Download - 119437451-pbl-blok-13
-
8/13/2019 119437451-pbl-blok-13
1/11
Blok 13 Tumbuh Kembang
Abstrak :Insidens demensia meningkat secara bermakna seiring meningkatnya usia. Secara
keseluruhan prevalensi demensia pada populasi berusia lebih dari 60 tahun adalah 5,6%.
Demensia merujuk pada sindrom klinis yang mempunyai berbagai macam penyebab.
enyebab tersering demensia di !merika Serikat dan "ropa adalah demensia !l#heimer,
sedangkan di !sia diperkirakan demensia vaskular merupakan penyebab tersering demensia.
$ntuk menegakkan diagnosis harus dilakukan melalui anamnesis dan pemeriksaan isis yang
teliti, serta didukung oleh pemeriksaan penunjang yang tepat. asien dengan demensia
mempunyai gangguan memori dan kemampuan mental. Deisit yang terjadi cukup berat
sehingga mempengaruhi aktivitas kerja dan sosial. &ujuan utama penatalaksanaan pasien
dengan demensia adalah mengobati penyebab demensia yang dapat dikoreksi dan
menyediakan situasi yang nyaman dan mendukung bagi pasien dan pramu'erdhanya
(caregivers). enanganan yang dilakukan adalah pendekatan holistik*global berupa
kombinasi terapi armakologis ( obat ) dan non armakologis sehingga dapat meningkatkan
status kesehatan umum pasien dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan demensia.
+ata kunci :demensia !l#heimer, gangguan memori, caregivers, terapi armakologis.
Abstrak &he incidence o dementia increased signiicantly 'ith increasing age. -verall
prevalence o dementia in the population over the age o 60 years is 5.6%. Dementia reers
to clinical syndromes &he most common cause o dementia in the $nited States and "urope
is !l#heimers disease, 'hereas in !sia is estimated to vascular dementia is a common cause
o dementia. &o make a diagnosis must be made through anamnesis and thorough physical
e/amination, and supported by appropriate investigation.atients 'ith dementia have
impaired memory and mental abilities. Deicit severe enough to aect 'ork and social
activities.&he main purpose o the management o patients 'ith dementia is to treat the
causes o dementia that can be corrected and provide a comortable situation and support or
patients and pramu'erdhanya (aregivers). 1andling is done is a holistic approach to the
global orm o combination pharmacological therapy (drug) and non pharmacological so as
to improve the general health status o patients and improve the 2uality o lie o patients
'ith dementia.
Key words dementia !l#heimer, impaired memory, caregivers, pharmacology therapy.
1
-
8/13/2019 119437451-pbl-blok-13
2/11
Blok 13 Tumbuh Kembang
Pendahuluan
Demensia merupakan masalah besar dan serius yang dihadapi oleh negara-negara maju,
dan telah pula menjadi masalah kesehatan yang mulai muncul di negara-negara berkembang
seperti Indonesia. al ini disebabkan oleh makin mengemukanya penyakit-penyakit
degenarati! " yang beberapa di antaranya merupakan !aktor risiko timbulnya demensia #serta
makin meningkatnya usia harapan hidup di hampir seluruh belahan dunia. $tudi pre%alensi
menunjukkan bah&a di 'merika $erikat, pada populasi di atas umur () tahun, persentase
dengan penyakit 'l*heimer "penyebab terbesar demensia# meningkat dua kali lipat setiap
pertambahan umur ) tahun. Tanpa pecegahan dan pengobatan yang memadai, jumlah pasien
dengan penyakit 'l*heimer di negara tersebut meningkat dari +,) juta pada tahun
menjadi 13, juta orang pada tahun ). Dari segi sosial, keterlibatan emosional pasien dan
keluarganya juga patut menjadi pertimbangan karena akan menjadi sumber morbiditas yang
bermakna, antara lain akan mengalami stress psikologis yang bermakna.
