diuretik thiazid

4
DIURETIK THIAZID Cara Kerja : Menghambat transport bersama Na-Cl di tubulus distal ginjal, sehingga ekskresi Na + dan Cl - meningkat. Penggunaan : Merupakan obat utama dalam terapi hipertensi karena terbukti paling efektif dalam menurunkan resiko kardiovaskuler. Efektif pada pasien hipertensi dengan kadar renin yang rendah, misalnya pada orang tua. Efek antihipertensi akan terlihat pada dosis HCT 12,5mg/hari. Bila digunakan sebagai monoterapi dosis tidak boleh melebih 25mg/hari karena peningkatan dosis selanjutnya akan meningkatkan efek samping hipokalemia dan efek samping lainnya tanpa meningkatkan efek antihipertensi secara nyata. Efek Samping : meningkatkan kadar kolesterol, LDL dan trigliserida, tetapi kemaknaanya dalam peningkatan resiko penyakit jantung koroner belum jelas. Pada penderita DM bisa menyebbakan hiperglikemia karena mengurangi sekresi insulin. Pada pasien pria dapat menyebabkan gangguan fungsi sensual. Pada dosis tinggi dapat menyebabkan hipokalemia yang dapat berbahaya pada pasien yang mendapat digitalis. Efek ini dapat dihindari dengan cara pemberian thiazid dosis rendah atau dikombinasi dengan obat lain, seperti diuretik hemat kalium atau ACE-inhibitor.

Upload: rexy-nunuhitu

Post on 09-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

nn

TRANSCRIPT

Page 1: DIURETIK THIAZID

DIURETIK THIAZID

Cara Kerja : Menghambat transport bersama Na-Cl di tubulus distal ginjal, sehingga

ekskresi Na+ dan Cl- meningkat.

Penggunaan : Merupakan obat utama dalam terapi hipertensi karena terbukti paling efektif

dalam menurunkan resiko kardiovaskuler. Efektif pada pasien hipertensi

dengan kadar renin yang rendah, misalnya pada orang tua. Efek antihipertensi

akan terlihat pada dosis HCT 12,5mg/hari. Bila digunakan sebagai monoterapi

dosis tidak boleh melebih 25mg/hari karena peningkatan dosis selanjutnya

akan meningkatkan efek samping hipokalemia dan efek samping lainnya tanpa

meningkatkan efek antihipertensi secara nyata.

Efek Samping : meningkatkan kadar kolesterol, LDL dan trigliserida, tetapi kemaknaanya

dalam peningkatan resiko penyakit jantung koroner belum jelas. Pada

penderita DM bisa menyebbakan hiperglikemia karena mengurangi sekresi

insulin. Pada pasien pria dapat menyebabkan gangguan fungsi sensual. Pada

dosis tinggi dapat menyebabkan hipokalemia yang dapat berbahaya pada

pasien yang mendapat digitalis. Efek ini dapat dihindari dengan cara

pemberian thiazid dosis rendah atau dikombinasi dengan obat lain, seperti

diuretik hemat kalium atau ACE-inhibitor. Thiazid juga dapat menyebabkan

hiponatremia dan hipomagnesia serta hiperkalsemia. Sekain itu, thiazid juga

dapat menghambat ekskresi asam urat dari ginjal yang dapat menyebabkan

hiperurisemia dan pencetus terjadinya gout akut.

Keuntungan : Jarang menyababkan hipotensi ortostatik dan ditoleransi dengan baik, harga

murah, dapat diberika satu kali sehari, dan efek anti hipertensinya bertahan

pada pemakaian jangka panjang.

Sering dikombinasi dengan antihipertensi lain karena :

1. Dapat meningkatkan efektivitas antihipertensi lain dengan mekanisame kerja yang

berbeda sehingga dosisnya dapat dikurangi.

2. Mencegah retensi cairan oleh antihipertensi lain sehingga efek obat – obat tersebut

dapat bertahan.

Page 2: DIURETIK THIAZID

Contoh Obat :

1. Hidroklorotiazid (HCT)

Dianjurkan : pada kasus hipertensi ringan dan sedang dan dalam kombinasi dengan berbagai

antihipertensi lain. Efek hipotensif thiazid baru terlihat setelah 2 – 3 hari dan

mencapai maksimun setelah 2 – 4 minggu.

Efek Samping : dapat memperburuk fungsi ginjal pada gangguan fungsi ginjal, pada

pemakaian lama menyebabkan hiperlipidemia (peningkatan kolesterol, LDL

dan trigliserida)

Waktu paruh : 10 – 12 jam

2. Indapamid

Kelebihan : Efektif pada pasien gangguan fungsi ginjal, bersifat netral pada metabolisme

lemak dan efektif meregresi hipertrofi ventrikel

Waktu paruh : 15 – 52 jam

Dosis dan Sediaan Macan Obat Diuretik Thiazid

Obat Dosis (mg) Pemberian Sediaan (mg)

Hidroklorotiazid 12,5 – 25 1x sehari Tab 25 dan 50

Klortalidon 12,5 – 25 1x sehari Tab 50

Indapamid 1,25 – 2,5 1x sehari Tab 2,5

Bendroflumetiazid 2,5 – 5 1x sehari Tab 5

Metolazon 2,5 – 5 1x sehari Tab 2,5; 5 dan 10

Metolazon Rapid

Acting

0,5 – 1 1x sehari Tab 0,5

Xipamid 10 - 20 1x sehari Tab 2,5

Page 3: DIURETIK THIAZID

SALBUTAMOL

Mekanisme kerja : melalui stimulasi reseptor b2 di trachea (batang tenggorok) dan bronchi, yang menyebabkan aktivasi dari adenilsiklase. Enzim ini memperkuat pengubahan adenosintrifosat (ATP) yang kaya energi menjadi cyclic-adenosin monophosphat (cAMP) dengan pembebasan energi yang digunakan untuk proses-proses dalam sel. Meningkatnya kadar cAMP di dalam sel menghasilkan beberapa efek bronchodilatasi dan penghambatan pelepasan mediator oleh mast cells.

Efek samping : jarang terjadi dan biasanya berupa nyeri kepala, pusing-pusing, mual, dan tremor tangan. Pada overdose dapat terjadi stimulasi reseptor b-1 dengan efek kardiovaskuler : tachycardia, palpitasi, aritmia, dan hipotensi.

Sediaan : Tiap tablet mengandung salbutamol sulfat setara dengan salbutamol 2 mg

Tiap tablet mengandung salbutamol sulfat setara dengan salbutamol 4 mg

Tiap sendok takar (5ml) mengandung salbutamol sulfat 2,41 mg setara dengan

salbutamol 2 mg

Kontraindikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini

Dosis : 2-4 mg, 3-4 kali sehari. Dosis dapat dinaikan secara berangsur.