edaran khusus untuk kalangan sendiri - ppmai.id · pdf file2 editorial volume ix, nomor 8,...

24
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793 DARSUS Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014

Upload: lytruc

Post on 01-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

DARSUS Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014

Page 2: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

Penerbit: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Pemimpin Umum: Sekr. Isyaat PB JAI, Pemimpin Redaksi: C. Sofyan Nurzaman, Editor: Rakeeman RAM Jumaan, Staff Redaksi: Dildaar Ahmad Dartono, Sukma Fadhal Ahmad, Ruhdiyat Ayyubi Ahmad Setting: Sukma Fadhal Ahmad, Distribusi: Zafarudin, Alamat Redaksi: Jl. Balikpapan I No. 10 Jakarta 10130. Fax: 0251-8617360 SMS Centre DARSUS 0813 1594 5751 email: [email protected], [email protected] Situs: www.darsus.info. Redaksi menerima naskah essai, opini, tinjauan buku, maupun berita-berita dari Jemaat di Indonesia. Percetakan: Gunabhakti Grafika.

SMS Centre DARSUS

0813 1594 5751

Alamat Email DARSUS: [email protected]

PIN BB 2A060ACC

Takdir  telah  termaktub,  Islam  pasti  akan 

menang  melalui  peran  utama  para  pengikut 

Imam  Mahdi,  Sang  Penerus  Perjuangan  Suci 

Nabi Muhammad  Saw.  Hadhrat Mirza  Ghulam 

Ahmad as. 

Seberapa keras perlawanan, seberapa besar 

kekuatan,  dan  seberapa  banyak  dana  yang 

dikeluarkan  untuk  menjegal  perjuangan  suci 

umat  Muslim  Akhir  Zaman  ini,  sudah  pasti 

akan sia‐sia dan gagal total. 

Memang  kita  pernah melewati masa‐masa 

susah,  seolah  akan  dikalahkan  oleh  gerakan 

anti‐Ahmadiyah,  namun  Allah  Ta’ala  Yang 

Maha Perkasa memperlihatkan Kuasa‐Nya, Dia 

menghancurkan segala upaya dari musuh yang 

cerdik  luar  biasa  itu.  Usaha  anti‐Ahmadiyah 

gagal, sirna dan kita merasa lega luar biasa. 

Dalam  kondisi  nyaman  yang  kita  rasa  saat 

ini,  harusnya  kita  senantiasa  lebih  waspada. 

Waspada  bukan  hanya  pada  upaya  anti‐

Ahmadiyah  yang  bisa  muncul  tiba‐tiba,  me‐

lainkan  pada  rohani  kita  yang  mungkin  saja 

menjadi merana  karena  terlena  oleh  suasana 

yang lega. 

Suasana  hidup  yang  lega  dan  nyaman  bi‐

asanya  malah  menjadi  ‘musuh’  rohani  yang 

terselebung.  Apalagi  di  zaman  materialistis 

seperti  sekarang  ini,  kelegaan  dan  kenya‐

manan  itu  bisa menjadi  ‘selimut’  yang  justru 

akan  ‘membunuh’  potensi  kemajuan  rohani 

kita secara pelan. 

Kita  buktikan!  Coba  perhatikan,  saat  gera‐

kan  anti‐Ahmadiyah  terjadi  dan  ‘mewabah’, 

konsentrasi kita memikirkan masa depan per‐

juangan  kemajuan  agama  Islam  oleh  Jemaat 

Ahmadiyah  sangat  tinggi.  Terlihat  dari  shalat 

yang lebih khusu, lebih banyak, dan lebih lama 

dalam  memanjatkan  doa.  Begitu  pula  dalam 

pengorbanan harta dan waktu, sangat, sangat 

spektakuler. Dalam  kondisi  seperti  ini,  rohani 

serasa  lebih  hidup,  sensitif  dan  sangat  ber‐

gairah. Tidak  jarang walau hanya baru melihat 

selembar  sajadah  yang  terhampar  di  lantai 

saja,  air mata  kita meluncur  deras,  dan  ingin 

segera  sujud, menyembah  Sang Maha  Kuasa, 

Allah  Ta’ala.  Tapi  coba  lihat  saat  kondisi  nya‐

man, semua itu terlihat hanya sekedar menun‐

aikan  kewajiban  belaka,  kering  dari 

‘pendalaman’. 

Kondisi  nyaman  seperti  sekarang  ini,  tidak 

melulu  bersifat  positif, malah  sebaliknya  bisa 

2 Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial 

Keikhlasan dan Ketaatan 

Page 3: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial 

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

3 menjadi pembunuh rohani kita. 

Untuk  ‘melindungi’  rohani  kita  di  saat 

kondisi  nyaman  adalah  dengan  cara  bertafa‐

kur,  dzikir,  melihat  siapakah  diri  kita  ini  se‐

benarnya?    

Kita  sebagai manusia  adalah mahluk  yang 

menghiasai alam semesata ini. Kita sejajar den‐

gan  tumbuhan,  hewan  dan  ‘dabbah’  (hewan 

melata) yang ada di planet‐planet entah beran‐

tah  itu. Zat‐zat dan partikel‐partikel penyusun 

tubuh kita memiliki banyak kesamaan dengan 

tumbuhan,  hewan,  dan  dabbah.  Bahkan  be‐

berapa  jenis hewan disebut memiliki karakter‐

istik tubuh mirip manusia. 

Namun dalam hal status, kita memiliki keis‐

timewaan  dari  pada  tumbuhan  dan  hewan. 

Manusia diberi anugerah  rohani,  logika, etika, 

estetika, dan romantika oleh Allah Ta’ala, yang 

kemudian  menjadikannya  berbeda  ekstrim 

dengan mahluk hidup lainnya. 

Akan tetapi maqam di hadapan Allah Ta’ala, 

manusia berbeda‐beda. Manusia yang beriman 

akan memiliki drajat  sangat  tinggi di hadapan 

Allah  Ta’ala,  bahkan  hingga  ada  yang  disebut 

sebagai  ‘Rahmatan Lil Alamiin’, yaitu Nabi Be‐

sar  Muhammad  Saw..  Sedangkan  yang  tidak 

beriman justru kondisinya terbalik jauh dengan 

yang beriman, sampai dipandang  lebih rendah 

dari binatang. 

Sebagai mahluk, manusia  itu miskin,  tidak 

memiliki apa‐apa. Bahkan tubuh kasar dan ny‐

awa kita pun bukan milik kita, melainkan milik 

Sang Pencipta, Allah Ta’ala, yang  suatu waktu 

sangat gampang untuk diambil kembali. 

Yang mutlak  dimiliki manusia  adalah  ‘rasa 

memiliki’  itu  sendiri.  ‘Rasa memiliki’‐lah  yang 

justru hanya miliki kita. 

Di  sepanjang  jaman  yang  dilalui  manusia, 

melulu  drajat  dan  status manusia  ditentukan 

oleh  jumlah material  yang dimiliki. Rasa  ‘rasa 

memiliki’  terhadap materi  terlihat  sangat me‐

manjakan dan dimanjakan. Jika mengacu pada 

Al‐Quran  yang  menyebut  bahwa  ‘manusia 

diciptakan  hanya  untuk  beribadah  kepada Al‐

lah  Ta’ala’,  maka  sesungguhnya  musuh  dari 

maksud manusia diciptakan itu adalah monster 

yang  bernama  ‘rasa  memiliki’  itu.  Karena  ia 

telah memangsa waktu dan kehormatan yang 

seharusnya  diberikan  manusia  kepada  Sang 

Maha Memiliki Segala Sesuatu itu. 

Sayang  sekali,  ‘rasa memiliki’  itu  tidak bisa 

dihilangkan. Ia tumbuh membesar seiring den‐

gan perkembangan manusia.  Ia  telah menjadi 

semacam musuh sekaligus identitas abadi bagi 

manusia.  

Rasa  ‘rasa memiliki’ kadar penampakannya 

pada tiap individu berbeda‐beda, namun kuali‐

tasnya  selalu  sama,  yaitu  buas.  Maka  tidak 

mengherankan  jika  sepanjang  hidup manusia 

itu,  tarikan  untuk  meluluhkan  diri  beribadah 

dan  mengkhidmati  agama  selalu  mendapat 

lawan  tanding  yang  seimbang,  bernama  ‘rasa 

memiliki’. 

