Download - TUGAS / PR KELOMPOK
TUGAS / PR KELOMPOK
Kita telah mempelajari karakteristik jasa dan macam-macam sifat layanan jasa serta motivasi dan perilaku pembeli/konsumenmasa kini.
Yang berikutnya kita telah membaca prospek usaha jasa yangsedang trend dan dibutuhkan masyarakat.
Buatlah proposal mendirikan usaha jasa : • Analisis kebutuhan masyarakat.• Profile calon konsumen• Segmen calon konsumen• Target pasar, analisa pasar dan perkiraan omzet.• Analisa faktor produksi (man, money, machine, metoda, material)• Buat perkiraan perhitungan Laba/Rugi• Berikan kesimpulan kelayaan usaha dan saran pengembangan
Masing-masing kelompok harus berbeda jenis usahanya.Dibuat dalam power point dan dipresentasikan tgl 19/9.
JENIS USAHA JASA MASING2 KELOMPOK :
KELOMPOK 1 : PERUSH JASA SPA & PERAWATAN KECANTIKAN
KELOMPOK 2 : PERUSH JASA SALON KECANTIKAN
KELOMPOK 3 : PERUSH JASA HIBURAN IMAGEN PARK
KELOMPOK 4 : PERUSH JASA PERMAINAN
SETELAH PRESENTASI KELAYAKAN USAHA :
1. BUATKAN ANALISA FINANSIALNYA. a. Perkiraan pengujung, b. Tarif masing2 jasa c. Perkiraan pendapatan d. Hitung biaya2 nya : Biaya persipan, Investasi, biaya operasi, pemeliharaan, administrasi, pemasaran, gaji, alat kantor dll. e. R/L, ROI,
Pricing polecy
Penetapan harga merupk hal penting bagi pemasar. Sblm menetpk hrg
mereka hrs menetuk tujuan penetp hrg lbh dulu. Dari tujuan inilah mereka
menentukan kebijakan hrg dan metoda pencapaiannya.
Tujuan penetapan hrg :•Memperoleh laba maksimal•Mempromosikan suatu produk tertentu•Mempercepat pemasukan uang tunai•Mempertahankan dan meningkt bagian pasar•Mempertahankan status quo
Orientasi penetapan harga
Kebijakan penetapan harga dpt berorientasi pada :1. Permintaan2. Biaya3. Persaingan
Penetapan hargaHarga yg ditetapkan oleh penjual atau oleh pasar.
Orientasi Permintaan :Factor yg mempengaruhi adalah calon pembeli (selera pembeli, daya belinya)
Orientasi Biaya:Factor yg mempengaruhi biaya operasional utk menjalankan bisnis : (bi produksi, biaya pemasaran, besaran laba)
Orientasi Persaingan :Factor yg berpengaruh terdapat di pasar yaitu perusahaan lain dlm bidang Industri yang sejenis, biaya yg dipungut oleh pesaing
Kebijakan penetapan hrg yg berorientasi pada permintaan
dapat menghasilkan penetapan :
1. Harga yg tinggi atau hrg skimming, yaitu
menetapkan harga yang tinggi dengan maksud
mengambil lapisan atas dari calon pembeli.
2. Harga yg rendah atau harga penetrasi
3. Harga psikologis seperti mengaitkna harga dg mutu,
menggabungkan produk dg harga ganjil, misal rp
999,-
4. Harga promosi, seperti pemberian berbagai macam
potongan, beli satu dapat dua.
Harga skimming :
Menetapkan harga yang tinggi dg mekasud menarik golongan atas
saja. Dalam pemasaran harga yg tinggi ini dinamakan “skimming
price” (to skim berarti mengambil bagian atas saja).
Pada pertama kalinya produksi ditetapkan dg hrg yg tinggi, dg
maksud mengambil pembeli tingkat atas saja, yakni mereka yg
bersedia membayar hrg tinggi. Ada juga yg menyebutkan hrg
premium.
Skimming berguna sekali utk mengetahui banyaknya permintaan.
Perush juga lbh mudah memenuhi permintaan dg hrg tinggi dan kmd
menurunkannya perlahan2 darippada memulai hrga rendah, dan
akhirnya berusaha menaikkan. Menaikkan harga lebih sulit dari
menurunkan.
Pertimbangan memilih harga skimming
Yang memilih hrg skimming ada faktor2 alasannya :
1. Produk baru mempunyai ciri2 khusus dan mempunyai
kelebihan dari yang lain.
2. Ingin mencapai segmen berpenghasilan tinggi
3. Mudah utk menurunkan dr/pd menaikkan.
4. Menginginkan Laba besar
5. Hrg dpt menutup pengembangan prod baru.
Harga penetrasi :
Menetapkan hrga rendah dg maksud produk dpt menembus pasar
dan dpt dibeli oleh seluruh lapisan masyarakat dan seluruh segmen.
Hal ini dilakukan dg pertimbangan :
1. Jumlah yg dijual sangat peka thd harga. Ditetapkan hrg tinggi
maka pembeli mundur dan pikir2.
2. Biaya produksi dg skala besar akan menurun. Jadi hrg dpt
ditetapkan cukup rendah spy penjualan jadi besar.
3. Produk baru akan mengahadapi persaingan yg sengit, segera
stlh diperkenalkan pasar. Dalam hal ini hrg penetrasi yg rendah
menghalangi masuknya pesaing, krn hanya menghasilkan laba
yg kecil, artinga pesaing akan sulit menerima keuntungan bila
hanya berproduksi dalam jumlah kecil.
