drama peri gigi

10
DRAMA “ PERI GIGI “ ANGGOTA ( XI IPA 4 ): Debbhy Novianti Dewida Maulidatu Fajar Alkindi Gigih Setiaji Hardina Puput Kristyavani Tissa Novida

Upload: tissa-novida-aulia-zahra

Post on 27-Jun-2015

160 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Drama Peri Gigi

DRAMA

“ PERI GIGI “

ANGGOTA ( XI IPA 4 ):Debbhy NoviantiDewida MaulidatuFajar AlkindiGigih SetiajiHardina PuputKristyavaniTissa Novida

Page 2: Drama Peri Gigi

R SMA NEGERI 2 CIBINONG18 MEI 2010

PERI GIGI

Ada sebuah kisah tentang sepasang suami istri yang sudah menikah selama setengah abad lamanya. Tetapi kasihan sekali hidupnya, mereka belum juga memiliki anak. Namun sang suami pun juga menderita, karena dia memiliki seorang istri yang begitu…..Emh, yang begitu, emh, begitu,,, ya… gitu deh… Silahkan anda melihatnya sendiri. Selamat menyaksikan.

(Di sebuah rumah yang tampak sederhana, si istri sedang terbengong, berpangku tangan, dan mengeluh dengan mulut ternganga dan pandangan mata yang kosong. Sang suami pun menghampiri.)Suami : Kamu tuh sedang apa sih ? Menunggu gajah masuk ke dalam mulut mu,,, hah..Istri : Apa kamu bilang, mau ajak berantem ! (menunjukkan tinjunya)Suami : Duh,,, jangan marah gitu dong. Jelek tau… (sambil menggoda)Istri : Jelek, jelek, kamu tuh lebih jelek dari pada saya. Muka mu tuh, mirip Sule tau…Suami : Memangnya kamu itu kenapa sih say ?Istri : Aku tuh sedih kang mas, kenapaaa belum juga punya anak ?!Suami : Sudahlah, neng ayu. Janganlah dikau bersedih,,,(dramatisir, mendekat) Ciee bahasa

w puitis bgt nih kayanya (memuji diri sendiri sambil memalingkan muka).Suami : Seharusnya kamu jangan di bawa sedih jikalau anak ayam kita belum punya anak.Istri : Ya Allah pipih,,, kenapa jadi anak ayam sih. Aye tuh lagi ngomong diri aye sendiri.

Kenapa jadi anak ayam ? (Bingung) Lagi pula ANAK AYAM, mana bisa ngelahirin anak. Lah, dia aja baru lahir.

Suami : Maksudnya diri adinda sendiri apa ?Istri : Saya akang, saya. Saya yang ingin memiliki anak. Bukan anak ayam kita. Makanya

menjadi suami jangan terlalu telmi napa?!(kesel)

Narator : Maaf adegan ini kami pause dulu, mari kita berganti scene ke peri gigi, betul betul betul !!!

Di waktu yang sama dan di tempat yang berbeda, peri gigi menyuruh para pengawalnya untuk melihat pembicaraan antara calon koki dengan seseorang yang belum diketahui. (Di tempat peri gigi atau alam gaib).

Peri Gigi : Wahai cermin di dinding.(menggerakkan tangannya tepat di muka pengamalnya) Siapakah lelaki yang paling cocok menjadi koki yang bisa menemaniku?

Pengawal1 : Saya bukan cermin bu peri, tapi informan dari dunia peri.Peri Gigi : Hah (nada yang belagu) bu peri, bu peri, kamu tidak melihat apa?! Aku tuh sudah

yang tercantik dan termuda seperti ini, masih di bilang “IBU PERI” ???? Helllloooo. Please deh… (Jutek) Panggil gue sis peri.

Pengawal1 : Maaf sesperti, saya lupa membawa kaca mata hitam saya. Agar anda terlihat lebih jelas. (tertawa meledek)

Page 3: Drama Peri Gigi

Peri Gigi : Hah,,, maksud looooohhh??? Biar kacantikkan dan kemudaan gue jadi tambah gag kelihatan gitu. Hei inget ya!! (ditekankan) SES PE-RI bukan “seperti”. Huh sudahlah, cepat beri tahu saya apa yang kamu lihat !

