duabanga ca ta an perjalanan di hutan adat pawang...

4
Majalah Duabanga merupakan media informasi ilmiah populer di bidang teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu di Indonesia REDAKSI Penanggung Jawab: Kepala Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu Dewan Redaksi: Ir. I Komang Surata, M.Sc (Ketua), Ogi Setiawan, S,Hut, M.Sc (Anggota) Ir. I Wayan Widhiana Susila, MP (Anggota), Ir. Sentot Adi Sasmuko (Anggota). REDAKSI PELAKSANA : Kepala Seksi Data, Informasi dan Sarana Penelitian Perancang dan Penata Format: Wawan Darmawan PENERBIT : Balai Penelitian Teknologi Hasil Huan Bukan Kayu Alamat : Jl. Darma Bakti No 7 - PO Box 1054, Ds. Langko Kec. Lingsar, Lombok Barat-NTB E-mail : [email protected] Telp. 0370-6175552, Fax 0370-6175482 Vol. 6 No 3, September 2012 1 1 Oleh : Retno Agustarini Duabanga Gambar 1. Pohon kayu bora di tepi pantai di Desa Hu'u Kecamatan Hu'u, Dompu 3 5 8 CATATAN PERJALANAN DI HUTAN ADAT PAWANG BANGKET BAYAN, KABUPATEN LOMBOK UTARA Dari Redaksi Pembaca yang kami hormati, Warta kali ini menyajikan topik yang lebih beragam dari terbitan sebelumnya, namun masih dalam konteks yang gayut bagi prakondisi ataupun fasilitasi pengembangan HHBK. Topik-topik yang disajikan tidak sepenuhnya merupakan hasil penelitian otentik penulisnya, akan tetapi merupakan sintesa dari pengamatan lapangan maupun studi pustaka. Dalam pengembangan populasi tanaman Nyamplung misalnya, ditemukan adanya interaksi dengan populasi fauna tertentu di sekelilingnya, sehingga pengendalian dan penyesuaian dengan kondisi fauna dimaksud sangat perlu menjadi pertimbangan dalam pengembangan tegakan Nyamplung untuk tujuan produksi bahan bakar bioenergi skala besar. Pada tanaman mimba, sepintas muncul kontradiksi antara potensinya sebagai pestisida alami, dan kerentanannya terhadap serangan hama siput (Helix sp), dan hal ini menginspirasi untuk identifikasi komponen pestisida mimba lebih rinci, maupun ketahanan siput terhadap bahan pestisida mimba. Pada sisi lain, tanaman lontar sebagai HHBK yang cukup potensial sebagai penghasil bioetanol, dan tersebar di beberapa daerah, belum dikelola secara optimal. Pemanfaatannya telah lama berjalan secara tradisional sebagai penghasil gula merah dan nira/tuak, daunnya sebagai bahan anyaman dan kerajinan. Penyajian pengenalan lontar dimaksudkan untuk melengkapi pengetahuan pembaca tentang berbagai aspek penyebaran, potensi dan pemanfaatannya di berbagai daerah. Dari catatan perjalanan ke Hutan Adat Pawang Bangket, Lombok Utara, terungkap bahwa hutan adat dapat lestari karena ditaatinya nilai-nilai dan praktek pengelolaan hutan yang berdasarkan kearifan lokal yang telah dipertahankan dari generasi ke generasi. Hutan adat yang lestari sangat memungkinkan sebagai wadah pengembangan berbagai jenis HHBK seperti misalnya tanaman obat, dan lain-lain. Akhirnya, Redaksi serahkan kepada pembaca untuk menyimak lebih detail, dengan disertai permohonan maaf atas sedikit keterlambatan penerbitan Warta Volume 6 Nomor 3 tahun 2012 ini. Selamat membaca… Warta Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu Duabanga Warta Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu Tabel 5. Perhitungan nilai karbon di kawasan hutan Lombok Tengah Gambarl 8. Simpanan karbon pada kawasan hutan di Lombok Tengah Gambar 9. Tegakan pohon di hutan lindung (kiri), hutan konservasi (kanan atas) dan hutan produksi (kanan bawah) Keterangan : C-veg = karbon dari tegakan, C-so = karbon dari tanah, C-und = karbon dari tumbuhan bawah, C-nec = karbon dari seresah. Pendahuluan dalam jumlah maupun kualitas biji yang dihasilkan. Nyamplung (Calophyllum inophyllum Nyamplung sangat potensial dan L.) pada tiga tahun belakangan ini mulai berpeluang besar dalam pengembangan menjadi perhatian di kalangan peneliti dan skala besar, namun seringkali terkendala praktisi kehutanan. Hal ini dikarenakan sejak jumlah dan kualitas biji dalam regenerasinya. terjadinya krisis energi pada tahun 2008, jenis Selain itu terdapat juga fauna yang sifatnya tersebut berpotensi menjadi salah satu bahan kontradiktif dengan keberadaan nyamplung. baku alternatif energi berbasis bahan bakar Memang jika keberadaan fauna tersebut nabati/biofuel (Hayes et al., 2007; Rahman dalam kondisi normal tidak akan dan Prabaswara, 2008; Rochandi, 2008; menimbulkan kerusakan populasi tanaman Bustomi dkk., 2008). Jenis tersebut dapat yang berarti dibanding dengan penyebab digunakan sebagai bahan substitusi minyak kerusakan lain (serangga hama, patogen, tanah (biokerosene) dan substitusi minyak gulma, abiotik, kebakaran dan solar (biodiesel) dengan memanfaatkan penggembalaan), bahkan terkadang dapat bijinya (Soeryawidjaja, 2005; Sudrajat, 2006; menguntungkan juga. Namun apabila Sopamena, 2007). Secara teknis pemanfaatan populasi faunanya berlebihan akan dapat nyamplung sebagai biofuel sudah tidak menyebabkan kerusakan dalam populasi menjadi masalah, akan tetapi ketersediaan nyamplung tersebut. Biji dan buah menjadi bahan baku biji nyamplung dalam salah satu bagian yang dapat mengalami pengembangan program Desa Mandiri Energi kerusakan akibat “over population” dari (DME) masih menjadi kendala utama karena fauna tersebut. Selain biji dan buah, sampai saat ini masih mengandalkan hutan kerusakan dapat terjadi juga pada : (1) daun- alam dan tanaman (yang semula bertujuan daun dari pohon, (2) pucuk dan tunas pohon, sebagai pemecah angin/wind breaker di (3) kulit pohon, (4) batang pohon, (5) semai pantai) sebagai sumber bahan baku biofuel dan anakan, dan (6) kerusakan tidak nyamplung (Leksono dkk., 2010). Dengan langsung akibat luka pohon yang demikian masih terdapat keterbatasan baik ditimbulkan (Sumardi dan Widyastuti, 2004). CATATAN TENTANG INTERAKSI FAUNA DAN NYAMPLUNG CATATAN PERJALANAN DI HUTAN ADAT PAWANG BANGKET BAYAN, KABUPATEN LOMBOK UTARA Salah satu kondisi lahan kritis pada hutan lindung di Dompu MENGENAL SIPUT SEBAGAI HAMA TANAMAN MIMBA DI NUSA PENIDA MENGENAL TANAMAN LONTAR (Borrassus flabellrifer) DAN PEMANFAATANNYA Oleh : Septiantina Dyah Riendriasari CATATAN TENTANG INTERAKSI FAUNA DAN NYAMPLUNG 8 Ungkapan dari salah satu masyarakat adat menyambut kami dengan masyarakat adat tentang manfaat yang bahasa lokal yang sama sekali tidak dapat dirasakan langsung karena menjaga hutan dipahami. Beruntung salah satu tim kami ini, diperkuat dengan pernyataan dari Sony bisa berbicara dengan bahasa yang sama Keraf (Mantan Menteri Negara Lingkungan sehingga komunikasi dapat terjalin antara Hidup RI dalam bukunya Etika Lingkungan) tim dengan masyarakat hutan adat. yang menyatakan bahwa kita seharusnya Beberapa warga mempersilahkan kami menganggap alam sebagai rumah sendiri duduk di sebuah aula yang biasa digunakan (Dalem R, 2007). Jika kita menganggap para warga untuk berkumpul. Terdapat alam sebagai rumah dan menjaganya, sebuah rumah yang cukup menarik sudah tentu alam juga akan menjaga kita. perhatian yang dikelilingi pagar dan Faktor kedua hutan adat masih terdapat taman khusus didalamnya yang terjaga karena adanya sangsi adat yang ternyata adalah rumah dari diberikan jika masyarakat adat melanggar pemuka/pemangku adat. Semua bangunan peraturan dan merusak hutan. Peraturan ini dikelilingi oleh hutan yang masih rapat dan dibuat oleh pemuka adat atau sering hijau. disebut awiq-awiq. Awiq-awiq ini dibuat Di dalam hutan adat, masih banyak agar masyarakat adat dapat menjaga hutan ditemukan pohon dengan diameter >50 cm dan sampai saat ini masih tetap dijunjung dan tingginya mencapai >5 meter yang tinggi dan dipatuhi oleh masyarakat adat. diantaranya Ficus sp , Duabanga sp, dan Dari catatan perjalanan ini dapat beberapa tanaman buah seperti mangga dilihat bahwa masyarakat adat menjunjung hutan. Dengan tutupan tajuk pun cukup tinggi kearifan lokal untuk menjaga rapat, sehingga sinar matahari sulit Pawang Bengket merupakan salah kelestarian hutan adat. Kesadaran menembus rimbunnya tajuk. Udara yang satu dari hutan adat yang terdapat di Pulau masyarakat untuk menjaga hutan muncul dirasakan masih terasa segar dan bersih, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. dari diri sendiri karena adanya manfaat ketika angin berhembus terasa sejuk. Hutan adat yang memiliki luas 57.1 ha yang dirasakan secara langsung yaitu Perlu diingat bahwa, definisi hutan terletak di wilayah Kecamatan Bayan, berupa udara bersih, melimpahnya air adat menurut Undang-undang no 41 tahun Kabupaten Lombok Utara. Untuk bersih dan tanpa polusi. Kepatuhan 1999 tentang Kehutanan adalah hutan mengunjungi hutan adat ini dibutuhkan masyarakat adat terhadap awiq-awiq juga negara yang berada dalam wilayah waktu sekitar 100 menit dengan merupakan wujud kesadaran masyarakat masyarakat hukum adat. Dari pengertian menggunakan kendaraan bermotor dari untuk dapat hidup berdampingan dengan tersebut, hutan adat merupakan hutan Kota Mataram. Hutan adat tersebut pada alam. Sehingga dapat diambil kesimpulan milik negara akan tetapi pengelolaannya tahun 2011 terpilih dalam kegiatan Analisis bahwa hubungan antara manusia dengan diserahkan pada masyarakat adat. Dalam Kebijakan REDD dan REDD+ BPTHHBK NTB, alam yang baik akan saling menguntungkan pengelolaannya, masyarakat adat lokasi tersebut terpilih dikarenakan dan lestari. mempunyai peraturan lokal yang dipatuhi informasi dari Dinas Kehutanan Kabupaten oleh mereka sendiri. Lombok Utara bahwa hutan adat tersebut Kearifan lokal adalah masih utuh dan terjaga keberadaannya. gagasan-gagasan, nilai-nilai, Untuk mencapai lokasi hutan adat pandangan-pandangan setempat Pawang Bengket, perlu berjalan kaki 30 (local) yang bersifat bijaksana, menit dari batas terakhir jalan yang bisa penuh kearifan, bernilai baik, yang ditempuh mobil. Jalan yang ditempuh tertanam dan diikuti oleh anggota masih berupa tanah dan berbatu, yang masyarakatnya. Kearifan lokal disisinya terdapat tanaman perdu, semak pulalah yang menjadikah hutan adat dan pepohonan seperti harendong, tersebut lestari. Disamping itu, beluntas,salak, nanas dan lain-lain. Pertama terdapat beberapa faktor yang kali menginjakkan kaki di kawasan hutan mempengaruhi masyarakat adat adat ini, suasana hutan terasa sunyi dan dalam menjaga kelestarian hutan beberapa kali terdengar suara tonggeret adat Pawang Bangket. Faktor dan serangga hutan yang lain pada siang tersebut antara lain manfaat yang hari. dirasakan langsung (udara bersih, Sesampainya di dalam hutan, segar, persediaan air banyak, dan tanpa terdapat bangunan-bangunan masyarakat polusi) dan adanya hukum adat yang adat yang terdiri dari 40 bangunan rumah apabila larangan tersebut dilanggar, maka adat, 1 bangunan mushola dan 1 bangunan ada sangsi dari adat yang akan diberikan. aula. Semua bangunan tersebut terbuat (Komunikasi Pribadi, 2011). kayu yang beratap dedaunan. Salah satu PETUNJUK BAGI PENULIS Redaksi mengundang para peneliti, teknisi, praktisi dan pemerhati kehutanan untuk menulis tulisan ilmiah populer khususnya di bidang teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu dan Kehutanan umum di seluruh Indonesia Naskah berisi maksimal 4 halaman dengan spasi ganda, font 12 dan ditulis dalam bahasa Indonesia. Dikirim print out dan filenya disertai foto-foto yang berhubungan dengan isi tulisan. Naskah akan disunting oleh Dewan Redaksi tanpa mengubah maksud dan isi tulisan. Gambar 10. Tegakan pohon di hutan adat Bayan Gambar 11. Rumah adat di Bayan

