dok 1 b
TRANSCRIPT
BAB IIIKERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM
MTS NURUL HUDA CIMANGGU
A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah
dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut: Tujuan
pendidikan dasar dan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
B. Kerangka Dasar Kurikulum
1. Kelompok Mata Pelajaran
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas:
a.kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c.kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 3.1
Tabel 3.1Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
1. Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia di SMP/Madrasah dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2. Kewarganega-raan dan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian di SMP/Madasah dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik
29
No Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/Madrasah dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
4. EstetikaKelompok mata pelajaran estetika di SMP/Madrasah dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan di SMP/Madrasah dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari
kerangka dasar kurikulum, perlu dikemukakan prinsip pengembangan
kurikulum.
2. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum tingkat satuan pendidikan di Mts Nurul Huda Cimanggu
dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar
kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum
30
yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
berikut.
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis
pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat,
serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan
diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan
yang bermakna dan tepat antar substansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh
karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
31
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan
vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
g.Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Dalam pelaksanaan kurikulum di Mts Nurul Huda Cimanggu menggunakan
prinsip-prinsip sebagai berikut.
a.Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan
yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan
dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu:
(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
32
(b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu
melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup
bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun
dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
c.Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan
yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan
potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap
memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang
berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan
pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing
ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di
tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan
contoh dan teladan).
e.Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan
prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan
berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam
semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan
budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan
muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam
keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan
memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
C. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman
33
muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan
kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur
kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
1. Struktur Kurikulum MTs Nurul Huda Cimanggu
Struktur kurikulum MTs Nurul Huda Cimanggu meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga
tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata
pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Kurikulum MTs Nurul Huda Cimanggu memuat 11 mata pelajaran, 2
muatan lokal, seperti tertera pada Tabel 3.2 ;
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada MTs Nurul Huda Cimanggu
merupakan “IPA : Biologi-Fisika” dan “IPS : geografi, Sosiologi, Sejarah
Ekonomi”.
c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 19
minggu (semester gasal) dan 19 minggu (semester genap), Jumlah seluruh
38 minggu (228 hari).
Tabel 3.2
Struktur Kurikulum MTs Nurul Huda Cimanggu
Komponen Mata Pelajaran Kelas dan Alokasi Waktu
34
VII VIII IX
1. Pendidikan Agamaa. Al-qur’an
Hadisb. Akidah
Akhlakc. Fikihd. Sejarah
Kebudayaan Islam
2222
2222
2222
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 5
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Bahasa Inggris 4 4 5
6. Matematika 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
9. Seni Budaya 2 2 2
10. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2 2
11. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2 2
12 . Muatan Lokal 1. Bahasa Sunda2. Baca Tulis Al Qur’an (BTQ)
22
22
2-
Jumlah 44 44 44
D. Muatan Lokal
UU No. 22 tahun 1999 yang telah dirubah oleh UU No. 32 Tahun 2005
tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan Otonomi Daerah dan
wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini berpengaruh
pada sistem pendidikan nasional dari sentralisasi ke desentralisasi.
Desentralisasi penyelenggaraan pendidikan ini terwujud dalam UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Salah satu substansi yang
didesentralisasi adalah kurikulum, dimana kurikulum tingkat satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh
sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan
dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.
Untuk itu, sekolah dan komite sekolah harus mempersiapkannya, karena
35
sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi Standar
Nasional Pendidikan dilaksanakan oleh sekolah dan komite sekolah.
Berkenaan dengan itu, Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku
bangsa yang memiliki keanekaragaman multikultur (adat istiadat, tata cara,
bahasa, kesenian, kerajinan, keterampilan daerah, dll) merupakan ciri khas
yang memperkaya nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu
keanekaragaman tersebut harus selalu dilestarikan dan dikembangkan dengan
tetap mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia melalui upaya
pendidikan. Pengenalan keadaan lingkungan, sosial, dan budaya kepada
peserta didik memungkinkan mereka untuk lebih mengakrabkan dengan
lingkungannya. Pengenalan dan pengembangan lingkungan melalui
pendidikan diarahkan untuk menunjang peningkatan kualitas sumber daya
manusia, dan pada akhirnya diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik.
