iv - web viewpembelajaran. pembelajaran ipa di ... siswa yang mengalami hasil belajar dalam...

53
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I a. Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran IPA di SD Negeri .... Bandar Lampung dilaksanakan 3x45 menit setiap pekannya. Di kelas V pembelajaran IPA dilaksanakan 2 kali pertemuan setiap pekannya, yaitu setiap hari Kamis 2x45 menit dan setiap hari Jumat 1x45 menit. Pengambilan data pembelajaran IPA dalam penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Siswa di kelas V ini berjumlah 40 orang dengan 23 laki-laki dan 17 perempuan. 1

Upload: phamdien

Post on 30-Jan-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I

a. Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran IPA di SD Negeri .... Bandar Lampung dilaksanakan

3x45 menit setiap pekannya. Di kelas V pembelajaran IPA

dilaksanakan 2 kali pertemuan setiap pekannya, yaitu setiap hari

Kamis 2x45 menit dan setiap hari Jumat 1x45 menit. Pengambilan

data pembelajaran IPA dalam penelitian ini dilaksanakan dalam tiga

siklus. Siswa di kelas V ini berjumlah 40 orang dengan 23 laki-laki

dan 17 perempuan.

Pembelajaran IPA kelas V pada siklus I dilaksanakan selama 3 kali

pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis 4 April

2011, pertemuan kedua pada hari Jumat 5 April 2011, dan pertemuan

ketiga pada hari Kamis tanggal 11 April 2011.

Pertemuan pertama mengambil waktu 45 menit, dihadiri oleh seluruh

siswa. Pada pertemuan ini guru tidak melakukan pengambilan data,

tetapi guru memanfaatkannya untuk perkenalan dengan siswa V

sekaligus sosialisasi mengenai metode dan tujuan pembelajaran dengan

1

Page 2: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

metode demonstrasi dan dilanjutkan dengan pembagian kelompok.

Hasil yang diperoleh, siswa dibagi dalam 8 kelompok tiap satu

kelompok beranggotakan 5 siswa. (Lebih lengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 19 dan 20).

Pertemuan kedua dalam waktu 1x45 menit, dihadiri oleh 39 siswa

yang terdiri dari 22 laki-laki dan 17 perempuan. Materi yang

disampaikan dalam pertemuan ini yaitu gerak, jarak, perpindahan,

kecepatan dan kelajuan. Setelah itu, dilajutkan dengan membagi LKK

pada setiap kelompok untuk membantu dalam melakukan demonstrasi.

Dalam pertemuan ini, guru melakukan demonstrasi untuk menunjuk-

kan fenomena yang berkaitan dengan besaran-besaran IPA pada gerak

lurus sehingga siswa dapat memahami tentang besaran-besaran

tersebut.

Demonstrasi dilakukan terlebih dahulu oleh guru bertujuan memberi

panduan kepada siswa untuk mengerjakan LKK dan melakukan

demonstrasi bersama teman kelompoknya. Setelah siswa dapat

melakukan demonstrasi dan melihat fenomena yang ada lalu siswa

melakukan diskusi kelompok yang dibimbing oleh guru. Untuk

mencatat aktivitas siswa, guru peneliti dibantu oleh dua orang

observer.

2

Page 3: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

Pertemuan ketiga diaksanakan dalam waktu 1x45 menit, dihadiri oleh

seluruh siswa. Pada pertemuan ini guru akan melakukan evaluasi

untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa dalam menggunakan

pembelajaran dengan metode demonstrasi dalam melakukan

pembelajaran. Materi evaluasi yaitu gerak, jarak, perpindahan,

kecepatan dan kelajuan.

b. Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan pembelajaran

dengan metode demonstrasi diamati dengan menggunakan lembar

observasi terstruktur yang telah di persiapkan. Data aktivitas belajar

siswa dapat dilihat pada Tabel 5. (Lengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 2).

Tabel 5. Data aktivitas belajar siswa setiap aspek pada siklus 1 .

No. Aspek aktivitas yang diamati Nilai Kategori1. Peran serta siswa dalam pembelajaran 95,6 Aktif2. Mengerjakan Lembar Kerja Kelompok 85,6 Aktif3. Bekerjasama dengan teman sekelompok 55 Kurang Aktif4. Keaktifan siswa dalam diskusi 59 Kurang Aktif

5. Partisipasi siswa dalam demonstrasi/eksperimen 65 Cukup Aktif

Jumlah Siswa 40Jumlah rata-rata 72 Cukup Aktif

.

Tabel 6. Data persentase aktivitas seluruh siswa pada siklus 1

3

Page 4: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

Nilai aktivitas (x)

Jumlah siswa

Persentase (%) Kategori

x ≥ 75,6 7 17,5 Aktif 59,4 ≤ x < 75,6 33 82,5 Cukup Aktif x < 59,4 0 0 Kurang AktifJumlah 40 100

Dalam pembelajaran dengan menggunakan dengan motode

demonstrasi pada siklus I, aktivitas siswa secara keseluruhan dapat

dikategorikan cukup aktif yaitu dengan nilai rata-rata aktivitas siswa

untuk semua indikator aktivitas mencapai nilai 72. Pada siklus I ini

dapat dikatakan 82,5% siswa dikatakan cukup aktif sedangkan untuk

kategori siswa aktif sebesar 17,5% dan untuk siswa kurang aktif 0%.

c. Hasil Tes Hasil belajar siswa

Tes hasil belajar diberikan pada setiap akhir siklus, tujuannya adalah

untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar siswa tentang materi

yang sudah diberikan. Hasil belajar yang dilihat pada siklus I adalah

tentang materi gerak, jarak, perpindahan, kecepatan dan kelajuan.

Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi

pada siswa, data hasil belajar IPA siswa pada siklus I dapat dilihat

pada Tabel 7 dan selengkapnya pada Lampiran 10.

