dpppphfinalpasal4ayat(2) rp 6.521.037.102.766 sebesar rp6

41
Putusan Nomor : PUT-103544.25/2014/PP/M.IB Tahun 2018 Jenis Pajak : PPh Final Pasal 4 (2) Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa Banding ini adalah sebagai berikut: DPP PPh Final Pasal 4 ayat (2) Rp 6.521.037.102.766 Koreksi Dasar Pengenaan Pajak PPh Final Pasal 4 ayat (2) Masa Pajak Januari 2014 sebesar Rp6.521.037.102.766; Menurut Terbanding: bahwa Terbanding melakukan koreksi atas Dasar Pengenaan Pajak PPh Final Pasal 4 ayat (2) dengan penjelasan sebagai berikut: A. Jumlah yang menjadi angka sengketa antara Pemohon Banding dan Terbanding. 1. Bahwa dalam surat keberatan Pemohon Banding Nomor 053/SI/PKH/II-15 tanggal 25 Februari 2015 dapat diketahui (halaman 3) “Kami (Pemohon Banding) tidak setuju atas koreksi objek PPh Final Pasal 4 ayat (2) sebesar USD537,333,333.33 dengan uraian sebagai berikut: Uraian USD Koreksi DPP menurut Pemeriksa 562,843,149.41 Koreksi DPP menurut Wajib Pajak 25,509,816.08 Yang tidak disetujui 537,333,333.33 Atau dapat disampaikan dalam bentuk IDR adalah sebagai berikut: Uraian IDR Koreksi DPP menurut Pemeriksa 6.883.395.132.902 Koreksi DPP menurut Wajib Pajak 362.358.030.136 Yang tidak disetujui 6.521.037.102.766 Dengan demikian dapat Terbanding sampaikan bahwa keberatan yang diajukan oleh Pemohon Banding adalah atas angka USD537,333,333.33 atau setara dengan Rp6.521.037.102.766,-, sehingga angka ini juga yang selanjutnya menjadi angka yang disengketakan dalam banding. 2. Bahwa dalam surat keberatan Pemohon Banding juga disampaikan pada halaman 6 perhitungan atas pajak yang masih harus dibayar dengan jumlah DPP sebesar USD25,509,816.08 atau setara dengan Rp362.358.030.136,- 3. Bahwa sesuai dengan surat banding Pemohon Nomor Ref No:117/SIPL/PKH/V-16 tanggal 19 Mei 2016 halaman 6 Pemohon Banding menyatakan “sesuai dengan PMK- 257, atas transaksi penjualan saham HIPL oleh SIPBV dari HOGHI kepada SIPBV dipersamakan dengan pengalihan PI secara tidak langsung. Oleh karena itu, transaksi tersebut terutang PPh Final Pasal 4 ayat (2) sebesar 7% dari nilai penjualan saham yang diterima oleh HOGHI, yaitu sebeasr USD25,509,816.08. Sesuai dengan ketentuan dalam PMK-257, Pemohon Banding telah melakukan pemenuhan kewajiban perpajakan tersebut di masa Januari 2014 sebesar Rp25.180.427.914,-. Dengan demikian Pemohon Banding telah mengakui dan setuju bahwa sejumlah USD25,509,816.08 sebagai objek pajak PPh Pasal 4 (2) dengan demikian angka sebesar USD25,509,816.08 tidak menjadi angka sengketa banding. SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

Putusan Nomor : PUT-103544.25/2014/PP/M.IB Tahun 2018

Jenis Pajak : PPh Final Pasal 4 (2)

Tahun Pajak : 2014

Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa Banding ini adalahsebagai berikut:

DPP PPh Final Pasal 4 ayat (2) Rp 6.521.037.102.766

Koreksi Dasar Pengenaan Pajak PPh Final Pasal 4 ayat (2) Masa Pajak Januari 2014sebesar Rp6.521.037.102.766;

Menurut Terbanding:

bahwa Terbanding melakukan koreksi atas Dasar Pengenaan Pajak PPh Final Pasal 4 ayat (2)dengan penjelasan sebagai berikut:

A. Jumlah yang menjadi angka sengketa antara Pemohon Banding dan Terbanding.

1. Bahwa dalam surat keberatan Pemohon Banding Nomor 053/SI/PKH/II-15 tanggal 25Februari 2015 dapat diketahui (halaman 3) “Kami (Pemohon Banding) tidak setujuatas koreksi objek PPh Final Pasal 4 ayat (2) sebesar USD537,333,333.33 denganuraian sebagai berikut:

Uraian USDKoreksi DPP menurut Pemeriksa 562,843,149.41Koreksi DPP menurut Wajib Pajak 25,509,816.08Yang tidak disetujui 537,333,333.33

Atau dapat disampaikan dalam bentuk IDR adalah sebagai berikut:

Uraian IDRKoreksi DPP menurut Pemeriksa 6.883.395.132.902Koreksi DPP menurut Wajib Pajak 362.358.030.136Yang tidak disetujui 6.521.037.102.766

Dengan demikian dapat Terbanding sampaikan bahwa keberatan yang diajukan olehPemohon Banding adalah atas angka USD537,333,333.33 atau setara denganRp6.521.037.102.766,-, sehingga angka ini juga yang selanjutnya menjadi angka yangdisengketakan dalam banding.

2. Bahwa dalam surat keberatan Pemohon Banding juga disampaikan pada halaman 6perhitungan atas pajak yang masih harus dibayar dengan jumlah DPP sebesarUSD25,509,816.08 atau setara dengan Rp362.358.030.136,-

3. Bahwa sesuai dengan surat banding Pemohon Nomor Ref No:117/SIPL/PKH/V-16tanggal 19 Mei 2016 halaman 6 Pemohon Banding menyatakan “sesuai dengan PMK-257, atas transaksi penjualan saham HIPL oleh SIPBV dari HOGHI kepada SIPBVdipersamakan dengan pengalihan PI secara tidak langsung. Oleh karena itu, transaksitersebut terutang PPh Final Pasal 4 ayat (2) sebesar 7% dari nilai penjualan sahamyang diterima oleh HOGHI, yaitu sebeasr USD25,509,816.08. Sesuai denganketentuan dalam PMK-257, Pemohon Banding telah melakukan pemenuhankewajiban perpajakan tersebut di masa Januari 2014 sebesar Rp25.180.427.914,-.

Dengan demikian Pemohon Banding telah mengakui dan setuju bahwa sejumlahUSD25,509,816.08 sebagai objek pajak PPh Pasal 4 (2) dengan demikian angkasebesar USD25,509,816.08 tidak menjadi angka sengketa banding.

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 2: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

4. Bahwa Pasal 27 ayat (1) UU KUP mengatur bahwa Wajib Pajak dapat mengajukanpermohonan banding hanya kepada badan peradilan pajak atas Surat KeputusanKeberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1).

Bahwa Pasal 26 ayat (1) UU KUP mengatur bahwa Direktur Jenderal Pajak dalamjangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal surat keberatan diterimaharus memberikan keputusan atas keberatan yang diajukan.

Dengan demikian sesuai dengan surat keberatan yang diajukan oleh PemohonBanding adalah:

Uraian USDKoreksi DPP menurut Pemeriksa 562,843,149.41Koreksi DPP menurut Wajib Pajak 25,509,816.08Yang tidak disetujui 537,333,333.33

Atau dapat disampaikan dalam bentuk IDR adalah sebagai berikut:

Uraian IDRKoreksi DPP menurut Pemeriksa 6.883.395.132.902Koreksi DPP menurut Wajib Pajak 362.358.030.136Yang tidak disetujui 6.521.037.102.766

Maka dengan demikian materi sengketa banding yang diajukan oleh PemohonBanding merupakan kelanjutan dari proses di keberatan dengan angka sengketasebesar USD537,333,333.33 atau setara dengan Rp6.521.037.102.766,-

5. Pada sidang tanggal 01 Maret 2017 Pemohon Banding sudah menyatakan bahwajumlah yang menjadi materi sengketa sudah sama dengan Terbanding yaitu sebesarUSD537,333,333.33 atau setara dengan Rp6.521.037.102.766,-.

B. Materi sengketa koreksi DPP PPh Final Pasal 4 ayat (2) UU PPh.

1. Bahwa pihak-pihak yang bertransaksi adalah:· HIPL = HIPL· HPLCC = HPLCC· HOGHI = HOGHI· HNWEH = HNWEH· HUKL = HUKL· SIPBV = SIPBV· SIPL = SIPL· SPLLC = SPLLC· SEI = SEI

2. Pemilik participating interest blok Ujung Pangkah sebelum adanya pengalihan dapatdijelaskan dengan bagan sebagai berikut:

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 3: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

3. Bahwa bagan transaksi pengalihan participating interest adalah sebagai berikut:

4. Bahwa bagan setelah pengalihan participating interest dan kepemilikan blok UnjungPangkah adalah sebagai berikut:

5. Bahwa komposisi kepemilikan participating interest pada blok Pangkah sebelum dansesudah adalah sebagai berikut:SE

KRET

ARIA

TPEN

GADIL

ANPA

JAK

Page 4: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

6. Bahwa yang menjadi materi sengketa sesuai dengan Keputusan Direktur JenderalPajak Nomor KEP-00082/KEB/WPJ.07/2016 tanggal 23 Februari 2016 hanya terkaitdengan pengalihan interest kepemilikan 65% blok Ujung Pangkah a.n. PemohonBanding sebelumnya bernama BUT HIPL.

7. Bahwa berdasarkan definisi yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akuisisidiartikan sebagai pemindahan kepemilikan perusahaan atau asset; ataupengambilalihan kepemilikan perusahaan atau aset;

Akuisisi berarti pengantian pemilik, atau perubahan siapa yang mendominasi darisaham organisasi tersebut. Jadi akuisisi lebih kepada pengambilalihan kekuasaansuatu perusahaan dengan cara menguasai sebagian besar saham perusahaan atauaset perusahan tersebut.

8. Bahwa berdasarkan Sales Purchase Agreement tanggal 04 Januari 2014, S Groupmelalui SIPBV (SIPBV) membeli kepemegangan saham HOGHI dan HNEWH di HIPLdan HPLLC dengan nilai sebagai berikut:

· HIPL Price sebesar USD 25,509,816.08· HPLLC Price sebesar USD 27,365,232.79· HOGHI Facility Novation Price sebesar USD 537,333,333.33· HUKL Facility Novation Price sebesar USD 60,076,020.82

Jumlah USD 650,284,403.02

9. Bahwa untuk mendapatkan nilai atas Sales Purchase Agreement tersebut Terbandingtelah meminta keterangan kepada pihak Tax Manager H Oil & Gas SDN Bhd melaluiSurat Nomor S-4972/WPJ.07/KP.1000/2014 tanggal 29 September 2014 (terlampir)dan dijawab oleh pihak H Oil & Gas SDN Bhd pada tanggal 07 Oktober 2014(terlampir). Data keterangan yang diminta secara spesifik mengenai berapa nilaidalam US$ yang disebut dalam kontrak Sales Purchase Agreement yaitu:

a. HPLLC Price, yaitu nilai imbalan atas pengalihan saham dari H New Holding(HNWEH) kepada SIPBV (SIP BV), dimana HNEWH adalah pemilik 100% sahamdari HPLLC, yang memiliki 10% saham interest di blok Pangkah PSC;

b. HIPL Price, yaitu nilai imbalan atas pengalihan saham dari HOGHI (HOGHI)kepada SIPBV (SIPBV), dimana HOGHI adalah pemilik 100% saham dari HIndonesia Pangkah Ltd, yang memiliki 65% interest di blok Pangkah PSC;

c. HOGHI Facility Novation Price, yaitu nilai imbalan atas pengalihan piutang yangdimiliki oleh HOGHI kepada PT SEI (SEI), dimana SEI adalah pemilik 100% sahamSIPBV;

d. HUKL Facilities Novation Price, yaitu nilai imbalan atas pengalihan piutang yangdimiliki oleh H UK Ltd (HUKL) kepada PT SEI (SEI), dimana SEI adalah pemilik100% saham SIPBV.

10. Bahwa sesuai dengan article 6 paragraf 6.2 Sales Puchase Agreement (SPA) diaturbahwa closing meeting berkaitan dengan pengalihan participating interest akanditentukan setelah pihak seller dan purchaser telah memenuhi closing obligations.

11. Bahwa dalam closing obligations yang terkait dengan pengalihan participating interestyang dinyatakan dalam SPA (schedule 1 part B : purchaser’s obligation at or beforeclosing mengatur bahwa pihak purchaser diharuskan membayar saat prosespengalihan ini antara lain:

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 5: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

a. Kepada HNEWH, nilai HPLLC Price;b. Kepada HOGHI, nilai HIPL Price dan HOGHI Facility Novation Pricec. Kepada HUKL, Nilai HUKL Facilities Novation Price.

12. Bahwa keterangan yang sama juga diberikan oleh pihak PT SEI yang diwakili olehDirektur Utamanya (Firman Ardini Yaman) dengan Berita Acara PemberianKeterangan Wajib Pajak terkait dengan pengalihan participating interest (terlampir)sehingga dapat diketahui secara total nilai yang diserahkan dari S Group kepada HGroup adalah sebesar US$650,284,403.02,-

13. Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen pengalihan participating interest danpermintaan keterangan maka dapat disampaikan pembayaran atas pengalihan yangtelah dilakukan adalah sebagai berikut:

14. Bahwa secara substance over form pengalihan saham dan piutang yang dilakukandari H Group kepada S Group merupakan satu paket dalam Sales PurchaseAgreement, maka Terbanding berpendapat nilai Dasar Pengenaan Pajak PPh Pasal 4ayat (2) pengalihan participating interest tidak langsung adalah sebagai berikut:

Nilai yang sesungguhnya diterima H Group dari pengalihan participating interest tidaklangsung:

a. DPP Pengalihan participating interest tidak langsung untuk HIPL· HIPL Price sebesar USD25,509,816.08· HOGHI facility novation price sebesar USD537,333,333.33

Jumlah USD562,843,149.41

b. DPP Pengalihan participating interest tidak langsung untuk HPLLC· HPLLC Price sebesar USD27,365,232.79· HUKL facility novation price sebesar USD60,076,020.82

Jumlah USD87,441,253.61

15. Bahwa sebagai data pembanding untuk mengetahui nilai aset wajar yang dialihkandapat Terbanding sampaikan data keterangan sebagai berikut:

a. Data Financial Quarterly Report 4th tahun 2013 (terlampir), dari saldo unrecoveredcost (biaya-biaya yang sudah dikeluarkan oleh H Group untuk blok Ujung

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 6: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

Pangkah) yang belum mendapat cost recovery adalah sebesarUS$453,059,000.00 dimana tentunya akan sangat wajar apabila nilai pengalihanakan lebih besar dari US$453,059,000.00 yaitu US$650,284,403.02.

Untuk angka yang terkait dengan materi sengketa adalah porsi prosentase dariPemohon Banding yaitu 65% x US$453,059,000.00 = US$294,488,350,- dan nilaipengalihannya adalah sebesar US$562,843,149.41 adalah wajar lebih besardaripada cost yang sudah dikeluarkan.

Bandingkan apabila memakai angka pengalihan menurut Pemohon Banding yangsebesar US$25,509,816.08 yang sangat jauh daripada cost yang sudahdikeluarkan untuk mengelola blok yang dialihkan (US$294,488,350,-)

b. Pada halaman 85 dan 86 berkaitan dengan angka 16 tentang “goodwill dan asettak berwujud lainnya” dinyatakan nilai wajar dari aset dan liabilities teridentifikasiHIPL dan HPLLC pada tanggal akuisisi (10 Januari 2014) adalah sebagai berikut(capture dari laporan keuangan):

Data catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim sampai dengan 31Maret 2014 milik PT PGN (persero) Tbk dan entitas anaknya.

