makalah observasi mata pelajaran pendidikan agama · web viewpembelajaran adalah proses...

22
A. Latar Belakang PENGEMBANGAN SISTEM INSTRUKSIONAL “Makalah Observasi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas V SDN 11 Lenteng Agung Jakarta Selatan” Disusun Oleh : Nurhasana Karunia 1215110578 TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Upload: ngonhan

Post on 14-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Observasi Mata Pelajaran Pendidikan Agama · Web viewPembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan

A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM INSTRUKSIONAL

“Makalah Observasi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas V SDN 11 Lenteng Agung

Jakarta Selatan”

Disusun Oleh :

Nurhasana Karunia 1215110578

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Page 2: Makalah Observasi Mata Pelajaran Pendidikan Agama · Web viewPembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT. karena atas Rahmat dan karunia-

Nya saya dapat menyelesaikan makalah observasi ini yang pelaksanaannya pada 27 Febuari

2013, di SDN 11 Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Tak lupa Shalawat serta salam saya curahkan kepada junjunan kita Nabi besar

Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya ke alam yang terang benderang.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menidentifikasi proses pembelajaran yang

dilakukan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN tersebut. Ucapan terima

kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah obsesrvasi ini serta

terima kasih kepada Bapak Dr. Robinson Situmorang selaku dosen pengampu mata kuliah

Pengembangan Sistem Instruksional.

Saya menyadari bahwa isi dari makalah observasi ini masih jauh dari sempurna,

maka saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Semoga makalah observasi ini

bermanfaat bagi yang membacanya.

Jakarta, Febuari 2013

Penulis,

2

Page 3: Makalah Observasi Mata Pelajaran Pendidikan Agama · Web viewPembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4

B. Tujuan .................................................................................................................... 5

C. Sasaran .................................................................................................................. 5

D. Metode Penelitian ................................................................................................ 6

E. Bentuk Kegiatan .................................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................................... 7

A. Pengertian Sistem Instruksional ............................................................................. 7

B. Tujuan Pembelajaran dengan Sistem Instruksional ............................................... 7

C. Pengertian Tujuan Instruksional Umum (TIU) ....................................................... 7

D. Pengertian Tujuan Instruksional Khusus ............................................................... 7

E. Ciri-Ciri Sistem Instruksional …………………………………………………………………………... 8

F. Fungsi Sistem Instruksional ……………………………………………………………………………. 8

G. Prinsip Dasar Pengembangan Instruksional ……………………………………………………. 9

H. Tingkatan Pengembangan Sistem Instruksional …………………………………………….. 9

I. Model Pengembangan Sistem Instruksional ………………………………………………….. 11

BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................................... 13

A. Identifikasi Guru Pendidikan Agama Islam ............................................................ 13

B. Identifikasi Siswa yang Mengikuti Mata Pelajaran PAI ...................................... 13

BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 14

Kesimpulan ...................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: Makalah Observasi Mata Pelajaran Pendidikan Agama · Web viewPembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang

terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru. Semua unsur atau

komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi, dan semuanya berfungsi

dengan berorientasi pada tujuan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran, strategi

pembelajaran, dan metode pembelajaran adalah hal yang sangat penting, terutama dalam

konteks penguasaan konsepsional terhadap pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran adalah suatu pandangan dalam mengupayakan cara siswa

berinteraksi dengan lingkungannya. Strategi adalah cara sistematis yang dipilih dan

digunakan seorang guru untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga memudahkan

guru untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Metode pembelajaran adalah bagian

dari strategi, merupakan cara dalam menyajikan (menguraikan, memberi contoh, memberi

latihan) isi pelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan strategi pembelajaran yang

tepat sangatlah penting. Bagaimana guru dapat memilih kegiatan pembelajaran yang paling

efektif dan efisien untuk menciptakan pengalaman belajar yang baik, sehingga guru dapat

mencapai tujuan tertentu.

Tujuan belajar adalah untuk memanusiakan-manusia. Proses belajar dianggap

berhasil jika siswa mengenali lingkungannya, dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya

harus berusaha agar lambat laun dia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-

baiknya. Setiap guru/pengajar berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang

siswanya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.

Pengembangan sistem pembelajaran (instruksional) merupakan salah satu bentuk

pembaharuan sistem instruksional yang banyak dilakukan dalam rangka pembaharuan

sistem pendidikan, dengan maksud agar sistem tersebut dapat lebih serasi dengan tuntutan

4

Page 5: Makalah Observasi Mata Pelajaran Pendidikan Agama · Web viewPembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan

kebutuhan masyarakat, serasi pula dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tujuan utama meningkatkan produktivitas dan efisiensi proses pembelajaran.

