dukungan bank riau

30

Upload: jotai

Post on 06-Jul-2016

86 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Dukungan Bank Riau

TRANSCRIPT

Page 1: Dukungan Bank Riau
Page 2: Dukungan Bank Riau

CONTRAKTOR, SUPPLIER DAN PERDAGANGAN UMUM

Nomor : 03/P/THAZA.CV/Pokja V/RH/X/2015 Lampiran : 1 ( Satu ) File Kepada Yth.: POKJA ULP IV Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hilir di

Bagansiapiapi Perihal : Penawaran Pekerjaan Semenisasi Lapangan Upacara SDN 019 Teluk Piyai

Sehubungan dengan pengumuman [Pelelangan Umum/Pemilihan Langsung] dengan Pascakualifikasi dan Dokumen Pengadaan nomor: 35/POKJA U L P KONST. IV ULP/DISDIK/2015 tanggal 28 September 2015 dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan [serta adendum Dokumen Pengadaan], dengan ini kami mengajukan penawaran untuk pekerjaan Semenisasi Lapangan Upacara SDN 019 Teluk Piyai sebesar Rp 199,036,000 ( Seratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Tiga Puluh Enam Ribu Rupiah)

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum

dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Penawaran ini berlaku sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran sampai dengan tanggal 04 November 2015

Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:

1. [Daftar Kuantitas dan Harga, apabila dipersyaratkan]; 2. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :

a. Metoda Pelaksanaan; b. Jadwal Waktu Pelaksanaan; c. Daftar Personil Inti; d. Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama minimal yang

dibutuhkan; e. Spesifikasi teknis.

3. [Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), apabila memenuhi syarat untuk diberikan preferensi harga]; dan

4. Data kualifikasi; Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

Bagansiapiapi 5 Oktober 2015

Page 3: Dukungan Bank Riau

PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN ANGGARAN 2014

KEGIATAN SEMENISASI LAPANGAN UPACARA SDN 019 TELUK PIYAILOKASI KECAMATAN KUBU KABUPATEN ROKAN HILIR

TOTAL HARGA( Rp)

SEMENISASI LAPANGAN UPACARA SDN 019 TELUK PIYAI

I PEKERJAAN PERSIAPAN 2.850.000,00

2 PEKERJAAN SEMENISASI LAPANGAN UPACARA 174.091.685,20

3 PEKERJAAN AKHIR 4.000.000,00

JUMLAH 180.941.685,20 PPN 10 % 18.094.168,52 TOTAL 199.035.853,72 DIBULATKAN 199.036.000,00

Bagansiapiapi 5 Oktober 2015

BILL OF QUANTITY'REKAPITULASI ANGGARAN BIAYA

Seratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Tiga Puluh Enam Ribu Rupiah

NO U R A I A N

TERBILANG:

Page 4: Dukungan Bank Riau

PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN KEGIATAN SEMENISASI LAPANGAN UPACARA SDN 019 TELUK PIYAILOKASI KECAMATAN KUBU KABUPATEN ROKAN HILIR

JUMLAH TOTAL HARGA HARGA

( Rp ) ( Rp )

1 1 M3 BETON BERTULANG CAMP 1 : 2 : 3Bahan

336,0000 Semen Portland Kg 1.200,00 403.200,000,5400 Pasir Cor M3 255.000,00 137.700,000,8100 Kerikil M3 320.000,00 259.200,00

800.100,00Upah

2,0000 Pekerja O/h 90.000,00 180.000,000,3500 Tukang Batu O/h 110.000,00 38.500,000,0350 Kepala Tukang O/h 110.000,00 3.850,001,0000 Mandor O/h 100.000,00 100.000,00

322.350,001.122.450,00

2 1 LEMBAR WIRE MESH M8 Bahan

1,0000 Wire Mesh M.8 Hr 550.000,00 550.000,000,0150 Kawat Beton Hr 30.000,00 450,00

550.450,00Bahan

0,0700 Pekerja 90.000,00 6.300,000,0070 Tukang Besi 110.000,00 770,000,0010 Kepala Tukang 110.000,00 110,000,0001 Mandor 100.000,00 10,00

7.190,00557.640,00

DAFTAR ANALISA PEKERJAANANALISA HARGA SATUAN

HRG. SATUAN ( Rp )URAIANNO.

