iv - web viewpembelajaran. pembelajaran ipa di ... siswa yang mengalami hasil belajar dalam...
TRANSCRIPT
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran IPA di SD Negeri .... Bandar Lampung dilaksanakan
3x45 menit setiap pekannya. Di kelas V pembelajaran IPA
dilaksanakan 2 kali pertemuan setiap pekannya, yaitu setiap hari
Kamis 2x45 menit dan setiap hari Jumat 1x45 menit. Pengambilan
data pembelajaran IPA dalam penelitian ini dilaksanakan dalam tiga
siklus. Siswa di kelas V ini berjumlah 40 orang dengan 23 laki-laki
dan 17 perempuan.
Pembelajaran IPA kelas V pada siklus I dilaksanakan selama 3 kali
pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis 4 April
2011, pertemuan kedua pada hari Jumat 5 April 2011, dan pertemuan
ketiga pada hari Kamis tanggal 11 April 2011.
Pertemuan pertama mengambil waktu 45 menit, dihadiri oleh seluruh
siswa. Pada pertemuan ini guru tidak melakukan pengambilan data,
tetapi guru memanfaatkannya untuk perkenalan dengan siswa V
sekaligus sosialisasi mengenai metode dan tujuan pembelajaran dengan
1
metode demonstrasi dan dilanjutkan dengan pembagian kelompok.
Hasil yang diperoleh, siswa dibagi dalam 8 kelompok tiap satu
kelompok beranggotakan 5 siswa. (Lebih lengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 19 dan 20).
Pertemuan kedua dalam waktu 1x45 menit, dihadiri oleh 39 siswa
yang terdiri dari 22 laki-laki dan 17 perempuan. Materi yang
disampaikan dalam pertemuan ini yaitu gerak, jarak, perpindahan,
kecepatan dan kelajuan. Setelah itu, dilajutkan dengan membagi LKK
pada setiap kelompok untuk membantu dalam melakukan demonstrasi.
Dalam pertemuan ini, guru melakukan demonstrasi untuk menunjuk-
kan fenomena yang berkaitan dengan besaran-besaran IPA pada gerak
lurus sehingga siswa dapat memahami tentang besaran-besaran
tersebut.
Demonstrasi dilakukan terlebih dahulu oleh guru bertujuan memberi
panduan kepada siswa untuk mengerjakan LKK dan melakukan
demonstrasi bersama teman kelompoknya. Setelah siswa dapat
melakukan demonstrasi dan melihat fenomena yang ada lalu siswa
melakukan diskusi kelompok yang dibimbing oleh guru. Untuk
mencatat aktivitas siswa, guru peneliti dibantu oleh dua orang
observer.
2
Pertemuan ketiga diaksanakan dalam waktu 1x45 menit, dihadiri oleh
seluruh siswa. Pada pertemuan ini guru akan melakukan evaluasi
untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa dalam menggunakan
pembelajaran dengan metode demonstrasi dalam melakukan
pembelajaran. Materi evaluasi yaitu gerak, jarak, perpindahan,
kecepatan dan kelajuan.
b. Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan pembelajaran
dengan metode demonstrasi diamati dengan menggunakan lembar
observasi terstruktur yang telah di persiapkan. Data aktivitas belajar
siswa dapat dilihat pada Tabel 5. (Lengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 2).
Tabel 5. Data aktivitas belajar siswa setiap aspek pada siklus 1 .
No. Aspek aktivitas yang diamati Nilai Kategori1. Peran serta siswa dalam pembelajaran 95,6 Aktif2. Mengerjakan Lembar Kerja Kelompok 85,6 Aktif3. Bekerjasama dengan teman sekelompok 55 Kurang Aktif4. Keaktifan siswa dalam diskusi 59 Kurang Aktif
5. Partisipasi siswa dalam demonstrasi/eksperimen 65 Cukup Aktif
Jumlah Siswa 40Jumlah rata-rata 72 Cukup Aktif
.
Tabel 6. Data persentase aktivitas seluruh siswa pada siklus 1
3
Nilai aktivitas (x)
Jumlah siswa
Persentase (%) Kategori
x ≥ 75,6 7 17,5 Aktif 59,4 ≤ x < 75,6 33 82,5 Cukup Aktif x < 59,4 0 0 Kurang AktifJumlah 40 100
Dalam pembelajaran dengan menggunakan dengan motode
demonstrasi pada siklus I, aktivitas siswa secara keseluruhan dapat
dikategorikan cukup aktif yaitu dengan nilai rata-rata aktivitas siswa
untuk semua indikator aktivitas mencapai nilai 72. Pada siklus I ini
dapat dikatakan 82,5% siswa dikatakan cukup aktif sedangkan untuk
kategori siswa aktif sebesar 17,5% dan untuk siswa kurang aktif 0%.
c. Hasil Tes Hasil belajar siswa
Tes hasil belajar diberikan pada setiap akhir siklus, tujuannya adalah
untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar siswa tentang materi
yang sudah diberikan. Hasil belajar yang dilihat pada siklus I adalah
tentang materi gerak, jarak, perpindahan, kecepatan dan kelajuan.
Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi
pada siswa, data hasil belajar IPA siswa pada siklus I dapat dilihat
pada Tabel 7 dan selengkapnya pada Lampiran 10.
Tabel 7. Data hasil hasil belajar pada siklus I
Nilai PK (x) Jumlah siswa Persentase Kategorix ≥ 81 1 Siswa 2,5 Baik sekali
66 ≤ x < 81 22 Siswa 55 Baik56 ≤ x < 66 7 Siswa 17,5 Cukup baik41 ≤ x < 56 9 Siswa 22,5 Kurang baik
x < 41 1 Siswa 2,5 GagalNilai rata-rata PK 40 Siswa 65,5 Cukup Baik
4
Standar ketuntasan di SD Negeri .... Bandar Lampung pada kelas V
yaitu ≥ 60. Dari Tabel 7 data ketuntasan belajar siswa siklus I,
diketahui bahwa pada siklus I terdapat 30 siswa tuntas belajar yaitu
sebesar 75 % dan 10 siswa tidak tuntas belajar yaitu sebesar 25%.
d. Hasil Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi yang
diamati guru mitra meliputi keterampilan merencanakan pembelajaran,
keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran dan hubungan
pribadi antara siswa dan guru. Data hasil observasi pengelolaan
pembelajaran siklus I dapat dilihat pada Tabel 8 dan data lengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 14.