Kekuatan  ‘rasa  memiliki’  itu  bisa  diredam 

dominasinya dengan sikap yang sangat elegan 

yaitu ikhlas dan taat.  

Keikhlasan  yang  paripurna  akan  menaklu‐

kan ‘rasa memiliki’ dan menyadarkan kita pada 

kenyataan bahwa  ‘manusia hanyalah milik Al‐

lah’,  Lillahi.  Sedangkan  ketaatan  yang ekstrim 

namun  lurus,  akan  mengendalikan  ‘rasa 

memiliki’ pada jalan yang benar dan bisa men‐

gantarkan  rohani  kita pada  tingkat  yang  sem‐

purna. 

Idealnya, sikap  ikhlas dan  taat  itu harus di‐

dasari  atas  kesadaran  diri  sebagai  manusia 

yang  diciptakan  dengan  tujuan  utama  untuk 

beribadah kepada Allah Ta’ala. Red [][] 

Page 4: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

4 Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Internasional 

Inggris: Pertengahan ta-hun 2014 ini, wabah penyakit virus Ebola (EVD) paling luas dalam sejarah berlangsung di sejumlah negara di Afrika Barat. Wabah ini menewaskan banyak orang, dengan angka kematian yang dilaporkan mencapai 71%. Wabah ini berawal di Guinea pada bulan Desember 2013 dan kemudian menyebar ke Liberia dan Si-erra Leone. Wabah yang tidak terlalu luas, sekitar dua belas kasus, juga terjadi di Nigeria, dan satu kasus di Senegal.

Infeksi sekunder terhadap tenaga medis juga terjadi di Amerika Serikat dan Spanyol, meskipun tidak sampai men-yebar lebih luas. Satu kasus juga terjadi di Mali. Wabah Ebola yang tidak berhubungan dengan wabah utama juga ter-

catat di Republik Demokratik Kongo.

Penyakit virus ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus Ebola. Gejalanya bi-asanya dimulai dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit virus, dengan adanya demam, sakit teng-gorokan, nyeri otot, dan sakit kepala. Biasanya diikuti den-gan mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal. Pada saat itu, be-berapa orang mulai men-galami masalah pendarahan.

Virus ini mungkin didapat-kan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi (biasanya monyet atau kelelawar). Pen-yebaran lewat udara belum

pernah tercatat dalam lingkun-gan alami. Kelelawar buah diyakini dapat membawa dan menyebarkan virus tanpa ter-jangkit. Begitu terjadi infeksi pada manusia, penyakit ini dapat menyebar pada orang-orang. Pria yang selamat dari penyakit ini dapat menular-kannya lewat sperma selama hampir dua bulan. Untuk membuat diagnosis, biasanya penyakit lain dengan gejala serupa, seperti malaria, kolera dan demam berdarah virus lainnya harus dikecualikan terlebih dahulu. Untuk me-mastikan diagnosis, sampel darah diuji untuk antibodi vi-rus, RNA virus, atau virus itu sendiri.

Pencegahannya meliputi upaya mengurangi penyebaran penyakit dari monyet dan babi

Ahmadiyah Ikut Perangi Wabah Ebola 

Page 5: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Internasional  5 yang terinfeksi ke manusia. Hal ini dapat dilakukan den-gan memeriksa hewan tersebut terhadap infeksi, serta mem-bunuh dan membuang hewan dengan benar jika ditemukan penyakit tersebut. Memasak daging dengan benar dan men-genakan pakaian pelindung ketika mengolah daging juga mungkin berguna, begitu juga dengan mengenakan pakaian pelindung dan mencuci tangan ketika berada di sekitar orang yang menderita penyakit terse-but. Sampel cairan dan jarin-gan tubuh dari penderita pen-yakit harus ditangani dengan sangat hati-hati.

Belum ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, upaya untuk membantu orang yang terjangkit meliputi pem-berian terapi rehidrasi oral (air yang sedikit manis dan asin untuk diminum) atau cairan intravena. Penyakit ini memiliki tingkat kematian yang tinggi: seringkali mene-waskan antara 50% hingga 90% orang yang terinfeksi vi-rus.

EVD pertama kali diidenti-fikasi di Sudan dan Republik Demokratik Kongo. Penyakit ini biasanya mewabah di wilayah tropis Afrika Sub-Sahara. Sejak tahun 1976 (ketika pertama kali diidentifi-kasi) hingga 2013, kurang dari 1.000 orang per tahun telah terinfeksi. Wabah terbesar hingga saat ini adalah wabah Ebola Afrika Barat 2014 yang sedang terjadi, dan melanda Guyana, Sierra Leone, Liberia dan kemungkinan Nigeria. Hingga bulan Agustus ini le-bih dari 1600 kasus telah diidentifikasi. Upaya sedang dilakukan untuk mengem-bangkan vaksin, namun belum

membuahkan hasil. Dalam rangka memerangi

wabah ebola Jemaat Muslim Ahmadiyah Inggris telah menyumbangkan dua cek senilai sepuluh ribu Pounds Inggris (£ 10,000.00) untuk membantu Pemerintah Liberia dalam memerangi penyebaran virus mematikan Ebola di Liberia.

Uang ini akan digunakan untuk membeli obat-obatan pen t i ng dan a l a t - a l a t pelindung untuk para anggota m e d i s y a n g t e l a h mendedikasikan waktu dan t enaga mereka da l am memerangi virus Ebola.

Presiden Nasional Jemaat Ahmadiyah UK, Rafiq Hayat, di acara penyerahan bantuan kemanusiaan pada Minggu (17/08) di London mengata-kan bahwa situasi kesehatan di Liberia yang kini sedang di-landa wabah ebola menjadi perhatian besar Jemaat Ahmadiyah. Apa lagi wabah itu terjadi saat negara Liberia sedang berusaha melakukan pembangunan kembali secara besar-besaran.

Oleh karenanya Jemaat Ahmadiyah akan terus me-mantau perkembangan wabah itu dan akan membantu secara maksimal.

Bantuan kemanusiaan itu diberikan langsung kepada Perwakilan Duta Besar Liberia yang bertugas di Inggris, An-thony K. Selmah. Jumlah tersebut merupakan kontribusi awal dari Jemaat Ahmadiyah dan akan terus mengupayakan untuk menggalang dukungan lebih banyak lagi dari anggota Jemaat Ahmadiyah lainnya di berbagai negara.

Selanjutnya cek bantuan itu disampaikan kepada Duta Besar Rudolf von Ballmoos, yang kemudian diserahkan kepada perwakilan dari Liberia Medical and Dental Association Liberia Dr. Kokulo Waiwaiku, dan presiden Organisasi Uni-Liberia di Inggris, Pangeran Taylor. Sfa [][]

(Sumber: Wikipedia, Liberian

Observer, Ahmadiyya Times, Daily Observer)

Terjemah Surat Additional Wakulul Mal London Yth: Amir Sahib Jemaat Ahmadiyah Indonesia Assalamu’alaikum warahmatullahi wa bara-

katuhu Anggota Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI)

yang telah melunasi Perjanjian Tarikh Jadid sebelum tanggal 29 Ramadhan daftar namanya telah diajukan ke hadapan Huzur atba untuk didoakan. Huzur atba telah mendoakan, Semoga Allah

Ta’ala mengabulkan pengorbanan mereka. Amiin. Wasalam Additional Wakilul Mal London Mubarak Ahmad Zafar

Page 6: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

6 Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Internasional 

Inggris: Hadhrat Khali-fatul Masih V, Mirza Masroor Ahmad a.t.b.a. menyerukan ne-gara-negara Muslim me-megang peranan mereka untuk mengakhiri kekerasan dan me-negakkan perdamaian di dunia. Seruan itu disampaikan di hadapan jamaah Shalat Jum’at di masjid Baitul Futuh Morden Inggris pada hari Jum’at (25/07).

Dalam kesempatan itu Hadhrat Khalifah berbicara dengan rinci analisa konflik yang sedang terjadi antara Is-rael dan Palestina, serta mengecam kekerasan yang

tengah berlangsung di Gaza. Beliau juga membahas se-

cara detail tentang Lailatul Qadr, yang dikenal sebagai “Malam yang ditakdirkan” yang berdasar pada ajaran Is-lam ini terjadi pada hari-hari terakhir Ramadhan, dan men-ghimbau Muslim Ahmadi un-tuk mengamalkan kebaikan dan meningkatkan ibadah mereka Kepada Allah Ta’ala.