$ecara klinis munculnya demensia pada usia lanjut sering tidak disadari karena a&itannya
yang tidak jelas dan perjalanan penyakitnya yang progresi! namun perlahan. $elain itu, pasien
dan keluarga juga sering menganggap bah&a penurunan !ungsi kogniti! yang terjadi pada
a&al demensia "biasanya ditandai dengan berkurangnya !ungsi memori# merupakan suatu hal
yang &ajar pada seorang yang sudah menua. 'kibatnya, penurunan !ungsi kogniti! terus akan
berlanjut sampai akhirnya mulai mempengaruhi status !ungsional pasien dan pasien akan
jatuh pada ketergantungan kepada lingkungan sekitarnya. $aat ini telah disadari bah&a
diperlukan deteksi dini terhadap munculnya demensia, karena ternyata berbagai penelitian
telah menunjukkan bila gejala-gejala penurunan !ungsi kogniti! dikenali sejak a&al maka
dapat dilakukan upaya-upaya meningkatkan atau paling tidak mempertahankan !ungsi
kogniti! agar tidak jatuh pada keadaan demensia.
Dengan diketahuinya berbagai !aktor risiko " seperti hipertensi, diabetes melitus, stroke,
ri&ayat keluarga, dan lain-lain # berhubungan dengan penurunan !ungsi kogniti! yang lebih
cepat pada sebagian orang usia lanjut, maka diharapkan dokter dan tenaga kesehatan lain
dapat melakukan upaya-upaya pencegahan timbulnya demensia pada pasien-pasiennya dan
dapat menatalaksanakannya baik secara !armakologis atau non !armakologis.1
Epidemiologi
2
-
8/13/2019 119437451-pbl-blok-13
3/11
Blok 13 Tumbuh Kembang
Insidens demensia meningkat secara bermakna seiring meningkatnya usia. $etelah usia ()
tahun, pre%alensi demensia meningkat dua kali lipat setiap pertambahan usia ) tahun. $ecara
keseluruhan pre%alensi demensia pada populasi berusia lebih dari ( tahun adalah ),(.
/enyebab tersering demensia di 'merika $erikat dan 0ropa adalah penyakit 'l*heimer,
sedangkan di 'sia diperkirakan demensia %askular merupakan penyebab tersering demensia.
$ebuah penelitian pada populasi usia lanjut di '$ mendapatkan lebih dari +) mereka
yang berusia ) tahun atau lebih menderita penyakit 'l*heimer. asil ini dikon!irmasi oleh
penelitian di $&edia yang menyebutkan ++ dari usia lanjut yang berusia lebih dari ) tahun
mengalami penyakit 'l*heimer. Di 2epang dari seluruh penduduk sentenarian " usia 1
tahun atau lebih #, mengalami demensia dengan ( nya menderita penyakit 'l*heimer.
Berbagai penelitian menunjukkan laju insidens penyakit 'l*heimer meningkat secara
eksponensial seiring bertambahnya umur, &alaupun terjadi penurunan insidens pada usia 4)
tahun yang diduga karena terbatasnya jumlah subyek diatas 4 tahun. $ecara umum dapat
dikatakan bah&a !rekuensi penyakit 'l*heimer meningkat seiring usia, dan mencapai -
+ populasi berusia ) tahun atau lebih.
/roporsi perempuan yang mengalami penyakit 'l*heimer lebih tinggi dibandingkan
dengan laki-laki " sekitar 53 pasien adalah perempuan #, hal ini disebabkan perempuan
memiliki harapan hidup lebih baik dan bukan karena perempuan lebih mudah menderita
penyakit ini. 6aktor risiko lain yang dari berbagai penelitian diketahui berhubungan dengan
penyakit 'l*heimer adalah hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia, serta berbagai !aktor
risiko timbulnya arterosklerosis dan gangguan sirkulasi pembuluh darah otak. 6aktor
pendidikan dan genetik juga berpengaruh terhadap munculnya penyakit ini.