Harga psikologis :
Banyak marketer yg berpendapat bahwa konsumen dpt dipengaruhi
utk membeli dg menggunakan factor psikologis dlm menetapkan
hrg al dg :
1. Mengaitkan hrg dg mutu, hrga mahal tapi produk bermutu
tinggi.
2. Menetapkan hrg bagi gabungan dari beberapa unit produk,
pemasar menggabungkan 2unit produk dan menjualnya sebagai
satu produk.memasang satu harga utk berbagai macam barang
utk memberi kesan murah.
3. Menetapkan harga dg bilangan ganjil misalnya rp. 99000; 19999
dll
4. Para manager milih cara ini dg alasan mereka menganggap bhw
konsumen lbh senang membeli brg dg hrg rp.99999 drpd harga
rp 100000, kesannya lebih rendah.
Harga promosi/diskon :Utk menarik calon pembeli yg lbh banyak persh dapat menetapkan hrg
promosi. Ini dapat dg meberikan pot hrg dari biaya yg telah
ditetapkan dlm daftar.
Potongan hrg berupa:
1. Potongan kuantitas, krn membeli dlm juml besar. Misalnya rp
100 bagi pembelian <10 yg diatas >10unit @90.
Potongan kuantitas ini ada bermacam cara :
1. Pot komulatif, kepada pembeli selama beberapa waktu
tertentu.
2. Pot yg tdk komulatif, hanya diberikan pd setiap pesanan.
2. Pot dagang atau trade diskon diberikan oleh producen secara
otomatis kpd pedagang besar dan pengecer.
3. Pot tunai atau cash discount, diberikan kpd pembeli yg
membayar tunai.
4. Pot musiman atau seasonal discount diberikan utk mendorong
orang membeli baragng atau jasa diluar musimnya. Harga hotel
diluar pakansi lbh murah.
Kebijakan penetapan hrg berorientasi pada biaya dapat berupa
penetapan harga dg :
1. Markup
2. Costplus
3. Break even
Kebijakan harga berorientasi biaya :
Markup :
Kebanyakan pedagang baik besar kecil menetapkan hrg dg menggunakan markup atau tambahan atau imbuhan. Markup adalah jumlah rupiah yang ditambahkan pada biaya produk utk mendptk harga jual. Markup ini biasanya cukup besar dan mencakup biaya penjualan dan laba.Markup dpt dihitung dg dua cara :Dihitung dari biaya, danDihitung dari harga penjualan.Andaikata hrg pokok bagi penjual atau pengecer sama dg rp 100.000 dan markup sama dg rp.50,000 maka hrg jual yg hrus dibayar oleh pembeli adalah rp. 150.000. Markup ini sebesar rp.50.000 dpt dihitung dr hrg pokok atau hrg jual.Jika dihitung dr hrg pokok, maka markupnya adalah seb. 50% yaitu 50xrp100000=rp50.000Jika dihtg dr hrg jual maka markup nya ádalah 33,1/3% yaitu 33,1/3%xrp. 150.000=rp50.000,-Hrg pokok + markup = harga jual.
Banyak pedagang ingin mencari laba yg besar dg menetapkan
markup tinggi, utk menutupi biaya operasional mereka. Tapi perlu
diingat akan membahayak penjualan.
Barg tdk cepat laku ,Perputaran barang rendah, konsumen enggan
shg perputaran rendah, pendpt rendah.
Yang baik : perputaran tinggi , laba kecil secara total pendpt dan
laaba jadi b esar.
Biasanya lupa dg humus diatas, ingin laba besar dimarkup dan
barang tdk laku/rendah.
Lanjutan Mark up ………….
CostPlus :
Biaya ditambah dg sesuatu utk dapat laba. Penetapan harga dg metoda ini
mencakup dua langkah :
Mula2 kita hitung biaya produksi.
Kemudian menambah biaya produksi dg sesuatu margin untuk menutup
biaya pemasaran dan laba.
Jadi dihitung dulu biaya produksi lalu ditambah biaya markup utuk
menutup biaya pemasaran dan laba.
Metoda costplus ada kelemahannya:
Perush yg banyak macam produk sulit dihitung hrg pokok masing2
produknya
Apabila ada pesaing yang menjual lbh rendah sulit menyusaikan.
Sering menganggap semua produk mempunyai daya tarik yg sama,
padahal tidak.
Metoda breakeven
Ada lagi yaitu analisa breakeven, masalahnya adalah berapakah
jumlah produk yg harus dijual pd harga tertentu, supaya dpt
menutup semua biaya.
Untuk memahami BEP kita perlu mengetahui beberapa konsep
biaya :•Biaya tetap•Biaya variable•Biaya tambahan.
Rumus Brak Even Point (BEP) : Cari Rumusnya
Kebij penetapan harga berorientasi pd persaingan
Dapat menghasilkan penetapan :
Harga yg sama dg hrg pasar
Harga yg lbh rendah daripada pasar
harga yg lbh tinggi drpd pasar.
Harga sama dengan pesaing.
Pemasar dpt menetapkan hrg produknya sama dg pesaing. Mereka
menghadapai pesaing dg tdk menggunakan harga sbg senjata, tetapi
mereka akan bersaing dg menggunakan senjata yg bukan harga spt iklan,
promosi, penjualan dg tatap muka dll.
Harga lbh tinggi atau lbh rendah
Lebih rendah daripada pesaing
Harga lbh rendah, mutu produk lbh rendah, ada yg biaya promosi lbh
rendah, dg konsekwensi kebijakan laba lbh rendah dst.
Lebih tinggi dari pesaing
Kebijakan ini tdk banyak dipakai, tetapi cocok utk keadaaan tertentu.
Kadang2 terkesan produknya lbh tinggi, prestise, merek, terbawa leader,
kelebihan2 tertentu diluar mutu produk.