dwiputrij_universitaslambungmangkurat_pkmgt

16
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA NAFAS (NATURE AIR FRESHENER ANTIDOTE SMOKE): PERISAI PILIHAN KELUARGA SEHAT BIDANG KEGIATAN: PKM GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) Diusulkan oleh: Dwi Putri Juliyana (I1A112069/2012) Rizda Novriana (I1A111073/2012) Dian Muspitaloka H (I1A112043/2011) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT KALIMANTAN SELATAN 2014

Upload: dian-muspitaloka-hikmayati

Post on 25-Nov-2015

129 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

pkm

TRANSCRIPT

  • USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    NAFAS (NATURE AIR FRESHENER ANTIDOTE SMOKE): PERISAI

    PILIHAN KELUARGA SEHAT

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM GAGASAN TERTULIS (PKM-GT)

    Diusulkan oleh:

    Dwi Putri Juliyana (I1A112069/2012)

    Rizda Novriana (I1A111073/2012)

    Dian Muspitaloka H (I1A112043/2011)

    UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

    KALIMANTAN SELATAN

    2014

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    SAMPUL ......................................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

    RINGKASAN ................................................................................................. iv

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang ............................................................................... 1

    B. Tujuan............................................................................................ 3

    C. Manfaat.......................................................................................... 3

    GAGASAN ...................................................................................................... 3

    KESIMPULAN ............................................................................................... 7

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    Lampiran 1. Lampiran Biodata Ketua dan Anggota

    Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

    Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana

    Lampiran 4. Gambaran Aksesoris yang Akan Diproduksi

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1. Air Freshener dari tanaman Sansevieria dalam bentuk aeroso ..... l 6

    Gambar 2. Kombinasi Automatic Fragrance Unit dan Air Freshener ............ 6

    Gambar 3. Kemudahan produk untuk diletahan di setiap sudut ruangan ........ 7

    iii

  • RINGKASAN

    Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan

    yang dapat menimbulkan kanker (karsinogen). Bahan berbahaya dan racun dalam

    rokok tidak hanya mengakibatkan gangguan kesehatan pada orang yang merokok

    (perokok aktif), namun juga pada orang-orang disekitarnya yang tidak merokok

    (perokok pasif). Perokok pasif mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita

    kanker paru-paru dan penyakit jantung Saat ini jumlah perokok terus bertambah,

    khususnya di negara-negara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat

    bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. California Environmental

    Protection Agency (2005), menegaskan mengenai bahaya yang berhubungan

    dengan paparan asap rokok, termasuk efek yang merugikan pada anak-anak,

    seperti sindrom kematian bayi mendadak, induksi dan eksaserbasi asma, infeksi

    saluran pernapasan akut, infeksi telinga tenga akut, perkembangan toksisitas

    mengakibatkan berat badan lahir rendah, dan gangguan fungsi paru-paru. Oleh

    karena itu, diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas udara dengan

    menurunkan zat-zat pencemar berbahaya yang terkandung dalam asap rokok.

    Tujuan dari gagasan ini adalah untuk agar dapat mengurangi bahaya yang

    terdapat dalam zat-zat asap rokok sehingga asap yang dikeluarkan dari rokok

    (secondhand-smoke) tidak menjadi ancaman berbahaya bagi orang-orang

    disekitarnya terutama dalam lingkungan keluarga. Sebagai upaya untuk

    melindungi keluarga dari asap rokok, maka dicanangkan sebuah perbaharuan dari

    sebuah konsep alat pengendali asap rokok. Masih menggunakan konsep yang

    sama yaitu mengendalikan asap rokok dalam ruangan, kami memodifikasi dalam

    bentuk Air Freshener yang dibuat dari ekstrak tanaman Sansevieria atau yang

    lebih dikenal dengan Tanaman lidah mertua.

