-
8/18/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Dengan Metode Titrasi Nitrimetri
1/8
PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE TITRASI NITRIMETRI
Monografi Sampel
Paracetamol
Nama resmi : Acetaminophenum
Nama lain : Paaracetamol
RM / BM : C8H9 NO2 / 151,56
Pemerian : Hablur atau hablur serbuk putih, tidak berbau, rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol 95 % p, dalam 17 bagian
aseton p, dalam 40 bagian gliserol
Khasiat : Analgetikum, antipiretikum
Kegunaan : Sebagai sampel.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
O
NH
OH
acetaminophen
O
NH
OH
acetaminophen
gugus karbonil
gugus fenol
gugus amin aromatis sekunder
Paracetamol yang mepunyai gugus amin aromatis sekunder direduksi terlebih dahulu dengan HCI
kemudian di refluks. Merefluks ini bertujuan untuk memisahkan gugus amin pada paracetamol dan
karboksil sehingga menghasilkan senyawa amin aromatis primer yang bebas yang selanjutnya
bereaksi dengan asam nitrit untuk membentuk garam diazonium.
Amin Aromatik sekunder adalah gugus amin yang mengikat 2 gugus lain. Sehingga
-
8/18/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Dengan Metode Titrasi Nitrimetri
2/8
Sifat fisika kimia Paracetamol
Prinsip Titrasi Nitrimetri
- Nitrimetri adalah metoda titrasi yang menggunakan NaNO2 sebagai pentiter dalam
suasana asam. Pada suasana asam, NaNO2 berubah menjadi HNO2 (asam nitrit) yangakan bereaksi dengan sampel yang dititrasi membentuk garam diazonium
- Zat yang dapat dititrasi dengan nitrimetri adalah zat yang mengandung gugus –
NH2 (amin) aromatis primer atau zat lain yang dapat dihidrolisis/direduksi menjadi amin
aromatis primer (Setyawati et al, 2010).
Reaksi Pembentukan
- Reaksi pembentukan garam diazonium adalah sebagai berikut :
NaNO2 + HCl → NaCl + HONO
Ar-NH2 + HONO + HCl → Ar -N2Cl (garam diazonium) + H2O
- Perubahan Amin aromatis sekunder menjadi amin aromatis primer yang
kemudian di titrasi dengan asam nitrit membentuk garam diazonium
O
NH
OH
acetaminophen
NH2HO
paraaminophenol
O
CH3HO
Acetic acid
H2O/OH-
N+
HO
paraaminophenol
HNO2HCl
Cl-
N
NH2HO
garam diazonium
+ H2O
-
8/18/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Dengan Metode Titrasi Nitrimetri
3/8
Isolasi Sampel
Secara umum zat paracetamol dalam sediaan farmasi ditemukan dalam sediaan oral.
Biasanya berupa sediaan tablet dan sirup
-
Jika sampel yang diperoleh dalam bentuk sediaan tablet, maka metode pemisahan yang
digunakan adalah ekstraksi Cair Padat. Pelarut yang digunakan adalah etanol. Alas an
digunakan metode ini karena dilihat dari kelarutan pct larut dalam etanol. Sedangkanuntuk matriksnya biasanya amylum tidak larut dalam etanol sehingga pct akan tertarik
oleh etanol.
Ket : Besi ( III ) klorida (FeCl3) ini akan mengikat 3 molekul parasetamol dan Fe3+ ini yang
menjadi atom pusat. Fe ini yang akan sebagai akseptor atau penerima elektronnya sedangkan
ligannya yang akan memberikan electron sehingga akan terjadi ikatan kovalen. FeCl3 merupakan
senyawa kompleks yang mana senyawa kompleks ini mempunyai ciri yang khas yaitu umumnya
berwarna tapi warna itu tergantung ligannya.
Timbang 1 gram
Larutkan dalam etanol
Sentrifuge
Vortex
Sentrat, saringResidu
Tambah etanol, vortex dan centrifugasiUji Kualitatif FeCl
3
+ warna biru violetSentrat Residu
Saring Uji Kualitatif
FeCl3 Tambah etanol, vortex dan centrifugasi
Dst samapi pada sentrat ketika diujikualitatif tidak terbentuk warna biru violet
http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/
-
8/18/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Dengan Metode Titrasi Nitrimetri
4/8
Pembakuan NaNO2 0,1 N dengan Asam Sulfanilat
Timbang Asam Sulfanilat sebanyak 173 mg
+ KBr 1 g
+ 15 ml HCl IN
+ 20 tts lar ammonia 25 %
+ 30 ml aquadest
Masukkan kedalam erlenmeyer
+ Indikator tropeolin OO : metilen blue ( 5:3)
Titrasi dengan NaNO2 0,1 N
Lakukan triplo
-
8/18/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Dengan Metode Titrasi Nitrimetri
5/8
Penetapan Kadar PCT dengan titrasi nitrimetri
Ket :
- Parasetamol dilarutkan dengan larutan HCl dalam air (1:2) untuk membentuk suasana
asam dan sebagai penghidrolisis amina sekunder menjadi amina primer
- tujuan merefluks pada larutan paracetamol
Untuk memisahkan gugus amin pada paracetamol dan karboksil sehingga paracetamol
dapat ditetapkan kadarnya menggunakan titrasi nitrimetri
-
Fungsi KBr yaitu :
Katalisator, yaitu untuk mempercepat reaksi karena KBr dapat mengikat NO2 membentuk nitrosobromid, yang akan meniadakan teaksi tautomerasi dari bentukketo dan langsung membentukfenol.
