BAB I
PENDAHULUAN
A. ANALISIS SITUASI
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan akademik perguruan
tinggi yang dimanifestasikan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu
pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
Melalui pengabdian mahasiswa tidak hanya memperoleh teori dan ilmu dari
kegiatan perkuliahan, tetapi juga diharuskan mampu dan mau mengabdi
didalam masyarakat melalui KKN demi kemaslahatan umat manusia pada
umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya.
Kompetensi mahasiswa tidak hanya dibentuk melalui kegiatan belajar
di kampus, tetapi juga di luar kampus, yaitu di lingkungan masyarakat. Untuk
mempraktekkan ilmu dan menerapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
aktivis akademika, maka diperlukan media yang mendukung. Media yang
diperlukan untuk mempraktekan ilmu akademik yang sudah di dapat di bangku
kuliah salah satunya dengan adanya program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan sebuah media yang efektif dan edukatif.
Mahasiswa diterjunkan di tengah-tengah kehidupan masyarakat baik perkotaan
maupun pedesaan. Sehingga mereka terlibat secara langsung dalam kehidupan
masyarakat dengan berbagai permasalahan yang ada.
Universitas Negeri Semarang (UNNES) menerjunkan mahasiswa baik
jurusan kependidikan maupun non kependidikan untuk mengabdikan diri
dalam masyarakat yang disebut dengan KKN. Salah satu daerah mitra UNNES
yang menjadi tempat KKN mahasiswa adalah Desa Merak, Kecamatan
Dempet, Kabupaten Demak. Desa Merak mempunyai banyak potensi. Namun
selain potensi, desa ini juga mempunyai permasalahan-permasalahan seperti
rendahnya tingkat lapangan pekerjaan, rendahnya tingkat pendidikan
masyarakat, kurangnya pengetahuan tentang branding dan marketing produk
lokal dan kurangnya infrasuktur desa.
Merak merupakan salah satu desa di kecamatan Demak, Kabupaten
Demak. Desa Merak memiki jumlah penduduk sekitar 1.250 jiwa.. Jika
diperhatikan, Desa Merak dapat lebih dikembangkan lagi dari berbagai aspek
seperti ekonomi, kesehatan, sosial, infrastruktur dan lingkungan, serta
pendidikan.
Sebagian besar warga di desa Merak bekerja sebagai petani,
pedagang, dan pekerja proyek sehingga dapat dikatakan bahwa ekonomi warga
desa Merak menengah kebawah. Selain itu, di desa Merak terdapat sekitar 4
sampai 5 warga yang menjual gethuk yang di produksi sendiri dan juga
kerupuk. Namun gethuk dan kerupuk yang dijual beberapa warga hanya di
kemas dengan packaging yang seadanya. Padahal gethuk dan kerupuk dapat
dijual menjadi makanan-makanan yang memiliki daya jual tinggi seperti
dengan di kemas lebih menarik dan dapat menjadi produk lokal serta
menambah ekonomi warga. Peningkatan pengetahuan terhadap penjualan
gethuk dan kerupuk dengan kemasan (packaging) yang menarik harus
diadakan. Selain itu, tidak hanya pemberian pelatihan packaging, tetapi
diperlukan juga pelatihan marketing serta pembantuan secara langsung dalam
hal mendistribusikan gethuk dan kerupuk tersebut sebagai produk lokal desa
Merak.
Kondisi kesehatan masyarakat desa merupakan hal yang sangat perlu
untuk diperhatikan. Namun di desa Merak masih belum aktif dalam upaya
menumbuhkan jiwa dan raga yang sehat. Selain itu, Masih minimnya kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan menumbuhkan budaya hidup sehat seperti
senam, mejaga kebersihan, dll. Padahal kesehatan sangat mahal harganya,
sehingga pencegahan datangnya penyakit perlu dilakukan. Melihat
permasalahan tersebut, sangat perlu diadakan beberapa program yang
menunjang perbaikan kesehatan bagi warga desa Merak.
Masih terdapat beberapa infrastruktur lingkungan desa Merak yang
belum merata, seperti halnya tong sampah yang tidak merata di setiap RT
dimana masih terdapat bebarapa RT yang belum memiliki tong sampah. Selain
itu masih terdapat beberapa infrastruktur yang belum ada di desa Merak antara
lain plang pemberitahuan (papan pintar) sebagai pencerdasan masyarakat,
kemudian belum tersedianya rumah pintar untuk tempat berkumpulnya anak-
anak di desa Merak. Hal tersebut dapat menjadi langkah bagi desa Merak untuk
lebih mengembangkan lingkungan dan infrastruktur.
Melihat pendidikan di Desa Merak seperti halnya di daerah lain
dimana meskipun sudah tersedianya lembaga pendidikan, tetap masih
dibutuhkan pengembanga kualitas pendidikan. Selain sekolah formal seperti
SD,SMP, SMA juga terdapat Taman Pendidikan Al-qur’an (TPQ). TPQ yang
ada di Desa Merak masih membutuhkan guru yang mengajar karena
keterbatasan guru TPQ disana. Belum adanya tempat untuk mewadahi anak-
anak sebagai tempat berkumpu untuk membantu mangajarkan ilmu serta
membantu mengerjakan pekerjaan rumah (PR) anak-anak di desa Merak. Oleh
karena itu, dengan adanya permasalahan-permasalahan di bidang pendidikan
tersebut perlu adanya program-program yang dapat mengatasinya seperti
adanya rumah pintar yang nantinya dapat menjadi wadah anak-anak untuk
mengembangkan meningkatkan pendidikan di desa Merak. Selain itu,
meskipun telah tersedianya lembaga pendidikan, namun peningkatan kualitas
pendidikan perlu ditingkatkan. Biasanya siswa hanya belajar saat jam sekolah
dimulai, setelah jam sekolah berakhir mereka akan merasa malas untuk
melanjutkan belajarnya di rumah. Oleh karena itu kami akan mengadakan
program belajar bersama untuk menghimpun siswa-siswi agar mereka memiliki
semangat yang tinggi untuk selalau belajar meskipun sudah berada di rumah.
Berdasarkan analisa situasi terhadap desa Merak yang telah
dipaparkan sebelumnya, perlu dikembangkan potensi-potensi yang ada di desa
Merak. Potensi tersebut lebih kepada peningkatan ekonomi warga dengan
pengelolaan memberdayakan produk lokal desa Merak yang memiliki daya jual
tinggi dengan pacakging lebih menarik sehingga dapat pula menjadi produk
lokal desa Merak yang dikenal di masyaraakt luas. Oleh karena itu, tim KKN
Lokasi berharap dapat ikut serta dalam mengembangkan potensi-potensi yang
ada di desa Merak, sehingga dapat terwujud Sustainable Development Village
yang nyaman bagi warga dengan sistem kegotongroyongan serta terwujudnya
peningkatan ekonomi warga sehingga tercipta kemandirian ekonomi warga.
Hal-hal yang telah dijelaskan dalam analisis situasi merupakan serangkaian
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh tim KKN Lokasi untuk menjalankan
salah satu Tri dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat.
Mahasiswa yang tergabung dalam tim KKN diharapkan dapat menangkap dan
menghayati denyut nadi kehidupan masyarakat di desa Merak dengan berbagai
permasalahan yang ada sehingga persoalan persoalan, sumber-sumber daya
yang telah dan belum dimiliki, dan solusi-solusi yang diperlukan sesuai dengan
aspirasi dapat diwujudkan. Disisi lain, partisipasi dan dukungan warga sangat
diperlukan dalam mewujudkan program-program KKN Lokasi. Sehingga
dengan adanya tim KKN Lokasi ini dapat mewujudakan Merak sebagai
Sustainable Development Village baik di bidang Ekonomi, Sosial, Kesehatan,
dan Lingkungan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan analisis situasi Desa Merak Kecamatan Dempet Kabupaten
Demak, maka rumusan masalah tersebut adalah:
1. Bagaimana memberdayakan masyarakat Desa Merak untuk menciptakan
inovasi dibidang ekonomi sebagai upaya peningkatan potensi ekonomi
berbasis kearifan lokal untuk menciptakan kampung yang mandiri?
2. Bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Merak untuk selalu
memerhatikan aspek kesehatan guna mewujudkan kampung yang asri,
sehat, mandiri dan berkarakter?
3. Bagaimana menciptakan pendidikan berkarakter untuk mencetak sumber
daya manusia yang kreatif, inovatif, bermoral dan memiliki sikap
konservatif (peduli terhadap lingkungan) guna mewujudkan kampung yang
edukatif dan terjaga keasriannya?
4. Bagaimana mewujudkan pembangunan berkelanjutan baik di bidang
ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan dan lingkungan di Desa
Merak sebagai Sustainable Development Village?
C. DESKRIPSI SITUASI DAN LOKASI
1. Kondisi Geografis
Kondisi geografis wilayah desa Merak mencakup factor-faktor umum
secara khusus diuraikan sebagai berikut:
a. Letak Wilayah
Desa Merak terletak di Kecamatan Dempet Kabupaten Demak Provinsi
Jawa Tengah. Dengan luas wilayah 488 ha yang terdiri dari sawah seluas
275 ha.
b. Batas Wilayah
Batas-batas administratif pemerintahan Desa Merak Kecamtan Dempet
adalah:
Sebelah Utara : Desa Karangrejo Kecamatan Dempet
Sebelah Timur : Desa Bugel Kecamatan Godong
Sebelah Selatan : Desa Mangunrejo Kecamatan Kebonagung
Sebelah Barat : Desa Mangunrejo Kecamatan Kebonagung
2. Kondisi Penduduk
a. Jumlah Penduduk
Jumlah total penduduk desa Merak adalah 3.809 jiwa yang terdiri dari:
1) Laki –laki : 1.878 jiwa
2) Perempuan : 1.931 jiwa
b. Mata Pencaharian Pokok
Distribusi mata pencaharian masyarakat desa Merak adalah sebagai
berikut:
1) Petani Sendiri : 520 orang
2) Buruh Tani : 632 orang
3) Buruh Industri : 32 orang
4) Buruh Bangunan : 89 orang
5) Pedagang : 89 orang
6) Supir Angkutan : 29 orang
7) Pegawai Negeri : 37 orang
8) Pensiunan : 12 orang
9) Tukang : 42 orang
10) Mengurus Rumah Tangga : 1.423 orang
11) Pelajar : 499 orang
12) Guru : 9 orang
13) Bidan/Perawat : 3 orang
14) Jasa Persewaan : 4 orang
15) Lainnya : 488 orang
1. Kondisi Pemerintahan
a. Desa Merak merupakan salah satu dari desa yang berada di kecamatan
Dempet Kabupaten Demak. Adapun wilayah administratifnya sebagai
berikut:
1) Dukuh : 3 dukuh, yaitu:
a) Dukuh Menawan
b) Dukuh Merak
c) Dukuh Mudal
2) RT : 24
3) RW : 3
b. Aparat Pemerintahan Desa
1) Kepala Desa : 1 orang
2) Sekretaris Desa : Plt
3) Kepala Dusun : 3 orang
4) Kepala Urusan : 2 orang
5) Kepala Seksi : 5 orang
4) Kondisi Ekonomi
Desa Merak mempunyai luas wilayah 488 ha. Kondisi topografi desa
Merak merupakan pedesaan dengan sebagian besar digunakan sebagai
wilayah pemukiman. Desa Merak juga berada dekat dengan pinggiran kota
yang ramai penduduk. Implikasinya sebagian besar mata pencaharian
penduduknya adalah petani.
a. Keadaan kesejahteraan masyarakat
1) Prasejahtera : orang
2) Sejahtera I : orang
3) Sejahtera II : orang
4) Sejahtera III : orang
b. Tingkat pendidikan/Jumlah tamatan
1) Tamatan SD/MI : 1.592 orang
2) Tamatan SLTP : 647 orang
3) Tamatan SLTA : 306 orang
4) Tamatan Akdemi/Diploma/Sarjana : 77 orang
5) Keadaan Sosial Budaya
Keadaan social budaya Desa Merak cuku terjada baik. Masyarakat di
desa Merak selalu bersikap ramah terhadap setiap orang. Selain itu, adanya
budaya yasinan yang masih tetap berjalan sehingga membuat budaya
masyarakat tetap terjaga. Berikut dijelaskan mengenai sarana dan prasaran
yang terdapat di Desa Merak, yakni:
a. Sarana Pemerintah
1) Kantor Desa : 1 unit
2) Kantor PKK : 0 unit
b. Sarana Kesehatan
1) Apotek : 0 unit
2) PKD : 1 Unit
c. Sarana Pendidikan
1) TK : 4 unit
2) SD : 2 Unit
3) TPQ : unit
4) Pondok Pesantren: 3 unit
d. Sarana Peribadatan
1) Masjid : 3 unit
2) Mushola : 21 unit
e. Sarana Olah Raga
1) LapanganVoli : 2 unit
2) Lapangan Sepak Bola : 0 unit
BAB II
SOLUSI DAN LUARAN
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Desa Merak merupakan desa yang tergolong masih merintis menjadi
desa yang lebih maju, dan tidak menutup kemungkinan masih mempunyai
banyak kendala atau masalah untuk mencapai sebuah usaha pembangunan
desa. Masalah yang ada di daerah pedesaan pada dasarnya merupakan masalah
mendasar yang mungkin dialami oleh desa-desa pada umumnya.
Sejalan dengan perkembangan pembangunan Indonesia, masyarakat
pedesaan khususnya masyarakat Desa Merak berusaha untuk meningkatkan
kesejahteraannya dengan melakukan pembangunan baik dalam bidang fisik
maupun non fisik, dengan memanfaatkan dan mengembangkan potensi-potensi
dasar serta SDM yang cukup baik yang dimiliki oleh masyarakat.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh tim KKN 2015 di
Desa Merak ditemukan berbagai permasalahan. Selain itu juga ditemukan
banyak informasi mengenai masyarakat dan segala aktivitas atau kegiatan-
kegiatannya. Dari observasi yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan ada
beberapa masalah pokok yang terbagi menjadi empat bidang yaitu bidang
pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan/infrastruktur.
Dalam bidang pendidikan di desa Merak, terdapat beberapa
keterbatasan yang muncul antara lain:
a. Masih kurangnya bimbingan/ pendampingan belajar oleh orang tua/ wali
siswa dikarenakan sebagian besar dari mereka memiliki kesibukan bekerja
dan rendahnya tingkat pendidikan orang tua, namun disisi lain minat belajar
dari siswa sendiri tergolong tinggi;
b. Masih sulitnya kemampuan untuk membaca, menulis dan berhitung;
c. Masih kurangnya pengetahui mengenai Microsoft office untuk perangkat
desa dikarenakan kurangnya pelatihan dasar computer;
d. Kurangnya pelatihan motoric pada anak usia dini.
Dalam bidang kesehatan, beberapa permasalahan sebagai berikut:
a. Kurang adanya kesadaran anak anak untuk belajar hidup sehat
b. Kurang adanya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya hidup
sehat dan kesehtan tubuh.
c. Kurangnya kesadaran untuk berolahraga pada masyarakat desa Merak
Dalam bidang ekonomi, terfokus pada home industry yang sudah ada
di desa Merak, permasalahan yang muncul adalah kurang sadarnya produsen
mengenai merk produk, packaging dan marketing produk, serta inovasi
produk yang masih kurang, serta masih kurangnya pengetahuan pemerintah
desa mengenai keadaan social dan ekonomi masyarakat desa Merak.
Dalam bidang infrastruktur dan lingkungan hidup beberapa
permasalahan seperti:
a. Belum adanya plangisasi untuk rumah rumah RT dan RW di desa Merak
b. Kurang adanya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan limbah baik
limbah organic maupun anorganik.
c. Masih kurang semangatnya masyarakat untuk kerja bakti dilingkungan
sekitar desa.