Patofisiologi & Etiologi
Komponen utama patologi penyakit 'l*heimer adalah plak senilis dan neuritik,
neuro!ibrillary tangles, hilangnya neuron sinaps, degenerasi granulo%akuolar, dan irano
bodies. /lak neuritik mengandung 7-amyloid ekstraseluler yang dikelilingi neuritis distro!ik,
sementara plak di!us " non neuritik # adalah istilah yang kadang digunakan untuk deposisi
amyloid tanpa abnormalitas neuron.3Deteksi adanya 'pu-0 di dalam plak 7-amyloid dan
studi mengenai ikatan high-a%idity antara 'po-0 dengan 7-amyloid menunjukkan bukti
hubungan antara amyloidegenesis dan 'po- 0. /lak neuritik juga mengandung protein
3
-
8/13/2019 119437451-pbl-blok-13
4/11
Blok 13 Tumbuh Kembang
komplemen, mikroglia yang terakti%asi, sitokin-sitokin, dan protein !ase akut, sehingga
komponen in!lamasi juga diduga terlibat pada patogenesis penyakit 'l*heimer. 8en yang
mengkode the amyloid precursor protein terletak pada kromosom 1, menunjukkan hubungan
potensial patologi penyakit 'l*heimer dengan sindrom Do&n, yang diderita oleh semua
penyakit 'l*heimer yang muncul pada usia + tahun.1,+
$ebenarnya jumlah plak senilis meningkat seiring usia, dan plak ini juga muncul di
jaringan otak usia lanjut yang tidak demensia. 2uga dilaporkan bah&a satu dari tiga orang
berusia ) tahun yang tidak demensia mempunyai deposisi amyloid yang cukup di korteks
serebri untuk memenuhi kriteria diagnosis penyakit 'l*heimer, namun apakah ini
mencerminkan !ase preklinik dari penyakit masih belum diketahui.
9euro!ibrillary tangles merupakan struktur intraneuron yang mengandung tau yang
terhiper!os!orilasi pada pasangan !ilamen heli:. Indi%idu usia lanjut yang normal juga
diketahui mempunyai neuro!ibrillary tangles di beberapa lapisan hipokampus dan korteks
entorhinal, tapi struktur ini jarang ditemukan di neurokorteks pada seseorang tanpa demensia.
9euro!iubrillary tangles ini tidak spesi!ik untuk penyakit 'l*heimer.
/ada demensia %askular patologi yang dominan adalah in!ark multipel dan abnormalitas
substansia alba. In!ark jaringan otak yang terjadi pasca stroke dapat menyebabkan demnsiabergantung pada %olume total korteks yang rusak dan bagian "hemis!er# mana yang terkena.
$ementara abnormalitas substansia alba biasanya terjadi berhubungan dengan in!ark lakunar.
'bnormalitas substansia alba ini dapat ditemukan pada pemeriksaaan ;
-
8/13/2019 119437451-pbl-blok-13
5/11
Blok 13 Tumbuh Kembang
%askuler, atau tipe yang lain #. al ini berpengaruh terhadap penatalaksanaan dan
prognosisnya.
Demensia 'l*heimer
8ejala penyakit 'l*heimer dibagi dalam stadium a&al, ringan, sedang, berat, dan
lanjut dengan gejala yang semakin berat. 8ejala gangguan daya ingat yang berat
berupa disorientasi-tidak mengenal tempat, &aktu, orang lain dan halusinasi. /ada
stadium a&al gejala klasik yang diidap oleh penyandang 'l*heimer dan dapat
digunakan sebagai petunjuk untuk dilakukan sebagai e%aluasi berikut ?
- Kemunduran memori jangka pendek
- Kemunduran kemampuan mempelajari dan mempertahankan in!ormasi baru
- /enyandang mengulang-ulang sesuatu dan lupa pembicaraan atau janji
- Kemunduran dalam membuat alasan atau berpikir abstrak, seperti kesulitan
menunjuk &aktu, tempat "disorientasi# atau memahami sebuah lelucon atau tugas
lain yang membutuhkan tindakan berurutan.
