direktorat aparatur negara bappenas -...

Download DIREKTORAT APARATUR NEGARA BAPPENAS - …anitanet.staff.ipb.ac.id/files/2014/09/Bappenas_PAPARAN-RAKORNAS... · Pemb. di bidang aparatur negara diarahkan pada pelayanan kpd masy

If you can't read please download the document

Upload: lamcong

Post on 06-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • DIREKTORAT APARATUR NEGARA BAPPENAS

    Disampaikan dalam Rakornas Sistem Informasi Kearsipan Nasional danJaringan Kearsipan Nasional

    Hotel de Rivier, Jakarta, 24 September 2014

    1

  • 2

    1. RANCANGAN RT-RPJMN 2015-2019 - REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA

    2. PENYEMPURNAAN ARSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN KINERJA DALAM RPJMN 2015-2019

    3. PENGUATAN SIKN DAN JIKN DALAM KERANGKA PEMBANGUNAN NASIONAL

    4. LAMPIRANa. Rekapitulasi Anggaran ANRIb. Pemeringaktan e-Government Indonesia

    OUTLINE

  • 3

    1. RANCANGAN RT-RPJMN 2015-2019 REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA

  • 4

    GEOPOLITIK, GEOEKONOMI, BONUS DEMOGRAFI, AGENDA PASKA 2015, PERUBAHAN IKLIM

    POLHUKAM EKONOMI KESRA SDA-LH DAERAH

    Reformasi Birokrasi

    Tertib hukum Anti korupsi Demokrasi Stabilitas DN

    TranformasiStruktur

    Resiliensi: Pangan, Energi dan Air

    Infrastruktur Inovasi

    Mutu SDM Kemiskinan Pemerataan Kesempatan

    kerja SJSN

    Pengelolaan SDA dan biodiversity

    Kelautan Mitigasi &

    AdaptasiPerubahan Iklim

    Pemerataan SPM terpenuhi Perkotaan -

    Perdesaan Pelaksanaan

    Desentralisasi

    KERANGKA PELAKSANAAN/DELIVERY MECHANISM

    Kerangka Pendanaan:APBN dan Non-APBN

    Kerangka Regulasi KerangkaKelembagaan

    Amanat RPJP (untuk RPJMN III): Memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya

    saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas, serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat

    Membutuhkan comprehensive reform

    Not Business as Usual (out of the box)

    Prinsip berkelanjutan Terpadu, tidak sendiri-sendiri

    2025-2030Landasan

    utk Menuju Negara Maju

    Tema RPJMN 2015-2019

    Pembangunan yang Kuat,

    Inklusif dan Berkelanjutan

    KERANGKA PIKIR RANCANGAN TEKNOKRATIS (RT) RPJMN 2015 2019

  • 5

    PERANAN BIROKRASI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

    Birokrasi yang baik meningkatkan daya saing dengan cara meningkatkan ikliminvestasi yang dapat merangsang inovasi dan pertumbuhan;

    Birokrasi yang baik juga mendukung keberhasilan pembangunan di berbagaibidang;

    Sebaliknya, birokrasi yang buruk akan menghambat pembangunan dan sumberketidakadilan suburnya rente ekonomi serta tertekannya akses untukmeningkatkan kapasitas dan memanfaatkan kesempatan

    Birokrasi yang buruk juga menciptakan ekonomi biaya tinggi, melalui:

    1. Biaya korupsi (baik financial maupun non financial);

    2. Biaya kepatuhan terhadap hukum dan aturan yang membebani (business-unfriendly regulations);

    3. Biaya dan keterlambatan dalam mengurus ijin, lisensi, dan persetujuan-persetujuan yang diperlukan;

    4. Biaya ketidakpastian hukum yang mengakibatkan meningkatnya resikobisnis.

  • Eq

    uit

    y

    Gro

    wth

    Pembangunan Bidang Polhukhankam sebagai pra kondisi bagi peningkatan daya saing nasional dan pencapaian keberhasilan pembangunan nasional di berbagai bidang

    Indonesia yg Mandiri, Maju, Adil dan Makmur

    Pembangunan yang Kuat, Inklusif, dan Berkelanjutan (2015-2019)

    Daya Saing Nasional (berlandaskan SDA, SDM, IPTEK)

