TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN
HEMOGLOBIN DI BPM RIRIN YUNIANTI SAWAHAN
NGEMPLAK BOYOLALI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
Mendi Berliana
NIM B12 029
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Pemeriksaan Hemoglobin di BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak bisa diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmi Kesehatan
Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Tresia Umarianti, S.ST, M.Kes selaku pembimbing yang telah
memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.
4. Ibu Ika Budi Wijayanti, SST, M.Sc selaku penguji yang bersedia yang
bersedia meluangkan waktunya.
5. Ibu Ririn Yunianti, Amd.Keb selaku pimpinan BPM Ririn Yunianti Sawahan
Ngemplak Boyolali yang telah memberi ijin kepada penulis untuk
pengambilan data dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
iv
6. Seluruh ibu hamil di BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali yang
telah bersedia menjadi responden dalam pembuatan Karya Tuli Ilmiah.
7. Seluruh Dosen dan Staf Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah
diberikan.
8. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Semua anggota keluarga yang telah memberikan dukungan dan doa demi
kelancaran penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Seluruh teman Prodi DIII Kebidanan yang juga berjuang menyelesaikan
pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
11. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat
bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2015
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Mendi Berliana
B.12 029
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN
HEMOGLOBIN DI BPM RIRIN YUNIANTI
SAWAHAN NGEMPLAK BOYOLALI
TAHUN 2015
xiii+53 halaman+20 lampiran+2 gambar +14 tabel
ABSTRAK
Latar Belakang :Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2012 mencapai
359/100.000 kelahiran hidup, sedangkan target MDGs tahun 2015 adalah
102/100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu menurut provinsi di Indonesia
diperkirakan mencapai 11.534 jiwa pada tahun 2010. Dari seluruh propinsi, Jawa
Tengah mencapai 675 kasus. Tidak semua ibu hamil mempunyai pengetahuan
tentang pemeriksaan hemoglobin selama kehamilan sehingga tidak terdeteksinya
kemungkinan resiko anemia saat kehamilan.
Tujuan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan
hemoglobin di BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali dalam kategori
baik, cukup, kurang.
Metode Penelitian : jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan
di BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali, pada bulan April 2015.
Dalam penelitian ini jumlah populasi sebanyak 35 ibu hamil, dengan jumlah
sampel 35 responden ibu hamil, dengan teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah total sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan
adalah kuesioner, variabel yang digunakan untuk penelitian ini adalah variabel
tunggal.
Hasil penelitian : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan
hemoglobin di BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali tahun 2015 pada
kategori baik sebanyak 7 responden (20%), kategori cukup sebanyak 26 reponden
(74,3%), dan kategori kurang sebanyak 2 responden (5,7%).Faktor pendukung
pengetahuan meluputi umur, pendidikan, informasi, pekerjaan dan
lingkungan.Tidak ada faktor penghambat dalam penelitian.
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan hemoglobin di
BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali pada kategori cukup yaitu
sebanyak 26 responden (74,3%).Faktor pendukung melituti umur, pendidikan,
informasi, pekerjaan dan lingkungan.Faktor penghambat tidak ada.
Kata kunci : Pengetahuan, Hamil, Hemoglobin
Kepustakaan :22 literature (tahun 2007-2014)
vi
MOTTO
1. Dalam setiap kehidupan pasti ada proses, pengorbanan, dan tantangan. Jika
ingin semua terlewati, lakukan yang terbaik maka akan berbuah manis.
2. Berusaha akan jauh lebih baik daripada hanya berdiam diri menanti sebuah
ketidakpastian.
3. Bukan berarti yang tidak pintar akan tersingkir, namun yang lemah dan mudah
menyerah yang pasti kalah.
4. Perjuangan adalah awal dari sukses. Namun perjuangan akan terasa sulit tanpa
diiringi dengan doa.
5. Setiap doa dan usaha yang dilakukan pasti ada jawabnya. Tergantung pada
kita mau bersabar dan ikhlas menerima atau tidak.
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur dan dengan segala kerendahan hati, Karya Tulis Ilmiah
ini penulis persembahkan :
1. Ayah dan Ibu tercinta yang telah mendukung dan memberikan doa serta
perhatian sehingga Karya Tulis Ilmiah ini selesai.
2. Keluarga besar tercinta yang selalu memberikan dukungan, doa dan nasehat
untuk penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Sahabatku Dexy Wulansari, Rahma El Yunisiah, Norma Nofitasari, Novika
Ayu Eko, Melati Putri Utami dan teman-teman tersayang yang tidak bisa saya
sebutkan satu-persatu yang selalu memberikan dukungan dan ssemangat
dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Pembimbing Akademik (Ibu Yunia Renny Andhikatyas, SST) da n
Pembimbing Karya Tulis Ilmiah (Ibu Tresia Umarianti, S.ST, M.Kes) atas
segala bimbingan dan kesabaran dalam membimbing penulis.
5. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2012 khususnya Prodi DIII Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Keehatan Kusuma Husada Surakarta.
6. Almamater tercinta.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
ABSTRAK ................................................................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vii
CURICULUM VITAE ................................................................................ viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ............................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori dari Masalah yang Diteliti ........................................... 7
1. Pengetahuan ................................................................. 7
2. Kehamilan .................................................................... 12
3. Hemoglobin .................................................................. 19
B. Kerangka Teori .................................................................... 24
C. Kerangka Konsep Penelitian................................................. 25
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian..................................................................... 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 26
C. Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel .............. 27
D. Variabel Penelitian ............................................................... 28
E. Definisi Operasional ............................................................. 28
F. Instrument Penelitian............................................................ 29
G. Tehnik Pengumpulan Data ................................................... 32
H. Metode Pengolahan atau Analisa Data .................................. 33
I. Etika Penelitian .................................................................... 36
J. Jadwal Penelitian.................................................................. 37
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi penelitian ..................................... 38
B. Hasil Penelitian .................................................................... 38
C. Pembahasan ........................................................................ 47
D. Keterbatasan ........................................................................ 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................... 52
B. Saran ................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori .................................................................... 25
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................ 26
xi
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional .............................................................. 28
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner tentang Pengetahuan Pemeriksaan
Hemoglobin ........................................................................... 30
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Umur .......................... 39
Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan ................... 39
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan ..................... 40
Tabel 4.4 Karakteritik Responden berdasarkan Cara Memperoleh
Informasi ................................................................................ 40
Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Lingkungan………….. 41
Tabel 4.6 Mean dan Standar Deviasi ..................................................... 41
Tabel 4.7 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemeriksaan
Hemoglobin............................................................................ 42
Tabel 4.8 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemeriksaan
Hemoglobin berdasarkan Umur ............................................. 43
Tabel 4.9 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemeriksaan
Hemoglobin berdasarkan Pendidikan ..................................... 44
Tabel 4.10 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemeriksaan
Hemoglobin berdasarkan Pekerjaan ....................................... 45
Tabel 4.11 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemeriksaan
Hemoglobin berdasarkan Cara Memperoleh Informasi .......... 45
Tabel 4.12 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemeriksaan
Hemoglobin berdasarkan Lingkungan ………………………. 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent )
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Data Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15. Data Nilai r Product Moment
Lampiran 16. Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 17. Deskripsi Data Penelitian
Lampiran 18. Hasil Perhitungan Manual
Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian (Foto)
Lampiran 20. Lembar Konsultasi
xiii
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menyebutkan
bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia masih 359/100.000 kelahiran
hidup, sedangkan target MDGS tahun 2015 adalah 102/100.000 kelahiran
hidup, sehingga perlu adanya terobosan guna percepatan penurunan AKI.