B. SOLUSI
1. Pendekatan Sosial
Untuk memecahkan permasalahan di atas, kami Tim KKN Unnes
Desa Merak melakukan pendekatan sosial. Pendekatan sosial ini bertujuan
untuk membuat program yang menunjang dan membangun permasalahn-
permasalahan di atas. Disinilah kami akan melakukan pendekatan dengan
Kepala Desa, Perangkat Desa, Kepala Dusun, Guru Sekolah Dasar, Guru
TK, Bidan Desa, Ibu-Ibu PKK dan masyarakat secara langsung dilakukan
dengan silaturahmi dan mengkonsultasikan kegiatan yang bersangkutan.
Mahasiswa mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di Desa Merak untuk
lebih mengenal situasi dan kondisi masyarakat desa.
Kegiatan yang diikuti berupa acara-acara rutin yang dilakukan oleh
ibu-ibu yakni pengajian setiap Kamis, rutinan ibu ibu Dawis, piket
kelurahan bersama perangkat desa, dan mengikuti kumpul rutin ibu PKK.
Disamping itu juga kegiatan Posyandu baik posyandu balita. Selain itu
mahasiswa juga mengikuti musyawarah Desa.
2. Rencana Program Kerja
Berdasarkan pemaparan beberapa permasalahan yang ada di desa
Merak, selain melalui pendekatan sosial, Tim KKN UNNES 2017 juga
mengadakan beberapa program kerja sebagai upaya mengatasi
permasalahan tersebut. Adapun program-program tersebut antara lain:
A. Bidang Pendidikan
a. Rumah Pintar (Bimbingan Belajar untuk TK, SD, SMP/Sederajat)
b. Pelatihan IT (Pelatihan Dasar Komputer untuk perangkat desa)
c. Finger Painting
B. Bidang Ekonomi dan Sosial
a. Pelatihan Packaging dan Marketing Produk Lokal
b. Inovasi produk lokal (sirup jasem, “jambu asem merak”)
c. Survei social ekonomi masyarakat desa Merak
C. Bidang Kesehatan
a. Penyuluhan hidup sehat dan pembelajaran hidup sehat
b. Fun Day
D. Bidang Lingkungan/infrastruktur
a. Papan Pintar
b. Pemanfaatan Limbah (Pembuatan Kompos)
c. Gotong Royong
d. Penanaman Pohon
C. LUARAN YANG DIHASILKAN
Luaran yang dihasilkan dari kegiatan KKN Lokasi di Desa Merak
Kecamatan Dempet Kabupaten Demak adalah sebagai berikut:
1. Pemberian resep sirup JASEM “Jambu Asem Merak” kepada masyarakat
desa Merak.
2. Pemberian merek terhadap sirup jambu air yang menjadi branding produk
local desa Merak yaitu JASEM.
3. Pemberian label dan merek untuk produk local seperti gethuk dan kerupuk
kedelai Merak.
4. Penjadwalan pelatihan computer lanjutan yang diselenggarakan bagi
perangkat desa Merak.
5. Penjadwalan gotong royong untuk masyarakat desa Merak yang
dilaksanakan sebulan sekali setiap hari Jum’at.
BAB III
PROGRAM KERJA
A. URAIAN TEMATIK
Desa Merak merupakan salah satu desa yang memiliki potensi
dibidang pertanian dan home industry. Sehingga melihat hal tersebut, melalui
program kerja KKN Lokasi desa Merak dengan bertemakan KKN PINTAR
yang berarti Peduli, Inovasi, Ngayomi, Tawakal, Amanah, dan Resik mampu
memberi perubahan terhadap kemajuan desa Merak. Dimana KKN PINTAR
diwujudkan dengan program dibidang pertanian (pembuatan kompos) dan
home industry (Pelatihan branding, marketing dan inovasi produk).
1. Inovasi Produk
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai pengolahan jambu air, sehingga dapat lebih bernilai
ekonomis di banding harus dijual secara langsung tanpa diolah terlebih
dahulu. Dalam hal ini, kami membuat inovasi dengan jambu air yang dibuat
sirup, dengan merek “JASEM” yang berarti Jambu Asem Merak.
2. Pemanfaatan Limbah
Kegiatan ini dilaksanakan agar masyarakat memanfaatkan limbah
limbah atau barang barang bekas. Namun, kami berfokus pada sampah
organic untuk pembuatan kompos. Sehingga dengan adanya kompos
masyarakat dapat menggunakan pupuk organic untuk sawah dan kebun
mereka.
Tabel 1.1 Roadmap Progam Tematik
KodeNama
Program
Lokasi
(dusun/R
W/RT/Le
m/Mitra
Waktu
pelaksanaan Sasara
n
Rencana
Pendanaan
1 2 3 4 5 6Asal
Dana
Jumlah
U Inovasi
Produk
Balai Desa
Merak
√ Masyar
akat,
PKK
Iuran
Mahasis
wa
Rp
144.000
U Pemanfaa
tan
Limbah
Balai Desa
Merak
√ Masyar
akat
Desa
Merak,
Kelomp
ok Tani
Iuran
Mahasis
wa
Rp
40.000
B. ROADMAP PROGRAM KERJA
1. Program Kerja Bidang Pendidikan
Program kerja kelompok KKN UNNES tahun 2017 yang termasuk
dalam bidang pendidikan mencakup Rumah Pintar, Pelatihan IT, dan Finger
Painting.
a. Rumah Pintar
Kegiatan ini bertujuan untuk mengajari anak anak mengenai materi
yang dipelajari disekolah dan membantu mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru. Program rumah pintar ini dilaksanakan di 3 Dusun
di desa Merak secara bergilir. Untuk di Dusun Mudal bertempat di
Madrasah Diniyah, dusun Merak bertempat di Rumah Kepala Dusun
Merak dan untuk Dusun Menawan bertempat di Posko KKN UNNES
Desa Merak. Sebagai sasaran yang di tujukan kegiatan ini adalah siswa
TK, SD atau MI dan SMP.
b. Pelatihan IT
Kegiatan ini dilaksanakan untuk melatih dan memberi wawasan
kepada perangkat desa mengenai IT dan program dasar komputer. Dalam
hal ini fokus kami pada Microsoft Office. Sehingga mereka dapat
mengoperasikan komputer dengan baik dan benar.
c. Finger Painting
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih motorik anak baik motorik
halus maupun kasar. Hal ini dilakukan dengan anak-anak menggambar
dengan jari tangan secara langsung tanpa bantuan alat. Sehingga anak-
anak dapat merasakan secara langsung tekstur dari car warna tersebut.
Tabel 1.2 Roadmap Program Kerja Bidang Pendidikan
Kode Nama Program
Lokasi (dusun/RW/RT/Lem/
Mitra
Waktu pelaksanaan Sasaran Rencana
Pendanaan
1 2 3 4 5 6 Asal Dana Jumlah
A Rumah Pintar
Posko KKN, Rumah Kadus, Madrasah Diniyah
√ √ √ √ √ √
Siswa TK, SD N Merak 1 dan 2, SMP/Mts dan Sederajat
Iuran Mahasiswa
Rp 100.000
A Pelatihan IT (Komputer)
Kantor Balai Desa √
Perangkat Desa Merak
Iuran Mahasiswa
Rp 87,500
A Finger Painting
TK Pangudi Luhur 1 dan RA Nail Alfalah √
Siswa TK Pangudi Luhur 1 dan RA Nail Alfalah
Iuran Mahasiswa
Rp 98,000
A.
2. Program Kerja Bidang Ekonomi
Program kerja yang terdapat dalam bidang ekonomi Antara lain
pelatihan packaging dan marketing produk, dan survei social ekonomi.
a. Pelatihan Packaging dan Marketing
Produk yang bagus dan packaging yang menarik tidak dapat laku
dipasaran tanpa ada strategi marketing yang baik pula. Oleh karena itu,
selain pelatihan packaging diadakan pula pelatihan marketing untuk
mengenalkan produk desa Merak yaitu gethuk dan kerupuk kedelai di
kancah yang lebih luas. Adapun pelatihan packaging produk local desa
Merak dilaksanakan bersamaan dengan pelatihan marketing. Dengan
adanya pelatihan tersebut, ekonomi yang mandiri dapat diwujudkan
melalui pengelolaan dan pemberdayaan produk local desa Merak.
b. Survei Sosial Ekonomi
Kegiatan survei social ekonomi ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana kondisi social dan ekonomi masyarakat yang ada di desa
Merak. Sehingga pemerintah dapat memberikan tindakan yang tepat dan
sesuai dengan permasalahan yang ada.
