download [95.56 kb]
TRANSCRIPT
BAB IVLANJUTAN
FUNGSI ANGGARAN PUBLIK :
1. ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN2. ANGGARAN SEBAGAI ALAT
PENGENDALIAN3. ANGGARAN SEBAGAI ALAT KEBIJAKAN
FISKAL4. ANGGARAN SEBAGAI ALAT POLITIK5. SEBAGAI ALAT KOORDINASI DAN
KOMUNIKASI6. SEBAGAI ALAT MOTIVASI7. ALAT UNTUK MENCIPTAKAN RUANG
PUBLIK
KARAKTERISTIK ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan non keuangan
2. Anggaran mencakup jangka waktu tertentu, mis, satu atau beberapa tahun
3. Anggaran berisi komitmen/kesanggupan manajemen untuk mencapai sasaran yang ditetapkan
4. Usulan anggaran disetujui oleh pihak yang labih tinggi dari penyusun anggaran
5. Anggaran yang telah disusun hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.
PRINSIP – PRINSIP ANGGARAN
1. Demokratis,penyusunan anggaran harus mengikutsertakan sebanyak mungkin unsur masyarakat
2. Adil,anggaran harus diarahkan bagi kepentingan orang banyak
3. Transparan, proses perencanaan, pelaksanaan serta pertanggungjawaban anggaran harus diketahui wakil rakyat
4. Bermoral tinggi, pengelolaan anggaran berpegang pada peraturan perundangan yang berlaku
5. Berhati – hati,selalu berprinsip bahwa sumber daya jumlahnya terbatas dan mahal harganya
6. Akuntabel, harus dapat dipertanggungjawabkan setiap saat kepada rakyat.
SISTIM PENGANGGARAN PUBLIK
JENIS KARAKTERISTIK
KEUNGGULAN
KELEMAHAN CONTOH
TRADITIONAL BUDGETING (LINE ITEM BUDGETING)INCREMENTAL BUDGETINGPLANNING PROGRAMMING BUDGETING SYSTEMZERO BASED BUDGETINGPERFORMANCE BUDGETINGMEDIUM TERM BUDGETING FRAMEWORK
ANALISIS DAMPAK EKONOMI ANGGARAN
JIKA TERJADI SURPLUS, DISTRIBUSI AKAN MENJADI PERMASALAHAN TAMBAHANJIKA TERJADI DEFISIT, PROSES PEMBELANJAAN MENJADI PEKERJAAN TAMBAHAN
ADA 6 SUMBER KETIDAKPASTIAN YANG BERPENGARUH BESAR DLM PENENTUAN
VOLUME APBDN
1. HARGA MINYAK BUMI DI PASAR INTERNASIONAL
2. KUOTA PRODUKSI MINYAK MENTAH YANG DITENTUKAN OLEH OPEC
3. PERTUMBUHAN EKONOMI 4. INFLASI5. SUKU BUNGA6. NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP MATA
UANG ASING
KOMPONEN APBN
1.PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH2.BELANJA NEGARA3.KESEIMBANGAN PRIMER4.SURPLUS/DEFISIT ANGGARAN5.PEMBIAYAAN