Jumlah kematian ibu menurut provinsi di Indonesia diperkirakan mencapai
11.534 jiwa pada tahun 2010. Dari seluruh propinsi, Jawa Tengah mencapai
675 kasus (DepKes, 2013).
AKI di Propinsi Jawa Tengah, tahun 2009 sebesar 101,37 per 100.000
kelahiran hidup. Dari kematian ibu tersebut yaitu sekitar 21% terjadi pada
masa kehamilan, masa bersalin 54,6% dan 24,4% terjadi pada masa nifas
(Dinkes Propinsi Jawa Tengah, 2009).
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan dimulai
dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari
(40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Prawirohardjo, 2010).
Pemeriksaan Hb merupakan suatu tindakan pemeriksaan darah yang
dilakukan di laboratorium dengan mengambil sampel darah pasien dan
dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan. Tujuan pemeriksaan Hb
pada saat hamil diantaranya untuk mengetahui kadar sel darah merah pada ibu
2
hamil. Selain itu juga dapat mendeteksi serta menegakkan diagnosa adanya
anemia pada ibu hamil. Pada umur kehamilan 32 minggu ke atas, ibu hamil
mengalami pengenceran darah atau yang dikenal dengan hemodilusi. Dalam
masa kehamilan ibu dianjurkan untuk selalu minum pil penambah
darah setiap 1×1 sehari. Salah satu tujuannya diantaranya mengurangi resiko
perdarahan pada saat melahirkan. Pemeriksaan Hb pada saat hamil dianjurkan
dua kali pada saat hamil, diantaranya satu kali di kehamilan trimester pertama
dan pada kehamilan trimester ketiga. Dengan demikian, kita dapat
mengetahui apakah ibu minum tablet Fe atau tidak. Sehingga perlu adanya
konseling kepada suami ibu hamil untuk mengawasi minum tablet penambah
darah. Penurunan kadar Hb dari normal berarti kekurangan darah, suatu
kondisi yang disebut dengan anemia. Adanya anemia biasanya juga disertai
dengan jumlah eritrosit yang menurun dan nilai hematokrit di bawah normal
(Kiswari, 2014).
Pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan hemoglobin perlahan-lahan
sudah diketahui tetapi ada saja ibu hamil yang tidak mengetahui tentang
pemeriksaan hemoglobin, hal ini biasanya pada ibu hamil yang
berpengetahuan kurang atau faktor lainnya, seperti faktor ekonomi dan
pendidikan (Wawan dan Dewi, 2011).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 14
November 2014 di BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali,
diperoleh jumlah data ibu hamil pada bulan Januari-September 2014
berjumlah 315 orang. Rata-rata kunjungan setiap bulan 35 ibu hamil. Hasil
3
wawancara yang dilakukan pada 10 orang ibu hamil, dapat disimpulkan 5 ibu
hamil mampu menjawab dengan benar, dan 5 ibu hamil menjawab salah.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti
tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Hemoglobin di
BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali. Namun, untuk faktor
sosial budaya tidak dilakukan penelitian karena dari wawancara didapatkan
hasil bahwa sebagian ibu hamil sudah pernah memeriksa kadar hemoglobin
saat kunjungan.
B. Rumuan Masalah
Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan
hemoglobin di BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan
hemoglobin BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pemeriksaan hemoglobin pada tingkat baik BPM Ririn Yunianti
Sawahan Ngemplak Boyolali.
4
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pemeriksaan hemoglobin pada tingkat cukup BPM Ririn Yunianti
Sawahan Ngemplak Boyolali.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pemeriksaan hemoglobin pada tingkat kurang BPM Ririn Yunianti
Sawahan Ngemplak Boyolali.
d. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang
mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan
hemoglobin BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali.
D. Manfaat Penelitian
Merupakan manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan penelitian
dan hasil penelitian, meliputi manfaat :
1. Bagi ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk tambahan wacana
mengenai pemeriksaan hemoglobin bagi ibu hamil.
2. Bagi peneliti
a. Mendapat pengalaman nyata tentang pengetahuan ibu hamil dalam
pemeriksaan hemoglobin melalui kegiatan penelitian.
b. Penelitian ini diharapkan adanya peningkatan ketrampilan dan
pengetahuan peneliti dalam melakukan penelitian dan mendapat
informasi tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemerikaan
hemoglobin.
5
3. Bagi institusi
Hasil penelitian ini diharapkandapat dijadikan masukan dalam
memperkaya daftar pustaka dan berguna bagi pembaca secara
keseluruhan dan peneliti selanjutnya.
E. KEASLIAN PENELITIAN
Penelitian lain yang serupa dengan penelitian yang akan dilakukan nanti
adalah:
1. Mila Nur Fadhila (2010), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Mengenai Pemeriksaan Hemoglobin di Desa Peuniti Baiturrahman Banda
Aceh” dari Universitas Sumatra Utara Prodi Kebidanan dan Penyakit
Kandungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Sampel dalam penelitian ini adalah 30 ibu hamil, pengambilan sampel
yaitu dengan teknik accidental sampling. Instrumen penelitia ini adalah
kuesioner. Analisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian :
pada tingkat pengetahuan baik sebanyak 5 responden (16,67%), tingkat
pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (70%) dan tingkat
pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,33%).
2. Indriana Rusmayasari (2012) dari Universitas Sebelas Maret Prodi DIV
kebidanan, dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai
Hemoglobin di RB Kusmahati Pungkruk Jetis Jaten Karanganyar”.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam
penelitian ini adalah 34 ibu hamil, pengambilan sampel yaitu dengan
6
teknik accidental sampling. Instrumen penelitia ini adalah kuesioner.
Analisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian: pada tingkat
pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,8%), tingkat pengetahuan
cukup sebanyak 27 responden (76,4%) dan tingkat pengetahuan kurang
sebanyak 4 responden (11,8%).
Dari kedua penelitian di atas terdapat perbedaan jumlah responden yang
digunakan penulis yaitu sebanyak 35 responden, peneliti pertama
menggunakan 30 responden, sedangkan penelitian kedua menggunakan 34
responden. Tehnik penelitian yang digunakan penulis yaitu total sampling.
Selain itu perbedaan juga terdapat pada tempat penelitian, jumlah sampel
yang digunakan, dan waktu penelitian. Namun juga terdapat persamaan
mengenai metode penelitian yaitu deskriptif kuantitatif, instrumen penelitian
menggunakan kuesioner dan analisis menggunakan analisis univariat.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori dari Masalah yang Diteliti
1. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior)
(Notoatmodjo, 2014).
b. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2014), untuk mengukur tingkat
pengetahuan seseorang secara terperinci terdiri dari 6 tingkatan,
yaitu:
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingatsuatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat
ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap apa yang telah
diterima juga bisa dikatakan suatu kata kerja untuk mengukur
8
tingkat pengetahuan seseorang atau ibu tentang apa yang telah
dipelajari antara lain ibu bisa menyebutkan, menguraikan,
mengidentifikasikan, menyatakan dan sebagainya.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahuinya. Seseorang atau
ibu yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyimpulkan, tentang materi yang dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi lain.