    PEMBANGUNAN SEKTOR DAN WILAYAH

    PendidikanKesehatan

    Ketahanan PanganKetahanan EnergiInovasi Teknologi

    InfrastrukturSinergi Antar Daerah dan Antar Pusat-Daerah

    PANCASILA - UUD 1945 - NKRI BHINNEKA TUNGGAL IKA

    Kerangka Pikir Membangun

    Landasan yang Kokoh Bagi Pembangunan

    DemokratisasiKeadilan dan

    Kepastian Hukum

    Regulasi Berkualitas

    Birokrasi yang Profesional

    Kondisi Aman dan Damai

    LANDASAN PEMBANGUNAN

  • EoDB2014

    CTRY RANK

    SGP 1

    MYS 6

    THA 18

    BRN 59

    RUS 92

    CHN 96

    VNM 99

    PHL 108

    BRA 116

    IDN 120

    IND 134

    KHM 137

    LAO 159

    MMR 182

    CPI2013

    CTRY SCORE

    SGP 86

    BRN 60

    MYS 50

    BRA 42

    CHN 40

    IND 36

    PHL 36

    THA 35

    IDN 32

    VNM 31

    RUS 28

    LAO 26

    MMR 21

    KHM 20

    CoC2012

    CTRY SCORE

    SGP 2,15

    BRN 0,64

    MYS 0,30

    BRA -0,07

    THA -0,34

    CHN -0,48

    IND -0,57

    VNM -0,56

    IDN -0,66

    PHL -0,58

    RUS -1,01

    LAO -1,04

    KHM -1,04

    MMR -1,12

    GOV. EFF.2012

    CTRY SCORE

    SGP 2,15

    MYS 1,01

    BRN 0,83

    THA 0,21

    PHL 0,08

    CHN 0,01

    BRA -0,12

    IND -0,18

    IDN -0,29

    VNM -0,29

    RUS -0,43

    KHM -0,83

    LAO -0,88

    MMR -1,53

    GCR (TOTAL)2014-2015

    CTRY RANK

    SGP 2

    MYS 20

    CHN 28

    THA 31

    IDN 34

    PHL 52

    RUS 53

    BRA 57

    VNM 68

    IND 71

    LAO 93

    KHM 95

    MMR 134

    BRN -

    GCR (INST.)2014-2015

    CTRY RANK

    SGP 3

    MYS 20

    CHN 47

    LAO 63

    IDN 53

    PHL 67

    IND 70

    THA 84

    VNM 92

    BRA 94

    RUS 97

    KHM 119

    MMR 136

    BRN -

    EoDB : Ease of Doing Business (IFC, WB) (2014)CPI : Corruption Perception Index (TI)CoC : Control of Corruption (WB)Gov. Eff. : Government Effectiveness Index (WB)GCR : Global Competitiveness Report (WEF)GCR (Inst.): Global Competitiveness Report (Variabel Institution) - WEF

    SGP: SingaporeMYS: MalaysiaTHA: ThailandBRN: BruneiCHN: ChinaVNM: Vietnam

    RUS: RussiaIDN: IndonesiaBRA: BrazilIND: IndiaKHM: CambodiaPHL: Philipina

    LAO: LaosMMR: Myanmar

    BEBERAPA INDIKATOR KUALITAS BIROKRASI

  • 6. Ketidakstabilan politik

    7. Peraturan mata uang asing

    8. Etika kerja yang buruk

    9. Tingkat pajak

    10. Inkonsistensi kebijakan

    11. Peraturan buruh yang membatasi

    No 2010 2011 2012 2013 2014

    1Birokrasi pemerintah

    KorupsiBirokrasi pemerintah

    Korupsi Korupsi

    2 KorupsiBirokrasi pemerintah

    KorupsiBirokrasi Pemerintah

    Akses pembiayaan

    3 Infrastruktur Infrastruktur Infrastruktur Infrastruktur Inflasi

    4Akses pembiayaan

    Ketidakstabilan politik

    Etika kerja burukAkses pada pembiayaan

    Birokrasi pemerintah

    5 Inflasi Akses pembiayaanPeraturan ketenagakerjaan

    Peraturan buruh yang membatasi

    Infrastruktur

    1. Korupsi

    2. Akses pada pembiayaan

    3. Inflasi

    4. Birokrasi pemerintah yang tidak efisien

    5. Infrastruktur yang tidak memadai

    12. Kriminalitas dan pencurian

    13. Tenaga kerja terdidik yang tidak memadai

    14. Peraturan Pajak

    15. Rendahnya kesehatan masyarakat

    16. Rendahnya kemampuan berinovasi

    THE MOST PROBLEMATIC FACTORS IN DOING BUSINESS Indonesia (WEF, Global Competitiveness Report 2014)

  • ARAH KEBIJAKAN DAN TAHAPAN APARATUR NEGARA DALAM RPJPN 2005-2025

    Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui REFORMASI BIROKRASI untuk meningkatkanprofesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, di pusatmaupun di daerah agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang-bidang lainnya.

    RPJMN 4 (2020-2025)RPJMN 1 (2005-2009) RPJMN 2 (2010-2014) RPJMN 3 (2015-2019)

    Pemb. di bidang aparaturnegara diarahkan padapelayanan kpd masy. yang semakin membaik dg meningkatnyapenyelenggaraandesentralisasi dan otda yangtercermin dgn terjaminnyakonsistensi seluruhperaturan pusat dan daerahdan tdk bertentangan dgnperaturan dan perundang-undangan yg lebih tinggi, serta tertatanyakelembagaan birokrasi dlmmendukung percepatanterwujudnya tatakepemerintahan yang baik.