- Kemunduran dalam perencanaan, pertimbangan dan membuat keputusan
- Keterampilan berbahasa terganggu
- /erubahan kepribadian dan perilaku. Kehilangan inhibisi dan kontrol impuls.
/enyandang yang mulanya sabar " pasi! # menjadi pemarah, agresi!, mudah
tersinggung, tidak percaya diri, dan kadang-kadang tidak pantas perilakunya.
- Berkurangnya inisiati!. Tidak ada moti%asi untuk mengikuti akti%itas sosial.
Diagnosis Banding
Demensia %askular
'danya in!ark multipel dan abnormalitas substansia alba.
-
8/13/2019 119437451-pbl-blok-13
6/11
Blok 13 Tumbuh Kembang
Demensia multi in!ark umunya terjadi pada pasien-pasien dengan !aktor hipertensi,
!ibrilasi atrium, penyakit %askular peri!er, dan diabetes.
6ronto temporal dementia
/erubahan kepribadian, disinhibisi, peningkatan berat badan, atau obsesi terhadap
makanan mengarah terhadap demensia !ronto temporal. 6TD juga patut diduga bila
ditemukan apati, hilangnya !ungsi eksekuti!, abnormalitas progresi! !ungsi berbicara,
atau keterbatasan kemampuan memori atau spasial.
Demensia >e&y body
Diagnosis demensia le&y body dicurigai bila terdapat adanya gejala a&al berupa
halusinasi %isual, parkinsonisme, delirium, gangguan tidur " rapid eye mo%ement #
-
8/13/2019 119437451-pbl-blok-13
7/11
Blok 13 Tumbuh Kembang
'&al anamnesis serupa dengan semua anamnesis yang lain, yaitu berupa identitas
penderita, tetapi pertanyaan-pertanyaan berikutnya dilakukan dengan lebih terperinci dan
terarah,sebagai berikut ?
a# Identitas penderita ? nama, umur, perka&inan, anak " jumlah, jenis kelamin dan berapa
yang masih tinggal bersama penderita#, pekerjaan, keadaan sosial ekonomi. Termasuk
dalam bagian ini adalah anamnesis mengenai !aktor risiko sakit, yaitu usia sangat
lanjut, duda hidup sendiri, baru kematian orang terdekat, baru sembuh dari
sakit5opname, gangguan mental nyata, menderita penyakit progresi!, gangguan
mobilitas, dan lain-lain.
b# 'namnesis tentang obat, baik sebelum sakit atau yang diminum dirumah, baik dari
dokter atau yang dibeli bebas.
c# /enilaian sistem ? pada usia lanjut, keluhan tidak selalu menggambarkan penyakit
yang diderita, seringkali justru memberikan keluhan yang tidak khas. /enilaian sistem
dilakukan secara berurut, misalnya mulai dari sistema syara! pusat saluran napas atas
dan ba&ah seterusnya sampai kulit integumen, dan lain-lain.
@ntuk mendapatkan ja&aban yang baik, seringkali diperlukan allo-anamnesis dari
orang5keluarga yang mera&atnya sehari-hari.
a# 'namnesis tentang kebiasaan yang merugikan kesehatan " merokok, mengunyah
tembakau, minum alkohol, dan lain-lain. #
b# 'namnesis tentang berbagai gangguan yang terdapat ? menelan, masalah gigi,
gangguan komunikasi5bicara, nyeri5gerak yang terbatas pada anggota badan, dan lain-
lain.
c# Kepribadian perasaan hati, kesadaran dan a!ek " allo-anamnesis atau pengamatan #
d#
-
8/13/2019 119437451-pbl-blok-13
8/11
Blok 13 Tumbuh Kembang
/emeriksaan !isik dan neurologis
/emeriksaan !isis dan neurologis pada pasien demensia dilakukan untuk mencari
keterlibatan sistem sara! dan penyakit sistemik yang mungkin dapat dihubungkan dengan
gangguan kogniti!nya. /emeriksaan !isik dimulai dengan tanda %ital A
/emeriksaan tekanan darah, harus dalam keadaan tidur, duduk atau berdiri, masing-
masing dengan selang 1- menit.
