disleksia
DESCRIPTION
termasuk dalam kesulitan belajar siswaTRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini sering kita lihat banyak anak-anak yang mengalami kesulitan belajar.
Pada dasarnya kesulitan belajar tidak hanya dialami oleh siswa yang berkemampuan
renadah saj, tetapi juga dialami oleh siswa berkampuan tinggi. selain itu, kesulitan
belajar juga dapat dialami oleh siswa yang berkampuan rata –rata ( normal ) disebabkan
oleh faktor –faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik sesuai
dengan harapan.Dalam referensi lain juga dijelaskan mengenai pengertian kesulitan
belajar. Kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang ditandai hambatan –
hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar.
Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang rendah
(kelain mental ), akan tetapi dapat juga disebabkan oelh faktor –faktor non –intelegensi.
Dengan demkian, IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar, karena itu
dalam rangka memberikan bimbingan yang tepat kepada setiap anak didik, maka para
pendidik perlu memahami masalah –masalah yang berhubungan dengan kesulitan
belajar. Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari nenurunya
kinerja akademik atau belajarnya. Namun, kesulitan belajar juga dapat dibuktikan denga
munculnya kelainan prilaku (Misbehavior) siswa seperti kesukaan berteriak di dalam
kelas, megusik teman, berkelahi, sering tidak masuk sekolah dan sering minggat dari
sekolah.Menurut para ahli pendidikan, hasil belajar yang dicapai oleh para peserta didik
dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor yang terdapat dalam diri peserta didik
itu sendiri yang disebut faktor internal, dan yang terdapat diluar diri peserta didik yang
disebut dengan eksternal.
Jaman dahulu, anak tak bisa membaca adalah anak bodoh. Plain stupid. Jaman
dulu anak yang suka berhayal adalah anak ngawur. Hari ini manusia kian pandai
memilah mana yang bodoh karena tak belajar, atau pintar tapi tak bisa mengungkapkan
secara verbal ataupun lisan.
Makalah Kesulitan Belajar Membaca (Disleksia) 1
Namun ada kalanya kita menemukan gejala “disleksia”, istilah dari ketidakmampuan
membaca, dalam diri anak. Misal Anak tersebut sering “membaca” buku dalam waktu
lama, tapi tidak membaca huruf. Hanya detail gambar hingga proses kerja dari setiap
aktor di gambar itu. Ia membaca “b” menjadi “d”, angka “2″ menjadi “5″ jika diurut
bersama. Ia juga suka bingung antara kiri dan kanan. Ia bisa mengeja semua huruf, tapi
harus melihat posisi lidah, gigi dan bibir saya kita mengucap suku kata seperti “ba” atau
“da”. Sementara itu, daya rekam atas semua detail peristiwa dan pengetahuan anak
sangatlah tinggi.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar Belakang yang ada dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Disleksia?
2. Apa Gejala Disleksia?
3. Bagaimana Cara Menangani masalah Disleksia?
1.3 Tujuan
Mengingat berbagai macam kesulitan belajar yang dialami anak didik maka
makalah ini secara umum bertujuan untuk menganalisa Gejala kesulitan membaca
(disleksia) dan cara penanganannya. Secara khusus penulisan majalah ini bertujuan
untuk :
1. Mengetahui pengertian dan latar belakang terjadinya kesulitan belajar khususnya
disleksia
2. Memberi informasi cara penanganan kesulitan membaca (disleksia)
3. Menjelaskan peran penting orang tua terhadap perkembangan anaknya
Makalah Kesulitan Belajar Membaca (Disleksia) 2
1.4 Kajian Teori
Gangguan yang menyebabkan masalah dalam berbicara, mendengarkan,
membaca, menulis atau kemampuan matematika, juga gangguan perkembangan
spesifik. Kesulitan belajar adalah gangguan dalam kemampuan belajar termasuk dalam
hal berbicara, mendengarkan, membaca, menulis, atau kemampuan matematika. Anak
yang mengalami kesulitan belajar terlihat dari kemampuan akademiknya satu atau dua
tahun dibawah dari anak seusianya dengan intelegensi normal. Sering kali kesulitan
belajar ini tampak bersamaan dengan kesulitan lain seperti ADHD (Attention
Deficit/hyperactivity disorder) yang disebabkan oleh ketidakteraturan fungsi dari bagian
tertentu pada otak. Hal ini disebabkan oleh faktor keturunan.
