disusun oleh : amalia rosfina...

98
ANALISIS PENGARUH FINANCIAL PERFORMANCE DAN DENDA (TA’ZIR) TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2013-2016 Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M./1439 H.

Upload: others

Post on 11-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

ANALISIS PENGARUH FINANCIAL PERFORMANCE DAN DENDA (TA’ZIR)

TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM

SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2013-2016

Disusun oleh :

Amalia Rosfina

1113046000082

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M./1439 H.

Page 2: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah
Page 3: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah
Page 4: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah
Page 5: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

1. Nama : Amalia Rosfina

2. NIM : 1113046000082

3. Tempat, Tanggal, Lahir : Jakarta, 16 Februari 1996

4. Alamat : Jalan Masjid No. 80 RT.05/RW.07 Kelurahan Susukan,

Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur

5. No. Telp : 087789014850

6. E-mail : [email protected]

B. PENDIDIKAN FORMAL

1. TPA Raudlatul Arifin Tahun 2000-2001

2. SD Negeri Ciracas 13 Tahun 2001-2007

3. SMP Negeri 174 SSN Jakarta Timur Tahun 2007-2010

4. Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013

5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2018

Page 6: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

vi

ABSTRAK

Amalia Rosfina, 1113046000082, Analisis Pengaruh Financial

Performance dan Denda (Ta’zir) terhadap Pengungkapan Islamic Social

Reporting pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2013-2016. Strata Satu

(S1), Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 1439 H / 2018 M.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh financial performance

dan denda (ta’zir) terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada Bank

Umum Syariah di Indonesia. Populasi penelitian ini adalah seluruh bank umum

syariah di Indonesia. Total sampel yang diuji sebanyak 11 bank umum syariah yang

dipilih dengan metode purposive sampling.

Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan tahunan bank

Umum Syariah yang telah dipublikasi pada tahun 2013 sampai dengan 2016.

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Islamic Social

Reporting (ISR). Sedangkan variabel independen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah financial performance yang ditinjau dari metode RGEC, antara lain Non

Performing Finance (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Good Corporate

Governance (GCG), Return On Asset (ROA), dan Capital Adequacy Ratio (CAR)

serta Denda (Ta’zir). Penelitian ini menganalisis ISR melalui laporan tahunan bank

syariah menggunakan metode content analysis. Teknik analisis data pada penelitian

ini menggunakan metode regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

dari tahun ke tahun pengungkapan ISR mengalami peningkatan. Secara simultan,

financial performance (NPF, FDR, GCG, ROA, CAR) dan Denda berpengaruh

signifikan terhadap pengungkapan ISR. Secara parsial, variabel NPF, FDR, GCG,

ROA, dan Denda tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR,

sedangkan variabel CAR berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR.

Kata Kunci : Financial Performance, Metode RGEC, Denda (Ta’zir), Islamic

Social Reporting (ISR).

Pembimbing : Yuke Rahmawati, M.A.

Page 7: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

vii

ABSTRAK

Amalia Rosfina, 1113046000082, The Influence of The Financial

Performance and Penalty (Ta’zir) toward The Islamic Social Reporting Disclosure

in Sharia Banking in Indonesia Periode of 2013-2016. Sharia Economics Study

Program, Faculty of Economics and Business, State Islamic University (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, 1439 H / 2018 M.

This research aims to explain the influence of financial performance and

penalty (ta’zir) to the Islamic Social Reporting Disclosure in Sharia Banking in

Indonesia. Population of this research is all of Sharia Banking in Indonesia. The

sample which examined is 11 Sharia Banking choosen by purposive sampling

method.

The data used in this research is secondary data in the form of annual report

of Sharia Banking that have been published from 2013 until 2016. Dependent

Variable used in this research is Islamic Social Reporting (ISR). While, independent

variable used in this research is financial performance reviewed by RGEC method,

is Non Performing Finance (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Good

Corporate Governance (GCG), Return On Asset (ROA), and Capital Adequacy Ratio

(CAR), and also Penalty (Ta’zir). This research is analyze ISR through Sharia

Banking annual report use content analysis method. Data analysis technique in this

research use Data Panel Regression method. The output of this research showed

that from year to year Islamic Social Reporting Disclosure is increased. On

simultan, financial performance (NPF, FDR, GCG, ROA and CAR) and Penalty are

significantly effected to ISR Disclosure. On partial, NPF, FDR, GCG, ROA, and

Penalty are significantly not effected to ISR Disclosure, while CAR is significantly

effected to ISR Disclosure.

Keywords : Financial Performance, RGEC Method, Penalty (Ta’zir),

Islamic Social Reporting (ISR)

Advisor : Yuke Rahmawati, M.A.

Page 8: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT

yang telah melimpahi kesejahteraan dan keberkahan, serta atas segala limpahan

rahmat-Nya penulis mendapat kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, pembawa risalah, penyampai amanah, dan pemberi nasihat kepada umat

manusia, serta para sahabat, keluarga dan orang-orang sholeh yang Allah ridhoi.

Atas kehendak dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “Analisis Pengaruh Financial Performance terhadap Pengungkapan

Islamic Social Reporting pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2013-

2016” dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi (SE), Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu

penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan semoga Allah SWT

memberikan pahala atas amal kebaikan dari semua pihak yang telah membantu

penyelesaian skripsi ini, diantaranya adalah:

1. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah

dan Ibu Ir. RR. Tini Anggraeni, S.T., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak AM Hasan Ali, M.A., selaku Ketua Program Studi Muamalat dan Bapak

Abdurrauf, Lc., M.A., selaku Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 9: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

ix

5. Ibu Yuke Rahmawati, M.A., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan banyak waktu, memberikan arahan, bimbingan dan motivasi kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

6. Bapak Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, M.S., M.Ec., Ph.D. dan Bapak Mohamad

Mujibur Rohman, M.A., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran yang

bermanfaat bagi penulis.

7. Bapak Mu’min Rouf, M.A., selaku dosen penasihat akademik yang telah

memberikan bantuan dan arahan dalam banyak hal.

8. Bapak/Ibu dosen yang dengan ikhlas telah membagikan ilmunya, serta staff

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda alm. Suparyo dan Ibunda Subinah yang selalu

memberikan dukungan serta doa yang tiada hentinya kepada penulis,

10. Kakak tersayang, Ari Hijrianto yang selalu memberikan dukungan, doa dan

perhatian yang hangat kepada penulis.

11. Seluruh teman-teman Muamalat C khususnya dan seluruh teman-teman Program

Studi Muamalat angkatan 2013 yang bersama-sama melewati suka dan duka di

masa perkuliahan.

12. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang mampu

memberi semangat untuk mengerjakan penulisan skripsi ini sampai dengan selesai.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dari segi bahasa, isi maupun analisisnya, sehingga penulis sangat

berharap atas kritik dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaannya.

Jakarta, 26 Juli 2018

Amalia Rosfina

NIM. 1113046000082

Page 10: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………................………………………………………..… i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………..…… ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .…………...…..………...……... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ...……….………. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………………………………………………..… v

ABSTRAK ……………………………………………………………………..… vi

ABSTRACT …………………………………………………………………….… vii

KATA PENGANTAR ………………………………………..…..…….…….... viii

DAFTAR ISI ……………………………………………..…....…………………. x

DAFTAR TABEL …………………………………………..…………..………. xiii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………....……..…………….. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ….……………………………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah ………………………………………………….…..... 6

C. Batasan dan Rumusan Masalah …………………………………………… 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……...………………………………….…. 8

E. Sistematika Penulisan ……...…………………………………………….... 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Bank Syariah ………………………………………….……...........……... 10

1. Pengertian Bank Syariah ……………………................................…... 10

2. Tujuan Bank Syariah …………....................................................……. 11

Page 11: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

xi

3. Fungsi dan Peran Bank Syariah ………............................………….... 12

4. Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah ..................…….…. 12

B. Kinerja Keuangan ………………………………………...…….......….…. 13

1. Pengertian Kinerja …..........……………………......………......……... 13

2. Pengertian Kinerja Keuangan ………...…………….…………...……. 14

3. Faktor Penilaian Tingkat Kesehatan Bank …………………........……. 15

C. Denda (Ta’zir).......………………………………………...…….......….…. 18

1. Pengertian Denda . …..........……………………......………......……... 18

2. Denda dalam Bank Syariah.....………...…………….…………...……. 18

D. Corporate Social Responsibility (CSR) ……………………………...…… 19

1. Pengertian Corporate Social Responsibility ……………….........……. 19

2. Prinsip Corporate Social Responsibility ………………………….…... 20

3. Manfaat Corporate Social Responsibility …………………….………. 21

4. Pengungkapan Corporate Social Responsibility …………………........ 21

5. CSR dalam Pandangan Islam …………………..........………………... 24

E. Islamic Social Reporting (ISR) …….............................…….…………….. 24

1. Tema Keuangan dan Investasi …...…………………….……………... 26

2. Tema Produk dan Pelayanan ……………………….…………………. 27

3. Tema Tenaga Kerja …...................………………....………........……. 27

4. Tema Masyarakat ……………………...........…….…………………... 28

5. Tema Lingkungan ………………....……………….…………………. 28

6. Tema Tata Kelola Perusahaan ……..……………....………........……. 29

F. Review Studi Terdahulu ………..………………………...….……….…… 30

G. Kerangka Pemikiran ………………………………...........….…………… 32

H. Hipotesis ……..................………………………………...….…………… 34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………........……………… 36

B. Populasi dan Sampel .…...............……………………........……………… 37

Page 12: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

xii

C. Metode Pengumpulan Data ……………….…………….….….…….……. 38

D. Operasional Variabel Penelitian ……………………...…...…….………... 38

E. Sumber Data ………………………...........………...….……....….………. 40

F. Metode Analisis Data ……………………..………………….…………… 40

1. Analisis Statistik Deskriptif ………………….…………….…………. 40

2. Analisis Regresi Data Panel ……………….………………….….…… 41

3. Uji Hipotesis ….…………...….……….....…………...............….…… 45

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA

A. Hasil Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) ...………….….…… 47

B. Analisis Statistik Deskriptif ………………...………………….…….….... 53

C. Analisis Regresi Data Panel …………...…...………………….………...... 57

1. Uji Chow …………………………...…………………….………….... 57

2. Uji Haussman ………...…………………...….....................….………. 58

D. Pengujian Hipotesis ………………………………...............…….………. 58

E. Pembahasan ………………………………………………....…….………. 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………...……….……………………….. 68

B. Saran ……………………………………...……….…………………….... 69

DAFTAR PUSTAKA …………………………...………………………………. 70

LAMPIRAN …………………………………...………....…………………….... 73

Page 13: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Institusi Perbankan Syariah di Indonesia .............…………..…... 1

Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ………………..….… 13

Tabel 2.2 Faktor Penilaian Tingkat Kesehatan Bank ………………………...….... 15

Tabel 2.3 Bentuk Akuntabilitas dan Transparansi dalam ISR…...………………... 25

Tabel 3.1 Daftar Sampel Bank Umum Syariah ….………………………..…….... 37

Tabel 4.1 Hasil Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada Bank Umum

Syariah di Indonesia tahun 2013-2016 …...……………………………..………... 47

Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif ……………………..…......…..…..…….... 54

Tabel 4.3 Hasil Uji Chow ………………..……………..........……….……..…..... 57

Tabel 4.4 Hasil Uji Haussman …………...………………………….………..…... 58

Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) …….…………………...……..… 59

Tabel 4.6 Hasil Uji F ….…………………………………………………………... 60

Tabel 4.7 Hasil Uji t….…………………….…………………………...…………. 61

Page 14: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Rasio ROA BUS dan UUS ……………………………….………. 2

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ……………………………………………… 33

Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)

……………………………………….….………….………………………........ 48

Gambar 4.2 Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) berdasarkan Tema

Indeks ISR ..……………..….………………...……....………………………... 49

Page 15: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perbankan syariah saat ini tumbuh sangat pesat. Perbankan

syariah menunjukkan peranannya sebagai salah satu pilar penyokong stabilitas sistem

keuangan nasional. Bank syariah mampu berkembang di tengah krisis yang terjadi di

Indonesia pada tahun 2008. Menurut Islamic Development Bank, aset finansial syariah

global saat itu telah mencapai US$900 miliar dengan pertumbuhan 20% per tahun.

Pemerintah Indonesia menetapkan UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan

syariah untuk mendukung pertumbuhan bank syariah yang sangat pesat. Keberadaan

perbankan syariah di Indonesia semakin menguat dan diikuti dengan pendirian bank-

bank syariah. Pertumbuhan Bank Umum Syariah sangat pesat, terlihat dari tahun 2009

hingga 2010 jumlah BUS yang ada meningkat sebanyak dua kali lipat. Sedangkan Unit

Usaha Syariah mengalami penurunan dari tahun 2008 hingga 2013, hal ini disebabkan

adanya UUS yang meningkat menjadi BUS. Selain itu, Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah turut mengalami peningkatan setiap tahunnya dari periode 2009 hingga 2013.1

Tabel 1.1

Jumlah Institusi Perbankan Syariah di Indonesia

Institusi 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Bank Umum Syariah 11 11 11 12 12 13

Jumlah Kantor 1.401 1.745 1.998 2.163 1.990 1.869

Unit Usaha Syariah 24 24 23 22 22 21

Jumlah Kantor UUS 336 517 590 320 311 332

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 155 158 163 163 163 166

Jumlah Kantor 364 401 402 439 446 453

Sumber: Statistik Perbankan Syariah Tahun 2011-2016, OJK.

1 Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah 2016 (Jakarta: OJK, 2016), h. 4.

Page 16: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

2

Kinerja keuangan pun mengalami perkembangan yang cukup signifikan.

Kinerja keuangan dapat dilihat melalui Return On Asset bank syariah. ROA BUS dan

UUS terus mengalami peningkatan hingga tahun 2012. Namun, pada tahun 2013 dan

2014 ROA BUS dan UUS menurun, hal ini disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan

ekonomi.2 Sampai tahun 2015, ROA meningkat kembali menjadi 1,15%.

Gambar 1.1

Rasio ROA BUS dan UUS

*Sampai bulan Desember 2016

Sumber: Statistik Perbankan Syariah Tahun 2009-2016, OJK

Perkembangan bank syariah yang sangat pesat menimbulkan tantangan-

tantangan yang menjadi kendala dalam perjalanannya. Salah satu tantangan utama

bank syariah adalah bagaimana mewujudkan kepercayaan dari para stakeholder. Bank

syariah yang mampu membangkitkan kepercayaan stakeholder akan dapat tumbuh

berkembang dan mendapat pencapaian yang baik. Bank akan mampu mengumpulkan

simpanan, menarik investasi, menyalurkan pembiayaan, menanamkan investasi,

memperluas kesempatan kerja, serta membantu pemerintah membiayai kekurangan

anggaran untuk pembangunan dan mempercepat pembangunan ekonomi dengan baik.

Hal ini terjadi karena semua lembaga keuangan harus merespon realita bahwa penyedia

dana serta stakeholder yang lain memiliki harapan, dan mereka tidak akan

berkontribusi dengan baik apabila harapan mereka tidak terpenuhi.3

2 Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah 2016 (Jakarta: OJK, 2016), h. 2-3. 3 Azis Budi Setiawan, “Kesehatan Finansial dan Kinerja Sosial Bank Umum Syariah di

Indonesia.” (Tesis S-2 Magister Bisnis Keuangan Islam, Universitas Paramadina, 2009), h. 2.

1.481.67

1.79

2.142

0.85

1.15 1.2

0

0.5

1

1.5

2

2.5

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Page 17: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

3

Kepentingan dan harapan dari seluruh stakeholder bank syariah tentu harus

diupayakan untuk dipenuhi oleh pengelola bank syariah dalam kerangka keadilan dan

kewajaran. Berdasarkan seluruh kepentingan dan harapan stakeholder terhadap bank

syariah tersebut dapat difasilitasi oleh sistem penilaian kinerja keuangan (financial

performance) dan kinerja sosial (social performance) yang dikembangkan secara

komprehensif. Kinerja keuangan bagi bank syariah di antaranya dapat digambarkan

dalam beberapa variabel dalam pengukuran kesehatan finansial bank syariah.

sedangkan untuk melihat kinerja sosial, perlu dikembangkan sebuah model penilaian

dari penelitian-penelitian sebelumnya, yang diharapkan mampu menampung

kepentingan dan harapan dari para stakeholder.4

Pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, membuat peraturan

mengenai perbankan syariah diperketat. Perbankan syariah dalam menjalankan

aktivitasnya harus mengikuti aspek kepatuhan terhadap prinsip dan syariat Islam. Salah

satu bentuk kepatuhan bank syariah yaitu dengan mengungkapkan tanggung jawab

sosialnya yang disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR).5

CSR merupakan wacana yang semakin umum di Indonesia, hal ini dapat diihat

dari banyaknya unit-unit bisnis yang menerapkan praktik pengungkapan dan pelaporan

CSR dalam laporan keuangan tahunan maupun press release lainnya.6 Pengungkapan

CSR di Indonesia saat ini tidak lagi bersifat sukarela, melainkan merupakan bagian dari

kewajiban perusahaan yang diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas (UU PT) yang disahkan pada 20 Juli 2007. Pasal 74 Undang-

Undang Perseroan Terbatas menyatakan: (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan

4 Prasetyo Adi Sulistiyo dkk, Pengukuran Kesehatan Bank Syariah berdasarkan Islamicity

Performance Index (Studi pada BMI dan BSM) (Forum Riset Keuangan Syariah, 2012), h.3. 5 Taufik dkk, Pengaruh Islamic Governance Score, Leverage dan Profitabitas terhadap Islamic

Social Reporting Index pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya

Vol. 13 No. 2, 2015), h. 178. 6 Soraya Fitria dan Dwi Hartanti, Islam dan Tanggung Jawab Sosial: Studi Perbandingan

Pengungkapan berdasarkan Global Reporting index dan Islamic Social Reporting Index (Simposium

Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto, 2010), h. 3.

Page 18: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

4

usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL); (2) TJSL merupakan kewajiban

perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang

pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran; (3)

Perseroan yang tidak melakukan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Peraturan CSR perbankan dipertegas dengan adanya arahan Gubernur Bank

Indonesia pada pertemuan tahunan perbankan pada tanggal 18 Januari 2008, yang

menyatakan bahwa:7

“Kewajiban untuk menerapkan program Corporate Social Responsibilty bagi

setiap bank dalam suatu rasio yang akan kita sepakati bersama. Terkait dengan hal ini,

Bank Indonesia berpandangan bahwa CSR industri perbankan seyogyanya dapat

terarah pada upaya-upaya strategis dalam proses pembentukan masa depan bangsa,

seperti halnya bidang pendidikan.”

Selain sebagai bentuk kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku, terdapat alasan lain yang mendorong perusahaan untuk melaksanakan CSR.

