analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan...

147
ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN PAJAK, DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Theodosia Dhinar Krisma Alfidya NIM: 132114194 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: hanhi

Post on 02-Aug-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, PERSEPSI

SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN PAJAK,

DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

(Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Theodosia Dhinar Krisma Alfidya

NIM: 132114194

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

i

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, PERSEPSI

SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN PAJAK ,

DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

(Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Theodosia Dhinar Krisma Alfidya

NIM: 132114194

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

iv

LEMBAR PERSEMBAHAN

“Serahkan segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab ia yang memelihara kamu” (1 Petrus 5:7)

“Mulailah awal hari dengan mengucap syukur kepada-

Nya”

“Berayun perlahan bukan berarti akan berhenti, namun mengambil ancang-ancang untuk berayun menghempas

lebih tinggi”

Kupersembahkan Skripsi ini untuk: Orang Tua tercinta Bapak Johanes F. Widada dan Ibu Yulita Sri

Sunarti Adik-adikku, Brigita Erna Pradipta dan Benedicta Chrisan Widayu

Keluarga besar Kartayasa dan Keluarga besar Dwidjasediyono Sahabat-sahabatku yang istimewa di Yogyakarta

yang selalu memberikan dukungan, semangat, doa, dan motivasi selama masa studi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

__________________________________________________________________

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi Dengan judul:

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK,PERSEPSI

SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN PAJAK,

DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

(Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan)

Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 9 Agustus 2017 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dan penulis lain yang

saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian

atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan

orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya

sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan

menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,

berarti gelar dan ijasah yang elah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Agustus 2017

Yang membuat pernyataan

Theodosia Dhinar Krisma Alfidya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:

Nama : Theodosia Dhinar Krisma Alfidya

NIM : 132114194

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang

berjudul:

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK,PERSEPSI

SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN PAJAK

,DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

(Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan)

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Agustus 2017

Yang menyatakan

Theodosia Dhinar Krisma Alfidya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, PERSEPSI

SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN PAJAK,

DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi

kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi)”. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program Strata-1 di Jurusan

Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa

adanya bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatna, M.Sc.,Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma, terima kasih telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan diri

2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., MBA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma telah memberikan kesempatan untuk

berdinamika untuk belajar dan berorganisasi di Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

3. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Ketua Program

Studi Akuntansi yang telah memberikan motivasi dan dukungan untuk

terselesaikannya skripsi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

viii

4. Bapak Kornelius Putra, SE., M.Sc. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan, dukungan, saran, ide, dan motivasi.

5. Bapak Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Ak., QIA., CA selaku dosen

pembimbing akademik, untuk segala motivasi dan dukungan dalam

penyelesaian studi penulis.

6. Segenap Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

7. Rekan penulis , selaku staf Humas Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat III

yang telah bersedia memberikan informasi tentang perijinan tempat

penelitian dan masukan yang bermanfaat pada penyelesaian penelitian

penulis.

8. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan atas kesediaannya telah

mengijinkan penulis melakukan penelitian.

9. Kakak-kakak tingkat pendahulu, atas saran dan bantuannya.

10. Orang tua, adik-adik (Gita dan Chrisan), serta saudara-saudara penulis, atas

doa, bimbingan, kesabaran, nasehat, serta kasih sayang yang selalu tercurah

sampai saat ini.

11. Sahabat seperjuangan penulis di tanah rantau terutama Maria Rosa dan

Damaris Indah atas semua dukungan, semangat, saran dan kritikan serta

kerjasamanya.

12. Teman-teman seperjuangan MPAT kelas H, yang bersedia dengan sabar

membantu memberikan solusi dan masukan kepada penulis.

13. Teman-teman Ex-BEMFE 2015/2016 yang telah memberikan keceriaan ,

kritikan, dan banyak solusi kepada penulis selama proses pengerjaan

skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

ix

14. Keluarga “Geng Kost Surya 5A” atas dukungan dan segala bantuan yang

diberikan selama proses penulisan.

15. Teman-teman Akuntansi kelas D angkatan 2013 atas dukungan, bantuan

dan kebersamaannya dari semester awal hingga akhir ini.

Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis

mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga

akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang Perpajakan dan

penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.

Yogyakarta, 31 Agustus 2017

Theodosia Dhinar Krisma Alfidya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................ v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS .......................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. x

HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xiv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR…………………………………………… . xvi

ABSTRAK…………………………………………………………………….. xvii

ABSTRACK……………………………………………………………………..xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………. 5

C. Batasan Masalah…………………………………………………… 5

D. Tujuan Penelitian…………………………………………………... 6

E. Manfaat Penelitian…………………………………………………. 6

F. Sistematika Penulisan……………………………………………… 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA .. ....................................................................... 10

A. Pajak………………………………………………………………. 10

1. Pengertian Pajak………………………………………………... 10

2. Fungsi Pajak……………………………………………………. 11

3. Sistem Pemungutan Pajak………………………………………. 11

4. Pengelompokan Pajak………………………………………… . 13

B. Wajib Pajak………………………………………………………… 14

1. Pengertian Wajib Pajak…………………………………………. 14

2. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak……………………………….. 15

C. Pajak Penghasilan………………………………………………….. 17

1. Pengertian Pajak Penghasilan…………………………………… 17

2. Subyek Pajak Penghasilan………………………………………. 17

3. Obyek Pajak Penghasilan……………………………………….. 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

xi

D. Surat Pemberitahuan Pajak (SPT)…………………………………. 19

1. Pengertian Surat Pemberitahuan Pajak (SPT)…………………... 19

2. Fungsi Surat Pemberitahuan Pajak (SPT)………………………. 19

3. Prosedur Penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak…………….. 21

4. Jenis Surat Pemberitahuan Pajak………………………………... 22

5. Sanksi Sehubungan dengan Surat Pemberitahuan Pajak……….. 23

E. Persepsi…………………………………………………………….. 24

F. Pengetahuan Pajak…………………………………………………. 26

1. Pengertian Pengetahuan Pajak………………………………….. 26

2. Indikator Pengetahuan Pajak……………………………………. 26

G. Sosialisasi Pajak……………………………………………………. 27

1. Pengertian Sosialisasi Pajak…………………………………….. 27

2. Indikator Sosialisasi Pajak……………………………………… 28

H. Kualitas Pelayanan Pajak…………………………………………... 30

1. Pengertian Pelayanan……………………………………………. 30

2. Pengertian Kualitas……………………………………………… 31

3. Kualitas Pelayanan……………………………………………… 31

4. Account Representative…………………………………………. 31

5. Indikator Kualitas Pelayanan Account Representative………….. 34

I. Kepatuhan Wajib Pajak……………………………………………. 36

1. Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak……………………………. 36

2. Indikator Kepatuhan Wajib Pajak………………………………. 37

J. Penelitian Terdahulu……………………………………………….. 37

K. Kerangka Penelitian…………………………………………………39

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 44

A. Jenis Penelitian…………………………………………………….. 44

B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………….. 44

C. Subyek dan Obyek Penelitian……………………………………… 45

1. Subyek Penelitian……………………………. ........................... . 45

2. Obyek Penelitian………………………………. ........................ 45

D. Penetapan Populasi dan Sampel…………………………………. . 45

1. Populasi……………………………. .......................................... 45

2. Sampel………………………………. ........................................ 45

E. Teknik Pengambilan Sampel………………………………………. 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

xii

F. Data Penelitian…………………………………………………….. 46

G. Teknik Pengumpulan Data………………………………………. . 47

H. Variabel Penelitian……………………………………………… .. 48

I. Pengukuran Variabel……………………………………………… 53

J. Teknik Pengujian Instrumen………………………………………. 55

1. Uji Validitas……………………………. ................................... 55

2. Uji Reliabilitas………………………………. ........................... 57

K. Teknik Analisis Data ....................................................................... 58

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ............................... 61

A. Sejarah Umum KPP Pratama Bekasi Selatan……………………… 61

B. Lokasi Kantor dan Wilayah Kerja………………………………… 63

C. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi KPP Pratama Bekasi Selatan……. 65

D. Visi, Misi, dan Motto KPP Pratama Bekasi Selatan……………… 66

E. Struktur Organisasi………………………………………………... 67

F. Pembagian Tugas Pokok………………………………………….. 70

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 74

A. Deskripsi Data Responden………………………………………… 74

1. Responden Berdasarkan Usia…………………………………... 75

2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………………………… 76

3. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir…………………. 76

4. Responden Berdasarkan Lama Bekerja………………………… 77

B. Deskripsi Hasil Kuesioner……………………………………… ... 78

1. Persepsi Pengetahuan Pajak…………………………………….. 80

2. Persepsi Sosialisasi Pajak………………………………………. 81

3. Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak…… ...................................... 81

4. Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi……………….. 82

C. Pengujian Instrumen………………………………………………. 82

1. Uji Validitas……………………………………………………. 83

2. Uji Reliabilitas………………………………………………….. 84

D. Analisis Data………………………………………………………. 86

1. Persepsi Hubungan Pengetahuan Pajak dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi…………………………. 86

2. Persepsi Hubungan Sosialisasi Pajak dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi…………………………. 88

3. Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi……….. ......................... 89

E. Pembahasan………………………………………………………... 90

1. Persepsi Hubungan Pengetahuan Pajak dengan Persepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

xiii

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi…………………………. 90

2. Persepsi Hubungan Sosialisasi Pajak dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi………………………… 93

3. Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi………. .......................... 96

Bab V PENUTUP………………………………………………………….. . 98

A. Kesimpulan………………………………………………………... 98

B. Keterbatasan………………………………………………………. 98

C. Saran………………………………………………………………. 99

DAFTAR PUSTAKA ………………………. .................................................. 100

LAMPIRAN ……………………………………. ............................................. 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Skala Likert ....................................................................................... 54

Tabel 3.2 Skor Reliabilitas Alpha Cronbach..................................................... 58

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi ......................................................... 59

Tabel 4.1 Wilayah Kerja KPP Pratama Bekasi Selatan .................................... 64

Tabel 5.1 Hasil Statistik Data Responden Berdasarkan Usia ........................... 75

Tabel 5.2 Hasil Statistik Data Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin ............................................................................................. 76

Tabel 5.3 Hasil Statistik Data Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir ............................................................................................. 76

Tabel 5.4 Hasil Statistik Data Responden Berdasarkan Lama

Bekerja .............................................................................................. 77

Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Hasil Jawaban Kuesioner ................................... 78

Tabel 5.6 Kategori Skor Jawaban Persepsi Pengetahuan Pajak ........................ 80

Tabel 5.7 Kategori Skor Jawaban Persepsi Sosialisasi Pajak ........................... 81

Tabel 5.8 Kategori Skor Jawaban Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak

Account Representative ..................................................................... 81

Tabel 5.9 Hasil Skor Jawaban Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi ................................................................................... 82

Tabel 5.10 Hasil Uji Validitas Persepsi Pengetahuan Pajak ............................... 83

Tabel 5.11 Hasil Uji Validitas Persepsi Sosialisasi Pajak .................................. 83

Tabel 5.12 Hasil Uji Validitas Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak ..................... 84

Tabel 5.13 Hasil Uji Validitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi .................................................................................... 84

Tabel 5.14 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Pengetahuan Pajak ........................... 85

Tabel 5.15 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Sosialisasi Pajak ............................... 85

Tabel 5.16 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak

Account Representative ..................................................................... 85

Tabel 5.17 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi .................................................................................... 85

Tabel 5.18 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Pengetahuan

Pajak dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi ............................................................................................... 86

Tabel 5.19 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Sosialisasi

Pajak dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi ............................................................................................... 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

xv

Tabel 5.20 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kualitas

Pelayanan Pajak dengan Persepsi Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi .......................................................................... 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ...................................................................... 43

Gambar 4.1 Peta Wilayah Kerja KPP Pratama Bekasi Selatan ........................ 63

Gambar 4.2 Struktur Organisasi KPP Pratama Bekasi Selatan ......................... 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

xvii

ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, PERSEPSI

SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN PAJAK

,DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

(Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan)

Theodosia Dhinar Krisma Alfidya

NIM :132114194

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Yogyakarta

2017

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara persepsi

pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak,

dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Bekasi Selatan.

Jenis Penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah sampling jenuh. Pada penelitian ini teknik analisis data yang

digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel adalah korelasi Rank

Spearman. Penelitian ini menguji adanya hubungan dengan arah positif antara

persepsi pengetahuan pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi, persepsi sosialisasi pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi, persepsi kualitas pelayanan pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan.

Hasil pengujian korelasi Rank Spearman menunjukan bahwa terdapat

hubungan dengan arah positif dan kuat antara persepsi pengetahuan pajak dengan

persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Terdapat hubungan dengan arah

positif dan cukup kuat antara persepsi sosialisasi pajak dengan persepsi kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi. Terdapat hubungan dengan arah positif dan kuat

antara persepsi kualitas pelayanan pajak, dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi.

Kata Kunci: Pengetahuan Pajak, Sosialisasi Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak,

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

xviii

ABSTRACT

RELATION ANALYSIS OF TAX KNOWLEDGE PERCEPTION, TAX

SOCIALIZATION PERCEPTION, TAX SERVICE QUALITY

PERCEPTION, WITH INDIVIDUAL TAXPAYERS COMPLIANCE

PERCEPTION

(A Case Study on Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan)

Theodosia Dhinar Krisma Alfidya

NIM :132114194

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Yogyakarta

2017

This research was aimed to find out the relationship between tax knowledge

perception, tax socialization perception, tax service quality perception, with

Individual Taxpayers compliance perception at Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Bekasi Selatan.

This research was a case study. Non-probability sampling technique with the

kind of saturated samples was used as the sampling technique in this research. The

data analysis technique was done by using spearman rank correlation test to

discover the association among variables. This research tested about the positive

correlation between tax knowledge perception, tax socialization perception, tax

service quality perception, with Individual Taxpayers compliance perception at

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan.

The result by using spearman rank correlation test showed positive and strong

correlation between tax knowledge perception with Individual Taxpayers

compliance perception. There is a positive and fair correlation between tax

socialization perception with Individual Taxpayers compliance perception. There

is a positive and strong correlation between tax service quality perception with

Individual Taxpayers compliance perception.

Keywords: tax knowledge, tax socialization, tax service quality, Individual

Taxpayers compliance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,

dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk

keperluan negara bagi sebesar besarnya kemakmuran rakyat. Pembayaran

pajak merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta

Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan

kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan

nasional (www.pajak.go.id). Manfaat dari pajak bisa kita lihat dan rasakan

dalam kehidupan kita sehari-hari hampir di semua sektor seperti fasilitas

kesehatan, transportasi, pendidikan, sarana dan prasarana umum.

Berdasarkan struktur APBN negara tahun 2016, target penerimaan

negara yang berasal dari sektor perpajakan mencapai angka sebesar

Rp1.546,7 triliun atau 74,6% dari total pendapatan negara

(www.kemenkeu.go.id). Dengan sebegitu besarnya sumber penerimaan

negara yang berasal dari pajak, maka pemerintah bersama Direktorat

Jenderal Pajak terus mengusahakan berbagai upaya untuk mendongkrak

peningkatan penerimaan pajak. Berbagai cara dilakukan Direktorat

Jenderal Pajak termasuk dengan menetapkan arah kebijakan secara umum

untuk peningkatan kualitas pelayanan di bidang perpajakan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

2

dilakukan oleh aparat pajak dan kepatuhan Wajib Pajak yang didukung

dengan perbaikan regulasi, administrasi, serta akuntabilitas.

Menurut Norman D. Nowak (2005) dalam Zain (2007) kepatuhan

Wajib Pajak adalah kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan,

tercermin dalam situasi di mana Wajib Pajak paham atau berusaha untuk

memahami semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan,

yakni sebagai pemenuhan kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh

Wajib Pajak dalam rangka memberikan kontribusi di dalam membayarkan

pajak. Terkait dengan sistem perpajakan Indonesia yang menganut Self

Asessment System yaitu memberikan kewenangan kepada Wajib Pajak

untuk menghitung, membayar dan melapor kewajibannya maka kepatuhan

Wajib Pajak menjadi aspek penting dalam upaya peningkatan penerimaan

pajak di Indonesia.

Pengetahuan tentang pajak dapat menjadi salah satu aspek terkait

dengan kepatuhan Wajib Pajak. Pengetahuan yang dimiliki oleh Wajib

Pajak akan menumbuhkan pemahamannya terhadap ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan tentang tata cara perpajakan merupakan

hal penting. Pada contoh nyataannya, bagaimana bisa seorang Wajib Pajak

melakukan proses pelaporan SPT atau membayar pajak secara tepat waktu

sesuai dengan aturan yang berlaku jika Wajib Pajak sendiri tidak

mengetahui cara untuk pelaporan SPT maupun penyetoran pajak itu.

Pengetahuan yang diterima Wajib Pajak dapat berasal dari bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

3

sosialisasi tentang perpajakan yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak.

Mustafa (2005:10) dalam Adiyati (2009) menyatakan:

“sosialisasi adalah satu konsep umum yang dimaknakan sebagai

proses dimana kita belajar melalui interaksi dengan orang lain,

tentang cara berfikir, merasakan dan bertindak dimana semuanya

itu merupakan hal-hal yang sangat penting dalam menghasilkan

partisipasi sosial yang efektif”.