Nilai wajar atas aset bersih teridentifikasi untuk H (Indonesia Pangkah) Limitedadalah sebesar US$564,763,232. PT PGN adalah induk dari PT SEI. Dari sisipembeli (S Group) sudah melakukan penilaian atas nilai wajar aset yangmendekati angka yang menjadi nilai pengalihan participating interest yaitu sebesarUS$562,843,149.41.

c. Dengan kedua fakta tersebut di atas semakin menguatkan nilai pengalihanparticipating interest menurut Terbanding yang menjadi Dasar Pengenaan PajakPPh Pasal 4 ayat (2) sebesar US$562,843,149.41

16. Bahwa berdasarkan uraian Terbanding di atas dan sebagai rangkuman atas prosespersidangan yang sudah berlangsung maka dapat Terbanding sampaikan hal-halsebagai berikut:

a. Bahwa tidak ada sengketa terkait dasar hukum yang digunakan oleh para pihakyaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 257/PMK.011/2011 tanggal 28Desember 2011;

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 7: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

b. Bahwa yang menjadi sengketa diantara para pihak adalah jumlah DasarPengenaan Pajak atas pengalihan participating interest;

c. Bahwa sesuai dengan Pasal 1 angka 4 yang dimaksud dengan participatinginterest adalah hak dan kewajiban sebagai kontraktor kontrak kerja sama, baiksecara langsung maupun tidak langsung, pada suatu wilayah kerja;

Dalam hal ini terkait dengan kepemilikan participating interest atas blok UjungPangkah sebesar 65%.

d. Bahwa Dasar Pengenaan Pajak atas pengalihan participating interest menurutTerbanding adalah sebesar US$562,843,149.41 yang didukung oleh dua fakta atasnilai aset wajar sesuai dengan:

i. Data Financial Quarterly Report 4th tahun 2013 dari saldo unrecovered costyang belum mendapat cost recovery sebesar US$453,059,000.00;

ii.Data dari catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interm sampaidengan 31 Maret 2014 milik PT PGN Tbk dan entitas anaknya halaman 85 dan86;

e. Bahwa Pasal 4 ayat (1) huruf a PMK-257 mengatur bahwa Dasar PengenaanPajak Penghasilan atas Pengalihan Participating Interest sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 ayat (2) adalah jumlah yang sesungguhnya diterima oleh diperoleh

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 8: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

Kontraktor;

f. Bahwa Pasal 7 ayat (1) PMK-257 mengatur bahwa saat terutangnya PajakPenghasilan atas penghasilan dari pengalihan Participating Interest sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) adalah pada saat pembayaran, pada saatpengalihan Participating Interest, atau pada saat diberikannya persetujuanpengalihan Participating Interest oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral,tergantung peristiwa mana yang lebih dahulu terjadi;

g. Bahwa berdasarkan definisi yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,akuisisi diartikan sebagai pemindahan kepemilikan perusahaan atau asset; ataupengambilalihan kepemilikan perusahaan atau aset;

h. Dengan pengalihan/akuisisi yang dilakukan oleh pemilik atau induk di luar negerimaka terjadi perubahan nama kontraktor pengelola 65% participating interest blokUjung Pangkah dari BUT HIPL menjadi Pemohon Banding, walau terjadiperubahan nama tetapi NPWP tidak berubah.

Dengan demikian penekanan yang perlu Terbanding sampaikan sehingga padaakhirnya menimbulkan adanya kewajiban PPh Pasal 4 ayat (2) adalah telah terjadipengalihan participating interest (65%) atas blok Ujung Pangkah. Satu-satunyakegiatan usaha dari HIPL melalui BUT-nya yang ada di Indonesia adalaheksploitasi blok Ujung Pangkah sehingga untuk menentukan nilai yang wajar dariperusahaan secara keseluruhan adalah terkait dengan kegiatan usahanya (dalamhal ini sudah dinilai dalam pengambilalihan sebesar US$562,843.149.41).

i. Karena Pemohon Banding merupakan salah satu yang ditetapkan untuk mengelolablok Ujung Pangkah maka sesuai Pasal 1 nomor 2 PMK-257, masuk dalampengertian kontraktor.

j. Dengan demikian Pemohon Banding yang memiliki kewajiban untuk menyetorsendiri pajak penghasilan yang terutang sesuai Pasal 7 ayat (5) PMK-257 denganDasar Pengenaan Pajak sebesar US$562,843,149.41.

Menurut Pemohon Banding:

bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi atas Dasar Pengenaan Pajak PPh FinalPasal 4 ayat (2) dengan penjelasan sebagai berikut :

A. Latar belakang hak Pre-emptive dalam Blok Pangkah

a) Pre-emptive right dalam konteks pemilikan saham adalah hak yang dimiliki olehpemegang saham untuk mendapatkan penawaran terlebih dahulu dalam hal suatu

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 9: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

perusahaan akan mengeluarkan saham untuk penambahan modal dalam perusahaantersebut.

b) Hak pre-emptive dalam kepemilikan participating interest di Blok Pangkah tersebutdiatur di dalam Joint Operating Agreement article 12 tentang pengalihan hak, point G (1)(Lampiran 1), yang menyatakan:

G. With the exception of transfers made pursuant to Article 12.3 below, any transfer ofall or a portion of a Participating Interest whether directly or indirectly by assignment,merger, consolidation or sale of stock, or other conveyance shall be subject to thefollowing procedure;Once the transferor party and a proposed transferee (a third party or a party) havecompleted negotiations as to the final terms and condition of a transfer, such finalterms and conditions shall be disclosed in full to all Parties in a written notice fromthe transferor.

Each Party shall then have the right to acquire the Participating Interest fromthe transferor on the same terms and conditions agreed to by the proposedtransferee if, with thirty (30) Days of transferor’s written notice, such Party deliversto all other Parties an unqualified counter-notification that it accepts the agreed uponterms and conditions in their territory entirely.

c) SIPBV (“SIPBV”) melalui BUT SIPBV yang berada di Indonesia memiliki 25%participating interest (PI) di Blok Pangkah. Dengan demikian, SIPBV memiliki hak pre-emptive atas pengalihan PI Blok Pangkah. Sesuai dengan pengertian hak pre-emptivetersebut, SIPBV selaku pemilik/pemegang 25% PI di Blok Pangkah memiliki hak utamauntuk membeli saham sesuai kesepakatan antara pemilik PI lain dengan pihak ketiga,

d) Dalam kasus ini, pihak ketiga yang dimaksud adalah Pertamina. Sebagai pihak ketiga,Pertamina mengajukan harga sebesar USD26,000,000.00 ditambahkan dengan HIPLPurchase Price Adjustment, HIPL Equity sebagai nilai pengalihan yang diajukan olehPertamina (sebagai penjamin pembeli) yaitu sebesar USD26,000,000.00 ditambahkandengan HIPL Purchase Price Adjustment, HIPL Equity Contribution Amout, minus HIPLDisclosed Leakage (tertuang dalam proposal SPA antara Pertamina dan HOGHI(Lampiran-2).

e) Jumlah tersebut digunakan SIPBV dalam mengeksekusi pre-emptive right yangdimilikinya untuk mengakuisisi HIPL sesuai Joint Operation Agreement blok Pangkah.Nilai akhir dari pengalihan saham tersebut adalah sebesar USD25,509,816.08 (yaituUSD26,000,000.00 ditambah/dikurangi dengan biaya-biaya lain yang telah disepakati didalam SPA).

B. Kronologis penggunaan hak pre-emptive oleh SIPBV

a) Pada tanggal 7 November 2013, HOGHI sebagai pemegang saham 100% padaHIPL/SIPL mengirimkan surat ke SIPBV (Lampiran 3) terkait pemberitahuan apabilasedang ada negosiasi untuk pengalihan saham HIPL/SIPL dengan pihak ketiga, danSIPBV memiliki hak preferensial untul membeli sesuai dengan harga yang disepakatiHOGHI dengan pihak ketiga tersebut;

b) Pada tanggal 2 Desember 2013, HOGHI mewakili HIPL dan HPLLC mengirimkan suratpemberitahuan kepada SIPBV (Lampiran 4) bahwa HOGHI telah mencapaikesepakatan dengan PTTEP Netherlands Holding Cooperative U.A dan Pertamina HuluEnergi Oil and Gas (”Pertamina”).

c) Pada tanggal 4 Desember 2013, HOGHI mewakili HIPL dan HPLLC mengirimkan suratpemberitahuan terkait SPA yang sudah disetujui antara HOGHI dengan Pertamina(Lampiran 5). HOGHI mensyaratkan SIPBV untuk menandatangani Pre-emption SPA(dengan terms and conditions yang sama dengan SPA yang sudah disepakati olehHOGHI dengan Pertamina) dalam jangka waktu 30 hari sejak diterimanyapemberitahuan tersebut apabila SIPBV ingin menggunakan hak pre-emptive nya.

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 10: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

d) Pada tanggal 31 Desember 2013, SIPBV memberikan konfirmasi kepada HIPL/HPLLCbahwa SIPBV (Lampiran 6) akan menggunakan hak pre-emptive untuk membeli sahamHIPL dan HPLLC, dengan nilai sesuai kesepakaan antara HOGHI dengan Pertamina.

e) Pada Januari 2014, SIPBV melakukan pengalihan saham HIPL untuk memiliki 65% PI diBlok Pangkah dengan harga sebesar USD25,509,816.08.

C. Nilai net aset dalam laporan keuangan HIPL/SIPL

a) Berdasarkan Laporan Keuangan HIPL/SIPL, nilai net asset (total asset dikurangi totalhutang) adalah sebesar USD113,281,000 (Lampiran-1) per 31 Desember 2013 dansebesar USD112,325,000 (Lampiran-2) per 31 Desember 2014.

b) Nilai pengalihan saham HIPL/SIPL sesuai dengan SPA antara SIPBV dan HOGHIadalah sebesar USD25,509,816.08. Nilai tersebut didasarkan pada nilai penawaranyang diajukan oleh Pertamina (selaku pihak ketiga) kepada HOGHI.

c) Berdasarkan nilai net asset dari HIPL/SIPL per 31 Desember 2013 sebesarUSD113,281,000, transaksi pengalihan saham yang dilakukan pada bulan Januari 2014sebesar USD25,509,816.08 menurut pendapat Pemohon Banding masih dalam bataskewajaran;

d) Nilai net aset dari HIPL/SIPL per 31 Desember 2013 sebesar USD113,281,000 tersebutberbeda jauh dengan nilai pengalihan saham menurut Terbanding yaitu sebesarUSD562,843,149. Untuk nilai net aset sebesar USD113,281,000, menurut PemohonBanding adalah tidak wajar karena suatu perusahaan bersedia membayar jauh di atasnilai net asset (yaitu sebesar 5(lima) kali) dari nilai net asset sebenarnya yang tercatat diLaporan Keuangan.

e) SIPBV, sebagai pemegang PI di Blok Pangkah menggunakan hak pre-emptive yangdimilikinya untuk mengakuisisi saham HOGHI dengan harga sebesarUSD25,509,816.08, sesuai dengan nilai yang diajukan oleh Pertamina. PemohonBanding tidak dapat memberikan tanggapan terkait dasar Pertamina untuk menentukanharga pengalihan saham sebesar USD25,509,816.08. Namun Pemohon Bandingberkeyakinan bahwa nilai pengalihan tersebut masih dalam batas kewajaran apabiladibandingkan dengan nilai net asset dari HIPL/SIPL.

D. Nilai hutang dalam laporan keuangan HIPL/SIPL

a) Berdasarkan neraca HIPL/SIPL per 31 Desember 2013, dapat diketahui nilai hutangHIPL/SIPL kepada HOGHI adalah sebesar USD575,352,000. Sebagai tambahan, didalam perincian catatan laporan keuangan HIPL/SIPL no. 10 halaman 16 diketahuibahwa terdapat utang kepada HOGHI sebesar USD537,333,333.

b) Utang HIPL/SIPL kepada HOGHI tersebut dialihkan dari HOGHI ke SEI lewat novationagreement.

c) Berdasarkan neraca HIPL/SIPL per 31 Desember 2014, dapat diketahui nilai hutangHIPL/SIPL kepada SEI adalah sebesar USD506,389,000; Di dalam perincian catatanlaporan keuangan HIPL/SIPL no. 10 halaman 16 diketahui bahwa terdapat utangkepada SEI sebesar USD437,549,000. Terdapat pembayaran utang oleh HIPL/SIPLkepada SEI selama tahun 2014 (Lamp-2).

E. Struktur Kepemilikan sebelum dilakukannya Transaksi Pengalihan Saham danPengalihan Piutang

1. Struktur Kepemilikan Saham Sebelum TransaksiSEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 11: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

a) HOGHI, perusahaan berdomisili di Cayman, memiliki 100% saham di HIPL. HIPLadalah perusahaan yang berdomisili di Inggris;

b) HIPLmempunyai Bentuk Usaha Tetap (“BUT”) di Indonesia, yaitu BUT HIPL;c) BUT HIPL memiliki 65% Participating Interest atas pengelolaan blok minyak

dan/atau gas di Blok Pangkah (Pangkah PSC);

2. Struktur Kepemilikan Piutang Sebelum Transaksi

a) HOGHI perusahaan berdomisili di Cayman, mempunyai piutang kepada HIPLsejumlah USD537,333,333.33.

b) Terdapat perjanjian utang piutang (loan agreement) antara HOGHI dengan HIPL(Lampiran-1);

F. Kronologis dan Dasar Transaksi

1. Skema Transaksi Pengalihan 100% saham

a) Transaksi pengalihan 100% saham HIPL dilakukan oleh HOGHI kepada SIPBV

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 12: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

b) Nilai pengalihan saham adalah sebesar USD25,509,816.08.

Nilai tersebut tertuang di pasal 2.1 poin (b) dalam l SPA antara HOGHI dan SIPBVsebagai berikut (Lampiran-2):...(b) in respect of the HIPL Shares :

(i) US$ 26,000,000 (the HIPL Equity Value); plus(ii) the HIPL Purchase Price Adjustment; plus(iii) the HIPL Equity Contribution Amount; and minus(iv) the HIPL Disclosed Leakage,

c) Atas transaksi pengalihan saham tersebut, SIPBV telah melakukan pembayarankepada HOGHI sebesar USD25,509,816.08 pada tanggal 7 Januari 2014(Lampiran-3).

2. Skema Transaksi Pengalihan Hutang-Piutang

a) Transaksi pengalihan piutang di HIPL/SIPL dilakukan oleh HOGHI kepada SEI,

b) Piutang tersebut dialihkan dari HOGHI kepada SEI.

c) Nilai piutang yang dialihkan dari HOGHI kepada SEI adalah sebesarUSD537,333,333.33. Nilai hutang ini tercatat di laporan keuangan HIPL/SIPLtahun 2013 yang telah diaudit (Lampiran-4).

d) SEI telah melakukan pembayaran atas pengalihan piutang sebesarUSD537,333,333.33 kepada HOGHI pada tanggal 6 dan 7 Januari 2014(Lampiran-5).

e) Pada tanggal 10 Januari 2014, SEI dan HIPL/SIPL memperbarui perjanjianhutang-piutang (“Loan Agreement”) (Lampiran-6). Nilai hutang tersebut masihdicatat di neraca SIPL setelah pengalihan, hanya pihak krediturnya yang berubah,dari HOGHI ke SEI (Lampiran-7).

f) HIPL/SIPL tidak melakukan pelunasan hutang kepada HOGHI sebagai pihakyang memberikan hutang kepada HIPL/SIPL dalam kaitan dengan transaksi ini.Karena terdapat pengalihan hutang/piutang dari HOGHI kepada SEI, maka hutangHIPL/SIPL yang semula kepada HOGHI berubah menjadi hutang kepada SEIdengan jumlah hutang yang sama.

g) Atas hutang kepada SEI seperti tersebut di dalam butir f) di atas, HIPL/SIPL akanmelakukan pembayaran angsuran hutang dan bunga kepada SEI (Lampiran-8).

G. Analisa Pemohon Banding mengenai Perlakukan Pajak Penghasilan atas PengalihanSaham dan Pengalihan Piutang

1. Perbedaan Akusisi Saham dan Akusisi Aset

Perbedaan akusisi saham dan akusisi aset adalah sebagai berikut:

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 13: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

Deskripsi Akuisisi Saham Akuisisi Aset

Definisi a) Merupakan pengalihan seluruh atausebagian saham perusahaan yangdapat mengakibatkan beralihnyapengendalian terhadap perusahaantersebut

a) Pengalihan sebagianatau keseluruhan asetperusahaan

Cakupan b) Mencakup pengalihan ataskepemilikan seluruh aset danliabilitias dari perusahaan. Apabilasuatu perusahaan memilki utangkepada pihak ketiga, maka hutangtersebut tetap ada walaupun telahberganti kepemilikan saham

d) Hanya pengalihan atasaset dan liabilitiasyang disepakati olehpembeli dan penjual

Rumusanpenilaian

e) Nilai equity = aset – liabilitas e) Nilai total aset(termasuk liabilitas)

· Di sengketa ini, transaksi yang terjadi adalah pengalihan saham, bukanpengalihan aset. Pemohon Banding tidak setuju dengan pendapat Terbandingyang menganalogikan perlakuan atas akusisi saham dan akusisi aset sebagai satujenis transaksi yang sama.

a) Pemohon Banding menegaskan bahwa pengalihan saham HIPL dapat tetap terjadiwalaupun tidak adanya pengalihan piutang dari HOGHI ke SEI. Piutang tersebutdialihkan dari HOGHI ke SEI karena semerta-merta pertimbangan resiko bisnisyang mungkin muncul di kemudian hari apabila SIPL berhutang kepada pihakketiga (HOGHI).

b) Spesifik yang dinyatakan di dalam Lampiran III contoh 2 b PMK-257, pengalihan PItidak langsung merujuk atas pengalihan saham perusahaan yang memiliki PI,sehingga tidak bisa dipersamakan perlakuannya dengan pengalihan aset. Yangmerupakan acuan nilai pengalihan merupakan nilai saham perusahaan itusendiri. Mengingat HIPL memiliki utang yang jumlahnya signifikan kepada HOGHI,wajar apabila nilai saham dari HIPL harus mempertimbangkan nilai hutangtersebut, karena SIPBV, sebagai pemilik baru, masih memiliki kewajiban untukmelunasi hutang tersebut.