4) Analisis (Analisis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau melakukan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya dalam struktur organisasi.
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis adalah uatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi yang ada.
9
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi diartikan kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Penelitian berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri.
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012), cara memperoleh kebenaran
pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi 2
yaitu:
1) Cara Non Ilmiah
Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya
metode ilmiah atau metode penemuan secara sistemik dan logis
adalah dengan cara non ilmiah, tanpa melalui penelitian. Cara-
cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain
meliputi:
a) Cara Coba Salah (Trial and Error)
Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,
bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu
seseorang apabila menghadapi persoalan atau masalah,
upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba saja.
Cara coba-coba ini akan dilakukan berulang kali dalam
memecahkan masalah sampai masalah tersebut dapat
terpecahkan.
10
b) Secara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara Kekuasaan atau Otoritas
Dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada pemegang
otoritas, yakni orang yang mempunyai wibawa atau
kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas
pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau
ilmuan.
d) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali
pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi pada maa yang lalu.
e) Melalui Jalan Pikiran
Manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam
memperoleh pengetahuan.
2) Cara Ilmiah
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan
pada dewasa ini lebih sitematis, logis dan ilmiah. Cara ini
disebut dengan metode penelitian ilmiah atau lebih popular lagi
metodologi penelitian.
11
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Wawan dan Dewi (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan adalah :
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang
terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita
tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan
mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan
kebahagiaan. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang
termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama
dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam
pembangunan.
b) Pekerjaan
Pekerjaan keburukan yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupan diri sendiri dan keluarga. Pekerjaan
bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak cara
mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak
tantangan.
c) Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat
melahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur,
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
12
matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan
masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari
orang yang belum tinggi kedewasaannya.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di sekitar
manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
b) Sosial Budaya
System sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.
e. Cara Mengukur Pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2013), cara pengukuran pengetahuan
menggunakan rumus :
Baik : Bila nilai responden (x) >mean+ 1 SD
Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x≤ mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
2. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin didalam rahim
seseorang perempuan. Masa kehamilan didahului oleh terjadinya
pembuahan yaitu bertemunya sel sperma laki-laki dengan sel telur yang
dihasilkan oleh indung telur. Setelah pembuahan, terbentuk kehidupan
13
baru berupa janin dan tumbuh didalam rahim ibu yang merupakan
tempat berlidung yang aman dan nyaman bagi janin (Pudiastuti, 2011)
b. Tanda dan gejala kehamilan menurut Manuaba (2013) dibagi menjadi 3
bagian, yaitu:
1) Tanda dugaan kehamilan
a) Amenorea (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan
folikel de graf dan ovulasi. Dengan mengetahui hari pertama haid
dengan perhitungan rumus Naegle, dapat di tentukan perkiraan
persalinan.
b) Mual dan muntah (emesis)
Pengaruh esterogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran
asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada
pagi hari disebut “morningn sickness”. Dalam batas yang
fisiologis, keadaan ini dapat diatasi. Akibat mual dan muntah,
nafsu makan berkurang.
c) Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan
yang demikian disebut Ngidam.
d) Sinkope atau Pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
14
sinkop atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia
kehamilan 16 minggu.
e) Payudara tegang
Pengaruh esterogen-progesteron dan somatomamotrofin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara.
Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan
menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
f) Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kendung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi. Pada triwulan kedua, gejala ini
sudah menghilang.
g) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus,
menyebakan untuk buang air besar.
h) Pigmentasi kulit
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi
(kloasma gravidarum), pada dinding perut (strie livide, strie
nigra, linea alba makin menghitam), dan sekitar payudara
(hiperpigmentasi areola mamae, puting susu makin menonjol,
kelenjar Montgomery menonjol, pembuluh darah menonjol
pembuluh darah menifes sekitar payudara), disekitar pipi
(kloasma gravidarum).
15
i) Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering terjadi
pada triwulan pertama.
j) Varises atau penampakan pembuluh darah vena
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena. Penampakan pembuluh darah
itu terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan
payudara.
2) Tanda kemungkinan hamil
a) Perut membesar
b) Uterus membesar
c) Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak)
d) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,
tampak lebih merah dan kelam)
e) Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan)
f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks
g) Teraba ballotement
h) Reaksi kehamilan positif
3) Tanda pasti kehamilan
a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat diraba
secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat
diraba pada kehamilan lebih tua.
16
b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur kehamilan
18 – 20 Minggu memakai Doppler dan stetoskop Leannec.
c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada
usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16
minggu.
d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka janin
dapat dilihat.
c. Klasifikasi kehamilan
Menurut Manuaba (2013), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:
1) Kehamilan trimester I (umur kehamilan 0 sampai 12 minggu)
Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati,
harapan dan perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi.
Meskipun setiap tahap kehamilan mempunyai karakter yang
berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan saat yang
sulit juga.
2) Kehamilan trimester II (umur kehamilan13 sampai 28 minggu)
Janin memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65 – 78 mm
dan beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah pir. Memasuki
trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurna dan
memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa janin.
Plasenta juga memproduksi hormon progesteron dan estrogen untuk
menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi sudah terbentuk untuk
melindungi mata janin selama perkembangan.
17
3) Kehamilan trimester III (umur kehamilan 29 sampai 40 minggu)
Trimester III adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin sedang
berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakin bertambah
besar sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Semakin besar janin
maka akan semakin terasa seluruh pergerakan janin. Jangan lupa
untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan tanda-tanda kegawatan
seperti tanda kelahiran prematur.
d. Komplikasi kehamilan
Beberapa wanita ada kemungkinan mengalami komplikasi pada
kehamilan. Menurut Menurut Rukiyah dan Yulianti (2010), Rahmawati
(2011), Bandiyah (2009) komplikasi kehamilan yaitu :
1) Hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan
atau tidak terkendali selama masa hamil. Penyebab hiperemesis
gravidarum belum diketahui pasti.
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah
ditemukan antara lain:
a) Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah
primigravida, molahitatidosa, dan kehamilan ganda.
b) Masuknya vili koriolis dalam sirkulasi maternal dan perubahan
metabolisme akibat hamil seeta resistensi yang menurun dari
pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan fator genetik.
c) Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak,
18
juga sebagai salah satu faktor organik.
d) Faktor psikologi memegang peranan yang penting pada penyakit
ini.
2) Hipertensi
Hipertensi adalah adanya tekanan sistolik sekurang-kurangnya
140 mmHg dan tekanan diastolik sekurang-kurangnya 90 mmHg.
Nilai tersebut diukur sekurang-kurangnya dua kali dengan perbedaan
waktu 6 jam atau lebih dalam keadaan istirahat.
3) Pre eklasmia
Pre eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
oedema dan proteinuria yang timbul karena kehamilan.
4) Eklamsia
Eklamsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam
persalinan atau masa nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang
yang didahului makin memburuknya pre eklamsia dan terjadinya
gejala-gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan penglihatan,
mual.