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Duabanga CA TA AN PERJALANAN DI HUTAN ADAT PAWANG …balitbangtek-hhbk.org/2020/06/unggah/file... · digunakan sebagai bahan substitusi minyak kerusakan lain (serangga hama, patogen,

Majalah Duabanga merupakan media

informasi ilmiah populer di bidang

teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

di Indonesia

REDAKSI Penanggung Jawab:

Kepala Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

Dewan Redaksi: Ir. I Komang Surata, M.Sc (Ketua),

Ogi Setiawan, S,Hut, M.Sc (Anggota) Ir. I Wayan Widhiana Susila, MP (Anggota),

Ir. Sentot Adi Sasmuko (Anggota).

REDAKSI PELAKSANA : Kepala Seksi Data, Informasi dan

Sarana Penelitian

Perancang dan Penata Format:Wawan Darmawan

PENERBIT :

Balai Penelitian Teknologi Hasil Huan Bukan Kayu

Alamat :

Jl. Darma Bakti No 7 - PO Box 1054, Ds. Langko Kec. Lingsar, Lombok Barat-NTB

E-mail : [email protected] Telp. 0370-6175552, Fax 0370-6175482

Vol. 6 No 3, September 2012

1

1

Oleh : Retno Agustarini

DuabangaDuabanga

Gambar 1. Pohon kayu bora di tepi pantai di Desa Hu'u

Kecamatan Hu'u, Dompu

3

5

8CATATAN PERJALANAN DI HUTAN ADAT PAWANG BANGKET BAYAN, KABUPATEN LOMBOK UTARA

Dari Redaksi

Pembaca yang kami hormati, Warta kali ini menyajikan topik yang lebih beragam dari terbitan sebelumnya, namun masih dalam konteks yang gayut bagi prakondisi ataupun fasilitasi pengembangan HHBK. Topik-topik yang disajikan tidak sepenuhnya merupakan hasil penelitian otentik penulisnya, akan tetapi merupakan sintesa dari pengamatan lapangan maupun studi pustaka.

Dalam pengembangan populasi tanaman Nyamplung misalnya, ditemukan adanya interaksi dengan populasi fauna tertentu di sekelilingnya, sehingga pengendalian dan penyesuaian dengan kondisi fauna dimaksud sangat perlu menjadi pertimbangan dalam pengembangan tegakan Nyamplung untuk tujuan produksi bahan bakar bioenergi skala besar. Pada tanaman mimba, sepintas muncul kontradiksi antara potensinya sebagai pestisida alami, dan kerentanannya terhadap serangan hama siput (Helix sp), dan hal ini menginspirasi untuk identifikasi komponen pestisida mimba lebih rinci, maupun ketahanan siput terhadap bahan pestisida mimba. Pada sisi lain, tanaman lontar sebagai HHBK yang cukup potensial sebagai penghasil bioetanol, dan tersebar di beberapa daerah, belum dikelola secara optimal. Pemanfaatannya telah lama berjalan secara tradisional sebagai penghasil gula merah dan nira/tuak, daunnya sebagai bahan anyaman dan kerajinan. Penyajian pengenalan lontar dimaksudkan untuk melengkapi pengetahuan pembaca tentang berbagai aspek penyebaran, potensi dan pemanfaatannya di berbagai daerah. Dari catatan perjalanan ke Hutan Adat Pawang Bangket, Lombok Utara, terungkap bahwa hutan adat dapat lestari karena ditaatinya nilai-nilai dan praktek pengelolaan hutan yang berdasarkan kearifan lokal yang telah dipertahankan dari generasi ke generasi. Hutan adat yang lestari sangat memungkinkan sebagai wadah pengembangan berbagai jenis HHBK seperti misalnya tanaman obat, dan lain-lain.