/emeriksaan !isik untuk menilai sistem A pemriksaan syara! kepala, pemeriksaan
panca indera, saluran na!as atas, gigi-mulut, pemeriksaan leher, kelenjar tiroid, bising
arteri karotis, pemeriksaan dada, paru-paru, jantung dan seterusnya samapai
pemeriksaan ektremitas, re!leks-re!leks, kulit integumen.
/emeriksaan penunjang
/emeriksaan rutin pada usia lanjut ?
6oto toraks, 0K8
=T5 ;aboratorium ? darah5urin5!eses rutin A gula darah, lipid, !ungsi hati, !ungsi ginjal A
!ungsi tiroid " T3, T+, T$ # A kadar serum B(, B1
/emeriksaan !ungsi !isik dan psikis penderita ?
'kti!itas hidup sehari-hari ? kemampuan tubuh ber!ungsi sederhana misalnya bangun
dari tempat tidur, berpakaian, ke kamar mandi5&c.
'kti!itas hidup sehari-hari instrumental ? yang selain kemampuan dasar, juga
memerlukan berbagai koordinasi kemampuan otot, susunan syara! yang lebih rumit.
8
-
8/13/2019 119437451-pbl-blok-13
9/11
Blok 13 Tumbuh Kembang
Kemampuan mental dan kogntiti! ? yang sering digunakan untuk e%aluasi dan
kon!irmasi penurunan !ungsi kogniti! adalah the mini mental status e:amination
";;$0#.
Dari ketiga !ungsi tersebut di atas dapat ditentukan tiga tingkat kemampuan dari
seorang penderita lansia, yaitu A
Kemampuan untuk melakukan kegiatan tersebut diatas tanpa bantuan orang lain.
Kemampuan untuk melakukan kegiatan dengan sedikit bantuan.
$ama sekali tidak mampu untuk melakukan kegiatan di atas tanpa bantuan orang
lain.1,)
Penatalaksanaan Demensia
Tujuan utama penatalaksanaan pada seorang pasien dengan demensia adalah mengobati
penyebab demensia yang dapat dikoreksi dan menyediakan situasi yang nyaman dan
mendukung bagi pasien dan pramu&erdhanya " caregi%ers #. ;enghentikan obat-obat yang
bersi!at sedati! dan mempengaruhi !ungsi kogniti! banyak memberikan man!aat. 'ntidepresi
yang mempunyai e!ek samping minimal terhadap !ungsi kogniti!, seperti serotonin selecti%e
reuptakeinhibitor " $$
-
8/13/2019 119437451-pbl-blok-13
10/11
Blok 13 Tumbuh Kembang
benar dan dilakukan setiap hari dengan intensi! sulit dilakukan, maka pilihan terapi
medikamentosa lebih disukai. Terapi kolinesterase inhibitor sebagai terapi terpilih untuk
meningkatkan !ungsi kogniti! pada pasien demensia, seringkali dapat pula mengurangi gejala
apati, halusinasi %isual, dan beberapa gejala psikiatrik lain.3
Dalam mengelola pasien dengan demensia, perlu pula diperhatikan upaya-upaya
mempertahankan kondisi !isis atau kesehatan pasien. $eiring dengan progresi demensia,
maka banyak sekali komplikasi yang akan muncul seperti pneumonia dan in!eksi saluran
napas bagian atas, septikemia, ulkus dekubitus, !raktur, dan berbagai masalah nutrisi.