5) Keguguran
Keguguran adalah terhentinya kehamilan sebelum janin mampu
hidup di luar kandungan pada umur kurang dari 28 minggu,
keguguran sebagian besar tidak diketahui dan terjadi secara spontan.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan keguguran yaitu:
a) Faktor telur (ovum) yang kurang baik
19
b) Faktor spermatozoa yang kurang sempurna
c) Ketidak suburan lapisan dalam rahim (endometrium) yang
disebabkan oleh kekurangan gizi
d) Faktor penyakit sistemik
3. Hemoglobin
a. Pengertian
Hemoglobin (Hb) adalah komponen utama dari sel darah merah
(eritrosit), merupakan protein terkonjugasi yang berfungsi untuk
transportasi oksigen (O2). Ketika telah sepenuhnya jenuh, setiap gram
Hb mengikat 1,34 mL O2. Massa sel darah merah orang dewasa yang
mengandung 600 g Hb, mampu membawa 800mL O2. Molekul HbA
terdiri dari dua pasang rantai polipeptida (disebut globin) dan empat
kelompok heme, mengandung atom ferro (Fe2+). Setiap kelompok heme
terletak dalam saku atau lipatan pada salah satu rant ai polipeptida.
Heme bersifat reversible, dapat bergabung dengan satu molekul O2 atau
CO2, terletak dekat permukaan molekul (Kiswari, 2014).
b. Kegunaan hemoglobin
Fungsi utama Hb adalah untuk mengangkut O2 dari paru-paru, di
mana tekanan O2 tinggi, sedangkan pada jaringan tekanannya rendah.
Pada tekanan O2 100 mmHg dalam kapiler paru-paru, 95-98% Hb
mengikat O2. Dalam jaringan, di mana tekanan O2 sekitar 20 mmHg,
mudah terjadi pelepaan O2 dari Hb, dalam hal ini, kurang dari 30% dari
O2 akan tetap ada dalam Hb. Ketika setiap kelompok heme berikatan
20
dengan satu molekul O2, Hb disebut sebagai oksihemoglobin (HbO2).
Ketika besi ferro teroksidasi menjadi ferri, terbentuk methemoglobin
(hemoglobin, Hi), dan molekul kehilangan kemampuannya untuk
membawa O2 atau CO2 karena besi dalam bentuk ferri tidak dapat
mengikatnya. Apabila jumlah eritrosit, konsentrasi Hb, atau hematokrit
(Ht) kurang dari jumlah normal maka dapat terjadi anemia. Di mana
kondisi yang sangat umum dan sering merupakan komplikasi dari
penyakit lainnya (Kiswari, 2014).
c. Pemeriksaan Hemoglobin
Secara klinis, diagnosis anemia atau kadar Hb yang didasarkan
pada warna kulit dan mukosa yang terlihat pucat, tidak dapat
diandalkan. Penentuan kadar Hb yang benar merupakan hal yang
penting dan telah menjadi salah satu tes rutin yang dilakukan pada
hampir setiap pasien. Untuk mengetahui kadar hemoglobin ibu hamil
perlu dilakukan pemeriksaan hemoglobin darah. Menurut Kiswari
(2014), dalam penentuan kadar hemoglobin dapat dilakukan beberapa
metode pemeriksaan, di antaranya:
1) Metode tallquist
Prinsip pemeriksaan metode ini adalah dengan membandingkan
darah asli dengan suatu skala warna yang bergradasi mulai dari
warna merah muda sampai warna merah tua (mulai 10-100%). Ada
10 gradasi warna dan setiap tahapan berbeda 10%. Pada bagian
tengah skala warna, terdapat lubang, untuk memudahkan dalam
21
membandingkan warna. Cara tallquist kini sudah ditinggalkan
karena tingkat kesalahannya mencapai 30-50%.
2) Metode sahli
Metode sahli merupakan satu cara penetapan hemoglobin secara
visual. Darah diencerkan dengan larutan HCl sehingga hemoglobin
berubah menjadi asam hematin. Untuk dapat menentukan kadar
hemoglobin, dilakukan dengan mengencerkan campuran larutan
tersebut dengan aquades sampai warnanya sama dengan warna
standar di tabung gelas. Pada metode ini, tidak semua hemoglobin
berubah menjadi hematin asam seperti karboksihemoglobin,
methemoglobin, dan sulfhemoglobin. Penyimpangan hasil
pemeriksaan cara visual ini sampai 15-30%, sehingga tidak dapat
untuk menghitung indeks eritrosit. Selain cara sahli, ada pula cara-
cara lain yang berdasarkan kolorimetri dengan hematin asam. Di
Indonesia, cara sahli masih banyak digunakan di laboratorium-
laboratorium kecil yang tidak mempunyai fotokolorimeter. Namun
demikian, yang banyak dipakai di laboratorium klinik adalah cara-
cara fotoelektrik dan kolorimetrik visual.
3) Metode Cu-Sulfat
Metode ini adalah tes kualitatif berdasarkan berat jenis. Metode
ini digunakan untuk penetapan kadar hemoglobin, terkait untuk
mendapatkan donor yang cocok dan sehat , dalam hal ini menjadi
tanggung jawab teknisi yang bekerja di bidang transfuse darah.
22
Darah donor turun ke dalam larutan tembaga sulfat (Cu-sulfat) dan
menjadi terbungkus dalam kantung tembaga proteinate, yang
mencegah setiap perubahan dalanm berat jenis sekitar 15 detik. Jika
hemoglobin sama dengan atau lebih dari 12,5 gram/dL, maka akan
tenggelam dalam waktu 15 detik, yang berarti donor dapat diterima.
4) Metode fotoelektrik kolorimeter
Dengan menggunakan metode ini kita akan mendapat hasil
kadar Hb dengan lebih teliti dibandingkan cara visual. Kesalahannya
hanya berkisar 2%. Penetapan kadar Hb dengan fotoelektrik
kolorimeter ini memiliki banyak cara, antara lain:
a) Metode Cyanmethemoglobin
Metode Cyanmethemoglobin (hemiglobinsianida; HiCN)
memiliki keuntungan, yaitu kenyamanan dan standar, di mana
larutan mudah didapat dan cukup stabil. Prinip metode ini adalah
dengan mengencerkan darah dalam larutan kalium sianida dan
kalium ferri sianida. Kalium ferri sianida mengoksidasi Hb
menjadi Hi (methemoglobin), dan kalium sianida menyediakan
ion sianida (CN-) untuk membentuk HiCN, yang memiliki
penyerapan maksimum yang luas pada panjang gelombang 540
nm. Absorbansi larutan diukur dalam spektrofotometer pada
panjang gelombang 540 nm dan dibandingkan dengan larutan
standar HiCN.
23
b) Metode oksihemoglobin
Metode oksihemoglobin disebut juga metode HbO2.
Merupakan metode yang paling sederhana dan paling cepat untuk
semua metode yang menggunakan fotometer. Kerugiannya adalan
tidak memungkinkan untuk menyiapkan HbO2 dalam keadaan
stabil, sehingga kalibrasi terhadap peralatan harus selalu
dilakukan secara teratur menggunakan larutan HiCN atau standar
sekunder darah. Keandalan metode ini adalah tidak dipengaruhi
oleh meningkatnya bilirubin dalam plasma secara moderat tetapi
hasilnya akan dipengaruhi oleh adanya HbCO, Hi, atau SHb.
d. Kadar Hemoglobin Normal
Kadar hemoglobin yang rendah disebut anemia. Ketika kadar
hemoglobin rendah, sering kali terjadi jumlah sel darah merah dan
hematokrit yang rendah juga. Kisaran referensi sedikit berbeda dari satu
sumber yang lain, tetapi biasanya hemoglobin kurang dari 13,5 g/dl
adalah normal pada pria dan kurang dari 12 g/dl pada wanita.
