dok 1 b

44
BAB III KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM MTS NURUL HUDA CIMANGGU A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut: Tujuan pendidikan dasar dan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. B. Kerangka Dasar Kurikulum 1. Kelompok Mata Pelajaran Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; d. kelompok mata pelajaran estetika; e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 3.1 Tabel 3.1 29

Upload: up-diana

Post on 22-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IIIKERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM

MTS NURUL HUDA CIMANGGU

A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah

dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut: Tujuan

pendidikan dasar dan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Kerangka Dasar Kurikulum

1. Kelompok Mata Pelajaran

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis

pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah terdiri atas:

a.kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;

c.kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

d. kelompok mata pelajaran estetika;

e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 3.1

Tabel 3.1Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

No Kelompok Mata Pelajaran

Cakupan

1. Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia di SMP/Madrasah dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2. Kewarganega-raan dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian di SMP/Madasah dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik

29

No Kelompok Mata Pelajaran

Cakupan

akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/Madrasah dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

4. EstetikaKelompok mata pelajaran estetika di SMP/Madrasah dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan di SMP/Madrasah dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari

kerangka dasar kurikulum, perlu dikemukakan prinsip pengembangan

kurikulum.

2. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum tingkat satuan pendidikan di Mts Nurul Huda Cimanggu

dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar

kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum

30

yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip

berikut.

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

peserta didik dan lingkungannya

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk

mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi

peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,

dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

b. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman

karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis

pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat,

serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi

komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan

diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan

yang bermakna dan tepat antar substansi.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh

karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk

mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan

dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan

31

kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,

pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,

keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan

vokasional merupakan keniscayaan.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang

kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan

secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan

formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan

tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan

manusia seutuhnya.

g.Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional

dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah

harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka

Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

Dalam pelaksanaan kurikulum di Mts Nurul Huda Cimanggu menggunakan

prinsip-prinsip sebagai berikut.

a.Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi

peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.

Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan

yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan

dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu:

(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

32

(b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu

melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup

bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun

dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan.

c.Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan

yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan

potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap

memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang

berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan

pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan

hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing

ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di

tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan

contoh dan teladan).

e.Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan

multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan

memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan

prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan

berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam

semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).

f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan

budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan

muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata

pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam

keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan

memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

C. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus

ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman

33

muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan

dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan

beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang

dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan

kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur

kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

1. Struktur Kurikulum MTs Nurul Huda Cimanggu

Struktur kurikulum MTs Nurul Huda Cimanggu meliputi substansi

pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga

tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun

berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata

pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Kurikulum MTs Nurul Huda Cimanggu memuat 11 mata pelajaran, 2

muatan lokal, seperti tertera pada Tabel 3.2 ;

b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada MTs Nurul Huda Cimanggu

merupakan “IPA : Biologi-Fisika” dan “IPS : geografi, Sosiologi, Sejarah

Ekonomi”.

c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana

tertera dalam struktur kurikulum.

d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.

e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 19

minggu (semester gasal) dan 19 minggu (semester genap), Jumlah seluruh

38 minggu (228 hari).

Tabel 3.2

Struktur Kurikulum MTs Nurul Huda Cimanggu

Komponen Mata Pelajaran Kelas dan Alokasi Waktu

34

VII VIII IX

1. Pendidikan Agamaa. Al-qur’an

Hadisb. Akidah

Akhlakc. Fikihd. Sejarah

Kebudayaan Islam

2222

2222

2222

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 5

4. Bahasa Arab 3 3 3

5. Bahasa Inggris 4 4 5

6. Matematika 5 5 5

7. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

9. Seni Budaya 2 2 2

10. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2

11. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2

12 . Muatan Lokal 1. Bahasa Sunda2. Baca Tulis Al Qur’an (BTQ)

22

22

2-

Jumlah 44 44 44

D. Muatan Lokal

UU No. 22 tahun 1999 yang telah dirubah oleh UU No. 32 Tahun 2005

tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan Otonomi Daerah dan

wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini berpengaruh

pada sistem pendidikan nasional dari sentralisasi ke desentralisasi.