    Pembangunan dibidang aparaturnegara diarahkanpada kualitaspelayanan publikyang lebih murah, cepat, transparan, dan akuntabelserta makinmeningkat yang ditandai denganterpenuhinyastandarpelayananminimum disemua tingkatanpemerintah.

    Pembangunan dibidang aparaturnegara diarahkanpadaprofesionalismeaparatur negaradi pusat dandaerah yang makin mampumendukungpembangunannasional.

    Pembangunan dibidang aparaturnegara diarahkanpada terwujudnyatatakepemerintahanyang baik, bersih, dan berwibawayang berdasarkanhukum, sertabirokrasi yang profesional dannetral.

    9

  • RP

    JPN

    20

    05

    -20

    25

    SASARAN POKOKRPJMN III

    Aparatur negarayang profesional dan berkinerja dipusat dan daerah

    yang mampumendukung

    pembangunannasional

    CAPAIAN DAN EVALUASI:

    Opini WTP, Procurement; Kemudahan Berusaha; SPM; PTSP; Reformasi Birokrasi; Akuntabilitas Kinerja

    ASPIRASI PUBLIK: Transparansi Akuntabilitas Partisipasi Kinerja Pelayanan yang

    berkualitas

    ISU STRATEJIKRPJMN 2015-2019

    GLOBALISASI Ketidakpastian Integrasi Ekonomi Kompetisi Global (Middle Income Trap, AEC, Asian Century)

    REVOLUSI ICT Dampak e-Govt Faster, Cheaper,

    Better Keterbukaan

    Informasi

    Faktor Eksternal

    - DEMOKRATISASI- DESENTRALISASI Partisipasi Pro Rakyat Keadilan Sosial

    BIROKRASI KKN Tidak Efisien/

    Efektif Kapasitas Rendah Politisasi Birokrasi

    Faktor Internal

    PEMERINTAHAN YANG BERSIH

    DAN AKUNTABEL

    PEMERINTAHAN YANG

    TRANSPARAN, EFEKTIF, DAN

    EFISIEN

    PA

    NC

    AS

    ILA

    & U

    UD

    45 Daya

    Saing

    Ban

    gsa

    Kem

    akmu

    ranEko

    no

    mi

    Kese

    jahteraan

    Rakyat

    PELAYANAN PUBLIK YANG BERKUALITAS

    Rancangan Teknokratik Reformasi Birokrasi dan Tata

    Kelola dalam RPJMN 2015-2019V

    ISI,

    MIS

    I D

    AN

    AG

    EN

    DA

    C

    AP

    RE

    S-C

    AW

    AP

    RE

    S

    DIREKTUR APARATUR NEGARA, BAPPENAS: [email protected]

    10

  • SASARAN REFORMASI BIROKRASI

    1. Terwujudnya birokrasi yang bersih dan akuntabel

    2. Terwujudnya birokrasi yang efektif dan efisien

    3. Terwujudnya birokrasi yang mampu memberikan pelayanan yang berkualitas

    11

  • 12

    PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN AKUNTABEL

    INTEGRITAS BIROKRASI

    SISTEM PENGAWASAN

    AKUNTABILI-TAS

    KEUANGAN DAN KINERJA

    PENGADAAN BARANG/

    JASA

    1. Peningkatan integritas birokrasi

    2. Peningkatan independensi, profesionalisme dan sinergi pengawasan

    3. Peningkatan akuntabilitas keuangan dan kinerja pemerintah

    4. Peningkatan kualitas pengadaan barang/jasa pemerintah

    SASARAN 1: TERWUJUDNYA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN AKUNTABEL

    Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan akuntabel, yang akan dicapai melalui arah kebijakan:

    DIREKTUR APARATUR NEGARA, BAPPENAS: [email protected] 12

    NO. INDIKATOR BASELINE 2014 TARGET 2019

    1. % Instansi yang memperoleh opini WTP K/L: 74% K/L: 95%

    Prov: 23% Prov: 80%

    Kab: 18% Kab: 40%

    2. % Instansi yang memperoleh skor LAKIP B K/L: 39,3% K/L: 90%

    Prov: 27,3% Prov: 75%

    Kab/Kota:0,8% Kab/Kota:30%

  • 13

    PEMERINTAHAN YANG TRANSPARAN,

    EFEKTIF, DAN EFISIEN

    KELEMBA-GAAN

    TATALAKSANA

    MANAJEMEN ASN

    MANAJEMEN KINERJA

    KAPASITAS PENGELO-

    LAAN KEBIJAKAN

    KEPEMIMPINAN BIROKRASI

    EFISIENSI BELANJA

    APARATUR

    KUALITAS RB

    1. Mewujudkan kelembagaan pemerintah yang efektif, efisien, dan sinergis2. Mewujudkan bisnis proses pemerintahan yang sederhana, transparan, partisipatif berbasis e-government 3. Menerapkan manajemen ASN yang transparan, kompetitif, dan berbasis merit4. Menerapkan sistem manajemen kinerja pembangunan nasional yang efektif5. Mewujudkan pengelolaan kebijakan yang transparan, partisipatif, efektif dan efisien6. Mewujudkan kepemimpinan birokrasi yang visioner, berkomitmen tinggi, dan transformatif7. Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan birokrasi8. Memantapkan kualitas pengelolaan reformasi birokrasi K/L/Pemda

