dosen pembimbing : waskitho wibisono, s.kom, m.eng, ph.d. · kerajaan hindu-budha dan islam di...

28
Tugas Akhir Rancang Bangun Aplikasi Museum Tour Guide berbasis QR Code dan Ontology Pada Mobile Phone Arya Dwi Prakasa (NRP : 5107100045) PENULIS : Waskitho Wibisono, S.Kom, M.Eng, Ph.D. DOSEN PEMBIMBING :

Upload: truongnhi

Post on 09-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tugas Akhir

Rancang Bangun Aplikasi Museum Tour Guide

berbasis QR Code dan Ontology Pada Mobile

Phone

Arya Dwi Prakasa(NRP : 5107100045)

PENULIS :

Waskitho Wibisono, S.Kom, M.Eng, Ph.D.DOSEN PEMBIMBING :

Implementasi Ontologi

Implementasi pembuatan konsep Ontologi dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :

1). Menentukan domain ontologi

Untuk domain ontologi kerajaan di Indonesia, halaman web yang akan melingkupi ontologi adalah beberapa sumber halaman yang menyediakan informasi mengenai kerajaan di Indonesia. Halaman-halaman web tersebut dibuat sendiri menggunakan bahasa pemrograman jsp.

Pada halaman web tersebut akan disesuaikan dengan kategori yang telah ditentukan dari superclass awal yaitu kerajaan di Indonesia, yang memiliki dua subclass di bawahnya yaitu, seperti Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia dan Kerajaan Islam di Indonesia.

Implementasi Ontologi (2)

2). Menentukan batasan ontologi

Penentuan batasan dalam ontologi dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan yang harus dapat dijawab oleh knowledge base atau yang biasa disebut competency questions. Pertanyaan-pertanyaan yang membatasi ontologi adalah sebagai berikut :

- Kerajaan di Indonesia terdiri dari apa saja ?

Pertanyaan tersebut memiliki jawaban : Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia dan Kerajaan Islam di Indonesia.

- Kerajaan Hindu-Budha dan Islam di Indonesia terdiri dari apa saja ?

Pertanyaan tersebut memiliki jawaban : Kerajaan Majapahit, Singasari, Kediri, Kerajaan Aceh,Kerajaan Demak, dan kerajaan-kerajaan lainnya.

- Objek peninggalan yang termasuk Kerajaan Hindu-Budha dan Islam terdiri dari apa saja ?

Pertanyaan tersebut memiliki jawaban : berupa objek-objek peninggalan kerajaan seperti patung Ken Dedes, Candi Tikus, Masjid Agung Demak, dan objek lainnya.

Implementasi Ontologi (3)

3). Mendefinisikan ontologi dengan menyusun hirarki taksonomi (superclass-subclass)

Implementasi ontologi Kerajaan di Indonesia dilakukan dengan pendekatan top-down yaitu dengan mendefinisikan class atau concept umum dilanjutkan dengan class atau concept yang lebih spesifik.

• - Class Kerajaan di Indonesia. Pengelompokan jenis kerajaan yang berada di Indonesia.

• - Class Kerajaan di Indonesia memiliki 2 Subclass, yaitu :

• - Subclass Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia, yang merupakan pengelompokan

• jenis kerajaan Hindu-Budha yang berada di Indonesia dalam kategori Kerajaan di

• Indonesia.

Implementasi Ontologi (4)

- Subclass Kerajaan Islam di Indonesia, yang merupakan pengelompokan

• jenis kerajaan Islam yang berada di Indonesia dalam kategori Kerajaan di

• Indonesia.

• Begitu juga dengan subclass di bawah superclass Kerajaan di Indonesia, yaitu Kerajaan Hindu-Budha dan Islam di Indonesia, juga memiliki subclass yang lebih spesifik di dalamnya seperti kerajaan apa saja yang tergolong berdasar kategorinya.

• - Class Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia, juga memiliki subclass di bawahnya seperti : Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Mataram kuno, Dinasti Isana, Kediri, Singasari, Majapahit, Sunda, dan Bali kuno.

Implementasi Ontologi (5)

- Class Kerajaan Islam di Indonesia, juga memiliki subclass di bawahnya seperti : Kerajaan Samudra Pasai, Aceh, Demak, Banten, Mataram Islam, dan Ternate-Tidore.

Implementasi Ontologi (6)

- Begitu juga dengan subclass di bawah superclass Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia, yaitu Kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Kediri, dan kerajaan lainnya, juga memiliki subclass yang lebih spesifik di dalamnya seperti objek peninggalan apa saja yang termasuk dari tiap class yang menyertainya.

Implementasi Ontologi (7)

- subclass di bawah superclass Kerajaan Islam di Indonesia, yaitu Kerajaan Aceh, Demak, Banten, dan kerajaan lainnya, juga memiliki subclass yang lebih spesifik di dalamnya seperti objek peninggalan apa saja yang termasuk dari tiap class yang menyertainya.

Arsitektur Umum Sistem

- Proses pertama, pengguna menangkap simbol QR Code pada objek museum yang dipilih melalui kamera ponsel.

- Proses kedua, aplikasi client pengguna yaitu Museum Tour Guide (MTG) akan men-decode QR Code yang telah ditangkap sebelumnya dan mengirimkan informasinya ke web server untuk me-request informasi mengenai objek museum tersebut, data hasil decode mengenai simbol QR Code akan disesuaikan dengan Id data yang ada di server untuk didapatkan informasi dan keterkaitannya dengan objek museum lain.