Total

Total

Page 5: Dukungan Bank Riau

PROGRAM : WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN KEGIATAN : SEMENISASI LAPANGAN UPACARA SDN 019 TELUK PIYAILOKASI : KECAMATAN KUBU KABUPATEN ROKAN HILIR

HARGA SATUAN JUMLAH HARGA

( Rp ) ( Rp )

I SEMENISASI LAPANGAN UPACARA SDN 019 TELUK PIYAIPEKERJAAN PERSIAPAN

1 Pek Pembersihan Lokasi dan Pengukuran Ls 1,00 2.500.000,00 2.500.000,002 Pemasangan Papan Nama Proyek Ls 1,00 350.000,00 350.000,00

Jumlah 2.850.000,00

II PEKERJAAN SEMENISASI LAPANGAN UPACARA1 Pek. Pemasangan Plastik Alas M2 776,00 5.000,00 3.880.000,02 Pek. Pemasangan Besi Wire Mesh M.8 mm M3 68,43 557.640,00 38.159.305,23 Pek. Pemasangan Bekisting M2 23,32 60.000,00 1.399.200,04 Pek. Cor Beton Semenisasi 1 : 2 : 3 M3 116,40 1.122.450,00 130.653.180,0

Jumlah 174.091.685,20

III PEKERJAAN AKHIR1 Pek Pembersihan Akhir Ls 1,00 4.000.000,00 4.000.000,00

Jumlah 4.000.000,00

RENCANA ANGGARAN BIAYA

NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME

Page 6: Dukungan Bank Riau

PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN KEGIATAN SEMENISASI LAPANGAN UPACARA SDN 019 TELUK PIYAILOKASI KECAMATAN KUBU KABUPATEN ROKAN HILIR

HARGASATUAN ( Rp )

1 2 3 4

A U P A H

1 Mandor / Pengawas Lapangan Hari 100.000,002 Kepala Tukang Kayu Hari 110.000,003 Kepala Tukang Batu Hari 110.000,004 Kepala Tukang Cat Hari 110.000,005 Kepala Tukang Besi Hari 110.000,006 Tukang Kayu Hari 110.000,007 Tukang Batu Hari 110.000,008 Tukang Cat Hari 110.000,009 Tukang Besi Hari 110.000,00

10 Pekerja Hari 90.000,00

B BAHAN - BAHANI. BAHAN GALIAN

1 Kerikil M3 320.000,002 Pasir pasang M3 450.000,003 Pasir cor M3 255.000,004 Pasir urug M3 230.000,005 Tanah urug ( timbun ) M3 65.000,00

II. BATUAN / SEMEN1 Batu bata Bh 750,002 Semen Padang ( 50 kg ) Zak 1.200,003 Semen Putih Kg 3.500,00

III. BAHAN KAYU1 Kayu Kelas I (Kulim, Tembusu, Jati, Sekelas) M3 650.000,002 Kayu Kelas II ( Meranti, Punak, Kruing) M3 400.000,003 Kayu Kelas III ( Lokal/Campuran) M3 60.000,004 Kayu Cerocok dia 10 - 15 cm Btg 19.000,005 Kayu Pancang 5 x 7 cm M' 120.000,006 Kayu Dolken Btg 60.000,007 Kayu List Plafond Btg 25.000,008 Angkur Kusen Ls 40.000,00

IV. PLYWOOD1 Plywood tebal 3.6 mm Lbr 65.000,002 Triplek Tebal 4 mm Lbr 58.000,003 List Propil K4 M' 8.000,00

V. BAHAN BESI & KAWAT1 Kawat beton Kg 30.000,002 Besi beton Kg 50.000,003 Wire Mesh Lbr 550.000,00

Bahan Paku1 Paku Biasa Kg 23.000,002 Paku Triplek Kg 18.000,003 Paku Atap Kg 15.000,004 Paku Halus Kg 9.000,00

DAFTAR HARGA SATUANUPAH DAN BAHAN - BAHAN PEKERJAAN

NO SATUANUPAH / BAHAN DAN PEKERJAAN

Page 7: Dukungan Bank Riau

HARGASATUAN ( Rp )NO SATUANUPAH / BAHAN DAN PEKERJAAN

VI. BAHAN ATAP1 Seng Genteng ( Merk Sugi Roof/ Setara ) Lbr 38.000,002 Bola Bola atap Lbr 25.000,003 Rabung Genteng Plat Lbr 20.000,00

VII. BAHAN KACA1 Kaca Bening Tebal 5 mm M2 90.000,00

VIII. PINTU1 Pintu Panil ( Dua Daun ) Set 800.000,002 Pintu Fiber + Upah Pasang Set 300.000,00

IX. PENGGANTUNG / PENGUNCI1 Kunci Tanam 2 x Putar Set 45.000,002 Grendel Pintu Panil Bh 10.000,003 Grendel Pintu Fiber Bh 7.000,004 Grendel Pintu 4" Bh 8.000,005 Grendel Jendela 2" Bh 7.000,006 Engsel Pintu 4" Set 10.000,007 Engsel Jendela 3" Set 5.000,008 Hak Angin Set 10.000,009 Tangan- Tangan Bh 7.000,00

