. Aparatur Sipil Negara32. Kuno34. Seni tari tradisional Ponorogo

TTS Bali Post

1. I Gusti Ayu Saniska DewiBanjar Kemulan, Jagapati, Abiansemal, Kabupaten Badung

2. Kadek Prastika NadyastariJln. Merdeka No. 43, Kabupaten Bangli 80613 (083114896336)

3. Made ArsanaBr. Bajangan, Dencarik, Banjar, Kabupaten Buleleng 81152

4. Risky Raditya L.Teknik Mesin, Universitas Udayana (081547495423)

5. I Gede Made RupawanBr. Dukuh, Desa Penebel, Kecamatan Penebel, Kab.Tabanan 82152

1 (satu) pemenang menda-patkan tiket masuk Bali Zoo. Tiket langsung diambil ke Bali Zoo, Singapadu, GianyarNama : Made Ayu Dwi PurnamaAlamat : SMA Negeri 1 Semarapura, Kelas XII IPA 1 (80700)

Untuk menuju desa ini, ada dua jalur yang bisa di-lalui wisatawan. Pertama, wisatawan bisa melalui jalur darat dengan meng-gunakan kendaraan ber-motor. Kedua, wisatawan juga dapat menempuh jalur perairan dengan menump-ang kapal boat dari der-maga Kedisan. Hanya saja, dibanding melalui jalur darat, para wisatawan yang ingin berkunjung ke Teru-nyan kebanyakan memilih perjalanan melintasi da-nau.

Selain dapat menyusuri danau secara langsung, per-jalanan melalui jalur perai-ran juga lebih efisien waktu dan lebih dekat dengan objek wisata pemakaman-nya. Dengan menyeberang danau, wisatawan hanya butuh waktu sekitar 15 menit untuk dapat sampai di Trunyan.

Perbekel Desa Terunyan, Wayan Arjana menjelaskan, tradisi pemakaman di Desa Terunyan merupakan salah satu tradisi yang menjadi daya tarik wisatawan. Di Terunyan, kuburan warga selama ini dibedakan men-

jadi tiga jenis, yakni Sema(kuburan) Wayah , Sema Nguda dan Sema Bantas.Sema Wayah diperuntukan khusus untuk memakamkan jenazah tokoh masyarakat dan masyarakat biasa, yang jasadnya utuh dan mening-galnya secara wajar. Sema Nguda diperuntukan un-tuk pemakaman bayi dan orang dewasa yang belum menikah.

Sementara, Sema Bantasdiperuntukan khusus un-tuk memakamkan jenazah yang cacat dan meninggal karena tidak wajar (salah pati ataupun ulah pati). Ketiga kuburan tersebut di-akuinya tidak berada dalam satu lokasi yang sama me-lainkan saling berjauhan. Arjana menuturkan dari ke-tiga jenis kuburan tersebut, Sema Wayah yang terletak di pinggir danau kurang lebih setengah kilometer dari pusat desa, selama ini menjadi kuburan yang paling banyak dikunjungi wisatawan.

Di Sema Wayah, pengun-jung bisa melihat jenazah diletakkan begitu saja di atas tanah dengan kedala-

man lubang hanya sekitar 20 cm. Jenazah yang di-makamkan hanya ditutupi kain dan dibatasi dengan potongan bambu yang dis-ebut dengan ancak saji .Meski tidak dikubur dengan tanah, namun pengunjung tidak akan terlalu mencium bau busuk yang dikeluarkan dari jenazah yang ada di sana.

Ini terjadi karena di Sema Wayah terdapat sebuah pohon yang disebut taru menyan. Konon pohon ini-lah yang menyerap dan menetral is ir bau busuk dari jenazah-jenazah di kuburan setempat. Pohon taru menyan ini jugalah yang menjadi cikal bakal dinamakannya Desa Teru-nyan. Sementara itu, saat proses penguburan berlang-sung, warga perempuan di Desa Terunyan pantang ikut masuk ke Sema Wayah.Warga perempuan hanya boleh mengantar mayat sampai di pinggir danau.

Sebab kalau sampai ikut masuk ke Sema Wayah, war-ga mempercayai akan ter-jadi musibah yang menimpa wanita tersebut. “Sehingga selama ini warga kami yang

perempuan tidak pernah tahu kondisi setra di sini,” terangnya. Uniknya lagi di Sema Wayah ini hanya ter-dapat tujuh liang lahat yang letaknya berjejer. Liang la-hat yang ada di ujung timur diperuntukan untuk tokoh masyarakat (peduluan), se-mentara liang lahat sisanya untuk warga biasa.

L iang lahat d i Sema Wayah ini tidak pernah ber-tambah ataupun berkurang. Ini bisa terjadi lantaran di saat ada jenasah baru yang akan dikubur, jenazah yang lama akan diangkat dan liang lahatnya digantikan dengan jenazah yang baru. Kemudian tulang belulang dari jenazah yang lama akan diletakkan di suatu tempat yang letaknya tak jauh dari jejeran liang lahat.

Karena tradisi pemaka-man unik ini sudah dijalank-an masyarakat setempat sejak dahulu kala, maka tak heran kalau jumlah teng-korak dan tulang belulang yang ada di Sema Waya-han saat ini sangat banyak bahkan hingga menumpuk. Beberapa tengkorak juga terlihat ada di pintu masuk Sema Wayah. (ina)

TradisiPemakamanUnik di Desa Terunyan

DESA Terunyan merupakan salah satu desa wisata yang ada di Kabupaten Bangli. Desa yang berada di tepian Danau Batur, Kintamani ini banyak dikunjungi wisatawan karena keunikan tradisi dan budayanya. Salah satunya tradisi pemakaman warga Terunyan yang tidak dikubur, melainkan hanya dil-etakan di atas tanah. Seperti apa keunikan tradisi pemakaman di Desa Terunyan?

