diuretik farmako 2 inhibit ka
DESCRIPTION
ringkasanTRANSCRIPT
![Page 1: Diuretik Farmako 2 Inhibit KA](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072016/55cf9d53550346d033ad21a4/html5/thumbnails/1.jpg)
Obat-obat inhibitor karbonik anhidrase
1. Asetazolamid
Mekanise kerja :
Asetazolamid menghambat karbonik anhidrase yang terletak di dalam sel dan
membran apikal epitel tubulus proksimal ( karbonik anhidrase mengkatalis
reaksi CO2 dan H2O menjadi H+ dan HCO3-. Penurunan kemampuan untuk
menukar Na+ untuk H+ dengan adanya asetazolamid menyebabkan diuresis
ringan. Selain itu HCO3- dipertahanakan dalam lumen yang ditandai dengan
peningkatan pH urin. Hilangnya HCO3- menyebabkan asidosis metabolisme
hiperkloremik dan penurunan kemampuan diuresis setelah beberapa hari
pengobatan.
Farmakokinetik :
Asetazolamid diberikan per oral setiap hari, mudah diserap melalui saluran
cerna, kadar maksimal dalam darah dicapai dalam 2 jam, T1/2 6-9 jam, Obat ini
mengalami proses sekresi aktif oleh tubuli.
Efek samping : asidosis metabolik (ringan), penurunan kalium, pembentukan
batu ginjal, mengantuk, dan parestesia mungkin terjadi.
Indikasi : menurunkan tekanan intraokuler pada penyakit glaukoma, epilepsi,
mountain sickness.
2. Diklorofenamid
Diklorofenamid efek optimalnya dapat dicapai dengan dosis awal 200 mg
sehari, serta metazolamid terdiri dari tablet 25 mg dan 50 mg dan dosis 100 –
300 mg sehari.
Datayang didapatkan tidak mencukupi untuk mengetahui rute eliminasi dan
T1/2 dari diklorofenamid.
3. Metazolamid
Penambahan gugus metil ( metazolamid ) akan meningkatkan aktivitas dan
lama kerja obat karena kelarutan dalam lemak meningkat yang akan
meningkatkan reabsorpsi dan memperbesar afinitas dengan enzim.
Ketersediaan oral 100%, T1/2 metazolamid sekitar 14 jam.
Rute eliminasi sebagai obat utuh di ginjal 25% dan dimetabolisme 75%.