10 Handle Jendela Bh 6.000,00

X. BAHAN CAT1 Cat Tembok Kg 15.000,002 Cat Minyak Kg 25.000,003 Cat Menie Kg 30.000,004 Plamir Kg 6.000,005 Residu Kg 6.000,006 Minyak Cat Ltr 12.000,007 Dempul Kg 9.500,008 Amplas Helai 4.000,009 Kuas 4" Buah 12.000,00

10 Kuas Gulung Buah 25.000,0011 Minyak Bekisting Kg 8.000,0012 Lem Kayu Kg 3.000,0013 Kapur Kg 4.000,0014 Cat Air Setara ICI Kg 34.000,0015 Plastik Alas M2 5.000,00

XI. BAHAN KERAMIK1 Keramik 40 x 40 cm Kotak 70.000,002 Keramik 30 x 30 Kotak 60.000,003 Plint Keramik 10 x 30 Buah 1.000,004 Closet Jongkok Bh 175.000,00

X. BAHAN ATAP1 Main Truss C.75.T.1,0 12.000,002 Main Truss C.75.T.0,75 510.000,003 Reng (U Type) 0.6 TCT 11.000,004 Screw 12 - 14 x 20 12.000,005 crew 12 - 16 x 16 32.000,006 Dynabolt 1.200,007 Atap Genteng Supersteel 230.000,008 Perabung Genteng Metal 195.000,00

XI. BAHAN KACA1 Kaca Polos 5 mm M' 1.200,002 Lis Kaca M' 2.300,003

XII. LAIN LAIN1 Profil Kolom Teras Unit 45.000,002 Pembersihan Akhir Ls 2.500.000,00

Page 8: Dukungan Bank Riau

HARGASATUAN ( Rp )NO SATUANUPAH / BAHAN DAN PEKERJAAN

Page 9: Dukungan Bank Riau

URAIAN PEKERJAAN

I II III IV IV V VI VII VIII IX X XI

1 PEKERJAAN PERSIAPAN 0,02 - 0,0053 0,01 0,01 2 PEKERJAAN SEMENISASI LAPANGAN UPACARA 0,96 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,163 PEKERJAAN AKHIR 0,02 0,006 0,006 0,006 0,006

# 1,00JUMLAH BOBOT RENCANA - 0,01 0,17 0,17 0,16 0,16 0,16 0,16 0,01 0,01 0,01 0,01 RENCANA

KUMULATIF BOBOT RENCANA 0,00 0,01 0,18 0,34 0,50 0,66 0,82 0,98 0,99 0,99 1,00 1,00

Bagansiapiapi 5 Oktober 2015

TIME SCHEDULESEMENISASI LAPANGAN UPACARA SDN 019 TELUK PIYAI

NO

URAIAN PE

NILAI BOBOT TIAPPEKERJAAN THD SLRH PEKERJAAN ( %

)

WAKTU PELAKSANAAN 90 HARI KALENDER

BULAN I BULAN II BULAN IIIMASA

PEMELIHARAAN

120

Har

i

0

Page 10: Dukungan Bank Riau

METODA PELAKSANAAN Spesifikasi pekerjaan yang meliputi petunjuk umum dan spesifikasi umum dari Pekerjaan dan dipergunakan dalam Dokumen pengadaan jasa ini. Hal-hal lain yang belum termasuk dalam persyaratan umum kerja atau spesifikasi ini akan disesuaikan dengan gambar rencana. Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan akan diperjelas pada acara penjelasan pekerjaan, yang sama kuatnya dengan Dokumen pengadaan jasa ini.

Untuk kelancaran pelaksanaan, pemborongan harus menyediakan :

Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan.

Alat-alat Bantu seperti mesin pengaduk beton, pompa air, alat-alat pengangkut dan peralatan lain yang diperlukan dalam pelaksanaan.

Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya.

PASAL 2 STANDAR-STANDAR PELAKSANAAN

Spesifikasi berdasarkan :

1. Peraturan Umum Bahan Bangunan 2. Standar SK.SNI-T-1728-1989 Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung 3. Standar SK.SNI-T-1734-1989 Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding

Bertulang Untuk Rumah dan Gedung 4. Standar SK.SNI-T-5-04-1989 Spesifikasi Bahan Bangunan (Bukan Logam) 5. Standar SK.SNI-T-15-1990-03 Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal 6. Standar SK.SNI-T-18-1990-03 Spesifikasi Bahan Tambah untuk Beton 7. Standar-standar Nasional Indonesia lainnya

Hal-hal lain yang belum masuk dalam persyaratan umum kerja atau spesifikasi ini akan disesuaikan dengan gambar rencana dan akan ditentukan pada penjelasan pekerjaan, yang sama kuatnya dengan data penyedia jasa ini.