SUMBER PENDANAAN YG ADA DALAM PARTAI POLITIK
1. IURAN ANGGOTA, 2. SUMBANGAN YG SAH MENURUT HUKUM BERUPA
UANG, BARANG, FASILITAS, PERALATAN ATAU JASA 3. BANTUAN DARI ANGGARAN NEGARA YG DIBERIKAN
SECARA PROPORSIONAL KPD PARPOL YG MENDAPATKAN KURSI DI DPR
4. SUMBANGAN DARI ANGGOTA DAN BUKAN ANGGOTA YG SAH MENURUT HUKUM PALING BANYAK SENILAI Rp.200JUTA/TAHUN.
5. SUMBANGAN DARI BADAN USAHA YANG SAH MENURUT HUKUM PALING BANYAK SEBESAR Rp.800 JUTA/TAHUN
CONTOH LAPORAN DANA KAMPANYE
1.PENERIMAAN DANA KAMPANYE2.PENGELUARAN DANA KAMPANYE3.SALDO DANA KAMPANYE
BAB V
REALISASI ANGGARAN SEKTOR
PUBLIK
DEFINISI : PROSES PELAKSANAAN SEGALA SESUATU YANG TELAH DIRENCANAKAN
DAN DIANGGARKAN OLEH OSP
PROSES RELISASI ANGGARAN ADALAH KUALITAS,
ARTINYA, ANGGARAN MERUPAKAN SENJATA DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN,
YAITU MENGHASILKAN KUALITAS PRODUK DAN JASA
SECARA EFISIEN
PRINSIP UTAMA KUALITAS
1.Mengembangkan produk /jasa berkualitas tinggi dengan cara mengurangi biaya
2.Total Quality Control3.Melalui perencanaan, pengendalian dan
perbaikan kualitas4.Dimulai dari pucuk pimpinan organisasi,
kemana organisasi dibawa.
REALISASI ANGGARAN DAPAT DILIHAT DARI 3 PERSPEKTIF
YANG BERBEDA :
1. ANGGARAN SEBAGAI FUNGSI2. ANGGARAN SEBAGAI PENUNJANG KARIR
3. ANGGARAN SEBAGAI PERANGKAT KEPUTUSAN
SIKLUS REALISASI ANGGARAN PUBLIKKegiatan Utama
Tahapan persiapan Proses pelaksanaan
Tahapan penyelesaian
Pencairan anggaran (pengeluaran )
1. Membuat prosedur dan formulir
2. Membuat anggaran kas
Belanja barang, jasa dan modal
1. Pengumpulan bukti untuk pencatatan
2. Tata prosedur pencatatan barang dan modal
3. Pelaporan aktivitas jasa
Realisasi pendapatan
1. Menghitung potensi2. Membuat regulasi
untuk prosedur dan formulir
Penagihan dan pengumpulan pendapatan
1. Rekapitulasi relisasi pendapatan
2. Pengenaan sanksi dan insentif
Pelaksanaan program
1. Membentuk tim2. Membentuk tata
aturan dan pembagian beban kerja
Pelaksanaan pekerjaan
1. Penyelesaian produk/ jasa
BAB VIPENGADAAN
BARANG DAN JASA PUBLIK
PEMBERIAN PELAYANAN PUBLIK PADA DASARNYA DAPAT DIBIAYAI OLEH 2 SUMBER 1.Pajak,jika pelayanan publik dibiayai
dengan pajak, maka setiap wajib pajak harus membayar tanpa memperdulikan apakah dia menikmati secara langsung jasa publik tersebut.
2.Pembebanan langsung kepada masyarakat, yang membayar hanyalah mereka yang memanfaatkan jasa pelayanan publik tersebut
PELAYANAN PUBLIK YANG DAPAT DIJUAL :
1.Listrik2.Gas bumi3.Transportasi 4.Pendidikan 5.Kesehatan6.Air bersih7.Sarana rekreasi8.Perumahan rakyat9.Jalan tol
PERMASALAHAN KORUPSI BISA MUNCUL KARENA :1. Meluluskan kontrak yang tidak sesuai dengan
standar kualitas & kuantitas2. Mengabulkan klaim fiktif akibat kerugian
pengangkutan3. Menerima tawaran yang rendah, kemudian
memalsukan harga4. Menunda pembayaran untuk menerima uang
suap5. Membeli komoditas dalam kondisi darurat6. Mempengaruhi seseorang pengambil
keputusan demi memperoleh kontrak.
DEFINISI PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK
Perolehan barang, jasa dan pekerjaan publik dalam cara dan waktu tertentu, yang menghasilkan nilai terbaik bagi publik
TUJUAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK
1. Ekonomi, bagaimana memperoleh barang /jasa dengan spesifikasi dasar waktu serta harga terendah tanpa mengabaikan kualitas.
2. Subsitusi impor, mendorong pertumbuhan indistri lokal, dengan memberikan pilihan kepada pemasok lokal, sehingga membatasi pembelian pada perusahaan asing.
3. Pengembangan persaingan, memberikan kesempatan yang sama bagi para pemasok yang memenuhi kualifikasi untuk bersaing dalam mencapai kontrak publik.
4. Dimensi penataan, menciptakan good governance yang konsisten, transparan adil, cepat menyelesaikan keluhan/perselisihan, serta menjaga akuntabilitas.
5. Perlindungan terhadap kepentingan masyarakat, osp bertanggungjawab atas semua mekanisme pengadaan barang/jasa serta kegagalan kontraktor.