2. Perlakuan Perpajakan atas Pengalihan saham

a) Pengalihan saham merupakan bentuk pengalihan PI tidak langsung yang terutangPPh final Pasal 4(2) dengan tarif 7%

b) Dari contoh perhitungan Lampiran III contoh perhitungan 2 b PMK-257 (Lampiran9), menurut Pemohon Banding, pengertian “pengalihan PI secara tidak langsung”hanya terbatas pada pengalihan saham.

3. Perlakuan Perpajakan Pengalihan piutang

a) Transaksi pengalihan piutang tidak termasuk dalam pengertian “pengalihan PIsecara tidak langsung” yang terutang PPh Final Pasal 4 Ayat (2).

b) Transaksi hutang-piutang antara HOGHI dengan SEI bukan merupakan objekpajak penghasilan final sebagaimana dimaksud dalam PP-79 (Lampiran 10)maupun PMK-257. Tidak ada klausul PP-79 maupun PMK-257 yang menyebutkanbahwa pengalihan PI secara tidak langsung mencakup transaksi pengalihanhutang piutang.

c) Baik secara substansi maupun formil, pengalihan piutang dari HOGHI ke SEI

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 14: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

merupakan transaksi yang berbeda dengan pengalihan saham karena pihak yangmenerima pengalihan saham dan pihak yang menerima pengalihan piutangmerupakan entitas yang berbeda.

d) Selain itu, atas pengalihan piutang tersebut, SEI mengakuinya sebagai piutang,bukan dicatat sebagai bagian investasi atau saham. Hal ini dapat dibuktikan daripencatatan secara akuntansi atas kedua transaksi tersebut di SEI dan SIPL. Nilaipiutang yang dialihkan dari HOGHI ke SEI juga berasal dari saldo piutang intra-company HIPL sebelum terjadinya pengalihan.

e) Sesuai dengan prinsip hukum positif dan prinsip pemungutan pajak yang dianut diIndonesia, Pajak Penghasilan harus dipungut atau dikenakan berdasarkanperaturan perundang-undangan yang jelas untuk menjamin adanya kepastianhukum. Hukum positif dapat diartikan sebagai kumpulan asas dan kaidah hukumtertulis dan tidak tertulis yang pada saat ini sedang berlaku dan mengikat secaraumum atau khusus dan ditegakkan oleh atau melalui pemerintah atau pengadilandalam negara Indonesia (Bagir Manan: Hukum Positif Indonesia (Satu KajianTeoritik), edisi 2004, hal 1). Pemerintah hanya dapat mengenakan pajakberdasarkan peraturan perpajakan yang secara jelas sah dan berlaku secarahukum. Lebih lanjut, ketentuan mengenai pemungutan pajak diatur di dalam Pasal23A Perubahan Ketiga Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945 (“UUD 1945”) yang menyatakan bahwa “Pajak dan pungutan lain yangbersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang”.

4. Perbedaan transaksi pengalihan saham dan pengalihan piutang

No. Perihal Pengalihan Saham PengalihanPiutang

1 Objek/hal yangdialihkan

100% saham atas kepemilikan 65%interest HIPL di blok Pangkah

Piutang HOGHIkepada HIPL

2 Nilai Pengalihan USD25,509,816 USD537,333,3333 Peraturan yang terkait a. Pasal 4 Ayat (1) UU PPh No. 36

Tahun 2008b. Pasal 27 Angka 2 PP 79 Tahun

2010c. Pasal 2 dan Pasal 4 PMK

257/PMK.011/2011

(tidak diatur)

4 Implikasi Perpajakan · Merupakan pengalihan PI tidaklangsung

· Terutang PPh Final: 7%

(tidak ada)

5 Jumlah PPh yangTerutang

USD1,785,687.12atau Rp25,180,427,914

(tidak ada)

a) Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa transaksi pengalihansaham dan pengalihan piutang merupakan transaksi yang berbeda.

b) Sehingga jika transaksi pengalihan utang-piutang tidak dilakukan, tidak akanmempengaruhi transaksi pengalihan saham. Begitu pula sebaliknya. Dan bukanmerupakan suatu keharusan apabila transaksi pengalihan saham dilakukandengan atau tanpa pengalihan hutang piutang. Transaksi pengalihan sahamdapat dilakukan dengan atau tanpa pengalihan hutang-piutang.

c) Atas transaksi pengalihan saham termasuk transaksi pengalihan PI tidaklangsung terutang PPh Final Pasal 4 Ayat (2) dengan tarif 7%.

d) Sementara atas pengalihan piutang, ketentuan perpajakan di Indonesia tidakmengatur. Menurut kami, tidak ada peraturan yang menyebutkan bahwa ataspengalihan piutang tersebut diperlakukan sama dengan transaksi pengalihan PItidak langsung yang terutang PPh Final Pasal 4 Ayat (2) dengan tarif 7%.

5. Tanggapan Pemohon Banding atas dasar koreksi Terbanding

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 15: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

a) Pada poin 10 Penjelasan Terbanding, Terbanding meyatakan mengenai “NilaiTransaksi atau Objek Pajak”, mengingat bahwa pembelian saham dan pengalihanpiutang uang dilakukan H Group kepada S Group, secara substance over formmerupakan satu paket dalam Project Komodo Sales Purchase Agreement, makaTerbanding berpendapat bahwa nilai objek DPP PPh Pengalihan PI adalah jumlahyang sesungguhnya diterima atau diperoleh Kontraktor.

b) Pemohon Banding tidak setuju dengan pendapat Terbanding yang menyatakanbahwa secara substance over form transaksi pengalihan piutang merupakanbagian dari pengalihan saham karena sebagaimana Pemohon Banding telahjelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa transaksi pengalihan saham danpengalihan piutang adalah transaksi yang berbeda dan dilakukan oleh pihak-pihak yang berbeda pula.Sistem perpajakan Indonesia hanya mengenalkewajiban perpajakan yang melekat pada satu perusahaan (Wajib Pajak).Sedangkan kewajiban perpajakan secara group perusahaan tidak dikenal.Sehingga pendapat Terbanding yang menjelaskan bahwa secara substance overform keduanya merupakan satu paket dalam Project Komodo Sales PurchaseAgreement adalah tidak benar.

H. Kesimpulan

1. Berdasarkan penjelasan Pemohon Banding di atas, transaksi pengalihan PI yangdilakukan oleh Pemohon Banding sudah sangat jelas adalah PI Tidak Langsung(Pengalihan Saham) dengan nilai transaksi pengalihan saham HIPL berdasarkanSPA adalah sebesar USD25,509,816.08.

2. Berdasarkan Analisis Pemohon Banding, transaksi hutang piutang antara HOGHIdengan HIPL dan/atau antara SEI dengan HIPL tidak dapat dianggap sebagaibagian dari transaksi penjualan saham karena transaksi ini merupakan transaksiyang berbeda dan terpisah dari transaksi penjualan saham.

3. Transaksi pengalihan saham dapat dilakukan dengan/tanpa pengalihan hutang-piutang.

4. Berdasarkan penjelasan Pemohon Banding, pihak yang mengalihkan piutang adalahHOGHI dan HOGHI tidak memiliki BUT di Indonesia. HOGHI dan SIPL adalah duaentitas yang berbeda. Dengan demikian, tidak tepat apabila Terbandingmembebankan kewajiban pembayaran pajak HOGHI atas transaksi pengalihanpiutang tersebut kepada BUT SIPL.

Menurut Majelis :

bahwa yang menjadi sengketa adalah koreksi Terbanding atas Dasar Pengenaan Pajak (DPP)PPh Final Pasal 4 Ayat (2) Masa Januari 2014 sebesar USD 537,333,333.33 atau setaradengan Rp6.521.037.102.766,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;

bahwa menurut Terbanding, terdapat DPP PPh Final Pasal 4 Ayat (2) Masa Januari 2014 ataspengalihan Participating Interest di Blok Pangkah dari BUT HIPL (BUT HIPL) kepada PemohonBanding (BUT SIPL) atau Pemohon Banding sebesar USD 562,843,149.41 yang terdiri dari :

- HIPL Price sebesar : USD 25,509,816.08- HOGHI Facility Novation Price : USD 537,333,333.33

Jumlah : USD 562,843,149.41

bahwa menurut Pemohon Banding, besarnya DPP PPh Final Pasal 4 Ayat (2) atas pengalihanParticipating Interest di Blok Pangkah dari BUT HIPL (BUT HIPL) kepada Pemohon Banding(BUT SIPL) atau Pemohon Banding adalah sebesar USD 25,509,816.08, sedangkan jumlahsebesar USD 537,333,333.33 merupakan transaksi pengambilalihan hutang piutang yangbukan merupakan Obyek PPh Final Pasal 4 Ayat (2);

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 16: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap berkas sengketa, penjelasan para pihak sertahasil pemeriksaan terhadap bukti-bukti yang diserahkan dalam persidangan, diuraikan sebagaiberikut:

1. Transaksi Penjualan saham dari HOGHI kepada SIPBV sebesar USD25,509,816.08.

bahwa BUT HIPL (BUT HIPL) merupakan kontraktor pemegang Participating Interest (PI)sebesar 65 % di Blok Pangkah, yang sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh HIPL (HIPL) yangberkedudukan di Inggris, sedangkan HIPL sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh HOGHI(HOGHI) yang berkedudukan di Caymand Island;

bahwa pada tanggal 4 Januari 2014, HOGHI dan SIPBV (SIPBV) yang berkedududkan diBelanda (yang sahamnya dimiliki oleh SEI/SEI) menandatangani Sales and PurchaseAgreement (SPA) atau Perjanjian Jual Beli Saham HOGHI atas HIPL kepada SIPBV;

bahwa sebelum terjadi penjualan saham HIPL dari HOGHI kepada SIPBV, telah dilakukanpenawaran oleh PTTEP Netherlands Holding Cooperative U.A dan Pertamina Hulu EnergiOil and Gas (”Pertamina”) dan telah disepakati oleh HOGHI dengan harga penawaransebesar USD 25,509,816.08;

bahwa berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Joint Operating Agreement article 12 yangditandatangani oleh para pemegang PI di Blok Pangkah, diatur bahwa apabila terjadipengalihan PI maka para pemegang PI mempunyai hak Pre-emptive untuk mengambil alihPI yang akan dialihkan oleh pemegang PI lainnya;

bahwa berdasarkan ketentuan tersebut, sebelum HOGHI menerima dan menyetujuipenawaran dari PTTEP Netherlands Holding Cooperative U.A dan Pertamina Hulu Energi Oiland Gas (”Pertamina”), wajib terlebih dahulu menawarkan kepada para pemegang PI di BlokPangkah;

bahwa karena SIPBV merupakan pemegang saham BUT SIPBV yang telah mempunyai PIsebesar 25% di Blok Pangkah, maka SIPBV menggunakan hak pre-emptive nya untukmengambil alih PI yang dimiliki oleh BUT HIPL, dengan mengambil saham yang dimilikiHOGHI pada HIPL dengan harga sesuai dengan penawaran yang telah dilakukan olehPTTEP Netherlands Holding Cooperative U.A dan Pertamina Hulu Energi Oil and Gas(”Pertamina”);

bahwa berdasarkan Article 2.1 SPA diatur bahwa: The consideration for the Shares shall bethe aggregate of the following amounts:

(a) in respect of the HIPL Shares:(i) US$26,000,000 (the HIPL Equity Value); plus(ii) the HIPL Purchase Price Adjustment; plus(iii) the HIPL Equity Contribution Amount; and minus(iv) the HIPL Disclosed Leakage,

bahwa sesuai dengan perhitungan 2.1 (b) tersebut di atas dan Closing Statement tanggal 4Januari 2014, nilai penjualan saham HIPL disepakati sebagai berikut:

- HIPL Equity Value : USD 26,000,000.00- HIPL Purchase Price Adjustment : USD 6,497,316.00- HIPL Equity Contribution Ammount : USD 0.00- HIPL Disclosed Leakage : (USD 6,587,500.00)

Total HIPL Shares : USD 25,509,816.08

bahwa berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan saham HOGHI atas HIPL yangmerupakan pemegang saham BUT HIPL yang memiliki 65% PI di Blok Pangkah telah dibelioleh SIPBV seharga USD 25,509,816.08 sesuai dengan harga penawaran sebelumnya yangdilakukan oleh PTTEP Netherlands Holding Cooperative U.A dan Pertamina Hulu Energi Oiland Gas (”Pertamina”);

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 17: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

bahwa pada tanggal 7 Januari 2014 telah dilakukan pembayaran oleh SIPBV kepada HOGHIsebesar USD25,509,816.08, oleh karena itu kepemilkikan saham HIPL yang semula dimilikioleh HOGHI beralih dimiliki oleh SIPBV yang berkedududkan di Belanda;

bahwa selanjutnya BUT HIPL yang memiliki PI 65% di Blok Pangkah yang semula sahamnyadimiliki oleh HIPL yang berkedudukan di Inggris beralih dimiliki oleh SIPBV yangberkedududkan di Belanda;

bahwa dengan adanya perubahan pemilikan saham atas HIPL kepada BUT HIPL tersebut,maka BUT HIPL diubah namanya menjadi Pemohon Banding (BUT SIPL) tanpa mengubahNomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

bahwa dari serangkaian proses pengalihan saham HOGHI atas HIPL kepada SIPBV,mengakibatkan adanya pengalihan Participating Interst (PI) di Blok Pangkah sebesar 65%dari BUT HIPL beralih kepada BUT SIPL;

2. Transaksi Pengambilalihan piutang HOGHI kepada HIPL oleh SEI (SEI) sebesar USD537,333,333.33.

bahwa sebelum terjadi transaksi pengalihan saham HOGHI atas HIPL kepada SIPBV, HPILmempunyai hutang kepada HOGHI sebesar USD 537,333,333.33 berdasarkan perjanjianhutang (Loan Agreement) antara HOGHI dengan HIPL tanggal 30 November 2007;

bahwa HOGHI sepakat untuk mengalihkan piutangnya kepada HIPL kepada SEI (SEI),dengan membuat perjanjian “Novation Deed” yang ditandatangani oleh tiga pihak yakniHOGHI, SEI dan HIPL;

bahwa pada tanggal 7 Januari 2014, SEI melakukan pembayaran kepada HOGHI ataspengambilalihan piutang HOGHI kepada HIPL sebesar USD537,333,333.33 yangselanjutnya BUT HIPL mencatat hutangnya yang semula kepada HOGHI beralih berutangkepada SEI;

bahwa setelah terjadi pengambilalihan piutang HOGHI kepada HIPL, pada tanggal 10Januari 2014, SEI dan HIPL/SIPL memperbarui perjanjian hutang-piutang (“LoanAgreement”), yang pada pokoknya pengalihan hutang kepada HOGHI menjadi hutangkepada SEI;

bahwa yang menjadi sengketa adalah, menurut Terbanding kedua transaksi tersebut yakni:pengambilalihan saham HOGHI atas HPIL oleh SIPBV dan taransaksi pengambilalihanpiutang HOGHI kepada HIPL yang dialihkan kepada SEI merupakan satu kesatuan transaksiatas pengalihan PI dari BUT HIPL kepada BUT SIPL;

bahwa oleh karena itu menurut Terbanding, atas kedua transaksi tersebut merupakan ObyekPPh Pasal 4 Ayat (2) yakni sebesar USD 562,843,149.41 (USD25,509,816.08 + USD537,333,333.33);

bahwa menurut Pemohon Banding, transaksi pengalihan saham HOGHI atas HIPL kepadaSIPBV dan transaksi pengalihan piutang HOGHI kepada HIPL yang dialihkan kepada SEImerupakan transaksi yang terpisah, dan yang terkait dengan pengalihan PI dari BUT HIPLkepada BUT SIPBV hanya yang terkait dengan transaksi pengalihan saham HOGHI atasHIPL kepada SIPBV;

bahwa oleh karena itu menurut Pemohon Banding, yang menjadi Obyek PPh Pasal 4 Ayat(2) atas pengalihan PI adalah sebesar USD25,509,816.08;

Peraturan Perundang-undangan perpajakan yang terkait dengan sengketa:

bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 79 Tahun 2010 tentang Biaya Operasi YangDapat Dikembalikan Dan Perlakuan Pajak Penghasilan Di Bidang Usaha Hulu Minyak Dan GasBumi, antara lain diatur sebagai berikut:

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 18: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

Pasal 1:2. Kontraktor adalah badan usaha atau bentuk usaha tetap yang ditetapkan untuk melakukan

eksplorasi dan eksploitasi pada suatu wilayah kerja berdasarkan kontrak kerja samadengan Badan Pelaksana.