SEMA WAYAH – Sema Wayah, Desa Terunyan Kintamani,kuburan yang paling banyak dikunjungiwisatawanselama ini.

Page 19: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

19Minggu Pon, 3 April 2016

Umur HaidirJunaidi belumgenap 11 tahunketika ditemui 24Maret 2015 yanglalu. Karena, sibungsu dari tigabersaudara inilahir tanggal 26Juni 2004. Oleh

sebab itu, fisiknya tentu saja masihsehat walafiat. Hanya, untukmenambah kebugaran dan imunitas,oleh kedua orangtuanya siswa kelas 5SDN 16 Kelurahan DendenganDalam, Kecamatan Paal Dua, KotaManado, Provinsi Sulawesi Utara, inidisarankan minum Madu Bima 99setiap hari. Haidir pun mencobanya,yang dimulainya sejak setahunsebelum wawancara ini dilakukan.Meski rasa pahitnya dominan, maduhitam ini ternyata juga memberikanrasa manis sehingga yang munculadalah rasa eksotis. Ini membuat

Haidir doyan. Dan sejak saat itu, duahingga tiga kali ia tenggak MaduBima 99 dalam sehari. Ditenggak?“Ya. Ditenggak saja. Nggak perlupakai sendok. Habis, rasanya enak,”jawabnya sambil tersenyum.Hasilnya? “Nafsu makannyabertambah. Selain itu, pas kenabatuk-pilek dan sariawan,sembuhnya cepat. Padahalsebelumnya lama. Lalu, di sianghari, sepulang dari sekolah, ia selalutidur. Padahal, sebelumnya tidak.Ternyata, rutin minum madu inimembuatnya gampang tidur,” ujaribunda Haidir, yang hadirmendampinginya ketika wawancaraini berlangsung.Seorang manusia, apakah ia anak-

anak ataupun orang dewasa, akansenantiasa sehat bila metabolismetubuhnya berjalan dengan lancar dansistem imunnya tinggi. Rutin minumMadu Bima 99 merupakan salah satuupaya untuk melancarkan

metabolisme dan meningkatkansistem itu, karena produk ini kayadengan zat gizi dan antioksidan. Zat-zat gizi membuat pertumbuhan danpergantian sel tubuh berlangsungdengan normal. Sedangkanantioksidan berperan memberantasradikal-radikal bebas yang membuattubuh cepat tua dan gampangterserang penyakit. Kendatidemikian, setiap orang juga mestirajin memelihara kesehatannyadengan cara yang seimbang,misalnya menerapkan pola hidupyang baik, pola makan yangmenyehatkan, dan pola pikir yangpositif. Termasuk di dalamnyaminum air putih dengan cukup,berolahraga dengan cukup, danberistirahat dengan cukup.Saat ini berbagai madu pahit denganberbagai merek telah beredar dipasaran. Tapi, yang banyak digemari,karena manfaatnya yang nyata,memang Madu Bima 99. Apalagi,

dari hasil uji laboratorium FakultasFarmasi UI dan Sucofindo September2014, Madu Bima 99 terbukti bebasdari bahan kimia obat, patogen, logamberbahaya, dan zat berbahaya lainnya.Bahkan, saat ini juga tersedia MaduBima 99 khusus, yakni MaduKesuburan Pria, Madu KesuburanWanita, dan Madu Kecerdasan Otak.Untuk mendapatkannya, Anda bisadatang ke apotek, toko obat, danoutlet-outlet lainnya di kota Anda.Untuk informasi lebih lengkap, Andabisa mengunjungi @madubima99,www.madubima.com, danwww.facebook.com/Madu Bima 99.Distributor Bali 08123644754,Subdist : 081936459563,

085954158293,087761444100, Buleleng08174708396 / 0817351071,

081239707770,

081338916680,

08123644754,

081999945381

Kemungkinan mereka malas mendaftarkan diri dan lebih banyak bekerja di sektor nonfor-mal seperti buruh tani, buruh bangunan, konveksi dan lain-nya,’’ ujar Tjok Juli.

Tahun ini, Dinskertrans akan menggelar 27 paket pelati-han kerja baik itu berupa pelati-han tenaga kerja Spa, bengkel, hingga satpam.

Di BadungPemerintah Kabupaten Ba-

dung selama ini telah mempri-oritaskan unsur kepentingan terbaik untuk anak dalam pengambilan keputusan pem-bangunan, selain pembangu-nan di bidang ekonomi, politik dan infrastruktur. Bahkan, Gumi Keris ditetapkan sebagai Kabupaten Layak Anak oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

“Ditetapkannya daerah ini sebagai Kabupaten Layak Anak karena adanya komit-

men antara pemerintah dan masyarakat dalam memenuhi hak-hak dasar anak,” kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Badung, Anak Agung Raka Yuda.

Ia mengemukakan bahwa hak dasar anak meliputi ak-sesibilitas pada bidang pendidi-kan, aksesibilitas masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan, kegiatan budaya, dan perlindungan anak.

Pejabat asal Gianyar ini menerangkan, anak sebagai generasi penerus dan pen-gelola masa depan bangsa perlu dipersiapkan sejak dini mela-lui pemenuhan hak-haknya. Pemenuhan hak anak men-jadi tanggung jawab bersama antara orangtua, keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

“Pemerintah Kabupaten Ba-dung memiliki strategi dalam mewujudkan perlindungan dan tumbuh kembang anak dengan mengintegrasikan hak anak ke dalam setiap kegiatan di SKPD dan juga lintas sek-tor,” ujarnya. (san/par)

Eksploitasi terhadap anak seperti itu tidak boleh dilaku-kan. Termasuk bila memang ada anak yang sengaja atau sampai putus sekolah, lalu kemudian bekerja.