Tabel 7. Data hasil hasil belajar pada siklus I

Nilai PK (x) Jumlah siswa Persentase Kategorix ≥ 81 1 Siswa 2,5 Baik sekali

66 ≤ x < 81 22 Siswa 55 Baik56 ≤ x < 66 7 Siswa 17,5 Cukup baik41 ≤ x < 56 9 Siswa 22,5 Kurang baik

x < 41 1 Siswa 2,5 GagalNilai rata-rata PK 40 Siswa 65,5 Cukup Baik

4

Page 5: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

Standar ketuntasan di SD Negeri .... Bandar Lampung pada kelas V

yaitu ≥ 60. Dari Tabel 7 data ketuntasan belajar siswa siklus I,

diketahui bahwa pada siklus I terdapat 30 siswa tuntas belajar yaitu

sebesar 75 % dan 10 siswa tidak tuntas belajar yaitu sebesar 25%.

d. Hasil Pengelolaan Pembelajaran

Pengelolaan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi yang

diamati guru mitra meliputi keterampilan merencanakan pembelajaran,

keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran dan hubungan

pribadi antara siswa dan guru. Data hasil observasi pengelolaan

pembelajaran siklus I dapat dilihat pada Tabel 8 dan data lengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 14.

Tabel 8. Hasil pengelolaan pembelajaran pada silkus I

No Aspek yang diamati Penilaian KategoriNilai Kriteria1 Keterampilan merencanakan

pembelajaran 76,33 B Baik

2 Keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran 71,78 B Baik

3 Hubungan pribadi antara siswa dan guru 73 B Baik

Nilai rata-rata 73,70 B Baik

Berdasarkan nilai yang diperoleh dari guru mitra, bahwa guru di

kategorikan “baik” dalam pengelolaan pembelajaran terlihat dari setiap

aspek penilaian mendapat nilai dengan kriteria baik.

e. Refleksi Siklus I

5

Page 6: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa

hasil yang diperoleh belum sesuai yang diharapkan. Secara umum

guru telah berusaha dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode

demonstrasi. Namun karena ini merupakan hal yang baru bagi guru,

sehingga dalam penyajiannya masih banyak terdapat kekurangan.

Selain faktor dari guru, pengelolaan pembelajaran masih kurang baik

dikarenakan dari siswa itu sendiri yaitu :

(1) Siswa belum siap dan terbiasa dengan model belajar yang

diberikan.

(2) Kurang kerjasama antara kelompok dalam memecahkan masalah

yang ada pada LKK.

(3) Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan

membuat kegaduhan di kelas.

(4) Kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran dan diskusi.

f. Rekomendasi perbaikan rencana tindakan siklus I

Berdasarkan hasil refleksi siklus I, hal-hal yang harus diperbaiki dan

dilaksanakan pada tindakan siklus II adalah sebagai berikut :

a. Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalam proses

pembelajaran terutama dalam bertanya/mengemukakan pendapat.

6

Page 7: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

b. Berusaha mengarahkan demonstrasi sedemikian rupa agar siswa

memperoleh pengertian dan gambaran yang benar.

c. Berusaha dapat memberikan fase aplikasi dengan latihan soal atau

demonstrasi.

d. Berusaha memberikan kesempatan yang lebih kepada siswa untuk

bertanya dan menjawab pertanyaan.

e. Berusaha melakukan interaksi timbal balik kepada siswa secara

aktif.

2. Siklus II

a. Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran IPA pada siklus II dilaksanakan sebanyak 3 x pertemuan.

Peretemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 12 April 2011,

pertemuan kedua pada hari Kamis tanggal 18 April 2011, dan pertemuan

ketiga pada hari Kamis tanggal 16 April 2011.

Pertemuan pertama dilaksanakan dalam waktu 1x45 menit, dihadiri oleh

seluruh siswa. Pada pertemuan ini dilaksanakn rencana pembelajarn II.

Materi yang dibahas yaitu gerak lurus beraturan (GLB). Masih sama

dengan pertemuan yang sebelumnya, guru membahas materi dan melaku-

kan demonstrasi di depan kelas agar siswa dapat lebih memahami seperti

apa peristiwa GLB terjadi dan menganalisis grafik hubungan antara

kecepatan terhadap waktu (v-t) yang terbentuk pada kertas tiker timer

pada percobaan GLB. Pada pembelajaran kali ini guru tetap menggunakan

LKK dalam pembelajaran dan guru masih dibantu oleh observer. Setelah

7

Page 8: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

selesai guru menjelaskan dan melakukan demonstrasi selanjutnya siswa

melakukan demonstrasi. Guru membimbing siswa dalam melakukan

diskusi kelompok untuk mengerjakan lembar kerja kelompok..

Pertemuan kedua dilaksanakan dalam waktu 2x45 menit, dihadiri oleh 39

siswa terdiri dari 22 laki-laki dan 17 perempuan. Pada pertemuan ini

materi yang dibahas yaitu gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Sama

dengan pertemuan pertama pada pembelajaran kali ini guru melakukan

demonstrasi untuk membahas peristiwa GLBB serta menganalisis hasil

grafik yang terbentuk pada kertas tiker timer hasil percobaan. Pada saat

guru peneliti melakukan demonstrasi tiap kelompok diharapkan dapat

melakukan percobaan bersama teman kelompok dan kemudian dapat

berdiskusi dalam kelompok masing-masing untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang terdapat pada LKK. Pada pertemuan ini guru juga

membahas macam-macam GLBB serta contoh dalam kehidupan sehari-

hari. Guru memberikan contoh-contoh soal serta memberikan latihan.

Pertemuan ketiga dilaksanakan 1x45 menit, dihadiri oeh 39 siswa terdiri

dari 22 laki-laki dan 17 perempuan. Pada pertemuan ini guru melakuakn

evaluasi pembelajaran untuk mengetahui seberapa besar tingkat hasil

belajar siswa selama pembelajaran menggunakan metode demonstrasi

pada siklus II ini. Materi evaluasi yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan

gerak lurus berubah beraturan (GLBB).

8

Page 9: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

b. Aktivitas Belajar Siswa

Pengambilan data aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan metode

demonstrasi dengan menggunakan lembar observasi terstruktur yang

telah peneliti di persiapkan. Data aktivitas belajar siswa dapat dilihat

pada Tabel 9, dan Tabel 10. Lengkapnya pada Lampiran 2 dan 3.

Tabel 9. Data aktivitas belajar siswa setiap aspek siklus II pertemuan 1.

No. Aspek aktivitas yang diamati Nilai Kategori1. Peran serta siswa dalam pembelajaran 95 Aktif2. Mengerjakan Lembar Kerja Kelompok 85 Aktif3. Bekerjasama dengan teman sekelompok 66 Cukup Aktif4. Keaktifan siswa dalam diskusi 64 Kurang Aktif

5. Partisipasi siswa dalam demonstrasi/eksperimen 68,1 Aktif

Jumlah Siswa 40Jumlah rata-rata 75,75 Aktif

Tabel 10. Data aktivitas belajar siswa setiap aspek siklus II pertemuan 2.

