diskusi

3
I. DISKUSI Diagnosis pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis. Dari anamnesis ditemukan gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan penyesuaian dengan reaksi campuran anxietas dan depresi (F43.22). Dalam kasus ini pasien mengeluh sakit kepala sejak 1 minggu sebelum masuk Rumah Sakit dan baru pertama kali dirawat di RS. Pasien sering gelisah, mengalami susah tidur setelah 1 bulan perawatan di Rumah Sakit. Keluhan susah tidur dialami hampir sepanjang hari. Pada pemeriksaan status mental didapatkan perilaku yang cukup gelisah, ekspresi wajah yang murung, serta mood hipotimia dan juga pasien mengkhawatirkan bagaimana dia nanti mencari nafkah jika dia sakit seperti ini Berdasarkan PPDGJ III, kriteria diagnostik gangguan penyesuaian dengan reaksi campuran anxietas dan depresi (F43.22) yaitu ditemukannya ciri-ciri depresi dan adanya anxietas dan berhibingan dengan stress kehidupan yang jelas seperti, hilangnya minat dan kegembiraan dan berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah, ditambah konsentrasi dan perhatian berkurang, harga diri dan kepercayaan diri berkurang, gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna, pandangan masa depan yang suram dan pesimistis, gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri, tidur terganggu dan nafsu makan yang berkurang; juga adanya kejadian atau situasi yang stressful dengan dukungan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi seandainya

Upload: eva

Post on 09-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

diskusi

TRANSCRIPT

I. DISKUSIDiagnosis pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis. Dari anamnesis ditemukan gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan penyesuaian dengan reaksi campuran anxietas dan depresi (F43.22). Dalam kasus ini pasien mengeluh sakit kepala sejak 1 minggu sebelum masuk Rumah Sakit dan baru pertama kali dirawat di RS. Pasien sering gelisah, mengalami susah tidur setelah 1 bulan perawatan di Rumah Sakit. Keluhan susah tidur dialami hampir sepanjang hari. Pada pemeriksaan status mental didapatkan perilaku yang cukup gelisah, ekspresi wajah yang murung, serta mood hipotimia dan juga pasien mengkhawatirkan bagaimana dia nanti mencari nafkah jika dia sakit seperti iniBerdasarkan PPDGJ III, kriteria diagnostik gangguan penyesuaian dengan reaksi campuran anxietas dan depresi (F43.22) yaitu ditemukannya ciri-ciri depresi dan adanya anxietas dan berhibingan dengan stress kehidupan yang jelas seperti, hilangnya minat dan kegembiraan dan berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah, ditambah konsentrasi dan perhatian berkurang, harga diri dan kepercayaan diri berkurang, gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna, pandangan masa depan yang suram dan pesimistis, gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri, tidur terganggu dan nafsu makan yang berkurang; juga adanya kejadian atau situasi yang stressful dengan dukungan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi seandainya hal stressful tersebut tidak ada. Onset timbul minimal 1 bulan setelah terjadinya kejadian yang stressful dan tidak bertahan lebih dari 6 bulan. Pada pasien ini selain didapatkan gambaran hilangnya kegembiraan dan minat serta berkurangnya energi berupa ekspresi wajah yang murung, suasana perasaan pasien yang diwarnai dengan kesedihan serta kecemasan dan didapatkan gejala yang lain yaitu adanya gangguan tidur yang dialami 1 bulan setelah pasien didiagnosa strok hemoragik. Juga pasien selalu memikirkan jika seandainya istri pasien masih hidup, maka dia tidak akan seperti ini.Pada pasien diberikan Fluoxetine 20 mg cap 1-0-0 dan Alprazolam 0,25 3x1. Fluoxetine yang merupakan anti depresan golongan SSRI yang diberikan pada pasien ini karena masa kerja yang panjang yaitu 24-96 jam dengan efek samping yang minimal bahkan tidak ada sehingga tergolong aman digunakan pada orang lanjut usia.obat ini secara positif menghambat ambilan serotonin sehingga mencegah defisiensi aminergic neurotransmitter dalam hal ini adalah serotonin. Alprazolam merupakan obat anxietas golongan benzodiasepin yang diberikan pada pasien ini untuk mengatasi gejala cemas yang ada, juga untuk mengatasi efek samping dari Fluoxetine yaitu neurotoksis berupa gelisah, agitasi dan mmpunyai efek samping sedasi yang dapat bermanfaat untuk mengatasi gangguan tidur yang dialami pasien.Selain itu juga edukasi terhadap pasien dan keluarga perlu diberikan untuk pasien agar memahami gangguannya, cara pengobatan, efek samping yang dapat muncul, kemudian yang penting juga ialah meningkatkan kesadaran dalam kepatuhan dan keteraturan minum obat dan psikoedukasi sehingga keluarga dapat memahami dan menerima kondisi pasien untuk minum obat dan control secara teratur. Peran keluarga dekat dalam kasus ini sangat penting, terutama dalam hal motivasi dan perhatian.