“Pemerintah jangan tutup mata kalau ada anak putus sekolah lalu bekerja. Apa yang harus kita lakukan terhadap anak ini karena dia berarti kerja untuk mencari nafkah untuk kehidupan-nya, menjadi tanggung jawab negara,” jelasnya.

Kalau memang anak itu putus sekolah karena ke-inginan sendiri, lanjut Uta-mi, maka pemerintah mesti melakukan pendampingan. Selain pemerintah, peran ini bisa diambil oleh LSM bahkan masyarakat di sekitar anak itu berada. Bagaimana agar kesadaran si anak tergugah bahwa di usianya tersebut sebaiknya dia meneruskan pendidikan.

Sektor Informal Kepala Dinas Tenaga Ker-

ja dan Transmigrasi Provinsi Bali, IGA Sudarsana, men-jelaskan, lulusan SD ke bawah banyak bekerja di sektor informal. Umumnya, mereka bekerja sebagai petani atau pedagang. Kendati jumlahnya lebih banyak, namun mereka dinilai lebih mandiri karena tidak bergantung dengan pe-

rusahaan seperti pada sektor formal.

Sementara sektor formal mayoritas diisi oleh tamatan SMP dan SMA. ‘’Harus kita akui bahwa masih banyak memang masyarakat kita tidak bisa melanjutkan seko-lahnya,’’ ujarnya di Denpasar, Sabtu (2/4) kemarin.

Meski demikian, Sudar-sana menjamin tenaga kerja Bali tetap mumpuni dari segi kemampuan atau kompetensi. Hal itu terlihat pada setiap

-nya di bidang pariwisata. Sertifikasi juga dilakukan untuk menghadapi persain-gan Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Sudarsana menambahkan, pihaknya terus berupaya

tenaga kerja agar indeks prestasi kerjanya meningkat. Selain itu, memberikan pula pelatihan pada tamatan SMA/SMK yang tidak bisa melan-jutkan ke perguruan tinggi. Mereka juga diusahakan agar mendapatkan pekerjaan pascadilatih.

Kalau untuk sarjana, sebe-narnya peluang kerjanya ban-yak tapi mereka masih suka pilih-pilih. Sarjana juga tidak mau dilatih seperti tamatan SMA/SMK.

Ketua Baleg DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta, men-gatakan, Pemprov Bali mau-pun kabupaten/kota harus

mempunyai aturan yang jelas terkait dengan ketenagaker-jaan di Bali. Paling tidak un-tuk menumbuhkan sisi pro-fesionalisme pada SDM Bali yang menjadi tenaga kerja. Jangan sampai, masyarakat Bali justru hanya menjadi budak di daerahnya sendiri.

‘’Pemprov Bali dan pe-merintah kabupaten/kota harus mulai memikirkan peningkatan SDM. Sekalipun hanya tamatan SMA, paling tidak diarahkan profesional,’’ ujarnya.

Budiarta mengapresiasi upaya sertifikasi ataupun pelatihan yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja. Namun, hal itu juga harus didukung dengan kebijakan lain. Misalnya, memperban-yak beasiswa bagi generasi muda yang tidak mampu un-tuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

Jiwa kewirausahaan juga wajib dipupuk pada generasi muda yang akan terjun ke dunia usaha. Kalau tidak begitu, mereka akan kalah bersaing, tandasnya.

Ketua Komisi IV DPRD Bali, Nyoman Parta, menga-takan pelatihan serta bekal soft skill yang langsung ada hubungannya dengan dunia kerja merupakan keharusan. Kalau perlu sudah diberikan pada siswa di tingkat SD. Se-bagai contoh soft skill bahasa asing. (rin)

Pengusaha yang mem-pekerjakan anak dalam pekerjaan ringan, harus me-menuhi persyaratan. Salah satunya izin tertulis dari orangtua atau wali, juga perjanjian kerja antara pen-gusaha dengan orangtua atau wali,” ujarnya Sabtu (2/4) kemarin.

Pengawasan terhadap pekerja anak sudah diatur dalam UU No. 13 tahun 2003 dalam pasal 68. Keten-tuan sebagaimana dimaksud pasal 68, dapat dikecualikan bagi anak berumur antara 13 tahun sampai 15 tahun untuk melakukan peker-jaan ringan sepanjang tidak mengganggu perkembangan

dan sosial anak. “Di pasal 68 UU No. 13 tahun 2003 menyebutkan pengusaha dilarang mempekerjakan anak. Kemudian di pasal 69 ayat 1, ketentuan seba-gaimana dimaksud dalam pasal 68, dapat dikecualikan bagi anak berumur antara 13 sampai dengan 15 tahun untuk melakukan peker-jaan ringan sepanjang tidak mengganggu perkembangan

dan sosial,” ucapnya.Upaya Disnakertrans

Buleleng, manakala ada anak yang bekerja baru tamat mereka sudah atau malahan bekerja di mana program pe-merintah wajib menuntaskan anak sekolah 9 tahun. Pen-didikan anak-anak di Bule-leng tetap menjadi utama,

pekerja anak dapat ditekan semasih ada kerja sama dan kemauan orangtua memberi peluang belajar anak bahkan sampai ketingkat perguruan tinggi. Disnakertrans Bule-leng mempunyai program Penarikan Pekerja Anak menuju Program Keluarga Harapan (PPA-PKH), dengan dana APBN dari pusat Ke-menterian Ketenagakerjaan, sudah menginjak yang ke-6. Di dalam pelaksanaannya dinas memberikan pengin-gatan tentang sekolah. Itu nantinya digunakan untuk bekal di masa depan atau mengubah mindset-nya dari nyaman bekerja mendapat-kan uang, dengan sekolah tidak mendapatkan uang dan malah mengeluarkan uang,” tandasnya. (kmb34)

Sementara itu, mengenai kisah di balik arca Datonta tersebut, dijelaskan Jaksa bahwa Datonta atau Ida Ratu Sakti Pancering Jagat awalnya merupakan seorang pengem-bara yang berasal dari Dalem Solo. Kedatangan beliau ke Trunyan, pada mulanya adalah untuk mencari tahu sumber wangi yang tercium sampai ke Solo. Setibanya di Trunyan, beliau menemukan sumber bau harum tersebut yang ternyata muncul dari tubuh seorang dewi. Paras sang dewi yang cantik membuat beliau ter-pikat dan ingin menikahinya. Oleh sang dewi, permintaan tersebut diamininya dengan syarat sang pengembara itu bersedia menjadi raja di Tru-nyan. Permintaan tersebut pun akhirnya disanggupi sang pengembara.

