Download - Skenario C Blok 16
Skenario C Blok 16
Lana, anak perempuan, usia 2 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan batuk dan
sukar bernapas disertai demam sejak 2 hari yang lalu, dan hari ini keluhannya bertambah
berat.
Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: tampak sakit berat, kesadaran: compos mentis
RR 60x/menit, Nadi 132x/menit,regular, Suhu: 38,6’C
Panjang badan: 85 cm, Berat badan: 12 kg
Keadaan spesifik:
Kepala: Napas cuping hidung (+)
Thoraks: Paru: Inspeksi: simetris, Retraksi intercostals, subcostal
Palpasi: stem fremitus kiri=kanan
Perkusi: Redup pada basal kedua lapangan paru.
Auskultasi: Peningkatan suara napas vesikuler, ronki basah halus nyaring, tidak
terdengar wheezing
Pemeriksaan lain dalam batas normal
Informasi tambahan: Tidak ada riwayat atopi dalam keluarga
Pemeriksaan Laboratorium:
Hb: 12,1 g/dL, Ht: 36 vol%, Leukosit: 18.000/mm3, LED: 25 mm/jam, Trombosit:
220.000/mm3, Hitung jenis: 0/2/1/74/20/3, CRP: (-)
Pemeriksaan Radiologi:
Thoraks AP: Infiltrat di parahillar kedua paru
Klarifikasi Istilah
Batuk : hembusan cepat udara dari paru-pru yang biasanya dalam rangka untuk
membersihkan saluran udara paru-paru, cairan, lender, atau materi
Demam : Suhu tubuh di atas normal (>37,5’ C)
Napas cuping hidung : kembang kempis lubang hidung selama inspirasi
Retraksi intercostals : meningkatnya pemakaian otot leher dan dada sebagai usaha untuk
bernapas dengan penarikan otot sela iga ke dalam saat inspirasi
Otot subcostal : otot yang berasal dari permukaan dalam tulang iga dan berinsersi ke tulang
iga kedua atau ketiga di bawahnya
Stem fremitus : tonjolan atau nodus kecil yang padat dan dapat diketahui melalui sentuhan
Suara napas vesikuler : bunyi yang mempunyai frekuensi rendah, seperti bunyi napas normal
pada paru selama ventilasi
Ronki basah halus : suara napas tambahan bernada rendah sehingga bersifat sonor, terjadi
pada saluran napas besar seperti trakea atau bronkus utama karena udara melewati
penyempitan bias terdengar saat inspirasi dan ekspirasi
Wheezing : jenis bunyi kontinu seperti bersiul
Atopi : suatu kecenderungan genetic untuk mengembangkan penyakit alergi, dermatitis,
rhinitis atau asma. Orang atopi hipersensitif terhadap zat tertentu, biasanya protein, di
lingkungan mereka.
CRP : C-Reactive protein, suatu protein yang dihasilkan oleh hati untuk mendeteksi
inflamasi dalam tubuh
Infiltrat : bahan atau larutan yang diendapkan, penimbunan suatu substansi di suatu
jaringan yang normalnya tidak terdapat pada jaringan tersebut atau dalam jumlah yang
melebihi normal
Parahillar : Lokasi di dekat cekungan kecil pada organ yang merupakan pintu masuk dan
keluar pembuluh darah atau saraf
Identifikasi Masalah
Lana, anak perempuan, usia 2 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan batuk dan
sukar bernapas disertai demam sejak 2 hari yang lalu, dan hari ini keluhannya bertambah
berat.
Analisis Masalah
Lana, anak perempuan, usia 2 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan batuk dan sukar bernapas disertai demam sejak 2 hari yang lalu, dan hari ini keluhannya bertambah berat. Informasi tambahan: Tidak ada riwayat atopi dalam keluarga
1. Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan?
2. Bagaimana etiologi dan mekanisme abnormal?
Batuk
Sukar bernapas
Demam
3. Mengapa demam terjadi sejak dua hari yang lalu dan bertambah parah pada hari ini?
4. Bagaimana anatomi, histology dan fisiologi sistem pernapasan pada anak?
5. Bagaimana sistem imun pada anak usia 2 tahun
6. Bagaimana hubungan riwayat atopi dalam keluarga dengan kasus?
Pemeriksaan fisis:
Keadaan umum: tampak sakit berat, kesadaran: compos mentis
RR 60x/menit, Nadi 132x/menit,regular, Suhu: 38,6’C
Panjang badan: 85 cm, Berat badan: 12 kg
1. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal?
2. Mengapa kesadaran pasien compos mentis meskipun keadaan umumnya tampak sakit
berat?
3. Bagaimana cara menentukan keadan umum pada anak?
4.
Keadaan spesifik:
Kepala: Napas cuping hidung (+)Thoraks: Paru: Inspeksi: simetris, Retraksi intercostals, subcostalPalpasi: stem fremitus kiri=kananPerkusi: Redup pada basal kedua lapangan paru.Auskultasi: Peningkatan suara napas vesikuler, ronki basah halus nyaring, tidak terdengar wheezingPemeriksaan lain dalam batas normal1. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal?
2. Bagaimana proses yang terjadi pada saat suara napas timbul?
Pemeriksaan Laboratorium:
Hb: 12,1 g/dL, Ht: 36 vol%, Leukosit: 18.000/mm3, LED: 25 mm/jam, Trombosit:
220.000/mm3, Hitung jenis: 0/2/1/74/20/3, CRP: (-)
1. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal?
2. Mengapa CRP (-)?
Pemeriksaan Radiologi:
Thoraks AP: Infiltrat di parahillar kedua paru.
1. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal?
Hipotesis:
Lana, 2 tahun, mengalami batuk, demam dan sukar bernapas karena menderita pneumonia.
1. Bagaimana cara menegakkan diagnosis pada kasus?
2. Apa saja diagnosis banding pada kasus?
3. Apa diagnosis kerja pada kasus?
4. Apa definisi dari diagnosis kerja ?
5. Apa etiologi dari diagnosis?
6. Apa epidemiologi dari diagnosis?
7. Apa factor resiko pada kasus?
8. Bagaimana patofisiologi pada kasus?
9. Bagaimana pathogenesis pada kasus?
10. Bagaimana manifestasi klinis pada kasus?
11. Apa komplikasi pada kasus?
12. Apa saja Pemeriksaan penunjang ?
13. Bagaimana prognosis pada kasus?
14. Bagaimana tatalaksana pada kasus?
15. Bagaimana cara preventif dari kasus ini? imunisasi
16. Apa skdi pada kasus?
Learning issues
Anatomi sistem saluran napas pada anak
Histologi sistem saluran napas pada anak
Fisiologi sistem saluran napas pada anak
Pneumonia pada anak
Sistem Imun pada anak
Perbandingan pneumonia anak dan dewasa
Pakai literature Anak