Kesulitan belajar dihubungkan dengan disfungsi otak yang mempengaruhi
kemampuan dasar seperti kemampuan persepsi indra. Pada umumnya kesulitan belajar
dalam bidang akademik antara lain adalah :
1) Dyslexia
Biasa disebut juga gangguan perkembangan membaca. Gejalanya antara lain:
· Kesulitan mengenal kelompok huruf
· Kesulitan menghubungkan antara huruf dengan bunyi
· Kesulitan dalam membentuk sukukata
· Pembalikan posisi huruf
· Kekacauan dalam mengeja
· Keraguan dalam mengucap kata
· Kurang memahami arti kalimat
2) Dysgraphia
Biasa disebut dengan gangguan/kesulitan menulis. Termasuk didalamnya :
· Kesulitan membuat formasi huruf
· Menulis keluar dari garis
· Pengulangan dan penghilangan huruf
· Kesulitan meletakkan tanda baca dan huruf besar
· Mirror writing
· Macam-macam masalah ejaan
Makalah Kesulitan Belajar Membaca (Disleksia) 3
3) Dyscalcula
Lebih dikenal dengan kesulitan belajar matematika, biasanya muncul setelah
kesulitan belajar membaca dan menulis. Gejalanya adalah :
· Kesulitan dalam menghitung
· Kesulitan dalam membaca dan menulis angka
· Sukar memahami konsep matematika dasar
· Tidak menguasai pengukuran, pengelompokkan dan pola
Lalu ada beberapa solusi untuk mengatasi hal tersebut, yaitu :
1) Assesment
Assesment terhadap kesulitan belajar dapat dilakukan oleh satu atau lebih dari para
ahli, misalnya psikolog, psikiater, dan neorolog. Penilaian yang dapat dilakukan
adalah melalui test IQ untuk mengetahui kemampuan verbal dan non verbal anak,
projective test untuk mengevaluasi tingkat emosional.
2) Treatment
Pada dasarnya treatment untuk anak kesulitan belajar adalah remedial education
dan psychotherapy. Keduanya dapat dilaksanakan secara bersamaan atau salah satu
mengikuti yang lain sesuai kebutuhan. Remedial sebaiknya dilaksanakan secara
individual dengan seorang tutor. Tujuannnya adalah mencari dan meruntuhkan
dinding penyebab kesulitan belajar.
Pada dasarnya yang paling dibutuhkan oleh anak-anak berkesulitan belajar
adalah kasih sayang, pengertian dan kesabaran dari orang-orang disekitarnya,
terutama dari orang tua. Setelah itu barulah dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Makalah Kesulitan Belajar Membaca (Disleksia) 4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian disleksia
Disleksia berasal dari kata Yunani yaitu “dys” yang berarti kesulitan dan
“leksia” yang berarti kata-kata. Dengan kata lain, disleksia berarti kesulitan dalam
mengolah kata-kata. Ketua Pelaksana Harian Asosiasi Disleksia Indonesia dr
Kristiantini Dewi, Sp A, menjelaskan, disleksia merupakan kelainan dengan dasar
kelainan neurobiologis dan ditandai dengan kesulitan dalam mengenali kata dengan
tepat atau akurat dalam pengejaan dan dalam kemampuan mengode simbol. Terdapat
dua macam disleksia, yaitu developmental dyslexia dan acquired dyslexia.
Developmental Dyslexia merupakan bawaan sejak lahir dan karena faktor
genetis atau keturunan. Penyandang disleksia akan membawa kelainan ini seumur
hidupnya atau tidak dapat disembuhkan. Tidak hanya mengalami kesulitan membaca,
mereka juga mengalami hambatan mengeja, menulis, dan beberapa aspek bahasa yang
lain. Meski demikian, anak-anak penyandang disleksia memiliki tingkat kecerdasan
normal atau bahkan di atas rata-rata. Dengan penanganan khusus, hambatan yang
mereka alami bisa diminimalkan. Dan acquired dyslexia didapat karena gangguan atau
perubahan cara otak kiri membaca.