Sosialisasi peraturan perpajakan yang masih belum menyeluruh ke setiap

Wajib Pajak menyebabkan minimnya pengetahuan Wajib Pajak tentang

informasi perpajakan (Burhan, 2015:18). Itulah yang menyebabkan upaya

sosialisasi harus lebih diberikan kepada Wajib Pajak. Kegiatan sosialisasi

bagi calon Wajib Pajak dimaksudkan untuk menjaring Wajib Pajak Baru,

sedangkan untuk Wajib Pajak yang telah terdaftar, sosialisasi yang

dilakukan bermanfaat untuk menjaga komitmen setiap Wajib Pajak dalam

melaksanakan kepatuhan pada aturan perpajakan (Atika dkk, 2013).

Menyadari bahwa manfaat pajak tidak dapat dirasakan secara langsung,

sehingga minimnya pengetahuan tentang pajak dapat menjadi penyebab

rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan penyetoran pajak.

Sosialisasi berperan penting untuk memberikan pemahaman, tidak hanya

pengetahuan tata cara perpajakan, namun juga pengertian tentang manfaat

positif yang terjadi dari adanya keteraturan penyetoran pajak secara

berkelanjutan.

Account Representative merupakan mitra penghubung antara

Direktorat Jenderal Pajak dengan wajib pajak (Suryanto, 2013). Account

Representative berperan untuk menjabarkan dan menjelaskan tata cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

4

perpajakan dan hukum yang berlaku tentang pajak kepada Wajib Pajak

dan melaksanakan pengawasan Wajib Pajak dalam melakukan kewajiban

perpajakan, melaksanakan pembimbingan administratif dan himbauan

kepada Wajib Pajak, serta penggalian potensi Wajib Pajak.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.01/2015

tentang Account Representative pada Kantor Pelayanan Pajak, telah

dilakukan pemisahan fungsi Account Representative menjadi dua, yaitu:

Account Representative yang menjalankan fungsi pelayanan dan

konsultasi Wajib Pajak serta Account Representative yang menjalankan

fungsi pengawasan dan penggalian potensi Wajib Pajak. Menurut Rajif

(2012) dengan memberikan pelayanan yang baik dapat meningkatkan

kepatuhan dari Wajib Pajak sehingga kualitas pelayanan pajak kepada

Wajib Pajak yang dilakukan oleh Account Representative menunjang

kepatuhan Wajib Pajak. Untuk upaya peningkatan kualitas pelayanan

pajak maka kinerja Account Representative dituntut lebih prima untuk

lebih dekat, lebih mengenal dan lebih tahu akan kondisi Wajib Pajaknya,

sehingga mendukung kepatuhan Wajib Pajak.

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan di atas, penulis

menempatkan posisi Account Representative sebagai Wajib Pajak Orang

Pribadi pada penelitian ini. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga akurasi

data mengenai pengetahuan pajak, sosialisasi pajak, kualitas pelayanan

pajak dan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Penelitian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

5

dilakukan adalah tentang analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak,

persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak, dengan

persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hubungan antara persepsi pengetahuan pajak dengan

persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi?

2. Bagaimana hubungan antara persepsi sosialisasi pajak terhadap

persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi?

3. Bagaimana hubungan antara persepsi kualitas pelayanan pajak

dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi?

C. Batasan Masalah

Pada penelitian ini penulis memberikan batasan tentang permasalahan yang

diangkat. Penelitian ini terfokus pada:

1. Kualitas Pelayanan pajak yang dilakukan oleh Account Representative

yang melakukan fungsinya sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor

79/PMK.01/2015 tentang Account Representative pada Kantor

Pelayanan Pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

6

2. Responden penelitian ini adalah Pegawai yang terdaftar sebagai

Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi

Selatan yang diposisikan sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi.

3. Penelitian ini berfokus pada kepatuhan Wajib Pajak dalam pemenuhan

kewajiban perpajakannya tanpa melihat informasi tentang laporan

keuangan Wajib Pajak, termasuk laporan keuangan yang diaudit oleh

akuntan publik

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi pengetahuan pajak

dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi.

2. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi sosialisasi pajak terhadap

persepsi kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi.

3. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi kualitas pelayanan pajak

dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Bagi Wajib Pajak

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi untuk

menambah informasi dalam bidang perpajakan, terutama untuk

meningkatkan kesadaran sebagai Wajib Pajak bahwa pajak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

7

dibayarkan merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi untuk

membiayai pembangunan negara.

2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

dan saran tentang tindakan yang diambil untuk meningkatkan

kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

b. Hasil penelitian diharapkan mampu memberika masukan untuk

bahan pertimbangan peningkatan kualitas pelayanan pegawai

Account Representative kepada Wajib Pajak

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan

pengetahuan dan referensi pada bidang perpajakan bagi pihak yang

memiliki kepentingan dan minat dalam hal perpajakan

4. Bagi Penulis Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu sebagai acuan dan

referensi penelitian selanjutnya untuk topik yang sama

5. Bagi Penulis

Semoga pelaksanaan penelitian dilapangan dapat menjadi

pengalaman dan pengetahuan secara langsung praktik bidang

perpajakan dan permasalahannya terkait dengan kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi dalam pemenuhan kewajibannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

8

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika

penulisan.

BAB II : Kajian Pustaka

Menjelaskan tentang landasan teori penelitian,

pembahasan penelitian terdahulu yang sejenis, dan desain

penelitian.

BAB III : Metode Penelitian

Menjelaskan tentang penetapan jenis penelitian, penentuan

tempat dan waktu penelitian, penetapan subyek dan obyek

penelitian, pemilihan populasi dan sampel penelitian,

penetapan teknik penentuan sampel dan pengumpulan

data, penentuan variabel penelitian dan pengukuran

variabel, penentuan teknik pengujian instrumen penelitian

dan penentuan teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

9

BAB IV : Gambaran Umum Obyek Penelitian

Menjelaskan tentang Gambaran umum obyek penelitian

BAB V : Analisis Data dan Pembahasan

Menjelaskan deskripsi data, menganalisis data dengan alat

ukur dan teori pendukung, pengolahan data yang mengacu

pada teknik analisis data , pembahasan topik penelitian,

dan menginterpretasikan hasil penelitian

BAB VI : Penutup

Berisi kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan

penelitian, dan saran-saran yang diharapkan dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan

hasil penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pajak

1. Pengertian Pajak

Definisi pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009

tentang perubahan keempat atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983

tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1 :

“pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,

dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk

keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Prof. Dr. P. J. A Adriani mendefinisikan pajak dalam Waluyo

(2011:2) sebagai berikut :

“Pajak adalah iuran masyarakat pada negara (yang sifatnya dapat

dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut

peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak

mendapat prestasi kembali yang dapat ditunjuk dan yang

digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum

berhubung tugas-tugas negara untuk menyelenggarakan

pemerintahan”

Definisi pajak yang serupa juga dinyatakan oleh Prof. Dr. H. Rochmat

Soemitro, S.H. dalam Mardiasmo (2011:1) yaitu: pajak adalah iuran rakyat

kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang sifatnya dapat

dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal yang langsung dapat

ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

11

2. Fungsi Pajak

Menurut Waluyo (2011:6), terdapat dua fungsi pajak, yaitu :

a. Fungsi Penerimaan (Budgeter)

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi

pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Sebagai contoh:

dimasukkannya pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara(APBN) sebagai penerimaan dalam negeri.

b. Fungsi Mengatur (Reguler)

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan

kebijakan di bidang sosial dan ekonomi. Sebagai contoh:

dikenakannya pajak yang lebih tinggi terhadap minuman keras,

sehingga konsumsi terhadap miras dapat ditekan. Demikian pula

terhadap barang mewah.

3. Sistem Pemungutan Pajak

Sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi tiga sistem (Mardiasmo,

2011:7), yaitu sebagai berikut :

a. Official Assessment system

Sistem pemungutan yang member wewenang kepada pemerintah

(fikus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib

Pajak. Dengan ciri-ciri sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

12

1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada

pemerintah.

2) Wajib Pajak bersifat pasif.

3) Utang pajak akan timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak

oleh Pemerintah (fiskus).

b. Self Assesment System

Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib

Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang, dengan

ciri-ciri sebagai berikut :

1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada

wajib pajak sendiri.

2) Wajib Pajak aktif (mulai dari menghitung, menyetor, dan

melaporkan sendiri pajak yang terutang).

3) Pemerintah tidak ikut campur dan hanya mengawasi.

c. Witholding System

Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak

ketiga (bukan pemerintah dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan)

untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak

(Mardiasmo, 2011:8), dengan ciri-ciri sebagai berikut: wewenang

menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga

(selain fiskus dan Wajib Pajak).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

13

4. Pengelompokan Pajak

Pengelompokan Pajak Menurut Mardiasmo (2011:5) Pajak dikelompokan

ke dalam 3 golongan, yaitu:

a. Berdasarkan pengolongannya, pajak dikelompokan atas :

1) Pajak Langsung

Pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat

dibebankan atau tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain.Contoh :

PPh, PPN, PPn BM, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan Bea

Materai.

2) Pajak Tidak Langsung

Pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dapat dilimpahkan

kepada orang lain. Contoh : PPN.

b. Berdasarkan sifatnya, pajak dikelompokan atas :

1) Pajak Subjektif

Pajak berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti

memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh: Pajak

Penghasilan (PPh)

2) Pajak Objektif

Pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan

keadaan diri Wajib Pajak. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai

(PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

14

c. Berdasarkan Lembaga Pemungutnya pajak dikelompokkan atas :

1) Pajak Pusat

Pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat dan digunakan untuk

membiayai rumah tangga Negara.Contoh : PPh, PPN, PPn BM,

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan Bea Materai.

2) Pajak Daerah

Pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan untuk

membiayai rumah tangga daerah.

3) Pajak Provinsi, contoh : Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak

Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

4) Pajak Kabupaten/Kota, contoh : Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan

Pajak Hiburan

B. Wajib Pajak

1. Pengertian Wajib Pajak

Menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 2

mendefinisikan Wajib Pajak adalah Orang Pribadi atau Badan,meliputi

pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang

mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan

Peraturan Perundang-undangan perpajakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

15

2. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

a. Kewajiban Wajib Pajak

Menurut Undang-undang no 28 tahun 2007 kewajiban wajib pajak

dalam memenuhi pemungutan pajak antara lain :

1) Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP

2) Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP

3) Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar

4) Mengisi dengan benar SPT (SPT diambil sendiri), dan

memasukan ke Kantor Pelayanan Pajak dalam batas waktu yang

telah ditentukan

5) Menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan.

6) Saat dilakukan pemeriksaan maka hal yang wajib dilakukan oleh

Wajib Pajak yaitu (Mardiasmo, 2011:56) :

a) Memperlihatkan dan meminjamkan buku atau catatan,

dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang

berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh kegiatan

usaha, pekerja bebas wajib pajak, atau objek yang terutang

pajak.

b) Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau

ruangan yang dipandang perlu untuk atau memberi bantuan

guna kelancaran pemeriksaan.

c) Apabila dalam waktu mengungkapkan pembukuan,

pencatatan, atau dokumen serta keterangan yang diminta,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

16

Wajib Pajak terikut oleh suatu kewajiban untuk

merahasiakannya, maka kewajiban untuk merahasiakannya,

itu ditiadakan untuk keperluan pemerintah.

b. Hak Wajib Pajak

Menurut Undang-undang no 28 tahun 2007, selain memiliki

kewajiban Wajib Pajak juga memiliki hak yaitu sebagai berikut:

1) Mengajukan surat keberatan dan surat banding

2) Menerima tanda bukti pemasukan SPT

3) Melakukan pembetulan SPT yang telah dimasukkan

4) Mengajukan permohonan penundaan pemasukan SPT

5) Mengajukan permohonan penundaan atau pengangsuran

pembayaran pajak

6) Mengajukan permohonan perhitungan pajak yang

dikenakan dalam surat ketetapan pajak

7) Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak

8) Mengajukan permohonan penghapusan dan pengurangan

sanksi, serta pembetulan surat keterangan pajak yang salah

9) Memberi kuasa kepada orang untuk melaksanakan

kewajiban pajaknya

10) Meminta bukti pemotongan atau pemungutan pajak

11) Mengajukan keberatan dan banding.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

17

C. Pajak Penghasilan

1. Pengertian Pajak Penghasilan

Menurut Undang-Undang No.36 Tahun 2008, definisi Pajak

Penghasilan adalah pajak yg dikenakan pada setiap tambahan kemampuan

ekonomis yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak, baik yang

berasal dari Indonesia, maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai

untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang

bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.

2. Subyek Pajak

Subjek pajak pada pajak penghasilan berkenaan dengan penghasilan

yang diterima atau diperolehnya dalam satu tahun pajak. Subjek pajak

tersebut akan dikenakan pajak apabila menerima atau memperoleh

penghasilan. Subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan,

dalam Undang-Undang disebut wajib pajak. Undang-undang Nomor 28

Tahun 2007 Pasal 1 ayat 2 mendefinisikan Wajib Pajak adalah Orang

Pribadi atau Badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan

pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai

dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan perpajakan. Berdasarkan

Undang-Undang tersebut, subyek pajak yaitu :

a. Orang Pribadi

Orang Pribadi merupakan subjek pajak yang bertempat tinggal atau

berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

18

b. Wajib Pajak berupa badan.

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan menyebutkan bahwa Badan

adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan kesatuan,

baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha

yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan

lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik

Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi

koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,

organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya,

lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi

kolektif dan bentuk usaha tetap.

c. Bentuk usaha tetap

Bentuk usaha tetap diartikan sebagai bentuk usaha dipergunakan

oleh orang pribadi atau badan yang tidak bertempat tinggal atau

tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha

atau melakukan kegiatan di Indonesia. Bentuk usaha tetap

ditentukan sebagai subjek pajak tersendiri terpisah dari badan.

Perlakuan perpajakannya dipersamakan dengan subjek pajak badan

dalam negeri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

19

3. Obyek Pajak Penghasilan

Menurut Undang-undang no 36 Tahun 2008 yang menjadi objek

pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis

yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari

Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk

konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang

bersangkutan, dengan nama dalam bentuk apa pun.

D. Surat Pemberitahuan Pajak (SPT)

1. Pengertian Surat Pemberitahuan Pajak (SPT)

Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) menurut undang-undang

No.16 tahun 2009: “Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh

Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan/atau

pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta

dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan”.

2. Fungsi Surat Pemberitahuan Pajak (SPT)

Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) menurut Mardiasmo (2011:31),

antara lain:

a. Bagi Wajib Pajak Pajak Penghasilan adalah sebagai sarana untuk

melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak

yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

20

1) Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri

dan/atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 1

(satu) Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak;

2) Penghasilan yang merupakan objek pajak dan/atau bukan objek

pajak;

3) Harta dan kewajiban; dan/atau

4) Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan

atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam 1 (satu)

Masa Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan.

b. Bagi Pengusaha Kena Pajak, fungsi Surat Pemberitahuan adalah

sebagai sarana untuk melaoprkan dan mempertanggungjawabkan

perhitungan jumlah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas

Barang Mewah yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan

tentang:

1) Pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran; dan

2) Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri

oleh Pengusaha Kena Pajak dan/atau melalui pihak lain dalam satu

Masa Pajak, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan.

3) Bagi pemotongan atau pemungutan pajak, fungsi Surat

Pemberitahuan adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

21

mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan

disetorkannya.

3. Prosedur Penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak

Menurut Mardiasmo (2011:32), prosedur penyampaian Surat

Pemberitahuan (SPT) antara lain:

a. Wajib Pajak sebagaimana mengambil sendiri Surat Pemberitahuan

di tempat yang ditetapkan oleh Direktur Jendral Pajak atau

mengambil dengan cara lain yang tata cara pelaksanaannya diatur

dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. Wajib Pajak

juga dapat mengambil Surat Pemberitahuan dengan cara lain,

misalnya dengan mengakses situs Direktorat Jenderal Pajak untuk

memperoleh formulir Surat Pemberitahuan tersebut.

b. Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan dengan

benar, lengkap, dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan

menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah,

dan menandatangani serta menyampaikan ke kantor Direktorat

Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau

tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.

c. Wajib Pajak yang telah mendapat telah mendapat izin Menteri

Keuangan untuk menyelenggarakan pembukuan dengan

menggunakan bahsa asing dan mata uang selain Rupiah, wajib

menyampaikan Surat Pemberitahuan dalam bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

22

dengan menggunakan satuan mata uang selain Rupiah yang

diizinkan.

d. Penandatangan SPT dapat dilakukan secara biasa, dengan tanda

tangan stempel, atau tanda tangan elektronik atau digital, yang

semuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama.

4. Jenis Surat Pemberitahuan Pajak (SPT)

Menurut Suparmono (2010:12) Secara garis besar, Surat

Pemberitahuan (SPT) dibedakan menjadi 2, antara lain:

a. SPT Masa

Merupakan surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk

perhitungan dan/atau pembayaran pajak yang terutang dalam suatu

Masa Pajak (1 bulan takwim) atau pada suatu saat. SPT Masa terdiri

dari:

1) SPT Masa PPh Pasal 21 dan 26;

2) SPT Masa PPh Pasal 22;

3) SPT Masa PPh Pasal 23;

4) SPT Masa PPh Pasal 26;

5) SPT Masa PPh Pasal 4 Ayat (2);

6) SPT Masa PPh Pasal 15; serta

7) SPT Masa PPN dan PPnBM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

23

b. SPT Tahunan

Merupakan surat yang oleh Wajib Pajak untuk perhitungan dan/atau

pembayaran pajak yang terutang dalam suatu tahun pajak SPT

Tahunan terdiri dari:

1) SPT 1770: SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi yang

memiliki penghasilan dari usaha/pekerjaan bebas, dari satu lebih

pemberi kerja.