Tabel 1.4 Roadmap Program Kerja Bidang Ekonomi
KodeNama
Program
Lokasi
(dusun/
RW/RT
/Lem/M
itra
Waktu
pelaksanaan
Sasaran
Rencana
Pendanaan
1 2 3 4 5 6
Asal
Dan
a
Jumlah
B Pelatihan
Packaging
dan
Marketing
Balai
Desa
Merak
√ Masyara
kat desa
Merak
(Produse
n)
Iura
n
Mah
asis
wa
Rp
87.000
B Survei
Sosial
Ekonomi
Rumah-
rumah
warga
Desa
Merak
√ √ Masyara
kat Desa
Merak
Iura
n
Mah
asis
wa
Rp 0
3 Program Kerja Bidang Kesehatan
Program kerja yang termasuk dalam bidang kesehatan antara lain
penyuluhan pentingnya kesehatan dan pembelajaran hidup sehat (PHBS).
a. Pembelajaran Hidup Sehat
Perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS) merupakan kegiatan yang
berupaya untuk memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai
perilaku hidup sehat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku
hidup sehat dan bersih masyarakat dan menjaga kebersihan lingkungan.
b. Penyuluhan Kesehatan
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada
masyarkat untuk menjaga kesehatan dan memberikan imunisasi kepada
anak-anak agar mereka dapat terhindar dari penyakit.
c. Fun Day
Acara Fun Day adalah acara dimana didalamnya terdapat olahraga
yang dalam hal ini adalah senam dan permainan. Kegiatan ini bertujuan
untuk melatih anak anak agar rajin berolahraga dan memperkenalkan
permainan-permainan tradisional yang sudah mulai ditinggalkan.
Tabel 1.3 Roadmap Program Kerja Bidang Kesehatan
KodeNama
Program
Lokasi
(dusun
/RW/
RT/Le
m/Mit
ra
Waktu
pelaksanaanSasaran
Rencana
Pendanaan
1 2 3 4 5 6Asal
Dana
Jumlah
C Pembelaja
ran Hidup
Sehat
SD N
Merak
1 dan
SD N
Merak
2
√ Siswa
SD N
Merak 1
kelas
1,2,3,4,5,
6 dan SD
N Merak
2 Kelas
1,2
Iuran
Maha
siswa
Rp
28,000
C Penyuluha
n
pentingny
a
kesehatan
dan
Posyandu
PKD,
Rumah
Bu
Lurah
√ Balita,
Anak-
anak dan
Ibu
Hamil
Iuran
Maha
siswa
Rp
28.000
C Fun Day Halam
an
Depan
Posko
√ √ √ √ Anak-
anak
Iuran
Maha
siswa
Rp
200,000
4 Program Kerja Bidang Infrastruktur dan Lingkungan
Program kerja kelompok KKN UNNES tahun 2017 yang termasuk
dalam bidang infrastruktur mencakup papan pintar, Penanaman pohon, dan
gotong royong.
a. Papan Pintar
Papan pintar merupakan salah satu upaya dalam membantu warga
untuk mengetahui arah dan juga sebagai petunjuk tempat. Seperti tentang
lokasi ketua RT, ketua RW, Balaidesa dsb.
b. Gotong Royong
Gotong royong merupakan salah satu kegiatan dimana para warga
desa Merak melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan setiap bulan
sekali tepatya di hari Jum’at. Kegiatan ini selain untuk menjaga
lingkungan didesa Merak agar terlihat bersih dan rapi, juga sekaligus
sebagai salah satu wadah silaturahmi antar warga.
Tabel 1.5 Roadmap Program Kerja Bidang Infrastruktur dan
Lingkungan Hidup
KodeNama
Program
Lokasi
(dusun/
RW/R
T/Lem/
Mitra
Waktu
pelaksanaan
Sasaran
Rencana
Pendanaan
1 2 3 4 5 6
Asal
Dan
a
Jumlah
D Papan
Pintar
RT,
RW
√
RT, RW Iura
n
Mah
asis
wa
Rp
247,000
D Gotong
Royong
Lingku
ngan
Desa
Merak
√ Masyara
kat
Iura
n
Mah
asis
Rp
35,000
wa
PROGRAM KONSERVASI
a. Penanaman Pohon
KodeNama
Program
Lokasi
(dusun/
RW/R
T/Lem/
Mitra
Waktu
pelaksanaan
Sasaran
Rencana
Pendanaan
1 2 3 4 5 6
Asal
Dan
a
Jumlah
D Penanama
n Pohon
Lahan
Kosong√
Masyark
at dan
kelompo
k tani
Perh
utani
Jaten
g
Rp
225.000
Penanaman pohon merupakan salah satu program konservasi
dalam kegiatan KKN UNNES 2017. Dengan adanya program
penanaman pohon ini, diharapkan mampu menjadikan kecamatan
Dempet khususnya desa Merak terlihat lebih hijau, asri dan indah serta
tidak gersang sehingga udara juga tidak terasa sangat panas.
BAB IV
HASIL DAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
A. TEMATIK (PROGRAM UNGGULAN)
1. Inovasi Produk
Inovasi merupakan ide, praktik, atau objek yang dianggap baru
oleh manusia atau unit adopsi lainnya. Teori ini meyakini bahwa sebuah
inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat dalam pola yang bisa diprediksi.
Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah inovasi segera setelah
mereka mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok
masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi
inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah
orang, hal itu dikatakan atau meledak.
Everett M. Rogers Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide,
gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu
hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.
Jambu air merupakan salah satu potensi yang menjadi branding
dari Kabupaten Demak. Selama ini hasil panen jambu air oleh warga Demak
hanya sebatas dijual di pasar ataupun dikonsumsi pribadi dalam bentuk buah
asli. Padahal disisi lain, jambu air dapat diolah dan di inovasikan menjadi
sebuah produk yang dapat dinikmati dalam bentuk yang berbeda, seperti
halnya dibuat menjadi sirup jambu air asem (Sirup Jasem).
Pelaksanaan program Inovasi Produk Lokal (Pembuatan Sirup
Jasem) dilaksanakan di Balai Desa Merak pada hari Jumat tanggal 15
September dengan mengundang seluruh ibu-ibu PKK. Evaluasi dari acara
ini adalah waktu yang diberikan untuk pelatihan sangat terbatas yaitu hanya
30 menit sehingga penyampaian pelatihan hanya dipresentasikan saja tidak
di praktekkan oleh ibu-ibu PKK secara langsung, sehingga antusias peserta
sangat kurang terhadap penyampaian pelatihan pembuatan sirup ini.
Setelah dilakukan program Inovasi Produk Lokal (Pembuatan
Sirup Jasem) di harapkan ada salah satu warga Desa Merak yang membuka
usaha Sirup Jambu Air. Selain memanfaatkan ilmu yang sudah disampaikan
juga memanfaatkan jambu air yang sangat melimpah di daerah Desa Merak
agar nilai ekonomi dari Jambu Air menjadi lebih tinggi.
Kendala selama pelaksanaan pelatihan ini yaitu kehadiran tamu undangan
yang kurang sehingga acara pelatihan hanya diikuti oleh sedikit orang.
2. Pemanfaatan Limbah (Pembuatan Pupuk Kompos)
Limbah organik merupakan sisa-sisa bahan hidup, seperti sampah
daun, kertas, sisa-sisa bahan pertanian (misalnya, jerami serta sisa batang
tebu/ bagas), dan kulit atau kotoran hewan. Karena tersusun atas bahan-
bahan
organik, limbah organik mudah diuraikan oleh organisme pengurai.
Meskipun pada akhirnya akan diuraikan oleh organisme pengurai,
sebenarnya limbah-limbah organik itu masih dapat kita manfaatkan kembali
(reuse), baik dengan cara daur ulang (recycle) maupun tanpa didaur ulang.