Tabel 8. Hasil pengelolaan pembelajaran pada silkus I
No Aspek yang diamati Penilaian KategoriNilai Kriteria1 Keterampilan merencanakan
pembelajaran 76,33 B Baik
2 Keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran 71,78 B Baik
3 Hubungan pribadi antara siswa dan guru 73 B Baik
Nilai rata-rata 73,70 B Baik
Berdasarkan nilai yang diperoleh dari guru mitra, bahwa guru di
kategorikan “baik” dalam pengelolaan pembelajaran terlihat dari setiap
aspek penilaian mendapat nilai dengan kriteria baik.
e. Refleksi Siklus I
5
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa
hasil yang diperoleh belum sesuai yang diharapkan. Secara umum
guru telah berusaha dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode
demonstrasi. Namun karena ini merupakan hal yang baru bagi guru,
sehingga dalam penyajiannya masih banyak terdapat kekurangan.
Selain faktor dari guru, pengelolaan pembelajaran masih kurang baik
dikarenakan dari siswa itu sendiri yaitu :
(1) Siswa belum siap dan terbiasa dengan model belajar yang
diberikan.
(2) Kurang kerjasama antara kelompok dalam memecahkan masalah
yang ada pada LKK.
(3) Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan
membuat kegaduhan di kelas.
(4) Kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran dan diskusi.
f. Rekomendasi perbaikan rencana tindakan siklus I
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, hal-hal yang harus diperbaiki dan
dilaksanakan pada tindakan siklus II adalah sebagai berikut :
a. Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalam proses
pembelajaran terutama dalam bertanya/mengemukakan pendapat.
6
b. Berusaha mengarahkan demonstrasi sedemikian rupa agar siswa
memperoleh pengertian dan gambaran yang benar.
c. Berusaha dapat memberikan fase aplikasi dengan latihan soal atau
demonstrasi.
d. Berusaha memberikan kesempatan yang lebih kepada siswa untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan.
e. Berusaha melakukan interaksi timbal balik kepada siswa secara
aktif.
2. Siklus II
a. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran IPA pada siklus II dilaksanakan sebanyak 3 x pertemuan.
Peretemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 12 April 2011,
pertemuan kedua pada hari Kamis tanggal 18 April 2011, dan pertemuan
ketiga pada hari Kamis tanggal 16 April 2011.
Pertemuan pertama dilaksanakan dalam waktu 1x45 menit, dihadiri oleh
seluruh siswa. Pada pertemuan ini dilaksanakn rencana pembelajarn II.
Materi yang dibahas yaitu gerak lurus beraturan (GLB). Masih sama
dengan pertemuan yang sebelumnya, guru membahas materi dan melaku-
kan demonstrasi di depan kelas agar siswa dapat lebih memahami seperti
apa peristiwa GLB terjadi dan menganalisis grafik hubungan antara
kecepatan terhadap waktu (v-t) yang terbentuk pada kertas tiker timer
pada percobaan GLB. Pada pembelajaran kali ini guru tetap menggunakan
LKK dalam pembelajaran dan guru masih dibantu oleh observer. Setelah
7
selesai guru menjelaskan dan melakukan demonstrasi selanjutnya siswa
melakukan demonstrasi. Guru membimbing siswa dalam melakukan
diskusi kelompok untuk mengerjakan lembar kerja kelompok..
Pertemuan kedua dilaksanakan dalam waktu 2x45 menit, dihadiri oleh 39
siswa terdiri dari 22 laki-laki dan 17 perempuan. Pada pertemuan ini
materi yang dibahas yaitu gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Sama
dengan pertemuan pertama pada pembelajaran kali ini guru melakukan
demonstrasi untuk membahas peristiwa GLBB serta menganalisis hasil
grafik yang terbentuk pada kertas tiker timer hasil percobaan. Pada saat
guru peneliti melakukan demonstrasi tiap kelompok diharapkan dapat
melakukan percobaan bersama teman kelompok dan kemudian dapat
berdiskusi dalam kelompok masing-masing untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang terdapat pada LKK. Pada pertemuan ini guru juga
membahas macam-macam GLBB serta contoh dalam kehidupan sehari-
hari. Guru memberikan contoh-contoh soal serta memberikan latihan.
Pertemuan ketiga dilaksanakan 1x45 menit, dihadiri oeh 39 siswa terdiri
dari 22 laki-laki dan 17 perempuan. Pada pertemuan ini guru melakuakn
evaluasi pembelajaran untuk mengetahui seberapa besar tingkat hasil
belajar siswa selama pembelajaran menggunakan metode demonstrasi
pada siklus II ini. Materi evaluasi yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan
gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
8
b. Aktivitas Belajar Siswa
Pengambilan data aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan metode
demonstrasi dengan menggunakan lembar observasi terstruktur yang
telah peneliti di persiapkan. Data aktivitas belajar siswa dapat dilihat
pada Tabel 9, dan Tabel 10. Lengkapnya pada Lampiran 2 dan 3.
Tabel 9. Data aktivitas belajar siswa setiap aspek siklus II pertemuan 1.
No. Aspek aktivitas yang diamati Nilai Kategori1. Peran serta siswa dalam pembelajaran 95 Aktif2. Mengerjakan Lembar Kerja Kelompok 85 Aktif3. Bekerjasama dengan teman sekelompok 66 Cukup Aktif4. Keaktifan siswa dalam diskusi 64 Kurang Aktif
5. Partisipasi siswa dalam demonstrasi/eksperimen 68,1 Aktif
Jumlah Siswa 40Jumlah rata-rata 75,75 Aktif
Tabel 10. Data aktivitas belajar siswa setiap aspek siklus II pertemuan 2.