Fakta menunjukkan adanya korelasi positif antara perusahaan yang mengungkapkan

CSR dalam aktivitas usahanya dengan apresiasi masyarakat.8 Bahkan beberapa

penelitian pun menyatakan bahwa peran perusahaan dalam merealisasikan tanggung

jawab sosial berkorelasi positif dengan peningkatan kinerja keuangan perusahaan.9

Sejauh ini, pengukuran CSR pada banyak bank syariah masih mengacu kepada

Global Reporting Initiative Index (indeks GRI). Jika melihat pedoman GRI yang

bersifat konvensional, maka kurangtepat bila digunakan sebagai tolok ukur

pengungkapan CSR pada perbankan syariah. Pelaporan tanggung jawab sosial

perusahaan pada sistem konvensional hanya berfokus pada aspek material dan moral.

Diperlukan adanya kerangka khusus untuk pelaporan tanggung jawab sosial yang

7 http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_100608-2.aspx diakses pada 17

Maret 2017 pukul 14:13. 8 Busyra Azheri, Corporate Social Responsibility: dari Voluntary menjadi Mandatory (Jakarta:

Rajawali Press, 2012), cet. 2, h. 6. 9 Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), h. 39.

Page 19: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

5

sesuai dengan prinsip syariah, dengan menjadikan aspek syariah sebagai fokus utama

dalam pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan. Kerangka tersebut tidak hanya

berguna bagi para pembuat keputusan, tetapi juga berguna untuk membantu

perusahaan dalam pemenuhan kewajibannya kepada stakeholder dan masyarakat.

Kerangka tersebut dikenal dengan sebutan Islamic Social Reporting (ISR).10

Dengan adanya kebutuhan mengenai pengungkapan CSR di perbankan syariah,

saat ini banyak diperbincangkan mengenai Islamic Social Reporting Index (indeks

ISR). Indeks ISR merupakan tolok ukur pelaksanaan kinerja sosial perbankan syariah

yang berisi kumpulan item-item standar CSR yang ditetapkan oleh AAOIFI

(Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions) yang

kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh para peneliti mengenai item-item CSR yang

seharusnya diungkapkan oleh suatu entitas Islam.11

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan ISR

telah dilakukan oleh beberapa peneliti dan memperoleh hasil yang beragam. Penelitian

tersebut diantaranya, Azis (2009) melakukan penelitian dengan menggunakan Kualitas

Aset (Asset Quality), Rentabilitas (Earning), dan Likuiditas (Liquidity) sebagai

variabel untuk mengukur financial performance bank syariah, ditemukan hubungan

yang positif antara financial performance dan social performance. Rohan Othman dkk

(2009) menunjukkan bahwa variabel Size, Profitabilitas, dan Komposisi Dewan

Pengurus berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR. Hafiez dkk (2012) meneliti

perbandingan kinerja sosial perbankan syariah di Indonesia dan Malaysia dengan

menggunakan model Islamic Social Reporting Index yang menunjukkan bahwa kinerja

sosial perbankan syariah di Malaysia lebih tinggi daripada di Indonesia.

Doni (2013) pada penelitiannya menunjukkan bahwa variabel Non Performing

Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap CSR.

10 Ross Haniffa, Social Reporting Disclosure: an Islamic Perspective (Indonesian Management

& Accounting Research vol. 1, No. 2, 2002), h. 141-142. 11 Soraya Fitria dan Dwi Hartanti, Islam dan Tanggung Jawab Sosial, h. 4.

Page 20: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

6

Sedangkan, variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Asset (ROA) tidak

berpengaruh terhadap CSR. Firda (2015) menunjukkan bahwa secara simultan,

variabel ukuran bank (Size), profitabilitas, likuiditas, dan Leverage berpengaruh

signifikan terhadap pengungkapan ISR. Sedangkan secara parsial, variabel Size dan

profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan ISR, sedangkan variabel likuiditas

dan leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan ISR. Sunarsih dan

Ferdiyansyah (2017) pada penelitiannya menjelaskan bahwa variabel Size berpengaruh

terhadap pengungkapan ISR, sedangkan variabel Penerbitan Sukuk dan Profitabilitas

tidak berpengaruh terhadap pengungkapan ISR.

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini akan menjelaskan ada

tidaknya pengaruh yang signifikan dari kinerja keuangan terhadap pengungkapan ISR.

Penelitian ini menggunakan enam variabel independen, lima variabel untuk mengukur

kinerja keuangan secara keseluruhan dilihat dari beberapa aspek, yaitu Non Performing

Finance (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Good Corporate Governance

(GCG), Return On Asset (ROA), dan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan satu variabel

adalah Denda (Ta’zir). Sedangkan untuk mengukur kinerja sosial bank syariah,

digunakan Islamic Social Reporting Index sebagai indeks pengungkapan tanggung

jawab sosial. Dengan demikian, penelitian ini mengambil judul: “Analisis Pengaruh

Financial Performance dan Denda (Ta’zir) terhadap Pengungkapan Islamic Social

Reporting pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2013-2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan beberapa

identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Perkembangan perbankan syariah yang begitu pesat membuat tantangan yang

dihadapi pun semakin berat. Salah satunya adalah mewujudkan kepercayaan

stakeholder dengan cara mengungkapkan dan melaporkan tanggung jawab

sosial bank syariah sebagai bentuk kepatuhan bank syariah terhadap prinsip-

prinsip Islam.

Page 21: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

7

2. Pengukuran kinerja keuangan Bank Syariah dilakukan sebagai upaya

meningkatkan kepercayaan investor dengan cara memprediksi masa depan

investasi yang dipilih investor berdasarkan performa perusahaan dalam laporan

keuangan perusahaan.

3. Pengukuran CSR saat ini, masih banyak dilakukan dengan menggunakan

Global Reporting Initiative Index (Indeks GRI) yang cenderung sesuai untuk

pengukuran CSR pada bank konvensional.

4. Islamic Social Reporting sebagai pengungkapan CSR berbasis syariah yang

dikeluarkan oleh AAOIFI dan dikembangkan oleh beberapa peneliti belum

banyak diterapkan dalam laporan tahunan Bank Syariah.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada identifikasi masalah di atas, penulis membatasi

masalah yang akan diteliti agar penelitian ini lebih terarah, focus dan tidak

menyimpang dari sasaran pokok penelitian, serta dapat mempermudah proses analisa

itu sendiri. Oleh karena itu, penulis hanya akan fokus pada pengaruh kinerja keuangan

yang terdiri dari variabel NPF, FDR, GCG, ROA, CAR dan Denda terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial berdasarkan indeks ISR sebagai indeks

pengukuran kinerja sosial bank syariah.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan

dikaji dalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah financial performance (NPF, FDR, GCG, ROA, CAR) dan Denda

(Ta’zir) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap pengungkapan

Islamic Social Responsibility pada bank syariah di Indonesia ?

2. Apakah financial performance (NPF, FDR, GCG, ROA, CAR) dan Denda

(Ta’zir) secara parsial berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic social

responsibility pada bank syariah di Indonesia ?

3. Faktor manakah yang paling dominan mempengaruhi Islamic social reporting

pada bank syariah di Indonesia ?

Page 22: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitan ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk menjelaskan pengaruh financial performance (NPF, FDR, GCG,

ROA, CAR) dan Denda (Ta’zir) secara simultan terhadap pengungkapan

Islamic social responsibility (ISR) pada bank syariah di Indonesia.

b. Untuk menjelaskan pengaruh financial performance (NPF, FDR, GCG,

ROA, CAR) dan Denda (Ta’zir) secara parsial terhadap pengungkapan

Islamic social responsibility (ISR) pada bank syariah di Indonesia.

c. Untuk menjelaskan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi

Islamic social reporting (ISR) pada bank syariah di Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penulis berharap agar penelitian ini

dapat memberikan manfaat antara lain:

a. Dapat memberikan pengetahuan dan tambahan wawasan bagi pembaca

maupun penulis sendiri.

b. Dapat menjadi rujukan bagi penelitian lain yang sejenis untuk mengkaji

lebih dalam permasalahan yang terjadi di bank syariah.

c. Dapat memperluas khazanah ilmu pengetahuan mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tentang financial performance, ta’zir dan corporate

social responsibility pada bank syariah di Indonesia.

d. Dapat menjadi evaluasi serta saran dan masukan bagi pengelola bank terkait

kinerja tanggung jawab sosial agar dapat meningkatkan kinerjanya.

e. Menjadi bahan pertimbangan bagi investor dengan melihat kinerja

keuangan maupun kinerja lainnya.

Page 23: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

9

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan ini, maka disusun sistematika penulisan

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

review studi terdahulu, kerangka teori dan konsep, metode penelitian

serta sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORITIS

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan

penelitian ini meliputi definisi Bank Syariah, tujuan Bank Syariah,

kinerja keuangan, corporate social responsibility, dan Islamic social

reporting.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang jenis dan pendekatan penelitian, jenis

data/sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data yang

akan digunakan pada penelitian ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi penjelasan tentang analisis data dan hasil pembahasan

yang dilakukan sesuai alat analisis yang digunakan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan,

keterbatasan dari penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.

Page 24: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Bank syariah adalah bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah

Islam, yaitu dengan mengedepankan prinsip keadilan, kemitraan, keterbukaan, dan

universalitas bagi seluruh kalangan.12 Bank syariah menurut Undang-Undang No.

21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, bank syariah adalah bank yang

menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya

terdiri atas Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, dan Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS).

Berdasarkan prinsip syariah, BUS, UUS, dan BPRS adalah bank syariah

yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, atau dengan kata lain yaitu

bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Islam.13

Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS dapat berusaha sebagai bank

devisa dan bank non-devisa. Bank devisa adalah bank yang dapat melaksanakan

transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara

keseluruhan seperti transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, pembukaan letter

of credit, dan sebagainya.

Usaha Syariah yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja dari kantor

pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor

atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah atau unit

kerja cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan

12 Y Laksamana, Tanya Jawab Cara Mudah Mendapatkan Pembiayaan di Bank Syariah

(Jakarta: PT Media Komputindo, 2009), h. 3. 13 Herman Darmawi, Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga Finansial (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2007) h. 39.

Page 25: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

11

kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari

kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank syariah yang

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bentuk hukum

BPRS adalah perseroan terbatas. BPRS hanya boleh dimiliki oleh WNI dan/atau

badan hukum Indonesia, pemerintah daerah, atau kemitraan antara WNI atau badan

hukum Indonesia dengan pemerintah daerah.14

2. Tujuan Bank Syariah

Bank syariah memiliki beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut:15

a. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah secara Islam,

khususnya muamalah yang berhubungan dengan perbankan, agar terhindar

dari praktek-praktek riba atau jenis usaha/perdagangan lain yang

mengandung unsur gharar (tipuan), dimana jenis-jenis usaha tersebut selain

dilarang dalam Islam juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap

kehidupan ekonomi masyarakat.

b. Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan

meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi

kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan pihak yang

membutuhkan dana.

c. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka peluang

usaha yang lebih besar terutama kelompok miskin, yang diarahkan kepada

kegiatan usaha yang produktif, menuju terciptanya kemandirian usaha.

d. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnya

merupakan program utama dari Negara-negara yang sedang berkembang.

Upaya Bank Syariah dalam mengentaskan kemiskinan ini berupa

pembinaan nasabah seperti: program pembinaan pengusaha produsen,

14 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana, 2009), h. 61-62. 15 Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar (Yogyakarta: Enkonisia, 2007), h.

43.

Page 26: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

12

program pembinaan pedagang perantara, program pembinaan konsumen,

program pembinaan pengembangan modal kerja dan program

pengembangan usaha bersama.

e. Untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter, dengan melalui aktifitas

perbankan syariah akan mampu menghindari pemanasan ekonomi yang

diakibatkan oleh adanya inflasi, menghindari persaingan usaha yang tidak

sehat antara lembaga-lembaga keuangan. Untuk menyelamatkan

ketergantungan umat Islam terhadap bank non-syariah.

3. Fungsi dan Peran Bank Syariah

Fungsi dan peran yang dimiliki bank syariah adalah sebagai berikut:

a. Manajer Investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana nasabah.

b. Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya

maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.

c. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah dapat

melakukan kegiatan jasa-jasa layanan perbankan sebagaimana mestinya.

d. Pelaksana kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada entitas keuangan

syariah, bank Islam juga memiliki kewajiban untuk mengeluarkan dan

mengelola (menghimpun, mengadministrasikan, mendistribusikan) zakat

serta dana-dana sosial lainya.

e. Menjaga amanah yang dipercayakan kepadanya sebagai lembaga keuangan

yang berdasarkan prinsip syariah.16

4. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Kovensional

Perbedaan bank syariah dan bank konvensional terletak pada banyak hal.

Berikut ini perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional.

16 M. Ma’ruf Abdullah, Hukum Perbankan dan Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

(Banjarmasin: Antasari Press, 2006), h.104.

Page 27: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

13

Tabel 2.1

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Karakter Bank Islam Bank Konvensional

Eksistensi dan

legalitas

Hukum Islam dan hukum positif hukum positif

Falsafah Tidak berdasarkan bunga,

spekulasi dan ketidakjelasan

Berdasarkan bunga

Dasar hukum

produk dan akad

Hukum Islam dan hukum positif Hukum positif

Fungsi Ekonomi dan sosial (keagamaan) Ekonomi

Orientasi usaha Profit dan falah oriented Profit oriented

Prinsip

operasional

Berdasarkan asas prinsip syariah

(bagi hasil, jual beli, sewa-

menyewa, pinjam-meminjam)

Berdasarkan asas

prinsip konvensional

berdasarkan bunga

Investasi Halal Halal dan haram

Hubungan bank

dan nasabah

Kemitraan dan sejajar Debitur dan kreditur

Penentuan

keuntungan

(imbalan)

Kesepakatan bersama Sepihak oleh bank

Penggunaan

dana

Riil (users of real funds) Creator of money

supply

Pengawasan Bank Indonesia, Dewan Syariah

Nasional, dan Dewan Pengawas

Syariah

Bank Indonesia

Risiko Risk sharing Anti risk

Aspek sosial Dinyatakan secara eksplisit dan

tegas yang tertuang dalam visi

dan misi

Tidak diketahui secara

tegas

Sumber: Rachmadi Usman, Sinar Grafika, 2012:41

B. Kinerja Keuangan

1. Pengertian Kinerja

Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: (1)

sesuatu yang dicapai; (2) prestasi yang diperlihatkan; (3) kemampuan kerja

Page 28: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

14

(tentang peralatan).17 Menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara, kinerja adalah

hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.18 Sedangkan penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik

efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya

berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya.19

2. Pengertian Kinerja Keuangan

Salah satu faktor yang sangat diperhatikan oleh bank adalah kinerja bank

tersebut, dengan istilah lain yaitu tingkat kesehatan bank. Tingkat kesehatan suatu

bank dapat dinilai dari sisi keuangannya.20 Menurut Sudiyatno dan Suroso, kinerja

keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur

keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba.21

Pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian

kondisi bank yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja bank. Bank wajib

melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara individual dengan

menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating) dengan cakupan

penilaian terhadap beberapa faktor-faktor sebagai berikut:

a. Profil Risiko (Risk Profile);

b. Good Coorporate Governance (GCG);

c. Rentabilitas (Earning); dan

d. Permodalan (Capital).

17 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kinerja diakses pada 14 Februari 2018 pukul 19:39. 18 A.A Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM (Bandung: Refika Aditama, 2010),

h. 67. 19 Mulyadi, Sistem Akuntansi Edisi Ketiga (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h. 419. 20 Sri Pujiyanti dan Susi Suhendra, Analisis Kinerja Keuangan mengenai Tingkat Kesehatan

Bank dengan menggunakan Metode CAMEL (studi kasus pada PT. Bank Negara Indonesia (persero)

Tbk dan PT. Bank Bukopin Tbk periode 2006-2008), Universitas Gunadarma, h. 1. 21 Sudiyatno dan Suroso, Analisis Pengaruhh Dana pihak Ketiga, BOPO, CAR, dan LDR

terhadap Kinerja Keuangan pada Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI)

(Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan, 2010), h. 129).

Page 29: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

15

3. Faktor Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan SE.OJK No.

10/SEOJK.03/2014, yang menjadi faktor penilaian tingkat kesehatan bank

dijelaskan pada tabel di bawah ini:22

Tabel 2.2

Faktor Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Risk Profile

Indikator Keterangan

Risiko Kredit Risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam memenuhi

kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

Risiko kredit dihitung dengan menggunakan rasio Non

Performing Finance:

NPF = 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 x 100%

Risiko Pasar Risiko pada posisi neraca dan rekening administratif akibat

perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa perubahan nilai

dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan. Risiko pasar

meliputi antara lain risiko benchmark suku bunga (benchmark

interest rate risk), risiko nilai tukar, risiko ekuitas dan risiko

komoditas.

Risiko

Likuiditas

Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban

yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau aset

likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa

mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank.

Risiko likuiditas dihitung dengan menggunakan rasio-rasio

berikut:

a) Financing to Deposit Ratio (FDR)

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 x 100%

b) Cash Ratio

𝐴𝑙𝑎𝑡−𝑎𝑙𝑎𝑡 𝐿𝑖𝑘𝑢𝑖𝑑 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑢𝑎𝑠𝑎𝑖

𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 x 100%

22 Defri Duantika, Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah berdasarkan RGEC dan

Islamicity Performance Index (Studi Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri) (Skripsi S1

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), h. 21-24.

Page 30: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

16

Risiko

Operasional

Risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internal yang

kurang memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia,

kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang

mempengaruhi operasional bank.

Risiko Hukum Risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan

aspek yuridis.

Risiko

Strategik

Risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau

pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam

mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Risiko

Kepatuhan

Risiko akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan

peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, serta

prinsip syariah.

Risiko

Reputasi

Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang

bersumber dari persepsi negatif terhadap bank. Salah satu

pendekatan yang digunakan dalam mngkategorikan sumber risiko

reputasi bersifat tidak langsung (below the line) dan bersifat

langsung (above the line).

Risiko Imbal

Hasil

Risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan bank

kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil

yang diterima bank dari penyaluran dana, yang dapat

mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga bank.

Risiko

Investasi

Risiko akibat bank ikut menanggung kerugian usaha nasabah

yang dibiayai dalam pembiayaan berbasis bagi hasil, baik

menggunakan metode net revenue sharing maupun yang

menggunakan metode profit and loss sharing.

Good Corporate Governance

Penilaian faktor Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah

merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen bank atas pelaksanaan 5 (lima)

prinsip Good Corporate Governance yaitu transparansi, akuntabilitas,

pertanggungjawaban, profesional, dan kewajaran. Prinsip-prinsip GCG dan fokus

penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip GCG tersebut berpedoman pada

ketentuan GCG yang berlaku bagi Bank Umum Syariah dengan memperhatikan

karakteristik dan kompleksitas usaha bank.

Dalam rangka memastikan penerapan 5 (lima) prinsip GCG, BUS harus melakukan

penilaian sendiri (self assessment) secara berkala yang paling kurang meliputi 11

(sebelas) faktor penilaian pelaksanaan GCG sebagai berikut: (a) pelaksanaan tugas

dan tanggung jawab Dewan Komisaris; (b) pelaksanaan tugas dan tannggung

Page 31: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

17

jawab Direksi; (c) kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite; (d) pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah; (e) pelaksanaan prinsi

syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan

jasa; (f) penanganan benturan kepentingan; (g) penerapan fungsi kepatuhan; (h)

penerapan fungsi audit intern; (i) penerapan fungsi audit ektstern; (j) Batas

Maksimum Penyaluran Dana (BMPD); dan (k) transparansi kondisi keuangan dan

non keuangan BUS, laporan pelaksanaan GCG serta pelaporan internal.