Hadhrat Khalifah bersabda: “Dengan kesedihan men-

dalam, saat ini disesalkan ban-yak negara Muslim tidak lagi bersatu. Bagian dari masyara-katnya saling bertikai di antara

mereka; rakyat-rakyat berse-teru dengan pemerintah-pemerintahnya, sedangkan pemerintah-pemerintah itu semakin meningkatkan ke-sewenang-wenangannya terha-dap rakyat mereka. Oleh karenanya, bukan hanya per-satuan yang hilang namun kekejaman-kekejaman dan ketidakadilan kini tengah ter-jadi. Akibat kurangnya per-satuan tersebut, maka negara-negara non-Muslim saat ini percaya diri untuk melakukan tindakan apapun yang mereka inginkan terhadap Muslim dan inilah alasan kuat Israel yang

Khalifah Islam Serukan Negara Muslim Ambil Peran Dalam  Mengakhiri Kekerasan 

Page 7: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Internasional 

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

7 akhir-akhir ini terlibat di dalam sejumlah pembunuhan orang-orang Palestina tak ber-dosa dengan cara yang paling biadab. Andaikan Muslim ber-satu dan mengikuti jalan Allah maka kekuatan kolektif negara-negara Muslim akan begitu besar dan kekejaman ini tidak akan pernah terjadi.”

“Dibandingkan Israel, Pal-estina tidak memiliki kekuatan dan kelebihan. Jelas-jelas kekejaman ini salah dan jika Hamas melakukan tindakan kekejaman maka negara-negara Muslim pun harus menghentikan mereka. Namun jika anda membandingkan ke-kuatan dan kekejaman kedua belah pihak, ketika yang satu menggunakan pemukul se-mentara yang lain mengguna-kan perlengkapan perang pe-nuh dalam melakukan tinda-kan tak berperikemanu-siaannya.

Baru-baru ini, Muslim Turki berkumpul dan meratap, dan dengan cara ini diharap-kan negara-negara Muslim menganggap mereka telah me-menuhi kewajiban mereka. Namun ternyata mereka tidak melakukan peran yang di-harapkan, begitu juga dengan dunia barat yang tidak menun-aikan tanggung jawab mereka. Semestinya mereka secara ak-tif dan tegas menghentikan kekejaman ini.

Sebaliknya kami hanya berdoa ke hadapan Allah Ta’ala semoga Dia melindungi orang-orang teraniaya dan tak berdosa dari kekejaman ini sehingga perdamaian dapat berdiri tegak. Semoga Allah Yang Maha Kuasa menganu-gerahi kesadaran dan kebijak-sanaan kepada mereka, negara-negara Muslim yang sedang

berperang satu sama lain itu dan yang tengah berada dalam kekisruhan. Semoga Allah menjadikan persatuan di antara mereka.”

Dalam khutbah Jum’at yang berlangsung selama satu jam itu, Hadhrat Khalifah juga berbicara lebih gamblang ten-tang Lailatul Qadr, malam suci yang ditakdirkan. Beliau menjelaskan berbagai bukti terkait dengan istilah Lailatul Qadr dan bagaimana manusia bisa meraih manfaat dari Lailatul Qadr. Beliau mene-kankan bahwa berkat tersebut berkaitan erat dengan per-

satuan nasional dan keber-samaan.

Hadhrat Khalifah Islam kemudian menutup khutbah dengan bersabda:

“Hari ini menandai akhir Jum’at Ramadhan tahun ini, namun janganlah keberkatan-keberkatan di bulan ini berlalu melainkan itu hendaknya se-lalu ada hingga akhir hidup kita. Semoga kita senantiasa mencapai tujuan-tujuan seba-gaimana Al-Quranul Karim telah bukakan.” [][]

(Sumber:www.alislam.org)

Pengobatan untuk yang sudah terkena Virus Ebola dengan obat Homoeopathy  1. Crotalus Horridus 200 2. Typhodinum 200 dan Pyro‐genium 200 dicampur (Keduanya secara bergantian selama seminggu dimakan sekali tiap hari. Setelah jeda 3 hari, selama seminggu dua kali dua kali). 3. Bryonia + Rhustox + Eupato‐rium + China + Ipecac potensi 5 sampai 30, sehari tiga kali.  Pencegahan dari Virus Ebola: Crotalus Horridus 30 sehari sekali.  Pengobatan untuk yang sudah terkena Chikungunya dengan obat Homoeopathy  1. Typhodinum 200 dan Pyro‐genium 200 dicampur. Keduanya secara bergantian selama seminggu dimakan sekali tiap hari. Setelah jeda 3 

hari, selama seminggu dua kali dua kali. 2. Bryonia + Belladona + Rhus‐tox + China + Eupatorium po‐tensi 5 sampai 30, sehari tiga kali.  Pencegahan Chikungunya: Eupatorium 200 seminggu sekali.  Obat Homoeopati untuk Virus Corona  1. Bacillinum 200 dan Influ‐enzinum 200 sehari dua kali selama 3 s.d. 4 hari. Setelah itu baru seminggu dua kali. 2. Arsenic Alb + Arnica + Bapte‐sia + Heper Sulph + Nat. Sulph + Chelidonium potensi 30 dicam‐pur. Dikonsumsi sehari 3 kali. Pencegahan dari Virus Corona: Gelsemium + Aconite + Arsenic 200 dicampur, seminggu sekali.   (Sumber Al‐Fazl Internasional, edisi 

18‐24 Juli 2014)  

Obat Homoeophaty untuk Ebola, Chikungunya, dan Corona 

Page 8: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

8 Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Internasional 

Tuvalu: Ramadhan adalah bulan kesembilan menurut kalender Islam. Di Tuvalu, Ramadhan telah dimulai pada 29 Juni 2014 dan Muslim A h m a d i s u d a h m u l a i melakukan puasa sebagaimana diwajibkan bagi semua Muslim menurut Al-Quran, Kitab Suci Islam.

Para Ahmadi di Tuvalu menyambut bulan Ramadhan dengan berbagai program. Mereka telah berkumpul di Masjid untuk melakukan kewajiban ibadah dalam menyambut bulan Ramadhan sejak tanggal 28 Juni 2014. Imam Masjid Tuvalu yang berasal dari Indonesia, Mln.

Muhammad Idrees, telah m e n j e l a s k a n t e n t a n g pentingnya puasa selama b u l a n R a ma d h a n d a n mendorong semua anggota untuk melakukan itu.

Setiap malam, Muslim Ahmadi melakukan shalat Tarawih yang beberkat di masjid. Beberapa anggota

Ramadhan Mubarak di Tuvalu  

Page 9: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Internasional 

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

9 Ahmadi setempat ditunjuk memimpin shalat Tarawih. Setelah shalat Tarawih, program berikutnya adalah Dars Quran yang dipimpin Mln. Idrees. Dalam beberapa kesempatan, setelah shalat Tarawih para Mubayyin Baru diberi kesempatan untuk menceritakan pengalaman mereka melakukan ibadah puasa sebagai seorang Muslim.

Rikateti, yang baru satu tahun menjadi Muslim, menceritakan pengalamannya berpuasa sebagai Muslim. Ramadhan tahun ini adalah puasa pertama baginya. Ia lahir sebagai seorang Kristen dan sejak itu ia tidak pernah tahu apa itu puasa.

Rikateti mengakui bahwa t i d a k m u d a h b a g i n y a melakukan puasa itu, tapi dia mencoba dengan sebaik-baiknya untuk melakukan puasa sepenuhnya. Sebagian besar perasaan haus benar-benar membebaninya, namun ia berjanji untuk berpuasa sebulan penuh tahun ini. Dia akan mengatasi semua kesulitan dan godaan hanya demi Allah Ta’ala.

Ada lagi pengalaman dari Ibrah im Richard . Dia mengatakan bahwa Ramadhan tahun ini pun adalah pertama kalinya ia melakukan puasa, karena ia telah bergabung dengan Jemaat Muslim Ahmadiyah. Sebelumnya dia tidak punya kesempatan untuk melakukan puasa.

Ibrahim Richard akan berdoa untuk mendapatkan pertolongan dari Allah Ta’ala agar membantunya dengan kesehatan yang baik sehingga ia mungkin bisa melakukan puasa sepenuhnya di bulan

Ramadhan. Dia mengakui bahwa meskipun ia adalah seorang Katolik sebelumnya tapi dia tidak pernah melakukan puasa selama Paskah.