    Terwujudnya pemerintahan yang transparan, efektif, dan efisien, yang akan dicapai dengan arah kebijakan:

    SASARAN 2: TERWUJUDNYA PEMERINTAHAN YANG TRANSPARAN, EFEKTIF DAN EFISIEN

    13

    NO. INDIKATOR BASELINE 2014 TARGET 2019

    1. Indeks Reformasi Birokrasi

    Nasional: - Nasional: 83,48

    K/L: - K/L:

    Provinsi: - Provinsi:

    Kab/Kota: - Kab/Kota

    2. Indeks ProfesionalitasASN

    Nasional: 76 Nasional: 86

    K/L: - K/L: -

    Provinsi: - Provinsi: -

    Kab/Kota: - Kab/Kota: -

    3 Indeks e-Government Nasional

    K/L: 2,66 K/L: 3,4

    Provinsi: 2,2 Provinsi:

    Kab/Kota2,2 Kab/Kota

  • 14

    PENINGKATAN KUALITAS

    PELAYANAN PUBLIK

    KELEMBAGAAN

    PENGENDALIAN KINERJA

    1. Penguatan kelembagaan pelayanan publik

    2. Penguatan kapasitas pengendalian kinerja pelayanan publik

    Meningkatnya kualitas pelayanan publik, yang akan dicapai dengan arah kebijakan:

    SASARAN 3: MENINGKATNYA KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

    DIREKTUR APARATUR NEGARA, BAPPENAS: [email protected] 14

    NO. INDIKATOR BASELINE 2014 TARGET 2019

    1. Indeks Integritas Pelayanan Publik (Pusat, Daerah) Pusat: 7,37 Pusat: 9,0

    Daerah: 6,71 Daerah: 8,5

    2. Survey Kepuasan Pelanggan K/L, Prov, Kab/Kota K/L: - K/L: 95%

    Provinsi: - Provinsi: -

    Kab/Kota: - Kab/Kota: -

  • VISI, MISI DAN AGENDA CAPRES DAN CAWAPRES TERPILIH 2015-2019TERKAIT REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA

    SASARAN JOKOWI JUSUF KALLA

    SASARAN 1: TERWUJUDNYA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN AKUNTABEL

    1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan.2. Mewajibkan instansi pemerintah untuk membuat laporan kinerja serta membuka akses

    informasi publik.3. Netralitas penyelenggara negara dapat ditegakkan.4. Penerapan Sistem Integritas Nasional (SIN)

    SASARAN 2: TERWUJUDNYA PEMERINTAHAN YANG TRANSPARAN, EFEKTIF, DAN EFISIEN

    1. Pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi secara konsisten dan membuat payung hukum RB yang lebih kuat.

    2. Mensinergikan tata-kelola pemerintahan sejalan dengan desentralisasi.3. Melakukan restrukturisasi kelembagaan yang cenderung gemuk, baik di kelembagaan

    pemerintah pusat yang berada di bawah Presiden maupun kelembagaan pemda. 4. Perubahan tata kelembagaan nasional, dari berbasis sektor menjadi berbasis kewilayahan.5. Melakukan pengurangan overhead cost (biaya rutin) untuk pelayanan publik. 6. Meningkatkan kapasitas pemerintah nasional untuk lebih menjalankan fungsi pembinaan dan

    pengawasan.7. Penciptaan struktur ketatanegaraan dan tata pemerintahan yang good and clean governance.8. Menjalankan secara konsisten UU Aparatur Sipil Negara (ASN)9. Mendorong partisipasi publik dalam proses pengambilan kebijakan publik.