Dalam operasionalnya pengembangan sistem intruksional ini dapat dilaksanakan

untuk jangka pendek maupun jangka panjang; dapat dilaksanakan untuk satu topik sajian,

satu periode latihan, satu semester, satu bidang studi, atau bahkan satu sistem yang lebih

besar lagi.

Obserasi yang saya lakukan, selain untuk memenuhi tugas Pengembangan Sistem

Instruksional juga untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran Pendidikan Agama

Islam pada suatu Sekolah Dasar Negeri dan strategi pembelajaran serta metode, media yang

digunakan dalam proses pembelajaran tersebut untuk melihat ketercapaian dari Tujuan

Instruksional Umum (TIU) mata pelajaran PAI dan terpenuhinya kebutuhan siswa.

B. Tujuan

1. Mengetahui sejauh mana guru menyajikan pelajaran Pendidikan Agama Islam

kepada para siswa? ( di kelas, luar kelas, luar sekolah, lainnya).

2. Mengetahui metode pembelajaran apa saja yang dipilih guru dan alasannya dipilih

metode tersebut.

3. Mengetahui apresiasi apa yang diberikan guru kepada siswa

4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode yang diterapkan guru tersebut

5. Mengetahui kendala-kendala apa saja yang terjadi pada saat proses pembelajaran

(baik bagi siswa maupun bagi guru)

6. Mengetahui bagaimana mengatasi kendala-kendala tersebut

7. Kesimpulan : apakah menurut anda guru tersebut sudah memenuhi segala yang

siswa butuhkan? Dan apakah guru telah melaksanakan proses pembelajaran yang

sesuai dengan pengalaman serta kemampuan siswa?

C. Sasaran

Sasaran pada observasi ini adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas V

Sekolah Dasar Negeri Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

5

Page 6: Makalah Observasi Mata Pelajaran Pendidikan Agama · Web viewPembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam menyusun makalah observasi ini adalah :

a) Studi Pustaka (memperoleh informasi dari buku, contoh laporan-laporan dan

internet)

b) Observasi

c) Wawancara

E. Bentuk Kegiatan

Pada hari Rabu, 27 Januari 2012, saya mewawancarai guru mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan beberapa siswa kelas V yang mengikuti pelajaran tersebut.

6

Page 7: Makalah Observasi Mata Pelajaran Pendidikan Agama · Web viewPembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem Instruksional

Model sistem instruksional adalah metode yang digunakan dalam proses

pembelajaran yang sering digunakan oleh banyak tenaga pengajar, model instruksional

yaitu suatu model yang terdiri atas empat komponen yang secara hakikinberbeda satu

sama lain. Metode ini menitik beratkan pembuatan keputusan intelektual oleh guru

sebelum dan sesudah pengajaran dan oleh karena itu, sebenarnya lebih berupa suatu

model perencanaan dan penilaian dari suatu model “prosedur mengjar” pertama,

menentukan tujuan-tujuan instruksional secara spesifik dalam bentuk perilaku siswa.

Kedua, mengadakan penilaian pendahuluan terhadap keadaan siswa pada saat ini dalam

hubungannya dengan tujuan-tujuan instruksional tersebut. Ketiga, menilai pencapaian

tujuan-tujuan tersebut oleh siswa.

B. Tujuan Pembelajaran dengan Sistem Instruksional

Tujuan instruksional yang dikembangkan pada saat ini adalah tujuan instruksional

ganda, dalam artian bahwa tujuan instruksional ini memiliki dua komponen yaitu Tujuan

Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK).

C. Pengertian Tujuan Istruksional Umum (TIU)

Merupakan tujuan dari kurikuler, ialah tujuan pendidikan secara umum menjadi

tujuan khusus dan operasional, sebab pada dasarnya tujuan pendidikan hanya dapat

mungkin dicapai bila tujuan itu dirumuskan kedalam rumusan yang khusus dan

operasional.

D. Pengertian Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Adalah langkah yang paling akhir dalam upaya membuat rumusan tujuan pendidikan

yang paing khusus dan operasional. Tujuan ini dapat diartikan sebagai rumusan tujuan

yang berisi kualifikasi khusus dan diharapkan dimiliki siswa setelah selesai mengikuti

kegiatan proses pembelajaran tertentu.