    Tanaman Sansevieria atau lidah mertua merupakan jenis tanaman CAM

    sukulen dari famili Agavaceae yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi

    polusi udara yang terdapat pada ruangan. Menurut Pramono (2008), satu pohon

    tanaman S. trifasciata laurentii yang telah memiliki daun 4-5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam ruangan yang luasnya 20 m

    2. Karena tiap helai

    daun lidah mertua terdapat zat yang bernama pregnane glycoside, yaitu suatu zat

    yang dapat menguraikan zat peracun menjadi senyawa organik, gula, dan asam

    amino. Efisiensi tanaman Sansevieria dalam menyerap gas karbonmonoksida

    pada waktu paparan 0,5 jam dapat menyerap sebesar 6,92%. Angka ini terus

    bertambah seiring meningkatnya waktu paparan, yaitu 49,06% dalam waktu

    paparan 1,5 jam. Ini merupakan angka tertinggi dari beberapa tanaman yang telah

    diuji pada waktu dan jenis paparan yang sama.

    Berdasarkan uraian di atas, maka di gagaskan sebuah konsep alat

    pengendali asap rokok dalam bentuk Air Freshener yang dibuat dari ekstrak

    tanaman Sansevieria atau yang lebih dikenal dengan Tanaman lidah mertua

    mengingat tanaman tersebut memiliki ekstrak zat yang bernama pregnane

    glycoside.

    iv

  • NAFAS (NATURE AIR FRESHENER ANTIDOTE SMOKE): PERISAI

    PILIHAN KELUARGA SEHAT

    Dwi putri J, Rizda Novriana, Dian Muspitaloka H

    Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung

    Mangkurat

    Jl. A Yani km 36, Banjarbaru

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Masalah

    Udara adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang merupakan

    campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung

    pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya (Sugiarti,

    2009). Semakin lama kualitas udara di bumi semakin menurun akibat tercemar

    oleh zat-zat pencemar, seperti asap rokok. Pada tahun 2008, jumlah perokok di

    Indonesia menempati posisi ketiga di dunia setelah Cina dan India yaitu sebesar

    65 juta peroko. Indonesia juga menjadi negara yang memiliki jumlah pabrik

    rokok terbanyak di dunia, yaitu 4.575 buah pabrik rokok (Juanita, 2012). Ironis,

    Indonesia sebagai jantung dunia dalam penyediaan udara bersih justru menjadi

    salah satu penyumbang polusi udara terbesar karena asap rokok di dunia.

    Asap yang dihembuskan para perokok dapat dibagi menjadi dua jenis asap,

    yaitu asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke).

    Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok,

    sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara

    bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif. Penemuan terbaru

    mengemukakan bahwa terdapat 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, 40 jenis di

    antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan

    racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon

    monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada

    asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat

    bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti. Asap

    rokok yang baru dimatikan di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu

    kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan.

    Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara.

    1

  • Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih

    berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet (Putra, 2011).

    Bukan menjadi rahasia umum jika merokok memiliki dampak terhadap

    kesehatan tubuh. Hal ini telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak peneliti. Efek-

    efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak

    penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko

    timbulnya berbagai penyakit. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk

    merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok

    bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya. Penelitian

    terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke, yaitu asap

    rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar

    perokok, atau biasa disebut juga dengan perokok pasif, contohnya orang-orang

    yang terkena secondhand-smoke di tempat umum, seperti restoran, pusat

    perbelanjaan, transportasi umum, sekolah, dan pusat-pusat penitipan anak.

    Beberapa orang telah menyarankan agar restoran dan bisnis lainnya harus bebas

    dari asap rokok, dan mengatakan pada pemilik usaha yang tidak menerapkan

    aturan bebas asap rokok harus mengetahui bahwa secondhand-smoke berbahaya

    bagi kesehatan keluarga. Namun, beberapa pengusaha tampaknya takut untuk

    menerapkan area bebas rokok di tempat usaha mereka. Tempat penitipan anak dan

    sekolah juga harus bebas asap rokok. Selain itu, kita menghabiskan lebih banyak

    waktu di rumah daripada di tempat lain. Sebuah rumah yang bebas dari asap

    rokok berpeluang lebih besar untuk melindungi keluarga, tamu, dan bahkan

    hewan peliharaan. Maka dari itu, diperlukan suatu terobosan yang dapat dilakukan

    untuk mengurangi dampak secondhand-smoke, salah satunya dengan

    menggunakan ekstrak tanaman lidah mertua (Sansevieria sp). Terdapat penelitian

    yang mnyebutkan bahwa tanaman lidah mertua mempunyai kemampuan untuk

    menurunkan polutan karbon monoksida. Dengan memodifikasi bahan ini menjadi

    sebuah pengharum ruangan otomatis atau yang lebih dikenal dengan spray

    automatic yang saat ini banyak menjadi pilihan ibu rumah tangga untuk

    menghilangkan bau apek yang tidak nyaman di dalam rumah.