Pengawal1 : Baiklah. Ada lelaki yang sepertinya cocok menjadi koki anda. Tetapi, lelaki itu sudah memiliki istri. Dan kita tidak boleh mengambil tanpa seizin yang telah menikahinya.

Peri Gigi : Haah,,,kamu ngomong apa sih (tampang bodoh). Apa mereka memiliki keinginan ?Pengawal1 : Saya hanya dapat memberi tahu hal itu saja. Jika ingin mengetahui keinginan-

keinginan orang itu hanya peri pemberi yang tahu.Peri Gigi : OK. Giv, Giveee..Pengawal2 : I’m comiiiiing ? Ada apaaaaaa, sis peri …(Pengawal yang selalu benyanyi setiap

kata yang keluar dari mulutnya).Peri Gigi : Dan jangan sok seperti diva ya di sini!Pengawal2 : Nama saya bukan Diva tetapi GIVE ,,, give you know ?!Peri Gigi : What ever ? Cepat beri tahu saya apa keinginan dari sepasang suami istri yang

kalian intip itu !Pengawal2 : Mereka menginginkan anak…Peri Gigi : Hah,, Hanya itu saja ?Pengawal2 : Yeah…Peri Gigi : Ok,,, siapkan persiapan. Kita pergi, mengabulkan keinginan mereka. Hohoho…

Narator : Cut. Ok,,, kami kembali lagi ke dalam cerita sepasang suami istri …

Ketika di dunia manusia, sepasang suami istri tersebut masih dalam perbincangan yang seru. Dan Peri Gigi mempersiapkan untuk mengabulkan keinginan sepasang suami istri tersebut.(Peri Gigi merapihkan pakaiannya, berdandan, dan berusaha terlihat mengejutkan sepasang suami istri tersebut).

Peri Gigi : Hohohohohoho (Tertawa sambil maju) hoooook. (Jatuh dari bangku dan keselek)Istri : Astaghfirullah al’azim orang gila dari mane jatuh ke rumah aye ?????(ngomongnya

cepet karena kaget)Peri Gigi : Owhh, owccchh… Sakit. Hei pengawal, jangan diam saja ah. (manja) Bantu aku

lah, bagaimana sih kalian ini ? (nada batak)Suami : Bu,,, bu,,, maaf di tempat kami tidak diperkenankan orang yang sudah gila

melebihi orang gila untuk memasuki wilayah ini. Jadi ini adalah pintu keluarnya, silahkan anda keluar semoga kita tak’ pernah berjumpa lagi. Selamat jalan. (berlaku seperti tour guide orang jepang)

Peri Gigi : Apa ??? Aduh dengar ya ganteng (dicolek pipi suami), (suami pun bergidik, peri gigi heran). Kamu kenapa ? Sini, sini, sini...

Istri : Heh, tolong ya jangan mendekati suami saya ! (Para pengawal menghalang-halangi). Apa-apaan sih kalian ?

(Ketika suami terlepas dari Peri Gigi, dan kembali ke istri).

Suami : Tolong jelaskan, apa maksud dari ke munculan kalian di rumah kami ?Peri Gigi : Begini ya. kami dateng ke sini untuk mengabulkan permintaan kalian.Istri : Permintaan apa ? Kami kan tidak pernah meminta sama kamu. Tahu kamu saja

tidak.(Judes)Pengawal1 : Maksud kami itu, kami ingin mengabulkan keinginan kalian yang pernah kalian

ucapkan.Suami : Memang apa keinginan kami jika kalian mengetahuinya hah?Pengawal2 : Mempunyai anak…

Page 4: Drama Peri Gigi

(Peri Gigi tersenyum licik, para pengawal senyum dengan lebarnya, dan suami istri itu terkaget mendengar pernyataan itu tak percaya).