Earnings

Penilaian faktor rentabilitas meliputi evaluasi terhadap kinerja rentabilitas,

sumber-sumber rentabilitas, kesinambungan (sustainability) rentabilitas,

manajemen rentabilitas, dan pelaksanaan fungsi sosial.

Penilaian terhadap faktor earnings didasarkan pada empat rasio yaitu:

a) Return On Asset (ROA)

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 x 100%

b) Net Operation Margin (NOM)

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑎𝑔𝑖 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙−𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 x 100%

c) Net Imbalan (NI)

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑎𝑔𝑖 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙−(𝐼𝑚𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝐵𝑜𝑛𝑢𝑠)

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 x 100%

d) Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 x 100%

Capital

Penilaian faktor permodalan meliputi evaluasi terhadap kecukupan modal dan

kecukupan pengelolaan permodalan. Capital atau permodalan memiliki indikator

antara lain rasio kecukupan modal dan kecukupan modal bank untuk

mengantisipasi potensi kerugian sesuai profil risiko, yang disertai dengan

pengelolaan permodalan yang sangat kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha

dan kompleksitas usaha bank. Rasio kecukupan modal:

Capital Adequacy Ratio (CAR) = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

𝐴𝑇𝑀𝑅 x 100%

Sumber: Defri Duantika, 2015:21-24

Page 32: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

18

C. Denda (Ta’zir)

1. Pengertian Denda (Ta’zir)

Istilah Arab yang digunakan untuk denda adalah gharamah. Secara bahasa,

gharamah berarti denda. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia denda mempunyai

arti: (1) hukuman berupa keharusan membayar dalam bentuk uang; (2) uang yang

harus dibayarkan sebagai hukuman. Denda merupakan salah satu jenis dari

hukuman ta’zir. Ta’zir adalah larangan, pencegahan, menegur, menghukum,

mencela dan memukul.23

2. Denda dalam Bank Syariah

Bank Syariah dalam menjalankan bisnisnya diperbolehkan menarik denda

keterlambatan pembayaran dari nasabahnya. Syaratnya, nasabah tersebut adalah

nasabah yang mampu tetapi menunda pembayaran. Denda tersebut pun

diperuntukkan sebagai dana sosial dan bukan dijadikan sebagai pendapatan bank

syariah. Dalam ilmu Fiqih, bank syariah boleh mengenakan sanksi keterlambatan

berupa nominal uang tertentu kepada nasabah yang mampu tetapi menunda

pembayaran berdasarkan hadits Rasulullah SAW:

“Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu

menghalalkan harga diri dan pemberian sanksi kepadanya.” (HR Bukhari

Muslim).”

Berdasarkan hadits tersebut, apabila seorang nasabah yang mampu tetapi

menunda-nunda pembayaran maka itu termasuk perbuatan yang zalim. Lebih

khusus, pengenaan denda keterlambatan tersebut untuk menghindari kerugian dan

mudarat kepada bank syariah dan juga pemlik dana.24

Sanksi berupa denda juga sesuai Dewan Syariah Nasional MUI dalam fatwa

Nomor 17/DSN-MUI/2000 tentang Sanksi atas Nasabah Mampu yang Menunda-

nunda Pembayaran.

23 Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), h. 12. 24https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/18/02/13/p43e0z416-

konsultasi-syariah-denda-keterlambatan-pada-bank-syariah diakses pada 24 Juli 2018 pukul 12:39.

Page 33: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

19

“(1) sanksi yang disebut dalam fatwa ini adalah sanksi yang dikenakan LKS

kepada nasabah yang mampu membayar, tetapi menunda-nunda pembayaran

dengan sengaja; (2) nasabah yang tidak/belum mampu membayar disebabkan force

majeur tidak boleh dikenakan sanksi; (3) nasabah mampu yang menunda-nunda

pembayaran dan/atau tidak mempunyai kemauan dan itikad baik untuk membayar

hutangnya boleh dikenakan sanksi; (4) sanksi didasarkan pada prinsip ta’zir, yaitu

bertujuan agar nasabah lebih disiplin dalam melaksanakan kewajibannnya; (5)

sanksi dapat berupa denda sejulah uang yang besarnya ditentukan atas dasar

kesepakatan dan dibuat saat akad ditandatangani; (6) dana yang berasal dari denda

diperuntukkan sebagai dana sosial.”

D. Corporate Social Responsibility (CSR)

1. Pengertian Corporate Social Responsibility

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibillty

(CSR) adalah konsep yang mengungkapkan sebuah perusahaan memiliki berbagai

bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya (stakeholders)

serta lingkungannya. Tanggung jawab tersebut mencakup aspek ekonomi, sosial,

dan lingkungan, sehingga CSR memiliki hubungan yang erat dengan pembangunan

berkelanjutan. Pada dasarnya, keberlanjutan (sustainability) adalah keseimbangan

antara kepentingan-kepentingan ekonomi, lingkungan dan masyarakat. Konsep

triple bottom line (3P) kemudian berkembang dengan adanya ISO 26000 mengenai

Guidance on Social Responsibility, atau biasa disebut dengan ISO SR yang

disahkan pada 1 November 2010.

Menurut ISO 26000, CSR sangat berkaitan dengan tanggung jawab sebuah

organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-

kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk

perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan

kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan,

sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional,

serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh.25

25 Ryandi Iswandika dkk, Pengaruh Kinerja Keuangan, Corporate Governance, dan Kualitas

Audit terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (E-journal Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Trisakti, vol. 1 no. 2, 2014), h. 4.

Page 34: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

20

Dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dalam pasal 1

butir 3 menyebutkan bahwa:

“Tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk

berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan

kulaitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri,

komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.”

Sementara World Bank mendefinisikan CSR sebagai:26

“The commitment of business to contribute to sustainable economic

development working with employess and their representatives, the local

community and society at large to improve quality of life, in ways that are both

good for business and good for development.”

“CSR merupakan komitmen bisnis dengan tujuan memberikan kontribusi

terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerjasama antara karyawan

dan perwakilan anggota, komunitas lokal serta masyarakat luas guna meningkatkan

kualitas hidup dengan cara yang bermanfaat bagi bisnis dan pembangunan yang

berkelanjutan.”

2. Prinsip Corporate Social Responsibility

Tanggung jawab sosial perusahaan didasari atas tiga prinsip, antara lain: 27

a. Sustainability, berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam melakukan

aktivitas tetap memperhitungkan keberlanjutan sumber daya di masa depan.

Keberlanjutan juga memberikan arahan bagaimana penggunaan sumber

daya sekarang tetap memperhatikan dan memperhitungkan kemampuan

generasi masa depan. Dengan demikian, sustainability berputar pada

keberpihakan dan upaya bagaimana society memanfaatkan sumber daya

agar tetap memperhatikan generasi masa depan.

b. Accountability, adalah upaya perusahaan terbuka dan bertanggung jawab

atas aktivitas yang telah dilakukan. Akuntabilitas dibutuhkan ketika

aktivitas perusahaan mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan eksternal.

Konsep ini menjelaskan pengaruh kuantitatif aktivitas perusahaan terhadap

pihak internal dan eksternal.

26 Busyra Azheri, Corporate Social Responsbility: Dari Voluntary Menjadi Mandatory, h. 20. 27 Nor Hadi, Corporate Social Responsibility (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 59.

Page 35: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

21

c. Transparency, merupakan prinsip-prinsip yang penting bagi pihak

eksternal. Transparansi berperan mengurangi asimetri informasi,

kesalahpahaman, khususnya informasi dan pertanggungjawaban berbagai

dampak dari lingkungan.

3. Manfaat Corporate Social Responsibility

Manfaat CSR bagi perusahaan adalah: (a) mempertahankan dan

mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan; (b) mendapatkan lisensi untuk

beroperasi secara sosial; (c) mereduksi risiko bisnis perusahaan; (d) melebarkan

akses sumber daya bagi operasional usaha; (e) membuka peluang pasar yang lebih

luas; (f) mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah; (g)

memperbaiki hubungan dengan stakeholder; (h) memperbaiki hubungan dengan

regulator; (i) meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan; (j) peluang

mendapatkan penghargaan.28

4. Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Menurut Martin Freedman, ada tiga pendekatan dalam pelaporan tanggung

jawab sosial, yaitu:29

a. Pemeriksaan Sosial (Social Audit)

Pemeriksaan sosial mengukur dan melaporkan dampak ekonomi, sosial dan

lingkungan dari program-program yang berorientasi sosial dari operasi

yang dilakukan perusahaan. Pemeriksaan sosial dilakukan dengan membuat

suatu daftar aktivitas perusahaan yang memiliki konsekuensi sosial, lalu

auditor sosial akan mencoba mengestimasi dan mengukur dampak-dampak

yang ditimbulkan oleh aktivitas tersebut.

28 Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, h. 6-7. 29 Gustani, Analisis Tingkat Pengungkapan Kinerja Sosial Bank Syariah berdasarkan Islamic

Reporting Index (Skripsi S1 STEI SEBI, 2013), h. 16-19.

Page 36: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

22

b. Laporan Sosial (Social Report)

Terdapat beberapa alternatif format laporan untuk menyajikan laporan

sosial yang telah banyak digunakan oleh para akademisi dan praktisi.

Pendekatan yang dapat dipakai oleh perusahaan untuk melaporkan

aktivitas-aktivitas pertanggungjawaban sosialnya ini dirangkum oleh Dilley

dan Weygandt menjadi empat kelompok sebagai berikut:

Inventory Approach. Perusahaan mengkompilasikan dan

mengungkapkan sebuah daftar yang komprehensif dari aktivitas sosial

perusahaan. Daftar ini harus memuat semua aktivitas sosial perusahaan

baik yang bersifat positif maupun negatif.

Cost Approach. Perusahaan membuat daftar aktivitas sosial perusahaan

dan mengungkapkan jumlah pengeluaran pada aktivitas tesebut.

Program Management Approach. Perusahaan tidak hanya

mengungkapkan aktivitas pertanggungjawaban sosial tetapi juga tujuan

dari aktivitas tersebut serta hasil yang telah dicapai oleh perusahaan

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan itu.

Cost Benefit Approach. Perusahaan mengungkapkan aktivitas yang

memiliki dampak sosial serta biaya dan manfaat dari aktivitas tersebut.

Kesulitan dalam penggunaan pendekatan ini adalah adanya kesulitan

dalam mengukur biaya dan manfaat sosial yang diakibatkan oleh

perusahaan terhadap masyarakat.

c. Pengungkapan Sosial pada Laporan Tahunan (Disclosure in Annual Report)

Pengungkapan sosial adalah pengungkapan informasi tentang aktivitas

perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan sosial perusahaan.

Pengungkapan sosial dapat dilakukan melalui berbagai media antara lain

laporan tahunan, laporan interim/sementara, prospektus, pengumuman

kepada bursa efek atau melalui media massa.

Page 37: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

23

Saat ini terdapat banyak model pengungkapan CSR yang digagas oleh

berbagai forum berskala nasional maupun internasional. Equator Principles yang

diadopsi oleh beberapa negara merumuskan beberapa prinsip, antara lain:

a. Accountability’s standart (AA 1000), yang mengacu pada prinsip “triple

bottom line” dari John Elkington.

b. Global Reporting Initiative (GRI), yang merupakan panduan pelaporan

perusahaan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan yang digagas

oleh PBB lewat Coalition for Environtmental Economic (CERES) dan

UNEP pada tahun 1997.

c. Social Accountability International SA800 Standard

d. ISO 14000 Environtmental Management Standard

e. ISO 26000

Di antara standar pengungkapan tersebut yang paling banyak digunakan

oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia adalah Sustainability Reporting

Guidelines yang telah diterbitkan oleh Global Reporting Initiative (GRI) pada

tahun 2000, 2002, 2006, 2010 dan yang terbaru 2012 (GRI 4).

Seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis syariah saat ini, beberapa

ahli mulai menggagas bentuk pengungkapan CSR khusus untuk institusi bisnis

syariah. Beberapa bentuk pengungkapan CSR yang telah digagas di antaranya

adalah:

a. Islamic Social Reporting Index (Indeks ISR), digagas oleh Haniffa (2002)

dan dikembangkan oleh Othman, et.al (2009).

b. Sharia Enterprise Theory (SET), merupakan enterprise theory yang telah

diinternalisasi dengan nilai-nilai Islam guna menghasilkan teori yang

transcendental dan lebih humanis.

c. Islamicity Performance Index (IPI), sebuah metode pengukuran kinerja

bank syariah yang berisi rasio-rasio keuangan dan sosial.

Page 38: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

24

5. Corporate Social Responsibility dalam Pandangan Islam

CSR dalam perspektif Islam menurut AAOIFI yaitu segala kegiatan yang

dilakukan institusi finansial Islam untuk memenuhi kepentingan religius, ekonomi,

hukum, etika, dan discretionary responsibilities sebagai lembaga finanisal

intermediari baik itu bagi individu maupun bagi institusi. Tanggung jawab religius

mengacu kepada kewajiban menyeluruh bagi institusi finansial Islam untuk

mematuhi hukum Islam pada seluruh kegiatannya. Tanggung jawab ekonomi

mengacu kepada kewajiban bank syariah untuk memenuhi kelayakan ekonomi

secara efisien dan menguntungkan. Kewajiban hukum mengacu kepada institusi

finansial Islam untuk mematuhi hukum dan peraturan di negara tempat

beroperasinya institusi tersebut. Tanggung jawab etika yang dimaksud dalam

AAOIFI yaitu menghormati masyarakat, norma agama dan kebiasaan yang tidak

diatur dalam hukum. Sedangkan discretionary responsibilities mengacu kepada

ekspektasi yang diharapkan oleh pemegang saham bahwa institusi finansial Islam

akan melaksanakan peran sosialnya dalam mengimplementasikan cita-cita Islam.30

E. Islamic Social Reporting

Islamic Social Reporting adalah standar pelaporan kinerja sosial perusahaan-

perusahaan yang berbasis syariah. Indeks ini lahir dengan dasar dari standar pelaporan

berdasarkan AAOIFI yang kemudian dikembangkan oleh masing-masing peneliti

berikutnya. Secara khusus indeks ini adalah perluasan dari standar pelaporan kinerja

sosial yang meliputi harapan masyarakat tidak hanya mengenai peran perusahaan

dalam perekonomian, tetapi juga peran perusahaan dalam perpektif spiritual. Selain itu,

indeks ini juga menekankan pada keadilan sosial terkait mengenai lingkungan, hak

minoritas, dan karyawan. Islamic Social Reporting pertama kali digagas oleh Ross

Haniffa pada tahun 2002 dalam tulisannnya yang berjudul “Social Reporting

Disclosure: An Islamic Perspective”. ISR lebih lanjut dikembangkan secara lebih

30 Priyesta Rizkiningsih, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social

Reporting (ISR): Studi Empiris pada Bank Syariah di Indonesia, Malaysia dan Negara-negara Gulf

Cooperation Council (Skripsi S1 Universitas Indonesia, 2012), h. 17.

Page 39: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

25

ekstensif oleh Bassam Maali pada tahun 2006, Rohana Othman, Azlan Md Thani, dan

Erlane K Ghani pada tahun 2009 di Malaysia dan saat ini ISR masih terus

dikembangkan oleh peneliti-peneliti selanjutnya. Menurut Haniffa terdapat banyak

keterbatasan dalam pelaporan sosial konvensional sehingga ia mengemukakan

kerangka konseptual ISR yang berdasarkan ketentuan syariah. ISR tidak hanya

membantu pengambilan keputusan bagi pihak muslim melainkan juga untuk

membantu perusahaan dalam melakukan pemenuhan kewajiban terhadap Allah dan

masyarakat.31

Tujuan pengungkapan ISR adalah sebagai bentuk akuntabilitas kepada Allah

SWT dan masyarakat. Selain itu, dapat meningkatkan transparansi kegiatan bisnis

dengan menyajikan informasi yang relevan dengan memperhatikan kebutuhan spiritual

investor muslim atau kepatuhan syariah dalam pengambilan keputusan.

Tabel 2.3

Bentuk Akuntabilitas dan Transparansi dalam ISR

Bentuk Akuntabilitas Bentuk Transparansi

1. Menyediakan produk yang halal

dan baik

2. Memenuhi hak-hak Allah dan

masyarakat

3. Mengejar keuntungan yang wajar

sesuai dengan prinsip Islam

4. Mencapai tujuan usaha bisnis

5. Menjadi karyawan dan

masyarakat yang baik

6. Memastikan kegiatan usaha yang

berkelanjutan secara ekologis

7. Menjadikan pekerjaan sebagai

ibadah

1. Memberikan informasi mengenai

semua kegiatan kegiatan halal dan

haram dilakukan

2. Memberikan informasi yang relevan

mengenai pembiayaan dan

kebijakan investasi

3. Memberikan informasi yang relevan

mengenai kebijakan karyawan

4. Memberikan informasi yang relevan

mengenai hubungan dengan

masyarakat

5. Memberikan informasi yang relevan

mengenai penggunaan sumber daya

dan perlindungan lingkungan

Sumber: ISR sebagai model pelaporan CSR institusi bisnis syariah, Gustani, 2015

31 Gustani, Analisis Tingkat Pengungkapan Kinerja Sosial Bank Syariah berdasarkan Islamic

Social Reporting Index, . 34-35.

Page 40: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

26

Indeks ISR adalah item-item pengungkapan yang digunakan sebagai indikator

dalam pelaporan kinerja sosial berdasarkan prinsip syariah. Ros Haniffa membuat lima

tema pengungkapan Indeks ISR, yaitu Tema Keuangan dan Investasi, Tema Produk

dan Jasa, Tema Karyawan, Tema Masyarakat, dan Tema Lingkungan Hidup.

Kemudian dikembangkan oleh Rohana Othman dkk dengan menambahkan satu tema

pengungkapan yaitu Tema Tata Kelola Perusahaan. Berikut tema-tema pengungkapan

dalam Islamic Social Reporting antara lain:

1. Tema Keuangan dan Investasi (Finance and Investment Theme)

Konsep dasar pada tema ini adalah tauhid, halal dan haram, dan wajib.

Informasi yang diungkapkan pada tema ini adalah praktik operasional yang

mengandung riba, gharar, dan aktivitas pengelolaan zakat.32 Kegiatan yang

mengandung riba dilarang dalam Islam, sebagaimana ditegaskan Allah dalam al-

Qur’an surat al-Baqarah ayat 278-279. Salah satu bentuk riba di dunia perbankan

adalah pendapatan dan beban bunga. Kegiatan yang mengandung gharar juga

dilarang dalam Islam. Praktik gharar dapat terjadi dalam empat hal, yaitu kuantitas,

kualitas, harga, dan waktu penyerahan. Bentuk lain dari gharar adalah future on

delivery trading atau margin trading, jual-beli valuta asing, melakukan penjualan

melebihi jumlah yang dimiliki atau dibeli (short selling). Aspek lain yang harus

diungkapkan oleh adalah praktik pembayaran dan pengelolaan zakat. Bank syariah

berkewajiban untuk mengeluarkan zakat dari laba yang diperoleh serta menyajikan

laporan sumber dan penggunaan dana zakat selama periode dalam laporan

keuangan. Jika bank syariah belum melakukan fungsi zakat secara penuh, bank

syariah tetap menyajikan laporan zakat.

