i
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI TEKNOLOGI
INFORMASI, KEMUDAHAN, FITUR LAYANAN TERHADAP
KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN NET BANKING
(Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri KCP Kelapa Dua Tangerang)
Oleh :
Izza Halida Haqiqi
NIM : 11140810000112
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H /2017
ii
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI TEKNOLOGI
INFORMASI, KEMUDAHAN DAN FITUR LAYANAN
TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN NET
BANKING
(Studi kasus Pada Bank Syariah Mandiri di KCP Kelapa Dua Tangerang)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Izza Halida Haqiqi
NIM: 11140810000112
Di Bawah Bimbingan
Rachmat Gunawan,SE.,M.Si
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439/2017 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Rabu, 12 September 2017 telah dilakukan ujian komprehensif atas nama
mahasiswa :
1. Nama : Izza Halida Haqiqi
2. NIM : 111140810000112
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi :Analisis Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi,
Kemudahan, dan Fitur Layanan Terhadap Keputusan
Nasabah Menggunakan Net Banking
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut diatas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke
tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Kamis, 26 Oktober 2017 telah dilakukan ujian skripsi atas nama
mahasiswa :
1. Nama : Izza Halida Haqiqi
2. NIM : 111140810000112
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi :Analisis Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi,
Kemudahan, dan Fitur Layanan Terhadap Keputusan
Nasabah Menggunakan Net Banking
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut diatas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta , 26 Oktober 2017
1. Titi Dewi Warninda, SE., M.S (_______________________)
NIP. 19731221.200501.2.002 Ketua
2. Rachmat Gunawan , SE., M.Si (_______________________)
Sekretaris
3. Ade Suherlan, SE.,MBA (_______________________)
NIP.198005252009121001 Penguji Ahli
4. Rachmat Gunawan , SE., M.Si (_______________________)
Pembimbing
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Izza Halida Haqiqi
No. Induk Mahasiswa : 11140810000112
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu
mengembangkannya dan mempertanggungjawabkannya.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa izin dari pemilik karya.
4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas
karya ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat
dengan sesungguhnya.
Jakarta,
Yang menyatakan
(Izza Halida Haqiqi)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : Izza Halida Haqiqi
Tempat, Tanggal Lahir: Tangerang, 12 Oktober 1995
Jenis Kelamin: Perempuan
Alamat : Jl Kano 1 No 20 RT 01 RW 09 Kelapa Dua, Tangerang
Agama : Islam
Telephone :089983444493
Email : [email protected]
PENDIDIKAN
2001 – 2007 : SD Islamic Village Tangerang
2007 – 2010 : MTS Darunnajah Jakarta Selatan
2010 – 2013 : MA Darunnajah Jakarta Selatan
2013 – 2015 : Universitas Indonesia
2015 – 2017 : Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
PENGALAMAN ORGANISASI
2011 – 2013 : Bagian Kesenian Ponpes Darunnajah
2012 : Bagian Dekorasi PORSEKA XXXIV
2015 : Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam
vii
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI TEKNOLOGI
INFORMASI, KEMUDAHAN DAN FITUR LAYANAN
TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN NET
BANKING
(Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri KCP Kelapa Dua Tangerang)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memperoleh bukti atas pengaruh
persepsi teknologi dan fitur layanan terhadap keputusan nasabah dalam
menggunakan internet banking. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap Bank khususnya Bank Syariah Mandiri KCP Kelapa Dua.
Agar dapat memberikan pelayanan yang lebih cepat dan mudah bagi para
nasabahnya. Objek dari penelitian ini adalah para nasabah Bank Syariah Mandiri
yang menggnakan layanan internet banking. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer, dan pengumpulan data dilakukan menggunakan
kuesioner secara langsung dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persepsi teknologi, kemudahan dalam menggunakan, dan
fitur layanan berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan
internet banking.
Kata Kunci: Persepsi teknologi, fitur layanan, dan keputuan nasabah dalam
menggunakan internet banking
viii
ANALYSIS INFLUENCE PERCEPTION INFORMATION
TECHNOLOGY EASE AND FEATURES SERVICES OF THE
DESICION CUSTOMERS USE NET BANKING
(Case Study On Bank Mandiri Syariah,KCP Kelapa Dua Tangerang)
ABSTRACT
This study aims to analyze and obtain evidence on the influence of perceptions of
technology, ease of use, risks, and customer service features of interest in using
the internet banking. The results of this study are expected to contribute to the
Bank in particular Mandiri Syariah Bank in order to provide a service that is
faster and easier for its customers. The object of this study is the Mandiri Bank
customers who use internet banking. Data used in this study are primary data,
and data searching used questionnaires directly using purposive sampling. The
results showed that perceptions of technology, ease of use, and service features
influence the interest in using the internet banking customers.
Keywords: Perceptions of technology, service features, customer interest in
Internet banking
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
berkat Taufik dan Hidayah dan Keajaiban-Nya, sehingga penelitian skripsi ini
dapat terlaksanakan dengan baik. Shalawat serta salam dihaturkan kepada Nabi
besar Nabi Muhammad SAW, Saudara, Keluarga dan Para Sahabatnya.
Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Jurusan Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bukan hal yang mudah
dalam mengerjakan proses penelitian ini, penuh dengan hambatan dan lika-liku
yang membuat penulis harus bekerja keras dalam mengumpulkan data yang sesuai
dengan maksud dan tujuan melakukan penelitian. Untuk itu, penulis dengan ikhlas
ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Kepada Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc.,M.Si selaku dekan fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Kepada Ibu Titi Dewi Warninda, SE.,M.Si selaku ketua Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan ibu Ela Patriana, MM
selaku sekertaris Jurusan Manajemem Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Kepada Bapak Rachmat Gunawan, SE.,M.Si Dosen pembimbing yang
dengan sabar membimbing dan meluangkan waktunya untuk
memberikan arahan dan saran. Sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan bapak
dengan yang lebih baik, Amin.
x
4. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada
penulis semasa kuliah.
5. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan doa yang tiada henti untuk
kesuksesan anak-anak nya dan juga yang selalu memberikan motivasi
untuk terus berjuang. Tak lupa juga kepada kakak dan adik saya .
Semoga kita dapat membahagiakan kedua orang tua kita sebagaimana
mereka membahagiakan kita.
6. Kepada teman seperjuangan, Saudari Anis Halimah dan Adenia
Mustika.terimakasih atas segala dukungan, saran dan motivasi serta
kerja keras selama penulisan skripsi ini.
7. Kepada sabahat saya Afra Afifah, Novia Rinda dan Mufida Zurli,
Indah Ayu terimakasih atas segala dukungan, saran dan motivasi
selama penulisan skripsi ini.
8. Kepada Teman Terbaik, Aulia Dimas Maulana terimakasih karena
selalu ada disaat saya membutuhkan dukungan dan motivasi.
9. Kepada teman-teman Jurusan Manajemen khususnya MIPS 2013 yang
selalu bersama-sama pada saat proses belajar semasa kuliah.
10. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa skripsi ini masih
memiliki banyak kekurangan. Namun, penulis berharap bahwa skripsi
xi
ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi pada perkembangan
ilmu pengetahuan.
Tangerang 20 September 2017
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF .................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 11
A. Landasan Teori ......................................................................................... 11
1. Pemasaran Jasa ..................................................................................... 11
a. Karakteristik Jasa ..................................................................... 11
2. Persepsi Teknologi informasi ............................................................... 12
a. Persepsi Teknologi Informasi ................................................... 13
b. Startegi Informasi Menuju Keunggulan Kompetitif ................ 14
3. Kemudahan Dalam Penggunaan .......................................................... 15
4. Fitur Layanan ....................................................................................... .16
5. Keputusan Nasabah .............................................................................. .19
a. Proses Pengambilan Keputusan ................................................. 22
b. Faktor-Faktor yg mempengaruhi keputusan ............................. 24
xiii
c. Tingkat Pengambilan Keputusan ............................................... 30
B. Keterkaitan Antar Variabel ....................................................................... 32
C. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 34
D. Kerangka penelitian .................................................................................. 38
E. Hipotesis .................................................................................................. 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 43
A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 43
B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................ 44
1. Populasi .............................................................................................. 44
2. Sampel................................................................................................ 44
C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 46
1. Data Primer ........................................................................................ 47
2. Data Sekunder .................................................................................... 47
D. Metode Analisis Data ................................................................................ 47
1. Uji Kualitas Instrumen ...................................................................... 48
2. Statistik Deskriptif ............................................................................. 50
3. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 50
4. Regresi Linier Berganda .................................................................... 53
5. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 54
6. Koefisien Determinasi (R2) ................................................................ 57
E. Operasional Variabel Penelitian................................................................ 58
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 61
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.............................................. 61
1. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri .............................................. 61
2. Profil Bank Syariah Mandiri .............................................................. 63
3. Visi Misi Bank Syariah Mandiri ........................................................ 63
4. Struktur Organisasi ............................................................................ 64
5. BSM Net Banking .............................................................................. 65
B. Hasil Analisis ............................................................................................ 68
1. Karakteristik Responden .................................................................... 68
2. Hasil Uji Kualitas Instrumen ............................................................ 74
xiv
a. Hasil Uji Validitas ...................................................................... 75
b. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................... 76
3. Statistik Deskriptif ............................................................................. 79
4. Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................... 92
a. Hasil Uji Multikolinieritas .......................................................... 93
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 94
c. Hasil Uji Normalitas ................................................................... 96
5. Hasil Regresi Linier Berganda ............................................................. 99
6. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 101
a. Hasil Uji Statistik t (Uji Parsial ) .................................................. 102
b. Hasil Uji Statistik F (Uji Simultan) ............................................... 105
7. Koefisien Determinasi (R2) .................................................................. 107
C. Interpertasi ................................................................................................ 108
1. Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi Terhadap Keputusan Nasabah
.............................................................................................................. 108
2. Pengaruh Kemudahan Terhadap Keputusan Nasabah ......................... 109
3. Pengaruh Fitur Layanan Terhadap Keputusan Nasabah ...................... 110
4. Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan dan Fitur Layanan
TerhadapKeputusan Nasabah Menggunakan Net Banking.................. 110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 111
A. Kesimpulan ............................................................................................... 111
B. Saran ......................................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 116
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1TOP Brand Index Mandiri Syariah ...................................................... 5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 33
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ............................................................. 57
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ................................................................... 68
Tabel 4.2 Umur Responden................................................................................. 68
Tabel 4.3Pendidikan Terakhir Responden .......................................................... 69
Tabel 4.4 Pekerjaan Responden .......................................................................... 70
Tabel 4.5 Tahun Pembukaan ............................................................................... 71
Tabel 4.6 Jenis Produk ........................................................................................ 72
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas ............................................................................... 74
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Teknologi Informasi ................. 76
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kemudahaan ...................................... 76
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Fitur Layanan................................... 76
Tabel 4.11Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keputusan ......................................... 77
Tabel 4.12 Layanan Net Banking berguna bagi nasabah ................................... 78
Tabel 4.13 Layanan Net Banking Membuat pekerjaan nasabah lebih mudah dan
cepat
............................................................................................................................. 79
Tabel 4.14 Layanan Net Banking meningkatkan produktifitas nasabah ............. 80
Tabel 4.15 Layanan Net Banking mudah digunakan .......................................... 81
Tabel 4.16 Layanan Net Banking mudah dipahami
............................................................................................................................. 82
Tabel 4.17 Layanan Net Banking jelas dan dapat di mengerti
............................................................................................................................. 83
Tabel 4.18 Layanan Net Banking memiliki keberagaman layanan transaksi
......... …………………………………………………………………………… 84
Tabel 4.19 Layanan Net Banking memiliki kemudahan akses informasi tentang
produk dan jasa…………………………………………………………………..85
Tabel 4.20 Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri memilki Keberagaman
fitur.
............................................................................................................................. 86
Tabel 4.21 Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri memiliki Inovasi produk
............................................................................................................................. 87
xvi
Tabel 4.22 Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri Mudah di Operasionalkan
............................................................................................................................. 88
Tabel 4.23 Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri Menguntungkan
............................................................................................................................. 89
Tabel 4.24 Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri sesuai dengan kebutuhan
............................................................................................................................. 90
Tabel 4.25 Nasabah tidak perlu mengeluarkan biaya untung menggunakan
Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri
............................................................................................................................. 91
Tabel 4.26 Uji Multikolinieritas .......................................................................... 92
Tabel 4.27 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 97
Tabel 4.28 Hasil Uji Linier Berganda ................................................................. 98
Tabel 4.29 Hasil Uji Statistik t ...........................................................................
101
Tabel 4.30 Hasil Statistik Statistik F ................................................................... 105
Tabel 4.31 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................... 106
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Matrix Traffic Web Rank Bank Syariah Mandiri ............................ 6
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen .................................... 22
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 38
Gambar 4.1 Logo Bank Syariah Mandiri ............................................................ 63
Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas ............................................................ 94
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas........................................................................ 96
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 .................................................................................................... 118
LAMPIRAN 2 .................................................................................................... 120
LAMPIRAN 3 .................................................................................................... 124
LAMPIRAN 4 .................................................................................................... 136
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang
cukup besar yaitu 238,5 juta jiwa pada tahun 2010 dan diproyeksikan mencapai
305,6 juta jiwa pada 2035 (www.bps.go.id). Dengan jumlah penduduk yang
besar tersebut, kebutuhan dan keinginan masyarakat akan ikut meningkat dan
menjadi sangat beragam. Hal itu membuat Indonesia menjadi daerah
pemasaran barang dan jasa yang cukup potensial bagi perusahaan. Namun
disamping itu, perkembangan zaman dan teknologi membuat pemasar barang
dan jasa menjadi sangat banyak, sehingga terbentuk persaingan yang cukup
besar dalam sebuah industri, tidak terkecuali industri perbankan.
Industri perbankan syariah dinobatkan sebagai ”the fastest growing
industry” pada tahun 2012 oleh Gubernur Bank Indonesia. Data menunjukan
industri perbankan syariah mampu menunjukan akselerasi pertumbuhan yang
tinggi dengan rata-rata sebesar 40,2% pertahun dalam lima tahun terakhir
(2007-2011), sementara rata-rata pertumbuhan perbankan nasional hanya
sebesar 16,7% pertahun. Jika tren pertumbuhan yang tinggi industri perbankan
syariah tersebut dapat dipertahankan, maka porsi perbankan syariah dapat
mencapai 15%-20% dalam kurun waktu 10 tahun kedepan (www.bi.go.id).
Berdasarkan data dari OJK, hingga Maret 2015 pangsa pasar keuangan syariah
tercatat mencapai 4,7% dengan volume usaha berjumlah Rp.268,4 triliun
2
(www.setkab.go.id). Masih kecilnya pangsa pasar yang dimiliki
lembaga keuangan syariah di Indonesia menunjukan peluang pasar yang masih
besar sekaligus tantangan besar untuk bersaing dengan lembaga keuangan
konvensional. Hal ini dapat dilakukan jika di lakukan bersamaan dengan
peningkatan pemakaian teknologi informasi.
Teknologi kini sudah menjadi kebutuhan penting dalam operasional
bisnis, baik teknologi informasi maupun komunikasi. Arus inovasi teknologi
terus berkembang, mulai dari internet hingga sistem telepon yang mampu
mempengaruhi dunia bisnis. Teknologi mampu mengubah hubungan
perusahaan dengan pelanggan (Kenneth C, Jane P. Laudon., 2007: 77).
Semakin berkembangnya bidang teknologi, maka akan berpengaruh dan
mendukung kemajuan di bidang-bidang lainnya, seperti bidang perbankan.
Perbankan juga memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menarik
nasabah agar menginvestasikan dananya dengan segala kemudahan dan
keamanan yang ditawarkannya. Dengan menggunakan teknologi internet
perbankan ingin meningkatkan kualitas pelayanannya. Internet adalah inovasi
yang memiliki peluang dalam perkembangannya. Layanan berbasis teknologi
dikembangkan bank dalam bentuk layanan Electronic Banking (e-banking).
Kemudahan serta efesiensinya membuat e-banking diminati dan mudah
diterima oleh nasabah. Hal ini di buktikan dengan grafik pertumbuhan
kunjungan ke situs internet banking.
3
Gambar 1.1 Matrix Traffic Web negara-negara di Asia Tenggara
Sumber:score Media Metrix.com
Pada gambar 1.1 dapat di lihat bahwa perkembangan kunjungan situs
Internet Banking di Indonesia pada tahun 2010-2011 menyatakan kenaikan
sebesar 72%. Dapat di katakan bahwa Indonesia mengalami kemajuan yang
sangat pesat dalam dunia teknologi khususnya perbankan.
Saat ini layanan internet banking tidak hanya berlaku pada bank
konvensional saja, perkembangan internet banking pada perbankan syariah
berkembang begitu pesat, khususnya untuk membantu operasional perbankan.
Perbankan syariah yang menggunakan layanan internet banking di indonesia
mulai meningkat, bank-bank yang membuka layanan tersebut antara lain:
1) Bank Syariah Mandiri 2) Bank BRI Syariah 3) Bank BNI syariah 4)
Muammalat dan 5) Bank BCA Syariah. Bank-bank tersebut mulai bersaing
dalam meningkatkan kualitas layanannya.
4
Munculnya perbankan syariah tersebut merupakan suatu pilihan bagi
masyarakat. Salah satu bank syariah di Indonesia yaitu Bank Syariah Mandiri
(BSM), yang merupakan bank milik pemerintah pertama yang melandaskan
operasionalnya pada prinsip syariah. Bank Syariah Mandiri merupakan bank
yang beroperasi menggunakan prinsip-prinsip islam. Sebagian masyarakat
memilih bank syariah karena sudah terbukti dalam penerapannya berpedoman
pada hukum islam. Hal ini berlaku pada Bank Syariah Mandiri dimana mampu
bersaing dengan bank-bank lain yang telah ada sebelumnya.
Bank Syariah Mandiri menempati posisi Top Brand Award dengan
index 31,5% kategori tabungan syariah,ini membuktikan bahwa layanan
tabungan Bank Syariah Mandiri cukup baik. Bukti akan baiknya operasional
Bank Syariah Mandiri dapat dilihat dari penghargaan yang diperoleh. Bank
Syariah Mandiri ini mendapatkan 27 penghargaan dari lembaga lokal dan
internasional berkaitan oleh kinerja yang dilakukan Bank Syariah Mandiri.
Selain itu pada akhir tahun 2011, Bank Syariah Mandiri memperoleh
peningkatan rating dari AA menjadi AA+ dari Fitch Rating. Dalam
penggunaan teknologi Bank Syariah Mandiri juga mengalami peningkatan
jumlah pengguna (BSM card) sekarang ini sudah melebihi 900.000 orang,
namun adanya penghargaan yang telah dicapai tidak terlepas dari masalah
yang dihadapi yaitu layanan 24 jam Net Banking. untuk pengguna BSM Net
Banking hanya meningkat 10% setiap tahun, hal ini juga di buktikan dengan
hasil data-data traffic oleh www.alexa.com, yaitu sebagai berikut.
5
Gambar. 1.2 Matrix Traffic Web Rank Bank Syariah Mandiri
Sumber:http://www.alexa.com
Berdasarkan gambar 1.1 menunjukan data matrix yang di dapat dari
Alexa Internet Inc, sebuah anak perusahaan Amazon.com yang menyediakan
layanan data komersial terkait traffic web tentang rangking/ peringkat suatu
situs yang didasarkan pada jumlah traffic atau pengunjung yang masuk ke
situs tersebut, dimana pada bulan juli 2017 situs Internet Banking Bank
Syariah Mandiri sangat berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya, terjadi
penurunan rank traffic yang artinya semakin menurun suatu traffic
pengunjung website tersebut.
Duta (2011:22) berpendapat bahwa Internet banking menjadi salah satu
strategi yang digunakan oleh industri perbankan untuk bersaing. Semakin
meningkatknya jumlah pengguna internet di Indonesia dan meningkatnya
jumlah nasabah dari tahun ke tahun, memungkinkan perbankan untuk
6
melakukan inovasi-inovasi untuk memudahkan nasabah dalam melakukan
transaksi pembayaran maupun pengiriman uang antar nasabah maupun antar
bank. Inovasi pelayanan perbankan melalui internet banking diharapkan dapat
menekan biaya transaksi dan antrian yang terjadi di kantor-kantor bank.
Faktor yang mempengaruhi keputusan suatu pemakaian yaitu persepsi
teknologi informasi, Persepsi pemakai (user) dalam memandang teknologi
informasi semakin baik, hal ini ditandai dengan sistem yang kemudian
dibangun dianggap memberikan manfaat dalam membantu perusahaan secara
internal dan eksternal. Internal mencakup aktivitas dalam proses bisnis semisal
membuat faktur, surat jalan dan lainnya. Sementara faktor eksternal mencakup
strategi bisnis perusahaan yang dibantu oleh teknologi informasi untuk
menang dari pesaingnya, termasuk untuk mengikat pelanggan.