Desentralisasi penyelenggaraan pendidikan ini terwujud dalam UU No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Salah satu substansi yang

didesentralisasi adalah kurikulum, dimana kurikulum tingkat satuan

pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh

sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan

dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.

Untuk itu, sekolah dan komite sekolah harus mempersiapkannya, karena

35

sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi Standar

Nasional Pendidikan dilaksanakan oleh sekolah dan komite sekolah.

Berkenaan dengan itu, Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku

bangsa yang memiliki keanekaragaman multikultur (adat istiadat, tata cara,

bahasa, kesenian, kerajinan, keterampilan daerah, dll) merupakan ciri khas

yang memperkaya nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu

keanekaragaman tersebut harus selalu dilestarikan dan dikembangkan dengan

tetap mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia melalui upaya

pendidikan. Pengenalan keadaan lingkungan, sosial, dan budaya kepada

peserta didik memungkinkan mereka untuk lebih mengakrabkan dengan

lingkungannya. Pengenalan dan pengembangan lingkungan melalui

pendidikan diarahkan untuk menunjang peningkatan kualitas sumber daya

manusia, dan pada akhirnya diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

peserta didik.

Kebijakan yang berkaitan dengan dimasukkannya program muatan lokal

dilandasi adanya perimbangan yang termaktub di dalam standar isi, bahwa

daerah diberi kewenangan untuk mengembangkan program muatan lokal

yang disesuaikan dengan kekhasan daerah, namun tetap dalam konteks

kesatuan. Sekolah tempat program pendidikan dilaksanakan merupakan

bagian dari masyarakat. Oleh karena itu, program pendidikan di sekolah perlu

memberikan wawasan yang luas pada peserta didik tentang kekhususan yang

ada di lingkungannya. Standar Isi yang seluruhnya disusun secara terpusat

tidak mungkin dapat mencakup muatan lokal tersebut. Muatan Lokal adalah

kegiatan kurikuler yang berupa mata pelajaran untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, dan prospek

pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak

dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.

Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum

yang terdapat pada Standar Isi didalam kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk penyelenggaraan

pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agar penyelenggaraan

pendidikan di masing-masing daerah lebih meningkat relevansinya terhadap

keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan. Hal ini sejalan dengan

36

upaya peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga keberadaan kurikulum

muatan lokal mendukung dan melengkapi kurikulum nasional.

Mata pelajaran muatan lokal bertujuan untuk memberikan bekal

pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar mereka

memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan

masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan

mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan

nasional. Secara khusus bertujuan agar peserta didik:

1. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial,

dan budayanya,

2. Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan

mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan

masyarakat pada umumnya,

3. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-

aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan

mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka

menunjang pembangunan nasional.

Mata Pelajaran Muatan lokal di MTs Nurul Huda Cimanggu di sesuaikan

dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2003 tentang

Pemeliharaan Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah (Lembaran Daerah Tahun

2003 Nomor 5 Seri E); dengan melaksanakan Pembelajaran Bahasa Daerah

Sunda.

E. Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta

didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di bawah

bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan

dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan

antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan

masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier

peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan,

37

kepemimpinan, kelompok seni-budaya, kelompok tim olahraga, dan kelompok

ilmiah remaja.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan

pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada

mata pelajaran. Semua butir di atas dikemas dalam 4 (empat) kegiatan, yaitu:

Kegiatan Rutin; Kegiatan Spontan; Kegiatan Keteladanan; Kegiatan

Terprogram.

Tabel 3.3 Cakupan Pelaksanaan Pengembangan Diri

No Jenis Kegiatan Bentuk Pelaksanaan1 Kegiatan Rutin a. Melaksanakan Upacara Bendera setiap

senin pagib. Berdoa sebelum dan sesudah belajar;c. Membersihkan ruang kelas sebelum

belajar sesuai jadwal piket;d. Pagi Membaca;e. Pagi Tadarus Al-Qur’anf. Kultum Jumat;

2 Kegiatan Spontan a. Menengok teman yang sakitb. Taziah kepada teman atau keluarga yang

meninggal duniac. Mengumpulkan dana/infaq untuk

korban bencana alam atau musibah3 Kegiatan Keteladanan a. Membuang sampah pada tempatnya

b. Berpakaian rapih dan sopanc. Datang dan pulang serta pergantian

antar jam pelajaran tepat waktud. Mengucapkan salam setiap berjumpa

dengan guru atau teman (Senyum, Sapa dan Salam)