Kebijakan yang berkaitan dengan dimasukkannya program muatan lokal
dilandasi adanya perimbangan yang termaktub di dalam standar isi, bahwa
daerah diberi kewenangan untuk mengembangkan program muatan lokal
yang disesuaikan dengan kekhasan daerah, namun tetap dalam konteks
kesatuan. Sekolah tempat program pendidikan dilaksanakan merupakan
bagian dari masyarakat. Oleh karena itu, program pendidikan di sekolah perlu
memberikan wawasan yang luas pada peserta didik tentang kekhususan yang
ada di lingkungannya. Standar Isi yang seluruhnya disusun secara terpusat
tidak mungkin dapat mencakup muatan lokal tersebut. Muatan Lokal adalah
kegiatan kurikuler yang berupa mata pelajaran untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, dan prospek
pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum
yang terdapat pada Standar Isi didalam kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agar penyelenggaraan
pendidikan di masing-masing daerah lebih meningkat relevansinya terhadap
keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan. Hal ini sejalan dengan
36
upaya peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga keberadaan kurikulum
muatan lokal mendukung dan melengkapi kurikulum nasional.
Mata pelajaran muatan lokal bertujuan untuk memberikan bekal
pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar mereka
memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan
masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan
mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan
nasional. Secara khusus bertujuan agar peserta didik:
1. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial,
dan budayanya,
2. Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan
mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan
masyarakat pada umumnya,
3. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-
aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan
mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka
menunjang pembangunan nasional.
Mata Pelajaran Muatan lokal di MTs Nurul Huda Cimanggu di sesuaikan
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2003 tentang
Pemeliharaan Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah (Lembaran Daerah Tahun
2003 Nomor 5 Seri E); dengan melaksanakan Pembelajaran Bahasa Daerah
Sunda.
E. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta
didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di bawah
bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier
peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan,
37
kepemimpinan, kelompok seni-budaya, kelompok tim olahraga, dan kelompok
ilmiah remaja.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan
pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada
mata pelajaran. Semua butir di atas dikemas dalam 4 (empat) kegiatan, yaitu:
Kegiatan Rutin; Kegiatan Spontan; Kegiatan Keteladanan; Kegiatan
Terprogram.
Tabel 3.3 Cakupan Pelaksanaan Pengembangan Diri
No Jenis Kegiatan Bentuk Pelaksanaan1 Kegiatan Rutin a. Melaksanakan Upacara Bendera setiap
senin pagib. Berdoa sebelum dan sesudah belajar;c. Membersihkan ruang kelas sebelum
belajar sesuai jadwal piket;d. Pagi Membaca;e. Pagi Tadarus Al-Qur’anf. Kultum Jumat;
2 Kegiatan Spontan a. Menengok teman yang sakitb. Taziah kepada teman atau keluarga yang
meninggal duniac. Mengumpulkan dana/infaq untuk
korban bencana alam atau musibah3 Kegiatan Keteladanan a. Membuang sampah pada tempatnya
b. Berpakaian rapih dan sopanc. Datang dan pulang serta pergantian
antar jam pelajaran tepat waktud. Mengucapkan salam setiap berjumpa
dengan guru atau teman (Senyum, Sapa dan Salam)
4 Kegiatan Terprogram a. Pengembangan bakat (Pramuka; Paskibra; PMR; Drumb band)
b. Pengembangan bakat olahraga;c. Pengembangan bakat seni;
F. Pengaturan Beban Belajar
Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan
menyelenggarakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket
atau sistem kredit semester. Kedua sistem tersebut dipilih berdasarkan
jenjang dan kategori satuan pendidikan yang bersangkutan. Satuan pendidikan
MTs Nurul Huda Cimanggu menggunakan sistem paket
38
Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang
peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan
beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan
struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap
mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran.