Kompos adalah hasil penguraian dari campuran bahan-bahan
organik yang dapat dipercepat dengan berbagai macam mikroba dalam
kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik. Pupuk
kompos lebih baik dari pupuk kimia karena bahan yang yang terkandung
dalam pupuk tersebut adalah bahan organic
Sampah merupakan masalah yang serius di berbagai tempat
contohnya di desa Merak. Seringkali cara yang digunakan untuk
membersihkan sampah tersebut adalah di bakar. Padahal dengan membakar
sampah akan menghasilkan gas karbonmonoksida yang dapat mencemari
lingkungan serta menyebabkan pemanasan global. Ada berbagai cara untuk
membersihkan sampah yaitu salah satunya dengan cara mengolah sampah
khususnya organik menjadi pupuk kompos.
.
Pelaksanaa program pemanfaatan sampah (pembuatan kompos) adalah
pada hari Selasa tanggal 12 September 2017 untuk SDN Merak 2, dan pada
hari Sabtu tanggal 2 September 2017 untuk kelompok tani desa Merak,
PKK desa Merak serta warga desa Merak. Evaluasi diadakan setelah
program berjalan, yaitu pada tanggal 14 September tahun 2017. Program
pemanfaatan sampah (pembuatan kompos) ini akan di lanjutkan oleh
kelompok tani desa Merak karena dalam pelatihan tersebut kami
memberikan modul tentang cara pembuatan kompos tersebut. Kendala yang
ada yaitu lebih kepada sarana dan prasarana. Akan tetapi hal ini dapat
diatasi dengan cara mahasiswa membawa perlengkapan yang dibutuhkan
untuk praktek.
B. PROGRAM KERJA
1. Bidang Pendidikan
Pendidikan merupakan hal paling penting dizaman modern dan yang penuh
dengan teknologi ini. Program kerja kelompok KKN UNNES tahun 2017
yang termasuk dalam bidang pendidikan mencakup rumah pintar, pelatihan
IT (Komputer), dan Finger Painting.
a. Rumah Pintar
Pertama-tama tim KKN UNNES melakukan survey ke Desa Merak
untuk mengetahui jumlah sekolah SD dan SMP serta mencari permasalahan
yang dihadapi oleh siswa-siswi di sekolah tersebut. Berdasarkan penuturan
salah satu guru dan beberapa orang tua siswa bahwa anaknya tidak mau
belajar di rumah. Berdasarkan masalah itu, tim KKN UNNES membuat
program bimbingan belajar yang dinamai “Rumah Pintar”. Berhubung Desa
Merak terdiri dari 3 dukuh maka tempat yang digunakan untuk Rumah
Pintar sebanyak 3 tempat yaitu Dukuh Menawan bertempat di rumah Pak
Bakir RT 5 (Posko KKN), Dukuh Merak bertempat di rumah Pak Irmawan
Kepala Dukuh Merak RT 2, dan Dukuh Mudal bertempat di Madrasah
Diniyah.
Tim KKN UNNES memberi semangat dan motivasi kepada anak-
anak selama mengikuti Rumah Pintar. Harapan kami adalah anak-anak tetap
belajar tanpa kami bombing sehingga anak-anak bisa belajar secara mandiri
dan bisa mingkatkan prestasimya. Kendala yang kami hadapi ialah tingkah
laku anak-anak yang sulit diatur ketika belajar sehingga merugikan dirinya
sendiri dan mengganggu teman-temannya, jarak tempat diselenggarakannya
Rumah Pintar dengan rumah anak-anak yang agak jauh sehingga
menyurutkan minat anak-anak mengikuti Rumah Pintar terutama di Dukuh
Merak dan Dukuh Mudal. Pada Dukuh Merak dan Dukuh Menawan
mengalami kendala dalam hal kekurangan meja belajar sehingga anak-anak
belajar di lantai. Rumah pintar dilaksanakan setiap malam kecuali malam
minggu. Malam senin dan malam selasa bertempat di Dukuh Mudal, malam
rabu dan malam kamis bertempat di Dukuh Merak, sedangkan malam jumat
dan malam sabtu bertempat di Dukuh
Menawan. Rumah pintar ini dimulai pukul 19.30 sampai dengan
pukul 21.00 WIB. Anak-anak yang mengikuti bimbingan belajar dibagi per
kelompok sesuai dengan kelasnya. Kelas satu SD dibimbing oleh satu
mahasiswa, kelas dua SD dibimbing oleh satu mahasiswa, dan kelas tiga
dibimbing oleh satu mahasiswa, dan seterusnya. Materi pembahasan
bimbingan belajar mengikuti mata pelajaran di sekolah. Selain dibimbing
belajar, anak-anak juga diajari permainan tradisional dan juga keterampilan.
Beberapa hal perlu diperbaiki atau dievaluasi antara lain perlunya tambahan
keterampilan bagi anak agar kegiatan tidak membosankan, dan tempat yang
kurang bisa menampung semua anak yang ikut Rumah Pintar terutama di
Dukuh Menawan (Posko KKN).
b. Pelatihan IT (Komputer) Bagi Perangkat Desa
Komputer juga ada dampak positif dan negatifnya. Sebenarnya
komputer secara garis besar ini sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia
namun kita sendiri yang harus mengerti bagaimana cara memakainya
dengan benar. Kebanyakan masyarakat tentunya berfikir tidak mau
ketinggalan jaman dengan teknologi komputer alasanya takut di bilang
gaptek. Tujuan KKN LOKASI TAHAP I 2017 UNNES ini adalah untuk
memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar komputer dan teknologi
informasi kepada masyarakat Desa Merak khususnya Perangkat Desa.
Pelatihan ini diharapkan memberikan bekal kepada aparat desa tentang
manfaat komputer dan perangkat lunak khususnya program aplikasi
Microsoft Office bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta pemecahan
masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan kelak. Target luaran yang
diharapkan dari kegitan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
Perangkat Desa dalam meliputi mengolah dan mengedit berkas-berkas
penting yang berkaitan dengan kelengkapan surat-menyurat, surat
keterangan maupun keamanan dari arsip-arsip penting itu sendiri.
Microsoft Office merupakan software yang harus dikuasai oleh
perangkat desa, namun tidak semua perangkat desa menguasainya. Hal
tersebut disebabkan belum adanya pelatihan yang baik dan kurangnya
didukung pengaplikasian teknologi informasi di masa sekarang ini.
Perangkat Desa Merak sendiri masih kurang baik dalam penggunaan
Microsoft Office, sehingga pelayanan kepada masyarakat cenderung dan
untuk membuat laporan atau surat menyurat memerlukan waktu yang lama.
Oleh karena itu, Pelatihan Microsoft Office perlu di berlakukan.
Diawali rapat koordinasi dengan perangkat desa terkait jadwal
pelaksanaan kegiatan, dan mahasiswa merencanakan dari kegiatan ini
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 24 Agustus 2017 pukul 09.00 WIB.
Kegiatannya meliputi pelatihan penggunaan Microsoft Word dalam hal
pembuatan tabel, struktur organisasi, dan surat menyurat. Selain itu, juga
dilaksanakan pelatihan Microsoft Excel untuk membantu perhitungan
keuangan di desa Merak dengan lebih cepat dan akurat. Evaluasi diadakan
setelah program berjalan.
Program pelatihan ini dapat berlanjut walaupun kami tim KKN
UNNES telah selesai melaksanakan pengabdian masyarakat dalam waktu 45
Hari, sebelumnya saya dan Kepala Desa Merak sudah menjadwalkan agar
pelatihan seperti ini dapat dilaksanakan sebagai agenda rutin kepada
perangkat desa Merak, yakni setiap satu bulan sekali. Dan dilaksanakan
pada pertengahan bulan. Kendala yang ada yaitu lebih kepada sarana dan
prasarana (Komputer dan Tempatnya). Namun, dapat diatasi dengan
mahasiswa membawa laptop untuk pelatihan tersebut.
c. Finger Painting
Menurut Pamadhi (2008:10), finger painting adalah teknik melukis
secara langsung tanpa menggunakan bantuan alat, anak dapat mengganti
kuas dengan jari-jari tangannya secara langsung. Pada dasarnya kegiatan
finger painting tidak ada aturan bakuyang harus dipelajari. Dalam kegiatan
finger painting yang penting dilakukan guru adalah bagaimana memotivasi
anak untuk berani menyentuhkan jarinya dengan cat warna. Kegiatan ini
juga melatih motoric halus anak khususnya jari-jari anak agar lebih lentur.