Akhirnya, Redaksi serahkan kepada pembaca untuk menyimak lebih detail, dengan disertai permohonan maaf atas sedikit keterlambatan penerbitan Warta Volume 6 Nomor 3 tahun 2012 ini. Selamat membaca…

Warta Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

DuabangaDuabanga

Warta Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

Tabel 5. Perhitungan nilai karbon di kawasan hutan Lombok Tengah

Gambarl 8. Simpanan karbon pada kawasan hutan di Lombok Tengah

Gambar 9. Tegakan pohon di hutan lindung (kiri), hutan konservasi (kanan atas) dan hutan produksi (kanan bawah)

Keterangan : C-veg = karbon dari tegakan, C-so = karbon dari tanah, C-und = karbon dari tumbuhan bawah, C-nec = karbon dari seresah.

Pendahuluan dalam jumlah maupun kualitas biji yang dihasilkan.

Nyamplung (Calophyllum inophyllum Nyamplung sangat potensial dan L.) pada tiga tahun belakangan ini mulai berpeluang besar dalam pengembangan menjadi perhatian di kalangan peneliti dan skala besar, namun seringkali terkendala praktisi kehutanan. Hal ini dikarenakan sejak jumlah dan kualitas biji dalam regenerasinya. terjadinya krisis energi pada tahun 2008, jenis Selain itu terdapat juga fauna yang sifatnya tersebut berpotensi menjadi salah satu bahan kontradiktif dengan keberadaan nyamplung. baku alternatif energi berbasis bahan bakar Memang jika keberadaan fauna tersebut nabati/biofuel (Hayes et al., 2007; Rahman d a l a m k o n d i s i n o r m a l t i d a k a k a n dan Prabaswara, 2008; Rochandi, 2008; menimbulkan kerusakan populasi tanaman Bustomi dkk., 2008). Jenis tersebut dapat yang berarti dibanding dengan penyebab digunakan sebagai bahan substitusi minyak kerusakan lain (serangga hama, patogen, tanah (biokerosene) dan substitusi minyak g u l m a , a b i o t i k , k e b a k a r a n d a n solar (biodiesel) dengan memanfaatkan penggembalaan), bahkan terkadang dapat bijinya (Soeryawidjaja, 2005; Sudrajat, 2006; menguntungkan juga. Namun apabila Sopamena, 2007). Secara teknis pemanfaatan populasi faunanya berlebihan akan dapat nyamplung sebagai biofuel sudah tidak menyebabkan kerusakan dalam populasi menjadi masalah, akan tetapi ketersediaan nyamplung tersebut. Biji dan buah menjadi b a h a n b a k u b i j i n y a m p l u n g d a l a m salah satu bagian yang dapat mengalami pengembangan program Desa Mandiri Energi kerusakan akibat “over population” dari (DME) masih menjadi kendala utama karena fauna tersebut. Selain biji dan buah, sampai saat ini masih mengandalkan hutan kerusakan dapat terjadi juga pada : (1) daun-alam dan tanaman (yang semula bertujuan daun dari pohon, (2) pucuk dan tunas pohon, sebagai pemecah angin/wind breaker di (3) kulit pohon, (4) batang pohon, (5) semai pantai) sebagai sumber bahan baku biofuel dan anakan, dan (6) kerusakan tidak nyamplung (Leksono dkk., 2010). Dengan l a n g s u n g a k i b a t l u k a p o h o n y a n g demikian masih terdapat keterbatasan baik ditimbulkan (Sumardi dan Widyastuti, 2004).

CATATAN TENTANG INTERAKSI FAUNA DAN NYAMPLUNG

CATATAN PERJALANAN DI HUTAN ADAT PAWANG BANGKET BAYAN, KABUPATEN LOMBOK UTARA

Salah satu kondisi lahan kritis pada hutan lindung di Dompu

MENGENAL SIPUT SEBAGAI HAMA TANAMAN MIMBA DI NUSA PENIDA

MENGENAL TANAMAN LONTAR (Borrassus flabellrifer) DAN PEMANFAATANNYA

Oleh : Septiantina Dyah Riendriasari

CATATAN TENTANG INTERAKSI FAUNA DAN NYAMPLUNG

8

U n g k a p a n d a r i s a l a h s a t u masyarakat adat menyambut kami dengan masyarakat adat tentang manfaat yang bahasa lokal yang sama sekali tidak dapat dirasakan langsung karena menjaga hutan dipahami. Beruntung salah satu tim kami ini, diperkuat dengan pernyataan dari Sony bisa berbicara dengan bahasa yang sama Keraf (Mantan Menteri Negara Lingkungan sehingga komunikasi dapat terjalin antara Hidup RI dalam bukunya Etika Lingkungan) tim dengan masyarakat hutan adat. yang menyatakan bahwa kita seharusnya Beberapa warga mempersilahkan kami menganggap alam sebagai rumah sendiri duduk di sebuah aula yang biasa digunakan (Dalem R, 2007). Jika kita menganggap para warga untuk berkumpul. Terdapat alam sebagai rumah dan menjaganya, sebuah rumah yang cukup menarik sudah tentu alam juga akan menjaga kita. perhatian yang dikelilingi pagar dan

Faktor kedua hutan adat masih terdapat taman khusus didalamnya yang terjaga karena adanya sangsi adat yang t e r n y a t a a d a l a h r u m a h d a r i diberikan jika masyarakat adat melanggar pemuka/pemangku adat. Semua bangunan peraturan dan merusak hutan. Peraturan ini dikelilingi oleh hutan yang masih rapat dan dibuat oleh pemuka adat atau sering hijau.disebut awiq-awiq. Awiq-awiq ini dibuat Di dalam hutan adat, masih banyak agar masyarakat adat dapat menjaga hutan ditemukan pohon dengan diameter >50 cm dan sampai saat ini masih tetap dijunjung dan tingginya mencapai >5 meter yang tinggi dan dipatuhi oleh masyarakat adat. diantaranya Ficus sp , Duabanga sp, dan

Dari catatan perjalanan ini dapat beberapa tanaman buah seperti mangga dilihat bahwa masyarakat adat menjunjung hutan. Dengan tutupan tajuk pun cukup tinggi kearifan lokal untuk menjaga rapat, sehingga sinar matahari sulit Pawang Bengket merupakan salah kelestarian hutan adat. Kesadaran menembus rimbunnya tajuk. Udara yang satu dari hutan adat yang terdapat di Pulau masyarakat untuk menjaga hutan muncul dirasakan masih terasa segar dan bersih, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. dari diri sendiri karena adanya manfaat ketika angin berhembus terasa sejuk.Hutan adat yang memiliki luas 57.1 ha yang dirasakan secara langsung yaitu Perlu diingat bahwa, definisi hutan terletak di wilayah Kecamatan Bayan, berupa udara bersih, melimpahnya air adat menurut Undang-undang no 41 tahun Kabupaten Lombok Utara . Untuk bersih dan tanpa polusi. Kepatuhan 1999 tentang Kehutanan adalah hutan mengunjungi hutan adat ini dibutuhkan masyarakat adat terhadap awiq-awiq juga negara yang berada dalam wilayah w a k t u s e k i t a r 1 0 0 m e n i t d e n g a n merupakan wujud kesadaran masyarakat masyarakat hukum adat. Dari pengertian menggunakan kendaraan bermotor dari untuk dapat hidup berdampingan dengan tersebut, hutan adat merupakan hutan Kota Mataram. Hutan adat tersebut pada alam. Sehingga dapat diambil kesimpulan milik negara akan tetapi pengelolaannya tahun 2011 terpilih dalam kegiatan Analisis bahwa hubungan antara manusia dengan diserahkan pada masyarakat adat. Dalam Kebijakan REDD dan REDD+ BPTHHBK NTB, alam yang baik akan saling menguntungkan pengelo laannya, masyarakat adat lokasi tersebut terpilih dikarenakan dan lestari.mempunyai peraturan lokal yang dipatuhi informasi dari Dinas Kehutanan Kabupaten

oleh mereka sendiri. Lombok Utara bahwa hutan adat tersebut K e a r i f a n l o k a l a d a l a h masih utuh dan terjaga keberadaannya.