Beban belajar MTs Nurul Huda Cimanggu dirumuskan dalam bentuk
satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program
pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta
didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap
muka per jam pembelajaran pada MTs Nurul Huda Cimanggu ditetapkan
berlangsung selama 40 menit;
Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap SMP Negeri 1
Cikijing adalah sebagai berikut: Jumlah jam pembelajaran tatap muka per
minggu MTs Nurul Huda Cimanggu adalah 44 jam pembelajaran.
Tabel 3.4Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu
Satuan Pendidikan
KelasSatu jam
pemb. tatap muka (menit)
Jumlah jam pemb. Per
minggu
Minggu Efektif per
tahun Pelajaran
Waktu pembelajaran per
tahun
Jumlah jam per tahun
(@60 menit)
MTs Nurul Huda Cimanggu
VII s.d. IX
40 44 20 - 22 260 Hari *) 1560 jam
*) Jumlah jam per tahun (@60 menit) = {Rata-rata 5 jam (@60 menit) per hari} X 260 hari
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan
terstruktur ditentukan oleh pendidik.
39
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang
oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya
diatur sendiri oleh peserta didik.
Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur bagi peserta didik pada MTs Nurul Huda Cimanggu maksimum 50%
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket
adalah tiga tahun
40
BAB IVSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN
MTs Nurul Huda Cimanggu
A. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) MTs Nurul Huda
Cimanggu dikembangkan dengan tujuan: Meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
Adapun Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) MTs Nurul
Huda Cimanggu selengkapnya adalah:
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan
remaja
2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri
3. Menunjukkan sikap percaya diri
4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas
5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup nasional
6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-
sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang
dimilikinya
9. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari
10. Mendeskripsi gejala alam dan sosial
11. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
12. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia
13. Menghargai karya seni dan budaya nasional
14. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya
41
15. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu
luang
16. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan
18. Menghargai adanya perbedaan pendapat
19. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana
20. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana
21. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
menengah
B. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas
kelompok-kelompok mata pelajaran:
1. Agama dan Akhlak Mulia;
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian;
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
4. Estetika;
5. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dikembangkan
berdasarkan tujuan dan cakupan muatan dan/ atau kegiatan setiap kelompok mata
pelajaran, yakni:
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia bertujuan: membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan tersebut dicapai melalui muatan
dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan
dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.
2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian bertujuan:
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan
agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan
pendidikan jasmani.
42
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bertujuan:
mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta didik.
Pada satuan pendidikan MTs, tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau
kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
sosial, keterampilan/kejuruan, dan/atau teknologi informasi dan komunikasi,
serta muatan lokal yang relevan
4. Kelompok mata pelajaran Estetika bertujuan: membentuk karakter peserta
didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya.
Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya,
keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.
5. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan bertujuan:
membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan
menumbuhkan rasa sportivitas. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau
kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu
pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.
Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) untuk
masing-masing satuan pendidikan selengkapnya adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama Islam
a. Menerapkan tata cara membaca Al-qur’an menurut tajwid, mulai dari
cara membaca “Al”- Syamsiyah dan “Al”- Qomariyah sampai kepada
menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf;
b. Meningkatkan pengenalan dan keyakinan terhadap aspek-aspek rukun
iman mulai dari iman kepada Allah sampai kepada iman pada Qadha dan
Qadar serta Asmaul Husna;
c. Menjelaskan dan membiasakan perilaku terpuji seperti qanaah dan
tasawuh dan menjauhkan diri dari perilaku tercela seperti ananiah,
hasad, ghadab dan namimah;
d. Menjelaskan tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfarid dan
jamaah baik shalat wajib maupun shalat sunat;
43
e. Memahami dan meneladani sejarah Nabi Muhammad dan para shahabat
serta menceritakan sejarah masuk dan berkembangnya Islam di
nusantara.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
a. Memahami dan menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma
kebiasaan, adat istiadat, dan peraturan, dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara;
b. Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sesuai
dengan suasana kebatinan konstitusi pertama;
c. Menghargai perbedaan dan kemerdekaan dalam mengemukakan
pendapat dengan bertanggung jawab;
d. Menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945;
e. Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan kehidupan demokrasi
dan kedaulatan rakyat;
f. Menjelaskan makna otonomi daerah, dan hubungan antara
pemerintahan pusat dan daerah;
g. Menunjukkan sikap kritis dan apresiatif terhadap dampak globalisasi;
h. Memahami prestasi diri untuk berprestasi sesuai dengan
keindividuannya.