Di akhir Ramadhan, dengan karunia Allah Ta’ala para Muslim Ahmadi di T u v a l u j ug a b e r ha s i l menunaikan ibadah lainnya di bulan Ramadhan, yaitu membayar Zakat Fitrah. Pada tahun ini mereka berhasil mengumpulkan Zakat Fitrah yang dikemas menjadi 15 buah paket yang kemudian dibagikan kepada kaum miskin.

Pada perayaan hari Idul Fitri, mereka merayakannya dengan sangat sederhana namun penuh kemeriahan dan persaudaraan ala Muslim sejati. Shalat dan khutbah Idul Fitri disampaikan oleh Mln. Idrees.

Mln. Idrees menguraikan: “Selama khotbahnya bahwa

meskipun Ramadan berakhir, tapi kita masih harus berjuang dalam kebenaran sampai kita b e r t e m u l a g i d e n g a n Ramadhan tahun depan. Tujuan melakukan puasa adalah untuk meningkatkan

kebenaran, oleh karenanya kita harus terus mendapatkan kebenaran dan kedekatan kepada Allah Ta’ala dan menjadikannya sebagai tujuan hidup kita. Ini tidak berarti bahwa ketika Ramadhan berakhir, kita bebas untuk melakukan dosa lagi. Memang itu adalah pandangan dan pemikiran yang salah. Kita harus bergerak maju dalam Taqwa dan melakukan perbuatan baik.”

Pada malam harinya, para Ahmadi merayakan Idul Fitri. A n g g o t a K h u d d a m u l Ahmadiyah Tuvalu telah menyiapkan semua makanan untuk pesta. Mereka telah membuat ayam panggang di sore harinya dan disantap bersama-sama.

Semoga Allah Yang Maha

Kuasa akan terus memberkati semua Muslim Ahmadi di Tuvalu dengan berkat dan kebajikan terpilih-Nya, Amin. Selamat Hari Raya Idul Fitri untuk Anda semua. Mln. Muhammad Idrees [][]

Page 10: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

10 Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Internasional 

Tuvalu: Majelis Khuddamul Ahmadiyah Tuvalu menorehkan sejarah. Mereka sukses menggelar Ijtima Nasional MKA Tuvalu untuk pertama kalinya.

Ijtima perdana itu diadakan di

sebuah pulau tak berpenghuni bernama pulau Tepuka Islet yang terletak di Kepulauan Funafuti, pada hari Sabtu (16/08). Acara itu diikuti oleh 11 orang Khuddam serta 2 orang tamu undangan, Fr.

Raynaldo (Imam Gereja Katolik Tuvalu) dan Mr. Qiang Gao.

Pulau Tepuka adalah salah satu pulau di

Ijtima Perdana MKA Tuvalu 

Page 11: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Internasional 

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

11 Kepulauan Funafuti, ibukota Tuvalu. Ada lebih dari 20 pulau di Funafuti dan pulau Tepuka Islet adalah salah satunya yang merupakan pulau yang cantik dan eksotis. Ada pulau lain yang terkenal juga bernama Funafala Islaet.

Masalah utama di Tepuka Islet adalah ketidak-tersediaan sumber air minum sama sekali. Jika ke sana orang harus mempersiapkan air minum atau mereka dapat minum air kelapa. Meminum air kelapa adalah satu-satunya pilihan andai persediaan air bersih habis.

Peserta berangkat dari F u n a f u t i d e n g a n menggunakan satu perahu motor. Butuh 3-4 jam untuk mencapai Tepuka Islet. Saat itu ombah cukup besar. Namun mereka benar-benar menikmati perjalanan ke Tepuka Islet. Itu adalah pengalaman yang luar biasa bag i mereka semua . Walaupun para peserta sebagian besar asli Tuvalu, ternyata tidak semuanya pernah mendarat di pulau tak berpenghuni itu.

Pada pukul 12.00 waktu setempat, mereka sampai di pulau Tepuka Islet dengan selamat. Selanjutnya mereka memulai acara dengan makan siang bersama, lalu Shalat berjamaah.

Lomba Adzan menjadi salah satu perlombaan yang pertama kali digelar. Para Khuddam Tuvalu secara bergantian Adzan. Pada lomba Adzan ini pendeta Fr. Raynaldo menjadi juri, tentu saja hal itu sangat menarik sekaligus mengharukan.

Selepas lomba Adzan, acara dilanjutkan dengan game petualangan dengan mengitari pulau yang lumayan luas serta ber-snorkeling dan diving di laut.

Pada pukul 04:00, acara selesai dan peserta mulai meninggalkan pulau. Namun ketika semua orang sudah di perahu, pengemudi tidak bisa menghidupkan mesin perahu. Mesin perahu mati.

Para peserta mulai khawatir, jangan-jangan mereka harus menginap di pulau itu. Sekira 40 menit usaha untuk menghidupkan mesin perahu belum berhasil juga. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan merekapun tidak bisa menghubungi orang untuk meminta pertolongan karena tidak ada yang memiliki ponsel. Saat itu mereka hanya mengandalkan Allah Ta’ala saja. Mereka percaya bahwa dengan bantuan Allah, sesuatu yang tidak

mungkin bisa menjadi mungkin.

Setelah istirahat sejenak, pengemudi berusaha untuk menghidupkan mesin lagi. Tiba-tiba, mesin itu hidup dan mereka semua sangat senang. Andai juru mudi p e r a h u i t u g a g a l menghidupkan mes in , mereka harus menginap di pulau yang tidak ada air minum itu dan mereka pun tidak memiliki bekal juga. Mereka semua menyaksikan betapa besar keperkasaan A l l a h T a ’ a l a . M l n . Muhammad Idris[][]

Page 12: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Nasional 12

Bontang: Manusia sebagai mahluk sosial tentu saja tidak bisa hidup secara menyendiri atau soliter. Manusia akan selalu berinteraksi dengan manusia lainnya selama m e n j a l a n i k e h i d u p a n . Bertetangga adalah salah satu interaksi antar manusia sebagai makhluk sosial adalah sesuatu hal yang mutlak harus ada dan dibina.

Salah satu ayat suci Al-Quran yang membahas m e n g e n a i p e n t i n g n y a bertetangga terdapat dalam Surah An-Nisa ayat 36, Allah Ta’ala berfirman:

”Mengabdilah kepada Al-lah dan jangan mempersekutu-kan sesuatu dengan Dia, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kerabat, anak-anak

yatim, orang-orang miskin, tetangga-tetangga dekat, tetangga-tetangga orang yang asing, teman yang di samp-ingmu, dan orang dalam per-jalanan, dan yang menjadi milik tangan kananmu. Allah tidak menyukai orang yang congkak, membanggakan diri.”

Dalam Hadist pun sikap bertetangga itu disinggung, s e p e r t i b e r i k u t : “Jibril 'alaihissalam senantiasa (terus-menerus) berpesan kepadaku (untuk berbuat baik) dengan tetangga, sehingga aku mengira bahwasanya dia akan memberikan hak waris kepada tetangga.” (HR. Al-Bukhari no. 6014 dan 6015, Muslim no. 6852 dan 6854, dan imam-imam ahli Hadits lainnya).

D a l i l - d a l i l d i a t a s m e n u n j u k a n b e t a p a pentingnya berbuat baik dan menjaga silaturahmi terhadap tetangga, bahkan hingga ada orang yang berpendapat bahwa tetangga itu adalah saudara terdekat kita.

Atas dasar perintah suci dari Kitab Suci Al-Quran dan Hadits itu Jemaat Ahmadiyah Bontang, Kalimantan Timur, mengimplementasikannya dengan menjalin silaturahmi secara intens kepada warga ghair Ahmadi yang ada di lingkungan Jemaat Bontang. Upaya ini pun sejalan dengan program yang sedang digalakan oleh Hadhrat Khalifatul Masih V a.t.b.a. di seluruh dunia dengan nama ‘Program Rabtah’.

Pada setiap perayaan Idul Fitri, silaturahmi itu semakin terjalin erat antara Jemaat Ahmadiyah Bontang dengan masyarakat sekitar. Mereka saling bersilaturahmi dan sungkeman.

