dissolved oxygen

6
Yulia Dwi Rahmawati 135061100111002 Kelas B KIMIA LINGKUNGAN (DISSOLVED OXYGEN) - 28 Maret 2014 - 1. Apa yang dimaksud dengan Dissolved Oxygen (DO)? Mengapa kadar DO dalam suatu perairan perlu dijaga ? 2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan oksigen dalam air ! 3. Jelaskan cara melakukan pengambilan sampel untuk menentukan DO dalam suatu perairan! 4. Sebutkan metode analisa untuk menentukan DO dalam suatu perairan! Jelaskan! 5. Sebutkan dan jelaskan aplikasi data DO! 1. Dissolved oxygen adalah kadar oksigen yang terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesis dan proses difusi dari udara bebas dan dinyatakan dalam mg/L. Kadar DO perlu dijaga untuk menjaga kelangsungan hidup organisme aerob dalam perairan yang mengandung zat-zat pencemar (polutan) karena dengan tingginya DO mengindikasikan tingginya kualitas air tersebut dan menjaga proses-proses anaerobik yang terjadi dalam air yang berguna untuk membersihkan badan air dari limbah domestik maupun dari limbah industri .

Upload: yuliadwirahmawati

Post on 18-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

disusun untuk memenuhi tugas Kimia Lingkungan

TRANSCRIPT

Yulia Dwi Rahmawati

135061100111002

Kelas B

KIMIA LINGKUNGAN

(DISSOLVED OXYGEN)

- 28 Maret 2014 -

1. Apa yang dimaksud dengan Dissolved Oxygen (DO)? Mengapa kadar DO dalam suatu perairan perlu dijaga ?

2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan oksigen dalam air !3. Jelaskan cara melakukan pengambilan sampel untuk menentukan DO dalam suatu perairan!4. Sebutkan metode analisa untuk menentukan DO dalam suatu perairan! Jelaskan!

5. Sebutkan dan jelaskan aplikasi data DO!1. Dissolved oxygen adalah kadar oksigen yang terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesis dan proses difusi dari udara bebas dan dinyatakan dalam mg/L.Kadar DO perlu dijaga untuk menjaga kelangsungan hidup organisme aerob dalam perairan yang mengandung zat-zat pencemar (polutan) karena dengan tingginya DO mengindikasikan tingginya kualitas air tersebut dan menjaga proses-proses anaerobik yang terjadi dalam air yang berguna untuk membersihkan badan air dari limbah domestik maupun dari limbah industri .2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan oksigen dalam air :a. Suhu airSemakin tinggi suhu, kandungan oksigen terlarut semakin kecil

T ~ 1/DO (suhu berbanding terbalik dengan nilai DO)b. Tekanan atmosfir

Tekanan udara mempengaruhi kecepatan difusi oksigen dari udara ke dalam air. Semakin dalam air tersebut maka semakin kadar oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin meningkat..c. Kemurnian air -> kemurnian air mempengaruhi kelarutan oksigen dalam air, karena air yang murni memungkinkan oksigen yang terlarut lebih banyak.

d. Aktivitas biologi perairan3. Cara pengambilan sampel :

Botol "Water sampler" dengan posisi vertikal dimasukkan pelan-pelan ke dalam air.

Se-telah kedua ujung "water sampler" masuk ke dalam air, ujung yang paling bawah diang-kat ke atas, sampai letak kedua ujungnya sejajar.

Kemudian "Water sampler" digerakkan ke depan kira-kira 1 m, tetapi harus diusahakan agar "water sampler." tetap berada di bawah permukaan air. Kedua ujung "water sampler" ditutup, kemudian diangkat ke atas perahu. Setelah contoh air sampai di atas perahu, contoh air harus segera dipindahkan ke botol BOD melalui selang karet atau plastik Selang karet ini harus sampai ke dasar botol BOD.