Kondisi-kondisi ini terkadang merupakan sebab utama kematian pasien dengan demensia,
sehingga pencegahan dan penatalaksanaan menjadi sangat penting. /ada stadium a&al
penyakit, seorang dokter harus mengusahakan berbagai akti%itas dalam rangka
mempertahankan status kesehatan pasien, seperti melakukan latihan " olahraga #,
mengendalikan hipertensi, dan berbagai penyakit lain, imunisasi terhadap pneumokok dan
in!luen*a, memperhatikan higiene mulut dan gigi, serta mengupayakan kaca mata dan alat
bantu dengar bila terdapat gangguan penglihatan ataupun pendengaran. /ada !ase lanjut
demensia, merupakan hal yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien
seperti nutrisi, hidrasi, mobilisasi, dan pera&atan kulit untuk mencegah ulkus dekubitus.
ang juga penting dalam pengelolaan secara paripurna pasien dengan demensia adalahkerjasama yang baik antara dokter dengan pramu&erdha " caregi%ers #. ( /ramu&erdha pasien
dengan demensia merupakan orang yang sangat mengerti kondisi pasien dari hari ke hari dan
bertanggung ja&ab terhadap berbagai hal seperti pemberian obat dan makanan,
mengimplementasikan terapi non !armakologis kepada pasien, meningkatkan status
kesehatan umum pasien, serta mampu memberikan &aktu-&aktu yang sangat berarti sebgai
bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup pasien dengan demensia.
/enanganan yang dilakukan adalah pendekatan holistik5global berupa kombinasi terapi
!armakologis " obat # dan non !armakologis.
Terapi !armakologis dengan parasetam, gingko biloba, %itamin 0, kolinesterase
inhibitor, antioksidan, antiin!lamasi " 9$'ID #, hormon estrogen.
Terapi non !armakologis mencakup terapi suporti! " pendidikan dan pelatihan #,
psikoterapi dan rekreasi terapeuitik " terapi stimulasi kogniti! , terapi !isik, terapi
really orientation #.),(
10
-
8/13/2019 119437451-pbl-blok-13
11/11
Blok 13 Tumbuh Kembang
/rognosis dari demensia ini buruk karena sebagian besar kasus demensia menunjukkan
penurunan yang progresi! dan tidak dapat pulih " irre%ersible # dan tidak jarang menyebabkan
kematian.
Penutup
;unculnya demensia pada usia lanjut sering tidak disadari karena a&itannya yang tidak
jelas dan perjalanan penyakitnya yang progresi! namun perlahan. Tujuan utama
penatalaksanaan pada seorang pasien dengan demensia adalah mengobati penyebab demensia
yang dapat dikoreksi dan menyediakan situasi yang nyaman dan mendukung bagi pasien dan
pramu&erdhanya " caregi%ers #. /enanganan yang tepat dan cepat akan memperlambat proses
demensia ke arah yang lebih lanjut. Tatacara diagnosis pada penderita geriatrik berbeda
dengan tatacara diagnostik pada populasi lainnya. /enatalaksanan tidak hanya bersi!at
!armakologis tetapi juga harus dengan non !armakologis dari berbagai aspek, sehingga dapat
meningkatkan status kesehatan umum pasien, serta mampu memberikan &aktu-&aktu yang
sangat berarti sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup pasien dengan
demensia.
Daftar pustaka
1. 'ru C. $udoyo, Bambang $, Idrus ', ;arcellus simadibrata, $iti $ editor. Buku ajar
ilmu penyakit dalam jilid I edisi E. usat inormasi dan enerbitan bagian Ilmu
enyakit Dalam 3+$I. 2akartaA 4 ? 3-++.
. Ean de 6lier C;, $cheltens /."pidemiology and risk actors o dementia. 2 9eurol
9eurosurg /schiatryA ) ?(-.
3. Kasper D>, Braun&ald 0, 6auci $ et all, penyunting. 1arisson4s principles o internal
medicine, edisi ke-1(. 9e& york? ;c8ra&-ill ;edical /ublishing Di%isionA ). /.
343-+(.
+. =ummings 2>.!l#heimer disease. 9 0ngl 2 ;edA + ? 11-.
). a**ard C