Semasa kepemimpinan-nya, beliau menjadi raja yang sangat bijaksana. Dalam per-jalanannya, beliau yang ingin pergi tanpa meninggalkan jejak kemudian moksa. Hingga kemudian menjadi batu yang akhirnya muncul dari dalam tanah. Sementara sang dewi saat ini di-sungsung sebagai Ratu Ayu Pingit Dalem Dasar. Sang dewi bersemayam di palinggih sapta petala. Beliau mengemban tugas untuk me-melihara keberadaan Danau Batur.

J a k s a m e n g a t a k a n , masyarakat Trunyan juga percaya bahwa desanya men-jadi satu-satunya desa di dunia yang antigempa. Hal itu dikar-

enakan kepercayaan mereka terhadap kekuatan Ida Ratu Sakti Pancering Jagat sebagai kancing gumi. Dia menutur-kan, pada saat terjadi gempa hebat sekitar tahun 1976 si-lam, hampir seluruh wilayah di Bali ikut merasakannya. Bahkan wilayah Seririt, Singa-raja sampai luluh lantak. Akan tetapi gempa tersebut tidak terlalu dirasakan masyarakat di Trunyan.

Saat dirasakan terjadi gem-pa, semua peduluan akan membawa lu (alat untuk menumbuk) yang terbuat dari kayu dadap ke Pura Pancer-ing Jagat. Lu tersebut akan ditumbukkan ke tanah di seki-tar tempat berdirinya arca Datonta. Itu dilakukan untuk memadatkan tanah di sekitar beliau berdiri. “Lu itu masih ada sampai sekarang. Itu kami temukan pada tahun 2007 lalu saat kami melakukan pem-bersihan di sekitar palinggih arca Datonta, setelah sempat tertimpa pohon,” paparnya. Ajaibnya lagi, ketika musibah tumbangnya pohon beringin itu, arca Datonta tetap berdiri kokoh di tempatnya. Pada-hal, sejumlah palinggih yang berada di sekitarnya hancur tertimpa batang pohon.

Hingga sejauh ini tak satu pun warga setempat yang mengetahui secara pasti kapan Pura Ratu Sakti Pancering Jagat didirikan. Diperkirakan, pura ini sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Upacara wali Pura Ratu Sakti Pancering Jagat biasanya diselenggarakan se-tiap rahinan Purnamaning Kapat. (ina)

Terlebih lagi dalam ling-kungan keluarga miskin, kebiasaan untuk melibatkan anak dalam kegiatan kerja, baik di rumah atau di luar rumah dipandang sebagai ritus dalam life circle se-orang anak. Dalam Undang-Undang No.13 tahun 2003 memang tidak disebutkan pengertian yuridis menge-nai pekerja anak, namun dari ketentuan-ketentuan pengecua l ian terhadap larangan mempekerjakan anak, secara tidak langsung telah memberikan penger-tian tersebut.

Widiada mengatakan, pekerja anak adalah anak yang kehilangan masa ka-nak-kanak dan masa depan-nya yang bekerja sepanjang hari dengan upah rendah dan di bawah kondisi yang menimbulkan akibat bu-ruk terhadap kesehatan,

mental. Terkadang harus berpisah/dipisahkan dari kesempatan untuk mem-peroleh pendidikan serta melakukan berbagai peker-jaan yang bertentangan den-gan hukum. Makanya dia menyarankan belajar dulu baru bekerja.

Pemerintah, kata dia, berkewajiban untuk melaku-kan pendekatan dan juga memiliki program dalam penanggulangan pekerja anak ini. Karena bagaimana pun, mereka ini seharusnya masih dalam posisi waktu menuntut ilmu. “Bila saat ini mereka bekerja, kapan mer-eka bisa belajar? Inilah perlu peran pemerintah menang-gulanganinya,” ujarnya.

Anak anak yang men-jadi pekerja (tukang suun)di Pasar Badung menjadi perhatian serius jajaran Lentera Anak Bali (LAB). Perhatian ini dilakukan den-gan memberikan informasi yang tepat mengenai hak anak, terutama untuk dapat mengenyam pendidikan. Bu-kan hanya itu, hak anak un-tuk dapat bermain juga tidak boleh diabaikan. Karena itu, LAB secara terus-menerus memberikan sosialisasi ke-pada para pekerja tukang suun di Pasar Badung untuk tetap memerhatikan waktu untuk belajar dan juga ber-main.

Kepala Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kota Denpasar Gusti Agung Laksmi Dharmayanti men-gungkapkan mempekerja-kan anak di bawah umur sejatinya melanggar un-dang-undang perlindungan anak. Karena itu, semua wajib untuk mengingatkan agar para orangtua tetap memberikan anak-anaknya waktu untuk mengenyam pendidikan.