PASAL 3 PERSYARATAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN

1. Air (Bahan A SK SNI 5-04-1989 F,14)

a) Air yang dipergunakan tidak boleh mengandung minyak, asam alkali garam-garam, bahan organic atau lainnya yang dapat merusakan beton.

b) Air yang dipergunakan untuk adukan beton konstruksi harus sesuai dengan (SNI 1971- 1990-F).

2. Tanah timbun/tanah urung.

Page 11: Dukungan Bank Riau

a) Tanah yang dipergunakan untuk pekerjaan timbunan harus bersih dari tanah humus maupun akar-akar kayu serta rumput bebas sampah dan bebas dari bahan-bahan organis.

b) Pasir/agregat halus (Bagian A.SKSNI 5-04-1989 –6.1).

c) Pasir yang dipergunakan dapat berupa pasir alam hasil disentekrasi alami bantuan atau dapat berupa hasil dari pemecahan batu dari alat mekanis.

d) Agregat harus terdiri dari butir-butir yang keras. Butir-butir agregat halus harus bersifat

kekal. Artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca seperti terik matahari dan hujan.

e) Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat kering) yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0.063 mm. Apabila kadar lumpur melampai 5% maka agregat halus harus dicuci.

f) Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton kecuali dengan petunjuk-petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui.

3. Kerikil/Agregat kasar (Bagian A, SKSNI 5-04-1989).

a) Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil yang disentegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa bentuk pecah yang diperoleh dari pemecahan batu-batu pada umumnya yang dimaksud dengan agregat kasar adalah agregat yang besar butirannya lebih dari 5 MM.

b) Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Agregat yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak melampaui 20% dari berat agregat keseluruhannya. Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca seperti terik matahari dan hujan.

c) Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan terhadap berat kering) yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0.063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui dari 1%, maka agregat harus dicuci.

d) Agregat kasar tidak boleh mengadung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-zat yang reaktif alkali.

e) Besar butir agregat maksimum tidak boleh lebih dari seperti jarak terkecuali antara bidang-bidang samping dari cetakan, sepertiga dari tebal plat atau berkas-berkas tulangan. Penyimpangan dari pembatasan ini dizinkan apabila menurut penilaian pengawas ahli cara-cara pengecoran beton adalah sedemikian rupa sehingga menjamin tidak terjadi sarang-sarang kerikil.

4. Batu bata (SII 0021-78).

a) Batu bata yang digunakan harus batu bata yang mempunyai syarat mutu seperti yang ditentukan dalam (SII 0021-78).

Page 12: Dukungan Bank Riau

b) Batu bata yang digunakan harus batu bata yang sempurna masaknya tidak rapuh bila direndam dalam air tidak akan hancur, batu bata sebelum digunakan harus direndam dalam air.

c) Batu bata yang digunakan harus mempunyai ukuran yang memenuhi persyaratan-

persyaratan yang tercantum dalam PUBI-1980.

5. Semen (Bagian A.SKSNI 5-04-1989-F).

a) Semen yang digunakan harus semen yang bermutu tinggi, berat dan volumenya tidak kurang dari ketentuan yang tercantum pada kantongannya pada semennya tidak terjadi pembantuan atau bongkah-bongkah kecil.

b) Semen untuk konstruksi beton bertulang dipakai jenis-jenis semen yang memenuhi ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan dalam SII 00

c) Pemakaian semen untuk setiap campuran dapat ditentukan dengan ukuran isi atau berat.

Ukuran semen tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari 2.5% 6. Baja tulangan (SII 0136 – 1984).

a) Baja tulangan untuk penulangan beton yang digunakan harus bebas dari kotoran-kotoran, lemak, kulit gilingan, karat lepas dan bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat beton terhadap baja tulangan.

b) Diameter baja tulangan yang digunakan harus sesuai dengan diameter yang ditentukan

dalam gambaran-gambaran rencana atau gambar detail.

c) Jika ternyata dalam pemeriksaan pengawas, diameter baja yang dimasukkan tidak sesuai

dengan diameter baja yang akan dipakai, maka pemakaiannya harus dikonsultasikan pemakainnya terlebih dahulu dengan konsultasi pengawas.

d) Penyimpangan penggunaan baja tulangan dari ketentuan-ketentuan yang berlaku dinyatakan tidak dapat diterima.