Istilah teknologi informasi seringkali rancu dengan istilah sistem
informasi itu sendiri dan kadang menjadi bahan perdebatan. Ada yang
menggunakan istilah teknologi informasi untuk menjabarkan sekumpulan
sistem informasi, pemakai, dan manajemen. Pernyataan tersebut
menggambarkan bahwa teknologi informasi adalah bagian dari sistem
informasi (Alter, 1992: 34).
Berdasarkan hasil survei dari salah satu lembaga penelitian di Indonesia,
yaitu MARS (Marketing Research Specialist) pada tahun 2013 terungkap
bahwa dari 1.710 nasabah di 5 kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung,
Semarang, Surabaya, dan Medan) yang disurvei, sebanyak 34,7% menyatakan
7
mengerti internet banking dan hanya 8,1% yang memiliki internet banking
untuk melakukan aktifitas bertransaksi secara aktif.
Melanjutkan dari hasil survei MARS, Nasabah bank di Indonesia
sebagian besar menggunakan internet banking hanya untuk sekedar melihat
saldo, oleh sebab itu bank perlu meningkatkan strategi agar semakin banyak
nasabah yang menggunakan internet banking dengan tujuan agar value yang
diberikan nasabah bank semakin tinggi. Transaksi e-payment dapat lebih
dikembangkan dalam aktivitas bisnis sehingga nasabah bank sangat bisa
merasakan manfaat internet banking ini. Suatu produk atau jasa mungkin
sudah tersedia untuk beberapa waktu, tetapi yang penting bagi bank adalah
memahami perilaku konsumen tentang produk untuk pertama kalinya dan
memutuskan apakah akan mengadopsinya, karena fasilitas internet banking
tergolong baru bagi masyarakat Indonesia.
Jogiyanto (2009:121) menyatakan persepsi kemudahan penggunaan
didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan
suatu teknologi akan bebas dari usaha. Dari definisinya maka dapat diketahui
bahwa persepsi kemudahan merupakan suatu kepercayaan tentang proses
pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem
informasi mudah digunakan maka dia akan menggunakannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan
internet bangking lainnya adalah fitur. Fitur merupakan hal yang juga
dipertimbangkan konsumen dalam membeli sebuah produk. Konsumen akan
selalu menyesuaikan fitur yang dimiliki produk dengan harga yang ditawarkan
8
(Kotler dan Armstrong, 2008:349). fitur produk merupakan alat yang
kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing.
Bank Syariah Mandiri KCP Kelapa Dua memiliki keunggulan salah
satunya yaitu adanya kemudahan yang di dapat ketika nasabah ingin
mengetahui informasi tentang layanan 24 jam yang di berikan oleh Bank
Syariah Mandiri dan tata cara membuka layanan tersebut, nasabah Bank
Syariah Mandiri dapat melakukan pembuatan e-banking di Bank Syariah
Mandiri KCP Kelapa Dua yang dilakukan setelah pembukaan rekening dan
memiliki indetitas penduduk (KTP).
Hal ini mengindikasikan bahwa Bank Syariah Mandiri KCP Kelapa
Dua menerapkan strategi pemasaran yaitu pengenalan suatu produk
(Branding) dengan cara memberikan edukasi dan pengenalan tentang
teknologi informasi dan layanan yang tersedia serta manfaat dari penggunaan
layanan internet banking/Net banking tersebut.
Berdasarkan fenomena-fenomena masalah tersebut, di temukan adanya
dugaan pengaruh persepsi teknologi infomasi, kemudahan, dan fitur layanan
terhadap keputusan nasabah menggunakan Net Banking.
Adanya dugaan diatas, maka tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Analisis Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, dan
Fitur layanan Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Net Banking
(Studi Kasus Pada Nasabah Bank Syariah Mandiri KCP Kelapa Dua
Tangerang)”.
9
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat
disusun, yaitu:
1. Apakah terdapat pengaruh persepsi teknologi informasi terhadap
keputusan nasabah menggunakan Net Banking?
2. Apakah terdapat pengaruh kemudahan terhadap keputusan nasabah
menggunakan Net Banking ?
3. Apakah terdapat pengaruh fitur layanan terhadap keputusan nasabah
menggunakan Net Banking ?
4. Seberapa besar pengaruh persepsi teknologi, kemudahan, dan fitur
layanan terdapat keputusan nasabah menggunakan Net Banking
secara simultan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari diadakannya
penelitian tersebut oleh penulis, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi teknologi informasi terhadap
keputusan nasabah menggunakan Net Banking.
2. Untuk mengetahui pengaruh kemudahan terhadap keputusan nasabah
menggunakan Net Banking.
3. Untuk mengetahui pengaruh fitur layanan terhadap keputusan nasabah
menggunakan Net Banking.
10
4. Untuk mengetahui pengaruh persepsi teknologi, kemudahan, dan fitur
layanan terdapat keputusan nasabah menggunakan Net Banking secara
simultan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan
kontribusi sebagai berikut:
1. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi masyarakat dan pelajar mengenai pengaruh persepsi teknologi,
kemudahan, dan fitur layanan terdapat keputusan nasabah
menggunakan Net Banking
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan sebagai
masukan dan bahan evaluasi dalam mempertimbangkan pengaruh
persepsi teknologi informasi, kemudahan, fitur layanan terhadap
keputusan nasabah menggunakan Net Banking di Bank Syariah
Mandiri.
3. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan ilmu dan
informasi serta referensi bagi penelitian selanjutnya di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang membahas
pengaruh persepsi teknologi informasi, kemudahan, fitur layanan
terhadap keputusan nasabah menggunakan Net Banking.
11
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti
mengenai pengaruh persepsi teknologi informasi, kemudahan, fitur
layanan terhadap keputusan nasabah menggunakan Net Banking
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran Jasa
Menurut Lupiyoadi (2014:6), pemasaran jasa adalah setiap
tindakan yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang
secara prinsip intangible dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan
apapun.
Menurut Lovelock & Wright (2007: 52) pemasaran jasa adalah
bagian dari sistem jasa keseluruhan dimana perusahaan tersebut memiliki
sebuah bentuk kontak dengan pelanggannya, mulai dari pengiklanan
hingga penagihan, hal itu mencakup kontak yang dilakukan pada saat
penyerahan jasa.
a. Karakteristik Jasa
Ada sembilan hal dasar yang membedakan produk jasa dengan
produk barang fisik (Lovelock dan Wright, 2007:15) sebagai berikut:
1) Pelanggan tidak mendapatkan kepemilikan atas jasa
Mungkin yang menjadi perbedaan kunci antara barang dan jasa
terletak pada kenyataan bahwa pelanggan biasanya mengambil nilai dari
jasa tanpa mendapatkan kepemilikan permanen dari elemen yang
berwujud.
12
2) Produk jasa tidak berwujud
Meskipun jasa seringkali melibatkan elemen berwujud, seperti duduk
dalam bangku pesawat terbang, memakan makanan, atau mendapat
layanan perbaikan, hasil dari jasa itu sendiri pada dasarnya adalah tidak
berwujud. Dalam jasa manfaat berasal dari sifat yang dihasilkan.
3) Keterlibatan yang tinggi dari pelanggan dalam proses produksi
Jasa di hasilkan dengan melibatkan perakitan dan mengirimkan
sebuah kombinasi output yang terdiri dari fasilitas fisik dan mental atau
tenaga kerja.
4) Orang-orang menjadi bagian bentuk dari produk
Di dalam jasa dengan hubungan kontak yang tinggi, pelanggan tidak
hanya berhubungan dengan petugas jasa, tetapi bisa juga berhubungan
dengan pelanggan lain, misalnya di dalam bus kota saat jam sibuk.
Perbedaan antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya seringkali
terlatak pada kualitas tenaga kerja dalam melayani pelanggan.
5) Ada banyak variasi dalam operasional input dan output
Adanya petugas dan pelanggan lain di dalam sistem operasional
menjadikan jasa sulit untuk distandarisasi dan dikontrol variasi input dan
outputnya. Barang manufaktur dapat diproduksi dibawah kendali dan
kemudian dilakukan kontrol atas kualitas barang tersebut sebelum sampai
ke tangan konsumen dan dikonsumsi. Namun, jasa dikonsumsi saat
diproduksi, sehingga “perakitan” jasa dilakukan saat itu juga, yang mana
13
akan terjadi perbedaan antara satu konsumen dengan konsumen lainnya
bahkan dari satu waktu dengan waktu yang lainnya.
6) Sulit dievaluasi oleh pelanggan
Kebanyakan barang fisik memiliki banyak atribut yang mudah diamati
oleh konsumen, seperti ukuran, warna, bentuk, bau, harga dsb. Atribut
tersebut menjadi bahan evaluasi bagi konsumen sebelum memutuskan
untuk membeli barang. Berbeda dengan jasa, jasa tidak memiliki atribut
yang bisa diamati dan dievaluasi. Jasa hanya bisa dievaluasi setelah
konsumen menggunakan produk jasa tersebut dan hasil evaluasi konsumen
terhadap jasa akan sangat subyektif.
7) Tidak ada persediaan dalam jasa
Karena bentuk jasa adalah hasil kinerja dan bukan bentuk berwujud
yang bisa disimpan oleh pelanggan, maka jasa tidak bisa di simpan.
Segala bentuk fasilitas, perlengkapan, dan tenaga kerja adalah alat untuk
menciptakan jasa yang menggambarkan kapasitas produktif dan bukan
produk itu sendiri.
8) Pentingnya faktor waktu
Kebanyakan jasa yang dikirim secara real time. Pelanggan harus hadir
secara fisik untuk menerima jasa dari organisasi seperti hotel, salon
rambut, restoran dan lain-lain. Ada batasan lama pelanggan bersedia untuk
menunggu dan jasa harus diberikan secepat mungkin sehingga pelanggan
tidak membuang waktu untuk menerima jasa.
14
9) Saluran distribusi yang berbeda
Tidak seperti perusahaan manufaktur yang membutuhkan saluran
distribusi fisik untuk memindahkan barang dari pabrik kepada pelanggan,
banyak perusahaan jasa menggunakan saluran elektronik atau kombinasi
pabrik, outlet retail dan titik konsumsi dalam satu tempat.
2. Persepsi Teknologi Informasi (X1)
a) Persepsi Teknologi Informasi
Menurut kamus Oxford dalam Amijaya (2013:10) mendefinisikan
teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika,
terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan
informasi dalam bentuk apapun termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.
Perangkat keras komputer adalah peralatan fisik yang digunakan untuk
masukan, mengolah dan mengeluarkan aktivitas dalam sebuah sistem
informasi. Perangkat tersebut terdiri atas unit pengolahan komputer,
masukan yang bermacam-macam, keluaran dan perangkat penyimpanan,
media fisik, kabel, modem dan kepingan untuk menghubungkan
perlengkapan ini secara bersama. Perangkat lunak terdiri atas perintah
program yang terinci yang mengendalikan dan menyelaraskan komponen
perangkat keras dalam suatu sistem informasi.
Persepsi adalah bagaimana kita melihat dunia sekitar kita. Secara
formal, persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses, dengan mana
seseorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasi stimuli
15
kedalam suatu gambaran dunia yang berani dan menyeluruh (Simamora,
2008:102).
Persepsi teknologi informasi diartikan sebagai tingkat dimana seseorang
percaya bahwa menggunakan teknologi informasi dapat bekerja lebih
singkat dari pada orang yang tidak menggunakan teknologi informasi
(Davis dalam Amijaya, 2013:14).
Menurut Chin dan Todd dalam Hans (2015:21) indikator yang digunakan
untuk mengukur persepsi teknologi informasi adalah sebagai berikut:
Berguna (useful)
Membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat
Meningkatkan produktivitas.
a) Strategi Teknologi Informasi Menuju Keunggulan Kompetitif
Pemanfaatan teknologi informasi yang maksimal dapat digunakan
untuk membentuk strategi menuju keunggulan yang kompetitif (O’Brian,
2005:8) dengan cara :
a. Strategi biaya : meminimalisir biaya/memberikan harga yang lebih murah
terhadap pelanggan, menurunkan biaya dari pemasok, dan meningkatkan
biaya pesaing untuk tetap bertahan di industri.
b. Strategi diferensiasi: mengembangkan cara-cara untuk membedakan
produk/jasa yang dihasilkan perusahaan terhadap pesaing, sehingga
pelanggan menggunakan produk/jasa karena adanya manfaat atau fitur
yang unik.
16
c. Strategi inovasi : memperkenalkan produk/jasa yang unik, atau membuat
perubahan dalam proses bisnis yang menyebabkan perubahan-perubahan
yang mendasar dalam pengelolaan bisnis.
d. Strategi pertumbuhan : mengembangkan kapasitas produksi secara
signifikan, melakukan ekspansi ke dalam pemasaran global, melakukan
diversifikasi produk/jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam
produk/jasa yang terkait.
e. Strategi aliansi : membentuk hubungan dan aliansi bisnis yang baru
dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan dan lain-lain.
3. Kemudahan dalam Penggunaan (X2)
Kemudahan penggunaan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang
percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha
(Jogiyanto, 2007: 115). Adamson dan Shine (2003: 9) menyatakan bahwa
kemudahan penggunaan sebuah teknologi tertentu akan mampu
meningkatkan kinerja. Jika nasabah merasa percaya bahwa sistem
informasi mudah digunakan maka nasabah akan menggunakannya.
Sebaliknya, jika nasabah merasa yakin bahwa sistem informasi tidak
mudah digunakan, maka nasabah tidak akan menggunakannya.
Kemudahan penggunaan mempengaruhi secara positif pada keputusan
menggunakan dengan dasar pemikiran bahwa semakin tinggi kemudahan
yang dirasakan dalam penggunaan suatu sistem akan mempengaruhi
penerimaan sistem itu sendiri.
17
Sebuah sistem informasi dapat menambah efektivitas dari pekerjaan
pengguna. Menurut Sun dan Zhang ( 2006 : 644) indikator yang digunakan
untuk mengukur persepsi kemudahan penggunaan adalah sebagai berikut :
a) Mudah untuk digunakan
b) Mudah untuk dipahami
c) Jelas dan dapat dimengerti
4. Fitur Layanan (X3)
Menurut Pranidana (2010:50) fitur adalah perlengkapan untuk
interaktivitas nasabah dalam penyampaian jasa internet banking.
Fitur layanan merupakan salah satu faktor penting untuk
menumbuhkan kepercayaan bagi konsumen dalam memutuskan akan
melakukan transaksi secara online atau tidak. Pavlou (2001: 56) faktor
kepercayaan dalam e-commerce adalah perkiraan subjektif dimana
konsumen percaya mereka dapat melakukan transaksi online secara
konsisten dan lebih lengkap sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan.
Konsep kepercayaan disini adalah kepercayaan pada penyelenggara
transaksi online (banking/retailer/produsen) dan kepercayaan pada
kelengkapan fitur layanan yang terdapat di dalam internet banking.
Menurut Poon dalam Pranidana (2010:22) terdapat beberapa
konstruk yang merupakan indikator ketersediaan fitur (feature
availability) suatu sistem internet banking, yaitu :
a) Kemudahaan akses informasi tentang produk dan jasa
b) Keberagaman layanan transaksi
18
c) Keberagaman fitur
d) Inovasi produk.
Upaya tinggi harus dilakukan oleh penyelenggara transaksi online
agar kepercayaan konsumen semakin tinggi, karena trust mempunyai
pengaruh besar pada niat konsumen untuk melakukan transaksi secara
online atau tidak melakukannya.
a. Electronic Banking (E-Banking)
Perbankan electronic atau e-banking merupakan suatu sistem yang
berfungsi untuk melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya
yang dilengkapi sistem keamanan. E-banking juga dapat dikatakan
sebagai suatu aktifitas layanan perbankan yang merupakan gabungan
antara sistem informasi dan teknologi (Dwitama dan Mukhyi, 2012: 139)
Pelaksanaan electronic banking merupakan penerapan atau aplikasi
teknologi informasi yang terus berkembang dan dimanfaatkan untuk
menjawab keinginan nasabah perbankan yang menginginkan layanan
cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat dan dapat diakses
dari mana saja.
Berikut adalah beberapa saluran e-banking yang telah diterapkan
bank-bank di Indonesia:
1. Internet Banking/Net Banking, ini termasuk saluran teranyar e-banking
yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan
menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi yang dapat
dilakukan sama dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk bank
19
informasi saldo rekening, transaksi pemindah bukuan antar rekening,
pembayaran (kartu kredit, listrik dan telepon), pembelian (voucher dan
tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini adalah
kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi secara
lengkap tertampang di layar computer/PC atau PDA.
2. SMS/m-Banking, saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari
Phone Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP
dengan perintah SMS. Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu
informasi saldo rekening, pemindah bukuan antar rekening, pembayaran
(kartu kredit, listrik, dan telepon), dan pembelian voucher. Untuk
transaksi lainnya pada dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung
pada akses yang dapat diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk
praktis namun dalam prakteknya masih merepotkan karena nasabah harus
menghafal kode-kode transakasi dalam pengetikan sms, kecuali pada
bank yang melakukan kerjasama dengan operator seluler, menyediakan
akses banking menu – Sim Tool Kit (SKT) pada simcardnya.
3. Phone Banking, ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk
melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim
diakses melalui telepom rumah, namun seiring dengan makin populernya
telepon genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses khusus via HP
bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada. Pada awalnya,
layanan Phone Banking hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi
jasa/produk bank dan informasi saldo rekening serta dilayani oleh
20
Customer Service Operator/CSO. Namun profilnya kemudian
berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar rekening,
pembayaran (kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (voucher dan
tiket), dan transfer ke bank lain, serta dilayani oleh Interactive Voice
Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih praktis ketimbang
ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup menggunakan telepon/HP
di manapun kita berada, kita bisa melakukan berbagai transaksi, termasuk
transfer ke bank lain.
Berdasarkan uraian di atas, e-banking dapat didefinisikan sebagai
jasa dan produk bank secara langsung kepada nasabah melalui ektronik
dan saluran komunikasi internet. Nasabah tidak perlu berlama-lama
mengantri di bank, cukup bermodalkan handphone, mesin ATM dan
koneksi internet para nasabah dapat melakukan transaksi.
5. Keputusan Nasabah (Y)
Salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi
yang dianggap sangat berpengaruh pada umumnya digunakan untuk
menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem
teknologi informasi adalah model penerimaan teknologi. Perkins dan
Annan (2013:96) menyatakan model penerimaan teknologi (Technology
Acceptance Model atau TAM) merupakan suatu model penerimaan
sistem teknologi informasi yang akan digunakan oleh pemakai lalu
dikembangkan oleh Davis (1989). Model TRA dapat diterapkan karena
keputusan yang dilakukan oleh individu untuk menerima suatu teknologi
21
sistem informasi merupakan tindakan sadar yang dapat dijelaskan dan
diprediksi oleh minat perilakunya. TAM menambahkan dua konstruk
utama ke dalam model TRA (Theory of Reasoned Action). Dua konstruk
utama ini adalah persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan.
Hasil TAM menunjukkan bahwa penerimaan individual terhadap sistem
teknologi informasi oleh dua konstruk tersebut. Pemakai teknologi akan
mempunyai minat menggunakan teknologi jika merasa teknologi tersebut
bermanfaat dan mudah digunakan. Teori selanjutnya yang mendukung
penelitian ini adalah teori keputusan pembelian. Menurut Kotler (2009:
177) keputusan pembelian adalah keputusan pembeli tentang merek yang
dibeli. Sedangkan adopsi sendiri didefinisikan sebagai keputusan
seseorang untuk menjadi pengguna tetap sebuah produk. Perilaku
pembelian konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir-
perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk
konsumsi pribadi. Perilaku pembelian sangat dipengaruhi oleh
karakteristik budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Terdapat empat
faktor sosial yang mempengaruhi pembelian yaitu kelompok kecil,
keluarga, peran status sosial konsumen.
Keputusan konsumen timbul karena adanya penilaian yang objektif
atau karena dorongan emosi. Keputusan untuk bertindak adalah berasal
dari serangkaian aktivitas dan rangsangan mental dan emosional.
Keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan pilihan
diantara dua atau lebih alternatif.