Pengungkapan lain yang dikembangkan oleh Othman dkk adalah kebijakan

atas keterlambatan pembayaran piutang dan kebangkrutan klien, neraca dengan

nilai saat ini (current value balance sheet/CVBS), dan laporan nilai tambah (value

added statement/VAS). Kebijakan atas keterlambatan pembayaran piutang dan

kebangkrutan klien bertujuan untuk meminimalisasi risiko pembiayaan. Aspek lain

32 Ros Haniffa, Social Reporting Disclosure: An Islamic Perspective, h. 137.

Page 41: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

27

yang perlu diungkapkan pada tema ini adalah jenis investasi yang dilakukan oleh

bank syariah dan proyek pembiayaan yang dijalankan.

2. Tema Produk dan Pelayanan (Product and Service Theme)

Konsep dasar pada tema ini adalah tentang tauhid, halal dan haram.

Sedangkan, aspek yang perlu diungkapkan pada tema ini adalah status kehalalan

produk yang digunakan dan pelayanan atas keluhan konsumen. Dalam konteks

perbankan syariah, maka status kehalalan produk dan jasa baru yang digunakan

adalah melalui opini yang disampaikan dan disetujui oleh Dewan Pengawas

Syariah (DPS) untuk setiap produk dan jasa baru. Hal ini penting bagi para

stakeholder untuk mengetahui apakah produk bank syariah terhindar dari hal-hal

yang dilarang syariat Islam. Selain itu, pelayanan atas keluhan nasabah harus

menjadi prioritas bank syariah dalam rangka menjaga kepercayaan nasabah. Saat

ini hampir seluruh bisnis mngedepankan aspek pelayanan bagi konsumen atau

nasabah mereka. Karena pelayanan yang baik akan berdampak pada tingkat

loyalitas nasabah.33

Aspek lain yang harus diungkapkan adalah glossary atau definisi setiap

produk serta akad yang melandasi produk tersebut. Hal ini mengingat akad-akad di

bank syariah menggunakan istialh-istilah yang masih asing bagi masyarakat,

sehingga perlu informasi terkait definisi akad-akad tersebut agar mudah dipahami

oleh pengguna informasi.34

3. Tema Tenaga Kerja (Employee Theme)

Konsep dasar pada tema ini adalah tentang tauhid, amanah dan keadilan.

Informasi yang diungkapkan pada tema ini adalah tentang upah, sifat kerja,

kegiatan keagamaan yang memadai, jam kerja, hari libur, tunjangan karyawan,

kesempatan yang sama serta pendidikan dan pelatihan karyawan.35

33 http://www.iaei-pusat.org/memberpost/ekonomi-syariah/islamic-social-reporting-isr-

sebagai-model-pelaporan-csr-institusi-bisnis-syariah?language=id diakses pada 21 Februari 2018 pukul

21:02. 34 Haniffa dan Hudaib, Exploring the Ethical Identity of Islamic Banks via Communication in

Annual Reports (Journal of Business Ethics, 2007), h. 107. 35 Ros Haniffa, Social Reporting Disclosure: An Islamic Perspective, h. 137.

Page 42: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

28

Aspek lain yang dikembangkan oleh Othman dkk adalah kebijakan

remunerasi untuk karyawan, kesamaan peluang karir bagi seluruh karyawan baik

pria maupun wanita, kesehatan dan keselamatan kerja karyawan, keterlibatan

karyawan dalam kebijakan perusahaan, karyawan dari kelompok khusus seperti

cacat fisik atau korban narkoba, tempat ibadah yang memadai, serta waktu atau

kegiatan keagamaan untuk karyawan.36 Aspek pengungkapan lain berupa

kesejahteraan karyawan dan jumlah karyawan yang dipekerjakan.

4. Tema Masyarakat (Community Involvement Theme)

Konsep dasar yang pada tema ini adalah ummah, amanah, dan adil. Konsep

tersebut menekankan pada pentingnya saling berbagi dan meringankan beban

masyarakat. Bentuk saling berbagi dan tolong-menolong bagi bank syariah dapat

dilakukan dengan sedekah, wakaf, dan qardh. Jumlah dan pihak yang menerima

bantuan harus diungkapkan dalam laporan tahunan bank syariah.37 Aspek lain yang

dikembangkan oleh Othman dkk adalah sukarelawan dari kalangan karyawan,

pemberian beaisiwa pendidikan, pemberdayaan kerja bagi mahasiswa,

pengembangan generasi muda, peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat miskin,

kepedulian terhadap anak-anak, kegiatan amal atau sosial, dan dukungan terhadap

kegiatan-kegiatan kesehatan, hiburan, olahraga, budaya, pendidikan dan agama.38

5. Tema Lingkungan (Environtmental Theme)

Konsep yang mendasari tema ini adalah tauhid, khilafah, mizan, akhirat,

I’tidal dan Israf yang menekankan pada prinsip keseimbangan, kesederhanaan, dan

tanggung jawab dalam menjaga lingkungan. Informasi yang diungkapkan pada

tema ini adalah mengenai penggunaan sumber daya dan program-program yang

dilakukan untuk menjaga lingkungan. Islam mengajarkan kepada umatnya

senantiasa menjaga, memelihara, dan melestarikan bumi. Allah menciptakan bumi

dan seluruh isinya termasuk lingkungan adalah untuk dikelola manusia tanpa harus

36 Othman dan Thani, Islamic Social Reporting of Listed Companies in Malaysia (International

Business and Economics Research Journal vol. 9, no. 4, 2010), h. 19. 37 Ros Haniffa, Social Reporting Disclosure: An Islamic Perspective, h. 140. 38 Othman dan Thani, Islamic Social Reporting of Listed Companies in Malaysia (International

Business and Economics Research Journal vol. 9, no. 4, 2010), h. 20.

Page 43: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

29

merusaknya. Namun, watak dasar manusia yang rakus, telah merusak lingkungan

ini.39

Hal ini telah Allah isyaratkan dalam firman-Nya:

“...telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari

(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Q.S ar-

Ruum: 41)

6. Tema Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Theme)

Konsep yang mendasari tema ini adalah konsep khilafah. Hal ini sesuai

dengan firman Allah:

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya

Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”, mereka berkata:

“Mengapa Engaku hendak menjdikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan

membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa

bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”, Tuhan berfirman:

“Sesungguhnya Aku megetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S al-Baqarah:

30)

Tema ini tidak bisa dipisahkan dari perusahaan guna memastikan

pengawasan pada aspek syariah perusahaan. Secara formal, corporate governance

dapat didefiniskan sebagai sistem hak, proses, dan kontrol secara keseluruhan yang

ditetapkan oleh manajemen sebuah entitas bisnis dengan tujuan untuk melindungi

kepentingan-kepentingan stakeholder.

Informasi yang diungkapkan dalam tema tata kelola perusahaan adalah

status kepatuhan terhadap syariah, rincian nama dan profil direksi, DPS dan

komisaris, laporan kinerja komisaris; DPS; dan direksi, laporan pendapatan dan

penggunaan dana non halal, laporan perkara hukum, struktur kepemilikan saham,

kebijakan anti korupsi, dan anti terorisme.40

39 Ros Haniffa, Social Reporting Disclosure: An Islamic Perspective, h. 140-141. 40 Gustani, Analisis Tingkat Pengungkapan Kinerja Sosial Bank Syariah berdasarkan Islamic

Social Reporting Index, h. 41-42.

Page 44: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

30

F. Review Studi Terdahulu

Azis Budi Setiawan, Kesehatan Finansial dan Kinerja Sosial Bank Umum

Syariah di Indonesia, Tesis Program Magister Bisnis Keuangan Islam Universitas

Paramadina, Jakarta (Juli, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan

kesehatan finansial dan kinerja sosial antara Bank Muamalat Indonesia (BMI) dengan

Bank Syariah Mandiri (BSM) periode 2003-2007. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa secara keseluruhan dalam periode 2003-2007, kesehatan finansial BMI lebih

baik dari BSM. Sementara itu, tingkat kinerja sosial BSM dalam periode 2003-2007

lebih baik dari BMI. Perbedaan dengan penulis adalah penulis tidak menggunakan

model rasio untuk menilai kinerja sosial bank syariah, akan tetapi menggunakan indeks

ISR yang dikembangkan oleh Ross Haniffa (2002) dan Othman (2009).

Rohana Othman dkk, Determinants of Islamic Social Reporting Among Top

Shariah-Approved Companies in Bursa Malaysia, Research Jurnal of International

Studies – Issue 12, 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi perusahaan untuk mengungkapkan ISR. Objek penelitian

ini adalah perusahaan top syariah yang terdaftar di Bursa Malaysia. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel Size, profitabilitas dan komposisi dewan pengurus

berpengaruh signifikan dalam pengungkapan ISR. Perbedaan dengan penulis adalah

penulis tidak menggunakan variabel size dan komposisi dewan pengurus.

Hafiez Sofyani dkk, Islamic Social Reporting Index sebagai Model Pengukuran

Kinerja Sosial Perbankan Syariah (Studi Komparasi Indonesia dan Malaysia), Jurnal

Dinamika Akuntansi vol. 4, no. 1, Malang, 2012. Penelitian ini bertujuan untuk

membandingkan kinerja sosial perbankan Islam di Indonesia dan Malaysia dengan

menggunakan model Islamic Social Reporting Index (Indeks ISR). Objek penelitian ini

adalah tiga bank syariah di Indonesia yaitu BMI, BSM, dan BMSI, serta tiga bank

syariah di Malaysia yaitu BMM, BIM, dan HLIB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

secara kseluruhan kinerja sosial perbankan syariah di Malaysia lebih tinggi daripada di

Indonesia. Dari semua bank syariah di Indonesia dan Malaysia tidak ada satu pun yang

mencapai tingkat kinerja sangat bagus. Perbedaan dengan penulis adalah penulis tidak

Page 45: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

31

membandingkan kinerja sosial antar bank syariah melainkan menjelaskan pengaruh

kinerja keuangan terhadap pengungkapan ISR pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Doni Kurniawansyah, Analisis Hubungan Financial Performance dan

Corporate Social Responsibility (studi empiris pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia), Skripsi Universitas Diponegoro, 2013. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui hubungan financial performance (CAR, NPL, ROA,

LDR) dan corporate social responsibility pada perusahaan perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2011 sebanyak 29 bank. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pada model 1, variabel NPL dan LDR tidak berpengaruh

signifikan pada tingkat sig. 5%, namun pada tingkat sig. 10%, variabel NPL

berpengaruh negatif signifikan terhadap CSR. Sedangkan variabel CAR dan ROA

tidak berpengaruh terhadap CSR. Pada model 2, variabel CSR berpengaruh positif

terhadap ROA, CSR tidak berpengaruh terhadap LDR pada tingkat sig. 5%. Namun,

pada tingkat sig. 10%, CSR berpengaruh positif terhadap LDR, serta CSR tidak

berpengaruh terhadap CAR dan NPL. Perbedaan dengan penulis adalah penulis

menggunakan indeks ISR untuk menilai CSR, sedangkan penelitian tersebut mengacu

pada instrumen yang dikelompokkan oleh Sembiring (2009), yang dikembangkan dari

penelitian Hackston dan Milne (1996) yang mangklasifikasikan CSR kepada tujuh

kategori, yaitu, lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain

tentang tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan umum.

Firda Istiani, Pengaruh Ukuran Bank, Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage

terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (studi empiris Bank Umum Syariah

di Indonesia periode 2011-2014), Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran bank, profitabilitas,

likuiditas, dan leverage terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility bank

umum syariah, yang diukur dengan indeks ISR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

secara simultan, variabel ukuran bank, profitabilitas, likuiditas, dan leverage

berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR. Secara parsial, variabel ukuran

bank dan profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan ISR, sedangkan variabel

Page 46: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

32

likuiditas dan leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan ISR. Perbedaan

dengan penulis adalah penulis tidak menggunakan variabel ukuran bank dan leverage.

Namun, penulis menambahkan variabel Non Performing Finance (NPF), Good

Corporate Governance (GCG), dan Capital Adequacy Ratio (CAR).

Uun Sunarsih dan Ferdiyansyah, Determinants of The Islamic Social Reporting

Disclosure, al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah vol. 9 (1), 2017. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis pengaruh perusahaan yang menerbitkan sukuk, size, dan

profitabilitas terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa hanya variabel size yang berpengaruh terhadap pengungkapan

ISR, sehingga semakin besar total aset semakin besar pengungkapan ISR. Penerbitan

sukuk tidak berpengaruh karena struktur kepemilikan perusahaan di Asia termasuk

Indonesia, cenderung family ownership concentration. Profitabilitas tidak berpengaruh

karena perusahaan memiliki cara pandang yang berbeda-beda terhadap ISR. Perbedaan

dengan penulis adalah penulis tidak menggunakan variabel penerbitan sukuk dan size.

Selain itu, objek penelitian tersebut adalah perusahaan yang menerbitkan sukuk,

sedangkan penulis menjadikan bank umum syariah di Indonesia sebagai objek

penelitian.

G. Kerangka Pemikiran

Dalam mengukur kinerja keuangan bank syariah, penulis menganalisis faktor

keuangan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011

dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 10/SEOJK.03/2014. Faktor yang

digunakan antara lain: profil risiko, Good Corporate Governance, rentablitas, dan

permodalan. Sedangkan untuk pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

bank syariah, penulis menggunakan indeks Islamic Social Reporting (ISR) yang telah

ditetapkan oleh AAOIFI yang kemudian dikembangkan oleh beberapa peneliti. Tema

indeks ISR antara lain: Keuangan dan Investasi, Produk dan Pelayanan, Tenaga Kerja,

Masyarakat, Lingkungan, serta Tata Kelola Perusahaan. Berdasarkan teori yang akan

digunakan dan analisis yang akan dilakukan, maka penullis mencoba membangun

kerangka ini:

Page 47: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

33

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Analisis Pengaruh Financial Performance terhadap Pengungkapan

Islamic Social Reporting pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Tahun 2013-2016

Metode Analisis:

Regresi Data Panel

Uji Hipotesis

Uji Statistik F, Uji Statistik t, dan

Uji Koefisien Determinasi

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Variabel Independen

Financing to Deposit Ratio (X2)

Good Corporate Governance (X3)

Return On Asset (X4)

Capital Adequacy Ratio (X5)

Non Performing Finance (X1)

Variabel Dependen

Pengungkapan

Islamic Social Reporting

(Y)

Page 48: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

34

H. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian

di mana rumusan masalah telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Statistik F (Uji Simultan)

H0 : Diduga financial performance (NPF, FDR, GCG, ROA, CAR) dan Denda

secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic

Social Responsibility Bank Umum Syariah di Indonesia.

Ha : Diduga financial performance (NPF, FDR, GCG, ROA, CAR) dan Denda

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic social

responsibility Bank Umum Syariah di Indonesia.

2. Hipotesis untuk pengaruh NPF, FDR, GCG, ROA, CAR dan Denda terhadap

pengungkapan ISR secara parsial adalah sebagai berikut.

a) H0 = NPF secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

ISR.

H1 = NPF secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR.

b) H0 = FDR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

ISR.

H2 = FDR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR.

c) H0 = GCG secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

ISR.

H3 = GCG secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR.

d) H0 = ROA secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

ISR.

H4 = ROA secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR.

e) H0 = CAR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

ISR.

H5 = CAR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR.

Page 49: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

35

f) H0 = Denda secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengugkapan

ISR.

H6 = Denda secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR.

Page 50: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengertian metode

deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek,

suatu situasi kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang. Penelitian asosiatif ini merupakan suatu penelitian yang mencari hubungan

antara satu variabel dengan variabel yang lain. Sedangkan penelitian kuantitatif

menekankan pada pengujian teori melalui variabel penelitian dalam angka-angka dan

melakukan analisis data dengan prosedur statistika dan permodalan matematis.41

Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan,

meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di

masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.42

Pengukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan adalah metode

RGEC yang dipresentasikan dengan variabel Non Performing Finance (NPF),

Financing to Deposit Ratio (FDR), Good Corporate Governance (GCG), Return On

Asset (ROA), dan Capital Adequacy Ratio (CAR). Untuk variabel Denda (Ta’zir)

dilihat pada laporan keuangan pada setiap bank syariah. Sedangkan pengukuran untuk

kinerja sosial bank syariah menggunakan metode Islamic Social Reporting Index

(Indeks ISR).

41 Efferin Sujoko dkk, Metode Penelitian untuk Akuntansi, Suatu Pendekatan Praktis (Malang:

Bayu Media Publishing, 2004), h. 18. 42 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan

Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya, (Jakarta: Kencana, 2005), h. 36.

Page 51: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

37

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia sampai dengan tahun 2016, yaitu sebanyak 12 Bank Umum Syariah terdiri

dari Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah Bank BRI

Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank BNI Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, Bank

BCA Syariah, Bank Victoria Syariah, Maybank Syariah Indonesia, Bank Panin

Syariah, dan Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik

purposive sampling, yaitu metode penetapan responden untuk dijadikan sampel

berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, kriteria yang

digunakan adalah Bank Umum Syariah yang mengungkapkan laporan tahunan ke

publik pada tahun 2013-2016. Dengan kriteria tersebut, Bank Umum Syariah yang

tidak dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah Bank Tabungan Pensiunan Nasional

(BTPN) Syariah karena baru berdiri pada tahun 2014. Dengan demikian, jumlah

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 11 Bank Umum Syariah.

Tabel 3.1

Daftar Sampel Bank Umum Syariah

No. Bank Umum Syariah Kode Bank

1 PT Bank Muamalat Indonesia BMI

2 PT Bank Syariah Mandiri BSM

3 PT Bank Mega Syariah BMS

4 PT Bank BRI Syariah BRIS

5 PT Bank Syariah Bukopin BSB

6 PT Bank BNI Syariah BNIS

7 PT Bank Jabar Banten Syariah BJBS

8 PT BCA Syariah BCAS

9 PT Bank Victoria Syariah BVS

10 PT Maybank Syariah Indonesia MSI

11 PT Bank Panin Syariah BPS

Page 52: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

38

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Penulis memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti melalui

buku, artikel, jurnal, laporan penelitian, tesis, internet dan perangkat lain yang

berkaitan dengan penelitian ini.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari laporan

tahunan Bank Umum Syariah di Indonesia periode tahun 2013-2016 yang dapat

diakses dari situs masing-masing bank syariah.

D. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pengungkapan Islamic Social

Reporting (ISR). Indeks ISR diukur menggunakan metode content analysis

(analisis isi) untuk mengidentifikasi jenis pengungkapan ISR dengan cara

membaca dan menganalisis laporan tahunan perusahaan. Analisis isi adalah suatu

metode analisa data melalui teknik observasi dan analisa terhadap isi atau pesan

dari suatu dokumen.