3. Bahasa Indonesia
a. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan,
penyampaian berita radio/TV, dialog interaktif, pidato,
khotbah/ceramah, dan pembacaan berbagai karya sastra berbentuk
dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair, kutipan, dan sinopsis novel;
44
b. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
informasi, pengalaman, pendapat, dan komentar dalam kegiatan
wawancara, presentasi laporan, diskusi, protokoler, dan pidato, serta
dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita pendek, novel remaja,
puisi, dan drama;
c. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai
bentuk wacana tulis, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerita
pendek, drama, novel remaja, antologi puisi, novel dari berbagai
angkatan;
d. Menulis
Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi dalam bentuk buku harian, surat pribadi, pesan
singkat, laporan, surat dinas, petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan,
poster, iklan baris, resensi, karangan, karya ilmiah sederhana, pidato,
surat pembaca, dan berbagai karya sastra berbentuk pantun, dongeng,
puisi, drama, puisi, dan cerpen.
4. Bahasa Inggris
a. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional
sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount,
narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan
sehari-hari;
b. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk
recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks
kehidupan sehari-hari;
c. Membaca
45
Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan
transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk
recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks
kehidupan sehari-hari;
d. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk
recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks
kehidupan sehari-hari.
5. Matematika
a. Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-sifatnya
(komutatif, asosiatif, distributif), barisan bilangan sederhana (barisan
aritmetika dan sifat-sifatnya), serta penggunaannya dalam pemecahan
masalah;
b. Memahami konsep aljabar meliputi: bentuk aljabar dan unsur-unsurnya,
persamaan dan pertidaksamaan linear serta penyelesaiannya, himpunan
dan operasinya, relasi, fungsi dan grafiknya, sistem persamaan linear dan
penyelesaiannya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah;
c. Memahami bangun-bangun geometri, unsur-unsur dan sifat-sifatnya,
ukuran dan pengukurannya, meliputi: hubungan antar garis, sudut
(melukis sudut dan membagi sudut), segitiga (termasuk melukis segitiga)
dan segi empat, teorema Pythagoras, lingkaran (garis singgung sekutu,
lingkaran luar dan lingkaran dalam segitiga dan melukisnya), kubus,
balok, prisma, limas dan jaring-jaringnya, kesebangunan dan kongruensi,
tabung, kerucut, bola, serta menggunakannya dalam pemecahan
masalah;
d. Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data (dengan
tabel, gambar, diagram, grafik), rentangan data, rerata hitung, modus
dan median, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah;
46
e. Memahami konsep ruang sampel dan peluang kejadian, serta
memanfaatkan dalam pemecahan masalah;
f. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam
kehidupan;
g. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,
serta mempunyai kemampuan bekerja sama.
