Download - Referat Infertiitas
-
7/24/2019 Referat Infertiitas
1/16
REFERAT
KASUS INFERTILITAS
Disusun Untuk memenuhi Tugas Kepanitraan Klinik
Stase Ilmu Radiologi di Rumah Sakit Roemani Semarang
Pembimbing :
dr. Abu bakar, Sp Rad
Di susun oe! :
Amaia Isnaini
"#A$%$$$&
FAKULTAS KED'KTERAN
UNI(ERSITAS )U"A)))ADI*A" SE)ARAN+
#$%
0
-
7/24/2019 Referat Infertiitas
2/16
-A- I
PENDA"ULUAN
A. Laar -eakang
Pasangan infertilitas adalah pasangan suami istri yang telah
menikah selama minimal satu tahun, melakukan hubungan senggama
teratur, tanpa menggunakan kontrasepsi, tetapi belum pernah mengalami
kehamilan merupakan masalah klinis yang penting. Ini merupakan
manifestasi klinis dari penyakit penyerta yang serius. Infertilitas di sebut
primer adalah jika sebelumnya pasangan suami istri belum pernah
mengalami kehamilan.
Di !merika Serikat, insiden fertilitas telah menurun dari "
menjadi #,$". Dan satu dari enam pasangan adalah infertil.
Kemungkinan infertilitas meningkat bersamaan dengan usia. !kan tetapi
untuk mendeteksi nya lebih lanjut apakah ada kelainan pada pasangan
infertilitias, pemeriksaan penunjang yang di lakukan adalah dengan
melakukan pemeriksaan %S&.'
%S& (histerosalphyngography) adalah suatu prosedur radiologi
untuk melihat bayangan rongga rahim dan bentuk tuba fallopi.
Pemeriksaan %S& biasanya dilakukan untuk men*ari penyebab
infertilitas.+
Pada referat ini akan dibahas tentang anatomi sistem reproduksi
anita, infertilitas dan pemeriksaan %S& (histerosalphyngography).
1
-
7/24/2019 Referat Infertiitas
3/16
-A- II
TIN/AUAN KASUS
A. Anaomi sisem reproduksi 0ania
Sistem reproduksi anita berada di bagian tubuh seorang anita yang
disebut panggul. Se*ara anatomi sistem reproduksi anita dibagi menjadi dua
bagian, yaitu bagian yang terlihat dari luar ( genitalia eksterna ) dan bagian
yang berada di dalam panggul (genitalia interna ).
!. &enitalia eksterna meliputi bagian yang disebut kemaluan (vulva) dan
liang sanggama ( vagina).
. Vulva
adalah tempat bermuaranya sistem urogenital. Di sebelah luar -ul-a
dilingkari oleh labia mayor (bibir besar) yang ke arah belakang menyatu
membentuk komissura posterior dan perineum. Di baah kulitnya terdapat
jaringan lemak serupa dengan yang ada di mons -eneris. edial dari bibir
besar di temukan bibr ke*il (labia minora) yang ke arah perineum menjadi
satu dan membentuk frenulum labiorum pudendi. Di depan frenulum ini
terletak fossa na-ikulare. Kanan dan kiri dekat pada fossa na-ikulare ini
dapat di lihat dua buah lubang ke*il tempat saluran kedua glandula
2
-
7/24/2019 Referat Infertiitas
4/16
/artholini bermuara. Ke depan labia minora menjadi satu dan membentuk
preputium klitoridis dan frenulum klitoridis. Di baah prepusium
klitoridis terletak klitoris. Kira0kira ,1 *m di baah klitoris terdapat
orifisium uretra eksternum (lubang kemih). Di kanan kiri lubang kemih ini
terdapat dua lubang ke*il dari saluran yang buntu (duktus parauretralis
atau duktus skene).). &enetalia interna terdiri dari rahim ( uterus ), saluran
telur ( tuba ), dan indung telur ( ovarium ).