    SASARAN 3: MENINGKATNYA KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

    1. Peningkatan indikator peringkat Ease of Doing Business menjadi terkemuka di tingkat Asia.2. Menciptakan layanan satu atap untuk investasi, efisiensi perijinan bisnis menjadi maksimal

    15 hari. 3. Meningkatkan kompetensi aparatur pelayanan.4. Memperkuat monitoring dan supervisi atas kinerja pelayanan publik, serta membuka ruang

    partisipasi publik melalui citizen charter.5. Penguatan desa, kelurahan, dan kecamatan, sebagai ujung tombak pelayanan publik.6. Mewujudkan pelayanan publik yang bebas korupsi melaui teknologi informasi yang

    transparanDIREKTUR APARATUR NEGARA, BAPPENAS:

    [email protected]

  • 16

    2. PENYEMPURNAAN ARSITEKTURPROGRAM, KEGIATAN DAN KINERJA DALAM RPJMN 2015-2019

  • 17

    KEBIJAKAN K/L

    PROGRAM

    KEGIATAN

    PRIORITAS

    PROGRAM LINTAS

    STRUKTUR PERENCANAAN

    SASARAN STRATEGIS K/L(IMPACT/ OUTCOME)

    SASARAN PROGRAM

    (OUTCOME)

    SASARAN KEGIATAN

    (OUTPUT)

    IK SASARAN STRATEGIS

    INDIKATORKINERJA

    PROGRAM

    INDIKATOR KINERJA

    KEGIATAN

    TARGET

    TARGET

    TARGET

    SASARAN PEMBANGUNAN

    NASIONAL

    IK SASARAN PEMBANGUNAN

    NASIONALTARGET

    STRUKTUR KINERJA

    N A S I O N A L

    KEMENTERIAN/LEMBAGA

    KEMENTERIAN/LEMBAGA

    UNIT ORGANISASI ES

    1*)

    UNIT KERJA ES 2*)

    BAGIAN ANGGARAN/ ORGANISASI

    PROGRAM

    KEGIATAN

    SUB-FUNGSI

    FUNGSI

    STRUKTUR ORGANISAS

    I

    STRUKTUR ANGGARAN

    KABINET

    ARSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN KINERJA(Program Lintas, Kegiatan Prioritas Strategis, dan Penyesuaian Terminologi)

    1

    2

    3

  • 1818

    Dalam perumusan sasaran pembangunan menggunakanpendekatan Kerangka Logis

    Kerangka logis adalah kerangka pikir yang menggambarkanhubungan antara masukan, proses, sasaran/produk dan

    keluaran.

    Kerangka logis dapat digunakan pada perumusan setiaptingkatan sasaran (K/L, Program dan Kegiatan).

    Syarat: Dengan asumsi berdiri pada posisi yang sama

    MASUKAN PROSES KELUARAN OUTCOME IMPACT

    PERUMUSAN SASARAN PEMBANGUNAN

  • 19

    KERANGKA PENJABARAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Catatan: Bagi K/L yang terkait dengan Sasaran Pembangunan Nasional (Impact) dalam RPJMN maka K/L harus dapat

    menjabarkan ke dalam sasaran strategis Kementerian/Lembaga (Outcome). Sedangkan, bagi K/L yang tidak terkait dengan Sasaran Pembangunan Nasional dalam RPJMN maka Sasaran Strategis

    K/Lakan dicantumkan dalam RPJMN.

  • 20

    MEKANISME PENYUSUNAN RENSTRA K/L

  • 21

    PENDANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Kebijakan Perencanaan Pembangunan (UU 25 Tahun 2004 pasal 4): - Kerangka regulasi; dan - Kerangka pendanaan

    SWASTA (NON APBN)

    PEMERINTAH (APBN & APBD)

    Penerimaan Dalam Negeri

    Hibah

    Kredit Perbankan

    Luar NegeriPenerbitan

    Saham & Obligasi

    SKEMA PENDANAAN PEMBANGUNAN: KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA (KPS)/PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP (PPP) CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

    Penerimaan Perpajakan

    Penerimaan Negara

    Bukan Pajak

    Penerimaan Pembiayaan

    Pembiayaan DN

    Pembiayaan LN

    Perbankan DN

    Non Perbankan DN

    Pinjaman Proyek

    Pinjaman Program

    Dana Internal

    FDI, Equity Capital FDI, Pinjaman (Loan) Others, Pinjaman

    (loan)

    PEMENUHAN KEBUTUHAN PRIORITAS PEMBANGUNAN

    Kerangka Regulasi

    Kerangka Pendanaan

    21

  • 22

    Penambahan dan Penyempurnaan dalam Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Renstra K/L 2015-2019, meliputi ketentuan-ketentuan antara lain:

    1. Kerangka Regulasi

    2. Kerangka Kelembagaan

    3. Penyempurnaan Arsitektur Program dan Kegiatan Penyusunan Program Lintas. Penyusunan Kegiatan Prioritas Strategis. Terminologi, Pendefinisian Sasaran dan Standarisasi Output

    4. Kerangka Pendanaan

    5. Mekanisme Penelaahan Renstra K/L oleh Kementerian PPN/Bappenas.

    6. Sistematika Penulisan Renstra K/L dan Matriks Kinerja dan Pendanaan.

    HAL-HAL BARU TERKAIT PENYUSUNAN RENSTRA K/L 2015-2019

    22

  • TINDAK LANJUT PENYUSUNAN RENSTRA K/L 2015 - 2019

    A. Penyusunan Rancangan Teknokratik Renstra K/L 2015 - 2019 Dipersiapkan untuk disampaikan kepada Menteri Baru Mengacu pada Rancangan Teknokratik RPJMN 2015 2019 Mengacu pada Pedoman Penyusunan Renstra K/L 2015 2019