Di Bangli Di Bangli, fenomena anak

di bawah umur yang ikut bekerja untuk membantu perekonomian keluarganya cukup banyak. Adapun bi-dang pekerjaan yang selama ini dijalani anak usia seko-lah kebanyakan pada sektor informal seperti menjadi buruh maupun perajin. Tak sedikit, anak usia sekolah yang mulanya bekerja sepu-lang sekolah pada akhirnya memutuskan untuk fokus bekerja daripada melanjut-kan pendidikannya ke jen-

jang yang lebih tinggi.Terkait hal tersebut,

Kepala Bidang Hubun-gan Industrial Jamsostek Disoskertrans Bangli Made Karyana mengatakan bahwa dari hasil pantauannya se-lama ini, tidak ada satu pun perusahaan di Bangli yang ditemukannya mempeker-jakan anak di bawah umur. Semua perusahaan formal yang beroperasi di Bangli di-akuinya telah menjalankan ketentuan soal larangan mempekerjakan SDM yang belum cukup umur. “Di Ban-gli tidak ada pekerja anak. Tapi anak yang bekerja ada,” terangnya.

Dia menjelaskan kon-sep pekerja anak dan anak yang bekerja. Pekerja anak menurut Karyana memiliki pengertian yakni seorang anak melakukan peker-jaan hingga mengakibatkan terganggunya pendidikan dan membahayakan kes-elamatan. “Tapi kalau dia (anak) bekerja hanya untuk mengisi waktu senggangya dan tidak sampai mening-galkan bangku sekolah demi menjadi tulang punggung keluarga, maka dia bukan tergolong pekerja anak,” jelasnya.

Karyana mengakui bahwa pihaknya selama ini lebih memonitor dan mendata pekerja anak di perusahaan formal. Sementara sektor informal diakuinya belum dan sulit dimonitor. Ken-dati demikian, jika pihaknya sampai menemukan ada usaha informal yang mem-pekerjakan anak di bawah umur maka pihaknya akan memberikan teguran dan sanksi tegas. (ina)

Terkait upaya penyelama-tan, pemerintah Indonesia dia katakan, masih belum mendapat izin menggelar operasi militer pembebasan sandera di Filipina. Pemer-intah Filipina juga meminta pemerintah Indonesia mem-percayakan persoalan ini kepada mereka.

“Mereka berjanji dengan berbagai cara untuk membe-baskan para sandera. Untuk itu, kita harus yakin dengan niat baik dari pemerintah Filipina,” ucapnya.

Pemerintah Indonesia, kata dia, masih menunggu perkembangan dan kabar dari Kementerian Luar Neg-eri yang tengah berupaya menempuh cara-cara diplo-masi dan lain-lain dengan Filipina.

Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara, Suti-yoso, Sabtu kemarin, men-egaskan Indonesia bertekad tidak akan tunduk terhadap permintaan uang tebusan dari para penyandera yang diduga kelompok Abu Sayyaf. “Itu prinsip kita. Kita akan upayakan pembebasan tanpa syarat,” ujarnya.

Walau tidak akan tunduk alias membayar uang tebu-

san, kata dia, pemerintah tetap akan menggunakan cara-cara dengan kekuatan halus (soft power) untuk me-nyelesaikan kasus penyan-deraan sepuluh WNI yang disandera di Filipina.

“Dalam masalah WNI kita disandera di Filipina itu, kita tetap akan melakukan soft power dengan negosiasi ini lebih kuat dan menguntung-kan saya lihat karena minim korban jiwa dan biaya,” kata Sutiyoso.

Pemerintah, kata dia, telah mengirimkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, untuk merundingkan pembebasan sepuluh WNI yang disand-era ini dengan pemerintah Filipina terkait opsi dan cara yang akan diambil.

“Kami kan perlu tahu itu, jika misalnya akan dilakukan dengan aksi militer, kami minta dilibatkan di dalamnya dan mungkin meminta izin,” ujar Sutiyoso.

Sebelumnya, berdasarkan laporan yang beredar, Abu Sayyaf meminta tebusan 50 juta peso atau setara Rp 14,2 miliar, dengan tenggat pada 31 Maret 2016 untuk mem-bebaskan sepuluh WNI yang disandera dalam kapal tunda Brahma dan kapal tongkang Anand 12. (kmb)

“Kalau tidak salah, masa Pak Jokowi tidak melakukan apa-apa. Lalu, izin pemban-gunannya baru ada pada masa Pak Ahok,” ujarnya usai berbicara di kampus Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Sabtu (2/4) kemarin.

Agus mengatakan, untuk kepentingan penyidikan, bisa jadi KPK akan memang-gil Fauzi Bowo dan Ahok untuk dimintai keteran-gan sebagai saksi dalam kasus tersebut. “Bisa saja (dipanggil Fauzi Bowo dan Ahok). Kita masih telusuri,” katanya.

Agus menjelaskan, kasus yang menyeret nama poli-

tikus Partai Gerindra, M. Sanusi, itu terkait pemba-hasan Raperda tentang izin reklamasi. Pihak Podomoro Land diduga melakukan penyuapan agar Perda yang diputuskan nantinya men-guntungkan pengusaha. “Ini kasus besar, karena me-nyangkut investasi triliunan rupiah,” katanya.

Selain tiga orang yang su-dah ditetapkan sebagai ter-sangka, Agus menyatakan institusi yang dipimpinnya akan menelusuri keterliba-tan pihak lain dalam kasus tersebut, termasuk anggota DPRD DKI Jakarta lainnya. “Kita pasti kembangkan,” katanya.

Mengakui

Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk, Ariesman Widjaja, mengaku memberikan uang Rp 2 mil-iar kepada Ketua Komisi D DPRD Jakarta, Mohamad Sanusi. Uang yang diduga suap tersebut diberikan da-lam dua tahap.

“Iya, memang dua kali diberikan,” kata pengacara Ariesman, Ibnu Akhyat, Sabtu kemarin.