22
Pemanfaatan teknologi menunjukkan keputusan individu untuk
menggunakan atau tidak menggunakan teknologi dalam menyelesaikan
serangkaian tugasnya. Idealnya, dalam hubungannnya dengan faktor
kecocokan tugas teknologi, pemanfaatan teknologi diukur dengan
seberapa besar proporsi pemakai memilih untuk memanfaatkan sistem.
Secara umum, variabel terkait dengan keputusan untuk menggunakan
teknologi informasi atau penggunaan aktual teknologi informasi dapat
dikelompokkan menjadi empat kategori: konteks individu, konteks
sistem, konteks sosial, dan konteks organisasi (Park 2009: 150–162).
Menurut Fadzilah Umar (2014 :7) Ketertarikan nasabah dalam melakukan
transaksi di Internet Banking antara lain:
a) Mudah dioperasionalkan
b) Menguntungkan
c) Sesuai dengan kebutuhan
d) Tidak perlu biaya untuk menggunakan
Operasionalisasi tersebut mencerminkan keputusan pemakai untuk
menggunakan teknologi berdasarkan hasil evaluasinya atas faktor
kecocokan tugas teknologi sehingga pemanfaatan teknologi berlangsung
dalam situasi sukarela. Akan tetapi, proporsi tersebut sangat sulit dalam
studi lapangan. Sebagai pemecahannya, agar pemanfaatan
dikonseptualisasikan sebagai seberapa luas sistem informasi terintegrasi
pada setiap tugas rutin individu, baik karena pilihan individu atau karena
mandat organisasi. Konsep pemanfaatan tersebut mencerminkan pilihan
23
individu (atau organisasi) untuk menerima sistem, atau institusionalisasi
sistem. Konsep ini dioperasionalisasi dengan menanyakan seberapa tinggi
ketergantungan pemakai terhadap sederetan daftar sistem informasi
berbasis komputer yang tersedia pada organisasi.
a) Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Kotler dan Armstrong, proses yang digunakan konsumen
untuk mengambil keputusan membeli terdiri dari lima tahap yaitu
(Sangadji, 2013: 36-38):
1) Pengenalan Masalah
Pengenalan masalah merupakan tahap pertama dari proses
pengambilan keputusan, di mana konsumen mengenali suatu masalah atau
kebutuhan.
2) Pencarian Informasi
Konsumen yang tertarik mungkin akan mencari lebih banyak
informasi. Apabila dorongan konsumen begitu kuat dan produk yang
memuaskan berada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan besar akan
membelinya. Namun jika produk yang diinginkan berada jauh dari
jangkauan, walaupun konsumen mempunyai dorongan yang kuat,
konsumen mungkin akan menyimpan kebutuhannya dalam ingatan atau
melakukan pencarian informasi. Pencarian informasi merupakan tahap
dalam proses pengambilan keputusan di mana konsumen telah tertarik
untuk mencari informasi lebih banyak. Konsumen dapat memperoleh
informasi dari sumber mana pun misalnya sumber pribadi (keluarga,
24
teman, tetangga, kenalan), sumber komersial (iklan, wiraniaga, dealer,
kemasan, pajangan), sumber publik (media massa, organisasi penilaian
pelanggan), sumber pengalaman (mengangani, memeriksa, dan
menggunakan produk).
3) Evaluasi Berbagai Alternatif
Evaluasi berbagai alternatif yaitu suatu tahap dalam proses
pengambilan keputusan di mana konsumen menggunakan informasi untuk
mengevaluasi merek-merek alternative dalam suatu susunan pilihan.
Bagamana konsumen mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada
konsumen individu dan situasi pembelian tertentu.
4) Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan
keputusan pembelian sampai konsumen benar-benar membeli produk.
Biasanya kepurtusan pembelian konsumen adalah pembelian merek yang
paling disukai. Terdapat dua faktor yang dapat muncul di antara niat untuk
membeli dan keputusan pembelian yang memungkinkan untuk mengubah
niat tersebut. Faktor pertama adalah sikap orang lain; faktor kedua adalah
situasi yang tidak diharapakan.
5) Perilaku Pasca Pembelian
Perilaku paska pembelian merupakan tahap dalam proses
pengambilan keputusan pembelian di mana konsumen mengambil
tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidak
puasanyang konsumen rasakan. Hubungan antara harapan konsumen
25
dengan kinerja yang dirasakan dari produk merupakan faktor yang
menentukan apakah konsumen puas atau tidak. Jika produk gagal
memenuhi harapan, konsumen akan kecewa, jika harapan terpenuhi
konsumen akan puas, jika harapan terlampaui konsumen akan sangat puas.
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen (Sumber:
Kotler dan Keller, 2009:235)
Pengenalan
Masalah
Pencarian
Informasi
Evaliasi Berbagai
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku Pasca
Pembelian
26
b) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Perilaku konsumen merupakan faktor penting yang dapat
mempengaruhi proses keputusan konsumen untuk membeli atau
mengkonsumsi produk atau jasa. Berikut ini adalah keputusan pembelian
konsumen dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor internal, faktor
eksternal dan faktor situasional (Sangadji, 2013: 41).
1. Faktor Internal
Pengaruh faktor internal atau pribadi (persepsi, keluarga, motivasi
dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, pembelajaran, kelompok usia, dan
gaya hidup) kerap memainkan peran penting dalam penambilan
keputusan konsumen (Sangadji, 2013: 41-46).
a. Persepsi
Persepsi adalah proses individu untuk mendapatkan,
mengorganisasikan, mengolah, dan menginterpresentasikan informasi.
Informasi yang sama bisa diperepsikan berbeda oleh individu yang
berbeda. Persepsi individu tentang informasi tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, pendidikan, minat, perhatian dan sebagainya.
b. Keluarga
Menurut Engel, keluarga atau family adalah kelompok yang terdiri
atas dua orang atau lebih yang berhubungan melalui darah, perkawinan,
adopsi dan tempat tinggal. Bentuk bentuk keluarga terdiri dari keluarga
inti, keluarga besar, keluarga orientasi, keluarga prokreasi. Keluarga inti
adalah kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu, anak yang tinggal
27
bersama. Keluarga besar adalah keluarga inti ditambah dengan kerabat
lain seperti kakek, nenek, paman, tante, sepupu. Menurut Engel keluarga
orientasi adalah keluarga di mana seseorang dilahirkan, sedangkan
keluarga yang ditegakkan melalui perkawinan disebut keluarga
prokreasi. Keluarga memiliki pengaruh yang sangat kaut dalam perilaku
pembelian, karena dalam suatu keluarga antara satu anggota keluarga
dengan anggota keluarga yang lain memiliki pengaruh dan peranan yang
sama pada saat melakukan pembelian.
c. Motivasi dan Keterlibatan
Menurut Sumarwan, motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang
dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen
merasakan ketidak nyamanan (state of tensin) antara yang seharusnya
dirasakan dan sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan
tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan untuk
memenuhi kebutuhannya.
d. Pengetahuan
Secara umum pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi
yang disimpan di dalam ingatan. Menurut Engel, pengetahuan
konsumen dibagi menjadi tiga bidang umum yaitu pengetahuan produk
(product knowledge), pengetahuan pembelian (purchase knowledge)
dan pengetahuan pemakai (usage knowledge).
28
e. Sikap
Sikap merupakan kecenderungan faktor motivasional yang belum
menjadi tindakan, sikap merupakan hasil pembelajaran, sikap
merupakan nilai yang bervariasi (suka tidak suka), sikap ditunjukan
terhadap suatu objek bisa personal atau nonpersonal. Perubahan yang
terjadi pada diri seseorang biasanya dipengaruhi oleh kejadian dan
pengalaman yang tidak terduga sebelumnya. Melalui tindakan yang
dilakukannya, orang tersebut dapat menentukan sikap yang paling tepat
untuk memecahkan suatu permasalahan. Sikap mempunyai pengaruh
penting terhadap persepsi konsumen melalui penyaringan yang ketat
pada setiap ransangan yang bertentangan dengan sikap. Sikap dan
keyakinan konsumen terhadap suatu produk atau merek dapat diubah
melalu komunikasi yang persuasif dan pemberian informasi yang
efektif kepada konsumen.
f. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses yang dilakukan secara sadar yang
berdampak tehadap adanya perubahan kognitif, afektif, dan psikomotor
secara konsisten dan relatif permanen. Pembelajaran terjadi ketika
konsumen berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan. Konsumen
akan berulangkali mencoba atau berusaha membeli berbagai macam
pilihan produk sampai benar-benar puas. Produk yang paling
memberikan kepuasan itulah yang akan dipilih di lain waktu.
29
g. Kelompok Usia
Usia mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan. Anak-
anak mengambil keputusan dengan cepat, cenderung tidak terlalu
banyak pertimbangan. Ketika membuat keputusan remaja sudah mulai
membuat pertimbangan beberapa hal: mode, desain, cenderung lebih
emosinal. Keputusan pembelian produk yang dibuat orang tua
cenderung rasional, banyak dipertimbangkan: harga, manfaat, dan lain-
lain.
h. Gaya Hidup
Pada pandangan ekonomi gaya hidup adalah bagaimana seorang
individu mengalokasikan pendapatannya dan bagaimana pola
konsumsinya. Gaya hidup seseorang dipengaruhi oleh kelas sosial,
pendidikan, kepercayaan, lingkungan, dan lain-lain. Menurut Kotler,
gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada
aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkunganya
(Kotler dan Keller, 2009:224).
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal terdiri atas budaya, kelas sosial, dan keanggotaan
dalam suatu kelompok (Sangadji, 2013: 47-49).
a. Budaya
Budaya merupakan variabel yang mempengaruhi perilaku
konsumen yang tercermin pada cara hidup, kebiasaaan, dan tradisi
30
dalam permintaan akan bermacam-macam barang dan jasa yang
ditawarkan. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku
paling dasar. Menurut Kotler, budaya terdiri dari sejumlah sub-
budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus
bagi anggotanya. Sub budaya mencakup kebangsaan, agama,
kelompok ras, dan wilayah georafis (Koteler dan Keller, 2009: 214).
b. Kelas Sosial
Menurut Engel mengatakan, kelas sosial mengacu pada
pengelompokan orang yang sama dalam perilaku berrdasarkan posisi
ekonomi mereka dalam pasar. Kelas sosial di tentukan oleh banyak
faktor antara lain pekerjaan, prestasi pribadi, interaksi, pemilikan,
orientasi nilai, dan kesadaran kelas. Menururt Mowen, status
seseorang juga bisa dipengaruhi oleh keberhasilannya untuk
berhubungan dengan status orang lain dalam pekerjaan yang sama.
Orang akan senang bila berada di antara orang dengan nilai dan
perilaku yang sama.
c. Keanggotan dalam Suatu Kelompok
Setiap orang akan bergabung dengan kelompok-kelompok
tertentu. Alasan bergabungnya individu dengan suatu kelompok bisa
bermacam-macam, misalnya karena adanya kesamaan, hobi, profesi,
pendidikan, suku, etnis, budaya, agama, bangsa, dan lain-lain.
Kelompok akan mempengaruhi perilaku anggotanya, termasuk
dalam pengambilan keputusan pembelian produk.
31
d. Faktor Situasional
Situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari
faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas
dari karakteristik konsumen dan karakteristik objek. Situasi
konsumen dapat dipisahkan menjadi tiga bagian yaitu situasi
komunikasi, situasi pembelian, situasi pemakaian. Situasi
komunikasi adalah latar konsumen ketika dihadapkan pada
komunikasi pribadi atau nonpribadi. Komunikasi pribadi akan
mencakup percakapan yang mungkin dilakukan oleh konsumen
dengan orang lain seperti wiraniaga atau sesama konsumen.
Komunikasi nonpribadi akan melibatkan spectrum stimulus seperti
iklan dan program. Situasi pembelian mengacu pada latar di mana
konsumen memperoleh produk atau jasa. Situasi pemakaian yang
mengacu pada latar di mana komsumsi terjadi (Sangadji, 2013: 50).
c) Tingkat Pengambilan Keputusan Konsumen
Tidak semua situasi pengambilan keputusan konsumen menetuma
atau membutuhkan tingkat pencarian informasi yang sama. Jika
semua keputusan pembelian membutuhkan usaha yang besar, maka
pengambilan keputusan konsumen akan memberikan proses
melelahkan yang menyita waktu. Sebaliknya, jika semua pembelian
sudah merupakan hal rutin, maka akan cenderung membosankan dan
hanya sedikit memberikan kesenangan atau sesuatu yang baru.
Dalam rangkaian usaha berkaisar yang paling tinggi sampai paling
32
rendah. dapat dibedakan tiga tingkatan pengambilan keputusan
konsumen spesifik (Schiffman dan Kanuk, 2008:487):
1. Pemecahan masalah yang luas
Jika konsumen tidak mempunyai kriteria yang mapan untuk menilai
kategori produk atau merek tertentu dalam kategori tersebut tersebut
atau tidak membatasi jumlah merek yang akan mereka
pertimbangkan menjadi rangkaian kecil yang dapat dikuasai. Usaha
pengambilan keputusan dapat diklasifikasi sebagai pemecahan
masalah yang luas. Pada tingkat ini, konsumen membutuhkan
berbagai informasi untuk menetapkan serangkaian kriteria guna
menilai merek-merek tertentu dan banyak informasi yang sesuai
mengenai setiap merek yang dipertimbangkan.
2. Pemecahan masalah yang terbatas
Pada tingkat pemecahan masalah masalah ini, konsumen telah
menetapkan kriteria dasar untuk menilai kategori produk dan
berbagai merek dalam kategori tersebut. Tetapi mereka belum
sepenuhnya menetapkan pilihan terhadap pilihan terhadap kelompok
merek tertentu. Pencarian informasi tambahan yang dilakukan lebih
merupakan “penyesuaian sedikit-sedikit”, konsumen harus
mengumpulkan informasi merek tambahan untuk melihat perbedaan
diantara berbagai merek.
33
3. Perilaku masalah sebagai respon yang rutin.
Pada tingkat ini, konsumen sudah mempunyai beberapa pengalaman
mengenai kategori produk dan serangkaian kriteria yang ditetapkan
dengan baik untuk menilai berbagai yang sedang dipertimbangkan.
Dalam beberapa situasi, konsumen mungkin mencari informasi
tambahan, dalam situasi lain konsumen hanya meninjau kembali apa
yang sudah mereka ketahui.
Seberapa mendalam tugas pemahaman masalah konsumen
bergantung pada seberapa baik kriteria pemilihan yang telah
ditetapkan, seberapa banyak informasi yang telah dipunyai mengenai
setiap merek yang sedang dipertimbangkan, dan seberapa terbatas
rangkaian merek yang telah dipilih. Jelas dalam penyelesaian
masalah yang luas, konsumen harus mencari informasi mencari
informasi yang lebih banyak untuk melakukan pilihan, sedangkan
untuk perilaku respon yang rutin hanya sedikit informasi tambahan.
B. Keterkaitan Antar Variabel
1. Persepsi teknologi informasi
Sikap positif untuk menggunakan teknologi informasi timbul
karena nasabah yakin bahwa teknologi informasi dapat
meningkatkan kinerja, produktifitas dan efektifitas kinerja serta
teknologi informasi bermanfaat bagi nasabah. Oleh karena itu,
Persepsi teknologi informasi mempengaruhi sikap para nasabah
34
terhadap keputusan Penggunaan Online Banking itu sendiri
(Mahendra, 2015:7)
Berdasarkan hasil penilitian Amijaya (2010) Variabel persepsi
teknologi informasi berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah
menggunakan internet banking.
2. Kemudahan
Kemudahan Penggunaan merupakan tingkatan dimana seseorang
percaya bahwa teknologi mudah untuk dipahami (Davis, 1989:
320). Definisi tersebut juga didukung oleh Arief Wibowo (2006)
yang menyatakan bahwa persepsi tentang kemudahan penggunaan
sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana
seseorang percaya bahwa teknologi tersebut dapat dengan mudah
dipahami dan digunakan.
Dengan demikian apabila individu atau masyarakat percaya dan
keyakinan bahwa sebuah sistem informasi akan mudah digunakan
dan tidak akan mengalami kesulitan dalam penggunaan teknologi
tersebut maka secara otomatis masyarakat tersebut akan
menggunakan sistem informasi dan sebaliknya (Indrawati, 2015 :3)
Berdasarkan hasil penilitian Fita Perwita menunjukan (2015)
dalam penilitianya yang berjudul “Pengaruh Resiko dan kemudahan
Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Internet Banking di
Yogyakarta” Kemudahan dalam penggunaan internet banking
35
mempunyai hubungan positif terhadap keputusan nasabah dalam
menggunakan internet banking.
3. Fitur Layanan
Menurut Schmitt (2010) fitur adalah karakteristik yang menambah
fungsi dasar suatu produk. Karena fitur ini menjadi alasan konsumen
untuk memilih dan memutuskan menggunakan suatu produk, maka
bagi pemasar tradisional fitur adalah alat kunci untuk
mendefensiasikan produk mereka dengan produk pesaing.
Menurut Poon (2011) terdapat beberapa konstruk yang merupakan
indikator ketersediaan fitur (feature availability) suatu sistem internet
banking, yaitu, kemudahaan akses informasi tentang produk dan jasa,
keberagaman layanan transaksi, keberagaman fitur, dan inovasi
produk.
Berdasarkan penelitian Fadzilah Umar (2014) menunjukan bahwa
variabel kelengkapan fitur, memiliki pengaruh yang paling besar
terhadap keputusan penggunaan internet banking sehingga pihak
bank harus tetap mempertahankan kelengkapan fitur yang tersedia
atau bahkan melakukan inovasi lagi untuk meningkatkan keputusan
pengguna internet banking.
36
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No
Peneliti
Judul penelitian
Hasil Penelitian
1. Supriyadi
(2014)
Pengaruh Persepsi Teknologi
Informasi, Kemudahan Penggunaan,
Resiko Transaksi, dan fitur layanan
terhadap penggunaan internet
banking BCA Purworejo
1) Persepsi Teknologi informasi
terhadapKegunaan yang dirasa
memiliki dampak positif secara
signifikan pada model penerimaan
teknologi, hal ini sesuai dengan
model perpanjangan dari
penerimaan teknologi.
2) Kemudahan yang dirasa dan resiko
yang dirasa, memiliki dampak tak
langsung pada keputusan
mengadopsi melalui kegunaan yang
dirasa, sedangkan hubungan secara
langsung pada dampak penggunaan
pada penelitian empiris ini hasilnya
signifikan.
2. Yudha Hafidz
(2015)
Analisa Pengaruh Persepsi Nasabah
Perbankan Terhadap Internet
Banking Adoption
Hasil dari penelitian ini adalah
adanya pengaruh persepsi Nasabah
terhadap internet banking adoption
3. Ashur Harmadi
dan Budi
Hermana
(2005)
Analisis Karakteristik Individu Dan
Prilaku Pengguna Internet Banking:
1) menunjukkan bahwa instrumen
pengukuran untuk variabel persepsi
manfaat dan kemudahan
penggunaan menunjukkan validitas
yang tinggi. Hasil analisis
independent t test menunjukkan
bahwa kedua variabel tersebut tidak
dipengaruhi oleh jenis kelamin,
tingkat pendidikan, dan bidang
pendidikan.
37
4 Nur
Aini(2016)
Pengaruh, Kepercayaan, Manfaat
dan Kemudahan terhadap Keputusan
Nasabah Menggunakan Internet
Banking (Pada Bank Mandiri di
Surabaya)
1) Berdasarkan hasil pengujian
menunjukkan bahwa variabel
Kemudahan Penggunaan secara
parsial berpengaruh negatif
signifikan terhadap Keputusan
Nasabah Menggunakan Internet
Banking Pada Bank Mandiri di
Surabaya.
2) Berdasarkan hasil analisis yang
didapatkan bahwa variabel
Kepercayaan memiliki pengaruh
yang tidak signifikan, hal ini dapat
dilihat dari Hasil analisis regresi
linear berganda menunjukkan hasil
koefiesien regresi sebesar 0,124
sehingga hasil penelitian ini sesuai
dengan teori.
5 Fadzilah Umar
(2014)
Pengaruh Kenyamanan ,
Kepercayaan, dan Kelengkapan
fitur terhadap keputusan pengguna
internet Bangking
Hasil menunjukan
ini menunjukkan bahwa variabel
kenyamanan, kepercayaan dan keleng
kapan fitur berpengaruh terhadap ke
putusaan
penggunaan internet banking. Oleh ka
rena itu ketiga variabel tersebut
perlu diperhatikan oleh pihak bank, kar
ena dengan semakin tingginya kenyam
anan yang diberikan pihak bank, keper
cayaan, dan kelengkapan fitur yang ters
edia di internet banking maka keputusa
n penggunaan internet banking akan se
makin meningkat.