7. Cat dan sejenisnya (SNI 1253 – 2989 – A)

a) Cat dan jenisnya adalah yang berkualitas baik, memenuhi persyaratan b) Cat dan sejenisnya digunakan adalah hasil dari satu pabrik yang sama dan produksi

dalam negeri. 8. Bahan-bahan lain.

a) Semua bahan-bahan bangunan yang akan dipakai dan belum disebutkan disini akan ditentukan pada waktu penjelasan pekerjaan atau pada waktu pelaksanaan pekerjaan.

b) Semua bahan-bahan yang dimasukan untuk dipakai harus ditunjukkan terlebih dahulu kepada pengawas untuk diperiksa guna mendapatkan izin pemakaiannya.

Page 13: Dukungan Bank Riau

c) Semua bahan-bahan bangunan yang tidak ditunjukkan pada pengawas atau ditolak oleh pengawas tidak dibenarkan pemakaiannya.

d) Pemakaian bahan-bahan yang tidak sesuai dengan yang ditentukan, harus dibongkar dan

kerugian yang ditimbulkannya sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemborong.

PASAL 4 PENYIMPANAN BAHAN-BAHAN

1. S e m e n

a) Semen harus ditempatkan/disimpan dalam gudang tertutup, ditempat yang kering tidak menjadi lembab tidak mudah rusak dan tidak mudah tercampur dengan bahan-bahan lain.

b) Semen yang sudah tersimpan lama digunakan mutunya, akan perkurangan maka sebelum dipakai harus diperiksakan dahulu kepengawas.

2. Agregat

Antara agregat halus dan agregat kasar penyimpanan dilakukan terpisah. Jika tempat dasar selalu basah pada musim hujan, maka sebaiknya penempatannya harus didasari alas tepas/papan.

3. Baja tulangan

Baja tulang tidak boleh disimpan/ditumpuk langsung diatas tanah, tetapi diberi alas/ganjal berupa balok-balok.Penimbunan ditempat terbuka dalam waktu lama harus dihindarkan.

4. Bahan-bahan lain.

Untuk penyimpanan bahan-bahan berupa bahan-bahan yang tidak tahan cuaca sebaiknya ditempatkan digudang penyimpanan.

PASAL 5 PERSIAPAN PEKERJAAN

1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pemborong harus mempersiapkan jalur jalan kelokasi

Proyek untuk memasukkan bahan pembangunan kelokasi Proyek untuk memasukkan bahan penggunaan ke lokasi Proyek.

2. Sebelum dimulai pekerjaan fisik, terlebih dahulu areal lokasi seluas yang ditentukan oleh

pengawas harus dibersihkan dari semak-semak dan pohon-pohon yang akan mengganggu kelancaran pekerjaan.

3. Sebelum pelaksanaan pekerjaan maka pemborong harus terlebih dahulu merundingkannya

dengan pengawas mengenai pembagian halaman kerja untuk tempat mendirikan kantor, gudang dan los kerja, tempat penimbunan bahan-bahan dan lain sebagainya.

4. Untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan dilokasi, maka pemborong dengan biaya sendiri

harus menyediakan kantor dengan perlengkapannya gudang tempat penyimpanan bahan- bahan dan alat-alat pekerjaan serta kerja tempat mengerjakan bahan-bahan.

Page 14: Dukungan Bank Riau

5. Kantor, gudang dan los kerja baru dapat dibongkar setelah pekerjaan selesai 100% dan pembongkarannya mendapat persetujuan dari pengawas.

PASAL 6 PEMASANGAN BOUWPLANK DAN PEIL BANGUNAN

1. Pengukuran.

a) Letak pondasi dan kedudukan bangunan disesuaikan dengan gambar kerja, bangunan, pemasangan papan bouwplank harus benar-benar kuat waterpass dan sik.

b) Pemborong harus membuat ukuran duga tetap diluar bagunan dari bahan beton berukuran 10 x 10 cm (permanen).

c) Ukuran-ukuran ketinggian lantai dari titik kurang 0.00 ditentukan dalam gambar. 2. Bouwplank

a) Bouwplank terbuat dari papan yang bagian atasnya diserut dan dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat.

b) Bagian atasnya dari papan bpuwplank harus waterpass (horizontal dan siku). c) Pemasangan papan bouwplank dilaksankan pada jarak 1.5 M dari atas bangunan.

PASAL 7 PEKERJAAN GALIAN TANAH

1. Sebelum memulai pekerjaan galian tanah lokasi pekerjaan sudah siap dibersihkan terlebih

dahulu dan dibuang ketempat yang ditentukan. 2. Lebar dalam bentuk galian tanah harus dikerjakan sesuai menurut ukuran yang tercantum

dalam gambar detail pondasi. 3. Pekerjaan galian tanah dilakukan untuk lobang pondasi, plat setempat.