Menurut Ibnu, aliran uang Rp 2 miliar itu meru-pakan salah satu hal yang ditanyakan penyidik kepada kliennya. Namun, dia eng-gan menjelaskan, apakah uang tersebut merupak-an permintaan dari pihak DPRD, atau inisiatif kli-ennya. (kmb)

Seorang Pengembara

Operasi Militer

Sektor Nonformal

Sebagai Ritus

Tutup Mata

Memenuhi Persyaratan

Dimintai Keterangan

Dari Hal. 1

Dari Hal. 1

Dari Hal. 1

Dari Hal. 1

Dari Hal. 1

Dari Hal. 1

Dari Hal. 1

Page 20: Edisi 03 April 2016 | balipost.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418 MINGGU PON, 3 APRIL 2016

I FIND myself suddenly alone without help, engaged in a world for which I bear

the whole responsibility with-out being able to tear myself away from this responsibility

for an instant.

Tiba-tiba aku sadar, ter-campak di dunia sendirian tanpa ada yang menolong,

sementara aku mengemban tanggung jawab besar yang

tidak mampu kuhindar walaupun sekejap.

(Jean Paul Sartre)

“Saat sendirian dan beru-paya merenungkan hakikat diri, kukira, setiap orang men-geluhkan hal seperti digum-amkan tokoh eksistensialisme bernama Sartre itu. Tak terke-cuali orang bergelimang harta atau miskin papa, sangat aga-mais atau atheis, ada saatnya mereka merasa sendirian, tak berdaya dan orang lain tidak bisa mewakili beban derit-anya. Terutama ketika sakit parah dan menjelang ajal. Aku semakin percaya, ajaran agama kita yang mengata-kan, terlahir di dunia adalah samsara atau penderitaan, sehingga moksa atau tidak dilahirkan lagi adalah keba-hagiaan utama. Celakanya, bila dipikir-pikir, manusia bukanlah bos dirinya sendiri, sebab ada Tuan Besar yang menentukan kelahiran, hidup, dan kematiannya. Aku tidak peduli Sartre yang atheis setuju atau menolak pendapat ini! Karena itulah, setiap bayi baik yang lahir di keluarga hartawan maupun keluarga

miskin, asalkan bukan calon orang bisu, pasti menangis kencang saat keluar dari ra-him ibunya. Menangis karena sedih dan marah, namun tidak berdaya melawan kodrat. Itu tanda penyesalan atas tempat kelahirannya, tidak setuju terhadap orang tua yang mela-hirkannya, marah atas tubuh tempat jiwanya seumur hidup terkungkung. Mungkin itu se-babnya Plato menyebut tubuh adalah penjara jiwa. Kondisi tidak berdaya menghadapi keberadaan ini diberi istilah faktisitas. Orang boleh meno-lak kenyataan atau faktisitas karena menganggap hidup adalah pilihan, namun jan-gankan berhasil keluar dari cetakan nasib, malah cara mati pun mereka tidak kuasa menentukan sendiri,“ papar Rubag.

“Ya, menerima begitu saja keberadaan apa adanya dika-takan amor fati alias ber-serah pada takdir. Namun, orang-orang yang merasa diri modern, berkuasa dan ber-pengetahuan selangit, beru-paya menentang sikap amor fati atas faktisitas dengan

eksistensialisme seperti di-doktrin Sartre. Waham yang didahului aforisme, ‘ Manusia dikutuk untuk bebas ‘, mem-buat dunia menjadi bising dan gaduh. Kutukan bebas yang ambigu tersebut, bukan hanya hidup, bunuh diri pun diang-gap pilihan bebas. Keberadaan segala makhluk menurut fak-tisitas adalah being in itself,tapi bagi kaum eksistensialis diubah jadi being for itself! Ma-nusia dan binatang memang sama-sama punya kesadaran, namun manusia yang sadar punya kesadaran harus me-manfaatkan kebebasannya untuk menjadi apa saja yang diangankannya, seturut asas being for itself. Ditambah ajaran nabi eksistensialisme Nietzsche yang mengenal-kan teori ‘Kehendak untuk berkuasa‘ yang melahirkan Ubermensch sebagai tujuan hidup manusia, membuat

-warnai dunia daripada ke-damaian dan keharmonisan. Ditambah tesis ‘Tuhan sudah mati‘ maka lengkaplah gem-puran tatanan kosmis karena segelintir orang menganggap diri mereka setara Tuhan. Aku curiga, jangan-jangan kehendak keras atau ngeyel mereklamasi Teluk Benoa diakibatkan will to power dan menganggapn Tuhan sudah mati sehingga keberadaan puluhan tempat suci di situ dinafikan,“ argumen Kadek Wahyudita.

“Tanpa belajar dari seja-rah, kutukan manusia untuk bebas tersebut memang me-resahkan dan memuakkan.

Sebab, kebanyakan manusia yang haus kekuasaan dan harta benda sering meng-gunakan kebebasan dengan memperkosa kebebasan orang lain. Inilah sumber konflik di era kapitalisme neolib-eral. Coba simak nasib yang diterima para ubermesch seperti Robespierre, Lenin, Stalin, Hitler, Mussolini, Goto, Polpot, yang sempat bersinar di zaman keemasan-nya, namun akhirnya tamat dilumat cetakan nasib. Ter-masuk pula konseptor Will to power dan Ubermensch yang mati karena sakit jiwa, mungkin dikutuk Yang Ma-hakuasa yang dinyatakannya mengembuskan napas. Bagi kita yang meyakini Panca Sarada, di mana Hyang Widi sebagai puncak piramidanya, hanya bisa ber-yadnya dan berdoa guna menghadapi segala kedurjanaan. Sebab untuk melawan kekuasaan dan kapital besar, cara satu-satunya adalah minta ban-tuan Yang Maha-adil! Di Bali pun kita pernah dengar ada seorang konglomerat kaya raya di tahun 1960-an bernama Tjio Po Nie, yang bergerak di usaha perkapalan dan ekspor-impor berbagai komoditas. Mungkin didor-ong libido kekuasaan dan ekonomi akibat berlimpahnya harta benda, si Tauke berke-hendak membeli Pulau Bali. Masyarakat Bali gempar karena marah dan gemas mendengar keinginan yang dianggap keterlaluan, namun mereka tidak ribut tetapi ngerastiti pada Ida Sang Pematut. Entah doa mereka terkabul atau memang gagal untuk mengubah being in itself menjadi being for itself,akhirnya perusahaan besar

itu gulung tikar. Kantornya yang megah di Denpasar dile-lang dan kudengar salah se-orang cucunya berjualan sate di sebuah lapak, kawasan Orchard Road, Singapura. Bali ini tenget lo, hati-hati!“ ujar Turah Kesuma.