Dalam kegiatan finger painting yang telah dilakukan terdapat beberapa
peralatan yang harus dipersiapkan seperti bidang gambar dan cat warna
yang terbuat dari air, tepung terigu dan pewarna makanan.
Kegiatan finger painting dilakukan didua Taman
Kanak-kanak yaitu TK Pangudi Luhur 1 dan RA Nail Alfalah. Kegiatan ini
dilakukan pertama di TK Pangudi Luhur 1 pada tanggal 6 September 2017
dan dilanjutkan di RA Nail Alfalah pada tanggal 8 September 2017.
Kegiatan finger painting yang dilakukan di kedua tempat berjalan cukup
baik. Namun, pembuatan cat warna kurang sesuai karena terlalu cair dan
penggunaan piring kertas yang terlalu kecil. Akan tetapi, kegiatan ini cukup
sukses dan membangkitkan motivasi anak-anak untuk menggambar.
Kendala kegiatan ini adalah kurangnya koordinasi dengan 4 TK
yang ada di desa Merak dan kedua TK mempunyai jadwal yang cukup
padat. Sehingga dalam pelaksanaannya hanya di dua TK yaitu TK Pangudi
Luhur 1 dan RA Nail Alfalah. Selain itu, pembuatan cat warnanya yang
membutuhkan waktu untuk mendapatkan tekstur yang sesuai. Namun hal ini
dapat diatasi dengan melakukan uji coba beberapa kali.
Kegiatan finger painting sangatlah cocok diterapkan untuk anak-
anak, terutama anak usia dini. Hal ini dikarenkan dapat merangsang motoric
halus dan kasar pada anak, dimana anak dapat merasakan tekstur dari cat
warna pada jari-jariny secara langsung dan memancing daya imajinasinya
untuk menggambar secara lebih bebas.
2. Bidang Ekonomi
Program kerja dalam bidang ekonomi merupakan aspek pelaksanaan
program kerja yang bertujuan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha
seseorang dan untuk meningkatkan kemampuan dan hasil pertanian
didaerah tersebut sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Program bidang ekonomi meliputi pelatihan packaging dan marketing,
inovasi produk dan survei social ekonomi masyarakat.
a. Pelatihan packaging dan Marketing
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk
menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan,
disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat
membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang
ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik
(gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk
menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai
bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan
distribusi.
Mayoritas warga Desa Merak mempunyai mata pencaharian
sebagai petani padi dan kacang hijau. Terdapat beberapa orang yang
mempunyai usaha pembuatan getuk dan kerupuk karena tidak memiliki
lahan sawah. Sudah bertahun-tahun mereka menjalankan usaha tersebut
namun usaha tersebut sulit berkembang. Menurut tim mahasiswa KKN
UNNES, usaha tersebut sulit berkembang dikarenakan beberapa masalah
antara lain produk (getuk dan kerupuk) tidak memiliki merek, pengemasan
yang kurang menarik, dan pasang surut penjualan dikarenakan faktor
pemasaran. Berdasarkan masalah-masalah tersebut, tim KKN UNNES
membuat program pelatihan merek, pengemasan, dan pemasaran suatu
produk/barang. Untuk mendata semua pemilik usaha getuk dan kerupuk, tim
KKN UNNES bekerja sama dengan kepala desa dan kepala dukuh (bayan)
sehingga dapat diperoleh nama-nama pemilik usaha dan alamat rumahnya
yang nantinya memudahkan tim KKN UNNES dalam hal mengundang
mereka menghadiri pelatihan.
Pelatihan merek, pengemasan, dan pemasaran ini dilaksanakan
bersamaan dengan pelatihan pembuatan sirup jambu air yang mengundang
ibu-ibu PKK. Acara dilaksanakan di Balai Desa Merak pada hari Jumat
tanggal 15 September dengan mengundang seluruh pemilik usaha getuk dan
kerupuk. Acara pelatihan diawali dengan pembahasan tentang merek.
Pokok-pokok bahasan merek antara lain pengertian merek, pentingnya
merek dalam dunia usaha,bagaimana caranya membangun merek yang kuat,
manfaat merek, jenis-jenis merek, perbedaan merek yang sudah dan belum
didaftarkan di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, serta manfaat
bagi pemilik usaha bila merek produknya sudah didaftarkan di Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Banyak para pemilik usaha yang sudah
mengetahui merek dan tidak sedikit pula yang belum mengetahuinya.
Pembahasan pertama tentang merek diakhiri dengan berlatih membuat
merek dan memasang merek pada produk getuk dan kerupuk.
Pembahasan kedua tentang pengemasan. Pokok-pokok bahasan
antara lain cara mengemas produk yang menarik dan disesuaikan dengan
keinginan konsumen. Kegiatan ini juga disertai menempel merek pada
produk getuk yang sudah dikemas.
Sedangkan pembahasan ketiga yaitu tentang pemasaran. Inti
pembahasan pemasaran yaitu cara memperoleh pasar yang lebih luas
sehingga keuntungan bisa meningkat. Para pemilik usaha getuk dan kerupuk
selama ini memasarkan produknya secara konvensional atau offline (tidak
memnggunakan alat teknologi seperti handphone dan internet). Melalui
pelatihan ini nantinya getuk dan kerupuk akan dibantu pemasarannya
melalui internet pada website resmi Desa Merak sehingga setiap orang yang
mengunjungi website Desa Merak bisa mengetahui kalau Desa Merak
memiliki produk unggulan yaitu getuk dan kerupuk kedelai.
Hal-hal yang perlu diperbaiki atau dievaluasi dari program KKN
“pelatihan merek, pengemasan, dan pemasaran” yaitu pembicara pelatihan
seharusnya orang sudah ahli di bidang bisnis karena bisa mengarahkan
pemilik usaha mengembangkan usahanya. Yang kedua yaitu pelatihan
dilaksanakan di hari libur agar banyak undangan yang hadir. Banyak
undangan yang tidak hadir karena pelatihan dilaksanakan pada hari kerja.
Waktu pengabdian kepada masyarakat selama 45 hari sebenarnya
masih kurang dikarenakan proses pemantauan program yang membutuhkan
waktu yang lama. Maka dari itu untuk mendukung agar program tetap
berjalan walau KKN telah usai yaitu tim KKN memberikan modul pelatihan
berbentuk buku yang bisa dibaca sewaktu-waktu oleh para pemilik usaha.
Kendala selama pelaksanaan pelatihan ini antara lain kehadiran tamu
undangan (pemilik usaha) yang kurang sehingga acara pelatihan hanya
diikuti oleh sedikit orang. Kendala kedua yaitu tim KKN kesulitan
mengakses website Desa Merak sehingga ketika tim KKN membantu
pemasaran getuk dan kerupuk lewat website mengalami kesulitan.
b. Survei social ekonomi
Survei sosial ekonomi merupakan langkah awal yang penting
dalam melibatkan masyarakat lokal dan memastikan bahwa suara-suara
lokal yang didengar terkait dengan hubungan masyarakat dengan sumber
daya, akses maupun kepentingan relatif masing-masing rumah tangga atau
desa. Survei memberikan informasi tentang interaksi antara sistem
pengambilan keputusan, tren persepsi masyarakat dan isu-isu prioritas, serta
pengetahuan tentang lembaga berbasis masyarakat dan peran mereka dalam
pemanfaatan berkelanjutan dan konservasi sumber daya alam.
