disaster plan

23
DISASTER PLAN INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM BANYUMAS

Upload: bela-islamadina

Post on 10-Feb-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

akreditasi standar Disaster Plan

TRANSCRIPT

Page 1: Disaster Plan

DISASTER PLAN

INSTALASI GAWAT DARURAT

RUMAH SAKIT UMUM BANYUMAS

2006

Page 2: Disaster Plan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANG

Kondisi bencana adalah kondisi yang tidak terduga dan sewakti-waktu bisa terjadi. Igd

rsu banyumas sebagai tempat pemberi layanan terdepan dan mempunyai tugas untuk

memberikan pelayanan kegawatdaruratan medik mepunyai tanggung jawab untuk

memmberikan pelayanan kegawatdaruratan kepada masyarakat baik dalam kondisi sehari-hari

maupun dalam kondisi bencana.

Bila dilihat secara geografis rsu banyumas mempunyai peran yang strategis dalam

penanganan bencana yang mungkin kapan saja bisa terjadi. Letak IGD rsu banyumas yang

dekat dengan jalan raya jalur selatan dimana berpotensi terjadi kecelakaan masal menuntut

kesiapsiagaan igd rsu banyumas untuk bisa menanganai kondisi musibah tersebut. Wilayah

kebupaten banyumas dan sekitarnya mempunyai potensi bencana alam baik tanah longsor,

banjir, gunung meletus , ataupun tsunami hal ini dikarenakan kondisi alam yang ada meliputi

pegunungan, sungai, gunung berapi dan pesisir laut selatan pulau jawa yang semua itu

mempunyai potensi untuk terjadinya suatu kondisi bencana.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka disusunlah disaster plan instalasi gawatdarurat

rumah saskit umum banyumas

B. TUJUAN

Adapun tujuan dari disusunnya disaster plan ini adalah :

1. Sebagai pedoman bagi opetugas IGD dan petugas rumah sakit dalam penanganan

musibah masal / bencana di dalam maupun di luar rumah sakit yang dibawa ke IGD

RSU Banyumas.

2. Sebagai bentuk kesiapsiagaan IGD dan rumah sakit dalam mengantisipasi kemungkinan

musibah masal , bencana yang terjadi baik di dalam maupun di luar rumah sakit

C. DEFINISI OPERASIONAL

1. Bencana masal adalah kejadian mendadak dan tidak terduga serta menimbulkan

kerugian harta benda dan nyawa manusia lebih dari 30 orang.

2. Kecelakaan masal adalah semua kasus dengan jumlah korban cukup besar yang melebihi

kapasitas perolongan gawat darurat rutin dan kapasias sarana kesehatan.

3. Penatalaksanaan korban bencana massal adalah penatalaksanaan korban bencana massal

dengan ujuan meminimalkan kematian dan kecacatan

1

Page 3: Disaster Plan

4. Sistem pebatalaksanaan korban bencana massal adalah satu kelompok yang terdiri dari

unit-unit, organisasi dan sektor-sektor yang bekerjasama dengan menggunakan tata cara

tetap untuk meminimalkan tingakat kematian dan kecacatan korban bencana masal

dengan menggunakan segala sumber daya yang ada secara efisien.

2

Page 4: Disaster Plan

BAB II

ORGANISASI PENATALAKSANAAN BENCANA / MUSIBAH MASSAL

A. Struktur Organisasi

Struktur organisasi penanganan bencana adalah sebagai berikut

PENAGGUNG JAWABDIREKTUR

KETUA PENANGANAN

BENCANA

KA IGD

BIDANGYAN MED

BIDANG JANG MED

BRIGADE SIAGA BENCANAN

Koordinator Pelayanan

Ka ruang IGD

Koordinator Logistik

Ka Instalasi Farmasi

Koordinator Perlengkapan

Ka IPSRS

Koordinator SDM

Superv isor / Duty Manager

Pj triase bencana

Pj pasien area merah

Pj pasien area kuning

Pj pasien area hijau

Pj pasien area hitam

Pj evakuasi, transportasi, dan ambulance gawat darurat

Pj pendaftaran, pelaporan, dan informasi

Pj obat-obatan dan alat kesehatan

Pj konsumsi dan linen

Pj tempat dan peralatan

Pj ambulance

Dokter Perawat Dokter Muda Mahasiswa

Perawatan Tenaga

penunjang Cleaning

service

Koordinator Keamanan

Ka Security

Security

BIDANGPERAWATAN

KETERANGAN :