    Kerangka Regulasi Kerangka Kelembagaan Kerangka Pendanaan

    o Menggunakan Pagu Angaran 2015 dengan dasar perhitunganmenggunakan RKA-K/L 2014

    o Kebijakan baru dijabarkan dalam 2016 2019 (penyesuaian di 2015 akan dilakukan jika ada resource tambahan dipercepat/ditarik dari 2016 2019)

    o Mempertimbangkan Efektivitas, Efisiensi dan Kapasitas Implementasi

    Agustus2014

    Oktober2014

    Januari2015

    April 2015

    Penyusunan Rancangan Teknokratik Renstra

    K/L 2015 2019

    Penyusunan RancanganAwal Renstra K/L

    2015 - 2019

    Penyesuaian dan Penetapan Renstra

    K/L 2015 - 2019

    23

  • 24

    3. PENGUATAN SIKN DAN JIKN DALAM KERANGKA PEMBANGUNAN NASIONAL

  • KEBIJAKAN KEARSIPAN NASIONAL

    1. Pembinaan terhadap pencipta arsip pusat dan daerah, lembaga kearsipan provinsi, kabupaten/kota, dan perguruan tinggi;

    2. Pengelolaan arsip dinamis dan arsip statis;

    3. Pembanguan SKN, SIKN dan pembentukan JIKN;

    4. Organisasi, terdiri dari unit kearsipan pada penciptaan arsip dan lembaga kearsipan;

    5. Pengembangan SDM kearsipan;

    6. Prasarana dan sarana kearsipan;

    7. Pelindungan dan penyelamatan arsip;

    8. Sosialisasi kearsipan;

    9. Kerjasama dan

    10. Pendanaan

    (sumber: UU No. 43/2009 tentang Kearsipan, pasal 7)

    25

  • 26

    PEMBANGUNAN SIKN

    ANRI menyelenggarakan kearsipan yang komprehensif dan terpadu melalui SKN untuk menjaga autentisitas dan keutuhan arsip

    SKN berlaku untuk pengelolaan arsip dinamis dan arsip statis

    Fungsi SKN :

    1. mengidentifikasi keberadaan arsip yang dimiliki dan keterkaitan informasi di semua organisasi kearsipan;

    2. menghubungkan keterkaitan arsip sebagai satu keutuhan informasi; dan

    3. menjamin ketersediaan arsip autentik, utuh, dan terpercaya.

    (sumber: UU No. 43/2009, psl 10-11)

    26

  • 27

    ANRI membangun SIKN untuk memberikan informasi yang autentik dan utuh dalam mewujudkan arsip sebagai tulang punggung manajemen penyelenggaraan negara, memori kolektif bangsa dan simpul pemersatu bangsa dalam kerangka dalam kerangka NKRI;

    Dalam pelaksanaan fungsi SIKN, ANRI membentuk JIKN;

    Fungsi SKN :

    1. mewujudkan arsip sebagai tulang punggung manajemen

    penyelenggaraan negara;

    2. menjamin akuntabilitas manajemen penyelenggaraan negara;

    3. menjamin penggunaan informasi hanya kepada pihak yang

    berhak;

    4. menjamin ketersediaan arsip sebagai memori kolektif bangsa

    (sumber: UU No. 43/2009, psl 12-13)

    27

    Lanjutan...

  • PEMBENTUKAN JIKN

    28

    JIKN berfungsi untuk meningkatkan:

    a. Akses dan mutu layanan kearsipan kepada masyarakat;

    b. Kemanfaatan arsip bagi kesejahteraan rakyat

    c. Peran serta masyarakat dalam bidang kearsipan

    Penyelenggara JIKN adalah:

    a. ANRI sebagai Pusat Jaringan Nasional

    b. - lembaga kearsipan provinsi

    - lembaga kearsipan kabupaten/kota

    - lembaga kearsipan perguruan tinggi

    - unit kearsipan pada lembaga negara

    - lembaga kearsipan perguruan tinggi swasta

    sebagai Simpul Jaringan

    JIKN merupakan sistem jaringan informasi dan sarana pelayanan untuk arsip dinamis dan arsip statis

    (sumber: UU No. 43/2009, psl 14, dan PP No. 28/2012, psl 115-117)