Pada pelaksanaan KKN lokasi di Desa Merak survei sosial
ekonomi yang dilakukan mempunyai tujuan utama yaitu mengetahui kondisi
sosial dan perekonomian masyarakat di Desa Merak serta sarana untuk
mengakrabkan antara mahasiswa KKN dengan masyarakat disana. Pada
survei ini memakai metode wawancara dengan pengambilan teknik random
sampling. Jumlah kepala keluarga (KK) di Desa Merak sebanyak 1424 KK
dengan mengambil sampel pembulatan sebesar 10% ada sebanyak 100
kepala keluarga yang diwawancarai. Survei sosial Ekonomi dilakukan pada
minggu pertama hingga kedua. Beberapa hal yang perlu dievaluasi dari
kegiatan ini adalah waktu dalam melaksanakan survei agar ketika
melakukan wawancara tidak mengganggu aktivitas warga.
Kegiatan ini dapat membantu pemerintah desa untuk mengetahui
kondisi masyarakatnya sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat.
Maka dari itu kegiatan ini dapat dilanjutkan oleh pemerintah desa. Kendala
kegiatan ini adalah ketika melakukan survei kerumah warga ada beberapa
warga yang merasa takut dan enggan untuk diwawancara. Namun, hal ini
dapat diatasi dengan melakukan pendekatan social dan penjelasan yang
mudah dipahami masyarakat.
3. Bidang Kesehatan
Beberapa program kerja yang berkaitan dengan kesehatan seperti
penyuluhan pentingnya kesehatan dan pembelajaran hidup sehat serta Fun
Day. Program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat di berbagai
jenjang umur tentang pentingnya olahraga, kebiasaan hidup sehat dan
bersih, dan upaya menjaga lingkungan sekitar. Apabila program tersebut
dapat dilakukan secara rutin, maka akan tercipta sebuah masyarkat dengan
gaya hidup sehat yang dapat dijadikan sebagai teladan bagi desa lain.
a. Penyuluhan Pentingnya Kesehatan dan Pembelajaran Hidup Sehat
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku.
PHBS dapat dilakukan dilingkungan rumah, sekolah, masyarakt maupun
Negara. Dalam hal ini, tim KKN desa Merak melaksanakan PHBS yang
berfokus pada menggosok gigi dan bahaya merokok serta gadget.
Menggosok gigi adalah upaya yang dilakukan untuk menjaga gigi
agar tetap dalam keadaan bersih dan sehat. Karena kebersihan gigi dan
mulut adalah hal yang penting yang terus dijaga. Anak-anak seringkali
bandel dan bahkan tidak mau untuk gosok gigi, seringkali memangkang
apabila disuruh untuk gosok gigi. Oleh karena itu, saya mengadakan
kegiatan cara gosok gigi yang baik dan benar agar anak-anak sadar betapa
pentingnya untuk menggosok gigi. Masalah pergaulan anak yang semakin
bebas juga menjadikan orangtua bertambah bebannya, salah satunya
banayak anak zaman sekarang masih kecil tetapi sudah berani merokok.
Oleh karena itu dengan adanya Sosialisasi tentang Bahaya Merokok dan
Gudget ini dapat membantu meredakan gejala anak yang akan dann
terpengaruh pada temannya untuk merokok. Serta dapat membantu pihak
sekolah juga dalam hal mengatasi anak yang merokok.
Pelaksanaa program gosok gigi adalah pada hari Selasa tanggal 30
Agustus 2017 untuk SDN Merak 2, dan pada hari Sabtu tanggal 2
September 2017 untuk SDN Merak 1. Evaluasi diadakan setelah program
berjalan, yaitu pada tanggan 30 Agustus dan 2 September tahun 2017.
Sedangkan, untuk sosialisai bahaya merokok dan gudget ini adalah pada
tanggal 31 Agustus 2017. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan anak-
anak.
Program gosok gigi ini dapat berlanjut karena gosok gigi adalah
hal yang rutin yang harus dilaksanakan. Keberlajutan program tidak ada,
karena hal ini sifatnya lebih mnekankan pada siswa dan siswi agar tidak
merokok atau menghindari rokok, dan tidak memegang gudget pada usia
anak-anak. Program ini dapat dilanjutkan dengan adanya pengawasan dari
orang tua dan guru kepada anak-anaknya agar selalu hidup sehat dan
menggunakan gadget untuk keperluaan saja. Kurangnya kondusif anak-anak
pada saat acara berlangsug. Dan sarana dan prasarana (Air dan tempatnya)
yang masih kurang. Namun, hal ini dapat diatasi dengan peserta dianjurkan
membawa perlatan dari rumah.
b. Fun Day
Acara Fun Day adalah acara dimana didalamnya terdapat olahraga
yang dalam hal ini adalah senam. Sehingga diharapkan dengan adanya acara
tersebut warga dapat mengerti betapa pentingnya hidup sehat. Selain itu,
setelah acara senam, maka anak-anak di ajak bermain permainan tradisional,
mengingat permainan tradisional yang semakin kesini semakin
langka,sehingga anak-anak dapat melestarikan permainan tradisional ini.
Acara Fun Day dilaksanakan setiap hari Minggu, dimulai pada
minggu ke dua setelah penerjunan sampai dengan minggu ke lima. Kegiatan
ini perlu ditingkatkan lagi serta perlu adanya koordinasi kepada masyarakat.
Melihat antusias warga yang ikut dalam acara Fun Day ini, maka acara Fun
Day tidak dapat berlanjut. Namun, jika masyarakat mau berkontribusi
kegiatan ini akan berlanjut terus, karena kegiatan ini dapat membantu
membangkitkan motivasi masyarakat untuk berolahrag. Kurang antusias
warga dalam acara tersebut. Akan tetapi, hal ini dapat diatasi dengan
keikutsertaan anak-anak dalam kegiatan ini.
c. Posyandu (Penyuluhan Kesehatan)
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang di selenggarakan
dari, oleh, dan untuk masyarakat yang di bantu oleh petugas kesehatan.
Dengan adanya posyandu diharapkan tingkat kesehatan masyarakat dapat
tinggi, dan tingkat masyarakat sakit ataupun kurang sehat menjadi menurun.
Dalam kegiatan Posyandu ini meliputi 3 sub bab kegiatan, yaitu Posyandu
Kelas Balita, Posyandu Kelas Ibu Hamil, dan Posyandu imunisasi MR.
Pelaksanaan Posyandu untuk kelas balita yaitu pada hari tanggal , untuk
kelas ibu hamil dilaksanakan pada hari tanggal, dan untuk kegiatan
imunisasi MR dilaksanakan pada hri, tanggal. Mengingat pentingnya
posyandu, maka kegiatan ini dapat berlanjut, dengan kerjasama para petugas
kesehatan dan pemerintah desa posyandu dapat berjalan terus.
4. Bidang Infrastruktur dan Lingkungan
Program kerja dalam bidang infrastruktur merupakan aspek
pelaksanaan program kerja yang bertujuan untuk memperbaiki lingkungan
bidang infrastruktur di desa Merak dengan pelaksanaan yang menentukan
informasi bagi setiap masyarakat. Program kerja dalam bidang ini meliputi
papan pintar, pemanfaatan limbah, penanaman pohon, dan gotong royong.
a. Papan Pintar
Papan pintar merupakan salah satu program kerja yang dilakukan
untuk membantu masyarakat umum untukmenemukan lokasi-lokasi penting
yang ada di Desa, contohnya letak rumah dari ketua RT dan ketua RW.
Kegunaan dari program papan pintar ini adalah mempermudah tamu atau
masyarakat pada umumnya untuk mengunjungi lokasi penting tersebut.
\
Pelaksanaa program papan pintar dilaksanakan di Desa Merak
dengan membagikan papan kepada setiap ketua RT maupun ketua RW.
Evaluasi dari acara ini adalah ukuran papan pintar yang dibuat terlalu
minimalis sehingga tidak terlihat tulisnnya jika dilihat dari jarak jauh.