: GARIS KOMANDO

: GARIS KOORDINASI

3

Page 5: Disaster Plan

B. URAIAN TUGAS

B.1. KETUA PENANGANAN BENCANA

URAIAN TUGAS :

1. Memimpin semua kegiatan operasional penanganan bencana di IGD

2. Menugaskan kepada koordinator lapangan sesuai dengan bidangnya

3. Sebagai juru bicara tentang pelaksanaan penanganan bencana di IGD

4. Melaporkan semua kegiatan penanganan bencana di IGD kepada Direktur

B.2. KOORDINATOR PELAYANAN

Uraian tugas :

1. Mengkoordinir pelaksanaan pelayanan penanganan bencana di IGD

2. Mengkoordinir penanggung jawab pelayanan sesuai dengan area masing-masing

3. Mendistribusikan tenaga bantuan kepada penanggung jawab pelayanan di

bawahnya

4. Mengkoordinir pemeriksaan penunjang

5. Mengkoordinir pasien yang dirujuk

6. Mengkoordinir petugas pendamping rujukan

7. Mengkoordinir pasien yang dipindah ke ruangan

8. Mengkoordinir staf yang ada dibawahnya dalam pelayanan penanganan bencana

9. Melaporkan kepada ketua penangan bencana tentang kegiatan yang dilakukan

B.3. KOORDINATOR LOGISTIK

Uraian tugas :

1. Mengkoordinir dan merencanakan kebutuhan obat-obataan dan alat kesehatan

2. Mengkoordinir penanggung jawab logistic yang ada di bawahnya

3. Melaporkan kepada ketua penangan bencana tentang kegiatan yang dilakukan

B.4. KOORDINATOR PERLENGKAPAN

Uraian tugas :

1. Mengkoordinir dan merncanakan kebutuhan peralatan guna penanganan bencana

2. Mengkoordinir penanggung jawab perlengkapan yang ada dibawahnya

3. Melaporkan kepada ketua penangan bencana tentang kegiatan yang dilakukan

B.5. KOORDIANTOR SDM

Uraian tugas :

1. Memobilisasi SDM guna membantu penanganan bencana di IGD

2. Mengkoordinasikan dengan bidang terkait untuk pengerahan SDM sesuai dengan

bidang / profesi guna mendukung pelaksanaan penanganan bencana di IGD

4

Page 6: Disaster Plan

3. Mengatur jadwal ketenagaan bila diperlukan

4. Melaporkan kepada ketua penangan bencana tentang kegiatan yang dilakukan

B.6. KOORDINATOR KEAMANAN

Uraian tugas :

1. Mengkoordinir staf security guna pengamanan daerah penanganan bencana dan

rumah sakit pada umumnya

2. Mengatur penjadwalan dan pengaturan penempatan tenaga security di sekitar

daerah penanganan bencana dan rumah sakit

3. Melaporkan kepada ketua penangan bencana tentang kegiatan yang dilakukan

B.7. PENANGGUNG JAWAB TRIASE BENCANA

Uraian Tugas

1. Melakukan triase kepad semua pasien yang masuk ke IGD

2. Berkoordinasi dengan koordinator pelayanan

3. berkoordinasi dengan pennggung jawab area penanganan pasien

B.8. PENANGGUNG JAWAB AREA MERAH

Uraian tugas :

1. Melakukan penanganan pasien dengan kategori merah

2. Melakukan pemeriksaan, diagnosa , dan tindakan gawat darurat

3. Melakukan konsultasi dengan dokter konsulen bila diperlukan

4. Mengatur pelayanan di area merah

5. Mengatur SDM yang menjadi tanggung jawabnya

6. Melakukan kerjasama dengan tim dalam penanganan pasien

7. Melakukan retriase pasien dan memindah pasien ke kategori lain bila kondisi

membaik atau memburuk

8. Berkoordinasi dengan koordinator pelayanan

9. Membuat pencatatan dan pelaporan paisen

B.9. PENANGGUNG JAWAB AREA KUNING

Uraian tugas :

1. Melakukan penanganan pasien kategori kuning

2. Melakukan pemeriksaan, diagnosa , dan tindakan gawat darurat

3. Melakukan konsultasi dengan dokter konsulen bila diperlukan

4. Mengatur pelayanan di area merah

5. Mengatur SDM yang menjadi tanggung jawabnya

6. Melakukan kerjasama tim dalam penanganan pasien

5

Page 7: Disaster Plan

7. Melakukan retriase memindah pasien ke kategori lain bila kondisi membaik atau

memburuk

8. Berkoordinasi dengan koordinator pelayanan

9. Membuat pencatatan dan pelaporan pasien

B.10. PENANGGUNG JAWAB AREA HIJAU

Uraian tugas :

