dosis ranitidin v

4
Di dalam lambung, ranitidin akan menurunkan produksi asam lambung tersebut dengan cara memblok langsung sel penghasil asam lambung. Ranitidin sebaiknya diminum sebelum makan sehingga saat makan, keluhan mual penderita telah berkurang. Ranitidin dianggap lebih potensial dibandingkan antasida (obat maag yang sering ditemui dijual bebas di apotek ataupun warung). Bila sakit maag cukup berat atau gejala tidak membaik dengan antacida, biasanya ranitidin akan diresepkan. Selain untuk sakit maag, ranitidin juga dapat digunakan untuk pengobatan radang saluranan pencernaan bagian atas (kerongkongan), dan luka lambung. Ranitidin termasuk kedalam obat maag yang aman. Pada beberapa kondisi berikut ranitidin sebaiknya tidak diberikan, yakni: 1. Riwayat alergi terhadap ranitidin; 2. Ibu yang sedang menyusui; 3. Pemberian ranitidin juga perlu diawasi pada kondisi gagal ginjal. EFEK SAMPING Efek samping yang ditimbulkan sangat jarang ditemukan. Adapun efek samping tersebut beserta persentase frekuensi kemunculannya adalah sebagai berikut: 1. Sakit kepala (3%); 2. Sulit buang air besar (<1%); 3. Diare (<1%); 4. Mual (<1%); 5. Nyeri perut (<1%); 6. Gatal-gatal pada kulit (<1%). Ranitidin tersedia dalam sediaan sirup, tablet, maupun cairan suntikan. Ranitidin juga tersedia sebagai obat generik maupun obat paten. Ranitidin dalam bentuk tablet tersedia dalam ukuran dosis 75 mg, 150 mg, dan 30 mg. Ranitidin dalam bentuk sirup tersedia dalam ukuran dosis 15 mg/ml. Sedangkan ranitidin dalam bentuk cairan untuk disuntikan tersedia dalam ukuran dosis 1 mg/ml dan 25 mg/ml. Cairan suntikan tersebut dapat disuntikan langsung ke dalam pembuluh darah atau ke dalam otot. Dosis ranitidin untuk orang dewasa ialah 150 mg dua kali sehari atau 300 mg sekali sehari. Untuk peradangan kerongkongan, ranitidin dapat

Upload: cristine-indria-pieter-ii

Post on 04-Feb-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

poiuj

TRANSCRIPT

Page 1: Dosis Ranitidin V

Di dalam lambung, ranitidin akan menurunkan produksi asam lambung tersebut dengan cara memblok langsung sel penghasil asam lambung. Ranitidin sebaiknya diminum sebelum makan sehingga saat makan, keluhan mual penderita telah berkurang. Ranitidin dianggap lebih potensial dibandingkan antasida (obat maag yang sering ditemui dijual bebas di apotek ataupun warung). Bila sakit maag cukup berat atau gejala tidak membaik dengan antacida, biasanya ranitidin akan diresepkan.

Selain untuk sakit maag, ranitidin juga dapat digunakan untuk pengobatan radang saluranan pencernaan bagian atas (kerongkongan), dan luka lambung. Ranitidin termasuk kedalam obat maag yang aman. Pada beberapa kondisi berikut ranitidin sebaiknya tidak diberikan, yakni:

1. Riwayat alergi terhadap ranitidin;2. Ibu yang sedang menyusui;3. Pemberian ranitidin juga perlu diawasi pada kondisi gagal ginjal.

 

EFEK SAMPING

Efek samping yang ditimbulkan sangat jarang ditemukan. Adapun efek samping tersebut beserta  persentase frekuensi kemunculannya adalah sebagai berikut:

1. Sakit kepala (3%);2. Sulit buang air besar (<1%);3. Diare (<1%);4. Mual (<1%);5. Nyeri perut (<1%);6. Gatal-gatal pada kulit (<1%).

Ranitidin tersedia dalam sediaan sirup, tablet, maupun cairan suntikan. Ranitidin juga tersedia sebagai obat generik maupun obat paten.

Ranitidin dalam bentuk tablet tersedia dalam ukuran dosis 75 mg, 150 mg, dan 30 mg. Ranitidin dalam bentuk sirup tersedia dalam ukuran dosis 15 mg/ml. Sedangkan ranitidin dalam bentuk cairan untuk disuntikan tersedia dalam ukuran dosis 1 mg/ml dan 25 mg/ml. Cairan suntikan tersebut dapat disuntikan langsung ke dalam pembuluh darah atau ke dalam otot.