4 Kegiatan Terprogram a. Pengembangan bakat (Pramuka; Paskibra; PMR; Drumb band)

b. Pengembangan bakat olahraga;c. Pengembangan bakat seni;

F. Pengaturan Beban Belajar

Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan

menyelenggarakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket

atau sistem kredit semester. Kedua sistem tersebut dipilih berdasarkan

jenjang dan kategori satuan pendidikan yang bersangkutan. Satuan pendidikan

MTs Nurul Huda Cimanggu menggunakan sistem paket

38

Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang

peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan

beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan

struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap

mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam

pembelajaran.

Beban belajar MTs Nurul Huda Cimanggu dirumuskan dalam bentuk

satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program

pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan

mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta

didik.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses

interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap

muka per jam pembelajaran pada MTs Nurul Huda Cimanggu ditetapkan

berlangsung selama 40 menit;

Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap SMP Negeri 1

Cikijing adalah sebagai berikut: Jumlah jam pembelajaran tatap muka per

minggu MTs Nurul Huda Cimanggu adalah 44 jam pembelajaran.

Tabel 3.4Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu

Satuan Pendidikan

KelasSatu jam

pemb. tatap muka (menit)

Jumlah jam pemb. Per

minggu

Minggu Efektif per

tahun Pelajaran

Waktu pembelajaran per

tahun

Jumlah jam per tahun

(@60 menit)

MTs Nurul Huda Cimanggu

VII s.d. IX

40 44 20 - 22 260 Hari *) 1560 jam

*) Jumlah jam per tahun (@60 menit) = {Rata-rata 5 jam (@60 menit) per hari} X 260 hari

Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa

pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh

pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan

terstruktur ditentukan oleh pendidik.

39

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang

berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang

oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya

diatur sendiri oleh peserta didik.

Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur bagi peserta didik pada MTs Nurul Huda Cimanggu maksimum 50%

dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang

bersangkutan.

Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket

adalah tiga tahun

40

BAB IVSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN

MTs Nurul Huda Cimanggu

A. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan

Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) MTs Nurul Huda

Cimanggu dikembangkan dengan tujuan: Meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri

dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

Adapun Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) MTs Nurul

Huda Cimanggu selengkapnya adalah:

1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan

remaja

2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri

3. Menunjukkan sikap percaya diri

4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas

5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial

ekonomi dalam lingkup nasional

6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-

sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif

7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang

dimilikinya

9. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari

10. Mendeskripsi gejala alam dan sosial

11. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab

12. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia

13. Menghargai karya seni dan budaya nasional

14. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya

41

15. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu

luang

16. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun

17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan

18. Menghargai adanya perbedaan pendapat

19. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana

20. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis

dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana

21. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan

menengah

B. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran

Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas

kelompok-kelompok mata pelajaran:

1. Agama dan Akhlak Mulia;

2. Kewarganegaraan dan Kepribadian;

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

4. Estetika;

5. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.

Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dikembangkan

berdasarkan tujuan dan cakupan muatan dan/ atau kegiatan setiap kelompok mata

pelajaran, yakni:

1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia bertujuan: membentuk

peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan tersebut dicapai melalui muatan

dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan

dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.

2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian bertujuan:

membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan

dan cinta tanah air. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan

agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan

pendidikan jasmani.

42

3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bertujuan:

mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta didik.

Pada satuan pendidikan MTs, tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau

kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan

sosial, keterampilan/kejuruan, dan/atau teknologi informasi dan komunikasi,

serta muatan lokal yang relevan

4. Kelompok mata pelajaran Estetika bertujuan: membentuk karakter peserta

didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya.

Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya,

keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.

5. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan bertujuan:

membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan

menumbuhkan rasa sportivitas. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau

kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu

pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.

Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) untuk

masing-masing satuan pendidikan selengkapnya adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan Agama Islam

a. Menerapkan tata cara membaca Al-qur’an menurut tajwid, mulai dari

cara membaca “Al”- Syamsiyah dan “Al”- Qomariyah sampai kepada

menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf;

b. Meningkatkan pengenalan dan keyakinan terhadap aspek-aspek rukun

iman mulai dari iman kepada Allah sampai kepada iman pada Qadha dan

Qadar serta Asmaul Husna;

c. Menjelaskan dan membiasakan perilaku terpuji seperti qanaah dan

tasawuh dan menjauhkan diri dari perilaku tercela seperti ananiah,

hasad, ghadab dan namimah;

d. Menjelaskan tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfarid dan

jamaah baik shalat wajib maupun shalat sunat;

43

e. Memahami dan meneladani sejarah Nabi Muhammad dan para shahabat

serta menceritakan sejarah masuk dan berkembangnya Islam di

nusantara.

2. Pendidikan Kewarganegaraan

a. Memahami dan menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma

kebiasaan, adat istiadat, dan peraturan, dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara;

b. Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sesuai

dengan suasana kebatinan konstitusi pertama;

c. Menghargai perbedaan dan kemerdekaan dalam mengemukakan

pendapat dengan bertanggung jawab;

d. Menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945;

e. Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan kehidupan demokrasi

dan kedaulatan rakyat;

f. Menjelaskan makna otonomi daerah, dan hubungan antara

pemerintahan pusat dan daerah;

g. Menunjukkan sikap kritis dan apresiatif terhadap dampak globalisasi;

h. Memahami prestasi diri untuk berprestasi sesuai dengan

keindividuannya.

3. Bahasa Indonesia

a. Mendengarkan

Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan,

penyampaian berita radio/TV, dialog interaktif, pidato,

khotbah/ceramah, dan pembacaan berbagai karya sastra berbentuk

dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair, kutipan, dan sinopsis novel;

44

b. Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,

informasi, pengalaman, pendapat, dan komentar dalam kegiatan

wawancara, presentasi laporan, diskusi, protokoler, dan pidato, serta

dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita pendek, novel remaja,

puisi, dan drama;

c. Membaca

Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai

bentuk wacana tulis, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerita

pendek, drama, novel remaja, antologi puisi, novel dari berbagai

angkatan;

d. Menulis

Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran,

perasaan, dan informasi dalam bentuk buku harian, surat pribadi, pesan

singkat, laporan, surat dinas, petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan,

poster, iklan baris, resensi, karangan, karya ilmiah sederhana, pidato,

surat pembaca, dan berbagai karya sastra berbentuk pantun, dongeng,

puisi, drama, puisi, dan cerpen.

4. Bahasa Inggris

a. Mendengarkan

Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional

sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount,

narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan

sehari-hari;

b. Berbicara

Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan

transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk

recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks

kehidupan sehari-hari;

c. Membaca

45

Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan

transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk

recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks

kehidupan sehari-hari;

d. Menulis

Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan

transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk

recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks

kehidupan sehari-hari.

5. Matematika

a. Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-sifatnya

(komutatif, asosiatif, distributif), barisan bilangan sederhana (barisan

aritmetika dan sifat-sifatnya), serta penggunaannya dalam pemecahan

masalah;

b. Memahami konsep aljabar meliputi: bentuk aljabar dan unsur-unsurnya,

persamaan dan pertidaksamaan linear serta penyelesaiannya, himpunan

dan operasinya, relasi, fungsi dan grafiknya, sistem persamaan linear dan

penyelesaiannya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah;

c. Memahami bangun-bangun geometri, unsur-unsur dan sifat-sifatnya,

ukuran dan pengukurannya, meliputi: hubungan antar garis, sudut

(melukis sudut dan membagi sudut), segitiga (termasuk melukis segitiga)

dan segi empat, teorema Pythagoras, lingkaran (garis singgung sekutu,

lingkaran luar dan lingkaran dalam segitiga dan melukisnya), kubus,

balok, prisma, limas dan jaring-jaringnya, kesebangunan dan kongruensi,

tabung, kerucut, bola, serta menggunakannya dalam pemecahan

masalah;

d. Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data (dengan

tabel, gambar, diagram, grafik), rentangan data, rerata hitung, modus

dan median, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah;

46

e. Memahami konsep ruang sampel dan peluang kejadian, serta

memanfaatkan dalam pemecahan masalah;

f. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam

kehidupan;

g. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,

serta mempunyai kemampuan bekerja sama.