No. Aspek aktivitas yang diamati Nilai Kategori1. Peran serta siswa dalam pembelajaran 94 Aktif2. Mengerjakan Lembar Kerja Kelompok 84 Aktif3. Bekerjasama dengan teman sekelompok 68 Cukup Aktif4. Keaktifan siswa dalam diskusi 66 Cukup Aktif
5. Partisipasi siswa dalam demonstrasi/eksperimen 67,4 Cukup Aktif
Jumlah Siswa 39Jumlah rata-rata 75,88 Aktif
Berdasarkan Tabel 9 dan Tabel 10 dapat diketahui nilai rata-rata
aktivitas siswa setiap aspek yang diamati. Pada Tabel 9, rata-rata
9
aktivitas belajar siswa pada siklus II pertemuan kesatu yang relevan
dengan aspek yang diamati selama kegiatan pembelajaran sebesar
75,75 dalam kategori aktif. Pada Tabel 10, dapat diketahui rata-rata
aktivitas belajar siswa pada siklus II pertemuan kedua yang relevan
dengan aspek yang diamati selama kegiatan pembelajaran lebih me-
ningkat dibandingkan pada pertemuan pertama yaitu, sebesar 75,88
dalam kategori aktif.
Data distribusi nilai aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 11
dan Tabel 12 dan lebih lengkapnya pada Lampiran 3 dan 4.
Tabel 11. Data distibusi aktivitas belajar siswa siklus II pertemuan 1.
Nilai aktivitas (x)
Jumlah siswa
Persentase (%) Kategori
x ≥ 75,6 14 35 Aktif 59,4 ≤ x < 75,6 26 65 Cukup Aktif x < 59,4 0 0 Kurang AktifJumlah 40 100
Tabel 12. Data distribusi aktivitas belajar siswa siklus II pertemuan 2.
Nilai aktivitas (x)
Jumlah siswa
Persentase (%) Kategori
x ≥ 75,6 19 48,71 Aktif 59,4 ≤ x < 75,6 20 51,28 Cukup Aktif x < 59,4 0 0 Kurang AktifJumlah 39 100
10
Dalam pembelajaran menggunakan metode demonstrasi pada siklus II
dari Tabel 11 diperoleh data aktivitas belajar dari 40 siswa yang
teramati pada siklus II pertemuan kesatu diperoleh data bahwa, siswa
yang memiliki rentang nilai aktivitas ≥75,6 kategori aktif terdapat 14
siswa sebesar 35%. Siswa dengan nilai aktivitas 59,4 ≤ x < 75,6
kategori cukup aktif terdapat 26 siswa sebesar 65% dan siswa yang
nilai aktivitasnya <59,4 kategori kurang aktif tidak ada.
Sedangkan pada Tabel 12, aktivitas belajar dari 39 siswa yang teramati
pada siklus II pertemuan kedua, diperoleh data bahwa, dari 40 siswa
terdapat satu siswa yang tidak hadir dikarnakan sakit. Siswa yang
memiliki rentang nilai aktivitas ≥75,6 kategori aktif terdapat 19 siswa
sebesar 48,71%. Siswa dengan nilai aktivitas 59,4 ≤ x < 75,6 kategori
cukup aktif terdapat 20 siswa sebesar 51,28%.
c. Hasil Tes Hasil belajar Siswa
Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi
pada siswa, data hasil belajar IPA siswa pada siklus II dapat dilihat
pada Tabel 13 dan selengkapnya pada Lampiran 11.
Tabel 13. Data hasil tes hasil belajar siswa pada siklus II
Nilai PK (x) Jumlah siswa Pesentase Kategorix ≥ 81 3 7,69 Baik sekali66 ≤ x < 81 19 48,71 Baik56 ≤ x < 66 14 35,89 Cukup Baik41 ≤ x < 56 3 7,69 Kurang Baikx < 41 - 0 GagalNilai rata-rata PK 39 66,25 Baik
11
Pada sikuls II ini terdapat perbedaan nilai yang diperoleh. Untuk
siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat sebesar 1,75%.
Sesuai standar ketuntasan di SD Negeri .... Bandar Lampung pada
kelas V yaitu ≥ 60. Dari Tabel 13 data ketuntasan belajar siswa pada
siklus II, diketahui bahwa pada siklus II terdapat 36 siswa tuntas
belajar sebesar 92,29 % dan 3 siswa tidak tuntas belajar sebesar 7,69%.
d. Hasil Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran dengan metode demonstrasi yang diamati
guru mitra meliputi keterampilan merencanakan pembelajaran,
keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran dan hubungan
pribadi antara siswa dan guru. Data hasil observasi pengelolaan
pembelajaran siklus II dapat dilihat pada Tabel 14 dan 15. (Data
lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 dan 13).
Tabel 14. Hasil pengelolaan pembelajaran pada silkus II pertemuan 1
No Aspek yang diamati Penilaian KategoriNilai Kriteria1 Keterampilan merencanakan
pembelajaran 76,33 B Baik
2 Keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran 73 B Baik
3 Hubungan pribadi antara siswa dan guru 74 B Baik
Nilai rata-rata 74,44 B Baik
12
Tabel 15. Hasil pengelolaan pembelajaran pada silkus II pertemuan 2
No Aspek yang diamati Penilaian KategoriNilai Kriteria1 Keterampilan merencanakan
pembelajaran 76,33 B Baik
2 Keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran 74,22 B Baik
3 Hubungan pribadi antara siswa dan guru 75 B Baik
Nilai rata-rata 75,18 B Baik
Pada sikuls II ini pengelolaan pembelajaran dinilai sebanyak 2 kali.
Pada pertemuan pertama nilai yang dihasilkan dari guru mitra sebesar
74,44 dengan kriteria baik sedangkan pada pertemuan kedua terdapat
peningkatan nilai sebesar 0,74% dengan nilai rata-rata 75,18 kriteria
baik. Pada siklus II ini guru peneliti sudah dapat melakukan perbaikan
dalam pengelolaan kelas terlihat adanya peningkatan nilai yang
diperoleh. Pada setiap aspek penilaian pengelolaan pembelajaran
mendapatkan nilai rata-rata dengan kriteria baik.
e. Refleksi Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran dengan metode demonstrasi yang dilakukan
oleh guru sudah lebih baik dibandingkan siklus sebelumnnya. Hal ini
dibuktikan dengan meningkatnya aktivitas, hasil belajar siswa dan
pengelolaan pembelajaran.
Pada siklus II sebagian besar siswa terlihat bersemangat mengikuti
pembelajaran, aktivitas siswa mengikuti pembelajaran juga semakin
13
meningkat, siswa mudah memahami konsep-konsep yang disampaikan
melalui pelaksanaan demonstrasi, dan motivasi siswa untuk bertanya
terlihat meningkat.
Pada sikuls II ini guru peneliti melaksanakan semua aspek yang di-
amati, dari 14 aspek yang diamati keseluruhan sudah dikategorikan
baik walaupun masih ada nilai yang bisa dibilang belum cukup
sempurna. Dilihat dari hasil pengamatan ini, dikatakan bahwa
pengelolaan pembelajaran yang menerapkan metode demonstrasi
sudah lebih baik dari siklus I, namun pengelolaan pembelajaran masih
harus terus diperbaiki untuk mendapat hasil belajar yang maksimal.
Berdasarkan hasil pengamatan guru mitra, beberapa kekurangan
pengelolaan pembelajaran oleh guru peneliti antara lain :
(1) Dalam melaksanakan fase aplikasi dengan latihan soal atau
demonstrasi guru masih gurang melaksanakan dengan semaksimal
mungkin.
(2) Masih kurangnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya secara mendalam.
(3) Dalam mengajukan pertanyaan sesuai materi belum dilakukan guru
dengan maksimal.
f. Rekomendasi perbaikan rencana tindakan siklus II
Berdasarkan hasil refleksi siklus II, direkomendasikan tindakan
perbaikan untuk siklus III sebagai berikut :
14
(1) Mempertahankan kinerja yang sudah terlaksana dengan baik pada
siklus I dan siklus II.
(2) Hendaknya dalam melaksanakn fase aplikasi dengan latihan soal
atau demonstrasi dapat memberikan aplikasi-aplikasi yang lebih
baik lagi sehingga siswa lebih dapat memahami dengan baik.
(3) Dalam pembelajaran hendaknya guru dapat memberikan ke-
sempatan yang lebih banyak lagi kepada siswa untuk bertanya
tentang apa yang belum siswa pahami dengan baik.
(4) Hendaknya guru dalam pembelajaran dapat mengajukan
pertanyaan sesuai dengan materi yang disampaikan.
3. Siklus III
a. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran pada siklus III dilaksanakan sebanyak 3x pertemuan.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 April 2011,
pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis 23 April 2011, dan
pertemuan ke tiga dilaksanakan pada hari Jumat tangaal 24 April 2011
Pertemuan pertama dilaksanakan dalam waktu 1x45 menit. Dihadiri oleh
38 siswa, 21 Laki-laki dan 17 Perempuan. Pada pertemuan ini dilaksana-
kan rencana pembelajarn III. Materi yang dibahas yaitu Gerak Melingkar.
Untuk pertemuan ini guru menjelaskan seperti apa terjadinya gerak
melingkar dengan cara melakukan demonstrasi di depan kelas. Guru
menjelaskan besaran-besaran pada gerak melingkar dengan cara me-
lakukan demonstrasi sehingaa siswa dapat mengetahui besaran-besaran
15
gerak melingkar dari demonstrasi. Seperti halnya pada siklus I dan siklus
II, guru peneliti tetap menggunakan LKK dalam pembrlajaran sedangan
untuk menilai aktivitas siswa guru tetap dibantu oleh dua observer.
Setelah seluruh kelompok dapat melakukan demonstrasi, lalu guru
membimbing siswa untuk berdiskusi mengerjakan LKK dan membahas
contoh-contoh soal.
Pertemuan kedua dilaksanakan dalam waktu 2x45 menit, dihadiri oleh 39
siswa terdiri dari 22 laki-laki dan 17 perempuan. Pada pertemuan ini
materi yang dibahas masih berhubungan dengan pertemuan pertama yaitu
Gerak Melingkar Beraturan (GMB). Dalam hal ini guru melakukan
demonstrasi tentang peristiwa gerak melingkar beraturan dengan
menggunakan tali yang diikat beban lalu di putar 10x putaran dengan
kecepatan konstan, kemudian menghitung waktu putaran menggunakan
stopwach. Dari demonstrasi yang dilakukan diharapkan siswa dapat
mengetahui besaran-besaran yang ada pada GMB dan dapat merumuskan
GMB. Setelah guru melakukan demonstrasi, kemudian setiap kelompok
dapat melakukan demonstrasi dengan kelompok masing-masing. Guru
membimbing siswa dalam melakukan demonstrasi dan diskusi kelompok.
Guru membahas contoh-contoh soal bersama-sama dan memberikan tugas.
Dalam pertemuan ini penilaian aktivitas siswa tetap dibantu oleh observer.
Pertemuan ketiga dilaksanakan 1x45 menit, dihadiri oleh seluruh peserta.
Pada pertemuan ini guru melakukan evaluasi pembelajaran untuk me-
ngetahui seberapa besar tingkat hasil belajar siswa selama pembelajaran
16
menggunakan metode demonstrasi pada siklus III ini. Materi evaluasi
yaitu gerak melingkar dan gerak melingkar beraturan (GMB).
b. Aktivitas Belajar Siswa
Pengambilan data aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan
metode demonstrasi dengan menggunakan lembar observasi terstruktur
yang telah peneliti persiapkan. Data aktivitas belajar siswa dapat
dilihat pada Tabel 16, dan Tabel 17. (Lengkapnya pada Lampiran 6
dan 7).
Tabel 16. Data aktivitas belajar siswa setiap aspek siklus III pertemuan 1.
No. Aspek aktivitas yang diamati Nilai Kategori1. Peran serta siswa dalam pembelajaran 92,5 Aktif2. Mengerjakan Lembar Kerja Kelompok 80 Aktif3. Bekerjasama dengan teman sekelompok 69 Cukup Aktif4. Keaktifan siswa dalam diskusi 65 Kurang Aktif
5. Partisipasi siswa dalam demonstrasi/eksperimen 70 Aktif
Jumlah Siswa 38Jumlah rata-rata 75,62 Aktif
Tabel 17. Data aktivitas belajar siswa setiap aspek siklus III pertemuan 2.