'. Vagina
adalah tabung berotot yang dilapisi membran dari jenis ephitelium bergaris
khusus, dialiri pembuluh darah dan serabut saraf. Panjang -agina dari-estibula sampai uterus dengan ukuran bagian depan 2,1 *m dan dinding
belakangnya sekitar *m. Dindingnya bersambung se*ara normal dan
mengelilingi bagian baah ser-iks. 3ekukan sempit di depan adalah
forniks anterior dan yang disisi0sisinya adalah forniks lateral, sedangkan
yang dibelakang adalah forniks posterior -agina.4
/. Pada genetalia interna meliputi bagian dari rahim ( uterus ), saluran telur
( tuba ), dan indung telur ( avarium ).
. Uterus
adalah pada seorang deasa berbentuk seperti buah a-okad atau buah pir
yang sedikit gepeng. Ukuran uterus adalah #0#,1 *m, lebar 1,'1, dan tebal
',1 *m. 5totnya disebut miometrium. 6ungsi uterus untuk menahan o-um
yang telah dibuahi selama perlembangan, sebutir o-um yang telah keluar
dari o-arium dihantarkan melalui tuba uterine ke uterus. Dinding uterus
terdiri dari luar ke dalam yaitu perimetrium, miometrium dan
endometrium. Uterus mempunyai alat penahan dan penggantung yaitu
ligamentum teres uteri, ligament kardinale dan ligamentum rekto uterina.
Uterus terbagi lagi menjadi + bagian, yaitu7
a. 6undus uteri (dasar rahim), yaitu bagian uterus yang terletak antara kedua
pangkal saluran telur.
b. 8orpus uteri, bagian uterus yang terbesar pada kehamilan, bagian ini
berfungsi sebagai tempat janin berkembang. Rongga yang terdapat pada
korpus uteri disebut ka-um uteri atau rongga rahim.
3
-
7/24/2019 Referat Infertiitas
5/16
*. 8er-ik uteri, yaitu ujung ser-ik uteri yang menuju pun*ak -agina disebut
porsio, hubungan antara ka-um uteri dan kanalis ser-ikalis disebut ostium
uteri internum.
'. Tuba Fallopi
adalah tempat bertemunya sperma dengan telur matang. Dan merupakan
saluran telur yang berasal dari duktus ulleri. Rata0rata panjang tuba 0
4 *m. Tuba fallopi terdiri dari 4 bagian 7
a. Pars intertisial yaitu bagian tuba yang menempel pada dinding uterus.
b. Pars ismika yaitu bagian medial tuba yang menyempit seluruhya
(diameter '0+ mm).
*. Pars ampularis yaitu bagian yang berbentuk saluran agak lebar
(diameter 409 *m)
d. Infundibulum yaitu bagian ujung tuba yang terbuka kearah abdomen
dan mempunyai fimbria yang merupakan tangan0tangannya.
+. Ovarium
adalah kelenjar yang berbentuk seperti buah kenari yang terletak di kiri
dan di kanan uterus dibaah tuba uterine dan terletak pada lapisan
belakang ligamentum latum. Ukuran o-arium panjang ',101 *m, lebar ,10
+ *m dan tebal 9,20,1 *m. Sebagian ke*il o-arium berada di dalam
ligamentum latum, disebut hilus o-arii. Pada bagian hilus ini masuk
pembuluh d:arah dan saraf ke o-arium. 3ipatan yang menghubungkan
lapisan belakang ligamentum latum dengan o-arium dinamakan
meso-arium. 6ungsi dari o-arium antara lain untuk memproduksi o-um,
memproduksi hormon estrogen, dan memproduksi progesterone.
-. De1inisi In1eriias
Infertilitas merupakan masalah yang dihadapi oleh pasangan suami
istri yang telah menikah selama satu tahun, melakukan hubungan senggama
teratur, tanpa menggunakan kontrasepsi, tetapi belum berhasil memperoleh
kehamilan. Pada prinsipnya masalah yang terkait dengan infertilitas
berdasarkan masalah yang dijumpai baik pada peremp;uan dan laki0laki.
4
-
7/24/2019 Referat Infertiitas
6/16
2. Eioogi
Terdapat beberapa faktor0faktor yang terkait dengan infertilitas dibagi
menjadi dua yaitu7
a. 6aktor 5rganik 7
&rade
. 5klusi tuba proksimal tanpa adanya fibrosis atau oklusi tuba
distal tanpa ada distensi.