Sejumlah ahli juga mendefinisikan disleksia sebagai suatu kondisi pemrosesan
input atau informasi yang berbeda (dari anak normal) yang sering kali ditandai dengan
kesulitan dalam membaca yang dapat memengaruhi area kognisi, seperti daya ingat,
kecepatan pemrosesan input, kemampuan pengaturan waktu, aspek koordinasi, dan
pengendalian gerak. Dapat juga terjadi kesulitan visual dan fonologis, dan biasanya
terdapat perbedaan kemampuan di berbagai aspek perkembangan.
Disleksia adalah ketidakmampuan belajar yang terutama mengenai dasar
berbahasa tertentu, yang mempengaruhi kemampuan mempelajari kata-kata dan
membaca meskipun anak memiliki tingkat kecerdasan rata-rata atau diatas rata-rata,
motivasi dan kesempatan pendidikan yang cukup serta penglihatan dan pendengaran
yang normal.
Makalah Kesulitan Belajar Membaca (Disleksia) 5
Disleksia biasanya terjadi pada anak-anak dengan daya penglihatan dan
kecerdasan yang normal. Anak-anak dengan dyslexia biasanya dapat berbicara dengan
normal, tetapi memiliki kesulitan dalam menginterpretasikan “spoken language” dan
tulisan.
Disleksia cenderung diturunkan dan lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki.
Disleksia terutama disebabkan oleh kelainan otak yang mempengaruhi proses
pengolahan bunyi dan bahasa yang diucapkan. Kelainan ini merupakan kelainan
bawaan, yang bisa mempengaruhi penguraian kata serta gangguan mengeja dan
menulis.
2.2 Gejala Disleksia
Gejala disleksia mungkin sulit disadari sebelum anak masuk sekolah, tetapi
beberapa gejala awal dapat mengidentifikasi masalah tersebut. Ketika anak mencapai
usia sekolah, guru dari anak mungkin menjadi yang pertama menyadari masalah
tersebut.
2.2.1 Sebelum sekolah
Tanda dan gejala anak yang mungkin berisiko disleksia antara lain:
Terlambat berbicara
Menambah kosa kata dengan lambat
Kesulitan “rhyming” (rima kata).
2.2.2 Usia sekolah
Ketika anak di sekolah, gejala disleksia mungkin menjadi lebih terlihat, termasuk di
antaranya:
Membaca pada tingkat (level) di bawah apa yang diharapan untuk usia anak
Bermasalah dalam memproses dan memahami sesuatu yang anak dengar
Kesulitan dalam memahami secara utuh instruksi yang cepat
Makalah Kesulitan Belajar Membaca (Disleksia) 6
Bermasalah dalam mengikuti instruksi lebih dari satu dalam waktu yang
bersamaan
Ketidakmampuan untuk mengucapkan pelafalan dari kata-kata yang tidak
familiar
Kesulitan melihat (dan pada saat tertentu mendengar) persamaan dan perbedaan
di dalam surat atau kata-kata.
Melihat surat/ kata-kata secara terbalik (b untuk d atau “saw” untuk “was”)–
walaupun melihat kata-kata atau surat secara terbalik itu biasa untuk anak kecil,
yang tidak mengalami disleksia, di bawah umur 8 tahun. Anak yang mengalami
disleksia akan terus melihat secar terbalik setelah melewati umur tersebut.
Kesulitan mengeja
Sulit mempelajari bahasa asing
2.3 Penyebab dan Faktor Risiko
Ketidakmampuan dalam belajar adalah kondisi yang memunculkan perbedaan
antara kemampuan seseorang dan performanya. Kebanyakan orang dengan disleksia
memiliki tingkat kecerdasan rata-rata atau di bawah rata-rata. Tetapi, tingkat (level)
membaca yang signifikan rendah dari yang diharapkan. Tipe lain lain ketidakmampuan
belajar termasuk sulitan berkonsentrasi, ketidakmampuan untuk tampil dengan baik
dalam menulis dan mengerjakan soal matematika.