6. Ilmu Pengetahuan Alam
a.Melakukan pengamatan dengan peralatan yang sesuai, melaksanakan
percobaan sesuai prosedur, mencatat hasil pengamatan dan pengukuran
dalam tabel dan grafik yang sesuai, membuat kesimpulan dan
mengkomunikasikannya secara lisan dan tertulis sesuai dengan bukti
yang diperoleh;
b. Memahami keanekaragaman hayati, klasifikasi keragamannya
berdasarkan ciri, cara-cara pelestariannya, serta saling ketergantungan
antar makhluk hidup di dalam ekosistem;
c.Memahami sistem organ pada manusia dan kelangsungan makhluk hidup
d. Memahami konsep partikel materi, berbagai bentuk, sifat dan wujud zat,
perubahan, dan kegunaannya;
e.Memahami konsep gaya, usaha, energi, getaran, gelombang, optik, listrik,
magnet dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari;
f. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya.
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
a.Mendeskripsikan keanekaragaman bentuk muka bumi, proses
pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan;
b. Memahami proses interaksi dan sosialisasi dalam pembentukan
kepribadian manusia;
c.Membuat sketsa dan peta wilayah serta menggunakan peta, atlas, dan globe
untuk mendapatkan informasi keruangan;
47
d. Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di geosfer dan dampaknya
terhadap kehidupan;
e.Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan
pemerintahan sejak Pra-Aksara, Hindu Budha, sampai masa Kolonial
Eropa;
f. Mengidentifikasikan upaya penanggulangan permasalahan kependudukan
dan lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan;
g. Memahami proses kebangkitan nasional, usaha persiapan kemerdekaan,
mempertahankan kemerdekaan, dan mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
h. Mendeskripsikan perubahan sosial-budaya dan tipe-tipe perilaku
masyarakat dalam menyikapi perubahan, serta mengidentifikasi berbagai
penyakit sosial sebagai akibat penyimpangan sosial dalam masyarakat,
dan upaya pencegahannya;
i. Mengidentifikasi region-region di permukaan bumi berkenaan dengan
pembagian permukaan bumi atas benua dan samudera, keterkaitan
unsur-unsur geografi dan penduduk, serta ciri-ciri negara maju dan
berkembang;
j. Mendeskripsikan perkembangan lembaga internasional, kerja sama
internasional dan peran Indonesia dalam kerja sama dan perdagangan
internasional, serta dampaknya terhadap perekonomian Indonesia;
k. Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi serta
mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip
ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya;
l. Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi berupa kegiatan
konsumsi, produksi, dan distribusi barang/jasa untuk mencapai
kemandirian dan kesejahteraan.
8. Seni Budaya
Seni Rupa
a.Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui
gambar bentuk obyek tiga dimensi yang ada di daerah setempat;
48
b. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui
gambar/ lukis, karya seni grafis dan kriya tekstil batik daerah Nusantara;
c.Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa murni yang
dikembangkan dari beragam unsur seni rupa Nusantara dan
mancanegara.
Seni Musik
a.Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu daerah setempat
secara perseorangan dan berkelompok;
b. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu tradisional
nusantara secara perseorangan dan kelompok;
c.Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu mancanegara
secara perseorangan dan kelompok.
Seni Tari
a.Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan
berpasangan/kelompok terhadap keunikan seni tari daerah setempat;
b. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan
berpasangan/kelompok terhadap keunikan seni tari Nusantara;
c.Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan
berpasangan/kelompok terhadap keunikan seni tari mancanegara.
Seni Teater
a.Mengapresiasi dan bereksplorasi teknik olah tubuh, pikiran dan suara;
b. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater terhadap
keunikan dan pesan moral seni teater daerah setempat;
c.Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater terhadap keunikan
dan pesan moral seni teater Nusantara;
d. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater tradisional,
modern dan kreatif terhadap keunikan dan pesan moral seni teater
daerah setempat, Nusantara dan mancanegara.
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
a. Mempraktekkan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan, olahraga
serta atletik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya;
b. Mempraktekkan senam lantai dan irama dengan alat dan tanpa alat;
49
c. Mempraktekkan teknik renang dengan gaya dada, gaya bebas, dan gaya
punggung;
d. Mempraktekkan teknik kebugaran dengan jenis latihan beban
menggunakan alat sederhana;
e. Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukan
perkemahan, penjelajahan alam sekitar dan piknik;
f. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti
perawatan tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara
pencegahannya serta menjauhi narkoba.