Menurut Ketua Jemaat Bontang H. Abdul Latief, tradisi sungkeman saat perayaan Idul Fitri di sekitar lingkungan masjid An Nashr sudah berlangsung turun-temurun dan dilakukan oleh seluruh warga. Warga yang sebagian besar pendatang itu s a l i n g m e n g u n j u n g i , bersilaturhmi, dan makan

Silaturahmi Idul Fitri  Ala Ahmadi Bontang 

Page 13: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Nasional 

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

13

bersama. Tapi untuk tahun ini para Ahmadi memilih untuk l e b i h p r o a k t i f d a n b e r s i l a t u r a h mi d e n g a n sebanyak-banyaknya warga.

Silaturahmi di hari Idul Fitri itu dimulai selepas shalat Id. Para Ahmadi mengunjungi tetangga, dari satu rumah ke rumah yang lainnya. Warga p u n s a n g a t a n t u s i a s dikunjungi. Mereka terlihat senang ketika para Ahmadi berkunjung dan menikmati aneka kue yang dihidangkan. Bahkan sering kali sedikit memaksa agar mereka mau menyantap masakan seperti bakso, pempek, hingga nasi dengan segala macam lauk-pauknya.

K e e s o k a n h a r i n y a s i la turahmi di lanjutkan dengan mengunjungi warga yang tinggal agak jauh.

Silaturahmi itu berjalan sukses. Mereka berhasil mengunjungi hampir semua rumah warga, mulai dari warga biasa, tokoh-tokoh masyarakat, hingga alim ulama yang berada di lingkungan sekitar. Warga

umumnya menerima dengan s a n g a t t e r b u k a s e r t a menyambut dengan penuh rasa kekeluargaan.

Masih menurut H. Abdul Latief, yang merupakan Ahmadi awwal in dar i B o n t a n g , s u k s e s n y a silaturahmi ini merupakan buah dari Rabtah yang dilakukan oleh seluruh anggota Jemaat Bontang.

Suasana kekeluargaan seperti ini mirip dengan yang terjadi sebelum terjadinya gerakan anti-Ahmadiyah di tahun 2005 dan 2010. H. Abdul Latief mengungkapkan, dulu masjid An-Nashr Jemaat Bontang merupakan tempat kegiatan tarbiyat dan ta’lim anak-anak, baik Ahmadi mau pun ghair-Ahmadi.

W a r g a s u d a h mempercayakan anak-anak mereka belajar mengaji di madrasah yang dimiliki dan dikelola oleh Jemaat Bontang. Bahkan mereka pun biasa melaksanakan shalat lima waktu dan Shalat Jum’at di masjid An Nashr. Namun setelah peristiwa gerakan anti-

Ahmadiyah tahun 2005, warga y a n g t a d i n y a b i a s a melaksanakan shalat di masjid A n - N a s h r p e l a n - p e l a n menjaga jarak, hingga anak-anak mereka pun dilarang belajar di madrasah lagi.

Para Ahmadi Bontang tidak bisa lebih jauh mencampuri sikap yang diambil warga. M e r e k a h a n y a b i s a memakluminya dan berharap hal itu tidak berlangsung lama. Silaturahmi yang baik tetap dijaga dengan warga sekitar, tanpa menyinggung sikap mereka yang terpengaruh gerakan anti-Ahmadiyah.

S e i r i n g d e n g a n meredupnya gerakan anti-Ahmadiyah di Pulau Jawa, kedekatan dan silaturahmi dengan warga pun kembali berjalan normal. Kini para Ahmadi Bontang masih sering diundang untuk menghadiri pengajian, tahlil, bahkan kaum ibu LI aktif terlibat dalam pengajian ibu-ibu yang digelar di masjid jami’, seminggu sekali.

Masyaraka t Bon tang mayoritas adalah masyarakat pendatang, yang berasal dari luar Kalimantan seperti Bugis Sulawesi, Jawa, Sunda dan lainya. Adapun penduduk suku asli Bontang terhitung sangat sedikit.

Persamaan nasib sebagai kaum pendatang akhirnya membentuk sikap hidup yang menjunjung kerukunan dan mampu hidup berdampingan dengan berbagai perbedaan yang ada, seperti beda suku, agama dan ras. Mereka berusaha untuk tidak terlibat dengan konflik-konflik yang akan meruntuhkan sendi-sendi keberagaman, walaupun tentu saja gesekan-gesekan kecil

Page 14: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

14 Nasional sering juga terjadi yang bisa ditanggulangi dengan baik oleh aparat dan pemerintah kota Bontang.

Mengutip ensiklopedia be-bas situs Wikipedia dapat kita temukan keterangan tentang kota Bontang sebagai berikut:

“Bontang yang sebelumnya hanya merupakan perkampun-gan yang terletak di daerah aliran sungai, kemudian men-galami perubahan status, se-hingga menjadi sebuah kota. Ini merupakan tuntutan dari wilayah yang majemuk dan terus berkembang.

Pada awalnya, sebagai ka-

wasan permukiman, Bontang memiliki tata pemerintahan yang sangat sederhana. Se-mula hanya dipimpin oleh seo-rang yang dituakan, bergelar Petinggi di bawah naungan kekuasaan Sultan Kutai di Tenggarong. Nama-nama Pet-inggi Bontang tersebut adalah: Nenek H. Tondeng, Muham-mad Arsyad yang kemudian diberi gelar oleh Sultan Kutai sebagai Kapitan, Kideng dan Haji Amir Baida alias Bedang.

Dalam perbendaharaan asli Kalimantan, tidak dikenal kata "bontang". Menurut cerita turun-temurun, "bontang" me-

rupakan akronim Bahasa Belanda “bond” yang berarti kumpulan atau Bahasa Ing-gris yang artinya ikatan per-saudaraan serta “tang” dari kata pendatang. Sebutan ini diberikan karena cikal bakal kampung Bontang tidak lepas dari peran pendatang.

Asal Muasal nama Bon-tang, berdasarkan Kitab Saway yang ada di Kesultanan Kutai Kartanegara bahwa yang memberi nama Bontang Adalah Adji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325).” k@ng aceng. [][]

Cirebon:  Ramadhan  tahun  ini,  para  Mubaligh Jemaat  Ahmadiyah  yang  bertugas  di  Cirebon  dan sekitarnya  mendapat  kesempatan  mengisi  acara 'Tausiyah Ramadhan' di Radio GSP, Waled, Cirebon.  

Tawaran menjadi  penceramah  di  radio  ini  tidak lepas dari  rabtah  Sekr. Umur Kharijiah Ciledug,  To‐hari, dengan Bagong, pemilik Radio GSP.  

Sebelumnya,  Bagong  pernah  mengeluhkan kepada Tohari tentang ketiadaan dana untuk pence‐

ramah yang siaran di radionya. Mendengar penjela‐san  itu Tohari memberi  solusi dengan menawarkan penceramah gratis dari Jemaat Ahmadiyah.  

Tawaran  itu  diterima  baik  dan  akhirnya  selama Ramadhan  para  penceramah  dari Mubaligh  Jemaat Ahmadiyah, yaitu Mln. Attaurrahman (Ciledug), Mln. Khaerudin  Atmaja  (Manislor),  Mln.  Suparman (Cikedung, Indramayu) siaran di radio GSP. 

Materi  tentang puasa,  shalat,  sedekah dan  lain‐lain yang diambil dari buku Masih Mau’ud dan khali‐fahnya.  

Acara mengudara mulai pukul 17.00 sore hingga menjelang berbuka. Ata ur Rahman‐Ciledug [][]. 

Mubaligh Ahmadiyah Siaran di Radio GSP  

Page 15: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

15 Nasional 

Yogyakarta: Kerjasama penerbit BPK Gunung Mulia, UKDW (Universitas Kristen Duta wacana) dan UIN SUKA (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga) Yogyakarta menghasilkan peluncuran dan diskusi buku “Meniti Kalam Kerukunan Jilid 2" pada hari Senin (16/6).

Ketua panitia mengatakan penyelenggaraan launching dan bedah buku ini berdasar pada konsep Agree in dis-agree.

“Meniti Kalam Kerukunan Jilid 2", tidak ada kata pen-gantar, hadirin diminta bila membeli buku ini juga diminta membeli jilid 1," gurau ketua panitia yang disambut tawa

hadirin. Ketua panitia launching

dan diskusi buku “Meniti Kalam Kerukunan Jilid 2" menyampaikan sambutannya.

Pembicara pada acara ini ialah Pdt. Robert Setio, PhD dari UKDW, Prof. Dr. Iskan-dar Zulkarnain (UIN Sunan Kalijaga) dan St. Sunardi (IRB Universitas Sanata Dharma). Sebelumnya perwakilan pen-erbit BPK Gunung Mulia menyampaikan apresiasinya atas peluncuran buku ini.