Dosis ranitidin untuk orang dewasa ialah 150 mg dua kali sehari atau 300 mg sekali sehari. Untuk peradangan kerongkongan, ranitidin dapat diberikan hingga 150 mg tiga kali sehari. Dosis untuk anak-anak ialah 2-4 mg/kg berat badan dua kali sehari. Dosis maksimal untuk anak-anak ialah 300 mg sehari.

Di dalam lambung, ranitidin akan menurunkan produksi asam lambung tersebut dengan cara memblok langsung sel penghasil asam lambung. Ranitidin sebaiknya diminum sebelum makan sehingga saat makan, keluhan mual penderita telah berkurang. Ranitidin dianggap lebih potensial dibandingkan antasida (obat maag yang sering ditemui dijual bebas di apotek ataupun warung). Bila sakit maag cukup berat atau gejala tidak membaik dengan antacida, biasanya ranitidin akan diresepkan.

Selain untuk sakit maag, ranitidin juga dapat digunakan untuk pengobatan radang saluranan pencernaan bagian atas (kerongkongan), dan luka lambung. Ranitidin termasuk kedalam obat maag yang aman. Pada beberapa kondisi berikut ranitidin sebaiknya tidak diberikan, yakni:

Page 2: Dosis Ranitidin V

4. Riwayat alergi terhadap ranitidin;5. Ibu yang sedang menyusui;6. Pemberian ranitidin juga perlu diawasi pada kondisi gagal ginjal.

 

EFEK SAMPING

Efek samping yang ditimbulkan sangat jarang ditemukan. Adapun efek samping tersebut beserta  persentase frekuensi kemunculannya adalah sebagai berikut:

7. Sakit kepala (3%);8. Sulit buang air besar (<1%);9. Diare (<1%);10. Mual (<1%);11. Nyeri perut (<1%);12. Gatal-gatal pada kulit (<1%).

Dosis Ranitidin

Dosis dan jangka waktu penggunaan ranitidin tergantung kepada kondisi yang diobati dan tingkat keparahannya. Pada umumnya ranitidin dikonsumsi sebanyak 300 mg per hari. Dosis ini bisa diminum sekaligus atau dibagi menjadi dua. Ranitidin bisa diberikan selama 2-12 minggu, tergantung pada kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.

Mengonsumsi Ranitidin dengan Benar

Ranitidin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama tiap hari.

Selama menggunakan obat ini, hindarilah konsumsi makanan atau minuman yang dapat memperparah gejala Anda agar keefektifan obat maksimal. Misalnya makanan pedas, cokelat, tomat, minuman keras, dan minuman panas, khususnya kopi. Anda juga dianjurkan untuk berhenti merokok karena merokok memicu produksi asam lambung. Mengurangi berat badan yang berlebihan juga akan membantu mengurangi gejala

Jika Anda tidak sengaja melewatkan jadwal minum ranitidin dan jadwal untuk dosis berikutnya tidak terlalu dekat, segeralah meminumnya. Jangan menggandakan dosis ranitidin untuk mengganti dosis yang sudah terlewat.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Ranitidin

Walau jarang, ranitidin berpotensi menyebabkan efek samping karena tubuh perlu menyesuaikan diri dengan obat yang dikonsumsi. Beberapa efek samping yang dapat terjadi antara lain:

Indikasi

Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis.

Page 3: Dosis Ranitidin V

Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung.

Pengobatan keadaan hipersekresi patologis (misal : sindroma Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik).

Ranitidin injeksi diindikasikan untuk pasien rawat inap di rumah sakit dengan keadaan hipersekresi patologis atau ulkus dua belas jari yang sulit diatasi atau sebagai pengobatan alternatif jangka pendek pemberian oral pada pasien yang tidak bisa diberi Ranitidin oral.

Kemasan

Tersedia dalam kemasan : Ranitidin 150 mg tablet salut selaput, 1 strip @ 10 tablet salut selaput.

Produksi

Hexpharm Jaya

Out of stock

Category: Obat-obatan. Tags: Hexpharm Jaya, Ranitidin.