No. Aspek aktivitas yang diamati Nilai Kategori1. Peran serta siswa dalam pembelajaran 95,6 Aktif2. Mengerjakan Lembar Kerja Kelompok 83 Aktif3. Bekerjasama dengan teman sekelompok 69 Cukup Aktif4. Keaktifan siswa dalam diskusi 65 Cukup Aktif
5. Partisipasi siswa dalam demonstrasi/eksperimen 71 Cukup Aktif
Jumlah Siswa 39Jumlah rata-rata 76,62 Aktif
17
Berdasarkan Tabel 16 dan Tabel 17 dapat diketahui nilai rata-rata
aktivitas siswa setiap aspek yang diamati. Pada Tabel 16, rata-rata
aktivitas belajar siswa pada siklus III pertemuan kesatu yang relevan
dengan aspek yang diamati selama kegiatan pembelajaran sebesar
75,62% dalam kategori aktif. Pada Tabel 17, dapat diketahui rata-rata
aktivitas belajar siswa pada siklus III pertemuan kedua yang relevan
dengan aspek yang diamati selama kegiatan pembelajaran lebih
meningkat dibandingkan pada pertemuan pertama yaitu, sebesar 76,62
% dalam kategori aktif. Dalam hal ini mengalami peningkatan
aktivitas siswa sebesar 0,38%. Peningkatan diduga karena pengelolaan
kelas yang dilakukan guru peneliti sudah lebih baik.
Data distribusi nilai aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 18
dan Tabel 19 dan lebih lengkapnya pada Lampiran 6 dan 7.
Tabel 18. Data distribusi aktivitas belajar siswa siklus III pertemuan 1.
Nilai aktivitas (x)
Jumlah siswa
Persentase (%) Kategori
x ≥ 75,6 24 63,16 Aktif 59,4 ≤ x < 75,6 14 36,84 Cukup Aktif x < 59,4 0 0 Kurang AktifJumlah 38 100
18
Tabel 19. Data distribusi aktivitas belajar siswa siklus III pertemuan 2.
Nilai aktivitas (x)
Jumlah siswa
Persentase (%) Kategori
x ≥ 75,6 21 53,85 Aktif 59,4 ≤ x < 75,6 18 46,15 Cukup Aktif x < 59,4 0 0 Kurang AktifJumlah 39 100
Dalam pembelajaran dengan metode demonstrasi pada siklus II untuk
pertemuan 1 dari Tabel 18 diperoleh data aktivitas belajar dari 39
siswa yang teramati. Pada siklus III pertemuan kesatu diperoleh data
bahwa, siswa yang memiliki rentang nilai aktivitas ≥75,6 kategori
aktif terdapat 24 siswa sebesar 63,18%. Siswa dengan nilai aktivitas
59,4 ≤ x < 75,6 kategori cukup aktif terdapat 14 siswa sebesar 36,84%
dan siswa yang nilai aktivitasnya <59,4 kategori kurang aktif tidak
ada.
Sedangkan pada Tabel 19, aktivitas belajar dari 38 siswa yang teramati
pada siklus III pertemuan kedua, diperoleh data bahwa dari 40 siswa
terdapat satu siswa yang tidak hadir dikarnakan sakit. Data yang di-
peroleh siswa yang memiliki rentang nilai aktivitas ≥75,6 kategori
aktif terdapat 21 siswa sebesar 53,85%. Siswa dengan nilai aktivitas
59,4 ≤ x < 75,6 kategori cukup aktif terdapat 18 siswa sebesar 46,15%
dan siswa yang nilai aktivitasnya <59,4 kategori kurang aktif tidak
ada.
19
c. Hasil Tes Hasil belajar Siswa
Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi
pada siswa, data hasil belajar IPA siswa pada siklus III dapat dilihat
pada Tabel 20 dan selengkapnya pada Lampiran 12.
Tabel 20. Data hasil tes hasil belajar siswa pada siklus III
Nilai PK (x) Jumlah siswa Pesentase Kategorix ≥ 81 3 7,5 Baik sekali66 ≤ x < 81 28 70 Baik56 ≤ x < 66 7 17,5 Cukup Baik41 ≤ x < 56 2 5 Kurang Baikx < 41 0 0 GagalNilai rata-rata PK 40 71 Baik
Berdasarkan Tabel 20, dikatakan bahwa hasil tes hasil belajar siswa
sudah lebih baik dari siklus I dan siklus II. Pada siklus III nilai rata-
rata hasil belajar siswa meningkat sebesar 4,75%. Dari Tabel 20 data
ketuntasan belajar siswa, diketahui bahwa pada siklus III terdapat 39
siswa tuntas belajar sebesar 9,5% dan 2 siswa tidak tuntas belajar
sebesar 5%.
d. Hasil Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran dengan metode demonstrasi yang diamati
guru mitra meliputi keterampilan merencanakan pembelajaran,
keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran dan hubungan
pribadi antara siswa dan guru.
20
Data hasil observasi pengelolaan pembelajaran siklus III dapat dilihat
pada tabel 21 dan data lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18 dan
19.
Tabel 21. Hasil pengelolaan pembelajaran pada silkus III pertemuan 1
No Aspek yang diamati Penilaian KategoriNilai Kriteria1 Keterampilan merencanakan
pembelajaran 76,33 B Baik
2 Keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran 77,5 B Baik
3 Hubungan pribadi antara siswa dan guru 76 B Baik
Nilai rata-rata 76,51 B Baik
Tabel 22. Hasil pengelolaan pembelajaran pada silkus III pertemuan 2
No Aspek yang diamati Penilaian KategoriNilai Kriteria1 Keterampilan merencanakan
pembelajaran 76,33 B Baik
2 Keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran 79,67 B Baik
3 Hubungan pribadi antara siswa dan guru 79,5 B Baik
Nilai rata-rata 78,5 B Baik
Berdasarkan Tabel 22, dikatakan bahwa pengelolaan pembelajaran
yang menerapkan pembelajaran dengan metode demonstrasi sudah
lebih baik dari siklus I dan siklus II. Pada sikuls III ini pengelolaan
pembelajaran dinilai sebanyak 2 kali. Pada pertemuan pertama nilai
yang dihasilkan dari guru mitra sebesar 76,51 dengan kriteria baik
sedangkan pada pertemuan kedua terdapat peningkatan nilai sebesar
1,99% dengan nilai rata-rata 78,5 kriteria baik.
e. Refleksi Siklus III
21
Berdasarkan hasil pengamatan yang terlihat dari nilai yang diperoleh,
pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi yang
dilakukan oleh guru peneliti sudah lebih baik dibandingkan siklus
sebelumnya. Hal ini terbukti dengan meningkatnya aktivitas siswa
dalam pembelajaran sehingga dapat mendukung nilai tes hasil
belajarnya pun ikut meningkat. Pada siklus II masih ada siswa yang
mendapatkan nilai dengan sempurna yaitu 100, sedangkan pada siklus
III tidak ada siswa yang mendapat nilai sempurna. Penurunan nilai
tersebut bisa diakibatkan karena materi yang disampaikan pada siklus
III sedikit cukup sulit dibandingkann pada sikuls sebelumya.