14. Participating Interest adalah hak dan kewajiban sebagai kontraktor kontrak kerja sama, baiksecara langsung maupun tidak langsung pada suatu wilayah kerja.

Pasal 9:(1) Penghasilan bruto kontraktor terdiri atas:

a. penghasilan dalam rangka kontrak bagi hasil; ataub. penghasilan dalam rangka kontrak jasa; danc. penghasilan lain di luar kontrak kerja sama.

(4) Penghasilan lain di luar kontrak kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf cterdiri atas:a. uplift atau imbalan lain yang sejenis; dan/ataub. penghasilan yang berasal dari pengalihan participating interest.

Pasal 27:(1) Atas penghasilan lain kontraktor berupa uplift atau imbalan lain yang sejenis sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4) huruf a dikenakan pajak penghasilan yang bersifat finaldengan tarif 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto.

(2) Atas penghasilan kontraktor dari pengalihan participating interest sebagaimana dimaksuddalam Pasal 9 ayat (4) huruf b dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final dengan tarif:a. 5% (lima persen) dari jumlah bruto, untuk pengalihan participating interest selama

masa eksplorasi;ataub. 7% (tujuh persen) dari jumlah bruto, untuk pengalihan participating interest selama

masa eksploitasi.(3) Pengenaan pajak penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, dikecualikan

sepanjang untuk melakukan kewajiban pengalihan participating interest sesuai kontrakkerja sama kepada perusahaan nasional sebagaimana tertuang dalam kontrak kerja sama;

(4) Ketentuan mengenai tata cara pemotongan dan pembayaran atas pajak penghasilansebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan PeraturanMenteri Keuangan.

bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 257/PMK.011/2011 tentang Tata caraPemotongan dan Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan lain Kontraktor BerupaUPLIFT atau Imbalan Lain Yang Sejenis dan atau Penghasilan Kontraktor dari PengalihanParticipating Interest, antara lain diatur sebagai berikut:

Pasal 2:(2) Atas penghasilan lain Kontraktor di luar kontrak kerja sama berupa pengalihan Participating

Interest dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final dengan tarif sebesar:a. 5% (lima persen) dari jumlah bruto, untuk pengalihan Participating Interest selama masa

Eksplorasi; ataub. 7% (tujuh persen) dari jumlah bruto, untuk pengalihan Participating Interest selama masa

Eksploitasi.

Pasal 4Dasar Pengenaan Pajak Penghasilan atas pengalihan Participating Interest sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) adalah:a. jumlah yang sesungguhnya diterima atau diperoleh Kontraktor; ataub. jumlah yang seharusnya diterima atau diperoleh Kontraktor, dalam hal terdapat hubungan

istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) Undang-Undang PajakPenghasilan antara pihak-pihak yang melakukan pengalihan Participating Interest.

Pasal 10(1) Atas Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi Pajak Penghasilan yang bersifat final

yang berasal dari Uplift atau imbalan lain yang sejenis sebagaimana dimaksud dalam Pasal2 ayat (1) dan/atau penghasilan Kontraktor dari pengalihan Participating Interestsebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), terutang Pajak Penghasilan sesuaiperaturan perundang-undangan di bidang Pajak Penghasilan.

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 19: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

Pasal 11Penghitungan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 10ayat (1) dilakukan sesuai contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran III, yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Lampiran III:2. Contoh penghitungan pajak atas transaksi pengalihan Participating Interest:

- Charlie Ltd. adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak dan gasbumi, yang didirikan di negara X.

- Dlt Pty. Ltd. adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak dan gasbumi, yang didirikan di negara Y, Dlt Pty. Ltd. membentuk Special Purpose Vehicle (SPV)Company Dlt Pty. Ltd. di Negara Z dan mendaftarkan BUT Dlt Pty. Ltd. di KantorPelayanan Pajak Badandan Orang Asing Dua.

- Pada tahun 2009, Charlie Ltd. memenangkan tender penawaran blok migas Bima di lautJawa. Charlie Ltd. membentuk CB Ltd. di negara Z dan mendaftarkan BUT CB Ltd. diKantor Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing Dua. BUT CB Ltd. menandatanganikontrak dengan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi(BPMIGAS) pada tahun 2009 dan memegang 100% interest di blok Bima.Negara X, Y,dan Z adalah negara bukan mitra P3B.

a. Pengalihan Participating Interest secara langsung:

2) dalam masa Eksploitasi:

Blok migas Bima telah berproduksi pada tahun 2015 dan pada tahun 2016 BUT CB Ltd.mengalihkan lagi 10% interest di blok Bima kepada BUT Dlt Pty. Ltd. dengan nilaitransaksi sebesar US$20,000,000.00, maka atas transaksi pengalihan interest tersebut,penghitungan PPh final yang terutang oleh BUT CB Ltd. Adalah sebagai berikut:

PPh final = 7% x US$20,000,000.00 = US$1,400,000.00(dipotong oleh BUT Dlt Pty. Ltd., dan BUT Dlt Pty. Ltd. wajibmemberikan bukti potongnyakepada BUT CB Ltd.)

Perhitungan PPh Pasal 26 ayat (4) atas penghasilan kena pajak sesudah dikurangi PPhfinal yang berasal dari pengalihan Participating Interest adalah sebagai berikut:

Penghasilan dari pengalihan Participating Interest : US$ 20,000,000.00Biaya yang telah dikeluarkan (tidak termasuk biayabiayayang sudah dikembalikan oleh Pemerintah) : US$ 14,400,000.00Penghasilan Kena Pajak : US$ 5,600,000.00PPh final : US$ 1,400,000.00DPP PPh Pasal 26 ayat (4) : US$ 4,200,000.00PPh Pasal 26 ayat (4) terutang (20%xUS$4,200,000.00) : US$ 840,000.00

b. Pengalihan Participating Interest secara tidak langsung/pengalihan saham:

Pada tahun 2017, Charlie Ltd. mengalihkan 30% interest di Blok Bima melalui penjualan100% saham CB Ltd. kepada Gama Pty. Ltd. dengan nilai transaksi US$20,000,000.00.Dengan demikian Gama Pty. Ltd. memiliki 30% interest di blok Bima melalui CB Ltd. (SPVcompany). Atas transaksi penjualan saham tersebut termasuk dalam pengertian pengalihaninterest secara tidak langsung karena yang diperjualbelikan adalah interest di Blok Bima.Meskipun secara formal transaksi tersebut adalah pengalihan saham namun secarasubstansi transaksi tersebut adalah pengalihan interest (substance over form).

Penghitungan PPh final yang terutang oleh BUT CB Ltd. Adalah sebagai berikut:

PPh final = 7% x US$20,000,000.00 = US$1,400,000.00(disetorkan oleh BUT CB Ltd. ke kas negara karena Gama Pty. Ltd. tidak terdaftar diIndonesia) Selanjutnya BUT CB Ltd. akan berubah nama menjadi BUT Gama Bima Ltd.tanpa adanya perubahan NPWP.

Perhitungan PPh Pasal 26 ayat (4) atas penghasilan kena pajak sesudah dikurangi PPh final

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 20: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

yang berasal dari pengalihan Participating Interest adalah sebagai berikut:

Penghasilan dari pengalihan Participating Interest : US$ 20,000,000.00Biaya yang telah dikeluarkan (tidak termasuk biaya-biayayang sudah dikembalikan oleh Pemerintah) : US$ 14,400,000.00Penghasilan Kena Pajak PPh final : US$ 5,600,000.00PPh Final; : US$ 1,400,000.00DPP PPh Pasal 26 ayat (4) : US$ 4,200,000.00PPh Pasal 26 ayat (4) terutang (20%xUS$4,200,000.00) : US$ 840,000.00

bahwa berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor: 79 Tahun 2010Jo. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 257/PMK.011/2011, atas transaksi Penjualan sahamHOGHI atas HIPL kepada SIPBV dan transaksi pengalihan piutang HOGHI kepada HIPL yangdialihkan ke SEI, Majelis berpendapat sebagai berikut:

1) bahwa yang berkedudukan sebagai kontraktor pemegang Participating Interest sebesar 65%pada Blok Pangkah dalam sengketa ini adalah BUT HIPL yang sahamnya dimilikisepenuhnya oleh HIPL yang berkedudukan di Inggris, sedangkan saham HIPL sepenuhnyadimiliki oleh HOGHI yang berkedudukan di Caymand Island;

2) bahwa terdapat transaksi penjualan saham HOGHI atas HIPL kepada SIPBV yangberkedudukan di Belanda dengan nilai pengalihan saham sebesar USD25,509,816.08;

3) bahwa dengan adanya transaksi pengalihan saham dari HOGHI kepada SIPBV, makapemilikan saham BUT HIPL yang semula dimiliki oleh HIPL beralih menjadi dimiliki olehSIPBV, oleh karena itu transaksi penjualan saham HIPL oleh HOGHI kepada SIPBV secarasubstantif merupakan transkasi pengalihan PI sebesar 65 % di Blok Pangkah dari BUT HIPLkepada BUT SIPBV, atau merupakan transaksi pengalihan PI secara tidak langsung,sebagaimana dimaksud dalam Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan Nomor:257/PMK.011/2011;

4) bahwa harga pengambilalihan saham HOGHI pada HIPL oleh SIPBV sebesarUSD25,509,816.08 merupakan harga berdasarkan penawaran PTTEP Netherlands HoldingCooperative U.A dan Pertamina Hulu Energi Oil and Gas (”Pertamina”), oleh karena itumerupakan harga yang wajar sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Article 12 JointOperating Agreement, dan merupakan harga yang sesungguhnya diterima oleh kontraktorsebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a Peraturan Menteri Keuangan Nomor:257/PMK.011/2011;

5) bahwa dengan telah beralihnya kepemilikan saham HOGHI atas HIPL kepada SIPBV, makasaham BUT HIPL yang semula dimiliki oleh HIPL beralih menjadi dimiliki oleh SIPBV, yangselanjutnya mengubah nama BUT HIPL menjadi Pemohon Banding (BUT SIPL) tanpamengubah Nomor NPWP;

6) bahwa yang menjadi Obyek PPh Final Pasal 4 Ayat (2) atas pengalihan PI dalam transaksiini adalah sebesar nilai pengalihan saham HOGHI atas HIPL kepada SIPBV, yaitu sebesarUSD25,509,816.08;

7) bahwa terhadap transaksi pengalihan piutang HOGHI pada HIPL sebesarUSD537,333,333.33 kepada SEI, Majelis berpendapat merupakan transaksi terpisah daritransaksi pengalihan saham HOGHI atas HIPL kepada SIPBV dan bukan merupakan ObyekPPh Final Pasal 4 Ayat (2);

bahwa hal tersebut terbukti setelah pengambilalihan piutang HOGHI kepada BUT HIPL(selanjutnya berubah nama menjadi BUT SIPL) oleh SEI, hutang BUT HIPL/SIPL tetaptercatat sebesar USD 537,333,333.33 namun terdapat perubahan kreditornya yaknisebelumnya yang menjadi kreditor adalah HOGHI berubah yang menjadi kreditor adalahSEI;

8) bahwa berdasarkan Pasal 11 Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 257/PMK.011/2011dinyatakan Penghitungan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal3, dan Pasal 10 ayat (1) dilakukan sesuai contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 21: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

III, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.9) bahwa berdasarkan uraian pada angka 3) dan 6) Majelis berpendapat bahwa Dasar

Pengenaan Pajak Penghasilan atas pengalihan Participating Interest dalam sengketa iniadalah sebesar nilai transaksi pengalihan saham HOGHI pada HIPL kepada SIPBV sebesarUSD25,509,816.08;

bahwa transaksi pengalihan saham tersebut secara substantif merupakan transaksipengalihan Participating Interest sebesar 65 % di Blok Pangkah yang dimiliki oleh BUT HIPLkepada SIPBV secara tidak langsung, sebagaimana dinyatakan dalam lampiran IIIPeraturan Menteri Keuangan Nomor: 257/PMK.011/2011;

bahwa Terbanding menyatakan, transaksi pengambilalihan piutang HOGHI kepada BUT HIPLoleh SEI merupakan bagian tidak terpisahkan dari transaksi pengalihan PI dari BUT HIPLkepada SIPBV, oleh karena itu Dasar Pengenaan PPh Final Pasal 4 Ayat (2) atas pengalihan PIadalah sebesar USD 562,843,149.41;

bahwa Majelis tidak sependapat dengan Terbanding, karena tidak didasarkan pada ketentuanyang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor: 79 Tahun 2010 dan Peraturan MenteriKeuangan Nomor: 257/PMK.011/2011, dengan uraian sebagai berikut:

- bahwa berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pasal 27 Ayat (2) Peraturan PemerintahNomor: 79 Tahun 2010 Jo. Pasal 2 Ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor:257/PMK.011/2011 tanggal 28 Desember 2011, yang dikenakan PPh Final Pasal 4 Ayat (2)adalah Pengalihan Participating Interest (PI) bukan atas pengalihan utang piutang;

- bahwa Dasar Pengenaan PPh Final Pasal 4 Ayat (2), diatur dalam Pasal 4 Peraturan MenteriKeuangan Nomor: 257/PMK.011/2011 tanggal 28 Desember 2011 sebagai berikut:

Dasar Pengenaan Pajak Penghasilan atas pengalihan Participating Interest sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) adalah:a. jumlah yang sesungguhnya diterima atau diperoleh Kontraktor; ataub. jumlah yang seharusnya diterima atau diperoleh Kontraktor, dalam hal terdapat

hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) Undang-UndangPajak Penghasilan antara pihak-pihak yang melakukan pengalihan Participating Interest.

- bahwa sebagaimana diuraikan sebelumnya, transaksi pengalihan Participating Interest (PI)dari BUT HIPL kepada BUT SIPBV dilakukan melalui transaksi tidak langsung, yakni melaluitransaksi pengalihan saham HOGHI atas HIPL (yang memiliki saham sepenuhnya atas BUTHIPL) kepada SIPBV, dengan nilai pengalihan sebesar USD25,509,816.08 ;

- bahwa berdasarkan contoh penghitungan PPh Final Pasal 4 Ayat (2) atas pengalihan PIsecara tidak langsung sebagaimana terdapat pada Lampiran III Peraturan Menteri KeuanganNomor: 257/PMK.011/2011 (yang harus dipedomani sebagaimana diatur dalam Pasal 11),sangat jelas dapat diaplikasikan dalam transaksi ini bahwa nilai pengalihan saham HOGHIatas HIPL kepada SIBV merupakan Dasar Pengenaan PPh Final Pasal 4 Ayat (2) atasPengalihan PI dari BUT HIPL kepada BUT SIPL secara tidak langsung;

- bahwa berdasarkan uraian tersebut Majelis berpendapat bahwa nilai pengalihan saham olehHOGHI kepada SIPBV sebesar USD25,509,816.08 merupakan nilai transaksi pengalihan PIsecara tidak langsung, yang merupakan Dasar Pengenaan PPh Final Pasal 4 Ayat (2),sebagai jumlah yang sesungguhnya diterima oleh kontraktor sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 huruf a Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 257/PMK.011/2011;

- bahwa transaksi pengalihan piutang HOGHI kepada BUT HIPL sebesar USD537,333,333.33kepda SEI selain bukan merupakan Obyek PPh Final Pasal 4 Ayat (2), juga bukanmerupakan bagian dari nilai pengalihan PI dari BUT HIPL kepada BUT SIPL secara tidaklangsung.