gagasan-gagasan, n i la i -n i la i , Untuk mencapai lokasi hutan adat pandangan-pandangan setempat Pawang Bengket, perlu berjalan kaki 30 (local) yang bersifat bijaksana, menit dari batas terakhir jalan yang bisa penuh kearifan, bernilai baik, yang ditempuh mobil. Jalan yang ditempuh tertanam dan diikuti oleh anggota masih berupa tanah dan berbatu, yang masyarakatnya. Kearifan lokal disisinya terdapat tanaman perdu, semak pulalah yang menjadikah hutan adat dan pepohonan seperti harendong, tersebut lestari. Disamping itu, beluntas,salak, nanas dan lain-lain. Pertama terdapat beberapa faktor yang kali menginjakkan kaki di kawasan hutan mempengaruhi masyarakat adat adat ini, suasana hutan terasa sunyi dan dalam menjaga kelestarian hutan beberapa kali terdengar suara tonggeret adat Pawang Bangket. Faktor dan serangga hutan yang lain pada siang tersebut antara lain manfaat yang hari.dirasakan langsung (udara bersih, Sesampainya di dalam hutan, segar, persediaan air banyak, dan tanpa terdapat bangunan-bangunan masyarakat polusi) dan adanya hukum adat yang adat yang terdiri dari 40 bangunan rumah apabila larangan tersebut dilanggar, maka adat, 1 bangunan mushola dan 1 bangunan ada sangsi dari adat yang akan diberikan. aula. Semua bangunan tersebut terbuat (Komunikasi Pribadi, 2011). kayu yang beratap dedaunan. Salah satu

PETUNJUK BAGI PENULIS

Redaksi mengundang para peneliti,

teknisi, praktisi dan pemerhati

kehutanan untuk menulis tulisan ilmiah

populer khususnya di bidang teknologi

Hasil Hutan Bukan Kayu dan Kehutanan

umum di seluruh Indonesia

Naskah berisi maksimal 4 halaman

dengan spasi ganda, font 12 dan ditulis

dalam bahasa Indonesia. Dikirim print

out dan filenya disertai foto-foto yang

berhubungan dengan isi tulisan.

Naskah akan disunting oleh Dewan

Redaksi tanpa mengubah maksud dan

isi tulisan.

Gambar 10. Tegakan pohon di hutan adat Bayan

Gambar 11. Rumah adat di Bayan

Page 2: Duabanga CA TA AN PERJALANAN DI HUTAN ADAT PAWANG …balitbangtek-hhbk.org/2020/06/unggah/file... · digunakan sebagai bahan substitusi minyak kerusakan lain (serangga hama, patogen,

Hal tesebut perlu diperhatikan herbivora biasanya memakan buah-dalam pengembangan nyamplung. Agar buahan, selain itu ada juga yang didapatkan populasi nyamplung yang menyukai makanan manis seperti nektar sehat dan kualitasnya terjaga. Sebagai dan serbuk sari. langkah awal diperlukan informasi fauna Kelelawar pemakan buah sering yang berhubungan dengan tanaman disebut juga sebagai Kalong, Kalang, nyamplung di lapangan, sehingga dapat atau Large Flying Fox mempunyai nama diperhitungkan keberadaannya, apakah latin Pteropus vampyrus, banyak ditemui merugikan sehingga kual itas bi j i di Asia Tenggara termasuk di Indonesia n y a m p l u n g r e n d a h , a t a u m a l a h (Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Nusa menguntungkan bagi kelestar ian Tenggara). Kelelawar jenis ini mempunyai dalam bahasa Inggris disebut Plantain tanaman nyamplung itu sendiri. moncong yang dapat squirrel. Sementara nama ilmiahnya

dipanjangkan, serta lidah panjang adalah Callosciurus notatus (Gambar 2a). berbulu. Kelelawar herbivora inilah yang Seperti namanya, bajing ini sering memakan buah nyamplung. Karakter ditemukan berkeliaran di cabang dan

K e b e r a d a a n f a u n a y a n g buahnya yang berbentuk bulat seperti ranting pohon, atau melompat di antara berlebihan dapat membahayakan peluru, tebal, keras, berwarna hijau saat pelepah daun di kebun-kebun kelapa dan populasi suatu tanaman. Tiap-tiap daerah muda dan kekuningan sampai coklat juga kebun-kebun lainnya. Ia melubangi mempunyai macam dan jumlah fauna menjadi makanan kelelawar, terutama dan memakan buah, yang muda maupun yang berbeda. Di Indonesia pada saat masih dalam kondisi basah (Gambar yang tua, dan menjadi hama kebun yang umumnya kerusakan populasi tanaman 1b). Kelelawar hanya akan memakan cukup serius. Di samping itu, bajing kelapa akibat fauna ditimbulkan oleh jenis-jenis lapisan terluar dari buah nyamplung dan juga memakan berbagai buah-buahan, binatang seperti : rusa, bajing, tikus, babi, akan meninggalkan bijinya yang keras pucuk, pepagan, dan aneka serangga kelinci dan burung. Adapun fauna yang (Gambar 1c). Kondis i in i banyak yang ditemuinya. Dilaporkan pula bahwa ditemukan di lapangan berinteraksi ditemukan pada populasi nyamplung di bajing ini kadang-kadang merusak kulit p o s i t i f m a u p u n n e g a t i f d e n g a n Sumbawa, Lombok dan Bali. ranting karet untuk menjilati getahnya nyamplung adalah sebagai berikut: Keberadaan kelelawar yang (Wikipedia, 2012).1. Interaksi positif tergolong mamalia bersayap ini sangat Hewan ini merupakan salah satu

Fauna yang berinteraksi positif menguntungkan bagi penyebaran jenis jenis mamalia liar yang paling mudah dengan nyamplung adalah kelelawar nyamplung. Nyamplung tergolong terlihat di kebun pekarangan, kebun (Bat). Tergolong mamalia yang berasal Kiropterokori yaitu tumbuhan yang campuran (wanatani), hutan sekunder, dari ordo Chiroptera, merupakan satu- penyebarannya dibantu oleh kelelawar, hutan kota dan taman, serta beberapa satunya jenis mamalia yang dapat karena mempunyai karakter kulit buah jenis hutan di dekat pantai. Bajing terbang dengan menggunakan sayapnya. yang berdaging dan dapat dimakan oleh terutama menyebar luas di dataran Fauna ini bersifat nokturnal sehingga kelelawar. Setelah memakan kulit rendah hingga wilayah perbukitan. k e l e l a w a r m e m e r l u k a n t e m p a t buahnya, kelelawar sering membawa biji Hewan yang tinggal berdekatan dengan bertengger (roosting area) ketika siang atau buah nyamplung ke tempat yang pemukiman dapat menjadi terbiasa hari (Gambar 1a). Kelelawar aktif mencari a g a k j a u h d a r i p o h o n n y a d a n dengan manusia dan berani mendekati makan dan terbang hanya pada waktu meninggalkannya di tanah sehingga rumah, bahkan mengambil makanan malam hari dikarenakan kelelawar sangat m e m p e r b e s a r k e m u n g k i n a n b i j i yang disodorkan manusia.sensitif terhadap dehidrasi (kekurangan nyamplung tersebut tumbuh menjadi Sebenarnya ba j ing in i juga air) dengan mengandalkan indera tumbuhan baru. tergolong hewan yang dapat membantu penciuman dan penglihatan yang luar 2. Interaksi negatif penyebaran nyamplung yaitu dengan biasa. Bila siang hari ia tidur dengan Fauna yang berinteraksi negatif memencarkan biji ke tempat yang agak bergelantung terbalik (d5d.org, 2012). dengan nyamplung adalah bajing atau j a u h d a r i p o h o n n y a d a n

Seperti mamalia pada umumnya, tupai. Bajing adalah sejenis mamalia kecil menyembunyikannya di tanah sehingga jenis kelelawar dapat dibagi menjadi dua, y a n g t e r m a s u k k e l u a r g a b a j i n g m e m p e r b e s a r k e m u n g k i n a n b i j i yaitu herbivora dan karnivora. Kelelawar (Sciuridae). Secara umum, di banyak nyamplung tersebut tumbuh menjadi karnivora berburu mamalia kecil, burung, tempat di Indonesia, hewan ini dikenal tumbuhan baru. Namun cara makan kadal, ikan ataupun katak. Kelelawar dengan nama bajing atau tupai. Hewan ini bajing yang melubangi dan memakan biji

nyamplung, membuat biji tersebut menjadi rusak. Berbeda dengan kelelawar yang hanya memakan kulit buah terluar saja sehingga biji nyamplung tetap utuh dan dapat berkecambah, bajing akan melubangi kulit buah dan memakan biji bagian dalam buah. Hal tersebut akan membuat buah nyamplung yang dimakannya busuk, berlubang dan bijinya rusak sehingga tidak mungkin untuk berkecambah menjadi tumbuhan baru (Gambar 2b).