Langkah menggunakan analisis isi yaitu dengan pemberian nilai (scoring)

berdasarkan indeks ISR yang terdiri dari 6 indikator yang dikembangkan menjadi

48 item pernyataan, yaitu nilai 0 untuk setiap item yang tidak diungkapkan dan

nilai 1 untuk setiap item yang diungkapkan. Setelah pemberian nilai (scoring) pada

indeks ISR selesai dilakukan, maka besarnya disclosure level dapat ditentukan

dengan rumus berikut:43

Indeks ISR = Jumlah score disclosure yang dipenuhi

Jumlah score maksimum

43 Firda Istiani. Pengaruh Ukuran Bank, Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap

Pengungkapan Islamic Social Reporting (Skripsi S1, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), h. 48.

Page 53: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

39

2. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.

a. Non Performing Finance (NPF)

NPF merupakan rasio yang digunakan untuk menghitung risiko kredit pada

penilaian tingkat kesehatan bank. Rumus yang digunakan untuk

menghitung NPF adalah sebagai berikut:

NPF = 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 x 100%

b. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Nilai likuiditas bank diukur dengan menggunakan Financing to Deposit

Ratio (FDR). Rumus yang digunakan untuk menghitung FDR adalah

sebagai berikut:

FDR = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 x 100%

c. Good Corporate Governance (GCG)

GCG adalah konsep untuk peningkatan kinerja perusahaan melalui

monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen

terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan.

d. Return On Asset (ROA)

ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

menhasilkan keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, aset atau modal

tertentu. Rumus yang digunakan untuk menghitung ROA adalah sebagai

berikut:

ROA = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 x 100%

e. Capital Adequacy Ratio (CAR)

CAR digunakan untuk mengukur rasio kecukupan modal. Rumus yang

digunakan untuk menghitung CAR adalah sebagai berikut:

Capital Adequacy Ratio (CAR) = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

𝐴𝑇𝑀𝑅 x 100%

Page 54: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

40

f. Denda (Ta’zir)

Denda adalah sejumlah uang yang besarnya ditentukan atas dasar

kesepakatan dan dibuat saat akad ditandatangani.

E. Sumber Data

Data adalah serangkaian bukti-bukti, fakta-fakta, sesuatu yang secara pasti

diketahui atau serangkaian informasi yang ada di sekitar kita. Selain itu juga, data juga

dapat didefiniskan sebagai kumpulan informasi yang diperlukan untuk mengambil

keputusan.44

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

merupakan data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala

numerik (angka) yang dibedakan menjadi data interval dan data rasio.45 Data sekunder

yang akan digunakan adalah data deret waktu (time series) dari laporan tahunan Bank

Umum Syariah di Indonesia tahun 2013-2016.

F. Metode Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan suatu analisis yang memberikan deskripsi

mengenai data namun tidak untuk menguji hipotesis penelitian yang dirumuskan.

Analisis statistik deskriptif memiliki tujuan untuk menganalisis data dan

menghitung berbagai karakteristik data yang diteliti. Statistik deskriptif

menunjukkan jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan

standar deviasi. Nilai minimum digunakan untuk menilai nilai terkecil dari data.

Nilai maksimum digunakan untuk mengetahui nilai terbesar dari data. Nilai rata-

rata merupakan nilai untuk mengetahui rata-rata dari data yang diteliti. Sedangkan

standar deviasi digunakan untuk mengetahui variasi data yang diteliti.

44 Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 124. 45 Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2005), h. 45.

Page 55: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

41

2. Analisis Regresi Data Panel

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi data panel dengan bantuan software pengolah data statistik yaitu Eviews

versi 9.0. Data panel merupakan kumpulan data yang terdiri atas data seksi silang

(beberapa variabel) dan data runtut waktu (berdasarkan waktu).46 Data semacam

ini memiliki keunggulan terutama karena bersifat robust (kuat) terhadap beberapa

tipe pelanggaran yakni heteroskedastisitas dan normalitas. Di samping itu, dengan

perlakuan tertentu struktur data seperti ini dapat diharapkan untuk memberikan

informasi yang lebih banyak (high informational content).47

Pengujian dengan regresi data panel ini digunakan untuk mengetahui

pengaruh variabel independen yang terdiri dari Non Performing Finance (NPF),

Financing to Deposit Ratio (FDR), Good Corporate Governance (GCG), Return

On Asset (ROA), dan Capital Adequancy Ratio (CAR) dan Denda (Ta’zir) terhadap

variabel dependen yaitu Islamic Social Reporting (ISR).

Persamaan model regresi dalam penelitian ini adalah:

ISRit = β + β1 NPFit + β2 FDRit + β3 GCGit + β4 ROAit + β5 CARit + eit

ISRit : Islamic Social Reporting

β : Konstanta

NPFit : Non Performing Finance

FDRit : Financing to Deposit Ratio

GCGit : Good Corporate Governance

ROAit : Return On Asset

CARit : Cash Adequancy Ratio

eit : Komponen error

Dalam estimasi model regresi dengan menggunakan data panel dapat

dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu:

46 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews (Yogyakarta:

Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2011), h. 102. 47 Moch. Doddy Ariefianto, Ekonometri Esensi dan Aplikasi dengan Menggunakan EVIEWS

(Jakarta: Erlangga, 2012), h. 148.

Page 56: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

42

a. Pendekatan Common Effect (Pooling Least Square)

Pendekatan ini adalah yang paling sederhana untuk mengestimasi

data panel. Pendekatan ini hanya menggabungkan data cross section dan

data time series tanpa melihat perbedaan antar waktu dan individu.

Kemudian digunakan metode OLS untuk mengestimasi model data panel.48

b. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect)

Fixed effect adalah teknik mengestimasi data panel dengan

menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan

intersep. Fixed effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep antara

perusahaan namun intersepnya sama antar waktu (time variant). Model ini

juga mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan

dan antar waktu.49

c. Pendekatan Efek Random (Random Effect)

Random effect model digunakan untuk mengatasi kelemahan

metode efek tetap yang membawa konsekuensi berkurangnya derajat

kebebasan yang pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter.50

Dalam menentukan model yang paling tepat untuk regresi data panel, dapat

dilakukan dengan beberapa uji berikut ini:

a. Uji Chow

Uji Chow adalah pengujian untuk menentukan model fixed effect

atau common effect yang lebih tepat untuk digunakan dalam estimasi data

panel. Dalam uji Chow, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

CHOW = 𝑵−𝟏

𝑵𝑻−𝑵−𝑲

48 Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya disertai Panduan Eviews

(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013, ed. Ketiga), h. 355. 49 Ibid. h. 357. 50 Ibid. h. 359.

Page 57: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

43

Di mana:

N = Jumlah data cross section

T = Jumlah data time series

K = Jumlah variabel penjelas

Pengujian Uji Chow dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:

H0 = Common Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Pengujian ini mengikuti distribusi F statistik, jika F statistik lebih

besar dari F tabel maka H0 ditolak. Nilai Chow menunjukkan nilai F statistik

di mana jika nilai Chow yang kita dapat lebih besar dari nilai F tabel yang

digunakan berarti kita menggunakan model fixed effect.51 Atau dapat dilihat

kepada nilai probabilitas cross section F dan Chi Square, dengan ketentuan:

Jika probabilitas < 0,05, berarti H0 ditolak dan menggunakan H1.

Jika probabilitas > 0,05, berarti H0 diterima.

b. Uji Haussman

Uji Haussman digunakan untuk menentukan model fixed effect atau

random effect yang lebih sesuai untuk digunakan dalam estimasi data panel.

Rumus uji Haussman adalah:

H = (βRE – βFE)1(∑FE - ∑RE)-1(βRE – βFE)

Di mana:

βRE = Random Effect Estimator

βFE = Fixed Effect Estimator

∑FE = Matriks Kovarians Fixed Effect

∑RE = Matriks Kovarians Random Effect

Pengujian uji Haussman dilakukan dengan hipotesis berikut:

H0 = Random Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

51 Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi (Bogor: IPB

Press, 2012), h.195.

Page 58: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

44

Statistik uji Haussman ini mengikuti distribusi statistik Chi Square

dengan degree of freedom sebanyak k, di mana k adalah jumlah variabel

independen. Jika nilai statistik Haussman lebih besar dari nilai kritisnya

maka H0 ditolak dan model yang tepat adalah model fixed effect, sedangkan

sebaliknya bila nilai statistik Haussman lebih kecil dari nilai kritisnya maka

model yang tepat adalah model random effect. Atau dapat dilihat kepada

nilai probabilitas cross section random, dengan ketentuan:52

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak, dan H1 diterima

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, dan H1 ditolak

c. Uji Lagrange Multiplier

Uji lagrange multiplier (LM) digunakan untuk mengetahui apakah

model random effect lebih baik dari model common effect. Uji signifikansi

random effect ini dikembangkan oleh Breusch-Pagan. Pengujian ini

didasarkan pada nilai residual dari metode common effect. Uji LM ini

didasarkan pada distribusi Chi Square dengan derajat kebebasan (df)

sebesar jumlah variabel independen. Hipotesis null-nya adalah bahwa

model yang tepat untuk regresi data panel adalah common effect, dan

hipotesis alternatifnya adalah model yang tepat untuk regresi data panel

adalah random effect.

Pengujian uji Lagrange Multiplier dilakukan dengan hipotesis berikut:

H0 = Common Effect Model

H1 = Random Effect Model

Apabila nilai LM hitung leih besar dari nilai kritis Chi Square, maka

hipotesis null ditolak, artinya model yang tepat untuk regresi data panel

adalah model random effect. Sebaliknya, apabila nilai LM hitung lebih kecil

dari nilai kritis Chi Square, maka hipotesis null diterima, artinya model

yang tepat untuk regresi data panel adalah model common effect.53

52 Ibid. h. 197. 53 Siti Yuhanah, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di

Indonesia (Skripsi S1, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016), h. 66-68.

Page 59: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

45

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan secara statistik dengan tujuan untuk melihat

pengaruh nyata atau tidaknya suatu variabel yang akan diteliti. Uji hipotesis yang

akan dilakukan adalah uji F, uji t, dan koefisien determinasi.

a. Uji F

Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah semua variabel bebas yang

terdapat dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel terikat. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut:

1) Berdasarkan perbandingan f hitung dengan f tabel

Jika Fhitung > Ftabel, maka Ha diterima artinya seluruh variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Jika Fhitung < Ftabel maka Ha ditolak, artinya seluruh variabel

independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

2) Berdasarkan probabilitas

Jika probabilitas < 0,05, maka Ha diterima.

Jika probabilitas > 0,05, maka Ha ditolak.

b. Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel

terikat. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Berdasarkan perbandingan t-statistik dengan ttabel

Jika t hitung > t tabel, maka Ha diterima, artinya secara parsial variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Jika t hitung < t tabel, maka Ha ditolak, artinya secara parsial variabel

independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Page 60: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

46

2) Berdasarkan probabilitas

Jika probabilitas < 0,05, maka Ha diterima

Jika probabilitas > 0,05, maka Ha ditolak

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Menurut

Widarjono, nilai adjusted R2 berada antara 0 samapai 1 dengan penjelasan

sebagai berikut:

1) Jika nilai adjusted R2 sama dengan 0, berarti tidak ada pengaruh variabel

bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

2) Jika nilai adjuted R2 sama dengan 1, berarti naik atau turunnya variabel

terikat (Y) 100% dipengaruhi oleh variabel bebas (X).

3) Jika nilai adjusted R2 berada di antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), maka

besarnya pengaruh variabel bebas terhadap naik turunnya variabel

terikat adalah sesuai dengan nilai R2 itu sendiri dan sebaliknya berasal

dari faktor-faktor lain.54

54 Firda Istiani, Pengaruh Ukuran Bank, Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap

Pengungkapan Islamic Social Reporting (studi empiris Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011-

204) (Skripsi S1, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), h. 56-58.

Page 61: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

47

BAB IV

HASIL DAN ANALISA DATA

A. Hasil Pengungkapan Islamic Social Responsibility (ISR)

Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) dalam penelitian ini mengacu

pada indeks ISR yang diukur menggunakan metode content analysis (analisis isi).

Langkah menggunakan metode analisis isi tersebut adalah dengan memberikan nilai

(scoring) untuk setiap item pada indeks ISR, yaitu nilai 1 untuk setiap item yang

diungkapkan dan nilai 0 untuk setiap item yang tidak diungkapkan. Berikut adalah hasil

pengukuran indeks ISR secara keseluruhan pada Bank Umum Syariah di Indonesia

tahun 2013-2016.

Tabel 4.1

Hasil Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada Bank Umum

Syariah di Indonesia tahun 2013-2016

No. Bank Umum Syariah 2013 2014 2015 2016

1. Bank Muamalat Indonesia 0,875 0,875 0,854 0875

2. Bank Syariah Mandiri 0,875 0,854 0,854 0,875

3. Bank Mega Syariah 0,625 0,729 0,729 0,833

4. BRI Syariah 0,667 0,542 0,542 0,833

5. Bank Syariah Bukopin 0,604 0,625 0,667 0,750

6. BNI Syariah 0,792 0,771 0,792 0,833

7. BJB Syariah 0,667 0,667 0,708 0,667

8. BCA Syariah 0,521 0,521 0,563 0,604

9. Bank Victoria Syariah 0,542 0,583 0,646 0,625

10. Maybank Syariah Indonesia 0,583 0,604 0,583 0,563

11. Bank Panin Syariah 0,563 0,625 0,688 0,813

Sumber: Data diolah oleh penulis, 2018.

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, menunjukkan nilai maksimum pengungkapan

Islamic Social Reporting (ISR) dari tahun 2013-2016 sebesar 87,50% yang

mengungkapkan sebanyak 42 dari 48 item indeks ISR oleh Bank Muamalat Indonesia

pada tahun 2013, 2014, dan 2016 serta Bank Syariah Mandiri pada tahun 2013 dan

2016. Sedangkan, nilai minimum pengungkapan ISR sebesar 52,10% yang

Page 62: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

48

mengungkapkan sebanyak 25 dari 48 item indeks ISR oleh BCA Syariah pada tahun

2013 dan 2014. Dengan demikian, belum ada bank umum syariah di Indonesia yang

mengungkapkan indeks ISR secara menyeluruh.

Gambar 4.1

Perbandingan Hasil Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)

Sumber: Data diolah oleh penulis, 2018

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa Bank Umum Syariah yang memiliki hasil

pengungkapan indeks Islamic Social Reporting tertinggi adalah BUS yang sama untuk

setiap tahunnya, yaitu Bank Muamalat Indonesia. Hasil tersebut menunjukkan adanya

tindakan yang konsisten dalam mengungkapkan item-item pada indeks ISR di setiap

tahunnnya. Sedangkan BUS dengan pencapaian nilai indeks ISR terendah tidak selalu

ditempati oleh BUS yang sama untuk setiap tahunnya. Namun, dalam kurun waktu 4

tahun, pencapaian paling rendah ditempati oleh BCA Syariah. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa rata-rata BUS dengan pencapaian terendah cenderung lebih

mengungkapkan pada tema Tata Kelola Perusahaan saja. Namun demikian,

pengungkapan ISR harus dilakukan pada seluruh aspek perusahaan, baik dalam

kegiatan ekonomi maupun spiritual dan lingkungan.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

BMI BSM BRIS BNIS BMSI BCAS BSB BPS MSI BVS BJBS

2013 2014 2015 2016

Page 63: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

49

Gambar 4.2

Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) berdasarkan Tema Indeks ISR

Sumber: Data diolah oleh penulis, 2018.

Berdasarkan gambar 4.2 di atas, dari keseluruhan tema indeks ISR yang

diungkapkan, tema Tata Kelola Perusahaan merupakan tema yang memiliki nilai

tertinggi setiap tahunnya. Dalam kurun waktu 4 tahun, tema tersebut selalu mengalami

peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan pada tema tersebut sudah

cukup baik dilakukan oleh setiap BUS pada penelitian ini. Sedangkan, tema yang

menunjukkan nilai cukup rendah ditempati oleh tema lingkungan. Berikut adalah

penjelasan lebih lanjut mengenai hasil pengungkapan indeks ISR untuk setiap tema

pengungkapan.

1. Tema Keuangan dan Investasi

Hasil pengungkapan indeks ISR untuk tema Keuangan dan Investasi pada

tahun 2013 adalah 70%. Selanjutnya, mengalami penurunan sebesar 6% pada tahun

2014 dan 2015 menjadi 64%. Pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 1%

dari tahun sebelumnya menjadi 65%. Pada tema ini terdapat enam item

pengungkapan ISR. Pada item kegiatan yang mengandung riba, pengungkapan

Keuangan danInvestasi

Produk danPelayanan

Tenaga Kerja Masyarakat LingkunganTata KelolaPerusahaan

2013 70% 73% 59% 61% 24% 91%

2014 64% 76% 61% 64% 24% 92%

2015 64% 79% 64% 65% 29% 94%

2016 65% 85% 74% 65% 44% 99%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2013 2014 2015 2016

Page 64: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

50

mengacu pada penempatan dana dan giro serta pendapatan bunga dari bank lain

karena BUS melakukan aktivitas lalu lintas keuangan antar bank termasuk bank

kovensional, sehingga BUS tidak bisa terlepas sepenuhnya dari kegiatan yang

mengandung riba.

Pada item kegiatan yang mengandung ketidakjelasan (gharar),

menunjukkan tidak ada BUS yang mengungkapan item ini. Selanjutnya untuk item

zakat, BUS yang sama sekali tidak mengungkapkan item ini adalah BCA Syariah,

Bank Syariah Bukopin dan Maybank Syariah Indonesia. Untuk Bank Panin Syariah

tidak mengungkapkan item ini pada tahun 2014 dan BJB Syariah pada tahun 2016.

Selebihnya mengungkapkan item ini pada setiap tahun. Untuk item kebijakan atas

pembayaran tertunda dan penghapusan piutang tak tertagih, pengungkapan yang

dilakukan oleh BUS dalam kurun waktu 4 tahun hanya sebesar 43%. Hal ini

menunjukkan bahwa BUS belum cukup baik dalam mematuhi kebijakan PPAP

(Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif). Selanjutnya untuk item kegiatan

investasi dan proyek pembiayaan, dari 11 BUS, seluruhnya mengungkapkan item

ini dalam kurun waktu 4 tahun.

2. Tema Produk dan Pelayanan

Hasil pengungkapan indeks ISR untuk tema Produk dan Pelayanan pada

tahun 2013 adalah sebesar 73%. Terjadi kenaikan masing-masing 3% dari tahun

sebelumnya, yaitu pada tahun 2014 sebesar 76% dan pada tahun 2015 sebesar 79%.

Untuk tahun 2015, kenaikan terjadi sebesar 6% menjadi 85%. Pada tema ini

terdapat tiga item pengungkapan ISR. Pada item persetujuan Dewan Pengawas

Syariah (DPS) untuk suatu produk, hasil penilaian sebesar 100% karena item ini

sangat penting sebagai syarat diberlakukannya suatu produk pada bank syariah.

Selanjutnya untuk item Glossary/definisi setiap produk, hasil penilaian sebesar

84%. Hasil tersebut cukup baik, mengingat definisi setiap produk sangat membantu

bagi para nasabah untuk lebih memahami produk-produk bank syariah yang

sebagian besar menggunakan bahasa Arab. Item terakhir adalah item pelayanan atas

keluhan nasabah. Item pengungkapan ini merupakan bentuk kepedulian dan

Page 65: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

51

tanggung jawab bank syariah terhadap kepuasan pelayanan kepada nasabah.