  • 29

    Manfaat SIKN

    1. Untuk mengelola arsip berbasis TIK;

    2. Berbagi informasi kearsipan antar simpul jaringan ;

    3. Sebagai back-up data kearsipan;

    4. Efisiensi perangkat TIK.

    Manfaat JIKN

    1. Menyediakan informasi kearsipan bagi masyarakat luas, sesuai dengan amanat UU No. 14/2008 tetang KIP

    2. Masyarakat dapat mengakses berbagai informasi kearsipan (dinamis dan statis) secara lengkap, tepat, mudah, dan murah

    3. Dapat digunakan sebagai tema naskah sumber arsip

    29

    MANFAAT SIKN DAN JIKN

  • 30

    Masterplane-Gov Indonesia

    2014-2019

    Blue Print

    Petunjuk Pelaksanaan & Petunjuk Teknis

    Standard Ownership

    Petunjuk Pelaksanaan & Petunjuk Teknis

    System PelayananPerizinan Usaha

    Go

    v-C

    ER

    T

    Strategi, program, kegiatan & anggaran

    Inpres

    Flagship

    Permen (sesuaiK/L PenanggungJawab)

    Perpres

    Sumber: Paparan Asdep Perumusan dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan e-Government Kemenpan RB, 16 September 2014

    PELAKSANAAN e-GOVERMENT INDONESIA 2014-2019

  • Sumber: Paparan Asdep Perumusan dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan e-Government Kemenpan RB, 16 September 2014

    2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

    Data Center Nasional

    Disaster Recovery Center

    Govt Broadband Internet (dark fiber)

    PP/Perpres eGovt

    Masterplan

    Blueprint/Standarisasi

    Konsolidasi DC K/L/D

    Pembatasan belanjainfrastruktur (DC/Server)

    Pengaturan belanjaInternet pemerintah

    Integrasi belanja internetPemerintah

    Pembangunan aplikasiGenerik pemerintah

    e-office K/L/D

    e-Planning & e-Budgeting e-Performance

    Integrasi NIP - Askes

    ?

    Portal Nasional Layanan Publik

    Pengendalian belanjaaplikasi nasional/generik

    Jabatan fungsionalPengelola e-Government

    Pengaturan terintegrasibelanja internetPemerintah

    Integrasi NIP Rekam Medik

    Executive ReportSI Strategis Nasional

    Layanan publikonline

    Timeline 2013 - 2019

    e-office K/L/D

    Integrasi NIP -NPWP

    Integrasi NIK -Passport

    Integrasi LPSE SABH - NPWP

    NSW Spipise BKPM

    Executive Strategic report

    Integrasi NIP NIK/SKCK

    Infr

    astr

    uk

    tur

    Sup

    rast

    ruk

    tur

    Kil

    ler

    Ap

    pli

    cati

    on

  • 32

    PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF, DAN EFISIEN

    KELEMBAGA-AN

    TATALAK-SANA

    MANAJEMEN ASN

    MANAJEMEN KINERJA

    KAPASITAS PENGELO-

    LAAN KEBIJAKAN

    KEPEMIM-PINAN

    BIROKRASI

    EFISIENSI BELANJA

    APARATUR

    KUALITAS RB

    Strategi:

    1. Review dan penyederhanaan tatalaksana penyelenggaraan pemerintahan danpembangunan bisnis proses yang transparan dan efisien;

    2. Peningkatan tata hubungan antara pemerintah pusat dan daerah (RUU)

    3. Akselerasi penerapan e-gov yang terintegrasi dalam penyelenggaraanpemerintahan dan pembangunan, melalui penguatan kebijakan, penguatan kelembagaan, penguatan profesionalisme SDM, serta penguatan infrastruktur e-gov, serta pengendalian belanja sistem dan insfrastruktur e-gov.

    4. penguatan keterbukaan pemerintah melalui upaya memastikan implementasi UU KIP

    5. Pemantapan manajemen kearsipan yang handal dan komprehensif yang berbasis pada TIK, melalui :- peningkatan pengelolaan arsip secara modern untuk mendukung

    peningkatan kualitas pelayanan- penyelamatan arsip sebagai aset nasional dan memori kolektif bangsa, - penguiatan Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN) dan Jaringan

    Informasi Kearsipan Nasional (JIKN)

    Arah Kebijakan 2.2Mewujudkan bisnis proses pemerintahan yang sederhana, transparan, partisipatif berbasis e-government

    32

    SUBSTANSI KEARSIPAN DALAM RPJMN 2015-2019

  • TANTANGAN PENGUATAN SIKN DAN JIKN

    KEBIJAKANINFRASTRUK

    TUR

    EKSPEKTASI STAKEHOLDERS

    TATA KELOLA

    33

    Sarana prasarana

    Sistem / Teknologi Aplikasi(Duplikasi, Integrasi)

    Konektivitas (dg sistem lain)

    Keamanan informasi

    Regulasi (Sosialisasi, Implementasi)

    Grand Desain/Master Plan

    Road Map

    NSPK

    Kelembagaan (Instansi Pembina, Pelaksana, Pemanfaat, dll)

    SDM (Kepemimpinan, JF, Diklat)

    Proses Bisnis (SOP)

    Pendanaan dan Kerjasama

    Internal (manajerial, efisiensi)

    Eksternal (pelayanan publik, open government)

  • Prioritas RPJMN NAMA PRIORITAS NASIONAL RPJMN 2015-2019

    Sasaran Prioritas Nasional Pernyataan sasaran prioritas nasional (dampak yang diharapkan)

    Indikator Indikator untuk mengukur sasaran prioritas nasional

    Target Target pada 2019

    Penanggungjawab Instansi yang menjadi penanggungjawab

    K/L Terkait Kementerian/Lembaga yang mendukung pencapaian sasaran Prioritas Nasional

    NO.