Penyerahan secara simbolis buku “Meniti Kalam Keru-kunan Jilid 2" kepada per-wakilan berbagai universitas.

Para pembicara memberi masukan terhadap isi buku ini, salah satunya Prof. Iskandar

yang mengatakan bahwa pengantar dalam sebuah buku adalah penting untuk memberi gambaran kepada pembaca akan maksud isi buku tersebut.

Prof Iskandar mengatakan, “Buku ini bisa dikatakan sebagai ‘bunga rampai’ karena m e r u p a k a n k u m p u l a n karangan dari berbagai penulis. Ke depannya perlu ada temu muka dari para penulis agar tulisan mereka mengarah satu tujuan," katanya.

Hal ini diiyakan oleh Pdt. Robert Setio, yang mengata-kan, pada buku jilid pertama para penulis berkomunikasi dan bertatap muka, namun pada jilid ini karena kendala teknis para penulis tidak bisa melakukan hal serupa.

Katanya lagi buku jilid kedua ini dimaksudkan mem-berikan penjelasan mendasar, mengarahkan dan meluruskan kesalahpahaman.

Tertulis pada halam kulit belakang, “ Membangun per-sepsi yang benar terhadap ban-yak konsep yang sejauh ini telah disalahpahami oleh ber-

Bedah Buku “Meniti Kalam Kerukunan Jilid 2” 

Page 16: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

16 Nasional 

bagai pihak.” Dalam paparannya Pdt.

Robert Setio menjelaskan buku ini memuat istilah-istilah dan konsep konsep Islam dan Kristen dengan menggunakan pola definisi, perkembangan makna secara historis, teologi dan sosiologis politis.

Buku ini juga diharapkan bisa merangkul masyarakat umum karena penggunaan ba-hasanya adalah bahasa kese-harian selain pula bahasa akademis. Ditulis di dalamnya spesifikasi agama Islam 13 macam dan Kristen termasuk Katholik 15 macam berte-makan ritual, dogma, etika, spiritualitas, identitas kelom-pok dan hermeneutika.

Adapun St . Sunardi menyampaikan tentang istilah “komunitas” dan “jamaah” yang dibahas dalam buku tersebut yang harus dilihat pendalamannya lagi.

"Perlu ada penegasan

apakah buku ini berkategori ensiklopedia atau e-konsep," kata St. Sunardi.

Menariknya lagi, buku ini ditulis oleh 28 penulis yang kesemuanya adalah sarjana agama sekaligus penghayat yang terdiri dari 6 perempuan dan 22 laki-laki.

Berikut lembaga-lembaga asal para penulis, UIN Suka, STAI Al-Husain Magelang, Un ive r s i t a s T runo joyo Madura, STIQ An-Nur Yogya, Alumnus UIN Suka, UKDW, USD dan STIKPA Rantepao Toraja.

Bertempat di ruang Teateri-kal Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Suka, acara ditutup pada pukul 11 setelah 2 jam berlalu meskipun ruangan tidak dipenuhi banyak pengunjung yakni kurang dari 50 orang namun acara tetap menarik diikuti.

Sebelum penutup sempat ada acara tanya jawab yang

hanya dimanfaatkan satu pen-gunjung saja, KH. DR Sodiq dari UIN suka yang menang-gapi pembicara St. Sunardi yang sebelumnya mengatakan bahwa beliau meneliti titik temu Muhammadiyah dan NU. DR. Sodik menanyakan bagaimana dengan Ahmadi-yah? Kiai Sodiq juga menan-yakan kapan titik temu itu dan kenapa tidak diperbincangkan oleh tokoh berbeda.

Selanjutnya dijawab oleh St. Sunardi bahwa titik temu bisa dilakukan di ruang ke-3 dengan berdasar pada naluri teologis karena selain dari itu bisa terjadi inkolusi.

Abdul Mustaqim mengutip apa yang dikatakan oleh Fazlur Rahman, bahwa Al-Quran juga memerintahkan Muhammad supaya memper-cayai Taurat dan Injil. Hal ini karena petunjuk Tuhan itu adalah universal dan tidak ter-batas pada kaum tertentu saja.

”Tidak ada suatu kaum yang tidak pernah didatangi oleh seorang pembawa perin-gatan” (Q.S. Fathir [35]:24) dan ”Bagi setiap kaum telah disediakan petunjuk” (Q.S. ar-Rad [13]:7). Perkataan Kitab sering dipergunakan Al-Quran bukan dengan pengertian kitab suci tertentu, tetapi sebagai i s t i l a h u m u m y a n g me mpunya i penge r t i an keseluruhan wahyu Tuhan (Q.S. al-Bayyinah [98]:3).[21] Ha l in i j e l a s bahwa k e a n e k a r a g a m a n a t a u kamajemukan sangatlah d i h o r m a t i o l e h N a b i Muhammad s.a.w. Ditulis oleh: Iin Qurrotul Ain

Sumber: Warta Ahmadiyah

Page 17: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

17 Nasional 

Jakarta: Kementerian Agama menggelar pertemuan untuk berdialog dengan para tokoh kelompok minoritas yang ada di Indonesia. Dialog tersebut dilakukan dalam rangka membicarakan persoa-lan-persoalan di bidang keaga-maan.

Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifuddin mengaku bersyukur pertemuan ini akhirnya bisa terlaksana. Dia mengatakan, dialog ini dilaku-kan dalam rangka untuk mendengar aspirasi kelompok yang selama ini jarang terden-gar.

“Saya bisa mendengar langsung komunitas beragama yang selama ini sejauh yang saya ikuti di media massa,

kelompok ini perlu lebih didengar oleh negara,” kata Lukman saat memberikan sambutan di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra 3, Jakarta, Selasa (15/7/2014).

Selain dihadiri kelompok agama, pertemuan ini juga di-hadiri oleh Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar dan para pejabat eselon I Ke-menterian Agama. Beberapa civil society yang fokus pada masalah toleransi, seperti Se-tara Institute, Wahid Institute, Ma’arif Institute, dan Kontras juga ikut diundang dalam dia-log ini.

Lukman mengatakan, pi-haknya berkepentingan untuk mendengar langsung dalam rangka menjalankan misi lem-

baganya. Kementerian Agama, kata dia, memiliki misi untuk meningkatkan kualitas ke-hidupan dan kerukunan umat beragama.

“Mungkin di bidang regu-lasi, kita pecahkan bersama hal-hal yang dirasa menjadi kendala menjalani keyakinan kita dalam rangka mewujud-kan kebebasan menjalankan agama di Indonesia,” ucap mantan Wakil Ketua MPR-RI itu.

Di tempat yang sama, Sek-retaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam mengata-kan, pertemuan ini dilakukan atas inisiatif Menteri Agama. Hal itu dilakukan untuk mendengar aspirasi dari para penganut agama dan keper-cayaan di Indonesia.

“Ada sekitar 60 organisasi lembaga keagamaan yang di-undang. Tujuannya tidak lain untuk mendengar suara mereka,” kata Nur.

Beberapa organisasi keaga-maan atau kepercayaan yang diundang, antara lain, Jemaah Ahmadiyah Indonesia, Gera-kan Ahmadiyah Indonesia, Ahlul Bait Syiah, Sunda Wi-witan, Kaharingan, Baha’i, dan sebagainya.[][]

Sumber: Kompas.com

Jemaat Ahmadiyah Indonesia  Diundang Menteri Agama dalam Dialog dengan  Kelompok Minoritas 

Page 18: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

18 Nasional 

Bandung: Minggu, 17 Agustus 2014 adalah hari ke-merdekaan Negara Kesatuan Repubik Indonesia yang ke-69. Bertepatan dengan itu, Hu-manity First (HF) Bandung bekerjasama dengan Kumpu-lan Guide Bandung (KGB) dan kampus STMIK-AMIK B a n d u n g , me n g a d a k a n kegiatan bakti sosial (baksos) Pengobatan Homeopathy Gratis untuk masyarakat seki-

tar kampus STMIK-AMIK yang terletak di Jalan Jakarta nomor 28, Bandung.

Hadir dalam acara terse-but adalah tokoh masyarakat sekitar kampus, rektor berseta staff, dan para profesional dari Humanity First seperti dokter Aca, dokter Saleh, dan dokter Nori.