1. Melakukan penanganan pasien kategori hijau

2. Melakukan tindakan pertolongan darurat

3. Melakukan konsultasi dengan dokter triase

4. Mengatur pelayanan di area hijau

5. Mengatur SDM yang menjadi tanggung jawabnya

6. Melakukan kerjasama tim dalam penanganan pasien

7. Melakukan retriase memindah pasien ke kategori lain bila kondisi membaik atau

memburuk

8. Berkoordinasi dengan koordinator pelayanan

9. Membuat pencatatan dan pelaporan pasien

B.11. PENANGGUNG JAWAB AREA HITAM

Uraian tugas :

1. Mengkoordinir pelayanan di area hitam

2. Melakukan identifikasi korban

3. Membawa korban ke kamar jenazah

4. Berkoordinasi dengan koordinator pelayanan

5. Membuat pencatatan dan pelaporan pasien

B.12. PENANGGUNG JAWAB EVAKUASI DAN TRANSPORTASI DAN

AMBULANCE GAWAT DARURAT

Uraian tugas :

1. Mengkoordinir evakuasi dan transportasi pasien dari tempat kejadian ke rumah

sakit

2. Memindahkan pasien ke area perawatan

3. Memindahkan pasien ke ruang perawatan

4. Mengantar pasien ambulance rujukan

5. Berkoordinasi dengan koordinator pelayanan

6. Membuat pencatatan dan pelaporan pasien

6

Page 8: Disaster Plan

B.13. PENANGGUNG JAWAB OBAT-OBATAN DAN ALAT KESEHATAN

Uraian tugas :

1. Menyediakan stok obat-obatan

2. Menyediakan stok alat kesehatan

3. Mensuplai kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan

4. Melayani permintaan kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan dari IGD

5. Berkoordinasi dengan koordinator pelayanan

6. Membuat pencatatan dan pelaporan pasien

B.14. PENANGGUNG JAWAB KONSUMSI

Uraian tugas

1. Menyediakan makanan untuk pasien

2. Menyediakan makanan untuk petugas

3. Mensuplai makanan / konsumsi ke IGD

4. Berkoordinasi dengan koordinator pelayanan

5. Membuat pencatatan dan pelaporan pasien

B.15. PENANGGUNG JAWAB TEMPAT DAN PERALATAN

Uraian tugas :

1. Menyiapkan tempat tambahan untuk penanganan korban bencana

2. Menyiapkan alat-alat tambahan untuk penanganan korban bencana

3. Menyiapkan stretcher, tandu, kursi roda,dan tempat tidur

4. Menyiapkan alat-alat medik sesuai kebutuhan

5. Mendirikan tenda – tenda tambahan bila jumlah pasien bertambah dan tidak

tertampung di dalam gedung

6. Berkoordinasi dengan koordinator pelayanan

7. Membuat pencatatan dan pelaporan pasien

B.16. PENANGGUNG JAWAB AMBULANCE

Uraian tugas :

1. Menyiapkan ambulance untuk rujukan dalam keadaan siap pakai

2. Membuat penjadwalan driver yang siap digunakan

3. Memarkir ambulance pada area yang sudah ditentukan untuk memudahkan bila

ada rujukan

4. Berkoordinasi dengan koordinator pelayanan

5. Membuat pencatatan dan pelaporan pasien

7

Page 9: Disaster Plan

B.17. Security

Uraian tugas :

1. Menjaga keamanan daerah sekitar penanganan bencana dan rumah sakit pada

umumnya

2. Mengatur keluarga pasien untuk tidak masuk ke area penanganan bencana

3. Mengatur lalulintas kendaraan yang masuk dan keluar tempat penanganan

bencana

4. Berkoordinasi dengan koordinator pelayanan

8

Page 10: Disaster Plan

INFORMASI BENCANA

BAB III

SISTEM PENAGGULANGAN BENCANA / MUSIBAH MASAL

A. SISTEM PENANGGULANAGAN GAWAT DARURAT TERPADU-B

( BENCANA )

