documentdm

4
Sabtu, 28 September 2002 Ragam Tips Diet untuk Penderita Diabetes DIABETES Mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin, baik relatif maupun absolut. Kekurangan insulin itu akan menimbulkan hiperglisemia (kadar gula darah puasa lebih dari 140 mg/dl atau kadar gula darah tanpa puasa lebih dari 180 mg/dl), glikosuria (kadar glukosa dalam air seni), dan kemudian dapat diikuti dengan gangguan metabolisme lemak, protein, elektrolit dan air. Gejala klasik yang menyertai penderita DM antara lain meliputi poliuria (banyak kencing), polidipsia (banyak minum) dan polifagia (banyak makan) namun badan cenderung semakin kurus. Klasifikasi DM Secara klinis DM dapat digolongkan menjadi dua tipe, yaitu: 1. Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM), dan 2. Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). IDDM terdapat paling banyak pada orang muda, biasa di bawah usia 30 tahun atau bahkan sejak usia anak-anak sehingga disebut juvenil onzet. Penyakit diabetes tipe IDDM ini disebabkan oleh adanya defisiensi insulin absolut. Hal itu terjadi karena ada kerusakan total dari sel beta pankreas yang merupakan sel-sel penghasil insulin. Kerusakan tersebut akibat peradangan yang dapat timbul karena faktor lingkungan, bisa berupa virus yang menyerang seseorang yang mempunyai pola gen tertentu. Diabetes jenis ini sangat tergantung pada keberadaan insulin eksogen yang biasanya diperoleh melalui injeksi insulin dan obat antidiabetes (OAD). NIDDM paling banyak menyerang orang dewasa (usia sekitar 40 tahun ke atas), sebagian besar penderitanya jenis NIDDM. Dalam kategori ini terdapat insulin tidak efektif atau tidak mencukupi (defisiensi insulin relatif) dan biasanya dapat dikelola melalui terapi diet.

Upload: sigit-kurniawan

Post on 07-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

DM

TRANSCRIPT

Sabtu, 28 September 2002

Sabtu, 28 September 2002 Ragam

Tips Diet untuk Penderita Diabetes

DIABETES Mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin, baik relatif maupun absolut. Kekurangan insulin itu akan menimbulkan hiperglisemia (kadar gula darah puasa lebih dari 140 mg/dl atau kadar gula darah tanpa puasa lebih dari 180 mg/dl), glikosuria (kadar glukosa dalam air seni), dan kemudian dapat diikuti dengan gangguan metabolisme lemak, protein, elektrolit dan air.

Gejala klasik yang menyertai penderita DM antara lain meliputi poliuria (banyak kencing), polidipsia (banyak minum) dan polifagia (banyak makan) namun badan cenderung semakin kurus.

Klasifikasi DMSecara klinis DM dapat digolongkan menjadi dua tipe, yaitu: 1. Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM), dan 2. Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM).

IDDM terdapat paling banyak pada orang muda, biasa di bawah usia 30 tahun atau bahkan sejak usia anak-anak sehingga disebut juvenil onzet. Penyakit diabetes tipe IDDM ini disebabkan oleh adanya defisiensi insulin absolut. Hal itu terjadi karena ada kerusakan total dari sel beta pankreas yang merupakan sel-sel penghasil insulin.

Kerusakan tersebut akibat peradangan yang dapat timbul karena faktor lingkungan, bisa berupa virus yang menyerang seseorang yang mempunyai pola gen tertentu. Diabetes jenis ini sangat tergantung pada keberadaan insulin eksogen yang biasanya diperoleh melalui injeksi insulin dan obat antidiabetes (OAD).

NIDDM paling banyak menyerang orang dewasa (usia sekitar 40 tahun ke atas), sebagian besar penderitanya jenis NIDDM. Dalam kategori ini terdapat insulin tidak efektif atau tidak mencukupi (defisiensi insulin relatif) dan biasanya dapat dikelola melalui terapi diet.

Penyakit DM memerlukan pengelolaan yang baik dan tepat supaya penderita tetap dapat beraktivitas secara normal. Terapi diet dan olah-raga merupakan terapi primer yang paling banyak dipilih karena tidak memerlukan banyak biaya serta tidak menimbulkan efek samping. Namun untuk keberhasilan terapi tersebut diperlukan kedisiplinan yang tinggi dan dukungan dari keluarga.