    Dengan adanya produk ini, diharapkan dapat berkontribusi dalam

    menurunkan dampak dari secondhand-smoke yang berbahaya bagi keluarga

  • terutama bayi dan anak-anak, karen pada masa pertumbuhan anak sangat sensitif

    terhadap racun yang berasal dari secondhand-smoke. Selain itu, menggunakan

    produk ini dapat menjadikan rumah bebas asap rokok merupakan salah satu tujuan

    penting yang dapat dilakukan untuk kesehatan keluarga sebagai langkah awal

    perbaikan derajat kesehatan.

    Tujuan

    Tujuan dari perancangan spray ini adalah agar dapat mengurangi bahaya

    yang terdapat dalam zat-zat asap rokok sehingga asap yang dikeluarkan dari rokok

    (secondhand-smoke) tidak menjadi ancaman berbahaya bagi orang-orang

    disekitarnya terutama dalam lingkungan keluarga.

    Manfaat

    Manfaat dari penulisan ini adalah:

    1. Membantu mengurangi permasalahan asap rokok (secondhand-smoke)

    yang mengancam kesehatan di lingkungan keluarga.

    2. Membantu mengurangi angka kejadian atau kesakitan akibat asap rokok.

    3. Membantu mengatasi polusi udara karena asap rokok dengan

    menggunakan bahan alami.

    GAGASAN

    Pencemaran udara (polution) di Indonesia sangat memprihatinkan. Udara

    bersih sangat sulit didapatkan tidak hanya di luar ruangan (outdoor) tetapi juga di

    dalam ruangan (indoor). Hal ini disebabkan adanya gas-gas beracun yang berasal

    dari asap rokok serta adanya mikroorganisme merugikan di udara. Karbon

    monoksida (CO) dalam udara bebas akan teroksidasi menjadi karbon dioksida

    (CO2). Karbon monoksida juga sebagai kontributor meningkatnya efek rumah

    kaca dan menimbulkan fenomena pemanasan globlal. Hal ini disebabkan karena

    karbon monoksida bersama polutan lainnya (CO, CO2, metana, ozon, dan N2O),

    akan membentuk gas rumah kaca sehingga panas matahari tidak dapat dipantulkan

    ke angkasa dan terperangkap di dalam bumi yang pada akhirnya menyebabkan

    pemanasan global dan perubahan iklim. Karbon monoksida (CO) adalah senyawa

  • yang berwujud gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. CO lebih mudah

    diserap dan masuk ke aliran darah daripada oksigen (O2). Sumber CO dapat

    berasal dari gas buang dari sistem pembakaran kendaraan bermotor, pembakaran

    sampah dan asap rokok (Rahadiyan,2012).

    Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan

    yang dapat menimbulkan kanker (karsinogen). Bahan berbahaya dan racun dalam

    rokok tidak hanya mengakibatkan gangguan kesehatan pada orang yang merokok

    (perokok aktif), namun juga pada orang-orang disekitarnya yang tidak merokok

    (perokok pasif). Perokok pasif mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita

    kanker paru-paru dan penyakit jantung. Ada dua macam asap rokok yang

    mengganggu kesehatan, yaitu asap utama (main stream) dan asap sampingan (side

    stream). Asap utama (main stream) adalah asap yang dihisap oleh si perokok.

    Asap sampingan (side stream) adalah asap yang merupakan pembakaran dari

    ujung rokok yang kemudian menyebar ke udara. Asap sampingan memiliki

    konsentrasi yang lebih tinggi, karena tidak melalui proses penyaringan yang

    cukup, dengan demikian pengisap asap sampingan memiliki resiko yang lebih

    tinggi untuk menderita gangguan kesehatan akibat rokok (Talumewo,2012).