6. Ilmu Pengetahuan Alam

a.Melakukan pengamatan dengan peralatan yang sesuai, melaksanakan

percobaan sesuai prosedur, mencatat hasil pengamatan dan pengukuran

dalam tabel dan grafik yang sesuai, membuat kesimpulan dan

mengkomunikasikannya secara lisan dan tertulis sesuai dengan bukti

yang diperoleh;

b. Memahami keanekaragaman hayati, klasifikasi keragamannya

berdasarkan ciri, cara-cara pelestariannya, serta saling ketergantungan

antar makhluk hidup di dalam ekosistem;

c.Memahami sistem organ pada manusia dan kelangsungan makhluk hidup

d. Memahami konsep partikel materi, berbagai bentuk, sifat dan wujud zat,

perubahan, dan kegunaannya;

e.Memahami konsep gaya, usaha, energi, getaran, gelombang, optik, listrik,

magnet dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari;

f. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya.

7. Ilmu Pengetahuan Sosial

a.Mendeskripsikan keanekaragaman bentuk muka bumi, proses

pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan;

b. Memahami proses interaksi dan sosialisasi dalam pembentukan

kepribadian manusia;

c.Membuat sketsa dan peta wilayah serta menggunakan peta, atlas, dan globe

untuk mendapatkan informasi keruangan;

47

d. Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di geosfer dan dampaknya

terhadap kehidupan;

e.Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan

pemerintahan sejak Pra-Aksara, Hindu Budha, sampai masa Kolonial

Eropa;

f. Mengidentifikasikan upaya penanggulangan permasalahan kependudukan

dan lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan;

g. Memahami proses kebangkitan nasional, usaha persiapan kemerdekaan,

mempertahankan kemerdekaan, dan mempertahankan Negara Kesatuan

Republik Indonesia;

h. Mendeskripsikan perubahan sosial-budaya dan tipe-tipe perilaku

masyarakat dalam menyikapi perubahan, serta mengidentifikasi berbagai

penyakit sosial sebagai akibat penyimpangan sosial dalam masyarakat,

dan upaya pencegahannya;

i. Mengidentifikasi region-region di permukaan bumi berkenaan dengan

pembagian permukaan bumi atas benua dan samudera, keterkaitan

unsur-unsur geografi dan penduduk, serta ciri-ciri negara maju dan

berkembang;

j. Mendeskripsikan perkembangan lembaga internasional, kerja sama

internasional dan peran Indonesia dalam kerja sama dan perdagangan

internasional, serta dampaknya terhadap perekonomian Indonesia;

k. Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi serta

mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip

ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya;

l. Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi berupa kegiatan

konsumsi, produksi, dan distribusi barang/jasa untuk mencapai

kemandirian dan kesejahteraan.

8. Seni Budaya

Seni Rupa

a.Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui

gambar bentuk obyek tiga dimensi yang ada di daerah setempat;

48

b. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui

gambar/ lukis, karya seni grafis dan kriya tekstil batik daerah Nusantara;

c.Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa murni yang

dikembangkan dari beragam unsur seni rupa Nusantara dan

mancanegara.

Seni Musik

a.Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu daerah setempat

secara perseorangan dan berkelompok;

b. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu tradisional

nusantara secara perseorangan dan kelompok;

c.Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu mancanegara

secara perseorangan dan kelompok.

Seni Tari

a.Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan

berpasangan/kelompok terhadap keunikan seni tari daerah setempat;

b. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan

berpasangan/kelompok terhadap keunikan seni tari Nusantara;

c.Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan

berpasangan/kelompok terhadap keunikan seni tari mancanegara.

Seni Teater

a.Mengapresiasi dan bereksplorasi teknik olah tubuh, pikiran dan suara;

b. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater terhadap

keunikan dan pesan moral seni teater daerah setempat;

c.Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater terhadap keunikan

dan pesan moral seni teater Nusantara;

d. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater tradisional,

modern dan kreatif terhadap keunikan dan pesan moral seni teater

daerah setempat, Nusantara dan mancanegara.