A.1. KOMUNIKASI

Akses komunikasi ke IGD RSU Banyumas :

a. Pesawat telpon langsung IGD :

b. Pesawat telpon rumah sakit : ( 0281 ) 796031 ext 114

c. Radio Orari frekwensi : 633

A.2. ALUR KOMUNIKASI DAN PENANGANAN BENCANA

A.2.1. Alur Komunikasi dan Penanganan

KA IGD

DIREKTUR RSU BANYUMAS

Koordinator Pelayanan

Koordinator Logistik

Koordinator Perlengkapan

Koordinator Keamanan

Koordinator SDM

YAN MED

JANG MED

BRIGADE SIAGA BENCANA

PERAWATAN

RUANG PERAWATANICU IBS KAMAR

JENAZAH

SupervisorDuty

Manager

Penanggung Jawab Jaga

IGD

Keterangan :Garis Informasi :

Garis Komando :

Garis Kordinasi :

9

Page 11: Disaster Plan

A.2. Penjelasan alur penanganan bencana :

1. Informasi bencana dilaporkan oleh penanggung jawab jaga IGD kepada supervisor /

duty manager, kemudian duty manager menyampaikan kepada ketua penanganan

bencana ( Ka. IGD ) dan melaporkan kepada Direktur

2. Kepala IGD mengakifkan SPGDT-B dengan memberikan komando kepada

koordinator lapangan serta melakukan koordianasi dengan bidang terkait.

3. Supervisi / duty manager selaku koordiantor SDM memobilisasi SDM dengan cara

menghubungi tim yang terdiri dari dokter, perawat, tenaga penunjang, security, dan

cleaning service. SDM yang dimaksud adalah perawat, dokter residen, dokter muda,

mahasiswa perawat yang saat itu berdinas di ruangan lain serta perawat, dokter

umum dan dokter spesialis yang tidak berdinas pada saat itu yang tergabung dalam

tim BSB RSU Banyumas.

4. Penanggung jawab jaga yang bertugas saat itu menyiapkan area perawatan sesuai

dengan kategori pasien dibantu oleh penanggung jawab tempat dan peralatan,

kemudian diteruskan oleh koordinator pelayanan setelah datang ke tempat

penanganan bencana.

5. Perawat yang bersertifikat PPGD melakukan triase bencana sambil menunggu

bantuan SDM datang, setelah bantuan datang triase kemudian dilakukan oleh Dokter

Umum sebagai penanggung jawab triase bencana.

6. Triase dilakukan di depan ruang IGD oleh penanggung jawab triase bencana ( dokter

umum ). Triase dilakukan menggunakan metode SMART ( Simple Triase And Rapid

Treatment ), kemudian dilakukan labeling menggunakan warna merah, kuning, hijau,

atau hitam.

7. Registrasi dan pencatatan pasien dilkukan oleh petugas pendaftaran yang dikoordinir

oleh penanggung jawab pendaftaran, pelaporan, dan informasi. Pendaftaran di sini

adalah bersifat fleksibel artinya petugas pendaftaran yang proaktif untuk melakukan

pendataan dan pencatatan / penempelan identitas pada pasien. Lembar rekam medik

yang digunakan adalah lembar rekam medik gawat darurat.

8. Pasien dengan kategori merah dilakukan penanganan di dalam ruang IGD, sebagai

penanggung jawab area merah adalah dokter jaga IGD saat itu.

9. Pasien dengan kategori kuning dilakukan penanganan di lorong Ruang Melati,

sebagai penanggung jawab area kuning adalah dokter umum. Sebelum dokter umum

sebagai penanggung jawab area kuning datang, penanggung jawab oleh perawat

bersertifikat PPGD dan kemudian melakukan serah terima bila dokter umum

penanggung jawab telah datang. Pasien kategori kuning yang meningkat status

kegawatannya segera dipindah ke area merah.

10. Pasien dengan kategori hijau dilakukan penanganan di garasi ambulance dan ruang

tunggu Ruang Melati sebagai penanggung jawab area hijau adalah perawat

10

Page 12: Disaster Plan

bersertifikat PPGD. Pasien kategori hijau yang meningkat status kegawatannya

segera dipindah ke area kuning atau merah.

11. Pasien dengan kategori hitam dilakukan penanganan di lorong radiologi, sebagai

penanggung jawab area hitam adalah petugas pemulasaran jaga saat itu. Korban

dilakukan identifasi, dicatat kemudian dibawa ke kamar jenazah.

12. Pasien yang sudah bisa dipindah ke ruang perawatan dipindah oleh petugas

transportasi yang dikoordinir oleh penanggung jawab transportasi ,evakuasi dan

ambulance gawat darurat.