    Saat ini jumlah perokok terus bertambah, khususnya di negara-negara

    berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan

    derajat kesehatan masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah

    memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan

    membunuh 10 juta orang per tahun, 70% di antaranya terjadi di negara-negara

    berkembang (Putra, 2011). WHO (2007) Dalam laporan Protection From

    Exposure To Secondhand Tobacco Smoke Policy Recommendations WHO

    menyatakan bahwa, "Bukti ilmiah telah menyatakan bahwa tidak ada tingkat yang

    aman dari paparan secondhand-smoke (WHO, 2007).

    Sebuah studi tahun 2004 yang diterbitkan dalam British Medical Journal

    menemukan bahwa paparan asap rokok meningkatkan risiko penyakit jantung di

    antara non-perokok sebanyak 60 persen. Ini adalah studi pertama yang

    menunjukkan hubungan fisik langsung antara paparan asap rokok dan

    peningkatan risiko penyakit jantung. Studi yang dilakukan selama 20 tahun oleh

    para peneliti di St George Hospital Medical School di London, paparan asap

  • rokok diukur dari semua sumber termasuk di bar, restoran, dan tempat kerja

    lainnya , serta di rumah, berdasarkan tingkat produk sampingan nikotin dalam

    darah yang disebut cotinine. Penelitian ini adalah salah satu dari sejumlah

    penelitian yang telah berupaya untuk memperhitungkan semua sumber paparan

    asap rokok (Whincup, 2004).

    Sekarang ini konsumsi rokok oleh msyarakat semakin pesat, dimana

    hampir di semua tempat kita menemui orang yang mengonsumsi rokok. Kondisi

    pencemaran udara karena asap rokok akan berpengaruh bagi kesehatan manusia.

    Ironisnya perokok masih tidak memahami sikap toleransi pada ketidaknyamanan

    perokok pasif yang terpaksa menghisap asap rokok. Perokok pasif harus mencium

    bau bakaran tembakau sampai merasa sesak. Bahkan, pada sebagian perokok pasif

    yang sensitif akan langsung batuk-batuk saat itu juga.

    Seorang ayah yang perokok cenderung lupa efek dari asap rokok yang

    dihasilkannya. kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui sebagai

    suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk mengalihkan diri dari

    stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini

    dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar belakang depresi. Keadaan ini

    diperparah dengan tidak adanya kesadaran bahwa merokok dalam rumah bukanlah

    pilihan tepat, karena merokok di dalam rumah dapat mengkontaminasi udara

    dalam rumah dan menjadikan perokok pasif bagi anggota keluarga lainnya

    terutama balita dan anak-anak.

    California Environmental Protection Agency (2005), menegaskan

    mengenai bahaya yang berhubungan dengan paparan asap rokok, termasuk efek

    yang merugikan pada anak-anak, seperti sindrom kematian bayi mendadak,

    induksi dan eksaserbasi asma, infeksi saluran pernapasan akut, infeksi telinga

    tenga akut, perkembangan toksisitas mengakibatkan berat badan lahir rendah, dan

    gangguan fungsi paru-paru. Untuk orang dewasa dapat mengakibatkan termasuk

    kanker paru-paru dan penyakit jantung pada paparan jangka panjang. Diketahui

    pula, paparan asap rokok dapat menyebabkan kanker sinus hidung dan dapat

    menyebabkan kanker payudara yang lebih awal pada perempuan terutama

    premenopause (California Environmental Protection Agency, 2005).

  • Dalam upaya untuk melindungi keluarga dari asap rokok kami membuat

    sebuah perbaharuan dari sebuah konsep alat pengendali asap rokok. Masih

    menggunakan konsep yang sama yaitu mengendalikan asap rokok dalam ruangan,

    kami memodifikasi dalam bentuk Air Freshener yang dibuat dari ekstrak tanaman

    Sansevieria atau yang lebih dikenal dengan Tanaman lidah mertua.

    Tanaman Sansevieria merupakan jenis tanaman CAM sukulen dari famili

    Agavaceae. Sebagai tanaman CAM, Sansevieria membuka stomata pada malam

    hari untuk menyerap CO2. Senyawa CO2 ini kemudian diubah menjadi asam

    malat dan disimpan dalam tanaman sampai keesokan harinya ketika fotosintesis

    mulai terjadi. Pada proses ini, CO2 dilepas kembali untuk disintesa menjadi

    senyawa organik dalam siklus Calvin. Tanaman Sansevieria memiliki

    kemampuan untuk menyerap polutan yang ada di sekitarnya. Menurut penelitian

    yang dilakukan oleh NASA (National Aeronautics and Space Administration)

    Sansevieria dikatakan mampu menyerap 107 unsur polutan berbahaya yang

    terdapat di udara. Oleh karena itu, Sansevieria dapat dimanfaatkan untuk

    menanggulangi polusi udara yang terdapat pada ruangan. Misalnya, penempatan

    Sansevieria sangat bermanfaat pada ruang yang terkontaminasi asap rokok untuk

    menyerap racun yang terdapat pada asap rokok tersebut. Sebagaimana telah

    diketahui bahwa asap rokok mengandung bahan kimia yang sebagian besar

    bersifat toksik diantaranya adalah nikotin, tar, karbon monoksida, hidrogen

    sianida, formaldehida, ammonia, fenol, NO2 dan lain-lain (Lestari,2012)

    Menurut Pramono (2008), satu pohon tanaman S. trifasciata laurentii

    yang telah memiliki daun 4-5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam

    ruangan yang luasnya 20 m2. Karena tiap helai daun lidah mertua terdapat zat

    yang bernama pregnane glycoside, yaitu suatu zat yang dapat menguraikan zat

    peracun menjadi senyawa organik, gula, dan asam amino. Efisiensi tanaman

    Sansevieria dalam menyerap gas karbonmonoksida pada waktu paparan 0,5 jam

    dapat menyerap sebesar 6,92%. Angka ini terus bertambah seiring meningkatnya

    waktu paparan, yaitu 49,06% dalam waktu paparan 1,5 jam. Ini merupakan angka

    tertinggi dari beberapa tanaman yang telah diuji pada waktu dan jenis paparan

    yang sama (Lestari,2012).

  • Pihak-pihak terkait

    Pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan produk NAFAS ini tidak

    sedikit, perlu beberapa orang ahli dalam hal mengekstrak tanaman dan juga

    industri-industri pembuat Air Freshener yang mendukung pengembangan

    tanaman Sansevieria sebagai bahan dalam pembuatan Air Freshener.

    Teknik Implementasi

    Untuk membuat produk NAFAS ini maka digunakan ekstrak dari daun

    Sansevieria. Ekstrak daun Sansevieria ini kemudian di buat menjadi sebuah Air

    Freshener dalam bentuk aerosol yang dikombinasikan dengan alat pengharum

    ruangan otomatis atau Automatic Fragrance Unit sehingga memudahkan untuk

    diletakan di sudut mana saja di dalam rumah.

    Gambar 1. Air Freshener dari tanaman Sansevieria dalam bentuk aerosol

    Gambar 2. Kombinasi Automatic Fragrance Unit dan Air Freshener

  • Gambar 3. Kemudahan produk untuk diletahan di setiap sudut ruangan

    KESIMPULAN

    Gagasan yang diajukan ini merupakan salah satu upaya untuk melindungi

    keluarga dari masalah pencemaran udara didalam rumah terutama pencemar

    berupa asap rokok. Gagasan ini tidak dapat terwujud tanpa adanya dukungan dari

    pihak-pihak terkait. Serta terdapat manfaat-manfaat bagi berbagai pihak, yaitu :

    1. Membantu melindungi perokok pasif dari bahaya asap rokok

    2. Mengurangi dampak pencemaran yang dapat mengganggu kesehatan

    3. Meningkatnya kesehatan keluarga

    DAFTAR PUSTAKA

    California Environmental Protection Agency, Office of Environmental Health

    Hazard Assessment, Proposed Identification of Environmental Tobacco

    Smoke as a Toxic Air Contaminant, June 24, 2005.

    Juanita. 2012. Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok: Peluang dan Hambatan. Jurnal

    Kebijakan Kesehatan Indonesia 1(02): 112-119.

    Lestari, I Gusti Ayu Made Dwi, I Gede Ketut Adiputra. 2011. Pengaruh Paparan

    Asap Rokok Terhadap Kadar Klorofil Pada Daun Tanaman Cam,

    Sansevieria trifasciata. Widya Biologi 2(2): 113-120.

    Putra, Repto Hendra. 2011. Selamatkan Keluarga Dari Bahaya Rokok. Online;

    (http://www.pusakaindonesia.or.id/. Diakses Pada Tanggal 28 maret 2014).

  • Rahadiyan,Bovi, dkk. 2012.Tingkat Kemampuan Penyerapan Tanaman Hias

    Dalam Menurunkan Polutan Karbon Monoksida. Jurnal Ilmiah Teknik

    Lingkungan 4(1): 54-60.

    Sugiarti. 2009. Gas Pencemar Udara dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan Manusia.

    Jurnal Chemical 10(1): 50-58.

    Talumewo,Robert F, dkk. 2012. Rancang Bangun Alat Pengkondisi Udara Pada Ruangan Menggunakan Sensor CO dan Temperatur. e-journal Teknik

    Elektro dan Komputer 1(2): 1-6

    Whincup, PH, et al., 2004. Passive smoking and risk of coronary heart disease and stroke: prospective study with cotinine measurement, (http://bmj.bmjjournals.com. Diakses Pada Tanggal 28 maret 2014).

    World Health Organization. 2007. Protection From Exposure To Secondhand Tobacco Smoke Policy Recommendations, (http://www.who.int/tobacco/resources/publications/wntd/2007/PR_on_SHS

    .pdf. Diakses Pada Tanggal 28 maret 2014)

  • Lampiran 1. Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok

    a. Ketua Pelaksana Kegiatan

    Nama : Dwi Putri Juliyana

    Tempat, Tanggal Lahir : Banjarmasin, 10 Januari 1995

    Alamat : Jl. Pelita No.03 RT.1 RW.1 Banjarbaru

    No Telp/ HP : 087815445395

    Email : [email protected]

    NIM : I1A112069

    Fakultas/Program Studi : Fakultas Kedokteran/Kesehatan Masyarakat

    Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat

    b. Anggota Pelaksana

    Nama : Rizda Novriana

    Tempat, Tanggal Lahir : Kotabaru, 22 Novembar 1994

    Alamat : Perumahan Bumi Cahaya Bintang. Jl Raya

    Aries No. 09

    No Telp/ HP : 085751131894

    Email : [email protected]

    NIM : I1A112073

    Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Kesehatan Masyarakat

    Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat

    c. Anggota Pelaksana

    Nama : Dian Muspitaloka H

    Tempat, Tanggal Lahir : Kotabaru, 29 Maret 1994

    Alamat : JL. A. Yani Km.8,6 Banjarmasin

    No Telp/ HP : 085754743323

    Email : [email protected]

    NIM : I1A111043

    Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Kesehatan Masyarakat

    Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat

    2. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING

    Nama Lengkap : Laily Khariyati, SKM, MPH

    Alamat : Jl. Keramat No.49 RT.09 Banjarmasin

    No Telp/ HP : 085651149118

    Fakultas/Program Studi : Fakultas Kedokteran/Kesehatan Masyarakat

    Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat

    Bidang Keahlian : Ilmu Kesehatan Lingkungan

  • Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

    a. Ketua Pelaksana Kegiatan

    Nama : Dwi Putri Juliana

    Tugas : Pengolahan gagasan dan koordinir sistem

    vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvipengumpulan

    b. Anggota Pelaksana

    Nama : Rizda Novriana

    Tugas : Pengolahan gagasan dan pelengkap lampiran

    a. Anggota Pelaksana

    Nama : Dian Muspitaloka H

    Tugas : Editor dan pengumpul PKM