- bahwa pengambilalihan piutang HOGHI kepada BUT HIPL oleh SEI, bukan merupakanpenghasilan sebagai Obyek Pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (2) UU PPh,karena tidak mengakibatkan adanya penambahan kemampuan ekonomis bagi kontraktor

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 22: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

yang dapat digunakan untuk konsumsi maupun menambah kekayaannya;

bahwa hal tersebut terbukti adanya pelunasan hutang BUT HIPL kepada HOGHI oleh SEI,hanya mengakibatkan hutang BUT HIPL sebesar USD537,333,333.33 yang semulakreditornya adalah HOGHI beralih yang menjadi kreditor adalan SEI;

- bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dalam persidangan, nilai pengambilalihan sahamHIPL dari HOGHI sebesar USD 25,509,816.08 merupakan harga penawaran yang diajukanoleh pihak ketiga yakni PTTEP Netherlands Holding Cooperative U.A dan Pertamina HuluEnergi Oil and Gas (”Pertamina”), yang harus dibayar oleh SIPBV karena adanya hak pre-emptive, sehingga merupakan harga berdasarkan transaksi yang wajar;

- bahwa apabila Terbanding menyimpulkan harga pengalihan Participating Interest (PI) yangwajar adalah sebesar USD 562,843,149.41 seharusnya Terbanding membuktikan terlebihdahulu apakah antara HOGHI dan SIPBV terdapat hubungan istimewa atau tidak,sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Pasal 4 huruf b Peraturan Menteri KeuanganNomor: 257/PMK.011/2011, dan tidak serta merta menganggap pengambilalihan piutangmenjadi bagian dari pengalihan PI;

bahwa berdasarkan uraian dan pertimbangan tersebut, Majelis berkesimpulan koreksiTerbanding atas DPP PPh Pasal 4 Ayat (2) sebesar USD 537,333,333.33 atau equivalentdengan Rp6.521.037.102.766,00, tidak didasarkan pada bukti-bukti yang kuat dan tidakberlandaskan pada peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, sehingga harusdibatalkan;

bahwa berdasarkan simpulan tersebut Majelis berpendapat untuk Mengabulkan seluruhnyabanding Pemohon Banding;

bahwa Hakim Ketua Masdi mempunyai pendapat berbeda (Disenting Opinion), ataskoreksi Terbanding atas Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPh Pasal 4 Ayat (2) Final MasaJanuari 2014 sebesar USD 537,333,333.33 atau setara dengan Rp6.521.037.102.766,00dengan pendapat sebagai berikut:

bahwa yang menjadi sengketa adalah koreksi Terbanding atas Dasar Pengenaan Pajak (DPP)PPh Final Pasal 4 Ayat (2) Masa Januari 2014 sebesar USD 537,333,333.33 atau setaradengan Rp6.521.037.102.766,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;

bahwa menurut Terbanding, terdapat koreksi positif DPP PPh Final Pasal 4 Ayat (2) MasaJanuari 2014 atas pengalihan Participating Interest secara tidak langsung di Blok Pangkahdari BUT HIPL (BUT HIPL) kepada Pemohon Banding Pemohon Banding (BUT SIPL) sebesarUSD 537,333,333.33 sesuai dengan ketentuan a quo;

bahwa menurut Pemohon Banding, Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPh Final Pasal 4 Ayat (2)adalah transaksi pengalihan saham dari HOGHI kepada Pemohon Banding sebesar USD25,509,816.08 yang merupakan nilai pengalihan 65% Participating Interest Blok Pangkah dariBUT HIPL (BUT HIPL) kepada Pemohon Banding Pemohon Banding (BUT SIPL) sebesar USD25,509,816.08, sedangkan transaksi pengambilalihan piutang Hoghi sebesar USD537,333,333.33 oleh Pemohon Banding dari HOGHI bukan merupakan bagian pengalihanparticipating interest yang terutang PPh Final Pasal 4 ayat (2) UU PPh sesuai denganketentuan a quo;

bahwa terminologi kata yang digunakan dalam putusan ini sbb;1 HOGHI HOGHI , Cayman (HOGHI) sebagai pemegang saham H Indonesia

Pangkah Ltd, United Kingdom (HIPL) yang menguasai 65% blok Pangkah melaluiBUT HIPL, Indonesia;

2 HIPL HIPL, UK (HIPL) yang merupakan anak perusahaan HOGHI yang melakukankegiatan usaha pengelolaan blok Pangkah di Indonesia dalam bentuk BUT HIPL;

3 BUT HIPL HIPL, UK (HIPL) yang melakukan kegiatan usaha (pengelolaan) pada blokPangkah di Indonesia dalam bentuk Badan Usaha Tetap (BUT) HIPL;

4 PT PGN Perseroan Terbatas PGN (Persero) Tbk;5 SEI PT SEI yang didirikan di Indonesia;6 SIPBV Perusahaan yang didirikan oleh SEI di Belanda dengan nama SIPBV, Belanda;7 BUT SIPBV S Indonesia Indonesia Pangkah BV, Belanda (KIPBV) yang melakukan kegiatan

usaha pada blok Pangkah di Indonesia dalam bentuk Badan Usaha Tetap (BUT);

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 23: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

8 Blok Pangkah Kegiatan eksploirasi dan produksi minyak dan gas dalam bentuk Pruduct SharingCompany pada wilayah kerja blok Pangkah di Indonesia;

9 SPA Sales and Purchase Agreement (SPA) antara HOGHI dengan SEI pada tanggal 4Januari 2014;

10 Piutang Hoghi Yaitu Hoghi memiliki piutang kepada HIPL;

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap berkas sengketa, penjelasan para pihak sertahasil pemeriksaan terhadap bukti-bukti yang diserahkan dalam persidangan, diuraikan sebagaiberikut :

A. Terbanding;

bahwa Terbanding melakukan koreksi DPP PPh Final Pasal 4 Ayat (2) atas pengalihanParticipating Interest secara tidak langsung di Blok Pangkah dari BUT HIPL (BUT HIPL)kepada Pemohon Banding (BUT SIPL) atau Pemohon Banding sebesar USD537,333,333.33dengan alasan sebagai berikut :

1. Pemilik participating interest blok Ujung Pangkah sebelum adanya pengalihan dapatdijelaskan dengan bagan sebagai berikut:

a. HOGHI , Cayman (HOGHI) sebagai pemegang saham H Indonesia PangkahLtd, United Kingdom (HIPL) yang menguasai 65% blok Pangkah melalui BUT HIPL,Indonesia;

b. H NEW Holding, Cayman (HNWEH) sebagai pemegang saham HPLLC, Cayman(HPLLC)…dstnya…………………………….;

c. Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company K.S.C, Kuwait...dstnya:

2. bahwa berdasarkan Sales Purchase Agreement tanggal 04 Januari 2014, S Group melaluiSIPBV membeli saham HOGHI atas HIPL dengan nilai sebagai berikut:

· HIPL Price sebesar USD 25,509,816.08· HOGHI facility novation price sebesar USD537,333,333.33§ Jumlah USD562,842,149,41

3. bahwa berdasarkan jawaban konfirmasi dari Tax Manager H Oil & Gas Hold Inc, padatanggal 07 Oktober 2014 atas permintaan keterangan oleh Terbanding dengan surat NomorS-4972/WPJ.07/KP.1000/2014 tanggal 29 September 2014 (terlampir) menjelaskan nilaikontrak yang tercantum dalam Sales Purchase Agreement (SPA) yaitu:

a. HIPL Price, yaitu nilai imbalan atas pengalihan saham dari HOGHI , Cayman(HOGHI) kepada SIPBV, Belanda (SIPBV), dimana HOGHI adalah pemilik 100% sahamdari H Indonesia Pangkah Ltd, UK (HIPL) yang memiliki 65% interest di blok PangkahPSC melalui BUT HIPL, Indonesia;

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 24: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

b. HOGHI Facility Novation Price, yaitu nilai imbalan atas pengalihan piutang HOGHIkepada SEI sebagai pemilik 100% saham SIPBV;

4. bahwa berdasarkan Pasal 6 paragraf 6.2 dari Sales Purchase Agreement ("SPA")menyebutkan bahwa closing meeting berkaitan dengan pengalihan Participating Interest (PI)akan ditentukan setelah pihak Seller (dalam hal ini HOGHI . Cayman atau HOGHI danPurchaser (SIPBV) telah memenuhi closing obligation ;

5. bahwa salah satu closing obligation berkaitan dengan pengalihan Participating Interestdinyatakan dalam SPA, Schedule 1 Part B : Purchaser's Obligation at or before closingmenyebutkan bahwa pihak Pembeli (Purchaser) harus membayar kepada Hoghi antara lain:a) kepada HOGHI, nilai HIPL Price USD25,509,816.08;b) kepada HOGHI Facility Novation Price USD537,333,333.33

6. bahwa berdasarkan keterangan Direktur Utama PT SEI Firman Ardini Yaman dengan BeritaAcara Pemberian Keterangan Wajib Pajak terkait dengan pengalihan participating interest(terlampir), menerangkan jumlah nilai pengalihan Participating Interest yang dibayar oleh SGroup kepada H Group adalah sebesar US$650,284,403.02 yaitu transaksi kepada Hoghidan transaksi kepada HNWEH. Transaksi kepada HOGHI sebesar USD562,843,149.41 yangterdiri dari pembayaran penjualan saham USD25,509,816.08 dan pengalihan piutang HoghiUSD537,333,333.33 dan transaksi kepada HNWEH/HUKL sebesar USD87,441,253.61 yangterdiri dari pembayaran pengalihan saham HNWEH USD27,365,232.79 dan pengalihanpiutang HUKL USD60,076,020.82;

7. bahwa berdasarkan bukti pembayaran atas pengalihan 65% participating interest blokPangkah oleh S Group qq SEI kepada H Group qq HOGHI adalah sebagai berikut:

No Pembayaran melRekening

Perihal Nilai USD Tanggal

Dari KepadaA Pembayaran Saham1 PT SEI HOGHI Payment of HIPL Price 25,509,816.08 7 Januari 2014B Pengalihan Utang Piutang1 SIP BV HOGHI Deposit payment of

purchase 75% participatingintrest ujung pangkah PSC

26,000,000.00 6 Januari 2014

2 PT SEI HOGHI Payment of HIPL LoanFacility

211,333,333.33 7 Januari 2014

3 PT SEI HOGHI Payment of HIPL LoanFacility

300,000,000.00 7 Januari 2014

Jumlah 537,333,333.33C Jumlah (A+B) 562,843,149.41

8. bahwa menurut Terbanding, Dasar Pengenaan Pajak PPh Final Pasal 4 ayat (2) UU PPhadalah jumlah yang sesungguhnya diterima oleh HOGHI dari SEI yaitu sebesarUSD562,843,149.41 yang terdiri dari penerimaan pengalihan saham sebesarUSD25,509,816.08 dan penerimaan pengalihan piutang Hoghi sebesar USD537,333,333.33sebagai satu paket sebagaimana ditentukan dalam SPA dan Novation Deed a quo. Atasjumlah yang sesungguhnya diterima oleh HOGHI secara substansi (substance over form)merupakan pengalihan participating interest tidak langsung atas 65% participating interestblok Pangkah sesuai dengan ketentuan a quo;

9. bahwa yang dimaksud dengan pengalihan participating interest secara tidak langsung adalahnilai yang sesungguhnya diterima H Group (HOGHI) sesuai dengan ketentuan a quo yangterdiri dari:c. Dasar Pengenaan Pajak berupa Pengalihan 65% participating interest secara tidak

langsung dari HOGHI kepada SEI adalah:· HIPL Price (Pengalihan saham)

sebesar USD 25,509,816.08

· HOGHI facility novation price

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 25: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

(Pengalihan utang-piutang sebesar USD537,333,333.33Jumlah USD562,843,149.41

10. bahwa menurut Terbanding harga pengalihan participating interest sebesarUSD562,843,149.41 adalah wajar karena nilai aset yang dialihkan berdasarkan FinancialQuarterly Report 4th tahun 2013 sebesar US$294,488,350 dengan data sebagai berikut :

a. Data Financial Quarterly Report 4th tahun 2013 (terlampir), dari saldo unrecovered cost(biaya-biaya yang sudah dikeluarkan oleh H Group untuk blok Pangkah) yang belummendapat cost recovery adalah sebesar US$453,059,000.00 dimana tentunya akansangat wajar apabila nilai pengalihan akan lebih besar dari US$453,059,000.00 yaituUS$650,284,403.02.

b. Untuk angka yang terkait dengan materi sengketa adalah porsi prosentase dariPemohon Banding yaitu 65% x US$453,059,000.00 = US$294,488,350,- dan nilaipengalihannya adalah sebesar US$562,843,149.41 adalah wajar lebih besar daripadacost yang sudah dikeluarkan.

c. Bandingkan apabila memakai angka pengalihan menurut Pemohon Banding yangsebesar US$25,509,816.08 yang sangat jauh daripada cost yang sudah dikeluarkanuntuk mengelola blok yang dialihkan (US$294,488,350,-)

d. Pada halaman 85 dan 86, angka 16 tentang “goodwill dan aset tak berwujud lainnya”Laporan Keuangan Konsolidasian Interim sampai dengan 31 Maret 2014 milik PT PGN(persero) Tbk dan entitas anaknya dinyatakan nilai wajar dari aset dan liabilities HIPLdan HPLLC pada tanggal akuisisi (10 Januari 2014 adalah USD564.763.232,00, dengangambaran sebagai berikut:

e. bahwa PT PGN adalah induk dari PT SEI telah menilai aset bersih dari HIPL, UnitedKingdom (HIPL) dan HPLLC adalah sebesar US$564,763,232.00, sehingga pengalihanparticipating interest dari HOGHI kepada SEI (S Group) sudah mendekati angka yangmenjadi nilai pengalihan participating interest yaitu sebesar USD562,843,149.41;

f. bahwa dengan kedua fakta tersebut di atas semakin menguatkan nilai pengalihan

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 26: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

participating interest menurut Terbanding yang menjadi Dasar Pengenaan Pajak PPhFinal Pasal 4 ayat (2) sebesar US$562,843,149.41

B. Pemohon Banding

1. bahwa HOGHI adalah pemegang saham HIPL yang menguasai 65% participatinginterest blok Pangkah melalui BUT HIPL;

2. bahwa SEI (PT SEI) adalah pemegang saham SIPBV, Belanda (SIPBV) yang akanmengakuisisi saham HOGHI atas HIPL yang menguasai 65% participating interest blokPangkah melalui BUT HIPL;

3. bahwa SIPBV mengakuisisi saham HOGHI yang berlaku efektif sejak tanggal 10 Januari2014 berdasarkan Sales and Purchase Agreement (SPA) pada tanggal 4 Januari 2014yang ditandatangani oleh HOGHI dan SEI;

4. bahwa menurut Pemohon Banding, transaksi yang terjadi terdiri dari dua, yaitu transaksipenjualan saham dan transaksi pengalihan piutang dengan rincian sebagai berikut:

a. Transaksi Penjualan Saham

i. Pada tanggal 4 Januari 2014, HOGHI menjual seluruh sahamnya atas HIPLkepada SIPBV dengan harga US$ 25,509,816 sesuai dengan Sale and PurchaseAgreement (SPA). Selanjutnya HIPL berubah nama menjadi SIPL dengan skemasbb:

Keterangan:a. HOGHI = HOGHI . (“HOGHI”),Caymanb. SIPBV = SIPBV (“SIPBV”),Belandac. HIPL = HIPL,UKd. SIPL = SIPL,UKe. SEI = PT SEI,Indonesia

ii. bahwa nilai transaksi dari penjualan saham tersebut secara spesifik diatur padapasal 2.1 (b) dari SPA tersebut (Price). Berikut kutipan dari pasal tersebut:The consideration for the Shares shall be the aggregate of the following amounts:........a. in respect of the HIPL Shares:

(i) :US$26,000,000 (the HIPL Equity Value); plus(ii) :the HIPL Purchase Price Adjustment; plus(iii) :the HIPL Equity Contribution Amount; and minus(iv) :the HIPL Disclosed Leakage,

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 27: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

bahwa adapun terjemahan bebasnya adalah sebagai berikut:

Imbalan atas Saham adalah jumlah agregat dari jumlah berikut:........a. sehubungan dengan Saham HIPL:

(i) US$26,000,000 (Nilai Ekuitas HIPL); ditambah(ii) Penyesuaian Harga Pembelian HIPL; ditambah(iii) Jumlah Sumbangan Ekuitas HIPL; dikurangi(iv) Pengurangan HIPL yang Terungkap,

iii. bahwa sesuai dengan perhitungan 2.1 (b) tersebut di atas dan Closing Statementtanggal 4 Januari 2014, nilai penjualan saham HOGHI atas HIPL kepada SIPBVdisepakati sebagai berikut:

U ra ia n U S Da . H IP L E q u ity V a lu e 2 6 ,0 0 0 ,0 0 0 .0 0

b . H IP L P u rc h a s e P ric e A d ju s tm e n t 6 ,4 9 7 ,3 1 6 .0 8 c . H IP L E q u ity C o n t rib u t io n A m o u n t -

d . H IP L D is c lo s e d L e a k a g e (6 ,9 8 7 ,5 0 0 .0 0 ) T o ta l 2 5 ,5 0 9 ,8 1 6 .0 8

iv. bahwa SEI qq SIPBV telah melunasi pembayaran atas transaksi pengalihansaham tersebut pada tanggal 7 Januari 2014 melalui SEI (pemegang sahamSIPBV) kepada HOGHI (Pemegang saham HIPL);

v. bahwa sesuai dengan ketentuan PMK-257, transaksi pengalihan sahamsebagaimana diuraikan diatas merupakan pengalihan participating interest yangmerupakan obyek PPh Final Pasal 4 ayat (2) UU PPh;

vi. bahwa sesuai dengan PMK-257, atas transaksi penjualan “saham HOGHI atasHIPL” kepada SEI dipersamakan dengan pengalihan participating interest secaratidak langsung dari HOGHI kepada SEI, sehingga transaksi tersebut terutangPPh Final Pasal 4 Ayat (2) sebesar 7% dari nilai penjualan saham yang diterimaoleh HOGHI, yaitu sebesar USD25,509,816.08 (dua puluh lima juta lima ratussembilan ribu delapan ratus enam belas dolar delapan sen Amerika Serikat);

vii. bahwa BUT SIPBV qq SEI telah melunasi PPh Final Pasal 4 Ayat (2) ataspengalihan participating interest sebesar Rp25,509,816.08 pada tanggal 30Desember 2014, dan telah dilaporkan di dalam SPT Masa PPh Final Pasal 4Ayat (2) Masa Pajak Januari 2014

b. Transaksi Pengalihan Piutang Hoghi

i. bahwa berdasarkan perjanjian pengalihan piutang Hoghi “Novation Deed” yangditandatangani oleh HOGHI, HIPL dan SEI. HOGHI sepakat untuk mengalihkanpiutangnya kepada SEI dengan cara SEI membayar kepada HOGHI sebesarUSD537,333,333.00 pada tanggal 6 Januari 2014 dan 7 Januari 2014, sehinggapiutang HOGHI beralih kepada SEI sejumlah a quo, yang selanjutnya HIPLdiganti namanya menjadi SIPL yang digambarkan dengan skema sebagai berikut:

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 28: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

ii. bahwa menurut Pemohon Banding, Pengalihan saham dan pengalihan piutangmerupakan transaksi yang berbeda. Berdasarkan PMK-257, Pengalihan Sahammerupakan bentuk pengalihan participating Interest sehingga harus dikenakanPPh Final pasal 4 (2) dengan tarif 7%. Atas kewajiban ini, Pemohon Bandingtelah membayar PPh pasal 4(2) dan melaporkan dalam SPT Masa PPh pasal4(2), sedangkan Pengalihan piutang Hoghi bukan merupakan bentuk pengalihanParticipating Interest karena pengalihan piutang bukan merupakan pengalihankepemilikan sesuai ketentuan dalam PP-79 dan PMK-257 bahwa pengalihanparticipating Interest tidak langsung adalah hanya atas pengalihan saham.Oleh karena itu, Terbanding tidak seharusnya berasumsi bahwa pengalihanpiutang merupakan bentuk pengalihan participating interest. Lampiran III contoh2 b dari PMK-257 memberikan illustrasi bahwa transaksi penjualan saham(saja) yang termasuk dalam pengertian pengalihan PI secara tidak langsung;

iii. bahwa menurut Pemohon Banding, baik Peraturan Pemerintah No.79/2010 (“PP-79”), maupun PMK-257, tidak mengatur secara khusus dan tidak menerangkanpengertian ataupun batasan kegiatan yang termasuk dalam pengalihan PIsecara tidak langsung. Satu-satunya klausal yang menyebutkan mengenaiperlakuan Pajak Penghasilan sehubungan dengan pengalihan PI secara tidaklangsung disampaikan di dalam contoh perhitungan, yaitu di dalam Lampiran IIIcontoh perhitungan 2 b: Pengalihan PI secara tidak langsung/pengalihan saham.Dari contoh perhitungan tersebut, disebutkan bahwa transaksi penjualan sahamtermasuk dalam pengertian pengalihan PI secara tidak langsung dengan alasanbahwa secara substansi yang dialihkan adalah PI. Dengan demikian,berdasarkan contoh tersebut, menurut Pemohon Banding, pengertian“pengalihan PI secara tidak langsung” hanya terbatas pada pengalihansaham atas perusahaan yang mempunyai PI pada wilayah kerja migas diIndonesia;

C. bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap berkas sengketa, penjelasan para pihakserta hasil pemeriksaan terhadap bukti-bukti yang diserahkan dalam persidangan, makaHakim Ketua Masdi menjelaskan sebagai berikut:

1. Transaksi Penjualan saham HOGHI ke SIPBV sebesar USD25,509,816.08.

a. bahwa BUT HIPL (BUT HIPL) merupakan kontraktor pemegang Participating Interest(PI) sebesar 65 % di Blok Pangkah, yang seluruh sahamnya dimiliki oleh HIPL, UK(HIPL) yang berkedudukan di Inggris, sedangkan seluruh saham HIPL dimiliki olehHOGHI , Cayman (HOGHI) yang berkedudukan di Caymand Island denganstruktur kepemilikan saham sebelum transaksi sebagai berikut :

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 29: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

a) HOGHI, perusahaan berdomisili di Cayman, memiliki 100% saham di HIPL. HIPLadalah perusahaan yang berdomisili di Inggris;

b) HIPL mempunyai Bentuk Usaha Tetap (“BUT”) di Indonesia, yaitu BUT HIPL.c) BUT HIPL memiliki 65% Participating Interest atas pengelolaan blok minyak

dan/atau gas di Blok Pangkah (Pangkah PSC);

b. bahwa bagan transaksi pengalihan participating interest adalah sebagai berikut:

Pengalihan Piutang $597 Juta

Pembayaran Piutang $537 JutaPengalihan Saham 100% HNWEH

Hess Oil & Gas Holding Inc Hess NWE Holding Hess UK Limited(HOGHI) (HNWEH) (HUKL)Cayman Cayman Pembayaran saham HNWEH $ 25,5 Juta UK

Pengalihan Saham 100% HIPL Pembayaran Piutang $60 Juta

Pembayaran saham HIPL $ 27,365 Juta

100% 100% 100%

Hess (Indonesia Pangkah Ltd) Hess Pangkah Llc Saka Indonesia Pangkah BV(HIPL) (HPLLC) (SIPBV)

UK Cayman Belanda

L.NINDONESIA

PT Saka Energi Indonesia(SEI)

Indonesia

BUT Hess (Indonesia Pangkah Ltd) BUT Hess Pangkah Llc BUT Saka Indonesia Pangkah BV

(HIPL) - 65% (HPLLC) - 10% (SIPBV) - 25%Transaksi Pembayaran Saham & Piutang

Indonesia Indonesia IndonesiaTransaksi Pengalihan Saham & Piutang

Kepemilikan

BLOK UJUNG PANGKAH

c. bahwa yang menjadi materi sengketa menurut Hakim Ketua Masdi adalah terkaitdengan pengalihan 65% participating interest blok Pangkah oleh HIPL qq HOGHIkepada SIPL (SIPL) qq SEI, yaitu menurut Terbanding pengalihan participatinginterest secara tidak langsung atas 65% blok Pangkah a quo adalah jumlah yangsebenarnya diterima oleh HOGHI (Penjual) yaitu sejumlah USD562,843,149.41 yangterdiri dari; 1) penerimaan atas penjualan seluruh “saham HOGHI atas HIPL”sebesar USD25,509,816.08 dan 2) penerimaan atas pengalihan piutang HOGHIkepada SEI sebesar USD537,333,333.33. Adapun menurut Pemohon Bandingtransaksi pengalihan participating interest hanya berasal dari penerimaan penjualan“saham HOGHI atas HIPL” kepada SEI sebesar USD25,509,816.08, sedangkanpenerimaan pengalihan piutang dari HOGHI kepada SEI sebesarUSD537,333,333.33 tidak termasuk sebagai bagian dari pengalihan participatinginterest;

d. bahwa pada tanggal 4 Januari 2014, HOGHI dan SEI qq SIPBV menandatanganiSales and Purchase Agreement (SPA) atau Perjanjian Jual Beli Saham HOGHI atas

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 30: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

HIPL kepada SIPBV (SIPBV);`e. bahwa berdasarkan Sales Purchase Agreement (SPA) a quo, yang ditandatangani

kedua pihak, nilai transaksi pengalihan 65% participating interest blok Pangkah yangharus dibayar oleh Pemohon Banding (pembeli) kepada HOGHI (penjual) sebagaipemegang saham 100% atas HIPL adalah sebesar USD562,843,149.41 yang terdiridari pembayaran transaksi pembelian saham HOGHI atas HIPL USD25,509,816.18dan pembayaran atas pengalihan utang-piutang “piutang HOGHI kepada HIPLsebesar USD537,333,333.33;

f. bahwa menurut Pemohon Banding, nilai transaksi dari penjualan saham tersebutsecara specific diatur dalam pasal 2.1 poin (b) dalam SPA a quo. Berikut kutipan daripasal tersebut:2.1 The consideration for the Shares shall be the aggregate of the following amounts:

........(a) in respect of the HIPL Shares:

(i) US$26,000,000 (the HIPL Equity Value); plus(ii) the HIPL Purchase Price Adjustment; plus(iii) the HIPL Equity Contribution Amount; and minus(iv) the HIPL Disclosed Leakage,

bahwa adapun terjemahan bebasnya adalah sebagai berikut:

2.2 Imbalan atas Saham adalah jumlah agregat dari jumlah berikut:........(a) sehubungan dengan Saham HIPL:

(i) US$26,000,000 (Nilai Ekuitas HIPL); ditambah(ii) Penyesuaian Harga Pembelian HIPL; ditambah(iii) Jumlah Sumbangan Ekuitas HIPL; dikurangi(iv) Pengurangan HIPL yang Terungkap,

bahwa sesuai dengan perhitungan 2.1 (b) tersebut di atas dan Closing Statementtanggal 4 Januari 2014, nilai penjualan saham HIPL disepakati sebagai berikut:

Ura ian USDa. HIPL Equity Value 26,000,000.00

b. HIPL Purchase Price Adjustment 6,497,316.08 c . HIPL Equity Contribution Amount -

d. HIPL Disclosed Leakage (6,987,500.00) Tota l 25,509,816.08

g. bahwa berdasarkan Sales Purchase Agreement tanggal 04 Januari 2014 a quo, SGroup (SEI) melalui SIPBV (SIPBV) membeli kepemilikan 100% saham HOGHI atasHIPL dengan rincian sebagai berikut:

a. HIPL (H Indonesia Pangkah Ltd) Price sebesar USD 25,509,816.08b. HOGHI (H Oil&Gas Holding Ltd) facility novation price sebesar USD537,333,333.33c. Jumlah USD562,843,149,41

h. bahwa sesuai dengan article 6 paragraf 6.2 Sales Puchase Agreement (SPA) diaturbahwa clossing meeting berkaitan dengan pengalihan participating interest akanditentukan setelah pihak seller dan purchaser telah memenuhi closing obligations.

i. bahwa dalam closing obligations yang terkait dengan pengalihan participatinginterest yang dinyatakan dalam SPA (schedule 1 part B : purchaser’s obligation at orbefore closing mengatur bahwa pihak purchaser (SEI) diharuskan membayar kepadaHOGHI qq HIPL saat proses pengalihan ini antara lain:

a. Kepada HOGHI, nilai HIPL Price USD25,509,816.08 danb. HOGHI Facility Novation Price USD537,333,333.33;

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 31: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

j. bahwa berdasarkan bukti pembayaran dari S Group kepada H Group, yaitupembayaran pengalihan 65% participating interest blok Pangkah dari S Groupkepada HOGHI (H Group) dengan rincian sebagai berikut :

No Pembayaran melRekening

Perihal Nilai USD Tanggal

Dari KepadaI Pengalihan Participating Interest 65% blok Pangkah

A Pengalihan saham HOGHI atas HIPL kepada S Group1 PT SEI HOGHI Payment of HIPL Price 25,509,816.08 7 Januari

2014B Pengalihan utang-piutang dari HOGHI kepada S Group

2 SIP BV HOGHI Deposit payment of purchase75% participating intrest ujungpangkah PSC

26,000,000.00 6 Januari2014

3 PT SEI HOGHI Payment of HIPL Loan Facility 211,333,333.33

7 Januari2014

4 PT SEI HOGHI Payment of HIPL Loan Facility 300,000,000.00

7 Januari2014

5 Jumlah 537,333,333,33

C Jumlah (A+B) 562,843,149.41

k. bahwa peraturan yang terkait dengan sengketa diatas adalah:

1. Pasal 9 ayat (4) huruf b PP-79 :“Penghasilan lain di luar kontrak kerja samasebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri atas penghasilan yangberasal dari pengalihan participating interest”;

2. Pasal 1 angka 4 PMK-257, mengatur: “Participating Interest adalah hak dankewajiban sebagai Kontraktor kontrak kerja sama, baik secara langsung maupuntidak langsung, pada suatu wilayah kerja”.

3. Pasal 2 ayat (2) mengatur: “Atas penghasilan lain Kontraktor di luar kontrakkerja sama berupa pengalihan Participating Interest dikenakan PajakPenghasilan yang bersifat final dengan tarif sebesar”:a. 5% (lima persen) dari jumlah bruto, untuk pengalihan Participating Interest

selama masa Eksplorasi; ataub. 7% (tujuh persen) dari jumlah bruto, untuk pengalihan Participating Interest

selama masa Eksploitasi.4. Pasal 4 PMK-257, mengatur: “Dasar Pengenaan Pajak Penghasilan atas

pengalihan Participating Interest sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)adalah”:a. jumlah yang sesungguhnya diterima atau diperoleh Kontraktor; ataub. jumlah yang seharusnya diterima atau diperoleh Kontraktor, dalam hal

terdapat hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4)Undang-Undang Pajak Penghasilan antara pihak-pihak yang melakukanpengalihan Participating Interest.

5. Lampiran III angka 2 huruf a PMK-257 - Contoh penghitungan pajak atastransaksi Pengalihan “Participating Interest secara langsung/pengalihan saham”:a. Dalam masa Eksploirasi

Pada tahun 2011, BUT Charlic Bima Ltd. Mengalihkan 50% interest di blokBima kepada BUT Dlt Pty. Ltd, dengan nilai transaksi sebesatUSD20,000,000.00.Penghitungan Pajak Penghasilan Final yang terutang oleh BUT Charlic BimaLtd. Adalah sebagai berikut:PPh final=5% x USD20,000,000.00=USD1,000,000.00;

b. Dalam masa EksploitasiBlik Migas Bima telah berproduksi pada tahun 2015 dan pada tahun 2016BUT Charlic Bima Ltd. Mengalihkan lagi 10% interest di blok Bima kepadaBUT Dlt Pty. Ltd. Dengan nilai transaksi sebesar USD20,000,000.00, maka

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 32: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

atas transaksi pengalihan interest tersebut, penghitungan PPh Final yangtertutang oleh BUT CB Ltd. adalah sebagai berikut:PPh Final=7% x USD20,000,000.00=USD1,400,000.00;

6. Lampiran III angka 2 huruf b PMK-257 - Contoh penghitungan pajak atastransaksi Pengalihan “Participating Interest secara tidak langsung/pengalihansaham” :

Pada tahun 2017, Charlie Ltd. mengalihkan “30% interest di Blok Bimamelalui penjualan 100% saham CB Ltd.” kepada “Gama Pty. Ltd.” dengannilai transaksi US$20,000,000.00. Dengan demikian Gama Pty. Ltd. memiliki30% interest di blok Bima melalui CB Ltd. (SPV company).

Atas transaksi penjualan saham tersebut termasuk dalam pengertianpengalihan interest secara tidak langsung karena yang diperjualbelikanadalah interest di Blok Bima. Meskipun secara formal transaksi tersebutadalah pengalihan saham namun secara substansi transaksi tersebut adalahpengalihan interest (substance over form).

Penghitungan dari PPh Final yang terutang oleh BUT Cahrlie Bima Ltd.Adalah sebagai berikut:

PPh Final=7% x USD20,000,000,000 = USD1,400,000.00(disetorkan oleh BUT CB Ltd. Ke kas negara karena Gama Pty.Ltd tidakterdaftar di Indonesia);

l. bahwa berdasarkan ketentuan diatas, maka pendapat Hakim Ketua Masditentang obyek PPh Final atas transaksi penjualan saham HOGHI atas HIPLkepada SEI sebagai berikut:

1) bahwa yang dimaksud dengan Participating Interest adalah sebagaimanaditentukan dalam Pasal 1 angka 4 PMK-257 a quo adalah: “Participating Interestadalah hak dan kewajiban sebagai Kontraktor kontrak kerja sama, baik secaralangsung maupun tidak langsung, pada suatu wilayah kerja”.