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

a. Mempraktekkan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan, olahraga

serta atletik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya;

b. Mempraktekkan senam lantai dan irama dengan alat dan tanpa alat;

49

c. Mempraktekkan teknik renang dengan gaya dada, gaya bebas, dan gaya

punggung;

d. Mempraktekkan teknik kebugaran dengan jenis latihan beban

menggunakan alat sederhana;

e. Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukan

perkemahan, penjelajahan alam sekitar dan piknik;

f. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti

perawatan tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara

pencegahannya serta menjauhi narkoba.

10. Teknologi Informasi dan Komunikasi

a.Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan

prospeknya di masa datang;

b. Menguasai dasar-dasar keterampilan komputer;

c.Menggunakan perangkat pengolah kata dan pengolah angka untuk

menghasilkan dokumen sederhana;

d. Memahami prinsip dasar internet/intranet dan menggunakannya untuk

memperoleh informasi.

C. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu

kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-

masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria Standar

Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) atau Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta

kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.

Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria SKBM/KKM secara terus

menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

Berikut Tabel Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM)/Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) MTs Nurul Huda untuk setiap Mata Pelajaran.

Tabel 4.1

50

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) MTs Nurul Huda Cimanggu Tahun Pelajaran 2012/2013

Mata PelajaranKLS VII Kls VIII Kls IX

KetSmt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

1. Pendidikan Agamaa. A

l-qur’an Hadisb. A

kidah akhlakc. F

ikihd. S

ejarah Kebudayaan Islam

65656462

66666563

67676664

68686765

70696866

70707070

2. Pendidikan Kewarganegaraan 65 66 67 68 69 70

3. Bahasa Indonesia 65 66 67 67 68 68

3. Bahasa Arab 60 62 68 70 70 75

5. Bahasa Inggris 61 62 63 65 66 68

6. Matematika 60 65 65 66 66 68

7. Ilmu Pengetahuan Alam 65 65 64 65 65 67

8. Ilmu Pengetahuan Sosial 62 63 65 66 67 68

9. Seni Budaya 68 70 70 70 72 75

10. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

65 66 67 68 69 70

11. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi

62 62 64 64 70 72

12. Muatan Lokal a. Bahasa Sundab. Baca Tulis Qur’an

6570

6670

6672

6772

70-

72-

Jumlah 1024 1043 1062 1076 1025 1053Rata-rata 64 65.18 66.37 67.25 68.33 70.20

KKM Sekolah 66.89

D. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

1. Kenaikan Kelas

Dengan mengacu pada kriteria kenaikan kelas yang dikeluarkan oleh Dinas

Pendidikan Propinsi Jawa Barat, maka peserta didik MTs Nurul Huda Cimanggu

dinyatakan naik kelas apabila :

51

a. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang dinyatakan

dengan perolehan nilai untuk setiap mata pelajaran;

b. Jumlah nilai mata pelajaran yang tidak mencapai KKM maksimal 3 mata

pelajaran;

c. Kehadiran tatap muka peserta didik dalam pembelajaran di kelas

minimal 75 % dari hari efektif belajar;

d. Berprilaku baik, taat dan patuh terhadap semua peraturan sekolah yang

dibuktikan dengan sekurang-kurangnya mendapat nilai C pada penilaian

kepribadian dari petugas BP/BK atau wali kelas;

e. Mendapat nilai pengembangan diri/pembiasaan minimal C.

2. Kelulusan

Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik

dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah

setelah:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. berkelakuan dan berkepribadian baik,

c. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata

pelajaran kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia, kelompok

Kewarganegaraan dan Kepribadian, kelompok mata pelajaran Estetika,

dan kelompok mata pelajaran Pendidikan Jasmani/Olahraga dan

Kesehatan.

d. memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang

diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata

pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

e. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi; dan

f. lulus Ujian Nasional (sesuai Standar Penilaian Pendidikan dalam Permen

dan POS UN/US tahun 2012/2013).