Namun, pengungkapan item ini belum dilakukan dengan cukup baik oleh BUS pada

penelitian ini, dibuktikan dengan hasil penilaian yang hanya sebesar 50%.

3. Tema Tenaga Kerja

Hasil pengungkapan indeks ISR untuk Tenaga Kerja pada tahun 2013

adalah sebesar 59%. Pada tahun 2014, 2015, dan 2016 secara berurutan mencapai

nilai 61%, 64%, dan 74%. Hasil penilaian tersebut dapat dikatakan cukup baik

karena mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tema ini terdapat 11 item

pengungkapan ISR. Dari keseluruhan item, hasil penilaian tertinggi dicapai oleh

item pendidikan dan pelatihan karyawan, yaitu sebesar 97%. Hal ini membuktikan

bahwa bank syariah selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kerja

karyawannya. Untuk item pengungkapan dengan nilai terendah adalah item jam

kerja karyawan, yaitu sebesar 0%. Hal ini bukan berarti bank syariah tidak

memperhatikan jam kerja karyawannya, tetapi jam kerja yang berbeda di kalangan

karyawan cenderung sulit untuk diungkapkan.

Untuk 9 item lainnya, yaitu Komposisi karyawan dengan nilai sebesar 84%;

Rasio Gaji/tunjangan karyawan dengan nilai sebesar 88%; Remunerasi Karyawan

dengan nilai sebesar 50%; Kesamaan Peluang bagi Seluruh Karyawan/keterlibatan

karyawan dan Apresiasi terhadap Karyawan Berprestasi memiliki nilai yang sama

sebesar 93%; Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan nilai sebesar 47%;

Lingkungan Kerja dengan nilai sebesar 61%; Waktu Ibadah/kegiatan religious

dengan nilai sebesar 86%; dan Tempat Beribadah yang Memadai bagi Karyawan

hanya mendapat nilai sebesar 6%.

4. Tema Masyarakat

Hasil pengungkapan indeks ISR untuk tema Masyarakat pada tahun 2013

adalah sebesar 61%. Pada tahun 2014 meningkat 3% menjadi 64%. Pada tahun

2015 dan 2016 mendapat hasil yang sama sebesar 65%. Pada tema ini terdapat 10

item pengungkapan. Item yang paling banyak diungkapkan adalah item pemberian

donasi (sedekah) dan pinjaman untuk kebaikan (qardul hasan) masing-masing

Page 66: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

52

sebesar 100% dan 97%. Untuk item dengan nilai terendah adalah item

pemberdayaan kerja para lulusan sekolah/kuliah sebesar 0%.

Item pengungkapan lain yang cukup menjadi sorotan, yaitu item program

pendidikan dengan nilai sebesar 84%; item peningkatan kualitas hidup masyarakat

(pemberdayaan ekonomi) memiliki nilai sebesar 79%; item kepedulian terhadap

anak-anak (yatim piatu) dengan nilai sebesar 81%; dan item menyokong kegiatan

sosial kemasyarakatan/kesehatan/olahraga dengan nilai sebesar 86%.

Untuk item wakaf hanya mendapat nilai sebesar 11%. Sedangkan item

zakat, sumbangan atau sukarelawan dari kalangan karyawan dan nasabah mendapat

nilai sebesar 65%. Selebihnya untuk item pengembangan generasi muda mendapat

nilai sebesar 27%.

5. Tema Lingkungan

Hasil pengungkapan indeks ISR untuk tema Lingkungan pada tahun 2013

dan 2014 memiliki nilai yang sama sebesar 24%. Pada tahun 2015 mengalami

kenaikan sebesar 5% menjadi 29%. Pada tahun 2016 terjadi peningkatan yang

cukup tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 15% menjadi 44%. Pada tema ini

terdapat 5 item pengungkapan ISR. Dari keseluruhan item, hasil tertinggi diperoleh

oleh item kegiatan mengurangi efek pemanasan global, yaitu sebesar 50%. Hal ini

menunjukkan bahwa item tersebut menjadi sorotan utama dalam tema Lingkungan

ini dengan kegiatan yang dilakukan seperti, meminimalisir polusi, pengolahan air

limbah, dan pengolahan air besar. Kegiatan lain yang saat ini sangat gencar

dilakukan oleh suatu perusahaan program go green, seperti minimalisasi

penggunaan kertas di kantor digantikan dengan penggunakan surat elektronik (e-

mail), penghematan listrik dan air.

Untuk item pengungkapan dengan nilai terendah adalah item

penghargaan/sertifikasi lingkungan hidup, yaitu sebesar 0%. Item lainnya adalah

item konservasi lingkungan hidup dengan nilai sebesar 38%. Kegiatan yang

dilakukan untuk mendukung item ini adalah melakukan penanaman pohon bersama

dan budidaya tanaman yang memiliki banyak manfaat. Selanjutnya, item

Page 67: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

53

pendidikan mengenai lingkungan hidup dengan niali sebesar 34%. Kegiatan yang

dilakukan untuk mendukung item ini adalah pelatihan tentang pemberdayaan

lingkungan dan pelatihan penghijauan lingkungan. Item terakhir adalah item sistem

manajemen lingkungan dengan nilai sebesar 27%.

6. Tema Tata Kelola Perusahaan

Hasil pengungkapan indeks ISR untuk tema Tata Kelola Perusahaan pada

tahun 2013 adalah sebesar 91%. Pada tahun 2014 dan 2015, nilai pengungkapan

sebesar 92% dan 94%. Untuk than 2016, terjadi peningkatan sebesar 5% dari tahun

sebelumnya menjadi 99%. Pada tema ini terdapat 13 item pengungkapan ISR. Item

yang paling banyak diungkapkan dengan nilai mencapai 100% adalah status

kepatuhan terhadap syariah; rincian nama dan profil dewan komisaris; kinerja

komisaris; rincian nama dan profil direksi/manajemen; kinerja direksi; rincian

nama dan profil dewan pengawas syariah; kinerja DPS;dan struktur kepemilikan

saham.

Untuk item remunerasi bagi dewan komisaris, direksi dan dewan pengawas

syariah memiliki nilai yang sama, yaitu sebesar 90%. Untuk item lainnya adalah

kebijakan anti korupsi serta kebijakan anti pencucian uang dan praktik

menyimpang lainnya juga memiliki nilai yang sama, yaitu sebesar 72%. Item

tersebut merupakan langkah awal bank syariah dalam memerangi korupsi, tindak

pencucian uang dan praktik menyimpang lainnya. Secara keseluruhan,

pengungkapan pada tema ini merupakan pengungkapan dengan nilai tertinggi dari

tema pengungkapan indeks ISR lainnya. hal ini membuktikan bahwa bank syariah

menerapkan tata kelola perusahaan dengan sangat baik.

B. Analisis Statistik Deskriptif

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen yaitu

Islamic Social Reporting (ISR) dan variabel independen yaitu Non Performing Finance

(NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Good Corporate Governance (GCG),

Return On Asset (ROA), dan Capital Adequacy Ratio (CAR). Objek penelitian dalam

Page 68: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

54

penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia pada tahun 2013-2016 yang

telah memenuhi kriteria pengambilan sampel melalui teknik purposive sampling

sebanyak 11 Bank Umum Syariah dapat dilihat pada tabel 3.1. Berikut adalah hasil

pengujian statistik deskriptif untuk variabel-variabel tersebut di atas.

Tabel 4.2

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Standar

Deviasi

ISR 44 0,52 0,87 0,69 0,118543

NPF 44 0,00 17,91 2,97 2,770766

FDR 44 79,19 157,77 96,14 16,02008

GCG 44 1,00 3,00 1,85 0,553891

ROA 44 -20,13 3,61 -0,12 3,849359

CAR 44 11,10 59,61 21,15 11,52654

DENDA 44 0,00 73.106.988.372 4.249.723.050 13.517.894.125

Sumber: Data diolah oleh penulis, 2018.

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah data (N) yang

digunakan sebanyak 44 data. Nilai ISR dari 11 BUS pada tahun 2013-2016 berkisar

antara 0,521 sampai 0,875, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 0,695. Nilai minimum

ISR diperoleh oleh BCA Syariah pada tahun 2013 dan 2014. Hal ini dikarenakan pada

tahun tersebut, BCA Syariah hanya mengungkapkan 23 item pengungkapan indeks ISR

dari 48 item yang dilampirkan. Sedangkan untuk nilai maksimum ISR diperoleh oleh

Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2013, 2014 dan 2016, serta Bank Syariah

Mandiri pada tahun 2013 dan 2016. Nilai standar deviasi ISR sebesar 0,118, yang

berarti nilai indeks ISR yang menyimpang kurang lebih sebesar 0,118 dari rata-rata

ISR secara keseluruhan.

Variabel Non Performing Finance (NPF) untuk tahun 2013-2016 memiliki nilai

antara 0 sampai 17,910, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 2,974. Nilai minimum

NPF terdapat pada BCA Syariah dan Maybank Syariah Indonesia pada tahun yang

sama, yaitu tahun 2013. Hal ini membuktikan bahwa risiko akibat kegagalan nasabah

Page 69: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

55

atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban pada bank syariah tersebut cenderung

rendah. Sedangkan nilai maksimum NPF terdapat pada BJB Syariah pada tahun 2016.

Nilai standar deviasi pada variabel NPF adalah sebesar 2,770, yang berarti NPF pada

11 BUS memiliki variabilitas sebesar 2,770 atau menyimpang kurang lebih sebesar

2,770 dari rata-rata NPF secara keseluruhan.

Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) untuk tahun 2013-2016 memiliki

nilai antara 79,190 sampai dengan 157,770, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar

96,144 dan nilai standar deviasi sebesar 16,020. Nilai minimum pada variabel FDR

terdapat pada Bank Syariah Mandiri pada tahun 2016. Hal ini membuktikan bahwa

rasio yang rendah menunjukkan bank syariah tersebut memiliki likuiditas yang baik

dengan kelebihan kapasitas dana yang siap untuk dipinjamkan (fungsi intermediasi).

Sedangkan nilai maksimum FDR terdapat pada Maybank Syariah Indonesia pada tahun

2014, menunjukkan bahwa bank syariah dengan rasio yang tinggi, meminjamkan

seluruh dananya atau relatif tidak likuid. Di sisi lain, standar yang diperkenankan Bank

Indonesia untuk rasio FDR berkisar antara 80% sampai dengan 100%. Jika rasio FDR

bank syariah berada pada angka di bawah 80%, maka dana yang dihimpun tidak

disalurkan dengan baik, dengan kata lain fungsi intermediasi bank syariah tersebut

tidak dijalankan dengan efektif. Sedangkan, jika rasio FDR bank syariah melebihi

angka 110%, maka volume pembiayaan yang disalurkan melebihi dana yang dihimpun

bank syariah tersebut. Rasio FDR yang terlampau tinggi menunjukkan likuiditas bank

tersebut kurang baik.

Variabel Good Corporate Governance (GCG) untuk tahun 2013-2016 memiliki

nilai antara 1 sampai dengan 3, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 1,850. Nilai

minimum GCG terdapat pada Bank Syariah Mandiri pada tahun 2016 serta BCA

Syariah pada tahun 2014, 2015 dan 2016. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan GCG

pada bank syariah tersebut sangat baik, karena semakin kecil peringkat GCG yang

diperoleh semakin mencerminkan penerapan GCG yang lebih baik. Sedangkan, nilai

maksimum GCG terdapat pada Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2014 dan 2015,

Bank Victoria Syariah pada tahun 2015, serta Maybank Syariah Indonesia pada tahun

Page 70: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

56

2015 dan 2016. Nilai GCG tersebut mendapat predikat “cukup baik”. Untuk nilai

standar deviasi GCG sebesar 0,553, artinya variabel GCG menyimpang kurang lebih

0,533 dari rata-rata GCG secara keseluruhan.

Variabel Return On Asset (ROA) untuk tahun 2013-2016 memiliki nilai antara

-20,130 sampai dengan 3,610, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar -0,126. Nilai

minimum ROA terdapat pada Maybank Syariah Indonesia pada tahun 2015 dan untuk

nilai maksimum juga terdapat pada bank syariah tersebut pada tahun 2014. Untuk nilai

minimum ROA, menunjukkan bahwa terdapat kerugian sebesar -20,13% dari seluruh

nilai aset bank syariah tersebut. Sedangkan, untuk nilai maksimum ROA, menunjukkan

bahwa bank syariah tersebut menghasilkan laba bersih sebesar 3,61% dari total aset

yang dimiliki. Semakin tinggi nilai ROA semakin baik kemampuan bank syariah dalam

menghasilkan laba. Untuk nilai standar deviasi ROA adalah sebesar 3,849, artinya

variabel ROA menyimpang kurang lebih 3,849 dari rata-rata ROA secara keseluruhan.

Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) untuk tahun 2013-2016 memiliki nilai

antara 11,100 sampai dengan 59,610, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 21,150 dan

nilai standar deviasi sebesar 11,526. Nilai minimum CAR terdapat pada Bank Syariah

Bukopin pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa rasio kecukupan modal bank

syariah tersebut dapat dikatakan cukup baik karena batas aman rasio ini minimal adalah

8%. Artinya, bank syariah tersebut mampu melindungi nasabah dan menjaga stabilitas

keuangan secara keseluruhan. Sedangkan nilai maksimum CAR terdapat pada

Maybank Syariah Indonesia pada tahun 2013. Semakin besar nilai CAR mencerminkan

kemampuan bank syariah tersebut semakin baik dalam menghadapi risiko kerugian.

Variabel Denda (Ta’zir) untuk tahun 2013-2016 memiliki nilai antara 0 sampai

dengan 73.106.988.372, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 4.249.723.050 dan nilai

standar deviasi sebesar 13.517.894.125. Nilai maksimum Denda terdapat pada Bank

Syariah Mandiri pada tahun 2015. Dana denda yang diterima bank tersebut terbilag

cukup besar. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak nasabah yang terlambat

membayar angsuran maka semakin besar dana denda yang diterima oleh bank tersebut.

Sedangkan nilai minimum Denda terdapat pada Bank Mega Syariah pada tahun 2013-

Page 71: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

57

2016, BNI Syariah pada tahun 2016, Bank Victoria Syariah pada tahun 2013, 2014,

dan 2016 dan Bank Panin Syariah pada tahun 2013-2016. Hal ini menunjukkan bahwa

bank syariah tersebut tidak menerima dana denda pada tahun tertentu yang artinya

nasabah bank syariah tersebut membayar tanggungan pembiayaannya tepat waktu.

C. Analisis Regresi Data Panel

Dalam analisis regresi data panel dapat dilakukan melalui tiga model, yaitu

common effect (pooling least square), fixed effect dan random effect. Selanjutnya, akan

dilakukan pengujian dengan alat bantu analisis yaitu data panel untuk menentukan dari

tiga model tersebut, mana yang paling tepat untuk digunakan dalam penelitian ini.

Untuk menentukan model mana yang paling tepat dari ketiga model tersebut, tiga

pengujian, yaitu Uji Chow, Uji Haussman. Dan Uji Lagrangre Multiplier. Berikut

adalah hasil dari pengujian tersebut.

1. Uji Chow

Uji Chow dilakukan untuk menentukan model fixed effect atau common

effect yang lebih tepat untuk digunakan dalam estimasi data panel. Dengan

ketentuan jika probabilitas Chi-square > 0,05 maka H0 diterima, atau model yang

digunakan adalah common effect. Jika probablitas < 0,05 maka H0 ditolak dan H1

diterima, atau model yang digunakan adalah fixed effect.

Tabel 4.3

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: BUS

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 8.418281 (10,27) 0.0000

Cross-section Chi-square 62.274911 10 0.0000

Sumber: Output Eviews

Page 72: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

58

Hasil uji chow menunjukkan bahwa nilai probabilitas Cross-section F

adalah 0,0000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, model yang lebih

tepat digunakan untuk estimasi data panel adalah model fixed effect.

2. Uji Haussman

Uji Haussman dilakukan untuk menentukan model fixed effect atau random

effect yang lebih tepat digunakan dalam estimasi data panel. Dengan ketentuan jika

probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, atau model yang digunakan

adalah model fixed effect. Namun, jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan

H1 ditolak, atau model yang digunakan adalah model random effect.

Tabel 4.4

Hasil Uji Haussman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: BUS

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 13.347608 6 0.0378

Sumber: Output Eviews

Hasil uji haussman menunjukkan bahwa nilai probabilitas Cross-section

random adalah 0,0378 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, model

yang tepat digunakan untuk estimasi data panel adalah model fixed effect.

D. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan pengujian Uji Chow dan Uji Haussman dalam pemilihan model

regresi data panel, model regresi yang tepat digunakan pada penelitian ini adalah model

fixed effect. Selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis pada model fixed effect.

1. Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi atau Adjusted R-square (R2) bertujuan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

terikat. Nilai koefisiensi R2 mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0<R2<1).

Page 73: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

59

Semakin besar nilai R2 (mendekati 1), maka semakin baik hasil untuk model regresi

tersebut. Namun, semakin mendekati 0, maka variabel independen secara

keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen.

Tabel 4.5

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.816270 Mean dependent var -0.373636

Adjusted R-squared 0.707393 S.D. dependent var 0.170513

S.E. of regression 0.092236 Akaike info criterion -1.644554

Sum squared resid 0.229703 Schwarz criterion -0.955208

Log likelihood 53.18019 Hannan-Quinn criter. -1.388911

F-statistic 7.497163 Durbin-Watson stat 1.711934

Prob(F-statistic) 0.000003

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan tabel 4.5, hasil output Adjusted R-squared (R2) adalah sebesar

0,707393. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen (NPF,

FDR, GCG, ROA, CAR, DENDA) dalam menjelaskan variabel dependen (ISR)

adalah sebesar 70,7393%, sedangkan sisanya sebesar 29,2607% dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

2. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Dengan ketentuan

jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Sedangkan, jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya

variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel independen.

Untuk mendapatkan nilai F tabel dilakukan perhitungan sebagai berikut:

Page 74: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

60

t tabel (t kritis) = α ; df = (k-1), (n-k)

= 5% ; df = (7-1), (44-7)

= 5% ; df = (6), (37)

= 2,36

Tabel 4.6

Hasil Uji F

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.816270 Mean dependent var -0.373636

Adjusted R-squared 0.707393 S.D. dependent var 0.170513

S.E. of regression 0.092236 Akaike info criterion -1.644554

Sum squared resid 0.229703 Schwarz criterion -0.955208

Log likelihood 53.18019 Hannan-Quinn criter. -1.388911

F-statistic 7.497163 Durbin-Watson stat 1.711934

Prob(F-statistic) 0.000003

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, hasil nilai F hitung adalah sebesar 7,497163

dan perhitungan F tabel mendapat hasil sebesar 2,36. Dengan demikian F hitung

(7,497163) > F tabel (2,36) dan nilai probabilitas 0,000003 < 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, variabel independen dalam

penelitian ini (NPF, FDR, GCG, ROA, CAR, DENDA) secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (ISR).

3. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.

Dengan ketentuan jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya,

variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

Sedangkan, jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya,

variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Untuk mendapatkan t tabel dilakukan perhitungn sebagai berikut.

Page 75: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

61

t tabel (t kritis) = α ; df = (n-k)

= 5% ; df (44-7)

= 5% ; df (37)

= 2,026192

Tabel 4.7

Hasil Uji t

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1.146164 1.004369 -1.141178 0.2638

NPF? 0.032581 0.030608 1.064472 0.2965

FDR? -0.033360 0.215587 -0.154740 0.8782

GCG? 0.026266 0.084814 0.309693 0.7592

ROA? 0.015117 0.018338 0.824328 0.4170

CAR? 0.300459 0.100298 2.995678 0.0058

DENDA? -9.42E-06 0.004007 -0.002350 0.9981

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, hasil nilai t hitung pada variabel NPF adalah

sebesar 1.064472 dan perhitungan t tabel mendapat hasil sebesar 2,026192. Dengan

demikian, t hitung (1,064472) < t tabel (2,026192) dan nilai probabilitas sebesar

0,2965 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya,

variabel NPF secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel ISR.

Pada tabel 4.7, hasil nilai t hitung pada variabel FDR adalah sebesar -

0,154740 dan perhitungan t tabel mendapat hasil sebesar 2,026192. Dengan

demikian, t hitung (-0,154740) < t tabel (2,026192) dan nilai probabilitas sebesar

0,8782 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya,

variabel FDR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel ISR.

Pada tabel 4.7, hasil nilai t hitung pada variabel GCG adalah sebesar

0,309693 dan perhitungan t tabel mendapat hasil sebesar 2,026192. Dengan

demikian, t hitung (0,309693) < t tabel (2,026192) dan nilai probabilitas sebesar

0,7592 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya,

variabel GCG secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel ISR.

Page 76: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

62

Pada tabel 4.7, hasil nilai t hitung pada variabel ROA adalah sebesar

0,824328 dan perhitungan t tabel mendapat hasil sebesar 2,026192. Dengan

demikian, t hitung (0.824328) < t tabel (2,026192) dan nilai probabilitas sebesar

0,4170 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya,

variabel ROA secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel ISR.

Pada tabel 4.7, hasil nilai t hitung pada variabel CAR adalah sebesar

2,995678 dan perhitungan t tabel mendapat hasil sebesar 2,026192. Dengan

demikian, t hitung (2,995678) > t tabel (2,026192) dan nilai probabilitas sebesar

0,0058 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya,

variabel CAR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel ISR.

Pada tabel 4.7, hasil nilai t hitung pada variabel DENDA adalah sebesar -

0,002350 dan perhitungan t tabel mendapat hasil sebesar 2,026192. Dengan

demikian, t hitung (-0,002350) < t tabel (2,026192) dan nilai probabilitas sebesar

0,9981 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya,

variabel DENDA secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

ISR.

4. Persamaan Model Regresi Data Panel

Hasil analisis regresi data panel dapat dilihat pada tabel 4.7 dan didapatkan

model persamaan regresi sebagai berikut:

ISRit = - 1,146164 + 0,032581NPFit – 0,033360FDRit + 0,026266GCGit +

0,015117ROAit + 0,300459CARit – 9,42E-06DENDAit + εit

Dari model persamaan regresi di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Konstanta sebesar -1,146164 menyatakan bahwa jika NPF, FDR, GCG,

ROA, CAR dan DENDA bernilai 0, maka nilai ISR sebesar -1,146164

b) Koefisien regresi NPF sebesar 0,032581 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1 satuan dari faktor NPF, maka nilai ISR akan meningkat

sebesar 0,032581 dengan asumsi bahwa variabel independen lain dari

model regresi konstan.

Page 77: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

63

c) Koefisien regresi FDR sebesar -0,033360 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1 satuan dari faktor FDR, maka nilai ISR akan menurun

sebesar 0,033360 dengan asumsi bahwa variabel independen lain dari

model regresi konstan.

d) Koefisien regresi GCG sebesar 0,026266 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1 satuan dari faktor GCG, maka nilai ISR akan meningkat

sebesar 0,026266 dengan asumsi bahwa variabel independen lain dari

model regresi konstan.

e) Koefisien regresi ROA sebesar 0,015117 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1 satuan dari faktor ROA, maka nilai ISR akan meningkat

sebesar 0,015117 dengan asumsi bahwa variabel independen lain dari

model regresi konstan.

f) Koefisien regresi CAR sebesar 0,300459 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1 satuan dari faktor CAR, maka nilai ISR akan meningkat

sebesar 0,300459 dengan asumsi bahwa variebel independen lain dari

model regresi konstan.

g) Koefisien regresi FDR sebesar -9,42E-06 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1 satuan dari faktor FDR, maka nilai ISR akan menurun

sebesar 9,42E-06 dengan asumsi bahwa variabel independen lain dari

model regresi konstan.

E. Pembahasan

Analisis regresi data panel yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui

pengaruh dari NPF, FDR, GCG, ROA, CAR dan DENDA terhadap pengungkapan

ISR pada Bank Umum Syariah. Berdasarkan hasil Uji Haussman untuk

menentukanmodel regresi yang tepat, model regresi yang terpilih adalah fixed effect

model. Berikut adalah pembahasan hasil penelitian berdasarkan model fixed effect.

Page 78: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

64

1. Non Performing Finance (NPF)

Variabel NPF memiliki nilai t hitung (1,064472) < t tabel (2,026192)

dengan nilai signifikansi sebesar 0,2965 > taraf signifikansi 0,05. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan ISR, dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak.

Nilai NPF yang tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

ISR, menunjukkan bahwa bank syariah tidak perlu khawatir terhadap kenaikan

rasio NPF selama masih pada batas aman di bawah 7% sesuai dengan peraturan

yang berlaku. Artinya, meskipun rasio NPF mengalami kenaikan, bank syariah

akan tetap mengungkapkan dan melaporkan tanggung jawab sosialnya karena

hal tersebut sudah menjadi kewajiban bank syariah sebagai bentuk

pertanggungjawaban kepada pembuat keputusan, stakeholder, dan nasabah

untuk meningkatkan loyalitas kepada bank syariah tersebut.

Hasil penelitian ini menguatkan hasil penelitian Kurniawansyah (2013)

yang menyatakan bahwa variabel NPL tidak berpengaruh signifikan pada

tingkat sig. 5% terhadap CSR.

2. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Variabel FDR memiliki nilai t hitung (-0,154740) < t tabel (2,026192)

dengan nilai signifikansi sebesar 0,8782 > taraf signikansi 0,05. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan ISR, dengan demikian H0 diterima dan H2 ditolak.

FDR yang diperkenankan oleh Bank Indonesia berkisar antara 80%

sampai dengan 110%. Sampel pada penelitian ini memiliki nilai tertinggi

mencapai 157%, yang menunjukkan pembiayaan bank syariah tersebut lebih

besar dari dana yang dihimpun, sehingga dapat diindikasikan bahwa dana yang

digunakan bank syariah tersebut untuk menyalurkan pembiayaan berasal dari

sumber lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa bank syariah lebih fokus untuk

melakukan penghimpunan dana dibandingkan menggunakan dana untuk

tanggung jawab sosial.

Page 79: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

65

Pada penelitian ini, rasio FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan ISR. Artinya, berapapun nilai FDR tidak memberikan dampak

secara langsung terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial bank syariah.

Hasil penelitian ini menguatkan hasil penelitian Kurniawansyah (2013) yang

menyatakan bahwa variabel LDR tidak berpengaruh signifikan pada tingkat sig.

5% terhadap CSR dan Firda Istiani (2015) yang juga menyatakan bahwa

variabel likuiditas yang diproksikan dengan FDR tidak berpengaruh signifikan

terhadap pengungkapan ISR.

3. Good Corporate Governance (GCG)

Variabel GCG memiliki nilai t hitung (0,309693) < t tabel (2,026192)

dengan nilai signifikansi sebesar 0,7592 > taraf signikansi 0,05. Hal tersebut

menunjukkan bahwa GCG tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan ISR, dengan demikian H0 diterima dan H3 ditolak.

Penilaian faktor GCG bagi bank syariah merupakan penilaian terhadap

kualitas manajemen atas pelaksanaan prinsip GCG, yaitu transparansi,

akuntabilitas, pertanggungjawaban, professional dan kewajaran. Meskipun

hasil penelitian ini tidak berpengaruh signifikan, akan tetapi pengungkapan ISR

adalah suatu bentuk transparansi dan tanggung jawab bank syariah agar tercipta

penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Pada laporan penerapan GCG pun

terdapat laporan penggunaan dana kebajikan yang merupaka bagian dari tema

Masyarakat pada indeks ISR.

4. Return On Asset (ROA)

Variabel ROA memiliki nilai t hitung (0.824328) < t tabel (2,026192)

dengan nilai signifikansi sebesar 0,4170 > taraf signifikansi 0,05. Hal tersebut

menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan ISR, dengan demikian H0 diterima dan H4 ditolak.

Pada penelitian ini, meskipun nilai ROA cenderung rendah, bukan

berarti pengungkapan ISR ikut menjadi rendah. Hal ini dibuktikan dengan

terjadinya peningkatan pengungkapan ISR selama 4 tahun. Saat ini, bank

Page 80: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

66

syariah cenderung berpikir bahwa dengan mengungkapkan tanggung jawab

sosialnya akan memberikan dampak positif bagi bank syariah seperti loyalitas

kepada bank syariah meningkat, citra baik bank syariah meningkat, dan

memperoleh laba dengan bertambahnya investor.

Hasil penelitian ini menguatkan hasil penelitian Kurniawansyah (2013)

yang menyatakan bahwa variabel ROA tidak berpengaruh signifikan pada

tingkat sig. 10% terhadap CSR.

5. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Variabel CAR memiliki nilai t hitung (2.995678) > t tabel (2,026192)

dengan nilai signnifikansi sebesar 0,0058 < taraf signifikansi 0,05. Hal tersebut

menunjukkan bahwa CAR berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

ISR, dengan demikian H0 ditolak dan H5 diterima.

CAR merupakan rasio kecukupan modal bank syariah terhadap aset

tertimbang menurut risiko. Dengan adanya rasio CAR yang besar menunjukkan

modal bank yang besar pula, sehingga bank dapat leluasa menempatkan dana

tersebut sebagai dana untuk CSR. Pada dasarnya ketika bank syariah

menerapkan CSR, berarti bank syariah telah menyiapkan dana khusus untuk

membiayai kegiatan sosialnya. Namun, kemungkinan yang dapat terjadi adalah

bank syariah kekurangan dana untuk dialokasikan pada program CSR-nya,

sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian dana untuk modal bank

syariah digunakan untuk membiayai program CSR. Hal ini mengharuskan

pihak manajemen bank syariah untuk lebih kreatif lagi dalam menentukan

program CSR agar dapat menarik lebih banyak investor untuk menyumbangkan

dananya pada program CSR bank syariah.

6. Denda (Ta’zir)

Variabel ROA memiliki nilai t hitung (-9,42E-06) < t tabel (2,026192)

dengan nilai signifikansi sebesar 0,9981 > taraf signifikansi 0,05. Hal tersebut

menunjukkan bahwa DENDA tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan ISR, dengan demikian H0 diterima dan H6 ditolak.

Page 81: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

67

Pada penelitian ini, meskipun nilai DENDA cenderung rendah, bukan

berarti pengungkapan ISR ikut menjadi rendah dibuktikan dengan terjadinya

peningkatan pengungkapan ISR selama 4 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa

meskipun dana denda bank syariah dialokasikan untuk membiayai kegiatan

sosialnya, namun masih ada komponen lain yang digunakan bank syariah untuk

membiayai kegiatan sosialnya seperti Pendapatan Non-halal, Infaq dan

Shadaqah, serta Zakat. Artinya, meskipun bank syariah tidak menerima dana

denda pada tahun tertentu, bank syariah masih dapat membiayai kegiatan

sosialnya dengan menggunakan dana dari Pendapatan Non-halal, Infaq dan

Shadaqah serta Zakat.

Page 82: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada

bab sebelumnya tentang pengaruh financial performance (NPF, FDR, GCG, ROA,

CAR) dan Denda (Ta’zir) terhadap pengungkapan ISR Bank Umum Syariah di

Indonesia maka dapat diambil kesimpukan sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil pengujian statistik uji R2, nilai koefisen determinasi (Adjusted R-

squared) adalah sebesar 0,707393 atau 70,7393%. Hal tersebut menunjukkan

bahwa pengaruh variabel independen (NPF, FDR, GCG, ROA, CAR dan DENDA)

sebesar 70,7393% terhadap variabel dependen (ISR), sedangkan sisanya sebesar

29,2607% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

2. Berdasarkan hasil pengujian statistik secara simultan (Uji F), variabel independen

(NPF, FDR, GCG, ROA, CAR dan DENDA) berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan ISR Bank Umum Syariah.

3. Berdasarkan hasil pengujian statistik secara parsial (Uji t) dapat disimpulkan:

a) Variabel Non Performing Finance (NPF) tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan ISR Bank Umum Syariah.

b) Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak berpengaruh signifikan

terhadap pengungkapan ISR Bank Umum Syariah.

c) Variabel Good Corporate Governance (GCG) tidak berpengaruh signifikan

terhadap pengungkapan ISR Bank Umum Syariah.

d) Variabel Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan ISR Bank Umum Syariah.

e) Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan ISR Bank Umum Syariah.

f) Variabel Denda (Ta’zir) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

ISR Bank Umum Syariah.

Page 83: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

69

B. Saran

Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dalam penelitian ini, maka peneliti

dapat memberikan saran sehingga penelitian ini dapat bermanfaat kedepannya, antara

lain:

1. Bagi bank umum syariah di Indonesia agar lebih meningkatkan kinerja

keuangan dan pengungkapan kinerja sosialnya berdasarkan nilai-nilai Islam

yang lebih sesuai dengan prinsip syariah yang dijalankan oleh bank syariah

selama ini, dengan menjadikan aspek syariah sebagai fokus utama dalam

pelaporan tanggung jawab sosial bank syariah.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian sejenis, agar

menggunakan atau menambahkan variabel lain dalam penelitiannya selain yang

ada dalam penelitian ini, mengingat banyaknya rasio-rasio dan tolak ukur

lainya dalam menggambarkan kinerja keuangan. Selain itu diharapkan

penelitian selanjutnya melakukan penelitian pada sampel lain, periode waktu

yang berbeda dan menggunakan metode terbaru dalam analisis penelitiannya.

Page 84: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

70

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Ma’ruf. “Hukum Perbankan dan Perkembangan Bank Syariah di

Indonesia”, Antasari Press, Banjarmasin, 2006.

Akbar, Taufik. “Analisis Pengaruh Islamic Corporate Governance terhadap

Pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan Islamic Social

Reporting Indeks pada Bank Syariah di Indonesia”, UIN Syarif Hidayatullah,

Jakarta, 2015.

Ariefianto, Moch. Doddy. “Ekonometri Esensi dan Aplikasi engan Menggunakan

EVIEWS”, Erlangga, Jakarta, 2012.

Azheri, Busyra. “Corporate Social Responsibility: dari Voluntary menjadi Mandatory”,

Rajawali Press, Jakarta, 2012.

Bungin, Burhan. “Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya”, Kencana, Jakarta, 2005.

Darmawi, Herman. “Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga Finansial”, PT. Bumi

Aksara, Jakarta, 2007.

Duantika, Defri. “Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah berdasarkan RGEC dan

Islamicity Performance Index (Studi Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah

Mandiri)”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Fitria, Soraya dan Dwi Hartanti. “Islam dan Tanggung Jawab Sosial: Studi

Perbandingan Pengungkapan berdasarkan Global Reporting Initiative Index dan

Islamic Social Reporting Index”, Simposium Nasional Akuntansi XIII,

Purwokerto, 2010.

Gustani. “Analisis Tingkat Pengungkapan Kinerja Sosial Bank Syariah berdasarkan

Islamic Reporting Index”, Skripsi STEI SEBI, Bogor, 2013.

Hadi, Nor. “Corporate Social Responsibility”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2011.

Haniffa dan Hudaib. “Exploring the Ethical of Islamic Banks via Communication in

Annual Report”, Journal of Business Ethics, 2007.

Haniffa, Ros. “Social Reporting Disclosure: an Islamic Perspective”, Indonesian

Management & Accounting Research, 2002.

Page 85: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

71

Istiani, Firda. “Pengaruh Ukuran Bank, Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap

Pengungkapan Islamic Social Reporting”, UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, 2015.

Iswandika, Ryandi, dkk. “Pengaruh Kinerja Keuangan, Corporate Governance, dan

Kualitas Audit terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility”, E-

journal Universitas Trisakti, Jakarta, 2014.

Juanda, Bambang dan Junaidi. “Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi”, IPB

Press, Bogor, 2012.

Kuncoro, Mudrajat. “Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi”, Erlangga, Jakarta, 2003.

Laksamana, Y. “Tanya Jawab Cara Mudah Mendapatkan Pembiayaan di Bank

Syariah”, PT. Media Komputindo, Jakarta, 2009.

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. “Evaluasi Kinerja SDM”, Refika Aditama, Bandung,

2010.

Mulyadi. “Sistem Akuntansi Edisi Ketiga”, Salemba Empat, Jakarta, 2001.

Muslich, Ahmad Wardi. “Hukum Pidana Islam”, Sinar Grafika, Jakarta, 2005.

Othman dan Thani. “Islamic Social Reporting of Listed Companies in Malaysia”,

International Business and Economics Research Journal, 2010.

Otoritas Jasa Keuangan. Statistik Perbankan Syariah: Jumlah Institusi Perbankan

Syariah di Indonesia, 2016.

. Statistik Perbankan Syariah: Laporan Perkembangan Keuangan

Syariah, 2016.

Pujiyanti, Sri dan Susi Suhendra. “Analisis Kinerja Keuangan mengenai Tingkat

Kesehatan Bank dengan menggunakan Metode CAMEL (studi kasus pada PT.

Bank Negara Indonesia (persero) Tbk dan PT. Bank Bukopin Tbk periode 2006-

2008”, Universitas Gunadarma, Depok.

Putra, Haris Fifa. “Analisis Pelaksanaan dan Pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR) pada Perbankan Syariah di Indonesia berdasarkan Indeks

Islamic Social Reporting (ISR)”, Jurnal Universitas Brawijaya, Malang.

Rizkiningsih, Priyesta. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic

Social Reporting (ISR): Studi Empiris pada Bank Syariah di Indonesia, Malaysia

dan Negara-negara Gulf Cooperation Council”, Universitas Indonesia, Depok,

2012.

Page 86: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

72

Setiawan, Azis Budi. “Kesehatan Finansial dan Kinerja Sosial Bank Umum Syariah di

Indonesia”, Tesis Universitas Paramadina, Jakarta, 2009.

Soemitra, Andri. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Kencana, Jakarta, 2009.

Sudarsono, Heri. “Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar”, Enkonisia, Yogyakarta,

2007.