2) SPT 1770 S: SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi yang

memiliki penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja, dengan

penghasilan bruto lebih dari 60 juta rupiah setahun.

3) SPT 1770 SS: SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi

yang memiliki penghasilan dari satu pemberi kerja, dengan

penghasilan bruto tidak lebih dari 60 juta rupiah setahun.

4) SPT 1721: SPT Tahunan PPh Pasal 21

5. Sanksi Sehubungan dengan Surat Pemberitahuan (SPT)

Menurut Pasal 7 angka 1 Undang-Undang Nomer 28 Tahun 2007

tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menyebutkan bahwa

apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu

yang telah ditentukan atau batas waktu perpanjangan penyampaian Surat

Pemberitahuan, dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar:

a. Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan

Masa Pajak Pertambahan Nilai,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

24

b. Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Masa

lainnya,

c. Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk Surat Pemberitahuan

Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan.

d. Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan

Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi.

E. Persepsi

Persepsi pada hakikatnya merupakan proses penilaian seseorang

terhadap obyek tertentu. Menurut Young (1956) persepsi merupakan

aktivitas mengindera, mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada

obyek-obyek fisik maupun obyek sosial, dan penginderaan tersebut

tergantung pada stimulus fisik dan stimulus sosial yang ada di

lingkungannya. Sensasi-sensasi dari lingkungan akan diolah bersama-sama

dengan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya baik hal itu berupa

harapan-harapan, nilai-nilai, sikap, ingatan dan lain-lain. Menurut Wagito

(1981) persepsi merupakan proses psikologis dan hasil dari penginderaan

serta proses terakhir dari kesadaran, sehingga membentuk proses berpikir.

Dalam proses persepsi individu dituntut untuk memberikan

penilaian terhadap suatu obyek yang dapat bersifat positif/negatif, senang

atau tidak senang dan sebagainya. Dengan adanya persepsi maka akan

terbentuk sikap, yaitu suatu kecenderungan yang stabil untuk berlaku atau

bertindak secara tertentu di dalam situasi yang tertentu pula (Polak, 1976).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

25

Menurut Walgito (2010:101) faktor-faktor yang berperan dalam

persepsi yaitu:

1. Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau

reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang

mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang

bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja

sebagai reseptor.

2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus.

Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk

meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf,

yaitu otak sebagai pusat kesadaran.

3. Perhatian

Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh

aktivitas individu yang ditunjukan terhadap sesuatu atau sekumpulan

obyek. Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan

adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu

persiapan dalam rangka mengadakan persepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

26

F. Pengetahuan Pajak

1. Pengertian Pengetahuan Pajak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengetahuan berarti

segala sesuatu yang diketahui; kepandaian; atau segala sesuatu yang

diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran). Kaitannya dengan

perpajakan, pengetahuan adalah segala susuatu yang diketahui

mengenai ketentuan umum dalam perpajakan. Pengetahuan tersebut

berupa pengetahuan mengenai peraturan perpajakan, pengetahuan

mengenai tata cara menghitung maupun melaporkan kewajiban

perpajakan, serta pengetahuan tentang fungsi dan peranan pajak.

Pengetahuan Pajak adalah informasi pajak yang dapat

digunakan wajib pajak sebagai dasar untuk bertindak, mengambil

keputusan, dan untuk menempuh arah atau strategi tertentu

sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajibannya dibidang

perpajakan. (Carolina, 2009:7)

2. Indikator Pengetahuan Pajak

Pengetahuan pajak menurut Rahayu (2010) meliputi :

a. Pengetahuan mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

b. Pengetahuan mengenai Sistem Perpajakan di Indonesia

c. Pengetahuan mengenai Fungsi Perpajakan

Fallan (1999) yang dikutip kembali oleh Siti Kurnia Rahayu

(2010:141) memberikan kajian pentingnya aspek pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

27

perpajakan bagi wajib pajak sangat mempengaruhi sikap pajak terhadap

sistem perpajakan yang adil. Dengan kualitas pengetahuan yang semakin

baik akan memberikan sikap memenuhi kewajiban dengan benar melalui

adanya sistem perpajakan sesuatu negara yang dianggap adil. Kesadaran

wajib pajak akan meningkat bilamana dalam masyarakat muncul persepsi

terhadap pajak. Dengan meningkatnya pengetahuan perpajakan

masyarakat melalu pendidikan perpajakan baik formal maupun non

formal akan berdampak positif terhadap pemahaman dan kesadaran

Wajib Pajak dalam membayar pajak. Dengan penyuluhan perpajakan

secara intensif dan kontinyu akan meningkatkan pemahaman wajib pajak

tentang kewajiban membayar pajak sebagai wujud gotong royong

nasional dalam menghimpun dana untuk kepentingan pembiayaan

pemerintahan dan pembangunan nasional.

G. Sosialisasi Pajak

1. Pengertian Sosialisasi Pajak

Berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak No: Per-

03/PJ/2013 tentang pedoman penyuluhan pajak, istilah sosialisasi tidak

digunakan dalam peraturan tersebut tetapi menggunakan istilah

penyuluhan. Peraturan tersebut memuat tentang pengertian dari

penyuluhan perpajakan yaitu; “penyuluhan perpajakan adalah suatu

upaya dan proses memberikan informasi perpajakan kepada masyarakat,

dunia, dan lembaga pemerintah maupun non-pemerintah” (pasal 1 ayat 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

28

Beberapa ahli menyatakan pengertian dari sosialisasi antara lain:

Menurut Basalamah (2004:196), sosialisasi merupakan proses

dimana orang-orang mempelajari suatu sistem nilai, norma, dan pola

perilaku yang diharapkan oleh kelompok suatu bentuk transformasi dari

orang tersebut sebagai orang luar menjadi organisasi efektif.

Sosialisasi menurut Mustafa (2005:10) dalam Adiyati (2009)

adalah “satu konsep umum yang dimaknakan sebagai proses dimana kita

belajar melalui interaksi dengan orang lain, tentang cara berfikir,

merasakan dan bertindak dimana semuanya itu merupakan hal-hal yang

sangat penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang efektif.”

Berdasarkan pada pengertian yang dijabarkan para ahli,dapat

disimpulkan bahwa sosialisasi perpajakan merupakan upaya yang

dilakukan Direktorat Jenderal Pajak tentang penyampaian informasi,

pemahaman, dan pembinaan untuk masyarakat terutama pada Wajib

Pajak mengenai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

2. Indikator Sosialisasi Pajak

Menurut Winerungan (2013), Indikator sosialisasi oleh Ditjen

Pajak tersebut adalah kegiatan sadar dan peduli pajak serta

memodifikasi program pengembangan pelayanan perpajakan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

29

a. Penyuluhan

Bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh Ditjen Pajak melalui

berbagai media, baik media elektronik maupun media massa

lainnya bahkan terkadang sampai mengadakan penyuluhan secara

langsung ke tempat (daerah-daerah) tertentu yang dianggap

potensial pajaknya tinggi dan membutuhkan informasi yang

lengkap dan terjamin kebenarannya.

b. Diskusi dengan wajib pajak dan tokoh masyarakat

Salah satu bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh Ditjen Pajak yang

lebih menekankan pada komunikasi dua arah baik dari segi petugas

pajak (fiskus) maupun masyarakat khususnya wajib pajak yang

dianggap memiliki pengaruh atau dipandang oleh masyarakat

sekitarnya sehingga diharapkan mampu memberi penjelasan yang

lebih baik terhadap masyarakat sekitarnya.

c. Informasi langsung dari petugas ke wajib pajak

Bentuk penyampaian informasi yang diperoleh secara langsung

oleh wajib pajak dari petugas yag bersangkutan (fiskus) mengenai

perpajakan.

d. Pemasangan billboard

Pemasangan billboard dan atau spanduk di pinggir jalan atau di

tempat-tempat lainnya yang strategis dan mudah dilihat oleh

masyarakat. Berisi pesan singkat, bisa berupa pernyataan, kutipan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

30

perkataan maupun slogan yang mudah dimengerti dan menarik

sehingga mampu menyampaikan tujuannya dengan baik.

b. Website Dirjen pajak

Media sosialisasi (dalam menyampaikan informasi) yang dapat

diakses internet setiap saat dengan cepat dan mudah serta informasi

yang diberikanpun sangat lengkap, akurat, terjamin kebenarannya

dan up to date.

H. Kualitas Pelayanan Pajak

1. Pengertian Pelayanan

Menurut Boediono (2003:60) pelayanan adalah suatu proses

kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan

kepekaan dan hubungan interpersonal agar terciptanya kepuasan dan

keberhasilan. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendaya gunaan

Aparatur Negara No.81 Tahun 1993, pelayanan umum didefinisikan:

segala bentuk kegiatan pelayanan umum dilaksanakan instansi

pemerintah di pusat, di daerah, dan lingkungan Badan Usaha Milik

Negara/Daerah dalam bentuk barang atau jasa dalam rangka upaya

pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam bentuk upaya

pelaksanaan ketentuan perundang-undangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

31

2. Pengertian Kualitas

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan

produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau

melebihi harapan (Tjiptono, 2007).

3. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan merupakan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat

layanan yang diberikan mampu menyesuaikan dengan ekspentasi

pelanggan, jadi kualitas pelayanan diwujudkan melalui pemenuhan

kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaian

pelayanan tersebut membagi harapan pelanggan (Anatan dan Elitan,

2007:47).

4. Account Representative

a. Pengertian Account Representative

Menurut PMK Nomor 79/PMK.01/2015 Account Representative

merupakan salah satu ujung tombak penggalian potensi penerimaan

Negara di bidang perpajakan yang mengemban tugas intensifikasi

perpajakan melalui pemberian bimbingan/himbauan, konsultasi,

analisis dan pengawasan terhadap Wajib Pajak.

Account Representative (AR) dapat disebut juga sebagai staf

pendukung pelaksana dalam tiap Kantor Pelayanan Pajak Modern,

bertanggung jawab dalam menganalisa dan memonitor kepatuhan

Wajib Pajak melalui penyampaian SPT yang harus sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

32

peraturan perundang-undangan pajak dan berwenang untuk

memberikan respon yang efektif, tepat dan benar atas pertanyaan dan

permasalahan yang disampaikan Wajib Pajak dalam pelaksanaan

kewajibannya, memberikan edukasi kepada Wajib Pajak, asistensi

secara langsung, serta mendorong, memotivasi dan mengawasi

pemenuhan hak dan kewajiban Wajib Pajak.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor

79/PMK.01/2015 tentang Account Representative pada Kantor

Pelayanan Pajak, pasal 1 ayat (2) yaitu; Account Representative adalah

pegawai yang diangkat dan ditetapkan sebagai Account Representative

pada Kantor Pelayanan Pajak.

Pada penerapan sistem administrasi perpajakan modern Account

Representative berperan sebagai penghubung antara Wajib Pajak

dengan Direktorat Jenderal Pajak sehingga untuk upaya peningkatan

kualitas pelayanan pajak kepada Wajib Pajak maka kinerja Account

Representative dituntut untuk lebih dekat, lebih mengenal dan lebih

tahu akan kondisi Wajib Pajaknya, sehingga mendukung kepatuhan

Wajib Pajak (www.bppk.kemenkeu.go.id).

b. Tugas dan fungsi Account Representative

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 79/PMK.01/2015

tentang Account Representative pada Kantor Pelayanan Pajak, yaitu

terdiri dari:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

33

1) Account Representative yang menjalankan fungsi pelayanan dan

konsultasi Wajib Pajak; dan

2) Account Representative yang menjalankan fungsi pengawasan dan

penggalian potensi Wajib Pajak.

Peraturan Menteri Keuangan nomor 79/PMK.01/2015 pada pasal 3

menjabarkan bahwa Account Representative yang menjalankan fungsi

pelayanan dan konsultasi Wajib Pajak mempunyai tugas:

1) melakukan proses penyelesaian permohonan Wajib Pajak;

2) melakukan proses penyelesaian usulan pembetulan ketetapan

pajak;

3) melakukan bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan kepada

Wajib Pajak; dan

4) melakukan proses penyelesaian usulan pengurangan Pajak Bumi

dan Bangunan.

Peraturan Menteri Keuangan nomor 79/PMK.01/2015 pasal 4

menjabarkan bahwa Account Representative yang menjalankan fungsi

pengawasan dan penggalian potensi Wajib Pajak mempunyai tugas:

1) melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib

Pajak;

2) menyusun profil Wajib Pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

34

3) analisis kinerja Wajib Pajak; dan

4) rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka intensifikasi dan

himbauan kepada Wajib Pajak.

Pada pelaksanaan tugasnya Account Representative bertanggung

jawab kepada Kepala Seksi yang menjadi atasannya.

Dalam upaya peningkatan kinerja dari Account Representative maka

dilakukan pemisahan tugas untuk menjalankan tugas dan fungsinya dalam

optimalisasi pelayanan kepada Wajib Pajak. Account Representative yang

menjalankan fungsi pelayanan dan konsultasi Wajib Pajak ditempatkan

pada Seksi Waskon I dan untuk Account Representative yang menjalankan

fungsi pengawasan dan penggalian potensi Wajib Pajak ditempatkan pada

Seksi Waskon II, Waskon III, dan Waskon IV.

5. Indikator Kualitas Pelayanan pajak dari Account Representative

Menurut Wardani (2011), salah satu tugas Account Representative

adalah memberikan pelayanan yang berkualitas kepada Wajib Pajak.

Menurut Artha dan Setiawan (2016) lima dimensi yang dapat digunakan

untuk mengevaluasi kualitas jasa pelayanan pajak adalah sebagai berikut:

a. Bukti langsung (tangibles), yaitu meliputi fasilitas fisik, pegawai,

perlengkapan, dan komunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

35

b. Keandalan (reliability) merupakan kemampuan para petugas pajak

dalam memberikan pelayanan yang menjanjikan dengan segera dan

memuaskan.

c. Daya Tanggap (responsiveness) merupakan karakteristik kecocokan

dalam pelayanan manusia yaitu keinginan para petugas pajak untuk

membantu wajib pajak dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

d. Jaminan (assurance), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan

sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh petugas pajak bebas dari risiko,

bahaya atau keragu–raguan.

e. Empati (emphaty) meliputi kemudahan dalam melakukan komunikasi,

hubungan verbal, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para

pelanggan.

Pelayanan yang berkualitas harus dapat memberikan 4K yaitu

keamanan, kenyamanan, kelancaran, dan kepastian hukum. Kualitas

pelayanan dapat diukur dengan kemampuan memberikan pelayanan yang

memuaskan, dapat memberikan pelayanan dengan tanggapan,

kemampuan, kesopanan, dan sikap dapat dipercaya yang dimiliki oleh

aparat pajak. Di samping itu, juga kemudahan dalam melakukan hubungan

komunikasi yang baik, memahami kebutuhan Wajib Pajak, tersedianya

fasilitas fisik termasuk sarana komunikasi yang memadai, dan pegawai

yang cakap dalam tugasnya (Supadmi,2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

36

Kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban membayar pajak

tergantung pada bagaimana petugas pajak memberikan mutu pelayanan

yang terbaik kepada wajib pajak (Suryadi, 2006).

Kinerja pelayanan yang baik harus tetap diperhatikan oleh Direktorat

Jenderal Pajak untuk dimungkinkannya diperoleh manfaat ganda apabila

dikombinasikan dengan unsur-unsur self assessment untuk meningkatkan

kepatuhan perpajakan bagi Wajib Pajak dan secara tidak langsung akan

meningkatkan pula penerimaan pajak. Organisasi kerjasama ekonomi

negara-negara maju (OECD) menyatakan bahwa pelayanan kepada wajib

pajak dengan memberikan perlakuan pajak yang fair dan efisien akan

mendorong tingkat kepatuhan wajib pajak.

I. Kepatuhan Wajib Pajak

1. Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan Wajib Pajak menurut Norman D. Nowak (2005) dalam

Zain (2004) yaitu kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan, tercermin

dalam situasi di mana Wajib Pajak paham atau berusaha untuk

memahami semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan,

maka konteks kepatuhan dalam penelitian ini mengandung arti bahwa

Wajib Pajak berusaha untuk mematuhi peraturan hukum perpajakan yang

berlaku, baik memenuhi kewajiban ataupun melaksanakan hak

perpajakannya. Wajib pajak yang patuh adalah wajib pajak yang taat dan

memenuhi serta melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

37

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Rahayu,

2010:138).

2. Indikator Kepatuhan Wajib Pajak

Indikator dari kepatuhan Wajib Pajak itu sendiri menurut Nasucha

(2004) yang dikutip oleh Siti Kurnia (2010:139), menyatakan bahwa:

a. Menyampaikan SPT tepat waktu.

b. Kepatuhan wajib pajak dalam mendaftarkan diri;

c. Kepatuhan untuk menyetorkan kembali surat pemberitahuan;

d. Kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutang; dan,

e. Kepatuhan dalam pembayaran dan tunggakan

J. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi sebelumnya

sudah pernah dilakukan terutama mengenai beberapa variabel yang penulis

jabarkan pada penelitian ini.

