dna

10
DNA Repair DNA sebagai materi genetik yang selalu mengalami berbagai reaksi kimia dan selalu melakukan kopi DNA. Perubahan struktur DNA ini disebut mutasi DNA yang dapat terjadi pada saat proses replikasi DNA. Untuk menstabilkan hal tersebut maka DNA memiliki kemampuan untuk memperbaiki (repair) kesalahan yang terjadi pada dirinya sendiri. Jika mutasi DNA yang terjadi cukup banyak dan DNA tidak sempat untuk memperbaiki (repair) dirinya sendiri maka akan terjadi kelainan ekspresi genetic bahkan menyebabkan terjadinya penyakit genetik. Konsumsi makanan yang bergizi serta istirahat yang cukup memungkinkan tubuh untuk dapat melakukan repair DNA. DNA repair merupakan suatu mekanisme perbaikan DNA yang mengalami kerusakan / kesalahan yang diakibatkan oleh proses metabolisme yang tidak normal, radiasi dengan sinar UV, radiasi ion, radiasi dengan bahan kimia, atau karena adanya kesalahan dalam replikasi DNA. Mekanisme perbaikan yang terdapat ditingkat selular secara garis besar disesuaikan dengan jenis kerusakan yang tentu saja terkait erat dengan jenis factor penyebabnya. Sel-sel menggunakan mekanisme- mekanisme perbaikan DNA untuk memperbaiki kesalahan- kesalahan pada sekuens basa molekul DNA. Kesalahan dapat terjadi saat aktivitas selular normal, ataupun dinduksi. DNA

Upload: erwin-xu

Post on 30-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

dsa

TRANSCRIPT

Page 1: Dna

DNA  Repair

DNA sebagai materi genetik yang selalu mengalami berbagai reaksi kimia dan selalu

melakukan kopi DNA. Perubahan struktur DNA ini disebut mutasi DNA yang dapat

terjadi pada saat proses replikasi DNA. Untuk menstabilkan hal tersebut maka DNA

memiliki kemampuan untuk memperbaiki (repair) kesalahan yang terjadi pada dirinya

sendiri. Jika mutasi DNA yang terjadi cukup banyak dan DNA tidak sempat untuk

memperbaiki (repair) dirinya sendiri maka akan terjadi kelainan ekspresi genetic bahkan

menyebabkan terjadinya penyakit genetik. Konsumsi makanan yang bergizi serta istirahat

yang cukup memungkinkan tubuh untuk dapat melakukan repair DNA.

DNA repair merupakan suatu mekanisme perbaikan DNA yang mengalami kerusakan /

kesalahan yang diakibatkan oleh proses metabolisme yang tidak normal, radiasi dengan

sinar UV, radiasi ion, radiasi dengan bahan kimia, atau karena adanya kesalahan dalam

replikasi DNA. Mekanisme perbaikan yang terdapat ditingkat selular secara garis besar

disesuaikan dengan jenis kerusakan yang tentu saja terkait erat dengan jenis factor

penyebabnya. Sel-sel menggunakan mekanisme-mekanisme perbaikan DNA untuk

memperbaiki kesalahan-kesalahan pada sekuens basa molekul DNA. Kesalahan dapat

terjadi saat aktivitas selular normal, ataupun dinduksi. DNA merupakan sasaran untuk

berbagai kerusakan: baik eksternal agent maupun secara spontan.

Apabila ada kesalahan / kerusakan DNA, sel mempunyai dua pilihan :

1. Kesalahan tersebut diperbaiki dengan cara mengaktifkan DNA repair. Namun apabila

kesalahan yang ada sudah tidak mampu lagi ditanggulangi, sel memutuskan untuk beralih

ke pilihan kedua.