6. Perlindungan lingkungan, menciptakan jiwa sadar lingkungan, produksi didasarkan pada kriteria perlindungan lingkungan, menjaga sumber daya alam dan penggunaan bahan daur ulang.
STANDAR PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK YANG
DITETAPKAN BANK DUNIA (PBB)
Mensyaratkan seluruh pegawai pengadaan barang dan jasa publik untuk menjaga keterpaduan standar yang tidak dapat disangsikan dalam menjalin hubungan bisnis baik keluar maupun kedalam organisasi yang dipekerjakan, tidak memanfaatkan organisasinya demi keuntungan pribadi, mempraktekkan standar etika tertinggi, dan tidak melakukan praktek korupsi dan kecurangan
SISTIM PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK
Organisasi yang mengikuti tender pengadaan barang/jasa publik harus memenuhi sistim dokumentasi yang terdiri dari :1. Manual kualitas (Quality Manual), pernyataan kebijakan mulai dari
prakualifikasi, pembelian, penyimpanan, pendistribusian,pelaksanaan, pemeliharaan,, evaluasi, dan pengajuan amandemen apabila dibutuhkan.
2. Standar Prosedur Pelaksanaan (Standard Operating Procedures = SOP ), ditail seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan, berisi langkah – langkah kegiatan, pencatatan yang disetujui, format pelaporan, keterangan tentang operasinal organisasi, tata letak dan siapa yang bertanggung jawab atas konsep penyusunan prosedur.
3. Perubahan Kebijakan Pengawasan (Change Control Policy ), kebijakan untuk mengelola perubahan prosedur dan dokumentasi.
4. Kode Pelaksanaan ( Code of Conduct ) = Aturan pelaksanaan, terdiri dari :
a. Pendahuluan dan tujuanb. Tanggung jawab utamac. Tanggung jawab pribadi d. Keselamatane. Kompetensi profesionalf. Kualifikasi dan pengalaman
g. Pelaksanaanh. Integritas dan sikapi. Pakaian, kesehatan dan hygienej. Pengelolaan hubungank. Standard Operating Proceduresl. Perjalanan dan akomodasim. Kerahasiaan dan konflik kepentingann. Dokumentasi dan pencatatano. Kontrak dan terms of reference (TOR)p. Contoh – contohq. Laporan evaluasi dan inspeksi.r. Penyediaan informasi dan rekomendasi.
5. Petunjuk mengenai konflik kepentingan (Guidelines on Conflict of Interest ), terdiri dari pendahuluan dan tujuan, definisi dan prinsip, pertanggungjawaban kerahasiaan dan ketidakberpihakan/netralitas.6. Daftar prakualifikasi produk dan organisasi pemasok barang dan jasa, terdiri
a.Nama organisasi pelaksana pengadaan barang dan jasab.Tanda tangan pejabat yang berwenang,c.Nomor referensi dan versi daftard.Tanggal persiapan daftare.Nama dan alamat organisasi pemasok barang dan jasa
f. Alamat lengkap pemasokg. Produk lengkap, seperti jenis,bentuk,kekuatan dan ukuran barangh. Tanggal prakualifikasii. Tanggal berakhirnya prakualifikasij. Tanggal validitas daftar
7. Penyelenggaraan catatan, catatan seluruh operasi harus diselenggarakan dan dijaga dalam bentuk yang sesuai.
SIKLUS PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK
1. Penetapan peraturan pelaksanaan anggaran2. Distribusi anggaran ke masing – masing organisasi/unit3. Pembuatan pengaturan pengadaan barang dan jasa4. Penentuan program yang barang dan jasanya perlu dikelola5. Analisis anggaran pengadaan barang dan jasa6. Pengumuman pengadaan7. Proses tendering8. Pengumuman hasil pengadaan9. Penandatangan SPK10.Pengerjaan pengadaan11.Serah terima barang/jasa12.Proses kepemilikan serta penggunaan barang dan jasa.
BAB VII
Pelaporan keuangan sektor publik
ADA DUA (2) JENIS PELAPORAN
1.Pelaporan kinerja, refleksi kewajiban untuk mempresentasekan dan melaporkan kinerja semua aktifitas serta sumber daya yang harus dipertanggungjawabkan.
