dislokasi
DESCRIPTION
dislokasiTRANSCRIPT
SISTEM MUSCULOSKELETALDengan Asuhan Keperawatan
DISLOKASI
Oleh: Moch. Rifai
Definisi
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi
jaringan tulang dari kesatuan sendi.Dislokasi ini
dapat hanya komponen tulangnya saja yang
bergeser atau terlepasnya seluruh komponen
tulang dari tempat yang seharusnya (dari
mangkuk sendi).Seseorang yang tidak dapat
mengatupkan mulutnya kembali sehabis
membuka mulutnya adalah karena sendi
rahangnya terlepas dari tempatnya.
Next
Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah dislokasi sendi bahu dan sendi pinggul (paha).Karena terpeleset dari tempatnya, maka sendi itupun menjadi macet.Selain macet, juga terasa nyeri.Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi.
Klasifikasi
Dislokasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Dislokasi congenitalTerjadi sejak lahir akibat kesalahan pertumbuhan
Dislokasi patologikAkibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi.misalnya tumor, infeksi, atau osteoporosis tulang. Ini disebabkan oleh kekuatan tulang yang berkurang.
Next
Dislokasi traumatic.Kedaruratan ortopedi (pasokan darah, susunan saraf rusak dan mengalami stress berat, kematian jaringan akibat anoksia) akibat oedema (karena mengalami pengerasan).Terjadi karena trauma yang kuat sehingga dapat mengeluarkan tulang dari jaringan disekeilingnya dan mungkin juga merusak struktur sendi, ligamen, syaraf, dan system vaskular.
Etiologi
Dislokasi disebabkan oleh :1. Cedera olah raga
Olah raga yang biasanya menyebabkan dislokasi adalah sepak bola dan hoki, serta olah raga yang beresiko jatuh misalnya : terperosok akibat bermain ski, senam, volley. Pemain basket dan pemain sepak bola paling sering mengalami dislokasi pada tangan dan jari-jari karena secara tidak sengaja menangkap bola dari pemain lain.
2. Trauma yang tidak berhubungan dengan olah ragaBenturan keras pada sendi saat kecelakaan motor biasanya menyebabkan dislokasi.
Next
3. Terjatuha. Terjatuh dari tangga atau terjatuh saat
berdansa diatas lantai yang licinb. Tidak diketahuic. Faktor predisposisi(pengaturan posisi)d. akibat kelainan pertumbuhan sejak lahir.e. Trauma akibat kecelakaan.f. Trauma akibat pembedahan
ortopedi(ilmu yang mempelajarin tentang tulang.
g. Terjadi infeksi disekitar sendi.
Patofisiologi
Dislokasi biasanya disebabkan oleh jatuh
pada tangan .Humerus terdorong
kedepan ,merobek kapsul atau
menyebabkan tepi glenoid teravulsi.Kadang-
kadang bagian posterolateral kaput
hancur.Mesti jarang prosesus akromium
dapat mengungkit kaput ke bawah dan
menimbulkan luksasio erekta
Manifestasi Klinis
Nyeri terasa hebat .Pasien
menyokong lengan itu dengan tangan
sebelahnya dan segan menerima
pemeriksaan apa saja .Garis gambar
lateral bahu dapat rata dan ,kalau
pasien tak terlalu berotot suatu tonjolan
dapat diraba tepat di bawah klavikula.
1. Dislokasi reduksi: dikembalikan ketempat semula dengan menggunakan anastesi jika dislokasi berat.
2. Kaput tulang yang mengalami dislokasi dimanipulasi dan dikembalikan ke rongga sendi.
3. Sendi kemudian dimobilisasi dengan pembalut, bidai, gips atau traksi dan dijaga agar tetap dalam posisi stabil.
4. Beberapa hari sampai minggu setelah reduksi dilakukan mobilisasi halus 3-4x sehari yang berguna untuk mengembalikan kisaran sendi.
5. Memberikan kenyamanan dan melindungi sendi selama masa penyembuhan.
Penatalaksanaan
1.Pengkajiana.Riwayat Penyakit Sekarangb.Riwayat Penyakit Dahuluc. Identitas Klien
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Dislokasi
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d discontinuitas jaringan.
2. Gangguan mobilitas fisik b/d deformitas dan nyeri saat mobilisasi.
Diagnosa Keperawatan
NO Dx. Keperawatan Tujuan Interfensi Rasional
1 Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan discontinuitas jaringan
Rasa nyeri teratasi dengan KH :Klien tampak tidak meringis lagi.Klien tampak rileks
Kaji skala nyeri Berikan posisi relaksasi pada pasien
Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi Berikan lingkungan yang nyaman, dan aktifitas hiburan. Kolaborasi pemberian analgesic
Mengetahui intensitas nyeri. Posisi relaksasi pada pasien dapat mengalihkan focus pikiran pasien pada nyeri. Tehnik relaksasi dan distraksi dapat mengurangi rasa nyeri. Meningkatkan relaksasi pasien
Analgesic Mengurangi nyeri
NO Dx. Keperawatan Tujuan Interfensi Rasional
2 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas dan nyeri saat mobilisasi
Memberikan kenyamanan dan melindungi sendi selama masa penyembuhan.KH :melaporkan peningkatan toleransi aktivitas (termasuk aktivitas sehari-hari)menunjukkan penurunan tanda intolerasi fisiologis, misalnya nadi, pernapasan, dan tekanan darah masih dalam rentang normal
Kaji tingkat mobilisasi pasien
Berikan latihan ROM
Anjurkan penggunaan alat Bantu jika diperlukan
Monitor tonus otot Membantu pasien untuk imobilisasi baik dari perawat maupun keluarga
menunjukkan tingkat mobilisasi pasien dan menentukan intervensi selanjutnya. Memberikan latihan ROM kepada klien untuk mobilisasi Alat bantu memperingan mobilisasi pasien Gar mendapatkan data yang akurat Dapat membnatu pasien untuk imobilisasi
TERIMA KASIH