4. Tanah hasil galian yang tidak dapat dipergunakan untuk menimbun lobang-lobang harus

dibuang pada tempat yang ditentukan oleh pengawas lapangan.

5. Pemakaian bekas tanah galian untuk penimbunan kembali harus mendapatkan persetujuan

tertulis terlebih dahulu dari pengawas lapangan.

PASAL 8 PEKERJAAN CAMPURAN

1. Pekerjaan campuran semen, pasir, dan air yang disebut “adukan” atau merupakan jumlah

semen yang dipakai dalam setiap campuran ditentukan dengan ukuran isi, seperti sebagai berikut :

a) Adukan 1 : untuk adukan kedap air. b) Adukan 1 : 3 untuk afwerking beton.

Page 15: Dukungan Bank Riau

c) Adukan 1 : 4 menggunakan adukan biasa. 2. Pekerjaan campuran semen, pasir, kerikil dan air yang disebut “beton” jumlah semen yang

dipakai setiap campuran untuk beton mutu BO, B1 dan K125 ditentukan dengan ukuran isi, sedangkan jumlah semen yang dipakai dalam setiap campuran untuk beton mutu K175 dan mutu yang lebih tinggi ditentukan dengan ukuran berat atau direncanakan sebagai berikut :

a) Untuk beton mutu BO dengan beton 1 : 3 : 5 b) Untuk beton mutu B1 dan K125 dengan beton 1 : 2 : 3 c) Bahan Tes Labor untuk beton mutu K125 dan mutu yang lebih tinggi dengan beton 1 : 2 :

3 dipakai perbandingan ukuran berat (petunjuk labor). 3. Pengadukan mutu adukan dan beton mutu BO sedapatkan diaduk dengan menggunakan

mesin pengaduk, sedangkan untuk beton mutu B1 hingga mutu yang lebih tinggi harus menggunakan mesin pengaduk.

4. Penyimpanan terhadap ketentuan ini tidak dapat diterima dan pekerjaan dinyatakan ditolak,

sedangkan pekerjaan yang dihasilkannya harus dibongkar dan kerugian yang diakibatkannya sepenuhnya menjadi resiko pemborong.

PASAL 9 PEKERJAAN PONDASI

1. Sebelum memulai pekerjaan galian, maka semua galian harus mendapatkan persetujuan

terlebih dahulu dari pengawas lapangan mengenai ketepatan ukuran dan bentuknya, sebelum mendapatkan persetujuan dari pengawas lapangan maka pelaksanaan untuk pekerjaan pondasi belum dapat dilakukan.

2. Apabila didalam galian dimana akan dilaksankan pemasangan pondasi terdapat genangan air

maka air tersebut harus dipompakan keluar lobang terlebih dahulu dan dialirkan ketempat yang ditentukan oleh pengawas lapangan.

3. Dasar galian diurung dengan pasir setebal 5 cm dan dipadatkan.

PASAL 10 PEKERJAAN BETON

1. Pelaksanaan pekerjaan beton harus berpedoman dan persyaratan-persyaratan dan ketentuan-

ketentuan yang tercantum dala standarisasi SNI–T–15–1990–03. 2. Bahan-bahan pembuatan beton.

a) Semen untuk kontruksi beton hars bertulang dipakai jenis-jenis semen yang memenuhi persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam peraturan beton bertulang Indonesia (SNI 1734–1989 F).

b) Pasir beton untuk konstruksi beton bertulang harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tajam, kadar Lumpur maksimum 5% dan tidak boleh terlalu banyak mengandung bahan-

Page 16: Dukungan Bank Riau

bahan organic dan mempunyai butir yang beraneka ragam besarnya antara 0 mm sampai 1 mm.

c) Kerikil beton untuk kontruksi bertulang terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori, kadar Lumpur maksimum 1% apabila kadar Lumpur melampaui kadar maksimum maka kerikil beton harus dicuci, berukuran antara zat-zat 1 cm sampai 3 cm. Kerikil tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton seperti zat-zat reaktis alkali.

d) Batang tulangan yang digunakan harus bebas dari kotoran-kotoran lemak, kulit giling, karat lepas serta bahan-bahan yang mengurangi daya lekat beton.

e) Air yang digunakan harus bersih, tidak mengandung Lumpur, minyak dan kotoran- kotoran lainnya, penggunaan air sumur dan air kali harus mendapat izin dari pengawas lapangan.