5
-
7/24/2019 Referat Infertiitas
7/16
'. ukosa tampak baik.
+. Perlekatan ringan (perituba0o-arium)
b. Sedang>&rade 'Kerusakan tuba berat unilateral
*. /erat>&rade +
. Kerusakan tuba berat bilateral
'. 6ibrosis tuba luas
+. Distensi tuba ? ,1 *m
4. ukosa tampak abnormal
1. 5klusi tuba bilateral
2. Perlekatan berat dan luas
asalah o-arium
Sindrom o-arium polikistik merupakan masalah gangguan o-ulasi
utama yang seringkali dijumpai pada kasus infertilitas dengan gejala
siklus haid oligoo-ulasi atau ano-ulasi dan gambaran o-arium
polikistik pada pemeriksaan US&, gambaran hiperandrogenisme baik
klinis maupun biokimiai.
b. 6aktor =on05rganik
Usia
$4" perempuan subur di usia +1 tahun atau ##" perempuan subur
di usia +@ tahun akan mengalami kehamilan dalam kurn aktu tiga
tahun lama pernikahan. Ketika usia istri 49 tahun maka
kesempatan untuk hamil hanya sebesar 1" per bulan dengan
kejadian kegagalan sebesar +401'".
6rekuensi senggama
!ngka kejadian kehamilan menjadi pun*aknya ketika pasangan
suami istri melakukan hubungan dengan frekuensi '0+ kali
seminggu untuk dapat mengoptimalkan fertilitas
Pola hidup
. !lkohol , pada perempuan tidak terdapat bukti bukti se*ara
ilmiah adanya hubungan konsumsi alkohol dengan kejadian
infertilitas tetapi pada lelaki adanya hubungan konsumsi
alkohol dalam jumlah banyak dengan penurunan sperma.
'. /erat badan,
6
-
7/24/2019 Referat Infertiitas
8/16
Perempuan yang memiliki indeks massa tubuh (IT) lebih
dari '$ 8enderung memerlukan aktu yang lebih lama untuk
mendapatkan kehamilan. Tindakan menurunkan berat badan
pada perempuan yang memiliki IT ? '$ dan mengalami
ano-ulasi akan meningkatkan peluang untuk hamil.
+. erokok
pada perempuan perokok aktif dapat mengakibatkan terjadinya
infertilitas. Dan perokok pasif baik perempuan maupun laki0
laki dapat menurunkan infertilitas.
4. !danya infeksiKerusakan ini biasanya disebabkan oleh salpingitis
(peradangan tuba falopi). Selain membuat sulit hamil,
salpingitis juga dapat menyebabkan kehamilan di luar
kandungan (ektopik). Infeksi T5R8% sering menimbulkan
gangguan kesuburan anita. Sel telur yang terinfeksi T5R8%
menjadi rusak, menge*il dan tidak bisa dibuahi sehingga
menjadi sulit hamil.
1. Pekerjaan
/eberapa pekerjaan yang berhubungan dengan bahan
berbahaya dapat menurunkan fertilitas pada laki0laki maupun
perempuan, sehingga diperlukan anamnesis yang baik tentang
pekerjaan sehingga dapat diberikan saran yang tepat.
2. Pakaian Dalam Ketat
3aki0laki sebaiknya diberikan informasikan baha terdapat
hubungan antara peningkatan suhu pada s*rotal dengan
penurunan kualitas semen, tetapi tidak dapat dipastikan baha
penggunaan pakaian yang longgar akan meningkatkan fertilitas
D. Kasi1ikasi
Infertilitas dibagi menjadi dua ma*am7
a. Infertilitas primer adalah jika sebelumnya pasangan suami istri belum
pernah mengalami kehamilan.
7
-
7/24/2019 Referat Infertiitas
9/16
b. Infertilitas sekunder adalah jika pasangan suami istri gagal untuk
memperoleh kehamilan setelah satu tahun pas*a persalinan atau
pas*aabortus, tanpa menggunakan kontrasepsi apapun.
