dokumentasi akreditasi

7/25/2019 DOKUMENTASI AKREDITASI

1/7

PANDUAN SKRINING PASIEN

2015


2/7

BAB I

DEFINISI

Skrining merupakan pemeriksaan sekelompok orang untuk memisahkan orang yang

sehat dari orang yang memiliki keadaan fatologis yang tidak terdiagnosis atau mempunyai

resiko tinggi (Kamus Dorland ed . 25 : 974 ). enurut !o"h#ati $ (2%%&)' skrining merupakan

pengenalan diri se"ara pro aktif pada iu hamil untuk menemukan adanya masalah atau fa"tor

resiko.

Sehingga skrining dapat dikatakan seagai suatu upaya mengidentifikasi penyakit

atau kelainan pasien sehingga didapat keterangan tentang kondisi dan keutuhan pasien saat

kontak pertama. Keterangan hasil skrining digunakan untuk mengamil keputusan untuk

menerima pasien raat inap atau pasien raat #alan dan meru#uk ke pelayanan kesehatan

lainnya dengan menyesuaikan keutuhan pasien dengan misi dan sumer daya rumah sakit .

Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase' e*aluasi *isual atau pengamatan' pemeriksaan

fisik atau hasil pemeriksaan fisik' psikologik' laoratorium klinik atau diagnosti" imaging

seelumnya. Skrining dilakukan apaila pasien tia di rumah sakit' pada saat pasien di

transportasi emergensi atau di sumer ru#ukan.


3/7

BAB II

RUANG LINGKUP

Skrining dilakukan pada area :

+. ,-

2. Costumer Service

. $oliklinik

4. /0D

Skrining dilakukan melalui :

+. Kriteria triage

2. 1*aluasi *isual atau pengamatan

. $emeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik' psikologik

4. $emeriksaan aoratorium atau diagnosti" ima#ing seelumnya

BAB III

TATA LAKSANA


4/7

A. Triage

3riage adalah seleksi pasien sesuai tingkat kegaat daruratan sehingga pasien

terseleksi dalam mendapatkan pertolongan sesuai dengan tingkat kegaat

daruratannya.3riage di !S unda 6emrana menggunakan system laeling arna' pasien

ditentukan apakah gaat darurat' gaat tidak darurat' atau darurat tidak gaat atau

tidak gaat tidak darurat. $asien yang telah di seleksi dieri lael arna pada listnya'

sesuai dengan tingkat kegaatannya.

dapun pemerian laeling arna sesuai dengan tingkat kegaatannya' seagai

erikut :

+. $asien gaat darurat dieri lael arna merah2. $asien gaat tidak darurat atau darurat tidak gaat dieri lael arna kuning

. $asien tidak gaat dan tidak darurat dieri arna hi#au

4. $asien yang telah dinyatakan meninggal dieri lael arna hitam

Initial Assesment Penilaian A!al"

$asien yang masuk melalui /0D (/nstalasi 0aat Darurat) maupun poliklinik

memerlukan penilaian dan pengelolaan yang "epat dan tepat. 8aktu erperan sangat

penting' oleh karena itu diperlukan "ara yang mudah' "epat dan tepat. $roses aal ini

dikenal dengan initial assessment( $enilaian aal).

ntuk di triage /0D petugas melakukan penilaian kesadaran dengan

menggunakan "riteria $ :

: lert

: !espon to *eral

$ : !espon to pain

: nrespon

$enilaian aal ini intinya adalah

+. $rimary Sur*ey yaitu penanganan D1 dan resusitasi. Disini di"ari

keadaan yang mengan"am nyaa dan apaila menemukan harus dilakukan

resusitasi. $enanganan D1 yang dimaksud adalah :

: iray dengan "ontrol "er*i"al

: !eathing dan *entilasi

: ir"ulation dengan "ontrol perdarahan

D : Disaility' status neurologis dan nilai 0S

1 : 1;posure uka a#u penderita tapi "egah hipotermi


5/7

angkah selan#utnya harus dipertimangkan pemakaian kateter urin

( folly "atheter )' Kateter lamung (


6/7

untuk pengamilan sample. Kemudian #ika memerlukan penanganan leih lan#ut

akan di konsulkan ke dokter spesialis sesuai penyakit konsultasi isa di lakukan

melalui /0D atau di arahkan ke praktek di poliklinik.

BAB I%

D,KU-ENTASI

Semua hasil skrining di"atat dalam !ekam edis /0D dan poliklinik


7/7

dokumentasi akreditasi

Documents