2) bahwa participating interest terdiri dari dua yaitu participating interest secaralangsung dan participating interest tidak langsung sebagaimana dijelaskan dalamLampiran III angka 2 huruf a.1) dan a,2) PMK-257 Jo. Pasal 9 ayat (4) huruf (b)PP-79;

3) bahwa yang dimaksud dengan participating interest secara langsung adalahperusahaan yang secara langsung mengalihkan “sebagian participatinginterestnya” kepada pihak lain baik dalam masa Eksplorasi maupun dalam masaEksploitasi sebagaimana dijelaskan dalam Lampiran III angka 2 huruf a.1) dana,2) PMK-257, sedangkan participating interet secara tidak langsung adalahperusahaan mengalihkan seluruh participating interest yang dimilikinya kepadapihak lain dengan dengan cara menjual seluruh saham yang dimilikinya. Atastransaksi penjualan saham tersebut termasuk dalam pengertian pengalihanparticipating interest secara tidak langsung karena yang diperjualbelikan adalahparticipating interestnya. Meskipun secara formal transaksi tersebut adalahpengalihan saham namun secara substansi transaksi tersebut adalah pengalihaninterest (substance over form) sebagaimana dijelaskan dalam Lampiran III angka2 huruf b PMK-257;

4) bahwa menurut pendapat Pemohon Banding tentang transaksi pengalihan 65%participating interest dari HOGHI hanya berdasarkan pembayaran ataspembelian saham HOGHI saja sebesar USD25,509,816.08, sedangkanpembayaran atas transaksi pengalihan piutang HOGHI hanya dipandang sebagaitransaksi pengalihan piutang yang tidak berhubungan dengan transaksipengalihan participating interest adalah pendapat Pemohon Banding yang tidakberdasar dan tidak sesuai dengan ketentuan a quo, karena transaksi pengalihanpiutang sebesar USD537,333,333.33 a quo adalah bagian dari kewajiban yang

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 33: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

harus dipenuhi oleh pembeli (Pemohon Banding) kepada penjual (HOGHI) agar65% participating interest blok Pangkah yang dimiliki oleh HOGHI dapat dialihkankepada SEI sesuai dengan SPA a quo;

5) bahwa nilai pengalihan 65% participating interest blok Pangkah yang dikuasaioleh HIPL yang seluruh sahamnya dimiliki oleh HOGHI hanya berdasarkan hargapenawaran saham dari Pertamina kepada HOGHI sebesar USD26,000,000dengan nilai realisasi pembayaran USD25,509,816.08, sedangkan nilai kekayaanbersih HIPL dan HPLLC berdasarkan Laporan Keuangan Interim PT PGN(Persero) Tbk adalah USD564,763,232.00 atau nilai kekayaan HIPL dengan 65%participating interest adalah 65%/75% xUSD564,763,232.00=USD489,461,467.73 dan nilai HPLLC dengan 10%participating interest adalah 15%/75% x USD564,763,232.00=USD75,301,764.27, sehingga dapat disimpulkan pengalihan 65% participatinginterest blok Pangkah yang dikuasai oleh HIPL sebesar USD25,509,816.08dengan nilai kekayaan bersih 65% blok Pangkah sebesar USD489,461,467.73adalah tidak wajar atau jauh dibawah nilai kekayaan yang sebenarnya a quo;

6) bahwa berdasarkan closing obligation sebagaimana diatur dalam ketentuanarticle 6.2 SPA a quo, sudah jelas dan tegas bahwa transaksi pengalihan 65%participating interest dari HOGHI kepada SEI dapat terjadi, apabila SEI (pembeli)qq SIPBV telah memenuhi closing obligation sesuai dengan ketentuan article 6.2SPA a quo, yaitu Pembeli harus membeli, membayar dan melunasi pengalihan100% kepemilikan saham HOGHI atas HIPL dengan nilai a quo dan jugapengalihan piutang HOGHI dengan nilai a quo. Dengan demikian dapatdisimpulkan kedua pembayaran a quo merupakan satu kesatuan transaksipengalihan 65% participating intererest blok Pangkah secara tidak langsung yangtidak dapat dipisahkan;

7) bahwa berdasarkan jawaban konfirmasi oleh pihak HOGHI (HOGHI) padatanggal 07 Oktober 2014 (terlampir), nilai yang sesungguhnya diterima oleh Hgroup qq HOGHI (Penjual) atas pengalihan 65% participating interest tidaklangsung blok Pangkah adalah sebagai berikut :

a. HIPL Price (Pengalihan saham) sebesar USD 25,509,816.08b. HOGHI facility novation price

(Pengalihan utang-piutang) USD537,333,333.33c. Jumlah USD562,843,149.41

Ø HIPL Price, yaitu nilai imbalan atas pengalihan saham dari HOGHI(HOGHI) kepada SIPBV (SIPBV), dimana HOGHI adalah pemilik 100%saham dari H Indonesia Pangkah Ltd (HIPL), yang memiliki “65%participating interest” di blok Ujung Pangkah PSC sebesarUSD25,509,816.08;

Ø HOGHI Facility Novation Price, yaitu nilai imbalan atas pengalihan piutangHOGHI atas HIPL kepada PT SEI (SEI), dimana SEI adalah pemilik 100%saham SIPBV sebesar USD537,333,333.33;

8) bahwa keterangan yang sama juga diberikan oleh pihak PT SEI yang diwakilioleh Direktur Utamanya (Firman Ardini Yaman) dengan Berita Acara PemberianKeterangan Wajib Pajak terkait dengan pengalihan participating interest(terlampir) sehingga dapat diketahui nilai yang diserahkan dari S Group kepadaH Group adalah sebesar USD650,284,403.02 dengan rincian sebagai berikut :

No Pembayaran melRekening

Perihal Nilai USD Tanggal

Dari KepadaA HOGHI atas pengalihan 65% Participating Interest1 PT SEI HOGHI Payment of HIPL Price 25,509,816.08 7 Januari

2014

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 34: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

2 SIP BV HOGHI Deposit payment ofpurchase 75%participating intrest ujungpangkah PSC

26,000,000.00 6 Januari2014

3 PT SEI HOGHI Payment of HIPL LoanFacility

211,333,333.33 7 Januari2014

4 PT SEI HOGHI Payment of HIPL LoanFacility

300,000,000.00 7 Januari2014

Jumlah 562,843,149.41B HNWEH atas pengalihan 10% Participating Interest5 PT SEI HNWEH Payment of HPLLC Price 27,365,232.79 7 Januari

20146 SIP BV HNWEH Deposit payment of

purchase 75%participating intrest ujungpangkah PSC

2,000,000.00 6 Januari2014

7 PT SEI HNWEH Deposit payment ofpurchase 75%participating intrest ujungpangkah PSC

2,000,000.00 6 Januari2014

8 PT SEI HUKL Payment of HLLC LoanFacility

56,076,020.82 6 Januari2014

Jumlah 87,441,253.61Junlah Pembayaran 650,284,403.02

9) bahwa nilai yang sesungguhnya diterima HOGHI atas pengalihan 65%participating interest blok Pangkah melalui BUT HIPL dari PT SEI adalah sebesarUSD562,843,149.41 dengan rincian sebagai berikut :

No Pembayaran melRekening

Perihal Nilai USD Tanggal

Dari KepadaA Payment of HIPL Price1 PT SEI HOGHI Payment of HIPL Price 25,509,816.08 7 Januari 2014B Purchase participating interest ujung pangkah PSC1 SIP BV HOGHI Deposit payment of

purchase 75%participating intrest ujungpangkah PSC

26,000,000.00 6 Januari 2014

2 PT SEI HOGHI Payment of HIPL LoanFacility

211,333,333.33 7 Januari 2014

3 PT SEI HOGHI Payment of HIPL LoanFacility

300,000,000 7 Januari 2014

4 Jumlah (1+2+3) 537,333,333.33C Junlah Pembayaran (A+B) 562,843,149.41

10) bahwa berdasarkan penjelasan di atas, maka transaksi seluruh penjualan sahamoleh HOGHI kepada SEI group termasuk dalam pengertian pengalihan seluruhparticipating interest blok Pangkah secara tidak langsung karena yangdiperjualbelikan adalah participating interest pada blok Pangkah, meskipunsecara formal transaksi tersebut adalah pengalihan saham namun secarasubstansi transaksi tersebut adalah pengalihan interest sesuai dengan azassubstance over form sesuai ketentuan a quo;

11) bahwa berdasarkan data dan fakta yang disampaikan oleh para pihaksebagaimana diuraikan di atas, maka obyek PPh Final Pasal 4(2) UU PPh tidakhanya dari transaksi pengalihan saham HOGHI, juga termasuk pengalihanpiutang HOGHI kepada SEI karena kedua transaksi tersebut merupakanpersyaratan yang harus dipenuhi oleh Pemohon Banding agar pengalihan 65%participating interest blok Pangkah dapat dilaksanakan sesuai SPA a quo;

12) bahwa berdasarkan penjelasan di atas, maka Hakim Ketua Masdi berpendapat

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 35: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

pembayaran Pemohon Banding kepada HOGHI atas pengalihan saham HOGHIsebesar USD25,509,816.08 dan atas pengalihan piutang HOGHI sebesarUSD537,333,333,33 adalah pembayaran yang tidak dapat dipisahkan satu samalain karena untuk satu tujuan yaitu transaksi pengalihan 65% participatinginterest secara tidak langsung dan bukanlah pembayaran yang terpisah-pisahsatu sama lain atau yang tidak berhubungan satu sama lain. Dengan demikianjumlah yang sesungguhnya diterima oleh HOGHI adalah jumlah yangsebenarnya dibayar oleh Pemohon Banding yaitu sebesar USD562,843,149.41yang merupakan pengalihan interest tidak langsung yang terutang PPh finalsesuai dengan ketentuan a quo;

2. Transaksi Pengambilalihan piutang HOGHI pada HIPL oleh SEI (SEI) sebesar USD537,333,333.33

a. bahwa menurut Terbanding, transaksi pengambilalihan piutang HOGHI oleh SEIsebesar USD 537,333,333.33 merupakan bagian dari transaksi pengalihanparticipating interest secara tidak langsung atas penguasaan 65 % blok Pangkah,sehingga pembayaran atas pengalihan piutang a quo adalah sebagai pengalihan65% participating interest secara tidak langsung atas penguasaan blok Pangkahyang merupakan penghasilan yang berasal dari participating interest sesuai denganketentuan Pasal 9 ayat (4) huruf b PP-79 Tahun 2010 jo. Pasal 1 angka 4 PeraturanMenteri Keuangan Nomor 257 yang dikenakan PPh Final Pasal 4 ayat (2) dengantarif 7% sesuai dengan ketentuan Pasal 27 ayat (2) PP 79/2010 jo. Pasal 2 ayat (2),Lamp III PMK-257;

b. bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi Terbanding a quo, karenapengalihan piutang a quo berdasarkan perjanjian pengalihan piutang (“NovationDeed”) yang disepakati oleh ketiga pihak yaitu SEI, HOGHI dan HIPL untukmenghindari resiko bisnis dikemudian hari, sehingga transaksi pengalihan utang-piutang bukan merupakan obyek PPh Final sebagaimana dimaksud dalam PP-79dan PMK-257;

c. bahwa berdasarkan Surat Banding, Surat Uraian Banding, Surat Bantahan, suratpenjelasan tertulis dan penjelasan lisan yang disampaikan kedua pihak dalampersidangan serta bukti yang disampaikan dalam persidangan, maka Hakim KetuaMasdi berpendapat sebagai berikut :

1)bahwa sebelum terjadi transaksi pengalihan saham HOGHI atas HIPL kepadaSIPBV, HIPL mempunyai hutang kepada HOGHI sebesar USD 537,333,333.33;

2)bahwa HOGHI sepakat untuk mengalihkan piutangnya kepada SEI (SEI), denganmembuat perjanjian “Novation Deed” yang ditandatangani oleh tiga pihak yakniHOGHI, SEI dan HIPL;

3)bahwa pada tanggal 7 Januari 2014, SEI melakukan pembayaran kepadaHOGHI atas pengambilalihan piutang sebesar USD537,333,333.33 yangselanjutnya BUT HIPL mencatat hutangnya yang semula kepada HOGHI beralihberutang kepada SEI;

4)bahwa setelah terjadi pengambilalihan piutang HOGHI oleh SEI, pada tanggal 10Januari 2014, SEI dan HIPL/SIPL memperbarui perjanjian utang-piutang (“LoanAgreement”), yang pada pokoknya pengalihan hutang HIPL kepada HOGHImenjadi utang kepada SEI;

d. bahwa ketentuan yang terkait dengan sengketa diatas adalah sebagai berikut :1) Pasal 1 angka 4 mengatur PMK-257: “Participating Interest adalah hak dan

kewajiban sebagai Kontraktor kontrak kerja sama, baik secara langsung maupuntidak langsung, pada suatu wilayah kerja”.

2) Pasal 4 PMK-257 mengatur: “Dasar Pengenaan Pajak Penghasilan ataspengalihan Participating Interest sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)adalah”:

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 36: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

a. jumlah yang sesungguhnya diterima atau diperoleh Kontraktor; ataub. jumlah yang seharusnya diterima atau diperoleh Kontraktor, dalam hal

terdapat hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4)Undang-Undang Pajak Penghasilan antara pihak-pihak yang melakukanpengalihan Participating Interest.

3) Lampiran III angka 2 huruf b PMK-257 - Contoh penghitungan pajak atastransaksi Pengalihan “Participating Interest secara tidak langsung/pengalihansaham” :

Pada tahun 2017, Charlie Ltd. mengalihkan “30% interest di Blok Bima melaluipenjualan 100% saham CB Ltd.” kepada “Gama Pty. Ltd.” dengan nilai transaksiUS$20,000,000.00. Dengan demikian Gama Pty. Ltd. memiliki 30% interest diblok Bima melalui CB Ltd. (SPV company).Atas transaksi penjualan saham tersebut termasuk dalam pengertian pengalihaninterest secara tidak langsung karena yang diperjualbelikan adalah interest diBlok Bima. Meskipun secara formal transaksi tersebut adalah pengalihan sahamnamun secara substansi transaksi tersebut adalah pengalihan interest(substance over form).Penghitungan dari PPh Final yang terutang oleh BUT Cahrlie Bima Ltd. Adalahsebagai berikut:PPh Final=7% x USD20,000,000,000 = USD1,400,000.00(disetorkan oleh BUT CB Ltd. Ke kas negara karena Gama Pty.Ltd tidak terdaftardi Indonesia);

e. bahwa Pemohon Banding telah mengakuisisi atau mengambil alih seluruh sahamHOGHI atas HIPL yang menguasai 65% blok Pangkah melalui BUT HIPL denganmembayar harga saham sebesar USD25,509,816.08 dan sekaligus mengambil alihpiutang HOGHI dengan membayar sebesar USD537,333,333,33;

f. bahwa pengambilalihan piutang HOGHI oleh Pemohon Banding dilakukanberdasarkan perjanjian pengalihan utang-piutang (Novation Deed) pada tanggal 7Januari 2014 yang ditandatangani oleh SEI, HOGHI dan HIPL;

g. bahwa dengan telah ditandatangani perjanjian pengambilalihan piutang HOGHI aquo, maka seluruh hak dan kewajiban HOGHI beralih kepada Pemohon Banding,artinya Pemohon Banding mengambil alih semua resiko bisnis sehubungan denganpengalihan 65% participating interest blok Pangkah yang dimiliki oleh HIPL sebagaianak perusahaan dari HOGHI;

h. bahwa pengalihan 65% participating interest atas blok Pangkah oleh HOGHIkepada SEI dengan menerima pembayaran hasil penjualan seluruh kepemilikansaham HOGHI atas HIPL dengan harga USD 25,509,816.08 a quo dan menerimapembayaran atas pengalihan piutang HOGHI sebesar USD537,333,333,33 a quoyang telah dimufakati oleh kedua pihak dalam “Sales and Purchase Agreement” aquo dan Perjanjian Pengalihan utang piutang (Novation Deed) a quo. Maka dapatdisimpulkan bahwa kedua transaksi pengalihan tersebut merupakan satu kesatuanyang tidak terpisahkan artinya Pemohon Banding tidak akan memperolehpengalihan 65% participating interest blok Pangkah dari HIPL qq HOGHI tanpamelakukan pengalihan piutang HOGHI a quo atau sebaliknya Pemohon Bandingtidak akan bersedia mengambil alih piutang HOGHI a quo tanpa pengambilalihanseluruh kepemilikan saham HOGHI terhadap HIPL;

i. bahwa pengalihan 65% participating interest dengan cara pengalihan seluruhsaham HOGHI termasuk pengalihan piutang HOGHI merupakan pengalihan hakdan kewajiban baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai denganketentuan Pasal 1 angka 4 PMK-257 yakni: “Participating Interest adalah hak dankewajiban sebagai Kontraktor kontrak kerja sama, baik secara langsung maupuntidak langsung, pada suatu wilayah kerja”.