Berdasakan hasil refleksi tiap sikuls diperoleh bahwa secara umum
pembelajaran dengan metode demonstrasi yang diterapkan dalam
pembelajaran IPA pada pokok bahasan Gerak di kelas V SD Negeri ....
Bandar Lampung cukup baik sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
B. Pembahasan
1. Deskripsi aktivitas siswa dalam pembelajaran
Aktivitas belajar merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi
belajar mengajar. Aktivitas belajar mengajar tidak hanya mengenai
aktivitas fisik siswa tetapi juga berkaitan dengan aktivitas mental siswa.
Salah satu tujuan menggunakan metode demonstrasi adalah untuk
22
meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pengamatan aktivitas siswa
diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa yang terdiri dari 5 aspek
dan tiga indikator setiap aspeknya yaitu: pertama, peran serta siswa dalam
pembelajaran indikatornya adalah memberikan respon positif selama
proses pembelajaran, memperhatikan dan mendengarkan materi yang
disampaikan guru, dan menjawab pertanyaan guru. Kedua, mengerjakan
Lembar Kerja Kelompok (LKK) indikatornya adalah terlibat mengerjakan
LKK, mengerjakan LKK sesuai petunjuk, dan mengerjakan LKK bersama
dengan teman satu kelompok. Ketiga, berkerjasama dengan teman
sekelompok indikatornya adalah mengerjakan tugas kelompok secara
bersama-sama misalnya menulis dan mengemukakan pendapat,
menghargai pendapat teman, dan menanggapi pendapat teman. Keempat,
keaktifan siswa dalam diskusi indikatonya adalah penyampaian pendapat
atau pertanyaan tidak terbata-bata, bertanya dan berpendapat sesuai
dengan materi pembelajaran, dan berinteraksi dengan siswa lain secara
baik. Kelima, partisipasi siswa dalam demonstrasi/ eksperimen
indikatornya adalah melihat petunjuk guru dan LKK, mengikuti petunjuk
guru dan LKK serta memahami petunjuk guru dan LKK.
Penilaian setiap aspek aktivitas siswa yaitu, jika semua atau tiga indikator
terlaksana setiap aspeknya maka siswa diberi skor 4, Jika dua indikator
terlaksana setiap aspeknya maka siswa diberi skor 3, Jika satu indikator
terlaksana setiap aspeknya maka siswa diberi skor 2, dan Jika tidak
satupun indikator terlaksana setiap aspeknya maka siswa diberi skor 1.
Penilaian aktivitas siswa berpedoman pada Memes (2001: 36) dengan
23
rentang nilai yaitu, masing-masing nilai aktivitas siswa ≥ 75,6 di-
kategorikan aktif; bila 59,4 ≤ nilai aktivitas ≤ 75,6 dikategorikan cukup
aktif; dan nilai aktivitas < 59,4 dikategorikan kurang aktif.
Data distribusi aktivitas belajar siswa dari siklus ke siklus dapat dilihat
pada Tabel 23 dan selengkapnya pada Lampiran 7.
Tabel 23. Data distribusi aktivitas belajar siswa setiap siklus.
Nilai aktivitas (x)
Jumlah SiswaKategoriSiklus I Siklus II Siklus
III1 1 2 1 2
x ≥ 75,6 7 14 19 24 21 Aktif 59,4 ≤ x < 75,6 33 26 20 14 18 Cukup Aktif x < 59,4 0 0 0 0 0 Kurang Aktif
Jumlah 40 40 39 38 39
Berdasarkan Tabel 23 diketahui bahwa aktivitas belajar siswa, pada siklus
I untuk siswa yang berkategori kurang aktif tidak ada, 33 orang siswa
berkategori cukup aktif dan 7 siswa bergategori aktif. Pada siklus II
pertemuan I terjadi peningkatan dari siklus I untuk siswa berkategori
”Aktif” lebih banyak dibandingkan cukup aktif. 14 orang siswa ber-
kategori aktif dan 26 siswa bergategori cukup ktif. Pada pembelajaran
siklus II pertemuan kedua terjadi peningkatan kembali aktivitas belajar
siswa, ada 20 orang siswa berkategori cukup aktif dan 19 siswa
berkategori aktif. Pada siklus III pertemuan pertama dengan siswa yang
berkategori aktif sebanyak 24 siswa, 14 siswa dengan kategori cukup aktif,
dan tidak satupun siswa yang berkatagori kurang aktif. Pada pembelajaran
siklus III pertemuan kedua terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa,
dengan tidak adanya siswa yang berkategori kurang aktif, tetapi untuk
24
siswa berkategori aktif justru terjadi penurunan menjadi 21 siswa,
sedangkan untuk 18 siswa berkategori cukup aktif.
Pada siklus I pertemuan pertama, siswa baru diperkenalkan dan me-
laksanakan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi sehingga
sangat mungkin jika belum semua aspek aktivitas dapat terlaksana oleh
siswa. Walaupun sebelumnya peneliti telah menjelaskan kepada siswa
bahwa setiap aktivitas yang mereka lakukan akan dinilai sehingga siswa
tidak melakukan aktivitas lain yang mengganggu proses pembelajaran.
Pada siklus ini siswa sudah menunjukan aktivitasnya, tetapi beberapa
kelompok siswa masih bingung saat melakukan demonstrasi dan diskusi
kelompok. Partisipasi siswa juga masing kurang, hal ini terlihat dari
keikutsertaan siswa dalam bekerjasama dengan teman sekelompoknya dan
keaktifan siswa dalam berdiskusi yang masih kurang aktif.
Aktivitas belajar siswa yang diamati pada siklus II, secara umum ter-
golong aktif dan terjadi peningkatan persentase untuk masing-masing
aspek. Skor aktivitas belajar siswa pada aspek peran serta siswa dalam
mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan.
