document tutor 5

8
JUMP 1 Mual: terkait dengan penurunan motilitas lambung dan peningkatan tonus usus halus kulit: lapisan organ yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia meliputi epidermis dan dermis Nyeri : adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atu potensial JUMP 2 DAN 3 1.tujuan dari metabolisme obat. Tujuan metabolisme obat adalah mengubah obat yang nonpolar (larut lemak) menjadi polar (larut air) agar dapat diekskresi melalui ginjal atau empedu. Dengan perubahan ini obat aktif umumnya diubah menjadi inaktif, tapi sebagian berubah menjadi lebih aktif, kurang aktif, atau menjadi toksik. (Syarif, Amir,dkk.1995. Farmakologi dan Terapi edisi V, hal 8) 2. faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme obat, antara lain: 1. Faktor genetik atau keturunan perbedaan individu pada proses metabolisme sejumlah obat kadang- kadang terjadi dalam sistem kehidupan. hal ini menunjukan bahwa faktor genetik atau keturunan ikut berperan terhadap adanya perbedaan kecepatan metabolisme obat. 2. Perbedaan spesies dan galur Pada proses metabolisme obat, perubahan kimia yang terjadi pada spesies dan galur kemungkinan sama atau sedikit berbeda, tetapi kadang-kadang ada perbedaan yang cukup besar pada reaksi metabolismenya. pengamatan pengaruh perbedaan spesies dan galur terhadap metabolisme obat sudah banyak dilakukan, yaitu pada tipe reaksi metabolic atau perbedaan kualitatif dan pada kecepatan metabolisme atau perbedaan kuantitatif. 3. Perbedaan jenis kelamin Pada beberapa spesies binatang menunjukan ada pengaruh jenis kelamin terhadap kecepatan metablisme obat. banyak obat dimetabolisis dengan kecepatan yang sama baik pada tikus betina maupun tikus jantan. tikus betina dewasa ternyata memetabolisis beberapa obat dengan kecepatan yang lebih rendah. Pada manusia baru sedikit yang diketahui tentang adanya pengaruh perbedaan jenis kelamin terhadpa proses metabolisme obat. 4. Perbedaan umur Bayi dalam kandungan dan bayi yang baru lahir jumlah enzim-enzim mikrosom hati yang diperlukan untuk memetabolisis obat relatif masih

Upload: dewandaru-i-a-b

Post on 28-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fk

TRANSCRIPT

JUMP 1

Mual: terkait dengan penurunan motilitas lambung dan peningkatan tonus usus halus

kulit: lapisan organ yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia meliputi epidermis dan dermis

Nyeri : adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atu potensial

JUMP 2 DAN 3

1.tujuan dari metabolisme obat.

Tujuan metabolisme obat adalah mengubah obat yang nonpolar (larut lemak) menjadi polar (larut air) agar dapat diekskresi melalui ginjal atau empedu. Dengan perubahan ini obat aktif umumnya diubah menjadi inaktif, tapi sebagian berubah menjadi lebih aktif, kurang aktif, atau menjadi toksik.

(Syarif, Amir,dkk.1995. Farmakologi dan Terapi edisi V, hal 8)

2. faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme obat, antara lain:

1. Faktor genetik atau keturunan

perbedaan individu pada proses metabolisme sejumlah obat kadang-kadang terjadi dalam sistem kehidupan. hal ini menunjukan bahwa faktor genetik atau keturunan ikut berperan terhadap adanya perbedaan kecepatan metabolisme obat.

2. Perbedaan spesies dan galur

Pada proses metabolisme obat, perubahan kimia yang terjadi pada spesies dan galur kemungkinan sama atau sedikit berbeda, tetapi kadang-kadang ada perbedaan yang cukup besar pada reaksi metabolismenya. pengamatan pengaruh perbedaan spesies dan galur terhadap metabolisme obat sudah banyak dilakukan, yaitu pada tipe reaksi metabolic atau perbedaan kualitatif dan pada kecepatan metabolisme atau perbedaan kuantitatif.

3. Perbedaan jenis kelamin

Pada beberapa spesies binatang menunjukan ada pengaruh jenis kelamin terhadap kecepatan metablisme obat. banyak obat dimetabolisis dengan kecepatan yang sama baik pada tikus betina maupun tikus jantan. tikus betina dewasa ternyata memetabolisis beberapa obat dengan kecepatan yang lebih rendah. Pada manusia baru sedikit yang diketahui tentang adanya pengaruh perbedaan jenis kelamin terhadpa proses metabolisme obat.

4. Perbedaan umur

Bayi dalam kandungan dan bayi yang baru lahir jumlah enzim-enzim mikrosom hati yang diperlukan untuk memetabolisis obat relatif masih sedikit sehingga sangat peka terhadap obat.