II. Interaksi Fauna dan Pertumbuhan Nyamplung

2

Warta Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

DuabangaDuabanga

33

Warta Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

DuabangaDuabanga

Oleh :

Retno Agustarini

Gambar 3. Pohon dan daun nyamplung

Gambar 2. Pengambilan kulit pohon bora

untuk bahan obat

Gambar 4. Buah nyamplung

Pendahuluan hara tanah dengan baik, dan inilah mampu menjadi zat ant iv i rus , Di Nusa penida, Bali telah salah satu alasan mimba mampu sedangkan meliantriol dapat menjadi

dilakukan penanaman mimba pada beradaptasi dengan baik pada lahan penolak serangga. Bij i mimba tahun 2010 seluas 1,7 ha. Penanaman yang cenderung kritis (Narendra dkk.., mempunyai kandungan azadirachtin dilakukan dengan penerapan ujicoba 2010). yang lebih banyak daripada daun perlakuan manipulasi lingkungan Tanaman mimba juga dikenal mimba, dalam 1 gr bi j i mimba p e n a n a m a n y a i t u p e n g g u n a a n mempunyai potensi sebagai bahan mengandung 2-4 mg azadirachtin hidrogel, pupuk kandang dan gulud. baku pembuatan pestisida nabati. (Wowiling, 2010).Kondisi lahan di Nusa Penida dikenal Daun atau biji mimba mengandung mempunyai tapak yang kritis dan iklim beberapa zat aktif yang dapat Identifikasi Adanya Seranganmikro yang cenderung panas serta berfungsi sebagai bahan aktif pestisida P e n e l i t i a n I n d i a t i ( 2 0 0 9 ) kering. Salah satu alasan dipilihnya yaitu azadirachtin, salannin, nimbinen, menunjukkan bahwa ekstrak daun mimba dikarenakan tanaman ini dan meliantriol. Azadirachtin dan mimba mampu membunuh larva ulat mempunyai tingkat adaptasi dan salannin merupakan senyawa yang grayak sebesar 83% pada konsentrasi pertumbuhan yang baik pada daerah- mampu memberikan efek menolak 100g/l, sedangkan ekstrak biji mimba daerah kritis. Karakter akarnya yang m a k a n d a n m e m p e n g a r u h i mampu membunuh larva ulat grayak kuat sehingga mampu menyerap unsur pertumbuhan serangga. Nimbinen sebesar 93% pada konsentrasi 50g/l.

Addiction (Policy Report March 2007). Kondisi seperti ini banyak n y a m p l u n g d a p a t t e r u s Progressive Policy Institute. ditemukan pada populasi nyamplung b e r k e s i n a m b u n g a n , s e h i n g g a

Rahman F, Prabaswara A. 2008. Biji yang ada di Bali Barat, tepatnya di kebutuhan nyamplung sebagai sumber nyamplung sebagai sumber energi sepanjang pantai yang membentang di bahan baku biofuel dapat terpenuhi alternatif. Pemenang karya tulis SMA

wilayah Taman Nasional Bali Barat. baik secara kuantitatif maupun wisata iptek 2007. Kementerian Negara

Keberadaan bajing yang merusak biji kualitatif. Riset dan Teknologi. nyamplung perlu diwaspadai agar Rochandi I. 2008. Biji buah nyamplung kelangsungan populasi nyamplung bahan baku alternatif minyak tanah. the

Amaiko Fitri. 2010. Bajing. Dilihat pada 15 dapat terjaga. Jika keberadaan Journalist online. dilihat pada 9 Oktober 2012. http:/ /sorahikaru Oktober 2010. http://www. seputar-populasi bajing banyak, dikhawatirkan v3.blogspot.com/ 2010/05/bajing.html indonesia.com/edisicetak/ragam/biji-a k a n m e n g g a n g g u p o p u l a s i

Bustomi S, Rostiwati R, Sudrajat, Leksono b u a h - n y a m p l u n g b a h a n - b a k u -nyamplung. Untuk itu perlu menjaga B, Kosasih S, Anggraini I, Syamsuwida D, alternatif-minyak.html. The Journalist. polpulasi bajing tidak berlebihan Lisnawati Y, Mile Y, Djaenudin D, Soerawidjaja TH. 2005. Potensi sumber

dengan mengatur tempat tumbuh dan M a h f u d z , R a c h m a n E . 2 0 0 8 . d a y a h a y a t i i n d o n e s i a d a l a m sumber makanannya. Diupayakan juga Nyamplung (C. inophyllum L) sumber menghasilkan bahan bakar hayati bbm. agar sumber makanan bajing selain energi biofuel yang potensial. Badan Makalah Lokakarya “Pengembangan n y a m p l u n g ( s e p e r t i k e l a p a ) Litbang Kehutanan. Jakarta. dan Pemanfaatan Sumber Energi

d5d.org. 2012. Klasifikasi kelelawar. Dilihat ditingkatkan lagi jumlahnya sehingga Alternatif Untuk Keberlanjutan Industri p a d a 1 5 O k t o b e r 2 0 1 2 . Perkebunan dan Kesejahteraan bajing tidak akan mengganggu http://d5d.org/klasifikasi-kelelawar. Masyarakat”. Hotel Horrison. Bandung. populasi nyamplung.

Froggie. 2011. Rupa anak kelelawar. Dilihat S o p a m e n a C H A . 2 0 0 7 . H i t a u l l o pada 15 Oktober 2012. http://www. (C.inophyllum L.): sumber energi bahan diarisifroggie.com/ 2011/12/rupa-anak- bakar nabati (BBN) dan tanaman

Keberadaan fauna bersifat kelawar.html konservasi. BAPINDO. Bandung. kontradiktif terhadap pertumbuhan Leksono, B., Lisnawati, Y., Rahman, E., Sudrajat R. 2006. Laporan pembuatan nyamplung bersifat positif maupun Putri, KP. 2010. Potensi tegakan dan biodisel dari biji nyamplung. Laporan negatif. Tercatat ada 2 jenis fauna yang karakteristik lahan pada 6 populasi Hasil Penelitian. Pusat Litbang Hasil

nyamplung (C. inophyllum L.) di jawa berinteraksi dengan nyamplung yaitu Hutan, Bogor. (tidak diterbitkan). untuk pembangunan hutan tanaman Sumardi dan Widyastuti, S.M. 2004. Dasar-kelelawar yang membawa dampak dan sumber benih unggul (Prosiding dasar perlindungan hutan. Gadjah positif serta bajing yang berdampak Workshop Sintesa Hasil Penelitian Mada University Press. Yogyakarta.negatif bagi regenerasi nyamplung. Hutan Tanaman 2010), Bogor 30 Wikipedia. 2012. Bajing kelapa. Dilihat pada P e r l u c a t a t a n t e r s e n d i r i a g a r Nopember -1 Desember 2010 (in press) 1 5 O k t o b e r 2 0 1 2 .

keberadaan fauna yang berinteraksi h t t p : / / i d . w i k i p e d i a . o r g /

negatif dengan nyamplung tidak Hayes DJ, Ballentine R, Mazurek J. 2007. wiki/Bajing_kelapaberada dalam kondisi over population The promise of biofuels a home-grown agar kelestarian dan regenerasi approach to breaking. America's Oil