7

Page 8: Makalah Observasi Mata Pelajaran Pendidikan Agama · Web viewPembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan

E. Ciri-Ciri Sistem Instruksional

Pada hakikatnya proses belajar mengajar merupakan suatu sistem yang terdiri

dari berbagai komponen yang saling berinteraksi dan kerja sama secara terpadu dan

harmonis dalam mencari tujuan belajar mengajar. Agar seluruh komponen dalam

sistem belajar mengajar tersebut dapat berdaya guna secara efektif, maka guru sebagai

seseorang yang bertugas sebagai pengelola belajar mengajar hendaknya mampu

merencanakan, mengembangkan dan mengevaluasi terhadap seluruh komponen dalam

sistem belajar mengajar atau guru harus mampu melakukan usaha pengembangan

sistem instruksional.

Sedangkan untuk mendukung tercapainya pengembangan sistem instruksional,

perlu mengetahui ciri – ciri dari sistem instruksional yang bisa dilihat dalam penjabaran

fungsi, tujuan dan komponen dalam sistem instruksional.

F. Fungsi Sistem Instruksional

Sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, dalam

rangka perbaikan situasi pengajaran dan pendidikan.

Sebagai pedoman guru dalam mengambil keputusan instruksional, yang meliputi :

o Mengidentifikasi kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

o Menentukan tujuan instruksional.

o Menentukan strategi belajar mengajar.

o Menentukan materi pelajaran.

o Menentukan materi dan alat peraga.

o Menentukan evaluasi pengajaran.

Sebagai alat pengontrol atau evaluasi, kesesuaian antara perencanaan instruksional

dengan pelaksanaan belajar mengajar.

8

Page 9: Makalah Observasi Mata Pelajaran Pendidikan Agama · Web viewPembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan

Sebagai balikan atau feed back bagi guru tentang keberhasilan pelaksanaan belajar

mengajar, dalam rangka melakukan perbaikan situasi pengajaran dan pendidikan.

G. Prinsip Dasar Pengembangan Sistem Instruksional

Sebagai bagian dari teknologi pendidikan, pengembangan sistem instruksional

tentunya mempunyai prinsip dasar yang sama dengan teknologi pendidikan, yakni: berfokus

pada siswa, menggunakan pendekatan sistem, dan berupaya memaksimalkan penggunaan

berbagai sumber belajar.

a) Berfokus pada siswa

Prinsip ini memandang bahwa, dalam rangka penerapan pengembangan

sistem instruksional, siswa adalah sentral kegiatan pembelajaran. Prinsip ini juga

memandang bahwa dalam setiap proses pembelajaran, siswa hendaknya bertindak

sebagai pihak yang aktif dan dibuat aktif. Tetapi hal ini bukan berarti bahwa guru

adalah pihak yang pasif. Keduanya harus bertindak aktif.

b) Pendekatan sistem

Prinsip ini memandang bahwa masalah belajar adalah suatu sistem.

Maksudnya, penanganan terhadap satu komponen pembelajaran dalam rangka

pelaksanaan pengembangan sistem instruksional harus pula mempertimbangkan

integrasi komponen yang lain sehingga diperoleh efek yang sinergistik untuk

memecahkan masalah-masalah belajar.

c) Pemanfaatan sumber belajar secara maksimal

Prinsip ini memandang bahwa semua komponen sumber belajar baik pesan,

orang, bahan, peralatan, teknik, dan latar harus dimanfaatkan secara luas dan

maksimal dalam rangka memecahkan masalah-masalah belajar sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai

H. Tingkatan Pengembangan Sistem Instruksional

Beberapa tingkatan pengembangan sistem instruksianal dapat kita lihat sebagai

berikut::

9

Page 10: Makalah Observasi Mata Pelajaran Pendidikan Agama · Web viewPembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan

a) Tingkatan Sistem

Pengembangan sistem instruksianal tingkatan sistem ini dimaksudkan untuk

menghasilkan sistem pembelajaran yang besar. Kegiatan biasanya berangkat dari

nol, yakni tidak adanya sistem tersebut sampai dengan dihasilkannya suatu sistem.