No. Aspek aktivitas yang diamati Nilai Kategori1. Peran serta siswa dalam pembelajaran 94 Aktif2. Mengerjakan Lembar Kerja Kelompok 84 Aktif3. Bekerjasama dengan teman sekelompok 68 Cukup Aktif4. Keaktifan siswa dalam diskusi 66 Cukup Aktif

5. Partisipasi siswa dalam demonstrasi/eksperimen 67,4 Cukup Aktif

Jumlah Siswa 39Jumlah rata-rata 75,88 Aktif

Berdasarkan Tabel 9 dan Tabel 10 dapat diketahui nilai rata-rata

aktivitas siswa setiap aspek yang diamati. Pada Tabel 9, rata-rata

9

Page 10: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

aktivitas belajar siswa pada siklus II pertemuan kesatu yang relevan

dengan aspek yang diamati selama kegiatan pembelajaran sebesar

75,75 dalam kategori aktif. Pada Tabel 10, dapat diketahui rata-rata

aktivitas belajar siswa pada siklus II pertemuan kedua yang relevan

dengan aspek yang diamati selama kegiatan pembelajaran lebih me-

ningkat dibandingkan pada pertemuan pertama yaitu, sebesar 75,88

dalam kategori aktif.

Data distribusi nilai aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 11

dan Tabel 12 dan lebih lengkapnya pada Lampiran 3 dan 4.

Tabel 11. Data distibusi aktivitas belajar siswa siklus II pertemuan 1.

Nilai aktivitas (x)

Jumlah siswa

Persentase (%) Kategori

x ≥ 75,6 14 35 Aktif 59,4 ≤ x < 75,6 26 65 Cukup Aktif x < 59,4 0 0 Kurang AktifJumlah 40 100

Tabel 12. Data distribusi aktivitas belajar siswa siklus II pertemuan 2.

Nilai aktivitas (x)

Jumlah siswa

Persentase (%) Kategori

x ≥ 75,6 19 48,71 Aktif 59,4 ≤ x < 75,6 20 51,28 Cukup Aktif x < 59,4 0 0 Kurang AktifJumlah 39 100

10

Page 11: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

Dalam pembelajaran menggunakan metode demonstrasi pada siklus II

dari Tabel 11 diperoleh data aktivitas belajar dari 40 siswa yang

teramati pada siklus II pertemuan kesatu diperoleh data bahwa, siswa

yang memiliki rentang nilai aktivitas ≥75,6 kategori aktif terdapat 14

siswa sebesar 35%. Siswa dengan nilai aktivitas 59,4 ≤ x < 75,6

kategori cukup aktif terdapat 26 siswa sebesar 65% dan siswa yang

nilai aktivitasnya <59,4 kategori kurang aktif tidak ada.

Sedangkan pada Tabel 12, aktivitas belajar dari 39 siswa yang teramati

pada siklus II pertemuan kedua, diperoleh data bahwa, dari 40 siswa

terdapat satu siswa yang tidak hadir dikarnakan sakit. Siswa yang

memiliki rentang nilai aktivitas ≥75,6 kategori aktif terdapat 19 siswa

sebesar 48,71%. Siswa dengan nilai aktivitas 59,4 ≤ x < 75,6 kategori

cukup aktif terdapat 20 siswa sebesar 51,28%.

c. Hasil Tes Hasil belajar Siswa

Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi

pada siswa, data hasil belajar IPA siswa pada siklus II dapat dilihat

pada Tabel 13 dan selengkapnya pada Lampiran 11.

Tabel 13. Data hasil tes hasil belajar siswa pada siklus II

Nilai PK (x) Jumlah siswa Pesentase Kategorix ≥ 81 3 7,69 Baik sekali66 ≤ x < 81 19 48,71 Baik56 ≤ x < 66 14 35,89 Cukup Baik41 ≤ x < 56 3 7,69 Kurang Baikx < 41 - 0 GagalNilai rata-rata PK 39 66,25 Baik

11

Page 12: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

Pada sikuls II ini terdapat perbedaan nilai yang diperoleh. Untuk

siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat sebesar 1,75%.

Sesuai standar ketuntasan di SD Negeri .... Bandar Lampung pada

kelas V yaitu ≥ 60. Dari Tabel 13 data ketuntasan belajar siswa pada

siklus II, diketahui bahwa pada siklus II terdapat 36 siswa tuntas

belajar sebesar 92,29 % dan 3 siswa tidak tuntas belajar sebesar 7,69%.

d. Hasil Pengelolaan Pembelajaran

Pengelolaan pembelajaran dengan metode demonstrasi yang diamati

guru mitra meliputi keterampilan merencanakan pembelajaran,

keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran dan hubungan

pribadi antara siswa dan guru. Data hasil observasi pengelolaan

pembelajaran siklus II dapat dilihat pada Tabel 14 dan 15. (Data

lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 dan 13).

Tabel 14. Hasil pengelolaan pembelajaran pada silkus II pertemuan 1

No Aspek yang diamati Penilaian KategoriNilai Kriteria1 Keterampilan merencanakan

pembelajaran 76,33 B Baik

2 Keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran 73 B Baik

3 Hubungan pribadi antara siswa dan guru 74 B Baik

Nilai rata-rata 74,44 B Baik

12

Page 13: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

Tabel 15. Hasil pengelolaan pembelajaran pada silkus II pertemuan 2

No Aspek yang diamati Penilaian KategoriNilai Kriteria1 Keterampilan merencanakan

pembelajaran 76,33 B Baik

2 Keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran 74,22 B Baik

3 Hubungan pribadi antara siswa dan guru 75 B Baik

Nilai rata-rata 75,18 B Baik

Pada sikuls II ini pengelolaan pembelajaran dinilai sebanyak 2 kali.

Pada pertemuan pertama nilai yang dihasilkan dari guru mitra sebesar

74,44 dengan kriteria baik sedangkan pada pertemuan kedua terdapat

peningkatan nilai sebesar 0,74% dengan nilai rata-rata 75,18 kriteria

baik. Pada siklus II ini guru peneliti sudah dapat melakukan perbaikan

dalam pengelolaan kelas terlihat adanya peningkatan nilai yang

diperoleh. Pada setiap aspek penilaian pengelolaan pembelajaran

mendapatkan nilai rata-rata dengan kriteria baik.

e. Refleksi Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran dengan metode demonstrasi yang dilakukan

oleh guru sudah lebih baik dibandingkan siklus sebelumnnya. Hal ini

dibuktikan dengan meningkatnya aktivitas, hasil belajar siswa dan

pengelolaan pembelajaran.