2.4 Masalah penyandang disleksia
Masalah yang juga bisa mengikuti penyandang disleksia di antaranya
konsentrasi, daya ingat jangka pendek (cepat lupa dengan instruksi). “Penyandang
disleksia juga mengalami masalah dalam pengorganisasian. Mereka cenderung tidak
teratur. Misalnya, memakai sepatu tetapi lupa memakai kaus kaki. Masalah lainnya,
kesulitan dalam penyusunan atau pengurutan, entah itu hari, angka, atau huruf,” papar
Kristiantini yang juga seorang dokter anak.
Secara lebih detail, penyandang disleksia biasanya mengalami masalah-masalah,seperti:
Makalah Kesulitan Belajar Membaca (Disleksia) 7
1. Masalah fonologi: Yang dimaksud masalah fonologi adalah hubungan sistematik
antara huruf dan bunyi. Misalnya mereka mengalami kesulitan membedakan ”paku”
dengan ”palu”; atau mereka keliru memahami kata-kata yang mempunyai bunyi hampir
sama, misalnya ”lima puluh” dengan ”lima belas”. Kesulitan ini tidak disebabkan
masalah pendengaran, tetapi berkaitan dengan proses pengolahan input di dalam otak.
2. Masalah mengingat perkataan: Kebanyakan anak disleksia mempunyai level
kecerdasan normal atau di atas normal. Namun, mereka mempunyai kesulitan
mengingat perkataan. Mereka mungkin sulit menyebutkan nama teman-temannya dan
memilih untuk memanggilnya dengan istilah “temanku di sekolah” atau “temanku yang
laki-laki itu”. Mereka mungkin dapat menjelaskan suatu cerita, tetapi tidak dapat
mengingat jawaban untuk pertanyaan yang sederhana.
3. Masalah penyusunan yang sistematis atau berurut: Anak disleksia mengalami
kesulitan menyusun sesuatu secara berurutan misalnya susunan bulan dalam setahun,
hari dalam seminggu, atau susunan huruf dan angka. Mereka sering ”lupa” susunan
aktivitas yang sudah direncanakan sebelumnya, misalnya lupa apakah setelah pulang
sekolah langsung pulang ke rumah atau langsung pergi ke tempat latihan sepak bola.
Padahal, orangtua sudah mengingatkannya bahkan mungkin hal itu sudah pula ditulis
dalam agenda kegiatannya. Mereka juga mengalami kesulitan yang berhubungan
dengan perkiraan terhadap waktu. Misalnya mereka mengalami kesulitan memahami
instruksi seperti ini: ”Waktu yang disediakan untuk ulangan adalah 45 menit. Sekarang
pukul 08.00. Maka 15 menit sebelum waktu berakhir, Ibu Guru akan mengetuk meja
satu kali”. Kadang kala mereka pun ”bingung” dengan perhitungan uang yang
sederhana, misalnya mereka tidak yakin apakah uangnya cukup untuk membeli
sepotong kue atau tidak.
4. Masalah ingatan jangka pendek: Anak disleksia mengalami kesulitan memahami
instruksi yang panjang dalam satu waktu yang pendek. Misalnya ibu menyuruh anak
untuk “Simpan tas di kamarmu di lantai atas, ganti pakaian, cuci kaki dan tangan, lalu
turun ke bawah lagi untuk makan siang bersama ibu, tapi jangan lupa bawa serta buku
PR Matematikanya, ya”, maka kemungkinan besar anak disleksia tidak melakukan
seluruh instruksi tersebut dengan sempurna karena tidak mampu mengingat seluruh
perkataan ibunya.
Makalah Kesulitan Belajar Membaca (Disleksia) 8
5. Masalah pemahaman sintaks: Anak disleksia sering mengalami kebingungan dalam
memahami tata bahasa, terutama jika dalam waktu yang bersamaan mereka
menggunakan dua atau lebih bahasa yang mempunyai tata bahasa yang berbeda. Anak
disleksia mengalami masalah dengan bahasa keduanya apabila pengaturan tata
bahasanya berbeda daripada bahasa pertama. Misalnya dalam bahasa Indonesia dikenal
susunan diterangkan–menerangkan (contoh: tas merah). Namun, dalam bahasa Inggris
dikenal susunan menerangkan-diterangkan (contoh: red bag).
