dreamdelion 2014/dreamdelion.pdf · sementara kekayaan total dari sekitar 0,6% penduduk bumi ......

5
Pengabdian Masyarakat 10 I DRPM GAZETTE I VOL. 07 NO. 01 JANUARI 14 Dreamdelion: Sebuah Langkah Nyata untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan oleh Dewi Meisari

Upload: dinhquynh

Post on 17-Jun-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dreamdelion 2014/Dreamdelion.pdf · sementara kekayaan total dari sekitar 0,6% penduduk bumi ... Kelurahan Manggarai terdiri dari 9.956 KK, ... maka Dreamdelion dapat menjadi suatu

Pengabdian Masyarakat

10 i DRPM gazette i vol. 07 No. 01 jaNuaRi 14

Dreamdelion: Sebuah Langkah Nyata untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

oleh Dewi Meisari

Page 2: Dreamdelion 2014/Dreamdelion.pdf · sementara kekayaan total dari sekitar 0,6% penduduk bumi ... Kelurahan Manggarai terdiri dari 9.956 KK, ... maka Dreamdelion dapat menjadi suatu

vol. 07 No. 01 jaNuaRi 14 i DRPM gazette i 11

Terus berulangnya krisis ekonomi, semakin timpangnya distribusi pendapatan dan

kekayaan, masih masifnya masalah kemiskinan, ditambah dengan semakin panasnya

bumi, membuat para cendikia kembali mempertanyakan kebenaran dari banyak

ilmu dan teori yang selama ini diyakini. Dalam bidang ilmu ekonomi, keyakinan akan

terjadinya mekanisme trickle down effect manakala pertumbuhan ekonomi berhasil dicapai, saat

ini tengah goyah. Pertumbuhan ekonomi semata terbukti belum dapat menjamin terjadinya

proses distribusi yang merata. Buktinya adalah hampir sepertiga penduduk bumi saat ini

masih berada dalam kemiskinan. Selain itu, kekayaan total dari hampir 70% penduduk bumi

dengan kekayaan kurang dari USD 10.000 hanya menguasai pangsa 3,3% dari kekayaan dunia;

sementara kekayaan total dari sekitar 0,6% penduduk bumi dengan kekayaan lebih dari USD

1.000.000 menguasai sekitar 40% kekayaan dunia. Ya, dunia kita timpang, oleh karena banyak

hal mengenai proses pembangunan yang perlu dipikirkan ulang, dan tersebut kini tengah

berlangsung, yang dimulai dengan fenomena pergeseran cara pandang.

Cara pandang mainstream dulu melihat masyarakat sebagai objek pembangunan, sekarang

pandangan bahwa masyarakat adalah subjek pembangunan, mulai berkembang. Pemakaian

istilah pembangunan kini mulai digantikan dengan istilah pemberdayaan. Dulu, pembangunan

ekonomi diposisikan sebagai inti proses pembangunan, sementara kini mulai bergeser ke

arah konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang memposisikan

pembangunan ekonomi hanya sebagai salah satu pilar pembangunan, bersama-sama dengan

pilar pembangunan sosial dan lingkungan.

Tidak hanya itu, pembangunan sosial yang umumnya dimotori oleh sektor publik dan filantropi,

saat ini mulai dimotori pula oleh sektor swasta yang umum disebut sebagai para wirausaha

sosial, yang mencoba menyelesaikan suatu permasalahan sosial melalui pendekatan

kewirausahaan. Inovasi memang umumnya didorong oleh permasalahan. Pemberdayaan,

pembangunan berkelanjutan, dan kewirausahaan sosial adalah wujud inovasi pemikiran yang

dipicu oleh permasalahan yang masih kita hadapi dalam proses pembangunan. Pertanyaannya

kemudian adalah, bagaimana menterjemahkan konsep pemikiran yang indah tersebut ke

dalam suatu bentuk program aksi nyata?

Mengapa di Bantaran Kali Manggarai?

Program ini dirancang untuk mencoba menjawab pertanyaan dengan mengkombinasikan

ketiga pemikiran inovatif tersebut kedalam satu payung program bertema “Pemberdayaan

Anak-anak dan Ibu-Ibu melalui Pendekatan Kewirausahaan Sosial” yang dilaksanakan di

bantaran Kali Manggarai, tepatnya RW 04 di Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan. Bantaran

Kali Manggarai (BKM) adalah lokasi yang sesuai dijadikan sebagai lokasi sasaran program,

melihat kondisinya yang merupakan kampung kumuh di tengah jantung kota, di mana

masalah ekonomi (kemiskinan), sosial (rendahnya tingkat pendidikan), dan lingkungan

(rendahnya kesadaran sanitasi, khususnya pengelolaan sampah) dapat ditemukan di sana.