Sudiyatno dan Suroso. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR, dan LDR

terhadap Kinerja Keuangan pada Sektor PErbankan yang GO Public di Bursa

Efek Indonesia (BEI)”, Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan, 2010.

Sujoko, Efferin. “Metode Penelitian untuk Akuntansi, Suatu Pendekatan Praktis”, Bayu

Media Publishing, Malang, 2004.

Sulistyo, Prasetyo Adi, dkk. “Pengukuran Kesehatan Bank Syariah berdasarkan

Islamicity Performance Index (Studi pada BMI dan BSM)”, Forum Riset

Keuangan Syariah, 2012.

Taufik, dkk. “Pengaruh Islamic Governance Score, Leverage dan Profitabilitas terhadap

Islamic Social Reporting Index pada Bank Umum Syariah di Indonesia”, Jurnal

Universitas Sriwijaya, Palembang, 2015.

Teguh, Muhammad. “Metode Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi”, PT. Raja

Grafindo, Jakarta, 2005.

Untung, Hendrik Budi. “Corporate Social Responsibility”, Sinar Grafika, Jakarta, 2009.

Widarjono, Agus. “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan

Eviews”, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2013.

Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”, UPP

STIM YKPN, Yogyakarta, 2011.

Yuhanah, Siti. “Pengaruh Struktur Pasar terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di

Indonesia”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_100608-2.aspx

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kinerja

http://www.iaei-pusat.org/memberpost/ekonomi-syariah/islamic-social-reporting-isr-

sebagai-model-pelaporan-csr-institusi-bisnis-syariah?language=id

https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/18/02/13/p43e0z416-

konsultasi-syariah-denda-keterlambatan-pada-bank-syariah

Page 87: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

73

LAMPIRAN

Lampiran 1

Indeks Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)

Items of Disclosure Sumber

A FINANCE AND INVESTMENT THEME

1 Kegiatan yang mengandung Riba ( contoh: beban bunga dan

pendapatan bunga)

Haniffa (2002),Othman

et.al (2009)

2 Kegiatan yang mengandung ketidakjelasan (gharar) Haniffa (2002),Othman

et.al (2009)

3 Zakat (jumlahnya dan penerima zakatnya) Haniffa (2002),Othman

et.al (2009)

4 Kebijakan atas Pembayaran tertunda dan Penghapusan piutang

tak tertagih Othman et.al (2009)

5 Kegiatan investasi (secara umum) Haniffa (2007)

6 Proyek pembiayaan (secara umum) Haniffa (2007)

B PRODUCTS AND SERVICE THEME

7 Persetujuan Dewan Pengawas Syariah untuk suatu produk Haniffa (2007)

8 Glossary/definisi setiap produk Haniffa (2007)

9 Pelayanan atas keluhan nasabah Haniffa (2007)

C EMPLOYEE THEME

10 komposisi Karyawan Haniffa & Hudaib (2007)

11 Jam Kerja Karyawan Haniffa (2002),Othman

et.al (2009)

12 Rasio Gaji/Tunjangan karyawan Haniffa (2002),Othman

et.al (2009)

13 Remunerasi Karyawan Othman et.al (2009)

14 Pendidikan dan Pelatihan Karyawan (PSDM) Othman et.al (2009)

15 Kesamaan peluang bagi seluruh karyawan/Keterlibatan karyawan

Othman et.al (2009)

16 Apresiasi terhadap karyawan berprestasi Haniffa (2007)

17 Kesehatan dan keselamatan kerja Othman, dkk (2009)

18 Lingkungan kerja Othman, dkk (2009)

19 Waktu ibadah/kegiatan religius Othman et.al (2009)

20 Tempat beribadah yang memadai bagi karyawan Othman et.al (2009)

D SOCIETY (COMMUNITY INVOLVEMENT) THEME

21 Pemberian donasi (sedekah) Haniffa (2002),Othman

et.al (2009)

22 Wakaf Haniffa (2002),Othman

et.al (2009)

23 Pinjaman untuk kebaikan (Qard Hasan) Maali et.al (2003),

Othman et.al (2009)

Page 88: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

74

24 Zakat, Sumbangan, atau sukarelawan dari kalangan karyawan &

nasabah

Othman et.al (2009)

25 Program Pendidikan (beasiswa, pembangunan sekolah, dan

fasilitas pendidikan lainnya)

Othman et.al (2009)

26 Pemberdayaan kerja para lulusan sekolah/kuliah Othman et.al (2009)

27 Pengembangan generasi muda Othman et.al (2009)

28 Peningkatan kualitas hidup masyarakat (pemberdayaan ekonomi) Othman et.al (2009)

29 Kepedulian terhadap anak-anak (yatim piatu) Othman et.al (2009)

30 Menyokong kegiatan sosial kemasyarakatan/kesehatan/olah raga Othman et.al (2009)

E ENVIRONMENT THEME

31 Konservasi lingkungan hidup Othman et.al (2009)

32

Kegiatan mengurangi efek pemanasan global (minimalisasi polusi,

pengolahan air limbah, pengelolaan air bersih, dll)

Othman et.al (2009)

33 Pendidikan mengenai lingkungan hidup Othman et.al (2009)

34 Penghargaan/sertifikasi lingkungan hidup Othman et.al (2009)

35 Sistem manajemen lingkungan Othman et.al (2009)

F CORPORATE GOVERNANCE THEME

36 Status kepatuhan terhadap syariah Othman et.al (2009)

37 Rincian nama dan profil dewan komisaris Othman et.al (2009)

38 Kinerja komisaris (pelaksanaan tanggung jawab dan jumlah rapat) Othman et.al (2009)

39 Remunerasi dewan komisaris Othman et.al (2009)

40 Rincian nama dan profil direksi/manajemen Haniffa (2007), Othman

et.al (2009)

41 Kinerja direksi (pelaksanaan tanggung jawab dan jumlah rapat) Othman et.al (2009)

42 Remunerasi dewan direksi Haniffa (2007), Othman

et.al (2009)

43 Rincian nama dan profil dewan pengawas syariah Othman et.al (2009)

44 Kinerja DPS (pelaksanaan tanggung jawab dan jumlah rapat) Othman et.al (2009)

45 Remunerasi DPS Othman et.al (2009)

46 Struktur kepemilikan saham Othman et.al (2009)

47 Kebijakan anti korupsi Othman et.al (2009)

48

Kebijakan anti pencucian uang dan praktik menyimpang lainnya

Othman et.al (2009), PBI

Nomor 14/27/PBI/2012

tentang Penerapan

Program Anti Pencucian

Uang Dan Pencegahan

Pendanaan Terorisme

Bagi Bank Umum, dan

Page 89: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

75

Lampiran 2

Hasil Content Analysis Islamic Social Reporting (ISR)

No.

BMI BSM BMS BRIS BSB BNIS BJBS BCAS BVS MSI BPS

13 14 15 16 13 14 15 16 13 14 15 16 13 14 15 16 13 14 15 16 13 14 15 16 13 14 15 16 13 14 15 16 13 14 15 16 13 14 15 16 13 14 15 16

A

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

B

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1

9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1

C

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

16 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1

18 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1

19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1

20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

Page 90: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

76

D

21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

22 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1

26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1

30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1

E

31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

32 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1

33 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

F

36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

47 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

48 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

Page 91: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

77

Page 92: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

77

Lampiran 3

Data Penelitian

BUS Tahun ISR NPF FDR GCG ROA CAR DENDA

BMI 2013 0.875 1.56 99.99 1.15 1.37 14.05 2,271,166,905

BMI 2014 0.875 4.85 84.14 3.00 0.17 13.91 2,336,945,550

BMI 2015 0.833 4.20 90.30 3.00 0.20 12.36 4,228,709,294

BMI 2016 0.875 1.40 95.13 2.00 0.22 12.74 44,871,000

BSM 2013 0.875 2.29 89.37 1.85 1.53 14.12 27,300,018,406

BSM 2014 0.854 4.29 82.13 2.00 0.17 14.81 30,289,557,501

BSM 2015 0.854 4.05 81.99 2.00 0.56 12.85 73,106,988,372

BSM 2016 0.875 3.13 79.19 1.00 0.59 14.01 40,167,582,154

BMS 2013 0.625 1.45 93.37 1.86 2.33 12.99 0

BMS 2014 0.729 1.81 93.61 1.45 0.29 19.26 0

BMS 2015 0.729 3.16 98.49 1.54 0.30 18.74 0

BMS 2016 0.833 2.81 95.24 1.64 2.63 23.53 0

BRIS 2013 0.667 3.26 102.70 1.35 1.15 14.49 354,000,000

BRIS 2014 0.542 3.65 93.90 1.74 0.08 12.89 83,000,000

BRIS 2015 0.542 3.89 84.16 1.61 0.76 13.94 256,000,000

BRIS 2016 0.833 3.19 81.42 1.60 0.95 20.63 220,000,000

BSB 2013 0.604 3.68 100.29 1.50 0.69 11.10 167,000,000

BSB 2014 0.625 3.34 92.89 2.00 0.27 15.85 264,000,000

BSB 2015 0.667 2.74 90.56 1.50 0.79 16.31 351,000,000

BSB 2016 0.750 2.72 88.18 1.50 0.76 17.00 264,000,000

BNIS 2013 0.792 1.13 97.86 1.30 1.37 16.54 240,000,000

BNIS 2014 0.771 1.04 92.58 2.00 1.27 18.76 310,000,000

BNIS 2015 0.792 1.46 91.94 2.00 1.43 15.48 188,000,000

BNIS 2016 0.833 1.64 84.57 2.00 1.44 14.92 0

BJBS 2013 0.667 1.16 97.40 1.78 0.91 17.99 132,000,000

BJBS 2014 0.667 3.87 84.02 1.98 0.72 15.78 185,000,000

BJBS 2015 0.708 4.45 104.75 2.50 0.25 22.53 691,000,000

BJBS 2016 0.667 17.91 98.73 2.54 -8.09 18.25 624,975,000

BCAS 2013 0.521 0 83.48 1.55 1.01 22.35 413,000,000

BCAS 2014 0.521 0.10 91.17 1.00 0.76 29.57 415,000,000

BCAS 2015 0.563 0.52 91.41 1.00 0.96 40.00 485,000,000

BCAS 2016 0.604 0.21 90.12 1.00 1.13 36.78 577,000,000

BVS 2013 0.542 3.31 84.65 1.66 0.50 18.40 0

BVS 2014 0.583 4.75 95.91 1.93 -1.87 15.27 0

BVS 2015 0.646 4.82 95.29 3.00 -2.36 16.14 417,000,000

Page 93: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

78

BVS 2016 0.625 4.35 100.67 1.97 -2.19 15.98 0

MSI 2013 0.583 0 152.87 2.17 2.87 59.61 67,000,000

MSI 2014 0.604 4.29 157.77 2.00 3.61 52.24 323,000,000

MSI 2015 0.583 4.93 110.54 3.00 -20.13 38.40 157,000,000

MSI 2016 0.563 4.60 134.73 3.00 -9.51 55.06 58,000,000

BPS 2013 0.563 0.77 90.40 1.35 1.03 20.83 0

BPS 2014 0.625 0.29 94.04 1.40 1.99 25.69 0

BPS 2015 0.688 1.94 96.43 2.00 1.14 20.30 0

BPS 2016 0.813 1.86 91.99 2.00 0.37 18.17 0

Page 94: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

79

Data Logaritma Natural

BUS Tahun ISR NPF FDR GCG ROA CAR DENDA

BMI 2013 -0.13 0.44 4.60 0.13 0.31 2.64 21.54

BMI 2014 -0.13 1.57 4.43 1.09 -1.77 2.63 21.57

BMI 2015 -0.18 1.43 4.50 1.09 -1.60 2.51 22.16

BMI 2016 -0.13 0.33 4.55 0.69 -1.51 2.54 17.61

BSM 2013 -0.13 0.82 4.49 0.61 0.42 2.64 24.03

BSM 2014 -0.15 1.45 4.40 0.69 -1.77 2.69 24.13

BSM 2015 -0.15 1.39 4.40 0.69 -0.57 2.55 25.01

BSM 2016 -0.13 1.14 4.37 0.00 -0.52 2.63 24.41

BMS 2013 -0.47 0.37 4.53 0.62 0.84 2.56 0.00

BMS 2014 -0.31 0.59 4.53 0.37 -1.23 2.95 0.00

BMS 2015 -0.31 1.15 4.58 0.43 -1.20 2.93 0.00

BMS 2016 -0.18 1.03 4.55 0.49 0.96 3.15 0.00

BRIS 2013 -0.40 1.18 4.63 0.30 0.13 2.67 19.68

BRIS 2014 -0.61 1.29 4.54 0.55 -2.52 2.55 18.23

BRIS 2015 -0.61 1.35 4.43 0.47 -0.27 2.63 19.36

BRIS 2016 -0.18 1.16 4.39 0.47 -0.05 3.02 19.20

BSB 2013 -0.50 1.30 4.60 0.40 -0.37 2.40 18.93

BSB 2014 -0.47 1.20 4.53 0.69 -1.30 2.76 19.39

BSB 2015 -0.40 1.00 4.50 0.40 -0.23 2.79 19.67

BSB 2016 -0.28 1.00 4.47 0.40 -0.27 2.83 19.39

BNIS 2013 -0.23 0.12 4.58 0.26 0.31 2.80 19.29

BNIS 2014 -0.26 0.03 4.52 0.69 0.23 2.93 19.55

BNIS 2015 -0.23 0.37 4.52 0.69 0.35 2.73 19.05

BNIS 2016 -0.18 0.49 4.43 0.69 0.36 2.70 0.00

BJBS 2013 -0.40 0.14 4.57 0.57 -0.09 2.88 18.69

BJBS 2014 -0.40 1.35 4.43 0.68 -0.32 2.75 19.03

BJBS 2015 -0.34 1.49 4.65 0.91 -1.38 3.11 20.35

BJBS 2016 -0.40 2.88 4.59 0.93 2.09 2.90 20.25

BCAS 2013 -0.65 0.00 4.42 0.43 0.00 3.10 19.83

BCAS 2014 -0.65 -2.30 4.51 0.00 -0.27 3.38 19.84

BCAS 2015 -0.57 -0.65 4.51 0.00 -0.04 3.68 19.99

BCAS 2016 -0.50 -1.56 4.50 0.00 0.12 3.60 20.17

BVS 2013 -0.61 1.20 4.43 0.50 -0.69 2.91 0.00

BVS 2014 -0.53 1.56 4.56 0.65 0.62 2.72 0.00

BVS 2015 -0.43 1.57 4.55 1.09 0.85 2.78 19.84

BVS 2016 -0.47 1.47 4.61 0.67 0.78 2.77 0.00

Page 95: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

80

MSI 2013 -0.53 0.00 5.02 0.77 1.05 4.08 18.02

MSI 2014 -0.50 1.45 5.06 0.69 1.28 3.95 19.59

MSI 2015 -0.53 1.59 4.70 1.09 3.00 3.64 18.87

MSI 2016 -0.57 1.52 4.90 1.09 2.25 4.00 17.87

BPS 2013 -0.57 -0.26 4.50 0.30 0.02 3.03 0.00

BPS 2014 -0.47 -1.23 4.54 0.33 0.68 3.24 0.00

BPS 2015 -0.37 0.66 4.56 0.69 0.13 3.01 0.00

BPS 2016 -0.20 0.62 4.52 0.69 -0.99 2.89 0.00

Page 96: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

81

Lampiran 4

Hasil Output Eviews

Common Effect Model

Dependent Variable: ISR?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/26/18 Time: 12:57

Sample: 1 4

Included observations: 4

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 44 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. NPF? -0.003210 0.037111 -0.086499 0.9315

FDR? 0.011367 0.059070 0.192434 0.8484

GCG? 0.077569 0.107485 0.721666 0.4749

ROA? -0.010849 0.026046 -0.416540 0.6794

CAR? -0.171339 0.087675 -1.954256 0.0581

DENDA? 0.002534 0.002656 0.954277 0.3460 R-squared 0.239553 Mean dependent var -0.373636

Adjusted R-squared 0.139494 S.D. dependent var 0.170513

S.E. of regression 0.158174 Akaike info criterion -0.724116

Sum squared resid 0.950725 Schwarz criterion -0.480817

Log likelihood 21.93055 Hannan-Quinn criter. -0.633889

Durbin-Watson stat 0.784562

Page 97: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

82

Fixed Effect Model

Dependent Variable: ISR?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/26/18 Time: 12:58

Sample: 1 4

Included observations: 4

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 44 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1.146164 1.004369 -1.141178 0.2638

NPF? 0.032581 0.030608 1.064472 0.2965

FDR? -0.033360 0.215587 -0.154740 0.8782

GCG? 0.026266 0.084814 0.309693 0.7592

ROA? 0.015117 0.018338 0.824328 0.4170

CAR? 0.300459 0.100298 2.995678 0.0058

DENDA? -9.42E-06 0.004007 -0.002350 0.9981

Fixed Effects (Cross)

BCAS--C -0.295478

BJBS--C -0.030022

BMI--C 0.346325

BMS--C 0.074051

BNIS--C 0.205305

BPS--C -0.030246

BRIS--C -0.012193

BSB--C 0.034199

BSM--C 0.321278

BVS--C -0.124449

MSI--C -0.488769 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.816270 Mean dependent var -0.373636

Adjusted R-squared 0.707393 S.D. dependent var 0.170513

S.E. of regression 0.092236 Akaike info criterion -1.644554

Sum squared resid 0.229703 Schwarz criterion -0.955208

Log likelihood 53.18019 Hannan-Quinn criter. -1.388911

F-statistic 7.497163 Durbin-Watson stat 1.711934

Prob(F-statistic) 0.000003

Page 98: Disusun oleh : Amalia Rosfina 1113046000082repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40842...Pondok Pesantren Daar el-Qolam Tangerang Tahun 2010-2013 5. UIN Syarif Hidayatullah

83

Random Effect Model

Dependent Variable: ISR?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 07/26/18 Time: 12:59

Sample: 1 4

Included observations: 4

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 44

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.177948 0.819910 0.217034 0.8294

NPF? 0.034651 0.028780 1.203968 0.2362

FDR? -0.197924 0.190147 -1.040898 0.3047

GCG? -0.026993 0.077359 -0.348934 0.7291

ROA? -0.000163 0.017300 -0.009429 0.9925

CAR? 0.104028 0.081718 1.273014 0.2110

DENDA? 0.002131 0.003145 0.677737 0.5022

Random Effects (Cross)

BCAS--C -0.217628

BJBS--C -0.031374

BMI--C 0.224681

BMS--C 0.080169

BNIS--C 0.158914

BPS--C 0.013549

BRIS--C -0.083374

BSB--C -0.038572

BSM--C 0.182537

BVS--C -0.109848

MSI--C -0.179053 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.140150 0.6978

Idiosyncratic random 0.092236 0.3022 Weighted Statistics R-squared 0.075781 Mean dependent var -0.116789

Adjusted R-squared -0.074093 S.D. dependent var 0.097435

S.E. of regression 0.100980 Sum squared resid 0.377288

F-statistic 0.505632 Durbin-Watson stat 1.245126

Prob(F-statistic) 0.800049 Unweighted Statistics R-squared -0.069738 Mean dependent var -0.373636

Sum squared resid 1.337406 Durbin-Watson stat 0.351255