Pada siklus II sebagian besar siswa terlihat bersemangat mengikuti

pembelajaran, aktivitas siswa mengikuti pembelajaran juga semakin

13

Page 14: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

meningkat, siswa mudah memahami konsep-konsep yang disampaikan

melalui pelaksanaan demonstrasi, dan motivasi siswa untuk bertanya

terlihat meningkat.

Pada sikuls II ini guru peneliti melaksanakan semua aspek yang di-

amati, dari 14 aspek yang diamati keseluruhan sudah dikategorikan

baik walaupun masih ada nilai yang bisa dibilang belum cukup

sempurna. Dilihat dari hasil pengamatan ini, dikatakan bahwa

pengelolaan pembelajaran yang menerapkan metode demonstrasi

sudah lebih baik dari siklus I, namun pengelolaan pembelajaran masih

harus terus diperbaiki untuk mendapat hasil belajar yang maksimal.

Berdasarkan hasil pengamatan guru mitra, beberapa kekurangan

pengelolaan pembelajaran oleh guru peneliti antara lain :

(1) Dalam melaksanakan fase aplikasi dengan latihan soal atau

demonstrasi guru masih gurang melaksanakan dengan semaksimal

mungkin.

(2) Masih kurangnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya secara mendalam.

(3) Dalam mengajukan pertanyaan sesuai materi belum dilakukan guru

dengan maksimal.

f. Rekomendasi perbaikan rencana tindakan siklus II

Berdasarkan hasil refleksi siklus II, direkomendasikan tindakan

perbaikan untuk siklus III sebagai berikut :

14

Page 15: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

(1) Mempertahankan kinerja yang sudah terlaksana dengan baik pada

siklus I dan siklus II.

(2) Hendaknya dalam melaksanakn fase aplikasi dengan latihan soal

atau demonstrasi dapat memberikan aplikasi-aplikasi yang lebih

baik lagi sehingga siswa lebih dapat memahami dengan baik.

(3) Dalam pembelajaran hendaknya guru dapat memberikan ke-

sempatan yang lebih banyak lagi kepada siswa untuk bertanya

tentang apa yang belum siswa pahami dengan baik.

(4) Hendaknya guru dalam pembelajaran dapat mengajukan

pertanyaan sesuai dengan materi yang disampaikan.

3. Siklus III

a. Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran pada siklus III dilaksanakan sebanyak 3x pertemuan.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 April 2011,

pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis 23 April 2011, dan

pertemuan ke tiga dilaksanakan pada hari Jumat tangaal 24 April 2011

Pertemuan pertama dilaksanakan dalam waktu 1x45 menit. Dihadiri oleh

38 siswa, 21 Laki-laki dan 17 Perempuan. Pada pertemuan ini dilaksana-

kan rencana pembelajarn III. Materi yang dibahas yaitu Gerak Melingkar.

Untuk pertemuan ini guru menjelaskan seperti apa terjadinya gerak

melingkar dengan cara melakukan demonstrasi di depan kelas. Guru

menjelaskan besaran-besaran pada gerak melingkar dengan cara me-

lakukan demonstrasi sehingaa siswa dapat mengetahui besaran-besaran

15

Page 16: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

gerak melingkar dari demonstrasi. Seperti halnya pada siklus I dan siklus

II, guru peneliti tetap menggunakan LKK dalam pembrlajaran sedangan

untuk menilai aktivitas siswa guru tetap dibantu oleh dua observer.

Setelah seluruh kelompok dapat melakukan demonstrasi, lalu guru

membimbing siswa untuk berdiskusi mengerjakan LKK dan membahas

contoh-contoh soal.

Pertemuan kedua dilaksanakan dalam waktu 2x45 menit, dihadiri oleh 39

siswa terdiri dari 22 laki-laki dan 17 perempuan. Pada pertemuan ini

materi yang dibahas masih berhubungan dengan pertemuan pertama yaitu

Gerak Melingkar Beraturan (GMB). Dalam hal ini guru melakukan

demonstrasi tentang peristiwa gerak melingkar beraturan dengan

menggunakan tali yang diikat beban lalu di putar 10x putaran dengan

kecepatan konstan, kemudian menghitung waktu putaran menggunakan

stopwach. Dari demonstrasi yang dilakukan diharapkan siswa dapat

mengetahui besaran-besaran yang ada pada GMB dan dapat merumuskan

GMB. Setelah guru melakukan demonstrasi, kemudian setiap kelompok

dapat melakukan demonstrasi dengan kelompok masing-masing. Guru

membimbing siswa dalam melakukan demonstrasi dan diskusi kelompok.

Guru membahas contoh-contoh soal bersama-sama dan memberikan tugas.

Dalam pertemuan ini penilaian aktivitas siswa tetap dibantu oleh observer.

Pertemuan ketiga dilaksanakan 1x45 menit, dihadiri oleh seluruh peserta.

Pada pertemuan ini guru melakukan evaluasi pembelajaran untuk me-

ngetahui seberapa besar tingkat hasil belajar siswa selama pembelajaran

16

Page 17: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

menggunakan metode demonstrasi pada siklus III ini. Materi evaluasi

yaitu gerak melingkar dan gerak melingkar beraturan (GMB).

b. Aktivitas Belajar Siswa

Pengambilan data aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan

metode demonstrasi dengan menggunakan lembar observasi terstruktur

yang telah peneliti persiapkan. Data aktivitas belajar siswa dapat

dilihat pada Tabel 16, dan Tabel 17. (Lengkapnya pada Lampiran 6

dan 7).

Tabel 16. Data aktivitas belajar siswa setiap aspek siklus III pertemuan 1.

No. Aspek aktivitas yang diamati Nilai Kategori1. Peran serta siswa dalam pembelajaran 92,5 Aktif2. Mengerjakan Lembar Kerja Kelompok 80 Aktif3. Bekerjasama dengan teman sekelompok 69 Cukup Aktif4. Keaktifan siswa dalam diskusi 65 Kurang Aktif

5. Partisipasi siswa dalam demonstrasi/eksperimen 70 Aktif

Jumlah Siswa 38Jumlah rata-rata 75,62 Aktif

Tabel 17. Data aktivitas belajar siswa setiap aspek siklus III pertemuan 2.