Daftar Pustaka

III. Penutup

Gambar 1. Kelelawar (a), buah nyamplung basah (b), biji nyamplung yang ditinggalkan oleh kelelawar (c)

Gambar 2. Bajing (a), biji nyamplung yang ditinggalkan oleh bajing (b)

a b

Mengenal Siput Sebagai Hama Tanaman Mimba Di Nusa Penida

Oleh : Ali Setyayudi

a b cSumber : (a) Froggie (2011)

Sumber : (a) Amaiko F (2010)

Page 3: Duabanga CA TA AN PERJALANAN DI HUTAN ADAT PAWANG …balitbangtek-hhbk.org/2020/06/unggah/file... · digunakan sebagai bahan substitusi minyak kerusakan lain (serangga hama, patogen,

4 5

Warta Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

DuabangaDuabangaWarta Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

DuabangaDuabanga

Gambar 7. Akar nyamplung

Tumbuhan merupakan salah yang berlainan. Buahnya besar, bulat satu spesies yang paling banyak bergaris tengah dengan diameter 7 – 20 dimanfaatkan dalam kehidupan cm berwarna ungu tua sampai hitam manusia. Mulai dari akar sampai bunga (Sastrapradja, 1990).bisa dimanfaatkan. Sehingga ada Pucuk buah lontar berwarna beberapa jenis tanaman yang memang kekuningan dengan kulit berwarna dengan sengaja ditanam dan dipelihara hitam kecoklatan dan ditutupi oleh manusia. Sebagai negara mega tempurung yang tebal dan keras. biodiversity, Indonesia memiliki Setiap buah rata-rata memiliki satu kekayaan hayati yang sangat beragam hingga tiga biji dan isinya berwarna sekitar 30.000 - 40.000 jenis tumbuhan putih transparan. Buah dalam tandan yang tersebar di hutan tropis di tiap dengan jumlah sekitar 20 – 40 butir pulau. Dari jenis tersebut yang tersebar ( S a s t r a p r a d j a , 1 9 9 0 ) . A k a r n y a di hutan tropis, 5% diantaranya dinyatakan berbisa (beracun), lapisan memberikan hasil hutan berupa kayu kayu luarnya hanya setebal tiga jari d a n h a s i l h u t a n b u k a n k a y u berwarna hitam dan seperti tanduk (Sihombing, 2011). dengan urat bergaris – garis kuning.

Hasil hutan bukan kayu (HHBK) Hasil yang terpenting dari lontar adalah telah dimanfaatkan oleh masyarakat niranya. (Heyne, 1987). sekitar hutan baik secara langsung Tanaman lontar tumbuh di maupun tidak. HHBK mudah diperoleh daerah kering, terbuka dan lahan dan tidak membutuhkan teknologi marjinal. Dapat beradaptasi dengan yang rumit untuk mendapatkannya ketinggan 100 – 500 m dpl dengan serta mempunyai nilai ekonomi yang curah hujan 2000 – 5000 mm/tahun, penting. Hal ini menjelaskan bahwa jumlah bulan kering 4 – 8 bulan. keberadaan HHBK diyakini paling Berdasarkan taksonominya, lontar bersinggungan dengan kepentingan termasuk marga Borassus dari suku masyarakat sekitar hutan dalam Palmae. Jenis tanaman ini satu suku memenuhi kebutuhan hidup. Salah dengan tanaman salak, nipah, aren dan satu jenis tanaman HHBK yang kelapa. Secara lengkap klasifikasi dimanfaatkan adalah lontar (Borrassus lontar sebagai berikut (The Indonesian flabellrifer). Lontar termasuk HHBK Wildlife Conservation Foundation, 2011) kelompok palma dan bambu untuk : Kingdom : Plantae , Divis i : jenis palma lainnya. S p e r m a t o p h y t a , S u b D i v i s i :

A n g i o s p e r m a e , C l a s s : Manocotyledonae, Ordo : Arecales,

Lontar ialah sejenis tanaman Family : Arecaceae/Palmae, Genus : palem kipas dengan tinggi 15 – 30 m Borassus dan Species : Borassus seperti pohon nyiur yang kokoh dan flebellifer.kuat, berbatang tunggal dengan diameter mencapai 60 cm berwarna k e h i t a m – h i t a m a n . D a u n n y a berukuran besar berdiameter ± 150 cm mengumpul dibagian ujung batang membentuk tajuk yang membulat dengan lebar setiap tajuknya antara 5 -7 cm. Setiap helai daunnya serupa kipas d a n t a n g k a i d a u n p a n j a n g n y a mencapai 100 cm . Warna daunnya hijau dan teksturnya agak kaku. Daun-daun tuanya tidak segera luruh tetapi tetap melekat di ujung batang. Bunganya b e r b e n t u k t a n d a n , d i m a n a pembungaan jantan dan betinanya masing-masing terletak pada pohon

Morfologi Lontar

Ÿ Propinsi BaliTanaman lontar di Propinsi Bali

terdapat di kabupaten Karangasem seluas 1.861 ha dan kabupaten Buleleng 182 ha. Untuk kabupaten Karangasem, Bali bagian timur, sebagian besar terdapat di Kec.Kubu (1.665 ha), Kec. Abang (175 ha), dan Kec. Karangasem (21 ha). Di Kabupaten Buleleng hanya terdapat di Kec. Kubutambahan (37 ha) dan Kec. Tejakula (145 ha) (Tambunan, 2009). Tanaman bernilai ekonomi tinggi ini kebanyakan hidup di lahan kritis dengan teknik budidaya yang rendah.

Penyebaran tanaman lontar di daerah ini belum optimal karena belum tersebar secara merata dan masih ada daerah yang belum ditanami. Jika dilihat secara geografis sangat cocok untuk budidaya lontar. Lahan kritis disekitar wilayah timur Pulau Bali merupakan tanah subur akibat letusan G u n u n g A g u n g . K u r a n g n y a p e n g e t a h u a n d a n k e s a d a r a n masyarakat akan banyaknya manfaat lontar menyebabkan masyarakat masih kurang untuk budidaya lontar. Sehingga pemerintah perlu sosialiasi kepada masyarakat mengenai hal tersebut.

Lontar dijumpai pada wilayah pantai di daerah yang beriklim kering, misalnya di Jawa Tengah (Brebes, Pekalongan, dan Semarang), Jawa Timur (Rembang, Tuban, Gresik, dan L a m o n g a n ) , M a d u r a , B a l i (Karangasem, Kubu, Buleleng), Nusa Tenggara Barat (Bima dan Dompu), Nusa Tenggara Timur (Pulau Flores, Pulau Timor, Pulau Rote dan Pulau Sabu), Sulawesi Selatan, dan Maluku bagian Tenggara.

Kondisi Tanaman Lontar Diberbagai Daerah

Sumber: BKSDA NTB 2010.

Gambar 6. Alur proses pembuahan

Oleh :

Rubangi Al Hasan

Akan tetapi meskipun daun dan adalah cokelat keputih-putihan atau hewan herbifora, dapat menjadi biji mimba mengandung zat aktif cokelat muda sampai kehitam-hitaman makanan bagi beberapa hewan yang penolak serangga, namun pada dengan corak garis tidak beraturan lain seperti mamalia kecil, beberapa pertanaman mimba di nusa penida (Santoso,1989). spesies burung, kadal, katak, kelabang, telah ditemukan adanya serangan Siput Helix sp. merupakan hewan serangga predator dan predator-hama yang menyerang yaitu hama h e r m a p h r o d i t e y a i t u m a m p u prdator siput lain. Selain predator, siput keong atau siput. Hingga umur memproduksi kedua gamet baik jantan juga sering mendapat gangguan dari tanaman mimba mencapai 2 tahun, maupun betina. Selama proses parasit yaitu jenis nematoda Nemhelix serangan siput masih dapat ditemukan. perkawinan dilakukan menggunakan bakeri. Dalam ekologi siput juga dapat Serangan paling sering ditemukan pada organ yang disebut dengan dart. Organ d i g u n a k a n s e b a g a i i n d i k a t o r s a a t m u s i m p e n g h u j a n . S i p u t ini berbentuk panjang, tajam, dan pencemaran lingkungan, yaitu melalui mempunyai ukuran diameter cangkang keras. Setelah 2 minggu perkawinan, cangkangnya yang merupakan tempat 2-4 cm, berwarna coklat bercorak putih siput akan bertelur dengan jumlah telur deposit bahan-bahan logam berat atau kekuningan. antara 40 hingga 80 butir. Telur beracun seperti timbal. (Anonim.