“Bagaimana tidak tenget,karena hampir setiap hari orang Bali melakukan ritual dan menghaturkan sesajen, demi terciptanya Bali yang santi! Itu bedanya keyakinan di Bali dengan keyakinan yang lain, mereka mempersem-bahkan sesuatu sebelum memohon, tidak ujug-ujug minta melulu! Jadi, uang Rp 1 triliun yang konon ditebar untuk menghancurkan ling-kungan Bali, tidak ada artinya dibanding biaya yadnya yang dikeluarkan orang Bali selama bertahun-tahun buat menga-jegkannya. Di Bali juga tidak ada upacara atau acara mem-buru setan, sebab agamanya mengajarkan mereka untuk bersahabat dengan setiap makhluk yang juga ciptaan Tuhan. Terkait paparan Rubag, soal faktisitas yang dihubungkan dengan bayi yang nangis saat dilahirkan, aku lebih cenderung menga-takannya sebagai peringatan samsara bagi seluruh anggota keluarga. Agar samsara tidak berkembang menjadi bencana, maka saat putusnya tali pusar bayi, orang tua pergi ke orang pintar atau dukun, untuk menanyakan roh leluhur yang mana bereinkarnasi di tubuh sang bayi? Juga ditanyakan, sesajen atau jenis upacara yang diminta oleh Sang Manu-madi, agar bayi itu tumbuh jadi suputra atau anak yang berbudi baik dan menyayangi keluarga kelak. Kedengaran lucu dan lebay, bila ada orang

tua yang mohon agar anak-anaknya tidak jatuh miskin, hahaha,” gelak Bakti Wiyasa di akhir penuturannya.

“Itu permohonan yang egois dan matrek! Cukup didoakan agar anak-anak berbudi baik, berbakti pada orang tua dan menyayangi seluruh keluarga. Kalau percaya karma phala,tentu perbuatan kita sebagai orang tua harus dijaga, agar kekayaan yang diwariskan ke anak-anak tidak menjadi sep-erti senjata makan tuan. Boleh jadi Irwan Yusuf saat istrinya melahirkan mendoakan agar anaknya tumbuh jadi anak suputra. Sebab saat dia meng-gelandang jadi pengemis dan diamankan petugas Dinas So-sial DKI Jakarta, tanpa malu dan merasa aib, anaknya, Marshanda, yang telah jadi

aktris sinetron terkenal, me-nyambanginya ke Panti So-sial. Bahkan tanpa risih dan sungkan dia memeluk dan mencium pipi lelaki kucel tersebut di hadapan para wartawan. Marshanda men-gaku menghormati ayahnya dan mengatakannya sebagai ayah yang baik, kendati akibat persoalan rumah tangga, dia dengan ibunya berpisah sejak umur 9 tahun dengan sang ayah. Meskipun sudah jadi aktris terkenal, dia menerima ayahnya apa adanya dan tidak merasa malu, karena percaya segala sesuatu akan indah pada waktunya dan semua ke-jadian merupakan kehendak Tuhan. Wah, inilah yang dis-ebut being in itself,“ komentar Pacet Sudiarsa.

(aridus)

Anak yang ’’Suputra’’brolan

BALEBANJAR

ARIDUS

balipost (115rb Like)

http://facebook.com/balipost

@balipostcom (4.004 Follower)

http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom

http://instagram.com/balipostcom

[email protected] [email protected]

FILM Festival

Selain ribuan masyarakat Bali yang hadir memeriahkan acara tersebut, hadir pula Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dewa Puta Be-ratha dan Ida Pedanda Sebali Tianyar Arimbawa, kepala diplomatik dan masyarakat India.

Sebelum acara tabur tepung berwarna dimulai, masyarakat yang hadir juga disuguhkan hiburan berupa tari-tarian dari para siswi India Culture Centre yang menampilkan pertunjukan tari-tarian beru-pa tari Cendrawasih dari Bali, tari Kathak yang merupakan tari klasik India, tarian rakyat Rajasthani, dan tari India kon-temporer (Bollywood).

Konsul Jenderal India di Bali, R.O. Sunil Babu, me-nyambut dan mengajak para peserta untuk menikmati keg-embiraan Holi. Ia mengatakan bahwa ini adalah tahun kedua Konsulat India merayakan Holi dan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali, khususnya Gu-bernur Bali dan Wali Kota Denpasar, serta staff admin-

istrasi Kota Denpasar atas kerja sama dan dukungan aktif dalam tuan fungsi.

Ia mengungkapkan keba-hagiaannya kepada ribuan masyarakat Bali yang tumpah

ruah merayakan dan ikut menjadi bagian dari perayaan Festival Holi dan berharap bahwa jumlah peserta akan bertambah tiap tahunnya.

Dinas Kebudayaan Provinsi

Bali, Dewa Putu Beratha, sangat mengapresiasi kegia-tan Festival Holi 2016 yang dirayakan di lapangan Pupu-tan Badung. Dikatakannya, kebudayaan India dengan ke-budayaan Bali pada khusus-nya mempunyai kemiripan, terutama pada keyakinan. Untuk itu, ia mengajak selu-ruh masyarakat Bali untuk berpartisipasi dan menghor-mati perayaan Festival Holi yang diselenggarakan oleh India di Bali. Ia berharap,

dengan diadakannya Festival Holi yang notabene adalah perayaan cinta kasih dapat diambil hikmahnya untuk saling mencinta satu sama lain. Sehingga tercipta ke-damaian dan kesejahteraan antarmasyarakat di Bali. “Perayaan Holi identik den-gan cinta kasih. Untuk itu, mari kita semua untuk sal-ing mengcinta satu sama lain, agar tercipta kedamaian antara kita masyarakat Bali,” terang Beratha. (win)

HEBOH dan seru. Resto Patio di Jalan Wijaya XIII Jaksel, malam itu seakan mau runtuh dengan tepuk riuh dan suitan serta komen-tar para wartawan.