5. Penghambatan enzim metabolisme

kadang-kadang pemberian terlebih dahulu atau secara bersama-sama suatu senyawa yang menghambat kerja enzim metabolisme dapat meningkatkan intensitas efek obat, memperpanjang masa kerja obat dan kemungkinan juga meningkatkan k efek samping dan toksisitas.

6. Induksi Enzim Metabolisme

Kadang-kadang pemberian terlebih dahulu atau secara bersama-sama suatu senyawa dapat meningkatkan kecepatan metabolisme obat dan memperpendek masa kerja obat. Hal ini disebabkan senyawa tersebut dapat meningkatkan aktivitas atau jumlah enzim metabolisme dan bukan karena perubahan permeabilitas mikrosom atau oleh adanya reaksi penghambatan. peningkatan aktivitas enzim metabolisme obat-obat tertentu atau proses induksi enzim mempercepat proses metabolisme dan menurunkan kadar obat bebas dalam plasma sehingga efek farmakologis obat menurun dan masa kerjanya menjadi lebih singkat. induksi enzim juga mempengaruhi tosisitas beberapa obat karena dapat meningkatkan metabolisme dan pembentukan metabolit reaktif.

7. Faktor Lain

faktor lain yang dapat mempengaruhi metabolisme obat adalah diet makanan, keadaan kurang gizi, gangguan keseimbangan hormon, kehamilan, pengikatan obat oleh protein plasma, distribusi obat dalam jaringan dan kedaan patologis hati.

3. reaksi metabolisme obat

Reaksi metabolisme obat terbagi menjadi 2 fase, yaitu fase 1 merupakan reaksi fungsinalisasi yaitu gugus polar baru dimasukan atau dibentuk melalui reaksi oksidasi, reduksi, hidrolisis. beberapa metabolit reaksi fase I bisa mempunyai aktifitas yang sama atau berbeda dengan senyawa induk. Reaksi fase 2 menggabungkan solubilyzing moeities ( asam glukoronat, asam amino atau asam sulfat) pada obat asli (jika punya gugus polar) atau pada metabolit fase 1 metabolisme fase 1 bisa terjadi sebelum atau setelah fase 2. Reaksi fase II umumnya melibatkan penggabungan ( konjugasi) molekul endogen polar kecil pada obat atau metabolit fase I, yaitu metabolit larut air yang siap di ekskresi via urin dan empedu. kojugat umum meliputi asam klugoronat, sulfat dan asam amino. Metabolit I fase bisa diekskresikan tanpa mengalami reaksi metabolisme fase 2.

Secara umum fase biotransformasi fase I dan fase II adalah inaktivasi dan detoksifikasi xenobiotik. Metabolisme juga bisa menghasilkan metabolit toksik umumnya berasal dari xenobiotik nonterapeutik ( polutan, bahan kimia).

Reaksi konjugasi biasanya terjadi terhadap gugus nukleofil pada obat seperti alkohol, asam karboksilat, amina ( termasuk amin heterosiklik dan tiol). Jika gugus ini tidak ada pada sebuah obat biasanya obat tersebut mengalami reaksi fase 1 telebih dahulu. gugus pengkonjugasi merupakan molekul endogen yang mulanya diaktivasi dalam bentuk koenzim untuk ditransfer ke obat. gugus tersebut adalah OH, COOH, NH2, SH.

Secara umum reaksi yang termasuk kedalam reaksi metabolisme fase 1 adalah:

1. Oksidasi

2. reduksi

3. Hidrolisi

Sedangkan reaksi metabolisme fase 2 adalah:

1. glukoronidasi

2. sulfasi

3. glutation

4. hidrolisis epoksida

5. asetilasi

6. metilasi

7. esterase/amides

8. konjugasi asam amino

JUMP 7

Apakah proses ADME terdapat pada rute obat topikalPenggunaan obat melalui kulit mempunyai 3 tujuan, yaitu:1. Obat harus tinggal pada permukaan kulit : misal. Bahan desinfeksi, pelindung cahayadan lain-lain2. Obat dibebaskan ke dalam kulit atau ke dalam jaringan, dan memberikan efek lokal,misalnya anastesi lokal3. Obat diaborpsi dan memberikan efek sistemik (dipakai secara topikal, dimaksudkan untuk menhantarkan bahan aktif ke sirkulasi sistemik)Definisi topikalKata topikal berasal dari bahasa Yunani topikos ,yang artinya berkaitan dengan daerah permukaan tertentu. Dalam literatur lain disebutkan kata topikal berasal dari kata topos yang berarti lokasi atau tempat. Secara luas obat topikal didefi nisikan sebagai obat yang dipakai di tempat lesi.sediaan obat topikalObat topikal adalah obat yang mengandung dua komponen dasar yaitu zat pembawa (vehikulum) dan zat aktif. Zat aktif merupakan komponen bahan topikal yang memiliki efek terapeutik, sedangkan zat pembawa adalah bagian inaktif dari sediaan topikal dapat berbentuk cair atau padat yang membawa bahan aktif berkontak dengan kulit. Idealnya zat pembawa mudah dioleskan, mudah dibersihkan, tidak mengiritasi serta menyenangkan secara kosmetik. Selain itu, bahan aktif harus berada di dalam zat pembawa dan kemudian mudah dilepaskan.Untuk mendapatkan sifat zat pembawa yang demikian, maka ditambahkanlah bahan atauunsur senyawa tertentu yang berperan dalam memaksimalkan fungsi dari zat pembawa.Farmakokinetik umumFarmakokinetik sediaan topikal secara umum menggambarkan perjalanan bahan aktif dalam konsentrasi tertentu yang diaplikasikan pada kulit dan kemudian diserap ke lapisan kulit, selanjutnya didistribusikan secara sistemik. Mekanisme ini penting dipahami untuk membantu memilih sediaan topikal yang akan digunakan dalam terapi. Perjalanan sediaan topikal setelah diaplikasikanpada kulit. Secara umum perjalanan sediaan topikal setelah diaplikasikan melewati tiga kompartemen yaitu: permukaan kulit, stratum korneum dan jaringan sehat. Stratum korneum dapat berperan sebagai reservoir bagi vehikulum tempat sejumlah unsur pada obat masih berkontak dengan permukaan kulit namun belum berpenetrasi tetapi tidak dapat dihilangkan dengan cara digosok atau terhapusoleh pakaian.Unsur vehikulum sediaan topikal dapat mengalami evaporasi, selanjutnya zat aktif berikatan pada lapisan yang dilewati seperti pada epidermis, dermis. Pada kondisi tertentu sediaan obat dapat membawa bahan aktif menembus hipodermis. Sementara itu, zat aktif pada sediaan topikal akan diserap oleh vaskular kulit pada dermis dan hipodermisAbsorpsi sediaan topikal secara umumSaat suatu sediaan dioleskan ke kulit, absorpsinyaakan melalui beberapa fase9,21:a. Lag phasePeriode ini merupakan saat sediaan dioleskandan belum melewati stratum korneum, sehingga pada saat ini belum ditemukan bahanaktif obat dalam pembuluh darah.8,20b. Rising phaseFase ini dimulai saat sebagian sediaan menembusstratum korneum, kemudian memasukikapiler dermis, sehingga dapatditemukan dalam pembuluh darah.8,20c. Falling phaseFase ini merupakan fase pelepasan bahan aktifobat dari permukaan kulit dan dapat dibawake kapiler dermisContoh hasil praktikum farmakologi. University of Maryland Medical CentreKalcinol-NFluosinolon asetonida 0025%, neomisin sulfat.In : Penyakit kulit akut maupun kronik seperti eksema, dermatitiskontak, dermatitis statis, dermatitis numular, dermatitisseborhoik, pruritus anus, dermatitis eksfoliatif,neurodermatitis, dermatitis atopik, intertrigo, psoriasis.Penyakit eksim disebut juga dermatitis atau eksema merupakan radang lapisan kulit (Peradangan kulit), yang membuat penderitanya merasakan gatal-gatal akan tetapi tidak bisa menular atau menyebar ke orang lain.Kalcinol-NFluosinolonMEKANISME FARMAKOKINETIKABSORPSIAbsorpsi dengan cepat dalam waktu 15 menit tapi karena bentuksediaan merupakan topikal maka absorpsi tergantung kepada jumlahdi oleskan, karakter kulit tempat di oleskan, penggunaan pakaianpenutup, area kerusakan kulit,inflamasi atau oklusi.DISTRIBUSIDistribusi pada kulit lokal, obat yang diabsorpsi secara cepat didistribusi ke otot, hati, kulit, usus, dan ginjal.METABOLISMESebagian besar metabolisme terjadi di kulit sedangkan sebagian kecilyang masuk ke aliran sistemik di metabolisme di hati olehCytochrome P450 3A4 ke dalam bentuk yang in aktif.EKSKRESIDi ekskresi melalui urine sebagai glukoronid dan sulfat dan produkyang tidak terkonjugasi. Sebagian kecil melalui feces.DAFTAR PUSTAKA

D.Coleman, Michael.2005.Human Drug Metabolism, An Introduction.USA: Wiley

P.Uetrect, Jack dan William Trager.2007.Drug Metabolism, Chemical and Enzimatic Aspects.New York:Informa Healthcare

L. Patrick, Graham. 2009. An Introduction to Medicinal Chemsitry, Fourth Edition.New York:Oxford University Press