Kegiatan ini didahului dengan kegiatan awal yang mendalam dan menyeluruh, yang

meliputi: analisis kebutuhan, analisis topik, serta analisi tugas. Kegiatan ini tidak

hanya berbicara masalah pembelajaran saja tetapi juga masalah pendidikan secara

keseluruhan. Masalah yang mendorong dilakukannya kegiatan ini bukan hanya

sekedar masalah pembelajaran, melainkan keseluruhan sistem pendidikan dan

latihan yang dihadapi oleh lembaga yang bersangkutan. Sedangkan sistem

pendidikan/latihan yang menyeluruh itu meliputi masukan mentah (siswa/peserta),

jumlah dan kualifikasinya; masukan instrumental (kurikulum/program, fasilitas, dana,

dan lainnya); proses/pelaksanaan kegiatan pendidikan/latihan itu sendiri; serta hasil

itu yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan. Oleh karena itu kegiatan ini

melibatkan banyak orang terdiri dari ahli teknologi pembelajaran, ahli bidang studi,

guru, dan sebagainya.

b) Tingkatan Kelas

Pengembangan sistem instruksianal tingkat kelas ini pada hakikatnya adalah

merupakan penjabaran lebih lanjut dari pengembangan sistem instruksianal

tingkatan sistem untuk dilaksanakan dalam tingkatan kelas. Dengan kata lain,

pengembangan sistem instruksianal tingkatan kelas ini adalah identik dengan

penyusunan persiapan mengajar oleh guru untuk satu atau lebih topik tertentu.

Kegiatan awalnya sangat sederhana, biasanya berupa penilaian tingkat kemampuan

awal siswa. Pada pengembangan sistem instruksianal tingkatan kelas ini diasumsikan

bahwa kurikulum/program pembelajaran, fasilitas, siswa/peserta latihan, pengajar,

dan sebagainya.

c) Tingkatan Produk

Tujuan pengembangan sistem instruksianal tingkatan produk ini adalah untuk

memproduksi satu atau lebih produk pembelajaran tertentu. Oleh karena itu,

10

Page 11: Makalah Observasi Mata Pelajaran Pendidikan Agama · Web viewPembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan

kegiatan ini didahului dengan mengkaji masalah-masalah pembelajaran yang ada

untuk mengetahui masukan yang diperlukan. Hasil kegiatan ini berupa paket

pembelajaran seperti modul, media audiovisual, dan lain-lain bahan belajar yang

bentuknya disesuaikan dengan karakteristiknya.

d) Tingkatan Organisasi

Pengembangan sistem instruksianal tingkat organisasi ini dimaksudkan tidak

hanya untuk meningkatkan pembelajaran, tetapi juga memodifikasi atau mengubah

organisasi dan personil suatu lembaga atau organisasi ke situasi yang baru agar

efektivitas dan efisiensi organisasi tersebut meningkat.

Kegiatan ini diawali dengan bertolak dari analisis pekerjaan, atau analisis isi

ajaran. Analisis ini akan menghasilkan emat kemungkinan, yakni: (1) perlunya diklat

khusus diluar pekerjaan karena ada sejumlah kemampuan yang belum dikuasai, (2)

perlunya latihan dalam jabatan karena ada sejumlah kemampuan khusus yang harus

dikuasai, (3) perlunya ada pengawasan dan pembinaan yang ketat dalam

pelaksanaan pekerjaan karena dituntut adanya ketepatan perbuatan dalam suatu

tugas.

I. Model Pengembangan Sistem Istruksional

Secara umum istilah “ model ” diartikan sebagai kerangka konseptual yang

digunakan sebagai pedoman aatau acuan dalam mel;akukan suatu kegiatan. Dalam

pengertian lain “ model “ juga diartikan sebaagai barang aatau benda tiruan dari benda

sesungguhnya.

Sedangkan sistem instruksional dibentuk oleh dua konsep, yaitu “ sitem “ dan “

instruksional “. Syistem “ yang untuk selanjutnya diterjemahkan menjadi “sistem”

(dibaca sistem) oleh Wong dan Raulerson (1973:9) diartikan sebagai “a set of parts

united by some form of interaction” (artinya: suatu perangkat dari bagian-bagian yang

diikat atau dipersatukan oleh beberapa bentuk hubungan saling mempengaruhi).

Contohnya sistem tata surya, sistem pencernaan, sistem kekerabatan, sistem telepon.

“instruction” yang diterjemahkan menjadi “pembelajaran atau pengajaran” dan “bahan

instruksi” dalam arti perintah, oleh Saylor dab Alexander (1976) diartikan sebagai

11

Page 12: Makalah Observasi Mata Pelajaran Pendidikan Agama · Web viewPembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan

pelaksanaan kurikulum (curiculum implementation) atau dalam pengertianyang lebih

khusus “instruction” merujuk pada “proses belajar mengajar” (teaching-learning

process). Bertolak dari konsep-konsep tersebut istilah “sistem instruksional” digunakan

untuk menunjukkan suatu “proses belajar mengajar” atau “proses pembelajaran”.