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi
a.Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan
prospeknya di masa datang;
b. Menguasai dasar-dasar keterampilan komputer;
c.Menggunakan perangkat pengolah kata dan pengolah angka untuk
menghasilkan dokumen sederhana;
d. Memahami prinsip dasar internet/intranet dan menggunakannya untuk
memperoleh informasi.
C. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-
masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria Standar
Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) atau Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta
kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria SKBM/KKM secara terus
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Berikut Tabel Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM)/Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) MTs Nurul Huda untuk setiap Mata Pelajaran.
Tabel 4.1
50
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) MTs Nurul Huda Cimanggu Tahun Pelajaran 2012/2013
Mata PelajaranKLS VII Kls VIII Kls IX
KetSmt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
1. Pendidikan Agamaa. A
l-qur’an Hadisb. A
kidah akhlakc. F
ikihd. S
ejarah Kebudayaan Islam
65656462
66666563
67676664
68686765
70696866
70707070
2. Pendidikan Kewarganegaraan 65 66 67 68 69 70
3. Bahasa Indonesia 65 66 67 67 68 68
3. Bahasa Arab 60 62 68 70 70 75
5. Bahasa Inggris 61 62 63 65 66 68
6. Matematika 60 65 65 66 66 68
7. Ilmu Pengetahuan Alam 65 65 64 65 65 67
8. Ilmu Pengetahuan Sosial 62 63 65 66 67 68
9. Seni Budaya 68 70 70 70 72 75
10. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
65 66 67 68 69 70
11. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
62 62 64 64 70 72
12. Muatan Lokal a. Bahasa Sundab. Baca Tulis Qur’an
6570
6670
6672
6772
70-
72-
Jumlah 1024 1043 1062 1076 1025 1053Rata-rata 64 65.18 66.37 67.25 68.33 70.20
KKM Sekolah 66.89
D. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
1. Kenaikan Kelas
Dengan mengacu pada kriteria kenaikan kelas yang dikeluarkan oleh Dinas
Pendidikan Propinsi Jawa Barat, maka peserta didik MTs Nurul Huda Cimanggu
dinyatakan naik kelas apabila :
51
a. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang dinyatakan
dengan perolehan nilai untuk setiap mata pelajaran;
b. Jumlah nilai mata pelajaran yang tidak mencapai KKM maksimal 3 mata
pelajaran;
c. Kehadiran tatap muka peserta didik dalam pembelajaran di kelas
minimal 75 % dari hari efektif belajar;
d. Berprilaku baik, taat dan patuh terhadap semua peraturan sekolah yang
dibuktikan dengan sekurang-kurangnya mendapat nilai C pada penilaian
kepribadian dari petugas BP/BK atau wali kelas;
e. Mendapat nilai pengembangan diri/pembiasaan minimal C.
2. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah
setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. berkelakuan dan berkepribadian baik,
c. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia, kelompok
Kewarganegaraan dan Kepribadian, kelompok mata pelajaran Estetika,
dan kelompok mata pelajaran Pendidikan Jasmani/Olahraga dan
Kesehatan.
d. memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang
diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata
pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.
e. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi; dan
f. lulus Ujian Nasional (sesuai Standar Penilaian Pendidikan dalam Permen
dan POS UN/US tahun 2012/2013).