Dari asosiasi para Guide Bandung, ASITA Bdg, pihak rektorat kampus, dan para jur-

nalis ‘Salakanagara’, tabloid Kabudayaan Sunda.

Walau dengan segala keter-batasan tim HF, namun, tim berusaha keras dengan berha-sil melayani 170 pasien.

Kesan positif disampaikan oleh panitia kampus, dengan mengharapkan dapat terlak-sana kembali kegiatan pengo-batan gratis ini di moment Hari Sumpah Pemuda yang akan datang.

Salah satu pesan dari kegiatan tersebut adalah, me-lalui pengobatan gratis ini, HF ingin memerdekaan masyara-kat dari penyakit. Di tengah mahalnya biaya pengobatan sekarang. Agung & Ajieb [][]

(Sumber: Warta Ahmadiyah)

Rayakan Kemerdekaan RI Ke‐69 HF Bandung Adakan Pengobatan Gratis 

Page 19: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 19 Nasional 

Jakarta: Para pemuka agama dan pemimpin keper-cayaan lokal sepakat menyeru-kan penolakan organisasi Is-lamic State in Iraq and Syria (ISIS) masuk ke Indonesia. Seruan tersebut dinyatakan pada Senin (4/8/2014) di ka-wasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

“Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, kami menolak setiap kelompok yang menggunakan kekerasan atas nama agama dan menye-barkan kebencian. Dengan ini, kami menolak ISIS hadir di Indonesia dan mendesak Pe-merintah Indonesia untuk menindak warga negara, baik yang berhubungan langsung maupun tidak dengan ISIS,” ujar Jalaluddin Rakhmat, pimpinan Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), me-wakili para pemuka agama

membacakan pernyataan pe-nolakan, Senin siang.

Selain itu, lanjut Jalal, to-koh agama dan pimpinan ke-percayaan lokal juga menye-salkan ketidaktegasan pemer-intah dalam menanggapi ak-tivitas ISIS di berbagai daerah di Indonesia.

“Ini jelas-jelas berbahaya karena mereka akan menukar Pancasila dengan negara Is-lam. Penolakan ini untuk men-jaga keutuhan NKRI,” ujarnya.

Mereka yang ikut menolak dan menandatangani pern-yataan ini ialah Suprih Suhar-tono, Presidium Badan Koor-dinasi Organisasi-Organisasi dan Kepercayaan (BKOK), Astono Chandra dari Pa-risadha Hindu Darma Indone-sia (PHDI), Suryanandar dari Majelis Tao Indonesia, Bhikhu Garbha Virya dari Vi-

hara Mahavira Graha Pusat, pendeta Palty Panjaitan dari HKBP Philadelphia, Romo Daniel dari Gereja Ortodox Syria, Romo Benny Susetyo dari KWI dan Setara Institute, pendeta Dr Phil Erari dari Per-satuan Gereja Indonesia (PGI), Zuhayri Misrawi dari Nahdlatul Ulama, Sheila Soraya dari Majelis Rohani Bahai, Maulana Zafrullah Pontoh dari Jemaat Ahmadi-yah Indonesia (JAI), Jalalud-din Rakhmat dari OASE, pimpinan Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), serta Mokhtar Pakpahan. Penulis: M e i d e l l a S y a h n i Editor: Fidel Ali Permana

(Sumber: Kompas.com)

Para Tokoh Agama dan  Kepercayaan Sepakat Tolak ISIS Masuk Indonesia 

Page 20: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

Nasional 20

Yogyakarta: Mewakili Sultan Hamengkubuwono X selaku keynote speech, Rusyanto, Kabid Kesbang Yogyakarta membacakan pesan Sultan.

“Dengan keanekaragaman dan kemajemukkan bangsa Indonesia ini, maka negara telah menjamin hak-hak yang sama kepada seluruh rakyat Indonesia...”

“Dengan dasar multikul-turalisme ini maka prinsip “Bhineka Tunggal Ika” akan

terwujud. Sultan atas nama Pemerin-

tah Daerah DIY, menyambut baik serta menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dise-lenggarakannya seminar dan diskusi ini. Kata beliau kegiatan ini sangat penting di dalam menguatkan hubungan baik dan rasa persaudaraan dari seluruh masyarakat yang berlatarbelakang beda, seka-ligus akan menumbuhkem-bangkan nuansa serta nilai-nilai kebhinekaan, keber-samaan dan perdamaian dalam

mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Selanjutnya Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), H. Abdul Basit menjadi pembicara pertama pada S e mi n a r d a n D i s k u s i ”Membangun Spirit Keber-samaan dan Perdamaian Menuju Terwujudnya Ke-manusiaan Yang Adil Dan Beradab di Indonesia” terse-but, pada Selasa kemarin, 20 Mei 2014 di Convention Hall Lt. 1 UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Seminar Kebangsaan untuk Menciptakan Benih‐benih Perdamian  

Page 21: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Nasional 

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

21 Dari JAI berbicara pula

Mln. Zafrullah Ahmad Pontoh pada seminar yang dihadiri lebih banyak mahasiswa UIN SUKA (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga). Pe-serta dan undangan dari berba-gai Institusi, agama maupun sosial sebanyak 250 orang na-mun karena animo mahasiswa khususnya juga masyarakat umum sangat besar maka Convention Hall lantai 2 UIN SUKA inipun dipenuhi 458 orang yang sangat antusias mendengarkan para pembicara seminar.

Mengawali pembukaan seminar, Landi (Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga) mem-baca saritilawah Al Qur’anul Karim dilanjutkan menyanyi-k a n l a g u k e b a n g s a a n “Indonesia Raya” dan Hymne UIN SUKA” yang dipimpin H. Suhadi, dari Ahmadiyah yang juga pencipta hymne UIN SUKA.

Seminar ini terselenggara atas kerjasama JAI dengan Dialogue Centre Program Pas-casarjana UIN SUKA yang pula dihadiri perwakilan Ka-polda DIY dan Rektor UIN,

turut menyimak 6 pembicara, yakni Mln, Abdul Basith Wa-hid Sy. (JAI), Dr. Hj. Siti Ru-haini Dzulhayatin, MA, Dr. Zafar Karim dari UGM, Dr. H. Iskandar Zulkarnain, KH.Abdul Muhaimin, Mau-lana Zafrullah Pontoh (JAI) dan Zuhairi Misrawi.

UIN SUKA menurut Ketua Panitia, Dr. Mohammad N. sudah memulai dialog keber-samaan seperti ini dari tahun 2005 yang tujuannya adalah menyebarluaskan perdamaian. Hasil dari seminar ini ren-cananya akan disusun menjadi buku.

H. Saifudin M.Pd. Hadir dan berbicara selaku perwaki-lan dari Rektor UIN SUKA yang menyatakan bahwa semi-nar ini merupakan upaya “Menciptakan benih-benih perdamaian”.

Kapolda DIY meskipun tidak dapat hadir namun be-liau menunjuk AKBP Nanang turut berpartisipasi dalam seminar yang diliput TV Inter-nasional, MTA (Muslim Tele-vision Ahmadiyya). Acara sukses berakhir pukul seten-gah 2 siang.

Seminar di akhir acara menghasilkan pernyataan beri-kut,

PERNYATAAN BER-SAMA

1. Penghargaan terhadap pluralitas menjadi modal utama dalam membangun dan membesarkàn Indonesia Raya.

2. Jaminan keamanan dan hak-hak dasar warga negara menjadi komitmen utama un-tuk mengisi kehidupan ber-bangsa dan bernegara Indone-sia Raya.

3. Keteladanan para pemimpin dan tokoh agama hendaknya menjadi praktek nyata dalam menumbuhkan persaudaraan sejati setiap warga bangsa tanpa meman-dang latarbelakang etnik dan keagamaannya. Reportase: Iin Qurrotul Ain Editor : Rahmat Fithri Adi [][]

(Sumber: Bulettin ARH)

Papua  Barat:  Para  Mubayyin  Baru dari  Fak‐fak,  Papua‐Barat  foto  ber‐sama  setelah  melaksanakan  shalat Idul Fitri pada  tanggal 29  Juli  lalu di rumah  seorang  Ahmadi  bernama Syahruddin Urbun.  Walau  terbilang  baru,  para  Ahmadi dari  Fak‐fak  ini  tidak mau  tertinggal dari saudaranya yang lain, yang lebih dahulu  beriman  kepada  sang  Imam Zaman,  Imam  Mahdi,  dan  Masih Mau’ud as.  [][] 

Idul Fitri  di Fak‐fak 

Page 22: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

22 Nasional 

Bandung: Sebanyak 100 orang Khuddam beserta panitia dari wilayah DKI, Bogor, Cianjur, Bekasi, Manislor, Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Yogyakarta dan tuan rumah Bandung berkumpul dalam acara Gathering Media Center dan Raja Pena pada hari sabtu 23 Agustus 2014 yang digagas oleh Nazim Isyaat PPMKAI. Acara bertempat di hotel Trio Bandung yang diadakan dengan konsep seminar.