Istri : Apa benar kau bisa melakukan hal itu ?Peri Gigi : Ya iyalah, Peri gigi geto. Gimana? (suami dan istri berunding)Suami : Ya ,,, kami menyetujuinya.

Peri Gigi mengabulkan permintaan sepasang suami istri tersebut. Dengan ayunan tongkat peri saktinya, di bawah tanah muncullah gigi besar. Sepasang suami istri pun begitu terkejut.Peri Gigi : Bagimana ?Istri : Bagaimana apanya ? Mana anaknya ? Itu sih gigi bau…Peri Gigi : Iya saya tahu, jangan nyolot gitu dong mbak, biasa aja kale. Ke esok harinya, baru

tuh anak-anak kalian akan muncul dari gigi-gigi ini.Istri : Yang benar aja loh ?Pengawal1 : Ya benerlah. Kalo anak keluar dari perut kamu, itu namanya mustahil.Suami : Kok mustahil?Pengawal1 : Ya iyalah, istri lu kan cowok.Suami : Oh, kamu tuh cowok ya. Pantesan kok anak kita gag keluar-keluar. (Sambil

megang perut istrinya, dan istrinya menampis tangan suaminya)(Raut muka suami istri pun terlihat bahagia sekali)

Sepasang suami istri itu sangat terlihat bahagia, akhirnya selama setengah abad ini mereka dapat memiliki anak dengan mudahnya,,,

Peri Gigi : Tunggu !!! Kata siapa “dengan mudahnya” (mengutikan ke dua tangannya)Narator : Loh,,, dengan mudahnya donk?! Kan tidak ada persyaratan apa pun !Peri Gigi : Saya kan belum selesai narrator…Suami : Jadi, ada persyaratannya ?Pengawal2 : Ya iya lah…Peri Gigi : Persyaratannya ADALAH,,, (jeng jeng jeng jeng) Sang suami harus ikut dengan ku

sebagai pengganti ke dua anak mu itu. Hahahahah… Hohoho..(Peri gigi menarik tangan suami, membawa pergi sang suami. Sempat sang istri memegang tangan sang suami, tetapi dihalangi oleh para pengawal. Istripun terhampas ke tanah).

Sang suami pun ternyata menjadi tumbal, dan sekarang hidup dengan sang Peri Gigi dengan menjadi koki terkenal di dunia peri. Sedangkan kehidupan Sang istri di bumi…

Ke esokkan harinya setelah Sang suami meninggalkannya, dua anak pun terlahir dari gigi itu.

Anak1 : Huah,,,Anak2 : Senangnya bisa keluar dari gigi berbau tak sedap ini… Iyuhh…(jijik)Istri : Subhanallah, jadi kalian anak yang dijanjikan peri gigi itu ?!Anak 1&2 : Hahhhh ??????Anak2 : Jangan bilang orang gila itu mimih kita de ?!Anak1 : Enak aja ade, kan w duluan yang keluar! (Anak1 sewot)Istri : Kalian anak ku ? (Kedua anak mengangguk) Subhanallah,,, cantik sekali anak-

anakku.(Mereka pun berpelukan).Anak1 : Ya, ya, terima aja deh dia ibu kita.Anak1&2 : Hai~ bu~

Page 5: Drama Peri Gigi

Hari-hari mereka jalani dengan bahagia, hidup dengan penuh kedamaian. Dengan keberadaan ke dua anaknya, Sang istri bisa menutupi kesedihan akan suaminya yang tidak di ketahui oleh anak-anaknya. Pada suatu saat, ketika anak-anak membantu mimihnya membereskan halaman belakang…Anak1 : Mimih, tuakan ingin tanya… (main bekel)Istri : Apa itu sayang ? (sambil nyapu)Anak1 : Apa tuakan dan dekilan memiliki pipih ?Anak2 : Iya mimih ? Kilan selalu ditanya, mana pipih kilan? Begitu.

Sang Istri hanya bisa menatap sedih anak-anaknya, mengingat suaminya yang telah diambil oleh si Peri Gigi yang hal itu tidak diketahui oleh anak-anaknya.