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang menjadi panduan dan literatur

penulis dalam penelitian ini yaitu: Nugroho (2016) melakukan penelitian

mengenai Analisis Hubungan Persepsi Pengetahuan Pajak, Persepsi Kualitas

Pelayanan, Persepsi Konsultasi Account Representative (AR) Dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi studi kasus pada Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Sleman, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa

persepsi pengetahuan pajak memiliki hubungan positif yang cukup kuat

dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

38

Penelitian yang dilakukan oleh Kurniasari (2016) tentang Hubungan

Persepsi Self Assesment System, Persepsi Sosialisasi Perpajakan, Persepsi

Tingkat Pendidikan, dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. Hasil penelitian

menunjukan bahwa persepsi sosialisasi perpajakan memiliki hubungan positif

yang lemah dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

Penelitian yang dilakukan oleh Nuryani (2016) mengenai Hubungan

Persepsi Pelayanan, Persepsi Konsultasi, dan Persepsi Pengawasan Account

Representative dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi

kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Temanggung). Penelitian

menunjukan bahwa Hubungan Persepsi Pelayanan, Persepsi Konsultasi, dan

Persepsi Pengawasan Account Representative dengan Persepsi Kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi adalah cukup kuat dengan arah hubungan positif.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Nugroho (2016) yang mengemukakan

bahwa persepsi kualitas pelayanan pajak memiliki hubungan positif yang

cukup kuat dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Berdasarkan dari beberapa penelitian terdahulu di atas, penulis membuat

kerangka penelitian sebagai dasar dalam melakukan penelitian tentang

hubungan antara variable X (Persepsi Pengetahuan Pajak, Persepsi Sosialisasi

Pajak, Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak) dengan Variabel Y (Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi). Penelitian ini dimaksudkan untuk

melihat seberapa kuat hubungan dan arah hubungan yang dimiliki antara

variable X (Persepsi Pengetahuan Pajak, Persepsi Sosialisasi Pajak, Persepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

39

Kualitas Pelayanan Pajak) dengan Variabel Y (Persepsi Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi).

K. Kerangka Penelitian

Penelitian ini menggunakan kerangka penelitian sebagai berikut:

1. Hubungan persepsi pengetahuan pajak dengan kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi

Pengetahuan pajak adalah informasi pajak yang dapat digunakan Wajib

Pajak sebagai dasar untuk bertindak, mengambil keputusan, dan untuk

menempuh arah atau strategi tertentu sehubungan dengan pelaksanaan

hak dan kewajibannya dibidang perpajakan (Carolina, 2009:7) Dalam

hal ini pengetahuan menunjang seorang Wajib Pajak untuk bertindak

patuh menjalankan kewajibannya dibidang perpajakan. Pengetahuan

tersebut berupa pengetahuan mengenai peraturan perpajakan,

pengetahuan mengenai tata cara menghitung maupun melaporkan

kewajiban perpajakan, serta pengetahuan tentang fungsi dan peranan

pajak. Menurut Rahayu (2010) pengetahuan pajak meliputi :

1) Pengetahuan mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan

2) Pengetahuan mengenai Sistem Perpajakan di Indonesia

3) Pengetahuan mengenai Fungsi Perpajakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

40

H1= Ada hubungan dengan arah positif antara persepsi pengetahuan

pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

2. Hubungan Persepsi sosialisasi pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi

Sosialisasi pajak berdasarkan peraturan Direktorat Jenderal Pajak Per-

03/PJ/2013 adalah upaya yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak tentang

penyampaian informasi, pemahaman, dan pembinaan untuk masyarakat

terutama pada Wajib Pajak mengenai peraturan dan perundang-undangan

yang berlaku. Indikator sosialisasi oleh Ditjen Pajak tersebut adalah

kegiatan sadar dan peduli pajak serta memodifikasi program

pengembangan pelayanan perpajakan yaitu berupa:

a. Penyuluhan

b. Diskusi dengan wajib pajak dan tokoh masyarakat

c. Informasi langsung dari petugas ke wajib pajak

d. Pemasangan billboard

e. Website atau media sosial Dirjen pajak

Dengan terpenuhinya kegiatan sosialisasi yang dilakukan akan mendukung

perkembangan pengetahuan dan informasi tentang pajak yang dimiliki

oleh Wajib Pajak sehingga dapat menjalankan kepatuhan Wajib Pajak.

H2= Ada hubungan dengan arah positif antara persepsi sosialisasi pajak

dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

41

3. Hubungan Persepsi kualitas pelayanan pajak dengan Persepsi Kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi

Kualitas pelayanan pajak merupakan ukuran seberapa baik pelayanan dari

Account Representative yang diberikan mampu menyesuaikan dengan

ekspektasi Wajib Pajak. Dengan kualitas pelayanan yang baik, Wajib

Pajak akan lebih mudah mendapatkan arahan dan informasi untuk

memenuhi sekaligus mematuhi kewajiban dalam perpajakannya.

Indikator kualitas jasa pelayanan pajak adalah sebagai berikut:

a. Bukti langsung (tangibles), yaitu meliputi fasilitas fisik,

pegawai, perlengkapan, dan komunikasi.

b. Keandalan (reliability) merupakan kemampuan para petugas

pajak dalam memberikan pelayanan yang menjanjikan dengan

segera dan memuaskan.

c. Daya Tanggap (responsiveness) merupakan karakteristik

kecocokan dalam pelayanan manusia yaitu keinginan para

petugas pajak untuk membantu Wajib Pajak dan memberikan

pelayanan dengan tanggap.

d. Jaminan (assurance), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan,

dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh petugas pajak

bebas dari risiko, bahaya atau keragu–raguan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

42

e. Empati (emphaty) meliputi kemudahan dalam melakukan

komunikasi, hubungan verbal, perhatian pribadi, dan

memahami kebutuhan para Wajib Pajak.

Semua indikator pada kualitas pelayanan pajak diterapkan pada

pelayanan pajak yang dilakukan oleh Account Representative sesuai

Peraturan Menteri Keuangan nomor 79/PMK.01/2015 yang menjabarkan

bahwa Account Representative yang menjalankan fungsi pelayanan dan

konsultasi Wajib Pajak pada pasal 3, dan pasal 4 yang menjabarkan

bahwa Account Representative yang menjalankan fungsi pengawasan dan

penggalian potensi Wajib Pajak.

H3= Ada hubungan dengan arah positif antara persepsi kualitas pelayanan

pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

43

Berdasarkan pada teori pendukung dalam penelitian ini maka kerangka

penelitian dalam penelitian ini tergambarkan sebagai berikut:

PERPPERASEP

= Hubungan

Gambar 2.1. Kerangka Penelitian

PERSEPSI PELAYANAN

PAJAK (X3)

PERSEPSI SOSIALISASI

PAJAK

(X2)

PERSEPSI PENGETAHUAN

PAJAK (X1)

PERSEPSI

KEPATUHAN

WAJIB PAJAK

ORANG

PRIBADI (Y)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Studi kasus

adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dibutuhkan dengan

cara menarik sampel dari unit sampel tertentu yang berhubungan dan

dipelajari secara mendalam (Wiyono, 2011).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Bekasi Selatan yang terletak di Jalan Cut Mutia No 125, Margahayu,

Kota Bekasi, Jawa Barat. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi

Selatan menempati gedung yang sama dengan Kantor Pelayanan Pajak

Madya Bekasi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 April 2017 s.d 30 April

2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

45

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah pegawai Account Representative yang

terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Bekasi Selatan. Dalam penelitian

ini pegawai Account Representative ditempatkan pada posisi sebagai

Wajib Pajak Orang Pribadi.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah persepsi pengetahuan pajak, persepsi

Sosialisasi Perpajakan, persepsi kualitas pelayanan pajak, dengan

persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

D. Penetapan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2011:119), populasi dapat didefinisikan

sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

penelitian ini adalah Pegawai yang terdaftar sebagai Account

Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan.

2. Sampel

Menurut Arikunto (2010:174) yang dimaksud sampel atau contoh

adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel yang

digunakan pada penelitian ini adalah populasi pegawai yang terdaftar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

46

sebagai Account Representative yang terdaftar di Kantor Pelayanan

Pajak Bekasi Selatan.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2014:122), teknik sampling

jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel. Sampel yang akan diambil adalah semua

populasi pegawai yang terdaftar sebagai Account Representative di Kantor

Pelayanan Pajak Bekasi Selatan. Berdasarkan data kepegawaian dari

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan, jumlah Account

Representative yang terdaftar sebesar 26 orang. Lebih lanjut menurut

Sugiyono (2014:122) sampling jenuh sering dilakukan apabila jumlah

populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin

membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

F. Data Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan sumber data primer. Sumber data primer adalah sumber data

yang diperoleh langsung dari sumber asli dan tidak melalui perantara

(Indriantoro, 1999). Sumber data primer diperoleh dari pegawai yang

terdaftar sebagai Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

47

Pratama Bekasi Selatan dengan cara menyebarkan kuesioner secara

langsung.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi pertanyaan kepada responden untuk dijawab

(Sugiyono, 2014:199). Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan

menyebarkan kuesioner kepada pegawai Account Representative yang

terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Bekasi Selatan. Kuesioner yang

digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua bagian. Pada bagian

pertama kuesioner berisi pertanyaan mengenai data diri responden, dan

bagian kedua berisi pertanyaan penelitian yang terkait dengan variabel-

variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu persepsi pengetahuan

pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak,

persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Kuesioner yang digunakan

dalam penelitian ini adalah jenis kuesioner langsung yang bersifat tertutup

karena cara responden memberikan jawabannya dengan memilih salah

satu jawaban yang dianggap benar, kemudian memberikan tanda.

Data yang telah terkumpul nantinya akan diolah menggunakan

statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2015:29) statistik deskriptif

berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

48

obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya

tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum. Berikut ini merupakan langkah yang akan dilakukan penulis untuk

mengolah data:

a. Deskripsi Karakteristik Responden

Deskripsi karakteristik dari responden digunakan untuk pemisahan

atau pengelompokan responden. Deskripsi karakteristik responden

yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia,

pendidikan, dan lama bekerja dalam frekuensi (%).

b. Deskripsi Hasil Kuesioner

Deskripsi hasil kuesioner berisi hasil skor atas jawaban kuesioner

yang telah disebarkan tentang variabel yang digunakan. Deskripsi

ini memuat data statistik berupa rata-rata (mean), simpangan

baku(standar deviation), serta skor maksimum dan minimum.

H. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang menjadi fokus perhatian (center of

attention) atau pusat yang memberikan pengaruh (effect) dan mempunyai

nilai (value). Variabel penelitian pada dasarnya adalah hal yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

49

(Sugiyono,2014:58). Obyek penelitian yang dapat menetukan hasil

penelitian juga merupakan variabel (Sugiyono 2010:60). Variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Persepsi Pengetahuan Pajak

Pengetahuan Pajak adalah informasi pajak yang dapat digunakan

wajib pajak sebagai dasar untuk bertindak, mengambil keputusan, dan

untuk menempuh arah atau strategi tertentu sehubungan dengan

pelaksanaan hak dan kewajibannya dibidang perpajakan”. (Carolina,

2009:7). Indikator dari pengetahuan pajak menurut Rahayu (2010)

meliputi :

1) Pengetahuan mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan

2) Pengetahuan mengenai Sistem Perpajakan di Indonesia

3) Pengetahuan mengenai Fungsi Perpajakan

b. Persepsi Sosialisasi Pajak

Sosialisasi menurut Mustafa (2005:10) dalam Adiyati (2009)

adalah satu konsep umum yang dimaknakan sebagai proses dimana

kita belajar melalui interaksi dengan orang lain, tentang cara berfikir,

merasakan dan bertindak dimana semuanya itu merupakan hal-hal

yang sangat penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

50

Menurut Winerungan (2013:960-970), Indikator sosialisasi oleh

Dirjen Pajak adalah kegiatan sadar dan peduli pajak serta

memodifikasi program pengembangan pelayanan perpajakan, yang

meliputi:

1) Penyuluhan

Bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh Dirjen Pajak melalui

berbagai media, baik media elektronik maupun media massa

lainnya bahkan terkadang sampai mengadakan penyuluhan

secara langsung ke tempat (daerah-daerah) tertentu yang

dianggap potensial pajaknya tinggi dan membutuhkan

informasi yang lengkap dan terjamin kebenarannya.

2) Diskusi dengan wajib pajak dan tokoh masyarakat

Salah satu bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh Dirjen

Pajak yang lebih menekankan pada komunikasi dua arah baik

dari segi petugas pajak (fiskus) maupun masyarakat

khususnya wajib pajak yang dianggap memiliki pengaruh

atau dipandang oleh masyarakat sekitarnya sehingga

diharapkan mampu memberi penjelasan yang lebih baik

terhadap masyarakat sekitarnya.

3) Informasi langsung dari petugas ke wajib pajak

Bentuk penyampaian informasi yang diperoleh secara

langsung oleh wajib pajak dari petugas yang bersangkutan

(fiskus) mengenai perpajakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

51

4) Pemasangan billboard

Pemasangan billboard dan atau spanduk di pinggir jalan atau

di tempat-tempat lainnya yang strategis dan mudah dilihat

oleh masyarakat. Berisi pesan singkat, bisa berupa

pernyataan, kutipan perkataan maupun slogan yang mudah

dimengerti dan menarik sehingga mampu menyampaikan

tujuannya dengan baik.

5) Web site Dirjen pajak

Media sosialisasi (dalam menyampaikan informasi) yang

dapat diakses internet setiap saat dengan cepat dan mudah

serta informasi yang diberikanpun sangat lengkap, akurat,

terjamin kebenarannya dan up to date.

c. Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak

Kualitas pelayanan merupakan sebagai ukuran seberapa bagus

tingkat layanan yang diberikan mampu menyesuaikan dengan

ekspentasi pelanggan, jadi kualitas pelayanan diwujudkan melalui

pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan

penyampaian pelayanan tersebut membagi harapan pelanggan.

(Anatan dan Elitan, 2007:47). Kepatuhan Wajib Pajak dalam

memenuhi kewajiban membayar pajak tergantung pada bagaimana

pelayanan dari Account Representative memberikan mutu

pelayanan yang terbaik kepada Wajib Pajak (Suryadi, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

52

Menurut Wardani (2011), salah satu tugas Account Representative

adalah memberikan pelayanan yang berkualitas kepada Wajib

Pajak. Menurut Artha dan Setiawan (2016) lima dimensi yang

dapat digunakan untuk menilai kualitas jasa pelayanan adalah

sebagai berikut:

1) Bukti langsung (tangibles), yaitu meliputi fasilitas fisik,

pegawai, perlengkapan, dan komunikasi.

2) Keandalan (reliability) merupakan kemampuan para petugas

pajak dalam memberikan pelayanan yang menjanjikan

dengan segera dan memuaskan.

3) Daya Tanggap (responsiveness) merupakan karakteristik

kecocokan dalam pelayanan manusia yaitu keinginan para

petugas pajak untuk membantu wajib pajak dan memberikan

pelayanan dengan tanggap.

4) Jaminan (assurance), yaitu mencakup kemampuan,

kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh

petugas pajak bebas dari risiko, bahaya atau keragu–raguan.

5) Empati (emphaty) meliputi kemudahan dalam melakukan

komunikasi, hubungan verbal, perhatian pribadi, dan

memahami kebutuhan para pelanggan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

53

d. Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Indikator dari kepatuhan Wajib Pajak itu sendiri menurut

Nasucha (2004) yang dikutip oleh Rahayu (2010:139), adalah:

1) Menyampaikan SPT tepat waktu.

2) Kepatuhan wajib pajak dalam mendaftarkan diri;

3) Kepatuhan untuk menyetorkan kembali surat pemberitahuan;

4) Kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutang;

dan,

5) Kepatuhan dalam pembayaran dan tunggakan pajak

I. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan Skala likert. Menurut Sugiyono (2014:132) Skala likert

adalah sebagai berikut : “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial.” Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus

menggambarkan, mendukung pernyataan. Untuk digunakan jawaban yang

dipilih. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai

titik tolak ukur menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pertanyaan atau pernyataan. Pertanyaan atau pernyataan terkait dengan

variabel Persepsi Pengetahuan Pajak, Persepsi Sosialisasi Pajak, Persepsi

Kualitas Pelayanan Pajak, Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

54

pada penelitian ini akan diberikan skala untuk membuat poin jawaban

responden, skalanya sebagai berikut:

Tabel 3.1. Skala Likert

No

Keterangan

Skor Positif

Skor Negatif

1 Sangat Setuju (SS) 5 1

2 Setuju (S) 4 2

3 Ragu-ragu (RG) 3 3

4 Tidak Setuju (TS) 2 4

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Sumber: Sugiyono (2014:133)

Hasil persentase skor dari pertanyaan atau pernyataan yang berhubungan

dengan variabel X dan Y akan menunjukan jawaban menurut responden

terkait dengan tinggi rendahnya keterkaitan pada variabel-variabel

penelitian tersebut. Untuk mendapatkan nilai atas hasil yang diperoleh dari

persentase variabel, maka dibutuhkan adanya batas skor untuk setiap

kategori, menurut Azwar (2009) klasifikasi dapat dilakukan dengan

langkah berikut:

a. Deskripsi Variabel Penelitian

Analisis deskripsi variabel adalah gambaran terperinci untuk setiap

variabel penelitian. Deskripsi variabel penelitian ini dikelompokkan

menjadi tiga kategori, yaitu: tinggi, sedang, dan rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

55

Menurut Azwar (2009) pengelompokan ketiga kategori

tersebut dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Kategori tinggi : X ≥ Mi + Sdi

Kategori sedang : Mi - Sdi ≤ X < Mi +Sdi

Kategori rendah : X < Mi – Sdi

Keterangan:

X : Skor total variabel

Mi : Mean ideal

Sdi : Standar deviasi ideal

Pengelompokan berdasarkan kategori tersebut untuk melihat sejauh

mana tanggapan responden terhadap masing – masing variabel

penelitian. Semakin tinggi skor dari variabel, maka semakin

positif/baik hasil yang didapat dari jawaban tentang variabel

tersebut, dan sebaliknya jika semakin rendah skor dari variabel,

maka semakin negatif/buruk hasil yang didapat dari variabel

tersebut.

J. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto,

2002:144). Sebelum instrumen penelitian digunakan untuk

mengumpulkan data perlu dilakukan pengujian validitas. Hal ini

bertujuan untuk mendapatkan data yang valid dari instrumen yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

56

valid. Menurut Sugiyono (2012:121) hasil penelitian yang valid bila

terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Cara yang dipakai

dalam menguji tingkat validitas adalah dengan variabel internal,

yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian antara bagian instrumen

secara keseluruhan. Untuk mengukurnya menggunakan analisis butir.

Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor yang ada

kemudian dikorelasikan dengan menggunakan rumus korelasi

produk moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto,

(2002:146) sebagai berikut:

rxy

NN

N

yxxy

yyxx2222

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi antara x dan y

N : Jumlah Subyek

X : Skor item

Y : Skor total

∑X : Jumlah skor items

∑Y : Jumlah skor total

∑X2

: Jumlah kuadrat skor item

∑Y2

: Jumlah kuadrat skor total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

57

Nilai rxy diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan

rumus diatas. Untuk memudahkan perhitungan untuk uji validitas,

dapat dilakukan dengan bantuan SPSS. Hasil dari perhitungan

tersebut dibandingkan dengan nilai pada tabel Product Moment. Jika

nilai rxy (hasil hitung) lebih besar atau sama dengan tabel, maka

butir instrumen tersebut valid dan jika rxy (hasil hitung) lebih kecil

dari tabel maka butir instrumen tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,

2002:154).

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan

pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif

sama (Azwar, 2000:3). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan teknik Formula Alpha-Cronbach dan dinyatakan

dalam rumus berikut (Wiyono, 2011):

Keterangan :

= reliabilitas instrumen

k = jumlah item pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

58

= jumlah varians butir

= varians total

Tingkat reliabilitas menurut Sekaran (2000:312) dibagi menjadi 3

yaitu:

Tabel 3.2. Skor Reliabilitas Alpha-Cronbach

Skor Reliabilitas

0,800-1,000 Reliabilitas baik

0,600-0,799 Reliabilitas diterima

kurang dari 0,600 Reliabilitas kurang baik

K. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan untuk menjawab rumusan-rumusan

masalah dari penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis asosiatif.

Menurut Siregar (2010:213) analisis asosiatif adalah bentuk analisis data

penelitian untuk menguji ada tidaknya hubungan keberadaan variabel dari

dua kelompok data atau lebih. Pada penelitian ini peneliti menggunakan

korelasi Spearman Rank, alasannya karena data dari instrumen

menggunakan skala likert yang hasilnya adalah data berskala ordinal.

Menurut Sugiyono (2002:282) korelasi Spearman Rank tepat digunakan

mencari atau untuk menguji hipotesis asosiatif bila masing-masing

variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar

variabel tidak harus sama. Korelasi Spearman Rank dipilih pada penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

59

ini dengan pertimbangan bahwa data yang diolah tidak harus berdistribusi

normal.

Uji Korelasi Rank-Spearman digunakan untuk menganalisis tingkat

keeratan hubungan antar variabel dan arah hubungan antar variabel.

Tingkat keeratan hubungan antar variabel dapat diketahui dari melihat

angka koefisien korelasi. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap

koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil kekuatan

hubungan antar variabel, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang

tertera pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.3. Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0 Tidak ada korelasi antara variabel

>0 – 0,25 Korelasi sangat lemah

>0,25 – 0,50 Korelasi Cukup

>0,50 – 0,75 Korelasi Kuat

>0,75 – 0,99 Korelasi Sangat Kuat

1 Korelasi Sempurna

Sumber : Sarwono (2012)

Arah Hubungan antar variabel dapat diketahui dari melihat angka

koefisien Korelasi. Besarnya koefisien Korelasi Spearman ( rs ) bervariasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

60

yang memiliki batasan batasan antara – 1 < r < 1, interprestasi nilai

koefisien korelasinya adalah :

1) Jika nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier

positif,yaitu makin besar nilai variabel X maka besar pula nilai

variabel Y, atau makin kecil nilai variabel X maka makin kecil

pula nilai variabel Y.

2) Jika nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif,

yaitu makin kecil nilai variabel X maka makin besar nilai

variabel Y, atau makin besar nilai variabel X maka makin kecil

pula nilai variabel Y.

3) Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara

variabel X dengan variabel Y.

Namun untuk dapat memudahkan pengolahan korelasimya penulis

menggunakan software SPSS for Windows.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

61

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah KPP Pratama Bekasi Selatan

Pembentukan KPP Pratama Bekasi Selatan diawali dengan diberlakukannya

Undang-Undang No. 11 tahun 1959 tentang Pajak Hasil Bumi, maka

dibentuklah Kantor IREDA ( Iuran Retribusi Daerah ) Bekasi di bawah

Kantor Wilayah IV DJP Bandung yang wilayah kerjanya antara lain :

1. Kabupaten Bekasi

2. Kabupaten Karawang

3. Kabupaten Purwakarta

4. Kabupaten Subang

Karena pada saat itu ada pemisahan antara iuran dan pajak maka pada tahun

1965 berubah namanya menjadi “Kantor IPEDA ( Iuran Pembangunan

Daerah ) PBB Bekasi” yang merupakan kantor yang mengurusi pajak

pemerintah pusat namun untuk membiayai pembangunan daerah pada tahun

1981 berubah namanya lagi menjadi Kantor Inspeksi IPEDA ( Iuran

Pembangunan Daerah ) Bekasi. Karena terlalu luas wilayah kerjanya pada

tahun 1989 namanya diganti menjadi Kantor Pelayanan Pajak Bumi

dan Bangunan Bekasi di bawah Kanwil VII DJP Bandung yang wilayah

kerjanya antara lain :

a. Kotamadya Bekasi

b. Kabupaten Bekasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

62

c. Kabupaten Karawang

Dengan semakin beratnya bobot kerja, maka pada tahun 2002 berubah

namanya lagi menjadi Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan

Bekasi Satu dibawah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak IX

Bandung yang wilayah kerjanya hanya kota Bekasi. Dengan adanya

pemecahan Kantor Wilayah pada tahun 2004 Kantor Pelayanan PBB

Bekasi Satu berada dibawah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak

Jawa Barat II.

Sehubungan dengan reorganisasi dilingkungan Direktorat Jenderal Pajak

berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:132/PMK.01/2006

tentang Organisasi dan Tata Kerja Instasi vertikal Direktorat Jenderal

Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan

Nomor : 55/PMK.01/2007, perlu diatur penerapan organisasi, tata kerja

dan saat mulai beroperasinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama di

Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat II,

sesuai Keputusan Direktorat Jenderal Pajak Nomor KEP-112/PJ/2007

tanggal 9 Agustus 2007 namanya dirubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Bekasi Selatan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 55/PMK.01/2007

yang telah diubah dengan 206.2/PMK.01/2014 yaitu tentang Organisasi

dan Tata Kerja Instasi vertikal Direktorat Jenderal Pajak dengan

menimbang bahwa dalam rangka meningkatkan tertib administrasi,

efektivitas, dan kinerja organisasi instansi vertikal di lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

63

Direktorat Jenderal Pajak yang mulai diterapkan pada 31 Maret 2015 dan

mulai dioperasikan pada 6 Juli 2015, maka Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Bekasi Selatan yang sebelumnya adalah instansi vertikal

Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Jawa Bagian Barat II saat ini

berubah menjadi di bawah Kantor Wilayah Jawa Barat III dengan wilayah

kerja meliputi 4 (empat) kecamatan di Kota Bekasi.

B. Lokasi Kantor dan Wilayah Kerja KPP Pratama Bekasi Selatan

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan berlokasi di Jl. Cut

Meutia No 125, Margahayu, Bekasi Timur, Jawa Barat. KPP Pratama

Bekasi Selatan memiliki wilayah kerja sebagai berikut:

Gambar 4.1. Peta Wilayah Kerja KPP Pratama Bekasi Selatan

Sumber: Sub Bagian Umum KPP Pratama Bekasi Selatan

Peta Wilayah Kerja KPP Pratama Bekasi

Selatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

64

Wilayah kerja KPP Pratama Bekasi Selatan meliputi 4 kecamatan dan

17 kelurahan yaitu:

Tabel 4.1. Wilayah Kerja KPP Pratama Bekasi Selatan

No Kecamatan Kelurahan

1 Bekasi Selatan a. Pekayon

b. Jaka Setia

c. Margajaya

d. Jaka Mulia

e. Kayu Ringin Raya

2 Rawa Lumbu a. Bojong Menteng

b. Pengasinan

c. Sepanjang Jaya

d. Bojong Rawa Lumbu

3 Mustika Jaya a. Mustika Jaya

b. Mustika Sari

c. Padurenan

d. Cimuning

4 Bantar Gebang a. Bantar Gebang

b. Sumur Batu

c. Ciketing

d. Cikiwul

Sumber: Sub Bagian Umum KPP Pratama Bekasi Selatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

65

C. Kedudukan, Tugas dan Fungsi KPP Pratama Bekasi Selatan

1. Kedudukan

KPP Pratama Bekasi Selatan adalah Instansi Vertikal Direktorat

Jenderal Pajak yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung

kepada Kepala kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa BaratIII

(Kanwil DJP JabarIII) atau bagian Barat pulau Jawa.

2. Tugas

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

206.2/PMK.01/2014 pasal 58, KPP Pratama Bekasi Selatan mempunyai

tugas yaitu melaksanakan penyuluhan, pelayanan,dan pengawasan Wajib

Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak

Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak

Bumi dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan

perundang-undangan.

3. Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

206.2/PMK.01/2014 pasal 58, KPP Pratama Bekasi Selatan

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a) Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan

potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan

objek dan subjek pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan

Bangunan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

66

b) Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan;

c) Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan

dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat

lainnya;

d) Penyuluhan perpajakan;

e) Pelayanan perpajakan;

f) Pelaksanaan pendaftaran Wajib Pajak;

g) Pelaksanaan ekstensifikasi;

h) Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak;

i) Pelaksanaan pemeriksaan pajak;

j) Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak;

k) Pelaksanaan konsultasi perpajakan;

l) Pembetulan ketetapan pajak;

m) Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan

D. Visi, Misi dan Motto KPP Pratama Bekasi Selatan

KPP Pratama Bekasi Selatan sebagai kesatuan integral dari Direktorat

Jenderal Pajak memiliki visi dan misi yang sejalan dengan visi dan misi

Direktorat Jenderal Pajak yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

67

1. Visi

Menjadi Model Pelayanan Masyarakat yang Menyelenggarakan Sistem

dan Manajemen Perpajakan Kelas Dunia, yang Dipercaya dan

dibanggakan Masyarakat

2. Misi

Menghimpun penerimaan Negara pada sektor pajak yang mampu

menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan pada

undang-undang perpajakan dengan tingkat efektiftitas dan efisiensi yang

sadar tinggi.

3. Motto

Kepuasan anda adalah kebahagiaan kami, keluhan anda adalah motivator

perbaikan pelayanan kami.

E. Struktur Organisasi KPP Pratama Bekasi Selatan

Dalam suatu organisasi, hubungan antara tiap bagian yang memiliki

pengaruh antara satu dengan yang lainnya harus terkoordinasi dengan baik

agar tujuan dari organisasi dapat tercapai. Struktur organisasi Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan terdiri dari:

1. Kepala Kantor

2. Subbagian Umumn dan Kepatuhan Internal;

3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi;

4. Seksi Pelayanan;

5. Seksi Penagihan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

68

6. Seksi Pemeriksaan;

7. Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan;

8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I;

9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II;

10. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III;

11. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV; dan

12. Kelompok Jabatan Fungsional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

69

Gambar 4.2. Struktur Organisasi KPP Pratama Bekasi Selatan

Sumber : Subbagian Umum KPP Pratama Bekasi Selatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

70

KPP Pratama Bekasi Selatan didukung oleh karyawan yang

berjumlah 102 (seratus dua) orang yang terdiri dari:

a. Kepala KPP ( eselon III ) : 1 orang

b. Pejabat eselon IV ( Kasi ) : 10 orang

c. Account Representative : 26 orang

d. Kelompok Fungsional : 20 orang

e. Pelaksana : 45 orang

Sumber: Sub Bagian Umum KPP Pratama Bekasi Selatan

F. Pembagian Tugas Pokok KPP Pratama Bekasi Selatan

1. Kepala Kantor

memimpin dan mengarahkan bawahannya, agar bekerja lebih efisien,

dan efektif sedangkan wewenangnya adalah memberikan tanda tangan

atas surat-surat yang bersifat informatif dan instruktif

2. Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal

Subbagian Umum terbagi lagi dalam menjalankan beberapa fungsi

dan tugasnya, yaitu sebagai berikut;

a. Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian, tugasnya :

1) Menyelenggarakan surat masuk dan surat keluar

2) Menyusun konsep usulan kenaikan pangkat, gaji berkala,

penyesuaian ijazah, penyusunan formal pegawai dan

penyusunan non otomotif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

71

b. Urusan Keuangan, tugasnya :

1) Membuat daftar usulan kegiatan.

2) Menyusun daftar rencana pembiayaan rutin.

c. Urusan Rumah Tangga Kantor, tugasnya :

1) Melakukan inventarisasi alat perlengkapan kantor dan

formulir.

2) Melaksanakan urusan kerumahtanggaan.

Sementara untuk bagian kepatuhan Internal bertugas untuk

pengelolaan kinerja pegawai, pemantauan pengendalian intern,

pemantauan pengelolaan risiko, pemantauan kepatuhan terhadap

kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil pengawasan, serta

penyusunan rekomendasi perbaikan proses bisnis.

3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas

melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, pengamatan

potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, perekaman

dokumen perpajakan, urusan tata usaha penerimaan perpajakan,

pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis

komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing, pelaksanaan i-

SISMIOP dan SIG, serta pengelolaan kinerja organisasi.

4. Seksi Pelayanan

Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan

penerbitan produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

72

berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan,

serta penerimaan surat lainnya, serta pelaksanaan pendaftaran Wajib

Pajak.

5. Seksi Penagihan

Seksi Penagihan mempunyai tugas melakukan urusan

penatausahaan piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak,

penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak, serta penyimpanan

dokumen-dokumen penagihan.

6. Seksi Pemeriksaan

Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan

rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan,

penerbitan, penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak, dan

administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya, serta pelaksanaan

pemeriksaan oleh petugas pemeriksa pajak yang ditunjuk kepala kantor.

7. Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan

Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan mempunyai tugas melakukan

pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak,

pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam

menunjang ekstensifikasi, bimbingan dan pengawasan Wajib Pajak baru,

serta penyuluhan perpajakan.

8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, Seksi Pengawasan dan Konsultasi II,

Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, serta Seksi Pengawasan dan

Konsultasi IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

73

Mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban

perpajakan Wajib Pajak, bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan

konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak, analisis

kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka

melakukan intensifikasi, usulan pembetulan ketetapan pajak, usulan

pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas

Tanah dan Bangunan, serta melakukan evaluasi hasil banding.

Pada KPP Pratama Bekasi Selatan terdapat 4(empat) Seksi

Pengawasan dan Konsultasi(Waskon) dengan wilayah kerja meliputi 4

kecamatan di Kota Bekasi yaitu kecamatan Bantar Gebang,Mustika Jaya,

kecamatan Bekasi Selatan, dan Rawalumbu.

9. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan

kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada KPP Pratama Bekasi

Selatan terdapat 2 macam kelompok jabatan fungsional yaitu Fungsional

Penilai yang terdiri dari 1 (satu) orang dan Fungsional Pemeriksa Pajak

yang terdiri dari 21 (dua puluh satu) orang. Khusus Fungsional

Pemeriksa Pajak dibagi menjadi 2 (dua) kelompok dan 6 (enam) tim

pemeriksa pajak. Tiap kelompok dipimpin oleh seorang ketua kelompok

(supervisor) yang membawahi masing 3 (tiga) tim pemeriksa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

74

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pada data yang diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Bekasi Selatan, Jawa Barat, jumlah pegawai yang terdaftar sebagai

Account Representative KPP Pratama Bekasi Selatan sebesar 26 orang.

Jumlah tersebut diambil sebagai total populasi pada penelitian ini.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh,

maka jumlah sampel yang digunakan adalah sejumlah 26 orang.

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan

kuesioner kepada Pegawai yang terdaftar sebagai Account Representative di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan, Jawa Barat. Pegawai

Account Representative diposisikan sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi

yang menjawab kuesioner yang diberikan oleh peneliti.

Kuesioner yang disebarkan kepada pegawai Account Representative

berjumlah 26 kuesioner dan dikembalikan sejumlah 26 kuesioner. Namun

hanya 21 kuesioner atau pada persentase 80,77% yang dapat diolah

sementara untuk 5 kuesioner atau pada persentase 19,23% tidak dapat

diolah karena tidak sesuai kriteria kelengkapan data responden yang

dibutuhkan.

A. Deskripsi Data Responden

Deskripsi data responden pada penelitian ini terdiri dari frekuensi dan

persentase usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama bekerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

75

Tujuan dari analisis deskripsi data responden dalam penelitian ini yaitu

untuk menganalisis data yang berhubungan dengan identitas responden.

1. Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.1. Data Responden Berdasarkan Usia

Keterangan Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 27-29 Tahun 3 14.3 14.3 14.3

30-32 Tahun 5 23.8 23.8 38.1

33-35 Tahun 4 19.0 19.0 57.1

36-38 Tahun 5 23.8 23.8 80.9

39-41 Tahun 1 4.8 4.8 85.7

42-44 Tahun 1 4.8 4.8 90.5

45-47 Tahun 2 9.5 9.5 100.0

Total 21 100.0 100.0

Sumber : Data diolah, 2017

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang

mendominasi pada penelitian ini berada pada usia 30-32 tahun

sebanyak 5 responden dengan persentase sebesar 23,8% dan 36-38

tahun sebanyak 5 responden dengan persentase 23,8%. Pada taraf

usia 33-35 tahun sebanyak 4 orang dengan persentase 19,0%, usia

27-29 tahun sebanyak 3 orang dengan persentase 14,3%, usia 39-41

tahun sebanyak 1 orang dengan persentase 4,8%, usia 42-44 tahun

sebanyak 1 orang dengan persentase 4,8%, dan usia 45-47 sebanyak

2 orang dengan persentase 9,5%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

76

2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.2. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Keterangan Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-Laki 8 38.1 38.1 38.1

Perempuan 13 61.9 61.9 100.0

Total 21 100.0 100.0

Sumber : Data diolah, 2017

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa mayoritas responden

berjenis kelamin perempuan dengan persentase sebesar 61,9 %.

Sementara laki-laki memiliki presentase sebesar 38,1%. Dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai Account

Representative pada Kantor Pelayanan Pajak Bekasi Selatan adalah

wanita.

3. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 5.3. Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Keterangan Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid D3 2 9.5 9.5 9.5

S1 16 76.2 76.2 85.7

S2 3 14.3 14.3 100

Total 21 100 100

Sumber : Data diolah, 2017

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa mayoritas responden

yang mendominasi pada penelitian ini adalah reponden yang

memiliki pendidikan terakhir Strata-1 atau S1 sebanyak 16

responden dengan persentase sebesar 76,2% dan pada peringkat

kedua ditempati oleh responden yang memiliki pendidikan terakhir

Strata-2 atau S2 sebanyak 3 responden dengan persentase 14,3%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

77

dan sisanya adalah responden yang mememiliki latar belakang

pendidikan D3 sebanyak 2 orang dengan persentase 9,5%.

4. Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 5.4. Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Keterangan Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 2-21 bulan 8 38.1 38.1 38.1

22-41 bulan 11 52.4 52.4 90.5

42-61 bulan 1 4.8 4.8 95.3

62-81 bulan 0 0.0 0.0 95.3

82-101 bulan 0 0.0 0.0 95.3

102-121 bulan 0 0.0 0.0 95.3

122-141 bulan 1 4.8 4.8 100

Total 21 100.0 100

Sumber : Data diolah, 2017

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang

mendominasi pada penelitian ini adalah reponden yang memiliki

lama bekerja (dalam bulan) 22-41 bulan dengan persentase 52,4%,

urutan berikutnya adalah reponden yang memiliki lama bekerja

(dalam bulan) 2-21 bulan dengan persentase 38,1%, selanjutnya

dapat diketahui bahwa responden dengan lama bekerja 42-61 bulan

berjumlah 1 orang, dengan persentase 4,8% dan responden dengan

lama bekerja 122-141 bulan berjumlah 1 orang dengan persentase

4,8%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

78

B. Deskripsi Hasil Kuesioner

Deskripsi hasil kuesioner berisi hasil dari skor atas jawaban

kuesioner yang telah disebarkan tentang variabel yang digunakan.

Deskripsi ini memuat data statistik seperti rata-rata (mean), simpangan

baku (standar deviation), serta skor maksimum dan minimum. Hasil

kuesioner secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.5. Descriptive Statistik

Persepsi

Pengetahuan Pajak

Persepsi

Sosialisasi

Pajak

Persepsi

Kualitas

Pelayanan

Pajak

Persepsi

Kepatuhan

WPOP

N Valid 21 21 21 21

Missing 0 0 0 0

Mean 22.33 19.95 25.10 19.52

Std. Deviation 3.610 2.500 2.448 3.010

Minimum 17 12 20 15

Maximum 30 24 30 26

Sumber : Data diolah, 2017

Keterangan:

N : Jumlah Responden

Minimum : Jumlah total skor terendah setiap variabel

Maximum : Jumlah total skor tertinggi setiap variabel

Mean : Nilai rata-rata

Standar deviasi : Besarnya nilai penyimpangan rata-rata

Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan bahwa jumlah data

yang diolah (N) sebanyak 21 data. Pada variabel persepsi

pengetahuan pajak memiliki skor minimum sebesar 17, skor

maksimum 30, rata-rata sebesar 22,33, dan standar deviasi sebesar

3,610. Kondisi tersebut menunjukan bahwa terdapat responden yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

79

memberikan persepsi jawaban negatif/buruk dan persepsi jawaban

positif/baik pada persepsi pengetahuan pajak.

Pada variabel persepsi sosialisasi pajak memiliki skor minimum

sebesar 12, skor maksimum 24, rata-rata sebesar 19,95, dan standar

deviasi sebesar 2,500. Kondisi tersebut menunjukan bahwa terdapat

responden yang memberikan persepsi jawaban negatif/buruk dan

persepsi jawaban positif/baik pada persepsi sosialisasi pajak.

Pada variabel persepsi kualitas pelayanan pajak memiliki skor

minimum sebesar 20, skor maksimum 30, rata-rata sebesar 25,10 dan

standar deviasi sebesar 2,448. Kondisi tersebut menunjukan bahwa

terdapat responden yang memberikan persepsi jawaban negatif/buruk

dan persepsi jawaban positif/baik pada persepsi kualitas pelayanan

Account Representative.

Pada variabel persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

memiliki skor minimum sebesar 15, skor maksimum 26, rata-rata

sebesar 19,52 dan standar deviasi sebesar 3,010. Kondisi tersebut

menunjukan bahwa terdapat responden yang memberikan persepsi

jawaban negatif/buruk dan persepsi jawaban positif/baik pada persepsi

kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

Kemudian, variabel -variabel penelitian ini perlu dikelompokan

dengan melihat frekuensi setiap variabel . Deskripsi variabel ini

dikelompokan menjadi kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

80

1. Persepsi Pengetahuan Pajak

Analisis ini perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat

persepsi pengetahuan pajak berdasarkan jawaban responden.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai jawaban responden terhadap

item pernyataan dari variabel persepsi pengetahuan pajak, diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 5.6. Kategori Skor Jawaban Persepsi Pengetahuan Pajak

Persepsi Pengetahuan Pajak

Kategori skor Frekuensi Persentase %

Rendah < 18.72 4 4%

Sedang 18.72 - 25.94 13 13%

Tinggi ≥ 25.94 4 4%

Sumber : Data diolah, 2017

Hasil pengolahan data di atas menunjukan bahwa total skor jawaban

responden atas pernyataan untuk variabel persepsi pengetahuan

pajak berada pada range 18,72 sampai dengan 25,94 sebanyak 13

dari 21 responden dengan persentase 13%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa menurut, persepsi pengetahuan wajib pajak di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan dinilai sedang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

81

2. Persepsi Sosialisasi Pajak

Tabel 5.7. Kategori Skor Jawaban Persepsi Sosialisasi Pajak

Persepsi Sosialisasi Pajak

Kategori skor Frekuensi Persentase %

Rendah < 17.45 2 2%

Sedang 17.45 - 22.45 17 17%

Tinggi ≥ 22.45 2 2%

Sumber : Data diolah, 2017

Hasil pengolahan data di atas menunjukan bahwa total skor jawaban

responden atas pernyataan untuk variabel persepsi sosialisasi pajak

berada pada range 17,45 sampai dengan 22,45 sebanyak 17 dari 21

responden dengan persentase 17%. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa kegiatan sosialisasi pajak yang diselenggarakan oleh Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan dinilai sedang.

3. Persepsi Kualitas Pelayanan pajak

Tabel 5.8. Kategori Skor Jawaban Persepsi Kualitas Pelayanan

pajak

Persepsi Kualitas Pelayan Pajak

Kategori skor Frekuensi Persentase %

Rendah < 22.65 3 3%

Sedang 22.65 - 27.55 14 14%

Tinggi ≥ 27.55 4 4%

Sumber : Data diolah, 2017

Hasil pengolahan data di atas menunjukan bahwa total skor jawaban

responden atas pernyataan untuk variabel persepsi kualitas

pelayanan pajak berada pada range 22,65 sampai dengan 27,65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

82

sebanyak 14 dari 21 responden dengan persentase 14%. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa menurut responden kualitas pelayanan

pajak yang telah diberikan oleh Account Representative yang ada di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan dinilai sedang.

4. Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Tabel 5.9. Kategori Skor Jawaban Persepsi Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi

Persepsi Kepatuhan WPOP

Kategori skor Frekuensi Persentase %

Rendah < 16.51 2 2%

Sedang 16.51 - 22.53 16 16%

Tinggi ≥ 22.53 3 3%

Sumber : Data diolah, 2017

Hasil pengolahan data di atas menunjukan bahwa total skor jawaban

responden atas pernyataan untuk variabel kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi berada pada range 16,51 sampai dengan 22,53

sebanyak 16 dari 21 responden dengan persentase 16%. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan dinilai

sedang.

C. Pengujian Intrumen

Pengujian dilakukan berdasarkan dari data yang diperoleh. Data

memegang peranan penting dalam penelitian ini, karena merupakan

gambaran dari variabel yang diteliti. Oleh karena itu agar memperoleh

hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan, maka sebelum data-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

83

data tersebut diolah lebih lanjut maka dilakukan pengujian validitas dan

reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas pada penelitian ini menggunakan program Person

Correlation SPSS versi 22. Butir instrument dikatakan valid jika

memiliki r hitung yang lebih besar dari r tabel product moment

pada taraf signifikansi. Hasil uji validitas sebagai berikut :

Tabel 5.10. Hasil Uji Validitas Persepsi Pengetahuan Pajak

No item R hitung ≥ R table Keterangan

1 0.672 0.433 Valid

2 0.807 0.433 Valid

3 0.859 0.433 Valid

4 0.861 0.433 Valid

5 0.908 0.433 Valid

6 0.908 0.433 Valid

Sumber : Data diolah, 2017

Tabel 5.11. Hasil Uji Validitas Persepsi Sosialisasi Pajak

No item R hitung ≥ R table Keterangan

1 0.738 0.433 Valid

2 0.877 0.433 Valid

3 0.829 0.433 Valid

4 0.581 0.433 Valid

5 0.893 0.433 Valid

Sumber : Data diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

84

Tabel 5.12. Hasil Uji Validitas Persepsi Kualitas Pelayanan

pajak

No

item R hitung ≥ R tabel Keterangan

1 0.744 0.433 Valid

2 0.641 0.433 Valid

3 0.717 0.433 Valid

4 0.905 0.433 Valid

5 0.795 0.433 Valid

6 0.501 0.433 Valid

Sumber : Data diolah, 2017

Tabel 5.13. Hasil Uji Validitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi

No

item R hitung ≥ R tabel Keterangan

1 0.739 0.433 Valid

2 0.823 0.433 Valid

3 0.814 0.433 Valid

4 0.815 0.433 Valid

5 0.872 0.433 Valid

6 0.840 0.433 Valid

Sumber : Data diolah, 2017

Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan menunjukan

bahwa semua item pernyataan memiliki r hitung > r tabel sehingga

dinyatakan bahwa validitas telah terpenuhi, artinya variabel -

variabel dalam penelitian telah memenuhi asumsi validitas dan

layak dilakukan pengujian selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha

Cronbach pada program SPSS versi 22. Suatu kuesioner dikatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

85

reliabel jika memiliki alpha > 0,6. Hasil uji reliabilitas sebagai

berikut :

Tabel 5.14. Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Pengetahuan Pajak

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.904 6

Sumber : Data diolah, 2017

Tabel 5.15. Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Sosialisasi Pajak

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.851 5

Sumber : Data diolah, 2017

Tabel 5.16. Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kualitas Pelayanan

pajak

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.815 6

Sumber : Data diolah, 2017

Tabel 5.17. Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.894 6

Sumber : Data diolah, 2017

Berdasarkan hasil yang ditampilkan tabel di atas, bahwa hasil

uji reliabilitas menunjukan semua konstruk telah memiliki nilai

yang memuaskan yaitu nilai masing-masing variabel berada pada

tingkatan di atas nilai minimal 0,6. Berdasarkan hasil tersebut maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

86

dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan dalam kuesioner

dinyatakan reliabel yang berarti pernyataan-pernyataan dalam

kuesioner dapat memberikan hasil yang sama meskipun ditunjukan

kepada orang yang berbeda.

D. Analisis Data

Hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak,

persepsi kualitas pelayanan pajak dengan Persepsi kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi dianalisis dengan menggunakan Spearman Rank

Correlation pada program SPSS versi 22.

1. Hubungan Persepsi Pengetahuan Pajak dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Berikut ini adalah hasil yang disajikan menggunakan analisis

Spearman Rank Correlation.

Tabel 5.18. Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Pengetahuan

Pajak dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Persepsi

Pengetahuan

Pajak

Persepsi Kepatuhan

Wajib Pajak Orang

Pribadi

Spearman's

rho

Persepsi

Pengetahuan

Pajak

Correlation

Coefficient 1.000 .659**

Sig. (2-

tailed) 0.001

N 21 21

Persepsi

Kepatuhan

Wajib Pajak

Orang Pribadi

Correlation

Coefficient .659** 1

Sig. (2-

tailed) 0.001

N 21 21

Sumber : Data diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

87

Berdasarkan tabel 5.18, diketahui besarnya koefisien korelasi

tersebut 0,659 yang menunjukan bahwa r > 0, berarti hubungan

kedua variabel menunjukan hubungan dengan arah positif. Nilai

0,659 merupakan koefisien korelasi dengan nilai hubungan berada

pada interval > 0,50 – 0,75 yang menunjukan hubungan dengan

korelasi kuat.

Dengan hasil uji tersebut maka hipotesis 1 (H1) diterima, yang

berarti H0 ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa persepsi

pengetahuan pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi memiliki hubungan dengan arah positif. Jika persepsi

pengetahuan pajak tinggi maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi juga akan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

88

2. Hubungan Persepsi Sosialisasi Pajak dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Berikut ini adalah hasil yang disajikan menggunakan analisis

Spearman Rank Correlation.

Tabel 5.19. Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Sosialisasi Pajak

dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Persepsi

Sosialisasi Pajak

Persepsi Kepatuhan

Wajib Pajak Orang

Pribadi

Spearman's

rho

Persepsi

Sosialisasi

Pajak

Correlation

Coefficient 1.000 .335

Sig. (2-

tailed) .138

N 21 21

Persepsi

Kepatuhan

Wajib

Pajak

Orang

Pribadi

Correlation

Coefficient .335 1.000

Sig. (2-

tailed) .138

N 21 21

Sumber : Data diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.19, diketahui besarnya koefisien korelasi

tersebut 0,335 yang menunjukan bahwa r > 0, berarti hubungan

kedua variabel menunjukan hubungan dengan arah positif. Nilai

0,335 merupakan koefisien korelasi dengan nilai hubungan berada

pada interval > 0,25 – 0,50 yang menunjukan hubungan dengan

korelasi cukup kuat.

Dengan hasil uji tersebut maka hipotesis 2 (H2) diterima, yang

berarti H0 ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa persepsi sosialisasi

pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

89

memiliki hubungan dengan arah positif. Jika persepsi sosialisasi

pajak tinggi maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

juga akan tinggi.

3. Hubungan Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Berikut ini adalah hasil yang disajikan menggunakan analisis

Spearman Rank Correlation.

Tabel 5.20. Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kualitas

Pelayanan Pajak dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi

Persepsi

Kualitas

Pelayanan Pajak

Persepsi

Kepatuhan Wajib

Pajak Orang

Pribadi

Spearman's

rho

Persepsi

Kualitas

Pelayanan Pajak

Correlation

Coefficient 1.000 .678**

Sig. (2-

tailed) .001

N 21 21

Persepsi

Kepatuhan

Wajib Pajak

Orang Pribadi

Correlation

Coefficient .678** 1.000

Sig. (2-

tailed) .001

N 21 21

Berdasarkan tabel 5.20, diketahui besarnya koefisien korelasi

tersebut 0,678 yang menunjukan bahwa r > 0, berarti hubungan

kedua variabel menunjukan hubungan dengan arah positif. Nilai

0,678 merupakan koefisien korelasi dengan nilai hubungan berada

Sumber : Data diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

90

pada interval > 0,50 – 0,75 yang menunjukan hubungan dengan

korelasi kuat.

Dengan hasil uji tersebut maka hipotesis 3 (H3) diterima, yang

berarti H0 ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa persepsi kualitas

pelayanan pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi memiliki hubungan dengan arah positif. Jika persepsi

kualitas pelayanan pajak tinggi maka persepsi kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi juga akan tinggi.

E. Pembahasan

Setelah dilakukan analisis data pada sub bab sebelumnya, maka pada bagian

ini akan dijelaskan mengenai masing-masing hubungan antar variabel yang

terdapat pada penelitian ini.

1. Hubungan Persepsi Pengetahuan Pajak dengan Persepsi Kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi

Berdasarkan pengujian korelasi yang telah dilakukan, diketahui

besarnya koefisien korelasi tersebut 0,659 yang menunjukan bahwa r >

0, berarti hubungan kedua variabel menunjukan hubungan dengan arah

positif. Nilai 0,659 merupakan koefisien korelasi dengan nilai hubungan

berada pada interval > 0,50 – 0,75 yang menunjukan hubungan dengan

korelasi kuat.