Dibandingkan dengan sistem yang lain lebih-lebih sistem yang bersifat alami seperti

sistem tata surya, sistem instruksional memiliki ciri khas, yaitu adanya “tujuan”

(purpose, goal, objectives). Hal ini tentu dapat anda pahami karena seperti telah anda

pelajari dalam modul pertama adanya tujuan merupakan ciri utama dari proses

pendidikan.di samping itu ada dua unsur lainnya yakni komponen dan proses . antara

tujuan tujuan komponen, dan proses terdapat hubungan yang saling menentukan

seperti dapat digambarkan sebagai berikut:

`Sistem instruksional sekurang- kurangnya memiliki dua dimensi yaitu dimensi

rencana (a plan) dan dimensi proses yang nyata (a reality). Dalam dimensi rencana

sistem instuksional merujuki pada prosedur atau langkah-langkah yang seyogianya

dilalui dalam mempersiapkan terjadinya proses belajar-mengajar. Dalam dimensi realita

sistem instruksional merujuk pada interaksi kelas atau “the classroom system” menurut

konsep Wong atau Raulerson (1973) kedua dimensi itu secara konseptual merupakan

suatu sistem kurikulum yang dengan sendirinya merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari sistem pendidikan.

12

Page 13: Makalah Observasi Mata Pelajaran Pendidikan Agama · Web viewPembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan

BAB III

PEMBAHASAN

Saya mewawancarai (interview) seorang guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

kelas V bernama Salmah.S.Pd.I dan beberapa siswa yang sedang mengikuti mata pelajaran

PAI tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan, saya memperoleh bebrapa

informasi tentang :

A. Identifikasi Guru Pendidikan Agama Islam

Guru mengatakan beliau sangat senang mengajar mata pelajaran PAI dengan

alasan igin selalu meningkatkan kualitas Agama Islma pada generasi-genarasi baru

sebagai bekal mereka dunia-akhirat. Beliau telah mengajar Pendidikan Agama Islam

sekitar 29 tahun sejak tahun 1984. Metode yang biasanya beliau lakukan adalah

metode diskusi, kelompok, ceramah, demonstrasi, hafalan. Disetiap akhir pokok

bahasan beliau sering mengadakan kuis/games dengan beberapa apresiasi seperti

pujian, bernyanyi sebagai penghibur siswa yang lain. Sedangkan media yang beliau

gunakan masih media sederhana seperti flipchart, karton, dll.

Dalam proses pembelajaran terdapat pula beberapa kendala, beliau menyebutkan

bahwa dalam satu kelas pasti ada beberapa siswa yang susah diatur, cara mengatasinya

dengan melakukan pendekatan kepada siswa tersebut, dengan begitu beliau dapat

mengetahui karakter dari siswanya.

B. Identifikasi Siswa yang Mengikuti Mata Pelajaran PAI

Sekitar lima orang siswa yang saya wawancarai, rata-rata siswa mengatakan suka

mengikuti proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, mereka

banyak yang menyukai materi tentang Kisah-Kisah Para Nabi dengan alasan, karena

13

Page 14: Makalah Observasi Mata Pelajaran Pendidikan Agama · Web viewPembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan

diserta dengan lagu-lagu yang menarik. Namun ada pula kendala yang mereka sebutkan

yaitu susahnya menghafal pada materi Hafalan Surat-Surat Pendek, sehingga untuk

memudahkan mereka pada saat ujian, pengajar menugaskan untuk menghafal setiap

harinya satu ayat hingga ujian berlangsung.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan observasi yang telah saya lakukan, kebutuhan peserta didik dapat

dipenuhi oleh si pengajar dengan berusaha mengatasi segala kendala-kendala yang

mempengaruhi proses pembelajaran siswa. Walaupun dengan fasilitas yang masih

sederhana, tetapi Tujuan Instruksional Umum setiap pokok bahasannya sudah tersusun

secara teratur sesuai dengan kemampuan dan karakteristik peserta didiknya.

14

Page 15: Makalah Observasi Mata Pelajaran Pendidikan Agama · Web viewPembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Eveline Siregar, Teori Belajar dan pembelajaran, Ghalia Indonesia 2011, Jakarta

http://joko1234.wordpress.com/2010/18/model-sistem-instruksional-pembelajaran/

http://ustadsatria.blogspot.com/2009/01/tujuan-instruksional-umum-dan-tujuan.html

http://wulandhary.blogspot.com/2012/05/model-pengembangan-sistem-

instruksional.html

http://cinta-ilmu-pujianto.blogspot.com/2012/06/sistem-instruksional-dalam-

perencanaan.html

15