38
6
.
Peter Oppong,
Hayford Adjei
dan Dr. Kofi
Poku (2014)
The Role of Information Technology
in Building Customer Loyalty in
Banking
(A case Study of Agricultural
Development Bank Ltd., Sunyani)
1) Berdasarkan penelitian, keputusan
nasabah setelah penerapan teknologi
yaitu e-banking, e-zwich (payment
system) dan ATM meningkat sampai
70% karena nasabah mendapatkan
kenyamanan dalam melakukan
transaksi.
7 Park, S.Y
(2009)
Educational
Technology &
Society, 12 (3),
150–162.
An Analysis of the Technology
Acceptance Model in Understanding
University Students’ Behavioral
Intention to Use e-Learning
1) Norma subjektif adalah konstruk
kedua yang paling penting yang
mempengaruhi keputusan
Menuju e-learning Oleh karena itu,
universitas perlu lebih menekankan
pada e-learning dengan menawarkan
Berbagai macam kursus e-learning
dan mengiklankan manfaat e-
learning.
D. Kerangka Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh yang terjadi
antara variabel independen yaitu persepsi teknologi informasi, kemudahan
dan fitur layanan terhadap variabel dependen yaitu keputusan. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan data primer yang diberikan kepada
nasabah Bank Syariah Mandiri.
Adapun analisa yang digunakan adalah analisa regresi linier berganda.
Regresi linier berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau
lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel
terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas (Rochaety dkk.,
2009). Tahapan yang digunakan adalah pertama uji validitas dan reliabilitas
alat penelitian. Kemudian, peneliti melakukan uji asumsi klasik. Selanjutnya
analisis regresi linier berganda, terkahir dilanjutkan uji hipotesis yang terdiri
39
dari uji F dan uji t. Di bawah ini merupakan kerangka konsep penelitian yang
dikembangkan oleh penulis.
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Persepsi Teknologi
informasi(X1)
Kemudahan (X2) Fitur Layanan (X3)
Keputusan Nasabah
menggunakan Net Banking
(Y)
Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
2. Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
3. Uji Normalias
1. Uji Multikolonieitas
2. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian Hipotesis
1. Uji F
2. Uji t
Uji Regresi Linier Berganda
Uji Koefissien Determinasi (Adjusted R2)
Kesimpulan dan Saran
Interpretasi
40
Dari proses kerangka pemikiran di atas menjelaskan bahwa terdapat tiga
variabel bebas yaitu persepsi teknologi informasi yang disimbolkan dengan X1,
kemudahan yang disimbolkan dengan X2, dan fitur layanan yang disimbolkan
dengan X3. Di mana variabel bebas ini terhubung dengan variabel terikat yaitu
keputusan nasabah yang di simbolkan dengan Y. Selanjutnya valiabel bebas (X)
dan variabel terikat (Y) dilakukan uji validitas dan reabilitas. Uji validitas adalah
untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu questioner, dan uji reabilitas adalah
alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel
(Ghozali, 2016:47, dan 52).
Selanjutnya setelah uji validitas dan reabilitas akan dilakukan uji kualitas data
yang diantaranya terdapat uji normalitas, uji multikolonieritas, dan uji
heteroskedastisitas astisitas. Uji normalitas adalah bertujuan untuk menguji
apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Uji multikolonieritas adalah bertujuan apakah model regresi memiliki
korelasi (hubungan) antar variabel bebas. Uji heteroskedastisitas adalah bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual satu pengamatan dengan pengamatan yang lain (Ghozali, 2016: 103, 134,
dan 154).
Setelah dilakukan uji asumsi klasik, selanjutnya dilakukan uji regresi linier
berganda. Regresi linier berganda adalah penerapan metode yang jumlah variabel
bebas yang digunakan lebih dari satu yang dipengaruhi satu variabel terikat
(Umar, 2010: 307).
41
Lalu selanjutnya dilakukan uji hipotesis yang terdiri dari uji F dan uji t. Uji F
adalah utuk mengetahui hubungan atara variabel bebas dengan variabel terikat
secara bersama-sama. Uji t adalah menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. (Ghozali, 2016: 96-97).
Selanjutnya dilakukan perhitungan Koefisien Determinasi (Adjusted R2).
perhitungan koefisien determinasi adalah mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependen) (Ghozali, 2016:
95). Selanjutnya pada tahap terakhir dilakukan kesimpulan dari hasil penelitian
dan penulisan saran.
E. Perumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian (Sugiyono, 2013:93). Berdasarkan landasan teori yang telah dipaparkan
di atas, maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Ho1 : β1 = 0, tidak terdapat pengaruh antara variabel persepsi teknologi
terhadap keputusan nasabah menggunakan Net Banking.
Ha1 : β1 ≠ 0, terdapat pengaruh antara variabel persepsi teknologi
terhadap keputusan nasabah menggunakan Net Banking.
2. Ho2 : β2 = 0, tidak terdapat pengaruh antara variabel kemudahan
terhadap keputusan nasabah menggunakan Net Banking
Ha2 : β2 ≠ 0, terdapat pengaruh antara variabel kemudahan terhadap
keputusan nasabah menggunkan Net Banking.
42
3. Ho3 : β3 = 0, tidak terdapat pengaruh antara variabel fitur layanan
terhadap keputusan nasabah menggunakan Net Banking.
Ha3: β3 ≠ 0, terdapat pengaruh variabel fitur layanan terhadap
keputusan nasabah menggunakan Net Banking.
4. Ho5 : β1 : β2 : β3 : β4 = 0, tidak terdapat pengaruh secara simultan
antara variabel persepsi teknologi informasi, kemudahan dan fitur
layanan terhadap keputusan nasabah menggunakan Net Banking.
Ha5 : β1 : β2 : β3 : β4 ≠ 0, terdapat pengaruh secara simultan antara
variabel persepsi teknologi informasi, kemudahan dan fitur layanan
terhadap keputusan nasabah menggunakan Net Banking.
44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2013:13) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
peneltian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di
tetapkan.
Penelitian ini juga digolongkan kedalam penelitian terapan. Gay
(1977) dalam Sugiyono (2013 :8) menyatakan penelitian terapan dilakukan
dengan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori
diterapkan dalam masalah-masalah praktis
Pendekatan yang digunakan bersifat deduktif, yakni menguji
pengaplikasian teori pada keadaan tertentu dengan menggunakan hipotesis
apriori (berdasarkan teori bukan berdasarkan fakta) sebagai pedoman
untuk memilih, mengumpulan dan menganalisis data (Rochaety dkk,
2009:14). Dalam penelitian ini tujuannya adalah untuk mengetahui
besarnya pengaruh persepsi teknologi informasi, kemudahan dan fitur
45
layanan terhadap keputusan nasabah meggunakan Net Banking. Adapun
alat statistik yang digunakan adalah SPSS versi 24.
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 dengan menggunakan
metode penelitian survey yakni melakukan penelitian pada ukuran
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari merupakan data
dari sampel yang terdapat pada populasi tersebut, Rochaety dkk (2009:15).
Dalam melakukan eksplanasi, peneliti menggunakan cara asosiasi yakni
menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat
kausalitas atau sebab akibat. Pengambilan data diambil langsung dari data
nasabah Bank Syariah Mandiri. Berdasarkan perkembangan teori
pemasaran terkini, penulis meneliti pengaruh persepsi teknologi informasi,
kemudahan, dan fitur layanan terhadap keputusan nasabah Bank Syariah
Mandiri menggunakan Net Banking.
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Rochaety dkk. (2009:35) populasi merupakan
sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang memiliki
karakteristik tertentu. Menurut Sugiyono (2013:115) populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh nasabah aktif
yang Bank Syariah Mandiri KCP Kelapa Dua Tangerang.
46
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
memungkinkan mempelajari semua yang ada pada populasi misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi (Sugiyono, 2011:81).
Peneliti menggunakan tekhnik non probability sampling dengan cara
puposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,2013:122). Maka pertimbangan
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Syariah
Mandiri KCP Kelapa Dua, Tangerang yang menggunakan layanan Net
Banking Bank Syariah Mandiri.
Menurut Roscoe dalam sugiyono (2011: 90) memberikan saran-saran
tentang ukuran sampel untuk penelitian sebagai berikut ukuran sampel
yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
Mengingat populasi yang diteliti tidak diketahui dengan pasti, maka
dari itu peneliti menetukan ukuran sampel penelitian dari populasi dapat
menggunakan rumus berikut menurut Purba dalam Nilasari dan Yoestini
(2012:2):
n = Z2
: 4 (moe)2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
Z = tingkat keyakinan dalam penentuan sampel 95% = 1,96
47
moe = margin of error atau kesalahan maksismum yang bisa di toleransi,
disini ditetapkan sebesar 5% atau 0,05
n = 1,962 = 3,8416 = 96,04
4 (0,05)2 0.04
Jumlah sampel yang didapat yaitu 96 responden untuk membulatkan
jumlah responden peneliti menetapkan sampel menjadi 100 responden
nasabah Bank Syariah Mandiri KCP Kelapa Dua Tangerang. Pada jumlah
tersebut dianggap sudah representative karena sudah lebih besar dari batas
minimal sampel yang ditentukan.
C. Metode Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan metode kuesioner atau angket untuk
mengumpulkan data. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013:199). Instrumen yang
digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini dengan menggunakan
skala likert 5 poin. Menurut Sugiyono (2013:132) skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Skala likert apabila
digunakan dalam pengukuran akan mendapatkan data interval atau rasio.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Umumnya, masing-
masing item scale mempunyai lima katagori sebagai berikut:
48
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
Terdapat dua cara untuk yang digunakan untuk mengumpulkan data
yang akan diperlukan dalam melakukan analisis penelitian ini, yaitu
sebagai berikut
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil oleh badan-badan atau orang-
orang secara langsung dari sumbernya (Suharjo, 2013:3). Dalam hal ini
penulis memperoleh data langsung nasabah Bank Syariah Mandiri yang
telah mengisi kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil oleh badan atau orang-
orang tidak langsung dari sumbernya (Suharjo, 2013:3). Data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa riset perpustakaan
yang berasal dari buku, jurnal-jurnal, dan internet yang relevan dengan
penelitian ini.
D. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan analisis kuantitatif. Teknik analisis
data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Peneliti
menggunakan dua statistik yakni statistik deskriptif dan statistik
49
inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk meganalisa data dengan
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaiman adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi sedangkan
statistik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau statistik
probabilitas) digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2013:207).
Pengujian data dilakukan untuk menguji parameter populasi melalui
statistik atau disebut dengan statistik parametri. Pertama, penulis
melakukan uji kualitas instrumen dengan melihat validitas data, dan
reliabilitas. Kemudian, penulis menganalisa data dengan uji statistik
deskriptif.. Selanjutnya, untuk memenuhi asumsi dasar dalam statistik
parametrik perlu dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji
normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinieritas
(Sugiyono,2013:209). Setelah itu, analisis regresi linear berganda
digunakan untuk melakukan prediksi terhadap variabel dependen bila
dilakukan perubahan terhadap nilai variabel independennya. Terakhir, uji
simultan dan uji parsial dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh antar
variabel dan signifikansinya.
1. Uji Kualitas Instrumen
Kualitas data yang baik haruslah memenuhi standar validitas dan
reliabilitas. Dengan menggunakan data yang valid dan reliabel dalam
pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid
dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat
50
mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel,
Sugiyono (2013:173).
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Pengujian validitas pada penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)
= n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar
dari r tabel dan nilai positif maka pertanyaan atau indikator tersebut
dinyatakan valid, tetapi jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel maka
pertanyaan atau indikator tersebut tidak valid (Ghozali, 2016: 52-53).
Kriteria yang digunakan dalam menetukan valid tidaknya pertanyaan atau
penyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Alpha = 0,05 (signifikasi alpha 5%)
b) Jumlah responden sebanyak 30 responden untuk try out (uji coba)
c) Dari 30 responden untuk menemukan r tabelnya adalah n – 2, 30 –
2 = 28 r tabel dari 28 adalah = 0, 361
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari varibel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Software SPSS
51
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2016:47-48).
2. Statistik Deskriptif
Metode statistik deskriptif dipilih untuk menjelaskan demografi
responden dan deskripsi variabel penelitian. Statistik deskriptif
memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai
rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum, sum, range,
kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi), Ghozali (2013:19).
3. Uji Asumsi Klasik
Sugiyono (2013:209) berpendapat dalam statistik parametrik
memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asusmsi yang utama adalah data
yang akan di analisis harus terdistribusi normal. Selanjutnya dalam
penggunaan saah satu test data harus homogen, dalam regresi harus
terpenuhi linieritas.
Peneliti dalam penelitian ini tidak menggunakan uji autokorelasi
karena data yang digunakan bukan data time series melainkan data cross
section dimana pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak
pada saat yang bersamaan. Uji linearitas juga tidak perlu dilakukan karena
peneliti membangun model berdasarkan telaah teoritis bahwa hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikatnya adalah linear.
52
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel
bebas (independent), variabel terikat (dependent), atau keduanya memiliki
distribusi normal atau tidak. Seperti yang diketahui bahwa uji t dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengukuti distribusi normal. Kalau
asumsi ini dilanggar maka uji statistik manjadi tidak valid untuk jumlah
sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik atau uji statistik .
1. Analisa Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat grafik histrogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode
yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan ploting data akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya (Ghozali, 2016: 154).
Pada prinsip normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
histogramnya dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah
sebagai berikut (Ghozali, 2016: 156):
53
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonalnya dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histrogram yang tidak menunjukan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
2. Analisa Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati
secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya
(Ghozali, 2016: 156). Oleh karena itu penulis juga melakukan uji
statistik pada uji normalitas ini. penulis menggunakan uji normalitas
statistik dengan test Statistic Kolmogorov-Smirnov.
b. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2013:105-106) uji multikolinieritas digunakan
untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi di
antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkorelasi, maka variebel-variabel tidak ortogonal atau nilai
korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk
mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai
tolerance dan lawannya, variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran
ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan
54
oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap
variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres
terhadap variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerence yang rendah
sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff
yang umumnya dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas
adalah nilai toleransinya ≤ 0,10 atau sama dengan VIF ≥ 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Salah satu cara untuk melihat adanya problem heteroskedastisitas
adalah :
1) Melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat
(ZPRED) dengn residualnya (SRESID), Wijaya (2011:126). Cara
menganalisisnya adalah dengan melihat apakah titik-titik memiliki
pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian
menyempit. Jika terjadi maka mengindikasikan terdapat
heterosedastisitas. Jika tidak pola tertentu yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka
mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.
55
2) Uji Glejser
Uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel
Independent dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi
antar variabel Independent lebih dari 0,05 maka tidak terjadi
heterokedastisitas
4. Regresi Linier Berganda
Analisis regresi dilakukan bila hubungan dua variabel berupa
hubungan kausal atau fungsional, Sugiyono (2013:269). Penelitian ini
dikategorikan analisis regresi linier berganda karena peneliti bermaksud
meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen bila
dua atau lebih variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi,
Sugiyono (2013:277).
Menurut Ghozali (2013:95) Analisis regresi adalah studi mengenai
ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih
variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk
mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-
rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang
diketahui.
Di mana :
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Y = Keputusan menggunakan Net banking
a = Nilai intercept (konstanta)
b = Koefisien regresi
56
X1 = Persepsi teknologi informasi
X2 = Kemudahan
X3 = Fitur layanan
e = Faktor penganggu atau ERROR
5. Pengujian Hipotesis
a. Uji t (Uji Parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh
satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi
variabel terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak di uji adalah apakah
suatu parameter bi sama dengan 0 atau H0 : bi = 0. Artinya apakah
suatu variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat. Hipotesis alternatifnya (HA) parameter suatu
variabel tidak sama dengan nol atau HA : bi ≠ 0. Artinya variabel
tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.
Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016:07):
1) Quick look: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau
lebih, dan drajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang
menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar lebih besar
dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain penulis menerima
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel bebas
secara individual mempengaruhi variabel terikat.
2) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.
Apabila nilai statistik t hasil perhitugan lebih tinggi dibandingkan
57
nilai t tabel, penulis menerima hipotesis alternatif yang
menyatakan bahwa suatu variabel bebas secara individual
mempengaruhi variabel terikat.
b. Uji f (Uji Simultan)
Tidak seperti uji t yang menguji signifikansi koefisien parsial
regresi secara individu dengan uji hipotesis terpisah bahwa setiap
kofesiensi regresi sama dengan nol. menguji joint hipotesia bahwa
b1, b2 , dan b3 secara simutan sama dengan nol.
H0 : b1 = b2 = b3 = ….. = bk = 0
HA : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ ….. ≠ bk ≠ 0
Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikan secara
keseluruhan terhadap garis regresi yang diobservasi maupun
astimasi, apakah Y berhubungan dengan linier terhadap X1, X2,
dan X3 (Ghozali, 2016: 96). Untuk menguji hipotesis ini
digunakan statistik dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai
berikut (Ghozali, 2016: 96):
1) Quick look: bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0 dapat
ditolak pada drajat kepercayaan 5 %, dengan kata lain penulis
menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua
variabel bebas secara serentak dan signifikan mempangaruhi
variabel terikat.
58
2) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F
menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel,
maka H0 ditolak dan menerima HA.
6. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Kofisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat
(dependen). Nilai koefisien deteminasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R
2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas
dalam menjelaskan variasi variabel terikat sangat terbatas. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan
hampir semua informasi yang di butuhkan untuk mempresiksi
variasi variabel terikat (Ghozali, 2016:95).
Dalam kenyataan nilai adjusted R2
dapat bernilai negatif,
walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut gujarati
(2003) jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif,
maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara matematis
jika nilai R2 = 1, maka adjusted R
2 = R
2 = 1 sedangkan jika nilai
R2 = 0, maka adjusted R
2 = (1 – k)/(n-k), jika k > 1, maka adjusted
R2 akan bernilai negatif (Ghozali, 2016:96).
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel merupakan konsep yang mempunyai bermacam-
macam nilai, sehingga variabel adalah obyek penelitian yang
59
bervariasi. Sesuai dengan permasalahan, maka variabel yang
diteliti:
1. Variabel independen = Persepsi Teknologi Informasi(Xl)
= Kemudahan(X2)
= Fitur Layanan(X3)
2. Variabel dependen = Keputusan(Y)
Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Ukuran Skala
Persepsi atas
teknologi
informasi
(X1)
Menurut Chin dan
Todd dalam Hans
(2015:21) indikator
yang digunakan untuk
mengukur persepsi
adalah sebagai berikut:
Berguna (useful)
Membuat pekerjaan
lebih mudah dan cepat
Meningkatkan
produktivitas.
- Berguna (Useful)
- Membuat
pekerjaan lebih
mudah dan cepat
- Produktivitas
meningkat
- Tingkat manfaat kegunaan
- Tingkat kemudahan dan
kecepatan
- Tingkat produktivitas
Ordinal
Kemudahan
(X2)
Menurut Sun dan
Zhang ( 2006 : 644)
indikator yang
digunakan untuk
mengukur persepsi
kemudahan penggunaan
adalah sebagai berikut :
Mudah untuk
digunakan
Mudah untuk dipahami
Jelas dan dapat
dimengerti
- Mudah untuk
digunakan
- Mudah untuk
dipahami
- Jelas dan dapat
dimengert
- Tingkat kemudahan untuk
digunakan
- Tingkat kemudahan untuk
dipahami
- Tingkat kejelasan untuk
dimengerti
Ordinal
60
Fitur Layanan
(X3)
Menurut Poon dalam
Pranidana (2010:22
terdapat beberapa
konstruk yang
merupakan indikator
ketersediaan fitur
(feature availability)
suatu sistem internet
banking, yaitu,
kemudahaan akses
informasi tentang
produk dan jasa,
keberagaman layanan
transaksi, keberagaman
fitur, dan inovasi
produk.
- Keberagaman
layanan transaksi
- Kemudahan akses
informasi tentang
produk dan jasa
- Keberagaman fitur
- Inovasi produk
- Tingkat keberagaman
layanan transaksi
- Tingkat kemudahan akses
tentang informasi produk
barang dan jasa
- Tingkat keberagaman fitur
- Tingkat inovasi produk
Ordinal
Keputusan
untuk
menggunakan
Net Banking
(Y)
Fadzilah Umar(2014
:7). Ketertarikan
nasabah dalam
melakukan transaksi di
Internet Banking
- Mudah
Dioprasionalkan
- Menguntungkan
- Sesuai dengan
kebutuhan
- Tidak perlu
mengeluarkan
biaya
- Tingkat kemudahan
Operasional
- Tingkat keuntungan
yang didapat
- Tingkat kesesuaian
pengguna internet
banking dengan
kebutuhan
- Tingkat meminimalisir
pengeluaraan biaya
Ordinal
111
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan
hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.
Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang
disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional,
telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap
seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam
kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank
konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil
tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di
Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki
oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT
Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi
tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta
mengundang investor asing.
Pada saat pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank
(Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999.
112
Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan
konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan
syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas
diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum
untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi
bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera
mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB
berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan
prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana
tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September
1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan
oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/
KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI
menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul
pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara
113
resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1
November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang
mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang
melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan
nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah
Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama
membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik
2. Profil Bank Syariah Mandiri
a. Profil :
Nama : PT Bank Syariah Mandiri (Perseroan Terbatas)
Alamat : Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta
10340 – Indonesia
Telepon : (62-21) 2300 509, 3983 9000 (Hunting)
Faksimili : (62-21) 3983 2989
Situs Web : www.syariahmandiri.co.id
Swift Code : BSMDIDJA
Tanggal Berdiri : 25 Oktober 1999
Tanggal Beroperasi : 1 November 1999
Modal Dasar : Rp2.500.000.000.000,-
Modal Disetor : Rp2.489.021.935.000,-
Kantor Layanan : 765 Kantor Cabang di seluruh provinsi di Indonesia
114
Jumlah jaringan ATM
BSM
: 182,156 ATM (ATM BSM, ATM Mandiri, ATM
Bersama termasuk ATM Mandiri dan ATM BSM,
ATM Prima dan MEPS)
Jumlah Karyawan : 16.170 ang (Per Desember 2016)
b. Kepemilikan Saham:
1. PT Bank Mandiri
(Persero)Tbk.
: 497.804.387 lembar saham (99,9999998%)
2. PT Mandiri Sekuritas : 1 lembar saham (0,0000002%).
c. Otoritas Pengawas
Bank
: Otoritas Jasa Keuangan Gedung Sumitro
Djojohadikusumo Jalan Lapangan Banteng Timur
No. 2-4 Jakarta 10710 Indonesia Telp (62-21)
3858001 Faks (62-21) 3857917 www.ojk.go.id
b. Logo Perusahaan
Gambar 4 1 Logo Bank Syariah Mandiri
115
3. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri
a. Visi Bank Syariah Mandiri
- Bank Syariah Terdepan: Menjadi bank syariah yang selalu unggul di antara
pelaku industri perbankan syariah di Indonesia pada segmen consumer, micro,
SME, commercial, dan corporate.
- Bank Syariah Modern: Menjadi bank syariah dengan sistem layanan dan
teknologi mutakhir yang melampaui harapan nasabah.
b. Misi Bank Syariah Mandiri
- Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang
berkesinambungan.
- Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang melampaui
harapan nasabah.
- Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pada
segmen ritel.
- Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
- Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.
- Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
4. BSM Net Banking
Layanan transaksi perbankan melalui jaringan internet dengan alamat
“https://bsmnet.syariahmandiri.co.id” yang dapat digunakan oleh nasabah.
manfaat menggunakan Net Banking Bank Syariah Mandiri untuk melakukan
transaksi cek saldo (tabungan, deposito, giro, pembiayaan), cek mutasi
transaksi, transfer antar rekening BSM, transfer realtime ke 83 bank, transfer
116
SKN/RTGS, pembayaran tagihan dan pembelian isi ulang pulsa seluler serta
transaksi lainnya.
a. Syarat pendaftaran
- Nasabah adalah perusahaan atau perorangan yang memiliki rekening tabungan
atau giro.
- Nasabah telah membaca dan memahami syarat dan ketentuan BSM Net
Banking.
- Nasabah mengisi dan menandatangani formulir aplikasi BSM Net Banking.
- Nasabah membawa asli identitas diri yang sah (KTP, SIM Paspor, KIMS)
sesuai AD/ART perusahaan (apabila perusahaan) dan bukti kepemilikan
pemegang rekening.
b. Proses Pendaftaran dan Registrasi
- Nasabah datang ke Cabang BSM terdekat.
- Nasabah mengajukan permintaan fasilitas layanan BSM Net Banking dan
mengisi formulir aplikasi BSM Net Banking.
- Nasabah menunjukkan bukti asli identitas diri yang sah.
- Apabila Nasabah telah memenuhi syarat sesuai ketentuan yang berlaku di
Bank maka sebagai tanda persetujuannya, Bank akan memberikan Key
Code kepada Nasabah.
- Nasabah menerima kertas Mailer yang berisi Key Code yang terdiri dari
User ID, Password, PIN Otorisasi dan TAN.
117
- Nasabah menandatangani lembar tanda terima kertas Mailer yang
berisikan Key Code dan menyerahkan lembar tanda terima tersebut
kepada Customer Service untuk aktivasi.
c. Ketentuan dan Petunjuk Penggunaan
- Waktu layanan adalah 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu
- Nasabah dapat mengaktivasi layanan BSM Net Banking dengan
mengakses melalui internet dengan alamat sebagai berikut:
“https://bsmnet.syariahmandiri.co.id” dan memasukan User-
ID dan Password BSM Net Banking.
- User-ID yang dimiliki Nasabah Pengguna tidak dapat diganti
- Nasabah Pengguna akan menerima TAN yang berjumlah 100 kode yang
merupakan kombinasi 6 digit numeric yang dapat digunakan secara acak
dan hanya dapat digunakan 1 (satu) kali.
- Saat pertama kali login sistem akan meminta Nasabah untuk
mengganti Password dan/atau PIN Otorisasi yang diterima dari Bank
dengan Password dan/atau PIN Otorisasi yang dikehendaki.
- Apabila Nasabah adalah badan hukum, sebaiknya User-ID, Password, PIN
Otorisasi dan TAN dikuasakan kepada dua orang yang berbeda atau
tergantung kebijakan yang berlaku di perusahaan.
- Untuk melihat dan mencetak saldo/mutasi rekening, nasabah hanya
membutuhkan User ID & Password, sedangkan untuk melakukan
transaksi finansial, disamping membutuhkan User ID & Password,
nasabah juga membutuhkan PIN Otorisasi dan TAN.
118
- Segala penyalahgunaan Key Code BSM Net Banking merupakan tanggung
jawab Nasabah Pengguna. Nasabah Pengguna dengan ini membebaskan
Bank dari segala tuntutan yang mungkin timbul, baik dari pihak lain
maupun Nasabah Pengguna sendiri sebagai akibat penyalahgunaan Key
Code BSM Net Banking.
- Nasabah diwajibkan memberitahukan dengan segera jika menerima data
atau informasi yang tidak lengkap atau tidak tepat secara tertulis melalui
cabang.
- Kesalahan/kekeliruan dalam mengakses alamat layanan BSM Net
Banking dan kerugian yang ditimbulkan atas kesalahan/kekeliruan
tersebut merupakan sepenuhnya tanggung jawab Nasabah dan
membebaskan bank dari segala tuntutan yang mungkin timbul sebagai
akibat kesalahan/kekeliruan tersebut.
B. Hasil Analisis
1. Karakteristik Responden
Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan
cara menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu nasabah Bank Syariah
Mandiri KCP Kelapa Dua. Jumlah data yang berhasil didapatkan sebanyak
100 responden. Berikut merupakan penjabaran 100 responden tersebut
119
a. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Pria 55 55.0 55.0 55.0
Wanita 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.1 di atas, dapat diketahui jenis
kelamin responden nasabah Bank Syariah Mandiri mayoritas adalah pria
dengan jumlah 55 dari 100 orang responden dengan persentase sebesar
55% orang dan sisanya 45% orang adalah wanita.
b. Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel.4.2 Umur Responden
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Bedasarkan keterangan dari tabel 4.2 data, bahwa responden yang
memiliki umur 18-28 tahun sebanyak 74 orang atau dalam presentase
berjumlah 74 %. Jumlah responden yang berusia 29-39 tahun sebanyak 15
orang atau dalam persentase sebesar 15 %. Jumlah responden yang berusia
Umur
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 18-28 74 74.0 74.0 74.0
29-39 15 15.0 15.0 89.0
40-50 6 6.0 6.0 95.0
>50 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
120
40-50 tahun berjumlah 6 orang atau dalam persentase sebesar 6%. Jumlah
responden yang berusia lebih dari 50 tahun sebanyak 5 orang atau dalam
presentase sebesar 5 %.
c. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Tabel 4.3 Pendidikan terakhir
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 1 1.0 1.0 1.0
SMP 7 7.0 7.0 8.0
SMA 47 47.0 47.0 55.0
Sarjana/
Diploma
45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.3 di atas, dapat diketahui
pendidikan terakhir responden nasabah Bank Syariah Mandiri mayoritas
adalah SMA sebanyak 47 orang, terbanyak kedua adalah diploma/sarjana
jumlah 45 orang, SMP dengan jumlah 7 orang, dan terakhir SD dengan
jumlah 1 orang.
121
d. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan
Tabel 4.4 Pekerjaan
Pekerjaan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Pelajar/
Mahasiswa
60 60.0 60.0 60.0
Karyawan
Swasta
22 22.0 22.0 82.0
Pegawai
Negri
2 2.0 2.0 84.0
Wiraswasta 11 11.0 11.0 95.0
Ibu Rumah
Tangga
5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa
jumlah responden pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 60 responden dengan
persentase sebesar 60%, untuk responden dengan pekerjaan sebagai
karyawan swasta yaitu sebanyak 22 orang responden dengan persentase
sebesar 22% , untuk responden dengan pekerjaan sebagai pegawai negri
yaitu sebanyak 2 orang responden yaitu dengan persentase sebesar 2%,
untuk responden dengan pekerjaan sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 11
orang responden dengan persentase sebesar 11% dan untuk responden
dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 5orang
responden dengan persentase sebesar 5%. Jadi berdasarkan data di atas,
untuk responden berdasarkan pekerjaan didominasi oleh responden
pelajar/mahasiswa sebesar 60%.
122
e. Karakteristik Responden Menurut Tahun Pembukaan Layanan
Net Banking
Tabel 4.5
Tahun Pembukaan
Tahun Pembukaan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2011 7 7.0 7.0 7.0
2012 3 3.0 3.0 10.0
2013 21 21.0 21.0 31.0
2014 10 10.0 10.0 41.0
2015 14 14.0 14.0 55.0
2016 29 29.0 29.0 84.0
2017 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Dari tabel 4.5, diketahui bahwa jumlah responden yang membuka
layanan Net Banking Syariah Mandiri pada tahun 2011 yaitu sebanyak 7
responden dengan persentase 7%, untuk responden yang membuka pada
tahun 2012 yaitu sebanyak 3 orang responden dengan persentase sebesar
3%, untuk responden yang membuka pada tahun 2013 yaitu sebanyak 21
orang responden yaitu dengan persentase sebesar 21%, untuk responden
yang membuka pada tahun 2014 yaitu sebanyak 10 orang responden dengan
persentase sebesar 10% , untuk responden yang membuka pada tahun 2015
yaitu sebanyak 14 orang responden dengan persentase sebesar 14%, untuk
responden yang membuka pada tahun 2016 yaitu sebanyak 29 orang
123
responden dengan persentase sebesar 29%, untuk responden yang
membuka pada tahun 2016 yaitu sebanyak 29 orang responden dengan
persentase sebesar 29%, dan untuk responden yang membuka pada tahun
2017 yaitu sebanyak 16 orang responden dengan persentase sebesar 16%.
f. Karakteristik Responden Menurut Jenis Produk yang di
digunakan
Tabel 4.6 Jenis Produk
Jenis Produk
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Pembiayaan 20 20.0 20.0 20.0
Pendanaan 35 35.0 35.0 55.0
Jasa 15 15.0 15.0 70.0
lainnya 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.6 di atas, dapat diketahui
bahwa jumlah responden menggunakan produk pembiayaan sebanyak 20
responden dengan persentase sebesar 20%, untuk responden
menggunakan produk pendanaan sebanyak 35 orang responden dengan
persentase sebesar 35% , untuk responden yang menggunakan produk jasa
yaitu sebanyak 15 orang responden yaitu dengan persentase sebesar 15%,
untuk responden yang menggunakan produk lainya yaitu sebanyak 30
orang responden dengan persentase sebesar 30%.
124
C. Hasil Uji Kualitas Instrumen
Kualitas intrumen yang baik haruslah memenuhi standar validitas dan
reliabilitas. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam
pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid
dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat
mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel
(Sugiyono, 2013:173).
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka pertanyaan atau
indikator tersebut dinyatakan valid, tetapi jika r hitung lebih kecil dari
pada r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut tidak valid (Ghozali,
2016: 52-53). Kriteria yang digunakan dalam menetukan valid tidaknya
pertanyaan atau penyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Alpha = 0,05 (signifikasi alpha 5%)
b) Jumlah responden sebanyak 30 responden untuk try out (uji coba)
c) Dari 30 responden untuk menemukan r tabelnya adalah n – 2,
30 – 2 = 28 r tabel dari 28 adalah = 0, 361
Uji validitas akan menguji masing-masing dari variabel yang akan
digunakan dalam penelitian ini. berikut ini adalah hasil uji validitas dari
125
variabel persepsi teknologi informasi, kemudahan,fitur layanan dan
Keputusan dengan 30 sampel responden.
Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel diatas menunjukan bahwa butir pertanyaan dari masing-masing
variabel memiliki kriteria valid untuk semua item pernyataan berdasarkan
kriteria signifikansi dimana dapat dikatakan valid apabila nilai signifikansi
Pernyataan
r tabel
Corrected Item-Total
Correlation
(r hitung)
Hasil
P1 0,361 ,684 Valid
P2 0,361 ,524 Valid
P3 0,361 ,755 Valid
K1 0,361 ,516 Valid
K2 0,361 ,614 Valid
K3 0,361 ,690 Valid
F1
F2
0,361
0,361
,721
,842
Valid
Valid
F3 0,361 ,743 Valid
F4 0,361 ,690 Valid
N1 0,361 ,677 Valid
N2 0,361 ,758 Valid
N3 0,361 ,762 Valid
N4 0,361 ,658 Valid
126
lebih kecil dari 0,05 dan rhitung lebih besar dari rtabel yaitu 0,361. Peneliti
mendapatkan nilai rtabel 0,361 yaitu menggunakan rumus df = n -2, jadi 30
– 2 = 28 dan didapati nilai 0,361 sebagai rtabel.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Salah satu metode penghitungan reliabilitas yang paling umum
digunakan adalah Alpha Cronbach (Rochaety, 2009:54). Metode ini
dikembangkan oleh Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach menggambarkan
variasi dari item-item baik untuk format benar/salah ataupun bukan,
sehingga koefisien Alpha Cronbach merupakan koefisien yang paling
umum untuk mengevaluasi internal consistency.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Software SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan
uji statistik Crobach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2016:47-
48).
Sebelum memberikan kuesioner kepada seluruh objek sampel,
peneliti melakukan try out terlebih dahulu terhadap 30 responden untuk
menguji reliabilitas kuesioner yang telah peneliti buat menggunakan
software SPSS versi 24. Hasil uji reliabilitas kuesioner terhadap 30
responden dapat di lihat dalam tabel di bawah berikut :
127
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Teknologi Informasi
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Persepsi
Teknologi
Informasi (X1)
0,866 3 Reliabel
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Berdasarkan tabel di atas, nilai Cronbach’s Alpha dari variabel
teknologi informasi menunjukan nilai > 0,70 yaitu 0,866 yang berarti
bahwa variabel persepsi teknologi informasi dikatakan reliable.
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kemudahan
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Kemudahan
(X2)
0,768 3 Reliabel
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Berdasarkan tabel di atas, nilai Cronbach’s Alpha dari variabel
kemudahan menunjukan nilai > 0,70 yaitu 0,768 yang berarti bahwa
variabel kemudahan dikatakan reliable.
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Fitur Layanan
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Fitur Layanan
(X3)
0,874 4 Reliabel
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
128
Berdasarkan tabel di atas, nilai Cronbach’s Alpha dari variabel fitur
layanan menunjukan nilai > 0,70 yaitu 0,874 yang berarti bahwa variabel
fitur layanan dikatakan reliable.
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Nasabah Mengguanakan
Net Banking
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Keputusann
nasabah
menggunakan
Net Banking
(Y)
0,818 4 Reliabel
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Berdasarkan tabel di atas, nilai Cronbach’s Alpha dari variabel
keputusan nasabah menggunakan Net Banking menunjukan nilai > 0,70
yaitu 0,818 yang berarti bahwa variabel keputusan nasabah menggunakan
Net Banking dikatakan reliable.
D. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisi data berdasarkan atas
hasil yang di peroleh dari jawaban responden terhadap masing-masing
129
indikator pengukuran variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Deskriptif Variabel Persepsi Teknologi Informasi (X1)
Berikut ini adalah hasil jawaban responden mengenai variabel persepsi
teknologi informasi:
a) Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri berguna bagi nasabah.
Tabel 4.12 “Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri berguna bagi
nasabah”
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel 4.12 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju,
terdapat 12 responden menyatakan netral, 45 responden menyatakan setuju,
dan 42 menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan setuju
terhadap pernyataan “Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri berguna
bagi nasabah”.
K1
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Sangat Tidak
Setuju
0 0 0 0
Valid Tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
Netral 12 12.0 12.0 13.0
Setuju 45 45.0 45.0 58.0
Sangat setuju 42 42.0 42.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
130
b) Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri membuat pekerjaan nasabah
lebih mudah dan cepat
Tabel 4.13
“Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri Membuat pekerjaan nasabah
lebih mudah dan cepat”
K2
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid Sangat Tidak
Setuju
0 0 0 0
Tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
Netral 13 13.0 13.0 14.0
Setuju 58 58.0 58.0 72.0
Sangat Setuju 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data primer yang diperoleh)
Tabel 4.13 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju,
terdapat 13 responden menyatakan netral, 58 responden menyatakan setuju,
dan 28 menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan setuju
terhadap pernyataan “Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri membuat
pekerjaan nasabah lebih mudah dan cepat”
131
c) Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri meningkatkan produktifitas
nasabah
Tabel 4.14
“Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri meningkatkan produktifitas
nasabah”
K3
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid Sangat Tidak
Setuju
0 0 0 0
Tidak Setuju 0 0 0 0
Netral 19 19.0 19.0 19.0
Setuju 58 58.0 58.0 77.0
Sangat Setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel 4.14 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, terdapat 19 responden
menyatakan netral, 58 responden menyatakan setuju, dan 23 menyatakan
sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan “Layanan Net
Banking Bank Syariah Mandiri meningkatkan produktifitas nasabah
132
2. Deskriptif Variabel Kemudahan (X2)
a) Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri mudah untuk digunakan
Tabel 4.15 “ Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri mudah untuk
digunakan”
P1
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Setuju
0 0 0 0
Tidak Setuju 0 0 0 0
Netral 8 8.0 8.0 8.0
Setuju 65 65.0 65.0 73.0
Sangat Setuju 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel 4.15 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, terdapat 8 responden
yang menyatakan netral, 65 responden menyatakan setuju, dan 27
responden menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan setuju
terhadap pernyataan “Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri mudah
untuk digunakan.
133
b) Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri mudah untuk dipahami.
Tabel 4.16 “Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri mudah untuk
dipahami”
P2
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Setuju
0 0 0 0
tidak setuju 0 0 0 0
Netral 6 6.0 6.0 6.0
Setuju 48 48.0 48.0 54.0
Sangat setuju 46 46.0 46.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel 4.16 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 6 responden menyatakan
netral, 48 responden menyatakan setuju, dan 46 menyatakan sangat setuju.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan “Layanan Net
Banking Bank Syariah Mandiri mudah untuk dipahami”.
134
c) Layanan Net Banking Bank Syariah jelas dan dapat di mengerti.
Tabel.4.17 “Layanan Net Banking Bank Syariah jelas dan dapat di
mengerti”
P3
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid Sangat
Tidak Setuju
0 0 0 0
Tidak Setuju 0 0 0 0
Netral 16 16.0 16.0 16.0
Setuju 50 50.0 50.0 66.0
Sangat
Setuju
34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data primer yang diperoleh)
Tabel 4.17 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, terdapat 16 responden
menyatakan netral, 50 responden menyatakan setuju, dan 34 menyatakan
sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan “Layanan
Net Banking Bank Syariah Mandiri jelas dan dapat dimengerti.