Sedangkan menurut Susan M Hinchliff dalam Tarwoto (2008), kadar
hemoglobin normal pada laki-laki adalah 15,5 g/dl dan pada wanita 14
g/dl. Hematokrit secara khusus adalah ukuran seberapa banyak darah
terbuat dari sel darah merah. Hematokrit merupakan cara yang sangat
mudah untuk menentukan apakah jumlah sel darah merah terlalu tinggi,
terlalu rendah, atau normal (Proverawati, 2011).
24
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Pemeriksaan Hemoglobin.
Notoatmodjo (2012), Riwidikdo (2011), Wawan & Dewi (2011)
Pengetahuan ibu hamil
tentang pemeriksaan
hemoglobin
Pemeriksaan hemoglobin:
1. Pengertian
hemoglobin
2. Kegunaan
hemoglobin
3. Pemeriksaan
hemoglobin
4. Kadar hemoglobin
normal
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan:
1. Faktor Internal
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Umur
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan
b. Sosial budaya
25
C. Kerangka Konsep
Gambar 2.2 Kerangka Konsep tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Pemeriksaan Hemoglobin.
Modifikasi: Wawan dan Dewi (2011) dan Riwidikdo (2013)
Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil tentang
Pemeriksaan
Hemoglobin
Baik
Cukup
Kurang
Faktor
penghambat dan
faktor
pendukung
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2012), deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif
suatu keadaan secara objektif. Sedangkan kuantitatif adalah data yang
dipaparkan dalam bentuk angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap datatersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2013). Pada
penelitian ini mendeskripsikan pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan
hemoglobin.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian
yang berguna untuk membatasi ruang lingkup penelitian (Notoatmodjo,
2012). Lokasi penelitian ini dilakukan di BPM Ririn Yunianti Sawahan
Ngemplak Boyolali.
2. Waktu
Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut akan dilakukan
(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015.
27
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Menurut Arikunto (2013), populai adalah populasi adalah
keseluruhan subjek yang diteliti. Sedangkan menurut Saryono (2011),
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam
penelitian ini populasi yang diteliti adalah seluruh Ibu Hamil di BPM
Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali. Rata-rata kunjungan ibu
hamil tiap bulan adalah 35 ibu hamil.
2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2012). Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah seluruh ibu hamil trimester I, trimester II, trimester III yang
melakukan kunjungan di BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak
Boyolali. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah Ibu hamil di
BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali 23 Februari 2015
sampai 21 Maret 2015 sebanyak 35 ibu hamil.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Total sampling yaitu pengambilan sampel dengan mengambil
seluruh populasi untuk dijadikan sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012).
28
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan ukuran atau ciri yang dimiliki oleh
anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok lain (Notoatmodjo, 2012). Variabel pada penelitian ini adalah
variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan
hemoglobin.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek
atau fenomena (Hidayat, 2014).
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi
Operasional
Skala Alat Ukur Kategori
Pengetahuan
ibu hamil
tentang
pemeriksaan
hemoglobin
Kemampuan
responden untuk
menjawab:
a. Pengertian
hemoglobin
b. Kegunaan
hemoglobin
c. Cara
pemeriksaan
hemoglobin
d. Kadar
hemoglobin
normal
Ordinal Kuisioner 1. Baik bila nilai
mreponden yang
diperoleh (x) ≥ mean + 1 SD
2. Cukup bila nilai
responden yang
diperoleh mean
– 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
3. Kurang bila nilai
responden yang
diperoleh (x) <
mean – 1 SD
Sumber : Riwidikdo (2013)
29
F. Instrumen Penelitian
Alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan hemoglobin adalah kuisioner.
Kuisioner adalah teknik pengumpulan data berupa sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2013).
Penelitian ini menggunakan kuisioner tertutup, yang berbentuk
pernyataan dimana dalam pernyataan tersebut disediakan pilihan jawaban
yang “benar” atau “salah” tentang pemeriksaan hemoglobin dan responden
diminta memilih salah satu jawaban tersebut. Cara penskoran untuk
pernyataan positif (favourabel) bila responden menjawab “benar” nilainya 1
dan menjawab “salah” nilainya 0. Pernyataan negatif (unfavourabel) bila
responden menjawab “benar” nilainya 0 dan menjawab “salah” nilainya 1.
Adapun pengisian kuisioner ini dengan cara memberikan tanda centang (√)
pada lembar kuisioner yang sudah disediakan.
Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-
kisi. Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini:
30
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner tentang Pengetahuan Pemerikaan Hemoglobin
Variabel
penelitian Indikator
Nomor pernyataan
Favourabel Unfavourabel Jumlah
Tingkat
pengetahuan
ibu hamil
tentang
pemeriksaan
hemoglobin
1. Pengertian
hemoglobin
2. Kegunaan
hemoglobin
3. Cara
pemeriksaan
hemoglobin
4. Kadar
hemoglobin
normal
1
3, 5, 6
7, 9, 10*, 11,
14, 16, 17, 18,
19, 23, 24, 26,
27, 29, 30
33, 34, 35
2
4
8, 12, 13,
15, 20, 21,
22, 25*,
28*, 31
32
2
4
22
4
* Pernyataan tidak valid
Keterangan :
Untuk mengetahui jumlah kuesioner agar penelitian ini berkualitas,
terlebih dahulu dilakukan uji validasi dan reliabilitas. Untuk uji validasi dan
reabilitas dilakukan di tempat yang berbeda, tetapi karakteristiknya sama
(Riwidikdo, 2013).
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2013). Suatu
instrumen dikatakan valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas dapat diolah menggunakan
rumus person product moment, dengan menggunakan perhitungan
komputer dengan SPSS for windows 17. Uji validitas dilakukan pada bulan
Maret 2015.
31
Rumus person product moment yaitu :
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi setiap item dengan skor total
N : Jumlah responden
X : Skor pertanyaan
Y : Skor total
XY : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Instrumen dinyatakaan valid ini apabila rhitung > rtabel yaitu rhitung >
0,361 dengan taraf signifikasi 0,05 (Riwidikdo, 2013).
Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan di BPM Tri Rahayu
pada 30 responden dengan jumlah 35 pernyataan didapatkan hasil jumlah
32 soal dinyatakan valid karena rhitung (0,381-0,711) > 0,361 dan 3 soal
dinyatakan tidak valid yaitu soal nomor 10, 25, 28. Dengan adanya soal
yang tidak valid tersebut maka peneliti menghilangkan 3 soal tersebut,
sehingga jumlah soal yang digunakan penelitian sejumlah 32 soal.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap
asas (ajeg) bila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,
dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012).
32
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Cronbach dengan bantuan program komputer SPSS for windows 17 yang
dapat digunakan baik untuk instrument yang jawabannya berskala maupun
bersifat dikotomis (hanya mengenal jawaban yang benar dan salah).
Rumusnya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
rxy : Reliabilitas instrument
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ϭb2 : Jumlah varians butir
Ϭt2 : Varians total
Dengan menggunakan Alpha Croncbach, kuesioner dikatakan reliabel
apabila nilai alpha > 0,750 (Riwidikdo, 2013).