13. Penyediaan obat-obatan dan alat kesehatan oleh penanggung jawab obat dan alat

kesehatan dengan koordinasi dari coordinator logistic.

14. Penyediaan konsumsi dan linen ( seprei, selimut, dll ) oleh penanggung jawab

konsumsi dan linen dengan koordinasi dari coordinator logistic.

15. Bila kapasitas ruangan yang disediakan tidak bisa menampung jumlah korban yang

bertambah, penaggung jawap tempat dan peralatan mendirikan tenda / tratag dan

menyiapkan tempat tidur tambahan, velbed, bangku ,stretcher tambahan, dan kursi

roda tambahan serta alat-alat medis seperti tabung oksigen, dan sebagaianya.

16. Penanggung jawab ambulance menyiapkan minimal 2 unit ambulance lengkap siap

pakai di depan IGD untuk keperluan rujukan pasien.

17. Informasi tentang identitas korban dan jumlah korban diinformasikan menggunakan

papan pengumuman di depan IGD ( dekat dengan area pengunjung ). Informasi ini

dikoordinir oleh penanggung jawab pendaftaran, pelaporan , dan informasi.

B. DENAH LOKASI PENANGANAN BENCANA / MUSIBAH MASAL DI IGD

Untuk memepermudah penanganan bencana di rumah Instalasi Gawat darurat disusun

dengah yang menjelaskan letak atau lokasi dari tempat triase, area pasien kategori merah, area

pasien kategori kuning, area pasien kategori hijau, serta area pasien kategori hitam.

Pada dengah ini juga dijelaskan tentang lokasi untuk stand by ambulance rujukan, area

untuk pengunjung atau keluarga pasien, dan area untuk parker kendaraan umum atau

pengunjung pasien.

Denah berikut ( halaman 12 ) menggambarkan ruang IGD dan keterkaitannya dengan

ruang yang ada disekitarnya yang dapat digunakan sebagai perluasa area penanganan

bencana, yaitu area pasien kategori merah berada di ruang IGD, area pasien kategori kuning

berada di lorong ruang melati, area paasien hijau berada di garasi ambulance dan ruang

tunggu keluarga pasien ruang melati, sedangkan area pasien kategori hitam berada pada

lorong ruang radiology.

11

Page 13: Disaster Plan

DENAH LOKASI PENEMPATAN KORBAN MUSIBAH MASAL ( JUMLAH KORBAN 30 SAMPAI DENGAN 50 PASIEN )

Menuju Kamar Jenazah

RUANG IGDPASIEN KATEGORI MERAH

KAPASITAS 15 PASIEN

GARASI AMBULANCE &RUANG TUNGGU R. MELATI

PASIEN KATEGORI HIJAUKAPASITAS 20 PASIEN

LORONG RADIOLOGIPASIEN KATEGORI HITAM

KAPASITAS 5 PASIEN

RADIOLOGI

TRIASE

LORONGR. MELATI

PASIEN KATEGORI KUNING

KAPASITAS 10 PASIEN

AMBULANCE STANDBYSIAP MERUJUK

AREA PARKIR AREA PENGUNJUNG

AREA BEBAS DARI PENGUNJUNG AREA BEBAS DARI

PENGUNJUNG

12

Page 14: Disaster Plan

13

Page 15: Disaster Plan

BAB IVPERENCANAAN DAN PELAPORAN

A. PERENCANAAN A.1. PERENCANAAN SDM

NO KATEGORI KUALIFIKASI KEBUTUHAN MINIMAL

KETERANGAN

1 PETUGAS TRIASE MEDIK / BENCANA

DOKTER UMUM BERPENGALAMAN BERSERTIFIKAT ATLS / ACLS

1

PETUGAS TRIASE BENCANA

PERAWAT BERPENGALAMANBERSERTIFIKAT BTCLS ATAU MINIMAL PPGD

1

PENANGGUNG JAWAB AREA MERAH

DOKTER UMUMBERSERTIFIKAT ATLS / ACLS

2

PETUGAS AREA MERAH

PERAWAT BERSERTIFIKAT PPGD

4

PENANGGUNG JAWAB AREA KUNING

DOKTER UMUMBERSERTIFIKAT ATLS / ACLS

1

PETUGAS AREA KUNING

PERAWAT BERSERTIFIKAT PPGD

3

PENANGGUNG JAWAB AREA HIJAU

PERAWATBERSERTIFIKAT BTCLS ATAU MINIMAL PPGD

1

PETUGAS AREA HIJAU

PERAWAT BERSERTIFIKAT PPGD

3

14