2.5 Penanganan
Anak dengan disleksia membutuhkan pengajaran secara individu dan
pengobatan untuk disleksia sering melibatkan program pendidikan multisensor.
Dukungan moril dari orang tua juga menjadi bagian yang penting.
Pengobatan yang terbaik adalah instruksi langsung, yang menggabungkan
pendekatan multisensorik.
Jenis pengobatan ini terdiri dari pengajaran suara dengan berbagai isyarat, biasanya
terpisah dan (jika memungkinkan) merupakan bagian dari program membaca.
Instruksi tidak langsung juga bisa diterapkan. Biasanya terdiri dari pelatihan
untuk mengucapkan kata atau pemahaman membaca. Anak diajari bagaimana caranya
untuk mengolah bunyi dengan mencampur bunyi untuk membentuk kata, dengan
memisahkan kata ke dalam huruf dan dengan mengenali posisi bunyi dalam kata.
(misalnya dalam mengenali bagian-bagian atau pola dan membedakan berbagai jenis
suara) atau masalah dengan ingatan, percakapan, pemikiran serta pendengaran.
Makalah Kesulitan Belajar Membaca (Disleksia) 9
BAB 3
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Dari Pembahasan yang ada dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Disleksia adalah ketidakmampuan belajar yang terutama mengenai dasar
berbahasa tertentu, yang mempengaruhi kemampuan mempelajari kata-kata dan
membaca meskipun anak memiliki tingkat kecerdasan rata-rata atau diatas rata-rata,
motivasi dan kesempatan pendidikan yang cukup serta penglihatan dan pendengaran
yang normal.
2. Gejala disleksia mungkin sulit disadari sebelum anak masuk sekolah, tetapi
beberapa gejala awal dapat mengidentifikasi masalah tersebut. Ketika anak
mencapai usia sekolah, guru dari anak mungkin menjadi yang pertama menyadari
masalah tersebut.
3. Anak dengan disleksia membutuhkan pengajaran secara individu dan pengobatan
untuk disleksia sering melibatkan program pendidikan multisensor. Dukungan moril
dari orang tua juga menjadi bagian yang penting.
Pengobatan yang terbaik adalah instruksi langsung, yang menggabungkan
pendekatan multisensorik.
Jenis pengobatan ini terdiri dari pengajaran suara dengan berbagai isyarat, biasanya
terpisah dan (jika memungkinkan) merupakan bagian dari program membaca.
3.2 Saran
Dari seluruh faktor yang menyebabkan terjadinya disleksia atau kesulitan membaca
yang palin penting dalam menangani masalah ini adalah dukungan dari orang-orang
Makalah Kesulitan Belajar Membaca (Disleksia) 10
sekitar penderita masalah ini terutama olahraga. Setiap masalah yang terjadi bukan tidak
mungkin bisa disembuhkan asalkan ada kemauan yang keras. Para penderita Disleksia
atau penderita kesulitan belajar yang lainnya memilki kekurangan dalam belajar tapi
bukan berarti mereka bodh oleh karena itu kita tidak boleh membeda-bedakan tapi kita
harus memberi motivasi. Sebagai Seorang guru seharusnya bisa mengenali dan
mengidentifikasi karakteristik kemampuan murid-muridnya. Inilah kewajiban seorang
guru sekaligus faktor kedua yang dapat menentukan keberhasilan penanganan maalah
belajar.
Makalah Kesulitan Belajar Membaca (Disleksia) 11
DAFTAR PUSTAKA
http://www. dyslexia-indonesia.org /
diakses : 26 November 2011 / 10:23:06 WIB
http://www. google.com/ Disleksia Susah Mengenali Kata-Kata _ Dokter Sehat /
diakses : 26 November 2011 / 10:00:02 WIB
Makalah Kesulitan Belajar Membaca (Disleksia) 12