Dari hasil uji reliabilitas yang telah peneliti lakukan, didapatkan nilai
alpha 0,913 yang berarti > 0,750. Sehingga kuesioner ini dapat dikatakan
reliabel untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan dan membagikan lembar kuisioner pada ibu hamil di
BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali, kemudian menjelaskan
tentang cara pengisiannya. Responden diminta untuk mengisi kuisioner
33
sampai selesai dan kuisioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data
yang diperoleh terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang
diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh
subjek yang dapat dipercaya (Arikunto, 2013). Dalam penelitian ini data
primer didapatkan dari pengisian kuisioner pengetahuan tentang
pemeriksaan hemoglobin.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
grafis (tabel, catatan, notulen rapat, SMS, dan lain-lain), foto-foto, film,
rekaman video, benda-benda dan lain-lain yang dapat memperkaya data
primer. Data sekunder didapatkan dari data ibu hamil di BPM Ririn
Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali pada tanggal 25 Maret sampai 20
April 2015.
H. Metode Pengolahan atau Analisis Data
1. Pengolahan Data
Setelah semua data terkumpul, maka langkah yang dilakukan
berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut
(Notoatmodjo, 2012), adalah:
34
a. Editing
Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan
melalui kuisioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Jika ternyata
masih ada data atau informasi yang tidak lengkap dan tidak mungkin
dilakukan wawancara ulang, maka kuisioner tersebut dikeluarkan.
b. Coding
Lembaran atau kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom
untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi
nomor responden, nomor-nomor pertanyaan, skor pernyataan.
c. Entry
Memasukkan data (data entry) yakni mengisi kolom-kolom atau
kotak-kotak lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban
masing-masing pertanyaan.
d. Tabulating
Tabulating adalah membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan
penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.
e. Pembersihan atau cleaning
Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali untuk
melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan dan
kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
2. Analisis Data
Data yang telah diolah baik pengolahan manual maupun
menggunakan bantuan komputer, tidak akan bermakna tanpa dianalisis.
35
Analisis yang digunakan oleh peneliti adalah analisis univariat. Menurut
Notoatmodjo (2012), analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.
Selanjutnya hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil
ditunjukan sebagai berikut:
a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD.
b. Cukup, bila nilai responden diperoleh mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1
SD.
c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
(Riwidikdo, 2013).
Menurut Riwidikdo (2013), untuk menghitung mean dan SD
menggunakan rumus:
Mean
Keterangan:
Ɖ : jumlah nilai responden
: banyaknya responden
SD =
Keterangan :
Ɖ2: jumlah nilai responden dikuadratkan
Ɖ : jumlah nilai responden
: banyaknya responden
36
Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap
responden, kemudian hasil tersebut dimasukkan dalam skala pengetahuan
yang sudah tercantum diatas. Menurut Riwidikdo (2013), untuk
memperoleh skor prosentase untuk jumlah ibu hamil menurut tingkat
pengetahuan yaitu sebagai berikut:
Skor prosentase:
I. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian pada responden peneliti memperlihatkan
etika penelitian antara lain:
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent
diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar
persetujuan untuk menjadi responden.
2. Anonymity (tanpa nama)
Penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Confidentiality memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik
informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah
37
dikumpulkan dijamin kerahaiaan oleh peneliti, hanya kelompok tertentu
yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2014).
J. Jadwal Penelitian
Dalam jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan ini dari mulai
menyusun proposal penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsung tiap
kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2012). Jadwal terlampir.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali terletak di desa
Mojorejo Sawahan RT 02 RW X. Demi menunjang pelayanan kepada pasien
di BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali memberikan pelayanan
yang meliputi ANC (Ante Natal Care), persalinan, KB, Imunisasi, KIA
(Kesehatan Ibu dan Anak) dengan pelayanan 24 jam. Fasilitas untuk
mendukung pelayanan diantaranya 1 ruang pemeriksaan, 2 ruang bersalin,
dan 2 ruang nifas. BPM Ririn Yunianti menerapkan ibu dan bayi dirawat
dengan sistem rawat gabung (rooming in), selain itu di BPM tersebut juga
melayani pijat bayi.
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya di BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak
Boyolali yang berjumlah 35 orang dapat dikategorikan dalam kelompok
umur, pendidikan, pekerjaan dan informasi yang didapat yaitu:
39
a. Karakteristik Responden berdasarkan umur
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Umur
No Umur Jumlah Presentase (%)
1. < 20 tahun 6 17,1
2. 20-35 tahun 27 77,2
3. > 35 tahun 2 5,7
Total 35 100
Sumber : Data Primer, 2015.
Berdasarkan tabel 4.1 karakteristik responden berdasarkan umur
diperoleh data 6 responden ( 17,1%) berumur kurang dari 20 tahun,
27 responden (77,2%) berumur 20-35 tahun dan 2 responden (5,7%)
berumur lebih dari 35 tahun. Sehingga sebagian besar responden
berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 27 responden (77,2%).
b. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Presentase (%)
1. SMP 14 40
2. SMA 21 60
Total 35 100
Sumber : Data Primer, 2015.
Berdasarkan tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan
pendidikan diperoleh data pendidikan SMP sebanyak 14 responden
(40%), pendidikan SMA sebanyak 21 responden (60%). Jadi
responden dalam penelitian ini sebagian besar berpendidikan SMA
yaitu sebanyak 21 responden (60%).
40
c. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah Presentase (%)
1. IRT 18 51,4
2.
3.
Swasta
Wiraswasta
13
4
37,2
11,4
Total 35 100
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan diperoleh data 18 responden (51,4%) Ibu Rumah Tangga,
pekerjaan dibidang swasta sebanyak 13 responden (37,2%),
pekerjaan dibidang wiraswasta sebanyak 4 responden (11,4%). Jadi
responden dalam penelitian ini sebagian besar Ibu rumah tangga
yaitu sebanyak 18 responden (51,4%).
d. Karakteristik Responden berdasarkan Informasi
Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Cara Memperoleh
Informasi
No. Informasi Jumlah Persentase
1 TV 17 48,5%
2 Radio 9 25,7%
3 Koran 4 11,4%
4 Majalah 2 5,7%
5 Penyuluhan 3 8,7%
Total 35 100%
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan tabel 4.4 karakteristik responden berdasarkan cara
memperoleh informasi diperoleh data 17 responden (48,5%)
memperoleh informasi melalui TV, melalui radio sebanyak 9
responden (25,7%), melalui koran sebanyak 4 responden (11,4%),
melalui majalah sebanyak 2 responden (5,7%), dan melalui
penyuluhan sebanyak 3 responden (8,7%).
41
e. Karakteristik Responden berdasarkan Lingkungan
Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Lingkungan
No. Lingkungan Jumlah Persentase
1. Baik 29 82,9 %
2. Buruk 6 17,1%
Total 35 100%
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan tabel 4.5 karakteristik responden berdasarkan
limgkungan diperoleh data sebanyak 29 responden (82,9%) tinggal
di lingkungan yang baik, dan 6 responden (17,1%) tinggal di
lingkungan yang buruk.
2. Hasil Perhitungan
Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahuai Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil tentang Pemerikaan Hemoglobin di BPM Ririn Yunianti
Sawahan Ngemplak Boyolali pada kategori baik, cukup dan kurang.