Dengan hasil uji tersebut maka hipotesis 1 (H1) diterima, yang

berarti H0 ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa persepsi pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

91

pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi memiliki

hubungan dengan arah positif. Jika persepsi pengetahuan pajak tinggi

maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi juga akan tinggi.

Penelitian ini selaras dengan hasil penelitian Nugroho (2016) yang

mengemukakan bahwa Persepsi Pengetahuan Pajak memiliki hubungan

positif yang cukup kuat dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi. Dapat diartikan bahwa semakin banyak pengetahuan yang

dimiliki oleh Wajib Pajak Orang Pribadi tentang pajak maka semakin

patuh pula Wajib Pajak. Pengetahuan pajak menunjang seorang Wajib

Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Pengetahuan

tentang pajak diperoleh melalui fasilitas dari petugas pajak yang

memberikan konsultasi,bimbingan ataupun sosialisasi kepada Wajib

Pajak.

Menurut Notoatmojo (2007) dalam Nugroho (2016) sejauh mana

besarnya pengetahuan pajak yang dimiliki oleh Wajib Pajak dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

a. Usia

Usia dapat mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya

tangkap dan pola berpikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperoleh akan semakin baik. Tahapan usia terbagi atas:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

92

1) Masa Remaja

Masa remaja atau masa puber merupakan penghubung antara

masa anak-anak dan dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan

masa remaja sangat pesat baik fisik maupun psikologis. Masa

remaja masuk pada usia 14-20 tahun, pengetahuannya baik

karena perkembangan otaknya baik, sehingga mudah untuk

menerima dan mengajarkan kepandaian baru.

2) Masa dewasa

Tubuh manusia mencapai puncak pertumbuhan dan

perkemangan sempurna. Masa dewasa berada pada rentang

usia 21-40 tahun. Pada usia dewasa ini otot-otot dan otak

mencapai kekuatan maksimal. Perkembangan cara berpikir

telah berkembang dengan sempurna.

3) Masa tua

Masa tua masuk pada usia 40 tahun. Pada masa organ-organ

tubuh mengalami penurunan fungsi karena proses penuaan.

Orang yang sudah tua lebih cepat letih, reaksinya juga lebih

lambat demikian juga dengan pengetahuannya yang mulai

menurun karena daya ingatnya sudah mulai berkurang, alat

indra mulai kurang peka terutama pendengaran dan

penglihatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

93

b. Pendidikan

Menurut Notoatmojo (1997) dalam Nugroho (2016), pendidikan

adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk

mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga

sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkatan pendidikan

dibagi menjadi 3 yaitu:

1) Tingkat pendidikan dasar

2) Tingkat pendidikan menengah

3) Tingkat pendidikan tinggi

2. Hubungan Persepsi Sosialisasi Pajak dengan Persepsi Kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi

Berdasarkan pengujian korelasi yang telah dilakukan, diketahui

besarnya koefisien korelasi tersebut 0,335 yang menunjukan bahwa r >

0, berarti hubungan kedua variabel menunjukan hubungan dengan arah

positif. Nilai 0,335 merupakan koefisien korelasi dengan nilai hubungan

berada pada interval > 0,25 – 0,50 yang menunjukan hubungan dengan

korelasi cukup kuat.

Dengan hasil uji tersebut maka hipotesis 2 (H2) diterima, yang

berarti H0 ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa persepsi sosialisasi

pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi memiliki

hubungan dengan arah positif. Jika persepsi sosialisasi pajak tinggi

maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi juga akan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

94

Penelitian ini memiliki perbedaan dengan hasil penelitian

Kurniasari (2016) yang mengatakan bahwa hasil penelitian tentang

persepsi sosialisasi perpajakan memiliki hubungan yang lemah dan

positif dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, namun

arah hubungan sejalan yaitu hubungan persepsi sosialisasi pajak dengan

persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dikatakan positif, artinya

jika persepsi sosialisasi tinggi maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi juga akan tinggi.

Sosialisasi merupakan cara yang dapat mengkomunikasikan

maksud dari pemerintah sebagai pemungut pajak dengan masyarakat

khususnya Wajib Pajak sebagai pihak yang dipungut pajak. Kegiatan

sosialisasi bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan

mengenai pajak dan mendorong kesadaran masyarakat pada kepentingan

dan kewajibannya melaksanakan kepatuhan Wajib Pajak. Sasaran

kegiatan sosialisasi bagi masyarakat umum dimaksudkan untuk

menjaring Wajib Pajak Baru, sedangkan untuk Wajib Pajak yang telah

terdaftar, sosialisasi yang dilakukan untuk menjaga komitmen setiap

Wajib Pajak dalam melaksanakan kepatuhan pada aturan perpajakan.

Terkait dengan sistem pemungutan pajak yaitu self assessment system

yang membuat masyarakat terkadang menyalahgunakan kepercayaan

tersebut sehingga cenderung menurunkan kepatuhannya maka sosialisasi

berperan penting untuk memberikan pemahaman yang tidak hanya

tentang pengetahuan tata cara perpajakan, namun juga pengertian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

95

tentang manfaat positif yang terjadi dari adanya keteraturan penyetoran

pajak secara berkelanjutan. Kantor Pajak Pratama Bekasi Selatan telah

melakukan cara-cara penyuluhan yang sesuai dengan undang-undang

yang berlaku mulai dari memasang iklan-iklan publik (spanduk, banner,

pamflet, dsb),penyuluhan kemasyarakatan, dan terutama dengan inovasi

sosialisasi yang mengikuti perkembangan media komunikasi melalui

jejaring sosial yang sedang marak digunakan seperti instagram, twitter,

Youtube, dan facebook. Cara mengusung ide kampanye pentingnya

membayar pajak juga sudah disosialisasikan melalui tokoh yang

berpengaruh di masyarakat. Dari semua bentuk sosialisasi yang

diterapkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan belum

dapat langsung bisa menggugah partisipasi masyarakat sendiri untuk

mengikuti program-program sosialisasi itu, sehingga sosialisasi pajak

belum secara optimal dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.

Penyebabnya dikarenakan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk

berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan sehingga program

penyuluhan yang diselenggarakan hanya sedikit Wajib Pajak dan

masyarakat umum yang berpartisipasi. keengganan untuk melakukan

konsultasi dengan pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama terkait

masalah perpajakan, iklan-iklan publik yang kurang menarik perhatian,

dan tidak semua Wajib Pajak atau masyarakat umum mampu mengakses

internet karena kurang pengetahuan teknologi sehingga tidak dapat

mengakses informasi dari jejaring sosial maupun website.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

96

3. Hubungan Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Berdasarkan pengujian korelasi yang telah dilakukan, diketahui

besarnya koefisien korelasi tersebut 0,678 yang menunjukan bahwa r >

0, berarti hubungan kedua variabel menunjukan hubungan dengan arah

positif. Nilai 0,678 merupakan koefisien korelasi dengan nilai hubungan

berada pada interval > 0,50 – 0,75 yang menunjukan hubungan dengan

korelasi kuat.

Dengan hasil uji tersebut maka hipotesis 3 (H3) diterima, yang

berarti H0 ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa persepsi kualitas

pelayanan pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

memiliki hubungan dengan arah positif. Jika persepsi kualitas pelayanan

pajak tinggi maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi juga

akan tinggi.

Penelitian ini selaras dengan yang dilakukan oleh Nuryani (2016)

bahwa Hubungan Persepsi Pelayanan, Persepsi Konsultasi, dan Persepsi

Pengawasan Account Representative dengan Persepsi Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi adalah cukup kuat dengan arah hubungan positif.

Hasil penelitian juga selaras dengan hasil penelitian Nugroho (2016)

yang mengemukakan bahwa persepsi kualitas pelayanan pajak memiliki

hubungan positif yang cukup kuat dengan Persepsi Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi. Artinya semakin baik kualitas pelayanan pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

97

yang diberikan oleh Account Representative maka semakin baik pula

kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

Pelayanan pajak yang baik dari Account Representative kepada

Wajib Pajak akan memberikan sikap puas dan persepsi yang semakin

baik dari Wajib Pajak sehingga dapat mendorong Wajib Pajak untuk

bersikap patuh. Kualitas pelayanan menjadi kunci bagi aparat pajak

untuk upaya meningkatkan penerimaan pajak dan kepuasan Wajib Pajak

terhadap kinerja dari Account Representative. Peranan Account

Representative yang turut andil dalam proses administrasi, konsultasi,

dan mengawasi dapat membantu mengarahkan Wajib Pajak untuk

mengurus kewajiban pajaknya, sehingga Account Representative

dituntut untuk lebih dekat dengan Wajib Pajak dengan kinerja

terbaiknya .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

98

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan penelitian, maka dapat

dibuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi pengetahuan pajak memiliki hubungan kuat dan arah positif

dengan persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

2. Persepsi sosialisasi pajak memiliki hubungan cukup kuat dan arah

positif dengan persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

3. Persepsi kualitas pelayanan pajak memiliki hubungan kuat dan arah

positif dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian dalam melakukan penelitian di KPP Pratama

Bekasi Selatan antara lain sebagai berikut:

1. Keterbatasan waktu yang dimiliki responden untuk partisipasi pada

penelitian atau dalam hal ini terkait partisipasi pengisian kuesioner,

karena memiliki banyak tugas terkait program kerja instansi sehingga

ditemukan ada data kuesioner yang tidak lengkap dan tidak bisa diolah.

2. Account Representative diposisikan sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi,

dan memberikan persepsi tentang kualitas pelayanan yang dilakukannya

sebagai Account Representative, sehingga jawaban dari persepsi kualitas

pelayanan pajak cenderung subyektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

99

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti dapat memberikan beberapa

saran dan harapan kepada KPP Pratama Bekasi Selatan dan peneliti

selanjutnya sebagai berikut:

1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan

a. Lebih inovatif dalam pelaksanaan sosialisasi dan pendekatan dengan

Wajib Pajak maupun masyarakat secara umum tentang informasi

bidang perpajakan sehingga mendukung kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi.

b. Hasil penelitian diharapkan mampu memberi masukan untuk Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan agar meningkatkan kualitas

pelayanan yang diberikan kepada Wajib Pajak.

2. Bagi Penulis Selanjutnya

a. Penulis selanjutnya diharapkan lebih mempersiapkan waktu bila

ingin menggunakan responden yang sama yaitu Account

Representative, agar tidak bersamaan dengan jadwal padat instansi

dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak sehingga lebih

mudah untuk responden berpartisipasi dalam pengisian kuesioner

atau permintaan informasi. Jadwal padat instansi biasanya pada

bulan Maret dan April. Maret dikarenakan bertepatan dengan batas

akhir pelaporan SPT tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi,

sedangkan April bertepatan dengan batas akhir pelaporan SPT

tahunan SPT badan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

100

DAFTAR PUSTAKA

Adiyati, Tatiek. 2009. “Pengaruh Sosialisai Perpajakan Terhadap Tingkat

Kepatuhan wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta

Kebayoran Lama”. Skripsi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas

Pembangunan Nasional

Amiruddin, dan Zainal Asikin. 2004. Pengantar Metodologi Penelitian Hukum.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Anatan, Lina dan Lena Ellitan. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam

Bisnis Modern. Bandung: Alfabeta

Arikunto, S. 2002. Prosedur Suatu Penelitian: Pendekatan Praktik. Edisi Revisi

V. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

_________,2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi

VI.. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

_________,2010. Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi

Jakarta: Rineka Cipta

Artha, Ketut Gede Widi dan Putu Ery Setiawan. 2016. “Pengaruh Kewajiban

Moral, Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan pada Kepatuhan Wajib Pajak

di KPP Badung Utara”. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.17 no.2.

2016

Atika, Yulanda dan Rika Kharlina E. 2013. “Analisis Sosialisasi Perpajakan Pada

Wajib Pajak dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Perpajakan pada KPP

Madya Palembang”. Jurnal Akuntansi S1 STIE MDP. 2013

Azwar Saifuddin. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Basalamah, Anies S. 2004. Perilaku Organisasi Memahami dan Mengelola Aspek

Humniora dalam Organisai. Depok: Usaha Kami

Boediono, B. 2003. Pelayanan Prima Perpajakan. Jakarta: Rineka Cipta

Burhan, Hana Pratiwi. 2015. “Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Pengatahuan

Perpajakan, Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Pajak dan Implementasi PP

Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

(Studi empiris pada Wajib Pajak di Kabupaten Banjarnegara)”. Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang

Carolina, Veronica. 2009. Pengetahuan Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

101

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Sabtu, 14 April 2012

http://www.pajak.go.id/content/belajar-pajak diakses tanggal 31 Agustus

2016

Husein, Umar. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia

Kementerian Keuangan Republik Indonesia diakses tanggal 31 Agustus 2016

http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/bibfinal.pdf

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.81 Tahun 1993

Kurniasari , Happy. 2016.”Hubungan Persepsi Self Assesment System, Persepsi

Sosialisasi Perpajakan, Persepsi Tingkat Pendidikan, Dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus di Kantor Pelayanan

Pajak Pratama, Surakarta). Fakultas Ekonomi. Universitas Sanata Dharma.

Yogyakarta

Mardiasmo.2011. Perpajakan. Edisi Revisi. Andi: Yogyakarta

Muliari , Ni Ketut dan Putu Ery Setiawan. 2011. “Pengaruh Persepsi tentang

Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak pada Kepatuhan Pelaporan

Wajib di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur”. Jurnal

Akuntansi dan Bisnis. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Vol.6.1

Januari 2011

Nugroho, Yusuf Titus Melvin. 2016.”Analisis Hubungan Persepsi Pengetahuan

Pajak, Persepsi Kualitas Pelayanan, Persepsi Konsultasi Account

Representative Dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

(Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman,

Yogyakarta)”.Fakultas Ekonomi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Nuryani. 2016. “ Hubungan Persepsi Pelayanan,Persepsi Konsultasi, dan Persepsi

Pengawasan Account Representative(AR), dengan Persepsi Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Temanggung)”. Fakultas Ekonomi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Peraturan Direktorat Jenderal Pajak No: Per-03/PJ/2013 tentang pedoman

penyuluhan pajak

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia peraturan nomor

79/PMK.01/2015 tentang Account Representative pada Kantor Pelayanan

Pajak

Polak, Mayor. 1979. Sosiologi: Sosiologi Buku Pengantar Ringkas. Jakarta:

Ichtiar Baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

102

Purnomo, Junaedi. 2015.“Optimalisasi Pelayanan dan Penerimaan Pajak Oleh

AccountRepresentative”http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/167

-artikel-pajak/21137-optimalisasi-pelayanan-dan-penerimaan-pajakoleh-

account-representative.diakses tanggal 31 Agustus 2016

Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep & Aspek Formal.

Bandung: Graha Ilmu

Rajif, Mohammad. 2012. “Pengaruh Pemahaman, Kualitas Pelayanan, Dan

Ketegasan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Pajak Pengusaha UKM di

Daerah Cirebon”. Universitas Gunadarma. Depok, Jawa Barat

Sarwono, Jonathan. 2012. Mengaenal SPSS Statistic 20 Aplikasi untuk Riset

Eksperimental. Jakarta: PT Alex Media Komputindo Kelompok Gramedia

Sekaran, Uma. 2000. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Edisi Keempat. Jakarta:

Penerbit Salemba Empat

Sugiyono, 2010. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

________,2011. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

________,2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA

________,2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

________,2015.Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Supadmi. 2009. “Meningkatkan Kepatuhan Pajak Melalui Kualitas Pelayanan”.

Jurnal Akuntansi dan Bisnis

Suparmono, dan Damayanti T.W. 2010. Perpajakan Indonesia: Mekanisme dan

Perhitungan.Yogyakarta: Andi Offset

Suryadi. 2006. “Model Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan

Wajib Pajak Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak”. Jurnal

Keuangan Publik, 4(1), 105-121.

Suryanto, Eddy. 2013.”Account Representative jembatan penghubung bagi

kepatuhan wajib pajak”. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Universitas

Slamet Riyadi Surakarta. Vol. 13, No.2. 2013

Tjiptono. 2001. Kualitas Pelayanan Jasa. Edisi kedua. Yogyakarta: Andi Offset

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

103

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2009 tentang perubahan

keempat atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan

________Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 1983 Mengenai Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan

________Nomor 36 Tahun 2008 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor

17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset

Waluyo,2011. Perpajakan Indonesia. Edisi 10 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat

Wardani, Eka A. 2011. “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Efektifitas Pengawasan

Account representative terhadap Kepatuhan Formal Wajib Pajak”. Surabaya:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Winerungan, Lidya Oktaviane. 2013. “Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Fiskus

dan Sanksi Perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di

KPP Manado dan KPP Blitung”. Jurnal EMBA Vol. 1 No 3 September 2013

Wiyono.2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Analisis SPSS 17.0 &

SmartPLS 2.0.Edisi pertama, UPP STIM YKPN Yogyakarta

Young, K. 1956. Social Psychology. New York: McGraw-Hill Publisher.

Zain, Mohammad, 2005. Manajemen Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

104

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

105

LAMPIRAN 1 : KUESIONER

A. DATA RESPONDEN

1. Nama* :...........................................................*) Boleh tidak diisi

2. Umur : .................Tahun

3. Jenis Kelamin: L / P (*beri tanda silang (X) pada pilihan yang sesuai)

4. Pendidikan Terakhir..........................Jurusan…………………………...

5. Lama bekerja sebagai tenaga profesional (staf pajak) di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan, Jawa Barat:

..............tahun.............bulan

6. Tugas Utama Anda di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi

Selatan:

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

....................................................................................