E. Diagnosa
a. !namnesis
Pemeriksaan aal dari masalah infertilitas dengan melakukan
anamnesis yang tepat untuk mendapatkan data yang lengkap. Untuk
mendiagnosa perlu menanyakan apakah lama infertilitasnya kurang dari
'4 bulan, apakah pasangan perempuan kurang dari umur +9 tahun,
apakah pasangan umur di atas +1 tahun, namun lamanya infertilitas
tidak lebih dari +2 bulan, apakah pasangan pasutri memiliki kebiasaan
merokok atau minum alkohol, apakah pasutri menjalani terapi khusus
seperti antihipertensi, kortikosteroid, dan sitostika., apakah terdapat
keluhan nyeri haid (amenorrhea atau oligomenorrhea) setiap bulannya
dan perlu dikaitkan dengan adanya penurunan aktifitas fisik saat haid
akibat nyeri atau terdapat penggunaan obat penghilang nyeri saat haid
terjadi., apakah melakukan senggama se*ara teratur dengan frekuensi '0
+ kali per minggu.
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada pasutri dengan masalah
infertilitas adalah pengukuran berat badan, tinggi badan untuk
menetukan indeks massa tubuh (IT), dan pengukuran lingkar
pinggang, Perempuan dengan IT ? '1 kg>m' termasuk berat badan
dan memiliki kaitan erat dengan sindrom metabolik. IT A $kg>m '
dikaitkan dengan pasien yang terlalu kurus dan perlu dip;ikirkan
kemungkinan adanya penyakit kronis seperti T/8 atau kanker,
*. Pemeriksaan Penunjang ,',+,1
. Pemeriksaan dasar yang dianjurkan untuk mendeteksi penilaian
kadar progeteron pada fase luteal madia,
'. pemeriksaan kadar TS% dan prolaktin,
8
-
7/24/2019 Referat Infertiitas
10/16
+. pemeriksan uji pas*asenggama atau P8T,
4. pemeriksaan analisis sperma,
1. /iopsi endometrium di gunakan untuk memberikan informasi
histologi langsung tentang jaringan endometrium
2. Pen*itraan ultrasound, gelombang ultrasonik dapat digunakan
untuk menentukan patensi kedua tuba fallopi dan kedalaman serta
konsistensi lapisan uterus
#. 3aparoskopi digunakan Tindakan laparoskopi diagnostik dapat
dilakukan pada pasien infertilitas idiopatik yang di*urigai
mengalami patologi pel-is yang menghambat kehamilan. Tindakan
ini dilakukan untuk menge-aluasi rongga abdomino0pel-is
sekaligus memutuskan langkah penanganan selanjutnya. Studi
menunjukkan bila hasil %S& normal, tindakan laparoskopi tidak
perlu dilakukan 3aparoskopi diagnostik dapat dipertimbangkan bila
hingga beberapa siklus stimulasi o-arium dan inseminasi intra
uterin pasien tidak mendapatkan kehamilan
@. %isterokopi digunakan untuk pemeriksaan -isuak uterus dengan
sebuah histeroskop, sebuah selang hampa yang tipis dimasukkn
melaui ser-iks dan membantu dalam mendeteksi perlengkatan
uterus atau abnormalitas.
$. B foto %S& normal@
9
-
7/24/2019 Referat Infertiitas
11/16
a. De1inisi
%S& merupakan prosedur C0ray khusus untuk melihat
bagian dalam uterus (rahim) dan saluran tuba. Rahim dan saluran tuba
tidak terlihat pada C0ray biasa sehingga *airan yang disebut kontras
digunakan untuk melihat lebih jelas. %S& merupakan prosedur raat
jalan yang memakan aktu kurang dari satu setengah jam untuk
melakukan. %al ini biasanya dilakukan setelah menstruasi berakhir, tapi
sebelum o-ulasi, untuk men*egah interferensi dengan kehamilan aal.2
b. Indikasi "S+ 3
a. Sterilisasi primer dan sekunder.
b. Infertilitas primer dan sekunder.
*. enentukan lokasi IUD,apakah intrauterine atau tidak ( translokasi
IUD)
d. Pendarahan per-agina minimal, akibat mioma, polip adenomatous
uteri.
e. !bortus habitualis trisemester II yang di*urigai akibat inkompetensi
*er-iks.
f. Kelainan baaan uterus, misalnya uni*ornis, bi*ornis, uterus septus,
dll.
g. Tumor *a-um uteri.