Acara dimulai pada pukul 08.00 dan dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Mln. Saefullah Ahmad Farouq, Muballigh Wilayah priangan barat.

Ada lima orang nara sumber yang mengisi acara tersebut. Pembicara pertama adalah Sekretaris Isyaat PB, Mahmud Mubarik atau yang lebih dikenal dengan Pak Ekki. Beliau menyampaikan mengenai penerbitan dan penerjemahan buku-buku jemaat beserta kendala yang dihadapi, dalam sesi tersebut dipaparkan pula mengenai izin penerbitan sebuah tulisan baik berupa buku maupun majalah serta seluk beluk penerbitan.

Kendala yang dihadapi masih sedikitnya editor dan penerjemah. Beliau juga m e m a p a r k a n k e n d a l a distribusi buku-buku yang telah diterjemahkan dan diterbitkan agar dapat diterima

oleh seluruh Jemaat lokal di seluruh Indonesia.

Beliau juga membagikan beberapa buku terbitan Neratja Press kepada audience yang memberikan pertanyaan.

Narasumber kedua adalah Dedi Djamaludin Malik, pakar ilmu komunikasi yang juga merupakan pendiri STIKOM B a n d u n g . D a l a m p e m a p a r a n n y a b e l i u m e n e r a n g k a n m e g e n a i struktur dan dasar menyusun sebuah tulisan. Bagaimana kaitannya sebuah tulisan dapat m e n j a d i a r g u m e n t a s i perlawanan dari opini yang m e n y u d u t k a n . S e b a g a i seorang Muslim, perjuangan dengan menangkat pena merupakan modal utama sebagai perwujudan dari perintah agar seorang beriman untuk senantiasa membaca seperti ayat pertama yang diterima oleh Raulullah saw. Iqro’.

Sebelum acara masuk ke dalam sesi break, seorang narasumber memberikan materi yang ketiga pada hari itu. Adalah Shafiq Pontoh seorang Khuddam yang ikut menjadi salah satu relawan media sosial dari Presiden terpilih RI, Joko Widodo. menyampaikan bagaimana platform sosial media dapat digunakan untuk membangun

Gathering Raja Pena  

dan Media Center 

Page 23: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

23 Nasional 

Jakarta: Ahmadiyah In-donesia menolak keras ideologi kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah al ias ISIS. Penolakan Ahmadiyah disampaikan Ketua (red:perwakilan) Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Maulana Zafrullah Pontoh.

Dika takan Maulana , ideologi ISIS bertentangan dengan Al-Quran dan perilaku Nabi Muhammad s.a.w. Menurut dia, selama masa kepemimpinan di Madinah, Nabi Muhammad selalu mengakomodir semua

agama dan kepercayaan yang ada.

“Tidak ada yang diusir dari Madinah karena ideologi atau kepercayaannya. Yang diusir mereka yang berbuat onar. Jadi contohnya sudah sangat jelas,” ujarnya di Jakarta sesaat lalu, Senin (04/08).

Dalam Al-Quran sebut Zafrullah, dengan sangat jelas Allah SWT memberikan pilihan bagi seseorang untuk memilih beriman atau tidak. “Jika Allah saja memberikan kebebasan maka siapa kita? Masa manusia yang punya

wewenang lebih dari Dia? Karena itu apapun namanya, kalau ada pemaksaan wajib kita tolak,” tambahnya.

Penolakan, sambung Za-frullah, penting dilakukan bu-kan hanya karena masyarakat Indonesia yang bermayoritas Islam, namun yang lebih penting juga untuk memper-tahankan kesatuan NKRI. “Dari dulu bangsa kita adalah kekeluargaan, tidak membe-dakan agama dan keper-cayaan, karena itu kita wajib bersatu mendukung pemerin-tah untuk menolak ISIS dan menjaga keamanan bangsa dan rakyat,” tutupnya. [][]

(Sumber: Fajar Online)

ISIS Bertentangan dengan Al‐Quran 

opini dan membangun jaringan untuk menyukseskan s e b u a h p e n c a p a i a n . B e r p e n g a l a m a n d a l a m memenangkan pencalonan presiden beberapa waktu lalu, s h a f i q m e n g u r a i k a n bagaimana sebuah suatu komuni tas kec i l yang terkoordinasi dengan rapih dapat mengalahkan komunitas yang jauh lebih banyak namun tidak terkoordinasikan. Hal ini juga dapat diterapkan di Jemaat. Kita dapat membuat simpul-simpul relawan yang dapat memberikan efek besar untuk membentuk opini positif mengenai Jemaat.

Pembicara ke empat yaitu Agus Borahima seorang praktisi yang mempunyai p e n g a l a m a n d e n g a n Optimalisasi Search Engine

(SEO). Dalam pemaparannya beliau menyampaikan teknik dasar bagaimana agar tulisan blog maupun web yang kita kelola dapat berada pada halaman utama situs pencarian Google, ini bermanfaat agar para pengguna internet yang melakukan pencarian kata kunci pada mesin pencari dapat menemukan tulisan kita di internet yang artinya tulisan kita memiliki kesempatan untuk dibaca oleh lebih banyak orang.

Pemberi materi terakhir adalah Firmansyah, anggota perkumpulan 6211. Beliau menyampaikan pengalaman beliau dalam melakukan peliputan dokumentasi, apa saja yang harus dipersiapkan dan diperhatikan ketika melakukan pendokumentasian

sebuah peristiwa khususnya yang berpotensi konflik.

Di akhir acara diadakan konsolidasi dari semua peserta hadir. PPMKAI menampung semua saran dari para peserta. R a t a - r a t a p e s e r t a menginginkan adanya tindak lanjut dari gathering pertama yang dilakukan sekarang ini. Antusias yang menjadi modal yang cukup untuk menguatkan Media Center milik Jemaat Ahmadiyah di seluruh Indonesia.

(Sumber: Warta Ahmadiyah)

Page 24: EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF file2 Editorial Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Keikhlasan dan Ketaatan. Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014 Editorial

Volume IX, Nomor 8, Edisi Agustus 2014

EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793

24 Nasional 

Jakarta: Penolakan tokoh agama terhadap gerakan trans-nasional Negara Islam Irak dan Syria (ISIS) beserta para pengikutnya, lantaran mel-enceng dari Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Demikian ujar Ketua De-wan Syura IJABI KH Jalalud-din Rakhmat. Tokoh agama sepakat kelompok mengatas-namakan agama yang menye-barkan kebencian dan per-musuhan dengan tindak kekerasan sama sekali berten-tangan.

“Kami menolak dengan keras keberadaan ISIS dan beserta para pendukungnya di

NKRI,” ujar Jalaluddin dalam konferensi pers bersama tokoh agama menegaskan sikap pe-nolakan ISIS di Jakarta, Senin (4/8/2014).

Menurutnya, esensi semua agama adalah menyebarkan kasih sayang, mendorong per-buatan kebajikan, dan mencegah perbuatan buruk, bukan menyebarkan keben-cian. Bukan agama sejati jika dalam ajarannya menyebarkan kebencian.

Jalaluddin menuturkan, Bhinneka Tunggal Ikha yang dirumuskan pendiri bangsa telah menjadi prinsip dasar dalam modus operandi umat

dalam kehidupan beragama. Kendati berbeda keyakinan, NKRI tetap menjamin hak setiap umat beragama.

“Bhinneka Tunggal Ikha dirumuskan untuk menjamin hak setiap umat beragama dalam menjalankan keyakinan dan kepercayaannya. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus berdasarkan Pancasila,” katanya.

ISIS merupakan kelompok radikal bersenjata yang mengklaim sebagai pejuang Islam. Mereka berencana memperluas daerah kekua-saannya di wilayah Afrika Utara hingga Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indo-nesia.[][]

(Sumber: Tribun News.com )

ISIS Melenceng  dari Pancasila dan  Bhinneka Tunggal Ika