Istri : Mungkin inilah saatnya kalian tahu, wahai anak-anak ku.Anak 1&2 : Apa itu mimih ?Istri : Sebenarnya kalian itu memiliki pipih,,, tetapi…Anak2 : Apa pipih selingkuh ?Anak1 : De Kilan !!! Gag sopan tau memotong pembicaraan orang tua.Istri : Tidak apa. Pipih mu itu adalah seorang suami yang setia sama mimih.Anak1 : Lalu apa yang terjadi pada pipih, mih?Istri : Pipihmu dibawa oleh Peri Gigi.Anak 2&1 : Peri Gigi ?????Anak2 : Bagaimana bisa? Apa yang menyebabkannya?Istri : Demi kalian terlahir ke dunia ini, pipih berkorbanuntuk kalian.(Anak 1&2 saling berpandangan, dan saling berbisik membuat sang istri penasaran).Anak1 : Ok ? (tos)Anak2 : Baiklah mimih keputusan kami sudah bulat.Istri : Bulat apanya ?Anak1 : Kami punya misi imposible mih, yaitu menyelamatkan pipih dari si Peri Gigi sang

makhluk jadi-jadian. Gimana ?Istri : Hah, (pasrah) terserah kalian sajalah. Lakukanlah apa yang kalian mau.

Tuakan dan De Kilan pergi mencari pipihnya. Mereka mencari-cari tentang keberadaan si Peri Gigi. Selama 3 hari mereka mendapat kabar dari seorang nenek-nenek tua bahwa si Peri Gigi akan mengadakan acara masak di sebuah lapangan yang berada di Hogward. Mereka pun segera menuju ke tempat itu.

Ke esokkan hari nya ketika sampai di lapangan Hogward, kedua anak itu tidak menemukan si Peri Gigi yang berwajah jelek itu. Tetapi, dekilan jatuh cinta pada pandangan pertama oleh Sang koki tampan.Anak2 : Subhanallah,,, tampan kali koki itu..Anak1 : Ingat ya de, kita itu harus nyari pipih.Anak2 : Sebentar saja kakak tua.Anak1 : Kakak tua, kakak tua. Kita bener-bener harus mengatur strategi nih. Emh,,, apa ya.

(ting) Aha, gimana jika kita menghancurkan tempat ini supaya si Peri jadi-jadian itu keluar dan mengembalikan pipih?

Anak2 : Terserah kakak saja deh. Kakak kan pinter sama yang kaya gitu.(Dekilan terpesona akan ketampanan koki dan keahlian memasaknya)

Pengawal1 : Baiklah, inilah koki kita Ceff Bara Api Pati Raja-kali. Mana tepuk tangannya ?!

Page 6: Drama Peri Gigi

Suami : So, kita akan memulai acara masaknya. So perhatikan, disini ada ari-ari dan air ketuban. Pertama saya akan mencoba memasak sate ari-ari (langsung jadi). Tara… Dan yang kedua adalah jus ketuban,,, ya di kocok dan tara…So inilah menu hari ini sate ari-ari dan jus ketuban.

Pengawal1 : Wah sepertinya lezat sekali ya Give…(mengambil piringnya)Pengawal2 : Ya…so…so…so… Yummy, yummy, yummyPengawal1 : Mak nyos lah pokoknya…Anak1 : It’s time. (menarik tangan dekilan)(Tuakan dan dekilan maju dan berusaha mengacak-acak cara tersebut. Tuakan mengambil piring yang ada di tangan pengawal1 dan memakannya)

Pengawal1 : He he he hehh,,, siapa si lo???Anak1 : Siapa aja boleh.Pengawal2 : Heh… sini balikin (nyanyi)Anak1 : Hah,,, tidak (nyanyi) Mau apa hah ?!(Pengawal2 mengambil piring itu dan meletakkannya di atas meja, dan mereka berantem sebentar, lalu gerakkan mereka ter-pause. Sedangkan kilan berpandang-pandangan dengan sang koki. Seperti dunia serasa milik berdua.).