10
-
7/24/2019 Referat Infertiitas
12/16
h. %idrosalping, yaitu salah satu bentuk peradangan kronik pada salping
dasering merupakan hasil akhir dari pyosalping dengan resorbsi
eksudat purulan diganti dengan *airan jernih.
i. Tuba non paten yaitu tuba yang oklusi sehingga sprema tidak bisa
pada *er-iks dan uterus.
*. Konraindikasi "S+ 3
a. Pendarahan per-agina yang berat
b. pada perdarahan berat, -asa terbuka dan kontras bias masuk ke -asa
akibatnya terjadi emboli.
*. Infeksi organ genital baik bagian dalam maupun luar
d. enstruasie. %amil muda karena %S& bersifat in-asif
f. Penyakit ginjal atau jantung yang berat
g. Pasien yang baru di kuretase
h. Inflamasi akut, pada inflamasi akut terjadi erosiyang besar sehingga
ditakutkan bias terjadiinfeksi as*enden
d. Prosedur "S+ 3
. aktu optimum adalah hari ke $09 setelah haid karena diperkirakan
pada aktu tersebut uterus sudah tenang.
'. Sejak aal menstruasi sampai pemeriksaan sampai pasien dilarang
*oitus
+. Dilakukan pembuatan foto polos posisi litotomi dengan atau tanpa
fluoroskopi untuk mengetahui adanya tumor. Eika menguunakan
fluoroskopi biasanya menjadi lebih mudah dan informasi yang didapat
lebih banyak namun paparan radiasinya juga besar4. Di pasang spekulum, portio dijepit, kemudian di masukan kontras
melalui kanula.
1. Karena kontras dimasukkan ke rongga (intra *a-iter) dan bukannya
-asa darah, kontras yang digunakan dapat berupa kontras ionik yang
jarang menimbulkan alergi. Kontras yang dimasukkan pertama 1 **,
kemudian diperhatikan, apakah kontras masuk ke peritoneum atau tidak
(peritoneal spill), atau terjadi obstruksi seperti misalnya fibrosis post
infeksi sehingga kontras tampak menggembung (hidrosalphynC)
11
-
7/24/2019 Referat Infertiitas
13/16
2. Dilakukan pemotretan saat kontras masuk ke tuba dan saat peritoneal
spill dengan posisi !P dan 5blik
e. )a4am5ma4am ba!an konras
. edia larut minyak (lipiodol, ultrafluid)
Kelebihan 7 karena kontras lebih pekat, efek terapetiknya lebih besar
Kekurangam7 resorbsi lama, granuloma akibat retensi kontras, emboli
'. /ahan kontras larut dalam air
Keuntungan 7opasitas memuaskan, mudah masuk ke tuba,pelimpahan
kontras ke *a-um peritonii *epat
Kekureangan 7Ffek samping berupa mulas, nyeri, pre sho*k.
f. Kompikasi "S+ 6
komplikasi yang paling umum dari %S& adalah nyeri dan infeksi. Ini dan
lainnya komplikasi dan sisi efek sebagai berikut7
. Kontraksi uterus dan ketidaknyamanan karena pengenalan media
kontras ke dalam rongga rahim7 Eenis yang paling umum dari rasa sakit
dirujuk adalah kolik subabdominal disebabkan oleh pelebaran rongga
rahim. Rasa sakit lebih menyebar, yang disebabkan oleh iritasi
peritoneum akibat kontras media, juga telah dilaporkan. =yeri dapat
diminimalkan dengan perlahan0lahan menyuntikkan media kontras dan
menggunakan agen kontras isosmolar.