Penyebab DMBanyak faktor yang dapat menjadi pemicu timbulnya diabetes, seperti :

1. Keturunan. Sekitar 15%-20% penderita NIDDM mempunyai riwayat keluarga DM, sedangkan pada IDDM sebanyak 57% berasal dari keluarga DM (Ranakusuma,1992)

2. Virus. Studi epidemiologi di Inggris dan Swedia menunjukkan akibat penyakit parotis (infeksi virus yang menyerang sel beta pankreas) menimbulkan prevalensi DM meningkat pada anak-anak.

3. Kegemukan (obese). Pada orang gemuk aktivitas insulin di jaringan lemak dan otot menurun. Penurunan insulin itulah yang dapat memicu munculnya DM.

4. Usia. Pada orang-orang yang telah berumur, fungsi organ tubuh menurun. Hal itu berakibat antara lain, aktivitas sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin menjadi berkurang. Selain itu juga sensitivitas sel-sel jaringan menurun, sehingga tidak menerima insulin.

5. Diet. Pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh ternyata dapat menjadi penyebab diabetes. Kasus diabetes pada orang Yahudi Yemenit rendah karena makanan yang mereka konsumsi sehari-hari cenderung rendah karbohidrat dan tinggi protein.

Demikian pula pada orang-orang Afrika yang makanannya banyak mengandung serat pangan, kasus-kasus diabetes relatif kecil.

6. Hormon. Ada beberapa hormon seperti glukagon, hormon pertumbuhan, hormon tiroksin, epinephrin dan kortison yang mempunyai aktivitas antagonistik terhadap insulin. Sehingga bila produksi dari hormon-hormon tersebut meningkat maka manifestasi hiperglisemia muncul.

7. Obat. Jenis obat-obatan seperti diuretika, adrenalin, corticosteroid, oral contarsepsi, butasolidin dan obat-obat yang mengandung ekstrak tiroid dapat meningkatkan kadar gula darah.

Pengaturan DietPengaturan komposisi makronutrien maupun mikronutrien dalam diet dilakukan untuk mendapatkan pengaruh yang menyehatkan atau menyembuhkan.

Linder (1992) merekomendasikan agar diet untuk penderita diabetes sebaiknya sedikit mengandung gula-gula sederhana seperti glukosa (monosakarida) dan sukrosa (disakarida, misalnya gula pasir), rendah kolesterol dan asam-asam lemak jenuh (umumnya berasal dari hewani).

Langkah tersebut untuk menghindari komplikasi hiperkolesterolemia (peningkatan kadar kolesterol dalam darah), cukup tinggi karbohidrat komplek termasuk serat pangan serta protein yang memadahi.

Pengaturan diet merupakan bagian dari manajemen diabetik, dengan tujuan antara lain:

1. Mengendalikan dan menurunkan konsentrasi gula darah pada level normal atau mendekati normal.

2. Mengarahkan penderita DM mencapai berat badan ideal.

3. Meningkatkan sensitivitas sel-sel target terhadap insulin dan meningkatkan sensitivitas sel beta pankreas terhadap rangsangan-rangsangan insulinogenik, sehingga tercapai sistem hormonal yang normal.

4. Mencegah dan menunda berkembangnya komplikasi kronis diabetes, seperti hiperkolesterol, aterisklerosis, ginjal, mata/katarak, dan lain-lain.

5. Memberikan dorongan semangat kepada penderita untuk melakukan aktivitas fisik.

6. Dapat mengubah abnormalitas pola makan dengan tidak mengakibatkan malnutrisi.

7. Mendukung tercapainya status gizi yang baik untuk penderita serta mengurangi gejala-gejala umum diabetes.

8. Memungkinkan melakukan modifikasi jenis dan macam diet sehingga dapat menyenangkan serta mudah diterima penderita dan tidak membosankan.(Ch. Retnaningsih/Jurusan Teknologi Pangan, Unika Soegijapranata, Semarang-35)

Berita Utama | Semarang | Sala | Jawa Tengah | Olahraga | Internasional | BudayaWacana | Ragam | Ekonomi | Fokus | English | Cybernews | Berita Kemarin

Copyright1996 SUARA MERDEKA