Siput biasanya memanjat dan diletakkan dalam celah-celah yang ada 2012a)menempel pada daun atau batang dipermukaan tanah. Telur akan tanaman mimba seperti yang tampak menetas setelah 3 sampai 4 minggu dan pada gambar 3. Serangan yang siput-siput muda membutuhkan waktu Dalam pengendalian suatu hama dilakukan siput ini adalah dengan 2 hingga 5 tahun agar dapat menjadi tanaman diperlukan banyak informasi memakan daun mimba baik itu yang dewasa. (Anonim. 2012a) tentang tanaman yang terserang

m a s i h m u d a maupun hama penyerang. Hal ini dapat m a u p u n y a n g digunakan sebagai pertimbangan s u d a h t u a Struktur tubuh siput terdiri dari d a l a m m e n e n t u k a n t e k n i k ( g a m b a r 4 ) . tiga bagian penting yaitu kepala, perut pengendalian yang tepat. Informasi Berdasarkan ciri- dan cangkang siput. Pada kepala tentang siput ini diharapakan dapat ciri fisik yang ada, terdapat mulut yang berfungsi untuk memberikan tambahan pengetahuan s i p u t y a n g makan, diperut terdapat organ dalam menyusun program-program m e n y e r a n g pencernaan dan juga berfungsi sebagai penanaman tanaman kehutanan. tanaman mimba alat gerak, sedangkan cangkang di Nusa Penida sebagai pelindung organ lain yang d a p a t lunak. Secara lengkap srtuktur tubuh A n o n i m . 2 0 1 1 . H e l i x p o m a t i a . d i i d e n t i f i k a s i siput dapat dilihat dalam gambar 5 http://www.iucnredlist.org/apps/rs e b a g a i s i p u t sebagai berikut. edlist/details/156519/0. diakses kebun. Siput ini Sistem pencernaan siput dimulai tanggal 12 April 2012.da lam bahasa dari mulut kemudian menuju radula, A n o n i m . 2 0 1 2 a . H e l i x a s p e r s a . latin disebut juga kerongkongan, dan menuju anus. http://en.wikipedia.org/wiki/Helixdengan Helix sp. Untuk bernafas siput menggunakan _aspersa. diakses tanggal 12 April

organ seperti mantel yang berubah 2012.S e r a n g a n menyerupai paru-paru sebagai tempat Anonim. 2012b. Kelas Gastropoda.

yang dilakukan siput ini adalah dengan pertukaran gas. Sistem ekskresi atau http: / /afghanaus.com/kelas-memakan daun mimba baik itu yang pengeluaran siput menggunakan organ gastropoda/. diakses tanggal 12 masih muda maupun yang sudah tua yang disebut nephridia. Sistem syaraf April 2012.(gambar 2). Berdasarkan ciri-ciri fisik menggunakan tiga pasang ganglia yang yang ada, siput yang menyerang dihubungkan oleh syaraf-syaraf. tanaman mimba di Nusa Penida dapat Sedangkan beberapa organ yang diidentifikasi sebagai siput kebun. Siput menjadi indera adalah mata, organ ini dalam bahasa latin disebut juga peraba, statosit dengan Helix sp. (alat

keseimbangan) dan

Helix sp. merupakan siput yang k e m o r e s p t o r hidup didarat dan merupakan hewan atau reseptor herbivora atau pemakan tumbuhan. kimia (Anonim. Hewan ini juga merupakan hewan yang 2012b).edible atau dapat dikonsumsi manusia. Habitat dari siput ini adalah di hutan, area terbuka atau dikebun-kebun. D a l a m Ukuran tubuh siput ini antara 30 sampai siklus hidunya 50 mm dengan berat badan 4 sampai 25 s i p u t y a n g gram. Sedangkan warna cangkang m e r u p a k a n

Penutup

Anatomi Siput

Daftar Pustaka

Morfologi, Rantai, dan Zoologi Siput

Ekologi Siput

MENGENAL TANAMAN LONTAR (Borrassus flabellrifer) DAN PEMANFAATANNYA

Gambar 6. Bentuk Pohon dan Buah Lontar

Gambar 3. Keong yang menempel pada batang tanaman mimba

Gambar 4. Daun mimba dimakan siput

Gambar 5. Anatomi siput

Oleh : Krisnawati

Page 4: Duabanga CA TA AN PERJALANAN DI HUTAN ADAT PAWANG …balitbangtek-hhbk.org/2020/06/unggah/file... · digunakan sebagai bahan substitusi minyak kerusakan lain (serangga hama, patogen,

6

Ÿ Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) produksi bioetanol untuk alkohol Tanaman lontar di Propinsi NTB medik yang diperoleh dari nira lontar.

terdapat di Pulau Sumbawa yaitu Dipilihnya Propinsi NTT sebagai lokasi Kabupaten Bima dan Kabupaten kerja sama proyek bioetanol dari Dompu. Jumlah tanaman lontar di lontar karena selama ini propinsi Bima sekitar sekitar 6.000 pohon dan tersebut dikenal sebagai daerah yang di Dompu antara 40–50 pohon. kaya akan tanaman lontar (Sarong, (Rostiwati dkk, 2010). Di Bima lontar 2011). Lontar sangat cocok dan tumbuh menyebar secara alami sejak tumbuh di wilayah NTT yang beriklim jaman kerajaan. Selain tumbuh secara kering, panas serta tandus, sehingga alami dan sporadis, lontar di Dompu banyak tanaman lontar yang hidup juga hasil penanaman dua generasi tumbuh alami dan hasil budidaya. sebelumnya .

Masyarakat di Dompu jarang memanfaatkan lontar, bahkan cenderung memusnahkannya karena dianggap tidak bermanfaat. Berbeda dengan masyarakat di Kabupaten Bima yang biasa memanfaatkan lontar untuk diambil niranya, daun dan batanngnya. Nira yang diolah menjadi tuak dijual langsung ke pengumpul penjual tuak di pinggir – Kayu dari batang lontar bagian pinggir jalan. Daun lontar dijual ke luar bermutu baik, berat, keras dan Lombok dan Pulau Bali sebagai bahan berwarna kehitaman dan kuat. Kayu k e r a j i n a n d a n b a t a n g l o n t a r ini kerap digunakan orang sebagai dimanfaatkan sendiri untuk bahan bahan bangunan, jembatan atau bangunan. untuk membuat perkakas dan barang

kerajinan.Ÿ Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

Di NTT populasi tanaman lontar sekitar 4.000.000 pohon, terdiri dari tumbuhan muda (< 10 tahun) sebanyak 950.000 pohon dan tumbuhan dewasa (>10 tahun) s e b a n y a k 3 . 0 5 0 . 0 0 0 p o h o n ( T a m b u n a n , 2 0 0 9 ) . L o n t a r merupakan tanaman primadona selain Cendana dan Kemiri. Lontar diberbagai pulau seperti Pulau Flores, Pulau Timor, Pulau Rote dan Pulau Sabu bukan hanya sebagai sumber mata pencaharian tetapi lebih dari itu, secara histori turun-temurun mereka hidup dari lontar. Hampir semua bagian dapat dimanfaatkan, mulai dari daun, batang, buah, bunga, akar dan nira. Sehingga tanaman lontar dikenal sebagai “pohon kehidupan” bagi masyarakat di Propinsi NTT.

S a a t i n i L e m b a g a I l m u Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Rote Ndao, dan Badan Penanaman Modal Daerah Kabupaten Belu dalam upaya pengembangan usaha dibidang

cenderung diabaikan. Padahal kegunaan dari pohon ini sangat banyak sehingga dapat dijadikan alternatif untuk berwirausaha.