No. Aspek aktivitas yang diamati Nilai Kategori1. Peran serta siswa dalam pembelajaran 95,6 Aktif2. Mengerjakan Lembar Kerja Kelompok 83 Aktif3. Bekerjasama dengan teman sekelompok 69 Cukup Aktif4. Keaktifan siswa dalam diskusi 65 Cukup Aktif

5. Partisipasi siswa dalam demonstrasi/eksperimen 71 Cukup Aktif

Jumlah Siswa 39Jumlah rata-rata 76,62 Aktif

17

Page 18: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

Berdasarkan Tabel 16 dan Tabel 17 dapat diketahui nilai rata-rata

aktivitas siswa setiap aspek yang diamati. Pada Tabel 16, rata-rata

aktivitas belajar siswa pada siklus III pertemuan kesatu yang relevan

dengan aspek yang diamati selama kegiatan pembelajaran sebesar

75,62% dalam kategori aktif. Pada Tabel 17, dapat diketahui rata-rata

aktivitas belajar siswa pada siklus III pertemuan kedua yang relevan

dengan aspek yang diamati selama kegiatan pembelajaran lebih

meningkat dibandingkan pada pertemuan pertama yaitu, sebesar 76,62

% dalam kategori aktif. Dalam hal ini mengalami peningkatan

aktivitas siswa sebesar 0,38%. Peningkatan diduga karena pengelolaan

kelas yang dilakukan guru peneliti sudah lebih baik.

Data distribusi nilai aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 18

dan Tabel 19 dan lebih lengkapnya pada Lampiran 6 dan 7.

Tabel 18. Data distribusi aktivitas belajar siswa siklus III pertemuan 1.

Nilai aktivitas (x)

Jumlah siswa

Persentase (%) Kategori

x ≥ 75,6 24 63,16 Aktif 59,4 ≤ x < 75,6 14 36,84 Cukup Aktif x < 59,4 0 0 Kurang AktifJumlah 38 100

18

Page 19: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

Tabel 19. Data distribusi aktivitas belajar siswa siklus III pertemuan 2.

Nilai aktivitas (x)

Jumlah siswa

Persentase (%) Kategori

x ≥ 75,6 21 53,85 Aktif 59,4 ≤ x < 75,6 18 46,15 Cukup Aktif x < 59,4 0 0 Kurang AktifJumlah 39 100

Dalam pembelajaran dengan metode demonstrasi pada siklus II untuk

pertemuan 1 dari Tabel 18 diperoleh data aktivitas belajar dari 39

siswa yang teramati. Pada siklus III pertemuan kesatu diperoleh data

bahwa, siswa yang memiliki rentang nilai aktivitas ≥75,6 kategori

aktif terdapat 24 siswa sebesar 63,18%. Siswa dengan nilai aktivitas

59,4 ≤ x < 75,6 kategori cukup aktif terdapat 14 siswa sebesar 36,84%

dan siswa yang nilai aktivitasnya <59,4 kategori kurang aktif tidak

ada.

Sedangkan pada Tabel 19, aktivitas belajar dari 38 siswa yang teramati

pada siklus III pertemuan kedua, diperoleh data bahwa dari 40 siswa

terdapat satu siswa yang tidak hadir dikarnakan sakit. Data yang di-

peroleh siswa yang memiliki rentang nilai aktivitas ≥75,6 kategori

aktif terdapat 21 siswa sebesar 53,85%. Siswa dengan nilai aktivitas

59,4 ≤ x < 75,6 kategori cukup aktif terdapat 18 siswa sebesar 46,15%

dan siswa yang nilai aktivitasnya <59,4 kategori kurang aktif tidak

ada.

19

Page 20: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

c. Hasil Tes Hasil belajar Siswa

Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi

pada siswa, data hasil belajar IPA siswa pada siklus III dapat dilihat

pada Tabel 20 dan selengkapnya pada Lampiran 12.

Tabel 20. Data hasil tes hasil belajar siswa pada siklus III

Nilai PK (x) Jumlah siswa Pesentase Kategorix ≥ 81 3 7,5 Baik sekali66 ≤ x < 81 28 70 Baik56 ≤ x < 66 7 17,5 Cukup Baik41 ≤ x < 56 2 5 Kurang Baikx < 41 0 0 GagalNilai rata-rata PK 40 71 Baik

Berdasarkan Tabel 20, dikatakan bahwa hasil tes hasil belajar siswa

sudah lebih baik dari siklus I dan siklus II. Pada siklus III nilai rata-

rata hasil belajar siswa meningkat sebesar 4,75%. Dari Tabel 20 data

ketuntasan belajar siswa, diketahui bahwa pada siklus III terdapat 39

siswa tuntas belajar sebesar 9,5% dan 2 siswa tidak tuntas belajar

sebesar 5%.

d. Hasil Pengelolaan Pembelajaran

Pengelolaan pembelajaran dengan metode demonstrasi yang diamati

guru mitra meliputi keterampilan merencanakan pembelajaran,

keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran dan hubungan

pribadi antara siswa dan guru.

20

Page 21: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

Data hasil observasi pengelolaan pembelajaran siklus III dapat dilihat

pada tabel 21 dan data lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18 dan

19.

Tabel 21. Hasil pengelolaan pembelajaran pada silkus III pertemuan 1

No Aspek yang diamati Penilaian KategoriNilai Kriteria1 Keterampilan merencanakan

pembelajaran 76,33 B Baik

2 Keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran 77,5 B Baik

3 Hubungan pribadi antara siswa dan guru 76 B Baik

Nilai rata-rata 76,51 B Baik

Tabel 22. Hasil pengelolaan pembelajaran pada silkus III pertemuan 2

No Aspek yang diamati Penilaian KategoriNilai Kriteria1 Keterampilan merencanakan

pembelajaran 76,33 B Baik

2 Keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran 79,67 B Baik

3 Hubungan pribadi antara siswa dan guru 79,5 B Baik

Nilai rata-rata 78,5 B Baik

Berdasarkan Tabel 22, dikatakan bahwa pengelolaan pembelajaran

yang menerapkan pembelajaran dengan metode demonstrasi sudah

lebih baik dari siklus I dan siklus II. Pada sikuls III ini pengelolaan

pembelajaran dinilai sebanyak 2 kali. Pada pertemuan pertama nilai

yang dihasilkan dari guru mitra sebesar 76,51 dengan kriteria baik

sedangkan pada pertemuan kedua terdapat peningkatan nilai sebesar

1,99% dengan nilai rata-rata 78,5 kriteria baik.

e. Refleksi Siklus III

21

Page 22: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

Berdasarkan hasil pengamatan yang terlihat dari nilai yang diperoleh,

pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi yang

dilakukan oleh guru peneliti sudah lebih baik dibandingkan siklus

sebelumnya. Hal ini terbukti dengan meningkatnya aktivitas siswa

dalam pembelajaran sehingga dapat mendukung nilai tes hasil

belajarnya pun ikut meningkat. Pada siklus II masih ada siswa yang

mendapatkan nilai dengan sempurna yaitu 100, sedangkan pada siklus

III tidak ada siswa yang mendapat nilai sempurna. Penurunan nilai

tersebut bisa diakibatkan karena materi yang disampaikan pada siklus

III sedikit cukup sulit dibandingkann pada sikuls sebelumya.

Berdasakan hasil refleksi tiap sikuls diperoleh bahwa secara umum

pembelajaran dengan metode demonstrasi yang diterapkan dalam

pembelajaran IPA pada pokok bahasan Gerak di kelas V SD Negeri ....

Bandar Lampung cukup baik sebagai salah satu cara untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

B. Pembahasan

1. Deskripsi aktivitas siswa dalam pembelajaran

Aktivitas belajar merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi

belajar mengajar. Aktivitas belajar mengajar tidak hanya mengenai

aktivitas fisik siswa tetapi juga berkaitan dengan aktivitas mental siswa.

Salah satu tujuan menggunakan metode demonstrasi adalah untuk

22

Page 23: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pengamatan aktivitas siswa

diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa yang terdiri dari 5 aspek

dan tiga indikator setiap aspeknya yaitu: pertama, peran serta siswa dalam

pembelajaran indikatornya adalah memberikan respon positif selama

proses pembelajaran, memperhatikan dan mendengarkan materi yang

disampaikan guru, dan menjawab pertanyaan guru. Kedua, mengerjakan

Lembar Kerja Kelompok (LKK) indikatornya adalah terlibat mengerjakan

LKK, mengerjakan LKK sesuai petunjuk, dan mengerjakan LKK bersama

dengan teman satu kelompok. Ketiga, berkerjasama dengan teman

sekelompok indikatornya adalah mengerjakan tugas kelompok secara

bersama-sama misalnya menulis dan mengemukakan pendapat,

menghargai pendapat teman, dan menanggapi pendapat teman. Keempat,

keaktifan siswa dalam diskusi indikatonya adalah penyampaian pendapat

atau pertanyaan tidak terbata-bata, bertanya dan berpendapat sesuai

dengan materi pembelajaran, dan berinteraksi dengan siswa lain secara

baik. Kelima, partisipasi siswa dalam demonstrasi/ eksperimen

indikatornya adalah melihat petunjuk guru dan LKK, mengikuti petunjuk

guru dan LKK serta memahami petunjuk guru dan LKK.

Penilaian setiap aspek aktivitas siswa yaitu, jika semua atau tiga indikator

terlaksana setiap aspeknya maka siswa diberi skor 4, Jika dua indikator

terlaksana setiap aspeknya maka siswa diberi skor 3, Jika satu indikator

terlaksana setiap aspeknya maka siswa diberi skor 2, dan Jika tidak

satupun indikator terlaksana setiap aspeknya maka siswa diberi skor 1.

Penilaian aktivitas siswa berpedoman pada Memes (2001: 36) dengan

23

Page 24: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

rentang nilai yaitu, masing-masing nilai aktivitas siswa ≥ 75,6 di-

kategorikan aktif; bila 59,4 ≤ nilai aktivitas ≤ 75,6 dikategorikan cukup

aktif; dan nilai aktivitas < 59,4 dikategorikan kurang aktif.

Data distribusi aktivitas belajar siswa dari siklus ke siklus dapat dilihat

pada Tabel 23 dan selengkapnya pada Lampiran 7.

Tabel 23. Data distribusi aktivitas belajar siswa setiap siklus.

Nilai aktivitas (x)

Jumlah SiswaKategoriSiklus I Siklus II Siklus

III1 1 2 1 2

x ≥ 75,6 7 14 19 24 21 Aktif 59,4 ≤ x < 75,6 33 26 20 14 18 Cukup Aktif x < 59,4 0 0 0 0 0 Kurang Aktif

Jumlah 40 40 39 38 39

Berdasarkan Tabel 23 diketahui bahwa aktivitas belajar siswa, pada siklus

I untuk siswa yang berkategori kurang aktif tidak ada, 33 orang siswa

berkategori cukup aktif dan 7 siswa bergategori aktif. Pada siklus II

pertemuan I terjadi peningkatan dari siklus I untuk siswa berkategori

”Aktif” lebih banyak dibandingkan cukup aktif. 14 orang siswa ber-

kategori aktif dan 26 siswa bergategori cukup ktif. Pada pembelajaran

siklus II pertemuan kedua terjadi peningkatan kembali aktivitas belajar

siswa, ada 20 orang siswa berkategori cukup aktif dan 19 siswa

berkategori aktif. Pada siklus III pertemuan pertama dengan siswa yang

berkategori aktif sebanyak 24 siswa, 14 siswa dengan kategori cukup aktif,

dan tidak satupun siswa yang berkatagori kurang aktif. Pada pembelajaran

siklus III pertemuan kedua terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa,

dengan tidak adanya siswa yang berkategori kurang aktif, tetapi untuk

24

Page 25: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

siswa berkategori aktif justru terjadi penurunan menjadi 21 siswa,

sedangkan untuk 18 siswa berkategori cukup aktif.

Pada siklus I pertemuan pertama, siswa baru diperkenalkan dan me-

laksanakan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi sehingga

sangat mungkin jika belum semua aspek aktivitas dapat terlaksana oleh

siswa. Walaupun sebelumnya peneliti telah menjelaskan kepada siswa

bahwa setiap aktivitas yang mereka lakukan akan dinilai sehingga siswa

tidak melakukan aktivitas lain yang mengganggu proses pembelajaran.

Pada siklus ini siswa sudah menunjukan aktivitasnya, tetapi beberapa

kelompok siswa masih bingung saat melakukan demonstrasi dan diskusi

kelompok. Partisipasi siswa juga masing kurang, hal ini terlihat dari

keikutsertaan siswa dalam bekerjasama dengan teman sekelompoknya dan

keaktifan siswa dalam berdiskusi yang masih kurang aktif.