2.Pelaporan keuangan, cerminan dari posisi keuangan serta transaksi yang telah dilakukan oleh organisasi sektor publik dalam kurun waktu tertentu.
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Menyediakan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan dan menunjukkan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan.
PERSYARATAN PELAPORAN KEUANGAN OSP
1. Harus menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran.
2. Harus menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya berdasarkan anggaran yang ditetapkan.
3. Harus menyajikan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil yang dicapai.
4. Harus menyediakan informasi bagaimana osp membiayai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
5. Harus menyajikan sumber penerimaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang seperti pungutan pajak dan pinjaman.
6. Harus menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
7. Harus menyajikan perubahan sistim pencatatan dari single entry cash basic menjadi double entry accrual basic.
JENIS – JENIS PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
1.Laporan posisi keuangan2.Laporan kinerja keuangan3.Laporan perubahan aset/ekuitas
neto4.Laporan arus kas5.Kebijakan akuntansi dan catatan
atas laporan keuangan
BAB VIII
AUDIT SEKTOR PUBLIK
DEFINISI AUDIT SEKTOR PUBLIK
Suatu proses yang sistematik yang secara objektif terkait evaluasi bukti – bukti berkenaan dengan asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi guna memastikan derajat atau tingkat hubungan antara asersi tersebut dengan kriteria yang ada, serta mengkomunikasikan hasil yang diperoleh kepada pihak – pihak yang berkepentingan.
STANDAR PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
ADALAH
SPKN (STANDAR PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA )
UNSUR – UNSUR AUDIT KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
1. Segmen laporan keuangan ( laporan pendapatan dan biaya, laporan penerimaan dan pengeluaran kas, serta laporan aset tetap), dokumen permintaan anggaran, dan perbedaan antara realisasi kinerja keuangan serta yang diperkirakan.
2. Pengendalian internal atas ketaatan terhadap peraturan perundang – undangan yang berlaku, seperti ketentuan yang mengatur penawaran, akuntansi, pelaporan bantuan, serta kontrak pemborongan pekerjaan.
3. Pengendalian internal atas penyusunan laporan keuangan dan atas pengamanan aset serta penggunaan sistim berbasis komputer.
4. Ketaatan terhadap peraturan perundangan – undangan yang berlaku dan dugaan kecurangan.
IKHTISAR HASIL PEMERIKSAAN LKPD TAHUN 2015
Tahun 2015 hasil audit BPK atas 504 LKPD adalah :1. Opini WTP = 251 LKPD (49,80 % ).2. Opini WDP = 230 LKPD (45,64 % ).3. Opini TW = 4 LKPD ( 0,79 % ).4. Opini TMP = 19 LKPD ( 3,77 % ).
Belum menyerahkan laporan sebanyak 16 LKPD, 50 % berasal dari SUMUT, terdiri5. Kabupaten Batubara6. Kabupaten Mandailing Natal7. Kabupaten Nias Barat.8. Kabupaten Nias Utara.9. Kabupaten Nias Selatan.10.Kabupaten Padang Lawas11.Kabupaten Toba Samosir12.Kabupaten Tj. Balai.
BAB IXPERTANGGUNGJAWABAN
SEKTOR PUBLIK
DEFINISI PERTANGGUNGJAWABAN SEKTOR PUBLIK
Pengakuan atas tindakan, hasil, keputusan dan
kebijakan yang mencakup administrasi, implementasi
dan penguasaan dalam ruang lingkup semua penggunaan
sumberdaya kepada masyarakat (DPR/DPRD)
SIKLUS PERTANGGUNGJAWABAN SEKTOR PUBLIK
1. Penetapan regulasi pertanggungjawaban pimpinan organisasi.2. Pembentukan dan penerbitan SK tim penyusunan laporan
pertanggungjawaban organisasi.3. Penyusunan draft laporan pertanggungjawaban organisasi.4. Pembahasan draft laporan pertanggungjawaban organisasi
dgn pimpinan organisasi.5. Penyelesaian laporan pertgjwban organisasi.6. Pengajuan laporan pertgjwbn organisasi ke parlemen.7. Pemaparan laporan pertgjwban ke perlemen.8. Pembahasan laporan pertgjwban organisasi oleh parlemen.9. Penilaian dan rekomendasi atas laporan pertgjwban
organisasi.10. Penerbitan laporan pertanggungjawaban organisasi.