Ya, dalam rangka mem-peringati 9 tahun wafatnya penyanyi Chrisye, 30 Maret 2006, Kelompok Kangen Chri-sye (K2C) menggelar acara Lomba Nyanyi Lagu Chrisye. Pesertanya semua wartawan baik dari media cetak mau-pun online.

Jurinya dua wartawan yaitu Bens Leo (pengamat musik dan wartawan Xpose Indonesia), Hans Sinyal (ko-ran Sinar Harapan, vokalis Grass Rock) dan seorang lagi anaknya almarhum Chrisye: Randa Pramasha Chrisman-syah.

Penggagas acara luar biasa ini adalah Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN yang sejak remaja menjadi fans fanatik Chrisye.

“Ternyata banyak war-tawan pencinta Chrisye dan hafal lirik lagunya. Saya berharap tahun berikut bisa diadakan lagi,” kata Ferry Mursyidan Baldan.

Karena kesibukannya, banyak wartawan yang lupa ikut lomba ini. Mau mendaf-tar, tapi sudah ditutup.

Pertama, peserta ikut audisi melalui video yang di-upload di media sosial facebook. Lalu di-like seban-yak-banyaknya. Kemudian, dipilih 10 peserta yang diadu

Ketua Juri Bens Leo men-

gaku sempat bingung memilih pemenang lomba ini.

“Karena semuanya bagus-bagus, tapi kami bertiga dari dewan juri harus tetap memil-ih yang memenuhi penilaian,” ungkap Bens Leo.

Akhirnya, terpilih 3 pe-menang yaitu Thalia Cae-sarina sebagai juara I , Vinceny Hakim Roosadhy juara 2, dan Abdul Malik Msn pemenang 3. Sebagai penampil terbaik adalah Adimaja Cumi.

Hadir malam itu istri Chri-sye, Yanti Noor, dan dua anak kembarnya, penyanyi Tika Bisono dan Johnny Syafru-din (Ketum GPBSI). Pem-bawa acara di tangan Gideon Momongan, wartawan musik dari Newsmusic.com.

Malam semakin larut. Be-

berapa wartawan ada yang masih sempat tarik suara lagu-lagu hits Chrisye, sep-

erti ‘‘Lilin Lilin Kecil’’, ‘‘Anak Jalanan’’, ‘‘Sabda Alam’’ dan sederet nomor lain. (pik)

MENYAMBUT Hari Film Nasional ke-66 yang

Indonesia (BPI) memberikan Piala Antemas kepada

8: Kasino Kings Part 1’’, ‘’Single’’ dan ‘‘Surga Yang Tak Dirindukan’’ di Balai Kota DKI, Jakarta, belum lama ini. Ini adalah kali pertama Piala Antemas diberikan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Bas-wedan, yang turut hadir dalam acara tersebut meny-erahkan penghargaan itu kepada perwakilan rumah produksi Falcon Pictures, Soraya Intercine Films, dan

Piala Antemas diketahui memperoleh lebih dari satu juta penonton pada periode 2015-2016.

“Ini adalah Piala Antemas kedua untuk Falcon Pictures. Pastinya kita bersyukur dan berterima kasih

juga mereka adalah orang-orang yang menghargai

ujar Frederica, produser dari Falcon Pictures.

kita ditonton dan sebenarnya kita agak surprise juga karena Piala Antemas sebelumnya diberikan kepada 1

-

yang jelas ke depannya dan tidak sebatas memperigati Hari Film Nasional setiap tahun.

memiliki arah yang jelas. Arahnya adalah revolusi

rasa percaya diri bangsa, itu intinya. Mari manfaatkan momen Hari Film Nasional untuk mengembalikan rasa percaya diri itu,” ujar Anies.

diutarakan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki

dapat memberikan pengaruh yang besar kepada penontonnya.

“Saya senang jadi tuan rumah Hari Film Nasional. -

pat proyektor dari Cinema 21. Saya ingin tiap kantor

banyak orang pada judi, tapi kenapa saya nggak judi,

mantan Bupati Belitung Timur yang akrab disapa Ahok itu.

Rangkaian Hari Film Nasional ditutup dengan Pesta Film Rakyat di Taman Menteng pada tanggal 2 & 3 April 2016 sejak sore hingga malam hari dengan

-gunakan media layar tancap raksasa. (pik)

BPM/ist

PIALA ANTEMAS - “Surga Yang Tak Dirindu-

Tiga Piala Antemas pada Hari Film Nasional 2016

BPM/pik

PEMENANG -

Lomba Nyanyi Lagu Chrisye Antarwartawan

Ribuan Masyarakat Bali Rayakan Festival Holi

BPM/wan

FESTIVAL WARNA -

Denpasar (Bali Post) -Ribuan masyarakat Bali tumpah ruah merayakan festival warna 2016 atau

yang lebih dikenal dengan sebutan Festival Holi di Lapangan I Gusti Made Agung, Sabtu (2/4) kemarin. Festival Holi adalah festival Hindu kuno, yang pada mulanya memiliki banyak cerita. Tapi yang paling penting, Holi merupakan perayaan akhir musim dingin yang panjang di India dan awal musim semi. Iniadalah waktu untuk mulai menikmati kelimpahan warna musim semi dan untuk mengucapkan selamat tinggal untuk musim dingin.