Aktivitas belajar siswa yang diamati pada siklus II, secara umum ter-

golong aktif dan terjadi peningkatan persentase untuk masing-masing

aspek. Skor aktivitas belajar siswa pada aspek peran serta siswa dalam

mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan.

Pada siklus III pertemuan kesatu sebagian besar siswa mengikuti pem-

belajaran dengan baik. Siswa berperan serta dalam pembelajaran,

mengikuti petunjuk sesuai petunjuk, dan melakukan diskusi kelompok

25

Page 26: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

dengan cepat dan tepat. Pada siklus III pertemuan terjadi peningkatan

pada setiap aspek.

Data rata-rata aktivitas belajar siswa seluruh siklus dapat dilihat pada

Tabel 24.

Tabel 24. Data aktivitas belajar siswa setiap aspek per siklus.

No Aspek aktivitas yang diamati

NilaiSiklus I Siklus II Siklus III

1 1 2 1 21 Peran serta siswa dalam

pembelajaran 95,6 95 94 92,5 95,6

2 Mengerjakan Lembar Kerja Kelompok 85,6 85 84 80 83

3 Bekerjasama dengan teman sekelompok 56,3 66 68 69 69

4 Keaktifan siswa dalam diskusi 59 64 66 65 65

5 Partisipasi siswa dalam demonstrasi/ eksperimen

65 68,1 67,5 70 71

Jumlah Siswa 40 40 39 38 39Jumlah Skor 2890 3030 3035 3025 3065

Nilai Setiap Pertemuan 72,25 75,75 75,87 75,62 76,25Nilai Rata-rata Aktivitas

Belajar Setiap Siklus 72,25 75,81 76,12

Secara umum, nilai rata-rata yang diperoleh pada setiap siklusnya selalu

meningkat. Peningkatan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran siklus I

ke pembelajaran siklus II sebesar 3,56% sehingga menjadi 75,81%.

Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran siklus II ke pembelajaran siklus

III juga mengalami peningkatan sebesar 0,31% sehingga menjadi 76,12%.

Dapat dikatakan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi sudah

meningkatkan aktivitas siswa setiap siklusnya.

26

Page 27: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

Berdasarkan interpretasi guru, bila dibandingkan dengan aktivitas siswa

dalam pembelajaran sebelum tindakan ini, maka aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran di kelas dengan metode demonstrasi terjadi

peningkatan aktivitas baik pada siklus I, siklus II maupun siklus III. Hal

ini dikarenakan pada saat pembelajaran menggunakan metode demonstrasi

banyak melibatkan keaktifan siswa untuk praktik dan berpikir memecah-

kan suatu masalah yang berkaitan dengan materi yang dibahas.

Berdasarkan data, terlihat bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan.

Hal ini terlihat siswa yang aktif mengalami peningkatan, dan siswa yang

kurang aktif menurun. Pada siklus I siswa yang tergolong aktif sebanyak

7 siswa, pada siklus II sebanyak 17 dan pada siklus III sebanyak 23 siswa

yang aktif. Untuk kategori cukup aktif, pada siklus I terdapat 33 siswa,

siklus II terdapat 23 siswa dan pada siklus II terdapat 16 siswa berkategori

cukup aktif. Sedangkan untuk kategori tidak aktif pada siklus I, II dan

Siklus III tidak terdapat siswa yang memiliki aktivitas kurang aktif. Untuk

kategori aktif setiap siklusnya selalu meningkat sedangkan untuk kategori

cukup aktif jumlahnya semakin rendah.

Berdasarkan analisis di atas, dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan

metode demonstrasi, aktivitas belajar siswa pada umumnya mengalami

peningkatan. Hal ini disebabkan pada pembelajaran menggunakan

metode demonstrasi banyak melibatkan aktivitas siswa dalam

memecahkan suatu masalah berhubungan dengan materi pembelajaran

yaitu melalui demonstrasi, dan diskusi kelompok.

27

Page 28: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

2. Deskripsi Hasil belajar Siswa

Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi, pada

setiap akhir siklus diberikan tes penguasan konsep, tujuannya adalah untuk

mengetahui seberapa besar hasil belajar siswa tentang materi yang sudah

diberikan. Materi evaluasi ini merupakan materi yang disampaikan selama

tindakan yang dilakukan untuk setiap siklusnya. Penilaian hasil tes

evaluasi yang diperoleh setiap siswa dikonversikan dengan pedoman

KTSP SD Negeri .... Bandar Lampung yaitu, kriteria nilai hasil belajar

siswa 60 dikategorikan belum tuntas dan kriteria nilai hasil belajar

siswa 60 dikategorikan tuntas. Data hasil hasil belajar siswa dapat

dilihat pada Tabel berikut dan lengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran ...............

Data distribusi nilai hasil belajar siswa dari siklus ke siklus dapat dilihat

pada Tabel 25 dan selengkapnya pada Lampiran .............

Tabel 25. Data distribusi ketuntasan tes hasil belajar siswa seluruh siklus.

KetuntasanSiklus I Siklus II Siklus III

Jumlah siswa (%) Jumlah

siswa (%) Jumlah Siswa (%)

60 = Tuntas 30 75 36 92,30 38 95≤ 60 = Belum Tuntas 10 25 3 7,69 2 5

Jumlah Siswa 40 100 39 100 40 100

Tabel 26. Data tes hasil belajar siswa seluruh siklus.

Siklus  I II III

28

Page 29: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

Nilai Tertinggi 90Tunta

s

100Tunta

s

90Tunta

sNilai rata-rata 65,5 66,2

5 71

Berdasarkan hasil tes evaluasi hasil belajar, diperoleh adanya peningkatan

serta penurunan jumlah siswa dari setiap kriteria hasil belajar.

Sesuai Tabel 25, jumlah siswa mengalami penurunan dan peningkatan.

Pada siklus I ke siklus II mengalami penurunan untuk kriteria belum

tuntas, dari 10 siswa menjadi 3 siswa sedangankan terjadi peningkatan

untuk kriteria tuntas, dari 30 siswa meningkat menjadi 36 siswa. Sedang-

kan untuk siklus II ke siklus III mengalami peningkatan kembali untuk

siswa yang mendapatkan kriteria tuntas, dari 36 siswa menjadi 38 siswa.

Untuk jumlah siswa yang memiliki hasil belajar belum tunas terjadi

penurunan dari 3 siswa menjadi 2 siswa.