Untuk memperoleh data dalam penelitian dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada responden dan kemudian kuesioner
dikembalikan kepada peneliti untuk diolah data. Berdasarkan perhitungan
diperoleh dengan mengolah data menggunakan SPSS versi 17.0
didapatkan nilai mean yaitu 20,4857 dan standar deviasi 3,65716 seperti
tertera pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6 Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Pemeriksaan Hemoglobin
20.4857 3.65716
42
3. Tingkat Pengetahuan
Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi dapat dikategorikan 3 tingkat
pengetahuan yaitu:
a. Baik : (x) > mean + 1 SD
(x) >20,4857 + 3,65716
(x) >24,14286
Jadi pengetahuan baik jika nilai responden > 24,14286
b. Cukup : mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
20,4857- 3,65716 ≤ x ≤ 20,4857 + 3,65716
16,82854 ≤ x ≤ 24,14286
Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 16,82854 ≤ x
≤ 24,14286
c. Kurang : (x) < mean – 1 SD
(x) < 20,4857- 3,65716
(x) < 16,82854
Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden < 16,82854
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemerikaan Hemoglobin
di BPM Ririn Yunianti dapat dilihat pada tabel di bawah ini, sebagai
berikut:
Tabel 4.7 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemeriksaan
Hemoglobin
No Tingkat Pengetahuan Jumlah Responden Prosentase (%)
1 Baik 7 20
2 Cukup 26 74,3
3 Kurang 2 5,7
Jumlah 35 100
43
Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan
hemoglobin di BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali dapat
dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 7 responden (20%),
pengetahuan cukup sebanyak 26 responden (74,3%) dan pengetahuan
kurang sebanyak 2 responden (5,7%).
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemeriksaan Hemoglobin
di BPM Ririn Yunianti berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel di
bawah ini, sebagai berikut:
Tabel 4.8 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemeriksaan
Hemoglobin berdasarkan Umur
No. Tingkat
pengetahuan
Umur Jumlah
< 20
tahun
20-35 Tahun > 35
tahun
1 Baik 0 7 0 7
2 Cukup 4 20 2 26
3 Kurang 2 0 0 2
Total 35
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan klasifikasi umur dapat diperoleh data tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan hemoglobin dengan umur
<20 tahun dengan pengetahuan pada kategori cukup sebanyak 4
responden (11,4%) dan pengetahuan pada kategori kurang sebanyak 2
responden (5,7%). Untuk umur 20-35 tahun dengan pengetahuan pada
kategori baik sebanyak 7 responden (20%) dan pengetahuan pada
kategori cukup sebanyak 21 responden (60%). Sedangkan pada umur
>35 tahun dengan pengetahuan pada kategori cukup sebanyak 1
responden (2,9%).
44
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemeriksaan Hemoglobin
di BPM Ririn Yunianti berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel
di bawah ini, sebagai berikut:
Tabel 4.9 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemeriksaan
Hemoglobin berdasarkan Pendidikan
No. Tingkat
Pengetahuan
Pendidikan Jumlah
SMP SMA
1 Baik 4 3 7
2 Cukup 9 17 26
3 Kurang 1 1 2
Total 35
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan pendidikan diperoleh data tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang pemeriksaan hemoglobin dengan pendidikan terakhir
SMP memiliki pengetahuan baik sebanyak 4 responden (11,4%),
pengetahuan cukup sebanyak 9 responden (25,7%) dan pengetahuan
kurang sebanyak 1 responden (2,9%). Untuk pendidikan terakhir SMA
dengan pengetahuan pada kategori baik sebanyak 3 responden (8,6%),
pengetahuan pada kategori cukup sebanyak 17 responden (48,5%) dan
pengetahuan pada kategori kurang sebanyak 1 responden (2,9%).
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemeriksaan Hemoglobin
di BPM Ririn Yunianti berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel
di bawah ini, sebagai berikut:
45
Tabel 4.10 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemeriksaan
Hemoglobin berdasarkan Pekerjaan
No. Tingkat
Pengetahuan
Pekerjaan Jumlah
IRT Swasta Wiraswasta
1. Baik 5 2 0 7
2. Cukup 11 11 4 26
3. Kurang 2 0 0 2
Total 35
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan pekerjaan diperoleh data tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang pemeriksaan hemoglobin dengan pekerjaan IRT
berpengetahuan baik sebanyak 5 responden (14,3%), pengetahuan
cukup sebanyak 11 responden (31,4%) dan pengetahuan kurang
sebanyak 2 responden (5,7%). Ibu dengan pekerjaan swasta dengan
pengetahuan baik sebanyak 2 responden (5,7%), dan pengetahuan
cukup sebanyak 11 responden (31,4%). Sedangkan ibu dengan
pekerjaan wiraswasta memiliki pengetahuan cukup sebanyak 4
responden (11,5%).
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemeriksaan Hemoglobin
di BPM Ririn Yunianti berdasarkan cara memperoleh informasi dapat
dilihat pada tabel di bawah ini, sebagai berikut:
Tabel 4.11 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemeriksaan
Hemoglobin berdasarkan Cara Mendapat Informasi
No. Tingkat
pengetahuan
TV Radio Koran Majalah Penyul
uhan
Juml
ah
1 Baik 4 1 1 1 0 7
2 Cukup 13 8 2 1 2 26
3 Kurang 0 0 1 0 1 2
Total 35
Sumber: Data Primer, 2015
46
Berdasarkan tabel di atas jumlah responden dengan pengetahuan
pada kategori baik memperoleh informasi melalui TV sebanyak 4
responden (11,3%), radio sebanyak 1 responden (2,9%), Koran
sebanyak 1 responden (2,9%), dan majalah sebanyak 1 responden
(2,9%). Untuk pengetahuan pada kategori cukup memperoleh informai
melalui TV sebanyak 13 responden (37,1%), radio sebanyak 8
responden (22,8%), koran sebanyak 2 responden (5,7%), majalah
sebanyak 1 responden (2,9%), dan penyuluhan sebanyak 2 responden
(5,7%). Sedangkan pengetahuan pada kategori kurang memperoleh
informasi melalui koran sebanyak 1 tresponden (2,9%), dan penyuluhan
sebanyak 1 responden (2,9%).
Tabel 4.12 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemeriksaan
Hemoglobin berdasarkan Lingkungan
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan lingkungan diperoleh data tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang pemeriksaan hemoglobin dengan lingkungan tempat
tinggal baik pengetahuan pada kategori baik sebanyak 6 responden
(17,1%), pada kategori cukup sebanyak 22 responden (62,8%), dan
pada kategori kurang sebanyak 1 responden (2,9%). Untuk tempat
tinggal yang mempunyai lingkungan buruk pengetahuan pada kategori
baik sebanyak 1 responden (2,9%), pada kategori cukup sebanyak 4
No. Kategori Baik Buruk Jumlah Persentase (%)
1. Baik 6 1 7 20
2. Cukup 22 4 26 74,3
3. Kurang 1 1 2 5,7
Total 29 6 35 100
47
responden (11,4%), dan pada kategori kurang sebanyak 1 responden
(2,9%).
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Pemeriksaan Hemoglobin di BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak
Boyolali data yang dikumpulkan telah diolah dan akan dibahas sebagai
berikut:
a. Tingkat Pengetahuan
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang pemeriksaan hemoglobin pada kategori baik sebanyak 7
responden (20%), pada kategori cukup sebanyak 26 responden (74,3%),
dan pada kategori kurang sebanyak 2 responden (5,7%). Untuk
mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemerikaan
hemoglobin pada kategori baik adalah bila nilai responden yang diperoleh
(x) > mean + 1 SD, pada kategori cukup bila nilai responden yang
diperoleh mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD, dan pada kategori kurang
adalah bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD (Riwidikdo,
2013).