---------------------------------------------------------------------------------------------------

B. KUESIONER PENELITIAN

1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama

2. Pastikan tidak melewatkan 1 (satu) nomor pun

3. Jawaban disesuaikan dengan pendapat Bapak/Ibu tentang keadaan

yang terjadi dengan memberikan tanda checklist (√) pada setiap

pertanyaan dan kolom yang telah disediakan

4. Alternatif jawaban tersebut sebagai berikut:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

RG : Ragu-Ragu

TS : Tidak Setuju

STS: Sangat Tidak Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

106

C. PERNYATAAN

a. Pengetahuan Wajib Pajak

No Pernyataan SS S RG TS STS

1 Wajib Pajak mengetahui bahwa pajak

merupakan kewajiban yang harus dipenuhi

setiap warga negara yang bersifat memaksa

berdasarkan pada aturan dalam undang-undang

2 Wajib Pajak mengetahui bahwa salah satu

fungsi pajak adalah sebagai sumber dana

negara untuk membiayai pengeluaran rutin

negara

3 Wajib Pajak mengetahui tentang kewajiban

memiliki NPWP

4 Wajib Pajak mengetahui tanggal penyampaian

SPT dan tepat Waktu menyampaikan SPT

5 Wajib Pajak mengetahui cara penghitungan dan

penetapan pajak terutang pada Self Assesment

System

6 Wajib Pajak mengetahui sanksi perpajakan

yang berlaku

(Sumber: Siti Kurnia, 2010 dan Kuirina Rosvita Pasca Riana Dewi, 2016 )

b. Sosialisasi Pajak

No Pernyataan SS S RG TS STS

1 KPP Pratama Bekasi Selatan

menyelenggarakan penyuluhan perpajakan

secara rutin yang dihadiri masyarakat umum

terutama Wajib Pajak terutama di daerah-

daerah yang dianggap potensi pajak tinggi dan

membutuhkan informasi tentang perpajakan

yang lengkap serta terjamin kebenarannya

2 KPP Pratama Bekasi Selatan memberikan

informasi perpajakan melalui media elektronik

(tv,radio,iklan internet/ secara online)

3 KPP Pratama Bekasi Selatan melibatkan tokoh

masyarakat atau publik figur yang cukup

berpengaruh dan dipandang oleh masyarakat di

tingkat RT/RW/Kelurahan / Kecamatan /

wilayah kerja dalam memberikan penyuluhan

dan edukasi tentang perpajakan

4 KPP Pratama Bekasi Selatan membuat dan

memasangiklan pesan singkat/himbauan yang

bersifat persuasif tentang informasi perpajakan

di ruang publik (berupa spanduk / banner/

billboard/ baliho / leaflet / media cetak) yang

ditujukan kepada Wajib Pajak maupun

masyarakat secara umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

107

5 Kantor Pajak memiliki Website dan media

social (Instagram/Line Official/

Facebok/Twitter) yang rutin memberikan

informasi ter-updatedan terpercaya untuk

melayani kebutuhan informasi Wajib Pajak

(Sumber : Happy Kurniasari,2016 dengan modifikasi penulis)

c. Kualitas Pelayanan Account Representative

No Pertanyaan SS S RG TS STS

1 Account Representative(AR) / saya bersikap

sopan, ramah, dan mampu berkomunikasi

dengan baik dalam memberikan pelayanannya

kepada Wajib Pajak

2 Account Representative(AR) / saya bersedia,

cepat dan tanggap dalam melayani kebutuhan

Wajib Pajak

3 Account Representative(AR) / saya menguasai

permasalahan yang dihadapi Wajib Pajak dan

mampu memberikan solusi yang mudah

dipahami oleh Wajib Pajak

4 Account Representative(AR) / saya bersedia

memberikan informasi serta sosialisasi

mengenai ketentuan dan peraturan pajak terkini

baik secara langsung maupun melalui

surat/telepon/media lainnya kepada Wajib

Pajak

5 Account Representative(AR)/ saya selalu

mengingatkan Wajib Pajak akan kewajiban

serta kepatuhan untuk melakukan pelaporan

SPT sebelum jatuh tempo

6 Account Representative(AR) / sayabersedia

mengecek ulang kelengkapan berkas SPT

beserta lampirannya dan melakukan koreksi

SPT milik Wajib Pajak

(Sumber: Nuryani, 2016 dengan modifikasi penulis)

d. Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak

No Pertanyaan SS S RG TS STS

1 Wajib Pajak memahami fungsi pajak dan

ketentuan perpajakan

2 Wajib Pajak menghitung dan melaporkan

kewajiban pajaknya secara benar dan jujur

3 Wajib Pajak tepat waktu dalam menyetorkan

pajaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

108

4 Wajib Pajak mengisi SPT secara lengkap dan

jelas beserta dokumen lampiran yang terkait

5 Wajib Pajak memiliki kesadaran hokum

perpajakan dan tidak melakukan tindakan yang

mengarah pada pelanggaran maupun tindak

pidana di bidang perpajakan

6 Wajib Pajak tidak memiliki tunggakan pajak

untuk semua jenis pajak kecuali tunggakan

pajak yang telah memperoleh izin mengangsur

atau menunda pembayaran pajak

(Sumber: Nofri Boy, 2010 dan Happy Kurniasari, 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

112

LAMPIRAN 2 SURAT IJIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

114

LAMPIRAN 3 : HASIL KUESIONER KESELURUHAN

Data Responden Account Representative

REPONDEN USIA

JENIS

KELAMIN PENDIDIKAN

TERAKHIR LAMA

BEKERJA(BULAN)

HITUNGAN

BERDASAR

BULAN LAMA

BEKERJA L P

1 34 P S1 3 tahun 1 bulan 37

2 30 P S1 3 tahun 5 bulan 41

3 42 P S2 2 tahun 24

4 29 P S1 2 tahun 24

5 30 P D3 3 tahun 36

6 41 P S1 2 Bulan 2

7 31 P S1 6 Bulan 6

8 45 P S1 2 Bulan 2

9 36 P S1 2 Bulan 2

10 27 P S1 2 Bulan 2

11 36 P S1 6 Bulan 6

12 37 P S2 2 Bulan 2

13 46 L S2 2 tahun 24

14 30 L S1 3 Tahun 36

15 33 L D3 1 Tahun 10 Bulan 22

16 35 L S1 2 tahun 4 Bulan 28

17 38 L S1 2 Bulan 2

18 28 P S1 5 Tahun 60

19 32 L S1 10 tahun 2 Bulan 122

20 38 L S1 3 Tahun 36

21 33 L S1 3 tahun 1 bulan 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

115

LAMPIRAN: Hasil Kuesioner Keseluruhan

RESPONDEN PERSEPSI PENGETAHUAN

PAJAK (X1) JUMLAH RESPONDEN

PERSEPSI

SOSIALISASI PAJAK

(X2) JUMLAH

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5

1 4 4 4 4 4 4 24 1 3 3 4 4 3 17

2 2 3 3 3 3 3 17 2 4 4 4 4 4 20

3 4 4 4 4 4 4 24 3 4 4 4 5 5 22

4 4 4 4 4 4 4 24 4 4 3 4 4 4 19

5 4 4 4 4 4 4 24 5 4 4 3 4 4 19

6 4 4 3 3 3 3 20 6 4 4 4 4 4 20

7 3 3 4 4 3 3 20 7 4 3 4 4 3 18

8 5 4 3 3 3 3 21 8 4 4 4 4 4 20

9 4 4 3 3 2 2 18 9 4 4 4 4 4 20

10 3 3 3 3 3 3 18 10 3 2 2 3 2 12

11 4 4 4 4 4 4 24 11 4 4 4 4 4 20

12 3 3 3 3 3 3 18 12 4 3 3 4 4 18

13 5 5 5 5 5 5 30 13 4 4 4 4 4 20

14 4 4 4 4 4 4 24 14 4 4 4 4 4 20

15 4 4 4 3 3 3 21 15 5 4 4 4 5 22

16 5 4 4 4 4 4 25 16 5 4 4 4 5 22

17 4 5 4 4 4 4 25 17 5 4 4 4 5 22

18 2 4 4 4 4 4 22 18 5 5 5 4 4 23

19 4 4 4 3 3 3 21 19 4 4 4 4 4 20

20 3 4 4 4 2 2 19 20 5 5 4 3 4 21

21 5 5 5 5 5 5 30 21 4 5 5 5 5 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

116

Hasil Kuesioner Keseluruhan (lanjutan)

RESPONDEN PERSEPSI KUALITAS

PELAYANAN PAJAK JUMLAH RESPONDEN

PERSEPSI KEPATUHAN

WAJIB PAJAK ORANG

PRIBADI JUMLAH

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

1 5 5 5 5 4 4 28 1 4 4 4 4 3 3 22

2 4 4 4 4 4 4 24 2 3 3 3 3 3 3 18

3 5 4 4 5 5 5 28 3 3 3 3 4 3 2 18

4 4 4 4 4 4 4 24 4 3 3 3 3 4 3 19

5 4 4 4 4 4 4 25 5 3 3 3 3 3 3 18

6 4 4 4 2 2 4 20 6 3 3 3 3 3 3 18

7 4 4 4 4 4 5 25 7 3 3 3 3 3 2 17

8 4 4 5 5 4 5 27 8 3 3 4 4 4 3 21

9 4 4 4 4 4 4 24 9 3 2 3 3 3 2 16

10 4 4 4 4 4 4 24 10 3 3 3 3 3 3 18

11 4 4 4 3 3 4 22 11 3 3 3 3 3 3 18

12 4 4 4 4 3 4 23 12 3 3 3 3 3 3 18

13 5 5 5 5 5 5 30 13 4 4 4 4 4 4 24

14 4 4 4 4 4 4 24 14 3 3 3 3 3 3 18

15 5 5 5 5 5 4 29 15 4 4 3 4 3 3 21

16 5 5 4 4 4 4 26 16 5 4 4 4 5 4 26

17 5 5 4 4 4 4 26 17 5 4 4 4 5 4 26

18 5 4 4 4 5 4 26 18 4 3 3 4 4 4 22

19 4 4 4 4 4 4 24 19 4 2 3 3 3 3 18

20 4 4 3 3 4 4 22 20 4 2 3 2 2 2 15

21 4 4 4 4 5 5 26 21 4 3 3 3 3 3 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

117

LAMPIRAN 4 : HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Uji Validitas Persepsi Pengetahuan Pajak

Correlations

pernyataan_1

pernyataan_

2

pernyataan_

3

pernyataan_

4

pernyataan_

5

pernyataan_

6 Total

pernyataan_1 Pearson

Correlation 1 .662** .404 .343 .429 .429 .672**

Sig. (2-tailed)

.001 .070 .128 .052 .052 .001

N 21 21 21 21 21 21 21

pernyataan_2 Pearson Correlation

.662** 1 .678** .621** .576** .576** .807**

Sig. (2-

tailed) .001 .001 .003 .006 .006 .000

N 21 21 21 21 21 21 21

pernyataan_3 Pearson

Correlation .404 .678** 1 .885** .725** .725** .859**

Sig. (2-tailed)

.070 .001 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21

pernyataan_4 Pearson

Correlation .343 .621** .885** 1 .777** .777** .861**

Sig. (2-

tailed) .128 .003 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21

pernyataan_5 Pearson Correlation

.429 .576** .725** .777** 1 1.000** .908**

Sig. (2-

tailed) .052 .006 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21

pernyataan_6 Pearson

Correlation .429 .576** .725** .777** 1.000** 1 .908**

Sig. (2-tailed)

.052 .006 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21

Total Pearson

Correlation .672** .807** .859** .861** .908** .908** 1

Sig. (2-

tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

118

Reliabilitas Persepsi Pengetahuan Pajak

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 21 100.0

Excludeda 0 .0

Total 21 100.0

a. Listwise deletion based on all variabel s in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.904 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

119

Uji Validitas Persepsi Sosialisasi Pajak

Correlations

pernyataan_1 pernyataan_2 pernyataan_3 pernyataan_4 pernyataan_5 Total

pernyataan_1 Pearson

Correlation 1 .651** .459* .000 .690** .738**

Sig. (2-

tailed)

.001 .037 1.000 .001 .000

N 21 21 21 21 21 21

pernyataan_2 Pearson

Correlation .651** 1 .739** .308 .664** .877**

Sig. (2-

tailed) .001 .000 .175 .001 .000

N 21 21 21 21 21 21

pernyataan_3 Pearson

Correlation .459* .739** 1 .537* .551** .829**

Sig. (2-

tailed) .037 .000 .012 .010 .000

N 21 21 21 21 21 21

pernyataan_4 Pearson

Correlation .000 .308 .537* 1 .604** .581**

Sig. (2-

tailed) 1.000 .175 .012 .004 .006

N 21 21 21 21 21 21

pernyataan_5 Pearson

Correlation .690** .664** .551** .604** 1 .893**

Sig. (2-

tailed) .001 .001 .010 .004 .000

N 21 21 21 21 21 21

Total Pearson

Correlation .738** .877** .829** .581** .893** 1

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .006 .000

N 21 21 21 21 21 21

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

120

Uji Reliabilitas Persepsi Sosialisasi Pajak

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 21 100.0

Excludeda 0 .0

Total 21 100.0

a. Listwise deletion based on all variabel s in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.851 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

121

Uji Validitas Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak

Correlations

pernyataan_

1

pernyataan_

2 pernyataan_3

pernyataan_

4 pernyataan_5

pernyataan_

6 total

pernyataan_1 Pearson

Correlatio

n

1 .791** .433* .513* .513* .079 .744**

Sig. (2-

tailed) .000 .050 .017 .017 .733 .000

N 21 21 21 21 21 21 21

pernyataan_2 Pearson

Correlatio

n

.791** 1 .548* .428 .273 -.050 .641**

Sig. (2-

tailed) .000 .010 .053 .232 .830 .002

N 21 21 21 21 21 21 21

pernyataan_3 Pearson

Correlatio

n

.433* .548* 1 .686** .262 .308 .717**

Sig. (2-

tailed) .050 .010 .001 .250 .174 .000

N 21 21 21 21 21 21 21

pernyataan_4 Pearson

Correlatio

n

.513* .428 .686** 1 .726** .428 .905**

Sig. (2-

tailed) .017 .053 .001 .000 .053 .000

N 21 21 21 21 21 21 21

pernyataan_5 Pearson

Correlatio

n

.513* .273 .262 .726** 1 .428 .795**

Sig. (2-

tailed) .017 .232 .250 .000 .053 .000

N 21 21 21 21 21 21 21

pernyataan_6 Pearson

Correlatio

n

.079 -.050 .308 .428 .428 1 .501*

Sig. (2-

tailed) .733 .830 .174 .053 .053 .021

N 21 21 21 21 21 21 21

Total Pearson

Correlatio

n

.744** .641** .717** .905** .795** .501* 1

Sig. (2-

tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .021

N 21 21 21 21 21 21 21

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

122

Uji Reliabilitas Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 21 100.0

Excludeda 0 .0

Total 21 100.0

a. Listwise deletion based on all variabel s in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.815 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

123

Uji Validitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Correlations

pernyataan_

1 pernyataan_2

pernyataan_

3 pernyataan_4 pernyataan_5 pernyataan_6 total

pernyataan_1 Pearson

Correlation 1 .465* .570** .425 .537* .582** .739**

Sig. (2-

tailed) .034 .007 .055 .012 .006 .000

N 21 21 21 21 21 21 21

pernyataan_2 Pearson

Correlation .465* 1 .646** .739** .584** .633** .823**

Sig. (2-

tailed) .034 .002 .000 .005 .002 .000

N 21 21 21 21 21 21 21

pernyataan_3 Pearson

Correlation .570** .646** 1 .661** .680** .543* .814**

Sig. (2-

tailed) .007 .002 .001 .001 .011 .000

N 21 21 21 21 21 21 21

pernyataan_4 Pearson

Correlation .425 .739** .661** 1 .672** .548* .815**

Sig. (2-

tailed) .055 .000 .001 .001 .010 .000

N 21 21 21 21 21 21 21

pernyataan_5 Pearson

Correlation .537* .584** .680** .672** 1 .758** .872**

Sig. (2-

tailed) .012 .005 .001 .001 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21

pernyataan_6 Pearson

Correlation .582** .633** .543* .548* .758** 1 .840**

Sig. (2-

tailed) .006 .002 .011 .010 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21

Total Pearson

Correlation .739** .823** .814** .815** .872** .840** 1

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 21 21 21 21 21 21 21

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

124

Uji Reliabilitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 21 100.0

Excludeda 0 .0

Total 21 100.0

a. Listwise deletion based on all variabel s in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.894 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

125

LAMPIRAN 5 : HASIL UJI NORMALITAS DATA

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Persepsi Pengetahuan Pajak 21 100.0% 0 0.0% 21 100.0%

Persepsi Sosialisasi Pajak 21 100.0% 0 0.0% 21 100.0%

Persepsi Kualitas Pelayanan

Pajak 21 100.0% 0 0.0% 21 100.0%

Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi 21 100.0% 0 0.0% 21 100.0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Persepsi Pengetahuan Pajak

.154 21 .200* .920 21 .088

Persepsi Sosialisasi Pajak

.222 21 .008 .869 21 .009

Persepsi Kualitas Pelayanan

Pajak

.149 21 .200* .972 21 .776

Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi

.265 21 .000 .865 21 .008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

126

Persepsi Pengetahuan Pajak

Persepsi Sosialisasi Pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

127

Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK, … filei analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi sosialisasi pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak , dengan persepsi

128

Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI