e4 upaya perbaikan gizi masyarakat

6
KEGIATAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK DI DESA/KELURAHAN SEREANG I. LATAR BELAKANG Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan / pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah. Dengan ditemukan secara dini penyimpangan / masalah tumbuh kembang anak, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan, tenaga kesehatan juga mempunyai ”waktu” dalam membuat rencana tindakan/intervensi yang tepat, terutama ketika harus melibatkan ibu/keluarga. Bila penyimpangan terlambat diketahui, maka intervensinya akan lebih sulit dan hal iniakan berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Adanya gangguan dan kelainan yang terjadi pada usia dewasa dapat dideteksi sejak balita. Dalam hal ini, peran orangtua dan dokter anak cukup besar. Setiap orangtua pasti ingin tumbuh kembang buah hatinya berjalan sempurna. Namun bagaimana jika ada gangguan dalam tahapan proses tumbuh kembang si kecil? Anda bisa mengetahuinya melalui program Kementrian Kesehatan yang dilakukan dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional, yakni dengan kegiatan Stimulasi Deteksi

Upload: rismayanti-hairil

Post on 15-Nov-2015

245 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

KEGIATAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAKDI DESA/KELURAHAN SEREANG

I. LATAR BELAKANGDeteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan / pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah. Dengan ditemukan secara dini penyimpangan / masalah tumbuh kembang anak, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan, tenaga kesehatan juga mempunyai waktu dalam membuat rencana tindakan/intervensi yang tepat, terutama ketika harus melibatkan ibu/keluarga. Bila penyimpangan terlambat diketahui, maka intervensinya akan lebih sulit dan hal iniakan berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Adanya gangguan dan kelainan yang terjadi pada usia dewasa dapat dideteksi sejak balita. Dalam hal ini, peran orangtua dan dokter anak cukup besar. Setiap orangtua pasti ingin tumbuh kembang buah hatinya berjalan sempurna. Namun bagaimana jika ada gangguan dalam tahapan proses tumbuh kembang si kecil?Anda bisa mengetahuinya melalui program Kementrian Kesehatan yang dilakukan dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional, yakni dengan kegiatan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK). SDIDTK merupakan rangkaian kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang secara dini agar lebih mudah diintervensi serta memberikan konseling kepada keluarga bagaimana cara menstimulasi tumbuh kembang anak.Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas dan jaringannya, berupa:1. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/ menemukan status gizi kurang/ buruk dan mikro /makrosefali.2. Deteksi dini penyimpangan perkembangan yaitu : untuk mengetahui gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar.3. Deteksi dini penyimpangan mental emosional yaitu : untuk mengetahui masalah mental emosional, autism, dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.Periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak sering disebutjuga sebagai "Masa Keemasan (golden period) atau Jendela Kesempatan (window opportunity) atau Masa Kritis (critical period)"karena periodeinimerupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat pada otak manusia,masa yang sangat peka bagi otak anak dalam menerima berbagai masukan dari lingkungan sekitarnya.Mengingat masa 5 tahun pertama merupakan masa yang 'relatif pendek' dan tidak akan terulang kembali dalam kehidupan seorang anak, makaorang tua/pengasuh/pendidik/masyarakatdantenaga kesehatan harus memanfaatkan kesempatan iniuntuk membentuk anak menjadi anak yang berkualitas tinggi melalui kegiatan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).Kebutuhan tumbuh kembang merupakan salah satuhak dasar anak sesuai Undang-undang Nomor 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak dan Konvensi Hak-hak anak tahun 1989/1990.Oleh karena itu orang tua perlu mengupayakan agar anaknya bertumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.Upaya yang dapat dilakukana dalam memenuhikebutuhan dasar anak agar bertumbuh dan berkembang optimaltermasuk melakukan kegiatan SDIDTK. KegiatanSDIDTK meliputi:1. Stimulasi dini yang memadai, yaitu merangsang otak balita agar perkembangan kemampuan motorik (gerak kasar dan halus), berbicara, berbahasa, bersosialisasi dan kemandirian anak meningkat secara optimal sesuai usia anak.2. Deteksi dini, yaitu melakukan pemeriksaan /skrining atau mendeteksi sejak dini terhadap kemungkinan dan penyimpangantumbuh kembangbalita.3. Intervensi dini, yaitumelakukan koreksi sejak dini dengan memanfaatkan plastisitas otak anak untuk memperbaiki bila ada penyimpangan tumbuh kembang, serta mencegah supaya penyimpangannya tidak menjadi lebih berat.4. Rujukan dini, yaitu merujuk / membawa anak kefasilitas kesehatan bila masalah penyimpangan tumbuh kembang tidak dapat diatasi di tingkat rumah tanggameskipun sudah dilakukan intervensi dini.

II. RUMUSAN MASALAH:Berdasarkan uraian latarbelakang di atas, maka muncullah permasalahan antara lain: Apa sajakahdeteksi pertumbuhan bayi? Apa sajakah deteksi perkembangan bayi dan balita? Bagaimanakah aspek mental emosional tersebut?III. PEMILIHAN INTERVENSIOleh Karena permasalahan yang terjadi di atas, maka kami bermaksud mengadakan kegiatan dan skrining / deteksi penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah.IV. PELAKSANAANKegiatan ini dilakukan di wilayah Poskesdes Desa Sereang:Dari Aspek pertumbuhan :1. Timbang berat badannya(BB).2. Ukuran tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK).3. Lihat garis pertambahan BB.TB,dan LK pada grafik.V. EVALUASI Evaluasi StrukturAlat bantu yang digunakan untuk deteksi dini tumbuh kembang anak berupa KMS, timbangan dacin, meteran, tabel BB/TB, grafik LK, KPSP dan KMEE yang disediakan oleh panitia pelaksana. Evaluasi HasilDari kegiatan deteksi tumbuh kembang anak yang dilakukan, maka terdapat 10 orang anak yang telah dilakukan pemeriksaan. Yang terdiri dari anak yang berumur 3 bulan sebanyak 3 orang, umur 6 bulan sebanyak 2 orang, umur 9 bulan sebanyak 1 orang, umur 12 bulan sebanyak 1 orang, umur 15 bulan sebanyak 2 orang, dan umur 18 bulan sebanyak 1 orang.Interpretasi dari aspek pertumbuhan diperoleh status gizi lebih 1 orang dan gizi baik sebanyak 12 orang. Interpretasi status gizi ini diperoleh dari barat badan berdasarkan tinggi badan. Sedangkan untuk lingkar kepala diperoleh normocephal pada semua anak yang telah dilakukan pemeriksaan.

PESERTA PENDAMPING

dr. Muh. Farfidia Hatala dr. Hj. Eny Nuraeni