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang pemeriksaan hemoglobin pada kategori baik apabila
nilai (x) > 24,14286, untuk kategori cukup apabila nilai 16,82854 ≤ (x) ≤
24,14286, dan untuk kategori kurang apabila nilai (x) < 16,82854.
48
b. Faktor Pendukung dan Penghambat
Pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan, umur,
lingkungan dan sosial budaya (Wawan dan Dewi, 2011). Namun dalam
penelitian yang dilakuktan saat ini hanya diteliti pengaruh umur,
pendidikan, pekerjaan, informasi, dan lingkungan.
Berdasarkan tabel 4.8 didapatkan hasil bahwa sebanyak 2
responden (5,7%) dengan pengetahuan kurang adalah responden dengan
umur <20 tahun. Semakin cukup umur seseorang, maka tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja (Wawan dan Dewi, 2011).
Berdasarkan tabel 4.9 didapatkan hasil bahwa sebanyak 4
responden (11,4%) dengan tingkat pengetahuan pada kategori baik
berpendidikan terakhir SMP. Dalam teori, semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang, maka akan mudah menerima informasi sehingga
semakin banyak pula menerima pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya
pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang
terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan (Notoatmodjo, 2012).
Namun, pada hasil penelitian ada faktor lain yang mampu
mempengaruhi tingkat pengetahuan pada responden yang memiliki
pengetahuan baik dengan pendidikan terakhir SMP, misalnya lingkungan
dan informasi yang diperoleh responden lebih banyak dari reponden yang
pendidikan terakhirnya SMA.
49
Berdasarkan tabel 4.10 didapatkan hasil bahwa responden yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga memiliki tingkat pengetahuan kurang
sebanyak 2 responden (5,7%). Namun, pada 5 responden (14,3%) dengan
tingkat pengetahuan baik juga bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan
pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Sebaliknya orang yang tidak memiliki pekerjaan mereka tidak akan
memiliki banyak sekali pengalaman dan relasi sehingga pengetahuan yang
didapat juga sangat kurang (Mubarak, 2007).
Berdasarkan tabel 4.11 di atas jumlah responden dengan
pengetahuan pada kategori baik memperoleh informasi melalui TV
sebanyak 4 responden (11,3%), dan pengetahuan cukup sebanyak 13
responden (37,1%). Untuk pengetahuan pada kategori cukup sebanyak 8
responden (22,8%) memperoleh informasi melalui radio. Hal ini
disebabkan karena pada masing-masing rumah umumnya sudah memiliki
media TV maupun radio, berbeda dengan koran dan majalah yang tidak
semua responden mampu membeli dan membutuhkan waktu untuk
membacanya, serta tidak semua responden bersedia untuk ikut penyuluhan
yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan. Dalam teori, informasi
memberikan kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat
membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan baru
(Wawan dan Dewi, 2011).
50
Dari tabel 4.12 di atas sebanyak 6 responden (17,1%) dengan
tingkat pengetahuan pada kategori baik bertempat tinggal di lingkungan
yang baik. Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap
pribadi atau setiap informasi, dimana lingkungan juga memiliki andil
dalam seseorang memperoleh pengetahuan, jika lingkungan tersebut
adalah lingkungan yang mayoritas penduduk memiliki pendidikan yang
rendah maka tingkat pengetahuan yang didapatkan juga rendah begitupun
sebaliknya apabila mayoritas penduduknya memiliki pendidikan yang
tinggi maka seseorang akan memiliki pengetahuan yang tinggi pula
(Mubarak, 2007).
Dalam penelitian ini pengaruh sosial budaya tidak dilakukan
karena peneliti sulit untuk menilai sosial dan kebudayaan masyarakat.
Selain itu, dikhawatirkan akan menimbulkan kesalahpahaman terhadap
sosial di masyarakat yang menimbulkan rasa kurang nyaman.
Berarti dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung responden
dalam memperoleh pengetahuan adalan umur, pendidikan, informasi,
lingkungan dan pekerjaan. Untuk faktor penghambat dalam memperoleh
pengetahuan tidak ada.
D. Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memiliki beberapa kendala dan
keterbatasan yaitu:
51
1. Kendala Penelitian
Kendala dalam penelitian ini adalah peneliti membutuhkan waktu yang
lama dalam menjelaskan kuisioner kepada responden karena ada beberapa
responden yang kurang paham dengan pernyataan dalam kuisioner
tersebut walaupun sudah dijelaskan oleh peneliti. Selain itu, tidak semua
responden bersedia untuk mengisi kuesioner yang telah diberikan oleh
peneliti saat dilakukan penelitian.
2. Keterbatasan Penelitian
a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
b. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner
tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah
serta jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan
secara mendalam.
52
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan hemoglobin di BPM
RirinYunianti Sawahan Ngemplak Boyolalip ada tingkat baik yaitu
sebanyak 7 responden (20%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan hemoglobin di BPM
Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali pada tingkat cukup yaitu
sebanyak 26 responden (74,3%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan hemoglobin di BPM
Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali pada tingkat kurang yaitu
sebanyak 2 responden (5,7%).
4. Faktor pendukung pada penelitian ini adalah pendidikan, umur,
informasi, lingkungan dan pekerjaan. Faktor penghambat tidak ada.
B. Saran
1. Bagi Responden
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, para ibu hamil lebih aktif
mencari informasi melalui media cetak, dan ikut serta
dalam penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, serta
berkonsultasi dengan bidan maupun dokter.
2. Bagi Institusi Terkait
a. Bidan BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali
Diharapkan bagi bidan dapat memberikan penyuluhan atau
informasi kepada ibu hamil tentang pemeriksaan hemoglobin.
b. STIKes Kusuma Husada Surakarta
Diharapkan akan lebih mengembangkan penelitian lebih lanjut
mengenai pemeriksaan hemoglobin sehingga dapat dijadikan
referensi dan bahan bacaan.
3. Bagi Peneliti Lain
Diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pemeriksaan
hemoglobin dengan metode penelitian yang berbeda, variabel yang
berbeda, jumlah populasi dan sampel yang lebih banyak, sehingga akan
diperoleh hasil yang lebih baik.
53
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2013. Prosedur PenelitianSuatuPendekatanPraktek. Jakarta:
RinekaCipta.
Bandiyah, S. 2009. Kehamilan, Persalinan, dan Gangguan Kehamilan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Depkes RI. 2013. AKI di Indonesia. (online). Available:
http://www.bkkbn.go.id/ViewSiaranPers.aspx?SiaranPersID=2. Html
15 November 2014.
DinkesPropinsiJawa Tengah. 2009. AKI di Jawa
Tengah.http://Dinkesjateng.aki.html.Diaksestanggal 19 Desember
2014.
Fadhila, M.N. 2010.Tingkat PengetahuanIbuHamilMengenaiPemeriksaan
Hemoglobin. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.
Hidayat, A. 2010.MetodePenelitianKebidanandanTehnikAnalisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
, . 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data
Contoh Aplikasi Studi Kasus. Jakarta: Salemba Medika.
Kiswari, R. 2014. Hematologi dan Transfusi. Jakarta: Erlangga.
Manuaba, I.A.C. 2013. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Kb untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Mubarak. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Prawiroharjo, S. 2010. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Proverawati, A. 2011.Anemia dan Anemia Kehamilan.Yogyakarta
:NuhaMedika.