Berdasarkan Tabel 26 dapat diketahui pada siklus I dilakukan tes hasil

belajar siswa materi ”Gerak Lurus”. Nilai rata-rata kelas yang dicapai

yaitu 65,5 dengan kategori tuntas dengan nilai tertinggi 90 dengan jumlah

1 orang. Nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I sudah mencapai

ketuntasan sesuai standar dari SD Negeri .... Bandar Lampung yaitu ≥ 60.

Walaupun nilai rata-rata yang diperoleh sudah tuntas namun pada siklus I

ini nilai siswa yang dianggap belum tuntas mencapai 25 % sedangan yang

75 % sudah tuntas. Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori

kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

metode yang digunakan dan belum pahamnya siswa dengan materi yang

diteskan.

29

Page 30: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

Pada siklus II terdapat peningkatan jumlah siswa yang mengalami tuntas

belajar yaitu sebanyak 36 siswa tutas belajar sedangakan 3 siswa masih

belum tuntas belajar. Nilai tertinggi pada siklus ke 3 yaitu 100 dengan

jumlah 1 orang. Terjadinya peningkatan hasil belajar siswa ini diduga

karena dalam mempelajari materi GLB dan GLBB sebagian siswa terlibat

lebih aktif dalam kegiatan demonstrasi dan siswa mulai memahami

konsep-konsep yang dijelaskan.

Pada siklus III diperoleh 38 siswa yang telah tuntas belajar dengan

persentase 95% sedangkan 2 siswa masih belum tuntas dalam belajar

dengan persentase 5%. Pada siklus III ini terdapat penurunan nilai serta

peningkatan nilai. Siklus III terjadi peningkatan sebesar 2,7%. Dari siklus

II ke siklus III mengalami peningkatan sebesar 4,75%. Dalam hal ini

bahwa guru peneliti sudah dapat memperbaiki kinerjanya sehinga hasil

hasil belajar yang dicapai baik.

Berdasarkan Tabel 25, data distribusi ketuntasan tes hasil belajar siswa,

diperoleh adanya peningkatan dari jumlah siswa yang tuntas.

Berdasarkan data, dapat diketahui terjadi peningkatan jumlah siswa yang

tuntas dalam mengerjakan tes hasil belajar di setiap siklus ketika

mengikuti pembelajaran menggunakan metode demonstrasi. Pada

pembelajaran siklus I dapat diketahui yang memiliki penguassan konsep

berkategori tuntas berjumlah 30, dan yang berkategori belum tuntas

berjumlah 10 siswa. Pada pembelajaran siklus II terjadi peningkatan hasil

belajar, dapat diketahui yang memiliki hasil belajar berkategori tuntas

30

Page 31: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

berjumlah 36, dan yang berkategori belum tuntas berjumlah 3 siswa. Pada

pembelajaran siklus III juga terjadi peningkatan hasil belajar, dapat

diketahui yang memiliki hasil belajar berkategori tuntas berjumlah 38, dan

yang berkategori belum tuntas berjumlah 2 siswa, hal ini diduga karena

kekurang aktifan dan ketidak seriusan mereka dalam melakukan

demonstrasi dan mengikuti pembelajaran sehingga mengakibatkan nilai

pencapaian kompetensi mereka dibawah standar.

Berdasarkan data, dapat diketahui hasil penelitian, terjadi peningkatan

hasil belajar siswa siswa pada pembelajaran menggunakan metode

demonstrasi di setiap siklusnya. Pembelajaran dengan metode

demonstrasi merupakan pembelajaran yang membuat siswa mengikuti

tahap-tahap pembelajaran yang dilakukan bersama dengan kelompoknya.

Sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran dan siswa juga dapat menambah pengetahuan dengan lebih

baik lagi.

3. Deskripsi pengelolaan pembelajaran guru

Hasil pengelolaan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi oleh

pengamat pada saat pembelajaran meliputi beberapa aspek. Aspek yang

diamati meliputi, pertama: keterampilan merencanakan kegiatan

pembelajaran, kedua: keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran,

dan ketiga: hubungan pribadi antara siswa dengan guru. Lebih rinci lagi

dapat dilihat pada Lampiran 4.

31

Page 32: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

Data hasil observasi pengelolaan pembelajarn guru dapat dilihat pada

Tabel berikut ini.

Tabel 27. Nilai rata-rata pengelolaan pembelajaran guru setiap siklus

No Aspek yang diamati

Penilaian Penilaian PenilaianSiklus I Siklus II Siklus III

Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria1 Keterampilan

mecencanakan kegiatan pembelajaran

76,3 B 76,33 B 76,3 B

2 Keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran

70,9 B 73,6 B 78,4 B

3 Hubungan timbal balik antar siswa dengan Guru

71 B 74,5 B 77,7 B

Nilai Rata-rata 72,7 B 74,8 B 77,5 B

Pada siklus I ini aktivitas guru peneliti tergolong baik, meskipun ada

beberapa indikator yang belum dilakukan secara baik, misalnya pada

aspek ke tiga guru peneliti belum secara baik dapat melaksanakan fase

aplikasi dengan latihan soal atau demonstrasi dan pada aspek memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya belum dilakukan dengan baik.

Penilaian pengelolaan pembelajaran guru siklus II untuk keterampilan

merencanakan kegiatan pembelajaran dengan predikat baik. Keterampil-

an melaksanakan kegiatan pembelajaran predikat baik, dan hubungan

pribadi antar siswa dengan Guru mendapakan predikat baik. Nilai rata-rata

pengelolaan pembelajaran guru siklus II secara keseluruhan dengan

predikat “Baik”. Pengelolaan pembelajaran guru mulai terampil pada

siklus ini terutama ketika melakukan kegiatan pembelajaran.

32

Page 33: IV -    Web viewPembelajaran. Pembelajaran IPA di ... Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan

Pada siklus III, pembelajaran yang dikelola guru peneliti dinilai oleh guru

pendamping semakin baik bila dibandingkan siklus sebelumnya. Hal ini

terlihat dari kepiawaian guru peneliti dalam menyajikan fenomena yang

berhubungan dengan materi, bimbingan terhadap siswa selama pem-

belajaran yang dididukung oleh antusias dari siswa dalam mengikuti pem-

belajaran menggunakan metode demonstrasi.

Berdasarkan data penelitian dapat dikatakan bahwa penerapan

menggunakan metode demonstrasi pada materi Gerak dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa serta mening-

katkan kinerja pengelolaaan pembelajaran guru.

33