52

53

BAB VKALENDER PENDIDIKAN

MTs Nurul Huda CimangguKurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan

dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender

pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik

selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu

efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Tabel 5.1

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014MTS NURUL HUDA CIMANGGU

Semester Jenis Kegiatan Waktu KegiatanJumlah Minggu

Gasal

MOPDB 1-3 Juli 2013Hari Pertama masuk sekolah 15 Juli 2013Libur Khusus sebelum Idul Fitri 1434 H

2-7 Agustus 2013

Libur Hari Raya Idul Fitri 1434 H 8-9 Agustus 2013Libur Khusus setelah Idul Fitri 1434 H

10-16 Agustus 2013

Ulangan Tengah Semester 23-28 September 2013 Jeda tengah semester 30 September – 5 Oktober 2013Ulangan Akhir semester 9-16 Desember 2013Pembagian Buku Rapor 23 Desember 2013Libur Semester Gasal 26 Desember – 4 Jan. 2014

Jumlah Minggu seluruh 25Minggu Tak efektif/Libur 6Jumlah Minggu Efektif 19

Genap

Hari Pertama masuk 6 Januari 2014Ulangan Tengah Semester 3-8 Maret 2014Jeda tengah semester 10-15 Maret 2014Ujian Madrasah 17-22 Maret 2014Pra UN 1-5 April 2014Ujian Nasional 21-24 April 2014Ulangan Kenaikan Kelas 2-10 Juni 2014Jeda Ulangan Kenaikan Kelas 11-20 Juni 2014Pembagian Buku Raport 21 Juni 2014Libur Semester Genap 23 Juni – 12 Juli 2014

Jumlah Minggu seluruh 27Minggu Tak efektif/Libur 6Jumlah Minggu Efektif 21

54

A. Alokasi Waktu

Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran

pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk

setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,

meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk

muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan

pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur

dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun

pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar

nasional, dan hari libur khusus.

Tabel 5.2

Pengembangan Alokasi Waktu pada Kelender PendidikanMTs Nurul Huda Cimanggu

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif belajar

40 minggu Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan

2. Pekan Kreativitas Maksimum 2 minggu

Satu minggu setiap akhir semester sebelum pembagian buku Raport

3. Jeda antar semester Maksimum 2 minggu

Antara semester I dan II

4.Libur akhir tahun pelajaran

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran

5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu

Digunakan untuk aplikasi pembela-jaran keagaamaan (tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif)

6. Hari libur umum/nasional

Maksimum 2 minggu

Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah

7. Hari libur khusus Maksimum 2 minggu

8. Kegiatan khusus sekolah

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif

55

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

belajar dan waktu pembelajaran efektif

B. Penetapan Kalender Pendidikan

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir

pada bulan Juni tahun berikutnya.

2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan

Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari

raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau

organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur

khusus.

3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur

serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh

masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu

sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi ini dengan

memperhatikan ketentuan dari pemerintah / pemerintah daerah.

56

BAB VI

PENUTUP

Demikianlah yang dapat dijabarkan tentang Kurikulum MTs Nurul Huda

Cimanggu Tahun Pelajaran 2013 / 2014 yang akan dijadikan arah dan pedoman

dalam setiap penentuan kebijakan pengelolaan dan pengembangan pendidikan.

Hal-hal lain yang belum tertuang dalam kurikulum ini akan ditetapkan

kemudian dengan berpedoman kepada peraturan dan perundangan yang berlaku,

serta memperhatikan situasi dan kondisi yang ada.

Tiada lain yang diharapkan bahwa kurikulum yang telah disusun ini mendapat

dukungan semua pihak agar dapat dilaksanakan secara maksimal dan dapat

mencapai tujuan yang dicita-citakan bersama. Semoga Allah Swt senantiasa

melimpahkan taufik dan hidayah-Nya agar program-program yang telah ditetapkan

dapat berjalan lancar dan sukses, amin.

Cimanggu, Juli 2013

Kepala MTs Nurul Huda Cimanggu, Ketua Tim Pengembang Kurikulum,

Dani Akhmad Sukiman, S.Pd., M.Pd. Rudi Risdiana, S.SiNIP. 196704201995

57

GLOSARIUM

1. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, mamantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan.

3. Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

5. Kerangka Dasar Kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.

6. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

7. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

8. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.

9. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran.

10. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran yang mencakup kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan.

11. Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu.

12. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional.

13. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.

14. Beban Belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

15. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan.

16. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu

58

penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan

17. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

18. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan yang dimaksud.

19. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan matapelajaran-matapelajaran yang diikutinya setiap semester pada satuan pendidikan yang dimaksud.

20. Struktur Kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga dan kesehatan.

21. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

22. Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.

23. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.

24. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

25. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur khusus.

59

LAMPIRAN - LAMPIRAN

60