Stabilisator, yaitu untuk mengikat NO2 agar asam nitrit tidak terurai ataumenguap.
-
pH harus asam karena apabila keasaman kurang maka titik akhir titrasi tidak jelas dan
garam diazonium yang terbentuk tidak sempurna karena garam diazonium tidak stabil
pada suasana netral atau basa
- Percobaan ini dilakukan pada suhu kurang dari 15oC, hal ini dilakukan karena asam nitrit
yang diperoleh dari reaksi natrium nitrit dengan asam klorida tidak stabil dan mudah
terurai dalam suhu kamar. Selain itu, garam diazonium yang terbentuk pun tidak stabil.
Pipet sampel 25 ml
Indikator tropeolin OO : metilen blue ( 5:3)
+ 5 gram KBr
Refluks 30 menit
+ 20 ml HCl dalam air (1:2)
Titrasi dengan larutan baku NaNO2 0,1 N
sampai terjadi perubahan warna larutan
ungu menjadi biru kehijauan
Lakukan pada suhu 15o C
-
8/18/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Dengan Metode Titrasi Nitrimetri
6/8
Ketidakstabilan ini dikarenakan garam diazonium yang terbentuk mudah terdegradasi
membentuk senyawa fenol dan gas nitrogen
-
Tropeolin OO merupakan indicator asam-basa yang berwarna merah dalam suasana
asam dan berwarna kuning bila dioksidasi oleh adanya kelebihan asam nitrit, sedangkan
metilen biru sebagai pengkontras warna sehingga pada titik akhir titrasi akan terjadi
perubahan dari ungu menjadi biru sampai hijau. Metilen blue harus di tambahkan karena
titik akhir dari indikator Tropeolin OO ini transparan sehingga harus ditabahkan
pengontras warna.
Setelah KBr ditambahkan lalu ditambahkan indikator dalam yang berupa campuran
treopilin OO dan metilen blue dengan perbandingan 5:3 digunakan campuran indikator,
karena perubahan warna tropeolin OO dari warna merah menjadi kuning. Karena warna
kuning tidak jelas, maka untuk memperoleh titik akhir diperlukan metilen blue agar
pada titik akhir terlihat warna biru. Sehingga dengan mencampur kedua indikator ini
akan terjadi perubahan warna dari violet menjadi biru.
Reaksi dari indikator adalah :
- Jika menggunakan indicator luar :
o
Adapun pembuatan kertas kanji iodida adalah dilarutkan 0,75 gram KI dalam 5
ml air dan 2 gram ZnCl2 dalam 10 ml air, dicampurkan larutan tersebut dan
ditambahkan 10 ml air. Panaskan sampai mendidih dan tambahkan sambil diaduk
terus suspensi 5 gram pati dalam 35 ml air, dididihkan selama 2 menit dandidinginkan. Lalu dicelupkan kertas saring pada larutan.
-
8/18/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Dengan Metode Titrasi Nitrimetri
7/8
o bila menggunakan indicator luar, hati-hati pada reaksi titik akhir palsu. Titik
akhir dicapai bila saat digoreskan pada pasta kanji-KI langsung terbentuk warna
biru. bila lama-kelamaan pasta-kanji-KI menjadi biru bukan titik akhir, hal ini
bisa terjadi karena oksidasi udara atau garam diazonium yang bereaksi dengan
KI
o Pada kertas kanji terjadi perubahan warna biru karena iodide diubah menjadi
iodium ketika direaksikan dengan kanji. HNO2 akan bereaksi dengan sampel dan
akan membentuk garam diazonium, namun tidak semua HNO2 akan bereaksi
dengan sampel. Ketika larutan digoreskan pada kertas kanji, adanya kelebihan
atau sisa asam nitrit akan mengoksidasi iodide menjadi iodium dan dengan
adanya amilum akan menghasilkan warna biru segar.
o Reaksi yang terjadi pada kertas kanji iodida (indikator luar)
o NaNO2 + HCl HNO2 + NaCl
KI + HCl KCl + HI
2 HI + 2 HNO2 I2 + 2 NO + 2 H2O
I2 + Kanji Kanji Iod (biru)
+ I2
Data hasil Praktikum
1. Pembakuan
Titrasi Ke Berat asam sulfanilat (mg) Volume NaNO2 (ml)
I 173,0
II 173,0
III 173,0
Rata-rata 173
V NaNO2 X N NaNO2 = mg / BE (asam sulfanilat)
N NaNO2 = mg / BE (asam sulfanilat)
V NaNO2
OH
OH
H
OH
HOH
H
CH2OH
H
OH H
OH
OH
HOH
H
CH2OH
H
O
I
I
http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/
-
8/18/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Dengan Metode Titrasi Nitrimetri
8/8
2. Penetapan Kadar
Titrasi Ke Volume sampel (ml) Volume NaNO2 (ml)
I 25
II 25
III 25
Rata-rata 25
Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia edisi III, Jakarta, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Rivai, H. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: UI Press
Gholib Ganjar, Ibnu dan Rohman, Abdul. 2009. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka
pelajar
Wunas, J. Said. 1986. Analisa Kimia Farmasi Kuantitatif . Makassar : UNHAS
Harmita. 2006. Analisis Kuantitatif Bahan Baku dan Sediaan Farmasi edisi I (hal 98-101).
Departemen Farmasi FMIPA Universitas Indonesia. Depok.
Watson, David G. 2005. Analisis Farmasi Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/