diskusi

6
DISKUSI 1) Bagaimana cara penegakan diagnosa dan pemeriksaan apa saja yang dapat dilakukan ? Jawab : Diagnosis dapat ditegakan dengan menemukan 2 dari 4 tanda kardina berikut : 1. Pruritus nocturna Gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau yang lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab. 2. Sekelompok orang. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, sehingga dalam sebuah keluarga biasanya mengenai seluruh anggota keluarga. Begitu pula dalam sebuah pemukiman yang padat penduduknya, skabies dapat menular hampir ke seluruh penduduk. 3. Adanya terowongan Kelangsungan hidup Sarcoptes scabiei sangat bergantung kepada kemampuannya meletakkan telur, larva dan nimfa didalam stratum korneum, oleh karena itu parasit sangat menyukai bagian kulit yang memiliki 35

Upload: silviana-sari

Post on 07-Dec-2015

222 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mmm

TRANSCRIPT

Page 1: DISKUSI

DISKUSI

1) Bagaimana cara penegakan diagnosa dan pemeriksaan apa saja

yang dapat dilakukan ?

Jawab :

Diagnosis dapat ditegakan dengan menemukan 2 dari 4 tanda kardina

berikut :

1. Pruritus nocturna

Gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau yang lebih

tinggi pada suhu yang lebih lembab.

2. Sekelompok orang.

Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, sehingga dalam sebuah

keluarga biasanya mengenai seluruh anggota keluarga. Begitu pula

dalam sebuah pemukiman yang padat penduduknya, skabies dapat menular

hampir ke seluruh  penduduk.

3. Adanya terowongan

Kelangsungan hidup Sarcoptes scabiei sangat bergantung kepada

kemampuannya meletakkan telur, larva dan nimfa didalam stratum

korneum, oleh karena itu parasit sangat menyukai bagian kulit yang

memiliki stratum korneum yang relatif lebih longgar dan tipis.

4. Menemukan Sarcoptes  scabiei

Apabila kita dapat menemukan terowongan yang masih utuh kemungkinan

besar kita dapat menemukan tungau dewasa, larva, nimfa maupun skibala

dan ini merupakan hal yang paling diagnostik. Akan tetapi, kriteria

yang keempat ini agak susah ditemukan karena hampir sebagian besar

penderita pada umumnya datang dengan lesi yang sangat variatif dan tidak

spesifik.

35

Page 2: DISKUSI

Pemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu :

1. Kerokan kulit

Papul atau kanalikuli yang utuh ditetesi dengan minyak mineral atau KOH

10% lalu dilakukan kerokan dengan meggunakan scalpel steril yang

bertujuan untuk mengangkat atap papula atau kanalikuli. Bahan

pemeriksaan diletakkan di gelas objek dan ditutup dengan kaca penutup

lalu diperiksa dibawah mikroskop.

2. Mengambil tungau dengan jarum.

Bila menemukan terowongan, jarum suntik yang runcing ditusukkan

kedalam terowongan yang utuh dan digerakkan secara tangensial ke

ujung lainnya kemudian dikeluarkan. Bila positif, Tungau terlihat pada

ujung jarum sebagai parasit yang sangat kecil dan transparan. Cara ini

mudah dilakukan tetapi memerlukan keahlian tinggi.

3. Tes tinta pada terowongan (Burrow ink test)

Identifikasi terowongan bisa dibantu dengan cara mewarnai daerah lesi

dengan tinta hitam. Papul skabies dilapisi dengan tinta cina, dibiarkan

selama 20-30 menit. Setelah tinta dibersihkan dengan kapas alkohol,

terowongan tersebut akan kelihatan lebih gelap dibandingkan kulit di

sekitarnya karena akumulasi tinta di dalam terowongan. Tes dinyatakan

positif bila terbetuk gambaran kanalikuli yang khas berupa garis

menyerupai bentuk zigzag.

4. Membuat biopsi irisan (epidermal shave biopsy)

Diagnosis pasti dapat melalui identifikasi tungau, telur atau skibala secara

mikroskopik. Ini dilakukan dengan cara menjepit lesi dengan ibu jari dan

telunjuk kemudian dibuat irisan tipis, dan dilakukan irisan superficial

secara menggunakan pisaudan berhati-hati dalam melakukannya agar tidak

berdarah. Kerokan tersebut diletakkand i atas kaca objek dan ditetesi

dengan minyak mineral yang kemudian diperiksadibawah mikroskop.

36

Page 3: DISKUSI

5. Biopsi irisan dengan pewarnaan HE

6. Uji tetrasiklin

Pada lesi dioleskan salep tetrasiklin yang akan masuk ke dalam kanalikuli.

Setelah dibersihkan, dengan menggunakan sinar ultraviolet dari lampu

Wood, tetrasiklin tersebut akan memberikan fluoresensi kuning keemasan

pada kanalikuli.

2) Kenapa pada terapi topikal memilih permetrin 5% ?

Jawab :

Pilihan permetrin dikarenakan efek toksik dan efek iritasi yang minimal

serta pemberian obat yang dapat memberi hasil yang lebih baik.

Hal ini disebabkan karena hanya sedikit yang terabsorpsi di kulit dan cepat

dimetabolisme yang kemudian dikeluarkan kembali melalui keringat dan

sebum, dan juga melalui urin. Belum pernah dilaporkan resistensi setelah

penggunaan obat ini.

1) Bagaimana transmisi yang terjadi pada penyakit tungau ini? Dan

bagaimana pada pasien ini? Serta dalam bentuk apa parasit ini bisa

bertransmisi ketubuh manusia?

Jawab :

Cara penularan penyakit skabies terbagi dua, yaitu :

Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit), misalnya berjabat tangan,

tidur bersama dan hubungan seksual.

Kontak tak langsung (melalui benda), misalnya pakaian, handuk, sprei,

bantal, dan lain-lain.

Pada pasien ini, jelas didapatkan transmisi penyakit skabies ini kontak

langsung dari teman sekosanya ditambah lagi os menyatakan tidur

bersama dengan temannya yang terlebih dahulu mengeluhkan penyakit ini

serta os juga mennyatakan bahwa ia sering bertukar pakaian ataupun

handuk dengan temannya tersebut terutama 1 bulan terakhir ini.

37

Page 4: DISKUSI

Parasit skabies ini dapat bertransmisi dalam bentuk larva dan skabies

dewasa. Dari siklus hidupnya telur yang menetas akan menjadi larva yang

memiliki tiga pasang kaki sehingga larva ini ada yang bergerak

kepermukaan kulit begitu juga yang dewasa sehingga apabila ada yang

bertranmisi ketubuh manusia yang lain maka akan ditemukan dalam

bentuk larva maupun dewasa.

38