135
1. Deskriptif Variabel Fitur Layanan (X3)
a) Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri memiliki keberagaman
layanan transaksi
Tabel 4.18
“Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri memiliki
keberagaman layanan transaksi”
F1
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak
Setuju
0 0 0 0
Tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0
Netral 18 18.0 18.0 20.0
setuju 45 45.0 45.0 65.0
Sangat Setuju 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel 4.18 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju, terdapat 2 responden menyatakan tidak
setuju, 18 responden menyatakan netral, 45 responden menyatakan setuju,
dan 35 menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan setuju
terhadap pernyataan “Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri memiliki
keberagaman layanan transaksi”
136
b) Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri memiliki kemudahan akses
informasi tentang produk dan jasa
Tabel 4.19
“Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri memiliki kemudahan akses
informasi tentang produk dan jasa”
F2
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid Sangat Tidak
Setuju
0 0 0 0
Tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0
Netral 14 14.0 14.0 16.0
Setuju 49 49.0 49.0 65.0
Sangat setuju 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel 4.19 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju, terdapat 2 responden menyatakan tidak
setuju, 14 responden menyatakan netral, 49 responden menyatakan setuju,
dan 35 menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan setuju
terhadap pernyataan “Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri
memiliki kemudahan akses informasi tentang produk dan jasa”.
137
c) Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri memilki Keberagaman fitur.
Tabel 4.20 “Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri memilki
Keberagaman fitur”
F3
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Setuju
0 0 0 0
Tidak Setuju 0 0 0 0
Netral 7 7.0 7.0 7.0
Setuju 53 53.0 53.0 60.0
Sangat setuju 40 40.0 40.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel 4.20 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, terdapat 7 responden
menyatakan netral, 53 responden menyatakan setuju, dan 40 menyatakan
sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan “Layanan
Net Banking Bank Syariah Mandiri memilki Keberagaman fitur”.
138
d) Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri memiliki Inovasi produk
Tabel 4.21“Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri memiliki Inovasi
produk”
F4
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Sangat Tidak
Setuju
0 0 0 0
Valid Tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
Netral 12 12.0 12.0 13.0
Setuju 65 65.0 65.0 75.0
Sangat
setuju
25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel 4.21 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju 12
responden menyatakan netral, 65 responden menyatakan setuju, dan 25
menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa lebih banyak responden yang menyatakan setuju terhadap
pernyataan “Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri memilki inovasi
produk”
139
2. Deskriptif Variabel Keputusan Nasabah (Y)
a) Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri mudah di operasionalkan
Tabel 4.22“Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri mudah di
operasionalkan”
N1
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak
setuju
1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 3 3.0 3.0 4.0
Netral 12 12.0 12.0 16.0
Setuju 48 48.0 48.0 64.0
Sangat setuju 36 36.0 36.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel 4.22 di atas menjelaskan bahwa terdapat 1 responden yang
menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden menyatakan tidak setuju 12
responden menyatakan netral, 48 responden menyatakan setuju, dan 36
menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa lebih banyak responden yang menyatakan setuju terhadap
pernyataan “Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri mudah di
operasionalkan”.
140
b) Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri menguntungkan
Tabel 4.23 “Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri
menguntungkan”
N2
Frequency Percen
t
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak
setuju
0 0 0 0
tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0
Netral 19 19.0 19.0 21.0
Setuju 51 51.0 51.0 72.0
Sangat setuju 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel 4.23 di atas menjelaskan bahwa tidak terdapat responden yang
menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden menyatakan tidak setuju 19
responden menyatakan netral, 51 responden menyatakan setuju, dan 28
menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa lebih banyak responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan
“Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri menguntungkan”.
141
c) Layanan Net Banking Syariah Mandiri sesuai dengan kebutuhan nasabah
Tabel 4.24“Layanan Net Banking Syariah Mandiri sesuai dengan kebutuhan
nasabah”
N3
Frequency Percen
t
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak
setuju
1 1.0 1.0 1.0
Tidak setuju 5 5.0 5.0 6.0
Netral 20 20.0 20.0 26.0
Setuju 50 50.0 50.0 76.0
Sangat
Setuju
24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel 4.24 di atas menjelaskan bahwa terdapat 1 responden yang
menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden menyatakan tidak setuju
20 responden menyatakan netral, 50 responden menyatakan setuju, dan
24 menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan setuju
terhadap pernyataan “Layanan Net Banking Syariah Mandiri sesuai
dengan kebutuhan nasabah ”.
142
a) Nasabah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menggunakan layanan
Net Banking Bank Syariah Mandiri
Tabel 4.25
“Nasabah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menggunakan
layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri”
N4
Frequency Percen
t
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Setuju
0 0 0 0
Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Netral 22 22.0 22.0 25.0
Setuju 46 46.0 46.0 71.0
Sangat setuju 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel 4.25 di atas menjelaskan bahwa tidak terdapat responden yang
menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden menyatakan tidak setuju 22
responden menyatakan netral, 46 responden menyatakan setuju, dan 29
menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa lebih banyak responden yang menyatakan setuju terhadap
pernyataan “Nasabah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menggunakan
layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri”.
E. Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji asusmsi klasik yang sering digunakan untuk analisis regresi yaitu
uji multikolinieritas, uji normalitas, uji autokorelasi dan uji liniearitas.
Dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan uji autokorelasi karena
data yang digunakan bukan data time series melainkan data cross section
143
dimana pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat
yang bersamaan. Uji linearitas juga tidak perlu dilakukan karena peneliti
membangun model berdasarkan telaah teoritis bahwa hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikatnya adalah linear.
1. Hasil Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen (tidak terjadi Multikolinieritas). Salah satu cara
menguji multikolinieritas adalah dengan melihat nilai Tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel
independen. Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas adalah nilai toleransinya ≤ 0,10 atau sama dengan
VIF ≥ 10. Jika nilai toleransinya ≤ 0,10 atau sama dengan VIF ≥ 10, maka
antar varibel terjadi Multikolinieritas dan tidak terjadi multikolinieritas
apabila sebaliknya. Hasil uji multikolonieritas adalah sebagai berikut:
Tabel. 4.26 Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Persepsi .822 1.217
Kemudahan .791 1.265
Fitur layanan .739 1.353
a. Dependent Variable: keputusan
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017 )
144
Berdasarkan tabel 4.26 hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan
tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari
0,10 (<10) , yaitu 0,822 untuk variabel persepsi, 0,791 untuk variabel
kemudahan, dan 0, 739 untuk variabel fitur layanaan. Hasil perhitungan
VIF juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada satu pun variabel
independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 (>10), yaitu 1.217 untuk
variabel persepsi, 1,265 untuk variabel kemudahan, dan 1,353 untuk
variabel fitur layanan
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolonieritas.
2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual suatu pengamatan ke
penagamatan yang lainnya, jika variance dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:
134). Terdapat beberapa cara untuk mengetahui apakah model memiliki
heteroskedastisitas atau tidak. Penulis menggunakan cara melihat grafik
plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang
145
telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di-studentzed. Dasar analisis sebagai berikut
(Ghozali, 2016: 134):
a) Jika adanya pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Dengan melihat sebaran titik-titik yang acak baik di atas maupun di
bawah angka 0 dari sumbu Y maka dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastisitas dalam model regresi ini. Selanjutnya untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varience dari
146
residual suatu pengamatan ke penagamatan yang lainnya dapat
menggukan uji glejser.
Tabel. 4.27 Hasil Uji Heterokedastisitas-Uji Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1 (Constant) 595485.837 1.288 .632 .551
Presepsi .012 .121 .221 .238 .819
Kemudahan .012 .122 .216 .506 .613
Fitur
Layanan
.029 .089 .084 .091 .913
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Dapat dilihat pada tabel 4.27, kolom sig untuk setiap variabel
independent penelitian ini menunjukan:
- Persepsi teknologi informasi bernilai 0,819
- Kemudahan bernilai 0,613
- Fitur layanan bernilai 0,913
Dengan demikian, berdasarkan data hasil analisi dan ketentuan
pengujian heterokedastisitas diketahui bahwa ketiga variabel
Independent yaitu persepsi teknologi informasi, kemudahan, dan fitur
layanan memiliki nilai Sig. output untuk setiap variabel lebih besar
dari 0,05. Maka dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas.
147
a. Hasil Uji Normalitas
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,
variabel bebas (independent), variabel terikat (dependent), atau
keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Seperti yang diketahui
bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengukuti
distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik
manjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisis grafik atau uji statistik .
a) Analisa Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat grafik histrogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode
yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk suatu garis lurus diagonaldan ploting data
akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal,
maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti
garis diagonalnya (Ghozali, 2016: 154).
Pada prinsip normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
148
histogramnya dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya
adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016: 156):
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonalnya dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histrogram yang tidak menunjukan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Berdasarkan dari data hasil analisis graik normalitas pada gambar
di atas menunjukan bahwa semua data yang ada berdistribusi normal,
149
karena terlihat data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal.
b) Analisa Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-
hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa
sebaliknya (Ghozali, 2016: 156). Oleh karena itu penulis juga
melakukan uji statistik pada uji normalitas ini. penulis menggunakan
uji normalitas statistik dengan Test Statistic Kolmogorov-Smirnov pada
alpha sebesar 5%. Jika nilai signifikan dari pengujian Kolmogorov-
Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal, jika tidak maka data
tidak berdistribusi normal.
Tabel 4. 28 Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
1.72150780
Most Extreme
Differences
Absolute .086
Positive .086
Negative -.085
Test Statistic .086
Asymp. Sig. (2-tailed) .065c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
150
Berdasarkan uji statistik normalitas pada tabel di atas menunjukan
nilai signifikan sebesar 0,065 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi normal.
F. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Dalam analisi regresi linier berganda, selain mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah
hubungan antara variabel dependent dengan variabel independent.
Variabel dependent diasumsikan random, yang berarti memmpunyai
distribusi probabilistic. Variabel independent/bebas diasumsikan
memiliki nilai yang tetap dimana variabel yang digunakan dalam
penelitian ini lebih dari satu (Ghozali, 2016: 94). Dalam penelitian ini,
variabel dependent yang digunakan terdiri dari variabel keputusan
nasabah dan variabel independent adalah variabel persepsi, kemudahan,
dan fitur layanan. Dari analisis regresi yang dilakukan, disajikan output
nya secara lengkap dalam tabel sebagai berikut
151
Tabel. 4.29 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.592 2.155 -.275 .784
persepsi .296 .145 .177 2.037 .044
kemudahaan .411 .132 .276 3.117 .002
Fitur
Layanan
.479 .121 .362 3.950 .000
a. Dependent Variable: Keputusan;”
Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y= α + b1X1 + b2 X2 + b3X3 + e
Y= -0.592+0,296 X1+0,411 X2 +0,479 X3+ 2,155
Diamana:
a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
X1 : Presespsi
X2 : Kemudahan
X3 : Fitur Layanan
Y : Keputusan Nasabah
b1,2,3 : Koefisien Regresi
e : Eror
Interpretasi dari persamaan regresi di atas adalah sebagai berikut:
1. Nilai kostanta negatif (-0,592) tidak menjadi masalah, selama X1, X2,
dan X3 tidak sama dengan nol karena tidak mungkin dilakukan. Skala
152
likert yang digunakan untuk kuesioner tidak memasukan angka nol,
tetapi range dari 1-5, sehingga variabel X1, X2, dan X3 tidak mungkin
sama dengan nol, maka dari itu nilai konstanta negatif tersebut dapat
diabaikan.
2. Nilai koefisien regresi pada variabel persepsi teknologi informasi
bernilai positif. Maka dapat diartikan bahwa apabila pengaruh persepsi
teknologi informasi meningkat maka akan meningkatkan keputusan
nasabah menggunakan Net Banking.
3. Nilai koefisien regresi pada variabel kemudahan bernilai positif. Maka
dapat diartikan bahwa apabila pengaruh kemudahan meningkat maka
akan meningkatkan keputusan nasabah menggunakan Net Banking.
4. Nilai koefisien regresi pada variabel fitur layanan bernilai positif. Maka
dapat diartikan bahwa apabila pengaruh fitur layanan meningkat maka
akan meningkatkan keputusan nasabah menggunakan Net Banking.
G. Uji Hipotesis
1. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh
satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi
variabel terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak di uji adalah apakah
suatu parameter bi sama dengan 0 atau H0 : bi = 0. Artinya apakah
suatu variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu
variabel tidak sama dengan nol atau Ha : bi ≠ 0. Artinya variabel
153
tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat
(Ghozali, 2016: 96). Apabila suatu hipotesis alternatif diterima jika
jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan drajat
kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0 dapat
ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut).
Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.
Apabila nilai statistik t hasil perhitugan lebih tinggi dibandingkan nilai
t tabel, maka hipotesis alternatif dapat diterima.
Berikut adalah hasil dari uji hipotesis (uji statistik t) dalam
penelitian ini:
Tabel. 4.30 Uji Statistik t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.592 2.155 -.275 .784
persepsi .296 .145 .177 2.037 .044
kemudahaan .411 .132 .276 3.117 .002
Fitur
LAyanan
.479 .121 .362 3.950 .000
a. Dependent Variable: Keputusan
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Berdasarkan tabel di atas untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel independen secara parsial (individual)
terhadap variabel dependent adalah sebagai berikut:
154
a) Pengaruh persepsi teknologi informasi terhadap keputusan nasabah
H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara persepsi teknologi
informasi dengan keputusan nasabah menggunakan Net Banking
HA : Terdapat pengaruh signifikan antara persepsi teknologi informasi
dengan keputusan nasabah menggunakan Net Banking
Diketahuai bahwa thitung persepsi 2,037, sedangkan ttabel dapat
dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua arah, ketika
mencari ttabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2 menjadi
df = 100-2 = 98, dan didapat nilai ttabel sebesar 1,984. Sehingga hasil
yang didapat thitung > ttabel dimana 2,037 > 1,984 dan nilai probabilitas
signifikan 0,04 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
HA diterima. Berarti persepsi teknologi informasi berpengaruh secara
parsial terhadap keputusan nasabah menggunakan Net Banking.
Dari hasil di atas sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan
oleh Supriyadi (2014:50) “ variabel yaitu persepsi teknologi informasi,
kemudahan penggunaan, resiko transaksi dan fitur layanan terhadap
penggunaan internet banking.
b) Pengaruh kemudahan terhadap keputusan nasabah
H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara kemudahan dengan
keputusan nasabah menggunakan Net Banking
HA : Terdapat pengaruh signifikan anatar pengetahuan produk dengan
keputusan nasabah menggunakan Net Banking.
155
Diketahuai bahwa thitung kemudahan 3,117 , sedangkan ttabel dapat
dihitung a = 0,05, karena menggunkan hipotesis dua arah, ketika
mencari ttabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2 menjadi
df = 100-2 = 98, dan didapat nilai ttabel sebesar 1,984. Sehingga hasil
yang didapat thitung > ttabel dimana 3,117> 1,984 dan nilai probabilitas
signifikan 0,02 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
HA diterima. Hal ini berarti kemudahan secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan Net Banking.
Hasil dari data di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Anik Susanti (2015:45) dengan judul Pengaruh Persepsi
kegunaan, Kemudahan, Risiko dan kepercayaan Terhadap keputusan
Nasabah menggunakan Mobile Banking Hasil dari penelitiannya
adalah terdapat pengaruh pada kemudahan terhadap keputusan secara
parsial, di mana kemudahan berpengaruh dominan terhadap keputusan
penggunaan Mobile Banking.
c) Pengaruh fitur layanan terhadap keputusan nasabah
H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara fitur layanan
dengan keputusan nasabah menggunakan Net banking
HA: Terdapat pengaruh signifikan anatar fitur layanan
dengan keputusan nasabah menggunakan Net Banking
Diketahuai bahwa thitung fitur layanan 3.950, sedangkan ttabel dapat
dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua arah, ketika
mencari ttabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2 menjadi
156
df = 100-2 = 98, dan didapat nilai ttabel sebesar 1,984. Sehingga hasil
yang didapat thitung > ttabel dimana 3,950 > 1,984 dan nilai probabilitas
signifikan 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
HA diterima. Hal ini berarti fitur layanan secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan Net Banking.
Hasil di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Fadzilah Umar (2014:14) yang
berjudul “Pengaruh Kenyamanan, Kepercayaan, Kelengkapan Fitur
Terhadap Keputusan Penggunaan Internet” Hasil penelitian
Menunjukan bahwa variable kelengkapan fitur memiliki pengaruh
paling besar terhadap keputusan nasabah menggunaakan internet
banking.
2. Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat.
Hasil uji regresi secara bersama-sama atau simultan (uji statistik F)
H0 : b1 = b2 = b3 = ….. = bk = 0
HA : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ ….. ≠ bk ≠ 0
Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikan secara keseluruhan
terhadap garis regresi yang diobservasi maupun astimasi, apakah Y
berhubungan dengan linier terhadap X1, X2, dan X3. Untuk menguji
157
hipotesis ini digunakan statistik dengan kriteria pengambilan
keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2016: 96):
a. Quick look: bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0 dapat ditolak
pada derajat kepercayaan 5 %, dengan kata lain penulis menerima
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel bebas
secara serentak dan signifikan mempangaruhi variabel terikat.
b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut
tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka H0 ditolak
dan menerima HA. (Ghozali, 2016: 96).
Berikut ini adalah hasil uji hipotesis (uji statistik F) dalam penelitian
ini:
Tabel. 4.31 Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1 Regression 230.190 3 76.730 21.777 .000b
Residual 338.250 96 3.523
Total 568.440 99
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Fitur LAyanan, persepsi, kemudahaan
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Berdasarkan dari hasil uji Anova atau uji F dapat dilihat berdasarkan
data di atas didapatkan dari nilai fhitung 21.777, sedangkan ftabel dalam
penelitian ini dimana df1 = k – 1, dan df2 = n–k, dimana dalam penelitian
ini jumlah variabel independen 3 dan variabel dependen 1 serta jumlah
sampel penelitian 100, sehingga df1 = 4-1 = 3 dan d2= 100 – 4 = 96, jadi,
158
dapat dilihat ftabel pada penelitian ini 2,70, sehingga dapat disimpulkan
21,777> 2,70 dan probabilitas signifikan pada penelitian ini 0,000 <
0,05. Maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan HA diterima, yaitu persepsi
teknologi informasi, kemudahan, dan fitur layanan berpengaruh secara
simultan terhadap keputusan nasabah menggunakan Net Banking.
A. Uji Koefisien Diterminasi (R2)
Kofisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat
(dependen). Nilai koefisien deteminasi adalah antara nol dan satu. Nilai
R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam
menjelaskan variasi variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk mempresiksi variasi variabel
terikat (Ghozali, 2016:95). Untuk mengetahui determinasi variabel yang
diteliti dapat dilihat dari tabel berikut ini
Tabel. 4.32 Uji Koefisien Diterminasi
Model Summary
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
1 .636a .405 .386 1.077
a. Predictors: (Constant), Fitur LAyanan, persepsi,
kemudahaan
(Sumber: data primer yang diolah SPSS 24, 2017)
159
Tabel. 4.31 menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,636,
mendekati nilai 1 artinya hubungan antara variabel-variabel independen
(persepsi, kemudahan, fitur layanan) dan variabel dependen (Keputusan
nasabah) cukup erat. Menurut Sugiyono (2013:250) Korelasi antara
variabel independen dan dependen bersifat positif. Artinya jika nilai X
naik, maka akan direspon dengan kenaikan nilai Y demikian pula
sebaliknya.
Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,405 berarti kemampuan variabel
bebas variabel dependen keputusan nasabah dapat dijelaskan oleh ketiga
variabel independen, persepsi teknologi informasi, kemudahan, fitur
layanan dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya adalah sebesar
40,5%. Berarti terdapat 59,5% (100%-40,5%) varians variabel terikat
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk ke dalam persamaan
regresi dalam penelitian ini.
C. Interpretasi
1. Pengaruh Persepsi Teknologi informasi Terhadap Keputusan
Nasabah
Dalam hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi teknologi
informasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah
menggunakan Net banking, di mana 100 responden yang merupakan
nasabah Bank Syariah Mandiri KCP Kelapa Dua. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan uji t dimana thitung lebih besar dari ttabel yaitu 2,037 >
1,984. Sedangkan nilai probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu
160
0,044 < 0,05. Sehingga hipotesis yang diterima adalah HA dan H0 ditolak,
HA adalah terdapat pengaruh signifikan antara persepsi teknologi
informasi terhadap keputusan nasabah.