'. Infeksi postpro*edural7 Penyebaran dan generalisasi peradangan
intrapyeli* mungkin terjadi dalam kasus peradangan kronis dan
hydrosalpinges, atau setelah *edera parah yang disebabkan oleh uterus
manu-er pemeriksaan.
g. "S+ Norma
%S& normal yaitu ditemukan @
Ukuran *analis *er*i-is ',1 *m, Isthmus sempit, 8a-um uteri tampak
berbentuk segitiga dengan titik pun*ak ke baah mengikuti arah kanula,
panjang sisi +,# *m, Earak kornu kanan dan kiri +,1 *m , Tuba tipis seperti
12
-
7/24/2019 Referat Infertiitas
14/16
benang berakhir di fimbria. Terjadi pelimpahan kontras ke dalam pel-is
anatomikus.#
h. Pen4ega!an dan Penanganan
/eberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari atau
menurunkan faktor risiko terjadinya infertilitas, diantaranya adalah. 1
.engobati infeksi yang terjadi pada organ reproduksi. Diketahui baha
infeksi yang terjadi pada prostat maupun saluran sperma, dapat
menyebabkan infertilitas pada laki0laki.
'. engobati penyebab infertilitas pada perempuan+. enghindari bahan0bahan yang menyebabkan penurunan kualitas dan
jumlah dari sperma dan sel telur seperti rokok dan alkohol
4. /erperilaku hidup sehat
i. Prognosis 7
19" pasangan akan berhasil men*apai kehamilan dan seluruh pasangan
yang memiliki penyebab yang dapat di identifikasi
29" pasangan dengan infertilitas yang tidak dijelaskan dan tidak
menerima terapi akan mengalami pembuahan dalam aktu +01 tahun
13
-
7/24/2019 Referat Infertiitas
15/16
-A- III
KESI)PULAN
. Infertilitas merupakan masalah yang dihadapi oleh pasangan suami istri
yang telah menikah selama satu tahun, melakukan hubungan senggama
teratur, tanpa menggunakan kontrasepsi, tetapi belum berhasil memperoleh
kehamilan. Pada prinsipnya masalah yang terkait dengan infertilitas
berdasarkan masalah yang dijumpai baik pada peremp;uan dan laki0laki.'. Infertilitas dibagi menjadi dua ma*am7
a. Infertilitas primer adalah jika sebelumnya pasangan suami istri belum
pernah mengalami kehamilan.
b. Infertilitas sekunder adalah jika pasangan suami istri gagal untuk
memperoleh kehamilan setelah satu tahun pas*a persalinan atau
pas*aabortus, tanpa menggunakan kontrasepsi apapun.
+. Untuk mengetahui penyebab infertilitas dapat dilakukan pemeriksaan
penunjang berupa pemeriksaann radiologi yaittu %S&. &ambaran
radiologi %S& normal yaitu ditemukan ukuran *analis *er*i-is ',1 *m,
Isthmus sempit, 8a-um uteri tampak berbentuk segitiga dengan titik
pun*ak ke baah mengikuti arah kanula, panjang sisi +,# *m, Earak kornu
kanan dan kiri +,1 *m , Tuba tipis seperti benang berakhir di fimbria.
Terjadi pelimpahan kontras ke dalam pel-is anatomikus.#
14
-
7/24/2019 Referat Infertiitas
16/16
DAFTAR PUSTAKA
. Prairohardjo, S. Ilmu Kandungan Fdisi ketiga. Eakarta 7 PT /ina Pustaka
Sarono Prairohardjo.'9
'. /arbara R, Stright. Keperaatan ibu0bayi baru lahir. Fdisi +. Eakarta 7
F&8.'994
+. illiams, . %ysterosalpingogram. 8lini*al 3ead =urse, Radiology.'9+
4. Pear*e,F. !natomi dan fisiologi untuk paramedis.Eakarta 7 PT &ramedia
Pustaka Utama.'99$
1. %I6FRI. Konsensus penanganan infertilitas.'9+
2. !meri*an So*iety 6or Reprodu*ti-e edi*ine. %S&. !meri*an7
Reprodu*ti-e 6a*ts . org. '9'
#. alueka, R&. Radiologi Diagnostik. Gogyakarta 7pustaka 8endekia.'992
@. 8halaHonitis,!. %ysterosalpingography7 Te*hni:ue and !ppli*ations.m
Department of Radiology, &eneral %ospital of !thens %ippo*ratio,
!thens, &ree*e'99$$. =oritH, F.!t a glan*e 5bstetri dan &inekologi. Fdisi Kedua.Eakarta 7
FS.'99#
15