Berdasarkan informasi dari Kepala Kelurahan, Kelurahan Manggarai terdiri dari 9.956 KK,

yang 1.557 KK diantaranya terdaftar sebagai KK miskin. Hal ini membuat tingkat kemiskinan di

Kelurahan Manggarai sekitar 15,64%, yang mana angka tersebut lebih tinggi daripada tingkat

kemiskinan nasional yang pada 2013 berada di level 11,37%.

Page 3: Dreamdelion 2014/Dreamdelion.pdf · sementara kekayaan total dari sekitar 0,6% penduduk bumi ... Kelurahan Manggarai terdiri dari 9.956 KK, ... maka Dreamdelion dapat menjadi suatu

Bantaran Kali Manggarai yang penuh sampah..

12 i DRPM gazette i vol. 07 No. 01 jaNuaRi 14

Selain itu, bantaran Kali Manggarai juga dipilih menjadi lokasi

sasaran program ini karena telah adanya embrio entitas bisnis

sosial yang melakukan kegiatan pemberdayaan sosial dan

ekonomi di sana, yaitu Dreamdelion yang diinisiasi oleh Alia Noor

Anoviar, mahasiswa FEUI angkatan 2009. Nama Dreamdelion

sendiri terinspirasi oleh bunga dandelion yang tumbuh liar dan

ada dimana-mana karena memang bunga dandelion sangat

mudah menyebar. Angin adalah pembantu utama proses

penyebarannya ketika kelopak-kelopak daun dandelion mulai

runtuh dan hanya serbuk (semacam tisu) kecil yang tersisa. Bunga

dandelion biasa dimainkan anak-anak di Eropa yang suka meniup-

niupnya dan melihat serbuk-serbuk putihnya

beterbangan. Filosofi bunga dandelion

yang mudah hidup dan menyebar

kemana-mana sangat menginspirasi

Alia sebagai inisiator. Alia bermimpi

suatu saat kegiatannya dapat berkembang

ke mana-mana, bisa direplikasi di berbagai

belahan bumi Indonesia. Sebuah mimpi yang

terinspirasi oleh bunga dandelion, itulah

Dreamdelion. Agar selalu diingat, bunga

dandelion diabadikan sebagai logo

merek usaha Dreamdelion.

Adapun dalam pelaksanaan

kegiatannya, Dreamdelion

memiliki beberapa

unit, yaitu Dreamdelion

Produksi dan Dreamdelion Kreatif sebagai unit bisnis, serta

Dreamdelion Sehat (tim fasilitator bidang kesehatan dan sanitasi)

dan Dreamdelion Cerdas (tim fasilitator bidang pendidikan anak)

sebagai unit sosial. Untuk mengisi aspek lingkungan, program

ini dikuatkan oleh Cindy R. Priadi, dosen teknik lingkungan FTUI.

Lantas, bagaimana program ini mengejewantahkan pemikiran

tentang pemberdayaan, pembangunan berkelanjutan, dan

kewirausahaan sosial ke dalam sebuah aksi nyata? Sebagai

sebuah tahap awal, program kali ini fokus untuk menyasar

kepada kelompok anak-anak dan ibu-ibu.

Proses pemberdayaan dalam program ini tercermin dari

anggaran dalam program ini yang lebih dialokasikan untuk

mendanai kegiatan-kegiatan yang bersifat memberi kail dan

mengajarkan bagaimana menggunakan kail tersebut, daripada

memberi ikan secara langsung. Untuk pemberdayaan anak-anak,

kegiatan yang dilakukan adalah pemberian pelatihan kepada

tim fasilitator sekolah mingguan untuk anak-anak di bantaran

Kali Manggarai. Tim fasilitator tersebut terdiri dari sekitar 25

mahasiswa UI yang menjadi sukarelawan dan tergabung ke dalam

s e b u a h tim yang bernama Dreamdelion Cerdas.