Pada siklus III pertemuan kesatu sebagian besar siswa mengikuti pem-
belajaran dengan baik. Siswa berperan serta dalam pembelajaran,
mengikuti petunjuk sesuai petunjuk, dan melakukan diskusi kelompok
25
dengan cepat dan tepat. Pada siklus III pertemuan terjadi peningkatan
pada setiap aspek.
Data rata-rata aktivitas belajar siswa seluruh siklus dapat dilihat pada
Tabel 24.
Tabel 24. Data aktivitas belajar siswa setiap aspek per siklus.
No Aspek aktivitas yang diamati
NilaiSiklus I Siklus II Siklus III
1 1 2 1 21 Peran serta siswa dalam
pembelajaran 95,6 95 94 92,5 95,6
2 Mengerjakan Lembar Kerja Kelompok 85,6 85 84 80 83
3 Bekerjasama dengan teman sekelompok 56,3 66 68 69 69
4 Keaktifan siswa dalam diskusi 59 64 66 65 65
5 Partisipasi siswa dalam demonstrasi/ eksperimen
65 68,1 67,5 70 71
Jumlah Siswa 40 40 39 38 39Jumlah Skor 2890 3030 3035 3025 3065
Nilai Setiap Pertemuan 72,25 75,75 75,87 75,62 76,25Nilai Rata-rata Aktivitas
Belajar Setiap Siklus 72,25 75,81 76,12
Secara umum, nilai rata-rata yang diperoleh pada setiap siklusnya selalu
meningkat. Peningkatan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran siklus I
ke pembelajaran siklus II sebesar 3,56% sehingga menjadi 75,81%.
Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran siklus II ke pembelajaran siklus
III juga mengalami peningkatan sebesar 0,31% sehingga menjadi 76,12%.
Dapat dikatakan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi sudah
meningkatkan aktivitas siswa setiap siklusnya.
26
Berdasarkan interpretasi guru, bila dibandingkan dengan aktivitas siswa
dalam pembelajaran sebelum tindakan ini, maka aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran di kelas dengan metode demonstrasi terjadi
peningkatan aktivitas baik pada siklus I, siklus II maupun siklus III. Hal
ini dikarenakan pada saat pembelajaran menggunakan metode demonstrasi
banyak melibatkan keaktifan siswa untuk praktik dan berpikir memecah-
kan suatu masalah yang berkaitan dengan materi yang dibahas.
Berdasarkan data, terlihat bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan.
Hal ini terlihat siswa yang aktif mengalami peningkatan, dan siswa yang
kurang aktif menurun. Pada siklus I siswa yang tergolong aktif sebanyak
7 siswa, pada siklus II sebanyak 17 dan pada siklus III sebanyak 23 siswa
yang aktif. Untuk kategori cukup aktif, pada siklus I terdapat 33 siswa,
siklus II terdapat 23 siswa dan pada siklus II terdapat 16 siswa berkategori
cukup aktif. Sedangkan untuk kategori tidak aktif pada siklus I, II dan
Siklus III tidak terdapat siswa yang memiliki aktivitas kurang aktif. Untuk
kategori aktif setiap siklusnya selalu meningkat sedangkan untuk kategori
cukup aktif jumlahnya semakin rendah.
Berdasarkan analisis di atas, dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan
metode demonstrasi, aktivitas belajar siswa pada umumnya mengalami
peningkatan. Hal ini disebabkan pada pembelajaran menggunakan
metode demonstrasi banyak melibatkan aktivitas siswa dalam
memecahkan suatu masalah berhubungan dengan materi pembelajaran
yaitu melalui demonstrasi, dan diskusi kelompok.
27
2. Deskripsi Hasil belajar Siswa
Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi, pada
setiap akhir siklus diberikan tes penguasan konsep, tujuannya adalah untuk
mengetahui seberapa besar hasil belajar siswa tentang materi yang sudah
diberikan. Materi evaluasi ini merupakan materi yang disampaikan selama
tindakan yang dilakukan untuk setiap siklusnya. Penilaian hasil tes
evaluasi yang diperoleh setiap siswa dikonversikan dengan pedoman
KTSP SD Negeri .... Bandar Lampung yaitu, kriteria nilai hasil belajar
siswa 60 dikategorikan belum tuntas dan kriteria nilai hasil belajar
siswa 60 dikategorikan tuntas. Data hasil hasil belajar siswa dapat
dilihat pada Tabel berikut dan lengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran ...............
Data distribusi nilai hasil belajar siswa dari siklus ke siklus dapat dilihat
pada Tabel 25 dan selengkapnya pada Lampiran .............
Tabel 25. Data distribusi ketuntasan tes hasil belajar siswa seluruh siklus.
KetuntasanSiklus I Siklus II Siklus III
Jumlah siswa (%) Jumlah
siswa (%) Jumlah Siswa (%)
60 = Tuntas 30 75 36 92,30 38 95≤ 60 = Belum Tuntas 10 25 3 7,69 2 5
Jumlah Siswa 40 100 39 100 40 100
Tabel 26. Data tes hasil belajar siswa seluruh siklus.
Siklus I II III
28
Nilai Tertinggi 90Tunta
s
100Tunta
s
90Tunta
sNilai rata-rata 65,5 66,2
5 71
Berdasarkan hasil tes evaluasi hasil belajar, diperoleh adanya peningkatan
serta penurunan jumlah siswa dari setiap kriteria hasil belajar.
Sesuai Tabel 25, jumlah siswa mengalami penurunan dan peningkatan.
Pada siklus I ke siklus II mengalami penurunan untuk kriteria belum
tuntas, dari 10 siswa menjadi 3 siswa sedangankan terjadi peningkatan
untuk kriteria tuntas, dari 30 siswa meningkat menjadi 36 siswa. Sedang-
kan untuk siklus II ke siklus III mengalami peningkatan kembali untuk
siswa yang mendapatkan kriteria tuntas, dari 36 siswa menjadi 38 siswa.
Untuk jumlah siswa yang memiliki hasil belajar belum tunas terjadi
penurunan dari 3 siswa menjadi 2 siswa.