2. Apabila DNA tidak mampu diperbaiki lagi, akibat dari adanya kesalahan yang fatal maka

akan  dimatikan daripada hidup membawa pengaruh yang buruk bagi lingkungan

sekelilingnya. Kemudian sel dengan DNA yang normal akan meneruskan perjalanan

untuk melengkapi siklus yang tersisa yaitu S (sintesis) G2 (Gap 2) dan M (Mitosis).

Page 2: Dna

Proses perbaikan DNA itu harus melibatkan berbagai macam komponen, yang sangat

berperan penting dalam mekanisme perbaikan DNA tersebut. Komponen-komponen yang

terlibat dalam mekanisme perbaikan DNA dapat dijelaskan secara rinci pada penjelasan

berikut ini.

Komponen yang Terlibat dalam Proses DNA Repair

 

Repair

system

Enzim/protein Repair

sistem

Enzim/protein

Base

excision

DNA

glycosylase

mismat

ch

Dam metilase

AP

Endonuklease

MutS,MutL,Mu

tH

DNA

Polymerase I

Exonuclease

DNA ligase DNA Helicase

II

Nucleot

id

exicion

UVrA,UVrB,UV

rC

SSB Protein

DNA

polymerase I

DNA

plomerase III

DNA Ligase DNA Ligase

Mekanisme DNA repair

Pada dasarnya perbaikan DNA dapat dikelompokkan  menjadi 3 yaitu :

1. Demage reversal : penggantian secara langsung, photoreactivation merupakan cara

perbaikan DNA dengan melibatkan pembuangan atau pembalikan DNA yang rusak oleh

sebuah enzim tunggal yang tergantung oleh cahaya. Pada bakteri E. Coli enzim itu

dikodekan oleh gen phr. Adanya kerusakan pada suatu segmen pirimidin (timin dan

Page 3: Dna

sitosin) yang telah berpasangan (dimer) pada suatu struktur DNA, akan mengaktifkan

suatu proses perbaikan dimana suatu kompleks protein enzim fotoreaktif akan

memutuskan ikatan hydrogen tetapi tanpa memutuskan ikatan fosfodiester antar

nukleotida. Perubahan urutan akan diperbaiki dengan pergantian sesame nukleotida

dengan basa pirimidin, dan akan diikuti proses penangkupan kembali celah yang semula

tercipta.

2. Demage removal : proses ini lebih kompleks karena melibatkan replacing atau

penggantian dengan dipotong-potong. Pada excision repair diawali dengan proses

pengidentifikasian ketidaksesuaian sekuen / urutan DNA dalam suatu proses pengawasan

yang dilakukan oleh endonuklease perbaikan DNA. Kompleks enzim tersebut akan

menginisiasi proses pemisahan DNA heliks utas ganda menjadi suatu segmen utas

tunggal. Proses ini akan diakhiri dengan pertautan kembali antara dua utas tunggal

tersebut untuk kembali menjadi bagian dari heliks utas ganda, dengan perantaraan enzim

DNA ligase.

3. Demage tolerance : Mentoleransi kesalahan.Hal ini dilakukan bila kesalahan tidak dapat

diperbaiki sehingga kesalahan terpaksa ditoleransi dan yang terotong adalah kedua

strand. Mekanisme ini adalah sebentuk replikasi rawan kesalahan (error-phone) yang

memprbaiki kerusakan-kerusakan pada DNA tanpa mengembalikan sekuens basa awal.

Tipe perbaikan ini bisa dipicu oleh kerusakan DNA dalam tingkat tinggi. Pada bakteri E.

Coli, system tersebut diatur oleh gen-gen recA dan umu yang dihipotesiskan mengubah

fidelitas (ketepatan) polymerase DNA setempat. Dalam rose situ, polymerase melakukan

replikasi melewati kerusakan DNA, sehingga memungkinkan sel untuk bertahan hidup

atau sintas. Jika sel tersebut berhasil sintas melalui seluruh kerusakan DNA, besar

kemungkinan sel itu mengandung satu atau lebih mutasi.