Keterangan :Tahapan pengambilan contoh air permukaan

1. Botol dimasukkan dalam air, ujung bawah dianggap terlambat

2. Kedua ujung botol dibuat sejajar

3. Botol digeser ke depan +- 1m, tutup

4. Metode Analisa Sampel

a. Metode WinklerMetode ini berdasarkan prinsip titrasi iodometri, dalam larutan yang bersifat basa kuat, MnSO4 bereaksi dengan basa (OH) membentuk endapan Mn(OH)2 yang berwana putih. Endapan Mn(OH)2 dalam larutan yang bersifat basa kuat, merupakan senyawa yang tidak stabil, sehingga segera dioksidasi oleh oksigen yang terdapat dalam larutan contoh menjadi Mn(OH)3.

Reaksi oksidasi ini bersifat kuantitatif, yang berarti banyaknya Mn (OH)3 yang terbentuk adalah ekivalen dengan banyaknya O2 yang terdapat dalam larutan contoh.

Setelah proses pengendapan sempurna, larutan diasamkan dengan H2SO4. Dalam suasana asam kuat, endapan Mn(OH)3 larut kembali dan melepaskan Mn . Ion Mn2+ yang dilepaskan ini bersifat oksidator kuat, sehingga akan mengoksidasi ion yodida menjadi J2 bebas. J2 yang dibebaskan dari garam NaJ atau KJ ini dititrasi dengan nat-rium tio-sulfat (Na2S2O3).

Larutan tio-sulfat dioksidasi menjadi tetra-tionat dan J2 direduksi menjadi J. Untuk menentukan titik afchir titrasi dipakai indi-kator kanji. Jodium (J2) bereaksi dengan kanji membentuk senyawa kompleks yang berwarna biru.

Ikatan antara J2 dengan kanji tidak begitu kuat, J2 mudah lepas dan bereaksi dengan tio-sulfat. Titrasi dihentikan pada saat warna biru hilang dan larutan berubah menjadi tidak berwarna. Banyaknya O2 adalah ekivalen dengan banyaknya J2 yang dilepas-kan. Banyaknya J2 yang dilepaskan adalah ekivalen dengan banyaknya larutan baku Na2S2O3 yang diperlukan untuk titrasi. Oleh karena itu kadar oksigen dalam larutan contoh dapat dihitung dari banyaknya larutan baku tio-sulfat yang terpakai untuk titrasi.b. Metode Modifikasi AsidaGaram-garam nitrit dapat memberikan gangguan positif dan negatif pada penentuan kadar oksigen. Hal ini di-sebabkan garam nitrit akan mengoksidasi garam yodida (NaJ) dan mengikat oksigen yang terdapat dalam larutan contoh, sesuai dengan persamaan reaksi.Oleh karena itu gangguan garam nitrit ini harus dihilangkan menggunakan garam natrium asida (NaN3). Natrium asida dalam suasana asam kuat berubah menjadi NH3. Molekul NH3 yang terbentuk ini segera be-reaksi dengan nitrit membentuk N2 dan N2O sesuai dengan persamaan reaksi :

c. Modifikasi Rideal Stewart

Metode ini hanya dapat digunakan bagi sampel air yang mengandung ion besi. Terdapat proses pre-treatment yaitu mengoksidasi KmnO4 dibawah tekanan atmosfer.

MnO4- ditambahkan dalam jumlah berlebih dan mengoksidasi reduktor yang digunakan.

NO3- yang terbentuk pada persamaan pertama tidak mengoksidasi I-. KF biasa digunakan untuk mensuplai F- yang mampu berikatan dengan Fe3+ untuk membentuk FeF3.

Kelebihan KMnO4 dihancurkan dengan penambahan kalium oksalat.

Selanjutnya Winkler prosedur dilakukan kecuali proses penambahan alkali-KI.5. Aplikasi DO :a. Untuk mengetahui dan menjaga kebersihan / kemurnian danau atau sungaib. Untuk mengetahui jumlah dan jenis biomassa sistem air tawar yang dapat mendukung ketersediaan DO dalam perairan

c. Untuk mengetahui banyaknya dekomposisi yang terjadi pada danau atau sungai