A d a p u n tema pelatihan yang diberikan adalah

Page 4: Dreamdelion 2014/Dreamdelion.pdf · sementara kekayaan total dari sekitar 0,6% penduduk bumi ... Kelurahan Manggarai terdiri dari 9.956 KK, ... maka Dreamdelion dapat menjadi suatu

Konsep sustainable development.

Pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan keterampilan bagi ibu-ibu.

vol. 07 No. 01 jaNuaRi 14 i DRPM gazette i 13

tentang perkembangan anak (fisik, kognitif, dan psikososial),

pendidikan karakter anak, serta tentang proses penumbuhan

pribadi pencipta dan metode pengajaran yang menyenangkan.

Sementara untuk pemberdayaan ibu-ibu, diberikan pelatihan

keterampilan menyulam dan menjahit agar dapat menjadi

tenaga kerja penghasil produk-produk kerajinan tangan. Selain

itu juga diberikan pelatihan untuk tim fasilitator sukarelawan

yang tergabung ke dalam payung tim Dreamdelion Sehat,

mengenai kesehatan reproduksi. Hal ini adalah reaksi atas masih

umumnya masalah pernikahan dini di lokasi sasaran program.

Untuk menanggulangi hal tersebut, tim Dreamdelion Sehat perlu

dibekali wawasan seputar kesehatan reproduksi agar dapat

mendiseminasi pemahaman tersebut kepada ibu-ibu bantaran

Kali Manggarai, yang kemudian diharapkan dapat meneruskannya

kepada anak-anak remaja mereka.

Konsep pembangunan berkelanjutan dijewantahkan melalui

perancangan kegiatan ke dalam 3 kelompok, yaitu pemberdayaan

sosial, ekonomi, dan lingkungan. Pemberdayaan sosial dilakukan

melalui pemberian pelatihan kepada tim Dreamdelion Sehat

dan Dreamdelion Cerdas; pemberdayaan ekonomi dilakukan

melalui pelatihan keterampilan kepada ibu-ibu dan penguatan

Dreamdelion sebagai embrio (start-up) entitas bisnis sosial

yang beroperasi di bantaran Kali Manggarai; sementara

pemberdayaan lingkungan dilakukan melalui studi karakteristik

sampah di RW 04 Kelurahan Manggarai, sosialisasi hasil studi

dan diskusi mengenai pengadaan bantuan wadah sampah yang

sesuai beserta mekanisme pemanfaatannya. Khusus kegiatan di

aspek lingkungan, program ini turut memberikan “ikan”, berupa

15 wadah penampungan sampah dan 1 wadah pengangkutan

sampah. Hal ini untuk mendukung proses pembangunan

kebiasaan baru agar masyarakat tidak membuang sampahnya ke

sungai, mengingat alasan yang paling banyak diungkapkan pada

saat diskusi adalah jauhnya jarak tempuh untuk mencapai tempat

pembuangan sampah terdekat.

Sementara pendekatan kewirausahaan sosial dilakukan melalui

penguatan atau inkubasi Dreamdelion sebagai embrio entitas

bisnis sosial yang masih berada di tahap start-up. Penguatan

dilakukan melalui fasilitasi diskusi fokus seputar fundamental

bisnis (visi, misi, target usaha, konsep produk, dan strategi

pemasaran), pelatihan dan pendampingan pengelolaan keuangan,

pemberian bantuan seed capital, dan penguatan kapasitas tim

fasilitator kegiatan sosial, yaitu tim Dreamdelion Sehat dan

Dreamdelion Cerdas. Pendekatan kewirausahaan sosial inilah

yang membuat program ini tidak terlalu banyak memberikan

bantuan atau intervensi langsung kepada masyarakat, melainkan

lebih banyak melalui penguatan Dreamdelion. Melalui proses

ini diharapkan Dreamdelion dapat menjadi suatu entitas

bisnis sosial yang solid dan berkelanjutan, yang kedepannya

dapat mampu mendanai operasional kegiatan sosialnya dari

pendapatan bisnisnya sendiri. Ketika hal tersebut dapat terjadi,

maka Dreamdelion dapat menjadi suatu contoh model bisnis

sosial yang ideal.