52
BAB VKALENDER PENDIDIKAN
MTs Nurul Huda CimangguKurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan
dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender
pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Tabel 5.1
KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014MTS NURUL HUDA CIMANGGU
Semester Jenis Kegiatan Waktu KegiatanJumlah Minggu
Gasal
MOPDB 1-3 Juli 2013Hari Pertama masuk sekolah 15 Juli 2013Libur Khusus sebelum Idul Fitri 1434 H
2-7 Agustus 2013
Libur Hari Raya Idul Fitri 1434 H 8-9 Agustus 2013Libur Khusus setelah Idul Fitri 1434 H
10-16 Agustus 2013
Ulangan Tengah Semester 23-28 September 2013 Jeda tengah semester 30 September – 5 Oktober 2013Ulangan Akhir semester 9-16 Desember 2013Pembagian Buku Rapor 23 Desember 2013Libur Semester Gasal 26 Desember – 4 Jan. 2014
Jumlah Minggu seluruh 25Minggu Tak efektif/Libur 6Jumlah Minggu Efektif 19
Genap
Hari Pertama masuk 6 Januari 2014Ulangan Tengah Semester 3-8 Maret 2014Jeda tengah semester 10-15 Maret 2014Ujian Madrasah 17-22 Maret 2014Pra UN 1-5 April 2014Ujian Nasional 21-24 April 2014Ulangan Kenaikan Kelas 2-10 Juni 2014Jeda Ulangan Kenaikan Kelas 11-20 Juni 2014Pembagian Buku Raport 21 Juni 2014Libur Semester Genap 23 Juni – 12 Juli 2014
Jumlah Minggu seluruh 27Minggu Tak efektif/Libur 6Jumlah Minggu Efektif 21
54
A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
Tabel 5.2
Pengembangan Alokasi Waktu pada Kelender PendidikanMTs Nurul Huda Cimanggu
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif belajar
40 minggu Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan
2. Pekan Kreativitas Maksimum 2 minggu
Satu minggu setiap akhir semester sebelum pembagian buku Raport
3. Jeda antar semester Maksimum 2 minggu
Antara semester I dan II
4.Libur akhir tahun pelajaran
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu
Digunakan untuk aplikasi pembela-jaran keagaamaan (tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif)
6. Hari libur umum/nasional
Maksimum 2 minggu
Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
7. Hari libur khusus Maksimum 2 minggu
8. Kegiatan khusus sekolah
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif
55
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
belajar dan waktu pembelajaran efektif
B. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir
pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari
raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur
khusus.
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh
masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu
sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi ini dengan
memperhatikan ketentuan dari pemerintah / pemerintah daerah.
56
BAB VI
PENUTUP
Demikianlah yang dapat dijabarkan tentang Kurikulum MTs Nurul Huda
Cimanggu Tahun Pelajaran 2013 / 2014 yang akan dijadikan arah dan pedoman
dalam setiap penentuan kebijakan pengelolaan dan pengembangan pendidikan.
Hal-hal lain yang belum tertuang dalam kurikulum ini akan ditetapkan
kemudian dengan berpedoman kepada peraturan dan perundangan yang berlaku,
serta memperhatikan situasi dan kondisi yang ada.
Tiada lain yang diharapkan bahwa kurikulum yang telah disusun ini mendapat
dukungan semua pihak agar dapat dilaksanakan secara maksimal dan dapat
mencapai tujuan yang dicita-citakan bersama. Semoga Allah Swt senantiasa
melimpahkan taufik dan hidayah-Nya agar program-program yang telah ditetapkan
dapat berjalan lancar dan sukses, amin.
Cimanggu, Juli 2013
Kepala MTs Nurul Huda Cimanggu, Ketua Tim Pengembang Kurikulum,
Dani Akhmad Sukiman, S.Pd., M.Pd. Rudi Risdiana, S.SiNIP. 196704201995
57
GLOSARIUM
1. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, mamantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan.
3. Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
5. Kerangka Dasar Kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.
6. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
7. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
8. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.
9. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran.
10. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran yang mencakup kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan.
11. Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu.
12. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional.
13. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.
14. Beban Belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
15. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan.
16. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu
58
penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan
17. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
18. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan yang dimaksud.
19. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan matapelajaran-matapelajaran yang diikutinya setiap semester pada satuan pendidikan yang dimaksud.
20. Struktur Kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga dan kesehatan.
21. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
22. Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
23. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
24. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
25. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur khusus.
59