Setelah dilakukan program papan pintar diharapkan masyarakat
umum maupun tamu Desa Merak saat mencari rumah RT maupn RW lebih
mudah. Kendala selama pelaksanaan progja ini yaitu pelaksanaan program
papan pintar yang tidak sesuai timeline, sehingga pelaksanaan dilakukan
pada akhir KKN sehingga pembagian papan pintar tidak dibagikan langsung
kepada setiap ketua RT maupun ketua RW.
b. Gotong Royong
Menurut Koentjaraningrat budaya gotong royong yang dikenal
oleh masyarakat Indonesia dapat dikategorikan ke dalam dua jenis, yakni
gotong royong tolong menolong dan gotong royong kerja bakti. Budaya
gotong royong tolong menolong terjadi pada aktivitas pertanian, kegiatan
sekitar rumah tangga, kegiatan pesta, kegiatan perayaan, dan pada peristiwa
bencana atau kematian. Sedangkan budaya gotong royong kerja bakti
biasanya dilakukan untuk mengerjakan sesuatu hal yang sifatnya untuk
kepentingan umum, entah yang terjadi atas inisiatif warga atau gotong
royong yang dipaksakan.
Dalam perspektif sosiologi budaya, nilai gotong royong adalah
semangat yang diwujudkan dalam bentuk perilaku atau tindakan individu
yang dilakukan tanpa mengharap balasan untuk melakukan sesuatu secara
bersama-sama demi kepentingan bersama atau individu tertentu. Gotong
royong menjadikan kehidupan manusia Indonesia lebih berdaya dan
sejahtera. Dengan gotong royong, berbagai permasalahan kehidupan
bersama bisa terpecahkan secara mudah dan murah, demikian halnya
dengan kegiatan pembangunan masyarakat.
Gotong royong didesa Merak sudah dilakukan secara rutin oleh
kepala desa setiap sebulan sekali, pada hari Jum’at. Meskipun demikian,
kami tim KKN juga melakukan kerja bakti di lingkungan posko KKN
bersama masyarakt. Dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan
silahturahmi masyarakat sehingga tetap terjalin dan lingungan terjaga
kebersihannya.
Pelaksanaan gotong royong dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2017.
Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan kepala desa dan warga desa. Dengan
adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kebersihan dan keasian
lingkungan desa. Kegiatan ini perlu ditingkatkan lagi agar dapat berjalan
lancar. Kegiatan ini dapat dilanjutkan oleh warga desa, terlebih adanya
dukungan dari kepala desa sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan kerja bakti dan
menjaga kebersihan lingkungan. Namun, hal ini dapat diatasi dengan adanya
koordinasi Antara kepala desa, RW dan RT.
C. PROGRAM KONSERVASI
Program konservasi yang dilaksanakan oleh tim KKN Desa Merak
yaitu Penanaman pohon. Penanaman pohon dilakukan dua kali yang
meliputi penanaman pohon dalam kegiatan expo KKN Dempet serta
penanaman pohon di lingkungan desa Merak. Selain penanaman pohon,
program konservasi juga melekat pada kegiatan fun day da expo produk
lokal dimana dalam kedua kegiatan tersebut merupakan konservasi budaya.
a. Penanaman Pohon
Pohon merupakan salah satu mahluk hidup yang dapat
menyelamatkan bumi kita dari pemanasan global. Pohon mempunyai
banyak manfaat yang dihasilkan salah satunya adalah menyerap
karbondioksida dan menghasilkan oksigen sebagai udara untuk kita
bernafas. Untuk itu sangatlah penting untuk kita menanam pohon dan
sekaligus kita ikut berpartisipasi dalam menyelamatkan lingkungan dan
bumi kita ini.
Di Indonesia sendiri sudah banyak organisasi penyelamat
lingkungan dan pembawa pesan hijaukan bumi kita atau "Go Green".
Kita juga sebagai mahluk hidup ikut serta berpartisipasi dalam menanam
pohon. Berikut ini kami akan menampilkan video tentang pentingnya
menanam pohon dan cara mudah untuk menyelamatkan lingkungan
dengan hanya menanam pohon.
Penanaman pohon merupakan kegiatan yang dilaksanakan
di Desa Merak dengan alasan tanaman yang terdapat pada daerah
tersebut masih sedikit dan gersang. Kegiatan ini bekerjasama dengan
pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang sebagai tindakan nyata
mahasiswa untuk dekat dengan masyarakat dan langsung berperan aktif
berkontribusi mengurangi gersangnya Desa Merak. Tujuan dari program
ini adalah menyadarkan masyarakat untuk peka terhadap lingkungan
sekitar mereka dan turut serta dalam pelestarian alam.
Pelaksanaan program penanaman pohon dilaksanakan di
pinggir jalan Desa Merak. Evaluasi dari acara ini adalah pembagian
pohon dari panitia kecamatan ke tiap Desa sangat mepet dengan waktu
penarikan, sehingga tidak mempunyai waktu banyak menanam pohon
dengan warga Desa Merak. Setelah dilakukan program ini diharapkan
daerah Desa Merak menjadi daerah yang lebih sejuk dari sebelumnya.
Kendala selama pelaksanaan progja ini yaitu pohon yang diberikan
pihak kecamatan hanya sedikit, sehingga kegiatan tanam pohon hanya
dengan beberapa orang saja.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan intrakurikuler
yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bentuk
pegabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar
dan bekerja kepada masyarakat serta merupakan proses pendewasaan dan
pemandirian secara systematis bagi mahasiswa agar siap menjaani kehidupan
secara bertanggung jawab.
Desa Merak merupakan desa yang sedang berkembang. Sejalan
dengan perkembangan pembangunan Indonesia. Masyarakat desa Merak dalam
upayanya meningkatkan kesejahteraan telah banyak melakukan pembangunan
baik dalam bidang fisik maupun non fisik, dengan memanfaatkan dan
mengembangkan potensi-potensi dasar serta SDM yang cukup baik yang
dimiliki oleh masyarakat. Perkembangan di desa Merak ini terjadi dalam
beberapa bidang yang meliputi bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan,
lingkungan dan infrasruktur.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh Tim KKN UNNES
2017 terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh masyarakat Desa Merak.
Adapun masalah yang dihadapi adalah:
1. Rendahnya tingkat pendidikan dan semangat belajar dari masyarakat masih
sangat kurang;
2. Kurangnya lapangan pekerjaan dan kurangnya kesadaran masyarakat yang
mempunyai usaha rumahan atau home industri untuk meningkatkan kualitas
produknya, branding, packaging dan marketing produk;
3. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebersihan;
4. Kurangnya partisipasi dari warga untuk mengadakan perkumpulan.
Dari permasalahan-permasalahan yang terjadi di desa Merak, maka
disusunlah program kerja KKN UNNES Desa Merak tahun 2017 yang
sekaligus bertujuan untuk menangani permasalahan di desa tersebut. Program -
program kerja ini di bagi kedalam 4 bidang kerja. Berikut ini adalah bidang-
bidang program kerja mahasiswa KKN UNNES 2017 desa Merak:
1. Bidang Pendidikan
2. Bidang Kesehatan
3. Bidang Ekonomi dan Sosial
4. Bidang lingkungan dan Infrastruktur
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa KKN Selanjutnya
a. Mahasiswa KKN selajutnya dapat mengembangkan program inovasi
produk yang telah dilaksanakan oleh Tim KKN sebelumnya.
b. Tim KKN selanjutnya dapat membuat program kerja yang lebih baik lagi
dan mampu membangun desa Merak untuk berkembang.
2. Bagi Masyarakat Desa Merak
a. Produk local dari UMKM yang ada di desa Merak masih perlu untuk
ditingkatkan dari segi packaging dan pemasarannya. Selain itu
pemerintah desa seharusnya dapat memberitahukan kepada produsen
bagaimana mengurus izin bagi UMKM
b. Partisipasi masyarakat dalam menghadiri acara perlu ditingkatkan.
c. Masyarkat dapat menindaklanjuti program kerja yang telah dilaksanakan
oleh Tim KKN 2017.
3. Bagi Pemerintah
a. Pemerintah dapat memberikan sosialisasi kepada produsen produsen
local di desa Merak mengenai merek, pengemasan dan marketing yang
baik.
b. Pemerintah dapat membantu mengembangkan produk local dari desa
Merak dengan cara membuat bazar usaha desa.