j. bahwa pengambilalihan participating interest blok Pangkah yang dimiliki HOGHI

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 37: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

dengan cara pengambilalihan saham dan piutang HOGHI merupakan pengalihanparticipating interest atas 65 % blok Pangkah secara tidak langsung oleh PemohonBanding sesuai dengan ketentuan a quo;

k. bahwa harga pengalihan saham HOGHI yang merupakan pengalihan 65%participating interest blok Pangkah sebesar USD25,509,816.08 tidakmenggambarkan nilai asset yang sebenarnya yaitu nilai property minyak dan gasUSD630,254,977.73 dan juga tidak menggambarkan nilai asset bersihUSD489,461,467.73 dengan bukti sebagai berikut :

1) bahwa SEI telah melaporkan nilai asset dan liabilities HOGHI yang menguasai65% blok Pangkah dan HPLLC yang menguasai 10% blok Pangkah sebesarUSD564,763,232.00 berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi Interim PTPGN Tbk per 31 Maret 2014 a quo;

2) bahwa berdasarkan laporan keuangan interim PT PGN a quo, nilai asset bersihyang dimiliki Hoghi atas 65% participating interest blok Pangkah adalah65%/75% x USD564,763,232.00 =USD489,461,467.73 yang dihitung dari jumlahassets USD841,115,178.00 dikurangi dengan jumlah liabilities dan goodwill atasakuisisi, sehingga nilai asset bersih yang dimiliki Hoghi atas 65% participatinginterest blok Pangkah adalah 65%/75% x USD564,763,232.00=USD489,461,467.73;

3) bahwa berdasarkan laporan keuangan interim PT PGN a quo, nilai assetproperty minyak dan gas atas 75% participating interest blok Pangkah adalahUSD727,217,282.00, sehingga nilai property minyak dan gas yang dimiliki olehHIPL qq HOGHI atas 65% participating interest blok Pangkah adalah 65%/75%dikali dengan USD727,217,282.00 sama dengan USD630,254,977.73;

4) bahwa nilai asset property minyak dan gas blok Pangkah USD727,217,282.00 aquo merupakan nilai investasi blok Pangkah yang dibiayai atau didanai olehHOGHI dengan modal sendiri berupa modal saham, pinjaman dari Hoghi melaluiHIPL dan pinjaman dari pihak ketiga, sehingga dapat disimpulkan nilai assetproperty minyak dan gas blok Pangkah sebesar USD727,217,282.00 yangdimiliki oleh HIPL qq HOGHI adalah sebesar USD630,254,977.73;

l. bahwa transaksi penjualan seluruh saham yang dimiliki oleh suatu perusahaan yangmenguasai participating interest kepada perusahaan lain untuk tujuan pengalihanparticipating interest, maka transaksi penjualan saham tersebut merupakantransaksi pengalihan participating interest tidak langsung, meskipun secara formaltransaksi tersebut adalah pengalihan saham namun secara substansi transaksiadalah pengalihan interest (substance over form) sesuai dengan ketentuan Pasal 9ayat (2) huruf b PP 79/2010 jo, Pasal 1 angka 4 dan Lampiran III angka 2 huruf bPMK-257;

m. bahwa Pemohon Banding telah melakukan transaksi pengambilalihan seluruhkepemilikan saham HOGHI atas HIPL yang menguasai participating interest 65%blok Pangkah berdasarkan SPA a quo yang mensyaratkan Pemohon Banding(Pembeli) harus membayar kepada HOGHI (Penjual) sebesar USD562,843,149.41yang terdiri dari transaksi pengalihan saham HOGHI sebesar USD25,509,816.08dan membayar atas pengambilalihan piutang HOGHI pada HIPL sebesarUSD537,333,333.33, sehingga utang HIPL kepada HOGHI beralih menjadi utangkepada Pemohon Banding qq SEI;

n. bahwa selanjutnya, setelah SEI melakukan pembayaran atas pengalihan piutangHOGHI, maka SEI mengadministrasikan sebagai piutang SEI kepada SIPL (SIPL)yang merupakan pencatatan dalam pembukuan menurut Standar AkuntansiIndonesia, sehingga pendapat Pemohon Banding tentang pengalihan piutang bukanobyek PPh Pasal 4 ayat (2) tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan karenapengalihan piutang a quo berhubungan dengan pengalihan participating interest65% blok Pangkah dari HOGHI kepada Pemohon Banding sesuai dengan ketentuan

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 38: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

a quo;

o. bahwa transaksi pembelian seluruh saham HOGHI atas HIPL a quo dengan tujuanpengalihan participating interest 65% blok Pangkah merupakan pengalihanparticipating interest tidak langsung sebagaimana diatur dalam ketentuan a quo,sehingga dasar pengenaan pajak atas pengalihan participating interest adalahberdasarkan jumlah yang sesungguhnya diterima atau diperoleh HOGHI (penjual)yaitu sebesar USD562,843,149.41 sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (4) hurufb PP-79 jo. Pasal 1 angka 4, Pasal 2 ayat (2) huruf b, Pasal 4 huruf a dan LampiranIII angka 2 huruf b PMK-257;

p. bahwa transaksi pengalihan saham dan pengalihan piutang adalah transaksi untuktujuan pengalihan participating interest 65% blok Pangkah yang tidak dapatdipisahkan satu sama lain karena pengalihan saham tanpa melakukan pengalihanpiutang, maka pengalihan 65% participating interest blok Pangkah tidak akanterjadi. Dengan demikian jumlah yang diterima oleh HOGHI atas pengalihanparticipating interest 65% blok Pangkah dari SEI adalah jumlah yang sesungguhnyaditerima oleh HOGHI dari Pemohon Banding (SIP BV) yaitu sebesarUSD562,843,149.41 yang merupakan obyek PPh Pasal 4 ayat (2) sesuai denganketentuan a quo;

q. bahwa pengalihan participating interest atas 65% blok Pangkah berdasarkan hargapenawaran harga saham HOGHI dari Pertamina sebagai pihak ketiga yaitu sebesarUSD26,000,000.00 a quo tidak berdasarkan data dan fakta sebagai berikut:

1) Sales and Purchase Agreement tanggal 04 Januari 2014, S Group melaluiSIPBV (SIPBV) membeli kepemilikan saham HOGHI atas HIPL dengan nilaisebagai berikut:· HIPL Price sebesar USD 25,509,816.08· HOGHI Facility Novation Price sebesar USD 537,333,333.33

Jumlah USD 562,843,149.41

2) Surat keterangan dari Tax Manager H Oil & Gas SDN BHD pada tanggal 7Oktober 2014 (terlampir) sebagai jawaban atas permintaan keterangan dariTerbanding dengan surat nomor S-4972/WPJ.07/KP.1000/2014 tanggal 29September 2014 (terlampir), nilai kontrak dalam Sales and Purchase Agreementyaitu:· HIPL Price sebesar USD 25,509,816.08· HOGHI Facility Novation Price sebesar USD 537,333,333.33

Jumlah USD 562,843,149.41

- HIPL Price, yaitu nilai imbalan atas pengalihan saham dari HOGHI(HOGHI) kepada SIPBV (SIPBV), dimana HOGHI adalah pemilik 100%saham dari H Indonesia Pangkah Ltd, yang memiliki 65% interest di blokPangkah PSC;

- HOGHI Facility Novation Price, yaitu nilai imbalan atas pengalihan piutangyang dimiliki oleh HOGHI kepada PT SEI (SEI), dimana SEI adalah pemilik100% saham SIPBV;

3) Closing meeting dalam article 6 paragraf 6.2 Sales Puchase Agreement (SPA)yang mengatur tentang closing meeting yang berkaitan dengan pengalihanparticipating interest akan ditentukan setelah pihak seller dan purchaser telahmemenuhi closing obligations;

4) Closing obligations yang terkait dengan pengalihan participating interest yangdinyatakan dalam SPA (schedule 1 part B : purchaser’s obligation at or beforeclosing mengatur bahwa pihak purchaser (pembeli) diharuskan membayar saatproses pengalihan ini kepada HOGHI berupa; pembayaran pengalihan sahamHOGHI pada HIPL Price USD25,509,816.08 dan pembayaran pengalihanpiutang HOGHI (Facility Novation Price) USD537,333,333.33;

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 39: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

5) Berita Acara Pemberian Keterangan Wajib Pajak oleh Direktur Utamanya(Firman Ardini Yaman) PT SEI tentang nilai pengalihan 65% participating interestyang diserahkan dari S Group qq SEI kepada H Group qq HOGHI adalahsebesar USD562,843,149.41;

6) Bukti pembayaran atas pengalihan 65% participating interest blok Pangkahsebesar USD562,843,149.41 dengan rincian sbb:

No Pembayaran melRekening

Perihal Nilai USD Tanggal

Dari Kepada1 PT SEI HOGHI Payment of HIPL Price 25,509,816.08 7 Januari 20142 SIP BV HOGHI Deposit payment of purchase

75% participating intrestujung pangkah PSC

26,000,000.00 6 Januari 2014

3 PT SEI HOGHI Payment of HIPL LoanFacility

211,333,333.33

7 Januari 2014

4 PT SEI HOGHI Payment of HIPL LoanFacility

300,000,000.00

7 Januari 2014

Junlah Pembayaran 562,843,149.41

7) Catatan pada halaman 85 dan 86 angka 16 tentang “goodwill dan asset takberwujud dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Interim PT PGN (persero) Tbksampai dengan 31 Maret 2014, mengakui nilai aset bersih HIPL (HIPL) yangmenguasai 65% blok ujung pangkah dan HPLLC yang menguasai 10% blokujung pangkah yang diakuisisi oleh SEI pada tanggal 10 Januari 2014 adalahsebesar US$564,763,232 yang merupakan nilai pengalihan participating interestatas 75% blok Pangkah a quo;

r. bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan pihak dalampersidangan, maka Hakim Ketua Masdi berpendapat, piutang HOGHI kepadaPemohon Banding sebesar USD537,333,333,33 sebagai syarat yang harusdilaksanakan oleh Pemohon Banding disamping pengalihan saham HOGHI kepadaPemohon Banding qq SEI sebesar USD25,509,816.08 sesuai dengan kesepakatandalam SPA merupakan pengalihan participating interest secara tidak langsung yangterutang PPh Final Pasal 4 ayat (2) UU PPh sesuai dengan ketentuan a quo;

s. bahwa Pemohon Banding tidak dapat menganggap pembayaran atas pengalihanpiutang HOGHI semata-mata transaksi pembayaran atas pengalihan piutangHOGHI a quo yang tidak terutang pajak penghasilan PPh Final Pasal 4 ayat (2) UUPPh karena SEI qq Pemohon Bandiang tidak akan bersedia mengambil alih piutangHoghi a quo tanpa pengalihan participating interest atas 65% blok Pangkah yangdimiliki HOGHI atas HIPL melalui BUT HIPL. Dengan demikian transaksi pengalihansaham dan pengalihan putang HOGHI a quo merupakan transaksi pengalihan 65%participating interest blok Pangkah secara tidak langsung yang merupakan obyekPPh final sesuai ketentuan a quo;

t. bahwa pengalihan piutang HOGHI kepada SEI qq Pemohon Banding sebesarUSD537,333,333,33 merupakan syarat pengalihan 65% participating interest blokPangkah sebagaimana diatur dalam pasal 6 paragraf 6.2 dan Schedule 1 Part BSPA a quo. Dengan demikian, dasar pengenaan pajak penghasilan atas pengalihanparticipating interest secara tidak langsung adalah jumlah yang sesungguhnyaditerima oleh HOGHI sebagai pemegang saham HIPL yaitu sebesarUSD562,843,149.41 sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan Pasal 4 ayat (a)PMK-257;

bahwa berdasarkan uraian di atas, maka Hakim Ketua Masdi berpendapat danberkeyakinan, meskipun secara formal Pemohon Banding melakukan dua transaksi yaitutransaksi akuisisi/pengambilalihan saham dan transaksi pengalihan piutang, namun secarasubstansi kedua transaksi tersebut merupakan syarat untuk melakukan pengalihan 65%participating interest blok Pangkah sesuai dengan SPA a quo, sehingga jumlah yangsesungguhnya diterima oleh HOGHI untuk pengalihan participating interest adalah jumlah

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 40: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

dari kedua transaksi tersebut yaitu sebesar USD562,843,149.41 yang terutang PPh Finalsesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat (2) UU PPh jo. Pasal 9 ayat (4) huruf b, Pasal 27ayat (2) dan Pasal 27 ayat (2) huruf b PP-79 jo. Pasal 2 ayat (2) huruf b dan Lampiran IIIangka 2 huruf b PMK-257. Dengan demikian, koreksi DPP obyek PPh Final yang dilakukanTerbanding sebesar USD537,333,333.33 sudah sesuai dengan ketentuan a quo. Olehsebab itu, Hakim Ketua Masdi tetap “mempertahankan” koreksi Terbanding atau “menolak”Permohonan Banding dari Pemohon Banding;

Menimbang:

bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai kredit pajak;

Menimbang:

bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Sanksi Administrasi,kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya;

Menimbang:

bahwa sesuai dengan Pasal 79 ayat (1) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentangPengadilan Pajak diatur: “Dalam hal pemeriksaan dilakukan oleh Majelis, putusan PengadilanPajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 diambil berdasarkan musyawarah yangdipimpin oleh Hakim Ketua dan apabila dalam musyawarah tidak dapat dicapai kesepakatan,putusan diambil dengan suara terbanyak”;

Menimbang:

bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan dan berdasarkan suara terbanyak, Majelisberketetapan untuk menggunakan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 14Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak untuk mengabulkan seluruhnya permohonan bandingPemohon Banding dan menghitung kembali Dasar Pengenaan Pajak PPh Final Pasal 4 ayat (2)terutang menjadi sebagai berikut :

Dasar Pengenaan Pajak cfm Terbanding Rp. 6.883.395.132.902,-Koreksi yang dibatalkan Rp. 6.521.037.102.766,-Dasar Pengenaan Pajak cfm Majelis Rp. 362.358.030.136,-

Mengingat:

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak dan ketentuan peraturanperundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan sengketa ini;

Memutuskan:

Mengabulkan seluruhnya Banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur JenderalPajak Nomor : KEP-00082/KEB/WPJ.07/2016 tanggal 23 Februari 2016, tentang keberatanWajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Final Pasal4 (2) Masa Pajak Januari 2014 Nomor: 00001/240/14/081/14 tanggal 03 Desember 2014, atasnama : Pemohon Banding, sehingga perhitungan PPh Final Pasal 4 (2) Masa Pajak Januari2014 yang masih harus dibayar menjadi sebagai berikut:

Penghasilan Kena Pajak/DPP Rp. 362.358.030.136,-Pajak Terhutang Rp. 25.294.750.069,-Kredit Pajak Rp. 25.294.750.069,-PPh yang kurang dibayar Rp. 0,-Sanksi Pasal 13 ayat (2) UU KUP Rp. 0,-

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 41: DPPPPhFinalPasal4ayat(2) Rp 6.521.037.102.766 sebesar Rp6

Jumlah Pajak yang Masih Harus Dibayar Rp. 0,-

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan suara terbanyak setelah pemeriksaan dalampersidangan dicukupkan pada hari Rabu tanggal 29 Maret 2017 oleh Hakim Majelis IBPengadilan Pajak dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut :

Masdi, S.E., M.Si. sebagai Hakim Ketua,Rasono, Ak., M.Si. sebagai Hakim Anggota,Tri Andrini Kusumandari, S.E., Ak., M.B.T. sebagai Hakim Anggota,

dengan dibantu olehTatyo Meirianto, S.H., M.Hum. sebagai Panitera Pengganti,

Putusan Nomor PUT-103544.25/2014/PP/M.IB Tahun 2018 diucapkan dalam sidang terbukauntuk umum oleh Hakim Ketua Majelis IB pada hari Rabu tanggal 05 September 2018, dengansusunan Majelis sebagai berikut :

Masdi, S.E., M.Si. sebagai Hakim Ketua,Rasono, Ak., M.Si. sebagai Hakim Anggota,Tri Andrini Kusumandari, S.E.,Ak., M.B.T. sebagai Hakim Anggota,dengan dibantu olehLinda Napitupulu, SE., Ak, M.M sebagai Panitera Pengganti,

dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri olehTerbanding dan tidak dihadiri oleh Pemohon Banding.

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K