Berdasarkan Tabel 26 dapat diketahui pada siklus I dilakukan tes hasil
belajar siswa materi ”Gerak Lurus”. Nilai rata-rata kelas yang dicapai
yaitu 65,5 dengan kategori tuntas dengan nilai tertinggi 90 dengan jumlah
1 orang. Nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I sudah mencapai
ketuntasan sesuai standar dari SD Negeri .... Bandar Lampung yaitu ≥ 60.
Walaupun nilai rata-rata yang diperoleh sudah tuntas namun pada siklus I
ini nilai siswa yang dianggap belum tuntas mencapai 25 % sedangan yang
75 % sudah tuntas. Siswa yang mengalami hasil belajar dalam kategori
kurang baik dan gagal disebabkan belum terbiasa dengan model dan
metode yang digunakan dan belum pahamnya siswa dengan materi yang
diteskan.
29
Pada siklus II terdapat peningkatan jumlah siswa yang mengalami tuntas
belajar yaitu sebanyak 36 siswa tutas belajar sedangakan 3 siswa masih
belum tuntas belajar. Nilai tertinggi pada siklus ke 3 yaitu 100 dengan
jumlah 1 orang. Terjadinya peningkatan hasil belajar siswa ini diduga
karena dalam mempelajari materi GLB dan GLBB sebagian siswa terlibat
lebih aktif dalam kegiatan demonstrasi dan siswa mulai memahami
konsep-konsep yang dijelaskan.
Pada siklus III diperoleh 38 siswa yang telah tuntas belajar dengan
persentase 95% sedangkan 2 siswa masih belum tuntas dalam belajar
dengan persentase 5%. Pada siklus III ini terdapat penurunan nilai serta
peningkatan nilai. Siklus III terjadi peningkatan sebesar 2,7%. Dari siklus
II ke siklus III mengalami peningkatan sebesar 4,75%. Dalam hal ini
bahwa guru peneliti sudah dapat memperbaiki kinerjanya sehinga hasil
hasil belajar yang dicapai baik.
Berdasarkan Tabel 25, data distribusi ketuntasan tes hasil belajar siswa,
diperoleh adanya peningkatan dari jumlah siswa yang tuntas.
Berdasarkan data, dapat diketahui terjadi peningkatan jumlah siswa yang
tuntas dalam mengerjakan tes hasil belajar di setiap siklus ketika
mengikuti pembelajaran menggunakan metode demonstrasi. Pada
pembelajaran siklus I dapat diketahui yang memiliki penguassan konsep
berkategori tuntas berjumlah 30, dan yang berkategori belum tuntas
berjumlah 10 siswa. Pada pembelajaran siklus II terjadi peningkatan hasil
belajar, dapat diketahui yang memiliki hasil belajar berkategori tuntas
30
berjumlah 36, dan yang berkategori belum tuntas berjumlah 3 siswa. Pada
pembelajaran siklus III juga terjadi peningkatan hasil belajar, dapat
diketahui yang memiliki hasil belajar berkategori tuntas berjumlah 38, dan
yang berkategori belum tuntas berjumlah 2 siswa, hal ini diduga karena
kekurang aktifan dan ketidak seriusan mereka dalam melakukan
demonstrasi dan mengikuti pembelajaran sehingga mengakibatkan nilai
pencapaian kompetensi mereka dibawah standar.
Berdasarkan data, dapat diketahui hasil penelitian, terjadi peningkatan
hasil belajar siswa siswa pada pembelajaran menggunakan metode
demonstrasi di setiap siklusnya. Pembelajaran dengan metode
demonstrasi merupakan pembelajaran yang membuat siswa mengikuti
tahap-tahap pembelajaran yang dilakukan bersama dengan kelompoknya.
Sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran dan siswa juga dapat menambah pengetahuan dengan lebih
baik lagi.
3. Deskripsi pengelolaan pembelajaran guru
Hasil pengelolaan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi oleh
pengamat pada saat pembelajaran meliputi beberapa aspek. Aspek yang
diamati meliputi, pertama: keterampilan merencanakan kegiatan
pembelajaran, kedua: keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran,
dan ketiga: hubungan pribadi antara siswa dengan guru. Lebih rinci lagi
dapat dilihat pada Lampiran 4.
31
Data hasil observasi pengelolaan pembelajarn guru dapat dilihat pada
Tabel berikut ini.
Tabel 27. Nilai rata-rata pengelolaan pembelajaran guru setiap siklus
No Aspek yang diamati
Penilaian Penilaian PenilaianSiklus I Siklus II Siklus III
Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria1 Keterampilan
mecencanakan kegiatan pembelajaran
76,3 B 76,33 B 76,3 B
2 Keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran
70,9 B 73,6 B 78,4 B
3 Hubungan timbal balik antar siswa dengan Guru
71 B 74,5 B 77,7 B
Nilai Rata-rata 72,7 B 74,8 B 77,5 B
Pada siklus I ini aktivitas guru peneliti tergolong baik, meskipun ada
beberapa indikator yang belum dilakukan secara baik, misalnya pada
aspek ke tiga guru peneliti belum secara baik dapat melaksanakan fase
aplikasi dengan latihan soal atau demonstrasi dan pada aspek memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya belum dilakukan dengan baik.
Penilaian pengelolaan pembelajaran guru siklus II untuk keterampilan
merencanakan kegiatan pembelajaran dengan predikat baik. Keterampil-
an melaksanakan kegiatan pembelajaran predikat baik, dan hubungan
pribadi antar siswa dengan Guru mendapakan predikat baik. Nilai rata-rata
pengelolaan pembelajaran guru siklus II secara keseluruhan dengan
predikat “Baik”. Pengelolaan pembelajaran guru mulai terampil pada
siklus ini terutama ketika melakukan kegiatan pembelajaran.
32
Pada siklus III, pembelajaran yang dikelola guru peneliti dinilai oleh guru
pendamping semakin baik bila dibandingkan siklus sebelumnya. Hal ini
terlihat dari kepiawaian guru peneliti dalam menyajikan fenomena yang
berhubungan dengan materi, bimbingan terhadap siswa selama pem-
belajaran yang dididukung oleh antusias dari siswa dalam mengikuti pem-
belajaran menggunakan metode demonstrasi.
Berdasarkan data penelitian dapat dikatakan bahwa penerapan
menggunakan metode demonstrasi pada materi Gerak dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa serta mening-
katkan kinerja pengelolaaan pembelajaran guru.
33