- Proses ketiga, informasi mengenai objek museum beserta keterkaitannya dengan objek lain akan dikembalikan dan ditampilkan pada aplikasi client.

Use Case Sistem

Diagram Alir Sistem (1)

Diagram Alir Proses Pengolahan Input Data Informasi Objek Museum

beserta Keterkaitannya pada Web Server

Diagram Alir Sistem (2)

Diagram Alir Proses Pengolahan Input Data User Pada Web Server

Diagram Alir Sistem (3)

Diagram Alir Proses Pengolahan Id Rdf Objek Museum Menjadi Image QR

Code

Diagram Alir Sistem (4)

Diagram Alir Proses Pendeteksian Input Berupa QR Code Pada Aplikasi

Client

Diagram Alir Sistem (5)

Diagram Alir Proses Pengolahan Hasil Decode QR Code Untuk

Mendapatkan Data Informasi Objek Museum Beserta Keterkaitannya

Uji Coba

• Uji coba fungsionalitas dari implementasi dilakukan untuk memverifikasi dan memvalidasi semua fitur yang ada pada aplikasi. Fitur-fitur tersebut antara lain : fitur pengisian data objek museum, fitur pengisian data user, fitur login pada aplikasi client, fitur pendeteksian QR Code, dan fitur melihat keterkaitan suatu objek

• Uji performa yang digunakan untuk mengetahui kecepatan perangkat lunak dalammenampilkan informasi dari sebuah objek museum yang ada.

Uji Coba Fungsionalitas

• Uji Coba Fitur Login Pada Aplikasi Client

• (I) (II) (III)

Uji Coba Fungsionalitas

• Uji Coba Fitur Pendeteksian QR Code

• - Beberapa Objek yang bisa diberi Simbol QR Code (I,II)

• (I) (II)

Uji Coba Fungsionalitas

• Uji Coba Fitur Pendeteksian QR Code

• - Contoh Penggunaan Aplikasi MTG (I), Antarmuka Hasil Tampilan Akhir (II)

• (I) (II)

Uji Coba Fungsionalitas

• Uji Coba Fitur Melihat Keterkaitan Suatu Objek

• (I) (II)

Uji Coba Performa Sistem

• Uji coba performa sistem digunakan untuk mengetahui kecepatan perangkat lunakdalam menampilkan informasi dari sebuah objek museum yang ada.

• Kecepatan perangkat lunak diukur mulai perangkat lunak dijalankan hingga prosesmenampilkan informasi sebuah objek museum beserta keterkaitannya selesai.

• Uji coba performa untuk mengukur kecepatan ini telah dilakukan sebanyak 4 kali dari total halaman yang diujikan, yang terdiri dari 1 halaman SuperKelas(Root), dan3 halaman SubKelas yang terdiri dari halaman SubKelas 1(2 halaman), SubKelas2(14 halaman), dan SubKelas 3(25 halaman) dan dari percobaan tersebut didapatkan ukuran halaman dan waktu rata-rata.

Uji Coba Performa Sistem

• Uji Coba Performa Pembacaan Total Ukuran Data Rata-rata Pada Tiap Tingkatan Halaman

Uji Coba Performa Sistem

• Grafik Uji Performa Total Ukuran Data Rata-rata Pada Tingkatan Halaman Yang Berbeda

Uji Coba Performa Sistem

• Uji Coba Performa Pembacaan Total Waktu Rata-rata Pada TiapTingkatan Halaman

Uji Coba Performa Sistem

• Grafik Uji Performa Total Waktu Rata-rata Pada Tingkatan Halaman Yang Berbeda

KESIMPULAN

1). Aplikasi yang dibangun telah dapat mengimplementasikan aplikasi perangkat lunak berbasis ontology dan qr code untuk memberikan informasi mengenai suatu objek museum beserta keterkaitannya.

2). Semua fungsionalitas yang dimiliki perangkat lunak telah berjalan sebagaimana mestinya.

3). Perangkat lunak ini dapat berjalan pada Sistem Operasi Android versi 2.3 (versi Gingerbeard).

KESIMPULAN

• 4). Kecepatan proses pembacaan sebuah informasi halaman objek museum

• tergantung dari banyaknya tingkatan halaman yang ada, semakin dalam

• tingkatan maka akan semakin lama juga waktu yang diperlukan aplikasi

• untuk memprosesnya. Hal ini disebabkan karena semakin dalam tingkatan

• halaman maka semakin besar pula ukuran data yang akan di olah. Pada

• tingkatan awal halaman SuperKelas dengan ukuran rata-rata data

• halamannya sebesar 2067,055 kb, waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk

• menampilkan informasinya adalah 12.02 ms dan untuk tingkatan akhir dari

• halaman SubKelas III dengan ukuran data 2960,961 kb waktu yang

• dibutuhkan semakin lama yaitu 13.7 ms.

SARAN

1). Aplikasi ini dapat dikembangkan dengan memperbanyak cakupan keterkaitan bahasan ontology yang dipakai sehingga memungkinkan untuk didapatkan sebuah informasi yang lebih lengkap dan luas ke depannya.

2). Aplikasi perangkat lunak berbasis ontology dan qr code ini dapat dikembangkan dalam pemakaian domain ontology yang lain sehingga dapat memberi informasi sesuai dengan domain yang dibutuhkan.

3). Aplikasi perangkat lunak berbasis ontology dan qr code ini dapat dikembangkan pada perangkat mobile dengan sistem operasi lain.

4). Tampilan dari antar muka Aplikasi Client diharapkan bisa lebih menarik lagi.