Page 5: Dreamdelion 2014/Dreamdelion.pdf · sementara kekayaan total dari sekitar 0,6% penduduk bumi ... Kelurahan Manggarai terdiri dari 9.956 KK, ... maka Dreamdelion dapat menjadi suatu

Dewi Meisari Haryanti saat ini merupakan dosen aktif di FEUI dan Wakil Kepala UKM Center FEUI. Beliau lulus dari FEUI pada 2006, lalu melanjutkan sekolah di Norwegian Univesity of Life Sciences pada 2008 dan belajar banyak mengenai fenomena kemiskinan, analisis dampak dan metode evaluasi program penanggulangan kemiskinan, keuangan mikro, dan koperasi. Pada 2013, beliau sempat mendapatkan beasiswa dari British Council untuk summer course tentang Kewirausahaan Sosial di Sheffield Hallam University. Beliau aktif mengajar mata kuliah Ekonomi Kemiskinan, Koperasi, Perencanaan Berbasis Masyarakat, dan Kebijakan Keuangan Mikro di FEUI; dan melalui UKM Center FEUI yang turut dipimpinnya, beliau giat melakukan pemberdayaan usaha mikro dan kecil, advokasi pengembangan keuangan mikro serta semangat, karakter, dan kapasitas kewirausahaan. Kontak:

[email protected]

14 i DRPM gazette i vol. 07 No. 01 jaNuaRi 14

Hambatan dan Pencapaian Program

Seperti yang umum terjadi, realisasi tentu tidak seindah

konsepnya. Pada saat pelaksanaan ada saja ditemui berbagai

bentuk hambatan. Salah satunya adalah kesibukan kuliah

mahasiswa selaku kendaraan penggerak utama dalam program

ini. Selain itu adalah kondisi masyarakat itu sendiri. Pemberdayaan

aspek lingkungan belum dapat menghasilkan mekanisme

pengelolaan sampah karena belum adanya modal sosial berupa

rasa saling percaya dan kekompakan antar anggota masyarakat

untuk bergotong royong mengelola sampah bersama. Sehingga

yang sudah dilakukan baru berada tataran pembangunan

kesadaran dan semangat kekompakan tersebut. Pemberdayaan

aspek ekonomi juga terhambat dengan menurunnya jumlah

ibu-ibu yang bertahan untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan

pelatihan sejalan dengan meningkatnya tingkat kesulitan

yang dilatihkan. Dari 26 ibu-ibu Srikandi Dreamdelion di awal

program, hanya 7 yang masih bertahan, sehingga menghambat

proses produksi. Ternyata semangat juang tidak dapat serta

merta muncul manakala akses, kesempatan, dan fasilitas telah

diberikan.

Dibalik hambatan kerap ada kesempatan. Terlepas dari

berbagai hambatan yang dihadapi, program ini telah berhasil

mengoptimalkan beberapa kesempatan yang ada, sehingga

menghasilkan beberapa capaian yang layak untuk disyukuri.

Pertama, cerita mulut ke mulut mengenai kegiatan Dreamdelion

sudah sampai ke RW-RW lain, diantaranya, RW 12 adalah yang

paling semangat, sehingga ke depan kegiatan Dreamdelion

juga akan dikembangkan di sana. Tidak hanya di RW 12, serbuk-

serbuk mimpi Dreamdelion juga sudah tumbuh di Yogyakarta dan

Bandung. Anak-anak muda di sana telah ada yang terinspirasi

dan ingin mengembangkan Dreamdelion di sana. Saat ini proses

pengembangan tersebut sedang berjalan. Walaupun ibu-ibu

Srikandi Dreamdelion hanya tinggal 7 orang, ibu-ibu adalah yang

semangat dan kesetiaannya sudah teruji. Ke depan, mereka-

mereka ini akan terus dikader agar juga dapat menjadi pelatih

teknis. Terakhir, sebagai entitas embrio bisnis sosial, Dreamdelion

masih beroperasi dengan skala usaha yang mikro . Salah satu

ciri khas usaha mikro Indonesia adalah tidak memiliki laporan

keuangan, karena memang sering kali lupa atau kurang disiplin

dalam melakukan pencatatan transaksi usaha. Dreamdelion juga

seperti itu. Tetapi itu dulu. Sekarang? Tidak lagi. Dreamdelion kini,

sudah lebih tertib administrasi dan dapat mengeluarkan laporan

keuangan bulanan.

Semoga pencapaian sejauh ini dapat menguatkan fondasi

Dreamdelion, yang kemudian dapat mendukung proses

pengembangan dan penyebaran usaha ke depan, sehingga

Dreamdelion dapat menjadi suatu entitas Bisnis Sosial yang solid,

berkelanjutan, sejahtera, dan mensejahterakan.n