3. Kelas dan mutu Beton.

a) Beton Kelas 1 Mutu BO. Beton untuk pekerjaan-pekerjaan non konstruksi Pelaksanaannya tidak memerlukan keahlian khusus Pengawasan ringan terhadap mutu bahan-bahan Tanpa pengawasan terhadap kekuatan tekan.

b) Beton Kelas 2 Mutu BI. Beton untuk pekerjaan-pekerjaan strukturil Pelaksanaannya memerlukan keahlian yang khusus Pengawasan sedang terhadap mutu bahan-bahan Tanpa pengawasan mutu terhadap kekuatan tekan.

4. Campuran beton.

a) Untuk beton mutu BO dipakai campuran yang biasa dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan non struktural dengan perbandingan 1 : 3 : 5 dalam perbandingan isi.

b) Untuk beton mutu BI dan K125 dipakai campuran nominal semen, pasir dan kerikil

dalam perbandingan isi 1 : 1,5 : 2,5.

c) Pengukuran semen tidak boleh mempunyai kesalahan lebih kurang dari 2,5%. 5. Kekentalan adukan beton.

a) Kekentalan (konsistensi) adukan harus disesuaikan dengan cara transport, cara pemadatan, jenis yang bersangkutan dan kerapatan tulangan. Jumlah semen minimum dan nilai factor air semen maksimum harus memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan SNI T-15-1990-03.

b) Untuk mencegah penggunaan adukan terlalu kental atau terlalu encer maka campuran beton harus memeperhatikan nilai-nilai slump yang tercantum dalam SNI 1972-1990-F.

Page 17: Dukungan Bank Riau

6. Cetakan dan acuan.

a) Cetakan dan acuan harus kokoh dan cukup rapat sehingga tidak terjadi kebococran- kebocoran yang dituangkan kedalam cetakan.

b) Cetakan harus diberi ikatan-ikatan secukupnya, sehingga dapat terjamin kedudukan dan bentuk yang kuat serta tetap.

c) Cetakan harus dibuat dari bahan-bahan yang baik dan tidak mudah meresap air dan dipasang sedemikian rupa, sehingga pada waktu pembongkaran cetakan tidak terjadi kerusakan pada beton.

d) Pada pelaksanaan beton Kelas 3, air beton tidak boleh benar-benar terserap oleh cetakan, oleh sebab itu cetakan harus dilapisi dengan plastik atau bahan sejenis.

7. Pemasangan tulangan.

a) Tulangan harus dipasang sedimikian rupa sehingga sebelum dan selama pengecoran tidak berubah tempatnya, kawat ikat yang dipakai mutu SNI 0040-87-A.

b) Untuk ketepatan tebal penutup beton, tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu yang sama dengan mutu yang akan dicor.

8. Pengadukan beton.

a) Pengadukan beton pada semua mutu beton kecuali beton Kelas 1 mutu BO harus dilakukan dengan mesin pengaduk.

b) Selama pengadukan berlangsung, ketentuan adukan beton harus diawasi.

c) Apabila karena sesuatu hal adukan beton tidak memenuhi syarat minimal seperti terlalu encer karena kesalahan pemberian jumlah air pencampur, sudah mengeras sebagian atau tercampur dengan bahan-bahan asing, maka adukan ini tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari tempat pelaksanaannya.

9. Pengecoran dan pemadatan SNI T-15-1990-03.

a) Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga kosong dan sarang kerikil, adukan beton harus dipadatkan selama pengecoran, pemadatan dapat dilakukan dengan menumbuk- numbuk atau dengan memukul-mukul cetakan atau dengan menggunakan alat pemadat mekanis/penggetar.

b) Pemadatan dengan menggunakan alat pemadat mekanis/pengetar/vibrator harus mengikut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam peraturan beton bertulang Indonesia (PBI- 1971).

10. Perawatan beton.

Untuk mencegah pengeringan beton terlalu cepat, paling sedikit beton selama dua minggu beton harus disiram terus menerus.

Page 18: Dukungan Bank Riau

11. Pembongkaran cetak beton.

a) Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat dan beban-beban pelaksanaan lain yang bekerja padanya.

b) Pada bagian-bagian konstruksi dimana akibat pembongkaran cetakan akan bekerja beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana dan akan terjadi keadaan yang lebih berbahaya dari keadaan yang diperhitungkan, maka cetakan tidak boleh dibongkar selama keadaan tersebut tetap berlangsung.