Persepsi teknologi informasi dapat menjadi faktor penting oleh
seseorang dalam berbagai pengabilan keputusan, Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian sebelumnya oleh Supriyadi (2014:50) dengan judul
“Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan Penggunaan, Resiko
Transaksi, dan fitur layanan terhadap penggunaan internet banking BCA
Purworejo” dengan hasil bahwa variabel persepsi teknologi informasi
memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan nasabah.
Hasil uji deskriptif terhadap data kuesioner yang berkaitan dengan
variabel persepsi teknologi informasi ini menunjukan mayoritas
responden memilih setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan-
pernyataan dimensi persepsi teknologi informasi yang terdiri Net Banking
Bank Syariah Mandiri mudah untuk digunakan, mudah untuk dipahami,
jelas dan dapat di mengerti.
2. Pengaruh Kemudahan Terhadap Keputusan Nasabah
Dalam hasil penelitian ini menunjukan bahwa kemudahan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan Net Banking, di
mana 100 responden yang merupakan nasabah Bank Syariah Mandiri. Hal
tersebut dapat di buktikan dengan uji t dimana thitung lebih besar dari ttabel
yaitu 3.117> 1,984. Sedangkan nilai probabilitas signifikan lebih kecil dari
0,05 yaitu 0,02 < 0,05. Sehingga hipotesis yang diterima adalah HA dan H0
161
ditolak, lalu HA adalah terdapat pengaruh signifikan antara kemudahan
terhadap keputusan nasabah.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Aldisha
(2015:54) dengan judul “Pengaruh Risiko, Kemudahan Penggunaan
Kepercayaan, Dan Electronic World Of Mouth Terhadap Penggunaan
Layanan Mobile Banking” dengan hasil bahwa variabel kemudahan
memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan nasabah.
Kemudahan menjadi faktor penting dalam mempengaruhi keputusan
nasabah menggunakan Net Banking. Terdapat pengaruh yang signifikan
antara kemudahan penggunaan terhadap penggunaan layanan Net Banking
Syariah Mandiri KCP Kelapa Dua Tangerang. Hal ini mengindikasikan
bahwa keputusan penggunaan layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri
di didasarkan pada variabel kemudahan penggunaan
3. Pengaruh Fitur Layanan Terhadap Keputusan Nasabah
Dalam hasil penelitian ini menunjukan bahwa Fitur Layanan
berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan Net
Banking, di mana 100 responden yang merupakan nasabah Bank Syariah
Mandiri KCP Kelapa Dua. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan uji t
dimana thitung lebih besar dari ttabel yaitu 3,950> 1,984. Sedngkan nilai
probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,00 < 0,05. Sehingga
hipotesis yang diterima adalah HA dan H0 ditolak, HA adalah terdapat
pengaruh signifikan antara fitur layanan terhadap keputusan nasabah.
162
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fadzilah Umar
(2014:14) yang berjudul “Pengaruh Kenyamanan, Kepercayaan,
Kelengkapan Fitur Terhadap Keputusan Penggunaan Internet” Hasil
penelitian Menunjukan bahwa variable kelengkapan fitur memiliki
pengaruh paling besar terhadap keputusan nasabah menggunaakan internet
banking.
Hal ini dapat membuktikan bahwa fitur layanan memberikan pengaruh
yang cukup besar terhadap keputusan nasabah menggunakan Net Banking.
maka sebab itu pihak Bank Syariah Mandiri diharapkan selalu meng-
update fitur-fitur yang dibutuhkan oleh nasabah, dengan adanya
kelengkapan fitur akan memudahkan nasabah dalam mendukung
aktivitasnya sehingga nasabah akan menggunakan Net Banking.
Bank Syariah Mandiri juga sebaiknya memberikan kesadaran kepada
pihak nasabah pengguna Net Banking, tentang manfaat penggunaan Net
Banking dan panduan serta tata cara penggunaan Net Banking sehingga
terjadi pemahaman pada nasabah tentang bagaimana menggunakan
fasilitas tersebut.
163
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis pengaruh persepsi teknologi informasi,
kemudahan dan fitur layanan terhadap keputusan nasabah menggunakan
Net Banking maka dapat diambil kesimpulan sebagaimana berikut :
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengaruh presepsi
teknologi informasi (X1) terhadap variabel keputusan nasabah
menggunakan Net Banking (Y).
Hasil ini memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi
(2014:50) dengan judul “Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi,
Kemudahan Penggunaan, Resiko Transaksi, dan fitur layanan terhadap
penggunaan internet banking BCA Purworejo”,dengan hasil bahwa
variabel persepsi teknologi informasi memiliki pengaruh yang dominan
terhadap keputusan nasabah menggunakan internet banking.
Persepsi nasabah tentang teknologi informasi dapat menjadi salah satu
alasan nasabah menggunakan layanan Net banking Bank Syariah Mandiri,
hal ini dapat dilihat dari butir soal pernyataan “Layanan Net Banking
mudah untuk digunakan” yang menjawab setuju terbanyak, hal ini
mengindikasikan hasil yang positif.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kemudahan (X2)
164
terhadap variabel keputusan nasabah menggunakan Net Banking (Y).
Hasil ini memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Nur (2016:33)
dimana dalam penelitian tersebut diketahui bahwa variabel Kemudahan
Penggunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Nasabah Menggunakan Internet Banking pada Bank Mandiri di Surabaya
Menurut Penelitian Perkins dan Annan (2013:105) Kemudahan
penggunaan adalah salah satu penentu utama faktor yang berkontribusi
terhadap popularitas penggunaan internet banking. Berhubungan dengan
upaya yang diperlukan untuk belajar menggunakan internet banking dapat
mempengaruhi keputusan menggunakan dalam layanan baru yang
disediakan oleh Internet banking. Kemudahaan penggunaan merupakan
salah satu faktor penentu keputusan nasabah untuk menggunakan internet
banking.
Hal ini dapat dilihat dari butir soal pernyataan “Layanan Net Banking
Bank Syariah Mandiri Membuat pekerjaan nasabah lebih mudah dan
cepat”dan “Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri meningkatkan
produktifitas nasabah” yang menjawab setuju sama banyak, hal
mengindikasikan hasil yang positif.
3. Terdapat pengaruh signifikan antara variabel fitur layanan (X3)
terhadap variabel keputusan nasabah menggunakan Net Banking (Y).
Hasil ini memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Putu Agus Wira
putra (2015:23) Hasil tersebut menunjukkan bahwa fitur berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian. hasil positif ini menunjukkan
165
bahwa fitur yang ditingkatkan akan meningkatkan pula keputusan
konsumen untuk membeli sebuah handphone.
4. Terdapat pengaruh signifikan secara simultan persepsi teknologi
informasi (X1), kemudahan (X2), fitur layanan (X3) dan terhadap
keputusan nasabah menggunakan Net Banking (Y).Menunjukan nilai
koefesiensi kolerasi (R) yang berhubungan antara variabel-variabel
independen (persepsi teknologi informasi, kemudahan, dan fitur layanan)
dengan variabel dependen (keputusan nasabah menggunakan Net Banking)
cukup erat dan sangat kuat. Menurut sugiyono (2013:250) korelasi antara
variabel independen dan dependen bersifat positif. Artinya jika X naik,
maka akan direspon dengan kenaikan nilai Y demikian pula sebaliknya
Hasil ini memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Fadzilah Umar
(2014:14) yang berjudul “Pengaruh Kenyamanan, Kepercayaan,
Kelengkapan Fitur Terhadap Keputusan Penggunaan Internet” Hasil
penelitian Menunjukan bahwa variabel kelengkapan fitur memiliki
pengaruh paling besar terhadap keputusan nasabah menggunaakan internet
banking.
166
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, ada beberapa saran
sebagai berikut:
1. Bagi Bank Syariah Mandiri
a) Diharapkan pihak Bank Syariah Mandiri memberikan kesadaran kepada
pihak nasabah pengguna Net Banking tentang manfaat penggunaan Net
Banking sehingga terjadi pemahaman pada nasabah akan fasilitas tersebut.
b) Diharapkan pihak Bank Syariah Mandiri memberikan kesadaran kepada
pihak nasabah pengguna Net Banking tentang kemudahan penggunaan Net
Banking sehingga terjadi pemahaman pada nasabah akan kemudahan
penggunaan pada fasilitas tersebut.
c) Diharapkan pihak Bank Syariah Mandiri memberikan kesadaran kepada
pihak nasabah pengguna Net Banking mengenai penyampaian informasi
yang jelas mengenai aspek manfaat penggunaan produk, kemudahan
produk, dan fitur layanan produk tersebut dalam usaha meningkatkan
penggunaan produk layanan tersebut.
2. Untuk penelti selanjutnya
a) Diharapkan penelitian berikutnya menambahkan variabel resiko pada
penelitian untuk mengetahui pengaruhnya secara langsung terhadap
keputusan nasabah menggunakan layanan Net Banking.
b) Diharapkan penelitian selanjutnya tidak hanya berhenti untuk
mengetahui pengaruh persepsi teknologi informasi, kemudahan , dan
fitur layanan tehadap keputusan nasabah menggunakan Net Banking
167
namun harus dicari lebih lanjut pengaruhnya terhadap keuntungan dan
performa perusahaan.
168
DAFTAR PUSTAKA
Adamson, I, dan Shine, J. “Extending the New Technology Acceptance Model to
Measure the End User Information Systems Satisfaction in a Mandatory
Environment: A Bank’s Treasury”. Technolgy Analysis and Strategic
Management. Vol. 15 No. 4. Pp 441-455, 2003.
Aini Nur. “Pengaruh Kepercayaan, Manfaat dan Kemudahan Pengguanaan
Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Internet Banking Pada
Bank Mandiri di Surabaya”, Surabaya, 2016.
Alter, Steven. “Information systems:A Management Perspective”.
Benjamin/Cummings, California, 1992.
Amijaya, Gilang Rizky. “Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan,
Resiko dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank
Dalam Minat Menggunakan Internet Banking (Studi Pada
Nasabah Bank BCA)”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro, 2010.
Arief Wibowo. “Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dengan
Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM)”,Januari, 2012.
Arikunto, Suharsimi. “Penelitian Tindakan Kelas” .Bumi Aksara, Jakarta, 2006.
Bilson, Simamora. “Panduan Riset Perilaku Konsumen”, Cetakan ketiga, PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008.
Budi Agus Riswandi. “Aspek Hukum Internet banking”, Raja Grafindo persada,
Jakarta, 2005.
Davis, F.D. “Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of
information technology”. MS Quarterly (online), Vol. 13 Iss. 3, pg.
318, 1989.
_________________, “User acceptance of computer technology: A comparison of
two theoretical models. Management Science (online)”, Vol.
35 Iss. 8, pg. 982, 1989.
Davis, Gordon. “ Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I
Pengantar, PT. Pustaka Binaman Pressindo”, Jakarta, 1991.
Dishaw, Tommi, and, Anssi Oorni Strong, (1999), “Trust Enhanced Technology
Acceptance Model Consumer Acceptance of Mobile Payment
Solution”, Journal of MIS vol 13, no.2, fall 1999.
169
Erwandi Tarmizi. “Harta Haram Muamalat Kontemporer”, PT Berkat Mulia
Insani, Bogor, 2015.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2013.
_________________, “Aplikasi Analisis Multivariente dengan Program IBM
SPSS 23”,Cetakan VII, Badan Penerbit Universitsa
Dipenegoro, 2016.
Hafidz Yudha . “Analisa Pengaruh Persepsi Nasabah Perbankan Terhadap
Internet Banking Adoption”, 2015.
Hsueh,. A Study of Bank Costumer Perceived Usefulness of Adopting Online
Banking, Vol 4, pg 102, 2010.
Igbaria, M., A. Chakrabarti. “Computer anxiety and attitudes towards
microcomputer use. Behaviour Inform”. Tech. 9(3) 229–241,
1990.
Jogiyanto.” Sistem Informasi Keprilakuan”, Yogyakarta, 2007.
Kotler, P dan Kevin Lane Keller. “Manajemen pemasaran”, Edisi 13 Jilid 1,
Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009.
_________________. “Manajemen Pemasaran di Indonesia”, Edisi Pertama,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2008.
Laudon, Kenneth C dan Jane P. Laudon.“Sistem Informasi Manajemen”. Edisi ke-
10, : Salemba Empat, Jakarta, 2007.
Lovelock, Christopher H. dan Lauren K. Wright. “Manajemen Pemasaran
Jasa”,Cetakan II, Indeks, Jakarta, 2007.
Lupiyoadi, Hamdani. “Manajemen Pemasaran Jasa”, Edisi 2, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta, 2006.
Mukhyi, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menggunakan
Internet Banking”, Penerbit Raja Grafindo, Jakarta, 2012.
Nilasari, Debora R dan Yoestini. “Analisis Pengaruh Ketidak Puasan Konsumen,
Harga dan Kebutuhan Mencari Variansi
TerhadapPerpindahan Merek Sabun Lifebuoy Di
Semarang”. Vol 1 Nomer 2, Dipenegoro Journal of
Management, 2012.
170
O’Brian, David and Detmar Straub. “The Relative Importance of Perceived Ease
of Use in IS Adoption: A Study of e-Commerce Adoption Journal
of the association for information system, volume I, article 8,
October, 2005.
Oxford, Allen & Hamilton. “Booz- Allen’s Worldwide Survey Revealed a Huge
Perception Gap Between Japanese and American/European Banks
Regarding Internet Banking” 1995.
Umar Fadzilah. “Pengaruh Kenyamanan , Kepercayaan, dan Kelengkapan fitur
terhadap keputusan pengguna internet Bangking”, 2014.
Umar, Husein. “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2003.
Park, S.Y. “An Analysis of the Technology Acceptance Model in Understanding
University Students’ Behavioral Intention to Use e-Learning
Educational Technology & Society, 12 (3), 150–162, 2009.
Pavlou, Fred “Perceived Usefulnes, Perceived Ease of Use and User Acceptance
of Information Technology”,MIS Quarterly, September, 2001.
Philip dan Kevin Lane Keller. “Marketing Management”, Pearson Education
Limited, England, 2016.
___________________,“Manajemen Pemasaran”, edisi 12 Jilid 1, PT INDEKS,
2007.
Pranidana, Sauca. “Analisis factorfaktor yang mempengaruhi minat nasabah bank
BCA untuk menggunakan klikBCA. Skripsi S1. Semarang: Fakultas Ek
onomi. UNDIP Pustaka Utama. 2010.
Riduwan, Engkos. “Cara Menggunakan Dan Memaknai Analisis Jalur (Path
Analysis)”, Alfabeta, Bandung, 2007.
Rochaety, Ety., dkk.“Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS”,
Jakarta, Mitra Wacana Media, 2009.
Sangadji, Etta M dan Sopiah. “Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis Disertai
Himpunan Jurnal Penelitian ”. C.V Andi Offset: Yogakarta, 2013.
Schiffman. Leon dan Kanuk. Leslie L. “Perilaku Konsumen”. PT Indeks, 2008
Sri Maharsi dan Yuliani Mulyadi.“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Nasabah Menggunakan Internet Banking dengan Menggunakan Kerangka
171
Technology Acceptance Model (TAM)”, Jurnal Akuntansi Dan Keuangan.
Vol. 9 No. 1: Hal 18-28, 2007.
Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung, 2013.
_________________, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”,
Alfabeta, Bandung, 2015.
Suharjo, Bambang. “Statistika Terapan Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS”,
Graha Ilmu, Yogyakarta, 2013
Sumitro, Warkum “Asas-asas Perbankan Islam & Lembaga-Lembaga Terkait”
Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2004
Supriyadi. “Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan Penggunaan,
Resiko Transaksi, dan fitur layanan terhadap peggunaan internet
banking BCA Purworejo” . Vol. 4 No. 12, 2014.
Thompson Ronald, Howell, Higgins, “Personal Computing: Toward a conceptual
Model of Utilization ”. Management Information System Quarterly,
21(3), 1991
Wijaya, Tony. “Step by Step Cepat Menguasai SPSS 19 untuk Olah dan
Interpretasi”, Cahaya Atma, Yogyakarta, 2011.
Wiyono, Gendro, “3 in One Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis
SPSS 17.0 & SmartPLS 2.0”, STIM YKPN, Yogyakarta, 2011.
Yuliawan, Eko “Pengaruh EPngetahuan Konsumen Mengenai Perbankan Syariah
Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada PT Bank
Syariah Cabang Bandung”. Vol 1, nomer 01. JWEM
(Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil) 2011.
Zeithaml, V.A., and Bitner, M.J. “Service Marketing”, The McGraw-Hill
Companies, Inc., Singapore, 1996.
Sumber Online
http://www.alexa.com Matrix Traffic Web Rank Bank Syariah Mandiri” Diakses
pada tanggal 1 juni 2017 pukul 11:20
http://www.bi.go.id/id/ruang-media/pidato-dewan-
gubernur/Documents/6bf00812e40b4d0cb140ea80239c4966Perkembanga
nProspekPerbankanSyariahIndonesiaMEA201.pdf. Dr. Halim Alamsyah.
“Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah Indonesia : Tantangan
dalam Menyongsong MEA 2015,” diakses tanggal 22 Mei 2017
172
http://setkab.go.id/potensi-keuangan-syariah-dalam-mendukung-pertumbuhan-
ekonomi/. M. Arief Khumaidi. ”Potensi Keuangan Syariah dalam
Mendukung Pertumbuhan Ekonomi,” diakses tanggal 22 Mei 2017.
173
LAMPIRAN – LAMPIRAN
174
LAMPIRAN 1
Surat Penelitian Skripsi
175
176
LAMPIRAN 1
Kuesioner Penelitian
177
KUESIONER PENELITIAN
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Presepsi
Teknologi Informasi, Kemudahan dan Fitur layanan Terhadap Keputusan
Nasabah Menggunakan Net Banking (Studi kasus Pada Bank Syariah Mandiri
KCP Kelapa Dua, Tangerang)” di program Studi Manajemen S1, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, maka
saya:
Nama : Izza Halida haqiqi
NIM :11140810000112
Fakultas/ Jurusan : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, jurusan Manajemen (MIPS)
Judul Skripsi : Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan dan
Fitur layanan Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Net Banking (Studi
kasus Pada Bank Syariah Mandiri KCP Kelapa Dua, Tangerang)
Mohon untuk keseterdiaan bapak/ibu, saudara/i untuk menjadi responden
dengan mengisi lembar kuesioner ini. mengingat data yang saya kumpulkan ini
sangat besar arti dan pengaruhnya terhadap hasil penelitian ini, maka saya mohon
kepada responden untuk mengisi kuesioner ini secara jujur dan benar. Peneliti
menjamin kerahasiaan identitas dan setiap jawabah responden. Atas ketersediaan
dan bantuan para responden untuk mengiri kuesioner ini, saya ucapkan terima
kasih.