Ada 3 tipe demage removal yaitu :(a) Base excision repair, hanya 1 basa yang rusak dan

digantikan dengan yang lain. Basa-basa DNA dapat dirusak melalui deaminasi. Tempat

kerusakan basa tersebut dinamakan dengan”Abasic site” atau “AP site”. Pada E.coli

enzim DNA glycosilase dapat mengenal AP site dan membuang basanya. Kemudian AP

endonuklease membuang AP site dan Nukleotida sekitarnya. Kekosongan akan diisi

dengan bantuan DNA Polymerase I dan DNA Ligase. DNA polymerase I berperan

Page 4: Dna

didalam mensintesis atau menambahkan pasangan basa yang sesuai dengan

pasangannya.sedangkan DNA Ligase berperan dalam menyambungkan pasangan basa

yang telah disintesis oleh DNA polymerase I. (b)Nucleotide excision repair, adalah 

memotong pada  bagian / salah  satu  segmen DNA, dari DNA yang  mengalami

kerusakan. Kerusakan nukleotida yang disebabkan oleh sinar UV, sehingga terjadi

kesalahan pirimidin dimer (kesalahan dua basa tetangga). Pada E. Coli terdapat protein

yang terlibat dalam proses pembuangan atau pemotongan DNA yang mengalami

kerusakan, protein tersebut adalah UVrA, UVrB, UVrC, setelah protein tersebut

mengenali kesalahan, maka nukleotida yang rusak tersebut dihilangkan (dipotong)

sehingga terjadi kekosongan pada segmen untaian nukleotida tersebut. Selanjutnya untuk

mengisi kekosongan tersebut maka RNA polymerase I mensintesis nukleotida yang baru

untuk dipasangkan pada segmen DNA yang mengalami kekosongan tadi, tentu saja

dengan bekerja sama dengan DNA ligase dalam proses penyambungan segmen DNA

tersebut. (c) Mismatch repair. Pada tahap ini yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan

yang terjadi ketika DNA disalin. Selama replikasi DNA, DNA polymerase sendirilah

yang melakukan perbaikan salah pasang. Polimerase ini mengoreksi setiap nukleotida

terhadap cetakannya begitu nukleotida ditambahkan pada untaian. Dalam rangka mencari

nukleotida yang pasangannya tidak benar, polymerase memindahkan nukleotida tersebut

kemudian melanjutkan kembali sintesis, (tindakan ini mirip dengan mengoreksi

kesalahan pada pengolah kata dengan menggunakan tombol “delete” dan kemudian

menuliskan kata yang benar). Protein-protein lain selain DNA polymerase juga

melakukan perbaikan salah pasang. Para peneliti mempertegas pentingnya protein-protein

tersebut ketika mereka menemukan bahwa suatu cacat herediter pada salah satu dari

protein-protein ini terkait dengan salah satu bentuk   dari kanker usus besar. Rupanya

cacat ini mengakibatkan kesalahan penyebab kanker  yang berakumulasi di dalam DNA.

Pada intinya mekanisme perbaikan mismatch ini mendeteksi terlebih dahulu pasangan

basa yang tidak “cocok (matched)” atau tidak berpasangan dengan benar. Kesalahan

berpasangan basa atau mismatch dapat terjadi saat replikasi ataupun rekombinasi DNA,

dimana untuk memperbaiki basa yang tidak berpasangan, terlebih dahulu harus diketahui

pasangan basa mana yang mengalami kesalahan basa pada untai DNA. Caranya segmen

DNA yang membawa basa yang salah dibuang, sehingga terdapat celah (gap) di dalam

Page 5: Dna

untai DNA. Selanjutnya dengan bantuan enzim polymerase celah ini akan diisi oleh

segmen baru yang membawa basa yang telah diperbaiki, yang kemudian dilekatkan

dengan bantuan enzim ligase.

                                                 

         Base Excision Repair

Page 6: Dna

                                          

Nucleotide Excision Repair

Page 7: Dna

                                     

    Mismatch Repair