ecasee

Download ecasee

If you can't read please download the document

Upload: novita-wulandari

Post on 25-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Judul: Sepsis Neonatorum pada Berat Bayi Lahir Rendah Abstrak: Sepsis adalah adanya mikroorganisme patogen atau toksinnya di dalam darah atau j aringan lain atau dapat dikatakan suatu keadaan yang berhubungan dengan keadaan tersebut. Sep sis bakterial pada neonatus adalah sindrom klinis dengan gejala infeksi sistemik dan diikuti d engan bakteremia pada bulan pertama kehidupan (USU, 2012).Dalam sepuluh tahun terakhir terdapat b eberapa perkembangan baru mengenai definisi sepsis. Salah satunya menurut The International Sepsis De finition Conferences (ISDC,2001), sepsis adalah sindrom klinis dengan adanya Systemic Inflammatory Response Syndro me (SIRS) dan infeksi. Sepsis merupakan suatu proses berkelanjutan mulai dari infeksi, SIRS, sepsis, se psis berat, renjatan/syok septik, disfungsi multiorgan, dan akhirnya kematian. Berdasarkan waktu terjadinya, sepsi s neonatorum dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk yaitu sepsis neonatorum awitan dini (early-onset neonatal se psis) dan sepsis neonatorum awitan lambat (late-onset neonatal sepsis). ISI: Kasus: 7 november 2012 bayi BBLR CB SMK SPT (Parlu) datang dengan keluhan panas (T: 389 C), menangis (+), seseg (+), susah minum (+), apneu (-), kejang (-), akral hangat (+), ikterik (-), edema (-) , kulit keriput (+), turgor kulit sedang, CRT > 2 detik, cyanosis (-), gerak (+), muntah (-), kulit mengelupas (-), suck ing (+), ASI (+). SpO2 91 %. Penatalaksanaan yang diberikan yaitu : O2, rawat tali pusat, observasi keadaan u mum, injeksi cefotaxim 2 x 60 mg, paracetamol 3 x 25 mg, infus D10% 9 tpm. -dari pemeriksaan fisik didapatlan :KU : cm, tidak aktif HR: 138x/menit R R:75x/menit -thorax : simetris (+), gerakan sternum normal, retraksi dada (-), clavicula nor mal -paru-paru : vasikular (+), RR 75 x/menit -jantung: S1 regular, murmur (-), HR 138 x/menit -Abdomen : distensi abdomen (-), benjolan (-), tali pusat kering -genitalia : testis turun, BAK (+), anus (+) -punggung : simetris (+), flexibility tulang punggung (+) -extremitas : jari tangan lengkap (+), tremor (-), jari kaki lengkap, pergerakan normal, garis telapak tangan (+) -refleks : sucking (+), palmar grasp (+), rooting (+), plantar grasp (+) Diagnosis: Sepsis Neonatorum pada Berat Bayi Lahir Rendah Terapi: a. 7/11/12, O2 2 lpm, rawat tali pusat, observasi keadaan umum, injeksi cefotaxi m 2 x 60 mg, paracetamol 3 x 25 mg, infus D10% 9 tpm, cek DR dan GDS b. 8/11/12, Infus D 10% 8 tpm, injkesi cefotaxim 2 x 60 mg, c. 9/11/12, Infus D 10% 8 tpm, injkesi cefotaxim 2 x 60 mg, netek adlib (+), d. 10/11/12, injkesi cefotaxim 2 x 60

Diskusi: Pada kasus diatas mengapa pasien didiagnosis sebagai sepsis neonatorum? seperti yang kita tahu bahwa pasien mengalami gejala

panas (T: 389 C), menangis (+), seseg (+), susah minum (+), apneu (-), kejang (), akral hangat (+), ikterik (-), edema (-), kulit keriput (+), turgor kulit sedang, CRT > 2 detik, cyanosis (-), gerak (+) , muntah (-), kulit mengelupas (-), sucking (+), ASI (+). Sebenarnya gejala diatas merupakan bagian dari neonatal infeksi. Neonatal infeks i merupakan Infeksi pada janin / bayi baru lahir dapat Diperoleh dari: a. Infeksi antenatal pada umumnya infeksi transplasenta, kuman berasal dari ibu, kemudian melewati plasenta dan umbilikus dan masuk ke dalam tubuh bayi melalui sirkulasi bayi. Infeksi bakteri antenatal antara lain oleh Streptococcus Group B. Penyakit lain yang dapat melalui lintas ini adalah toksoplasmosis, malaria dan s ifilis. Pada dugaan infeksi tranplasenta biasanya selain skrining untuk sifilis, juga dilakukan skrining terhadap TORCH ( Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes) (USU, 2012) b. Infeksi intranatal pada umumnya merupakan infeksi asendens yaitu infeksi yang berasal dari vagina dan serviks. Karena ketuban pecah dini maka kuman dari serviks dan vagina menjalar ke atas me nyebabkan korionitis dan amnionitis. Akibat korionitis, maka infeksi menjalar terus melalui umbilikus dan akhirnya ke bayi. Selain itu korionitis menyebabkan amnionitis dan liquor amnion yang terinfeksi ini masuk ke traktus respiratorius dan traktus digestivus janin sehingga menyebabkan infeksi disana (mikroorganisme masuk melalui rongga amnion setelah k etuban pecah (biasanya padd KPD) seperti infeksi streptokokus group B, gonokokus, eschericia coli, Chlamydia, Myc oplasma. (USU, 2012) c.Infeksi pascanatal pada umumnya akibat infeksi nosokomial yang diperoleh bayi dari lingkungannya di luar rahim ibu, seperti kontaminasi oleh alat-alat, sarana perawatan dan oleh yang merawatnya. K uman penyebabnya terutama bakteri, yang Infeksi pascanatal terjadi setelah bayi lahir lengkap akibat kontaminasi al at & perawatan yg tidak steril (Behrman, dkk. 2008). seperti yang kita ketahui, bahwa differential dari neonatal infeksi banyak sekal i, seperti: a. Sepsis neonatorum b. Pneumonia pada neonatorum c. Oftalmia neonatorum d. Sitomegalovirus e. Herpes simplek virus f. Virus varisela zooster g. Meningitis neonatus h. Kandidiasis i. Hepatitis pada neonatus j. Tetanus neonatorum k. Omphalitis l.Sindrom rubela kongenital m. Toksoplamosis Gejala pada bayi diatas lebih mengaraah kepada sepsis neonatorum, seperti yang k ita ketahui sepsis merupakan sindrom klinis dengan adanya Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) dan infeksi. Sepsis merupakan suatu proses berkelanjutan mulai dari infeksi, SIRS, sepsis, sepsis berat, renjatan/syok septik, disfungsi multio rgan, dan akhirnya kematian. Berdasarkan waktu terjadinya, sepsis neonatorum dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk yaitu se psis neonatorum awitan dini (early-onset neonatal sepsis) dan sepsis neonatorum awitan lambat (late-onset neonatal sepsis). Gejala yng terjadi pada pasien juga merupakan bagian dari sepsis neonatorum, sehingga penatalaksanaan pasien diatas berdasarkan diagnosis sepsis neonatorum.Selain itu, pasien diatas memiliki

faktor resiko yang semakin mendukung diagnosis sepsis, yaitu: