dwiputrij_universitaslambungmangkurat_pkmgt
DESCRIPTION
pkmTRANSCRIPT
-
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
NAFAS (NATURE AIR FRESHENER ANTIDOTE SMOKE): PERISAI
PILIHAN KELUARGA SEHAT
BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS (PKM-GT)
Diusulkan oleh:
Dwi Putri Juliyana (I1A112069/2012)
Rizda Novriana (I1A111073/2012)
Dian Muspitaloka H (I1A112043/2011)
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
KALIMANTAN SELATAN
2014
-
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ......................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
RINGKASAN ................................................................................................. iv
PENDAHULUAN
A. Latar belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan............................................................................................ 3
C. Manfaat.......................................................................................... 3
GAGASAN ...................................................................................................... 3
KESIMPULAN ............................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Lampiran Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana
Lampiran 4. Gambaran Aksesoris yang Akan Diproduksi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Air Freshener dari tanaman Sansevieria dalam bentuk aeroso ..... l 6
Gambar 2. Kombinasi Automatic Fragrance Unit dan Air Freshener ............ 6
Gambar 3. Kemudahan produk untuk diletahan di setiap sudut ruangan ........ 7
iii
-
RINGKASAN
Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan
yang dapat menimbulkan kanker (karsinogen). Bahan berbahaya dan racun dalam
rokok tidak hanya mengakibatkan gangguan kesehatan pada orang yang merokok
(perokok aktif), namun juga pada orang-orang disekitarnya yang tidak merokok
(perokok pasif). Perokok pasif mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita
kanker paru-paru dan penyakit jantung Saat ini jumlah perokok terus bertambah,
khususnya di negara-negara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat
bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. California Environmental
Protection Agency (2005), menegaskan mengenai bahaya yang berhubungan
dengan paparan asap rokok, termasuk efek yang merugikan pada anak-anak,
seperti sindrom kematian bayi mendadak, induksi dan eksaserbasi asma, infeksi
saluran pernapasan akut, infeksi telinga tenga akut, perkembangan toksisitas
mengakibatkan berat badan lahir rendah, dan gangguan fungsi paru-paru. Oleh
karena itu, diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas udara dengan
menurunkan zat-zat pencemar berbahaya yang terkandung dalam asap rokok.
Tujuan dari gagasan ini adalah untuk agar dapat mengurangi bahaya yang
terdapat dalam zat-zat asap rokok sehingga asap yang dikeluarkan dari rokok
(secondhand-smoke) tidak menjadi ancaman berbahaya bagi orang-orang
disekitarnya terutama dalam lingkungan keluarga. Sebagai upaya untuk
melindungi keluarga dari asap rokok, maka dicanangkan sebuah perbaharuan dari
sebuah konsep alat pengendali asap rokok. Masih menggunakan konsep yang
sama yaitu mengendalikan asap rokok dalam ruangan, kami memodifikasi dalam
bentuk Air Freshener yang dibuat dari ekstrak tanaman Sansevieria atau yang
lebih dikenal dengan Tanaman lidah mertua.
Tanaman Sansevieria atau lidah mertua merupakan jenis tanaman CAM
sukulen dari famili Agavaceae yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi
polusi udara yang terdapat pada ruangan. Menurut Pramono (2008), satu pohon
tanaman S. trifasciata laurentii yang telah memiliki daun 4-5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam ruangan yang luasnya 20 m
2. Karena tiap helai
daun lidah mertua terdapat zat yang bernama pregnane glycoside, yaitu suatu zat
yang dapat menguraikan zat peracun menjadi senyawa organik, gula, dan asam
amino. Efisiensi tanaman Sansevieria dalam menyerap gas karbonmonoksida
pada waktu paparan 0,5 jam dapat menyerap sebesar 6,92%. Angka ini terus
bertambah seiring meningkatnya waktu paparan, yaitu 49,06% dalam waktu
paparan 1,5 jam. Ini merupakan angka tertinggi dari beberapa tanaman yang telah
diuji pada waktu dan jenis paparan yang sama.
Berdasarkan uraian di atas, maka di gagaskan sebuah konsep alat
pengendali asap rokok dalam bentuk Air Freshener yang dibuat dari ekstrak
tanaman Sansevieria atau yang lebih dikenal dengan Tanaman lidah mertua
mengingat tanaman tersebut memiliki ekstrak zat yang bernama pregnane
glycoside.
iv
-
NAFAS (NATURE AIR FRESHENER ANTIDOTE SMOKE): PERISAI
PILIHAN KELUARGA SEHAT
Dwi putri J, Rizda Novriana, Dian Muspitaloka H
Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung
Mangkurat
Jl. A Yani km 36, Banjarbaru
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Udara adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang merupakan
campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung
pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya (Sugiarti,
2009). Semakin lama kualitas udara di bumi semakin menurun akibat tercemar
oleh zat-zat pencemar, seperti asap rokok. Pada tahun 2008, jumlah perokok di
Indonesia menempati posisi ketiga di dunia setelah Cina dan India yaitu sebesar
65 juta peroko. Indonesia juga menjadi negara yang memiliki jumlah pabrik
rokok terbanyak di dunia, yaitu 4.575 buah pabrik rokok (Juanita, 2012). Ironis,
Indonesia sebagai jantung dunia dalam penyediaan udara bersih justru menjadi
salah satu penyumbang polusi udara terbesar karena asap rokok di dunia.
Asap yang dihembuskan para perokok dapat dibagi menjadi dua jenis asap,
yaitu asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke).
Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok,
sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara
bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif. Penemuan terbaru
mengemukakan bahwa terdapat 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, 40 jenis di
antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan
racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon
monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada
asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat
bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti. Asap
rokok yang baru dimatikan di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu
kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan.
Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara.
1
-
Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih
berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet (Putra, 2011).
Bukan menjadi rahasia umum jika merokok memiliki dampak terhadap
kesehatan tubuh. Hal ini telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak peneliti. Efek-
efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak
penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko
timbulnya berbagai penyakit. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk
merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok
bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya. Penelitian
terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke, yaitu asap
rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar
perokok, atau biasa disebut juga dengan perokok pasif, contohnya orang-orang
yang terkena secondhand-smoke di tempat umum, seperti restoran, pusat
perbelanjaan, transportasi umum, sekolah, dan pusat-pusat penitipan anak.
Beberapa orang telah menyarankan agar restoran dan bisnis lainnya harus bebas
dari asap rokok, dan mengatakan pada pemilik usaha yang tidak menerapkan
aturan bebas asap rokok harus mengetahui bahwa secondhand-smoke berbahaya
bagi kesehatan keluarga. Namun, beberapa pengusaha tampaknya takut untuk
menerapkan area bebas rokok di tempat usaha mereka. Tempat penitipan anak dan
sekolah juga harus bebas asap rokok. Selain itu, kita menghabiskan lebih banyak
waktu di rumah daripada di tempat lain. Sebuah rumah yang bebas dari asap
rokok berpeluang lebih besar untuk melindungi keluarga, tamu, dan bahkan
hewan peliharaan. Maka dari itu, diperlukan suatu terobosan yang dapat dilakukan
untuk mengurangi dampak secondhand-smoke, salah satunya dengan
menggunakan ekstrak tanaman lidah mertua (Sansevieria sp). Terdapat penelitian
yang mnyebutkan bahwa tanaman lidah mertua mempunyai kemampuan untuk
menurunkan polutan karbon monoksida. Dengan memodifikasi bahan ini menjadi
sebuah pengharum ruangan otomatis atau yang lebih dikenal dengan spray
automatic yang saat ini banyak menjadi pilihan ibu rumah tangga untuk
menghilangkan bau apek yang tidak nyaman di dalam rumah.
Dengan adanya produk ini, diharapkan dapat berkontribusi dalam
menurunkan dampak dari secondhand-smoke yang berbahaya bagi keluarga
-
terutama bayi dan anak-anak, karen pada masa pertumbuhan anak sangat sensitif
terhadap racun yang berasal dari secondhand-smoke. Selain itu, menggunakan
produk ini dapat menjadikan rumah bebas asap rokok merupakan salah satu tujuan
penting yang dapat dilakukan untuk kesehatan keluarga sebagai langkah awal
perbaikan derajat kesehatan.
Tujuan
Tujuan dari perancangan spray ini adalah agar dapat mengurangi bahaya
yang terdapat dalam zat-zat asap rokok sehingga asap yang dikeluarkan dari rokok
(secondhand-smoke) tidak menjadi ancaman berbahaya bagi orang-orang
disekitarnya terutama dalam lingkungan keluarga.
Manfaat
Manfaat dari penulisan ini adalah:
1. Membantu mengurangi permasalahan asap rokok (secondhand-smoke)
yang mengancam kesehatan di lingkungan keluarga.
2. Membantu mengurangi angka kejadian atau kesakitan akibat asap rokok.
3. Membantu mengatasi polusi udara karena asap rokok dengan
menggunakan bahan alami.
GAGASAN
Pencemaran udara (polution) di Indonesia sangat memprihatinkan. Udara
bersih sangat sulit didapatkan tidak hanya di luar ruangan (outdoor) tetapi juga di
dalam ruangan (indoor). Hal ini disebabkan adanya gas-gas beracun yang berasal
dari asap rokok serta adanya mikroorganisme merugikan di udara. Karbon
monoksida (CO) dalam udara bebas akan teroksidasi menjadi karbon dioksida
(CO2). Karbon monoksida juga sebagai kontributor meningkatnya efek rumah
kaca dan menimbulkan fenomena pemanasan globlal. Hal ini disebabkan karena
karbon monoksida bersama polutan lainnya (CO, CO2, metana, ozon, dan N2O),
akan membentuk gas rumah kaca sehingga panas matahari tidak dapat dipantulkan
ke angkasa dan terperangkap di dalam bumi yang pada akhirnya menyebabkan
pemanasan global dan perubahan iklim. Karbon monoksida (CO) adalah senyawa
-
yang berwujud gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. CO lebih mudah
diserap dan masuk ke aliran darah daripada oksigen (O2). Sumber CO dapat
berasal dari gas buang dari sistem pembakaran kendaraan bermotor, pembakaran
sampah dan asap rokok (Rahadiyan,2012).
Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan
yang dapat menimbulkan kanker (karsinogen). Bahan berbahaya dan racun dalam
rokok tidak hanya mengakibatkan gangguan kesehatan pada orang yang merokok
(perokok aktif), namun juga pada orang-orang disekitarnya yang tidak merokok
(perokok pasif). Perokok pasif mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita
kanker paru-paru dan penyakit jantung. Ada dua macam asap rokok yang
mengganggu kesehatan, yaitu asap utama (main stream) dan asap sampingan (side
stream). Asap utama (main stream) adalah asap yang dihisap oleh si perokok.
Asap sampingan (side stream) adalah asap yang merupakan pembakaran dari
ujung rokok yang kemudian menyebar ke udara. Asap sampingan memiliki
konsentrasi yang lebih tinggi, karena tidak melalui proses penyaringan yang
cukup, dengan demikian pengisap asap sampingan memiliki resiko yang lebih
tinggi untuk menderita gangguan kesehatan akibat rokok (Talumewo,2012).
Saat ini jumlah perokok terus bertambah, khususnya di negara-negara
berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah
memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan
membunuh 10 juta orang per tahun, 70% di antaranya terjadi di negara-negara
berkembang (Putra, 2011). WHO (2007) Dalam laporan Protection From
Exposure To Secondhand Tobacco Smoke Policy Recommendations WHO
menyatakan bahwa, "Bukti ilmiah telah menyatakan bahwa tidak ada tingkat yang
aman dari paparan secondhand-smoke (WHO, 2007).
Sebuah studi tahun 2004 yang diterbitkan dalam British Medical Journal
menemukan bahwa paparan asap rokok meningkatkan risiko penyakit jantung di
antara non-perokok sebanyak 60 persen. Ini adalah studi pertama yang
menunjukkan hubungan fisik langsung antara paparan asap rokok dan
peningkatan risiko penyakit jantung. Studi yang dilakukan selama 20 tahun oleh
para peneliti di St George Hospital Medical School di London, paparan asap
-
rokok diukur dari semua sumber termasuk di bar, restoran, dan tempat kerja
lainnya , serta di rumah, berdasarkan tingkat produk sampingan nikotin dalam
darah yang disebut cotinine. Penelitian ini adalah salah satu dari sejumlah
penelitian yang telah berupaya untuk memperhitungkan semua sumber paparan
asap rokok (Whincup, 2004).
Sekarang ini konsumsi rokok oleh msyarakat semakin pesat, dimana
hampir di semua tempat kita menemui orang yang mengonsumsi rokok. Kondisi
pencemaran udara karena asap rokok akan berpengaruh bagi kesehatan manusia.
Ironisnya perokok masih tidak memahami sikap toleransi pada ketidaknyamanan
perokok pasif yang terpaksa menghisap asap rokok. Perokok pasif harus mencium
bau bakaran tembakau sampai merasa sesak. Bahkan, pada sebagian perokok pasif
yang sensitif akan langsung batuk-batuk saat itu juga.
Seorang ayah yang perokok cenderung lupa efek dari asap rokok yang
dihasilkannya. kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui sebagai
suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk mengalihkan diri dari
stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini
dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar belakang depresi. Keadaan ini
diperparah dengan tidak adanya kesadaran bahwa merokok dalam rumah bukanlah
pilihan tepat, karena merokok di dalam rumah dapat mengkontaminasi udara
dalam rumah dan menjadikan perokok pasif bagi anggota keluarga lainnya
terutama balita dan anak-anak.
California Environmental Protection Agency (2005), menegaskan
mengenai bahaya yang berhubungan dengan paparan asap rokok, termasuk efek
yang merugikan pada anak-anak, seperti sindrom kematian bayi mendadak,
induksi dan eksaserbasi asma, infeksi saluran pernapasan akut, infeksi telinga
tenga akut, perkembangan toksisitas mengakibatkan berat badan lahir rendah, dan
gangguan fungsi paru-paru. Untuk orang dewasa dapat mengakibatkan termasuk
kanker paru-paru dan penyakit jantung pada paparan jangka panjang. Diketahui
pula, paparan asap rokok dapat menyebabkan kanker sinus hidung dan dapat
menyebabkan kanker payudara yang lebih awal pada perempuan terutama
premenopause (California Environmental Protection Agency, 2005).
-
Dalam upaya untuk melindungi keluarga dari asap rokok kami membuat
sebuah perbaharuan dari sebuah konsep alat pengendali asap rokok. Masih
menggunakan konsep yang sama yaitu mengendalikan asap rokok dalam ruangan,
kami memodifikasi dalam bentuk Air Freshener yang dibuat dari ekstrak tanaman
Sansevieria atau yang lebih dikenal dengan Tanaman lidah mertua.
Tanaman Sansevieria merupakan jenis tanaman CAM sukulen dari famili
Agavaceae. Sebagai tanaman CAM, Sansevieria membuka stomata pada malam
hari untuk menyerap CO2. Senyawa CO2 ini kemudian diubah menjadi asam
malat dan disimpan dalam tanaman sampai keesokan harinya ketika fotosintesis
mulai terjadi. Pada proses ini, CO2 dilepas kembali untuk disintesa menjadi
senyawa organik dalam siklus Calvin. Tanaman Sansevieria memiliki
kemampuan untuk menyerap polutan yang ada di sekitarnya. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh NASA (National Aeronautics and Space Administration)
Sansevieria dikatakan mampu menyerap 107 unsur polutan berbahaya yang
terdapat di udara. Oleh karena itu, Sansevieria dapat dimanfaatkan untuk
menanggulangi polusi udara yang terdapat pada ruangan. Misalnya, penempatan
Sansevieria sangat bermanfaat pada ruang yang terkontaminasi asap rokok untuk
menyerap racun yang terdapat pada asap rokok tersebut. Sebagaimana telah
diketahui bahwa asap rokok mengandung bahan kimia yang sebagian besar
bersifat toksik diantaranya adalah nikotin, tar, karbon monoksida, hidrogen
sianida, formaldehida, ammonia, fenol, NO2 dan lain-lain (Lestari,2012)
Menurut Pramono (2008), satu pohon tanaman S. trifasciata laurentii
yang telah memiliki daun 4-5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam
ruangan yang luasnya 20 m2. Karena tiap helai daun lidah mertua terdapat zat
yang bernama pregnane glycoside, yaitu suatu zat yang dapat menguraikan zat
peracun menjadi senyawa organik, gula, dan asam amino. Efisiensi tanaman
Sansevieria dalam menyerap gas karbonmonoksida pada waktu paparan 0,5 jam
dapat menyerap sebesar 6,92%. Angka ini terus bertambah seiring meningkatnya
waktu paparan, yaitu 49,06% dalam waktu paparan 1,5 jam. Ini merupakan angka
tertinggi dari beberapa tanaman yang telah diuji pada waktu dan jenis paparan
yang sama (Lestari,2012).
-
Pihak-pihak terkait
Pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan produk NAFAS ini tidak
sedikit, perlu beberapa orang ahli dalam hal mengekstrak tanaman dan juga
industri-industri pembuat Air Freshener yang mendukung pengembangan
tanaman Sansevieria sebagai bahan dalam pembuatan Air Freshener.
Teknik Implementasi
Untuk membuat produk NAFAS ini maka digunakan ekstrak dari daun
Sansevieria. Ekstrak daun Sansevieria ini kemudian di buat menjadi sebuah Air
Freshener dalam bentuk aerosol yang dikombinasikan dengan alat pengharum
ruangan otomatis atau Automatic Fragrance Unit sehingga memudahkan untuk
diletakan di sudut mana saja di dalam rumah.
Gambar 1. Air Freshener dari tanaman Sansevieria dalam bentuk aerosol
Gambar 2. Kombinasi Automatic Fragrance Unit dan Air Freshener
-
Gambar 3. Kemudahan produk untuk diletahan di setiap sudut ruangan
KESIMPULAN
Gagasan yang diajukan ini merupakan salah satu upaya untuk melindungi
keluarga dari masalah pencemaran udara didalam rumah terutama pencemar
berupa asap rokok. Gagasan ini tidak dapat terwujud tanpa adanya dukungan dari
pihak-pihak terkait. Serta terdapat manfaat-manfaat bagi berbagai pihak, yaitu :
1. Membantu melindungi perokok pasif dari bahaya asap rokok
2. Mengurangi dampak pencemaran yang dapat mengganggu kesehatan
3. Meningkatnya kesehatan keluarga
DAFTAR PUSTAKA
California Environmental Protection Agency, Office of Environmental Health
Hazard Assessment, Proposed Identification of Environmental Tobacco
Smoke as a Toxic Air Contaminant, June 24, 2005.
Juanita. 2012. Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok: Peluang dan Hambatan. Jurnal
Kebijakan Kesehatan Indonesia 1(02): 112-119.
Lestari, I Gusti Ayu Made Dwi, I Gede Ketut Adiputra. 2011. Pengaruh Paparan
Asap Rokok Terhadap Kadar Klorofil Pada Daun Tanaman Cam,
Sansevieria trifasciata. Widya Biologi 2(2): 113-120.
Putra, Repto Hendra. 2011. Selamatkan Keluarga Dari Bahaya Rokok. Online;
(http://www.pusakaindonesia.or.id/. Diakses Pada Tanggal 28 maret 2014).
-
Rahadiyan,Bovi, dkk. 2012.Tingkat Kemampuan Penyerapan Tanaman Hias
Dalam Menurunkan Polutan Karbon Monoksida. Jurnal Ilmiah Teknik
Lingkungan 4(1): 54-60.
Sugiarti. 2009. Gas Pencemar Udara dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan Manusia.
Jurnal Chemical 10(1): 50-58.
Talumewo,Robert F, dkk. 2012. Rancang Bangun Alat Pengkondisi Udara Pada Ruangan Menggunakan Sensor CO dan Temperatur. e-journal Teknik
Elektro dan Komputer 1(2): 1-6
Whincup, PH, et al., 2004. Passive smoking and risk of coronary heart disease and stroke: prospective study with cotinine measurement, (http://bmj.bmjjournals.com. Diakses Pada Tanggal 28 maret 2014).
World Health Organization. 2007. Protection From Exposure To Secondhand Tobacco Smoke Policy Recommendations, (http://www.who.int/tobacco/resources/publications/wntd/2007/PR_on_SHS
.pdf. Diakses Pada Tanggal 28 maret 2014)
-
Lampiran 1. Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok
a. Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama : Dwi Putri Juliyana
Tempat, Tanggal Lahir : Banjarmasin, 10 Januari 1995
Alamat : Jl. Pelita No.03 RT.1 RW.1 Banjarbaru
No Telp/ HP : 087815445395
Email : [email protected]
NIM : I1A112069
Fakultas/Program Studi : Fakultas Kedokteran/Kesehatan Masyarakat
Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat
b. Anggota Pelaksana
Nama : Rizda Novriana
Tempat, Tanggal Lahir : Kotabaru, 22 Novembar 1994
Alamat : Perumahan Bumi Cahaya Bintang. Jl Raya
Aries No. 09
No Telp/ HP : 085751131894
Email : [email protected]
NIM : I1A112073
Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Kesehatan Masyarakat
Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat
c. Anggota Pelaksana
Nama : Dian Muspitaloka H
Tempat, Tanggal Lahir : Kotabaru, 29 Maret 1994
Alamat : JL. A. Yani Km.8,6 Banjarmasin
No Telp/ HP : 085754743323
Email : [email protected]
NIM : I1A111043
Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Kesehatan Masyarakat
Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat
2. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING
Nama Lengkap : Laily Khariyati, SKM, MPH
Alamat : Jl. Keramat No.49 RT.09 Banjarmasin
No Telp/ HP : 085651149118
Fakultas/Program Studi : Fakultas Kedokteran/Kesehatan Masyarakat
Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat
Bidang Keahlian : Ilmu Kesehatan Lingkungan
-
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
a. Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama : Dwi Putri Juliana
Tugas : Pengolahan gagasan dan koordinir sistem
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvipengumpulan
b. Anggota Pelaksana
Nama : Rizda Novriana
Tugas : Pengolahan gagasan dan pelengkap lampiran
a. Anggota Pelaksana
Nama : Dian Muspitaloka H
Tugas : Editor dan pengumpul PKM