Daun lontar digunakan sebagai bahan kerajinan dan media penulisan naskah lontar seperti pada Gambar 7. Barang-barang kerajinan yang dibuat dari daun lontar antara lain adalah kipas, tikar, topi, aneka keranjang, tenunan untuk pakaian dan sasando, alat musik tradisional di Timor seperti pada Gambar 8. Sejenis serat yang

Ÿ Propinsi Sulawesi Selatan baik juga dapat dihasilkan dengan Tanaman lontar dikenal sebagai mengolah tangkai dan pelepah daun.

flora identitas bagi masyarakat di Serat ini pada masa silam cukup Propinsi Sulawesi Selatan. Lontar banyak digunakan di Sulawesi tumbuh dan banyak dijumpai di Selatan untuk menganyam tali atau Kabupaten Jeneponto, Takalar, membuat songkok, semacam tutup Gowa, dan Bone. Lontar tumbuh kepala setempat (The Indonesian tersebar secara bergerombol, dan Wildlife Conservation Foundation, dari empat kabupaten tersebut yang 2011).terbanyak adalah di Kapupaten Jeneponto. Proporsi sebaran lontar sekitar 41 - 43% sebagai tanaman produktif, sedangkan yang diolah sekitar 22 - 23%. Dalam setiap hektar terdapat sekitar 5 - 120 pohon lontar dengan tingkat umur yang berbeda-beda atau rerata 28 pohon/ha. Total populasi tumbuhan lontar di daerah ini sekitar 250.000 - 300.000 pohon (Tambunan, 2009).

P o h o n l o n t a r d i d a e r a h Sulawesi Selatan tumbuh dengan baik dan hidup di lahan yang kering p a d a s a a t m u s i m k e m a r a u . Pemanfaatan lontar di Sulawesi Selatan masih sangat terbatas baik dilihat dari bagian-bagian tanaman yang dimanfaatkan, jenis produk yang dihasilkan maupun teknologi yang diterapkan. Dari tanaman tersebut yang dimanfaatkan lebih banyak untuk produksi nira, untuk pembuatan gula aren dan minuman keras (ballo : bahasa Makasar). Sebagai flora identitas di daerah ini sehingga perlu lebih ditingkatkan untuk pengembangan dan budidaya tanaman tersebut.

Banyak masyarakat umum

yang menganggap pohon lontar dirasa kurang memberikan manfaat. Buah dari pohon lontar tidak memiliki daya jual yang tinggi sehingga

Manfaat Tanaman Lontar

Warta Balai Penelitian Kehutanan MataramWarta Balai Penelitian Kehutanan Mataram

DuabangaDuabangaWarta Balai Penelitian Kehutanan Mataram

DuabangaDuabanga

7

Dari karangan bunganya pengembangan alternatif dengan menghasilkan 2 liter etanol dengan 2 (terutama tongkol bunga betina) p e m a n f a a t a n s u m b e r d a y a kali proses penyulingan (Rostiwati disadap untuk menghasilkan nira terbarukan. Salah satu bentuk dkk, 2010). Sehingga lontar yang lontar (legen). Nira lontar dapat alternatif yang mulai dikembangkan dimanfaatkan untuk biofuel dapat d i m a s a k m e n j a d i g u l a a t a u adalah biofuel. Biofuel adalah cairan dikembangkan apabila sudah sudah difermentasi menjadi tuak, semacam yang berasal dari biomassa terutama ada nilai keuntungan lebih dari minuman beralkohol buatan rakyat. dari bahan nabati (Anonim, 2012). pemanfaatan nira lontar yang akan Nira juga dapat diolah menjadi gula Bentuk biofuel yang paling populer diolah menjadi biofuel. Untuk aren atau gula nira lontar seperti pada adalah biodiesel dan bioetanol. memenuhi pengembangan biofuel Gambar 9. Gula aren yang berasal Banyak orang melihat biofuel sebagai dari nira lontar perlu diperhatikan dari nira lontar berperan penting pengganti sempurna untuk bahan peningkatan teknik budidaya, sebagai bahan makanan di daerah bakar fosil, karena lebih ramah perluasan tanaman lontar sebagai Timor. Orang Sawu (Sulawesi lingkungan. Secara signifikan dapat bahan baku, peningkatan teknik Selatan) maupun orang Rote (NTT) m e n g u r a n g i g a s r u m a h k a c a pemanenan serta perbaikan iklim biasanya makan daging, ikan dan dibandingkan bahan bakar fosil. pasar.hidangan lain dengan nira lontar yang Salah satu tanaman hutan yang diencerkan dengan air. mempunyai potensi sebagai bahan

Anonim. 2012. Keunggulan dan Kelemahan Biofuel , Energi I n d o n e s i a . http://www.esdm.go.id/. Diakses 15 Oktober 2012.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia I. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Rostiwati , T dkk. 2010. Lontar (Borrassus flabellrifer) Sebagai S u m b e r E n e r g i B i o e t a n o l Potensial. Sintesa Hasil Penelitian. B a d a n P e n e l i t i a n d a n

b a k u b i o f u e l a d a l a h l o n t a r . Nira yang diencerkan selain Pengembangan Kehutanan.

Pengembangan unit usaha produksi sebagai makanan dan minuman, juga Kementerian Kehutanan. Bogor.bioetanol untuk alkohol medik dari merupakan makanan pertama yang Sarong, Frans. 2011. Bermimpi Lontar n i r a l o n t a r b e r t u j u a n u n t u k diberikan kepada anak. Untuk Merimbuni Bulevar Kupang. memproduksi bahan bio medika makanan orang Sawu, cukup dengan K a j i a n L i n g k u n g a n H i d u p untuk penyediaan kebutuhan rumah hanya satu kaimat atau cangkir kecil Strategis. Kompas. Jakarta.sakit, klinik pengobatan, puskesmas, (bahasa Sulawesi Selatan) nira, baik Sastrapradja, Setijati. 1990. Palem apotek, laboratorium penelitian, dalam bentuk air gula maupun sirup Indonesia. Jakarta : Balai Pustakapenyedia bahan kimia, dan bioenergi (Heyne, 1987). Buah lontar yang S i h o m b i n g , J u l i a n n a . 2 0 1 1 . bahan bakar . Pengembangan masih muda dapat dikonsumsi pada P e m a n f a a t a n H H B K O l e h bioetanol dari lontar seiring dengan bagian dagingnya. Dapat dimakan Masyarakat Desa Sekitar Hutan Di kebutuhan dunia akan bahan bakar segar ataupun dimasak terlebih IUPHHK-HA PT. Ratah Timber nabati yang dihasilkan dari tumbuh- Samarinda. Skripsi S1. Fakultas dahulu. Cairan kekuningan diambil tumbuhan. Namun seperti halnya Kehutanan. IPB.Bogor.untuk dijadikan campuran panganan minyak bumi, bahan bakar nabati Tambunan, Parl indungan. 2009. atau kue-kue atau untuk dibuat

P o t e n s i d a n K e b i j a k a n tidak mudah didapatkan. Negara-menjadi selai. Biji yang masih muda Pengembangan Lontar Untuk negara yang tinggi kebutuhan atau lunak, demikian pula batoknya, M e n a m b a h P e n d a p a t a n energinya dapat berinvestasi untuk bening lunak dan berair. Rasanya Penduduk. Pusat Penelitian dan pengembangan bahan bakar nabati mirip kolang-kaling, namun lebih Pengembangan Hutan Tanaman. ini, namun mereka membutuhkan enak. Biji yang lunak ini kerap Kementerian Kehutanan. Bogor.bahan baku yang justru terdapat di diperdagangkan di tepi jalan sebagai

The Indonesian Wildlife Conservation negara-negara berkembang.“buah siwalan”.Foundation, 2011. Pohon Lontar. Pengembangan biofuel dari Sisi lain manfaat dari lontar Yayasan Pelestarian Alam dan lontar di Indonesia masih terhambat seperti diatas, saat ini krisis yang Kehidupan Liar di Indonesia. oleh tersedianya bahan baku yang terjadi pada Indonesia adalah Jakarta.

merupakan permasalahan nasional meningkatnya harga bahan bakar program bioetanol. 20 liter nira minyak (BBM). Hal ini mendorong

Daftar Pustaka

Warta Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

DuabangaDuabanga

Oleh :

Ryke Nandini

Gambar 10. Ruangan kedap

Gambar 7. Naskah dari bahan lontar

Gambar 8. Alat musik Sasando dari daun lontar

Gambar 9. Nira dan gula dari lontar