PASAL 11 PEKERJAAN PLESTERAN

1. Sebelum memulai pekerjaan plesteran, semua pipa-pipa untuk instalasi listrik atau instalasi

air sudah dipasang dengan baik dan benar. 2. Sebelum memulai pekerjaan plesteran permukaan dinding fere cement yang akan diplester

harus disiram dengan air sampai benar-benar basah. 3. Dinding fere cement dipasang hingga ketinggian lebih kurang 0,30 cm diplester dengan

menggunakan adukan 1 : 2. 4. Untuk afwerking permukaan beton dan plesteran bagian sudut luar bangunan diplester

dengan menggunakan 1 : 3. 5. Dinding batu bata sejak diatas lebih kurang 0,30 cm diplester dengan menggunakan adukan 1 :

4. 6. Pekerjaan plesteran harus rapi dan rat permukaannya, permukaan plesteran dihaluskan

dengan menggunakan campuran air semen.

PASAL 12 PEKERJAAN PENGECATAN DAN SEJENISNYA

1. Pengecetan Tembok.

a) Sebelum pengecetan dimulai, tembok yang akan dicat harus sudah benar-benar-benar kering.

b) Tembok yang akan dicat terlebih dahulu harus dihaluskan dengan menggunakan amplas

besi hingga halus.

c) Apabila ternyata tembok harus diberi lapisan plamur hingga raa, mengenai seluruh

permukaan tembok sampai kering kemudian dihaluskan dengan amplas besi hingga halus.

d) Sebelum dicat maka tembok harus diberi lapisan plamur hingga rata, mengenai seluruh permukaan tembok sampai kering kemudian dihaluskan dengan amplas besi hingga alus.

Page 19: Dukungan Bank Riau

e) Setelah plamur dihaluskan, dnding dicat dengan cat dasar (cat air yang akan dipakai yang diencerkan).

f) Setelah cat dasar mongering dilanjutkan dengan pengecekan kedua dan setelah ini kering

dilanjutkan dengan pengecetan lapis ketiga.

2. Pengecetan kayu.

a) Sebelum pengecetan dimulai permukaan kayu harus digosok dengan amplas kayu hingga halus. Setelah kayu di amplas hingga halus dicat dengan cat dasar untuk melindungi kayu dari pelapukan.

b) Setelah cat dasar kering, permukaan kayu diplamur hingga rata dan setelah kering digosok lagi dengan amplas kayu.

c) Setelah plamur dihaluskan, kayu dicat dengan cat dasar dengan menggunakan cat minyak, dimana yang akan dipakai diencerkan, jika masih terdapat permukaan kayu dasar harus digosok dengan amplas kayu hingga halus.

d) Setelah proses pelaksanaan tersebut selesai, kemudian dicat dengan cat minyak yang digunakan, setelah kering dilanjutkan dengan pengecatan lapis ketiga.

Pasal 13 DOKUMENTASI

1. Pemborong harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi serta pengirimannya ke

Pemberi Tugas serta pihak-pihak lain yang diperlukan 2. Yang dimaksud dengan pekerjaan Dokumentasi adalah : Foto-foto Proyek, berwarna

minimal ukuran postcard untuk keperluan laporan bulanan yang dibuat oleh Konsultan Pengawas dan 3 (tiga) set album yang harus diserahkan pada Serah Terima Pekerjaan untuk pertama kalinya

Pasal 14 ADMINISTRASI LAPANGAN

1. Laporan

Kontraktor diharuskan membuat laporan Harian setiap hari dan berkala kemajuan pekerjaan untuk setiap satu minggu kegiatan dengan mengisi formulir evaluasi kemajuan pekerjaan dan diserahkan pada setiap akhir pekan kepada Direksi untuk dievaluasi

2. Dokumentasi

Kontraktor diharuskan membuat dokumentasi kemajuan pekerjaan fisik secara berkala dalam bentuk potret-potret dan diserahkan kepada Direksi sebanyak 6 set

Page 20: Dukungan Bank Riau

3. Rapat Lapangan Kontraktor diharuskan menghadiri rapat lapangan yang diselenggarakan oleh Direksi untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi serta mencari solusi yang terbaik.

PASAL 15

PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Pemborong harus membersihkan lokasi bangunan yang telah selesai dikerjakan seluas

yang ditentukan pada waktu penjelasan pekerjaan dilapangan. 2. Pemborong harus memperbaiki kerusakan-kerusakan pada jalan-jalan, saluran-

saluran halaman dan lain sebagainya akibat dari pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan yang belum tercantum pada spesifikasi umum ini secara terperinci dan Teknis akan dimuat dalam spesifikasi Teknis.s

Page 21: Dukungan Bank Riau
Page 22: Dukungan Bank Riau
Page 23: Dukungan Bank Riau
Page 24: Dukungan Bank Riau
Page 25: Dukungan Bank Riau
Page 26: Dukungan Bank Riau
Page 27: Dukungan Bank Riau
Page 28: Dukungan Bank Riau
Page 29: Dukungan Bank Riau
Page 30: Dukungan Bank Riau