Anak2 : Emh,,, hai.Suami : (tersenyum dan dengan pandangan yang menunjukkan perasaan yang sama)Anak2 : Kok cuma senyum.(Tuakan bergerak kembali, mereka berantem kearah dekilan dan sang koki. Tuakn menyenggol dekilan (tidak sengaja) yang akhirnya membuat dekilan semakin dekat dengan sang koki. Sang istripun datang.)

Istri : AKANG !!! (Pertempuran antara tuakan dengan para pengawal terhenti, dan para pengawal kabur memberi tahu kondisi kepada Peri Gigi)

Suami : Adinda,,,Istri : (Dengan sedih) Akulah sang mantan, akulah sang mantan…Suami : Maaf kan akang dinda,,,,,Istri : Akang teh selingkuh,,, itu yang adinda lihat. Huh.Suami : Tidak. Akang teh khilap, tidak bermaksud seperti itu dinda.(merayu)(Sang istri meliahat ke arah belakang sang suami, dan ternyata yang dilihat adalah anaknya sendiri)

Istri : De Kilan ???!!! (De Kilan bingung)Suami : Kamu mengenalnya?Istri : Tentu, dia anak kita akang.Anak2 : Mimih,,, ini siapa?Istri : Pipih kamu…Anak2 : Masya allah pipih,,, maafkan dekilan ya (De Kila dan Tuakan pun salim dengan

pipih mereka).

(Sang Peri Gigi pun datang dengan para pengawalnya).Peri Gigi : Hello,,, cukup ya kumpul-kumpulnya. Saya dah gag sabar ingin misahin kalian.Suami : Kamu tidak akan bisa misahin kita lagi Peri Edan.Peri Gigi : Eh,,, mak-E, pak-E, kalian itu sudah tidak bisa lagi bersatu.Anak1 : Kalau kamu ingin misahin kita, hayo lawan kita.Anak2 : Oke lah kalo begitu,,, saya maju duluan …..

Hiyaaaaaaaatttt…..

Page 7: Drama Peri Gigi

(Tring,,, De Kilan tersihir oleh Peri Gigi, dan dia tidak bisa bergerak dan hanya bisa bergerak jika tongkat Peri Gigi mengarah kepadanya).

Istri : Ya Allah,,, De kilannnn.Anak1 : Dasar, anak ceroboh. Udah tau kalah mulu pas main game, masih aja nekat mau

nyerang duluan.(Perang pun di mulai. Istri dan Tuakan melawan Para Peri sedangkan Suami melawan Peri Gigi).

(Peperangan akhirnya dimenangkan oleh keluarga suami dan istri. Kekalahan Peri Gigi membuat Peri Gigi tak’ berdaya lagi,,, dan dia pun menjauh dengan cara mengesot karena para pengawalnya sudah meninggalkannya.)

Peri Gigi : Heiii,,, tungguin gueeeeee…Aduh,,, sakit… Tunggu

(Suami, Istri, dan Anak1 pun tertawa melihat kejadian itu).Istri : Rasain tuh,,, aeuuuuuuuuuuAnak1 : Ya udah yuk, kita pulang yuk mih, pih.(anak1 jalang duluan di ikuti oleh mimih dan pipihnya ke luar arena)

Narator : Pada akhirnya pasangan suami istri itu pun bersama keluarganya hidup dengan bahagia. Begitulah akhir dari kisah Si Peri Gigi dan Sepasang Suami Istri tersebut. Dan amanat yang dapat saya sampaikan adalah selalu bersyukur atas apa yang Allah SWT telah berikan untuk kita. Selesai.

Anak2 : Eh,,,eh,,,eh,,,eh,,, tunggu dulu, nasib saya bagaimana ini narator ?

Narator : Sudah, hanya bergerak lagi saja susah banget.

Anak2 : Yeee,, nyebelin. Untung aja gag ada wujudnya.

Narator : Aduhhh,, galak banget si mbak. Oke lah kalo begitu, Terima kasih dan wasalammu’alaikum Wr.Wb