    PROGRAM LINTAS/

    PROGRAM / KEGIATAN PRIORITASNASIONAL

    SASARAN INDIKATOR

    BASELINE TARGETTOTAL

    ALOKASI ANGGARA

    N 2015-2019 (Rp. MILYAR)

    LOKASI*

    INSTANSI PENANGGUNG JAWAB/ PELAKSANA

    2014 2015 2016 2017 2018 2019

    1 PROGRAM LINTAS 1

    SasaranProgramLintas 1

    Indikator K/L 1

    1.1 PROGRAM 1(N1.01.1)

    SasaranProgram 1

    Indikator K/L 1

    1.1.1 Kegiatan PrioritasNasional(N1.01.1.1)

    SasaranKegiatan

    Indikator

    1.1.2 Kegiatan PrioritasNasional(N1.01.1.3)

    SasaranKegiatan

    Indikator

    1.2 PROGRAM 2(N1.10.2)

    SasaranProgram 2

    Indikator K/L 10

    LAMPIRAN BUKU I

    MATRIK PRIORITAS NASIONAL RPJMN 2015-2019

  • NOPROGRAM/

    KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

    BASELINE TARGET TOTAL

    ALOKASI

    2010-2014

    (RP

    MILIAR)

    LOKASI2014 2015 2016 2017 2018 2019

    1 PROGRAM 2 Sasaran Program

    1.1 Peningkatankualitas kebijakan dansumberdayakearsipan

    Meningkatnyakualitas kebijakandan sumberdayakearsipan

    Persentaseketersediaan NSPK dan sumberdayakearsipan pada K/L/ Pemda

    19% 50%

    1.2 Peningkatan pengelolaan arsip

    Meningkatnyapengelolaan arsipuntuk menjamin akuntabilitas, transparansi, produktivitas, pelindungan kepentingan negara dan hak-hak keperdataan rakyat sertapeningkatan kualitas pelayanan publik

    PersentaseK/L/Pemda yang telahmenerapkan NSPK kearsipan

    19% 50%

    PersentaseK/L/Pemda yang menerapkan SIKD/ SIKS

    25% 35%

    Jumlah K/L/Pemdayang telah mengelolaarsip vital/ arsip asetnegara dengan baik

    5% 35%

    MATRIK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER-K/L 2015-2019

    KEMENTERIAN/LEMBAGA: ANRI

  • NOPROGRAM/

    KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

    BASELINE TARGETTOTAL

    ALOKASI

    2010-

    2014 (RP

    MILIAR)

    LOKASI2014 2015 2016 2017 2018 2019

    1.3 Peningkatan penyelamatan, pengamanan, dan pemanfaatan arsip

    Meningkatnyapenyelamatan, pengamanandanpemanfaatanarsip

    PersentaseK/L/Pemda yang menyelamatkandan memanfaatkanarsip statis danarsip terjaga untukkepentingan publik

    K/L: 60% ??

    ??Prov: 18%

    ??Kab/Kota: 5%

    ??PTN: 10%

    1,4 Penguatan manajemen arsip sebagai sumber informasi publik yang autentik

    Meningkatnyamanajemenarsip sebagaisumberinformasi publik

    PersentaseK/L/Pemda yang kualitaspengelolaanarsipnya baik

    K/L: 25% ??

    Prov: 47% ??

    Kab/Kota: 5%

    ??

    1,5 Pemantapan dan peningkatan pemanfaatanSIKN dan JIKN

    MeningkatnyapemanfaatanSIKN dan JIKN

    PersentaseK/L/Pemda yang menerapkanmanajemenkearsipan berbasisTIK dan yang menjadi anggota/ simpul JIKN

    K/L: 30% ??

    Prov: 64% ??

    Kab/Kota: 5%

    ??

    KEMENTERIAN/LEMBAGA: ANRI

    MATRIK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER-K/L 2015-2019

  • TERIMA KASIH

    37

  • 4. LAMPIRAN

  • 7087

    114128

    115 114

    152 153

    175

    126

    0

    50

    100

    150

    200

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

    Rekapitulasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)Arsip Nasional Republik Indonesia

    Tahun 2005-2014

    Dana Total (dalam juta Rupiah)

    39

  • *LPNK tidak diukur

    pada tahun 2012

    (Sumber: Diolah dari

    PeGI Kominfo)