178
Petunjuk Pengisian
1. Isilah data diri anda sebelum melakukan pengisian kuesioner.
2. Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawabahn yang tersedia, yaitu:
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
N = Netral
3. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling tepat dengan
memberi tanda tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada kotak
yang di sediakan di bawah ini
Profil Responden
1. Jenis Kelamin : Pria Wanita
2. Usia : 18-28 Tahun 40-50Tahun
29-39Tahun > 50 Tahun
3. Pendidikan terakhi: SD SMA
atau sedang ditempuh SMP Sarjana/Diploma
4. Pekerjaan : Mahasiswa/Pelajar Wiraswasta
Karyawan Swasta Ibu Rumah Tangga
Pegawai Negeri
5. Membuka Layanan Net Banking Mandiri sejak : 2011 2012
2013 2014
2015 2016
6. Jenis Produk Yang Digunakan : Pendanaan Pembiayaan
Jasa Lain-lain
]
179
DAFTAR PERTANYAAN
1. Presepsi teknologi informasi (X1)
No. Pernyataan SS S N TS STS
1. Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri berguna bagi
nasabah
2. Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri Membuat
pekerjaan nasabah lebih mudah dan cepat
3. Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri meningkatkan
produktifitas nasabah
2. Kemudahan (X2)
No. Pernyataan SS S N TS STS
1. Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri mudah untuk
digunakan
2. Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri mudah untuk
dipahami
3. Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri jelas dan dapat di
mengerti
3. Fitur Layanan (X3)
No. Pernyataan SS S N TS STS
1. Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri memiliki
keberagaman layanan transaksi
2. Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri memiliki
kemudahan akses informasi tentang produk dan jasa
3. Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri memilki
Keberagaman fitur
4 Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri memiliki
Inovasi produk
180
4. Keputusan nasabah menggunakan Net Banking (Y)
No. Pernyataan SS S N TS STS
1. Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri Mudah Di
operasionalkan
2. Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri menguntungkan
3. Layanan Net Banking Bank Syariah Mandiri sesuai dengan
kebutuhan
4 Nasabah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menggunakan
layananan Net Banking Bank Syariah Mandiri
181
LAMPIRAN 3
Jawaban Responden
130
Variabel
Persepsi Teknologi
Infromasi(X1) Kemudahan (X2)
Fitur Layanan (X3) Keputusan Nasabah (Y)
NO P1 P2 P3 TP1 K1 K2 K3 TK2 F1 F2 F3
F4 TF3 N1 N2 N3 N4 TN4
1 4.00 5.00 4.00 13.00 5.00 4.00 5.00 14.00 4.00 5.00 5.00 4.00 18.00 5.00 4.00 5.00 4.00 18.00
2 4.00 5.00 4.00 13.00 4.00 5.00 4.00 13.00 5.00 5.00 4.00 5.00 19.00 4.00 5.00 5.00 5.00 19.00
3 5.00 4.00 5.00 14.00 5.00 4.00 4.00 13.00 5.00 4.00 5.00 4.00 18.00 5.00 5.00 5.00 4.00 19.00
4 5.00 5.00 5.00 15.00 4.00 4.00 3.00 11.00 4.00 5.00 5.00 3.00 17.00 4.00 3.00 4.00 5.00 16.00
5 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00 4.00 4.00 4.00 3.00 15.00
6 5.00 5.00 5.00 15.00 3.00 4.00 3.00 10.00 5.00 5.00 4.00 4.00 18.00 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00
7 5.00 5.00 5.00 15.00 4.00 3.00 3.00 10.00 4.00 5.00 4.00 4.00 17.00 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00
8 4.00 4.00 4.00 12.00 3.00 3.00 4.00 10.00 4.00 5.00 5.00 5.00 19.00 5.00 4.00 4.00 5.00 18.00
9 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
10 3.00 4.00 4.00 13.00 4.00 4.00 3.00 11.00 4.00 4.00 5.00 5.00 18.00 4.00 4.00 4.00 3.00 15.00
11 3.00 5.00 3.00 11.00 4.00 4.00 3.00 11.00 3.00 5.00 5.00 5.00 18.00 3.00 3.00 4.00 4.00 14.00
12 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 5.00 5.00 14.00 5.00 4.00 5.00 4.00 18.00 4.00 5.00 4.00 3.00 16.00
13 4.00 5.00 4.00 13.00 5.00 5.00 4.00 14.00 5.00 4.00 4.00 4.00 17.00 5.00 5.00 3.00 5.00 18.00
131
Variabel
Persepsi Teknologi
Infromasi(X1) Kemudahan (X2)
Fitur Layanan (X3) Keputusan Nasabah (Y)
NO P1 P2 P3 TP1 K1 K2 K3 TK2 F1 F2 F3
F4 TF3 N1 N2 N3 N4 TN4
14 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 4.00 19.00 5.00 5.00 4.00 4.00 18.00
15 5.00 4.00 4.00 13.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00
16 4.00 4.00 4.00 12.00 3.00 4.00 4.00 11.00 3.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 3.00 3.00 3.00 13.00
17 4.00 4.00 4.00 12.00 5.00 4.00 4.00 13.00 5.00 2.00 5.00 4.00 15.00 3.00 4.00 2.00 5.00 14.00
18 4.00 3.00 3.00 10.00 4.00 4.00 3.00 11.00 4.00 3.00 4.00 5.00 16.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
19 3.00 4.00 4.00 11.00 4.00 3.00 3.00 10.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 3.00 2.00 3.00 12.00
20 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 3.00 4.00 3.00 14.00 4.00 3.00 3.00 3.00 13.00
21 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00
22 5.00 4.00 4.00 13.00 5.00 5.00 4.00 14.00 5.00 4.00 4.00 4.00 17.00 4.00 4.00 4.00 3.00 15.00
23 4.00 4.00 5.00 13.00 5.00 4.00 5.00 14.00 5.00 4.00 5.00 5.00 19.00 5.00 4.00 5.00 4.00 18.00
24 3.00 5.00 4.00 12.00 4.00 4.00 3.00 11.00 2.00 3.00 5.00 5.00 19.00 4.00 3.00 1.00 2.00 10.00
25 4.00 4.00 3.00 11.00 5.00 4.00 4.00 13.00 5.00 2.00 4.00 3.00 20.00 5.00 4.00 2.00 3.00 14.00
26 4.00 4.00 4.00 12.00 5.00 4.00 4.00 13.00 3.00 4.00 4.00 5.00 16.00 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00
132
Variabel
Persepsi Teknologi
Infromasi(X1) Kemudahan (X2)
Fitur Layanan (X3) Keputusan Nasabah (Y)
NO P1 P2 P3 TP1 K1 K2 K3 TK2 F1 F2 F3
F4 TF3 N1 N2 N3 N4 TN4
27 5.00 4.00 5.00 14.00 4.00 4.00 3.00 14.00 5.00 5.00 4.00 4.00 15.00 5.00 5.00 4.00 4.00 18.00
28 4.00 4.00 3.00 11.00 4.00 4.00 4.00 10.00 4.00 3.00 4.00 4.00 14.00 3.00 3.00 3.00 3.00 12.00
29 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 4.00 3.00 11.00 4.00 3.00 4.00 3.00 16.00 4.00 3.00 3.00 5.00 15.00
30 4.00 4.00 4.00 12.00 5.00 5.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 4.00 18.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
31 4.00 5.00 5.00 14.00 5.00 5.00 5.00 14.00 5.00 4.00 4.00 4.00 15.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
32 4.00 5.00 4.00 13.00 4.00 3.00 4.00 11.00 3.00 4.00 4.00 5.00 14.00 3.00 3.00 3.00 4.00 13.00
33 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 5.00 4.00 4.00 16.00 5.00 4.00 4.00 4.00 17.00
34 4.00 5.00 5.00 14.00 5.00 4.00 4.00 12.00 3.00 4.00 5.00 4.00 17.00 4.00 4.00 3.00 3.00 14.00
35 5.00 5.00 5.00 15.00 3.00 4.00 3.00 14.00 5.00 4.00 5.00 4.00 16.00 5.00 4.00 5.00 5.00 19.00
36 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 15.00 5.00 5.00 5.00 5.00 17.00 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00
37 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 4.00 11.00 3.00 4.00 5.00 4.00 16.00 4.00 5.00 4.00 5.00 18.00
38 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 4.00 18.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
39 4.00 5.00 4.00 13.00 4.00 3.00 4.00 13.00 4.00 4.00 5.00 4.00 20.00 4.00 3.00 3.00 3.00 12.00
133
Variabel
Persepsi Teknologi
Infromasi(X1) Kemudahan (X2)
Fitur Layanan (X3) Keputusan Nasabah (Y)
NO P1 P2 P3 TP1 K1 K2 K3 TK2 F1 F2 F3
F4 TF3 N1 N2 N3 N4 TN4
40 3.00 4.00 3.00 10.00 4.00 4.00 4.00 10.00 3.00 3.00 3.00 5.00 16.00 3.00 3.00 3.00 3.00 12.00
41 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
42 4.00 4.00 4.00 12.00 5.00 5.00 4.00 14.00 4.00 3.00 4.00 4.00 17.00 5.00 4.00 4.00 3.00 16.00
43 4.00 3.00 3.00 12.00 4.00 3.00 3.00 12.00 4.00 4.00 4.00 3.00 14.00 3.00 5.00 4.00 4.00 16.00
44 4.00 3.00 3.00 10.00 4.00 3.00 3.00 11.00 4.00 4.00 3.00 4.00 16.00 5.00 5.00 4.00 5.00 19.00
45 4.00 4.00 4.00 12.00 3.00 4.00 4.00 13.00 3.00 3.00 4.00 3.00 15.00 5.00 4.00 4.00 5.00 18.00
46 4.00 4.00 4.00 12.00 3.00 4.00 3.00 12.00 4.00 4.00 4.00 4.00 15.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
47 3.00 4.00 3.00 10.00 4.00 4.00 4.00 12.00 2.00 3.00 5.00 4.00 15.00 4.00 4.00 3.00 3.00 14.00
48 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 14.00 4.00 5.00 4.00 4.00 13.00 5.00 4.00 4.00 4.00 17.00
49 5.00 5.00 5.00 15.00 4.00 4.00 4.00 10.00 4.00 4.00 3.00 3.00 16.00 3.00 3.00 4.00 4.00 14.00
50 4.00 3.00 3.00 10.00 3.00 4.00 4.00 12.00 3.00 4.00 4.00 4.00 14.00 3.00 3.00 4.00 4.00 14.00
51 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 3.00 4.00 3.00 2.00 17.00 3.00 4.00 4.00 4.00 15.00
52 5.00 5.00 5.00 15.00 3.00 4.00 3.00 14.00 4.00 4.00 4.00 4.00 14.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
134
Variabel
Persepsi Teknologi
Infromasi(X1) Kemudahan (X2)
Fitur Layanan (X3) Keputusan Nasabah (Y)
NO P1 P2 P3 TP1 K1 K2 K3 TK2 F1 F2 F3
F4 TF3 N1 N2 N3 N4 TN4
53 5.00 4.00 3.00 12.00 5.00 5.00 3.00 10.00 5.00 4.00 4.00 4.00 15.00 4.00 3.00 3.00 4.00 14.00
54 4.00 4.00 4.00 12.00 5.00 4.00 4.00 10.00 5.00 5.00 4.00 4.00 12.00 3.00 4.00 3.00 4.00 14.00
55 3.00 5.00 4.00 12.00 5.00 5.00 5.00 11.00 4.00 4.00 4.00 3.00 16.00 4.00 3.00 4.00 4.00 15.00
56 5.00 4.00 4.00 13.00 5.00 5.00 4.00 10.00 3.00 5.00 3.00 3.00 17.00 3.00 4.00 4.00 5.00 16.00
57 3.00 5.00 5.00 13.00 5.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 4.00 18.00 3.00 4.00 4.00 5.00 16.00
58 5.00 5.00 5.00 15.00 3.00 3.00 4.00 15.00 5.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00
59 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 3.00 4.00 3.00 14.00 4.00 3.00 4.00 3.00 14.00
60 4.00 3.00 3.00 10.00 3.00 4.00 4.00 11.00 4.00 4.00 5.00 5.00 16.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
61 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 4.00 5.00 12.00 3.00 5.00 5.00 4.00 20.00 5.00 4.00 4.00 3.00 16.00
62 4.00 5.00 4.00 13.00 4.00 4.00 4.00 10.00 5.00 4.00 4.00 4.00 14.00 4.00 4.00 5.00 4.00 17.00
63 4.00 5.00 4.00 14.00 4.00 4.00 4.00 13.00 4.00 4.00 5.00 4.00 18.00 5.00 4.00 5.00 4.00 18.00
64 4.00 5.00 4.00 13.00 5.00 5.00 5.00 13.00 5.00 5.00 5.00 5.00 17.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
65 4.00 5.00 4.00 13.00 5.00 4.00 4.00 15.00 4.00 4.00 4.00 4.00 17.00 4.00 4.00 3.00 3.00 14.00
135
Variabel
Persepsi Teknologi
Infromasi(X1) Kemudahan (X2)
Fitur Layanan (X3) Keputusan Nasabah (Y)
NO P1 P2 P3 TP1 K1 K2 K3 TK2 F1 F2 F3
F4 TF3 N1 N2 N3 N4 TN4
66 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 5.00 14.00 5.00 5.00 4.00 5.00 17.00 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00
67 4.00 4.00 5.00 13.00 4.00 4.00 4.00 13.00 4.00 5.00 5.00 4.00 20.00 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00
68 4.00 5.00 4.00 13.00 4.00 4.00 4.00 10.00 4.00 4.00 5.00 4.00 16.00 4.00 4.00 2.00 3.00 15.00
69 4.00 5.00 3.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 5.00 4.00 4.00 19.00 4.00 4.00 4.00 5.00 16.00
70 4.00 5.00 4.00 13.00 4.00 4.00 4.00 11.00 5.00 5.00 4.00 4.00 18.00 5.00 4.00 5.00 4.00 18.00
71 4.00 4.00 5.00 13.00 5.00 5.00 5.00 14.00 4.00 4.00 4.00 4.00 17.00 4.00 4.00 3.00 4.00 15.00
72 4.00 5.00 4.00 13.00 5.00 5.00 5.00 12.00 4.00 4.00 4.00 4.00 17.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
73 4.00 5.00 4.00 13.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 4.00 18.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
74 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 4.00 15.00 5.00 5.00 5.00 5.00 16.00 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00
75 4.00 4.00 5.00 13.00 4.00 4.00 4.00 13.00 5.00 5.00 5.00 5.00 16.00 4.00 5.00 5.00 4.00 18.00
76 4.00 5.00 4.00 13.00 4.00 4.00 4.00 13.00 4.00 4.00 3.00 4.00 16.00 4.00 4.00 4.00 5.00 17.00
77 4.00 4.00 4.00 12.00 2.00 2.00 5.00 12.00 4.00 4.00 4.00 4.00 20.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
78 4.00 5.00 4.00 13.00 5.00 4.00 4.00 12.00 3.00 3.00 5.00 4.00 20.00 4.00 4.00 3.00 4.00 15.00
136
Variabel
Persepsi Teknologi
Infromasi(X1) Kemudahan (X2)
Fitur Layanan (X3) Keputusan Nasabah (Y)
NO P1 P2 P3 TP1 K1 K2 K3 TK2 F1 F2 F3
F4 TF3 N1 N2 N3 N4 TN4
79 4.00 4.00 4.00 12.00 3.00 3.00 4.00 12.00 4.00 3.00 4.00 5.00 15.00 4.00 3.00 3.00 4.00 14.00
80 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
81 4.00 4.00 5.00 13.00 5.00 4.00 4.00 15.00 4.00 4.00 4.00 3.00 15.00 5.00 5.00 4.00 3.00 17.00
82 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 4.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 5.00 16.00 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00
83 4.00 4.00 4.00 12.00 5.00 5.00 5.00 12.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
84 4.00 3.00 3.00 10.00 4.00 4.00 4.00 14.00 4.00 3.00 5.00 4.00 15.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
85 4.00 4.00 4.00 12.00 5.00 5.00 4.00 12.00 4.00 4.00 4.00 4.00 20.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
86 5.00 4.00 4.00 13.00 4.00 3.00 5.00 12.00 5.00 4.00 4.00 3.00 16.00 5.00 4.00 4.00 4.00 17.00
87 4.00 5.00 5.00 14.00 5.00 5.00 5.00 9.00 3.00 5.00 5.00 4.00 16.00 2.00 2.00 3.00 4.00 11.00
88 4.00 4.00 3.00 12.00 5.00 4.00 4.00 13.00 5.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 4.00 5.00 4.00 17.00
89 4.00 5.00 5.00 14.00 5.00 5.00 5.00 10.00 3.00 4.00 5.00 4.00 16.00 4.00 3.00 4.00 4.00 15.00
90 4.00 5.00 4.00 13.00 5.00 5.00 5.00 12.00 3.00 4.00 5.00 4.00 17.00 5.00 5.00 4.00 3.00 17.00
91 5.00 5.00 4.00 14.00 3.00 3.00 4.00 13.00 3.00 3.00 4.00 4.00 17.00 4.00 4.00 3.00 5.00 16.00
137
Variabel
Persepsi Teknologi
Infromasi(X1) Kemudahan (X2)
Fitur Layanan (X3) Keputusan Nasabah (Y)
NO P1 P2 P3 TP1 K1 K2 K3 TK2 F1 F2 F3
F4 TF3 N1 N2 N3 N4 TN4
92 4.00 4.00 3.00 11.00 5.00 4.00 4.00 14.00 5.00 4.00 4.00 4.00 16.00 3.00 2.00 3.00 2.00 10.00
93 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 5.00 16.00 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00
94 4.00 4.00 3.00 11.00 4.00 5.00 5.00 12.00 4.00 5.00 5.00 4.00 15.00 5.00 5.00 4.00 4.00 18.00
95 4.00 4.00 4.00 12.00 5.00 5.00 3.00 14.00 5.00 5.00 3.00 4.00 17.00 2.00 3.00 3.00 4.00 20.00
96 4.00 4.00 5.00 13.00 5.00 5.00 4.00 12.00 5.00 5.00 4.00 4.00 20.00 5.00 4.00 4.00 4.00 17.00
97 4.00 5.00 5.00 15.00 3.00 4.00 5.00 15.00 3.00 4.00 5.00 4.00 18.00 4.00 5.00 5.00 4.00 18.00
98 4.00 4.00 5.00 13.00 4.00 5.00 4.00 13.00 4.00 5.00 4.00 4.00 17.00 5.00 4.00 4.00 4.00 17.00
99 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 5.00 18.00 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00
100 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 15.00 5.00 5.00 5.00 5.00 16.00 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00
136
LAMPIRAN 4
Hasil Output
137
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Pria 55 55.0 55.0 55.0
Wanita 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Umur Responden
Pendidikan terakhir
Pendidikan Terakhir
Frequen
cy
Percen
t
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 1 1.0 1.0 1.0
SMP 7 7.0 7.0 8.0
SMA 47 47.0 47.0 55.0
Sarjana/
Diploma
45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Umur
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 18-28 74 74.0 74.0 74.0
29-39 15 15.0 15.0 89.0
40-50 6 6.0 6.0 95.0
>50 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
138
Pekerjaan
Pekerjaan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Pelajar/
Mahasiswa
60 60.0 60.0 60.0
Karyawan Swasta 22 22.0 22.0 82.0
Pegawai Negri 2 2.0 2.0 84.0
Wiraswasta 11 11.0 11.0 95.0
Ibu Rumah
Tangga
5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tahun Pembukaan
Tahun Pembukaan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2011 7 7.0 7.0 7.0
2012 3 3.0 3.0 10.0
2013 21 21.0 21.0 31.0
2014 10 10.0 10.0 41.0
2015 14 14.0 14.0 55.0
2016 29 29.0 29.0 84.0
2017 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Jenis Produk
Jenis Produk
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Pembiayaan 20 20.0 20.0 20.0
Pendanaan 35 35.0 35.0 55.0
Jasa 15 15.0 15.0 70.0
lainnya 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
139
Uji Validitas dan Reabilitas
Pernyataan
r tabel Corrected Item-
Total Correlation
(r hitung)
Hasil
P1 0,361 ,684 Valid
P2 0,361 ,524 Valid
P3 0,361 ,755 Valid
K1 0,361 ,516 Valid
K2 0,361 ,614 Valid
K3 0,361 ,690 Valid
F1
F2
0,361
0,361
,721
,842
Valid
Valid
F3 0,361 ,743 Valid
F4 0,361 ,690 Valid
N1 0,361 ,677 Valid
N2 0,361 ,758 Valid
N3 0,361 ,762 Valid
N4 0,361 ,658 Valid
140
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Persepsi
Teknologi
Informasi (X1)
0,866 3 Reliabel
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Kemudahan
(X2)
0,768 3 Reliabel
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 54.0100 28.071 .517 .833
P2 53.8000 29.414 .259 .846
P3 54.0200 27.373 .505 .833
K1 53.9200 27.488 .466 .835
K2 54.0700 27.541 .504 .833
K3 54.1600 27.651 .497 .833
F1 54.0700 27.035 .477 .835
F2 54.0300 26.938 .520 .832
F3 53.8700 28.842 .350 .841
F4 54.0900 28.850 .326 .843
N1 54.0000 26.566 .573 .828
N2 54.1500 25.967 .654 .822
N3 54.2600 25.346 .642 .822
N4 54.1500 27.422 .439 .837
141
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Fitur Layanan
(X3)
0,874 4 Reliabel
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Keputusann
nasabah
menggunakan
Net Banking
(Y)
0,818 4 Reliabel
Hasil Uji Hipotesis
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.592 2.155 -.275 .784
persepsi .296 .145 .177 2.037 .044
kemudaha
an
.411 .132 .276 3.117 .002
Fitur
LAyanan
.479 .121 .362 3.950 .000
a. Dependent Variable: Keputusan
142
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1 Regression 230.190 3 76.730 21.777 .000b
Residual 338.250 96 3.523
Total 568.440 99
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Fitur LAyanan, persepsi, kemudahaan
Model Summary
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
1 .636a .405 .386 1.077
a. Predictors: (Constant), Fitur LAyanan, persepsi,
kemudahaan
Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 persepsi .822 1.217
Kemudahan .791 1.265
Fitur layanan .739 1.353
a. Dependent Variable: keputusan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandard
ized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
1.7215078
0
143
Most Extreme
Differences
Absolute .086
Positive .086
Negative -.085
Test Statistic .086
Asymp. Sig. (2-tailed) .065c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
144